STRATEGI PEMASARAN BMT MELALUI MEDIA INTERNET (Studi Pada BMT Al-Fath, BMT Berkah Madani dan BMT Cengkareng Syariah Mandiri)
SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
Oleh: IRWAN SISKA 106046101641
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H/2010
STRATEGI PEMASARAN BMT MELALUI MEDIA INTERNET (Studi Pada BMT Al-Fath, BMT Berkah Madani dan BMT Cengkareng Syariah Mandiri) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
Oleh: IRWAN SISKA NIM. 106046101641
Pembimbing
DR. H. Umar Al Haddad, M.A NIP. 196809041994111001
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H/2010
UJIAN Skripsi yang bersjudul Strategi Pemasaran BMT Melalui Media Internet (studi Pada BMT Al-Fath, BMT Berkah Madani dan BMT Cengkareng Syariah Mandiri), telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 25 Nopember Skripsi
2010.
ini telah diterima ebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Program Strata 1 (S1) pada Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam)
Jakarta, 08 Desember 2010 Dekan,
Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH,MA, MM NIP. 195505051982031012
Panitia Ujian Munaqasyah Ketua
: Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH,MA, MM NIP. 195505051982031012 (.....................................)
Sekretaris
: H. Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag, MH (......................................) NIP. 197407252001121001
Pembimbing I : Dr. H. Umar Al Haddad, M.Ag NIP. 196809041994111001
(......................................)
Penguji I
: Dr. Euis Amalia, M.Ag NIP. 197107011998032002
(......................................)
Penguji II
: Drs. Burhanuddin Yusuf, MM NIP. 195406181981031001
(......................................)
KATA PENGANTAR Alhamdulillahirabil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat, hidayah dan ridho-Nya, penulis mampu menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Strategi Pemasaran Melalui Media Internet (Studi pada BMT Al-Fath, BMT Berkah Madani dan BMT Cengkareng Syariah Mandiri)”. Shalawat dan salam kepada Rasulullah Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya. Penulis menyadari bahwasanya skripsi ini jauh dari kesempurnaan, serta masih banyak kekurangannya. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimkasih dan penghargaan yang sebesar-sebasarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini dari awal hingga selesai skripsi ini, terutama kepada: 1. Bapak Prof. Dr. H. Amin Suma, SH, MH, MM., Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Dr. Euis Amalia, M.Ag, Ketua Jurusan Muamalat (Ekonomi Islam) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Bapak Dr. H. Umar Al Haddad, M.A., Dosen Pembimbing penulis yang bersedia meluangkan waktu dan tenaganya untuk membimbing penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini. 4. Seluruh staf pengajar dan civitas akademika Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membimbing penulis dalam menuntut ilmu di Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 5. Seluruh Pengurus dan Pengelola BMT Al-Fath terutama kepada Bapak Saimin, BMT Berkah Madani terutama kepada Bapak Wawan Windu Setiawan, dan BMT Cengkareng Syariah Mandiri terutama kepada Bapak Nurjulizar.
i
ii
6. Ayahanda Kaisar dan Ibunda Imbauwati, yang kasih sayangnya tidak terbatas kepada penulis, semoga Allah selalu menyayangi keduanya sebagaimana keduanya menyayangi penulis. 7. Adinda Dion Siska dan Gusweni Siska, yang selalu memberi semangat dan motivasi untuk menyelesaikan penelitian ini. 8. Adinda Susi Susanti, yang bersedia menemani dan memberikan semangat dalam menyelesaikan penelitian ini. Dan Kakanda Tutian Purnama yang selalu memberikan semangat. 9. Teman-teman PS C 2006 , teman seperjuangan dan berbagi kasih terutama Indra Azhar Ahmad, M Rizal Amiri, Mumu Muttaqin, Lia Syukriah, dan lain-lain. 10. Teman-teman GEMAKUSI Jakarta, teman berbagi sakit dan senang diperantauan terutama yang tinggal di Mess Batang Kuantan seperti Harri Muswen, Okta Miadi, Amrizaldi, M Iqbal Fikri, Nopriyanto, Febrian Sudarta, Radinal Fauzi, Imam Maryoko dan lain-lain. 11. Teman-teman HIMAPOKUS Jakarta, terutama Ahda Mutahhari, Devrian Ali Putra, Eri Prima, dan lain-lain. 12. Teman-teman Museum Virtual Kuantan Singingi, Kuansing Blogger Community, dan Blogger Bertuah. Semoga segala bentuk dorongan semangat, motivasi dan bimbingan mereka menjadi amal shaleh yang diridhai oleh Allah SWT, dan mendapat balasan yang berlipat ganda. Amin. Ciputat, 27 Ramadhan 1431 H
Irwan Siska
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………..
i
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR TABEL
vii
BAB I
1
BAB II
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah………………………..…......
1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah….………..…….
7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian…………………..……
8
D. Kerangka Teori……………………………………..…
9
E. Review Studi Terdahulu………………………………
10
F. Metodologi Penelitian………………………………...
12
G. Sistematika Penulisan…………………………..……..
14
TINJAUAN TEORITIS
17
A. Pemasaran……………………………….……………
17
1. Pengertian Pemasaran.……………………………
17
2. Pemasaran BMT…………………………………..
18
3. Strategi Pemasaran……………………………….
19
4. Segmentasi Pasar………………………………..
19
B. BMT…………………………………………………..
21
1. Pengertian…………………………………………
21
2. Produk-Produk BMT……………………………..
22
iv
BAB III
C. Internet……………………………………………….
27
1. Pengertian…………………………………………
27
2. Sejarah dan Perkembangan Internet………………
27
3. Aplikasi-Aplikasi Internet………………………..
30
SEKILAS TENTANG PROFIL BMT YANG DITELITI
33
A. BMT Al-Fath Kedaung……………………………….
34
1. Sejarah Berdirinya BMT Al-Fath………………....
34
2. Visi Misi…………………………………………..
35
3. Struktur Organisasi………………………………..
36
4. Produk-Produk BMT Al-Fath…………………….
37
5. Perkembangan Usaha BMT Al-Fath………………
39
B. BMT Berkah Madani………………………………….
41
1. Sejarah Berdirinya BMT Berkah Madani…………
41
2. Visi Misi…………………………………………...
44
3. Struktur Organisasi………………………………..
45
4. Produk-Produk BMT Berkah Madani…………….
46
5. Perkembangan Usaha BMT Berkah Madani………
47
C. BMT Cengkareng Syariah Mandiri
48
1. Sejarah Berdirinya BMT Cengkareng Syariah Mandiri…………………………………………….
48
2. Visi Misi…………………………………………...
49
3. Struktur Organisasi………………………………… 4. Produk-Produk BMT Cengkareng Syariah Mandiri...
50 51
v
5. Perkembangan Usaha BMT Cengkareng Syariah Mandiri……………………………………………… 52 BAB IV
STRATEGI PEMASARAN MELALUI MEDIA INTERNET PADA BMT AL-FATH, BMT BERKAH MADANI DAN BMT CENGKARENG SYARIAH MANDIRI A. Internet sebagai Media Pemasaran……………………..
54
B. BMT dan Pemanfaatan Internet………………………..
57
1. BMT Al-Fath dan Strategi Pemasaran Melalui Media Internet……………………………………….
59
2. BMT Berkah Madani dan Strategi Pemasaran Melalui Media Internet……………………………… 62 3. BMT Cengkareng Syariah Mandiri dan Strategi Pemasaran Melalui Media Internet………………….
65
C. Analisa Strategi Pemasaran melalui Media Internet dan Pengaruhnya……………………………………………
72
1. Strategi Pemasaran Melalui Media Website BMT Al-Fath dan Pengaruhnya….……………………….
73
2. Strategi Pemasaran Melalui Media Website BMT Berkah Madani dan Pengaruhnya...…………………
74
3. Strategi Pemasaran Melalui Media Facebook BMT Cengkareng Syariah Mandiri dan Pengaruhnya…….
76
vi
D. Analisa SWOT terhadap Strategi Pemasaran Melalui Media Internet…………………………………………..
79
1. Analisa SWOT dan Alternatif Strategi Pemasaran Melalui Media Internet BMT Al-Fath…..………….
82
2. Analisa SWOT dan Alternatif Strategi Pemasaran Melalui Media Internet BMT Berkah Madani………
89
3. Analisa SWOT dan Alternatif Strategi Pemasaran Melalui Media Internet BMT Cengkareng Syariah Mandiri…………………………. ………………….
95
PENUTUP
100
A. Kesimpulan……………………………………………..
100
B. Saran……………………………………………………
103
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………….
105
BAB V
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Tabel
1
Perkembangan Jumlah Mitra Penabung BMT Al-Fath……….. 40
Tabel
2
Perkembangan Jumlah Mitra Pembiayaan BMT Al-Fath…….. 40
Tabel
3
Pertumbuhan Jumlah Asset BMT Al-Fath……………………. 41
Tabel
4
Perkembangan Jumlah Modal BMT Al-Fath…………………. 41
Tabel
5
Pertumbuhan Jumlah Asset BMT Berkah Madani……………. 47
Tabel
6
Perkembangan Jumlah Modal BMT Berkah Madani…………. 47
Tabel
7
Pertumbuhan Jumlah Asset BMT Cengkareng Syariah Mandiri………………………………………………………... 53
Tabel
8
Perkembangan Jumlah Modal BMT Cengkareng Syariah Mandiri………………………………………………………... 53
Tabel
9
Tampilan Website BMT Al-Fath……………………………...
60
Tabel
10
Tampilan Website BMT Berkah Madani……………………... 61
Tabel
11
Perbandingan Strategi Pemasaran Melalui Media Internet…… 64
Tabel
12
Jumlah Investasi Tidak Terikat BMT Al-Fath………………...
73
Tabel
13
Dana Baitul Maal BMT Al-Fath………………………………
74
Tabel
14
Tabungan Berkah Madani…………………………………….
75
Tabel
15
Investasi Berjangka Mudharabah BMT Berkah
75
Madani……… Tabel
17
Dana Baitul Maal BMT Berkah Madani…………………….... 76
Tabel
18
Simpanan Mudharabah BMT Cengkareng Syariah
76
Mandiri….. Tabel
19
Deposito Mudarabah BMT Cengkareng Syariah Mandiri…….
77
Tabel
20
Donasi PAY BMT Cengkareng Syariah Mandiri……………..
78
Tabel
21
Analisa Strategi Pemasaran Melalui Media Internet………….
78
Tabel
22
Matrik SWOT…………………………………………………. 81
Tabel
23
Diagram matrik SWOT Strategi Pemasaran BMT Al-Fath melalui Media Website………………………………..……...
Tabel
24
Diagram matrik SWOT Strategi Pemasaran BMT Berkah
88
viii
Madani melalui Media Website..……………………………... Tabel
25
94
Diagram matrik SWOT Strategi Pemasaran BMT Cengkareng Syariah Mandiri melalui Media Website……………………...
100
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem ekonomi di dunia, didominasi oleh sistem bunga. Hampir semua transaksi dan akad di bidang ekonomi dikaitkan dengan bunga. Banyak negara yang mencapai kesejahteraannya dengan sistem bunga atas kemiskinan dan penderitaan negara lain. Indonesia adalah salah satu negara yang menjadi korban kemiskinan terhadap sistem bunga. Dampak lain tidak hanya terjadi pada negara, namun juga terjadi kesenjangan pada masyarakat Indonesia. Sistem bunga menyebabkan adanya perbedaan masyarakat mampu secara ekonomi dan masyarakat yang tidak mampu. Akhirnya orang kaya semakin kaya dan yang miskin akan semakin miskin. Lembaga Keuangan Syariah (LKS) adalah lembaga keuangan yang dalam praktek pelaksanaan akad (transaksi) ekonominya berdasarkan pada prinsip-prinsip syariah atau hukum Islam, yang tidak ada unsur bunga atau ribawi, kegiatan yang banyak memfokuskan menarik dan menyalurkan uang dari dan kepada masyarakat1. Di antara lembaga keuangan syariah tersebut adalah bank syariah dan baitul mal wat tamwil.
1
Muhammad Amin Suma, Menggali Akar dan Mengurai Serat Ekonomian Keuangan Islam, (Jakarta:Kholam Publishing 2008), h.248
1
2
Pada dekade 1970an, bank syariah belum dikenal. Konsep perbankan Islam ini hanya merupakan diskusi dan wacana teoritis semata. Tetapi sekarang, sistem perbankan syariah ini telah berkembang dan menjadi fakta menggembirakan dan tidak terbantahkan bahwa telah beroperasi di 75 negara. Bahkan di negara non muslim (negara barat), bank syariah juga telah mengembangkan sayapnya, seperti di negara Inggris, Prancis, Amerika Serikat, Australia, dan lain sebagainya. Perkembangan menggembirakan terjadi di tanah air kita. Bermula dari berdirinya PT. BPR Dana Mardhatillah, Kec Magahayu, PT. BPR Berkah Amal Sejahtera, Kec Padalarang, dan PT. BPR Amanah Rabbaniyah, Kec Banjaran, di Bandung yang diprakarsai oleh ISED (Institute for Sharia Economic Development) pada agustus 19912 dan PT Bank Muamalat Indonesia yang didirikan November 1991 atas insisatif Majlis Ulama Indonesia (MUI) yang kemudian disertai lembaga keuangan syariah lainnya. Sedangkan baitul mal wat tamwil adalah sebuah lembaga keuangan mikro syariah yang memadukan kegiatan ekonomi dan sosial masyarakat. Baitul mal wa tamwil ini merupakan salah satu multiplier efect dari pertumbuhan dan perkembangan ekonomi syariah dan lembaga keuangan syariah. Kegiatan utama dari BMT ini adalah mengembangkan usaha-usaha ekonomi produktif dengan mendorong kegiatan menabung dan membantu pembiayaan kegiatan usaha ekonomi anggota dan masyarakat lingkungannya. Selain itu, BMT juga dapat berfungsi sosial dengan menggalang titipan dana 2
Heri Sudarso, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah: Deskripsi dan Ilusi, (Yogyakarta: Ekonisia, 2007), cet ke 4, Ed 2. h.17
3
sosial untuk kepentingan masyarakat, seperti dana zakat, infaq dan sodaqoh dan mendistribusikannya dengan prinsip pemberdayaan masyarakat sesuai dengan peraturan dan amanahnya. Kelahiran BMT ini didasari sejarah perekonomian umat muslim itu sendiri. Satu instansi yang telah memperhatikan aspek kebajikan pada kehidupan masyarakat, yaitu baitul maal yang memberikan kontribusi yang sangat signifikan dalam menyeimbangkan perekonomian umat Islam pada masa kekhilafahan islam saat itu dengan memberikan dana subsidi kepada umat Islam yang membutuhkan yang dalam Islam disebut sebagai mustahik. Adapun sumber dana dari baitul maal tersebut adalah dari dana zakat, infak, pajak dan beberapa kebijakan yang telah ditentukan oleh khalifah (pemimpin) umat Islam pada waktu itu. Perkembangannya di Indonesia sekarang, ada beberapa pihak yang mengkaitkan permasalahan ekonomi saat ini dengan kontribusi baitul maal pada masa kekhilafahan Islam dahulu. Sehingga muncul konsep baitul maal wat tamwil walaupun konsep itu hanya dapat berjalan pada sektor mikro, dikarenakan tidak ada lembaga Negara yang memperhatikan fenomena perkembangan BMT dengan sentralisasi BMT menjadi lembaga keuangan atau paling tidak menjadi salah satu sektor keuangan Negara Indonesia, hal ini dapat dimaklumi karena multi agama yang ada di Indonesia menjadi kepentingan politik untuk itu. Lembaga keuangan mikro syariah ini adalah lembaga keuangan yang sifatnya informal. Karena lembaga ini berdiri oleh
4
kelompok masyarakat yang menginginkan suatu lembaga yang berprinsip syariah yang bisa membantu antar sesama anggota. Saat ini, telah berdiri 3500 BMT di seluruh indonesia3. Perkembangan pesat ini menandakan bahwa prospek BMT kedepan semakin cerah. Tapi perkembangan ini tentu menghadapi kendala dan hambatan. Hendi Suhendi mengemukakan bahwa kendala yang dihadapi oleh BMT saat ini berasal dari dua faktor. Pertama faktor internal yaitu faktor yang ada dalam BMT tersebut. Hal ini tampak pada banyaknya pengurus dan pengelola BMT belum memahami prinsip-prinsip syariah dan juga prinsip penglolaan usaha yang baik dan benar. Kedua faktor dari luar BMT, seperti masih adanya budaya masyarakat yang belum sepenuhnya menerima eksistensi lembaga keuangan syariah karena kurangnya pemahaman masyarakat. Kendala pada aspek hukum juga masih dijumpai, yakni terkait dengan status hukum BMT yang pada umumnya adalah koperasi. Menurut ketentuan hukum koperasi memerlukan aspek legal lain jika ingin melakukan kegiatan penghimpunan dana.4 Euis Amalia dalam bukunya Keadilan Distributif dalam Ekonomi Islam mengatakan bahwa pemerintah diharapkan mampu mengeluarkan kebijakan yang mampu menggerakkan masyarakat untuk membangun dirinya sendiri.5 Kebijakan akan dipandang akan lebih efektif jika ditunjang dengan regulasi yang memberikan kepastian hukum bagi kegiatan investasi melalui instrument 3 Republika Contributor, IDB tertarik studi BMT di Indonesia, berita diakses pada 1 Juni 2010 dari http://koran.republika.co.id/print/69398 4 Hendi Suhendi, Strategi Optimalisasi Peran BMT sebagai PenggerakUsaha Mikro, Makalah Seminar Sehari (Bandung: Forum Dekan FE PTN Seluruh Indonesia, 22 Oktober 2009) h.7 5 Euis Amalia, Keadilan DIstributif dalam Ekonomi Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2009) h.75
5
syariah. Fungsi BMT yang hampir mirip-mirip dengan bank, yakni sebagai lembaga intermediasi keuangan belum mendapatkan pijakan hukumnya yang kokoh. Minaka Sakai, peneliti kemitraan Australia-Indonesia di Pekanbaru juga mengemukakan dalam diskusi yang digelar PT Riau Consultan Global (RCG) di kantor PT Riau Investment Corporation (RIC) pada 4 Desember 2008 bahwa kelemahan BMT adalah kurangnya sosialisasi. Sehingga masyarakat tidak tahu keberadaan BMT6. Beranjak dari kendala diatas, untuk itu diperlukan suatu upaya sosialisasi, pemasaran dan pengembangan strategis dalam pengembangan BMT ini. Dalam pemasaran ini diperlukan suatu community development artinya pembangunan suatu komunitas yang tujuannya dapat menjadikan sebagai media informasi nasabah yang loyal dan menambah nasabah atau pelanggan baru. Salah satu media yang cukup berperan adalah media internet. Media internet saat ini telah menjadi kebutuhan dan membangun perubahan penting dalam pola hubungan dan interaksi antar manusia dari berbagai belahan dunia. Banyak aplikasi yang bisa digunakan oleh pengguna internet. Media tersebut seperti website, blog, email, situs jejaring sosial seperti twitter, facebook, koprol, dan lain sebagainya yang bisa digunakan sebagai media pemasaran dan promosi. Pengguna internet saat ini 1,733,993,741 berjumlah
6
Riau Bisnis Contributor, Riau Consultan Global Diskusi BMT, berita diakses pada 5 Januari 2010 dari http://riaubisnis.com/index.php?option=com_content&task=view&id=1624&Itemid=72
6
user dari populasi total penduduk dunia 6,767,805,2087. Data per 30 september 2009, Indonesia menempati urutan kelima terbanyak pengguna internet di Asia dengan total 30.000.000 user dari total 738,257,230 user asia yang merupakan benua pengguna terbanyak didunia8. Kalau dirinci lagi, per Desember 2009 pengguna websites dunia ada sekitar 234.000.000 user, 126.000.000 pengguna blog, 350.000.000 pengguna facebook, 27.3000.000 pengguna twitter9. Menyadari adanya peluang, maka apakah kita tidak bisa mengambil 0,05% saja dari pengguna internet untuk memasarkan produk/jasa yang kita tawarkan untuk usaha kita semakin maju? BMT Al-Fath, BMT Cengkareng Syariah Mandiri dan BMT Daarut Tauhid adalah tiga BMT yang menggunakan media internet sebagai media pengenalan untuk menjangkau pangsa pasar yang lebih. BMT Al-Fath terletak di Tangerang (Banten), BMT Berkah Madani terletak di Depok (Jawa Barat), dan BMT Cengkareng Syariah Mandiri terletak di Cengkareng (DKI Jakarta). Website BMT Al-Fath selalu menduduki urutan teratas ketika kita mencari BMT di dalam ilmu Search engine optimization (SEO), maksudnya SEO adalah serangkaian proses yang dilakukan secara sistematis yang bertujuan untuk meningkatkan volume dan kualitas trafik kunjungan melalui mesin pencari menuju situs web tertentu dengan memanfaatkan mekanisme kerja atau algoritma mesin pencari tersebut. Dan Website BMT Berkah Madani termasuk juga kedalam page/halaman pencarian utama bersamaan 7
Internetworldstats contributor, “Internet Usage Statistics The Internet Big Picture: World Internet Users and Population Stats” , artikel diakses pada 23 Februari 2010 dari http://internetworldstats.com 8 Ibid, 9 Ibid,
7
dengan website BMT Al Fath. Sehingga ini menjadi prestasi tersendiri, ketika orang mencari BMT di mesin pencari, maka di halaman pertama pencarian akan muncul diantaranya BMT Al Fath dan BMT Berkah Madani. Sedangkan BMT Cengkareng Syariah Mandiri memanfaatkan media jejaring sosial popular facebook dalam pemasaran dan sosialisasi BMT. Sebuah prestasi ketika BMT Cengkareng Syariah Mandiri memiliki anggota group 4.967 orang yang tidak dimiliki oleh BMT lainnya. Berdasarkan fakta dan data ini, penulis tertarik untuk mengangkat permasalahan ini dalam penelitian yang berjudul “Strategi Pemasaran BMT melalui Media Internet (Studi Pada BMT Al-Fath, BMT Berkah Madani dan Cengkareng Syariah Mandiri)”
B. PEMBATASAN DAN PERUMUSAN MASALAH 1. Pembatasan Masalah Beranjak dari permasalahan diatas, maka penulis membatasi ruang lingkup penelitian ini hanya pada pelaksanaan strategi pemasaran produk BMT yang dilakukan BMT Al Fath, BMT Berkah Madani dan BMT Cengkareng Syariah Mandiri melalui media internet. 2. Perumusan Masalah Dari pembatasan masalah tersebut, dapat dirumuskan permasalahan dengan beberapa pertanyaan sebagai berikut:
8
a. Bagaimana pelaksanaan strategi pemasaran produk BMT yang dilakukan BMT Al Fath, BMT Berkah Madani dan BMT Cengkareng Syariah Mandiri melalui media internet? b. Bagaimana pengaruh pelaksanaan strategi pemasaran BMT yang dilakukan BMT Al-Fath, BMT Berkah Madani dan BMT Cengkareng Syariah Mandiri melalui media internet? c. Apa kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman terhadap strategi pemasaran melalui media internet yang dimiliki oleh BMT Al Fath, BMT Berkah Madani dan BMT Cengkareng Syariah Mandiri? C. TUJUAN DAN MAMFAAT PENELITIAN 1. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut: a. Untuk menjelaskan pelaksanaan strategi pemasaran produk BMT melalui media internet yang dilakukan BMT Al Fath, BMT Berkah Madani dan BMT Cengkareng Syariah Mandiri? b. Untuk menganalisa pengaruh pelaksanaan strategi pemasaran BMT melalui media internet yang dilakukan BMT Al-Fath, BMT Berkah Madani dan BMT Cengkareng Syariah Mandiri?
