1
PELAKSANAAN PERJANJIAN GADAI EMAS PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI CABANG PADANG
ARTIKEL
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum
Oleh: SILVI SARTIKA 1010012111028
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG 2015
0
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BUNG HATTA
PERSETUJUAN ARTIKEL/JURNAL
Nama
:
Silvi Sartika
Nomor Buku Pokok
:
1010012111028
Program Kekhususan
:
Hukum Perdata
Judul Skripsi
:
Pelaksanaan Perjanjian Gadai Emas Pada PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Padang
Telah dikonsultasikan dan disetujui oleh pembimbing untuk upload ke website.
1.
Elyana Novira, SH, MH
2.
Yofiza Media, SH, MH
1
The Implementation Of The Gold Pawning Agreement At PT. Bank Syariah Mandiri In Padang 1
Silvi Sartika1 , Elyana Nofira1 ,Yofiza Media1 Jurusan Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Bung Hatta E-mail:
[email protected]
ABSTRACT The implementation of gold pawning is a new financing product which is available in the world of banking. It also gives the ease for the society to get fund from PT. Bank Syariah Mandiri, such as capital of business or education fund by using gold to be guaranteed. The problems of the research are: How does the implementation of gold pawning agreement at PT. Bank Syariah Mandiri , Padang branch office? What are the problems in facing the implementation of gold pawning at PT. Bank Syariah Mandiri, Padang branch office? How to solve the problems in agreement implementation at PT. Bank Syariah Mandiri, Padang branch office? The type of the thesis research is sociologic research which uses primer and secondary data as the source of data. From the result of the research is concluded the implementation of gold pawning agreement in syar’i way gives a new opportunity to society to get fund quickly by using gold as the guarantee to the Bank. The procedures are the clients bring gold directly to be pawn and the requirements which have been determined to Bank’s authority. The problems faced at syariah gold pawning are the wrong interpretation of the value of the clients’ be guaranteed for the fund given by the Bank. The solution of the problems is recall the clients to reconsider the gold as guarauted goods. Keywords: The Implementation, Agreement, and Gold Pawning pinjaman yang diterimannya, dan barang
Latar Belakang Berbagai manusia
cara
untuk
dapat
memenuhi
dilakukan
yang diterima tersebut bernilai ekonomis,
kebutuhan
sehingga pihak yang menahan (murtahin)
hidupnya, salah satu cara yang sering di
memperoleh
jadikan jalan keluar oleh masyarakat adalah
kembali seluruh atau sebagian utangnya dari
dengan gadai, konsep utama dari gadai
barang gadai yang dimaksud.1 Gadai dalam
adalah penyediaan dana antara satu pihak
dunia perbankan merupakan salah satu
yang kekurangan dana pada yang kelebihan
tempat
dana dengan menjaminkan barang yang ia
mengembangkan bisnis peminjam sendiri,
miliki sebagai jaminan penguat kepercayaan
para praktisi bank syariah telah melakukan
kepada pihak yang meminjamkan dana,
berbagai upaya untuk menciptakan produk-
sesuai dengan konsep yang berpegang pada
produk baru bahkan mengadaptasi produk-
prinsip dan norma Hukum Islam.
produk lama salah satunya gadai emas di
Gadai
adalah
menahan
barang
jaminan
mendapatkan
untuk
mengambil
dana
perbankan syariah.
jaminan yang bersifat materi milik si 1
peminjam (rahin) sebagai jaminan atas
Zainuddin Ali, 2008, Hukum Gadai Syariah, PT. Sinar Grafika, Jakarta, hlm. 3
guna
2
Gadai emas syariah (rahn) menjadi salah satu produk andalan perbankan syariah saat
dikeluarkan
oleh
bank
melaksanakan akad gadai.”
