Oktaviani Dian Sari, dkk : Penggunaan Saluran Komunikasi….
PENGGUNAAN SALURAN KOMUNIKASI DAN SIKAP PETANI TANAMAN HIAS TENTANG PROSPEK BISNIS ANTHURIUM (Anthurium sp) DI KECAMATAN NGARGOYOSO KABUPATEN KARANGANYAR Oleh : Octaviani Dian Sari*, Ir. Supanggyo, MP** dan D.Padmaningrum, SP, MSi.** ABSTRACT Development of ornamental plant industry in Indonesia having good prospect. Anthurium is one of ornamental plant commodity which laboured many ornamental plant farmers to the effort business. In its bearing with activity business, ornamental plant farmers have to keep abreast of business always acces information in arround ornamental plant business of anthurium. In accesing information concerning anthurium, ornamental plant farmers can chosen and use various communication channel either though interpersonal channel and also mass media channel. The purpose of this research is to know communication channel any kind of exploited by ornamental plant business prospect anthurium, how level use of communication channel by ornamental plant farmers to acces information about anthurium business prospect, how ornamental plant farmers attitude about anthurium business prospect, and how ornamental plant farmers attitude distribution about anthurium business prospect to the each type use communication channel. This research used descriptive method with survey technique. Research location is chosen intentionally in Ngargoyoso sub district Karanganyar regency. Consider that this sub district representing area broadly biggest anthurium development in Karanganyar regency. This sampling used random sampling that amount of 80 respondents. To know the type and level use communications channel is used analysis the tables of frequency distribution. To measure attitude by using likert scale and to know attitude distribution to the each type use communications channel is used analysis tabulation traverse. The result of this research that used communications channel type is interpersonal channel and mass media channel. Level use of interpersonal communications channel many in the form of exploiting 3 source of information namely: friend, neighbour and farmer. Use of aliance communications channel using many interpersonal channel with magazine. Ornamental plant farmer attitude in looking at anthurium business prospect that is most is positive. Farmer using interpersonal channel aliance and mass media which more behave compared to positive of them using just interpersonal communications channel. Keywords : communication, anthurium, attitude * Alumni Jurusan Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian Fakultas Pertanian UNS **Dosen Jurusan Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian Fakultas Pertanian UNS Agritexts No 24 Desember, 2008
Oktaviani Dian Sari, dkk : Penggunaan Saluran Komunikasi….
PENDAHULUAN Tanaman hias Indonesia mempunyai prospek usaha yang cerah. Indonesia masih berpeluang besar untuk mengisi pasar dunia mengingat potensi sumberdaya genetik, sumber daya alam dan ketersediaan teknologi yang cukup menggembirakan. Perhatian masyarakat Indonesia terhadap tanaman hias tropis semakin meningkat dari tahun ke tahun sejalan dengan perkembangan preferensi pasar. Minat masyarakat untuk menanam tanaman hias secara komersial juga semakin besar. Hal itu menjadikan suatu peluang dan sekaligus tantangan bagi pengembangan industri tanaman hias di Indonesia. Anthurium merupakan salah satu tanaman hias yang mempunyai prospek bagus. Fenomena anthurium yang terjadi saat ini merupakan suatu peristiwa yang tidak bisa diprediksi. Karena sejak tahun 2006-2007, anthurium menjadi sebuah tanaman hias yang sangat fenomenal dan banyak diminati masyarakat. Namun pada tahun 2008, bisnis tanaman anthurium mengalami kelesuan. Berbagai informasi yang memuat tentang fenomena anthurium dengan cepat menyebar sampai bisa mempengaruhi masyarakat. Media punya peranan karena memuat berbagai informasi mengenai anthurium, baik informasi mengenai peluang bisnis di satu sisi dan fluktuasi harga serta permintaan konsumen di sisi yang lain nantinya juga akan mempengaruhi sikap masyarakat terhadap peluang bisnis ini. Khusus di Kabupaten Karanganyar, Bupati Karanganyar Rina Iriani Sri Ratnaningsih mengungkap fenomena ini melalui slogan “Kabupaten Anthurium”. Diharapkan masyarakat di kabupaten ini mengembangkan bisnis anthurium, terutama di 17 kecamatan yang memiliki
Agritexts No 24 Desember, 2008
