PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN ANTARA MENGGUNAKAN MESIN PELONTAR DENGAN BANTUAN TEMAN TERHADAP KETERAMPILAN FOREHAND DALAM TENIS LAPANGAN (Eksperimen pada Mahasiswa PJKR Tingkat III Universitas Siliwangi)
Oleh LAILA FITRIANI SUSANTI 102191044 Dibawah bimbingan : H. Gumilar Mulya, Drs., M.Pd. dan Ucu Muhamad Afif, S.pd., M.Pd.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA 2014
ABSTRAK Penelitian eksperimen ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang efektifitas latihan forehand antara menggunakan mesin pelontar dengan bantuan teman terhadap keterampilan forehand dalam tenis lapangan pada mahasiswa PJKR tingkat III Universitas Siliwangi Tasikmalaya. Instrumen yang digunakan adalah tes keterampilan forehand. Populasi dan sampel penelitian ini adalah mahasiswa PJKR tingkat III Universitas Siliwangi angkatan 2011 sebanyak 20 orang dari 232 orang diambil secara proporsional random sampling. Penelitian ini menyimpulkan bahwa mesin pelontar dan bantuan teman secara signifikan memberikan pengaruh yang berarti terhadap keterampilan forehand tenis lapangan. Kata Kunci : Perbandingan, mesin pelontar, bantuan teman, keterampilan, forehand, dan tenis.
ABSTRACT The aim of this experimental study was to obtain information about the effectiveness of the use of exercise forehand thrower machine with the help of a friend to the forehand in tennis skills at 3rd level university student PJKR Siliwangi Tasikmalaya. The instrument used were forehand skill test. The population and the sample were students PJKR 3rd level Siliwangi University class of 2011 as many as 20 peoples of 232 peoples taken proportional random sampling. This research concluded that the engine launcher and friends help to significantly influence the meaning of the tennis forehand ground skills.
1
2 Keywords: Comparison, the machine launcher, help friends, skills, forehand, and tennis.
A. PENDAHULUAN Olahraga adalah salah satu dari bentuk peningkatan kualitas manusia Indonesia yang diarahkan pada pembentukan watak dan kepribadian, disiplin dan sportivitas yang tinggi, serta peningkatan prestasi yang dapat membangkitkan rasa kebangsaan nasional. Kegiatan olahraga tidak hanya dilakukan diperkotaaan saja,akan tetapi sudah dilakukan oleh masyarakat pedesaan. Mulai dari anak-anak hingga orang tua turut ambil bagian dalam kegiatan olahraga. Hal ini terjadi karena masyarak semakin sadar akan pentingnya kegiatan olahraga, baik untuk tujuan rekreasi, kesehatan, maupun olahraga yang dilakukan untuk tujuan prestasi. Untuk itu dibutuhkan pengembangan dan pembinaan di bidang olahraga sebagai upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia. Dewasa ini siapa yang tidak mengenal tenis lapangan. Olahraga ini tidak kalah tenarnya dengan sepakbola ataupun badminton. Menurut Kusyanto (2010:47) tenis lapang ialah “ Suatu permainan yang menggunakan sebuah raket dan bola dipukul melewati sebuah net”. Permainan ini berlaku untuk putra maupun putri dengan bentuk tunggal (single), ganda (double), dan ganda campuran (mixed double). Tenis lapangan adalah suatu permainan yang dilakukan di luar ruangan (out door) dan di dalam ruangan (indoor). Perkembangan tenis lapangan di Indonesia khususnya di wilayah Tasikmalaya telah mengalami peningkatan yang sangat baik, hal ini dapat dilihat dari banyaknya masyarakat yang menggemari tenis lapangan bukan hanya kalangan pejabat saja tetapi sekarang tenis lapangan sudah mulai bermasyarakat siapapun bisa dengan mudah memainkannya. Terbukti dengan banyaknya even-even pertandingan yang di selenggarakan.
