1
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS GAGASAN SECARA LOGIS DAN SISTEMATIS DALAM BENTUK RAGAM PARAGRAF EKSPOSITIF DALAM PEMBELAJARAN MENULIS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CONSEPT SENTENSES (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas X SMA Plus Muallimin Pesantren Persatuan Islam 182 Rajapolah Tasikmalaya Tahun Ajaran 2013/2014) oleh Yuyun Suryani. 1) Hj. Titin Kusmini, M.Pd. 2) Iin Tjarsinah, M.Pd. 3) Abstrak Menulis gagasan secara logis dan sistematis dalam bentuk ragam paragraf ekspositif merupakan kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh siswa kelas X. Namun dalam kenyataannya masih banyak siswa kelas X SMA Plus Muallimin Persatuan Islam 182 Rajapolah Tasikmalaya, belum mampu menulis gagasan secara logis dan sistematis dalam bentuk ragam paragraf ekspositif. Rumusan masalah penelitian ini, dapatkah model pembelajaran kooperatif tipe consept sentenses meningkatkan kemampuan menulis gagasan secara logis dan sistematis dalam bentuk ragam paragraf ekspositif dalam pembelajaran menulis pada siswa kelas X SMA Plus Muallimin Persatuan Islam 182 Rajapolah Tasikmalaya tahun ajaran 2013/2014? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dapat atau tidaknya model pembelajaran kooperatif tipe consept sentenses meningkatkan kemampuan menulis gagasan secara logis dan sistematis dalam bentuk ragam paragraf ekspositif pada siswa kelas X SMA Plus Muallimin Persatuan Islam 182 Rajapolah Tasikmalaya tahun ajaran 2013/2014. Berdasarkan hasil pengolahan data, proses dan hasil belajar mengalami perubahan dan peningkatan. Proses belajar siklus kesatu kurang memuaskan, siswa yang tidak aktif sebanyak 9 orang (40,9%), siswa yang tidak sungguh-sungguh sebanyak 3 orang (13,6%), siswa yang tidak berpartisipasi sebanyak 4 orang (18,1%). Pada siklus kedua proses belajar mengalami perubahan dan tidak ada lagi siswa yang tidak aktif, tidak bersungguh-sungguh, dan tidak berpartisipasi. Hasil belajar siklus kesatu kurang berhasil. Pada siklus kesatu siswa yang mencapai KKM sebanyak 3 orang (13,6%), sisanya siswa 19 orang (86,3%) belum mencapai KKM 75. Hasil belajar siklus kedua berhasil. Pada siklus kedua semua siswa 22 orang (100%) memperoleh hasil belajar di atas KKM 75. Dengan demikian model pembelajaran kooperatif tipe consept sentenses dapat meningkatkan kemampuan menulis gagasan secara logis dan sistematis dalam bentuk ragam paragraf ekspositif pada siswa kela X SMA Plus Muallimin Persatuan Islam 182 Rajapolah
2
Tasikmalaya tahun ajaran 2013/2014. Artinya hipotesis penelitian ini dapat diterima. ABSTRACT Writing ideas logically and systematically in the form of a variety paragraphs expositive basic competencies that should be possessed by the students of class X. However, in reality there are many high school students of class X Muallimin Islamic Unity Plus 182 Rajapolah Tasikmalaya, have not been able to write ideas logically and systematically in the form of a variety of expositive paragraphs. The research problem is can the cooperative learning model consept sentenses improve the ability to write ideas logically and systematically in the form of paragraphs expositive variety of learning through writing in class X SMA Muallimin Islamic Unity Plus 182 Rajapolah Tasikmalaya academic year 2013/2014? This study aims to determine whether or not the cooperative learning model consept sentenses improve the ability to write ideas logically and systematically in the form of a variety of paragraphs expositive in class X SMA Muallimin Islamic Unity Plus 182 Rajapolah Tasikmalaya academic year 2013/2014. Based on the results of the data, the process of student learning in unity cycle unsatisfactory. In the cycle of unity many students who do not active that 9 people ( 40,9 % ), students who are not serious a total of 3 people ( 13,6 % ), students who do not participate totaling 4 people ( 18,1 % ). Similarly, the results are less satisfactory unity of learning cycle, students who achieve KKM 3 people ( 13,6 % ) remaining 19 ( 86,3 % ) have not reached the KKM 75. In the second cycle of the process and outcomes of learning increases. No more students who are not active, does not mean it, and do not participate . Thus we can conclude cooperative learning model consept sentenses can improve the ability to write ideas logically and systematically in the form of a variety of paragraphs expositive kela X High School student Muallimin Islamic Unity Plus 182 Rajapolah Tasikmalaya academic year 2013/2014 . Kata kunci: kemampuan menulis paragraf ekspositif, pembelajaran menulis, model pembelajaran kooperatif tipe consept sentenses, penelitian tindakan kelas. Key Word: Writing ability paragraphs expositive, writing through learning, cooperative learning model “concept sentenses”, research class act.
