Vol.1, No.2 Mei 2015
PENGARUH TABUNGAN TERHADAP LIKUIDITAS PADA PERUSAHAAN DAERAH. BANK PERKERIDITAN RAKYAT MILIK PEMERINTAH PROVINSI JABAR, PEMKAB INDRAMAYU dan BANK JABAR BANTEN DI BALONGAN INDRAMAYU Oleh : GALIH PURNAMA SIDDIK SE.,MM ABTRAK Keberadaan Bank Perkreditan Rakyat merupakan mitra usaha rakyat dan telah menunjang program pemerintah khususnya dibidang perekonomian. Jumlah dana yang ada didalam masyarakat sifatnya relatif tidak tebatas, maka bank bisa mengandalkan sumber dananya kepada masyarakat agar mau menyimpan uang atau dananya dalam bentuk produk tabungan yang ditawarkan. Untuk dapat menjalankan usaha setiap produsen membutuhkan dana, sumber dana bank juga dapat diperoleh dari hutang. Hal ini berarti kawajiban finansial yang harus dipenuhi oleh bank.Oleh karena itu, bank harus mampu menyediakan alat likuid yang cukup agar dapat memenuhi kewjiban-kewajiban finansialnya tepat pada waktunya.Suatu bank dapat dikatakan likuid jika bank itu mampu memenuhi kewajibannya dengan segera.Posisi likuiditas harus dikelola secara efektif untuk menghindari terjadinya permasalahan atau resiko likuiditas. Besarnya tabungan yang ada pada Bank Perkreditan Rakyat baik yang berasal dari masyarakat maupun penepatan dana dari pihak lain adalah untuk memperkuat setruktur modal bank itu sendiri yang akhirnya dapat digunakan untuk pengembangan usaha, penciptaan kredit dan mobilisasi pengembalian hutang bank. Oleh karena itu hal ini sangat mempengaruhi posisi likuiditas, sebaiknya bank harus memperhitungkan dengan cermat posisi likuiditas untuk jangka waktu tertentu.
Jurnal Investasi Fakultas Ekonomi Unwir Indramayu
45
Vol.1, No.2 Mei 2015
karena itu hal ini sangat mempengaruhi posisi likuiditas, sebaiknya bank harus memperhitungkan dengan cermat posisi likuiditas untuk jangka waktu tertentu.
KEY WORDS Tabungan, Likuaiditas PENDAHULUAN Aktivitas utama perbankan adalah menghimpun dana dari masyarakat luas pembelian dana dari masyarakat ini dilakukan oleh bank dengan cara memasang berbagai strategi agar masyarakar mau menanmkan dananya dalam bentuk simpanan. Jenis simpanan yang dapat dipilih oleh masyarakat adalah seperti giro, tabungan, sertifikat deposito dan deposito berjangka, dan lain-lain.
Dengan demikian bank harus merencanakan dan memanfaatkan penggunaan dana yang dimiliki sebagai modal operasional aktivitas bank serta menjaga posisi likuiditas tetap baik. Dengan pemanfaatan dana yang bersifat ekonomis, efisien, efektif sehingga perusahaan dapat berkembang dengan baik. INDENTIFIKASI MASALAH
Pembagian jenis simpanan kedalam beberapa jenis dimaksudkan agar para penyimpan mempunyai pilihan sesuai dengan tujuan masingmasing.Tiap pilihan mempunyai pertimbangan tertentu dan ada suatu peng harapan yang ingin diperolehya berupa keuntungan, kemudahan atau keamanan.
Berdasarkan pada latar belakang masalah yang telah yang telah diuraikan diatas, maka peneliti mengidentifikasi masalah penelitian sebagai berikut: 1.
2.
Besarnya tabungan yang ada pada bank perkeriditan rakyat baik yang berasal dari masyarakat maupun penepatan dana dari pihak lain adalah untuk memperkuat setruktur modal bank itu sendiri yang akhirnya dapat digunakan untuk pengembangan usaha, penciptaan kredit dan mobilisasi pengembalian hutang bank. Oleh
Jurnal Investasi Fakultas Ekonomi Unwir Indramayu
3.
46
Bagaimana tabungan pada PD. BPR-PK Balongan Kabupaten Indramayu? Bagaimana posisi likuiditas pada PD. BPR-PK Balongan Kabupaten Indramayu? Bagaimana pengaruh tabungan terhadap likuiditas pada PD. BPRPK Balongan Kabupaten Indramayu?
Vol.1, No.2 Mei 2015
perorangan baik pegawai dan rumah tangga”.
BATASAN MASALAH 1.
Bagaimana pengaruh tabungan terhadap likuiditas pada PD. BPRPK Balongan Kabupaten Indramayu?