potensi, salah satunya adalah Kecamatan Ngargoyoso yang merupakan wilayah yang mempunyai luas areal pengembangan tanaman hias anthurium terbesar di Kabupaten Karanganyar. Pengembangan agribisnis anthurium, tidak terlepas dari sikap pelaku agribisnis terutama petani tanaman hias terhadap prospek bisnis ini. Sikap petani tanaman hias itu sendiri bisa dipengaruhi oleh informasi yang disampaikan melalui berbagai saluran komunikasi. Untuk itu, penelitian ini dilakukan untuk menjawab permasalahanpermasalahan berikut: 1. Saluran komunikasi apa saja yang dimanfaatkan oleh petani tanaman hias untuk mengetahui prospek bisnis tanaman hias anthurium? 2. Bagaimana tingkat penggunaan saluran komunikasi oleh petani tanaman hias untuk mengakses informasi tentang prospek bisnis tanaman hias anthurium? 3. Bagaimana sikap petani tanaman hias tentang prospek bisnis tanaman hias anthurium? 4. Bagaimana distribusi sikap petani tanaman hias tentang prospek bisnis anthurium untuk masing-masing jenis penggunaan saluran komunikasi? Sesuai permasalahan yang ada, maka tujuan dari dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk: 1. Mengidentifikasi saluran komunikasi apa saja yang digunakan petani tanaman hias di Kecamatan Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar. 2. Mengetahui tingkat penggunaan saluran komunikasi oleh petani tanaman hias di Kecamatan Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar .
Oktaviani Dian Sari, dkk : Penggunaan Saluran Komunikasi….
3. Mengetahui bagaimana sikap petani tanaman hias tentang prospek bisnis tanaman hias anthurium. 4. Mengetahui bagaimana distribusi sikap petani tanaman hias di Kecamatan Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar tentang prospek bisnis anthurium untuk masing-masing jenis penggunaan saluran komunikasi. TINJAUAN PUSTAKA Saluran Komunikasi Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberi tahu atau untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik langsung secara lisan maupun tak langsung melalui media. Proses komunkasi dapat terjadi secara tatap muka dan melalui media yaitu media massa (Effendi, 2002). Saluran utama komunikasi dapat berupa media massa atau komunikasi antarpribadi. Media massa dikendalikan secara terpusat dan direncanakan untuk menjangkau khalayak dalam jumlah yang besar. Pesan-pesannya menyebar melalui jaringan-jaringan radio, televisi dan surat kabar. Saluran komunikasi antarpribadi bersifat mandiri (otonom), pesanpesannya menyebar melalui percakapan antaranggota masyarakat atau melalui korespondensi, pertemuan-pertemuan kelompok, diskusi, peragaan (Depari dan MacAndrews, 1995). Thrurstone (1946) dalam Ahmadi (2002) menyatakan sikap sebagai tingkatan kecenderungan yang bersifat positif atau negatif yang berhubungan dengan obyek psikologi. Obyek ps.ikologi disini meliputi, simbol, katakata, slogan, orang, lembaga, ide, dsb. Orang dikatakan memiliki sikap positif terhadap suatu obyek psikologi apabila ia
Agritexts No 24 Desember, 2008
suka (like) atau memiliki sikap yang favorable, sebaliknya orang dikatakan memiliki sikap yang negatif terhadap obyek psikologi bila ia tidak suka (dislike) atau sikapnya unfavorable terhadap obyek psikologi. Selain itu John. H. Harvey dan William. P. Smith dalam Ahmadi (2002), menyatakan bahwa sikap adalah kesiapan merespon secara konsisten dalam bentuk positif atau negatif terhadap obyek atau situasi. Menurut Azwar (2005), sikap sosial terbentuk dari adanya interaksi sosial yang dialami oleh individu. Interaksi sosial mengandung arti lebih daripada sekedar adanya kontak sosial dan hubungan antar individu sebagai anggota kelompok sosial. Dalam interaksi sosialnya, individu bereaksi membentuk pola sikap tertentu terhadap berbagai objek psikologis yang dihadapinya. Diantara berbagai faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap adalah: pengalaman pribadi, pengaruh orang lain yang dianggap penting, pengaruh kebudayaan, media massa, lembaga pendidikan dan lembaga agama, pengaruh faktor emosional. Pilihan terhadap penggunaan saluran komunikasi banyak bergantung pada maksud dan tujuan komunikasi. Berdasarkan hasil penelitian membuktikan bahwa mass media akan berperan secara efektif dalam merubah pendapat (misalnya, menambah pengetahuan), sedangkan komunikasi antarpribadi umumnya lebih efektif dalam merubah sikap. Pesan-pesan melalui mass media memang kurang kuat dalam merubah sikap, kecuali kalau pesan-pesan tersebut justru memperkuat nilai-nilai dan kepercayaan (belief) audience, sedangkan pesan-pesan yang bertentangan akan disaring audience melalui tingkat selektivitas mereka (Depari dan Mac Andrew, 1995).