3 Pada saat latihan, terdapat berbagai macam kriteria untuk latihan dalam permainan tenis lapangan, sehingga tidak akan menimbulkan perasaan bosan dan jenuh terhadap program latihan yang diberikan. Tenis lapangan merupakan satu cabang olahraga yang di pertandingkan berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin. Cabang olahraga ini sangatlah digemari tidak hanya d luar ruangan tetapi juga olahraga ini dapat di mainkan di dalam ruangan. Namun untuk menguasainya seorang pemain harus terlebih dahulu menguasai teknik dasar. Seorang pemain tenis lapangan membutuhkan kondisi fisik yang baik agar mampu mengikuti pertandingan dari awal hingga akhir. Kondisi fisik atau kebugaran jasmani adalah “kemampuan tubuh untuk melakukan berbagai macam aktifitas tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan dapat segera pulih kembali sebelum datang aktifitas lainnya” ( Badriah, 2002:21). Dengan keterampilan yang dimilikinya, seorang pemain tenis harus bermain secara optimal atau memiliki kemampuan teknik, fisik mental dan taktik yang baik, serta mampu menghadapi berbagai macam tekanan yang mungkin terjadi pada saat pertandingan. “Teknik adalah cara atau kemampuan seseorang untuk melalukan sesuatu” (Poerwadiminta, 1993:1035). Pada permainan tenis lapangan terdapat beberapa teknik dasar yang harus di kuasai oleh seorang pemain tenis lapang yaitu : Pegangan (Grip), sikap siap (Stance), pukulan (Stroke), dan penempatan kaki. Forehand merupakan stroke yang paling umum dipakai dalam tenis. Dalam bermain tenis pukulan forehand merupakan salah satu tehnik dasar dalam bermain tenis yang membutuhkan komponen kekuatan otot lengan, karena komponen kekuatan merupakan kemampuan gerak dasar fisik atau aktivitas fisik manusia. Dalam pelaksanaanya forehand untuk dapat memukul bola melewati net dari daerah baseline dan bola yang harus dipukul jatuh di daerah baseline lapangan
4 diperlukan kemampuan fisik tertentu yaitu kekuatan tangan dan kekuatan lengan untuk mengayunkan raket. Forehand adalah salah satu jenis teknik dasar pukulan yang mempunyai peranan penting di dalam permainan tenis lapangan. Hal ini karena forehand merupakan satu-satunya pukulan yang sedikitnya setengah dari seluruh pukulan yang ada, dan dapat digunakan untuk menyerang dan bertahan pada permainan tenis lapangan. Karena dilihat dari efektivitasnya pukulan forehand , maka penulis tertarik untuk membahas mengenai pukulan forehand sebagai variabel dari penelitian ini. Berdasarkan pengalaman penulis sebagai mahasiswa di Universitas Siliwangi Tasikmalaya, para mahasiswa masih mengalami kesulitan dalam teknik dasar forehand. Dalam melakukan forehand masih ada yang tidak sesuai dengan teknik pukulan
forehand itu sendiri.Untuk
mengatasi kesulitan dalam teknik forehand penulis menerapkan latihan menggunakan mesin pelontar dan bantuan teman dan membandingkan kedua latihan tersebut mana yang lebih berpengaruh terhadap teknik forehand. Dalam proses latihan terdapat banyak sekali cara-cara latihan yang dapat digunakan sehingga tujuan latihan dapat tercapai. Mesin pelontar adalah mesin yang digunakan untuk memudahkan seseorang dalam latihan. Di dalam mesin plontar terdapat banyak fitur yang dapat mengatur arah datangnya bola untuk menyebar bola secara acak ke keseluruh lapangan. Serta memberikan jangkauan yang baik dan kontrol penuh, kecepatan, waktu pemisahan, dan ketinggian.dengan menggunakan mesin pelontar dapat membakar kalori karena kaki akan terus bergerak bersiap-siap memukul bola saat bola datang menghampiri kita. Dengan menggunakan mesin pelontar denyut jantung akan
5 bekerja lebih cepat dari sebelumnya karena harus menyiapkan posisi yang tepat untuk memukul bola. Ayunan demi ayunan, tangan, kaki akan bekerja. Latihan dengan bantuan teman adalah untuk membantu memudahkan seseorang dalam melakukan latihan dengan cara melemparkan bola secara manual. Posisi pelempar yaitu berada di area permainan lawan di belakang net. Penelitian ini dilaksanakan pada mahasiswa PJKR tingkat III Universitas Siliwangi Tasikmalaya. Sampel penelitian penulis tetapkan sebanyak 20 orang diambil secara proporsional random sampling. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, instrumen penelitian menggunakan tes keterampilan forehand. Lokasi dan tempat pelaksanaan penelitian dilakukan di Lapang Tenis Universitas Siliwangi Tasikmalaya. B. METODOLOGI PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, dengan desain penelitian yaitu one