Menurut Lukman Dendawijaya (2003:28), menyatakan bahwa “Tabungan adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu”.
LANDASAN TEORI Tabungan bagi nasabah adalah sebagian pendapatan masyarakat yang tidak dibelanjakan disimpan sebagai cadangan guna berjaga-jaga dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Oleh karenanya, tabungan merupakan salah satu sumber bagi bank untuk menghimpun dana dari masyarakat, dipergunakan untuk kegiatan operasional aktif bagi suatu bank untuk memperoleh pendapatan. Dan masyarakat pun yang menyimpan danaya dalam bentuk simpana (tabungan) mendapat berupa balas jasa yang akan diberikan kepada nasabah. Balas jasa ini dapat berupa bunga, bagi hasil, hadiah, pelayanan dan lain-lain. Semakin tinggi balas jasa yang diberikan, akan menambah besar pula minat masyarakat untuk menyimpan uangnya pada bank tersebut.
Tabungan ini yang berasal dari pihak ketiga atau masyarakat yang digunakan untuk umum dan lebih banya dipergunakan untuk pribadi ataupun perorangan baik pegawai maupun rumah tangga yang penarikannya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu kecuali dalam bentuk deposito. Menurut Mudrajad Kuncoro dan Suhardjo (2002:204) mengemukakan bahwa: “Tabungan adalah simpanan pihak ketiga yang dikeluarkan oleh Bank yang penyetoran dan penarikannya hanya dapat dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku di masing- masing bank”. Berdasrkan beberapa teori diatas dapat disimpulkan tabungan yang bersifat umum dan universal, semua individu pasti memiliki tabungan guna untuk merencanakan diwaktu yang akan datang. Masyarakat yang cermat dapat menyisikan sebagian
Menurut Kasmir (2005:57), menyatakan bahwa “Tabungan adalah simpanan yang digunakan untuk umum dan lebih banyak digunakan oleh
Jurnal Investasi Fakultas Ekonomi Unwir Indramayu
47
Vol.1, No.2 Mei 2015
dari hasil keuntungan / pendapatannya untuk ditabung pada bank yang di inginkan.Dengan simpanan tabungan masyarakat begitu mudah untuk menyetor atau penarik, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek atau alat yang dapat dipersamakan dengan itu.Hal ini beraarti menjadi laporan yang terkait dengan aktivitas rekening tunai dan/atau informasi lainnya sebagaimana ditetapkan oleh bank dari waktu ke waktu.
nasabah kredit yang jumlah setoran awalnya berdasarkan presentaseyang telah ditetapkan oleh bankdan penarikannya hanya dapat dilakukan setelah pinjaman debitur tersebut lunas. 3.
a. Membeli saham - saham perseroan terbatas dengan harapan memperoleh deviden yang memuaskan.
Jenis-jenis Tabungan
b. Memasuki keanggotaan koperasi penyetor simpanan pokok dan membayar simpanan wajib dengan setia, dengan maksud menunjang penbangunan disamping mengharapkan pembagian hasil usaha yang memuaskan.
Produk Tabungan yang terdapat pada BPR PK Balongan Indramayu adalah : 1.
2.
Tamasa atau Tabungan Masyarakat Sejahtera yaitu : bentuk tabungan yangpenyetoran dan penarikan nyadilakukan sendiri oleh penabung dikantor PD. BPR PK Balongan. Dengan ketentuan jumlah setoran minimalnya sebesar Rp. 10.000 dan dalam perhitungan bunga yang diberlakukan adalah dengan berdasarkan saldo terendah pada bulan tersebut dengan tingkat suku bunga yang telah ditetapkan oleh Bank.
Simpanan tabungan mempunyai syarat syarat tertentu bagi pemegangnya dan persyaratan masing masing bank berbeda satu sama lainnya. Disamping persyaratan yang berbeda, tujuan nasabah menyimpan uang tabungan juga berbeda. Dengan demikian sasaran bank dalam memasarkan produknya juga berbeda sesuai kebutuhan dengan keperluannya akan nasabah itu sendiri.
Tabungan Kredit yaitu Tabungan yang diperuntukan untuk setiap
Jurnal Investasi Fakultas Ekonomi Unwir Indramayu
Tabungan permanent
48
Vol.1, No.2 Mei 2015
memenuhi kewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi yang telah jatuh tempo dengan aktiva (assets) yang dimiliki.
Likuiditas Pengelolaan likuiditas adalah berkaitan dengan pengelolaan aktiva untuk mengusahakan dan menjaga agar bank dapat memenuhi kewajiban operasionalnya secara efisien.
