Oleh: Hj. Sasa Esa Agustiana S.H.
PROBLEMATIKA RUMAH TANGGA
´
Rumah Tangga adalah tempat berseminya: « « «
« « « «
Sakinah, mawaddah dan rahmah (Q.S. Ar-Rum 21) Mitsaqan ghalizha, perjanjian yang agung antara suami dan istri dihadapan Allah swt. swt (Q.S. (Q S Annisa 4 :21 ) Sarana meraih pasangan dan keturunan yang menyejukkan mata hati ( Qurrata ‘ayun) dan melahirkan keturunan dan pemimpin yang bertaqwa (Q.S. Al – Furqan 25 : 74) Hartsullakum, sebagai ladang menyemai keeratan batin a bat antara ta a sua suami da dan istri. st (Q (Q.S. S 2 : 223) 3) Libasullahunn, saling menutupi kekurangan, kehormatan masing-masing (Q.S. 2: 187) Menjaga diri dan keluarga dari api neraka (Q.S. (Q S At AtTahrim 66 : 6) Berbagi peran, (Q.S. 4 : 34)
´
Munculnya Problematika Rumah Tangga « Setiap
rumah tangga mempunyai potensi untuk timbulnya konflik ² Faktor
Intern ( antara suami istri yang bersangkutan itu sendiri), ) misalkan sikap p tertutup p tidak terbuka, tidak mau berbagai suka-duka, suka berbohong, acuh pada pasangan, tidak mau membantu pasangan bersaing dengan pasangan, pasangan, pasangan mendiamkan pasangan dst. ² Faktor esktern (Masuknya unsur orang lain), misalkan, turut campur mertua, ipar, dan pihak ketiga
´
P l gB t kb t k K flik Peluang Bentuk-bentuk Konflik:
Masalah keuangan rumah tangga (antara lain biaya operasional *Masalah sehari-hari, biaya pendidikan anak, uang saku istri, biaya tak terduga). *Masalah keterlibatan keluarga pada hal-hal negatif, mertua dan ipar membela anaknya saja. *Masalah tidak membantu kesulitan problema pasangannya. *Masalah ditinggalkan sendiri, tidak dibawa serta ke alam aktifitas pasangannya. tidak ada kebersamaan. *Masalah jarang di rumah karena alasan “sibuk berkerja”, sehingga tidak ada komunikasi, , selain yang strigh to the point saja. saja *Masalah tidak pernah terlibat untuk mengurus, mendidik anak. *Masalah hadirnya godaan pihak ketiga (wanita atau pria). Dll. *Dll
DALAM TERMINOLOGI ISLAM PERLAKUAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MEREMEHKAN, MENJAUHI , TIDAK MENYENANGKAN, MENYENANGKAN TIDAK MELAKSANAKAN KEWAJIBAN, MEMBENCI PASANGAN MENGACUHKAN PASANGAN PASANGAN,
DISEBUT NUSYUZ.
Nusyuz yang dilakukan suami (Q.S. 4: 128), ´
´
jalan keluarnya istri dapat melakukan Khulu (Q.S. 2 :229) yaitu mengembalikan mas kawin pada suaminya atau menggugat cerai terhadap suaminya, suaminya di Pengadilan Agama setempat. setempat Atau bila khulu dicabut sebelum masa iddah 1 kali quru (bersih haidh istri) maka diharapkan tumbuh perdamaian, perbaikan diri suami untuk menyadari dan memperbaiki diri lagi. Bila lafaz istri mengkh l suami mengkhulu s ami dengan kata niat seperti talak suami, s ami maka iddahnya 3 qali quru. “Istri Tabit bin Qais bin Syams telah datang kepada Rasulullah lalu berkata: “Ya Ya Rasulullah, Rasulullah saya bukan mencela suami saya itu, baik mengenai akhlak maupun agamanya. Akan tetapi saya tidak ingin kufur dalam Islam. Maka bertanyalah Rasulullah saw: Apakah kamu ingin menyerahkan kebunnya? Ya jawab wanita itu. itu Maka sabda Rasulullah saw.: saw : Terimalah kebun itu (hai Tsabit) dan jatuhkanlah talak satu kepadanya. “ (H.R. Bukhari)
NUSYUZ YANG DILAKUKAN ISTRI (Q.S. 4:34), BERTAHAP JALAN KELUARNYA: p pihak suami menasehati,, ´ suami tidak menggauli istri, tetapi tetap satu j g, tetap p satu rumah,, ranjang, ´ suami boleh memukulnya dengan kasih sayang ((kalau p perlu saja, j , tapi p tidak di daerah yyangg berbahaya), Namun ingat Rasulullah saw tidak pernah memukul istrinya! “Dan tidak memukul adalah yang terbaik bagi kamu (suami). “ (H.R. Bukhari). ´
TAHAP SYIQAQ (Q.S. 4:35) ´
Yaitu keadaan nusyuz yang dilakukan secara bersama-sama dari pihak suami dan istri. Melibatkan juru damai perwakilan keluarga laki-laki dan dari keluarga wanita untuk mencari perbaikan, mencari taufik dari Allah.