Oktaviani Dian Sari, dkk : Penggunaan Saluran Komunikasi….
Prospek Bisnis Tanaman Hias Anthurium Tahun 2000-an, perkembangan tanaman hias makin cepat berganti. Berawal dari adenium, aglaonema, dan sekarang terjadi demam anturium. Di sela-sela tiga perkembangan tanaman itu, masih sempat muncul lagi beberapa tanaman lain, seperti euforbia, philodendron, pachypodium, dan sansiviera. Masing-masing tanaman memiliki keunggulan sendiri-sendiri (Pambudy, 2007). Perbisnisan tanaman hias akhirakhir ini memang sedang diwarnai oleh euforia naiknya tahta bunga anthurium jenmanii menjadi rajanya bunga. Gelar tersebut kiranya layak untuk disandang oleh anthurium jenmanii. Fenomena ini sungguh sangat bijak apabila kita cermati dan kita bahas lebih dalam untuk menambah wawasan dan menyikapinya dengan harapan kita dapat memberikan warna terhadap perkembangan dan
Jenis penggunaan saluran komunikasi tentang prospek bisnis anthurium: 1. Saluran interpersonal 2. Saluran media massa 3. Saluran interpersonal dan media massa
kemajuan perbisnisan tanaman hias pada masa-masa yang akan datang. Bunga yang konon datang di Indonesia sejak tahun 1800 Masehi ini lebih banyak yang disukai adalah jenis anthurium daun. Komunitas masyarakat pecinta tanaman hias kini sedang dilanda demam anthurium. Nama jenmanii begitu populer dan telah didengar hampir setiap telinga. Ibarat sebagai penyakit menular demam anthurium sudah menjadi wabah yang menjangkiti seluruh masyarakat (anonim, 2007). Kerangka Berpikir Pengembangan bisnis anthurium, tidak terlepas dari sikap pelaku bisnis terutama petani tanaman hias terhadap prospek bisnis ini. Sikap petani tanaman hias itu sendiri bisa dipengaruhi oleh informasi yang disampaikan melalui berbagai saluran komunikasi. Untuk lebih jelasnya, kerangka berpikir dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
Sikap petani tanaman hias terhadap prospek bisnis anthurium 1. Positif 2. Ragu-Ragu 3. Negatif
Pengembangan bisnis anthurium
Gambar.1. Penggunaan saluran komunikasi dan sikap petani tanaman hias terhadap prospek bisnis anthurium METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan menggunakan teknik survai. Lokasi penelitian ini di Kecamatan Ngargoyoso dengan
Agritexts No 24 Desember, 2008
pertimbangan bahwa Kecamatan Ngargoyoso mempunyai luas area pengembangan anthurium yang paling besar yaitu 21.300 m2 di Kabupaten Karanganyar (Sub Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Karanganyar, 2007).
Oktaviani Dian Sari, dkk : Penggunaan Saluran Komunikasi….
