MAKALAH ETIKA PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI Untuk memenuhi tugas matakuliah Sistem Informasi Manajemen Publik yang diampu oleh Bapak Nurjati Widodo
Oleh:
M. Yusuf Robbyanto
(145030100111024)
Osvaldo Sativa A
(145030100111026)
Irfan Efendi
(145030101111034)
Muhammad Room Chaidir
(145030101111041)
Irfan Maulana
(145030100111040)
Angga Wicaksono
(145030107111018)
UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI JURUSAN ILMU ADMINISTRASI PUBLIK 2016
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Etika (ethic) bermakna sekumpulan azaz atau nilai yang berkenaan dengan akhlak, tata cara (adat, sopan santun) mengenai benar salah tentang hak dan kewajiban yang di anut oleh suatu golongan atau masyarakat .TIK dalam kontek yang lebih luas ,merangkum semua aspek yang berhubungan dengan mesin komputer
dan telekomunikasi) dan teknik yang digunakan untuk
menangkap (mengumpulkan), meyimpam, memanipulasi, menghantarkan dan menampilkan suatu bentuk informasi. komputer yang mengendalikan semua bentuk ide dan informasi memainkan peranan penting dalam pengumpulan, penrosesan, penyimpanan dan penyebaran informasi suara, gambar, teks dan angka yang berasaskan mikroelektronik. Teknologi informasi bermakna menggabungkan bidang teknologi seperti komputer, telekomunikasi dan elektronik dan bidang informasi seperti data, fakta dan proses. Dalam beberapa aspek TIK ada kaitan erat dengan etika profesi, keterhubungan tersebut terutama dalam memahami dan menghormati budaya kerja yang ada, memahami profesi dan jabatan, memahami peraturan perusahaan dan organisasi, dan memhami hukum. Etika profesi yang juga harus di pahami adalah kode etik dalam bidang TIK yang juga sering dikenal dengan istilah netiket, di manapun pengguna harus mampu memilih sebuah program ataupun software yang akan mereka gunakan apakah legal atau illegal, karena program atau sistem operasi apapun di gunakan selalu ada aturan penggunaan atau license agreement. Seperti yang kita ketahui perkembangan dunia IT berlangsung sangat cepat. Dengan pekembangan tersebut diharapkan akan dapat mempertahankan dan meningkatkan taraf hidup manusia. Dalam perkembangannya, informasi yang beredar di internet tidak hanya berisi informasi yang benilai positif. Banyak diantaranya dilakukan dengan sengaja dan dengan tujuan tertentu seperti mencari
keuntungan atau mencemarkan nama baik seseorang. Sebagai contoh, maraknya pornografi di dunia maya. Sebagai salah satu media penyedia informasi yang paling atraktif, internet kerap kali dijadikan media untuk mendistribusikan kontenkonten pornografi. Tidak hanya melalui situs-situs tertentu, tapi juga dapat dilakukan melalui forum. Pengaksesan situs-situs ini oleh mereka yang belum cukup umur dan tidak mengerti, dapat menyebabkan degradasi moral. Hal ini merupakan salah satu contoh pentingnya etika dalam teknologi informasi.
1.2 Rumusan Masalah 1. Apa pengertian dari etika penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi ? 2. Bagaimana contoh netiket atau etika dalam berinternet ? 3. Apa itu information service ? 4. Apa maksud dari pelanggaran etika dalam berinternet ? 5. Bagaimana pandangan umum Undang-Undang Hak Cipta Republik Indonesia ? 6. Bagaimana tinjauan reguler kejahatan di internet ? 1.3 Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui pengertian etika penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi. 2. Untuk mengetahui contoh netiket atau etika dalam berinternet. 3. Untuk mengetahui information service. 4. Untuk mengetahui maksud dari pelanggaran etika dalam berinternet. 5. Untuk mengetahui pandangan umum dari Undang Undang Hak Cipta Republik Indonesia. 6. Untuk mengetahui tinjauan reguler kejahatan di internet.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Etika dalam Penggunaan TIK Etika (etchic) bermakna sekumpulan azas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak,tata cara (adat,sopan santun) mengenai benar dan salah tentang hak dan kewajiban yang dianut oleh suatu golongan atau masayarakat. 1.1.1
Etika dalam Penggunaan TIK Dalam beberapa aspek,etika TIK ada kaitan erat dengan etika profesi,keterhubungan
tersebut
terutama
dalam
memahami
dan
menghormati budaya kerja yang ada, memahami profesi dan memahami peranan perusahaan dan organisasi dan memahami hUkum. Terkaiat dengan bidang hokum maka pengguna harus mengetahui undang-undang yang membahas tentang HAKI (Hak Atas Kekayaan Intektual) dan pasal-pasal yang membahas hal tersebut. Beberapa isu yang muncul dalam penggunaan TIK di antaranya : 1. Cybercrimes: ancaman terhadap keamanan dan penyalahgunaan internet diantaranya: Legal exposures seperti Financial dan E-commers Exposures serta Penanggulangan cybercrimes 2. Privasi Aspek privasi dalam TIK diantaranya: a. Keleluasaan privadi,data/atribut pribadi. b. Persoalan yang menjadi perhatian 3. Implikasi social a. Gangguan
spamming/junk
mail,stalking
yang
menggangu
kenyamanan. b. Cookies 4. Perlindungan Privasi Universal a. Penyebaran informasi pribadi perlu dibatasi menurut tujuan penggunaannya dan harus diperoleh dari sumber yang sah,berisikan data yang akurat,dilindungi dengan baik secara transparan.