TAHAP TALAK ´
Perceraian yang diputuskan oleh suami, Q.S. 2:229 dan Q.S. 2 : 230. Wallahu ‘alam bishawwab.
SETIAP MANUSIA PASTI AKAN DIUJI DENGAN MACAM‐MACAM MACAM MACAM UJIAN ´
“Dan Kami pasti menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah‐buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang‐orang yang sabar, yaitu orang‐orang yang apabila ditimpa musibah mereka berkata it bil diti ib h k b k t Inna lillaahi wa inna ilaihi raajiun sesungguhnya kami milik Allah dan kepadaNyalah kami kembali. Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dan Tuhannya, dan mereka itulah orang‐orang yang mendapat petunjuk.” (Q.S. 154‐157).
UJIAN SUAMI MELAKUKAN NUSYUZ ´
g “Dan jika seorang perempuan khawatir suaminya akan nusyuz atau bersikap tidak acuh, maka keduanya dapat mengadakan perdamaian yang sebenarnya dan perdamaian itu lebih baik (bagi mereka) walau pun manusia itu menurut tabiatnya kikir Dan jika mereka) walau pun manusia itu menurut tabiatnya kikir. Dan jika kamu memperbaiki (pergaulan dengan istrimu) dan memelihara dirimu (dari nusyuz dan sikap acuh tak acuh) maka sungguh Allah M h t liti t h d Maha teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.” k k j k ” (Q.S. 4 : 128) (Q S 8)
UJIAN ISTRI MENGAJUKAN KHULU (GUGAT CERAI) ´
“Jika kamu khawatir bahwa keduanya (suami istri) tidak dapat menjalankan hukum‐hukum Allah, tidak ada dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh istri untuk menebus dirinya ” (Q.S. Al dirinya… (Q S Al‐Baqarah 2 : 229) Baqarah 2 : 229)
UJIAN ISTRI MELAKUKAN NUSYUZ ´
“Wanita‐wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, nasihatilah mereka dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka menaatimu, janganlah kamu mencari‐cari jalan untuk k K di jik k ti j l h k i i j l t k menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Mahatinggi dan Mahabesar.” (Q.S. 4:34)
´
“Dan jika kamu khawatir ada persengketaan antara keduanya, kirimlah seorang hakam (juru pendamai) dari keluarga laki‐laki dan seorang hakam dari keluarga perempuan. Jika kedua orang hakam itu bermaksud mengadakan perbaikan, niscaya Allah memberi taufik kepada suami istri itu Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha taufik kepada suami istri itu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal .” (Q.S. An‐Nisa 4: 35)
´
“Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, tiba‐tiba orang yang diantaramu dan diantara dia ada permusuhan seoalah‐ olah telah menjadi teman yang sangat setia.” (Q.S. Fushshilat 41: 34)
UJIAN ISTRI KETIKA DITALAK SUAMI ´
“Talak (yang dapat dirujuki) dua kali. Setelah itu boleh rujuk lagi dengan cara yang ma’ruf atau menceraikan dengan cara yang baik. Tidak halal bagi kamu mengambil kembali sesuatu yang telah kamu berikan kepada mereka, kecuali kalau keduanya khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum‐hukum Allah. Jika kamu kha atir bah a keduan a (suami istri) tidak dapat menjalankan Jika kamu khawatir bahwa keduanya (suami istri) tidak dapat menjalankan hukum‐hukum Allah, tidak ada dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh istri untuk menebus dirinya. Itulah hukum‐hukum Allah, maka janganlah kamu melangggarnya Barangsiapa yang melanggar hukum‐hukum janganlah kamu melangggarnya. Barangsiapa yang melanggar hukum‐hukum Allah itulah orang‐orang yang zalim.” (Q.S. Al‐Baqarah 2 :229)
UJIAN MENUNGGU MASA IDDAH ´
“Wanita‐wanita yang ditalak hendaklah menahan diri (menungggu) tiga kali quru…” (Q.S. Al‐Baqarah 2 : 228) ( )
´
“Dan perempuan‐perempuan hamil masa iddah mereka adalah sampai melahirkan.” (Q.S. Ath‐Thalak 65 : 4)
´
“Orang‐orang yang meninggal dunnia di antaramu dengan meninggalkan istri‐ g gy g gg g gg istri (hendaklah para istri itu) menangguhkan dirinya (beridddah) empat bulan sepuluh hari. Kemudian apabila telah habis iddahnya, tiada dosa bagimu (para wali) membiarkan mereka berbuat terhadap diri mereka menurut yang patut. Allah Maha Mengetahui apa yang kamu perbuat.” (Q.S. Al‐Baqarah 2 :234)
´
j g p p Ujian Menghadapi Tanpa Masa Iddah Q.S. Al‐Ahzab 33: 49
´
Ujian Poligami Q.S. Q.S. 4: 3 dan Q.S. 4: 129.
´
Ujian Mencari Nafkah dan Qawwam Bagi Suami Q S 4 : 34 Q.S. 4 : 34
´
Ujian Ketaatan dan Menjaga kehormatan sebagai Istri Q.S. 4 : 34