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petani tanaman hias di Kecamatan Ngargoyoso. Teknik pengambilan sampel dengan metode simple random sampling dan untuk menentukan besarnya sampel di 7 desa di Kecamatan Ngargoyoso dengan menggunakan propotional random sampling. Dari populasi 376 orang,
jumlah sampel yang diambil 80 orang. Jenis data yaitu data primer, sekunder, kualitatif dan kuantitatif. Metode pengumpulan data yaitu dengan wawancara, observasi, dan pencatatan. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan tabel frekuensi dan tabulasi silang (Singarimbun dan Effendi, 1995).
HASIL DAN PEMBAHASAN Prospek Bisnis Tanaman Hias Anthurium di Kecamatan Ngargoyoso Tabel 1. Inventarisasi data petani/pekebun anthurium Kecamatan Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar Desa sentra
1. Puntukrejo 2. Berjo 3. Girimulyo 4. Segorogunung 5. Kemuning 6. Ngargoyoso 7. Jatirejo 8. Dukuh 9. Nglegok Jumlah (pot)
Jenmani
Gel. Cinta
Anthurium (pot) Hookeri Black Beauty
Keris
Corong
675 8.730 1.500 950 2.750 275 180 15.060
978 6.384 980 620 3.200 200 140 12.502
325 1.346 420 160 550 50 35 2.886
100 600 200 100 320 25 20 1.365
73 550 162 75 300 20 20 1.200
160 700 260 112 415 37 25 1.709
Jumlah pekebun/ petani (orang) 65 183 42 11 64 5 5 375
Sumber: Sub Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Karanganyar Bulan Maret Tahun 2008
Dari Tabel 1, jenis anthurium yang banyak dibudidayakan di Kecamatan Ngargoyoso adalah jenmani. Hal tersebut karena perputaran jenis tanaman tersebut di pasar sangat cepat dan banyak diminati masyarakat karena daunnya yang tebal, lebih kokoh dan kompak serta ragamnya sangat bervariasi. Selain itu harga anthurium jenmani paling mahal dibanding jenis anthurium lain, apalagi jika karakter
Agritexts No 24 Desember, 2008
anthurium jenmani tersebut sangat unik maka harga bisa lebih tinggi. Untuk jenis anthurium lain juga ada yang dibudidayakan selain yang tercantum pada Tabel 1, tetapi masih sedikit dibudidayakan yaitu anthurium golok dan sirih. Hal itu karena faktor harga, kelangkaan, dan peminatnya. Selain itu, juga terdapat tanaman induk anthurium yang bisa dilihat pada Tabel 2.
Oktaviani Dian Sari, dkk : Penggunaan Saluran Komunikasi….
Tabel 2. Jumlah tanaman anthurium induk di Kecamatan Ngargoyoso Tanaman indukan Jenis
Jumlah (pot) 32 337 76 38 139 12 642
1. Jenmani 2. Gel cinta 3. Hookeri 4. Black beuty 5. Keris 6. Corong Jumlah (pot)
Sumber: Sub Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Karanganyar Bulan Maret Tahun 2008
Berdasarkan Tabel 2, jumlah tanaman induk anthurium di Kecamatan Ngargoyoso paling banyak didominasi oleh jenis gelombang cinta. Jumlah tanaman induk akan berpengaruh pada bisnis anthurium. Dimana petani yang mempunyai tanaman induk akan lebih
mudah mengembangkan bisnis anthurium. Sejak tahun 2007 usaha tanaman hias anthurium di Kecamatan Ngargoyoso mengalami perkembangan, terlihat dari meningkatnya luas area pengembangan tanaman hias yang terdapat pada Tabel 3.