A. Pendahuluan
3
Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Depdiknas, 2006: 260) dijelaskan, “Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia.” Pernyataan tersebut mengisyaratkan bahwa pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah meliputi dua ragam yaitu ragam bahasa tulis dan ragam bahasa lisan. Salah satu ragam tulis yaitu menulis. Keterampilan menulis merupakan keterampilan berkomunikasi yang dilakukan secara tidak langsung, sebagaimana dikemukakan oleh
Tarigan (2008: 3) menulis merupakan suatu
keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Pendapat di atas mengisyaratkan bahwa betapa pentingnya keterampilan menulis dalam berkomunikasi. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (2006: 262) tersirat menulis gagasan secara logis dan sistematis dalam bentuk ragam paragraf ekspositif, merupakan salah satu kompetensi dasar aspek menulis yang harus dimiliki siswa kelas X. Namun kenyataannya, di SMA Plus Muallimin Pesantren Persatuan Islam 182 Rajapolah Tasikmalaya masih banyak siswa yang belum mampu menulis gagasan secara logis dan sistematis dalam bentuk ragam paragraf ekspositif. Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang penulis temukan di sekolah tersebut, penulis tertarik untuk meminimalkan permasalahan dengan melaksanakan kegiatan pembelajaran menulis gagasan secara logis dan sistematis
4
dalam
bentuk
ragam
paragraf
ekspositif
dengan
menggunakan
model
pembelajaran kooperatif tipe consept sentenses. Penulis memilih model pembelajaran tersebut karena model pembelajaran ini penulis anggap merupakan model yang cocok untuk kegiatan pembelajaran menulis. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Bediarti (2010: 155) mengemukakan, “Model consept sentenses merupakan model yang dapat digunakan untuk melatih keterampilan siswa, baik secara perorangan atau pun kelompok dengan cara memberi simulasi berupa kata kunci sesuai dengan tema yang akan dikembangkan menjadi tulisan. Beberapa kata kunci tersebut akan dijadikan dasar mengembangkan gagasan, ide, pendapat, dan pikiran dalam bentuk tulisan.” Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, penulis melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan penelitian tindakan kelas. Penulis memilih penelitian tindakan kelas karena penulis hendak mencoba memperbaiki praktikpraktik kegiatan pembelajaran yang selama ini kurang berhasil, khususnya materi mengenai menulis gagasan secara logis dan sistematis dalam bentuk ragam paragraf ekspositif. Hal tersebut sesuai dengan yang dikemukakan oleh Mulyana (2009: 34) penelitian tindakan kelas (PTK) dapat diartikan sebagai upaya yang ditunjukan untuk memperbaiki proses pembelajaran atau memecahkan masalah yang dihadapi dalam pembelajaran. Hasil penelitian yang penulis laksanakan penulis laporkan dalam bentuk skripsi berjudul “Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Gagasan Secara Logis dan Sistematis dalam Bentuk Ragam Paragraf Ekspositif dalam Pembelajaran Menulis dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif
5
Tipe Consept Sentenses (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas X SMA Plus Muallimin Pesantren Persatuan Islam 182 Rajapolah Tasikmalaya Tahun Ajaran 2013/2014).”
B. Metode Penelitian Penulis memilih metode penelitian tindakan kelas (PTK) karena penulis ingin mengkaji permasalah dan ingin memecahkan serta memperbaiki permasalahan yang dihadapi sehingga meningkatkan kualitas pembelajaran. Mulyasa (2009: 34) mengemukakan, “Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat diartikan sebagai upaya yang ditunjukan untuk memperbaiki proses pembelajaran atau memecahkan masalah yang dihadapi dalam pembelajaran.” Di dalam penelitian tindakan kelas ini penulis menggunakan desain PTK Heryadi (2008: 65) sebagai berikut. Desain Penelitian Tindakan Kelas Perencanaan Tindakan
Siklus kesatu Analisi & Refleksi
Deskripsi Hasil Tindakan
Pelaksanaan Tindakan Rencana Tindakan Ulang
6
Siklus 2
Analisi & Refleksi Deskripsi Hasil Tindakan
Pelaksanaan Tindakan
Model PTK Heryadi (2008: 65)
Hasil Penelitian
Pada penelitian ini penulis menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas dan variable terikat. Variabel terikat penelitian ini yaitu kemampuan siswa kelas X SMA Plus Muallimin Pesantren Persatuan Islam 182 Rajapolah Tasikmalaya tahun ajaran 2013/2014 dalam menulis gagasan secara logis dan sistematis dalam bentuk ragam paragraf ekspositif. Variabel bebas penelitian ini yaitu model pembelajaran kooperatif tipe consept sentenses. Untuk mengumpulkan data penelitian ini penulis menggunakan teknikteknik sebagai berikut: 1.