Jenis-jenis Rasio Likuiditas Rasio likuiditas (liquitity ratio) adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya (utang) jangka pendek. Artinya apabila perusahaan ditanya, perusahaan akan mampu untuk memenuhi utang tersebut terutama yang sudah jatuh tempo. Adapun rasio-rasio yang berhubungan dengan likuiditas menurut Kasmir (2009:129-141).
Menurut (Olivier G Wood Jr, yang dialih bahasa oleh Boy Leon dan Sonny Eriecson:2007:70).“Likuiditas adalah kemampuan bank untuk memenuhi semua penarikan dana oleh nasabah deposan, kewajiban yang telah jatuh tempo, dan memenuhi permintaan kredit tanpa ada penundaan .“ Sedangkan menurut William M. Glavin (2005:336).“Likuiditas berarti memiliki sumber dana yang cukup tersedia untuk memenuhi semua kewajiban.”
a.
Dan Kasmir (2005:129) mengemukakan bahwa “Likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek.”
Current Ratio = Aktiva Lancar (Current Assets)
Dari beberapa pengertian diatas para ahli ekonomi memiliki definisi tersendiri tentang likuiditas, dapat mengambil kesimpulan bahwa likuiditas merupakan berhubungan dengan masalah kemampuan membayar suatu perusahaan untuk
Jurnal Investasi Fakultas Ekonomi Unwir Indramayu
Rasio Lancar (Current Ratio), merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan.
Utang Lancar (Current Liabilities) b.
49
Rasio Cepat merupakan menunjukan
(Quick Ratio), rasio yang kemampuan
Vol.1, No.2 Mei 2015
perusahaan dalam memenuhi atau membayar kewajiban atau utang lancar (utang jangka pendek) dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan nilai persediaan (inventory).
Bambang Riyanto (2001:28), mengemukakan bahwa apabila dalam mengukur tingkat likuiditas dengan menggunakan current ratio sebagai alat pengukurnya, maka tingkat likuiditas atau current ratio suatu perusahaan dapat dipertinggi dengan jalan sebagai berikut :
Quick Ratio = Kas+Surat Berharga+ PiutangUtang Lancar (Current Liabilities) c.
Rasio Kas (Cash Ratio) atas aktiva lancar, merupakan alat yang digunakan untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar utang. Cash Ratio = Kas + Aktiva Lancar Adapun rasio menunjukan kas yang dapat menutupi utang lancer Rasio Kas atas Utang Lancar = Kas+Utang Lancar
d.
Dengan aktiva lancar tertentu, diusahakan untuk mengurangi jumlah utang lancar.
Dengan mengurangi jumlah utang lancar bersama-sama dengan mengurangi aktiva lancar.
Menurut Dahlan Siamat (2005;102) mengemukakan bahwa sejalan dengan pemenuhan likuiditas bank, maka suatu bank dianggap likuid apa bila: a.
Memiliki sejumlah likuiditas sama dengan jumlah kebutuhan likuiditasnya.
b.
Memiliki kebtuhan likuiditas kurang dari kebutuhan tetapi bank mempunyai surat-surat berharga
=
Cara Meningkatkan Likuiditas
Jurnal Investasi Fakultas Ekonomi Unwir Indramayu
Dengan utang lancar (current liabilities) tertentu, diusahakan untuk menambah aktiva lancar (current ratio).
Konsep Likuiditas
Rasio Perputaran Kas, digunakan untuk mengukur tingkat ketersediaan kas untuk membayar tagihan (utang) dan biaya-biaya yang diberikan dengan penjualan. Ratio Perputaran Kas Penjualan + Modal kerja
50
Vol.1, No.2 Mei 2015
yang segera menjadi kas. c.
dapat
dialihkan
Menurut Dahlan Siamat (2005:336). Mengemukakan bahwa: “Pengelolaan likuiditas merupakan masalah yang cukup kompleks dalam kegiatan operasional bank, sulitnya pengelolaan likuiditas tersebut disebabkan dana yang dikelola bank sebagian besar adalah dana masyarakat (giro, tabungan, deposito berjanggka) yang bersifat janga pendek dan dapat ditarik sewaktuwaktu.”
Memiliki kemampuan untuk memperoleh likuiditas dengan cara menciptakan uang.
Pengaruh Likuiditas
Tabungan
Terhadap
Tingginya bunga tabungan dapat mempengaruhi kebijakan pada masingmasing bank, pengelolaan likuiditas merupakan faktor yang sangat penting dalam operasional perbankan bahkan sangat menentukan bagi kemampuan suatu bank untuk bertahan dan berkembang dalam persaingan usaha yang makin kompetitif.
