PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN METODE MIND MAPPING (PETA PIKIRAN) PADA SISWA KELAS V MI NURUL HUDA KOTA DEPOK TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan (FITK) Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh: ZAINUDIN NIM: 1811018300102
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014
KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim Segala puji serta syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas nikmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas skripsi penelitian dengan judul “Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Dengan Metode Mind Mapping (Peta Pikiran) Pada Siswa Kelas V MI Nurul Huda Kota Depok Tahun Pelajaran 2014/2015''. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam kebodohan menuju alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan. Tujuan penulisan skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat kelulusan program Strata Satu (S1) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Sebagai bahan penulisan diambil berdasarkan hasil pengamatan, buku-buku dan beberapa sumber yang mendukung penulisan ini. Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan skripsi penelitian ini tidak akan terlaksana dan berjalan lancar tanpa bantuan, kerjasama, dorongan, serta do’a restu dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini, izinkanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, M.A., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Dr. Fauzan, M.A., Ketua Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah ( PGMI ) 3. Makyun Subuki, M.Hum., selaku dosen pembimbing skripsi. 4. Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 5. Siti Khoiriyah, S.Pd., selaku Kepala Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Depok. 6. Dewan Guru Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Depok. 7. Orang tuaku tercinta yang telah memberikan dukungan moral maupun spiritual.
vi
8. Rekan-rekanku mahasiswa PGMI kelas A3.1 9. Keluarga besarku yang selalu memberikan dukungan. Serta semua pihak yang terlalu banyak untuk disebutkan satu persatu sehingga terwujudnya penulisan ini. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi penelitian ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan berikutnya. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi penelitian ini berguna dan bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya kepada semua pihak.
Jakarta, Nopember 2014
Zainudin Penulis
vii
ABSTRAK Zainudin: Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Dengan Metode Mind Mapping (Peta Pikiran) Pada Siswa Kelas V MI Nurul Huda Kota Depok Tahun Pelajaran 2014/2015, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014. Tujuan penelitian ini adalah: Untuk meningkatkan kemampuan menulis Puisi pada siswa kelas V MI Nurul Huda Depok dengan metode peta pikiran (mind mapping). Variabel yang menjadi sasaran perubahan dalam penelitian ini adalah kemampuan menulis puisi, sedangkan variabel tindakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode peta pikiran (mind mapping). Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang berlangsung 2 siklus. Tiap siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subyek penelitian adalah siswa kelas V MI Nurul Huda Depok yang berjumlah 25 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, dokumentasi, dan tes. Validitas data yang digunakan adalah triangulasi data dan triangulasi metode. Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif yang mempunyai tiga buah komponen yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan yang pertama bahwa terdapat peningkatan kualitas proses pembelajaran menulis puisi setelah diadakan tindakan kelas dengan Metode Peta Pikiran (Mind Mapping). Hal itu dapat ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata kegiatan guru pada siklus I nilainya 2,56 dengan kriteria baik dan meningkat pada siklus II nilainya menjadi 3,67 dengan kriteria sangat baik. Nilai rata-rata kegiatan siswa pada siklus I nilainya 2,67 dengan kriteria baik dan meningkat pada siklus II nilainya menjadi 3,75 dengan kriteria sangat baik. Kedua ada peningkatan kemampuan menulis puisi setelah diadakan tindakan kelas dengan Metode Peta Pikiran (Mind Mapping). Hal itu dapat ditunjukkan dengan meningkatnya kemampuan menulis puisi siswa sebelum dan sesudah tindakan. Pada siklus I ada peningkatan kemampuan menulis puisi dari rata-rata 61,2 menjadi 65,8 dengan ketuntasan klasikal 68% dan pada siklus II ada peningkatan kemampuan menulis puisi dari rata-rata 65,8 menjadi 73,4 dengan ketuntasan klasikal 84%. Dengan demikian, Metode Peta Pikiran (Mind Mapping) dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa kelas V MI Nurul Huda Depok Tahun Pelajaran 2014/2015. Kata Kunci: Kemampuan menulis puisi, metode peta pikiran
viii
DAFTAR ISI Halaman Lembar Judul Skripsi ....................................................................................
i
Lembar Pengesahan Pembimbing Skripsi .......................................................
ii
Lembar Persetujuan Pembimbing Skripsi .......................................................
iii
Lembar Surat Pernyataan Karya Ilmiah ..........................................................
iv
Lembar Pengesahan Panitia Ujian ..................................................................
v
Kata Pengantar
....................................................................................
vi
Abstrak
....................................................................................
viii
Daftar Isi
....................................................................................
ix
Daftar Tabel
....................................................................................
xii
Daftar Gambar
....................................................................................
xiii
Daftar Lampiran
....................................................................................
xiv
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN A. Latar Belakang .......................................................................
1
B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian ...................................
3
C. Pembatasan Fokus Penelitian ..................................................
3
D. Perumusan Masalah Penelitian ................................................
3
E. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian ...................................
3
KAJIAN TEORETIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL INTERVENSI TINDAKAN A. Acuan teori area dan fokus yang diteliti ..................................
5
1. Hakikat Menulis ...............................................................
5
a. Pengertian Menulis .....................................................
5
b. Fungsi Menulis ...........................................................
6
c. Manfaat Menulis ........................................................
8
2. Hakikat Puisi ....................................................................
10
a. Pengertian Puisi ..........................................................
10
b. Unsur-unsur Dalam Puisi ...........................................
11
c. Jenis-jenis Puisi ..........................................................
16
d. Menulis Puisi ..............................................................
17
ix
3. Hakikat Metode Mind Mapping (Peta Pikiran) ................
18
a. Pengertian Metode Mind Mapping (Peta Pikiran) .....
18
b. Langkah-langkah Metode Mind Mapping (Peta Pikiran)19
BAB III
c. Manfaat Metode Mind Mapping (Peta Pikiran) .........
19
B. Hasil Penelitian Yang Relevan ................................................
20
C. Hipotesis Tindakan...................................................................
22
METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................
24
B. Bentuk Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian ................
24
C. Subjek Penelitian......................................................................
26
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian ..............................
26
E. Tahapan Intervensi Tindakan ..................................................
26
F. Hasil Intervensi Tindakan yang diharapkan ............................
27
G. Data dan Sumber Data ............................................................
27
H. Instrumen Pengumpulan Data .................................................
28
I. Teknik Pengumpulan Data ......................................................
28
J. Teknik Pemeriksaan ................................................................
30
K. Analisa Data dan Interprestasi ................................................
31
L. Pengembangan Perencanaan Tindakan ...................................
32
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian.....................................................
36
1. Profil Sekolah ....................................................................
37
2. Visi dan Misi Sekolah ......................................................
37
3. Struktur Organisasi Pengajar ...........................................
37
4. Keadaan Guru dan Murid ................................................
38
B. Deskripsi Awal Tindakan........................................................ . 39 C. Deskripsi Hasil Penelitian ......................................................
41
1. Tindakan Siklus I ..............................................................
41
a. Perencanaan ................................................................
41
b. Pelaksanaan Tindakan ................................................
43
x
c. Observasi ....................................................................
46
d. Refleksi .......................................................................
48
2. Tindakan Siklus II .............................................................
51
a. Perencanaan.. ...............................................................
51
b. Pelaksanaan Tindakan ................................................
52
c. Observasi ....................................................................
55
d. Refleksi .......................................................................
57
D. Temuan dan Pembahasan Hasil penelitian ..............................
60
1. Temuan Hasil Observasi ...............................................
60
2. Hasil Belajar Menulis Puisi ..........................................
64
BAB V: PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................
67
B. Implikasi .................................................................................
68
C. Saran .......................................................................................
70
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... ..........
71
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL Halaman 1. Tabel 4.1. Keadaan Guru.................................................................................... 38 2. Tabel 4.2. Keadaan Murid.................................................................................. 38 3. Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Hasil Kemampuan Menulis Puisi Siswa ......... 39 4. Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Hasil Kemampuan Menulis Puisi Siswa pada Siklus I ............................................................................................................. 49 5. Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Hasil Kemampuan Menulis Puisi Siswa pada Siklus II ........................................................................................................... 59 6. Tabel 4.6. Rekapitulasi Nilai Rata-rata Hasil Observasi Gurupada Siklus I Dan Siklus II ................................................................................................... 61 7. Tabel 4.7. Rekapitulasi Nilai Rata-rata Hasil Observasi Siswa pada Siklus I Dan Siklus II ................................................................................................... 63 8. Tabel 4.8. Rekapitulasi Nilai Rata-rata Hasil Kemampuan Menulis Puisi Siswa pada Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II ....................................
64
9. Tabel 4.9. Rekapitulasi Ketuntasan Belajar Siswapada Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II .....................................................................................
xii
65
DAFTAR GAMBAR Halaman 1. Gambar 3.1. Desain Penelitian oleh “Kemmis dan McTaggart”........................ 25 2. Gambar 4.1. Struktur Organisasi Pengajar MI Nurul Huda Depok .................. 37 3. Gambar 4.2.Grafik Nilai Kemampuan Menulis Siswa pada Kondisi Awal ....…40 4. Gambar 4.3.Grafik Nilai Kemampuan Menulis Puisi Siswapada Siklus I..….50 5. Gambar 4.4.Grafik Nilai Kemampuan Menulis Puisi Siswapada Siklus II ........................................................................................60 6. Gambar 4.5.Grafik Peningkatan Rata-rata Hasil Observasi Gurupada Siklus I dan Siklus II ........................................................................... 62 7. Gambar 4.6.Grafik Peningkatan Rata-rata Hasil Observasi Siswapada Siklus I dan Siklus II .................................................................................... 63 8. Gambar 4.7. Grafik Peningkatan Nilai Rata-rata Hasil Kemampuan Menulis Puisi Siswapada Kondisi Awal, Siklus I, dan Sikus II ...................................... 65 9. Gambar 4.8. Grafik Peningkatan Ketuntasan Kemampuan Menulis Puisi Siswa pada Kondisi Awal, Siklus I, dan Sikus II ............................................... ......... 66
xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pembelajaran
bahasa
Indonesia
diarahkan
untuk
meningkatkan
kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Empat kemampuan yang harus dimiliki oleh siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia adalah membaca, menulis, menyimak dan berbicara. Dalam kemampuan menulis, siswa kelas V MI Nurul Huda Depok diharuskan memiliki kompetensi untuk mampu menulis puisi. Hal ini dikarenakan puisi merupakan salah satu karya sastra yang menggunakan kata-kata indah dan kaya akan makna yang lahir sebagai karya dari seorang putra bangsa. Puisi dapat pula dijadikan sebagai tolak ukur tingkat peradaban suatu bangsa. Pembelajaran membaca puisi adalah bagian dari pembelajaran apresiasi sastra. Pembelajaran apresiasi sastra merupakan proses antara guru dan siswa, yang menjadikan proses pengenalan, pemahaman dan penghayatan. Pembelajaran sastra khususnya puisi dalam kegiatan belajar belum diupayakan secara maksimal, karena sebenarnya pembelajaran puisi merupakan kegiatan pementasan karya seni yang memerlukan kemampuan khusus. 1 Namun pembelajaran menulis puisi sering mengalami kendala. Kendala tersebut antara lain: 1). Kurang adanya rasa percaya diri, dan 2). Minimnya pengetahuan tentang menulis puisi.
1
Puji Santosa, dkk. Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD. (Jakarta: Universitas Terbuka, 2008). h. 78
1
2
Kurangnya rasa percaya diri menyebabkan siswa takut salah dalam menulis puisi. Mereka kurang percaya diri ketika diperintahkan untuk menulis puisi. Minimnya pengetahuan dalam menulis puisi membuat siswa bingung dalam menulis puisi. Kendala-kendala di atas menyebabkan siswa belum dapat menulis puisi dengan baik dan benar sesuai kompetensi dasar yang ditentukan. Salah satu usaha yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa kelas V MI Nurul Huda Depok adalah dengan menerapkan model pembelajaran aktif. Pembelajaran aktif (active learning) adalah suatu pembelajaran yang mengajak siswa untuk belajar aktif. Strategi pembelajaran aktif ini merupakan strategi pembelajaran yang menjadikan siswa berperan secara aktif dalam proses pembelajaran, baik aktif dalam berinteraksi antarteman (siswa) maupun dengan guru. Selain itu, Schroeder salah seorang peneliti tentang metode dan strategi pembelajaran, ia menyimpulkan bahwa model mengajar dan belajar aktif menciptakan gabungan yang paling bagus untuk peserta didik sekarang.2 Dalam strategi pembelajaran aktif ada beberapa metode yang dapat digunakan, di antaranya yaitu metode mind mapping (peta pikiran). Metode mind mapping
(peta
pikiran)
merupakan
metode
pembelajaran
yang
dapat
meningkatkan keaktifan siswa dalam proses belajar, karena dalam metode ini siswa diminta untuk mempetakan konsep materi yang diajarkan secara sederhana sesuai dengan apa yang diajarkan, sehingga siswa dapat berperan secara aktif dalam memahami materi yang diajarkan yaitu tentang puisi. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas maka penulis bermaksud mengadakan penelitian tentang: “PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN METODE MIND MAPPING (PETA PIKIRAN) PADA SISWA KELAS V MI NURUL HUDA KOTA DEPOK TAHUN PELAJARAN 2014/2015”.
2
Melvin L. Silberman, Active Learning: 101 Strategi Pembeljaran Aktif, (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2002) h. 8
3
B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian Identifikasi area pada penelitian ini adalah di bidang ilmu bahasa dan sastra yaitu bahasa Indonesia, dengan fokus penelitian yaitu peningkatan kemampuan siswa kelas V (lima) terhadap pelajaran bahasa Indonesia tentang menulis puisi. C. Pembatasan Fokus Penelitian Agar penelitian ini tidak melebar kemana-mana, maka peneliti membatasi Penelitian ini yang difokuskan pada peningkatan kemampuan siswa kelas V (lima) terhadap pelajaran bahasa Indonesia tentang menulis puisi dengan pilihan kata yang tepat, menggunakan metode mind mapping (peta pikiran). D. Perumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah dalam penelitian adalah sebagai berikut: “Bagaimana cara meningkatkan kemampuan menulis puisi dalam pelajaran bahasa Indonesia melalui metode mind mapping (peta pikiran) pada siswa kelas V MI Nurul Huda Depok Tahun Pelajaran 2014/2015?” E. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi dalam pelajaran bahasa Indonesia melalui metode mind mapping (peta pikiran) pada siswa kelas V MI Nurul Huda Depok Tahun Pelajaran 2014/2015. Adapun kegunaan hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi positif kepada sejumlah pihak sebagai berikut : 1. Bagi peneliti, dapat mengaplikasikan teori-teori ilmu yang diperoleh ke dalam bukti lapangan riil serta dengan sedikit demi sedikit peneliti mampu memahami strategi, metode maupun media pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi dasar pembelajaran dan mampu memotivasi peneliti untuk selalu berusaha mengembangkan imajinasi maupun daya kreativitas dalam “menghidupkan” serta meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar mengajar.
4
2. Bagi guru, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan profesional dan menjadikan pembelajaran kontekstual sebagai bahan referensi dalam pemilihan strategi pembelajaran yang tepat bagi siswanya sesuai karakter dan kemampuan mereka untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis puisi. 3. Bagi siswa, dengan penerapan strategi pembelajaran aktif metode mind mapping (peta pikiran) pada siswa kelas V MI Nurul Huda Depok Tahun Pelajaran 2013/2014, diharapkan agar lebih percaya diri dan dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam menulis dan mengarang puisi. 4. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan rujukan bagi guru bidang studi lain untuk turut melaksanakan model pembelajaran yang sama.
BAB II KAJIAN TEORETIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL INTERVENSI TINDAKAN
A. Acuan Teori Area dan Fokus yang Diteliti Dalam acuan teori area dan fokus yang diteliti ini akan membahas beberapa hal yang meliputi: hakikat menulis, hakikat puisi, dan hakikat metode Mind Mapping (Peta Pikiran). 1. Hakikat Menulis a. Pengertian Menulis Menulis merupakan salah satu bentuk komunikasi berbahasa (verbal) yang menggunakan simbol-simbol tulis sebagai mediumnya.1 Dalam hal ini ada beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian menulis yaitu; Menurut Tarigan: “menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang difahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambanglambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa gambar itu”. Menurut Suriamiharja: “menulis adalah kegiatan melahirkan pikiran dan perasaan dengan tulisan atau berkomunikasi mengungkapkan pikiran, perasaan, dan kehendak kepada orang lain secara tertulis”. Sedangkan menurut Robert Lado mengatakan bahwa: “menulis adalah menempatkan simbol-simbol grafis yang menggambarkan suatu bahasa yang dimengerti oleh seseorang, kemudian dapat dibaca oleh orang lain yang memahami bahasa tersebut beserta simbol-simbol grafisnya”.2 Berdasarkan beberapa pengertian tentang menulis yang telah dikemukakan, maka dapat dapat disimpulkan bahwa menulis adalah 1
h. 1.3
M. Yunus. dkk, Keterampilan Menulis, (Tangerang Selatan: Universitas Terbuka, 2013)
2
Novi Resmini dan Dadan Juanda, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Tinggi, (Bandung: IPI PRESS, 2007) h. 115-116
5
6
suatu keterampilan berbahasa yang digunakan sebagai alat komunikasi secara tidak langsung antara penulis dan pembaca dalam ragam bahasa tertulis. Dalam menulis terdapat empat unsur di dalamnya yaitu: 1. Penulis sebagai penyampai pesan. 2. Pesan atau sesuatu yang disampaikan penulis. 3. Saluran atau medium yang berupa lambang-lambang bahasa tulis seperti rangkaian huruf atau kalimat dan tanda baca. 4. Penerima pesan, yaitu pembaca sebagai penerima pesan yang disampaikan oleh penulis.3 Adapun kebiasaan dalam menulis bisa ditumbuhkan dengan cara: pertama, membaca. Dengan semakin sering membaca, seseorang juga dapat semakin meningkatkan pengetahuannya sehingga penulis dapat menemukan inspirasi/ide menulis dan rasa percaya diri untuk menulis. Kedua, berdiskusi dengan teman atau orang lain untuk mendapatkan masukan atau kritik sehingga semakin terasah pula kemampuan berpikir dan kesanggupan untuk memahami pendapat orang lain. Ketiga, mengikuti seminar, talk show atau workshop untuk menambah wawasan menulis. Keempat, mengamati peristiwa kejadian dan peristiwa yang sering kita alami dalam kehidupan sehari-hari. Dengan sedikit fokus, konsentrasi, dan merenung semua kejadian yang kita alami dapat didokumentasikan dalam bentuk tulisan.4
b. Fungsi Menulis Dalam kegiatan berbahasa menulis memiliki fungsi utama yaitu sebagai alat komunikasi secara tertulis dan tidak langsung. Tulisan juga dapat membantu menjelaskan pikiran-pikiran kita dan juga memiliki fungsi sebagai berikut:
3
M. Yunus. loc. cit. Mudrajad Kuncoro, Mahir Menulis Kiat Jitu Menulis Artikel, Opini, Kolom,dan Resensi Buku, (Jakarta: ERLANGGA, 2005) h. 5-6 4
7
1. Fungsi Pemetaan Ketika mengarang terjadi penataan terhadap gagasan, pikiran pendapat, imajinasi dan yang lainnya, serta terhadap penggunaan bahasa untuk mewujudkannya, oleh karena itu, pikiran dan lainnya mempunyai wujud yang tersusun. 2. Fungsi Pengawetan Mengarang mempunyai fungsi untuk mengawetkan pengutaraan sesuatu dalam wujud dokumen tertulis. Dokumen sangat berharga, misalnya untuk mengungkapkan kehidupan pada zaman dahulu. 3. Fungsi Penciptaan Dengan mengarang kita menciptakan sesuatu yang mewujudkan sesuatu yang baru. Karangan sastra menunjukkan fungsi demikian. Begitu pula karangan filsafat dan keilmuan ada yang menunjukkan fungsi penciptaan. 4. Fungsi Penyampaian Penyampaian itu terjadi bukan saja kepada orang yang berdekatan tempatnya melainkan juga kepada orang yang berjauhan.5 5. Fungsi Personal Yaitu mengekspresikan pikiran, sikap, atau perasaan pelakunya, yang diungkapkan melalui misalnya surat atau buku harian. 6. Fungsi Instrumental (direktif) Yaitu mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain. 7. Fungsi Interaksional Yaitu menjalin hubungan sosial dengan pembaca, maupun orang lain. 8. Fungsi Informatif Yaitu menyampaikan informasi, termasuk ilmu pengetahuan. 9. Fungsi Heuristik Yaitu belajar atau memperoleh informasi.
5
Novi Resmini dan Dadan Juanda, loc. cit.