syariah
dalam
4
ini, pertumbuhan pendapatan dan
Mengenai pengaturan gadai emas
nasabah meningkat signifikan produk ini
perbankan syariah, terkait pada Undang-
menjadi pembeda antara produk perbankan
Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang
syariah yang tidak mengandung unsur bunga
Perbankan Syariah menyebutkan bahwa,
(riba) dengan perbankan konvensional yang
“Undang-Undang
mengandung unsure bunga. Gadai
emas
2
merupakan
syariah
adalah
penyerahan hak penguasa secara fisik atas
Perbankan
payung
syariah
yuridis
dalam
memberikan jaminan bagi kepastian usaha yang diperlukan perbankan syariah.
harta/barang berharga (berupa emas) dari
Gadai emas perbankan syariah (rahn)
nasabah kepada bank untuk dikelola dengan
memberikan
prinsip ar-rahnu yaitu sebagai jaminan (al-
emas kepada nasabah menggunakan akad
Marhun)
(al-
Qardh (Arab) dalam bahasa Indonesia
Marhumbih) yang diberikan kepada nasabah,
berarti penyaluran dana, karena merupakan
Ar-Rahnu
penyaluran
atas
pinjaman/utang
merupakan
akad
penyerahan
fasilitas
dana
pembiayaan
dari
orang
gadai
yang
barang dari nasabah kepada bank sebagai
memberikan hutang, dalam Rahn dan Ijarah
jaminan atas hutang yang dimiliki nasabah.3
yaitu akad Rahn “pemberian pinjaman dari
Menurut
No.
bank untuk nasabah yang disertai dengan
tentang Rahn emas
penyerahan tugas agar bank menjaga barang
penjelasan
26/DSN/MUI/2002
fatwa
DSN
menyebutkan bahwa “besarnya biaya atau
jaminan berupa emas yang diserahkan.
ongkos yang ditanggung oleh nasabah penggadai
harus
didasarkan
pada
Akad Ijarah (Arab) yang artinya sebagai penggantian sejumlah uang, maka
pengeluaran yang nyata-nyata diperlukan,
Ijarah
dengan kata lain, nasabah juga harus
atau jasa melalui penggantian kompensasi,
diberitahukan
biaya
yaitu yang menyewakan muajjir (Arab)
administrasi atau pengeluaran apa saja yang
artinya pemilik barang, sedangkan penyewa
besarnya
rincian
dengan
“merupakan penggunaan manfaat
ajran (Arab) artinnya balas jasa,
karena nasabah menitipkan barangnya untuk 2
http://irhamanas.blogspot.com/2011/12/analisa-gadai-emasib.html, Diakses tanggal 4 Maret 2014, pukul 14.10 WIB. 3 http://zenkymaiyya.blogspot.com/2011/08/gadai-emas-banksyariah. html, Diakses tanggal 4 Maret 2014, pukul 14.35 WIB.
dijaga dan dirawat oleh pihak bank.”5 Yang mana hasil kajian ini akan dituangkan dalam 4
http://www.bisnisemas1.com/gadai-emassyariah.htm, Diakses tanggal 4 maret 2014, pukul 16.23 WIB. 5 Zainuddin Ali, ibid
3
judul “ Pelaksanaan pPerjanjian Gadai
akad-akad
syariah
Emas Pada PT. Bank Syariah Mandiri
konvensional.
tanpa
ada
unsur
Cabang Padang”
Ada 2 (dua) akad yang digunakan
METODE PENELITIAN
dalam pelaksanaan perjanjian gadai
Penelitian ini
termasuk kedalam
emas di bank syariah mandiri yang
hokum sosiologis (Sociolegal Recearch).
harus diketahui oleh nasabah sebelum
Dalam pengumpulan bahan-bahan penelitian
menandatangani Surat Bukti Gadai
penulis menggunakan dua jenis data yaitu
Emas, yaitu :
data primer adalah data yang diperoleh
1.
