ISSN No. 1978-3787
Media Bina Ilmiah1
PERBEDAAN BERAT BADAN DAN TEKANAN DARAH SYSTOLE IBU SEBELUM DAN SESUDAH MENGGUNAKAN KONTRASEPSI SUNTIK 3 BULAN/DEPO MEDROKSI PROGESTERON ASETAT (DMPA) DI PUSKESMAS GERUNG LOMBOK BARAT Oleh: Syajaratuddur Faiqah Dosen pada Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Mataram Abstrak: Penggunaan Kontrasepsi hormonal sangat tinggi dimasyarakat, di NTB jumlah pemakai kontrasepsi hormonal tertinggi adalah suntikan yaitu 47,11% , menggunakan KB pil19,38 %, menggunakan KB implan15,69%. Efek samping penggunaan kontrasepsi suntik DMPA adalah terjadinya peningkatan Berat badan dan peningkatan tekanan darah. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan berat badan dan tekanan darah systole ibu sebelum dan sesudah menggunakan kontrasepsi suntik 3 bilan/DMPA. Desain Penelitian ini analisis komparatif, dengan populasi akseptor Kontrasepsi suntik 3 bulan di Puskesmas Gerung, Sampel penelitian ini sejumlah 68 orang dengan teknik pengambilan sampel Accidental Sampling, analisis menggunakan uji Wilcoxon.Hasil penelitian didapatkan Dari 68 orang responden didapatkan Berat badan ibu Sebelum Menggunakan Kontrasepsi Suntik 3 Bulan/ DMPA rata-rata 47.22 kg (Minimun 35 kg, maximum 58 kg), sedangkan tekanan darah systole ibu sebelum menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan didapatkan rata-rata 109.72 mmhg, (Min 90 mmhg, Max : 140 mmhg). Berat badan ibu sesudah menggunakan Kontrasepsi Suntik 3 Bulan/ DMPA rata-rata 57 kg (Min 44 kg dan Max adalah 75 kg, sedangkan tekanan darah systole ibu sesudah menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan didapatkan rata-rata 113.38 mmhg, (Min. 90 mmhg dan Max 140 mmhg. Hasil uji Wilcoxon didapatkan nilai p = 0,0001(nilai p< 0,05) artinya terdapat perbedaan yang bermakna antara berat badan sebelum dan sesudah menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan/DMPA, serta hasil uji Wilcoxon didapatkan nilai p = 0,024 (nilai p<0,05), artinya terdapat perbedaan yang bermakna antara tekanan darah systole sebelum dan sesudah menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan/DMPA.Diharapkan kepada petugas kesehatan khususnya bidan untuk memberikan penyuluhan tentang KB Suntik DMPA baik keuntungan maupun efek samping sehingga masyarakat mendapatkan informasi yang benar Kata Kunci : Berat Badan, Tekanan Darah, DMPA PENDAHULUAN Program keluarga berencana mempunyai kontribusi penting dalam meningkatkan kualitas penduduk. Hal ini bisa dilihat dari keluarga yang sejahtera, sehat dan maju. Selain itu program keluarga berencana menekankan pentingnya upaya menghormati hak-hak reproduksi, sebagai upaya integral dalam meningkatkan kualitas keluarga. (Saifuddin, 2003). Pelaksanaan program Keluarga berencana mengupayakan pencegahan kesakitan dan kematian pada ibu. Selain itu membantu wanita untuk terbebas dari rasa khawatir terhadap kehamilan yang tidak diinginkan, gangguan fisik dan psikologik dari tindakan abortus yang tidak aman, keadaan ini bisa
dicapai apabila ibu atau wanita mnggunakan metode kontrasepsi yang ada. (Saifuddin, 2003) Banyak perempuan mengalami kesulitan di dalam menentukan pilihan jenis kontrasepsi hal ini tidak hanya karena terbatasnya metode yang tersedia, tetapi juga oleh karena ketidaktahuan mereka tentang persyaratan dan keamanan metode kontrasepsi tersebut. Berbagai faktor harus dipertimbangkan, termasuk status kesehatan, efeksamping potensial konsekuensi kegagalan atau kehamilan yang diinginkan, besar keluarga yang direncanakan, persetujuan pasangan bahkan norma budaya lingkungan dan orangtua (Saifuddin, 2003)
_____________________________________ http://www.lpsdimataram.com
Volume 8, No. 5, Agugstus 2014
2 Media Bina Ilmiah