8
10. Fungsi estesis Yaitu untuk mengungkapkan atau memenuhi rasa keindahan.6
c. Manfaat Menulis Banyak manfaat yang dapat diambil dari pembelajaran menulis antara lain yaitu: 1. Menulis mengembangkan kecerdasan Menurut para ahli psikolinguistik, menulis merupakan suatu aktivitas
kompleks
yang
mendorong
tumbuh
kembangnya
kemampuan seseorang sekaligus mengasah pula daya pikir dan kecerdasannya dalam belajar menulis atau mengarang. Karena dalam menulis terdapat sembilan proses berpikir yaitu: a. Mengingat apa yang telah dipelajari, dialami dan diketahui sebelumnya. b. Menghubungkan apa yang telah dipelajari, dialami dan diketahui sebelumnya. c. Mengorganisasikan informasi atau pengetahuan yang dimiliki. d. Membayangkan ciri atau karakter dari apa yang telah diketahui. e. Memprediksi atau meramalkan bagian tulisan selanjutnya. f. Memonitor atau memantau ketepatan penataan tulisan. g. Menggeneralisasikan bagian demi bagian informasi yang ditulis ke dalam sebuah kesimpulan. h. Menerapkan informasi atau sebuah kesimpulan yang telah disusun ke dalam konteks yang baru. i. Mengevaluasi apakah seluruh informasi yang diperlukan dalam tulisan telah cukup memadai. 2. Menulis mengembangkan daya inisiatif dan kreativitas Dalam hal menulis seseorang mesti menyiapkan dan menyuplai sendiri segala sesuatunya, seperti; isi tulisan, pertanyaan dan jawaban, ilustrasi, pembahasaan, serta penyajian tulisan. Supaya 6
M. Yunus, op. cit
9
tulisan menarik dan enak dibaca, maka apa yang dituliskan harus ditata sedemikian rupa sehingga logis, sistematis, dan tidak membosankan. 3. Menulis menumbuhkan kepercayaan diri dan keberanian Menulis
ibarat
mengemudi
kendaraan.
Orang
yang
telah
mengetahui seluk beluk mengemudi mobil, bahkan sudah memiliki SIM, tidak serta merta ia dapat mengemudikan mobil. Ia perlu keberanian dan menepis berbagai kekhawatiran, seperti khawatiran salah menginjak gas, dan yang lainnya. Begitu juga halnya dalam menulis harus berani menampilkan pikirannya, cara pikir dan gaya tulis, serta menawarkannya kepada orang lain. Dengan konsekuensi harus memiliki kesiapan dan kesanggupan untuk melihat dengan jernih segenap penilaian dan tanggapan apapun dari pembacanya, baik yang bersifat positif maupun negatif. Penilaian atau tanggapan dari orang lain justru merupakan masukan bagi penulis untuk dapat memperbaiki kemampuannya dalam menulis. 4. Menulis mendorong kebiasaan dan memupuk kemampuan dalam menemukan, mengumpulkan, dan mengorganisasikan informasi. Hasil pengamatan dan pengalaman selama ini menunjukkan bahwa penyebab orang gagal dalam menulis ialah karena ia sendiri tidak tahu apa yang akan ditulisnya. Ia tidak tahu informasi yang cukup tentang topik yang akan ditulis, serta malas mencari informasi yang diperlukannya. Dengan rajin menulis seseorang akan dapat mencari, mengumpulkan, menyerap dan mempelajari informasi yang diperlukan dari berbagai sumber.7
7
M. Yunus, op. cit
10
2. Hakikat Puisi a. Pengertian Puisi Secara etimologi kata puisi berasal dari bahasa Yunani „poema’ yang berarti membuat, „poesis’ yang berarti pembuat, pembangun, atau pembentuk. Di Inggris puisi disebut poem atau poetry yang artinya tak jauh berbeda dengan to make atau to create, sehingga pernah lama sekali di Inggris puisi disebut maker. Puisi diartikan sebagai pembangun, pembentuk atau pembuat, karena memang pada dasarnya dengan
mencipta
sebuah
puisi
maka
seorang
penyair
telah
membangun, membuat, atau membentuk sebuah dunia baru, secara lahir maupun batin. Keindahan puisi ditentukan oleh diksi, majas, rima, dan iramanya. Adapun kekayaan makna yang terkandung dalam puisi disebabkan oleh pemadatan segala unsur bahasa. Bahasa yang digunakan dalam puisi berbeda dengan yang digunakan sehari-hari. Puisi menggunakan bahasa yang ringkas, tetapi maknanya sangat kaya. Kata yang digunakannya adalah kata konotatif yang mengandung banyak penafsiran dan pengertian.8 Menurut Norton puisi anak-anak mempunyai kriteria sebagai berikut: 1. Puisi anak adalah puisi yang berisi kegembiraan. 2. Mengutamakan bunyi bahasa dan membangkitkan semangat bermain bahasa. 3. Harus berupaya memperbaiki ketajaman imajinasi visual dan kata yang dipergunakan mengmbangkan imajinasi, dan melihat serta mendengar kata-kata dalam cara baru. 4. Menyajikan cerita sederhana dan memperkenalkan tindakan sehari-hari. 5. Dituls berdasarkan pengalaman anak. 6. Berbentuk informasi sederhana yang membuat anak dapat menafsir dan menangkap sesuatu dari puisi itu. 8
E Kosasih, Apresiasi Sastra Indonesia, (Jakarta: Obel Media, 2005) h. 31
11
7. Tema puisi harus menyenangkan anak-anak, menyatakan sesuatu kepada anak, menggelitik egonya, mengingat kebahagiaan, menyentuh kejenakaan dan membangkitkan semangat pribadi anak-anak. 8. Dapat dibaca anak-anak dan mudah dimengerti.9
Contoh puisi anak. BERDOA Karya: Abdul Goni Ibuku yang telah memelihara dan membesarkan daku Dan dia telah menyekolahkanku Dia satu-satunya untukku Yang merawat aku semenjak kecil Aku akan mendoakan ibuku Karna dia mengayun-ayun Ketika aku masih kecil Dan dia yang membesarkanku.10 b. Unsur-unsur dalam Puisi 1. Unsur Intrinsik Unsur intrinsik adalah unsur yang secara langsung membangun puisi dari dalam, atau dari wujud puisi itu sendiri. Di antara unsur pembangunan dari dalam itu adalah: a. Tema Tema dalam puisi berisi persoalan yang mendasari suatu karya sastra. Tema munculnya pada awal sebelum penyair menulis puisinya. Tema merupakan dorongan yang kuat yang menyebabkan penyair mengungkapkan apa yang dirasakannya melalui puisi. Tema bersifat khusus pada setiap penyair, artinya antara penyair
h. 31
9
Sholeh dkk, Pendidikan Bahasa Indonesia Di SD, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2005)
10
Sholeh dkk, op. cit
12
satu dengan penyair lain tidak akan sama. Tema juga merupakan keyakinan penyair dalam memaknai hidup dan kehidupan.
b. Amanat Unsur amanat dan pada beberapa karya sastra, unsur tema sering disatukan. Amanat dalam puisi sering disatukan dengan sikap karena amanat diperoleh pembaca setelah pembaca atau penikmat menyelesaikan bacaan puisinya. Oleh karena dilihat dari sisi pembaca maka amanat akan mempengaruhi sikap, cara pandang, dan wawasan pembacanya. Meskipun demikian amanat hanya tetap sesuai dengan tema puisi yang diciptakan penyair. Jadi amanat puisi adalah pesan atau nasihat yang ada dalam puisi yang didapat oleh pembaca melalui puisi yang dibacanya. Oleh karena itu, amanat hanya dapat dirumuskan oleh pembaca atau yang lainnya. c. Sikap, Suasana atau Nada, dan Perasaan dalam puisi Sebuah puisi dapat dinikmati jika dibaca secara keseluruhan. Pembaca puisi dapat dilakukan tanpa suara, hanya sekedar untuk dinikmati pembacanya saja atau dibaca dengan suara keras, bisa juga dideklamasikan. Dengan mendeklamasikan atau membacanya dengan suara keras, anda akan merasakan perasaan yang diungkapkan oleh penyairnya. Suasana kejiwaan akan terungkap melalui ungkapan nada pada puisi yang diciptakan. Jadi unsur sikap atau suasana, nada, atau perasaan dalam puisi adalah ekspresi perasaan penyair yang disampaikan dalam bentuk nada-nada yang menimbulkan keindahan. d. Tipografi Tipografi adalah ukiran bentuk puisi yang biasanya berupa susunan baris ke bawah. Ada juga penulis yang menyebut istilah tipografi dengan sebutan tata wajah puisi. Baik tipografi maupun tata wajah memiliki pengertian yang sama yaitu salah satu unsur
13
puisi yang menjadikan puisi lebih indah karena tata wajahnya dibuat dengan istilah puisi kontemporer atau puisi kongkrit. Contoh bagaimana puisi dibawah ini dibuat tatawajahnya.
Sajak Transmigran II Oleh: F. Rahardi Dia selalu singkong Dan terus-menerus singkong Hari ini singkong Tadi malam singkong Besok mungkin singkong Besoknya lagi juga singkong Di rumah sepotong singkong Di ladang seikat singkong Di pasar segerobak singkong Di rumah tetangga sepiring singkong Enam bulan lagi tetap singkong Setahun lagi tetap singkong Sepuluh tahun masih singkong Dua puluh tahun makin singkong Dan lima puluh tahun kemudian Transmigran beruban Sakit-sakitan Mati Lalu terkubur di ladang singkong e. Enjambemen Enjambemen adalah pemindahan bagian kalimat pada larik berikutnya sehingga menimbulkan nuansa makna. Fungsi enjambemen mempererat hubungan antar lirik itu menjadi utuh. Perhatikan hubungan antar lirik yang menjadikan keutuhan makna antar lirik pada puisi berikut! Doa Oleh: Ajib Rosidi Tuhan, beri aku kekuatan Menguasai diri sendiri, kesunyian Dan keserakahan. Beri petunjuk selalu Untuk memilih jalan-Mu, keridhoan-Mu. Amin.
14
f. Aku lirik Aku lirik adalah tokoh yang berbicara dalam puisi. Tokoh itu bisa pengarangnya, bisa pula bukan, dalam arti pengarang mewakilkan tokoh puisi yang dikarangnya kepada tokoh tertentu, atau tokoh lain. Ciri aku lirik terdapat pada kata ganti: aku, kamu, dan kami. Perhatikan tokoh pada puisi berikut!
Karangan Bunga Oleh: Taufik Ismail Tiga anak kecil Dalam langkah malu-malu Datang ke Salemba Sore itu. Ini dari kami bertiga Pita hitam pada karangan bunga Sebab kami ikut berduka Bagi kakak yang ditembak mati Siang tadi g. Rima atau Persamaan Bunyi Rima adalah persamaan bunyi yang berulang secara teratur pada kata yang letaknya berdekatan di dalam satu lirik atau antar lirik. Contoh: Buah Rindu Oleh: Amir Hamzah Datanglah engkau wahai maut Lepaskan aku dari nestapa Engkau lagi tempatku berpaut Dari waktu ini gelap gulita Kicau murai tiada merdu Pada beta bujang melayu Himbau punguk tiada merindu h. Citraan atau pengimajinasian Citraan atau pengimajinasian adalah susunan kata yang dapat memperjelas atau memperkongkrit apa yang dinyatakan oleh
15
penyair.
Sebagai
cara
untuk
memperjelas
agar
penikmat
memahami puisi ciptaannya melalui citraan yang disajikan dalam beberapa bentuk citraan: 1. Penglihatan (visual imagery) 2. Pendengaran (audiotory imagery) 3. Penciuman (smell imagery) 4. Perasaan (tactile imagery) i. Gaya Bahasa, Irama atau Ritme Gaya bahasa, irama atau ritme adalah cara khas yang dipakai penyair untuk menimbulkan efek estetis pada karya puisi yang dihasilkannya. Cara ini dilakukan dengan memanfaatkan kekayaan bahasa yang dimiliki oleh bahasa yang digunakan penyair melalui pengulangan bunyi, pengulangan kata, dan kalimat. Contoh: Menyesal (Ali Hasjmi) Pagiku hilang/sudah melayang Hari mudaku/telah pergi Kini petang/datang membayang Batang usiaku/sudah tinggi Tuhanku Dalam termangu Aku masih menyebut nama-Mu Biar susah sungguh Mengingat Kau penuh seluruh 11 2. Unsur Ekstrinsik Puisi Selain unsur instrinsik puisi juga memiliki unsur pembangun dari luar yang disebut unsur ekstrinsik. Unsur ekstrinsik ini cukup berpengaruh terhadap keutuhan puisi. Oleh karena itu, disebut unsur luar, tetapi sangat mempengaruhi totalitas puisi. Unsur ekstrinsik ini terdiri atas; unsur biografi penyair, unsur kesejarahan dan unsur kemasyarakatan.
11
Yusi Rosdiana, dkk. Bahasa dan Sastra Indonesia di SD, (Jakarta : Universitas Terbuka, 2011). Cet, 9 hlm. 7.15-7.26
16
C. Jenis-jenis Puisi Puisi memiliki beberapa aspek dan terbagi menjadi dua macam, yaitu puisi lama dan puisi baru. Puisi lama terbagi menjadi beberapa jenis, dua diantaranya adalah pantun dan syair. Puisi terbagi menjadi tiga jenis; puisi naratif, puisi lirik, dan puisi deskriptif. 1. Puisi Naratif Puisi Naratif mengungkapkan cerita atau penjelasan penyair. Puisi ini terbagi menjadi beberapa macam, yakni balada dan romansa. Balada adalah puisi yang berisi cerita tentang orang-orang perkasa atau tokoh pujaan. Contohnya adalah Balada Orang-orang Tercinta dan Blues untuk Bonnie karya WS Rendra. Romansa adalah jenis puisi cerita yang menggunakan bahasa romantis yang berisi kisah percintaan yang diselingi oleh perkelahian dan pertualangan. Contohnya romansa yang berisi kisah petualangan dengan judul “Romance Perjalanan” oleh Kirdjomulyo. 2. Puisi Lirik Puisi lirik terbagi menjadi tiga macam, yaitu elegi, ode, dan serenada. Elegi adalah puisi yang mengungkapkan persamaan duka,
misalnya
“Elegi
Jakarta”
karya
Asrul
Sani
yang
mengungkapkan perasaan duka penyair di kota Jakarta. Ode adalah puisi yang berisi pemujaan terhadap seseorang, suatu hal, atau suatu keadaan. Pemujaan yang banyak ditulis ialah pemujaan terhadap tokoh-tokoh yang dikagumi. Sedangkan serenada adalah sajak percintaan yang dapat dinyayikan. Kata serenada berarti nyanyian yang tepat dinyanyikan pada waktu senja. 3. Puisi Deskriptif Dalam jenis puisi ini, penyair bertindak sebagai pemberi kesan terhadap keadaan/peristiwa, benda, atau suasana yang dipandang menarik perhatiannya. Puisi yang termasuk puisi deskriptif adalah satire, puisi yang bersifat kritik sosial dan puisi impresionistik.
17
Satire adalah puisi yang mengungkapkan perasaan tidak puas penyair terhadap suatu keadaan, tetapi dengan cara menyindir atau menyatakan keadaan sebaliknya. Puisi kritik sosial adalah puisi yang juga menyatakan ketidaksenangan penyair terhadap atau diri seseorang, tetapi dengan cara membeberkan kepincangan atau ketidakberesan keadaan orang tersebut. Kesan penyair juga dapat kita hayati dalam puisi-puisi impresionistik yang mengungkapkan kesan (impresi) penyair terhadap suatu hal.12 D. Menulis Puisi Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menulis puisi: 1. Puisi diciptakan dalam suasana perasaan yang intens yang menuntut pengucapan jiwa yang spontan dan padat. Dalam puisi, seseorang berbicara dan mengungkapkan dirinya sendiri secara ekspresif. Hal ini berbeda dengan prosa yang pengarangnya tidak selalu mengungkapkan dirinya sendiri, tetapi bisa juga berbicara tentang orang lain dan dunia yang lain. a. Sebuah protes sosial dalam puisi harus dibedakan dengan protes sosial dalam esai, berita, pidato, atau pamflet. b. Hal yang sama juga berlaku untuk sajak cinta yang harus dibedakan dengan surat cinta atau rayuan seorang kekasih di taman maupun ditempat lain. c. Tema-tema ketuhanan yang diangkat dalam puisi berbeda dengan khutbah atau doa-doa keagamaan yang dilantunkan peminta-minta di dalam bus atau terminal. 2. Puisi mendasarkan masalah atau berbagai hal yang menyentuh kesadaran seseorang. Tema yang ditulis berangkat dari inspirasi diri sendiri yang khas, sekecil dan sesederhana apapun inspirasi itu. 12
E Kosasih, loc.cit
18
3. Dalam menulis puisi harus memikirkan cara penyampaiannya. Cara penyampaian ide atau perasaan dalam puisi disebut gaya bahasa atau majas. a. Gaya bahasa adalah perkataan yang terungkap karena perasaan yang timbul atau hidup dalam hati dan mampu menimbulkan perasaan tertentu dalam hati pembaca. b. Gaya bahasa membuat kalimat-kalimat dalam puisi menjadi hidup, bergerak, dan merangsang pembaca untuk memberikan reaksi tertentu dan berkontemplasi atas apa yang dikemukakan oleh penyair.13
3. Hakikat Metode Mind Mapping (Peta Pikiran) a. Pengertian Metode Mind Mapping (Peta Pikiran) Mind Mapping (Peta Pikiran) adalah sebuah teknik pemanfaatan keseluruhan otak dalam membuat catatan yang menyeluruh pada satu halaman dengan menggunakan citra visual dan perangkat grafis lainnya untuk membentuk kesan yang lebih dalam.14 Teknik pencatatan ini dikembangkan oleh Tony Buzan pada tahun 1970-an berdasarkan riset tentang cara kerja otak. Otak seringkali mengingat informasi dalam bentuk gambar, simbol, suara, bentukbentuk, dan perasaan. Peta pikiran menggunakan pengingat-pengingat visual dan sensorik ini dalam suatu pola dari ide-ide yang berkaitan seperti peta jalan yang digunakan untuk belajar, mengorganisasikan dan merencanakan. Peta ini dapat membangkitkan ide-ide orisinal dan memicu ingatan yang mudah. Ini jauh lebih mudah daripada metode pencatatan tradisional karena mengaktifkan kedua belahan otak. Cara ini juga menenangkan, menyenangkan, dan kreatif.15
13
E Kosasih, Op.cit h. 50 Bobbi DePorter, dan Mike Hernacki, 1999, Quantum Learning, Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan, Bandung: Penerbit Kaifa, h. 152 15 Bobbi DePorter, dan Mike Hernacki, 1999, op..cit. h. 157 14
19
b. Langkah-langkah Metode Mind Mapping (Peta Pikiran) De Porter (1999) menyarankan untuk menggunakan pulpen berwarna dalam pembuatan peta pikiran. Kiat-kiat membuat peta pikiran menurut De Porter ialah: 1. Tulis gagasan utama di tengah-tengah kertas dan lingkupi dengan lingkaran, persegi, atau bentuk lain. 2. Tambahkan sebuah cabang dari pusatnya untuk tiap-tiap poin kunci dan gunakan pulpen warna-warni. 3. Tulislah kata kunci pada tiap-tiap cabang, kembangkan untuk menambahkan detail-detail. 4. Tambahkan simbol dan ilustrasi. 5. Gunakan huruf KAPITAL 6. Tulislah gagasan-gagasan penting dengan huruf-huruf lebih besar 7. Hidupkanlah peta pikiran dengan hal-hal yang berhubungan dengan pembuatnya. 8. Bersikaplah kreatif dan berani. 9. Gunakan bentuk-bentuk acak untuk menunjukkan poin-poin atau gagasan-gagasan. 10. Buatlah peta pikiran secara horizontal untuk memperbesar ruang untuk penambahan gagasan.16 c. Manfaat Metode Mind Mapping (Peta Pikiran) Beberapa manfaat peta pikiran, menurut De Porter adalah: 1) Fleksibel 2) Dapat memusatkan perhatian 3) Meningkatkan pemahaman 4) Dan menyenangkan.17
16 17
Bobbi DePorter, dan Mike Hernacki, 1999, op..cit. h. 157 Bobbi DePorter, dan Mike Hernacki, 1999, op..cit. h. 172
20
d. Penggunaan Metode Mind Mapping Dalam Menulis Puisi Metode peta pikiran (mind mapping) sangat tepat digunakan dalam pembelajaran menulis puisi. Metode mencatat ini, didasarkan pada penelitian tentang cara otak memproses informasi, bekerja sama dengan otak, dan bukan menentangnya. Metode Peta pikiran adalah sebuah teknik atau metode yang sangat jelas yang memanfaatkan kata-kata, kesan-kesan, angka-angka, logika, irama, warna dan keterampilan-keterampilan ruang. Dengan metode peta pikiran (mind mapping) tentu akan sangat membantu siswa memanfaatkan potensi kedua belah otak. Karena interaksi yang luar biasa antara kedua belahan otak dapat memicu kreativitas yang memberikan kemudahan dalam proses mengingat dan berpikir. Dengan telah terbiasanya siswa menggunakan dan mengembangkan potensi dua otaknya, akan dicapai peningkatan beberapa aspek, yaitu konsentrasi, kreativitas, daya ingat, dan pemahaman sehingga siswa dapat menulis puisi dengan baik. B. Hasil Penelitian yang Relevan Dalam hal penelitian yang relevan, peneliti mengambil hasil penelitian yang diteliti oleh Tuti Yunita Rachmawati Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan judul Peningkatan Kualitas Pembelajaran Menulis Cerpen dengan Metode Peta Pikiran (mind mapping) pada siswa kelas IX di SMP Al Muayad Surakarta Tahun Ajaran 2007/2008. Kesimpulan dari penelitian tersebut bahwa metode peta pikiran (mind mapping)
dapat meningkatkan kualitas proses
pembelajaran
menulis cerpen. Hal ini ditandai dengan prosentase yang selalu meningkat dalam setiap siklus. Prosentase keaktifan siswa pada siklus I sebesar 54%, minat dan motivasi sebesar 65% sedangkan perhatian dan konsentrasi sebesar 65%. Pada siklus II keaktifan siswa naik sebesar 81%, perhatian dan konsentrasi sebesar 85%, sedangkan minat dan motivasi siswa sebesar 85%. Pada siklus III keaktifan siswa meningkat sebesar 92%, perhatian
21
dan konsentrasi sebesar 100% sedangkan minat dan motivasi siswa meningkat sebesar 100%. Penerapan metode peta pikiran (mind mapping) juga dapat meningkatkan nilai siswa yang meningkat pada setiap siklus, yaitu pada siklus I sebesar 60,2; pada siklus II 67,5; sedangkan pada siklus III 71,9. Perbedaan dari penelitian Tuti Yunita Rachmawati dengan penelitian ini adalah salah satu variabel yang diteliti yaitu kualitas pembelajaran menulis cerpen, subyek penelitiannya pada siswa kelas IX di SMP Al Muayad Surakarta Tahun Ajaran 2007/2008, penelitianya berlangsung 3 siklus, dan simpulan dari penelitiannya adalah metode peta pikiran (mind mapping) dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran menulis cerpen. Sementara itu persamaan dari penelitian ini adalah salah satu variabelnya menggunakan metode yang sama yaitu metode peta pikiran (mind mapping) dan hasil dari penelitiannya menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dari apa yang diteliti.18 Skripsi yang ditulis oleh Haryani juga merupakan penelitian yang relevan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan judul Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbicara dengan Peta Pikiran (mind mapping) pada Siswa Kelas V SDN Karanganyar 03 Tahun Ajaran 2008/2009. Hal ini dapat dilihat dari nilai kemampuan berbicara yang meningkat pada setiap siklus. Pada siklus I prosentase ketuntasan kemampuan berbicara 51,8% sedangkan pada siklus II prosentase meningkat menjadi 66,6%, dan pada siklus III prosentase kemampuan berbicara meningkat menjadi 77,7%. Dengan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa peta pikiran (mind mapping) dapat meningkatkan kemampuan berbicara. Perbedaan dari penelitian Haryani dengan penelitian ini adalah salah satu variabel yang diteliti yaitu kemampuan berbicara, tempat penelitian di SDN Karanganyar 03 Tahun Ajaran 2008/2009, penelitiannya berlangsung 3 siklus, dan simpulan dari 18
Tutiek Yunita R, Peningkatan Kualitas Pembelajaran Menulis Cerita Pendek dengan Metode Peta Pikiran (Mind Mapping) pada Siswa Kelas IX di SMP AL-MUAYYAD Surakarta Tahun Ajaran 2007/2008. (Surakarta: UNS, 2008.) (Skripsi tidak dipublikasikan)
22
penelitiannya adalah peta pikiran (mind mapping) dapat meningkatkan kemampuan berbicara. Sementara itu persamaan dari penelitian ini adalah salah satu variabelnya menggunakan metode yang sama yaitu metode peta pikiran (mind mapping), subyek penelitian sama yaitu pada siswa kelas V SD, dan hasil dari penelitiannya menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dari apa yang diteliti.19 Berdasarkan hasil penelitian Tuti Yunita Rachmawati dan Haryani dapat diambil kesimpulan bahwa dengan metode peta pikiran (mind mapping) berpengaruh terhadap siswa dalam pembelajaran. Ada keterkaitan dalam penelitian tersebut sehingga dapat dijadikan acuan oleh peneliti dalam penelitian kemampuan menulis puisi. Sehubungan
dengan
hasil
penelitian
tersebut
maka
peneliti
mengembangkan penelitian dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menerapkan
metode peta pikiran (mind mapping)
agar dapat
meningkatkan kemampuan menulis puisi. Dari penelitian di atas menunjukkan metode peta pikiran (mind mapping) sangat berpengaruh terhadap kemampuan siswa baik dalam
menulis
cerpen maupun
kemampuan berbicara. Sehubungan dengan hal tersebut maka perlu dikembangkan penelitian-penelitian yang dapat meningkatkan kemampuan menulis
puisi
siswa. Oleh karena itu peneliti merasa perlu untuk
mengadakan penelitian dengan judul peningkatan kemampuan menulis puisi bebas dengan pilihan kata yang tepat menggunakan metode mind mapping (peta pikiran) di MI Nurul Huda Depok.