9
c. Untuk menganalisa dimana letak kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman strategi pemasaran produk BMT melalui media internet yang dilakukan BMT Al Fath, BMT Berkah Madani dan BMT Cengkareng Syariah Mandiri. 2. Manfaat penelitian Mamfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Untuk dapat menambah wawasan keilmuan penulis tentang BMT khususnya mengenai pelaksanaan strategi pemasaran produk BMT melalui media internet. b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai sumbangan pemikiran kepada BMT Al Fath, BMT Berkah Madani dan BMT Cengkareng Syariah Mandiri, serta berguna untuk penelitian lebih lanjut. c. Hasil penelitian ini dapat menambah perbendaharaan kepustakaan bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya mengenai pelaksanaan strategi pemasaran program BMT melalui media internet. D. KERANGKA TEORI Kerangka teori yang digunakan dalam penelitian mengacu pada teori pemasaran dan strategi pemasaran. Pemasaran adalah suatu proses sosial yang dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara
10
bebas mempertukakan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain10. Pemasaran akan efektif jika memiliki suatu strategi pemasaran yang bagus. Strategi pemasaran ini adalah seni dan ilmu untuk memilih pasar sasaran serta mendapatkan, mempertahankan, dan menambah jumlah pelanggan melalui penciptaan, penyampaian, dan pengkomunikasian nilai pelanggan yang unggul11. Strategi pemasaran di lembaga keuangan ada empat, yaitu strategi produk, strategi harga, strategi lokasi dan strategi promosi. Penelitian ini mengambil strategi promosi, artinya promosi merupakan sarana untuk menarik
dan
mempertahankan
nasabahnyanya.
Tujuannya
adalah
menginformasikam produk yang ditawarkan dan berusaha menarik calon nasabah/mitra yang baru. Secara garis besar, ada empat macam strategi promosi, yaitu periklanan, promosi penjualan, publisitas, dan penjualan produk. E. REVIEW STUDI TERDAHULU Studi terdahulu mengenai pemasaran produk dan program BMT memang telah ada, sebagai rujukan penulis diantaranya: 1. Penelitian Siti Muawiyah tahun 2004 dengan judul “Strategi Pemasaran Produk Pembiayaan dalam Meningkatkan Pendapatan Bank (Studi pada BPRS Attaqwa Garuda Utama).” Penelitian ini lebih fokus pada produk pembiayaan yang diberikan oleh BPRS Attaqwa Garuda Utama untuk pembelian barang dengan sistem jual beli yang ditujukan bagi nasabah 10 11
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: PT Indeks, 2005), Jilid 1, h 10 Philip, Op.cit., h. 11
11
yang mempunyai kesulitan dalam hal penambahan modal dalam mengembangkan usahanya. Pembiayaan yang diberikan oleh BPRS Attaqwa Garuda Utama diberikan untuk usaha yang telah berjalan minimal 1 tahun, bukan yang baru memulai usahanya. 2. Penelitian Ibnu Hanim dengan judul “Strategi Pemasaran Pembiayaan Musyarakah Dalam Upaya Menarik Minat Nasabah (Studi Kasus Pada BMT Al-Fath Kedaung).” Penelitian ini membahas tentang strategi pemasaran produk pembiayaan musyarakah yang ditawarkan BMT AlFath
dengan
system bagi hasil,
sehingga
diharapkan
kepuasan
mitra/nasabah serta hilangnya rasa takut dalam melakukan transaksi dengan BMT Al-Fath karena berdasarkan prinsip syariah. 3. Penelitian Choiriah tahun 2008 dengan judul “Strategi Sosialisasi Produk BMT Daarul Quran (Studi di BMT Daarul Quran Kawasan Menteng Dalam Jakarta Selatan”. Peneltian ini menjelaskan bahwa strategi sosialisasi BMT Daarul Quran menggunakan media internet dengan memiliki website, menyebarkan brosur dan memasang spanduk di tempat keramaian serta strategi yang paling utama adalah strategi MLM atau mulut lewat mulut artinya menggunakan sistem jemput bola (pick up service) dengan mendatangi rumah atau kantor calon nasabah. 4. Penelitian Nurlaela Sari tahun 2008 dengan judul “Efektifitas Strategi Pemasaran Asuransi Syariah Melalui Bancassurance.” Penelitian ini membahas tentang produk Bancassurance yang merupakan produk
12
kerjasama bank dan perusahaan asuransi. Penelitian ini menekankan pada pelaksanaan pemasaran produk Bancassurance dan pengaruhnya terhadap peningkatan nasabah serta melihat kendala-kendala yang dihadapi dalam pemasaran produk ini. Berbeda dengan penelitian terdahulu, penelitian ini difokuskan pada strategi pemasaran produk BMT melalui media internet seperti website, blog, dan situs jejaring social facebook, twitter, dan lain sebagainya. Ini bisa dijadikan sebuah alternatif strategi pemasaran ataupun menjadi sebuah evaluasi bagi BMT yang telah menggunakan aplikasi-aplikasi diatas. F. METODE PENELITIAN 1. Jenis Pendekatan Penelitian Jenis pendekatan yang digunakan dalam penelitian skripsi ini adalah pendekatan bersifat kualitatif. Sedangkan, metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriftif analisis komfaratif, yaitu penelitian deskriftif yang ingin mencari jawab secara mendasar tentang sebab akibat, dengan menganalisis faktor-faktor terjadinya ataupun munculnya suatu fenomena tertentu12. Data dikumpulkan setelah semua kejadian yang dikumpulkan telah berlansung.
12
M Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003) h. 54
13
2. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data Sumber data penelitian ini terdiri dari: a. Data Primer; adalah data yang didapat dari penelitian lansung di lapangan, yaitu dengan wawancara lansung dengan manajer BMT atau bagian terkait di masing-masing BMT. b. Data Sekunder; adalah data pendukung yang mempunyai hubungan dengan data primer berupa laporan keuangan BMT, profil, dokumen-dokumen BMT. Untuk memperoleh data yang akurat, penulis mengumpulkan data melalui: a. Riset kepustakaan, yaitu penulis membaca, mengutip dan merangkum halhal yang perlu pada data sekunder, seperti buku-buku dan sebagainya. b. Penelitian lapangan, yaitu penulis melakukan penelitian lansung ke Lembaga yang dijadikan objek penelitian. Yaitu di lembaga BMT dan untuk memperoleh data yang lengkap dilakukan dengan cara: 1)
Wawancara (interview), yaitu melakukan Tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih secara lansung.
2)
Dokumentasi, yaitu mendapatkan data dari dokumen-dokumen masing-masing BMT yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
14
3. Teknik Analisis Data Teknik analisa data yang digunakan adalah teknik analisa data yang bersifat deskriftif analitis yaitu data yang penulis peroleh kemudian dijelaskan secara terperinci dan sistematis sehingga dapat tergambar secara utuh dan dapat dipahami secara jelas kesimpulan akhirnya13. Untuk menganalisa penelitian ini, penulis menggunakan Analisa SWOT (Strenght/kekuatan, Weakness/kelemahan, Opportunity /peluang, dan Treath/ancaman). G. SISTEMATIKA PENULISAN Penulis membuat skripsi ini berdasarkan pedoman penulisan skripsi FSH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2007. Penulisan Skripsi ini terdiri dari V (lima) bab. Adapun isi dan pembahasan disajikan dalam sistematika sebagai berikut: BAB I
PENDAHULUAN Meliputi latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah,
tujuan
dan
mamfaat
penelitian,
kerangka
teori,
metodologi penelitian, review studi terdahulu dan sistematika penulisan.
13
Ibid, h. 8
15
BAB II : TINJAUAN TEORITIS Meliputi Pemasaran (pengertian, pemasaran BMT, segmentasi pasar, dan strategi pemasaran), BMT (pengertian, produk-produk BMT), dan Internet (pengertian, sejarah dan perkembangan internet, dan aplikasi-aplikasi internet) BAB III : SEKILAS TENTANG PROFIL BMT YANG DITELITI BMT Al-Fath Kedaung (meliputi Sejarah berdirinya BMT Al-Fath, visi misi, struktur organisasi, produk-produk BMT Al-Fath dan perkembangan usaha). BMT Berkah Madani (meliputi sejarah berdirinya BMT Berkah Madani, visi misi, struktur organisasi, produk-produk BMT Berkah Madani dan perkembangan usaha). BMT Cengkareng Syariah Mandiri (meliputi Sejarah berdirinya BMT Cengkareng Syariah Mandiri, visi misi, struktur organisasi, produk-produk
BMT
Cengkareng
Syariah
Mandiri
dan
perkembangan usaha) BAB IV : PEMASARAN MELALUI MEDIA INTERNET Meliputi internet sebagai media pemasaran, BMT dan pemanfaatan internet (BMT Al-Fath dan strategi pemasaran melalui media internet, BMT Berkah Madani dan strategi pemasaran melalui media internet, BMT Cengkareng Syariah Mandiri dan strategi pemasaran melalui media internet), Analisa strategi pemasaran melalui media internet dan pengaruhnya (strategi pemasaran melalui internet BMT Al-Fath dan pengaruhnya, strategi pemasaran melalui internet BMT Berkah Madani dan pengaruhnya,
16
strategi pemasaran melalui internet BMT Cengkareng Syariah Mandiri dan pengaruhnya) dan analisa SWOT terhadap strategi pemasaran melaui internet (analisa SWOT dan alternatif strategi pemasaran melalui media internet pada BMT Al-Fath, analisa SWOT dan alternatif strategi pemasaran melalui media internet pada BMT Berkah Madani, analisa SWOT dan alternatif strategi pemasaran melalui media internet pada BMT Cengkareng Syariah Mandiri). BAB V : PENUTUP Meliputi Kesimpulan dan Saran
BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Pemasaran 1. Pengertian Pemasaran Menurut Philip Kotler, pemasaran adalah suatu proses sosial yang dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain1. Dengan pengertian lain bahwa pemasaran adalah usaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat terhadap produk dan jasa. Sedangkan Asosiasi Pemasaran Amerika (AMA) memberikan definisi pemasaran adalah satu fungsi
organisasi
dan
seperangkat
proses
untuk
menciptakan,
mengkomunikasikan dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan oraganisasi dan pemilik sahamnya2. Basu Swasta dan Irawan dalam bukunya Manajemen Pemasaran Modern menberikan pengertian bahwa pemasaran adalah suatu sistem kegiatan-kegiatan
yang
saling
berhubungan
untuk
merencanakann,
menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa kepada pembeli3. Ahli pemasaran Indonesia, Hermawan Kertajaya dalam bukunya “Syariah Marketing” mendefinisikan pemasaran sebagai sebuah
1
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: PT Indeks, 2005), Jilid 1, h. 10 Ibid, h. 11 3 Basu Swasta dan Irawan, Manajemen Pemasaran Modern, (Yogyakarta: Liberty, 1990) cet. Pertama, h. 5 2
17
18
disiplin bisnis strategi yang mengarah proses penciptaan, penawaran dan perubahan value dari suatu inisiator kepada stakeholdernya.4 Dari banyaknya pengertian tersebut, penulis menyimpulkan bahwa: a. Pemasaran bertujuan untuk membantu perusahaan menjaga kelangsungan hidupnya secara sehat b. Pemasaran mengandalkan pada perancangan penawaran perusahaan yang bukan melihat dari segi selera pribadi penjual, melainkan harus dilihat dari segi kebutuhan serta keinginan pembeli. c. Pemasaran menggunakan dan mencampurkan seperangkat sarana yaitu berupa
penawaran,
penetapan
harga,
komunikasi,
distribusi
dan
sebagainya. d. Kegiatan pemasaran selalu melekat dalam usaha apapun, baik usaha yang berorientasi profit, non-profit maupun usaha profit dan non-profit seperti Baitul Maal wa Tamwil (BMT). 2. Pengertian Pemasaran Baitul Maal wa Tamwil (BMT) Pemasaran terdiri dari pemasaran barang dan jasa. Pemasaran jasa adalah seperti lembaga keuangan, termasuk didalamnya lembaga keuangan mikro syariah yaitu BMT. Kita baru mengenal pemasaran bank, yaitu suatu proses untuk menciptakan dan mempertukarkan produk atau jasa bank yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah dengan memberikan kepuasan5. Sedangkan dalam hal pengertian pemasaran BMT
4 Hermawan Kertajaya dan Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing, (Bandung: Mizan, 2006), h 26 5 Kasmir Pemasaran Bank (Jakarta: Kencana Prenada Media Group 2008) Edisi Revisi h. 55
19
yang merupakan usaha yang berorientasi profit dan non-profit ini, belum ada buku yang secara penuh membahas akan hal tersebut. Menurut penulis, mengambil pengertian pemasaran bank, pemasaran BMT adalah suatu proses untuk menciptakan dan mempertukarkan produk atau jasa BMT yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah/mitra/anggota BMT dengan memberikan kepuasan. 3. Strategi Pemasaran Konsep pemasaran menurut William J. Stanton adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelansungan hidup perusahaan6. Kelansungan hidup perusahaan tidak akan tercapai jika tidak diiringi oleh suatu strategi pemasaran yang teratur dan baik. Strategi pemasaran dapat diartikan sebagai seleksi atas pasar sasaran, menentukan posisi bersaiang dan pengembangan suatu bauran pemasaran yang efektif untuk mencapai dan melayani klien yang dipilih7. Ringkasnya strategi pemasaran pada dasarnya adalah rencana yang menyeluruh, terpadu dan menyatu di bidang pemasaran, yang memberikan panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat tercapai tujuan pemasaran suatu perusahaan. 4. Segmentasi Pasar Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok-kelompok pembeli yang berbeda yang mungkin memerlukan
6
Philip kotler dan Paul N. Bloom, Teknik dan Strategi Pemasaran Jasa Profesional, (Jakarta: Intermedia, 1995) h. 27 7 Ibid, h. 27
20
produk atau ramuan pasar tersendiri8. Dalam buku Manajemen Pemasaran karya hargo Utomo disebutkan bahwa segmentasi pemasaran adalah Proses membagi-bagi pasar yang semula berprilaku heterogen menjadi beberapa kelompok pasar yang berprilaku lebih seragam. Atau proses mengelompokkan bagian-bagian pasar yang berprilaku sama dari keseluruhan prilaku pasar yang beragam9. Segmentasi pasar ini perlu dilakukan, hal ini disebabkan di dalam suatu pasar terdapat banyak pembeli yang berbeda keinginan dan kebutuhannya yang akan memberi peluang potensi untuk menjadi pasar tersendiri. Segementasi pasar terdiri dari segmentasi pasar dan segmentasi pasar konsumen dan segmentasi pasar industrial. Ada beberapa variabel utama yang bisa digunakan sebagai dasar segmentasi, yaitu10: a. Segmentasi geografis; adalah mencoba untuk membagi pasar menjadi unit geografis yang berbeda: unit-unit ini meliputi: kawasan, Negara, kota, kepadatan penduduk, dan iklim. b. Segmentasi demografis; adalah membagi pasar menjadi sejumlah kelompok berdasarkan variable-variabel seperti usia, gender, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, pendapatan, pekerjaann, pendidikan, agama, ras dan kebangsaan.