Salah satu metode kontrasepsi yang banyak dipakai adalah kontrasepsi psi suntik Depo Medroksiprogesteron Asetat (DMPA). Kontrasepsi suntik DMPA merupakan salah satu jenis kontrasespi suntikan yang hanya mengandung progestin saja dan disuntikkan setiap tiga bulan. Kontrasepsi suntik DMPA ini cukup aman dan sangat efektif dalam am mencegah kehamilan apabila penyuntikannya dilakukan secara teratur sesuai jadwal yang telah ditentukan. Tingkat efektifitasnya cukup tinggi yaitu 0,3 kehamilan per 100 perempuan. (Saifuddin, 2003). Efek E samping DMPAyaitu perubahan menstruasi, tertunda untuk u kembali subur, kenaikan berat badan. badan (Hartanto, 2003). Efek samping dari kelebihan progestin yaitu peningkatan nafsu makan, penurunan libido, serta mempengaruhi sistem kardivaskuler berupa terjadi peningkatan tekanan darah dan pembesaran vena tungkai (Varney, 2007) Berdasarkan dari data BKKBN KBN Provinsi NTB 2012, Prosentase KB aktif yaitu pasangan usia 1515 45 tahun yang berstatus kawin dan sedang menggunakan / memakai salah satu alat kontrasepsi 47,11% menggunakan KB suntik, 19,38 % menggunakan KB pil, 15,69% menggunakan KB implan, 12,46% menggunakan meng KB IUD, 2,71 % menggunakan kondom dan 0,47% menggunakan MOW/MOP. Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti merumuskan masalah sebagai berikut “Apakah terdapat perbedaan berat badan dan Tekanan Darah Systole ibu sebelum dan sesudah menggunakan alat lat kontrasepsi suntik 3 bulan DMPA di Puskesmas Gerung Kabupaten Lombok Barat Tahun 2013?”. METODE PENELITIAN Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis komparasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh akseptor kontrasepsi suntik 3 bulan /DMPA yang berada di wilayah kerja Puskesmas Gerung pada tahun 2013. Sampel dalam penelitian ini adalah akseptor KB suntik 3 bulan/DMPA sebanyak 68 orang. Dengan kriteria inklusi : akseptor KB suntik 3 bulan /DMPA yang sudah menjadi akseptor selama 1 tahun (suntikan ke 4), Data lengkap (BB dan _____________________________________________ Volume 8, No. 5, Agustus 2014
ISSN No. 1978-3787 1978
tekanan darah Awal). Pengambilan sampel pada penelitian tian ini adalah Accidental Sampling, yaitu akseptor yang datang melakukan suntik ulang pada bulan November-Desember Desember 2013. Analisa data yang dilakukan adalah analisis Bivariat dengan menggunakan uji-tt untuk membuktikan perbedaan antara 2 variabel. Setelah dilakukan uji normalitas data didapatkan data tidak berdistribusi normal, dilakukan transformasi data untuk menormalkan data didapatkan hasil distribusi data tidak normal, sehingga analisis data dengan non parametrik yaitu uji Wilcoxon a.
Kerangka Konsep Berat Badan Dan Tekanan darah systole Sebelum memakai Kontrasepsi Suntik
Penggunaan Kontrasespsi ntrasespsi Suntik 3 bulan (DMPA)
Berat Badan Dan Tekanan darah systole Sesudah memakai Kontrasepsi Suntik
b.
Hipotesa Ada perbedaan berat badan dan tekanan darah systole ibu sebelum dan sesudah menggunakan Kontrasepsi suntik 3 bulan/DMPA di Puskesmas Gerung Kabupaten Lombok Barat HASIL PENELITIAN a.
Berat badan dan tekanan darah systole ibu Sebelum Menggunakan KB Suntik 3 Bulan DMPA
Untuk mengetahui berat badan dan tekanan darah systole ibu sebelum menggunakan Kontrasepsi Suntik 3 bulan dapat dilihat pada Tabel 1. berikut : Tabel 1. Berat Badan dan Tekanan Darah Systole Ibu Sebelum Menggunakan Kontrasepsi Suntik 3 Bulan/ DMPA.
http://www.lpsdimataram.com
ISSN No. 1978-3787
Tabel 1. Dari 68 orang responden didapatkan Berat badan ibu Sebelum Menggunakan Kontrasepsi Suntik 3 Bulan/ DMPA rata-rata rata 47.22 kg dengan berat badan terendah 35 kg dan berat badan tertinggi adalah 58 kg, sedangkan tekanan darah systole ibu sebelum menggunakan kontrasepsi si suntik 3 bulan didapatkan rata-rata rata 109.72 mmhg, tekanan systole yang terendah 90 mmhg dan tertinggi 140 mmhg b.