C. Hipotesis Tindakan Berdasarkan kajian teori dan hasil penelitian yang relevan, dalam penelitian ini diajukan hipotesis sebagai berikut: 1. Dengan metode mind mapping (peta pikiran) dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran kemampuan menulis Puisi bebas dengan pilihan kata
19
Haryani. Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbicara dengan Peta Pikiran (Mind Mapping) pada Siswa Kelas V SDN Karanganyar 03 Tahun Ajaran 2008/2009. (Surakarta: UNS, 2009) (Skripsi tidak dipublikasikan)
23
yang tepat pada siswa kelas V Nurul Huda Depok Tahun Pelajaran 2013/2014. 2. Dengan metode mind mapping (peta pikiran)
dapat meningkatkan
kemampuan menulis Puisi pada pada siswa kelas V Nurul Huda Depok Tahun Pelajaran 2013/2014.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian
Penelitian ini bertempat di MI Nurul Huda Depok. Tempat tersebut dipilih dengan beberapa pertimbangan. Di sekolah tersebut belum pernah digunakan sebagai objek penelitian yang sejenis sehingga terhindar dari kemungkinan adanya penelitian ulang. Di samping itu tempat lokasinya mudah terjangkau oleh peneliti
karena letaknya dekat dengan daerah
tempat tinggal peneliti, dan juga tempat peneliti bertugas atau mengajar. 2. Waktu Penelitian Rencananya tahap persiapan hingga pelaporan hasil pengembangan akan dilakukan selama 4 bulan, yakni mulai bulan Agustus sampai dengan November 2014. Tahap perencanaan akan dilaksanakan pada Agustus, tahap pelaksanaan dimulai bulan September, tahap analisis data dimulai pada bulan Oktober, dan yang terakhir yaitu penyusunan laporan akan dilaksanakan pada bulan November. B. Bentuk Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian Bentuk penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas karena penelitian ini mencoba untuk memecahkan masalah yang terjadi di dalam kelas selama pembelajaran bahasa Indonsia berlangsung, yakni masalah kemampuan membaca puisi yang belum tepat. Dalam pelaksanaan tindakan kelas, siswa bukan hanya diajar seperti biasa dan mengerjakan Lembar Kerja Siswa yang intinya mengerjakan soal-soal setelah mempelajari ringkasan, tetapi harus melakukan suatu tindakan. Siswa harus aktif bekerja melakukan suatu tindakan. Siswa harus aktif bekerja melakukan sesuatu yang diarahkan oleh guru. Ketika sampai saat refleksi, 24
25
siswa diajak diskusi, ditanya tentang pembelajaran yang mereka alami. Dari hasil refleksi itulah guru mengadakan perbaikan untuk perencanaan siklus kedua. Sebenarnya, ada beberapa model yang dapat diterapkan dalam penelitian tindakan kelas, tetapi yang paling dikenal dan biasa digunakan adalah model yang dikemukakan oleh Kemmis dan McTaggart. Adapun model penelitian tindakan kelas dimaksud menggambarkan adanya empat langkah (dan pengulangannya), yang disajikan dalam bagan berikut ini.1 Perencanaan
Refleksi
SIKLUS I
Tindakan
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi
SIKLUS II
Tindakan
Pengamatan
Gambar 3.1 Desain Penelitian oleh “Kemmis dan McTaggart”
1
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Yogyakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm. 279
26
C. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V MI Nurul Huda Depok Tahun Pelajaran 2013/2014. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap dengan jumlah 25 siswa, yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan.
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian Pada penelitian ini peneliti berperan langsung sebagai guru yang melakukan proses pembelajaran, yaitu mengajarkan materi melalui metode peta pikiran (mind mapping) selama proses pembelajaran. E. Tahapan Intervensi Tindakan Dalam tahapan intervensi tindakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Tahap persiapan tindakan meliputi langkah-langkah sebagai berikut: 1) Membuat skenario pembelajaran 2) Mempersiapkan instrumen penelitian 3) Mempersiapkan dan merancang tindakan yang sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar. 4) Mengajukan solusi alternatif. b. Tahap pelaksanaan tindakan dilakukan dengan melaksanakan proses pembelajaran sesuai rancangan. Setiap tindakan dan proses pembelajaran tersebut selalu diikuti kegiatan pemantauan. c. Tiap pengamatan dan interprestasi dilakukan dengan mengamati dan menginterprestasi aktivitas penerapan tindakan pada pembelajaran. Pada tahap interprestasi proses koreksi hasil kerja dilakukan oleh peneliti. Interprestasi ini berguna untuk mengetahui apakah tindakan yang dilakukan dapat mengatasi permasalahan yang ada. d. Tahap analisis dan refleksi dilakukan dengan menganalisis hasil pengamatan dan interprestasi sehingga diperoleh simpulan tentang bagian yang perlu diperbaiki dan bagian yang telah mencapai tujuan penelitian. Dari hasil penarikan kesimpulan tersebut,dapat diketahui apakah penelitian ini mencapai keberhasilan atau tidak. Refleksi (reflection) adalah kegiatan
27
mengulas secara kritis (reflective) tentang perubahan yang terjadi (a) pada siswa; (b) suasana kelas; dan (guru). Pada tahap ini, guru sebagai peneliti menjawab pertanyaan mengapa (why), bagaimana (how), dan seberapa jauh (to what extent) intervensi telah menghasilkan perubahan secara signifikan.2
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan Dalam initervensi tindakan yang diharapkan ini peneliti melakukan Indikator kinerja yang merupakan rumusan kinerja yang akan dijadikan acuan atau tolak ukur dalam menentukan keberhasilan atau keefektifan penelitian. Indikator kinerja yang ingin dicapai dalam penelitian tindakan kelas ini adalah meningkatnya kemampuan menulis puisi pada siswa kelas V MI Nurul Huda Depok dengan menggunakan metode peta pikiran (mind mapping).
Indikator penelitian ini
bersumber dari kurikulum dan silabus KTSP Bahasa Indonesia kelas V serta Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 65.
Pada siklus I pembelajaran
dikatakan berhasil apabila kemampuan menulis puisi siswa mencapai rata-rata kelas 65 dan siswa yang memperoleh nilai ≥65 mencapai 70%. Pada siklus II pembelajaran dikatakan berhasil apabila kemampuan menulis puisi siswa mencapai rata-rata kelas 65 dan siswa yang memperoleh nilai ≥65 mencapai 75%.
G. Data dan Sumber Data Data atau informasi yang paling penting untuk dikumpulkan dan dikaji berupa informasi tentang kemampuan siswa dalam menulis puisi dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Data penelitian ini dikumpulkan dari berbagai sumber, adapun sumber data yang akan dimanfaatkan dalam penelitian ini antara lain: 1. Informasi data dari nara sumber yang terdiri dari siswa kelas V dan guru kelas MI Nurul Huda Depok. 2
232
Suharsimi Arikunto. dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h.
28
2. Tempat dan peristiwa berlangsungnya kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia pada pokok bahasan menulis puisi dengan metode peta pikiran (mind mapping). 3. Arsip atau dokumen, yang antara lain berupa kurikulum, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, hasil pekerjaan menulis puisi siswa, dan buku penilaian. H. Instrumen Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data sebagai berikut: 1) Pengamatan Pengamatan difokuskan pada kegiatan siswa pada saat proses pembelajaran yaitu dalam menulis puisi adalah: 2) Non tes Non Tes yang dimaksud dalam penelitian ini dilakukan diakhir tiap-tiap siklus. Pelaksanaan non tes mengukur hasil belajar siswa baik secara individu maupun keseluruhan, adapun non tes dilaksanakan dengan meminta siswa satu per satu menulis puisi dan peneliti menilai berdasarkan kriteria. I.
Teknik Pengumpulan Data Teknik
yang digunakan
dalam
mengumpulkan data
tersebut meliputi
pengamatan (observasi), kajian dokumen, dan tes yang dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Observasi Teknik observasi digunakan untuk menggali data dari sumber data yang berupa peristiwa, aktivitas, perilaku, tempat atau lokasi, dan benda, serta rekaman gambar. Dalam teknik observasi ini dapat dibagi menjadi (1) tak berperan sama sekali, (2) observasi berperan yang terdiri dari (a) berperan pasif, (b) berperan aktif, dan (c) berperan penuh.3 Observasi yang peneliti lakukan adalah observasi berperan serta secara pasif. Observasi ini dilakukan 3
Iskandar. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial Kuantitatif dan Kualitatif. (Jakarta: GP Press, 2008). h. 57
29
oleh guru kelas V MI Nurul Huda Depok dan peneliti dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas maupun kinerja siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi terhadap guru MI Nurul Huda Depok difokuskan pada kegiatan guru dalam melaksanakan pembelajaran bahasa Indonesia dalam pokok bahasan menulis puisi. Observasi terhadap kinerja juga diarahkan pada kegiatan guru kelas V MI Nurul Huda Depok dalam menjelaskan pelajaran, memotivasi siswa, mengajukan pertanyaan dan menanggapi jawaban siswa, mengelola kelas, memberikan latihan dan umpan balik, dan melakukan penilaian terhadap hasil belajar siswa. Sementara itu observasi terhadap siswa kelas V MI Nurul Huda Depok difokuskan pada tingkat partisipasi siswa dalam mengikuti pelajaran.
2. Kajian Dokumentasi Teknik mencatat dokumen disebut sebagai content analysis, sebagai cara untuk menemukan beragam hal sesuai dengan kebutuhan dan tujuan penelitiannya.4 Kajian dokumen digunakan untuk memperoleh berbagai arsip atau data berupa kurikulum, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dibuat guru, hasil ulangan dan nilai yang diberikan oleh guru, dan nama responden penelitian pada siswa kelas V MI Nurul Huda Depok. Selain itu, saat proses pembelajaran berlangsung dilakukan dokumentasi yang berupa foto dan video. 3. Tes Tes adalah suatu teknik atau cara dalam rangka melaksanakan kegiatan evaluasi, yang di dalamnya terdapat berbagai item atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau dijawab oleh anak didik atau siswa, kemudian pekerjaan dan jawaban itu menghasilkan nilai tentang perilaku anak didik atau siswa tersebut.5 Berdasarkan pendapat tersebut disimpulkan bahwa tes merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur sesuatu. Adapun tes dalam penelitian ini dilaksanakan setiap akhir pembelajaran atau pada saat 4
H.B. Sutopo, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Surakarta: Universitas Sebelas Maret, 2006), h. 235 5 Agus Suriamiharja, dkk. Petunjuk Praktis Menulis, (Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III, 1996/1997). h. 107
30
pemberian evaluasi. Tes dilakukan terhadap siswa kelas V MI Nurul Huda Depok. Tes yang diberikan kepada siswa kelas V MI Nurul Huda Depok berupa tes uraian dalam bentuk tulisan puisi yang harus diselesaikan oleh siswa. Pemberian tes ini dimaksudkan untuk mengukur seberapa jauh hasil yang diperoleh siswa kelas V MI Nurul Huda Depok setelah kegiatan pemberian tindakan. J. Teknik Pemeriksaan Suatu informasi yang akan dijadikan data penelitian perlu diperiksa validitasnya sehingga data tersebut bisa dipertanggungjawabkan dan dapat dijadikan sebagai dasar yang kuat dalam menarik kesimpulan. Teknik yang digunakan untuk memeriksa validitas adalah teknik triangulasi. “Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu”. Teknik triangulasi dibagi menjadi empat macam, yaitu (1) triangulasi data, (2) triangulasi peneliti, (3) triangulasi metodologis, dan (4) triangulasi teoritis.6 Berdasarkan pendapat diatas, dalam penelitian ini digunakan teknik triangulasi data dan triangulasi metode. Adapun yang dimaksud kedua hal tersebut adalah: 1. Triangulasi Data Triangulasi data adalah data atau informasi yang diperoleh selalu dikomparasikan dan diuji dengan data dan informasi lain, baik dari segi koheren sumber yang sama atau sumber yang berbeda. Untuk menggali data yang sejenis bisa diperoleh dari nara sumber (manusia), dari kondisi lokasi, dari aktivitas yang menggambarkan perilaku warga masyarakat atau dari sumber yang berupa catatan atau arsip yang memuat catatan yang berkaitan dengan data yang dimaksud. Pada penelitian ini peneliti mendapatkan data perbandingan nilai mata pelajaran Bahasa Indonesia tentang menulis puisi dari guru kelas V MI Nurul Huda Depok. Peneliti juga mendapatkan data nilai dari pre test kelas V MI Nurul Huda Depok,
selain itu juga beberapa
informasi dari Kepala sekolah MI Nurul Huda Depok tentang kemampuan 6
St.Y. Slamet. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kualitatif. (Surakarta: Universitas Sebelas Maret Press, 2007). h. 57
31
menulis puisi siswa kelas V MI Nurul Huda Depok. Dari sumber data yang berbeda-beda ini, data sejenis dapat teruji kemantapan dan kebenarannya. 2. Triangulasi metode Triangulasi metode yaitu bahwa peneliti mengumpulkan data sejenis dengan menggunakan metode pengumpulan data yang berbeda. Peneliti menggunakan metode pengumpulan data berupa observasi terhadap kegiatan pembelajaran guru dan partisipasi siswa kelas V MI Nurul Huda Depok kemudian diuji dengan pengumpulan data sejenis dengan menggunakan teknik dokumentasi pada pelaku kegiatan pembelajaran menulis puisi di kelas V MI Nurul Huda Depok. Dari beberapa data yang diperoleh lewat teknik pengumpulan data yang berbeda tersebut hasilnya dibandingkan dan dapat ditarik kesimpulan agar diperoleh data yang lebih kuat validitasnya.
K. Analisis Data dan Interprestasi Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis kritis dan interaktif. Teknik analisis kritis bertujuan untuk mengungkap kekurangan dan kelebihan kinerja siswa dan guru dalam proses belajar mengajar di kelas selama penelitian berlangsung. Hal ini dilakukan berdasarkan kreteria normatif yang diturunkan dari kajian teoretis maupun dari ketentuan yang ada. Adapun tenik analisis kedua yang dipergunakan, yaitu teknik analisis interaktif. Menurut Iskandar dalam proses analisis data interaktif ada tiga langkah yang harus dilakukan oleh peneliti. Tiga langkah tersebut adalah (1) reduksi data; (2) penyajian data; dan (3) penarikan simpulan atau verifikasi.7 Secara diagramatik, proses siklus pengumpulan data dan anlisis data sampai pada tahap penyajian hasil penelitian, serta pengambilan kesimpulan, Berkaitan dengan keterampilan menulis puisi siswa, analisis interaktif merupakan kegiatan menulis puisi siswa yang dilakukan pada survei awal. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kondisi awal kemampuan menulis puisi siswa. Setelah kondisi awal diketahui, peneliti merencanakan siklus tindakan untuk memecahkan masalah. Setiap akhir siklus
7
Iskandar, loc. cit.
32
dianalisis kekurangan dan kelebihannya sehingga dapat diketahui peningkatan keterampilan menulis puisi siswa pada setiap siklusnya. L. Pengembangan Perencanaan Tindakan Pengembangan perencanaan tindakan dalam penelitian ini adalah sebuah rangkaian tahap penelitian dari awal hingga akhir. Dalam hal perencanaan ini melalui prosedur penelitian mencakup tahapan-tahapan sebagai berikut: (1) perencanaan (planning); (b) penerapan tindakan (action); (c) mengobservasi dan mengevaluasi proses dan hasil tindakan (observation and evaluation); dan (d) melakukan refleksi (reflecting). Dan seterusnya sampai perbaikan atau peningkatan yang diharapkan tercapai (kriteria keberhasilan).8 Prosedur
yang
diterapkan pada penelitian ini meliputi tahapan-tahapan sebagai berikut: 1. Tindakan Siklus I a. Tahap Perencanaan Tindakan Adapun langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah: 1. Menentukan pokok bahasan 2. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan metode peta pikiran (mind mapping). 3. Mengembangkan skenario pembelajaran 4. Menyiapkan sumber belajar 5. Menyiapkan fasilitas dan sarana pendukung 6. Mengembangkan format evaluasi pembelajaran b. Tahap Pelaksanaan Tindakan Kegiatan Awal 1. Berdoa 2. Presensi 3. Guru mengkondisikan siswa. 4. Apersepsi: - Guru menyampaikan materi yang akan disampaikan. - Guru dan siswa tanya jawab tentang menulis puisi 8
Suharsimi Arikunto, dkk. loc. cit.