Teknik Observasi Teknik observasi penulis gunakan untuk memperoleh data awal dan proses pembelajaran untuk menentukan langkah-langkah pembelajaran berikutnya.
2. Teknik Tes Teknik tes penulis gunakan unuk memperoleh data hasil belajar. 3. Teknik wawancara
7
Teknik wawancara penulis gunakan untuk memperoleh data lengkap hasil dan proses pembelajaran yang sudah dilaksanakan. Instrument penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah (1) pedoman observasi, (2) pedoman wawancara, (3) silabus pembelajaran, (4) RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), dan (5) kriterian penilaian. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengkaji dapat atau tidaknya model pembelajaran kooperatif tipe consept sentenses digunakan untuk meningkatkan kemampuan menulis gagasan secara logis dan sistematis dalam bentuk ragam paragraf ekspositif pada siswa kelas X SMA Plus Muallimin Pesantren Persatuan Islam 182 Rajapolah Tasikmalaya. Dengan demikian, desain penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah desain penelitian tindakan kelas Heryadi (2010:124) yaitu seperti gambar di bawah ini. Desain Penelitian
X
Y Desain Penelitian Heryadi (2008: 124)
Keterangan: X = Pembelajaran menulis paragraf eksposistif dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Consept Sentenses. Y = Kemampuan menulis gagasan secara logis dan sistematis dalam ragam bentuk paragraf ekspositif pada siswa kelas X SMA Plus Muallimin Tasikmalaya.
Pesantren
Persatuan
Islam
182
Rajapolah
8
Teknik pengolahan data yang penulis lakukan dalam penelitian ini adalah dengan menganalisi data penelitian melalui hasil proses belajar dan hasil belajar siswa. Langkah-langkah mengolah dan menganalisis data penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) mengklasifikasi data; (2) mengkoding data; (3) menganalisi dan persentase data; (4) menjelaskan data; (5) memberi kesimpulan.
C. Hasil dan Pembahasan Penelitian Berdasarkan pada data penelitian yang penulis peroleh, penulis dapat mengemukakan bahwa penelitian ini berhasil. Keberhasilan siswa mampu menulis gagasan secara logis dan sistematis dalam bentuk ragam paragraf ekspositif, didukung oleh perolehan nilai proses dan hasil belajar yang diperoleh siswa. Untuk membuktikan bahwa penelitian ini berhasil penulis jabarkan perolehan nilai proses dan hasil belajar siswa di setiap siklus berikut ini. Proses belajar pada siklus kesatu kurang memuaskan, siswa yang tidak aktif sebanyak 9 orang (40,9%), siswa yang tidak bersungguh-sungguh sebanyak 3 orang (13,6%), dan siswa yang tidak berpartisispasi sebanyak 4 orang (18,1%). Pada siklus kedua proses belajar mengalami perubahan dan tidak ada lagi siswa yang tidak aktif, tidak sungguh-sungguh, dan tidak berpartisispasi. Hasil belajar pada siklus kesatu kurang berhasil. Pada siklus kesatu siswa yang mencapai KKM sebanyak 3 orang (13,6%), sisanya 19 orang (86,3%). Belum mencapai KKM 75. Hasil belajar siklus kedua berhasil. Pada siklus kedua semua siswa 22 orang (100%) memperoleh hasil belajar di atas KKM 75. Dengan demikian model pembelajaran kooperatif tipe consept sentenses dapat meningkatkan kemampuan menulis gagasan secara logis dan sistematis dalam bentuk ragam paragraf
9
ekspositif pada siswa kelas X SMA Plus Muallimin Pesantren Persatuan Islam 182 Rajapolah Tasikmalaya tahun ajaran 2013/2014. Agar lebih tergambar penulis visualisasikan pada gambar grafik berikut. Grafik Penilaian Proses Pembelajaran
19
20
16 14
15 9
10
Keaktifan
10
Kesungguhan
5
Partisipasi
5 0 Siklus Kesatu
Siklus Kedua
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada Siklus Kesatu dan Kedua