Berat badan dan tekanan darah systole ibu Sesudah Menggunakan Kontrasepsi Suntik 3 Bulan/ DMPA Untuk mengetahui Berat badan dan tekanan darah systole ystole ibu Sesudah Menggunakan Kontrasepsi Suntik 3 Bulan DMPA dapat dilihat pada Tabel 2 berikut : Tabel 2. Berat badan dan tekanan darah systole ibu Sesudah Menggunakan KB Suntik 3 Bulan DMPA.
Tabel 2. dari jumlah responden 68 orang, Berat badann ibu sesudah menggunakan Kontrasepsi Suntik 3 Bulan/ DMPA rata-rata rata 57 kg dengan berat badan terendah 44 kg dan berat badan tertinggi adalah 75 kg, sedangkan tekanan darah systole ibu sesudah menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan didapatkan rata-rata rata 113.38 13.38 mmhg, tekanan systole yang terendah 90 mmhg dan tertinggi 140 mmhg c.
Analisa Perbedaan Berat Badan dan Tekanan Darah Systole Ibu Sebelum dan Sesudah Menggunakan Kontrasepsi Suntik 3 Bulan/ DPMA Untuk mengetahui analisa perbedaan berat badan dan tekanan darah systole ibu sebelum dan sesudah menggunakan KB Suntik 3 Bulan DMPA dapat dilihat pada Tabel 3.
Media Bina Ilmiah3
Tabel 3. Perbedaan Berat Badan dan Tekanan Darah Systole Ibu sebelum dan sesudah menggunakan Kontrasepsi Suntik 3 Bulan/ DPMA di Puskesmas Gerung tahun 2013. Variabel Berat Badan Sebelum Suntik Sesudah Suntik Tekanan Darah Systole Sebelum Suntik Sesudah Suntik 1.
2.
n
Mean
SD
68
47.22
5.049
68
57
6.547
68
109.72
68
113.38
10.362
P Value
0.0001
0,024
9.714
Tabel 3. Diketahui bahwa rata-rata rata berat badan responden sebelum menggunakan kontrasepsi suntik 3 Bulan/DPMA sebesar 47,22 kg, sedangkan berat badan rata-rata rata sesudah menggunakan kontrasepsi suntik 3 Bulan/DPMA adalah 57 kg, Hasil uji Wilcoxon didapatkan nilai p = 0,0001(nilai p< 0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat perbedaan yang bermakna antara berat badan sebelum dan sesudah menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan/DMPA. Tabel 4.3. menunjukkan tekanan darah systole responden sebelum suntik untik didapatkan rata-rata rata sebesar 109,72 mmhg, dan rata-rata rata tekanan darah systole setelah menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan adalah 113,38mmhg, hasil uji Wilcoxon didapatkan nilai p = 0,024 (nilai p<0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat ter perbedaan yang bermakna antara tekanan darah systole sebelum dan sesudah menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan/DMPA.
_____________________________________ http://www.lpsdimataram.com
Volume 8, No. 5, Agugstus 2014
4 Media Bina Ilmiah
PEMBAHASAN a.