33
Kegiatan Inti 1. Siswa dan guru bertanya jawab tentang langkah-langkah menulis puisi. 2. Guru menjelaskan cara menulis puisi. 3. Guru memberikan penjelasan tentang menulis puisi. 4. Guru menjelaskan penggunaan peta pikiran (mind mapping) dalam menulis puisi. 5. Siswa (secara individu) menuliskan karangan berdasarkan peta pikiran (mind mapping). Kegitan Akhir 1. Siswa dan guru menyimpulkan semua hasil kegiatan pembelajaran. 2. Guru menutup pelajaran. c. Tahap Observasi Tahap observasi dilakukan dengan mengamati proses pembelajaran (aktivitas guru dan siswa). Observasi diarahkan pada poin-poin dalam pedoman yang telah disiapkan peneliti. d. Tahap Refleksi Mengadakan refleksi dan evaluasi dari kegiatan pelaksanaan tindakan siklus I. Tindakan yang dilakukan pada siklus I dikatakan berhasil apabila dari 25 siswa kelas V MI Nurul Huda Depok yang memperoleh nilai ≥65 mencapai indikator ketercapaian kinerja, yaitu 70%. Dari hasil tes kemampuan menulis puisi baru mendapat 17 siswa atau 68% siswa yang memperoleh nilai sesuai dengan KKM yang ditetapkan. Oleh karena itu, indikator ketercapaian kinerja pada siklus I belum dapat dicapai kemudian perlu dilakukan siklus II sebagai langkah perbaikan dari proses pembelajaran pada siklus I. 2. Tindakan Siklus II a. Tahap Perencanaan Tindakan 1. Identifikasi masalah pada siklus I dan penetapan alternatif pemecahan masalah
34
2. Menentukan pokok bahasan 3. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan metode peta pikiran (mind mapping) 4. Mengembangkan skenario pembelajaran 5. Menyiapkan sumber belajar 6. Mengembangkan format evaluasi pembelajaran b. Tahap pelaksanaan Tindakan 1. Memperbaiki tindakan sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah disempurnakan berdasarkan hasil refleksi pada siklus I 2. Guru menerapkan pembelajaran dengan metode peta pikiran (mind mapping) 3. Siswa belajar dalam situasi pembelajaran dengan metode peta pikiran (mind mapping) 4. Memantau perkembangan kemampuan menulis puisi dengan metode peta pikiran (mind mapping) c. Tahap Observasi Tahap observasi dilakukan dengan mengamati proses pembelajaran (aktivitas guru dan siswa). Observasi diarahkan pada poin-poin dalam pedoman yang telah disiapkan peneliti. d. Tahap Refleksi Hasil yang diperoleh dari tindakan siklus II melalui pemgamatan dan penilaian hasil kemampuan menulis puisi siswa kemudian dianalisis. Dari refleksi siklus pertama ditemukan adanya hambatan yaitu masih ada beberapa siswa yang masih merasa kesulitan dalam membuat peta pikiran sehingga dalam membuat karangan puisinya masih belum dapat berkembang. Hambatan ini kemudian diperbaiki pada siklus II yaitu dengan mendekati dan memberi bimbingan kepada siswa tersebut bagaimana cara membuat peta pikiran kemudian mengembangkannya menjadi sebuah puisi. Pada setiap pertemuan siklus II, pembutan peta pikiran dibuat lebih menarik dengan jalan siswa kelas V MI Nurul Huda Depok diberi gambar berwarna yang menarik sehingga siswa dapat
35
lebih mudah membuat peta pikiran kemudian mengembangkannya ke dalam bentuk puisi. Siswa MI Nurul Huda Depok juga telah mampu menggunakan kata penghubung lalu dalam tulisannya. Selain itu siswa kelas V MI Nurul Huda Depok sudah dapat menulis puisi yang sesuai dengan aturan penulisan yang benar. Jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar yaitu KKM ≥65 ada 21 siswa atau 84% siswa. Jumlah tersebut berada di atas indikator kinerja siswa yaitu 75% yang mencapai nilai ≥65. Hal ini berarti tindakan yang dilakukan peneliti sudah berhasil.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian Bab ini menguraikan tentang analisis data dan pembahasan hasil penelitian tentang menulis puisi, terhadap peningkatan kemampuan siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia melalui metode mind mapping pada Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nurul Huda Depok. 1. Profil Sekolah Nama Sekolah
: MI Nurul Huda Depok
Alamat
: Jl. Al-Hidayah No. 9 RT.002 RW.003 Kelurahan Bedahan Kecamatan Depok Kota Depok
No. Telepon
: (021) 80314533
Kode Pos
: 16519
Status Madrasah
: Swasta
No. Statistik Sekolah
: 111232760053
Nama Kepala Sekolah
: Siti Khoiriyah, S.Pd.I
Surat Keputusan Nomor : 008/B.1/YPAJ/05/1970 Tahun Berdiri
: 1970
Akreditasi
: B Tahun 2013
2. Visi dan Misi Sekolah Visi
: Berkepribadian, beriman dan berakhlak mulia
Misi
: Menyelenggarakan pendidikan berciri khas Islam dengan memberikan ilmu pengetahuan dan keterampilan hidup agar berbahagia dunia dan akhirat.
36
37
Sekolah ini memiliki ruang kelas yang menunjang untuk terlaksananya proses pembelajaran. Di dalam MI ini terdapat beberapa gedung yang terdiri dari 6 ruang kelas, ruang Kepala Sekolah, ruang guru, perpustakaan, UKS, mushola, gudang, kantin sekolah, dan 3 kamar mandi. Sementara itu proses pembelajarannya memanfaatkan fasilitas sekolah, alat peraga sederhana, alat olahraga, dan buku perpustakaan. Selain perpustakaan digunakan sebagai tempat membaca buku, di perpustakaan MI Nurul Huda Depok juga disediakan 3 komputer untuk siswa. Komputer tersebut digunakan secara bergantian, karena di MI Nurul Huda Depok belum memilki fasilitas laboratorium komputer. Hal ini merupakan salah satu usaha sekolah untuk meningkatkan pengetahuan serta informasi siswa. Dengan adanya fasilitas yang ada di perpustakaan ini diharapkan siswa dapat belajar dan mengikuti perkembangan teknologi saat ini.
3. Struktur Organisasi Pengajar MI Nurul Huda Depok Kepala Sekolah Siti Khoiriyah, S.Pd.I
Wakil Kepala Sekolah Syatiri, S.Pd.I Staf-staf Wali Kelas 1
Wali Kelas II
Siti Rogayah, S.Pd.I
Maryamah, S.Pd.I
Wali Kelas III
Wali Kelas 1V
Yuliana Sari, S.Pd
Zainudin
Wali Kelas V
Wali Kelas VI
Nuraisiah, S.Pd
Solahudin, S.Pd
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Pengajar MI Nurul Huda Depok
38
4. Keadaan Guru dan Murid A. Keadaan Guru Jumlah guru Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nurul Huda adalah 11 orang yang terdiri dari 6 orang guru laki-laki dan 5 orang guru perempuan. Adapun biodata dan pendidikan terakhir mereka yaitu: Tabel 4.1 Keadaan Guru No
Nama Guru
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Siti Khoiriyah, S.Pd.I
Bogor, 03 September 1983
Syatiri, S.Pd.I
Bogor, 16 Agustus 1979
Siti Rogayah, S.Pd.I Maryamah, S.Pd Yuliana Sari, S.Pd Zainudin
Bogor, 06 September1987 Bogor, 04 Nopember 1979 Bogor, 17 Februari 1982 Bogor, 09 Juli 1980
Abdul Wahab, A.Ma
Bogor, 05 Mei 1979
Nuraisiah, S.Pd Solahudin, S.Pd
Bogor, 10 Desember 1990 Bogor, 26 Maret 1977 Surabaya, 02 April 1983
Surti, S.Pd
Tempat Tanggal Lahir
Ijazah Terakhir S1 S1 S1 S1 S1 SMA D2 S1 S1 S1
Jabatan Kepala Sekolah Wk. Kepala Sekolah Guru Kelas Guru Kelas Guru Kelas Guru Kelas Guru Kelas Guru Kelas Guru Kelas Guru B. Inggris
Tabel 4.2 Keadaan Murid Kelas
Laki-Laki
Perempuan
Jumlah
Kelas 1
20 Siswa
18 Siswi
38
Kelas 2
20 Siswa
15 Siswi
35
Kelas 3
15 Siswa
19 Siswi
34
Kelas 4
18 Siswa
18 Siswi
36
Kelas 5
12 Siswa
13 Siswi
25
Kelas 6
14 Siswa
13 Siswi
27
Jumlah
146 Siswa
154 Siswi
195
Pembelajaran di MI Nurul Huda Depok menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan MI tahun 2006 dan kurikulum tahun 2013 yang ditetapkan oleh Badan Pendidikan Nasional.
39
B. Deskripsi Awal Tindakan Kelas yang digunakan penelitian adalah kelas V yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan dengan guru kelas yang bernama Ibu Nuraisiah, S.Pd. Kegiatan awal yang dilakukan peneliti yaitu mengadakan kegiatan survei awal untuk mengetahui keadaan sebenarnya serta mencari informasi dan menemukan berbagai kendala yang dihadapi guru dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya kelas V. Setelah peneliti melakukan pendekatan dengan guru kelas V dan mengamati keadaan siswa melalui observasi pembelajaran di kelas, peneliti mengetahui bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya pada kompetensi menulis dirasa sulit bagi siswa. Hal ini menyebabkan kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis masih belum mencapai KKM. Sehingga kemampuan siswa dalam kompetensi menulis khususnya menulis puisi masih rendah. Dari seluruh siswa kelas V yang berjumlah 25 siswa, hanya 8 siswa atau sebanyak 32% siswa yang nilainya mencapai KKM >65. Rendahnya menulis siswa khususnya menulis puisi menunjukkan ada kelemahan yang dihadapi siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pada pokok aspek menulis puisi. Berikut adalah hasil tes awal kemampuan menulis puisi siswa kelas V yang ditujukkan pada tabel 1 berikut ini:
Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Hasil Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas V MI Nurul Huda Depok Nilai No Interval Frekuensi Tengah Keteranagan fi xi Prosentase (fi) (%) Nilai (xi) 1 45-50 2 47,5 95 8% Dibawah KKM 2 51-56 4 53,5 214 16% Dibawah KKM 3 57-62 11 59,5 654,5 44% Dibawah KKM 4 63-68 3 65,5 196,5 12% Diatas KKM 5 69-74 3 71,5 214,5 12% Diatas KKM 6 75-80 2 77,5 155 8% Diatas KKM Jumlah 25 1530 100% Nilai Rata-rata = 1530 : 25 = 61,2 Ketuntasan Klasikal = 8 : 25 x 100% = 32%
40
Dari tabel distribusi frekuensi penilaian hasil kemampuan menulis puisi siswa kelas V MI Nurul Huda Depok pada kondisi awal sebelum tindakan yang ditampilkan pada tabel 1 dapat disajikan dalam bentuk gambar 1 yaitu grafik nilai kemampuan menulis puisi siswa kelas V MI Nurul Huda Depok pada kondisi awal:
Gambar 4.2. Grafik Nilai Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas V MI Nurul Huda Depok pada Kondisi Awal
Sehubungan dengan hal tersebut, maka peneliti berusaha untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis puisi dengan mengadakan penelitian di kelas V MI Nurul Huda Depok yang menggunakan metode peta pikiran (mind mapping) pada pelajaran Bahasa Indonesia pokok materi menulis puisi. Hal ini bertujuan untuk membantu siswa yang masih memiliki kemampuan menulis yang masih rendah, selain itu agar lebih meningkatkan proses pembelajaran sehingga hasil pembelajarannya lebih memuaskan.
41
C. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Tindakan Siklus I Tindakan siklus I dilaksanakan selama 2 kali petemuan (4 x 35 menit) selama 1 minggu pada tanggal 2 dan 9 September 2014. Adapun tahapantahapan yang di lakukan pada siklus I adalah sebagai berikut : a. Perencanaan Pada perencanaan ini dilakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran Bahasa Indonesia yang dilaksanakan di kelas V untuk mengetahui model pembelajaran yang dilakukan guru, serta keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran yang dilaksanakan. Di samping itu mencatat hasil belajar siswa berupa nilai formatif mata pelajaran Bahasa Indonesia pada pokok kemampuan menulis. Berdasarkan pengamatan dan pencatatan terhadap pembelajaran dan hasil belajar di MI Nurul Huda Depok diperoleh informasi sebagai data awal bahwa sebanyak 25 siswa terdapat 17 siswa atau 68% yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu ≥65. Setelah dilakukan pemeriksaan,
ternyata sebagian besar siswa belum mampu mengungkapkan pikiran dan perasaannya secara lebih leluasa serta belum dapat menuliskan puisi dengan pilihan kata yang tepat. Disamping hal tersebut bahwa pembelajaran menulis puisi masih cukup inovatif. Siswa dalam menulis puisi masih banyak yang tidak bersungguh-sungguh dan cukup mempunyai kemauan yang keras untuk menulis puisi. Siswa belum terampil dalam menyusun kalimat-kalimat dan belum memperhatikan tanda baca dalam menulis puisi dengan pilihan kata yang tepat. Bertolak dari kenyataan tersebut diadakan konsultasi dengan Kepala Sekolah mengenai alternatif peningkatan kemampuan menulis puisi dengan metode peta pikiran (mind mapping). Adapun perencanaan penelitian tindakan kelas pada siklus I meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut: 1. Menentukan pokok bahasan atau memilih Kompetensi Dasar atau indikator yang sesuai dengan menulis puisi di kelas V. Alasan memilih Kompetensi Dasar atau indikator tersebut adalah:
42
a) Kompetensi dasar atau indikator tentang menulis puisi sangat sulit dikuasai oleh siswa. Siswa banyak mengalami kesulitan pada indikator tersebut. b) Kompetensi Dasar atau indikator menulis puisi tersebut nantinya dapat dipergunakan dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam keterampilan menulis lebih lanjut. c) Pemilihan Kompetensi Dasar atau indikator menulis puisi didasarkan pada kurikulum yang berlaku dan harapan masyarakat terhadap hasil belajar siswa. 2. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran disusun 2 x petemuan. Masingmasing pertemuan 2 jam pelajaran atau sekitar 70 menit. Pada siklus pertama dilaksanakan pada tanggal 2 dan 9 September 2014. Perencanaan RPP mencakup penentuan: Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, indikator, langkah-langkah/sekenario
pembelajaran,
media,
metode
dan
sumber
pembelajaran serta sistem penilaian. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) terlampir 3. Mempersiapkan Fasilitas dan Sarana Pendukung Fasilitas dan sarana pendukung yang perlu disiapkan untuk pelaksanaan pembelajaran adalah: a) Ruang belajar Ruang belajar yang digunakan adalah ruang belajar yang biasa digunakan setiap hari. Kursi diatur sedemikian rupa, kursi diatur dengan model U atau per individu. b) Gambar dan Spidol Warna Gambar digunakan sebagai media yang memudahkan siswa dalam pembuatan peta pikiran (mind mapping). Gambar besar di tempel di depan kelas, kemudian guru menjelaskan cara membuat peta pikiran (mind maping) lalu mencabang-cabangkannya dengan spidol warna. Sementara itu, setiap siswa diberi kertas HVS untuk membuat peta pikiran (mind mapping) dengan menggunakan spidol warna.
43
c ) Buku pelajaran Buku pelajaran Bahasa Indonesia digunakan sebagai buku acuan belajar. Buku yang digunakan yaitu buku Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia untuk MI kelas V pengarang: H. Suyatno, dkk. dan buku Bahasa Indonesiaku Membuatku Cerdas untuk kelas V SD dan MI, pengarang: Edi Warsidi dan Farika.
b. Pelaksanaan Tindakan Dalam
tahapan
ini
guru
melaksanakan
pembelajaran
dengan
menggunakan metode peta pikiran (mind mapping) dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun. Siklus I dilaksanakan selama 2 kali pertemuan. 1) Pertemuan I Pada pertemuan I dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 2 September 2014 pada jam kedua dan ketiga yaitu pukul 08.35-08.45 WIB. Materi yang diajarkan adalah siswa dapat menyebutkan 3 langkah menulis puisi bebas dengan pilihan kata yang tepat, dan membuat peta pikiran (mind mapping). Pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan metode peta pikiran (mind mapping). Media penunjang yang digunakan pembelajaran ini adalah menggunakan media gambar yang disesuaikan dengan tema karangan dalam penulisan puisi. Pada kegiatan awal guru mengucapkan salam lalu meminta salah satu siswa untuk memimpin berdoa, kemudian guru melanjutkan dengan kegiatan presensi. Guru mengkondisikan kesiapan siswa untuk menerima palajaran dengan tepuk “Kalau Kau Siap Belajar”. Guru memberikan apersepsi dengan
menyampaikan materi yang akan disampaikan, dan tanya jawab dengan siswa tentang pengalaman mereka menulis puisi. Pada kegiatan inti guru memberikan penjelasan materi menulis puisi dengan pilihan kata yang tepat dimulai dari pengertian puisi. Setelah guru menerangkan tentang pengertian puisi dan langkah-langkah manulis puisi, kemudian guru mengajukan pertanyaan kepada siswa tentang langkah-
44
langkah menulis puisi. Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru. Selanjutnya guru membimbing siswa dengan memberi penjelasan di depan kelas untuk manulis puisi dengan bebas dengan pilihan kata yang tepat. Setelah siswa memahami konsep menulis puisi dan langkah-langkahnya kemudian guru membagikan puisi yang berjudul “IBU” disertai dengan pilihan kata yang tepat dengan menggunakan peta pikiran (mind mapping)-
nya. Masing-masing siswa ditugaskan untuk menulis puisi yang telah dicontohkan oleh guru. Selesai siswa menulis puisi tersebut, kemudian guru
memberikan penjelasan mengenai penulisan puisi yaitu penulisan puisi bebas dengan pilihan kata yang tepat. Guru memberikan informasi bahwa sebelum membuat puisi siswa membuat peta pikiran terlebih dahulu agar lebih mudah dalam menuangkan pikiran dan perasaan dalam bentuk puisi. Siswa dapat melihat contoh peta pikiran dari hasil puisi yang sudah dibagikan. Kemudian guru membagi siswa berkelompok-kelompok dan siswa dibagi tugas kelompok setiap bangku untuk membuat puisi bebas dengan peta pikiran (mind mapping) menggunakan kertas HVS dan spidol warna. Sebelum siswa membuat peta pikiran terlebih dahulu guru di depan kelas membimbing siswa membuat peta pikiran (mind mapping) dengan bantuan gambar yang dipasang di papan tulis kemudian dicabangcabangkan dengan spidol warna. Setelah guru memberikan penjelasan, lalu siswa membuat peta pikiran (mind mapping). Guru berkeliling kepada siswa dan memberikan arahan bagi siswa yang masih belum bisa membuat peta pikiran. Setelah siswa menyelesaikan tugas kelompok, lalu guru menugaskan kepada setiap siswa untuk membuat karangan puisi dari hasil peta pikiran (mind mapping) yang telah diselesaikan secara kelompok. Masing-masing siswa menuliskan puisi dengan tema liburan pada kertas folio yang telah disediakan guru. Kegiatan
akhir
pembelajaran
diisi
dengan
guru
bersama
siswa
menyimpulkan semua hasil kegiatan pembelajaran. Setelah itu, guru menutup pembelajaran bahasa Indonesia.