Dengan melihat grafik di atas, jelas penelitian ini sudah berhasil. Pernyataan ini ditandai dengan adanya peningkatan pada setiap siklusnya. Hal ini menunjukan bahwa kemampuan menulis gagasan dengan bentuk ragam paragraf ekspositif pada siswa kelas X.a SMA Plus Muallimin Pesantren Persatuan Islam
10
182 Rajapolah Tasikmalaya tahun ajaran 2013/2014 pada siklus kedua meningkat menjadi lebih baik. Dengan demikian, penulis simpulkan bahwa pembelajaran yang penulis laksanakan berhasil dan memuaskan. Keberhasilan kemampuan siswa didukung dengan model pembelajaran kooperatif tipe consept sentenses yang penulis gunakan dalam pembelajaran menulis gagasan secara logis dan sistematis dalam bentuk ragam paragraf ekspositif. Model pembelajaran kooperatif tipe consept sentenses memiliki keunggulan yaitu dapat mempermudah siswa ketika membuat paragraf ekspositif. Model pembelajaran ini merupakan model pembelajaran kooperatif, sehingga dalam kegiatan pembelajaran siswa berperan aktif dan dapat menumbuhkan motivasi siswa dalam proses pembelajaran, komunikasi dan interaksi antar siswa terjalin dengan baik. Supaya lebih memantapkan keyakinan penulis dalam keberhasilan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe consept sentenses, maka penulis malaksanakan penyebaran angket yang dibagikan kepada siswa, isinya berupa pilihan ganda dalam bentuk pertanyaan yang berkaitan dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe consept sentenses yang telah penulis laksanakan. Pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut. 1.
Pernahkah anda menulis paragraf ekspositif dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe consept sentenses? a. Pernah b. Tidak pernah
11
1.
Apakah anda paham dengan pembelajaran menulis paragraf ekspositif dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe consept sentenses? a. Paham b. Tidak paham
2. Senangkah anda belajar menulis paragraf ekspositif dengan menggunakan model pembelajarankooperatif tipe consept sentenses? a. Senang b. Tidak senang 3.
Apakah anda setuju model pembelajaran kooperatif tipe consept sentenses digunakan sebagai model pembelajaran menulis paragraf ekspositif? a. Setuju b. Tidak setuju Siswa yang menjawab memahami menulis gagasan secara logis dan
sistematis dalam bentuk ragam paragraf ekspositif dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe consept sentenses sebanyak 22 orang (100%). Siswa yang menjawab senang dengan menggunakan model pemebelajaran kooperatif tipe consept sentenses sebanyak 19 orang (91%). Semua siswa atau 22 orang (100%) setuju model pembelajaran kooperatif tipe consept sentenses dapat diterapkan dalam pembelajaran menulis gagasan secara logis dan sistematis dalam bentuk ragam paragraf ekspositif. Berdasarkan jawaban-jawaban yang dikemukakan siswa, maka penulis menyimpulkan model pembelajaran kooperatif tipe consept sesntenses dapat meningkatkan kemampuan menulis gagasan secara logis dan sistematis dalam
12
bentuk ragam paragraf ekspoitif pada siswa kelas X SMA Plus Muallimin Pesantren Persatuan Islam 182 Rajapolah Tasikmalaya tahun ajaran 2013/2014. Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini penulis nyatakan dapat diterima dengan baik berdasarkan hal-hal yang penulis ungkapkan di atas. Rumusan masalah penelitian ini terjawab dengan baik, tujuan pembelajaran tercapai sesuai dengan yang telah ditetapkan. Maka penelitian ini terbukti kebenarnnya dan dapat diterima yakni, model pembelajaran kooperatif tipe consept sentenses dapat meningkatkan kemampuan menulis gagasan secara logis dan sistematis dalam bentuk ragam paragraf ekspositif pada siswa kelas X SMA Plus Muallimin Pesantren Persatuan Islam 182 Rajapolah Tasikmalaya tahun ajaran 2013/2014.