langsung dari penelitian di lapangan dengan
Akad Qardh dalam rangka gadai (Rahn)
melakukan wawancara langsung terhadap
Akad ini dibuat dan ditandatangani
informan terhadap data yang diperoleh dari
pada tanggal sebagaimana tercantum pada
hasil
Surat Bukti Gadai Emas , oleh dan antara :
penelitian
kepustakaan,
terhadap
bahan-bahan
literature-literatul
yang
A. PT Bank Syariah Mandiri sebagaimana
berhubungan dengan judul. Terhadap semua
di Surat Bukti Gadai Emas yang dalam
data yang diperoleh dari hasil penelitian baik
hal ini diwakili oleh Kepala Cabang
data primer maupun data sekunder disusun
Gadai. Oleh karenannya bertindak untuk
dan dianalisis data kualitatif yaitu analisis
dan atas nama serta kepentingan PT
yang dilakukan dengan meerangkai data
Bank Syariah Mandiri selaku “Penerima
yang telah diperoleh yang disusun secara
Gadai”. Untuk selanjutnya disebut bank.
sistematis kemudian diambil kesimpulan
B. Pemberi gadai adalah orang yang nama
yang relevan dengan penelitian, sebagai
dan alamatnya tercantum dalam Surat
jawaban terhadap masalah penelitian.
Bukti
HASIL DAN PEMBAHASAN
selanjutnya disebut nasabah.
Gadai
Emas
ini.
Untuk
Sebelumnya para pihak menerangkan
A. Pelaksanaan Perjanjian Gadai Emas di PT. Bank Syariah Mandiri Cabang
bahwa
bank
memberikan
fasilitas
Padang
pembayaran Qardh dalam rangka Rahn
Pada dasarnya gadai emas syariah
kepada nasabah dan oleh karena itu bank
memberikan kemudahan kepada nasabah
berhak menagih sejumlah yang tercantum
untuk
dengan
dalam Surat Bukti Gadai Emas. Untuk itu
menjaminkan barang yang mereka miliki
para pihak membuat dan menandatangani
sebagai penguat kepercayaan kepada pihak
akad ini dengan ketentuan sebagai berikut :
bank sebagai penyedia dana sesuai dengan
1.
mendapatkan
dana
Guna
menjamin
pelunasan
atas
pembiayaan yang diberikan bank, maka
4
nasabah dengan ini mengingatkan diri
dengan cara membayar sekaligus pada
untuk menyerahkan barang jaminan
saat pembiayaan jatuh tempo.
dengan prinsip Ar-Rahn (Gadai) kepada
2.
kembali pembiayaan bertepatan dengan
Gadai Emas ini.
bukan pada hari kerja bank, maka
Nasabah dengan ini menyatakan dan
nasabah melakukan pembayaran pada
menjamin bahwa apa yang dijaminkan
satu hari sebelum bank tidak beroperasi.
miliknya
nasabah,
6.
Dalam
hal
pembayaran
dilakukan
belum
melalui rekening nasabah di bank, maka
dijual/dialihkan dan/atau memberi kuasa
dengan ini nasabah memberi kuasa
kepada pihak lain dalam bentuk apapun
kepada bank untuk tiap-tiap waktu
juga,
bentuk
mendebet sejumlah uang yang terhutang
sengketa/perkara, bebas dari sitaan,
oleh nasabah kepada bank dari rekening
tidak
nasabah
tidak
dalam
sedang
digadaikan/dibebani/dijaminkan
baik
sebagian
atau
atau
keseluruhannya. Kuasa ini tidak dapat
dipertanggungkan dengan ikatan apapun
ditarik kembali dan/atau berakhir karna
kepada pihak manapun atau tidak
sebab-sebab apapun yang ditentukan
berasal dari barang yang diperoleh
dalam Undang-Undang.
secara tidak sah atau melawan hukum.
4.
Dalam hal jatuh tempo pembayaran
bank seperti tertera dalam Surat Bukti
kepada bank adalah benar hak dan
3.
5.
7.