8
Ibid, h. 100 Hargo Utomo, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Penerbit Gunadarma, 1993), h. 56 10 Philip Kotler, Marketing Management, Analysis, Planing, implementation, and control (Manajemen Pemasaran; Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian), Jilid 1, Penerjemah Jaka Wasana (Jakarta; Erlangga, 1994), h. 4. 9
21
c. Segmentasi psikografis; adalah membagi pembeli menjadi kelompokkelompok yang berbeda berdasarkan kelas social, gaya hidup atau karakteristik kepribadian. d. Segmentasi berdasarkan prilaku; adalah membagi suatu pasar kesejumlah kelompok berdasarkan pengetahuan, sikap, pengunaan atau tanggapan konsumen terhadap suatu produk. B. Baitul Maal wa Tamwil (BMT ) 1. Pengertian BMT adalah singkatan dari Baitul Maal wa Tamwil, yang terdiri dari dua istilah baitul maal dan baitul tamwil. Baitul Maal menerima titipan dana zakat, infaq dan shodaqah serta mengoptimalkan distribusinya sesuai dengan peraturan dan amanahnya.. Sedangkan baitut tamwil melakukan kegiatan pengembangan usaha produktif dan investasi dalam meningkatkan kualitas ekonomi pengusaha mikro dan kecil terutama dengan mendorong kegiatan menabung dan menunjang pembiayaan kegiatan ekonominya11. Pusat inkubasi bisnis usaha kecil (PINBUK) mengartikan BMT dengan Balai Usaha Mandiri Terpadu yang merupakan lembaga keuangan mikro yang dioperasikan dengan prinsip bagi hasil, menumbuhkembangkan bisnis usaha mikro dan kecil, dalam rangka mengangkat derajat dan martabat serta membela kepentingan kaum fakir miskin. Dilanjutkan BMT adalah lembaga keuangan mikro syariah yan ditumbuhkan oleh prakarsa dan dengan modal awal dari masyarakat
11
Amin Aziz, Pedoman Pendirian BMT (Baitul Maal wat Tamwil), (Jakarta: Pinbuk Press, 2004) Cet. 1, h.1
22
setempat sebagai landasan sistem ekonomi yang salaam (keselamatan; berintikan keadilan), kedamaian dan kesejahteraan12. 2. Produk-produk BMT13 Produk BMT memiliki kemiripan dengan produk perbankan syariah, yang semuanya mengacu pada fatwa yang dikeluarkan oleh Dewan Syariah Nasional (DSN-MUI), yaitu terbagi menjadi 3, yaitu: a. Penghimpunan Dana (funding) Produk BMT dalam penghimpunan dana adalah simpanan atau tabungan yang didasarkan pada akad wadiah dan akan mudharabah. Sehingga dikenal isitilah simpanan wadiah dan simpanan mudharabah. Secara fikih akad wadiah ditinjau dari boleh tidaknya penerima titipan untuk memanfaatkan barang titipan tersebut dibedakan menjadi dua macam, yaitu: 1) Wadiah al-Amanah,
yaitu akad
wadiah
dimana
pihak
yang
menerima titipan tidak boleh memanfaatkan barang yang dititipkan. 2) Wadiah ad-Dhamanah, yaitu akad wadiah dimana pihak yang menerima titipan diperbolehkan untuk memanfaatkan uang/barang yang dititipkan, dengan ketentuan bahwa sewaktu-waktu pemilik barang membutuhkan uang/barang yang bersangkutan masih utuh. Melihat akad tersebut, maka BMT hanya menggunakan akad Wadiah ad Dhamanah dalam produk simpanannya sehingga ia dapat 12
Ibid, h.1 Heri Sudarso, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah: Deskripsi dan Ilusi, (Yogyakarta: Ekonisia, 2007), cet ke 4, Ed 2. h.165 13
23
menggunakan dana yang disimpan oleh nasabah untuk kegiatan produktif. Hal demikian juga mendatangkan keuntungan bagi nasabah, yakni bahwa nasabah dimungkinkan mendapatkan bonus yang besarnya tergantung pada kebijakan manajemen BMT dan tidak boleh diperjanjikan di muka. Melalui simpanan wadiah, nasabah BMT akan terhindar dari risiko kerugian, akan tetapi potensi penghasilan atau keuntungan yang akan diperoleh juga kecil karena sangat tergantung pada kebijakan dari BMT yang bersangkutan. Dalam hal nasabah BMT menghendaki uang yang di simpan juga
memberikan tambahan
pendapatan
atau
memang
ditujukan
sebagai sarana investasi maka BMT biasanya juga menyediakan produk simpanan
yang di dasarkan pada
akad mudharabah. Melalui
simpanan mudharabah nasabah berpeluang mendapatkan penghasilan yang besarnya sesuai dengan nisbah bagi hasil yang telah diperjanjikan di awal akad. Namun demikian nasabah yang memakai skema simpanan mudharabah juga menanggung risiko kerugian atas uang yang ia simpan. b. Penyaluran Dana (lending) Produk BMT dalam hal penyaluran dana atau yang lebih sering dikenal dengan pemberian pembiayaan didasari oleh berbagai bentuk, diantaranya: 1) Murabahah Yaitu akad jual beli antara mitra/nasabah/anggota dengan BMT yang menyatakan harga perolehan/harga beli/harga pokok ditambah
24
keuntungan/margin yang disepakati kedua belah pihak. BMT membelikan barang-barang yang dibutuhkan mitra atau BMT memberi kuasa kepada mitra untuk membeli barang-barang kebutuhan mitra atas nama BMT. Lalu barang tersebut dijual kepada mitra dengan harga pokok ditambah dengan keuntungan yang diketahui dan disepakati bersama dan diangsur selama jangka waktu tertentu. 2) Mudharabah Yaitu akad kerjasama antara BMT selaku pemilik modal (Shahibul Maal) dengan mitra selaku pengelola usaha (mudharib) untuk mengelola usaha yang produktif dan halal. Dan hasil keuntungan dibagi sesuai dengan nisbah yang disepakati kedua belah pihak. 3) Musyarakah Yaitu akad kerjasama usaha produktif dan halal antara BMT dengan mitra dimana sumber modalnya dari kedua belah pihak. Keuntungan dibagi sesuai dengan nisbah yang disepakati kedua belah pihak. Sedangkan kerugian ditanggung kedua belah Pihak sesuai dengan porsi modal masing-masing. 4) Ijarah Yaitu akad sewa menyewa barang atau jasa antara BMT dan mitra. BMT menyewakan jasa atau barang kepada mitra dengan harga sewa yang telah disepakati dan diangsur selama jangka waktu tertentu.
25
5) Al-Qhardul Al-Hasan BMT memberikan layanan penggalangan dana Zakat, Infaq dan Shadaqah yang kemudian disalurkan menjadi pembiayaan yang sifatnya membantu masyarakat. c. Produk Jasa (services) BMT dapat juga melakukan berbagai pelayanan jasa kepada mitra/anggota/nasabah dengan mendapatkan balas jasa berupa sewa atau keuntungan. Jasa BMT tersebut antara lain berupa akad; yaitu: 1) Wakalah Pengertian wakalah berarti pelimpahan kekuasan dari satu pihak ke pihak lain dalam hal-hal yang boleh diwakilkan (Himpunan Fatwa DSN-MUI, 2003 : 66). Prinsip perwakilan diterapkan dalam BMT syariah dimana BMT bertindak sebagai wakil dan nasabah sebagai pemberi wakil (muwakil).(M. Syafi’i Antonio, 1999:252). Prinsip ini diterapkan
untuk
pengiriman
uang
atau
transfer,
penagihan
(collection/inkasso), dan letter of credit (L/C). Sebagai imbalan, BMT mengenakan fee atau biaya atas jasanya terhadap nasabah. 2) Kafalah Pengertian kafalah berarti mengalihkan tanggung jawab seseorang yang dijamin dengan berpegang pada tanggung jawab orang lain sebagai penjamin (M. Syafi’i Antonio, 1999:231). Dalam pengertian lain, kafalah merupakan jaminan yang diberikan oleh penanggung kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau
26
yang ditanggung. Prinsip penjaminan yang diterapkan oleh BMT syariah di mana BMT bertindak sebagai penjamin sedangkan nasabah sebagai pihak yang dijamin. Seperti halnya dalam wakalah, untuk jasa al kafalah BMT syariah pun mendapat bayaran dari nasabahnya 3) Hawalah Hawalah adalah pengalihan hutang dari orang yang berhutang kepada orang lain yang wajib menanggungnya(M. Syafi’i Antonio, 1999:201). Prinsip ini diterapkan oleh BMT syariah di mana BMT bertindak sebagai penerima pengalihan piutang dan nasabah bertindak sebagai pengalih piutang. Untuk jasa ini BMT syariah mendapatkan upah pengalihan dari nasabah. 4) Qardh Pengertian qardh adalah pinjamam yang diberikan kepada nasabah yang memerlukan. Nasabah wajib mengembalikan jumlah pokok yang diterima pada waktu yang telah disepakati bersama (Himpunan Fatwa DSN-MUI, 2003 : 111). Penerapan produk BMT ini merupakan produk yang adalah : a) Sebagai produk pelengkap kepada nasabah yang telah terbukti loyalitas dan bonafiditasnya yang membutuhkan dana talangan segera untuk masa yang relatif pendek. Nasabah tersebut akan
27
mengembalikan secepatnya sejumlah uang yang dipinjamkannya itu b) Sebagai fasilitas nasabah yang memerlukan dana cepat sedangkan ia tidak bisa menarik dananya karena, misalnya tersimpan dalam bentuk deposito. c) Sebagai produk untuk menyumbang usaha sangat kecil atau membantu sektor sosial. Guna pemenuhan skema khusus ini telah dikenal suatu produk khusus yaitu qardhu hasan. C. Internet 1. Pengertian Internet Istilah internet merupakan singkatan dari interconnection networking. Definisi yang biasa dipakai adalah “… a global network of computer networks” jaringan kerja global computer (Randall dan Latullipe, 2000). Artinya setiap komputer saling terhubung satu sama lainnya dari negara ke negara lainnya di seluruh dunia dan berisi berbagai macam informasi, mulai dari text, gambar, audio, video, dan lainnya14. 2. Sejarah dan Perkembangan Internet Sejarah internet dimulai pada 1969 ketika Departemen Pertahanan Amerika, U.S. Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) memutuskan
14
untuk
mengadakan
riset
tentang
bagaimana
Artikel “Pengertian Internet”, diakses pada tanggal 20 juni 2010 dari http://www.sejarah-internet.com/pengertian-internet/
caranya
28
menghubungkan sejumlah komputer sehingga membentuk jaringan organik. Program riset ini dikenal dengan nama ARPANET. Pada 1970, sudah lebih dari 10 komputer yang berhasil dihubungkan satu sama lain sehingga mereka bisa saling berkomunikasi dan membentuk sebuah jaringan. Pada tahun 1972, Roy Tomlinson berhasil menyempurnakan program e-mail yang ia ciptakan setahun yang lalu untuk ARPANET. Program e-mail ini begitu mudah sehingga langsung menjadi populer. Pada tahun yang sama, icon @ juga diperkenalkan sebagai lambang penting yang menunjukkan "at" atau "pada". Tahun 1973, jaringan komputer ARPANET mulai dikembangkan ke luar Amerika Serikat. Komputer University College di London merupakan komputer pertama yang ada di luar Amerika yang menjadi anggota jaringan Arpanet. Pada tahun yang sama, dua orang ahli komputer yakni Vinton Cerf dan Bob Kahn mempresentasikan sebuah gagasan yang lebih besar, yang menjadi cikal bakal pemikiran internet. Ide ini dipresentasikan untuk pertama kalinya di Universitas Sussex. Hari bersejarah berikutnya adalah tanggal 26 Maret 1976, ketika Ratu Inggris berhasil mengirimkan e-mail dari Royal Signals and Radar Establishment di Malvern. Setahun kemudian, sudah lebih dari 100 komputer yang bergabung di ARPANET membentuk sebuah jaringan atau network. Pada 1979, Tom Truscott, Jim Ellis dan Steve Bellovin, menciptakan newsgroups pertama yang diberi nama USENET. Tahun 1981 France Telecom menciptakan gebrakan dengan meluncurkan telpon televisi pertama, dimana orang bisa saling menelpon sambil berhubungan dengan video link. Karena
29
komputer yang membentuk jaringan semakin hari semakin banyak, maka dibutuhkan sebuah protokol resmi yang diakui oleh semua jaringan. Pada tahun 1982 dibentuk Transmission Control Protocol atau TCP dan Internet Protokol atau IP yang kita kenal semua. Sementara itu di Eropa muncul jaringan komputer tandingan yang dikenal dengan Eunet, yang menyediakan jasa jaringan komputer di negaranegara Belanda, Inggris, Denmark dan Swedia. Jaringan Eunet menyediakan jasa e-mail dan newsgroup USENET. Untuk menyeragamkan alamat di jaringan komputer yang ada, maka pada tahun 1984 diperkenalkan sistem nama domain, yang kini kita kenal dengan DNS atau Domain Name System. Komputer yang tersambung dengan jaringan yang ada sudah melebihi 1000 komputer lebih. Pada 1987 jumlah komputer yang tersambung ke jaringan melonjak 10 kali lipat menjadi 10.000 lebih. Tahun 1988, Jarko Oikarinen dari Finland menemukan dan sekaligus memperkenalkan IRC atau Internet Relay Chat. Setahun kemudian, jumlah komputer yang saling berhubungan kembali melonjak 10 kali lipat dalam setahun. Tak kurang dari 100.000 komputer kini membentuk sebuah jaringan. Tahun 1990 adalah tahun yang paling bersejarah, ketika Tim Berners Lee menemukan program editor dan browser yang bisa menjelajah antara satu komputer dengan komputer yang lainnya, yang membentuk jaringan itu. Program inilah yang disebut www, atau Worl Wide Web.
30
Tahun 1992, komputer yang saling tersambung membentuk jaringan sudah melampaui sejuta komputer, dan di tahun yang sama muncul istilah surfing the internet. Tahun 1994, situs internet telah tumbuh menjadi 3000 alamat halaman, dan untuk pertama kalinya virtual-shopping atau e-retail muncul di internet. Pada abad 21 ini, internet telah menjadi suatu kebutuhan yang harus dipenuhi. Karena internet melalui aplikasi yang ada tidak saja digunakan untuk saling bertukar informasi dalam satu bagian atau ruangan komunitas yang merupakan tujuan awal munculnya, tetapi telah menjadi media pemasaran dan promosi bagi sebagian orang yang mampu memanfaatkannya. 3. Aplikasi-aplikasi Internet Layanan atau aplikasi yang tersedia di internet ada beberapa bentuk, seperti: a. World wide web; adalah suatu ruang informasi yang yang dipakai oleh pengenal global yang disebut Uniform Resource Identifier (URI) untuk mengidentifikasi sumber-sumber daya yang berguna. World wide web atau yang lebih dikenal dengan web sering dianggap sama dengan Internet secara
keseluruhan,
walaupun
sebenarnya
ia
hanyalah
bagian
daripadanya15. Dengan web, kita tidak saja mendapatkan informasiinformasi berupa teks tetapi bisa juga foto, video, suara dan animasi. b. Email; adalah Surat elektronik atau yang lebih dikenal dalam bahasa Inggris "e-mail atau email" (ejaan Indonesia: imel) adalah sarana kirim
15
Darma dan Senia, Buku Pintar Menguasai Internet. (Jakarta: Media Kita, 2009 ), h.7
31
mengirim surat melalui jalur jaringan komputer melalui Internet. Lewat email maka Orang yang sedang kita tuju tidak harus ada pada saat itu. Dia akan menerima pesan ketika dia membuka emailnya. Email digunakan dalam hal bisnis, pribadi, di rumah, disekolah dan dimana saja, Kenyataan sederhana ini memungkinkan hampir setiap netizen mengirim pesan kepada yang lain setiap saat. Sementara web membagikan informasi, email membuat kita berhubungan dengan satu sama lain sehingga menjadikan email sebuah aplikasi internet yang paling banyak digunakan. c. IRC (Internet Relay Chat); adalah suatu bentuk komunikasi di Internet yang diciptakan untuk komunikasi interpersonal terutama komunikasi kelompok di tempat diskusi yang dinamakan channel (saluran), tetapi juga bisa untuk komunikasi jalur pribadi. IRC muncul sebagai saluran komunikasi pintu belakang yang menarik yang meliput kejadian-kejadian penting. Pada saat alat-alat komunikasi tradisional tak dapat berfungsi dengan baik, IRC dapat menjadi alternatif yang dapat diandalkan. d. Listserv (diskusi menggunakan mailing list servers) Milis (Inggris: mailing list) adalah group diskusi di internet dimana setiap orang bisa berlangganan dan berikutserta didalamnya. Anggota milis dapat membaca surat dari orang lain dan kemudian mengirimkan balasannya. Secara sederhana, milis adalah sebuah daftar alamat surat elektronik yang mempunyai kesukaan/kepentingan yang sama dengan berbagai macam
32
topic diskusi. Penyedia layanan milis yang dikenal luas antara lain adalah yahoogroups.com dan googlegroups.com. e. Blog; merupakan singkatan dari "web log" adalah bentuk aplikasi web yang menyerupai tulisan-tulisan (yang dimuat sebagai posting) pada sebuah halaman web umum. Tulisan-tulisan ini seringkali dimuat dalam urut terbalik (isi terbaru dahulu baru kemudian diikuti isi yang lebih lama), meskipun tidak selamanya demikian. Situs web seperti ini biasanya dapat diakses oleh semua pengguna internet sesuai dengan topik dan tujuan dari si pengguna blog tersebut. f. Situs Jejaring Sosial; dalam bahasa Inggris dikenal istilah Social network sites merupakan sebuah web berbasis pelayanan yang memungkinkan penggunanya untuk membuat profil, melihat list pengguna yang tersedia, serta mengundang atau menerima teman untuk bergabung dalam situs tersebut. Tampilan dasar situs jejaring sosial ini menampilkan halaman profil pengguna, yang di dalamnya terdiri dari identitas diri dan foto pengguna16. Boyd dan Ellison mendefinisikan situs jaringan sosial sebagai layanan berbasis web yang memungkinkan individu untuk (1) membangun suatu profil publik atau semi-publik dalam sistem dibatasi, (2) mengartikulasikan daftar pengguna lain dengan siapa mereka berbagi
16
Hal 6-9
Setiawan, Dirgayuza. 2008. Gaul Ala Facebook untuk Pemula. Jakarta: Media Kita.
33
sambungan, dan (3) melihat dan melintasi daftar mereka koneksi dan yang dibuat oleh orang lain dalam sistem17.
17
boyd, d. m., & Ellison, N. B. (2007). Social network sites: Definition, history, and scholarship. Journal of Computer-Mediated Communication, 13(1), article diakses pada 6 Nopember 2010 dari http://jcmc.indiana.edu/vol13/issue1/boyd.ellison.html
BAB III SEKILAS TENTANG PROFIL BMT YANG DITELITI
Sistem dan praktik ekonomi yang berlaku di masyarakat seringkali tidak sejalan dengan prinsip-prinsip ekonomi yang berkeadilan yang menaruh perhatian pada kepentingan peningkatan kesejahteraan rakyat kecil. Penyerapan kekayaan oleh sekelompok kecil orang dipandang wajar dan sah. Padahal sebaliknya dalam ajaran Islam pemupukan kekayaan secara berlebihan adalah terlarang, bahkan diharamkan sebab sangat jauh dari prinsip keadilan. Kenyataan seperti itu telah lama berjalan dalam masyarakat, selama itu pula kita umat Islam merindukan berlaku sistem dan praktik ekonomi, kesejahteraan dan keadilan sosial. BMT (Baitul Maal wa Tamwil) merupakan lembaga keuangan syariah yang direkayasa menjadi lembaga solidaritas sekaligus lembaga ekonomi rakyat untuk bersaing di pasar bebas yang berupaya keras mengkombinasikan unsur-unsur iman, taqwa, materi, secara optimum. Sehingga diperoleh efisiensi dan produktif serta membantu para anggotanya untuk dapat bersaing secara efektif. Semakin besar nilai tambah baru yang diciptakan semakin besar dana yang dapat disalurkan kepada sayap solidaritas dan semakin cepat teratasi kemiskinan di sekitar BMT1. Diantara BMT yang terdapat di Propinsi Banten salah satunya adalah BMT Al-Fath yang berkedudukan di Desa Kedaung, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan. 1
Muhammad, Kebijakan Fiskal dan Moneter Dalam Ekonomi Islam, (Jakarta: Salemba Empat, 2002) h. 129
33
34
A. BMT Al-Fath Kedaung 1. Sejarah berdirinya BMT Al-Fath BMT Al-Fath bermula dari salah satu pengajian rutin di daerah Kedaung, setelah sekian lama berjalan, terciptalah ide untuk mengembangkan pengajian itu di bidang ekonomi dan pemberdayaan rakyat bawah untuk mendirikan balai usaha mandiri terpadu yang isinya berintikan “Baitul Maal wa Tamwil” yang bisa menerima titipan BAZIS dari dana zakat, infaq dan shadaqah. Juga menjadi tempat untuk mengembangkan kekayaan yang dikelola sebagai dana transaksi keluar dan masuk yang bersifat sosial dan komersial Melihat kondisi riil masyarakat yang dari sisi ekonomi belum dapat hidup secara layak dan mapan, masih sering terjerat rentenir, tidak adanya lembaga yang dapat membantu meningkatkan pendapatan mereka, tidak punya posisi tawar dengan pihak lain dan kondisi lain-lainnya yang serba tidak menguntungkan bagi masyarakat kecil, padahal dari potensi yang dimiliki apabila dikelola dengan sistem kejamahanan akan meningkatkan ekonomi mereka. Dari permasalahan inilah, didirikan BMT Al-Fath. BMT Al Fath mulai beroperasi pada tanggal 11 oktober 1996 dan mulai diresmikan pada tanggal 13 November 1996 oleh pendiri yang berjumlah 25 orang sebagai Baitul Maal wa Tamwil. Mereka berasal dari berbagai komponen yang berbeda seperti pedagang, guru, dan pegawai swasta yang rata-rata berdomisili di daerah Kedaung. Nama “AL-FATH”, diambil dari sebuah nama Taman Pendidikan Al-Quran (TPA) yang berada di daerah Kedaung. Keterkaitan antara TPA Al-Fath dan BMT Al-Fath hanya
35
sekedar hubungan secara emosional, akan tetapi secara structural tidak ada hubungan sama sekali. BMT Al-Fath merupakan lembaga keuangan mikro syariah yang notabenenya adalah lembaga keuangan asset umat dengan prinsip operasionalnya mengacu pada prinsip-prinsip Syariah Islam. Dibentuk dalam upaya memberdayakan umat secara berjamaah melalui kegiatan simpanan dan pembiayaan serta kegiatan-kegiatan lain yang berdampak pada peningkatan ekonomi anggota dan mitra binaan kearah yang lebih baik, lebih aman serta lebih adil. Sebagai lembaga yang mengemban misi sosial, maka dibentuklah divisi Baitul Maal yang dikelola secara terpisah agar dapat berjalan secara optimal melayani umat, dan sebagai lembaga bisnis maka dibentuklah Baitul Tamwil dengan dikelola oleh tenaga muslim yang professional dibidang keuangan, Insya Allah akan menampilkan lembaga keuangan syariah yang sehat, berkualitas dan memenuhi harapan umat.