D. Simpulan Penelitian yang penulis laksanakan berhasil dan sangat memuaskan. Keberhasilan penelitian ini dibuktikan dengaan adanya perubahan dan peningkatan kemampuan menulis gagasan secara logis dan sistematis dalam bentuk ragam paragraf ekspositif pada siswa kelas X SMA Plus Muallimin Pesantren Persatuan Islam 182 Rajapolah Tasikmalaya tahun ajaran 2013/2014. Hal ini dapat dilihat dari nilai proses dan hasil belajar siswa yang meningkat pada setiap siklusnya. Proses belajar pada siklus kesatu kurang memuaskan, siswa yang tidak aktif sebanyak 9 orang (40,9%), siswa yang tidak bersungguh-sungguh sebanyak 3 orang (13,6%), dan siswa yang tidak berpartisispasi sebanyak 4 orang (18,1%). Pada siklus kedua proses belajar mengalami perubahan dan tidak ada lagisiswa
13
yang tidak aktif, tidak sungguh-sungguh, dan tidak berpartisispasi. Hasil belajar pada siklus kesatu kurang berhasil. Pada siklus kesatu siswa yang mencapai KKM sebanyak 3 orang (13,6%), sisanya 19 orang (86,3%) belum mencapai KKM 75. Hasil belajar siklus kedua berhasil. Pada siklus kedua semua siswa 22 orang (100%) memperoleh hasil belajar di atas KKM 75. Dengan demikian model pembelajaran kooperatif tipe consept sentenses dapat meningkatkan kemampuan menulis gagasan secara logis dan sistematis dalam bentuk ragam paragraf ekspositif pada siswa kelas X SMA Plus Muallimin Pesantren Persatuan Islam 182 Rajapolah Tasikmalaya tahun ajaran 2013/2014. Artinya hipotesis dalam penelitian ini dapat diterima.
E. Saran Penulis ingin menyampaikan saran khususnya kepada guru dan calon guru terkait dengan penelitian yang telah penulis laksanakan bahwa yang harus diperhatikan ketika melaksanakan pembelajaran khususnya mata pelajaran bahasa Indonesia yaitu sebagai berikut. 1.
Guru hendaknya lebih kreatif dalam penyampaian materi pembelajaran tidak hanyak teori tetapi aplikasinya.
2.
Guru hendaknya mampu membuat suasana pembelajaran berubah-ubah agar siswa tidak jenuh dalam belajar, misalnya dengan membentuk kelompok untuk berdiskusi.
3.
Guru hendaknya dapat menjadi motivator dan fasilitator siswa dalam belajar sehingga siswa tidak putus asa dalam mengerjakan tugas.
14
DAFTAR PUSTAKA
Alwasilah,A.Chaedar dan Senny Suzana Alwasilah. (2007). Pokoknya Menulis Cara Baru Menulis dengan Metode kolaborasi.Bandung: PT Kiblat Buku Utama. Arifin,E.Zaenal dan S. Amran Tasai. (2008). Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Akademika Pressindo. Arikunto,Suhardjono dan Supardi. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Asmani, Jamal Ma’mur. (2001). Tips Menjadi Guru Inspiratif, Kreatif, dan Inovatif. Jogjakarta: Diva Press. Bediarti, Ika. (2010). Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis PAKEM. Bandung: Sega Arsy. Depdiknas. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.Jakarta: Depdiknas. Heryadi, Dedi. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Bahasa.Tasikmalaya: Universitas Siliwangi. Iskandarwassid dan Dadang Sunendar. (2009). Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Jauhari, Heri. (2013). Terampil Mengarang. Bandung: Nuansa Cendikia. Keraf, Gorys. (1970). Komposisi. Jakarta: Nusa Indah. Keraf, Gorys. (1982). Eksposisi dan Deskripsi. Jakarta: Nusa Indah. Keraf, Gorys. (1999). Eksposisi Komposisi Lanjutan II. Jakarta: Grasindo. Kosasih, E. (2012). Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Yrama Widya. Mulyasa, H.E. (2009). Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nurjamal, Daeng dan Warta Sumirta. (2010). Penuntun Perkuliahan Bahasa Indonesia. Bandung: Alfabeta. Nursisto. (2000). Penuntun Mengarang. Jakarta: Adicita.
15
Saddhono,Kundharu dan St.Y.Slamet. (2012). Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Indonesia. Bandung: Putra Jaya. Syamsuddin dan Vismaia S. Damaianti. (2007). Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung: Remaja Prodakarya. Semi, M.Atar. (2007). Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Angkasa. Suparno dan Mohammad Yunus. (2008). Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka Tarigan,
Djago. (2008). MembinaKeterampilan Pengembangannya. Bandung: Angkasa.
Menulis
Tarigan,
Henri Guntur. (2008). Menulis Sebagai Berbahasa.Bandung: Angkasa Bandung.
Suatu
Paragraf
dan
Keterampilan
Wijayanti,Sri Hapsari, Dkk. (2013). Bahasa Indonesia Penulisan dan Penyajian Karya Ilmiah. : Rajawali Pers. Zainurrahman. (2013). Menulis dan Teori Hingga Praktik. Bandung: Alfabeta.