Pengambilan barang Jaminan dilakukan
Nasabah dengan ini menyatakan dan
oleh
menjamin bahwa apa yang dijaminkan
bersamaan
kepada bank adalah benar asli, apabila
pembiayaan. Apabila nasabah tidak
dikemudian hari ternyata apa yang
mengambil barang jaminanbersamaan
dijaminkan kepada bang tidak asli/palsu,
dengan pelunasan pembiayaan, maka
maka nasabah wajib menanggung segala
nasabah dikenakan biaya penyimpana
resiko dan mengganti seluruh kerugian
sesuai tarif pro rata harian save deposit
yang timbul karenanya.
box.
Nasabah
melunasi
kembali
jumlah
8.
nasabah
atau dengan
kuasa
nasabah pelunasan
Apabila nasabah tidak melaksanakan
seluruh hutangnya kepada bank dalam
pembayaran seketika dan sekaligus pada
jangka
bulan
saat jatuh tempo, maka nasabah dengan
terhitung sejak tanggal Surat Bukti
ini memberi kuasa kepada bank, kuasa
Gadai Emas ini ditandatangani dan
mana tidak dapat ditarik kembali dan
berakhir pada tanggal yang tertera
tidak berakhir karena sebab apapun
dalam Surat Bukti Gadai Emas ini
yang ditentukan dalam Undang-Undang,
waktu
maksimal
4
5
tetapi tidak terbatas pada ketentuan yang
barang jaminan. Apabila melewati
tertuang pada Pasal 1313 Kitab Undang-
batas yang telah ditentukan, maka
Undang Hukum Perdata, sehingga :
kelebihan penjualan tersebut akan
a. Bank
berhak
diserahkan
kepada
Lemabaga
menjual/memindahkan/menyerera
Amil Zakat Nasional(LAZNAL)
hkan barang jaminan tersebut
Bank Syariah Mandiri Ummat.
yang prosesnya mulai dilakukan
9. Nasabah
mengakui
sejak tanggal jaul seperti yang
menerima
tertera pada Surat Bukti Gadai
ketentuan dan syarat-syarat yang
Emas ini, baik di hadapan umum
berlaku umum mengenai hutang
maupun di bawah tangan serta
piutang dan menyerahkan jaminan
dengan cara lain dengan harga
sebagaimana yang tertera dalam
yang pantas menurut bank, dan
Akad ini, Kitab Undang-Undang
uang hasil barang jaminan tersebut
Hukum Perdata dan ketentuan
digunakan
lain.
bank
untuk
membayar/melunasi
semua
dan
ketentuan-
hutang
10. Dengan ini nasabah membebaskan dan
nasabah kepada bank setelah di
melindungi bank dari segala tuntutan
kurangi biaya-biaya yang timbul
dan /atau ahli waris sehubungan dengan
atas penjualan barang jaminan.
jamina yang tersebut pada Surat Bukti
b. Jika
barang
mencukupi
jaminan untuk
hutang nasabah
tidak
membayar
kepada
bank,
Gadai Emas ini. 11. Jika terjadi selisih nilai yang disebabkan nilai
barang
jaminan
tidak
dapat
maka nasabah tetap bertanggung
menutupi nilai pembiayaan pada saat
jawab
perpanjangan,
melunasi
kekurangan
maka
nasabah
wajib
hutangnya yang belum dibayar
untuk membayar selisih nilai tersebut
sampai lunas, dan sebaliknya,
atau
maka
akan
sehingga nilai barang jaminan dapat
mengkredit kelebihan penjualan
menutupi pembiayaan yang diberikan
ke rekening nasabah.
oleh bank.
bank
berjanji
menambah
barang
jaminan,
c. Dalam hal nasabah tidak memiliki
12. a.Apabila terjadi perbedaan pendapat
rekening di bank, maka nasabah
dalam memahami atau menafsirkan
diberikan waktu 1 tahun untuk
bagian-bagian dari isi, atau terjadi
mengambil kelebihan penjualan,
perselisihan dalam melaksanakan Akad
terhitung sejak tanggal penjualan
ini, maka pihak akan berusaha untuk
6
menyelesaikan
secara
musyawarah
Emas ini, dimana nasabah bertindak
untuk mufakat.
sebagai
b.Apabila usaha menyelesaikan perbedaan pendapat
atau
musyawarah
perselisihan untuk
menghasilkan
mufakattidak
rangka Rahn tersebut merupakan bagian
keputusan
yang
yang tidak terpisahkan dengan Akad ini. 2.