2. Visi Misi Visi BMT AL-Fath adalah meningkatkan kualitas ibadah para anggota, sehingga mampu berperan sebagai khalifah Allah. Misi BMT Al-Fath adalah sebagai berikut: a. Menerapkan prinsip-prinsip syariah dalam kegiatan ekonomi b. Memberdayakan pengusaha kecil dan menengah c. Membina kepedulian orang mampu kepada dhuafa secara terpola dan berkesinambungan.
36
3. Struktur Organisasi Untuk pencapain visi dan misi organisasi serta fungsi dan tujuan maka dibentuklah susunan pengurus organisasi BMT Al-Fath dengan struktur organisasi sebagai berikut: Nama
: KJKS BMT Al-Fath IKMI JAKSEL
Pendirian
: 13 Oktober 1996
Badan Hukum
: 650/BH/KWK.10/VI/1998
Akte Perubahan
: 518/BH/PAD/Koperasi/2005
NPWP
: 02.021.735-2.411.000
SIUP
: 1086/10-04/PK/XII/2000
Jumlah Pendiri
: 34 Orang, 1 lembaga
Dewan Pengawas Ketua
: Drs Mustakim Kurdi
Anggota
: Faridi Syahdana, SE Didin Syaefudin
Dewan Pengurus Ketua
: Drs. Budiyono
Bidang Pendanaan
: H. Husein Bin Ali
Bidang SDM & Legal
: Drs. Prastowo Sidhi, SH, MH
Bidang Pembinaan Mitra
: H. Abdul Rahim
Bidang Pembiayaan
: Opan Sopyan Sauri, S.Ag
Sekretaris
: H. Z. Arifin Listanto
Bendahara
: Drs. H. Moh, Abduh Atmadiwirya
Manager Tanwil
: Saimin
37
Manager Maal
: H. Imam Turmuzi Ms.
Pengelola Manager Tamwil
: Saimin
Manajer Maal
: H. Imam Turmuzi Ms
Kabag Marketing
: Drs. H. Moh. Abdul Atmadiwirya
Kabag Operasional
: H. Djaelani
Accoun Officer
: Supriyanto Robi Sugara Dodi Kurniawan Cecep Nurjaya
Funding Officer
: Parjan Suheri Junianto
Pembukuan
: Neneng Syarifah
Adm Pembiayaan
: Suryadi Shalahudin Arif
Kasir
: Harum Sulistio Rini
CS
: Rika Nurlaila
4. Produk-produk BMT Al-Fath BMT Al-Fath memiliki produk dan layanan sebagai berikut: a. Penghimpunan Dana (Funding) 1) Prinsip
Titipan
(Wadiah),
dengan
produk
yang
TAWAKAL (Tabungan Wadiah BMT Al-Fath). 2) Prinsip Bagi Hasil, dengan produk-produk sebagai berikut:
dinamakan
38
a) Tabah (Tabungan berjangka Al-Fath) b) Sidik (Simpanan Pendidikan) c) Simpanan Idul Fitri d) Simpanan Qurban e) Simpanan Nikah f) Simpanan Haji b. Penyaluran Dana (Lending)
1) Pembiayaan Mudharabah
Yaitu akad kerjasama antara BMT selaku pemilik modal (Shahibul Maal) dengan mitra selaku pengelola usaha (mudharib) untuk mengelola usaha yang produktif dan halal. Dan hasil keuntungan dibagi sesuai dengan nisbah yang disepakati kedua belah pihak.
2) Pembiayaan Musyarakah
Yaitu akad kerjasama usaha produktif dan halal antara BMT dengan mitra dimana sumber modalnya dari kedua belah pihak. Keuntungan dibagi sesuai dengan nisbah yang disepakati kedua belah pihak. Sedangkan kerugian ditanggung kedua belah Pihak sesuai dengan porsi modal masing-masing.
39
3) Piutang Murabahah
Yaitu akad jual beli barang antara mitra dengan BMT AL FATH dengan menyatakan harga perolehan/harga beli/ harga pokok ditambah keuntungan/margin yang disepakati kedua belah pihak. BMT membelikan barang-barang yang dibutuhkan mitra atau BMT memberi kuasa kepada mitra untuk membeli barang-barang kebutuhan mitra atas nama BMT. Lalu barang tersebut dijual kepada mitra dengan harga pokok ditambah dengan keuntungan yang diketahui dan disepakati bersama dan diangsur selama jangka waktu tertentu.
4) Piutang Ijarah
Yaitu akad sewa menyewa barang atau jasa antara BMT AL FATH dan mitra. BMT AL FATH menyewakan jasa atau barang kepada mitra dengan harga sewa yang telah disepakati dan diangsur selama jangka waktu tertentu.
5. Perkembangan Usaha BMT Al-Fath
Perkembangan usaha di tahun 2009 BMT Al-Fath cukup membanggakan, terlihat dalam hasil-hasil usaha sebagai berikut:
a. Pertumbuhan Mitra 1) Pertumbuhan Mitra Penabung
40
Perkembangan mitra penabung secara akumulasi digambarkan dalam tabel dibawah ini: Tabel. 1 Perkembangan Jumlah Mitra Penabung BMT Al-Fath Keterangan
Jumlah Mitra
TAHUN 2006
2007
2008
2009
1.743
3.500
4.482
5.591
Dari Tabel diatas menunjukkan bahwa perkembangan mitra penabung selalu meningkat. 2) Mitra Pembiayaan Perkembangan mitra pembiayaan secara akumulasi digambarkan dalam tabel dibawah ini: Tabel. 2 Perkembangan Jumlah Mitra Pembiayaan BMT Al-Fath Keterangan
Jumlah Mitra
TAHUN 2007
2008
2009
492
1.188
1.418
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa perkembangan mitra pembiayaan selalu meningkat. b. Pertumbuhan Asset Perkembangan asset secara akumulasi kami gambarkan dalam tabel dibawah ini:
41
Tabel. 3 Pertumbuhan Jumlah Asset BMT Al-Fath Keterangan
TAHUN 2006
2007
2008
2009
Jumlah Asset
1.98 m
2.8 m
4.1 m
5.8 m
Kenaikan
-
55.6 %
46.4 %
41.5%
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa pertumbuhan asset setiap tahunnya terus meningkat yaitu pada tahun 2007 sebesar 55.6%, pada tahun 2008 sebesar 46.4% dan pada tahun 2009 sebesar 41.5%. c. Modal Perkembangan jumlah modal secara akumulasi dari tahun ke tahun digambarkan dalam tabel dibawah ini: Tabel. 4 Perkembangan Jumlah Modal BMT Al-Fath No.
TAHUN 2006
2007
2008
2009
Jumlah Modal
360 Juta
426.2 Juta
507.1 Juta
773.8 Juta
Kenaikan
-
18%
19%
52.6%
Dari tabel diatas, menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pertumbuhan asset setiap tahunnya, yaitu sebesar 18% pada tahun 2007, sebesar 19% pada tahun 2008 dan sebesar 52.6% pada tahun 2009. B. BMT Berkah Madani 1. Sejarah berdirinya BMT Berkah Madani Sistem dan praktik ekonomi yang berlaku dimasyarakat seringkali tidak sejalan dengan prinsip-prinsip ekonomi yang berkeadilan yang menaruh perhatian
pada
kepentingan
peningkatan
kesejahteraan
rakyat
kecil.
42
Penyerapan kekayaan oleh sekelompok kecil orang dipandang wajar dan sah. Padahal sebaliknya dalam ajaran Islam pemupukan kekayaan secara berlebihan adalah terlarang, bahkan diharamkan sebab sangat jauh dari prinsip keadilan. Kenyataan seperti itu telah lama berjalan dalam masyarakat, selama itu pula kita umat Islam merindukan berlaku sistem dan praktik ekonomi, kesejahteraan dan keadilan sosial. Berkembangnya usaha-usaha untuk mengatasi kesulitan pengusaha kecil yang jumlahnya puluhan juta unit baik dari pedesaan maupun di perkotaan telah seringkali dilakukan, baik oleh pemerintah maupun institusi swasta. Munculnya lembaga-lembaga keuangan mikro semacam Baitul Maal wa Tamwil (BMT) yang mencoba mendorong tumbuhnya kegiatan usaha produktif di masyarakat merupakan bagian dari upaya tersebut, tak terkecuali BMT Berkah Madani. Berangkat dari permasalahan tersebut, pada tanggal 5 Ramadhan 1425 H atau 19 Oktober 2004, berkumpul 19 orang pemuda dengan latar belakang yang beragam dan dengan pengalaman yang luas dan sudah teruji (Konsultan manajemen, Konsultan Microfinance-Mikrobanking, Banking, Konsultan IT) untuk mewujudkan idealism dalam pengembangan bisnis yang dapat memberikan keberkahan bagi masyarakat, khususnya masyarakat miskin2. Koperasi Jasa Keuangan Syariah Berkah Madani didirikan oleh 34 orang anggota pendiri pada bulan Ramadhan 1415 H, tepatnya pada tanggal 19 Oktober 2004 yang lalu. Rapat anggota dipimpin oleh Bapak Andi
2
Berkah Madani, “Sejarah Singkat”, Artikel diakses pada tanggal 16 Juni 2010 dari http://www.berkahmadani.com/sejarah.html.
43
Estetiono yang salah satu keputusannya adalah menyepakati berdirinya Koperasi Jasa Keuangan Syariah yang diberi nama Berkah Madani. Nama Berkah Madani mengandung arti yang sangat dalam yang menggambarkan visi yang begitu besar yaitu menebarkan keberkahan untuk terwujudnya sebuah masyarakat madani.
Setelah melalui serangkaian masa persiapan operasional, tepat pada tanggal 1 Muharram 1416 H atau bertepatan dengan tanggal 10 Februari 2005 operasional KJKS Berkah Madani secara resmi dimulai. Peresmian dilakukan bersamaan dengan kegiatan peletakan batu pertama ESQ Madani Center oleh Bapak Aburizal Bakrie dan Bapak Sugiharto di Jonggol, Jawa Barat. Sedangkan peresmian kantor pelayanan di Kelapa Dua, Depok dilakukan oleh Dewan Pembina yaitu Bapak Erwin Mardjuni, Bapak Aries Muftie dan Bapak Wiwin P. Soedjito.
Dengan jumlah modal yang sangat terbatas, KJKS Berkah Madani terus berupaya untuk meningkatkan volume usahanya seiring dengan terus meningkatnya kepercayaan anggota dan meningkatnya kebutuhan permodalan dari usaha mikro dan kecil. Periode kepengurusan pertama 2005-2008 dipimpin oleh Bapak Andi Estetiono selaku Ketua Umum dibantu oleh 6 orang pengurus lainnya telah berakhir pada April 2008 yang lalu. Rapat Anggota memutuskan untuk dilakukan regenerasi dalam kepengurusan dengan menetapkan Wawan W. Setiawan sebagai Ketua untuk periode 2008-2011.
44
Penggantian kepengurusan ini menunjukkan proses transfer of knowledge dan proses pembelajaran berlangsung sebagaimana yang diharapkan.
Untuk meningkatkan value serta jangkauan pelayanan, KJKS Berkah Madani melakukan pola kemitraan dengan koperasi-koperasi lain untuk bersinergi mengembangkan jaringan pelayanan dengan brand "Berkah Madani". Hingga saat ini telah beroperasi beberapa Kantor Pelayanan Berkah Madani dengan status otonom, yang berlokasi di Cimanggis, Jakarta Utara, Ciputat, Bandung dan Bogor. KJKS Berkah Madani akan terus memperluas jaringan kemitraan ini dengan pola kerjasama strategis dengan pola kemitraan. Dalam waktu dekat akan diresmikan transaksi online antar kantor Bekah Madani, sehingga pelayanan kepada anggota dapat lebih baik lagi.
Operasional BMT Berkah Madani dimulai pada tanggal 1 Muharram 1426 H atau tanggal 10 Februari 2005. Modal awal saat itu tercatat hanya sebesar Rp.70.000.000 dan 2 orang karyawan. Delapan bulan berikutnya asset nya telah mencapai 1,5 M dan jumlah karyawan 5 orang. Namun sekarang jumlah karyawan mencapai 34 orang3. 2. Visi Misi Visi BMT Berkah Madani adalah “Menjadi Lembaga Keuangan Syariah terbaik dan terdepan secara nasional dalam meberi solusi yang bermakna bagi kaum dhuafa, pengusaha mikro dan kecil secara berkelanjutan dengan berlandaskan pada prinsip-prinsip fathonah, amanah, shidiq, dan tabligh.” 3
Ibid
45
Misi BMT Berkah Madani adalah sebagai berikut: a. Meningkatkan akses permodalan bagi masyarakat kecil baik finansial maupun finansial. b. Membantu menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan produk-tivitas masyarakat kecil demi kesejahteraan dan keadilan ekonomi. c. Menjadi lembaga keuangan syariah yang tumbuh secara berkelanjutan seiring dengan pertumbuhan usaha nasabahnya. d. Memberikan
keuntungan
maksimal
secara
terus-menerus
kepada
shareholder melalui pelayanan terbaik kepada stakeholder. e. Menjadi organisasi pembelajaran yang secara kontinyu meningkatkan kompetensi dan kapasitas Sumber Daya Insani yang beriman dan bertakwa dengan kesejahteraan yang maksimal. 3. Struktur Organisasi
Dewan Pembina
: B.S. Kusmuljono AriesMuftie Erwin Mardjuni
Dewan Pengawas Syariah
Wiwin P. Soedjito : Arisson Hendry
Badan Pengawas
Budi Hartono : Andi Estetiono Soewondo
Badan Pengurus Ketua Umum
: Wawan W. Setiawan
Wakil Ketua
Johan Machrobi
46
Sekretaris Umum
Rinadi Nindyawan
Sekretaris
Winny Sulastri
Bendahara Umum
Yoke Paramita
Bendahara
Elly Qomariah
Humas
Asri Al Jufri
4. Produk-produk BMT Berkah Madani a. Produk Pengumpul dana Masyarakat 1) Tabungan Berkah Hasil 2) Tabungan Berkah Amanah 3) Tabungan Pendidikan Berkah Siswa 4) Tabungan Haji atau Umrah Berkah Talbiyah 5) Tabungan Berkah Qurban 6) Tabungan Berkah Fitri 7) Investasi Berjangka Berkah Invest b. Produk penyaluran Dana 1) Pembiayaan Murabahah (Jual Beli) 2) Pembiayaan Ijarah (Sewa) 3) Pembiayaan Mudharabah 4) Pembiayaan Musyarakah 5) Pembiayaan Al-Qard 6) Berkah Ziswaf
47
5. Perkembangan Usaha a. Pertumbuhan Asset Perkembangan jumlah asset secara akumulasi dari tahun ke tahun digambarkan dalam tabel dibawah ini: Tabel. 5 Pertumbuhan Jumlah Asset BMT Berkah Madani Keterangan
TAHUN 2006
2007
2008
2009
Jumlah Asset
2.25 m
2.27 m
3.1 m
3.9 m
Kenaikan
-
0.02 %
37 %
28%
Dari tabel diatas, menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pertumbuhan asset setiap tahunnya, yaitu sebesar 0,02% pada tahun 2007, sebesar 37% pada tahun 2008 dan sebesar 28% pada tahun 2009. b. Modal Perkembangan jumlah modal secara akumulasi dari tahun ke tahun digambarkan dalam tabel dibawah ini: Tabel. 6 Perkembangan Jumlah Modal BMT Berkah Madani No.
TAHUN 2007
2008
2009
Jumlah Modal
824 Juta
922 Juta
978 Juta
Kenaikan
-
19%
52.6%
48
Dari tabel diatas, menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pertumbuhan modal setiap tahunnya, yaitu sebesar 18% pada tahun 2007, sebesar 19% pada tahun 2008 dan sebesar 52.6% pada tahun 2009. C. BMT Cengkareng Syariah Mandiri (CSM) 1. Sejarah berdirinya BMT Cengkareng Syariah Mandiri
Permulaan tahun 2006 merupakan tonggak bersejarah bagi gerakan ekonomi umat dengan lahirnya sebuah lembaga keuangan mikro syariah BMT Cengkareng Syariah Mandiri. Berawal dari kesamaan visi & misi tiga alumni muda dari tiga universitas negeri di Jakarta yang terangkum dalam cita – cita bersama untuk berkarya menggerakan potensi umat melalui pemberdayaan ekonomi. Dimulai dengan modal 50 juta dan berkantor yang sangat sederhana dipinggiran pasar, terselip di dalam sebuah gang sempit ditengah pemukiman padat penduduk pada sebuah desa yang masuk dalam program Inpres Desa Tertinggal (IDT), tepatnya didaerah Kapuk – Cengkareng, Jakarta Barat, melangkah dengan pasti menggerakan ekonomi umat.
Namun kesederhanaan dan serba keterbatasan tidak menghalangi kami untuk selalu berbuat. Malah kondisi tersebutlah yang mengajarkan (learning by doing) dan menuntut kami untuk selalu kreatif, inovatif dan arif dalam menjawab tantangan usaha, sehingga dari pembelajaran tersebut dihasilkan sebuah system manajemen yang dapat mendukung gerak lembaga.
49
“….Supaya harta itu jangan beredar diantara orang-orang kaya saja diantara kamu…” (Q.S. Al-Hasyr : 7). Demikian firman Allah SWT tentang sifat dan fungsi harta, yang mendorong kami untuk menjadi mediator investasi yang menjunjung tinggi nilai-nilai amanah dan profesionalisme usaha antara aghniya yang kelebihan likuiditas (investor) dan fuqara yang gigih dalam berusaha (inovator) namun kekurangan likuiditas (modal). Terbukti, bahwa dalam kurun waktu yang relative singkat (15 bulan), lebih dari 300 Pengusaha mikro yang telah merasakan sentuhan kami melalui pembiayaan Muamarah (Mudah, Murah, Murni syariah) dengan perguliran dana lebih dari 800 juta rupiah.