45
2) Pertemuan II Pada pertemuan II dilaksanakan pada jam kedua dan ketiga yaitu pukul 08.35-08.45 WIB pada hari selasa tanggal 9 September 2014. Pada pertemuan ini materi yang dipelajari adalah siswa dapat menulis puisi berdasarkan pengalaman yang pernah dialaminya. Pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan metode peta pikiran (mind mapping). Media penunjang yang digunakan pembelajaran ini adalah menggunakan gambar yang disesuaikan dengan tema berdasarkan pengalaman siswa. Pada kegiatan awal guru mengucapkan salam lalu meminta salah satu siswa untuk memimpin berdoa, kemudian guru melanjutkan dengan kegiatan presensi. Guru mengkondisikan kesiapan siswa untuk menerima palajaran dengan tepuk “Kalau Kau Siap Belajar”. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa untuk mengingat kembali tentang pelajaran menulis puisi yang diterima pada pertemuan sebelumnya. Pada kegiatan inti guru memulai dengan memberikan tugas kepada seluruh siswa agar mendengarkan salah satu hasil penulisan puisi yang terbaik dari hasil pertemuan sebelumnya. Siswa mendengarkan hasil puisi yang dibaca oleh guru dengan seksama. Hal ini bertujuan agar siswa yang lainnya dapat termotivasi untuk menulis puisi lebih baik lagi karena dengan pembacaan tersebut siswa menjadi bangga akan hasil yang sudah dibacakan oleh guru. Setelah itu guru memberikan masukan dan saran dari hasil karangan yang dibacakan maupun karangan yang lain (yang tidak dibacakan). Guru memberikan penjelasan tentang penulisan puisi yang benar dengan menggunakan pilihan kata yang tepat. Guru memberitahukan bahwa pemilihan kata yang tepat dapat digunakan untuk menentukan judul penulisan puisi, sehingga puisi dapat tersusun dengan benar dan menarik. Guru dan siswa mengingat kembali dari pertemuan sebelumnya tentang penulisan puisi dan pembuatan peta pikiran (mind mapping) dari tema liburan. Guru dan siswa bertanya jawab tentang pengalaman menarik tentang perpustakaan. Guru menugaskan siswa secara kelompok untuk berdiskusi dengan teman
46
sebangku mengenai hal-hal yang berkaitan dengan perpustakaan. Guru dan siswa bertanya jawab tentang hal-hal berkaitan dengan perpustakaan. Guru membimbing siswa di depan kelas untuk menuliskan puisi dengan metode peta pikiran (mind mapping) dengan menggunakan gambar dan spidol warna. Setelah itu masing-masing siswa diberikan tugas untuk mebuat peta pikiran tentang perpustakaan. Guru membagikan kertas HVS putih untuk membuat peta pikiran (mind mapping). Siswa membuat peta pikiran dengan menggunakan spidol warna. Guru memantau kegiatan siswa saat membuat peta pikiran (mind mapping). Guru memberikan bimbingan kepada siswa untuk lebih mengembangkan pembuatan peta pikiran (mind mapping) dari tema perpustakaan. Setelah siswa menyelesaikan tugas membuat peta pikiran, kemudian siswa membuat karangan puisi dari hasil peta pikiran (mind mapping) tersebut. Masing-masing siswa menuliskan puisi dengan tema perpustakaan pada kertas folio yang telah disediakan guru. Kegiatan akhir pembelajaran diisi dengan kegiatan guru bersama siswa menyimpulkan semua hasil kegiatan pembelajaran. Setelah itu, guru menutup pembelajaran bahasa Indonesia.
c. Observasi Pada tahap observasi dilaksanakan pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode peta pikiran (mind mapping) dilaksanakan dengan alat bantu berupa lembar observasi. Lembar observasi diarahkan pada poin-poin dalam pedoman yang telah dirumuskan oleh peneliti dengan guru kelas. Observasi ini dilakukan untuk memperoleh data mengenai kesesuaian pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia pada kemampuan menulis puisi kelas V dengan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pembelajaran dengan metode peta pikiran (mind mapping) dapat menghasilkan perubahan pada hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelas V MI Nurul Huda. Oleh karena itu pengamatan tidak hanya ditujukan pada aktivitas atau partisipasi dalam proses pembelajaran, namun juga pada aspek tindakan guru dalam melaksanakan pembelajaran termasuk suasana
47
kelas pada setiap pertemuan. Uraian observasi tiap pertemuan pada siklus I sebagai berikut. Pertemuan I 1) Kegiatan Guru a) Persiapan guru dalam memulai pembelajaran dalam kriteria cukup, b) Kemampuan guru mengelola kelas dalam kriteria cukup, c) Kemampuan guru mengelola waktu pelajaran dalam kriteria baik, d) Kemampuan guru memberikan apersepsi dalam kriteria cukup, e) Kemampuan menyampaikan materi dalam kriteria cukup, f) Kemampuan guru dalam memberikan pertanyaan dalam kriteria cukup, g) Perhatian guru terhadap siswa dalam kriteria baik, h) Kemampuan guru dalam mengembangkan aplikasi dalam kriteria cukup, i) Kemampuan guru dalam menutup pelajaran dalam kriteria baik, j) Skor rata-rata 2,33 dengan kriteria cukup. 2) Kegiatan Siswa a) Kedisiplinan siswa dalam pembelajaran masih dalam kriteria cukup, b) Kesiapan siswa dalam menerima pelajaran dalam kriteria cukup, c) Keaktifan siswa dalam pembelajaran dalam kriteria cukup, d) Kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan dalam kriteria baik, e) Keadaan siswa dengan lingkungan belajarnya dalam kriteria baik, f) Kemampuan siswa dalam mengerjakan tes dalam kriteria baik, g) Skor rata-rata 2,50 dengan kriteria cukup.
Pertemuan II 1) Kegiatan Guru a) Persiapan guru dalam memulai pembelajaran dalam kriteria baik, b) Kemampuan guru mengelola kelas dalam kriteria baik, c) Kemampuan guru mengelola waktu pelajaran dalam kriteria baik, d) Kemampuan guru memberikan apersepsi dalam kriteria cukup, e) Kemamp uan menyampaikan materi dalam kriteria cukup, f) Kemampuan guru dalam memberikan pertanyaan dalam kriteria baik, g) Perhatian guru terhadap siswa dalam kriteria baik, h) Kemampuan guru dalam mengembangkan
48
aplikasi dalam kriteria cukup, i) Kemampuan guru dalam menutup pelajaran dalam kriteria sangat baik, j) Skor rata-rata 2,78 dengan kriteria baik. 2) Kegiatan Siswa a) Kedisiplinan siswa dalam pembelajaran masih dalam kriteria baik, b) Kesiapan siswa dalam menerima pelajaran dalam kriteria baik, c) Keaktifan siswa dalam pembelajaran dalam kriteria cukup, d) Kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan dalam kriteria baik, e) Keadaan siswa dengan lingkungan belajarnya dalam kriteria baik, f) Kemampuan siswa dalam mengerjakan tes dalam kriteria baik, g) Skor rata-rata 2,83 dengan kriteria baik. Hasil pengamatan terhadap siswa pada siklus I menunjukkan adanya peningkatan pada keaktifan siswa dalam membuat peta pikiran (mind mapping) dan membuat karangan puisi. Itu berarti peran dan keikutsertaan siswa dalam proses pembelajaran semakin meningkat. Dengan meningkatnya aktifitas siswa dalam proses pembelajaran diharapkan siswa lebih memahami materi menulis puisi sehingga dapat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Dari pengamatan yang dilakukan, dapat diketahui bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia pada pokok menulis puisi yang dilaksanakan dengan menggunakan metode peta pikiran (mind mapping) pada siklus I dapat ditarik simpulan bahwa keaktifan siswa sudah ada peningkatan namun belum maksimal, meskipun sudah ada perubahan dari pertemuan I ke pertemuan II. Tetapi hasil yang diharapkan belum dapat dicapai dengan baik.
d. Refleksi Setelah melaksanakan observasi, data-data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan untuk dianalisis. Tujuan dari refleksi adalah untuk mengetahui kendala sekaligus solusi pelaksanaan pada siklus berikutnya. Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan selama proses pelaksanaan tindakan pada siklus I belum menunjukkan perubahan yang berarti, baik pada keaktifan siswa selama belajar maupun pada pencapaian hasil belajar kemampuan menulis puisi. Berikut ini adalah uraian hasil refleksi pada siklus I:
49
Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran menunjukkan sikap siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan metode peta pikiran (mind mapping) belum sepenuhnya tampak. Meskipun sudah dijelaskan, tetapi masih ada siswa yang belum mengerti atau paham dalam pembuatan peta pikiran (mind mapping) untuk menulis puisi. Disamping itu masih ada siswa yang belum mampu menulis puisi yang sesuai dengan pilihan kata yang tepat. Hal ini mengakibatkan siswa belum sepenuhnya dapat membuat penulisan puisi berdasarkan peta pikiran (mind mapping), sehingga nilai yang diperoleh siswa pada siklus I belum menunjukkan perubahan yang cukup berarti. Dengan nilai rata-rata kelas mencapai 65,8, siswa yang memperoleh nilai <65 (KKM) ada 8 siswa atau 32%, dan siswa yang memperoleh nilai ≥65 (KKM) yaitu 17 siswa atau 68%. Pembelajaran pada siklus I dikatakan berhasil apabila kemampuan menulis puisi siswa yang memperoleh nilai ≥65 (KKM) mencapai 70%. Dari data diperoleh sebanyak 17 siswa atau 68% dari 25 siswa memperoleh nilai ≥65 (KKM). Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode peta pikiran (mind mapping) belum berhasil. Data nilai kemampuan menulis puisi siswa kelas V pada siklus I dapat dilihat pada tabel 5 berikut: Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Hasil Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas V MI Nurul Huda pada Siklus I No Interval Frekuensi 1 2 3 4 5 6
Nilai 56-60 61-65 66-70 71-75 76-80 81-85 Jumlah
Nilai
fi xi
Prosentase
Keteranagan
Tengah (fi) (%) 8 58 464 32% Dibawah KKM (xi) 4 63 252 16% Diatas KKM 8 68 544 32% Diatas KKM 2 73 146 8% Diatas KKM 2 78 156 8% Diatas KKM 1 83 83 4% Di atas KKM 25 1645 100% Nilai Rata-rata = 1645 : 25 = 65,8 Ketuntasan Klasikal = 17 : 25 x 100% = 68%
Dari tabel tersebut di atas dapat dilihat bahwa setelah dilaksanakan tindakan pada siklus I siswa yang memperoleh nilai dalam interval antara 81-85 ada 1
50
siswa atau 4%, siswa yang memperoleh nilai dalam interval antara 76 - 80 ada 2 siswa atau 8%, siswa yang memperoleh nilai dalam interval antara 71-75 sebanyak 2 siswa atau 8%, siswa yang memperoleh nilai dalam interval antara 6670 ada 8 siswa atau 32%, siswa yang memperoleh nilai dalam interval antara 61-65 ada 4 atau 16%, serta siswa yang memperoleh nilai dalam interval antara 56-60 ada 8 siswa atau 32%. Pada siklus I terdapat peningkatan nilai rata-rata yang sebelumnya 61,2 menjadi 65,8 dan adanya peningkatan hasil belajar siswa ditunjukkan dengan jumlah siswa yang mendapat nilai ≥65 (KKM) yang sebelumnya 8 siswa menjadi 17 siswa. Dari tabel hasil kemampuan menulis puisi siswa kelas V MI Nurul Huda pada
siklus I yang telah diterangkan di atas, dapat disajikan dalam bentuk gambar 2 yaitu grafik nilai sebagai berikut: Gambar 4.3. Grafik Nilai Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas V MI Nurul Huda pada Siklus I
Dengan demikian, dapat diketahui bahwa ketuntasan hasil belajar menulis puisi siswa yang memperoleh nilai ≥65 (KKM) belum mencapai 70%, sehingga pembelajaran akan dilanjutkan untuk siklus II mengenai penulisan karangan puisi dengan metode peta pikiran (mind mapping).
51
2. Tindakan Siklus II Tindakan siklus II dilaksanakan dua 2 pertemuan, yaitu selama tanggal 23 September 2014 dan 30 September 2014. Alokasi waktu pada masing-masing pertemuan adalah 2 x 35 menit. Tahapan-tahapan yang dilakukan pada siklus II adalah sebagai berikut: a. Perencanaan Berdasarkan hasil refleksi pelaksanaan tindakan siklus I diketahui bahwa sudah menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar Bahasa Indonesia pokok bahasan menulis puisi pada siswa kelas V MI Nurul Huda tetapi belum berhasil dengan maksimal. Hal ini ditunjukkan masih ada 8 siswa yang belum tuntas dalam pembelajaran menulis puisi. Dari hasil tindakan siklus I, diadakan diskusi sekaligus konsultasi dengan guru kelas V untuk mencari alternatif pemecahan agar dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia pada pokok materi menulis puisi pada siswa kelas V MI Nurul Huda. Dari diskusi tersebut diperoleh kesepakatan bahwa pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan dalam 2 pertemuan dengan alokasi waktu tiap pertemuan 2 x 35 menit yaitu pada hari selasa tanggal 23 September 2014 dan hari selasa tanggal 30 September 2014. Hal yang perlu diperbaiki guru dalam pembelajaran menulis puisi dengan metode peta pikiran (mind mapping) sebagai upaya untuk mengatasi kecukupan yang ada yaitu menggunakan media gambar yang disesuaikan dengan pengalaman siswa. Dengan berpedoman pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan MI 2006 Kelas V, peneliti melakukan langkah-langkah perencanaan pembelajaran menulis puisi dengan menerapkan metode peta pikiran (mind mapping) sebagai berikut: 1) Menentukan indikator yang sesuai dengan pokok materi menulis puisi. 2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana Pembelajaran disusun 2 kali pertemuan masing-masing pertemuan 2 jam pelajaran atau 2 x 35 menit yang dilaksanakan pada tanggal 23 September 2014 dan tanggal 30 September 2014. Perencanaan RPP mencakup penentuan: Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, indikator, media, metode, sumber pembelajaran, langkah-langkah/sekenario
52
pembelajaran, dan sistem penilaian. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran terlampir. 3) Mempersiapkan Fasilitas dan Sarana Pendukung Fasilitas dan sarana pendukung yang perlu disiapkan untuk pelaksanaan pembelajaran adalah: a) Ruang belajar Ruang belajar yang digunakan adalah ruang belajar yang biasa digunakan setiap hari. Kursi diatur sedemikian rupa, kursi diatur dengan model U atau per individu. b) Gambar dan Spidol Warna Gambar digunakan sebagai media yang memudahkan siswa dalam pembuatan peta pikiran (mind mapping). Gambar besar di tempel di depan kelas, kemudian guru menjelaskan cara membuat peta pikiran (mind maping) kemudian mencabang-cabangkannya dengan menggunakan kapur warna. Sementara itu, setiap siswa mendapat gambar menarik di ketas HVS untuk membuat peta pikiran (mind mapping) dengan menggunakan spidol warna. c) Buku pelajaran Buku pelajaran Bahasa Indonesia digunakan sebagai buku acuan belajar. Buku yang digunakan yaitu buku Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia untuk MI kelas V pengarang: H. Suyatno, dkk. dan buku Bahasa Indonesiaku Membuatku Cerdas untuk kelas V SD dan MI, pengarang: Edi Warsidi dan Farika.
b. Pelaksanaan Tindakan Dalam tahapan ini guru melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode peta pikiran (mind mapping) dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun sebelumnya. Siklus II dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan. Perbedaan siklus II dari siklus I adalah selain pada tujuan pembelajaran yang ingin dicapai juga pada media gambar yang akan digunakan dalam membuat peta pikiran (mind mapping) lebih menarik dan disesuaikan
53
dengan
pengalaman
siswa
sehingga
siswa
lebih
termotivasi
untuk
mengembangkan tulisannya dari peta pikiran tersebut. 1) Pertemuan I Pada pertemuan I dilaksnakan pada hari Selasa tanggal 23 September 2014 pada jam kedua dan ketiga yaitu pukul 08.35-08.45 WIB. Materi yang diajarkan adalah siswa dapat menyebutkan 3 langkah menulis puisi, membuat peta pikiran (mind mapping), dan menulis puisi dari peta pikiran tersebut. Pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan metode peta pikiran (mind mapping). Media penunjang yang digunakan pembelajaran ini adalah menggunakan media gambar dan gambar berwarna di HVS putih yang disesuaikan dengan tema puisi dari pengalaman siswa. Pada kegiatan awal guru mengucapkan salam lalu meminta salah satu siswa untuk memimpin berdoa, kemudian guru melanjutkan dengan kegiatan presensi. Guru mengkondisikan kesiapan siswa untuk menerima palajaran dengan tepuk “kalau kau siap belajar”. Guru memberikan apersepsi dengan
mengajak bersama siswa mengingat kembali tentang karangan puisi dari pelajaran sebelumnya. Pada kegiatan inti guru dan siswa bertanya jawab tentang tiga langkah menulis puisi dan siswa dapat menjawab dengan tepat dan antusias. Setelah itu guru membacakan puisi yang menceritakan pengalaman berkemah. Siswa diberi tugas untuk menuliskan kembali karangan puisi yang telah dibacakan guru. Guru memberikan penjelasan dari karangan yang telah dituliskan di depan kelas. Guru memberitahukan cara penulisan karangan yang benar. Siswa berdiskusi kelompok dengan teman sebangku tentang tema yang akan dikarang. Guru dan siswa bertanya jawab tentang hal-hal yang berkaitan dengan rumah atau sekolah. Siswa dan guru bersama-sama menentukan tema puisi (rumah atau sekolah). Siswa diberi tugas untuk membuat peta pikiran (mind mapping) dari tema rumah atau sekolah dengan kertas HVS putih yang disertai gambar dan menggunakan spidol warna. Guru membimbing siswa membuat peta pikiran (mind mapping) dengan menggunakan gambar rumah atau sekolah yang dicabang-cabangkan dengan spidol warna. Sehingga siswa dapat melihat contoh peta pikiran secara lebih jelas. Guru berkeliling melihat siswa yang masih belum bisa membuat peta
54
pikiran, kemudian memberikan arahan. Setelah siswa menyelesaikan peta pikiran yang telah dibuat, lalu guru menugaskan siswa untuk membuat karangan puisi dari hasil peta pikiran (mind mapping) yang telah dibuat. Masing-masing siswa menuliskan puisi dengan tema rumah atau sekolah pada kertas folio yang telah disediakan guru. Siswa bersemangat pada saat mengarang puisi. Kegiatan
akhir
pembelajaran
diisi
dengan
guru
bersama
siswa
menyimpulkan semua hasil kegiatan pembelajaran. Setelah itu, guru menutup pembelajaran bahasa Indonesia. 2) Pertemuan II Pada pertemuan II dilaksanakan pada jam kedua dan ketiga yaitu pukul 08.35-08.45 WIB pada hari Selasa tanggal 30 September 2014. Pada pertemuan ini materi yang dipelajari adalah siswa dapat menulis puisi berdasarkan pengalaman yang pernah dialami dan siswa dapat menggunakan pilihan kata yang tepat dalam proses penulisan puisi tersebut. Pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan metode peta pikiran (mind mapping). Media penunjang yang digunakan bahan pembelajaran ini adalah menggunakan gambar berwarna yang disesuaikan dengan tema berdasarkan pengalaman siswa. Pada kegiatan awal guru mengucapkan salam lalu meminta salah satu siswa untuk memimpin berdoa, kemudian guru melanjutkan dengan kegiatan presensi. Guru mengkondisikan kesiapan siswa untuk menerima pelajaran dengan tepuk “kalau kau siap belajar”. Guru dan siswa bersama-sama mengingat kembali pembuatan peta pikiran (mind mapping) dalam penulisan puisi. Pada kegiatan inti dimulai dengan bertanya jawab tentang hal-hal yang berkaitan dengan karangan. Siswa memberi tanggapan dari hal-hal yang berkaitan dengan mengarang. Guru dan siswa mengingat kembali tentang karangan puisi yang sudah dipelajari dari pertemuan sebelumnya. Guru mengingatkan kembali cara pembuatan peta pikiran (mind mapping) untuk membuat karangan puisi. Guru juga mengingatkan kembali cara penulisan karangan yang benar dan penggunaan kata yang tepat. Siswa ditugaskan berdiskusi kelompok dengan teman sebangku untuk menggunakan pilihan kata yang tepat dalam penulisan puisi. Setiap kelompok mencoba untuk membuat puisi menggunakan pilihan kata yang tepat.