b. Infromasi pribadi tidak boleh untuk bisnis selain dari tujuan semula perolehannya. c. Dalam memperoleh informasi pribadi,pengguna untuk tujuan bisnis harus
memberitahukan
kepada
pemilik
data
tentang
tujuan
penggunaannya. d. Pengguna informasi untuk tujuan bisnis harus mengambil tindakan yang diperlukan untuk melindungi data pribadi. 5. Lingkup Perlindungan Privasi dan Cyberspace a. Pengumpulan (collecting) b.
Pemanfaatan (use)
c. Maksud pemanfaatan (purpose) d. Kepada siapa informasi dipertukarkan (whom share) e. Perlindungan data (protection of data) f. Pengiriman melalui e-mail (sending via e-mail) g. Cookies 6. Hak Kekayaan Intelektual Hak kekayaan inteletual sama dengan hak atas sesuatu benda yang berasal dari otak. 1. Pengelompokan HAKI a. Hak Cipta (copyright) b. Hak milik perindustrian 2. Undang-undang HAKI 7. Etika TIK dalam Pendidikan a. Dunia Pendidikan sebagai Sumber Etika dan Penjaga Moral b. Sumber Daya Manusia c. Desain dan Konten
1.1.2
Pentingnya Etika Menggunakan TIK Perkembangan internet yang begitu pesat membutuhkan aturan atau
etika. Beberapa alas an yang cukup kuat mengenai pentingnya etika berinternet antara lain:
a. Pengguna internet berasal dari berbagai Negara yang memiliki budaya,bahasa dan adat istiadat berbeda-beda. b. Pengguna internet meupakan orang-orang yang hidup dalam dunia anonymous yang tidak mengharuskan pernyataan identitas asli dan berinteraksi. c. Pengguna internet selalu bertambah setiap saat dan memungkinkan masuknya penghuni baru di dunia maya tersebut. d. Pengguna internet kadang bersikap tidak etis terhadap fasilitas internet.
2.2 Netiket : Contoh Etika Berinternet Netiket
atau
netiquette
adalah
etika
dalam
berkomunikasi
menggunakan internet. 1. Netiket pada one to one communication Kondisi dimana komunikasi terjadi antar individu dalam sebuah dialog sebagai contoh adalah komunikasi dengan via elektronik mail.Dibawah ini ada beberapa netiket pada komunikasi dengan mail. a. Jangan terlalu banyak mengutip b. Perlakukan e-mail secara pribadi c. Jangan membicarakan orang lain d. Jangan gunakan CC e. Jawablah secara masuk akal f. Lakukan publikasi secara tertulis tentang petunjuk yang harus dilakukan user jika dihadapkan pada pesan yang tidak sah,tidak pantas dalam pemakian e-mail g. Jangan gunakan format HTML h. Berikan jawaban dengan segera ke pengguna jika ada pertanyaan mengenai pesan yang tidak sah,tidak pantas tersebut dengan segera. i. Jelaskan aturan kepada pengguna mengenai kuota disk atau system rules yang lain. j. Selidiki keluhan yang terjadi pada pengguna dengan pikiran yang jernih dan terbuka.