Bahwa atas barang jaminan berdasarkan
ini para pihak sepakat untuk memilih
Akad di atas, nasabah setuju dikenakan
domisili
biaya
hukum
tetap
dan
tidak
Akad Ijarah dalam rangkan gadai
Administrasi
dan
biaya
pemeliharaan. 3.
Untuk maksud tersebut, para pihak membuat dan menandatangani Akad ini
Akad dibuat dan ditandatangani pada tanggal sebagaimana tercantum pada Surat
dengan ketentuan sebagai berikut : a.
Bukti Gadai Emas, oleh dan antara :
Para
pihak
sepakat
dengan
Biaya
Pemeliharaan sesuai dengan ketentuan
PT Bank Syariah Mandiri sebagaimana
yang berlaku, dihitung per 15 hari sejak
di Surat Bukti Gadai Emas yang dalam
tanggal Surat Bukti Gadai Emas dengan
hal ini diwakili oleh Kepala Cabang
maksimal dengan jangka waktu 4 bulan.
Gadainnya.
Dan
oleh
karenannya
b.
Biaya Administrasi dibayar di awal
bertindak untuk dan atas nama serta
periode gadai dan biaya pemeliharaan
kepentingan PT Bank Syariah Mandiri
wajib dibayar sekaligus oleh nasabah
selaku
kepada bank pada saat pelunasan.
“Pemberi
Sewa”.
Untuk
selanjutnya disebut BANK.
Bank bertanggung jawab atas resiko
Penyewa adalah orang yang nama dan
kerusakan dan kehilangan barang jaminan
alamatnya tercantum dalam Surat Bukti
milik
Gadai Emas ini. Untuk selanjutnya
pencurian
disebut NASABAH.
mengganti kerugian yang timbul sebesar
Sebelumya para pihak menerangkan hal-hal sebagai berikut : 1.
bank
oleh karenannya Akad Qardh dalam
(Rahn)
II.
dan
bertindak sebagai Penerima Gadai, dan
berubahdi Kantor Panitera Pengadilan.
I.
Gadai
melalui
disepakati oleh para pihak, maka dengan
2.
Pemberi
Bahwa
nasabah
nasabah dan
karena
tindak
pidana
berkewajiban
untuk
maksimal 100% dari nilai taksiran barang jaminan setelah diperhitungkan besarnya
sebelumnya
telah
pembiayaan
dan
Biaya
Pemeliharaan
mengadakan perjanjian dengan bank
sebagaimana tersebut dalam Surat Bukti
sebagaimana Qardh
dalam
tercantum
pada
Akad
Gadai Emas BSM (Bank Syariah Mandiri).
rangka
Rahn
yang
B. Kendala-Kendala Yang di Hadapi
tercantum dalam Surat Bukti Gadai
Dalam Pelaksanaan Perjanjian Gadai
7
Emas di PT. Bank Syariah Mandiri
bank
Cabang Padang
memangil
Adannya
bagian
kembali
penafsir
nasabah
dan
yang
mengtaksir ulang emas sebagai barang
ditemukan dalam proses gadai emas ini,
jaminan dari nasabah gadai emas. Jika
yaitu :
dana yang diberikan melebihi sebelum
1.
Adannya kekeliruan dalam menafsirkan
mengtaksir ulang emas maka nasabah
nilai emas yang di jadikan barang
harus
jaminan oleh pihak bank.
berlebih, jika kurang maka pihak bank
Dalam hal naik turunya harga emas
wajib memberikan kekurangan dana
yang dapat terjadi setiap saat sesuai
kepada nasabah.
2.
kendala-kendala
khususnya
dengan harga emas di pasaran. 3.
4.