group pres–test dan post–tes design. Dalam penelitian ini penulis
menggunakan variabel bebas dan variabel terikat, dimana variabel bebasnya adalah latihan menggunakan mesin pelontar dan dengan bantuan teman dan variabel terikatnya adalah keterampilan forehand permainan tenis Lapangan. Penulis dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data yaitu studi lapangan (field research) dengan cara melaksanakan observasi dan serangkaian tes serta studi kepustakaan. Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah berupa tes keterampilan forehand permainan tenis. Populasi dan sampel penelitian ini adalah mahasiswa PJKR tingkat III Universitas Siliwangi sebanyak 20 orang. Sampel diambil dengan menggunakan teknik
proporsional random
sampling. Langkah-langkah yang penulis lakukan dalam penelitian ini yaitu menetapkan metode penelitian, menentukan populasi serta memilih dan menetapkan sampel, mempersiapkan instrumen penelitian, mengadakan tes awal, mengadakan proses latihan, melaksanakan tes akhir,
6 mengolah dan menganalisis data serta melakukan pengujian hipotesis, mengambil kesimpulan, dan pelaporan hasil penelitian. Dalam penelitian ini, untuk mengolah dan menganalisis data menggunakan rumus-rumus statistik, dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Membuat distribusi frekuensi, langkah-langkahnya adalah menentukan rentang, menentukan kelas interval, dan menentukan panjang interval 2. Menghitung skor rata-rata (mean) dari masing-masing 3. Menghitung standar deviasi atau simpangan baku 4. Menghitung varians dari masing-masing tes 5. Menguji normalitas data dari setiap tes melalui penghitungan statistik Lilliefors (ℓ) 6. Menguji homogenitas dari data setiap tes melalui penghitungan statistik F 7. Menguji diterima atau ditolaknya hipotesis melalui pendekatan uji kesamaan dua rata-rata uji satu pihak (uji t') Penelitian ini menggunakan metode eksperimen melalui pengamatan setiap latihan, maka pengambilan data dan penelitian dilaksanakan pada Mahasiswa PJKR tingkat III Universitas Siliwangi Tasikmalaya, selama 7 minggu atau 18 kali latihan, yaitu setiap hari Senin, Rabu dan Jumat. Kegiatan penelitian, tes awal dan akhir dilaksanakan di lapangan Tenis Universitas Siliwangi Kota Tasikmalaya.
C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Deskripsi Data Sesuai dengan permasalahan yang penulis bahas dalam penelitian ini, berikut ini penulis kemukakan nilai hasil latihan keterampilan forehand tenis lapangan yang merupakan hasil latihan keterampilan forehand tenis lapangan sebelum dan sesudah mengikuti latihan dengan menggunakan mesin pelontar dan dengan bantuan teman. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah ini.
7 Tabel 1. Deskripsi Data Hasil Penelitian (Tes forehand) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Nama BARKAH ROMDONI MITOS MAHARDIKA FALAH M RABBI EKA FAJAR MOCH FAJAR ABDUL KHOLIK K ABDUL KHOLIK RANDI NANDIKA RANDI HIDAYTULLOH ANDRI SEPTIAN DADANG K ADAM NURHOLIS ROBY G MIMIH C EKA AGUNG SOPWAN RONA CAHYA FAJRI HARIS RUDI
Tes Awal
Tes Akhir
13 7 7 11 16 8 6 13 14 9 10 10 6 9 13 11 9 10 6 11
17 12 11 15 20 12 11 20 19 15 15 13 10 14 17 15 13 15 9 14
Data tersebut di atas diolah dengan menggunakan pendekatan statistik sesuai dengan teknik pengolahan data yang dikemukakan dalam BAB III. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan rumus-rumus statistik didapatkan gambaran data nilai Rata-rata, Standar Deviasi, dan Varians dari tes awal dan tes akhir kelompok A dan kelompok B. Hasilnya dapat dilihat pada tabel 2 dibawah ini.
8 Tabel 2. Hasil perhitungan Rata-rata, Standar Deviasi, dan Varians dari Kedua Kelompok Latihan
Nilai Rata-rata ഥ) (ࢄ
Simpangan Baku (S)
Varians (S2)
Kelompok A: - Tes Awal
10,4
3,5
12,25
- Tes Akhir
15,2
3,8
14,44
Kelompok B: - Tes Awal
9,5
2,2
4,84
- Tes Akhir
13,5
2,5
6,25
Kelompok Belajar
2. Pengujian Persyaratan Analisis a.Hasil Penghitungan dan Pengujian Normalitas Data Kelompok A dan B Penghitungan distribusi normal menggunakan tes kecocokan Lilliefors (L). Hasil penghitungan akan menentukan pendekatan yang dipergunakan dalam analisis data, apakah pendekatan parametrik atau non-parametrik. Pendekatan parametrik digunakan apabila hasil tes tersebut ternyata normal. Sedangkan pendekatan non-parametrik digunakan apabila hasil penghitungan tersebut ternyata tidak normal. Untuk itu setelah dihitung diperoleh hasil penghitungan pada tabel 3 di bawah ini.