2. Netiket pada one to many communication Konsep komunikasi one to many communication adalah bahwa satu orang bisa berkomunikasi kepada beberapa orang sekaligus.Seperti yang terjadi pada mailing list dan net news. Beberapa hal di bawah ini adalah netiket untuk berkomunikasi bagi pengguna (user) mailing list atau netnews. a. Baca terlebih dahulu mailing list atau netnews atau melakukan posting surat yang pertama kali kepada mailing list. b. Tidak menyalahgunakan moderator atau pengurus system menyangkut perilaku yang dilakukan oleh anggota system tersebut. c. Berhati-hatilah dengan kata-kata yang akan ditulis. d. Bahwa membaca berita dan posting data keduanya mengambil sumber daya system. e. Artikel atau tulisan yang akan di posting haruslah singkat dan to the point. f. Buatlah subject line yang mengikuti aturan atau konveksi yang disepakati dalam kelompok komunikasi tersebut. g. Tidak boleh mengirim artikel yang berbau spoofing (pemalsuan) yang forgeries (lelucon) kecuali mailing list yang bernuansa humor. h. Beberapa mailing list menyambut atau memperbolehkan posting teks iklan. i. Usahakan meletakan signature atau tanda tangan di setiap teks yang di posting. j. Jika dalam melakukan komunikasi terjadi selisih paham atau perdebatan secara pribadi dengan peserta lain,sebaiknya perdebatan dilanjutkan melalui jalur pribadi (email to email). k. Tidak etis dan tidak diperbolehkan mengirimkan teks yang berbau seksual dan rasialis mengingat bahwa anggota yang berada pada komunitas tersbut memiliki budaya,lifestyle dan keyakinan yang berbeda. Khusus untuk pengguna mailing list terdapat beberapa netiket tambahan sebagai berikut :
a. Setiap individu bertanggung jawab untuk melakukan subscribe dan unsubscribe pada setiap mailing list.Kirimkan subscribe dan unsubscribe tersebut ke alamat yang benar. b. Jika melakukan pendaftaran pada mailing list biasanya akan mendapatkan balasan yang berupa subscribe message. c. Secara umum kita tidak mungkin mengambil kembali pesan yang sudah dikirim. d. Jangan mengirim file yang berukuran besar karena dapat mengganggu system. 2.3 Information Service Pada perkembangan internet,diberikan fasilitas dan berbagai layanan baru yang disebut layanan informasi (information sevice) berbagai layanan diantaranya: Gopher,Wais, World Wide web,multi User dimensions,mulit user dimensions which are object oriented.petunjuk umum pada dokumen IETF tentang netiket menyatakan beberapa hal tentang layanan information service ini. Beberapa hal tersebut antara lain : a. Bahwa semua jasa tersebut adalah kepunyaan orang. b. Jika
mendapatkan
kesalahan
terhadap
layanan
tersebut,lakukan
pengecekan pertama kali terhadap kondisi lokal sistem tersebut seperti misalnya file configurations sebelum akhirnya melakukan komplen kepada penyedia layanan. c. Pemakaian perlu mengetahui bagaimana file layanan tersebut bekerja dengan sistem lokal yang dimilikinya. d. Pemakaian information service harus menggunakan pikiran yang terbuka bahwa di dalam internet terhubung berjuta-juta orang dengan kultur yang mungkin berbeda dengan kultur masyarakat di mana pengguna berada.
2.4 Pelanggaran Etika Berinternet Seperti halnya etika dalam kehidupan bermasyarakat,sanksi yang diperoleh terhadap suatu pelanggaran adalah sanksi sosial. Sanksi sosial tersebut bisa saja berupan teguran atau dikucilkan dari kehidupan
bermasyarakat. Sanksi yang akan diterima jika melanggar etika atau normanorma yang berlaku adalah dikucilkan dari kehidupan berinternet. 2.5 Tinjauan Umum Undang-undang Hak Cipta Republik Indonesia Hak cipta adalah hak ekslusif bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau memberikan izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan menurut undang-undang yang berlaku. 2.5.1
Pengertian pencipta,pencipta dan pemegang hak cipta Pencipta adalah seorang atau beberapa orang yang secara bersama-
sama atas aspirasinya melahirkan suatu ciptaan berdasarkan kemampuan pikiran,imajinasi,kecekatan,keterampilan atau keahlian yang dituangkan dalam bentuk yang khas dan bersifat pribadi. Ciptaan adalah hasil setiap karya pencipta yang menunjukan keaslian dalam lapangan ilmu pengetahuan,seni dan sastra. Pemegang hak cipta adalah pencipta sebagai pemilik hak cipta atau pihak yang menerima hak tersebut dari pencipta atau pihak lain yang menerima lebih lanjut hak dari pihak yang menerima hal tersebut. 2.5.2
Fungsi dan sifat hak cipta Pada bagian tentang fungsi dan sifatnya,hak cipta dianggap sebagai
benda yang bergerak.Hak cipta dapat beralih atau dialihkan,baik seluruh maupun sebagian karena pewarisan,hibah,wasiat,perjanjian tertulis atau sebab lain yang dibenarkan oleh peraturan undang-undang. Dalam hal pewarisannya hak cipta setelah penciptanya meninggal dunia menjadi milik ahli warisnya atau milik penerima wasiat dan hak cipta tersebut tidak dapat disita,kecuali jika hak itu diperoleh dengan melawan hukum. 2.5.3
Hak cipta atas ciptaan yang penciptanya tidak diketahui
Hak cipta atas ciptaan yang tidak diketahui penciptanya seperti karya peninggalan prasejarah,sejarah,benda budaya nasional .folkare dan hasil kebudayaan rakyat yang menjadi milik bersama.