Berat badan dan tekanan darah systole ibu Sebelum Menggunakan KB Suntik 3 Bulan DMPA Berdasarkan hasil penelitian, dari 68 orang responden didapatkan Berat badan ibu Sebelum Menggunakan Kontrasepsi Suntik 3 Bulan/ DMPA rata-rata 47.22 kg dengan berat badan terendah 35 kg dan berat badan tertinggi adalah 58 kg. Berat badan merupakan ukuran antropometri yang terpenting yang digunakan sebagai ukuran laju pertumbuhan fisik, disamping itu berat badan digunakan sebagai ukuran perhitungan dosis obat dan makanan. Berat badan menggambarkan jumlah dari protein, lemak, air, dan mineral pada tulang. Berat badan merupakan pilihan utama karena berbagai pertimbangan yaitu parameter yang baik, mudah terlihat perubahan dalam waktu singkat karena perubahan-perubahan konsumsi makanan dan kesehatan. Perubahan berat badan adalah berubahnya ukuran berat, baik bertambah atau berkurang akibat dari konsumsi makanan yang diubah menjadi lemak dan disimpan di bawah kulit. Berat badan meningkat atau naik jika hasil penimbangan berat badan lebih besar dibandingkan dengan berat badan sebelumnya. Penyebab kenaikan berat badan adalah pola makan tidak sehat, umur, kurang olahraga dan istirahat, faktor keturunan, alat kontrasepsi hormonal, masalah emosional, Obat-obatan, resiko kelebihan berat badan. (Dewi Dwi, dkk, 2009) Dari 68 responden penelitian didapatkan tekanan darah systole ibu sebelum menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan didapatkan rata-rata 109.72 mmhg, tekanan systole yang terendah 90 mmhg dan tertinggi 140 mmhg.Tekanan darah merujuk kepada tekanan yang dialami darah pada pembuluh arteri darah ketika darah di pompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh manusia. Tekanan darah dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat. Salah satu syarat untuk dapat menggunakan kontrasepsi suntikan progestin DMPA adalah perempuan dengan tekanan darah < 180/110 mmHg. (Saifuddin, 2003) _____________________________________________ Volume 8, No. 5, Agustus 2014
ISSN No. 1978-3787
Efek depoprovera pada sistem kardiovaskuler yaitu adanya sedikit peninggian dari kadar insulin dan penurunan HDL-kolesterol. Kolesterol tidak larut dalam air ataupun darah. Kolesterol diangkut ke berbagai jaringan dalam tubuh dengan bantuan senyawa yang tersusun atas lemak dan protein yaitu lipoprotein. Kolesterol LDL (low density lipoprotein) cenderung tersimpan dalam arteri. Kondisi ini berakibat buruk karena jika kadar kolesterol LDL > 130 mg/dl sedangkan HDL mengalami penurunan yaitu < 40 mg/dl maka ini merupakan risiko akan terjadi peningkatan tekanan darah (Nengah Runiari, dkk, 2012) b.
Berat badan dan tekanan darah systole ibu Sesudah Menggunakan KB Suntik 3 Bulan DMPA Berat badan ibu sesudah menggunakan Kontrasepsi Suntik 3 Bulan/ DMPA rata-rata 57 kg dengan berat badan terendah 44 kg dan berat badan tertinggi adalah 75 kg. Pertambahan berat badan ini merupakan efek samping bagi beberapa akseptor pemakai kontrasepsi suntik. Terjadinya kenaikan berat badan disebabkan karena hormon progesteron mempermudah perubahan karbohidrat dan gula menjadi lemak, sehingga lemak di bawah kulit bertambah, selain itu hormon progesteron juga menyebabkan nafsu makan bertambah dan menurunkan aktivitas fisik, akibatnya pemakaian suntikan dapat menyebabkan berat badan bertambah. (Anna, 2006) Pada umumnya pertambahan berat badan tidak terlalu besar, bervariasi antara kurang dari 1 kg sampai 5 kg. Penyebab pertambahan berat badan tidak tampak dengan jelas. Namun hal ini biasanya terjadi karena bertambahnya lemak di dalam tubuh, dan bukan karena retensi cairan tubuh. Hipotesa para ahli, DMPA dapat merangsang pusat pengendali nafsu makan di hipotalamus, yang menyebabkan akseptor makan lebih banyak dari biasanya (Hartanto, 2003). Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Sri Wahyuni tentang “Pengaruh Kontrasepsi Suntik Dmpa Terhadap Peningkatan Berat Badan Akseptor KB di Desa Kedawung Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar” dapat diketahui bahwa terdapat peningkatan berat badan pada responden yang menggunakan kontrasepsi http://www.lpsdimataram.com
ISSN No. 1978-3787
Media Bina Ilmiah5
suntik DMPA setelah menggunakan kontrasepsi. Responden yang mengalami peningkatan berat badan sebanyak 43 responden (86%) dan yang tidak mengalami peningkatan berat badan sebanyak 7 responden (14%). Hal ini sesuai dengan teori bahwa Depo Provera adalah 6-alfamedroksiprogesteron merupakan long-acting progestin yang digunakan untuk tujuan kontrasepsi parenteral, mempunyai efek progesteron yang kuat dan sangat efektif. Dalam penggunaan jangka panjang DMPA dapat memicu peningkatan berat badan, kekeringan vagina, menurunkan libido, gangguan emosi, sakit kepala, nervositas, jerawat karena penggunaan hormonal dapat menimbulkan ketidakseimbangan antara hormon estrogen. Berdasarkan hasil penelitian tekanan darah systole ibu sesudah menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan didapatkan rata-rata 113.38 mmhg, tekanan systole yang terendah 90 mmhg dan tertinggi 140 mmhg Menurut Varney (2007) efek samping dari kandungan hormon progesteron yang berlebihan pada sistem kardiovaskuler dapat menyebabkan perubahan tekanan darah. Beberapa faktor yang mempengaruhi tekanan darah antara lain : usia, stres, ras, medikasi, variasi diurnal dan jenis kelamin, serta aktivitas fisik. Salah satunya yang berhubungan erat dengan wanita adalah pemakaian jenis alat kontrasepsi (Nengah Runiari, dkk, 2012) Pada akseptor KB suntik, lama penggunaan 6 bulan–1 tahun sudah meningkatkan tekanan darah akseptor 20 mmHg. Setelah penggunaan 1–5 tahun dan >5 tahun peningkatan tekanan darah akseptor ada yang mencapai 40 mmHg. Akseptor yang mengalami peningkatan tekanan darah hingga 40 mmHg rata-rata berumur 33–45 tahun. (Tanti Sujono, dkk, 2013) d.