9 Tabel 3 Hasil Pengujian Normalitas Data
Variabel Tes
Nilai L Hitung (Lo) Nilai L tabel (α) = 0,95
Hasil
Kelompok A: - Tes Awal
0,1554
0,258
Normal
- Tes Akhir
0,1996
0,258
Normal
Kelompok B: - Tes Awal
0,1482
0,258
Normal
- Tes Akhir
0,1742
0,258
Normal
Dari hasil Tabel 3 di atas, dapat diketahui bahwa Lo dengan taraf nyata (α = 0,95) dan dk = k – 3 semua angka Lo hitung lebih kecil dari Lα tabel. Dengan demikian semua Lo berada di dalam daerah penerimaan hipotesis. Ini berarti hasil pengujian normalitas data dari setiap periode tes berdistribusi normal dapat diterima.
b.Pengujian Homogenitas Data Salah satu syarat lain pengujian hipotesis dengan uji-t adalah data tersebut harus berdistribusi homogen. Untuk mengetahui homogen atau tidaknya sampel yang diteliti, maka perlu pengujian homogenitas dari sampel penelitian. Hasil penghitungan homogenitas dalam tabel 4 berikut ini.
10 Tabel 4 Hasil Pengujian Homogenitas Variabel
Nilai F-hitung
F-tabel α = 0,95 (9:9)
Hasil
1,18
3,18
Homogen
1,29
3,18
Homogen
Kelompok A - Tes Awal - Tes Akhir Kelompok B - Tes Awal - Tes Akhir
Dari Tabel 4.3 di atas dapat dilihat bahwa F-tabel dengan taraf nyata (α = 0,95) dk = V1 dan V2, dan kedua kelompok F-hitungnya lebih kecil dari F-tabel maka dinyatakan berdistribusi homogen dapat diterima. 3. Pengujian Hipotesis Peningkatan Hasil Latihan Kedua Kelompok Pengujian hipotesis bertujuan untuk membuktikan apakah hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini benar atau tidak. Untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan tersebut digunakan uji perbedaan dua rata-rata. Untuk menguji adanya perbedaan dua rata-rata digunakan Uji t. Uji ini untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan pengaruh yang signifikan terhadap hipotesis yang diajukan. Hasil pengujian hipotesis adalah sebagaimana dalam tabel 5 di bawah ini.
11 Tabel 5 Uji Peningkatan Pembelajaran Kelompok A dan Kelompok B
Variabel
Nilai t-hitung
t0,975(18)
Hasil
2,94
2,10
Signifikan
3,81
2,10
Signifikan
Kelompok A - Tes Awal - Tes Akhir Kelompok B - Tes Awal - Tes Akhir
Kriteria pengujian, terima hipotesis (Ho) jika -t (1 – ½ α) < t < t (1 – ½ α), dimana t (1 – ½ α) didapat dari distribusi t dengan derajat kebebasan (dk) = n–1 dan peluang (1 – ½ α). Taraf nyata α = 0,95 atau tingkat kepercayaan 95% untuk harga t lainnya hipotesis ditolak. Artinya hipotesis nol diterima apabila t-hitung berada dalam daerah penerimaan yakni -2,10 < t < 2,10. Dari tabel 5 dapat dilihat bahwa t-hitung lebih besar dari t-tabel. Ini berarti t-hitung berada di luar daerah penerimaan hipotesis (Ho). Dengan demikian kedua kelompok tersebut mempunyai peningkatan atau perkembangan hasil yang signifikan (berarti). 4. Pembahasan Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, menunjukan bahwa baik kelompok A yang latihan forehand menggunakan mesin pelontar, maupun kelompok B yang latihan forehand menggunakan latihan teman, maka dapat penulis bahas hasil penelitian ini sebagai berikut.
12 1.