Tabel 3. Luas area pengembangan anthurium Kecamatan Ngargoyoso Bulan 1. Januari-Maret 2. April-Juni 3. Juli-September 4. Oktober-Desember
Luas area pengembangan anthurium (m2) 3.700 3.850 19.388 21.300
% peningkatan luas area anthurium 3,90 80,14 8,98
Sumber: Subdin Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Karanganyar, 2007
Sebagian besar petani tanaman hias dalam membudidayakan tanaman hias disesuaikan dengan jenis tanaman hias apa yang sedang mengalami perkembangan. Penjualan anthurium di Kecamatan Ngargoyoso dipengaruhi oleh sepi dan tidaknya permintaan. Nilai jual anthurium ditentukan oleh jenis, ukuran, umur, kekompakan, kesehatan dan kelangkaan dari jenis anthurium sendiri. Tafsiran harga anthurium di Kecamatan Ngargoyoso secara umum selalu berfluktuasi dan tidak bisa ditentukan standar harganya. Karena harga pada
Agritexts No 24 Desember, 2008
masing-masing tanaman tergantung dari kualitas tanamannya sendiri. Banyak faktor yang mempengaruhi popularitas anthurium di Kecamatan Ngargoyoso. Faktor-faktor itu diperkirakan adanya peran media masa, pelaku bisnis, dan masyarakat. Pada awal tahun 2008, bisnis anthurium mengalami kelesuan tetapi banyak petani tanaman hias yang tetap optimis memandang bisnis anthurium. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa petani di Kecamatan Ngargoyoso, kelesuan bisnis anthurium di Kecamatan Ngargoyoso disebabkan
Oktaviani Dian Sari, dkk : Penggunaan Saluran Komunikasi….
oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu: pengaruh musim penghujan, dampak pasca bencana alam yang terjadi di salah satu desa di Kecamatan Ngargoyoso yang berimbas pada bisnis anthurium, faktor lebaran, bibit mulai banyak yang panen sehingga stok lumayan banyak, dan
faktor daya beli masyarakat yang sudah tidak mampu membeli anthurium denga harga yang sangat tinggi. Identitas Responden .
Tabel 5. Identitas responden /petani tanaman hias Kecamatan Ngargoyoso Keterangan 1. Usia responden a. Usia produktif (15-64 th) b. Usia non produktif (>65) Jumlah 2. Jenis kelamin a. Laki-laki b. Perempuan Jumlah 3. Tingkat pendidikan a. Tidak tamat SD b. Tamat SD c. Tamat SLTP d. Tamat SMA/STM e. D1/D2/D3/S1 Jumlah 4. Asal desa a. Desa Puntukrejo b. Desa Berjo c. Desa Girimulyo d. Desa Segorogunung e. Desa Kemuning f. Desa Ngargoyoso g. Desa Jatirejo Jumlah 5.Jenis Pekerjaan a. Petani ladang b. Petani tanaman hias c. Wiraswasta d. Pegawai pemerintah desa e. PNS
Distribusi
Prosentase (%)
78 2 80
97,50 2,50 100,00
78 2 80
97,50 2,50 100,00
3 22 28 21 6 80
3,75 27,50 35,00 26,25 7,5 100,00
14 39 9 2 14 1 1 80
17,50 48,75 11,25 2,50 17,50 1,25 1,25 100,00
37 29 7 3 4 80
46,25 36,25 8,75 3,75 5,00 100,00
Sumber: Analisis data primer, 2008
Berdasarkan Tabel 5, sebagian besar responden termasuk dalam usia dewasa dan tergolong usia produktif yaitu sebanyak 78 orang (97,50%), meliputi laki-laki 78 orang (97,5%) dan 2 orang perempuan (2,5%). Dengan pendidikan terbesar yaitu SLTP. Bagi responden, bisnis tanaman hias ada yang menjadi
Agritexts No 24 Desember, 2008
pekerjaan pokok dan sebagian besar sebagai pekerjaan sampingan walaupun sebenarnya penghasilan yang diperoleh dari usaha tanaman hias khususnya anthurium lebih banyak memberikan pendapatan dari pekerjaan utama mereka sebagai petani ladang, wiraswasta, pegawai pemerintah desa dan PNS.
Oktaviani Dian Sari, dkk : Penggunaan Saluran Komunikasi….
Penggunaan Saluran Komunikasi Petani Tanaman Hias Untuk Mengakses Informasi Tentang Anthurium Tabel 6. Penggunaan saluran komunikasi petani tanaman hias tentang prospek bisnis anthurium 1. 2.