55
Setelah itu salah satu perwakilan kelmpok maju ke depan kelas untuk menuliskan hasil diskusinya. Guru dan siswa bersama-sama membahas kalimat yang telah dituliskan masing-masing kelompok. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang mengerjakan dengan benar. Guru dan siswa bertanya jawab tentang pengalaman bersepeda, kemudian guru dan siswa bersama-sama menentukan tema dari pengalaman bersepeda menjadi karangan puisi. Guru mengingatkan kembali pembuatan peta pikiran (mind mapping). Guru memberi tugas siswa untuk membuat peta pikiran dari tema bersepeda. Guru membagikan kertas HVS putih yang disertai gambar berwarna yang sesuai tema, lalu siswa membuat peta pikiran (mind mapping) dari gambar tersebut. Siswa membuat peta pikiran dengan menggunakan spidol berwarna. Guru memantau kegiatan siswa saat membuat peta pikiran (mind mapping). Guru memberikan bimbingan dan arahan kepada siswa untuk lebih mengembangkan peta pikiran (mind mapping) dari pengalaman bersepeda yang pernah mereka alami. Setelah siswa selesai membuat peta pikiran, kemudian siswa ditugaskan untuk membuat karangan puisi bebas berdasar peta pikiran (mind mapping) yang telah dibuat dengan pilihan kata yang tepat. Setiap siswa menuliskan karangan puisi dengan tema bersepeda pada kertas folio yang telah disediakan guru. Siswa tampak begitu bersemangat dan bersungguh-sungguh dalam mengarang puisi. Kegiatan akhir pembelajaran diisi dengan kegiatan guru bersama siswa menyimpulkan semua hasil kegiatan pembelajaran. Setelah itu, guru menutup pembelajaran bahasa Indonesia.
c. Observasi Pada tahap observasi dilaksanakan pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode peta pikiran (mind mapping) dilaksanakan dengan alat bantu berupa lembar observasi. Lembar observasi diarahkan pada poin-poin dalam pedoman yang telah dirumuskan oleh peneliti dengan guru kelas. Observasi ini dilakukan untuk memperoleh data mengenai kesesuaian pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia pada kemampuan menulis puisi kelas V dengan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang
56
bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pembelajaran dengan metode peta pikiran (mind mapping) dapat menghasilkan perubahan pada hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas V MI Nurul Huda. Uraian observasi tiap pertemuan pada siklus II sebagai berikut. Pertemuan I 1) Kegiatan Guru a) Persiapan guru dalam memulai pembelajaran dalam kriteria sangat baik b) Kemampuan guru mengelola kelas dalam kriteria baik c) Kemampuan guru mengelola waktu pelajaran dalam kriteria sangat baik d) Kemampuan guru memberikan apersepsi dalam kriteria baik e) Kemampuan menyampaikan materi dalam kriteria baik f) Kemampuan guru dalam memberikan pertanyaan dalam kriteria sangat baik g) Perhatian guru terhadap siswa dalam kriteria sangat baik h) Kemampuan guru dalam mengembangkan aplikasi dalam kriteria baik i) Kemampuan guru dalam menutup pelajaran dalam kriteria sangat baik j) Skor rata-rata 3,56 dengan kriteria sangat baik. 2) Kegiatan Siswa a) Kedisiplinan siswa dalam pembelajaran masih dalam kriteria sangat baik b) Kesiapan siswa dalam menerima pelajaran dalam kriteria sangat baik c) Keaktifan siswa dalam pembelajaran dalam kriteria baik d) kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan dalam kriteria sangat baik e) keadaan siswa dengan lingkungan belajarnya dalam kriteria sangat baik f) kemampuan siswa dalam mengerjakan tes dalam kriteria baik g) Skor rata-rata 3,67 dengan kriteria sangat baik
57
Pertemuan II 1) Kegiatan Guru a) Persiapan guru dalam memulai pembelajaran dalam kriteria sangat baik, b) kemampuan guru mengelola kelas dalam kriteria sangat baik, c) Kemampuan guru mengelola waktu pelajaran dalam kriteria sangat baik, d) Kemampuan guru memberikan apersepsi dalam kriteria sangat baik, e) Kemampuan menyampaikan materi dalam kriteria baik, f) Kemampuan guru dalam memberikan pertanyaan dalam kriteria sangat baik, g) Perhatian guru terhadap siswa dalam kriteria sangat baik, h) Kemampuan guru dalam mengembangkan aplikasi dalam kriteria baik, i) Kemampuan guru dalam menutup pelajaran dalam kriteria sangat baik, j) Skor rata-rata 3,78 dengan kriteria sangat baik. 2) Kegiatan Siswa a) Kedisiplinan siswa dalam pembelajaran masih dalam kriteria sangat baik, b) Kesiapan siswa dalam menerima pelajaran dalam kriteria sangat baik, c) Keaktifan siswa dalam pembelajaran dalam kriteria baik, d) Kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan dalam kriteria sangat baik, e) Keadaan siswa dengan lingkungan belajarnya dalam kriteria sangat baik, f) Kemampuan siswa dalam mengerjakan tes dalam kriteria sangat baik, g) Skor rata-rata 3,83 dengan kriteria sangat baik. Dari pengamatan yang dilakukan, dapat diketahui bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia yang dilaksanakan dengan menggunakan metode peta pikiran (mind mapping), pada siklus II dapat ditarik simpulan bahwa siswa dalam pembelajaran menulis puisi sudah baik, sehingga hasil yang diharapkan dapat dicapai dengan baik.
d. Refleksi Setelah melaksanakan observasi pada siklus II, kemudian data-data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan untuk dianalisis. Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan selama proses pelaksanaan tindakan pada siklus II sudah menunjukkan perubahan yang berarti, baik pada keaktifan siswa selama
58
belajar maupun pada pencapaian hasil belajar kemampuan menulis puisi bebas dengan pilihan kata yang tepat. Berikut ini adalah uraian hasil refleksi pada siklus II: Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran menunjukkan siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan metode peta pikiran (mind mapping) sudah sepenuhnya menunjukkan perubahan dari siklus sebelumnya. Siswa mengerti dan paham bagaimana membuat peta pikiran (mind mapping) yang digunakan untuk menulis puisi. Siswa mampu mengembangkan peta pikiran mereka berdasarkan pengalaman, kemudian siswa dapat menuangkan pikirannya tersebut ke dalam bentuk karangan puisi bebas dengan pilihan kata yang tepat. Hal ini menunjukkan bahwa siswa sudah sepenuhnya dapat membuat karangan puisi dengan metode peta pikiran (mind mapping). Siswa juga sudah mampu menulis puisi dengan baik. Sehingga nilai yang diperoleh siswa pada siklus II telah menunjukkan perubahan yang cukup berarti dengan nilai rata-rata kelas mencapai 73,4. Siswa yang memperoleh nilai <65 (KKM) ada 4 siswa atau 16% dan siswa yang memperoleh nilai ≥65 (KKM) yaitu 21 siswa atau 84%. Pembelajaran pada siklus II dikatakan berhasil apabila kemampuan menulis puisi siswa yang memperoleh nilai ≥65 (KKM) mencapai 75%. Dari data diperoleh
sebanyak 21 siswa atau 84% dari 25 siswa memperoleh nilai ≥65 (KKM). Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode peta pikiran (mind mapping) sudah berhasil. Data nilai kemampuan menulis puisi siswa kelas V pada
siklus II dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut:
59
Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Hasil Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas V MI Nurul Huda pada Siklus II No Interval Nilai 1 61-65 2 66-70 3 71-75 4 76-80 5 81-85 6 86-90 Jumlah
Frekuensi (fi) 4 4 10 3 1 3
Nilai
fi xi
Prosentase
Keteranagan
Tengah
(%) 252 16% Dibawah KKM 272 16% Diatas KKM 730 40% Diatas KKM 234 12% Diatas KKM 83 4% Diatas KKM 264 12% Diatas KKM 1835 100% Nilai Rata-rata = 1835 : 25 = 73,4 Ketuntasan Klasikal = 21 : 25 x 100% = 84% (xi) 63 68 73 78 83 88
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa setelah dilaksanakan tindakan pada siklus II siswa yang memperoleh nilai dalam interval antara 86 - 90 ada 3 siswa atau 12%, siswa yang memperoleh nilai dalam interval antara 81 - 85 ada 1 siswa atau 4%, siswa yang memperoleh nilai dalam interval antara 76-80 sebanyak 3 siswa atau 12%, siswa yang memperoleh nilai dalam interval antara 71 - 75 ada 10 siswa atau 40%, siswa yang memperoleh nilai dalam interval antara 66 70 ada 4 atau 16%, serta siswa yang memperoleh nilai dalam interval antara 61 65 ada 4 siswa atau 16%. Pada siklus II terdapat peningkatan nilai rata-rata yang sebelumnya 65,8 menjadi 73,4 dan adanya peningkatan hasil belajar siswa ditunjukkan dengan jumlah siswa yang mendapat nilai ≥65 (KKM) yang sebelumnya 17 siswa menjadi 21 siswa.
Dari tabel hasil kemampuan menulis puisi siswa kelas V MI Nurul Huda pada siklus II yang telah diterangkan di atas, dapat disajikan dalam bentuk gambar 4.4 yaitu grafik nilai sebagai berikut:
60
Gambar 4.4. Grafik Nilai Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas V MI Nurul Huda pada Siklus II
Dengan demikian, dapat diketahui bahwa ketuntasan hasil belajar menulis puisi siswa yang memperoleh nilai ≥65 (KKM) sudah menunjukkan peningkatan dan peningkatan rata-rata kelas, sehingga pembelajaran pada siklus II mengenai penulisan karangan puisi dengan metode peta pikiran (mind mapping) sudah berhasil.
D. Temuan dan Pembahasan Hasil Penelitian 1. Temuan Hasil Observasi Kegiatan Proses Pembelajaran Menulis Puisi dengan Metode Peta Pikiran (Mind Mapping) Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis data yang telah diperoleh, dapat ditemukan adanya peningkatan kualitas proses pembelajaran Bahasa Indonesia pada pokok materi menulis puisi bebas dengan pilihan kata yang tepat menggunakan metode peta pikiran (mind mapping) baik pada kegiatan guru maupun kegiatan siswa. Adapun temuan dari peningkatan kegiatan guru kelas V MI Nurul Huda Depok dalam proses pembelajaran menulis puisi dengan metode peta pikiran (mind mapping) antara lain: a. Persiapan guru dalam memulai kegiatan pembelajaran lebih tinggi dari pembelajaran sebelum tindakan dilaksanakan. b. Kemampuan guru dalam mengelola kelas semakin lebih meningkat.
61
c. Guru semakin terampil dalam mengelola waktu pembelajaran. d. Guru menjadi lebih cermat dalam memberikan apersepsi. e. Guru menyampaikan materi menjadi lebih mudah. f. Kemampuan guru dalam memancing pertanyaan siswa menjadi lebih meningkat. g. Kemampuan guru dalam menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif menjadi lebih terlatih. h. Perhatian guru terhadap siswa menjadi semakin lebih meningkat. i. Guru lebih mudah dalam mengembangkan aplikasi. j. Guru menjadi lebih trampil dalam menutup pembelajaran.
Berdasarkan hasil observasi, peningkatan kualitas pembelajaran guru kelas V MI Nurul Huda Depok pada proses pembelajaran menulis puisi dengan metode peta pikiran (mind mapping) dapat dilihat dari tabel 4.6 di bawah ini: Tabel 4.6. Rekapitulasi Nilai Rata-rata Hasil Observasi Guru Kelas V MI Nurul Huda Depok pada Siklus I dan Siklus II. Hasil Observasi Guru Siklus I Siklus II Pertemuan 1
2,33
3,56
Pertemuan 2
2,78
3,78
Rata-rata
2,56
3,67
Kriteria
Baik
Sangat baik
Berdasarkan tabel 4.6. di atas, dapat diketahui bahwa hasil observasi guru mengalami peningkatan yang signifikan. Nilai rata-rata hasil observasi guru pada siklus I adalah 2,56 dengan kriteria baik dan mengalami peningkatan pada siklus II yaitu 3,67 dengan kriteria sangat baik. Peningkatan tersebut membuktikan bahwa metode peta pikiran (mind mapping) dapat membantu meningkatkan kualitas proses pembelajaran terhadap guru. Hal ini dapat direfleksikan bahwa pembelajaran dengan metode peta pikiran (mind mapping) dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran.
62
Peningkatan rata-rata hasil observasi guru kelas V MI Nurul Huda Depok pada Siklus I dan Siklus II dengan metode peta pikiran (mind mapping) dapat disajikan pada gambar 4.5. berikut ini:
Gambar 4.5. Grafik Peningkatan Rata-rata Hasil Observasi Guru Kelas V MI Nurul Huda Depok pada Siklus I dan Sikus II
Sementara itu temuan dari peningkatan kegiatan siswa kelas V MI Nurul Huda Depok dalam proses pembelajaran menulis puisi dengan metode peta pikiran (mind mapping) antara lain: a. Kesiapan siswa sebelum menerima pelajaran lebih tinggi dari pembelajaran sebelum tindakan dilaksanakan. b. Siswa lebih aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. c. Siswa dapat mengembangkan isi pikiran atau gagasannya dengan metode peta pikiran (mind Mapping). d. Siswa lebih mudah membuat karangan puisi dengan metode peta pikiran (mind mapping). e. Siswa secara runtut mengungkapkan isi pikirannya dalam bentuk karangan puisi. f. Siswa menunjukkan sikap sungguh-sungguh dalam membuat karangan puisi. g. Siswa lebih aktif dan semangat mengerjakan tugas dari guru. h. Kemampuan siswa dalam mengerjakan tes mengarang lebih meningkat.
63
Berdasarkan hasil observasi peningkatan kualitas pembelajaran siswa kelas V MI Nurul Huda Depok pada proses pembelajaran menulis puisi dengan metode peta pikiran (mind mapping) dapat dilihat dari tabel 5 di bawah ini: Tabel 4.7. Rekapitulasi Nilai Rata-rata Hasil Observasi Siswa Kelas V MI Nurul Huda Depok pada Siklus I dan Siklus II. Hasil Observasi Siswa Pertemuan 1 Pertemuan 2 Rata-rata Kriteria
Sklus I 2,5
Siklus II 3,67
2,83
3,83
2,67 Baik
3,75 Sangat baik
Berdasarkan tabel 5 di atas, dapat diketahui bahwa hasil observasi siswa mengalami peningkatan yang signifikan. Nilai rata-rata hasil observasi siswa pada siklus I adalah 2,67 dengan kriteria baik dan mengalami peningkatan pada siklus II yaitu 3,75 dengan kriteria sangat baik. Peningkatan tersebut membuktikan bahwa metode peta pikiran (mind mapping) dapat membantu meningkatkan kualitas proses pembelajaran terhadap siswa. Hal ini dapat direfleksikan bahwa pembelajaran dengan metode peta pikiran (mind mapping) dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Peningkatan rata-rata hasil observasi guru kelas V Mi Nurul Huda Depok pada Siklus I dan Siklus II dengan metode peta pikiran (mind mapping) dapat disajikan pada gambar 4.6. berikut ini:
Gambar 4.6. Grafik Peningkatan Rata-rata Hasil Observasi Siswa Kelas V MI Nurul Huda Depok pada Siklus I dan Sikus II Berdasarkan hasil analisis observasi di atas dapat dilihat bahwa hasil kegiatan guru dan siswa dalam pembelajaran menulis puisi dengan metode peta pikiran (mind mapping) berhasil meningkat baik dari siklus I sampai ke siklus II. Peningkatan kualitas proses pembelajaran ini juga mengakibatkan kemampuan menulis puisi siswa mengalami peningkatan.
64
2. Hasil Belajar Menulis Puisi dengan Metode Peta Pikiran
(Mind
Mapping) Dengan meningkatnya keaktifan siswa pada proses pembelajaran dengan metode peta pikiran (mind mapping) maka hasil belajar menulis puisi siswa kelas V MI Nurul Huda Depok juga meningkat. Peningkatan terlihat dari perhitungan nilai hasil kemampuan menulis puisi yang diperoleh siswa pada kondisi awal sebelum dilaksanakan tindakan dan setelah dilaksanakan tindakan siklus I dan silkus II, yang masing-masing siklusnya dilaksanakan dua kali pertemuan. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.8. berikut ini: Tabel 4.8. Rekapitulasi Nilai Rata-rata Hasil Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas V MI Nurul Huda Depok pada Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II. No. Pembelajaran Menulis Puisi 1
Kondisi Awal
Nilai rata-rata
61,2
Setelah Dilaksanakan Tindakan Siklus I
Siklus II
65,8
73,4
Berdasarkan tabel 6 diatas, dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang mencapai KKM ≥65 mengalami peningkatan yang signifikan. Nilai rata-rata kemampuan menulis puisi siswa pada kondisi awal sebelum tindakan adalah 61,2. Pada siklus I mengalami peningkatan yaitu nilai rata-rata kemampuan menulis puisi siswa menjadi 65,8. Dan pada akhir pelaksanaan siklus II nilai rata-rata kemampuan
menulis
puisi
siswa
adalah
73,4.
Peningkatan
tersebut
membuktikan bahwa metode peta pikiran (mind mapping) tepat untuk membantu meningkatkan kemampuan menulis siswa khususnya untuk menulis puisi. Hal ini dapat direfleksikan bahwa pembelajaran menulis puisi yang dilaksanakan oleh guru dapat dinyatakan berhasil. Peningkatan nilai rata-rata hasil kemampuan menulis puisi siswa kelas V MI Nurul Huda Depok dengan metode peta pikiran (mind mapping) dapat disajikan pada gambar 4.7. berikut ini:
65
Gambar 4.7. Grafik Peningkatan Nilai Rata-rata Hasil Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas V MI Nurul Huda Depok pada Kondisi Awal, Siklus I, dan Sikus II. Secara garis besar perbandingan antara jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar kemampuan menulis puisi pada kondisi awal sebelum tindakan, siklus I, dan siklus II ditunjukkan pada tabel 4.9. sebagai berikut: Tabel 4.9. Rekapitulasi Ketuntasan Belajar Siswa Kelas V MI Nurul Huda Depok pada Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II. Kondisi Awal Siklus I Siklus II No. Ketuntasan Jumlah % Jumlah % Jumlah % 1 Tuntas 8 32% 17 68% 21 84% 2 Tidak Tuntas 17 68% 8 32% 4 16% Berdasarkan tabel 4.9. diatas, yaitu tabel rekapitulasi ketuntasan belajar siswa kelas V MI Nurul Huda Depok, terlihat adanya penigkatan pada ketuntasan belajar siswa pada kemampuan menulis puisi yaitu pada kondisi awal jumlah siswa yang tuntas sebanyak 8 siswa atau 32%, kemudian pada siklus I mengalami peningkatan menjadi 17 siswa atau 68%, dan pada siklus II menjadi 21 siswa atau 84%. Data dari tabel rekapitulasi ketuntasan belajar siswa kelas V MI Nurul Huda Depok pada kondisi awal, siklus I, dan siklus II di atas dapat disajikan dalam bentuk gambar 7 yaitu grafik peningkatan ketuntasan kemampuan menulis puisi siswa kelas V MI Nurul Huda Depok pada kondisi awal, siklus I, dan siklus II adalah sebagai berikut ini:
Gambar 4.8. Grafik Peningkatan Ketuntasan Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas V MI Nurul Huda Depok pada Kondisi Awal, Siklus I, dan Sikus II Dengan demikian dapat diketahui bahwa salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa kelas V MI Nurul Huda Depok yaitu dengan menggunakan metode peta pikiran (mind mapping). Hal ini terjadi karena pembelajaran dengan peta pikiran (mind mapping) dapat mempermudah siswa dalam menuangkan pikiran / gagasannya dalam bentuk penulisan puisi bebas
66
dengan menggunakan pilihan kata yang tepat. Selain itu, siswa menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran, khususnya dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pada pokok materi menulis puisi.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus selama empat kali pertemuan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode peta pikiran (mind mapping) dapat meningkatkan: 1. Kualitas proses pembelajaran menulis puisi pada siswa kelas V MI Nurul Huda Depok. Peningkatan kualitas proses pembelajaran menulis puisi tersebut dapat dibuktikan dengan meningkatnya nilai rata-rata kegiatan guru dan siswa dalam proses pembelajaran menulis puisi dengan metode peta pikiran (mind mapping), yaitu: nilai rata-rata kegiatan guru pada siklus I nilainya 2,56 dengan kriteria baik dan meningkat pada siklus II nilainya menjadi 3,67 dengan kriteria sangat baik. Sementara itu nilai rata-rata kegiatan siswa pada siklus I nilainya 2,67 dengan kriteria baik dan meningkat pada siklus II nilainya menjadi 3,75 dengan kriteria sangat baik. Dengan demikian, penggunaan metode peta pikiran (mind mapping) dalam pembelajaran menulis puisi dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran menulis puisi pada siswa kelas V MI Nurul Huda Depok. 2. Kemampuan menulis Puisi pada siswa kelas V MI Nurul Huda Depok. Peningkatan kemampuan menulis puisi tersebut dapat dibuktikan dengan meningkatnya nilai kemampuan menulis puisi pada setiap siklusnya yaitu: sebelum tindakan nilai rata-rata kemampuan menulis puisi siswa 61,2, siklus I nilai rata-rata kemampuan menulis puisi siswa 65,8 dan siklus II nilai rata-rata kemampuan menulis siswa 73,4. Tingkat ketuntasan belajar siswa pada kondisi awal sebanyak 8 siswa atau 32%, pada siklus I yaitu 17 siswa atau 68%, dan pada siklus II sebanyak 21 siswa atau 84 %. Dengan demikian, penggunaan metode peta pikiran (mind mapping) dalam pembelajaran menulis
67
68
Puisi dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi pada siswa kelas V MI Nurul Huda Depok. B. Implikasi Penerapan pembelajaran dan prosedur dalam penelitian ini didasarkan pada pembelajaran dengan menerapkan metode peta pikiran (mind mapping) dalam pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia pada pokok materi menulis puisi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa dengan metode peta pikiran (mind mapping) dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa kelas V MI Nurul Huda Depok. Sehubungan dengan penelitian ini maka dapat dikemukakan implikasi hasil penelitian sebagai berikut: 1. Implikasi Teoretis Dalam menyajikan materi pelajaran, guru harus dapat memilih metode pembelajaran yang tepat agar siswa mampu meningkatkan kualitas pembelajaran. Pembelajaran dengan menggunakan metode peta pikiran (mind mapping) dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa, karena pembelajaran ini dapat membantu siswa menjadi lebih aktif dan kreatif dalam menemukan ide/gagasannya dalam menulis puisi. Dari hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menerapkan metode peta pikiran (mind mappig) dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi. Hasil penelitian ini juga memperkuat teori yang menyatakan bahwa penggunaan metode peta pikiran (mind mapping) dapat menjadi salah satu metode pembelajaran Bahasa Indonesia, karena dengan metode peta pikiran (mind mapping) dapat memudahkan siswa dalam mengungkapkan dan mengembangkan hasil pemikirannnya. Penelitian ini j uga dapat dipertimbangkan untuk mengembangkan metode pembelajaran bagi guru dalam memberikan materi pelajaran kepada siswa. Dari hasil rata-rata yang diperoleh bahwa dalam penelitian ini, kemampuan siswa terhadap materi menulis puisi pada pembelajaran Bahasa
69
Indonesia dan aktivitas atau kegiatan proses pembelajaran menjadi meningkat. Hal ini terbukti adanya peningkatan kemampuan menulis puisi siswa dalam mengungkapkan pikiran dan gagasannya, interaksi dengan guru maupun kerjasama dengan siswa lain. Dengan partisipasi siswa dalam pembelajaran yang meningkat, kondisi kelas menjadi lebih kondusif dan pada akhirnya kemampuan menulis puisi pada siswa kelas V MI Nurul Huda Depok meningkat. Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa, implikasi teoretis dari penelitian ini adalah ada peningkatan kemampuan menulis puisi dengan menggunakan metode peta pikiran (mind mapping). 2. Implikasi Praktis Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi guru dan calon guru untuk meningkatkan keefektifan strategi guru dalam mengajar dan meningkatkan kualitas proses belajar-mengajar terutama dalam pelajaran Bahasa Indonesia pada pokok kemampuan menulis puisi. Kemampuan menulis puisi siswa dapat ditingkatkan dengan menggunakan metode peta pikiran (mind mapping). Berdasarkan kriteria temuan dan pembahasan hasil penelitian seperti yang diuraikan pada bab IV, maka penelitian ini dapat digunakan peneliti untuk membantu guna dalam menghadapi permasalahan yang sejenis. Di samping itu, perlu penelitian lebih lanjut tentang upaya guru untuk mempertahankan atau menjaga dan meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa. Pembelajaran dengan menggunakan metode peta pikiran (mind mapping) pada hakikatnya dapat digunakan dan dikembangkan oleh guru yang menghadapi permasalahan yang sejenis, terutama untuk mengatasi masalah peningkatan kemampuan menulis siswa, yang pada umumnya dimiliki oleh sebagian besar siswa.