Latihan dengan menggunakan mesin pelontar memberi pengaruh secara berarti terhadap keterampilan forehand tenis lapangan Hipotesis tersebut hasilnya diterima, karena terbukti dari pengujian hipotesis secara
statistika yang menyatakan bahwa secara signifikan latihan dengan menggunakan mesin pelontar memberi pengaruh secara berarti terhadap keterampilan forehand tenis lapangan pada mahasiswa tingkat III Universitas Siliwangi. Kebenaran pengujian hipotesis tersebut didukung oleh data hasil penelitian dengan menggunakan uji-t, dengan hasil t-hitung sebesar 2,94 lebih besar dari t-tabel (2,10) dan berada di luar daerah penerimaan hipotesis. Dengan demikian hipotesis nol ditolak pada taraf nyata (α) = 0,95 dan dk = n - 1. Ini berarti terdapat pengaruh yang berarti dari hasil pembelajaran tersebut. 2.
Latihan dengan menggunakan bantuan teman memberi pengaruh secara berarti terhadap keterampilan forehand tenis lapangan Hipotesis tersebut hasilnya diterima, karena terbukti dari pengujian hipotesis secara
statistika yang menyatakan bahwa secara signifikan latihan dengan menggunakan bantuan teman memberi pengaruh secara berarti terhadap keterampilan forehand tenis lapangan. Kebenaran pengujian hipotesis tersebut didukung oleh data hasil penelitian dengan menggunakan uji-t, dengan hasil t-hitung sebesar 3,81 lebih besar dari t-tabel (2,10) dan berada di luar daerah penerimaan hipotesis. Dengan demikian hipotesis nol ditolak pada taraf nyata (α) = 0,95 dan dk = n - 1. Ini berarti terdapat pengaruh yang berarti dari hasil pembelajaran tersebut.
13 3.
Latihan dengan menggunakan mesin pelontar dan dengan bantuan teman sama efektifnya terhadap keterampilan forehand tenis lapangan Hipotesis tersebut hasilnya diterima, karena terbukti dari pengujian hipotesis secara
statistika yang menyatakan bahwa secara signifikan tidak terdapat perbedaan hasil pembelajaran antara latihan dengan menggunakan mesin pelontar dengan menggunakan bantuan teman. Kebenaran pengujian hipotesis tersebut didukung oleh data hasil penelitian dengan menggunakan uji-t, dengan hasil t-hitung sebesar 2,0 lebih kecil dari t-tabel (2,10) dan berada di dalam daerah penerimaan hipotesis. Ini berarti bahwa kelompok A dan kelompok B sama baiknya. D. SIMPULAN Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data yang diperoleh melalui tes keterampilan tenis maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1.
Latihan menggunakan mesin pelontar memberikan pengaruh yang berarti terhadap keterampilan forehand dalam tenis lapangan pada mahasiswa PJKR tingkat III Universitas Siliwangi.
2.
Latihan menggunakan bantuan teman memberikan pengaruh yang berarti terhadap keterampilan forehand dalam tenis lapangan pada mahasiswa PJKR tingkat III Universitas Siliwangi.
3.
Latihan menggunakan mesin pelontar dan dengan bantuan teman sama efektifnya terhadap keterampilan forehand dalam tenis lapangan pada mahasiswa PJKR tingkat III Universitas Siliwangi.
14 E. DAFTAR PUSTAKA Abdoellah, Arma. 2007. Olahraga Untuk Perguruan Tinggi, Yogyakarta, Sastra Hudaya. Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Bina
Aksara. Badriah, Dewi, Laelatul. 2001. Fisiologi Olahraga dalam Perspektif Teoritis dan Praktik. Bandung: Pustaka Ramadhan. Bahagia , Yoyo dan Adang Suherman. 2000. “ Pendidikan Jasmani”, Makalah, Bandung : FPOK-UPI. Depdikbud. 1994. Garis-garis Besar Program Pengajaran pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta: Depdikbud. Harsono. 2001. Latihan Kondisi Fisik (Diktat). Bandung Harsono.1998. Coaching dan Aspek-aspek Psikologi dalam Coaching. Jakarta:Tambak Kusuma. Nurhasanah. 1983. Tes dan Pengukuran Pendidikan Olahraga. Bandung : FPOK IKIP Bandung. Pusat Bahasa Depdiknas. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Sajoto. 1988. Peningkatan dan Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Semarang: Dahara Frez. Sudjana. 1989. Metode Statistika. Bandung: Tarsito Suharnao. 1993. Metodologi Pelatihan. Yogyakarta: FPOK IKIP Yogyakarta. Surakhmad, Winarno. 1998. Dasar dan Teknik Research, Pengantar Metodologi IImiah. Bandung : Tarsito.