Memang, kami menyadari dengan sepenuh hati bahwa fakta tersebut masih jauh dari keberhasilan, secara kualitas maupun kuantitas, karena ini adalah sebuah proses yang tak pernah tuntas. Tapi dengan dukungan dan kepercayaan dari berbagai pihak, kami yakin lembaga “kecil” ini mampu melakukan hal yang besar dengan kesungguhan yang besar pula tentunya
2. Visi Misi Visi BMT CSM adalah menjadikan BMT CSM sebagai lembaga keuangan mikro syariah yang professional, amanah dan menjadi kebanggaan umat. Adapun Misi BMT CSM adalah sebagai berikut: a. Memberdayakan dan meningkatkan usaha mikro kecil menengah b. Memberikan keuntungan bagi semua mitra c. Membangun profesionalisme kerja manajemen usaha kecil dan mikro
50
d. Membangun kepercayaan masyarakat terhadap lembaga keuangan mikro syariah e. Memasyarakatkan ekonomi syariah dan mensyariahkan ekonomi masyarakat f. Dengan baitulmaal, menjalankan fungsi social melalui pemberdayaan dana social masyarakat (ZIS) 3. Struktur Organisasi
Dewan Pengawas
: M. Sholeh Yusuf Tajiri S.AG
Dewan Pengurus
: Iwan Firmansyah Siswono Fadilah
Pengelola General Manager
: Nur Juli Zar, SE.I
Manager Marketing
: Siswono, S.Pd
Manager Operasional
: Mariatus Sa’dia, S.T
Funding Officer
: Zulhaq Ramadhan
Lending Officer
: Didi Setiadi Ero Sukarna
Teller and Accounting
: Sri rahayu Siti Nurdiyanah
51
4. Produk-produk BMT Cengkareng Syariah Mandiri a. Produk Penyimpanan (funding) 1) Pengaman (Pengusaha Mandiri) 2) Taqarub (Tabungan aqikah dan kurban) 3) Tunas (Tabungan anak sholeh) 4) Sahara (simpanan hari raya idul fitri dan idul kurban) 5) Insani (Investasi Syariah Terkini) b. Produk Penyaluran Dana (lending) 1) Murabahah Yaitu akad jual beli barang antara mitra dengan BMT CSM dengan menyatakan harga perolehan/harga beli/ harga pokok ditambah keuntungan/margin yang disepakati kedua belah pihak. BMT membelikan barang-barang yang dibutuhkan mitra atau BMT memberi kuasa kepada mitra untuk membeli barang-barang kebutuhan mitra atas nama BMT. Lalu barang tersebut dijual kepada mitra dengan harga pokok ditambah dengan keuntungan yang diketahui dan disepakati bersama dan diangsur selama jangka waktu tertentu. 2) Mudharabah Yaitu akad kerjasama antara BMT selaku pemilik modal (Shahibul Maal) dengan mitra selaku pengelola usaha (mudharib) untuk mengelola usaha yang produktif dan halal. Dan hasil keuntungan dibagi sesuai dengan nisbah yang disepakati kedua belah pihak.
52
3) Musyarakah Yaitu akad kerjasama usaha produktif dan halal antara BMT dengan mitra dimana sumber modalnya dari kedua belah pihak. Keuntungan dibagi sesuai dengan nisbah yang disepakati kedua belah pihak. Sedangkan kerugian ditanggung kedua belah Pihak sesuai dengan porsi modal masing-masing. 4) Ijarah Yaitu akad sewa menyewa barang atau jasa antara BMT CSM dan mitra. BMT CSM menyewakan jasa atau barang kepada mitra dengan harga sewa yang telah disepakati dan diangsur selama jangka waktu tertentu. c. Produk Jasa 1) Konsultasi Usaha dan Keuangan Syariah 2) Pembayaran Rekening, yaitu listrik, telepon, dan air.
5. Perkembangan Usaha a. Pertumbuhan Asset Perkembangan jumlah asset secara akumulasi dari tahun ke tahun digambarkan dalam tabel dibawah ini:
53
Tabel. 7 Pertumbuhan Asset BMT Cengkareng Syariah Mandiri Keterangan
TAHUN 2008
2009
s/d Okt 2010
Jumlah Asset 1.1 m
1.3 m
1.8 m
Kenaikan
2%
6.5%
-
Dari tabel diatas, menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pertumbuhan asset setiap tahunnya, yaitu sebesar 2% pada tahun 2009 dan sebesar 6.5% hingga Oktober 2010. b. Pertumbuhan Modal Perkembangan jumlah modal secara akumulasi dari tahun ke tahun digambarkan dalam tabel dibawah ini: Tabel. 8 Perkembangan Jumlah Modal BMT Cengkareng Syariah Mandiri No.
TAHUN 2008
2009
s/d Okt 2010
Jumlah Modal
99 Juta
106 Juta
160 Juta
Kenaikan
-
7%
57%
Dari tabel diatas, menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pertumbuhan modal setiap tahunnya, yaitu sebesar 7% pada tahun 2009 dan sebesar 57% pada tahun 2010.
BAB IV STRATEGI PEMASARAN MELALUI MEDIA INTERNET PADA BMT AL-FATH, BMT BERKAH MADANI DAN BMT CENGKARENG SYARIAH MANDIRI
A. Intenet sebagai Media Pemasaran Pemasaran adalah perangkat yang paling penting dari suatu bisnis. Produk yang luar biasa pun harus didukung oleh sebuah manajemen pemasaran yang baik. Banyak perusahaan ataupun kegiatan usaha yang membutuhkan anggaran biaya yang tidak sedikit dalam memasarakan produk dan jasa nya tersebut. Sehingga seorang pemasar produk dan jasa perusahaan perlu memanfaatkan tools yang tidak membutuhkan biaya besar, namun dapat memberikan dampak yang baik. Pemasaran melalui media internet adalah melakukan aktivitas marketing menggunakan semua fasilitas yang disediakan oleh internet dengan tujuan untuk meningkatkan penjualan atau pun perolehan dana pihak ketiga dan menjalin komunikasi yang lebih dengan pelanggan dan konsumen yang sudah ada atau bisa juga menarik pelanggan dan konsumen baru. Memang banyak perusahaan yang belum melirik pemasaran melalui media internet sebagai media pemasaran. Hal ini disebabkan karena perusahaan masih berpikir bahwa untuk mendapatkan hasil pemasaran yang baik harus dibarengi oleh biaya pemasaran yang tinggi pula1.
1
Sulistiana, “Pengaruh Biaya Pemasaran terhadap Pendapatan Penjualan pada Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU)”, (Skripsi S1 Fakultas Ekonomi, Universitas Komputer, 2009), h. i.
54
55
Pemasaran melalui media internet pada dasarnya memiliki konsep yang sama meskipun menggunakan aplikasi, fasilitas, atau tools yang berbedabeda. Adapun syarat utama dalam pemasaran melalui media internet adalah2: 1. Market yang spesifik Kita harus menentukan target market yang jelas sehingga kita dapat merencanakan strategi dan pendekatan yang lebih spesifik dan lebih fokus pada sasaran. Kita harus mengetahui kepada siapa saja akan menawarkan produk atau jasa sesuai segmentasi pasar yang kita lakukan. 2. Produk Objek utama dalam pemasaran adalah produk dan jasa. Didalam internet, produk dan jasa dikelompokkan menjadi dua berdasarkan cara konsumen membeli yaitu3: a. Direct Product Produk lansung adalah produk dan jasa yang ketika dipasarkan melalui media internet dapat melayani pembelian lansung melalui internet. Contoh produk lansung ini adalah produk fisik (buku, DVD dan sebagainya), produk digital (software, ebook, dan sebagainya) dan jasa online (kursus online, pemasangan iklan dan lain sebagainya). Untuk pembelian direct product ini, biasanya website dilengkapi fasilitas pembayaran online, seperti paypal, kartu kredit dan e-banking.
2
Made Lasmadiarta, Facebook Marketing Revolution, (Jakarta, PT Elex Media Komputindo), 2010 hal. 8 3 Ibid. hal 12-14
56
b. Undirect Product Undirect Product adalah produk dan jasa yang ketika dipasarkan melalui internet tidak dapat dibeli lansung oleh konsumen. Konsumen harus melakukan pertemuan lansung dengan pihak yang menawarkan produk atau jasa. Contoh produk tidak lansung ini adalah produk fisik (mobil, motor dan lain sebagainya) dan jasa offline (photography, koperasi jasa keuangan syariah dan lain sebagainya). Biasanya, website undirect product ini lebih banyak berisi informasi produk dan jasa yang ditawarkan, layanan produk, informasi dimana mendapatkan dan lain-lain. 3. Website yang professional dan fungsional Website ibarat kantor di internet, tempat dimana calon konsumen dan konsumen bisa mengunjungi secara online. Konsep website untuk setiap produk juga berbeda tergantung dari tujuan pembuatan dan sifat produk yang ditawarkan, apakah website itu menyediakan review produk atau jasa nya atau juga bisa menerima pemesanan melalui website. 4. Trafik Trafik adalah lalu lintas pengunjung yang mengunjungi aplikasi internet yang kita gunakan, seperti website, blog dan lain-lain. 5. Kredibilitas Membangun kredibilitas adalah membangun kepercayaan sehingga orang percaya bahwa produk dan jasa yang ditawarkan bermanfaat. Tujuan utama dari kredibilitas ini adalah mengubah calon konsumen menjadi
57
konsumen atau dalam dunia pemasaran lebih dikenal dengan konversi dari prospek menjadi costumer4.
B. BMT dan Pemanfaatan Internet BMT yang dikenal sebagai koperasi jasa keuangan syariah dalam Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah sudah banyak berkembang data terakhir menyebutkan ada 3500 BMT5. Dan perkembangan ini karena didukung sosialisasi, pemasaran dan pengembangan strategi yang baik oleh pelaku BMT, apakah yang dilakukan lansung terjun ke masyarakat maupun dengan iklan, promosi di berbagai media cetak dan elektronik. Baitul Maal wa Tamwil, yang terdiri dari dua istilah baitul maal dan baitul tamwil memiliki pengertian bahwa baitul maal merupakan usaha pengumpulan dan pengelolaan dana-dana sosial seperti zakat, infaq dan shodaqah. Sedangkan baitut tamwil adalah usaha pengumpulan dan penyaluran dana komersial yang berorientasi pada profit. Pada umumnya, strategi BMT yang dilakukan oleh ketiga BMT ini hampir sama, yaitu diantaranya: 1. Memperluas jaringan pelayanan dengan membuka kantor kas. BMT AlFath memiliki satu kantor pusat dan satu kantor kas, begitu juga dengan BMT Cengkareng Syariah Mandiri. Sedangkan BMT Berkah madani telah memiliki 8 kantor kas.
4
Ibid. hal 11 Republika Contributor, “IDB tertarik studi BMT di Indonesia” , artikel diakses pada tanggal 1 Juni 2010 dari http://koran.republika.co.id/print/69398 5
58
2. Melakukan sosialisasi dengan sistem MLM (mulut lewat mulut), pengajian mingguan pada majlis-majlis ta’lim, menyebarkan brosur, pamphlet, spanduk sehingga dikenal oleh masyarakat. 3. Melakukan strategi jemput bola atau yang lebih dikenal dengan pick up service. Hal ini untuk memudahkan dan tidak menggangu mitra dalam menjalankan aktivitas usahanya. 4. Menggunakan fasilitas internet sebagai media pemasaran, seperti website dan situs jejaring sosial facebook. Dari keempat strategi pemasaran BMT diatas, strategi jemput bola adalah strategi pemasaran yang paling efektif dalam menghimpun dan menjaring dana dari masyarakat. Dan strategi keempat yaitu strategi pemasaran melalui media internet merupakan strategi pemasaran yang belum dikelola oleh BMT secara maksimal untuk menjadikan sesuatu yang optimal. Sehingga dalam penelitian ini, memandang perlu untuk mengkaji ulang bahwa strategi pemasaran BMT melalui media internet juga bisa menghasilkan kontribusi nyata dalam memperoleh dana pihak ketiga. Apakah bentuknya investasi berjangka, zakat, infaq, shadaqah, ataupun pembiayaan. Untuk memahami strategi pemasaran melalui media internet, kita perlu membedakan antara marketing (pemasaran) dan selling (penjualan) terlebih dahulu karena selama ini antara keduanya dianggap sama oleh banyak orang. Pemasaran (marketing) terdiri dari 9 unsur, yaitu: (1) Segmentation, (2) Targeting, (3) Positioning, (4) Differentiation, (5) Marketing mix (produk,
59
harga, tempat dan promosi), (6) Selling, (7) Brand, (8) Service dan (9) Process. Kesimpulannya, bahwa selling atau penjualan adalah bagian dari 9 unsur marketing (pemasaran), yaitu walau hanya menawarkan produk kepada calon konsumen atau target market. Oleh sebab itu, kita tidak boleh mengatakan lagi bahwa marketing hanya jualan saja. BMT Al-Fath, BMT Berkah Madani dan BMT Cengkareng Syariah Mandiri telah menggunakan strategi pemasaran melalui media internet. Adapun tujuan pemasaran atau beberapa hal yang bisa dilakukan melalui media internet yang dilakukan oleh ketiga BMT, antara lain: Mengenalkan dan memberikan informasi tentang masing-masing BMT dan berita terkait kepada siapa saja yang bisa dilihat kapan pun dan dimanapun6.
1. BMT Al-Fath dan Strategi Pemasaran Melalui Media Internet. Dari
hasil
wawancara
dan
penelitian,
BMT
Al-Fath
telah
menggunakan media internet dari April tahun 2007 (sejak tahun 1997 yang merupakan tahun pendiriannya) hingga sekarang. Aplikasi dan fasilitas internet yang digunakan oleh BMT Al-Fath ini dikelola dengan bekerjasama dengan pihak lain, dimana BMT Al-Fath menyerahkan pengelolaan websitenya kepada orang yang telah mengikatkan diri dengan BMT secara tidak tetap, artinya ketika ingin memperbaharui berita ataupun content website baru dipublikasikan oleh orang tersebut. 6
Wawancara Pribadi dengan Ketiga Manager dan Pengurus BMT pada 18,19 dan 21 Agustus 2010
60
Fasilitas internet yang telah digunakan BMT Al-Fath adalah website. Website sederhana BMT Al-Fath dengan alamat www.bmtalfath.com menampilkan: Tabel. 9 Tampilan Website BMT Al-Fath No. Page/Halaman Keterangan 1.
Muqaddimah
2.
Profil
3.
Produk
4.
Laporan
5.
Aplikasi Zakat
6.
Hubungi Kami
Meliputi pendahuluan dan ucapan selamat datang kepada pengunjung ke website BMT AlFath Meliputi latar belakang pendirian BMT Al-Fath, visi misi BMT Al-Fath, fungsi, tujuan dan struktur organisasi dari BMT Al-Fath. Meliputi produk dan layanan dari BMT Al-Fath, yaitu produk penghimpunan dana (Funding) seperti tawakal (tabungan wadi’ah BMT AlFath), tabah (Tabungan berjangka Al-Fath), sidik (simpanan pendidikan), simpanan Idul Fitri, simpanan Qurban, Simpanan Nikah, dan simpanan haji. Kemudian ada produk penyaluran dana (lending) seperti pembiayaan mudharabah, pembiayaan musyarakah, piutang murabahah dan piutang ijarah Meliputi laporan kegiatan dan penyaluran dana baitul maal Al-Fath tahun 2006 hingga tahun 2009 Meliputi program aplikasi penghitungan zakat dengan cepat dan mudah yang bisa diakses hanya dengan id dan password yang telah disediakan pengelola website BMT Al-Fath ini. Ini merupakan aplikasi website yang menjadi unggulan website BMT Al-Fath sehingga masyarakat mudah menghitung zakat yang harus dikeluarkan. Meliputi alamat lengkap dan nomor telepon dari BMT Al-Fath dan Kantor kas nya serta email jika ada pertanyaan tentang istilah BMT atau tentang BMT Al-Fath itu sendiri jika tidak ada
61
7.
Buku Tamu
pada halaman Tanya dan Jawab yang telah disediakan. Meliputi daftar pengunjung website yang meninggalkan komentar, pertanyaan, dan lainlain
Penggunaan website ini adalah sebuah keharusan dalam strategi pemasaran melalui media internet. Hal ini disebabkan karena website (1) lebih kredibel, (2) lebih professional, (3) menperjelas difrensiasi, dan (4) mudah ditemukan7. Cara BMT Al-Fath melaksanakan strategi pemasaran melalui media website ini adalah sebagai berikut8: 1. Mengoptimalkan website dan berusaha terus untuk dihalaman terdepan dalam SEO (search engine optimization). Dan ini benar-benar tercapai, karena dalam mesin pencarian google, BMT Al-Fath selalu menduduki urutan teratas di halaman terdepan ketika kita menggunakan keyword BMT. 2. Menampilkan dan memberikan seluruh informasi yang benar, terutama informasi produk dan jasa yang ditawarkan. Sehingga ini akan membuat pengunjung website percaya dan bisa membeli produk dan jasa yang kita kembangkan. 3. Tampilan dan content website yang sederhana dan menarik. BMT Al-Fath menyediakan aplikasi perhitungan zakat sehingga memudahkan umat
7
Made Lasmadiarta, Facebook Marketing Revolution, (Jakarta, PT Elex Media Komputindo), 2010 hal. 24 8 Wawancara Pribadi dengan Saimin (Manager BMT Al-Fath), 18 agustus 2010.
62
muslim menghitung zakat nya. Aplikasi ini telah banyak digunakan oleh pengunjung website aplikasi zakat BMT Al-Fath ini. 4. Komunikasi dengan pengunjung website, dimana setiap ada pertanyaan ataupun tanggapan maka pengurus website BMT Al-Fath akan memberikan jawaban atas pertanyaan dan pernyataan pengunjung website dengan aplikasi email atau surat elektronik. 5. Melakukan pertukaran banner dengan website yang telah memiliki traffic pengunjung yang bagus, seperti dengan situs www.eramuslim.com.
2. BMT Berkah Madani dan Strategi Pemasaran Melalui Media Internet. BMT Berkah Madani telah menggunakan media internet dari tahun 2008 (sejak tahun 2005 yang merupakan tahun pendiriannya) hingga saat ini. BMT Berkah Madani melakukan pemasaran yang menggunakan fasilitas dan aplikasi internet lainnya dilakukan sendiri bahkan lansung di-handle oleh ketua pengurus BMT. Semua berita, artikel, profil BMT, dan seluruh content nya dari fasilitas internet BMT ini dikelola sendiri secara lansung. Hampir sama dengan BMT Al-Fath, BMT Berkah Madani juga telah menggunakan media internet untuk publikasi dan memperkenalkan BMT. Media yang digunakan BMT Berkah Madani adalah website, website dengan alamat www.berkahmadani.co.id menampilkan: Tabel. 10 Tampilan Website BMT Berkah Madani No. Pages/Halaman Keterangan 1. Menu Utama Meliputi berita (berita tentang BMT, baik tentang BMT Berkah Madani itu sendiri
63
2.
3. 4. 5. 6.
5. 6.
maupun tentang kabar lainnya yang terkait ), artikel (mengandung artikel tentang ekonomi syariah, lembaga keuangan syariah dan artikel umum masalah ekonomi), network (merupakan jaringan kantor dari BMT Berkah Madani), Baitul Maal, Weblink (meliputi link mitra usaha, link bmt, link lain yang terkait) dan download (file yang disediakan website untuk bisa diunduh oleh pengunjung website) Profil BMT Berkah Meliputi sekilas sejarah Berkah Madani, visi Madani misi, budaya kerja, produk dan layanan kerja, laporan keuangan dan csr Kontak Meliputi alamat, jaringan kantor cabang, nomor telpon dan email Galeri Foto Meliputi dokumentasi kegiatan dari BMT Berkah Madani (belum ada) Buku Tamu Meliputi form isian untuk pengunjung yang ingin memberikan komentar dan sebagainya. Produk dan Layanan Meliputi investasi berjangka (BMT Berkah Madani menawarkan investasi berjangka syariah dengan jangka waktu 1, 3,6 dan 12 bulan), tabungan (simpanan dengan berbagai tujuan dan akad), pembiayaan (ada pembiayaan bersifat produktif dan konsumtif), Payment Poin (layanan untuk pembayaran tagihan), danKios Dinar ( ) Equivalen Rate Meliputi equivalen rate tabungan dan equivalen rate investasi berjangka Statistik Pengunjung Untuk melihat aktivitas lalu lintas kunjungan terhadap website.
BMT Berkah Madani menggunakan media internet semenjak tahun 2008 hingga sekarang. Tujuan dari penggunaan website ini adalah untuk public relation dan reporting saja bukan untuk pemasaran9. Tetapi berdasar pembahasan sebelumnya, dua hal yang menjadi tujuan BMT Berkah Madani 9
Wawancara Pribadi dengan Wawan W Setiawan (Ketua Pengurus BMT Berkah Madani), 21 Agustus 2010.
64
menggunakan website merupakan sebuah usaha marketing. Strategi yang dilaksanakan BMT Berkah Madani dalam menggunakan website ini antara lain: 1. Mengoptimalkan website dan berusaha untuk mencapai halaman terdepan dalam SEO (search engine optimization). 2. Memberikan informasi produk dan jasa serta berita ataupun artikel tentang ekonomi syariah secara umum dan berita BMT Berkah Madani itu sendiri khususnya. Sehingga ini akan membuat pengunjung website percaya dan bisa membeli produk dan jasa yang kita kembangkan. 3. Tampilan dan content website yang sederhana dan menarik. 4. Komunikasi dengan pengunjung website, dimana BMT Berkah Madani akan memberikan jawaban atas pertanyaan dan pernyataan pengunjung website.