Saluran komunikasi Interpersonal saja Interpersonal dan media massa Jumlah
Distribusi 37 43
Prosentase (%) 46,25 53,75
80
100,00
Sumber: Analisis data primer, 2008
Berdasarkan Tabel 6, petani tanaman hias dalam mencari informasi tentang prospek bisnis anthurium menggunakan saluran komunikasi interpersonal saja dan gabungan antara
saluran interpersonal dengan media massa. Dari saluran komunikasi yang dipakai, ada 43 orang (53,75%) menggunakan gabungan kedua saluran komunikasi.
Saluran Komunikasi Interpersonal Tabel 7. Penggunaan sumber informasi petani tanaman hias Sumber informasi
1 sumber 2 sumber
3 sumber
4 sumber
5 sumber Jumlah
Keterangan
Teman (5 orang) Kerabat (1 orang) Teman dan petani (2) Teman dan tetangga (2) Teman dan kerabat (2) Teman dan pameran (1) Petani dan kerabat (1) Teman, petani, tetangga (5) Teman, petani, kerabat (1) Teman, petani, konsumen tanaman hias (1) Teman, petani, pameran (1) Teman, petani, pengusaha tanaman hias (1) Teman, tetangga, kerabat (1) Teman, tetangga, konsumen tanaman hias (1) Teman, tetangga, makelar (1) Teman, kerabat, konsumen tanamn hias (2) Teman, kerabat, pengusaha tanamn hias (1) Teman, pameran, pengusaha tanamn hias (1) Petani, tetangga, konsumen tanamn hias (1) Tetangga, kerabat, konsumen tanaman hias (1) Kerabat, konsumen tanaman hias, pameran (1) Teman, petani, tetangga, makelar (1) Teman, petani, tetangga, konsumen tan hias (1) Teman, petani, konsumen tan hias, pameran (1) Teman, tetangga, kerabat, konsumen tan hias, makelar (1)
Distribusi
Prosentase (%)
6
16,22
8
21,62
19
51,35
3
8,11
1 37
2,70 100,00
Sumber: Analisis data primer, 2008
Berdasarkan Tabel 7, sebagian besar petani tanaman hias (51,35%) menggunakan 3 sumber informasi,
Agritexts No 24 Desember, 2008
seperti teman, petani, tetangga, konsumen tanaman hias, kerabat/saudara, pengusaha tanaman hias, makelar,
Oktaviani Dian Sari, dkk : Penggunaan Saluran Komunikasi….
pameran. Kebutuhan informasi yang telah didapat tersebut dirasa sudah dapat mencukupi dan mereka sudah puas akan informasi yang diperoleh. Penggunaan saluran interpersonal bagi responden, dianggap lebih efektif karena mereka bisa langsung bertatap muka dan memberikan langsung pertanyaan jika ada beberapa informasi
yang kurang dipahami. Dari saluran interpersonal inilah, responden mudah terpengaruh sehingga banyak yang mengusahakan anthurium. Beberapa sumber informai yang dipakai responden yaitu antara lain: teman, petani lain, tetangga, kerabat/saudara, konsumen tanaman hias, pameran, pengusaha tanaman hias, dan makelar/brooker.