7068
C. Saran
Berdasarkan simpulan dan implikasi di atas, maka peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut: 1. Bagi Sekolah Hendaknya sekolah memberikan fasilitas sarana dan prasarana serta evaluasi dan masukan kepada guru-guru dalam melaksanakan pembelajaran khususnya pembelajaran Bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi dengan menggunakan metode peta pikiran (mind mapping). 2. Bagi Guru Guru dalam mengajar hendaknya menggunakan metode peta pikiran (mind mapping) dalam pembelajaran menulis puisi. Penggunaan metode peta pikiran (mind mapping) dimaksudkan agar pembelajaran tidak terasa membosankan dan membantu siswa dalam meningkatkan kemampuannya dalam menulis puisi. 3. Bagi Siswa Hendaknya lebih mengembangkan inisiatif dan keberanian dalam menyampaikan pendapat dalam proses pembelajaran untuk menambah pengetahuan sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar. Selain itu juga hendaknya siswa ikut berperan aktif dalam proses pembelajaran dan rajin belajar sehingga dapat memperoleh hasil belajar yang optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian. Yogyakarta: Rineka Cipta.2010. Arikunto,
Suharsimi.
Dkk.
Penelitian
Tindakan
Kelas.
Jakarta:
Bumi
Aksara.2008. DePorter, Bobbi dan Mike Hernacki. Quantum Learning, Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan, Bandung: Penerbit Kaifa.1999. E Kosasih. Apresiasi Sastra Indonesia. Jakarta: Obel Media.2005. Guntur Taringan, Hanry. Menulis sebagai keterampilan berbahsa. Bandung: Angkasa Bandung. 2010 Haryani. Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbicara dengan Peta Pikiran (Mind Mapping) pada Siswa Kelas V SDN Karanganyar 03 Tahun Ajaran 2008/2009. Surakarta: UNS. (Skripsi tidak dipublikasikan).2009. H.B. Sutopo. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.2006. Iskandar. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: GP Press.2008. Kuncoro, Mudrajad. Mahir Menulis Kiat Jitu Menulis Artikel, Opini, Kolom, dan Resensi Buku. Jakarta: ERLANGGA.2005. Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.2007. M. Yunus. Dkk. Keterampilan Menulis. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.2013. Resmini, Novi dan Dadan Juanda. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Tinggi. Bandung: IPI PRESS.2007. Rosdiana, Yusi. dkk. Bahasa dan Sastra Indonesia di SD. Jakarta : Universitas Terbuka.2011. Santosa, Puji, Dkk. Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Jakarta: Universitas Terbuka.2008. Silberman, Melvin L. Active Learning:101 Strategi Pembeljaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.2002. 71
72
St.Y. Slamet. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: Universitas Sebelas Maret Press.2007. Suriamiharja, Agus dkk. Petunjuk Praktis Menulis, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III.1996/1997. Yunita, Tutiek. Peningkatan Kualitas Pembelajaran Menulis Cerita Pendek dengan Metode Peta Pikiran (Mind Mapping) pada Siswa Kelas IX di SMP AL-MUAYYAD Surakarta Tahun Ajaran 2007/2008. Surakarta: UNS. (Skripsi tidak dipublikasikan).2008. Yunus. Keterampilan Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka. 2008
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP Siklus I) Nama Sekolah : MI Nurul Huda Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : V/I Tema : Menulis Pertemuan ke- : 1 s/d 2 Alokasi Waktu :2x 35 menit (2x pertemuan) Standar Kompetensi : Mengungkapkan pikiran,perasaan,informasi dan fakta secara tert ulis,dalam bentuk ringkasan,laporan dan puisi bebas I.
Kompetensi Dasar (KD) Menulis puisi bebas dengan pilihan kata yang tepat.
II.
Indikator pencapaian kompetensi pembelajaran Menyebutkan langkah-langkah dalam menulis puisi. Menentukan tema dalam penulisan puisi Menulis Puisi menggunakan metode mind mapping
III.
Tujuan Pembelajaran Siswa dapat menyebutkan langkah-langkah dalam menulis puisi. Siswa dapat menentukan tema dalam penulisan puisi Siswa dapat menulis puisi dengan menggunakan mind mapping. Nilai karakter yang diharapkan : Religius, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, rasa ingin tahu, gemar membaca, pemberani, tanggung jawab, dan peduli.
IV.
Materi Pembelajaran A. Materi Pokok Puisi Karya Anak B. Sub Materi pokok Menulis puisi menggunakan mind mapping Menentukan tema dalam membuat puisi Menentukan langkah-langkah dalam menulis puisimenggunakan mind mapping. C. Deskripsi Sub Materi Pokok ( Terlampir ) Pada saat kamu menulispuisi, tentukanlah tema yang ingin kamu kembangkan dalam membuat puisi dan langkah-langkahnya dengan menggunakan metode mind mapping
V. VI.
Metode Pembelajaran Mind Mapping Langkah-langkah pembelajaran
A. Pendahuluan ( waktu 10 menit ) Kegiatan Guru Mengucapkan salam, menyapa siswa, berdoa bersama, dan membaca basmalah sebelum memulai pelajaran
Siswa Menjawab salam Menjawab sapaan guru Berdo’a bersama Membaca basmalah memulai pelajaran
Nilai karakter Religius Disiplin Tanggung jawab
Menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan
Memperhatikan penjelasan guru dengan baik
Rasa ingin tahu Disiplin Jujur Tanggung jawab
Memotivasi siswa agar berpartisipasi aktif dalam pembelajaran
Melakukan apa yang diperintahkan guru
Disiplin Tanggung jawab
B. Kegiatan Inti (waktu 50 menit) B.1. Eksplorasi (waktu 20 menit) Kegiatan Guru Siswa Menjelaskan materi Memperhatikan (menulis puisi) dengan sungguhsungguh penjelasan guru Memberikan contoh penulisan puisi menggunakan mind mapping
Menyuruh siswa untuk mencobamenulis puisi menggunakan mind mapping
Memperhatikan, mendengarkan serta mengamati contoh penulisan puisi menggunakan mind mapping Siswa mencobamenulis puisi bersama menggunakan mind mapping
B.2. Elaborasi (waktu 20 menit) Kegiatan Guru Membagi siswa berkelompok dan masingmasing kelompok membuat puisi di kertas
Nilai karakter Disiplin Peduli Tanggung jawab Tanggung Jawab Disiplin Peduli Tanggung Jawab Kreatif Bersahabat Gemar membaca
Nilai karakter Siswa Siswa berkelompok Tanggung Jawab menulis puisi Mandiri menggunakan mind Berani mapping di kertas HVS
HVS B.3. Konfirmasi (waktu 10 menit ) Kegiatan Guru Siswa Memfasilitasi siswa untuk Siswa menanyakan mempertanyakan materi pembelajaran yang pembelajaran belum dipahami yang telah disampaikan guru
Nilai karakter Rasa ingin tahu Tanggung Jawab Kreatif Berani
C. Penutup ( waktu 10 menit) Kegiatan Guru Siswa Menilai dan merefleksi Berlatih menulis puisi kegiatan pembelajaran yang sudah dilaksanakan Memotivasi siswa untuk lebih aktif lagi dalam pembelajaran selanjutnya
Bersama-sama untuk melaksanakan apa yang diperintah guru kepadanya
Menutup pelajaran dengan Bersama-sama membaca hamdalah dan membaca hamdalah mengucapkan salam dan menjawab salam sebelum keluar kelas
VII.
Sumber Belajar Judul Buku Karya Penerbit Tahun
Nilai karakter Disiplin Tanggung Jawab Kreatif Rajin Kreatif Rajin Tanggung Jwab Religius Disiplin Peduli
: Saya Senang Berbahasa Indonesia Kelas V : Hanif Nurcholis dan Mafrukhi : Erlangga : 2009
VIII. Penilaian Indikator Pencapaian Kompetensi Menulis puisi dengan baik menggunakan mind mapping Menentukan langkahlangkah dalam menulis puisi menggunakan mind mapping
Jenis Penilaian Tes Tulis
Tes Tulis
Bentuk Penilaian
Kerapihan, kesesuaian kata dan makna
Contoh instrumen Tulislah puisi menggunakan mind mapping Menentukan langkah-langkah dalam menulis puisimenggunakan mind mapping
Menentukan tema dalam menulis puisi
Tes Tulis
Menentukan tema dalam penulisan puisi
Tes Hasil Belajar Tertulis No 1 2 3
Butir-Butir Soal Buatkan puisi bebas dengan tema yang diinginkan menggunakan mind mapping Sebutkan langkah-langkah dalam menulis puisi menggunakan mind mapping Apa kegunaan menentukan tema dalam menulis puisi
Skor 50 30 20 100
Jumlah Skor Maksimum Praktek No 1 2 3 4 5
Unsur Penilaian
Skor 20 30 20 20 10 100
Keindahan tulisan Kesesuaian kata-kata Mudah difahami Mengandung arti yang jelas Penempatan tanda baca yang tepat Jumlah Skor Maksimum
Keterangan: (20 – 40) (41 – 60) (61 – 80) (81 – 100)
Mengetahui Kepala Madrasah
Siti Khoiriyah, S.Pd.I
Kurang Cukup Baik Sangat Baik
Depok, Agustus 2014 Guru Bahasa Indonesia
Zainudin
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP Siklus II) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Tema
: MI Nurul Huda Depok : Bahasa Indonesia :V : Menulis Pertemuan ke: 3 s/d 4 Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (2x pertemuan) Standar Kompetensi : Mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi, dan pengalaman secara tertulis dalam bentuk puisi, surat undangan, dan dialog tertulis. I.
Kompetensi Dasar (KD) Menulis puisi bebas dengan pilihan kata yang tepat.
II.
Indikator pencapaian kompetensi pembelajaran Dapat menyebutkan langkah-langkah menulis puisi; Dapat membuat peta pikiran (mind mapping) Dapat menulis puisi berdasarkan pengalaman yang pernah dialami dengan menggunakan peta pikiran (mind mapping).
III.
Tujuan Pembelajaran Melalui tanya jawab siswa dapat menyebutkan langkah-langkah menulis puisi dengan benar. Melalui diskusi kelompok siswa dapat membuat peta pikiran ( mind mapping). Melalui bimbingan dari guru, siswa mampu membuat puisi dengan pemilihan kata dengan benar; Melalui metode peta pikiran (mind mapping) siswa dapat menulis karangan berdasarkan pengalaman yang pernah dialami. Nilai karakter yang diharapkan : Religius, disiplin, toleransi, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, gemar membaca, bersahabat, pemberani, tanggung jawab, dan peduli.
IV.
Materi Pembelajaran A. Materi Pokok MenulisPuisi
B. Sub Materi pokok Menentukan tema puisi; Membuat langkah-langkah dalam menulis puisi Membuat puisi C. Deskripsi Sub Materi Pokok ( Terlampir ) Pada saat kamu menulis puisi, tentukan tema terlebih dahulu kemudian buatlah langkah-langkah dalam menulis puisi yang baik menggunakan metode Mind Mapping(peta pikiran). V.
VI.
Metode Pembelajaran Mind Mapping(peta pikiran) Langkah-langkah pembelajaran A. Pendahuluan ( waktu 10 menit ) Kegiatan Siswa Menjawab salam Menjawab sapaan guru Berdo’a bersama Membaca basmalah memulai pelajaran
Nilai karakter
Guru Mengucapkan salam, menyapa siswa, berdoa bersama, dan membaca basmalah sebelum memulai pelajaran
Menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan
Memperhatikan penjelasan guru dengan baik
Rasa ingin tahu Disiplin Jujur Tanggung jawab
Memotivasi siswa agar berpartisipasi aktif dalam pembelajaran
Melakukan apa yang diperintahkan guru
Disiplin Tanggung jawab
Religius Disiplin Tanggung jawab
B. Kegiatan Inti (waktu 50 menit) B.1. Eksplorasi (waktu 20 menit) Kegiatan Guru Siswa Menjelaskan materi Memperhatikan (menulis puisi) dengan sungguhsungguh penjelasan guru Memberikan contoh penulisan puisi menggunakan metode Mind Mapping
Memperhatikan, mendengarkan serta mengamati contoh penulisan puisi
Nilai karakter Disiplin Peduli Tanggung jawab Tanggung Jawab Disiplin Peduli
Menyuruh siswa mencoba menulis puisi
Siswa mencoba menulis puisi bersama
B.2. Elaborasi (waktu 20 menit) Kegiatan Guru Menyuruh siswa secara kelompok untuk menulis puisi di kertas HVS menggunakan metode Mind Mapping(peta pikiran)
Tanggung Jawab Kreatif Bersahabat Gemar membaca
Nilai karakter Siswa Siswa secara kelompok Tanggung Jawab menulis puisi di kertas Mandiri HVS menggunakan Berani metode Mind Mapping(peta pikiran)
B.3. Konfirmasi (waktu 10 menit ) Kegiatan Guru Siswa Memfasilitasi siswa untuk Siswa menanyakan mempertanyakan materi pembelajaran yang pembelajaran belum dipahami yang telah disampaikan guru
Nilai karakter Rasa ingin tahu Tanggung Jawab Kreatif Berani
C. Penutup ( waktu 10 menit) Kegiatan Guru Siswa Menilai dan merefleksi Berlatih menulis puisi kegiatan pembelajaran yang sudah dilaksanakan Memotivasi siswa untuk lebih aktif lagi dalam pembelajaran selanjutnya
Bersama-sama untuk melaksanakan apa yang diperintah guru kepadanya
Menutup pelajaran dengan Bersama-sama membaca hamdalah dan membaca hamdalah mengucapkan salam dan menjawab salam sebelum keluar kelas
Nilai karakter Disiplin Tanggung Jawab Kreatif Rajin Kreatif Rajin Tanggung Jwab Religius Disiplin Peduli
VII.
Sumber Belajar Judul Buku Karya Penerbit Tahun
: Saya Senang Berbahasa Indonesia Kelas V : Hanif Nurcholis dan Mafrukhi : Erlangga : 2009
VIII. Penilaian Indikator Pencapaian Kompetensi Menulis puisi dengan menentukan tema dan langkah-langkah yang baik Membuat puisi menggunakan metode Mind Mapping(peta pikiran)
Jenis Penilaian
Bentuk Penilaian
Tes Tulis
Kerapihan, kesesuaian kata dan makna dalam penulisan puisi menggunakan metode mind mapping
Tes Tulis
Contoh instrumen Tulislah langkahlangkah dalam menulis puisi dengan tema bebas Tulislah puisi dengan tema bebas menggunakan metode mind mapping
Tes Hasil Belajar Tertulis No 1
Butir-Butir Soal Menulis puisi menggunakan mind mapping
Skor 50
2
Apa kegunaan menentukan tema dalam menulis puisi
20
3
Sebutkan langkah apa saja yang harus diperhatikan dalam penulisan puisi
30 100
Jumlah Skor Maksimum
Praktek No 1 2 3
Unsur Penilaian
Skor 30 30
Kejelasan tulisan Kejelasan makna Penggunaan metode mind mapping yang tepat dalam menulis puisi Jumlah Skor Maksimum
Keterangan: (20 – 40) (41 – 60) (61 – 80) (81 – 100) Mengetahui Kepala Madrasah
Siti Khoiriyah, S.Pd.I
40 100
Kurang Cukup Baik Sangat Baik Depok, Agustus 2014 Guru Bahasa Indonesia
Zainudin
Lampiran 2
Nilai Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas V pada Kondisi Awal No
n[IS
A
1
819
15
2
830
3
83r
l8 l6
A
e?9
5
6
Aspek I'ang Dinilai D B C l1 10 l0
69
3
69
2
57
2
50
TidakTmtas
11 t,
3
77
Tantas
2
59
3
6l
ll
t2 t2 t3
3
60
Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas
3 1
55
Turrtm Tidak Tuntas
3
75
Tuntas
3
65
Tantas Tidak Tuntas
15
841
2l l8 l5
16
l5
t4 t2
aA1
12
t0 1l t2
849 850
t9 t9
851
l8
l5 l5 l5
12
l1
t2 t3 t4 t4 t2
l0
ll
IA 11
l1
t2
t3 tiaf
852
20
t5
t4
13
853
ta to
tA It
I1
1n
15
854
))
18
t5
t6 t7
855
l6
15
18
15
1l
860
l9 l9 t7
t7 t2 l3
15
lt
10
t9
a
IQ lu
t3
20
865
2t
866
22
867
23
856
l3
13
l1 t2
L6
11
t2 t2 l5 l5
l3 t2 l4 1n ta
t4
868
t7 l8 l8 t7
ai
953
1n
l5 l5 t6
25
954
22
16
57
2
16
9
2
<7
22
la tu
48 54
840
8
2
Keterangan
2
7,|
842
Akhir
1
t2 t2
844
E
Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas
l3 t2 t4
7
Niloi
ll
., 2 .|
65
60 55
57
2
55
2
60
2
59
2
60
3
56
3
70
Tidak Tuntas TidakTuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas
Lampiran 3
Nilai Kemampuan Menulis Puisi pada Pertemuan I Siklus No.
Nomor Iuduk Siswa
A.
Asnekvane Ilinilai B C D 11 11 t2 l4 l3 t4 t4 l3 t4
I
819
18
2
830
22
3
831
22
4
838
23
L4
13
5
840
t3
14
6
841
25
l5 l5
l3
7
842 844
l8 2t
t3
8
ll
9
847
23
l0
849
ll
E
I
Jumlah Skor
2
54
')
65
3
66
13
2
65
i6 l5
3
7t
3
71
t3
12
2
58
ll
t2
2
57
l9
t7
20
3
82
2l
14
i3
t3
2
64
850
23
t3
l4
3
67
t2 t3
851
22
14
t2
l4 t4
3
65
852
22
15
13
15
2
67
L4
853
l9
t3
ll
ll
2
56
l5
854
23
3
75
855
22
16
3
7A
t7 l8 l9
856
t9
i5 t4 t2
l8
16
i6 l5 t4
2
62
860
18
1I
2
57
864
1l
56
865
12
l0
il ll
7
20
2
54
2t
866
2l l9 2l
t2 1l
l5 t4
l4
ll
t4
3
63
22
867
20
t2
14
2
60
23
868
20
66
952
22
2
70
25
953
22
t7
l4
t6 l6 t8
3
24
l5 l6
t2 t2 t4
2
73
Keterangan
: QA*aD Kurang (41-60) (61 - 80) (81
Skor Maksimal = 100
-
Cukup
Baik 100) Sangat Baik
Lampiran 4
Nilai Kemampran Menulis Puisi pada Pertemuan
No.