Tabel. 11 Perbandingan Strategi Pemasaran Melalui Website No. Strategi Pemasaran Melalui Website
BMT Al-Fath
BMT Berkah Madani
1.
Pengoptimalan website dalam SEO
x
x
2.
Menampilkan informasi yang benar
x
x
3
Content web menarik dan atau aplikasi
x
x
unggulan 4.
Komunikasi dengan pengunjung
x
x
5.
Iklan dan atau bertukar banner
x
-
65
3. BMT Cengkareng Syariah Mandiri dan Strategi Pemasaran Melalui Media Internet. BMT Cengkareng Syariah Mandiri menggunakan media internet baru pada tahun maret 2009 (sejak tahun 2006 yang merupakan tahun pendiriannya). Hampir sama dengan pengelolaan BMT Berkah Madani, BMT Cengkareng Syariah Mandiri lansung dilakukan oleh General Manager BMT. Bahkan karena merasakan pengaruh dari penggunaan media internet, sejak Juli 2010 BMT Cengkareng Syariah Mandiri menyediakan fasilitas internet disetiap komputer yang ada di BMT Cengkareng Syariah Mandiri dengan tujuan untuk bisa digunakan juga oleh seluruh pegawai terutama account officer (AO) BMT. Berbeda dengan kedua BMT diatas, BMT Cengkareng Syariah Mandiri lebih aktif menggunakan media jejaring sosial facebook dalam memperkenalkan dan mempromosikan aktivitas yang dilakukannya, karena menyadari bahwa facebook saat ini menjadi situs popular di Indonesia dan Negara Indonesia merupakan Negara yang menempati urutan ketiga pengguna facebook didunia10. Facebook merupakan media utama bagi BMT Cengkareng Syariah Mandiri. Strategi pemasaran melalui facebook yang dilakukan BMT adalah sebagai berikut: 1. Membuat akun facebook. BMT Cengkareng Syariah Mandiri tidak membuat sebuah akun facebook khusus 10
atas
nama
BMT
Cengkareng
Syariah
Mandiri,
Wawancara Pribadi dengan Nurjulizar (Manager BMT Cengkareng Syariah Mandiri), 19 Agustus 2010.
tetapi
66
memanfaatkan akun pribadi General Manager BMT Cengkareng Syariah Mandiri yang menampilkan nama sebagai pendiri BMT Cengkareng Syariah Mandiri kemudian memberikan dan memuat informasi tentang BMT Cengkareng Syariah Mandiri pada penjelasan profil akun facebook tersebut. 2. Mengumpulkan target pemasaran dalam aplikasi group dan aplikasi facebook pages (halaman). a. Mengumpulkan target pemasaran dalam aplikasi group. Aplikasi group dalam facebook adalah cara mengumpulkan dan mengaktifkan sejumlah orang untuk bergabung bersama secara online dan berbagi informasi serta mendiskusikan topik tertentu11. Sebuah group terdiri dari anggota yang telah bergabung, isi berita terbaru, isi diskusi panel, isi dinding (wall), foto, kiriman dan video terkait, dan komentar-komentar dari semua hal tersebut. Group facebook BMT Cengkareng Syariah Mandiri yang awalnya diberi nama BMT Cengkareng For Better Indonesia ini dibuat pada 30 maret 2009. Dan group ini sekarang berubah nama dengan BMT Cengkareng “Mitra Investasi lebih bermanfaat untuk Umat” dengan alamat http://www.facebook.com/group.php?gid=61544813349 yang berang-gotakan 4973 orang. Strategi pemasaran melalui group facebook yang dilakukan BMT CSM ini diantaranya dengan cara-cara sebagai berikut: 11
Tony Hendroyono, “facebook haram? Beginilah cara halal menggunakannya…!”, (Yogyakarta: B-First, 2009), hal. 72
67
1) Menampilkan informasi yang benar 2) Menjalin komunikasi dengan anggota group melalui wall atau dinding
dan papan diskusi group facebook. BMT Cengkareng
Syariah Mandiri memberi jawaban pertanyaan atau komentar yang ditulis anggota group dan menyediakan forum diskusi baik yang dimulai oleh pengurus group ataupun anggota group. 3) Mengirim pesan kepada seluruh anggota group yang berisikan tentang hal-hal sebagai berikut: a) Informasi seputar BMT dan ekonomi syariah. Disini BMT Cengkareng Syariah Mandiri memberikan informasi berita dan artikel tentang BMT khususnya BMT Cengkareng Syariah Mandiri sendiri dan ekonomi syariah secara umum. b) Informasi seminar-seminar dan pelatihan-pelatihan tentang BMT, ekonomi syariah, bisnis usaha kreatif muslim (UKM) yang didapatkan dari berbagai universitas, organisasi, dan penyelenggara lainnya. c) Informasi atau promosi tentang usaha dan produk usaha kreatif muslim (UKM) d) Informasi lowongan kerja/magang/praktek kerja lapangan di BMT dan lembaga bisnis syariah lainnya bagi Insan-insan kebanggaan bangsa. e) Meredistribusikan artikel-artikel yang bermanfaat buat umat dari pihak lain. Artikel yang berisi sebuah hikmah dan
68
pelajaran dari kisah-kisah yang menjadi inspirasi dan motivasi untuk menuju kebaikan. BMT Cengkareng Syariah Mandiri melalui group facebook ini mendapat sambutan baik dari anggota, sehingga group memiliki anggota 4973 orang dan menjadi group BMT terbanyak dibanding group BMT lainnya. Prestasi ini tentu tidak mudah didapatkan, selain karena informasi yang disampaikan melalui pesan menjadi informasi penting dan menjadi kebutuhan anggota, berbagai cara juga dilakukan oleh pengelola group, diantaranya: 1) Menambahkan teman facebook sebanyak mungkin dengan para tokoh dan para pihak yang terkait dan berpengaruh (apakah orang atau organisasi atau badan atau institusi baik pihak pemerintah, swasta, maupun kalangan akademisi). 2) Mengajak mereka bergabung ke group tersebut. 3) Pengurus juga meminta anggota yang telah bergabung untuk mengajak seluruh teman-teman facebooknya untuk bergabung digroup facebook BMT CSM. Karena melihat masih banyak orang yang masih ingin bergabung tetapi kapasitas group facebook yang tidak memadai maka kemudian dibuatlah pages (halaman) facebook BMT CSM. b. Mengumpulkan target pemasaran dalam aplikasi pages (halaman). Aplikasi pages (halaman) facebook merupakan halaman yang dibuat khusus untuk profil bisnis tanpa harus mengganggu halaman profil
69
pribadi12. Pages (halaman) facebook BMT CSM dibuat sejak 28 juni 2009 yang diberi nama BMT For Better Indonesia. Alamat halaman ini adalah http://www.facebook.com/BMTCengkareng.ForBetter.Indonesia dan saat ini telah beranggotakan 5.088 orang per 31 agustus 2010. Visi pages ini disebutkan menjadi grup terdepan dalam Informasi tentang BMT, ekonomi syariah dan usaha kreatif muslim Indonesia. Pada pages (halaman) facebook ini komunikasi dengan anggota lebih mengandalkan up date status, foto tentang kegiatan BMT dan diskusi atau bahkan hanya sekedar mengomentari apa yang ditulis anggota ataupun pages (halaman) sendiri.
Melihat semakin banyak sambutan dan berbagai komentar baik maka manajer BMT sebagai pengurus group mecoba mengambil peluang potensial ini dengan membuat dan mengelola halaman lainnya secara berkelanjutan dengan berbagai pilihan halaman facebook yang menyentuh dan dibutuhkan oleh masyarakat, seperti: 1. UKM (Usaha Kreatif Muslim) dibuat pada 12 juli 2009 dengan alamat http://www.facebook.com/Usaha.Kreatif.Muslim
yang
beranggotakan
15.776 orang (per 12 November 2010). 2. PAY (Pecinta Anak Yatim) dibuat sejak agustus 2009 dengan alamat http://www.facebook.com/
Pecinta.Anak.Yatim
yang
beranggotakan
84.799 orang (per 12 November 2010). 12
Taufik Hidayat, Lebih Dekat dengan Facebook, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo) 2009, hal. 135
70
3. PBB (Peduli Bantu Bencana) dengan alamat http://www.facebook.com/ Peduli.Bantu.Bencana yang beranggotakan 1.607 orang sejak 5 oktober 2009 (per 12 November 2010). Pages UKM (Usaha Kreatif Muslim) memiliki visi menjadikan pages ini menjadi jaringan ukm indonesia terbesar. Pages ini tidak melakukan funding, tapi memberikan ruang diskusi, informasi dan promosi bagi pelaku usaha kecil, mikro dan menengah untuk mengembangkan usahanya, seperti untuk memberikan ruang mempromosikan produk mereka dan atau menyampaikan informasi tentang usaha-usaha yang merupakan mitra BMT CSM ataupun tidak untuk pengembangan usaha mereka. Misalnya pages UKM (Usaha Kreatif Muslim) ini menginformasikan peluang usaha waralaba fruit juice, mempromosikan belanja sambil berbagi karya kreatif anak yatim dan lain lain. Menarik memperhatikan halaman PAY (Pecinta Anak Yatim), karena beranggotakan 84.799 orang. Sebuah pencapaian yang tidak dimiliki oleh sebuah perusahaan ataupun lembaga keuangan berbentuk koperasi dan BMT. Melalui keterangan dalam informasi pages ini disebutkan “PAY” merupakan gerakan spontanitas atas realitas bahwa anak-anak yatim dan dhuafa yang tidak tersentuh dan terbantu oleh lembaga-lembaga sosial yang ada, dan dimotori oleh anak-anak muda (alumni UI, UNJ, UIN Jakarta, SEBI, BSI, Universitas Muhammadiyah) yang telah berkecimpung aktif sejak tahun 2006 dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat bawah melalui wadah bernama bmt
71
cengkareng (sebuah lembaga keuangan mikro syariah) yang berada di cengkareng-jakarta barat. Diharapkan melalui “PAY” sebagai bentuk tanggung jawab sosial ini BMT Cengkareng bisa menyentuh lapisan terbawah dari strata ekonomi masyarakat (Anak Yatim & Dhuafa) agar mereka mampu bangkit menjadi yang terbaik, tentunya semua ini tidak akan terwujud tanpa dukungan dari para Dermawan semua. Kegiatan sosial PAY (Pecinta Anak Yatim) ini adalah : 1. Melalui jaringan Facebook membangun kesadaran pentingnya BERBAGI Buat Mereka Tersenyum kepada anak-anak yatim dan dhuafa melalui kominitas Online, yang kini beranggotakan puluhan ribu orang. 2. Secara nyata, melakukan aktifitas santunan kepada mereka secara berkala. Tergantung dari kemampuan yang dimiliki. 3. Memberikan pengajaran baca tulis Al-Qur’an. 4. Mendirikan Taman Bacaan Gratis bagi Mereka, yang dimulai didaerah Kembangan – Jakarta Barat. 5. Menawarkan Investasi INSANI di BMT Cengkareng kepada para Dermawan, dimana hasil dari investasi tersebut diberikan kepada anakanak yatim & dhuafa yang dibina oleh BMT Cengkareng,. Nominal Investasi min. Rp. 100.000,-. Insya Allah ini akan menjadi amal jariyah terus menerus bagi para Dermawan & Lebih baik daripada investasi pada lembaga
keuangan
manapun,
karena
dana
dimanfaatkan
tuk
72
mengembangkan dan memajukan Usaha Kreatif Muslim dan bagi hasilnya tuk anak yatim & Dhuafa. 6. Memberikan THR setiap lebaran. Halaman (pages) facebook ini hampir sama dengan halaman-halaman facebook lainnya yaitu menjalin komunikasi dengan anggota melalui wall atau dinding facebook. Kemudian mempublikasikan aktivitas kegiatan BMT CSM melalui aplikasi foto. Pages PBB (Peduli Bantu Bencana) yang beranggotakan 1.607 orang ini lahir ketika Indonesia dilanda musibah gempa di Sumatera Barat tahun 2009. Pages belum dikelola secara berkelanjutan, terlihat status terakhir dari pages ini pada tanggal 7 oktober 2009. Di pages ini, komunikasi antara esama anggota dan juga pengurus melalui wall atau pun melalui halaman diskusi tetap dikedepankan. Kemudian juga mempublikasikan aktivitas dan kegiatan BMT CSM melalui aplikasi foto dan video.
C. Analisa Strategi Pemasaran Melalui Media Internet dan Pengaruhnya Setiap kebijakan penggunaan sebuah media atau alat pemasaran tentu akan memberikan sebuah hasil. Keputusan menggunakan media internet dalam melakukan pemasaran akan memberikan sebuah hasil. Memperhatikan berbagai cara pelaksanaan strategi pemasaran melalui media internet yang dilakukan oleh ketiga BMT ini, maka penelitian ini tidak akan bermanfaat jika kita tidak melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan strategi pemasaran tersebut.
73
1. Strategi Pemasaran melalui Media Website BMT Al-Fath dan Pengaruhnya. Strategi pemasaran BMT melalui pengoptimalan praktek SEO berhasil dicapai karena menempatkan BMT Berkah Madani pada halaman pertama pencarian dengan kata pencarian “bmt”. Website BMT Al-Fath yang dibuat dengan sangat sederhana dan sudah tidak dimentanace lagi. Komunikasi dengan pengunjung dan yang meninggalkan komentar atau pun pertanyaan pada halaman buku tamu membuat BMT Al-Fath dikenal ke pelosok negeri. Komentar akan dukungan terhadap BMT Al-Fath dalam mengembangkan perekonomian umat maupun berbagai pertanyaan tentang BMT dan ekonomi syariah pada umumnya. Pemasangan iklan disitus eramuslim.com yang diharapkan bisa memberikan pengaruh terhadap perolehan investasi tidak terikat dan dana baitul maal juga tidak berpengaruh. Kesimpulannya, dalam hal pelaksanaan kelima strategi pemasaran melalui website tersebut belum memberikan pengaruh terhadap perolehan atau pertumbuhan investasi tidak terikat dan dana pada baitul maal AlFath. Tabel. 12 Jumlah Investasi Tidak Terikat BMT Al-Fath 2005 2006 2007 2008 1.036.974.098 1.522.332.639 1.987.515.019 2.937.252.827
2009 4.538.203.355
Meskipun setiap tahun terjadi peningkatan pertumbuhan jumlah investasi tidak terikat (terdiri dari simpanan wadi’ah, simpanan
74
mudharabah dan tabungan berjangka) seperti pada tabel diatas, namun pertumbuhan tersebut bukanlah karena pelaksanaan strategi pelaksanaan pemasaran melalui website yang dilakukan oleh BMT Al-Fath. Melainkan karena kinerja dari team pemasaran melalui strategi pemasaran umumnya yang mereka telah lakukan sebelumnya. Tabel. 13 Dana Baitul Maal BMT Al-Fath 2006 2007 2008 2009 16.583.085,32 27.849.917,36 73.266.163,78 Meskipun setiap tahun terjadi peningkatan pertumbuhan jumlah investasi tidak terikat seperti pada tabel diatas, namun pertumbuhan tersebut bukanlah karena pelaksanaan strategi pelaksanaan pemasaran melalui website yang dilakukan oleh BMT Al-Fath mulai pada tahun 2007 hingga saat ini. Melainkan karena kesadaran akan zakat yang dimiliki oleh wajib zakat dari internal dan donatur BMT Al-Fath. Penggunaan aplikasi zakat yang banyak digunakan pengunjung website aplikasi zakat BMT AlFath pada akhirnya tidak menunaikan zakatnya kepada BMT Al-Fath. 2. Strategi Pemasaran melalui Media Website BMT Berkah Madani dan Pengaruhnya. Hasil penelitian, strategi pemasaran BMT melalui pengoptimalan praktek SEO berhasil dicapai karena menempatkan BMT Berkah Madani pada halaman pertama pencarian dengan kata pencarian “bmt”. Tampilan dan konten website BMT ini sudah baik dan user friendly. Hal ini dilihat pada (a) kecepatan loading halaman website, (b) aksesbilitas, dan (c)
75
informasi13. Komunikasi dan memberikan jawaban atas berbagai komentar dan pertanyaan diberikan oleh pengunjung website BMT Berkah Madani merupakan kewajiban bagi admin14. Tetapi karena website ini sudah tidak diperbaharui lagi pertanyaan ataupun komentar yang ada tidak dilaksanakan. Dalam hal pertumbuhan atau pun penghimpunan dana kita bisa melihat tabel-tabel dibawah ini: Tabel. 14 Tabungan Berkah Madani 2006 2007 2008 2009 420.028.062 422.196.252 693.832.132 779.338.237 Tabungan Berkah Madani setiap tahunnya mengalami peningkatan, tetapi peningkatan tersebut bukan karena media pemasaran melalui internet yang mulai dilakukan pada tahun 2008. Tabel. 15 Investasi Berjangka Mudharabah BMT Berkah Madani 2006 2007 2008 2009 388.568.527 455.378.852 895.910.162 883.356.963 Investasi Berjangka Mudharabah BMT Berkah madani mengalami peningkatan dari tahun 2006, 2007 dan 2008 namun mengalami penurunan dari tahun 2008 ke tahun 2009, namun penurunan tersebut bukan karena kebijakan pemasaran melalui media internet yang dimulai pada awal tahun 2008.
13
Admin, 4 Characteristics of User Friendly Websites, http://www.dailyblogtips.com/user-friendly-website/ tanggal akses 3 september 2010 14 Op Cit
76
Tabel. 17 Dana Baitul Maal BMT Berkah Madani 2006 2007 2008 2009 21.345.399 19.537.097 19.385.130 26.140.540 Dana Baitul Maal BMT Berkah Madani mengalami penurunan mulai sejak tahun 2007, 2008 dan mengalami peningkatan tahun 2009 setelah menggunakan pemasaran media internet. Namun, peningkatan tersebut bukan lah karena penggunaan media internet tersebut. 3. Strategi Pemasaran melalui Media Facebook BMT Cengkareng Syariah Mandiri dan Pengaruhnya Hasil penelitian, bahwa strategi pemasaran melalui media facebook yang dilakukan oleh BMT Cengkareng Syariah Mandiri dengan mengumpulkan orang membentuk suatu komunitas dalam aplikasi group dan pages membuat BMT memiliki intangible asset karena BMT Cengkareng Syariah Mandiri menjadi dikenal diseluruh Indonesia bahkan dunia. Dalam hal pertumbuhan penghimpunan dana baitut tamwil dan baitul maal bisa dilihat dalam tabel-tabel dibawah ini: Tabel. 18 Simpanan Mudharabah BMT Cengkareng Syariah Mandiri 2008 2009 Okt. 2010 435,219,691 518,881,698 688,246,152 Simpanan Mudharabah BMT Cengkareng Syariah Mandiri terus mengalami peningkatan sejak tahun 2008, 2009 hingga oktober 2010. Namun, peningkatan tersebut bukanlah karena pelaksanaan strategi pemasaran melalui media internet yang dimulai sejak 2009.
77
Tabel. 19 Deposito Mudharabah BMT Cengkareng Syariah Mandiri 2008 2009 Okt. 2010 140,700,000 345,000,000 219,500,000 Deposito Mudharabah BMT Cengkareng Syariah Mandiri mengalami peningkatan ditahun 2009 setelah melaksanakan strategi pemasaran melalui media internet pada tahun tersebut, namun mengalami penurunan pada per Oktober 2010. Membuka informasi ruang investasi bagi anggota dalam pages ini, dan informasi tersebut ternyata membuat BMT Cengkareng Syariah Mandiri funding dana dalam bentuk investasi tabungan berjangka dari investor dalam dalam dan luar negeri. BMT Cengkareng Syariah Mandiri mendapatkan Investasi tabungan berjangka sebesar 60 juta dari investor asal Qatar. Selain itu, BMT Cengkareng Syariah Mandiri juga beberapa kali mendapatkan investasi dalam bentuk tabungan berjangka yang jumlah besarannya berbeda dari pemasaran media internet ini. Namun memang penghimpunan dana dari media pemasaran melalui media internet ini tidak signifikan. Penghimpunan dana yang signifikan didapatkan BMT Cengkareng Syariah Mandiri pada dana baitul maal untuk anak yatim, strategi pemasaran BMT melalui pages facebook PAY (Pecinta Anak Yatim) mendapatkan sambutan dan respon yang baik dari para anggota. Walaupun belum pernah bertemu, antara pengelola dan anggota, halaman ini telah banyak membuat ratusan anak yatim tersenyum bahagia dengan bantuan donasi dari anggota PAY ini. Tercatat sudah 1.003 Anggota PAY memberikan donasi yang terdiri dari berbagai kalangan.