5.
mengembalikan
dana
yang
2. Dalam hal naik turunnya harga
Nasabah lalai dalam melunasi barang
emas,
jaminan berupa emas kepada pihak bank
ketika nasabah terlambat atau
syariah.
sudah
Nasabah tidak bisa mengambil langsung
pembayaran
emas sebagai barang jaminan pada
jaminkan kepada
pihak bank syariah.
sesuai dengan isi perjanjian yang
Terjadinnya kehilangan pada barang
telah di setujui oleh kedua belah
jaminan nasabah oleh
pihak. Bank mempunyai hak
pihak bank
syariah.
kendala ini di temukan
jatuh
tempo emas
dalam
yang
di
pihak bank,
untuk menjual barang jaminan
C. Usaha-Usaha Yang Dilakukan Untuk
sesuai
nilai
harga
emas
di
Dalam
pasaran untuk menutupi hutang
Pelaksanaan Perjanjian Gadai Emas
dari nasabah, jika dari hasil
di PT. Bank Syariah Mandiri Cabang
penjualan emas tersebut belum
Padang
bisa menutupi hutang nasabah
beberapa usaha yang dilakukan untuk
maka
Mengatasi
Kendala
nasabah
diharuskan
mengatasi kendala dalam pelaksanaan gadai
menutupi
emas, yaitu:
hutang tersebut, sebaliknya jika
1. Jika
terjadi
kekeliruan
kekurangan
dari
dalam
hasil penjualan melebihi dari
menafsirkan nilai emas oleh bank
hutang nasabah maka pihak bank
syariah yang mengakibatkan dana
mengkredit kelebihan tersebut ke
yang diberikan kepada nasabah dapat
rekening nasabah.
melebihi nilai barang jaminan atau sebaliknya, dalam hal ini usaha pihak
3. Dalam hal pelunasan barang jaminan
pihak
bank
telah
8
memberikan jangka waktu gadai
setelah melunasi hutang, maka
pada
pihak
nasabah
maksimal
4
bank
memberikan
(empat) bulan sejak Surat Bukti
keringanan
Gadai Emas ditandatangani oleh
dengan
nasabah dan dilunasi pada saat
Pengalihan Hak kepada keluarga
jatuh tempo yang sudah di
untuk
sepakati. Jika waktu pelunasan
jaminan dengan prosedur yang
nasabah belum juga membayar
sudah
kepada pihak bank maka upaya
melakukan perjanjian gadai di
yang
bank syariah mandiri.
dilakukan
dalam
masalah
pihak
bank
kepada
nasabah
cara memberi
kuasa
mengambil
dijelaskan
barang
pada
saat
ini
adalah
5. Jika terjadi kehilangan pada
peringatan
kepada
barang jaminan berupa emas
nasabah melalui telefon, bahwa
yang disimpan oleh pihak bank.
sudah waktunya untuk melunasi
Maka pihak bank bertanggung
hutang
dan
jawab penuh dengan segala yang
jaminan
terjadi dan mengganti barang
keringanan
jaminan 100% tanpa mengurangi
memberi
kepada
mengambil dengan
bank
barang
memberi
waktu selama 3 hari. Jika dalam
nilai
waktu 3 hari nasabah belum juga
nasabah berupa emas.
melunasi
maka,
pihak
bank
mengirimkan Surat Peringatan
dari
barang
SIMPULAN Berdasarkan
hasil
penelitin
Pertama (SP 1), Surat Peringatan
lapangan maka penulis dapat
kedua
simpulan sebagai berikut :
(SP
2),
dan
Surat
Peringatan ketiga untuk segera melunasi
hutangnya,
setelah
peringatan terakhir di sampaikan nasabah belum juga melunasinya
jaminan
di
menarik
1. Pelaksanaan Perjanjian Gadai Emas di
PT.
Bank
Syariah
Mandiri
Cabang Padang Untuk
melaksanakan
maka pihak bank berhak menjual
perjanjian gadai emas di bank
barang jaminan nasabah untuk
syariah
menutupi
langkah-langkah sebagai berikut :
hutangnya
kepada
bank. 4. Jika
mandiri
a. Nasabah
(rahin)
melalui
membawa
nasabah
emas jaminan untuk ditaksir dan
tidak dapat mengambil langsung
memenuhi syarat-syarat yang
barang
sewaktu-waktu
harus
jaminannya
di
bank
9
ditentukan oleh pihak Bank
e.