1.
Perbedaan Berat Badan dan Tekanan Darah Systole Ibu Sebelum dan Sesudah Menggunakan Kontrasepsi Suntik 3 Bulan/ DMPA Berat Badan Berdasarkan hasil penelitian didapatkan 68 responden mengalami peningkatan berat badan setelah menggunakan kontrasepsi suntikan 3 bulan. Hasil uji Wilcoxon didapatkan nilai p = 0,0001(nilai p< 0,05)
2.
maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat perbedaan yang bermakna antara berat badan sebelum dan sesudah menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan/DMPA. Penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Varney, (2007). Efek samping utama lain bagi beberapa wanita ialah kenaikan berat badan, sebuah penelitian melaporkan peningkatan berat badan 2,3 kg pada tahun pertama, dan selanjutnya meningkat secara bertahap hingga mencapai 7,5 kg selama enam tahun. Berrtambahnya lemak dalam tubuh karena adanya ketidaksesuaian antara asupan kalori dengan aktivitas sehari-hari, penimbunan lemak pada akseptor KB juga dapat ditimbulkan karena efek metabolisme hormon akibat peningkatan kadar estrogen dan progesteron dalam darah dan meningkatnya selera makan karena peningkatan selera makan pada akseptor KB berkaitan dengan fluktuasi kadar estrogen dan progesteron dalam tubuh. Peningkatan kadar progesterone menyebabkan bertambahnya nafsu makan. (Hartanto, 2003) Berdasarkan penelitian yang dilakukan University of Texas Medical Branch (UTMB) tahun 2008, wanita yang menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulanan rata-rata mengalami kenaikan berat badan sebanyak 5,5 kg dan mengalami peningkatan lemak tubuh sebanyak 3,4% dalam waktu 3 tahun pemakaian. Penggunaan kontrasepsi suntik 3 bulan memiliki resiko 2 kali lipat dibanding penggunaan kontrasepsi lainnya untuk mengalami obesitas selama 2 tahun pemakaian. (Dewi Dwi, dkk, 2009) Tekanan Darah Systole Berdasarkan hasil penelitian didapatkan 19 orang dengan hasil tekanan darah systole lebih rendah daripada sebelum disuntik, terdapat 17 orang dengan tekanan darah systole tetap, dan sebanyak 32 orang mempunyai tekanan darah systole lebih tinggi dari pada sebelum menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan. Hasil uji Wilcoxon didapatkan nilai p = 0,024 (nilai p<0,05) maka Ho ditolak dan Ha
_____________________________________ http://www.lpsdimataram.com
Volume 8, No. 5, Agugstus 2014
6 Media Bina Ilmiah
diterima, artinya terdapat perbedaan yang bermakna antara tekanan darah systole sebelum dan sesudah menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan/DMPA.Efek samping yang mungkin disebabkan oleh kontrasepsi Progestin yaitu terjadi perubahan pada lipid serum pada penggunaan jangka panjang, dimana didapatkan terjadi penurunan kadar High Density Lipoprotein-kolesterol (HDL-kolesterol) yang dapat meningkatkan resiko meningkatnya tekanan darah. (Nengah Runiari, dkk, 2012). Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Runtini (2011) tentang Hubungan antara lama pemakaian kontrasepsi suntik DMPA dengan perubahan tekanan darah pada akseptor KB DMPA di BPS Ny S di Semarang, menunjukkan bahwa ada hubungan antara lama pemakaian kontrasepsi suntik DMPA dengan perubahan tekanan darah dengan nilai p = 0,025 (p < 0,05). Penelitian lain yang dilakukan oleh Ririn Harini tentang Perbedaan pengaruh pemakaian kontrasepsi suntik (Cyclofem dan Depo progestin ) terhadap peningkatan tekanan darah Pada WUS di Puskesmas Pakisaji Malang. Berdasarkan hasil analisis statistik uji t (independent sample t-test) dengan α = 0, 05 didapatkan nilai uji t hitung = 3,795 dengan p-value = 0,001 pada tekanan darah sistolik dan uji t hitung = 3,444 dengan pvalue = 0,001 pada tekanan darah diastolik artinya ada perbedaan tekanan darah antara pemakaian kontrasepsi suntik jenis cyclofem dengan depoprogestin. PENUTUP a.