78
Tabel. 20 Donasi PAY BMT Cengkareng Syariah Mandiri Okt s/d Des. 2009 4.772.750
Jan s/d Nop. 2010 304.290.968
Total s/d No 2010 309.013.718
Hingga November 2010, dana yang terkumpul melalui halaman facebook PAY (Pecinta Anak Yatim) telah mencapai Rp. 309.013.718 yang terkumpul dari anggota PAY yang berada dipelosok negeri bahkan dunia seperti Qatar, Abu Dhabi, California, Malaysia, Singapura, Belanda, Australia, Jepang, Oman, Swiss dan lain-lain. Walaupun pada awal penggunaan media internet ini mendapatkan sedikit dana baitul maal nya yaitu sebesar Rp4.772.750 namun pada tahun 2010 BMT memfokuskan dirinya untuk mengumpulkan dana baitul maal hingga dari Januari sampai dengan Nopember 2010 terkumpul dana sebesar Rp 304.290.968. Pages PBB (Peduli Bantu Bencana) yang beranggotakan 1.607 orang ini lahir ketika Indonesia dilanda musibah gempa di Sumatera Barat tahun 2009. Pages belum dikelola secara berkelanjutan, terlihat status dari pages ini terkahir pada tanggal 7 oktober 2009, yang akhirnya pages ini belum mendapatkan funding dana sosial. Tabel. 21 Analisa Strategi Pemasaran Melalui Media Internet Nama BMT Admin Tampilan Pengaruh (Website/Facebook) BMT Al-Fath Pihak Eksternal Sederhana Tidak Ada BMT Berkah Madani Pihak Internal User Friendly Tidak Ada BMT Cengkareng Syariah Pihak Internal Sederhana Ada Mandiri
79
D. Analisa SWOT terhadap Strategi Pemasaran Melalui Media Internet Sebuah kebijakan menggunakan suatu media pemasaran merupakan sebuah pemikiran yang telah dibahas dengan penuh pertimbangan. Termasuk pilihan terhadap penggunaan strategi pemasaran melalui media internet. Secara umum, ketiga BMT diatas memilih menggunakan media internet sebagai salah satu media pemasaran karena media internet memiliki kelebihan-kelebihan, seperti diantaranya: 1. Jangkauan global. Artinya internet memungkinkan diakses oleh orang seluruh dunia yang tidak mengenail batas geografi, Negara dan benua. Sehingga terbuka kemungkinan adanya investor ataupun dermawan dari seluruh dunia yang mau menginvestasikan dan berbagi dalam berbagai produk yang ada pada ketiga BMT ini. 2. Akses 24 jam. Artinya akses informasi internet terutama tentang ketiga BMT ini tidak dibatasi waktu karena dunia maya hadir “tidak pernah tidur”. Sehingga website dan situs lainnya yang dimiliki ketiga BMT ini dapat diakses dan dikunjungi setiap waktu tanpa melihat adanya perbedaan zona waktu selama ini. 3. Kenyamanan dan kemudahan. Artinya kenyamanan dan kemudahan akan didapatkan juga jika ada investor dan dermawan ingin berinvestasi dan melakukan donasi, karena keduanya tidak harus menghadapi berbagai persoalan birokrasi serta keharusan datang sendiri ke kantor ketiga BMT ini. Kenyamanan akses mengenai informasi ketiga BMT ini diinternetpun
80
menjadi lebih mudah karena dengan banyaknya bisnis internet (warung internet) di Indonesia. 4. Biaya murah dan terjangkau. Artinya tidak harus mencetak brosur, spanduk, pamflet dan lain sebagainya karena lansung bisa dipasang di website. Kemudian hanya membutuhkan biaya pembuatan website serta pemeliharaannya yang terjangkau.
Kelebihan-kelebihan diatas tidak akan berpengaruh kepada hasil penerapan strategi pemasaran melalui media internet jika tidak didukung program perencanaan yang efektif dan efisien. Untuk mencapai satu tujuan keberhasilan, maka diperlukan suatu analisis, salah satunya analisis SWOT. Analisa SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity) dan ancaman (threths).15 Kinerja perusahaan dapat ditentukan dengan analisa SWOT, yang merupakan hasil perbandingan faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal (peluang dan ancaman). Perencanaan usaha yang baik dengan metode SWOT dirangkum dalam matrik SWOT yang dikembangkan oleh Kearns (1992)16, sebagai berikut:
15 Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2001), Cet. ke-8, h.18 16 Muhammad Ismail Yustanto, Menggagas Bisnis Islami, (Jakarta: Gema Insani Press, 2002) Cet.ke-1, h.67
81
Tabel. 22 Matrik SWOT IFAS Strength
Weakness
EFAS
(Kekuatan)
(Kelemahan)
Opportunities
Strategi SO
Strategi WO
(Peluang)
(Agresif)
(Turn-around)
Threaths
Strategi
(Ancaman)
(Diversifikasi)
ST Strategi WT (Defensif)
IFAS adalah internal strategic factors analysis summary yaitu faktorfaktor strategis internal suatu perusahaan. EFAS adalah eksternal strategic factors analysis summary, yaitu faktor-faktor eksternal suatu perusahaan. Keduanya dibandingkan yang dapat menghasilkan alternatif strategi, yaitu:17 1. Strategi SO Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan, sehingga perusahaan dapat memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (growth oriented strategy). 2. Strategi ST Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan
untuk mengatasi ancaman. Strategi ini dipakai untuk
memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk/pasar).
17
Ibid, h. 19
82
3. Strategi WO Strategi ini diterapkan berdasarkan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelamahan yang ada. Perusahaan yang menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi dilain pihak harus menghadapi kendala atau kelemahan internal. 4. Strategi WT Strategi ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, dimana perusahaan harus menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal. Kegiatan ini berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.
1. Analisa SWOT dan Alternatif Strategi Strategi Pemasaran Melalui Media Internet pada BMT Al-Fath a. Analisa SWOT terhadap Pemasaran Melalui Media Website BMT AlFath 1) Kekuatan Pemasaran Melalui Website BMT Al-Fath Adapun kekuatan dari pemasaran melalui media website yang dilakukan oleh BMT Al-Fath adalah sebagai berikut: a) Pencapaian website yang bagus dalam search engine optimization (SEO). SEO adalah serangkaian proses yang dilakukan secara sistematis yang bertujuan untuk meningkatkan volume dan kualitas trafik kunjungan melalui mesin pencari menuju situs website tertentu
83
dengan memanfaatkan mekanisme kerja atau algoritma mesin pencari tersebut.18 Tujuannya adalah menempatkan sebuah situs web pada posisi teratas, atau setidaknya halaman pertama hasil pencarian berdasarkan kata kunci tertentu yang ditargetkan. Berada pada posisi teratas hasil pencarian akan meningkatkan peluang sebuah perusahaan pemasaran berbasis website untuk mendapatkan pelanggan baru. Peluang ini dimanfaatkan sejumlah pihak untuk menawarkan jasa optimisasi mesin pencari bagi perusahaan-perusahaan yang memiliki basis usaha di internet. b) Website memiliki aplikasi unggulan yaitu aplikasi perhitungan zakat. Sebuah website standar akan banyak dikunjungi pengguna internet apabila memiliki sebuah aplikasi unggulan, seperti di website BMT Al-Fath ini memiliki aplikasi menghitung zakat secara mudah dan cepat. 2) Kelemahan Pemasaran melalui website BMT Al-Fath Adapun kelemahan dari pemasaran melalui media website yang dilakukan oleh BMT Al-Fath adalah sebagai berikut: a) Kurangnya
pengetahuan
pengelola
BMT
tentang
strategi
pemasaran melalui media internet. Pengelola BMT beralasan menggunakan website adalah untuk mempublikasikan lembaga keuangan mikro syariah ini kepada 18
http://id.wikipedia.org/wiki/Optimisasi_mesin_pencari yang diakses pada tanggal 6 Desember 2010
84
masyarakat internet dan bukan untuk melakukan penjualan atau penghimpunan dana. b) Kurangnya pemeliharaan website Website harus dipertahankan dan dipelihara secara teratur agar tetap up to date. Sebuah website yang sukses akan menyajikan alasan kepada pengguna internet untuk mengunjungi situs, diantaranya dengan berita baru, informasi, perkembangan atau elemen interaktif. Hal ini tidak terlihat pada website BMT Al-Fath, postingan dilakukan hanya dilakukan ketika ada event yang sifatnya tahunan. c) Tidak adanya fasilitas internet Karena pengelola BMT belum memahami pemasaran melalui media internet, maka pengelola BMT belum berani menyediakan fasilitas internet. d) Website yang standar Website BMT Al-Fath digolongkan kepada website standar karena terdiri dari item-item standar seperti home, profil, produk, hubungi kami, laporan, dan buku tamu. 3) Peluang Pemasaran melalui Website BMT Al-Fath Adapun peluang dari pemasaran melalui media website yang dilakukan oleh BMT Berkah Madani adalah sebagai berikut: a) Pengguna internet semakin meningkat
85
Pengguna internet setiap tahun semakin meningkat. Pada 30 Juni 2010, tercatat bahwa ada 1.966.514.816 pengguna internet dengan persentase
28.7%
peningkatan
penggunaan
dari
tahun
sebelumnya.19 4) Ancaman Pemasaran melalui Website BMT Al-Fath Adapun ancaman dari pemasaran melalui media website yang dilakukan oleh BMT Al-Fath adalah sebagai berikut: a) Dikelola oleh pihak eksternal BMT Website BMT Al-Fath dikelola oleh penyedia jasa pembuatan website dan bukan dari internal BMT. b) Hacker Hacker merupakan orang yang mempelajari, menganalisa, dan selanjutnya bila menginginkan, bisa membuat, memodifikasi, atau bahkan mengeksploitasi sistem yang terdapat di sebuah perangkat seperti perangkat lunak komputer dan perangkat keras komputer seperti program komputer, administrasi dan hal-hal lainnya, terutama keamanan.20 c) Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang BMT
19
Internetworldstats contributor, “Internet Usage Statistics The Internet Big Picture: World Internet Users and Population Stats” dari http://www.internetworldstats.com/stats.htm, tanggal akses 6 Desember 2010 20 Wikipedia Indonesia http://id.wikipedia.org/wiki/Peretas tanggal akses 6 Desember 2010
86
b. Alternatif Strategi Website BMT Al-Fath Setelah
diketahui
faktor-faktor
internal
(kekuatan
dan
kelemahan) dan eksternal (peluang dan ancaman) pelaksanaan strategi pemasaran melalui website, kemudian kita akan menentukan strategi yang didapat digunakan BMT oleh BMT Al-Fath dalam memasarkan jasa. Menurut penulis strategi yang paling baik dilakukan BMT AlFath adalah menggunakan “Matrik SWOT”.21 Berdasarkan data tentang kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman diatas, maka BMT Al-Fath dapat mengambil beberapa strategi-strategi berikut: 1) Strategi SO Setelah melihat kekuatan dan peluang pemasaran melalui website yang dilakukan BMT Al-Fath, maka BMT Al-Fath dapat mengatasi keadaan tersebut dengan mempertahankan pencapaian SEO yang bagus, sehingga apapbila pengguna internet mencari tentang “bmt”, website BMT Al-Fath selalu berada di halaman terdepan
mesin
pencarian
(search
engine).
Kemudian
mensosialisasikan website terutama aplikasi unggulan di media internet lainnya seperti blog, milis, dan berbagai situs jejaring sosial.
21
Keunggulan matrik seot adalah dapat menggambarkan secara jelasa bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya.
87
2) Strategi ST Setelah memperhatikan kekuatan dan ancaman pemasaran melalui media website yang dilakukan BMT Al-Fath, maka BMT Al-Fath harus terus melakukan sosialisasi tentang BMT kepada pengguna internet. Kemudian terus melakukan pemeliharaan website terutama keamanan database. 3) Strategi WO Melihat kelemahan dan peluang dari pemasaran melalui media website yang dilakukan oleh BMT Al-Fath, maka BMT Al-Fath dapat mengirim salah satu sumber daya insani pemasaran nya ke berbagai pelatihan pemasaran melalui media internet sehingga ketika mereka selesai pelatihan meraka akan membawa sebuah konsep strategi yang bisa dilakukan oleh BMT dan membantah paradigma pengurus bahwa website bukan sebuah alat pemasaran. Dengan demikian, BMT
bisa menyediakan fasilitas internet.
Kemudian dari website yang telah ada, pihak BMT dapat menambah fitur dan content lainnya. Fitur seperti fasilitas website yang dapat digunakan dalam berbagai bahasa, fasilitas alat pembayaran elektronik seperti pay pal, transfer rekening, fasilitas searching, dan lain sebagainya. Content seperti berita atau artikel tentang ke-BMT-an atau ekonomi syariah, menambah galeri multimedia seperti foto-foto atau video kegiatan BMT dan lain sebagainya.
88
4) Strategi WT Melihat kelemahan dan ancaman dari pemasaran melalui media website yang dilakukan oleh BMT Al-Fath, maka BMT Al-Fath dapat menambah sumber daya insani (admin) pemasaran melalui media internet dari internal BMT, kemudian admin terus meningkatkan pemeliharaan website untuk menjaga kejahatan internet dengan cara meningkatkan pengetahuan tentang internet yang selalu berubah. Tabel. 23 Diagram Matrik SWOT Strategi Pemasaran BMT Al-Fath melalui Media Website (Strenght): (Weakness): Optimalnya SEO Kurangnya Memiliki aplikasi unggulan pengehtahuan pengelola IFAS BMT tentang pemasaran melalui media internet Tidak adanya fasilitas EFAS internet Kurangnya Pengelolaan website Website yang standar (Opportunity): Mempertahankan Mengirim sumber daya Pengguna internet pencapaian SEO yang insani pemasaran semakin meningkat bagus melalui media internet Melakukan sosialisasi ke berbagai pelatihan aplikasi unggulan pemasaran melalui media internet Menyediakan fasilitas internet Menambah fitur dan content website Mengelola website secara (Threath): Menambah sumber daya berkelanjutan Admin dari pihak insani pemasaran eksternal BMT melalui media internet Terus melakukan promosi Hacker (admin) dari internal dan sosialisasi kepada
89
Kurangnya pengetahuan masyarakat
masyarakat pengguna intenet.
BMT Meningkatkan pemeliharaan website Admin meningkatkan pengetahuan tentang internet
2. Analisa SWOT dan Alternatif Strategi Strategi Pemasaran Melalui Media Internet pada BMT Berkah Madani a. Analisa SWOT terhadap Pemasaran Melalui Media Website BMT Berkah Madani 1) Kekuatan Pemasaran Melalui Website BMT Berkah Madani Adapun kekuatan dari pemasaran melalui media website yang dilakukan oleh BMT Berkah Madani adalah sebagai berikut: a) Dikelola oleh pihak internal BMT Ini menjadi kekuatan karena pihak internal BMT Berkah Madani lansung mengelola website ataupun media pemasaran malalui media internet. b) Bagusnya SEO website Pencapaian
posisi
teratas
hasil
pencarian
(SEO)
akan
meningkatkan peluang sebuah lembaga pemasaran berbasis website untuk mendapatkan investor atau mitra baru. Peluang ini dimanfaatkan sejumlah pihak untuk menawarkan jasa optimisasi mesin pencari bagi perusahaan-perusahaan yang memiliki basis usaha di internet. c) Website BMT Berkah Madani yang user friendly
90
Tampilan dan konten website BMT ini sudah baik dan user friendly. Hal ini dilihat pada kecepatan loading halaman website, aksesbilitas dan informasi. 2) Kelemahan Pemasaran melalui website BMT Berkah Madani Adapun kelemahan dari pemasaran melalui media website yang dilakukan oleh BMT Berkah Madani adalah sebagai berikut: a) Kurangnya pengetahuan pengelola website tentang strategi pemasaran melalui media internet Pengelola BMT beralasan menggunakan website adalah untuk mempublikasikan lembaga keuangan mikro syariah ini kepada masyarakat internet dan bukan untuk melakukan penjualan atau penghimpunan dana b) Kurangnya pemeliharaan website Sebuah website yang sukses akan menyajikan alasan kepada pengguna internet untuk mengunjungi situs, diantaranya dengan berita baru, informasi, perkembangan atau elemen interaktif. Hal ini tidak terlihat pada website BMT Al-Fath, postingan dilakukan hanya dilakukan ketika ada event yang sifatnya tahunan. c) Tidak adanya fasilitas internet Karena pengelola BMT belum memahami pemasaran melalui media internet, maka pengelola BMT belum berani menyediakan fasilitas internet.
91
3) Peluang Pemasaran melalui Website BMT Berkah Madani Adapun peluang dari pemasaran melalui media website yang dilakukan oleh BMT Berkah Madani adalah sebagai berikut: a) Pengguna internet semakin meningkat Pengguna internet setiap tahun semakin meningkat. Pada 30 Juni 2010, tercatat bahwa ada 1.966.514.816 pengguna internet dengan persentase 28.7% peningkatan penggunaan dari tahun sebelumnya. 4) Ancaman Pemasaran melalui Website BMT Berkah Madani Adapun ancaman dari pemasaran melalui media website yang dilakukan oleh BMT Berkah Madani adalah sebagai berikut: a) Hacker Hacker merupakan orang yang mempelajari, menganalisa, dan selanjutnya bila menginginkan, bisa membuat, memodifikasi, atau bahkan mengeksploitasi sistem yang terdapat di sebuah perangkat seperti perangkat lunak komputer dan perangkat keras komputer seperti program komputer, administrasi dan hal-hal lainnya, terutama keamanan. b) Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang BMT b. Alternatif Strategi Pemasaran melalui Media Internet pada BMT Berkah Madani Berdasarkan data tentang kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman diatas, maka BMT Berkah Madani dapat mengambil beberapa strategi-strategi berikut:
92
1) Strategi SO Setelah melihat kekuatan dan peluang pemasaran melalui website yang dilakukan BMT Berkah Madani, maka BMT Berkah Madani dapat mengatasi keadaan tersebut dengan mempertahankan pencapaian SEO yang bagus, sehingga apabila pengguna internet mencari tentang “bmt”, website BMT Berkah Madani selalu berada di halaman terdepan mesin pencarian (search engine). BMT Berkah Madani dapat mengirim salah satu sumber daya insani pemasaran melalui media internetnya ke berbagai pelatihan pemasaran melalui media internet sehingga ketika mereka selesai pelatihan meraka akan membawa sebuah konsep strategi yang bisa dilakukan oleh BMT dan membantah paradigma pengurus bahwa website bukan sebuah alat pemasaran. Selain itu, dengan website yang user friendly, BMT Berkah Madani dapat memanfaatkan media lain seperti blog, mailing list, situs jejaring sosial dan lain sebagainya untuk mensosialisasikan ataupun mempromosikan tentang produk BMT Berkah Madani. 2) Strategi ST Setelah memperhatikan kekuatan dan ancaman pemasaran melalui media website yang dilakukan BMT Berkah Madani, maka BMT Berkah Madani dapat meningkatkan pengetahuan admin atau tenaga pemasaran melalui internet tentang internet untuk mencegah
93
dan mengatasi kejahatan internet. Kemudian terus melakukan promosi dan sosialisasi kepada masyarakat
pengguna internet
tentang BMT, ekonomi syariah dan lain sebagainya. 3) Strategi WO Melihat kelemahan dan peluang dari pemasaran melalui media website yang dilakukan oleh BMT Berkah Madani, maka BMT Berkah Madani dapat menyediakan fasilitas internet sehingga admin atau tenaga pemasaran melalui internet bisa mengelola website secara berkelanjutan. Kemudian dari website yang telah ada, pihak BMT dapat merapikan tata letak dan lay out dari website agar enak dipandang dan dibaca pengunjung website. Dan untuk
kemudahan
pemasaran
BMT
Berkah
Madani
bisa
menambahkan fitur-fitur seperti fasilitas website yang dapat digunakan dalam berbagai bahasa, fasilitas alat pembayaran elektronik seperti pay pal, transfer rekening, fasilitas searching, dan lain sebagainya. 4) Strategi WT Melihat kelemahan dan ancaman dari pemasaran melalui media website yang dilakukan oleh BMT Berkah Madani, maka BMT Berkah Madani dapat menambah atau mengalihkan pemeliharaan website ke pengelola BMT karena pengelolaan website BMT hingga saat ini dikelola oleh pengurus BMT, kemudian admin terus meningkatkan pemeliharaan website untuk menjaga kejahatan
94
internet dengan cara meningkatkan pengetahuan tentang internet yang selalu berubah. Tabel 24. DIAGRAM MATRIK SWOT Strategi Pemasaran BMT Berkah Madani melalui Website (Strenght): (Weakness): Dikelola oleh internal Kurangnya pengetahuan BMT pengelola BMT tentang IFAS Bagusnya SEO website pemasaran melalui media Website yang user friendly internet Tidak adanya fasilitas EFAS internet Kurangnya Pengelolaan website Website kurang rapi (Opportunity): Mengirim sumber daya Menyediakan fasilitas Pengguna internet insani pemasaran melalui internet semakin meningkat media internet ke berbagai Mengelola website secara berkelanjutan pelatihan pemasaran melalui media internet Merapikan website dan Mempertahankan Menambah fitur website pencapaian SEO yang bagus Memanfaatkan media lain dalam melakukan pemasaran Admin meningkatkan (Threath): Menambah sumber daya pengetahuan tentang Hacker insani pemasaran internet Kurangnya pengetahuan melalui media internet masyarakat (admin) Terus melakukan promosi Meningkatkan dan sosialisasi kepada masyarakat pengguna pemeliharaan website internet
95
3. Analisa SWOT dan Alternatif Strategi Pemasaran Melalui Media Internet pada BMT Cengkareng Syariah Mandiri a. Analisa SWOT terhadap Strategi Pemasaran melalui Media Internet BMT Cengkareng Syariah Mandiri 1) Kekuatan Pemasaran Melalui Internet BMT Cengkareng Syariah Mandiri. Adapun kekuatan dari pemasaran melalui media facebook yang dilakukan oleh BMT Cengkareng Syariah Mandiri adalah sebagai berikut: a) Pemahaman pengelola BMT terhadap pemasaran melalui media internet Pengelola BMT telah memahami akan pemasaran melalui media internet. Sehingga kebijakan melaksanakan strategi pemasaran melalui media internet pun dilakukan. b) Dikelola oleh pihak internal BMT Keputusan menggunakan media internet dilaksanakan dan dikelola lansung oleh internal BMT. c) Memiliki banyak anggota baik di group ataupun pages Strategi pemasaran BMT Cengkareng Syariah Mandiri dalam pemasaran melalui media internet adalah dengan mengumpulkan orang dalam group dan pages. Sehingga ini telah mengumpulkan banyak orang dari seluruh Indonesia bahkan dunia.