Gabungan Saluran Komunikasi Interpersonal dan Media Massa Tabel 8. Sumber informasi petani tanaman hias pengguna gabungan saluran interpersonal dan media massa 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
Saluran komunikasi Interpersonal dan TV Interpersonal dan Majalah Interpersonal dan Tabloid Interpersonal, Majalah dan Tabloid Interpersonal, Majalah dan Buku Interpersonal, Majalah dan Koran Interpersonal, Majalah, Tabloid, Buku Interpersonal, Majalah dan TV Interpersonal, Majalah, Tabloid dan TV Interpersonal, Majalah, Koran dan TV Interpersonal, Majalah, Tabloid, Buku, TV Interpersonal, Majalah, TV dan Radio Interpersonal, Majalah, Tabloid, TV dan Radio Jumlah
Distribusi 2 19 1 4 1 1 3 5 2 2 1 1 1 43
Prosentase (%) 4,65 44,19 2,33 9,30 2,33 2,33 6,98 11,63 4,65 4,65 2,33 2,33 2,33 100,00
Sumber: Analisis data primer, 2008 Berdasarkan Tabel 8, petani tanaman hias banyak yang menggunakan gabungan saluran interpersonal dengan majalah yaitu terdapat 19 orang (44,19%). Mereka juga mencari informasi lebih detail lagi melalui majalah yang akan menambah kelengkapan informasi untuk mendukung pengembangan usaha anthurium. Sumber informasi interpersonal yang digunakan oleh petani tanaman hias pada kelompok ini hampir semua sama
Agritexts No 24 Desember, 2008
dengan sumber informasi yang digunakan oleh petani tanaman hias pengguna saluran interpersonal saja. Saluran interpersonal yang digunakan adalah teman, petani, tetangga, saudara/kerabat, konsumen tanaman hias, pengusaha tanaman hias, makelar, tengkulak, pameran, dan kepala desa. Sedangkan saluran media massa yang digunakan oleh responden untuk mengakses informasi tentang anthurium yaitu televisi, radio, majalah, tabloid, buku, dan koran.
Oktaviani Dian Sari, dkk : Penggunaan Saluran Komunikasi….
Sikap Petani Tanaman Hias Tentang Prospek Bisnis Anthurium
Tabel 9. Sikap petani tanaman hias tentang prospek bisnis anthurium di Kecamatan Ngargoyoso Sikap 1. Positif 2. Ragu-ragu 3. Negatif Jumlah
Distribusi 48 23 9 80
Prosentase (%) 60,00 28,75 11,25 100,00
Sumber: Analisis data primer, 2008 Berdasarkan Tabel 9, sebagian besar 48 responden (60,00%) bersikap positif dalam memandang bisnis anthurium. Mereka ini sudah lama menekuni bisnis anthurium dan sudah merasakan keuntungan yang besar dari bisnis anthurium. Untuk petani yang bersikap ragu-ragu terdapat 24 orang (28,75%). Mereka pasrah terhadap perkembangan bisnis anthurium yang sedang mengalami kelesuan, mereka
khawatir tetapi mereka masih mempunyai suatu pengharapan terhadap bisnis anthurium. Responden yang bersikap negatif ada 8 orang (11,25%). Mereka inilah yang terpengaruh informasi tentang kelesuan anthurium, karena mereka tidak memiliki keyakinan akan prospek anthurium kedepannya. Dalam memandang bisnis anthurium ke depan mereka kurang yakin atau bisa dikatakan pesimis.
Distribusi Sikap Petani Tanaman Hias di Kecamatan Ngargoyoso Tentang Prospek Bisnis Anthurium Untuk Masing-Masing Jenis Penggunaan Saluran Komunikasi Tabel 10. Distribusi sikap petani tanaman hias tentang prospek bisnis anthurium untuk masing-masing jenis penggunaan saluran komunikasi Sikap 1. Positif 2. Ragu-ragu 3. Negatif ∑b
Interpersonal saja ∑ % 16 43,24 15 40,54 6 16,22 37 100,00
Saluran Komunikasi Media Massa Interpersonal dan saja Media Massa ∑ % ∑ % 32 74,42 8 18,60 3 6,98 43 100,00
Jumlah ∑a
%
48 23 9 80
60,00 28,75 11,25 100,00
Sumber: Analisis data primer, 2008 Keterangan: ∑a : Jumlah total dari variabel sikap ∑b : Jumlah total dari variabel saluran komunikasi
Dari Tabel 10, ada 48 orang yang memiliki sikap positif, dimana dalam
Agritexts No 24 Desember, 2008
kelompok ini ada 16 orang (43,24%) yang menggunakan saluran interpersonal
Oktaviani Dian Sari, dkk : Penggunaan Saluran Komunikasi….