ISSN No. 1978-3787
2.
3.
b.
didapatkan rata-rata 109.72 mmhg, tekanan systole yang terendah 90 mmhg dan tertinggi 140 mmhg Berat badan ibu sesudah menggunakan Kontrasepsi Suntik 3 Bulan/ DMPA rata-rata 57 kg dengan berat badan terendah 44 kg dan berat badan tertinggi adalah 75 kg, sedangkan tekanan darah systole ibu sesudah menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan didapatkan rata-rata 113.38 mmhg, tekanan systole yang terendah 90 mmhg dan tertinggi 140 mmhg Ada perbedaan Berat badan dan Tekanan Darah Systole ibu sebelum dan sesudah menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan /DMPA dengan nilai p masing masing p = 0,0001, dan p= 0,024 Saran
Diharapkan kepada petugas kesehatan khususnya bidan untuk memberikan penyuluhan tentang KB Suntik DMPA baik keuntungan maupun efek samping sehingga masyarakat mendapatkan informasi yang benar, dan bisa menentukan jenis kontrasepsi yang dipakai tanpa merasa khawatir terhadap efek samping yang ditimbulkan DAFTAR PUSTAKA Anna Glasier dkk, 2006, Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi, EGC, Jakarta Dewi Dwi, dkk, 2010, Pengaruh Frekuensi Kontrasepsi Suntikan DMPA terhadap Kenaikan BB pada Akseptor Kontrasepsi Suntik DMPA, Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol 1
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Dari 68 orang responden didapatkan Berat badan ibu Sebelum Menggunakan Kontrasepsi Suntik 3 Bulan/ DMPA rata-rata 47.22 kg dengan berat badan terendah 35 kg dan berat badan tertinggi adalah 58 kg, sedangkan tekanan darah systole ibu sebelum menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan _____________________________________________ Volume 8, No. 5, Agustus 2014
Hartanto, H. 2003. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. BKKBN
NTB. 2012.Pelayanan Berencana. Mataram .
Keluarga
Nengah Runiari, dkk, 2012 Hubungan Lama Pemakaian kontrasepsi Suntikan http://www.lpsdimataram.com
ISSN No. 1978-3787
Media Bina Ilmiah7
Progestin dengan Tekanan Darah pada Akseptor KB di Puskesmas II Denpasar Selatan, Denpasar
Saifudin, Abdul Bari. 2003. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : YBP-SP.
Ririn Harini, 2010, Perbedaan pengaruh pemakaian kontrasepsi suntik (Cyclofem dan Depo progestin ) terhadap peningkatan tekanan darah Pada WUS di Puskesmas Pakisaji Malang. Skripsi, UMM, Malang
Tanti Sujono, dkk, 2013, Pengaruh Pemakaian Kontrasepsi terhadap Peningkatan Tekanan Darah Wanita di Puskesmas Wonogiri, UGM, Yogyakarta Varney, H, 2007, Asuhan Kebidanan, edisi 4 Vol.1,EGC, Jakarta
Runtini, 2011, Hubungan antara lama pemakaian kontrasepsi suntik DMPA dengan perubahan tekanan darah pada akseptor KB DMPA di BPS Ny S di Semarang, Skripsi, NWS,Semarang
_____________________________________ http://www.lpsdimataram.com
Volume 8, No. 5, Agugstus 2014