2.5.4
Jenis ciptaan yang dilindungi Dalam undang-undang ini,ciptaan yang dilindungi adalah ciptaan
dalam bidang ilmu pengetahuan,seni,sastra yang mencakup :
Buku,program komputer,pamplet,perwajahan,karya tulis
yang
diterbitkan.
Ceramah, kuliah, pidato, dan ciptaan lainnya yang sejenis.
Alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan.
Lagu atau musik.
Drama
atau
drama
musikal,
tari,
koreografi,pewayangan,
pentomime.
Seni rupa.
Arsitektur, peta, seni batik, fotografi, dan karya lain dari hasil penalihwujudan.
2.5.5
Beberapa hal yang tidak dianggap pelanggaran hak cipta
a. Pengumuman atau perbanyakan lambang negara dan lagu kebangsaan menurut sifatnya yang asli. b. Pengumuman segala sesuatu yang diumumkan oleh atas nama pemerintah, kecuali apabila hak cipta itu dinyatakan dilindungi,kecuali apa hak cipta itu dinyatakan dilindungi baik dengan peraturan undang-undang maupun dengan pernyataan pada ciptaan itu sendiri atau ketika ciptaan itu diumumkan. c. Pengambilan berita aktual baik seluruhnya maupun sebagian dari kantor berita,lembaga penyiaran,dan surat kabar atau sumber sejenis lainnya dengan ketentuan sumbernya harus disebutkan secara lengkap. 2.5.6
Masa Berlaku Hak Cipta
a. Hak cipta atas ciptaan buku,pamplet dan semua hasil karya tulis lain,drama atau drama musikal,segala bentuk seni rupa berlaku seumur
hidup pencipta dan terus berlangsung hingga 50 tahun setelah pencipta meninggal dunia. b. Hak cipta atas ciptaan program komputer, sinematografi, fotografi, database, dan karya hasil pengalihwujudan, berlaku selama 50 tahun sejak petama kali diwujudkan. 2.5.7
Ketentuan Pidana
a. Bahwa yang dimaksud dengan hak ekslusif adalah hak yang semata-mata diperuntukan bagi pemegangnya sehingga tidak ada pihak lain yang boleh memanfaatkan seperti mengumumkan atau memperbanyak hak tersebut tanpa izin pemegangnya. b. Dalam pengertian mengumumkan termasuk di dalamnya kegiatan menerjemahkan
mengadaptasi,
mengaransemen,
mengalihwujudkan,
menjual, menyewakan, meminjamkan mempertunjukan kepada publik dan mengkomunikasi ciptaan kepada publik melalui sarana apapun. c. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa izin melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud di atas dapat dipidana dengan penjara masingmasing paling cipta ke program komputer sejak saat itu sistem operasin termasuk dalam perangkat lunak yang dilindungi oleh hak cipta pada beberapa negara di dunia. 2.5.7
Pendaftaran Hak Cipta Dalam UUHC pasal 2 ayat 1 dikatakan bahwa hak cipta merupakan hak ekslusif bagi pencipta atau pemegang hak cipta untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaanya,yang timbul secara otomatis setelah suatu ciptaan dilahirkan.Hal itu berarti bahwa begitu ciptaan lahir maka saat itu juga secara otomatis hak cipta akan melekat pada penciptanya.