Nomor Induk Siswa
A
I
819
2t
2
830
22
3
83r
23
I
+
oao oJo
ZJ
5
840
6
Aspek yang Dinilai D B C
II
Siklus
E
I Jumlah Skor
t2 l5 l5
l1 t2
l2
2
58
16
2
67
l4
l3
3
68
aa
i+
t^ t1
ta IJ
{ J
fE I.'J
26
15
L4
3
75
84r
24
15
L4
t7 t7
3
73
7
842
20
2
62
8M
20
l3 t2
13
8 n 7
t4 l3
L2
2
59
24
to lo
ZJ
+,
oo oo
l0
6+t 849
1n t,
23
13
l3
2
66
oaq
il
850
23
15
13
l5 l5
J
69
t2
851
23
l5
l3
l4
2
67
23
l6
13
t6
3
7t
i1
ll
ta IJ
2
58
L6
22
3
85
l5 l3
l5
3
70
l6 l5
3
68
t2
3
6l
t3 I+
852
a4
ota OJJ
2A
t5
8s4
25
l6 t7 l8 t9
855
856
23 1.,
860
l8
tz l9 t4 t4 l3
ou+'
OZ
az
!n IJ
12
ia IJ
Z
oz
20
86s
22
lt
L2
11
2
58
2t
866
2l
t4
l4
J^
67
22
867
21
l3
ll
2
60
'23
l5 l3 l5
868
23
15
z+
YJZ
zl
15
25
953
22
t9
Keterangan
:
(20
(41 (61 (81
Skor Maksimal = 100
-
t+
l5
Kurang 60) Cukup 80) Baik 100) Sangat Baik
-40)
-
13 t,
tt 20
2
68
J
70
3
79
Lampiran 5
Rekapitulasi Nilai Kemampuan Menulis Puisi pada Siklus
Nihi Ifasil ll{enulis
Nilai Akhir
Nomor Induk Sisiwa
P1
P2
I
819
54
58
56
2
830
65
67
o,! !
oJr
ZZ
lrt
68
66 67
4
838
65
65
65
5
840
75
73
6
841
7l 7l
73
72
7
842
58
62
60
o o
()/lli
o++
E1
(ar
9
847
10
No.
J
Narasi
I
(Pt+wtz)
Keterangan Tidah Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntos Tidak Tantas Tuntas
J7
58
82
88
85
849
64
66
65
1l
850
67
69
68
Tuntas Tuntas
t2
851
65
67
66
Tuntas
l,l IJ
852
ZN l)t
41 IL
69
Tuntas
t4 l5 t6 t7
853
56
58
57
Tidalc Tuntas
854
75
85
80
Tuntas
855
70
7A
70
Tuntas
856
62
68
65
Tuntas
to
lo
860
57
6l
59
Tidale Tuntas
19
864
56
62
59
2A
865
54
58
56
2t
866
63
65
22
867
60
67 60
LJ
868
ZI t(,
68
ot
24
952
70
70
70
25
953
73
79
76
Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidah Tuntos Tunlas Tuntas Tuntas
Keterangan: Pl : Pertemuan I P2 = Pertemuan 2
60
Lampiran 6
Nilai Kemampuan Menulis Puisi pada Pertemuan I Siktus No.
Nomor Indrk Siswa
I
819
A l9
2
830
22
3
831 oao 6JO
23
12
11
t3 t5
l3 13
l6 l5 l8
ta IJ
1( IJ
5
840
23
6
841
23
l5 l6 t7
7
842
23
16
844
A t+
ZL
E
Jumlah Skor
J
6t
3
66
3
72
I
14 tI
t4
t6
3
72
l6 l5 l3 t7 l3
l8 t9 l3
4
78
3
76
2
61
Lq
A
I
87
t6
3
70
L6
3
7l
l5
4
67
18
3
74
ia IJ
t
6A
22
4
86
20
4
82
t7 t4
3
75
3
62
67
20
t3
,
otl 6+t
2+
io t{}
l0
849
22
t1
850
22
l6 l6
t2
851
20
15
13
852
23
l6
1A
t+
6t^ OJJ
zv
ta IJ
t5 t6
854
24
855
24
856
23
t4 l3 t4 i2 t7 l6 t4 t2
8 n
l7 l8 t9
860
t9
t9 t8 l8 t4
ou+
olt
za
1A l+
t^ IJ
16
2
20
865
22
15
66
866
22
3
69
22
867
2l
4
74
23
868
23
t4 t6 t6
l4 t6 l9 l6
2
2t
l3 t4 t4 t6
3
74
2+
952
21
17
tq
19
J
t+
25
953
25
19
17
23
J
87
Keterangan :
- 40) (41 - 60)
(20
(61 (81
Skor
Aspek y*ng Dinilai B D C
fI
Maksimal:
100
-
-
1A
Kurang Cukup 80) Baik 100) Sangat Baik
Lampiran 7
Nilai Kemampuan Menulis Puisi pada Pertemuan
No.
Nomor Indrk
I
819
A 2t
2
830
24
3
831
23
Jl
+
Siswa
Aspek yang Dinilai B D C t4 11 t4 t5 r9 13
z)
838
II
t7 to t7 l8 l8 l4
Siklus
E
II Jumlah Skor
3
63
3
74
t4
19
3
76
It
l+
tn t,
J
75
l5 t6 t6
18
4
78
l9 l9
4
82
4
80
5
840
24
6
841
25
7
842
23
8 n
8M
22
13
13
3
65
,
oaq
o+/
ao
zo
tn t,
tn t,
.ta L)
+
93
10
849
23 23
4
75
851
22
l8 l6 l5
76
850
4
69
8s2
23
16
l5 l5 l4 t4
4
H t2 l3
t6 t7 t4
19
4
76
AA
l.+
oEa OJJ
20
!^
IJ
lz
15
Z
ta
15
854
27
4
92
855
2t
4
84
17
856
24 24
l8 t6
24
16
15
19
4
79
l8
860
l9
t2
15
3
64
L'
864
zt
l9 l9 t7 l5 i5
aa IJ
AE IJ
J
ol
20
865
22
3
68
866
18
4
77
22
867
23 .,,)
t4 l5
15
21
t4 t7 r5
15
20
4
76
23
868
23
l6
l5
18
4
76
z+
952
Z)
lt
I.,
20
J
76
25
953
26
l9
19
22
3
89
Keterangan
:
(20 (41 (61 (81
-
Skor Maksimal = 100
a0)
Kurang 60) Cukup 80) Baik 100) Sangat Baik
Lampiran 8
Rekapitulasi Nilai Kemampuan Menulis Puisi pada Siklus Namor
Nilai Hasil Menulis Narasi
tr
Induk Siswa
P1
Y2
Nilai Akhir (Pr+Y2tz)
1
819
6t
63
62
2
830
66
74
70
3
831
72
76
74
4
aJa
67
75
tt
5
840
72
78
75
6
841
78
82
80
7
842
76
80
78
I
844
6I
65
63
v
61
t
6t
v3
90
Ttdah Twilas Tuntas
10
849
70
76
73
Tuntas
1l
850
7t
75
73
12
851
67
69
68
Tuntas Tuntas
13
852
74
76
75
Tuntas
t4
853
60
62
ol
r5
854
86
92
90
l6 t7
855
82
84
83
856
75
79
77
18
860
62
64
63
l9
864
ol
67
67
No.
Keterangan Tidah Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
20
865
66
68
67
2t
866
69
77
73
22
867
74
76
75
23
868
74
76
75
Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidok Tuntos Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
24
9s2 953
74
76
75
Tuntas
87
89
88
Tuntas
25
Keterangan:
Pl = Pertemuan I
P2:
Pertemuan 2
Lampiran 9
IF{DIKATOR Kf, TERCAPAIAhI TUWAITi
Peucapeian
Aspekyang dlukur
Care mengukur
akhir
(emampuan menulis Puisi sisua
Dihitung dari jumlah
rang ditrku melalui te$ tss ini
fswa yang mondapadon
neliputi: Kemampuan siswa
rilai
lalam menulis puisi secara runtut
rriteria
rcrdasartan pilihan kata yang €pat.
75o/o
ketmtasan
sesuai
ketuntasan
ninimal yang dit*apkan pkolatr> 65
Lampiran 10 LEIWBAR OBSERVASI PROSES PEMBELAJARAN GT]RU DALAM PEMBELAJARAN MEI\IULIS PIIISI KELAS V DENGAI\I METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) DI NdI NURI]L HT'DA DEPOK
Siklus
:
Petunjuk
: Kurang
bila I Indikator yang tampak
Cukup
bila 2 Indikator yang tampak bila 3 Indikatoryang tampak hila 4 Indikafor vanq tamnak
Hari/Tanggal: . .... .. . .
Baik Saneat Baik
SKOR
NO
VARIABEL
I
lersiapan guru nemulai kegiatan rcmbelajaran
2
(emampuan guru nengelola kelas
IFTDIKATOR
1.
Guru menyiapkan rencana pembelajaran 2. Guru menyampaikan garis besar materi pelajaran 3. Guru menyampaikan numg lingkup materi 4. Guru menyampaikan lama pembelaiaran
l.
2. 3. 4.
3
Kemampuan nengelola waktu relajaran
l.
Guru mengkondisikan siswa Guru mengecek kehadiran siswa Guru melakukan pernbagian peralatan yang digunakan dalam pembelajaran Guru membimbing siswa berdiskusi Gunr memulai pelajaran tepat
waktu Guru memberikan batas waktu dalam melakukan diskusi 3. Guru menggunakan waktu secara efisien
2.
+. Guru melakukan oembelaiaran sesuai renc&na
PENILAIAN K C B SB
4
Memberikan ,{persepsi
l. Guru mendorong siswa
untuk
mengemukakan pengetahuan awalnya tentang konsep yang akan dibahas
2.
Guru memberikan
].
pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan konsep Guru mendorong siswa untuk
l.
mengkomunikasikan Guru mengilustrasikan pemahaman tentang konsep
yang akan dibahas
5
Menyampaikan Materi
[. Curu mcmbagi siswadalam 2.
beberapa kelompok diskusi. Guru memberikan tugas yang harus diselesaikan dalam
kelompok melalui diskusi Guru membimbing siswa dalam situasi diskusi 4. Guru berkeliling mengamati dan mernbantu siswa yang mengalami kesuiitan tialam kelompok diskusi
3.
6
Ketrampilan guru mengajukan pertanyaan
l. Z.
3.
Gunr berusaha memancing siswa untuli bertanya Guru dapatme,njawab pertanyaan siswa Guru rnenjawab pertanyaan sesuai dengan materi yang
diajarkan
4.
Guru menfawab pertanyaan
siswa secara urut dan jelas
.1
F!
7
Perhatian guru
erhadap siswa
l.
Gurumemusaflffir perhatian pada siswa sscara
menyeluruh 2. Guru menghargai perbedaan pendapat siswa 3. Guru menghargai perbedaan untuk mernberi penjelasan +. Guru menumbuhkan motivasi siswa 8
Pengembangan
Aplikasi
l. 2.
Gurumernberikan sml post test pada setiap siswa Guru membimbing siswa
dalam mengerjakan soal 3. Guru memberikan penguatan pemahaman konsep
4.
Guru memberi motivasi pada siswa unfulc giat belajar
9
Kemampuan
1.
nenutup pelajaran
Z.
i. +.
Guru bersama siswa menrbuat kesimpuian Guru bersama siswamembuat rangkuman Guru memberikan motivasi siswa untuk belajar Guru berpesan pada siswa
ttrfft
rrutsrhrg peqrdr
dirumah yang
telah
disampaikan di kelas Keterangan Skor Kriteria
:K :1 c -2 B =3 SB:4 Depok,
Mei 2014
NIM: 1811018300102
Lampiran 1l LEMBAR OBSERVASI PROSES PEMBELA"IARAN SISll/A DALAM PEMBELAJARAN MENT]LIS PUISI KELAS V DENGAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) DI IVII NIRI'L HT'DA DEPOK
Siklus
:
Hari/Tanggal: . .. .. .. ..
Petunjuk
: Kurang
bila I Indikator yang tampak
ra,,t-..^ \,trAuP
bila 2 lndikafor y'ailg tampak bila 3 Indikator yang tampak bila 4 Indikator yang tampak
Baik Sangat Baik
NO 1
IIIDIKATOR
VARIABEL Kedisiplinan liswa
l. Siswa tepat waktu masuk kelas sebelum pelajaran dimulai 2. Siswa memberikan salam pada guru sebelum pelajaran dimulai Siswa berdoa sebelum pelajaran
l.
dimulai 4. Siswa bersikap sopan selama proses pembelajaran berlangsung 2
Kesiapan siswa
nenerima rclajaran
3
Kealtifan siswa
l. Siswa menyiapkan buku tulis Z. Siswa menyiapkan alat-alat tulis ]. Siswa menyiapkan buku pelajaran 1. Siswa menyiapkan alat-alatyang dieunakan untuk diskusi l.
Siswa mengikuti proses pembelajaran dari awal sampai akhir dengan baik 2. Siswa berani mengemukakan pendapatnya ]. Siswa berani bertanya bila
l. 4
Kemampuan siswa
nenjawab ,ertanyaan daiam
I
-
!.
mengalami kesulitan Siswa berinteraksi aklif dengan kelompok diskusi Siswa menjawah pefianyaanseoara tepat sesuai pertanyaan Siswa menjawab pertanyaan secara
looiq
SKOR PETIILAIAI{ K C B SB
.
Siswa menjawab pertanyaan secara
lengkap
. Keadaan siswa
lengan lingkungan belajar
Sisrva menja*r,ab pertanyaan
.
Siswa merasa senang dengan pembelajaran h# ini
Siswa merasa nyaman dengan pembelajaran hari ini . Sisrva cepat menerima materi . Siswa mampu mengikuti pelajaran dengan baik
Kcmarnpuan siswa iakan post
.
Sisina mampu mengerjalian soal post test sendiri Siswa mengerjakan soal post test dengan serius Siswa mengerjakan soal post test sesuai dengan waktu yang
disediakan Siswa me,ngumpulkan soal t€st
Keterangan Skor Kriteria
:K =l
c-2 B -3 SB:4
Drpot, Mei20l4
NIM: 1811018300102
Lamniran 12
IIASIL OBSERVASI PROSES PEMBELAJARAI\i GURU DALAM PEMBELAJARAN MEI{T]LIS PUISI KELAS V DENGAI\I iviETODE FETA PIKIRAI\{ ifrirND ffiAFFIIvG)
Sfius Frrtemuan Pertemuan
2 3
Pertama Kedua
Yariabel
No. I
:
Persiapan
I (Satu)
: Selasa/02 September 2014 : Selasa/09 September2014
Pertemuen l\.
gtru memulai
regiataa peubelajaran Kemampuan guru mengelola
ielac
L
t
f
Pertemuan
srt
K
L
{
{
./
{
Kemampuan gtrru mengelola
Memberikan apercepsi
.{
{
_'l
Menyampaikan materi
{
v
6
Kemampuan memberikan rertanyaan
./
I
Perhatian guru terhadap
Pengembangan aplikasi
I
Ke.mampuan
l0
Rata-rata*
meilrtup
./
./
liswa
Dt'
\,
',/
waktu pembelajaran
4
7
tt
II
',/
{
.,1
I
t'
r'elajaran
)?a
2,79
*Keterangan: Rata-rata: Jumlah skor : 9
llcpok, Scptcmbcr, ?A14
NIM:
lrSl I018300102
Lampiran 13
IIASIL OBSERVASI PROSES PEMBELA.'ARAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MEI\ITILIS PUI$ KELA.S V DENGAN I.fifi,\ftn r Lf ,'lr-r,.I\ tJ / ihttr^i lvtt!/lt lrtl hEm rt,lA i nrrZrn rlnIlsAi\ liutti\t ivTArril\u) : I (Satu) : Selasa/02 September 2014 : Selasal09 September 2014
Siklus Pertemuan Pertama Pertemuan Kedua
Y*ribet
No.
I 2
Pertemuan
\-
I\
lJ.E
K
le
T} D
{
rclajaran
./
{
E ^^1,+:+'^- Jrswa ^:^..,^ l\LfrLtlal
4
(emampuan siswa ncniaw:rlr rrcrtRnvRRlr '"-J "-'--
II
(rrr lf.D
.l
.J
I
---J"
n I
Pertemuan (rT1
"/
2
6
D
I
Kedisiptinan siswa ,- ^-:^^^^ -:-----^^-^--:..IilIll \uslttPim stswa rlrurlur
J
5
t'r
Keadaan siswa dengan
{
ingkungan belajar
1
Kemampqan siswa
{
nengeriakan tes D-r-
--r-* f\illil-laul'
{
2,5U
2,83
*Keterangan: Rata-rata: Jumlah skor : 6 Depok, September,2014
Zainuddin NIM: l8t
1018300102
Lampiran 14
IIASIL OBSERVASI PROSES PEMBELAJARAI\i GURU DALAM PEMBELAJA,RAN ME}IULIS PUISI KALAS V DENGAN FTETODE PETA PIIfiRAiTi €fiIT\iI} fu{APPTNG)
Siklus Pertemuan Pertemuan
Yariabel
NIo.
I 2
3
Pertama Kedua
: tI @ua) : Selasa/23 September 2$14 : Selasa/30 Scptember2014
Pertemuan
K
C
B
Persiapan gtuu memulai
f SB
Perlemuan K C B
fI {
{
rcgiatan pcmbclajaran Kemampuan gunr
.l
.l
neagelolakelas Kemampuan guru nengelola waktu ---.L^t,.:..-.,JUUl,rrrarl alr {llr
{
4
Memberikan apersepsi
{
5
Me,nyampaikan materi
"l
{ ',1
./
Kenranrpuan nrenrtreri kan U
7
./
;iswa
I
Pangembangan aplikasi
9
Kemampuan menutup rclaiaran
IU
iiata-rata+
t
Y
oofianyaan Perhatian guruterhadap
SB
{
./
{ Jrf,o
{ 5)
l6
*Keterang*n: Rata-raia: Jumlnh skor : 9
Depok,
September 2014
Zrinuddin NIM: l8l1018300102
Lampiran 15
IIASIT OBSERVASI PROSES PEMBELA.IARAI\I SISWA DALAM PEMBELAJARAN MEI\ITJLIS PUISI KELAS V DENGAN IIIETODE FETA FIffiRAN QTIIII|D Itf,4-PPTNG)
Siklus
Pertemuan Pertama Pertemuan Kedua
Varibel
No.
I 2 3
4
K
: II @ua) : Selasa/l4 Oktober 2014 : Selasa/2l Oktober 2014
Pertemuen B C
Kedisiplinan siswa
f SB
Pertemuan R K C
II
"/
"/
{
"/
Kesiapan sisrra nrenerinra
rclajaran Kcaktifan siswa
SB
t
\i
1
Kemampuan siswa memjawab pcrianyaarr
{
^tt
Keadaan siswadengan 5
6 n !
tingkungan belajar
",
"/
Kemampuan siswa mengerjakan tes
Rata-rata*
.l
./ ,, {4 J)V I
a01 JroJ
*Keterangan: Rata'rata: Jumiah skor : 6
Depolq September 2014
Peneliti,
NIM: l811018300102
Lampiran 16.
Hasil Karya Anak Puisi Menggunakan Mind Mapping Atas Nama: Ega Nabila NIS: 855
Lampiran 17. Hasil Karya Anak Puisi Menggunakan Mind Mapping Atas Nama: Ahmad Zakaria NIS: 849
Lampiran 18. Hasil Karya Anak Puisi Menggunakan Mind Mapping Atas Nama: Vira Yanuar NIS: 851
Lampiran 19. Hasil Karya Anak Puisi Menggunakan Mind Mapping Atas Nama: Suci Fitriyani NIS: 844
Lampiran 20. Foto Kegiatan Belajar Mengajar Selama Penelitian Berlangsung
Lampiran 21. Foto Kegiatan Siswa Dalam Membuat Puisi Menggunakan Metode Mind Mapping
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Biodata Mahasiswa N.I.M
: 1811018300102
Nama Lengkap
: Zainudin
Tempat & Tanggal Lahir
: Bogor, 09 Juli 1980
Alamat Lengkap
: Jl. Jabon RT 001/002 Kelurahan Bedahan Kecamatan Sawangan Kota Depok
B. Riwayat Pendidikan Formal & Non Formal 1. MI Khoirul Huda Depok, lulus tahun 1992 2. MTs Salafiyah Depok, lulus tahun 1995 3. SMK PANMAS Depok, lulus tahun 1998
C. Riwayat Pengalaman Berorganisasi 1. Guru MI Nurul Huda Depok, tahun 2000/sekarang 2. Guru TPQ Fatimah Azahra Depok, tahun 2006/sekarang 3. Ketua Remaja Masjid Baiturrahman Depok, tahun 2001/2004
Depok, Desember 2014
Zainudin