saja dan sebanyak 32 orang (74,42%) menggunakan gabungan kedua saluran komunikasi untuk mengakses informasi tentang anthurium. Dari 37 responden yang menggunakan saluran interperrsonal saja ada 43,24% responden mempunyai sikap yang positif terhadap prospek bisnis anthurium, dan 40,54% responden mempunyai sikap ragu-ragu. Sedangkan dari 43 responden yang menggunakan gabungan kedua saluran komunikasi ada 74,42% responden memiliki sikap yang positif terhadap prospek bisnis anthurium. Pengaruh penggunaan saluran interpersonal memberikan efek terhadap sikap petani tanaman hias dalam memandang prospek bisnis anthurium. Dengan menggabungkannya saluran interpersonal dan media massa bertujuan untuk mencapai audience dalam jumlah besar dan mengharapkan suatu perubahan meluas. Efek yang ditimbulkan dari pengaruh informasi yang disampaikan oleh berbagai saluran komunikasi berbeda-beda tiap individu yaitu ada yang menjadikan petani tanaman hias bersikap positif, ragu-ragu dan negatif. Tergantung dari proses evaluasi dalam diri individu yang memberikan kesimpulan terhadap suatu objek dalam bentuk baik-buruk atau positif-negatif, sesuai yang dikemukanan oleh Azwar (2005). KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari hasil analisis hasil dan pembahasan dapat diambil kesimpulan, sebagai berikut: 1. Saluran komunikasi yang dimanfaatkan oleh petani tanaman hias di Kecamatan Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar untuk
Agritexts No 24 Desember, 2008
mengetahui prospek bisnis anthurium terdiri dari saluran interpersonal dan media massa. Sebagian besar petani tanaman hias yaitu 43 orang (53,75%) menggunakan gabungan saluran interpersonal dengan media massa dan ada 37 orang (46,25%) yang menggunakan saluran interpersonal saja. 2. Tingkat penggunaan saluran komunikasi petani tanaman hias di Kecamatan Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar untuk mengakses informasi tentang prospek bisnis anthurium adalah: Dari keseluruhan petani yang menggunakan saluran interpersonal saja, paling banyak yaitu 19 orang (51,35%) menggunakan 3 (tiga) sumber informasi yang terdiri dari teman, petani lain dan tetangga. Selain dari tiga sumber informasi tersebut, saluran interpersonal yang digunakan oleh petani tanaman hias yaitu kerabat/saudara, pengusaha tanaman hias, makelar, konsumen tanaman hias, dan pameran. Dari keseluruhan petani yang menggunakan gabungan saluran interpersonal dan media massa, paling banyak yaitu 19 orang (44,19%) menggunakan gabungan saluran interpersonal dengan majalah. Selain dari majalah, media massa yang digunakan petani tanaman hias lainnya adalah tabloid, buku, koran, televisi dan radio. 3. Sikap petani tanaman hias di Kecamatan Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar tentang prospek bisnis anthurium yaitu: a) Terdapat 48 responden (60,00%) yang bersikap positif terhadap prospek bisnis anthurium. b) Terdapat 23 responden (28,75%) yang bersikap ragu-ragu terhadap prospek bisnis anthurium.
Oktaviani Dian Sari, dkk : Penggunaan Saluran Komunikasi….
c) Terdapat 9 responden (11,25%) yang bersikap negatif terhadap prospek bisnis anthurium. DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Abu. 2002. Psikologi Sosial. Rineka Cipta. Jakarta. Azwar, Saifudin. 1995. Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya Edisi Kedua. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. Depari, E dan C Mac Andrew. 1995. Peranan Komunikasi Massa dalam Pembangunan. Gajah Mada University Press. Yogyakarta. Effendy, Onong Uchjana. 2002. Dinamika Komunikasi. Penerbit Remadja Karya. Bandung. http://www.wawasandigital.com. 2007. Mencermati Fenomena Demam Anthurium. Diakses Pada 11 Maret 2008. Pambudy, Ninuk Mardiana. 2007. Dunia Dongeng Tanaman Hias. http://bintanglaut.wordpress.com/2 007/10/28/dunia-dongeng-tanamanhias/. Diakses pada 1 Februari 2008. Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 1995. Metode Penelitian Survai. Lp3ES. Jakarta.
Agritexts No 24 Desember, 2008