2.5.8
Pelanggaran Hak Cipta Sebagai sebuah produkdigital,perangkat lunak komputer sangat rentan terhadap pembajakan. Lima macam bentuk pembajakan perangkat lunak seperti dibawah ini :
a. Memasukan perangkat lunak illegal ke hardisk. b. Softlifting, terjadi jika sebuah lisensi dipakai melebihi kapasitas penggunaan seperti yang tercantum dalam lisensi tersebut.
c. Penjualan CD ROOM illegal. d. Penyewaan perangkat lunak illegal e. Downloading illegal, melakukan download terhadap sebuah program komputer dari internet dengan tidak mematuhi kaidah yang tertera pada lisensi download. 2.5.9
Upaya Mengatasi Pelanggaran Hak Cipta a. Solusi yang pertama untuk mengatasi maraknya pelanggaran hak cipta tentunya berawal dari membangun budaya masyarakat untuk menghargai hasil karya orang lain. b. Solusi kedua adalah bahwa pemerintah,baik dari instansi terkait,jajaran penegak hukum dan segenap lapisan masyarakat hendaknya sepakat untuk secara bersama-sama memerangi pembajakan karya intelektual merupakan
perbuatan
yang
merugikan
perekonomian
bangsa,
menghancurkan kreatifitas dan merendahkan martabat bangsa.
2.6 Tinjauan Reguler Kejahatan di Internet 2.6.7
Pengertian Cyberscrime Merupakan pemanfaatan
bentuk
yang
kejahatan
ditimbulkan
yang
karena
ditimbulkan
pemanfaatan
karena teknologi
internet,dapat dikatakan bahwa cyberscrime dapat didefinisikan sebagai perbuatan melawanhukum yang dilakukan dengan menggunakan internet yang berbasis pada kecanggihan teknologi komputer telekomunikasi. 2.6.8
kararakteristik cyberscrime Selama kejahatan konvensional kita mengenal adanya dua jenis kejahatan sebagai berikut :
a. Kejahatan kerah biru (blue collar crime) merupakan jenis kegiatan atau tidak kriminal yang dilakukan secara konvensioanal seperti misalnya perampokan,pencurian,pembunuhan. b. Kejahatan kerah putih (white collar crime) merupakan kejahatan jenis ini terbagi
dalam
empat
kelompok
kejahatan
yakni
korporasi,kejahatan birokrat,malpraktek dan kejahatan individu.
kejahatan
Cybercrime sendiri sebagai kejahatan yang muncul sebagai akibat adanya komunitas dunia maya di internet,memiliki karakteristik tersendiri yang berbeda dengan kedua model kejahatan diatas.Karakteristik unik dari kejahatan dunia maya tersebut antara lain menyangkut lima hal : 1. Ruang lingkup kejahatan 2. Sifat kejahatan 3. Pelaku kejahatan 4. Modus kejahatan 5. Jenis kerugian yang ditimbulkan
2.6.9
Jenis cybercrime
1. Berdasarkan jenis aktivitasnya berdasarkan jenis aktifitasnya yang dilakukan,cybercrime dapat digolongkan menjadi beberapa jenis yaitu : a. Unauthorized Acses. Cybercrime jenis ini merupakan kejahatan yang terjadi ketika seseorang memasuki atau menyusup. b. Illegal contents merupakan kejahatan yang dilakukan dengan memasuki data atau informasi ke internet tentang sesuatu hal yang tidak benar,tidak etis,dan dapat dianggap melanggar hukum atau mengganggu ketertiban hukum. c. Penyebaran virus secara sengaja. d. Data forgery kejahatan jenis ini dilakukan dengan tujuan memalsukan data pada dokumen penting yang ada di internet. e. Cyber espionage merupakan kejahatan yang memanfaatkan jaringan internet untuk melakukan kegiatan semata-mata terhadap pihak lain,dengan memasuki sistem jaringan komputer computer netwok system pihak sasaran. f. Cyberstalking kajahatan jenis ini dilakukan untuk mengganggu atau melecehkan seseorang dengan memanfaatkan komputer misalnya menggunakan e-mail dan dilakukan dengan berulang-ulang.
g. Carding merupakan kejahatan yang dilakukan untuk mencuri nomor kartu kredit milik orang lain dan digunakan dalam transaksi perdagangan di internet. h. Hacking dan cracking istilah hacker biasanya mengacu pada seseorang yang punya minat besar untuk mempelajari sistem komputer secara detail dan bagaimana mengingatkan kapabilitasnya. i. Cybersquatting and typosquatting cybersquatting merupakan kejahatan yang dilakukan dengan mendaftarkan domain nama perusahaan orang lain dan kemudian berusaha menjualnya kepada perusahaan tersebut dengan harga yang lebih mahal. j. Hijacking merupakan kejahatan melakukan pembajakan hasil karya orang lain,yang paling sering terjadi adalah software piracy (pembajakan perangkat lunak). k. Cyber terorism suatu tindakan cybercrime termasuk cyber terorism jika mengancam pemerintah atau warga negara,termasuk cracking ke situs pemerintah atau militer.