96
d) Adanya fasilitas internet Menyadari akan banyak dan kegiatan pemasaran yang dilakukan dengan menggunakan media internet, BMT Cengkareng Syariah Mandiri pun menyediakan fasilitas internet disetiap komputer yang ada. 2) Kelemahan Pemasaran melalui Facebook BMT Cengkareng Syariah Mandiri Adapun kelemahan dari pemasaran melalui media facebook yang dilakukan oleh BMT Cengkareng Syariah Mandiri adalah sebagai berikut: a) Pelaksanaan pemasaran melalui facebook ini dilakukan oleh satu orang. BMT Cengkareng Syariah Mandiri memiliki banyak group dan pages facebook, tetapi dikelola oleh 1 orang.
Ini menjadikan
sebuah kelemahan dalam melakukan pemasaran melalui media internet. b) Kurangnya pemasaran produk baitut tamwil BMT Kegiatan pemasaran yang dilakukan BMT Cengkareng Syariah Mandiri ini lebih banyak memasarkan kegiatan-kegiatan sosial atau penghimpunan dana baitul maal dan sangat sedikit melakukan pemasaran produk baitut tamwil BMT. 3) Peluang Pemasaran melalui Facebook BMT Cengkareng Syariah Mandiri
97
Adapun peluang dari pemasaran melalui media facebook yang dilakukan oleh BMT Cengkareng Syariah Mandiri adalah sebagai berikut: a) Pengguna Internet semakin Meningkat Pengguna internet setiap tahun semakin meningkat. Pada 30 Juni 2010, tercatat bahwa ada 1.966.514.816 pengguna internet dengan persentase 28.7% peningkatan penggunaan dari tahun sebelumnya. b) Facebook adalah situs jejaring sosial popular dunia22. Saat ini facebook menjadi situs jejaring sosial paling popular di dunia,
mengalahkan
friendter,
myspase,
twitter
dan
lain
sebagainya. c) Pengguna facebook semakin meningkat Pengguna facebook di Indonesia setiap tahunnya meningkat. 2.997,2% dari tahun ke tahun 200923. 4) Ancaman Pemasaran melalui Facebook BMT Cengkareng Syariah Mandiri Adapun ancaman dari pemasaran melalui media facebook yang dilakukan oleh BMT Cengkareng Syariah Mandiri adalah sebagai berikut: a) Situs jejaring sosial memiliki masa trend.
22
Ebizmba Artikel “Top 15 Most Popular Social Networking Websitess December 2010” dari http://www.ebizmba.com/articles/social-networking-websites tanggal akses 6 desember 2010 23 Brian Arfi, “Pertumbuhan Pengguna Facebook di Indonesia tertinggi di Dunia” http://fauzan.dhezign.com/676/social-media/pertumbuhan-pengguna-facebook-di-indonesiatertinggi-di-dunia/ tanggal akses 6 Desember 2010
98
Penggunaan situs jejaring sosial yang digunakan BMT Cengkareng Syariah Mandiri memiliki masa trend popular dan masa redup. Kita masih ingat ketika Friendster pernah Berjaya tapi sekarang sudah tidak popular lagi. b) Hacker. Hacker merupakan orang yang mempelajari, menganalisa, dan selanjutnya bila menginginkan, bisa membuat, memodifikasi, atau bahkan mengeksploitasi sistem yang terdapat di sebuah perangkat seperti perangkat lunak komputer dan perangkat keras komputer seperti program komputer, administrasi dan hal-hal lainnya, terutama keamanan b. Alternatif Strategi Pemasaran Melalui Media Internet pada BMT Cengkareng Syariah Mandiri Berdasarkan data tentang kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman diatas, maka BMT Cengkareng Syariah Mandiri dapat mengambil beberapa strategi-strategi berikut: 1) Strategi SO Setelah melihat kekuatan dan peluang pemasaran melalui facebook yang dilakukan BMT Cengkareng Syariah Mandiri, maka BMT BMT Cengkareng Syariah Mandiri dapat Meningkatkan pemeliharaan semua group dan pages. Group facebook BMT Cengkareng Syariah Mandiri harus terus dikelola secara berkelanjutan seperti misalnya dengan mengirim pesan 2 (dua) kali dalam 1 (satu) bulan. Kemudian pages
99
BMT Cengkareng Syariah Mandiri terus di-update. Karena pengguna internet tidak saja pengguna facebook dan juga pengguna internet yang semakin meningkat maka BMT Cengkareng Syariah Mandiri dapat mengoptimalkan website. 2) Strategi ST Setelah memperhatikan kekuatan dan ancaman pemasaran melalui media facebook yang dilakukan BMT Cengkareng Syariah Mandiri, maka BMT Cengkareng Syariah Mandiri dapat memanfaatkan media lain seperti blog, website, email, mailing list, ataupun situs jejaring sosial lainnya. Kemudian meningkatkan pengetahuan admin atau tenaga pemasaran melalui internet tentang internet untuk mencegah dan mengatasi kejahatan internet. Kemudian terus melakukan promosi dan sosialisasi kepada masyarakat pengguna internet tentang BMT, ekonomi syariah dan lain sebagainya. 3) Strategi WO Melihat kelemahan dan peluang dari pemasaran melalui media website yang dilakukan oleh BMT Cengkareng Syariah Mandiri, maka BMT Cengkareng Syariah Mandiri dapat menambah pengurus masingmasing group atau pages sehingga group ataupun pages yang telah ada bisa dikelola semuanya. Kemudian BMT Cengkareng Syariah Mandiri dapat menambah porsi pemasaran produk baitut tamwil BMT pada group atau pages baitut tamwilnya. 4) Strategi WT
100
Melihat kelemahan dan ancaman dari pemasaran melalui media website yang dilakukan oleh BMT Cengkareng Syariah Mandiri, maka BMT Cengkareng Syariah Mandiri dapat meningkatkan pengetahuan admin tentang internet sehingga tindak kejahatan internet bisa dicegah dan diatasi. Kemudian BMT dapat juga meningkatkan pengetahuan admin atau tenaga pemasaran tentang strategi pemasaran melalui media internet. Tabel. 25 Diagram Matrik SWOT Strategi Pemasaran BMT Cengkareng Syariah Mandiri melalui Media Internet (Strenght): (Weakness): Pengetahuan pengelola Pelaksanaan strategi BMT tentang pemasaran pemasaran melalui media IFAS melalui media internet internet dilakukan oleh 1 Dikelola oleh internal (satu) orang pengelola BMT Kurangnya pemasaran EFAS Adanya fasilitas internet produk baitut tamwil Memiliki group dan pages BMT yang banyak anggota (Opportunity): Meningkatkan Menambah pengurus Pengguna internet pemeliharaan semua group masing-masing group semakin meningkat dan pages atau pages Facebook merupakan Mengoptimalkan website Menambah porsi situs popular dunia pemasaran produk baitut Pengguna facebook tamwil BMT semakin meningkat (Threath): Manfaatkan media lainnya Admin meningkatkan Facebook adalah situs pengetahuan tentang Meningkatkan pengetahuan jejaring sosial yang internet tentang internet memiliki masa trend Admin meningkatkan Terus melakukan promosi Hacker pengetahuan tentang dan sosialisasi kepada Kurangnya pengetahuan strategi pemasaran masyarakat pengguna masyarakat melalui media internet intenet.
101
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa: 1. Strategi pemasaran BMT Al-Fath melalui media internet adalah pengoptimalan website dalam SEO, menampilkan informasi yang benar, memiliki aplikasi unggulan, komunikasi dengan pengunjung dan ikklan dan atau bertukar banner. Strategi pemasaran BMT Al-Fath melalui media internet adalah pengoptimalan website dalam SEO, menampilkan informasi yang benar, memiliki aplikasi unggulan dan komunikasi dengan pengunjung. Dan BMT Cengkareng Syariah Mandiri melakukan pemasaran melalui media jejaring sosial facebook. Strategi pemasaran yang dilakukan adalah dengan mengumpulkan orang melalui group dan pages. Strategi pemasaran melalui facebook yang dilakukan BMT Cengkareng Syariah Mandiri diantaranya dengan mengirim pesan kepada seluruh anggota group yang berisikan tentang informasi seputar BMT dan ekonomi syariah, informasi seminar-seminar dan pelatihan-pelatihan tentang BMT, ekonomi syariah, bisnis usaha kecil muslim (UKM), informasi atau promosi tentang usaha dan produk usaha kecil muslim
100
101
(UKM), informasi lowongan kerja/magang/PKL di BMT dan lembaga bisnis syariah lainnya bagi Insan-insan kebanggaan bangsa, dan meredistribusikan artikel-artikel yang bermanfaat buat umat dari pihak lain. Kemudian menjalin komunikasi dengan anggota group dan pages melalui wall atau dinding dan papan diskusi group facebook serta mempublikasikan dokumentasi kegiatan melalui photos. 2. Hasil penelitian analisa strategi pemasaran melalui media internet pada BMT Al-Fath dilaksanakan oleh pihak eksternal BMT, dengan website yang sederhana tapi memiliki aplikasi unggulan yaitu aplikasi perhitungan mudah zakat belum memberi pengaruh penghimpunan dana (investasi tidak terikat dan dana baitul maal BMT), sedangkan pelaksanaan strategi pemasaran melalui media internet pada BMT Berkah Madani dilaksanakan oleh pihak internal BMT, dengan website yang user friendly juga belum memberi pengaruh penghimpunan dana (investasi tidak terikat dan dana baitul maal BMT). Dan pelaksanaan strategi pemasaran melalui media internet pada Cengkareng Syariah Mandiri dilaksanakan oleh pihak internal BMT, media yang digunakan adalah media jejaring sosial facebook dengan mengumpulkan orang dalam group dan komunitas, strategi ini memberi pengaruh penghimpunan dana (tabungan berjangka dan dana baitul maal BMT).
102
3. Analisa SWOT terhadap strategi pemasaran melalui media internet pada BMT Al-Fath, memiliki kekuatan (berupa optimalnya SEO dan memiliki aplikasi unggulan), kelemahan (berupa kurangnya pengehtahuan pengelola BMT tentang pemasaran melalui media internet, tidak adanya fasilitas internet, kurangnya pengelolaan website dan website yang standar), peluang (berupa pengguna internet semakin meningkat) dan ancaman (berupa admin dari pihak eksternal BMT, hacker dan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang BMT). Sedangkan strategi pemasaran melalui media internet pada BMT Berkah Madani memiliki kekuatan (berupa dikelola oleh internal BMT, bagusnya SEO website dan website yang user friendly), kelemahan (berupa kurangnya pengetahuan pengelola BMT tentang pemasaran melalui media internet, tidak adanya fasilitas internet, kurangnya pengelolaan website dan
website kurang rapi),
peluang (berupa pengguna internet yang semakin meningkat) dan ancaman (berupa hacker dan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang BMT). Dan strategi pemasaran melalui media internet pada BMT Cengkareng Syariah Mandiri memiliki kekuatan (berupa pengetahuan pengelola BMT tentang pemasaran melalui media internet, dikelola oleh internal BMT, adanya fasilitas internet dan memiliki group dan pages facebook yang banyak anggota), kelemahan (berupa pelaksanaan strategi pemasaran melalui media internet dilakukan oleh 1 (satu) orang dan kurangnya pemasaran produk baitut tamwil BMT), peluang (berupa pengguna internet semakin meningkat, facebook merupakan situs popular dunia dan
103
pengguna facebook semakin meningkat) dan ancaman (berupa facebook adalah situs jejaring sosial yang memiliki masa trend, hacker dan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang BMT).
B. Saran Adapun saran-saran yang dapat penulis berikan untuk ketiga BMT dalam melaksanakan strategi pemasaran melalui media internet adalah sebagai berikut: 1. Saran (BMT Al-Fath dan BMT Berkah Madani) a. Menambah sumber daya insani pemasaran melalui media internet (admin) dari internal BMT b. Mengirim sumber daya insani pemasaran melalui media internet ke berbagai pelatihan pemasaran melalui media internet c. Mengelola website secara berkelanjutan serta menambahkan fitur atau content website seperti pay pal, dan memanfaatkan media internet lainnya seperti situs jejaring sosial, blog, mailing list. d. Terus melakukan promosi dan sosialisasi kepada masyarakat pengguna internet dan menyediakan fasilitas internet.
104
2. Saran (BMT Cengkareng Syariah Mandiri) a. Terus melakukan promosi dan sosialisasi kepada masyarakat pengguna interrnet. b. Hendaknya menambah pengurus group dan pages facebook nya sehingga group dan pages yang sudah memiliki banyak anggota tersebut tidak diabaikan pengelolaannya. c. Hendaknya mengelola website secara berkelanjutan dan memanfaatkan media lainnya seperti mailing list, situs jejaring sosial lainnya dan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber-sumber Tercetak: Amalia, Euis, Keadilan Distributif dalam Ekonomi Islam, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2009 Aziz, Amin, Pedoman Pendirian BMT (Baitul Maal wat Tamwil), Jakarta: Pinbuk Press, 2003 ------------, AD/ART BMT (Baitul Maal wat Tamwil), Jakarta: Pinbuk Press, 2005 Chapra, Umar. Islam dan Pembangunan Ekonomi, Jakarta: Gema Insani Press, 2000. Darma, Jarot S dan Shenia A. Buku Pintar Menguasai Internet. Jakarta: Media Kita, 2009 Efferin, Sujoko, dkk, Metode Penelitian Untuk Akuntansi, Malang: Bayumedia Publishing, 2004 Enterprise, Jubilee. Facebook Inc. Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2009. Jasfar, Farida. Manajemen Jasa pendekatan terpadu. Bogor: Ghalia Indonesia, 2009 Hendroyono, Tony. Facebook Haram? Beginilah Cara Halal Menggunakannya!, Yogyakarta: B-First, 2009 Hidayat, Taufik. Lebih Dekat dengan Facebook, Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2009 Ismail Yustanto, M, Menggagas Bisnis Islami, Jakarta: Gema Insani Press, 2002. Karim, Adiwarman A. Ekonomi Islam Suatu Kajian Kontemporer. Jakarta: Gema Insani Perss, 2001. Kasmir. Manajemen Perbankan, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007 Kasmir, Pemasaran Bank, Jakarta: Prenada Media, 2004 Kartajaya, Hermawan dan Muhammad Syakir Sula. Syariah Marketing. Jakarta: Mizan, 2006.
105
106
Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT Indeks, 2005, Jilid 1. --------. Manajemen Pemasaran; Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian, Jilid 1, Penerjemah Jaka Wasana. Jakarta: Erlangga, 1994. Kotler, Philip dan Gary Amstrong. Prinsip-Prinsip Pemasaran, Jakarta: Erlangga, 2001, Jilid 1, Edisi ke-8 Kotler, Philip dan Gary Amstrong. Dasar-Dasar Pemasaran: Principles of Marketing 7 e, Jakarta: Prenhallindo, 2001, Jilid 2 Kotler, Philip dan Paul N. Bloom, Teknik dan Strategi Pemasaran Jasa Profesional, Jakarta: Intermedia, 1995. Lasmadiarta, Made, Facebook Marketing Revolution, Jakarta, PT Elex Media Komputindo, 2010 Lewis, Mervyn K. dan Latifa N. Algoud. Perbankan Syariah: Prinsip, Praktik, dan Prospek. Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta, 2007. Nazir, Moh. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indoensia, 2003. Setiawan, Dirgayuza. Gaul Ala Facebook untuk Pemula. Jakarta: Media Kita, 2008. Rangkuti,Freddy, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2001. Sudarsono, Heri. Bank dan lembaga keuangan syariah: deskripsi dan ilustrasi. Yogyakarta: Ekonisia, 2007, Cet. Ke-4. Sulistiana, “Pengaruh Biaya Pemasaran terhadap Pendapatan Penjualan pada Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU)”, Skripsi S1 Fakultas Ekonomi, Universitas Komputer, 2009 Suma, Muhammad Amin. Menggali Akar dan Mengurai Serat Ekonomian Keuangan Islam. Jakarta:Kholam Publishing, 2008. Swasta, Basu dan Irawan, Manajemen Pemasaran Modern, Yogyakarta: Liberty, 1990, Cet. Ke-1.
Umar, Husein, Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2005. Utomo, Hargo. Manajemen Pemasaran, Jakarta: Penerbit Gunadarma, 1993.
107
Sumber-sumber Digital: Artikel “Pengertian Internet” diakses pada tanggal 20 juni 2010 dari http://www.sejarah-internet.com/pengertian-internet/ Artikel diakses pada tanggal 26 Februari 2010 dari http://www.wisecrunch.com/ id/ 2010/01/27/2009-worldwide-internet-users-statistics/ Artikel diakses pada tanggal 3 September 2010 dari http://www.dailyblogtips. com/user-friendly-website/ Berita diakses pada tanggal 5 Januari 2010 dari http://riaubisnis.com/index.php? option=com_content&task=view&id=1624&Itemid=72 Berita “IDB Tertarik Studi di Indonesia” diakses pada tanggal 1 Juni 2010 dari http://koran.republika.co.id/ print/69398 Boyd, d. m., & Ellison, N. B. “Social network sites: Definition, history, and scholarship” Jurnal diakses pada tanggal 1 Juni 2010 dari http://jcmc.indiana.edu/vol13/issue1/ boyd.ellison.html Suhendi, Hendi. Strategi Optimalisasi Peran BMT Sebagai Penggerak Sektor Usaha Mikro diakses tanggal 5 Januari 2010 dari http://www.fe.unpad.ac. id/forumdekan2009/downloads/p_hendi.pdf Berita diakses pada tanggal 10 Februari 2010 dari http://internetworldstats.com/ Wikipedia Indonesia dari http://id.wikipedia.org