Terjadinnya kehilangan pada barang
Mandiri Syariah.
jaminan nasabah oleh pihak
b. Nasabah harus mengikuti tata cara pelaksanaan gadai emas.
bank syariah. 3.
c. Pihak bank punya kewajiban untuk
memberi
Usaha-Usaha Yang Dilakukan Untuk Mengatasi Kendala Dalam Pelaksanaan
penjelasan
Perjanjian Gadai Emas di PT. Bank
kepada nasabah akad-akad yang
Syariah Mandiri Cabang Padang
digunakan dalam gadai emas
Untuk
memberikan
kenyamanan
syariah sebelum menanatangani
dalam pelaksanaan perjanjian emas pihak
perjanjian gadai emas.
bank sangat memperhatikan resiko-resiko
d. Setelah
semua
jelas
maka
yang akan terjadi dengan jalan musyawarah
nasabah terikat dengan pihak
mufakat, Adapun usaha yang dilakukan
bank dalam hal gadai emas pada
pihak bank syariah, seperti :
Bank Syariah Mandiri.
a.
2. Kendala-Kendala Yang di Hadapi
Jika terjadi kekeliruan dalam penafsiran dalam hal ini usaha
pihak bank
Dalam Pelaksanaan Perjanjian Gadai
khususnya bagian penafsir memangil
Emas di PT. Bank Syariah Mandiri
kembali nasabah dan mengtaksir ulang
Cabang Padang
emas sebagai barang jaminan dari
Adapun kendala-kendala yang terjadi dalam pelaksanaan perjanjian gadai
nasabah gadai emas. b.
Dalam hal naik turunya harga emas, jika
emas pada Bank Syariah Mandiri adalah
sudah
sebagai berikut :
mempunyai hak untuk menjual barang
a.
Adannya kekeliruan dalam menafsirkan
jaminan sesuai nilai harga emas di
nilai emas oleh pihak bank
pasaran untuk menutupi hutang dari
syariah.
nasabah. Jika dari hasil penjualan emas
b.
c.
d.
jatuh
tempo
pihak
bank
Dalam hal naik turunnya harga emas
belum bisa menutupi hutang nasabah,
yang dapat terjadi setiap saat
maka nasabah diharuskan mengganti
sesuai dengan harga pasar.
kekurangan dari hutang, jika hasil
Nasabah lalai dalam melunasi barang
penjualan melebihi dari hutang pihak
jaminan berupa emas kepada
bank akan mengkreditkan kelebihan
pihak bank syariah.
tersebut.
Nasabah tidak bisa mengambil langsung
c.
Dalam hal pelunasan barang jaminan
emas sebagai barang jaminan
pihak bank telah memberikan jangka
pada pihak bank syariah.
waktu gadai pada nasabah maksimal 4
10
(empat) bulan sejak Surat Bukti Gadai Emas ditandatangani oleh nasabah dan dilunasi pada saat jatuh tempo yang sudah di sepakati. d.
Jika nasabah tidak dapat mengambil langsung barang jaminan yang sudah dilunasi, pihak bank memberikan jalan lain
dengan
cara
Pengalihan
Hak
Kartini Muljadi & Gunawan Widjaja, 2006, Perikatan yang Lahir dari Perjanjian, PT.Rajagrafindo Persada, Jakarta. Muhamad Djumhana, 2006, Hukum Perbankan di Indonesia, PT Citra Aditya Bakti, Bandung. Permadi Gandapradja, 2004, Dasar dan Prinsip Pengawasan Bank, PT. Gramedia Pustaka utama, Jakarta.
kepada pihak keluarga sesuai dengan prosedur yang sudah di jelaskan saat melakukan perjanjian gadai. e.
Jika terjadi kehilangan barang jaminan berupa emas oleh pihak bank, maka pihak bank berkewajiban mengganti 100% barang jaminan tanpa mengurangi nilai barang jaminan nasabah tersebut.
DAFTAR PUSTAKA A. Buku – Buku Amiruddin dan Zainal Asikin, 2004, Pengantar Metode Penelitian Hukum, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Amur Machmud, H. Rukmana, 2010, Bank Syariah Teori, Kebijakan dan Studi Empiris di Indonesia, Erlangga, Jakarta. C.S.T. Kansil, 2006, Modul Hukum Perdata Termasuk Asas-asas Hukum Perdata, PT.Pradnyan Paramita, Jakarta. Cik Basir, 2009, Penyelesaian Sengketa Perbankan Syariah Di Pengadilan Agama Dan Mahkamah Syariah, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, hlm.68
J. Satrio, 1995, Hukum Perikatan, Perikatan yang lahir dari Perjanjian PT.Citra Aditya Bakti, Bandung.
Rachmadi Usman, 2003, Aspek-aspek Hukum Perbankan di Indonesia, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. R. Subekti, 1995, Hukum Perjanjian, PT. Intermasa, Jakarta. Soerjono Soekanto, 2008, Pengantar Penelitian Hukum, UI-PRES, Jakarta. Salim, H.S,2003, Hukum Kontrak Teori dan Teknik Penyusunan Kontrak, PT. Sinar Grafika, Jakarta. Zainuddin Ali, 2008, Hukum Gadai Syariah, PT. Sinar Grafika, Jakarta.
B. Peraturan Perundang – Undangan C. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata). Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perubahan Atas UndangUndang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan. Fatwa DSN No.26/DSN/MUI/2002 Tentang Rahn emas.
D.
Sumber lainnya
http://irhamanas.blogspot.com/2011/12/analisa-
11
gadai-emas-ib.html, Diakses tanggal 4 Maret 2014, pukul 14.10 WIB. http://zenkymaiyya.blogspot.com/2011/08/gadaiemas-bank-syariah. html, Diakses tanggal 4 Maret 2014, pukul 14.35 WIB. http://www.bisnisemas1.com/gadai-emassyariah.htm, Diakses tanggal 4 maret 2014, pukul 16.23 WIB. http://aldyreliandi.wordpress.com/2012/04/2 6/hukum-perjanjian/html, Diakses tanggal 26 Januari 2014, pukul 14.36 WIB. http://www.jurnalhukum.com/jenis-jenisperjanjian/, Diakses 26 januari 2014, pukul 20.15 WIB. http://www.bisnisemas1.com/gadai-emassyariah.htm, Diakses tanggal 26 januari 2014, pukul 21.37 WIB. http://www.Bisnisemas1.com/Gadaiemas.hlm, Diakses tanggal 12 Februari 2014, pukul 11.10 WIB. http://Gadaiemas.net/, Diakses tanggal 12 Februari 2014, pukul 13.15 WIB. http://Akunt.blogspot.com/2013/07/pengerti an-perbankan-menurutahli.html?m=1, Diakses tanggal 14 februari 2014, pukul 11.45 WIB. http://zriefmaronie.blogspot.com/2013/04/pe ngertian-sumber-hukumperbankan.html?m=, Diakses tanggal 14 februari 2014, pukul 14.20 WIB. http://abdurrahimPerbankansyariah.blogspot.com/201 0/07/normal-0-false-falsefalse_15.html?m=1, Diakses tanggal 16 februari 2014, pukul 19.30 WIB. http://tiarramon.wordpress.com/2013/05/114 /Perbankan-Syariah-Indonesia-
Ditinjau-Dari-Filsafat-Hukum-Islamoleh-tiar-ramon/, Diakses tanggal 18 februari 2014, pukul 09.15 WIB. Tatangmanguny.wordpress.com/2009/04/21/ subjek-responden-dan-informanpenelitian/, Diakses tanggal 4 Maret 2014, pukul 16.05 WIB.