METODELOGI PENELITIAN Metode penelitian yang dipergunakan adalah penelitian korelasi. Menurut SuharsimiArikunto (2006:270) Penelitian korelasi adalah penelitian yang yang bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antar variabel, apabila ada berapa erat hubungannya, serta berarti atau tidak hubungan itu.
Jadi dapat dikatakan bahwa besarnya tabungan yang dimiliki PD. BPR-PK Balongan akan memiliki beberapa kemungkinan pengaruh, yaitu bank akan mengalami penurunan apa bila bank tersebut tidak dapat memenuhi seluruh kewajina-kewajiban jangka pendeknya yang sewaktu-waktu dapat ditarik. Dan dapat berpengaruh positif atau bank dinyatakan sehat apabila bank tersebut dapat memenuhi seluruh kewajiban-kewajiban yang harus segera dipenuhi, dengan demikian jumlah tabungan pun akan meningkat.
Jurnal Investasi Fakultas Ekonomi Unwir Indramayu
POPULASI DAN SAMPLE Menurut Mustafa Edwin Nasution dan Hardius Usman (2007:103) mengemukakan bahwa: “Populasi merupakan semua unit yang menjadi objek penelitian.” Dalam penelitian ini populasinya adalah data laporan keuangan
51
Vol.1, No.2 Mei 2015
Tabungan dan Likuiditas PD. BPR-PK Balongan Kabupaten Indramayu.
ANALISA DAN PEMBAHASAN Perkembangan Tabungan PD.BPRPK Balongan Kabupaten Indramayu. Tabungan pada Balongan Kabupaten Indramayu dalam kegiatan usaha selama enam tahun dari tahun 20042009. Adapun perkembangannya sebagai berikut :
Sedangkan untuk sampel menurut Mustafa Edwin Nasution dan Hardius Usman (2007:103). ―Sampel merupakan bagian dari populasi yang menjadi objek penelitian.‖ Dalam penelitian ini ukuran sampel yang diambil adalah Laporan Neraca dan Laba / Rugi selama 6 tahun dari tahun 2004, 2005, 2006, 2007, 2008, 2009.
Perkembangan Tabungan PD.BPR-PK Balongan Kabupaten Indramayu Tahun 2004-2009 TAHUN 2004 2005 2006 2007 2008 2009
Tabungan (Rp) 509.364 637.634 796.879 1.129.689 1.584.403 1.942.275
N/T (Rp) 128.270 159.245 332.810 454.714 375.872
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui Perkembangan Tabungan PD. BPR-PK Balongan pada Tahun 2005 sebesar Rp.637.634.000,mengalami peningkatan sebesar Rp.128.270.000 ,- yaitu 25,18% dari tahun 2004 sebesar Rp.509.364.000,-. Pada tahun 2006 sebesar Rp. 796.879.000,-
Jurnal Investasi Fakultas Ekonomi Unwir Indramayu
PERUBAHAN (%) 25,18 24,97 41,76 40.25 22,59 mengaami peningkatan sebesar Rp.159.245.000,- yaitu 24,97% dari tahun 2005 sebesar Rp. 637.634.000,- pada tahun 2007 sebesar Rp. 1.129.689.000,mengalami peningkatan sebesar Rp. 332.810.000,- yaitu 41,76% dari tahun 2006 sebesar Rp. 796.879.000,- pada tahun 2008
52
Vol.1, No.2 Mei 2015
sebesar Rp. 1.584.403.000,mengalami peningkatan sebesar Rp. 454.714.000,- yaitu 40,25% dari tahun 2007 sebesar Rp. 1.129.689.000,- pada tahun 2009 sebesar Rp. 1.942.275.000,mengalami peningkatan sebesar Rp. 357.872.000,- yaitu 22,59% dari tahun 2008 sebesar Rp. 1.584.403.000,-
BPR-PK Balongan Kabupaten Indramayu selama enam tahun yaitu dari tahun 2004 sampai 2009. Dalam likuiditas ini penulis hanya menggunakan perhitungan yaitu dengan menggunakan Current Ratio. Analisis Current Ratio yaitu perbandingan akvita lancar dengan hutang lancar. Berdasarkan data yang diperoleh dari neraca bank, didapat jumlah aktiva lancar dan kewajiban lancar untuk digunakan dalam perbandingan likuiditas. Adapun perkembangan aktiva lancar dengan hutang lancar sebagai berikut :
Perkembangan Likuiditas pada PD.BPR-PK Balongan Kabupaten Indramayu Dibagian ini akan membahas mengenai kondisi likuiditas pada PD.
Perkembangan Tabungan PD.BPR-PK Balongan Kabupaten Indramayu Tahun 2004-2009
2004 2005 2006 2007 2008 2009
Aktiva lancar (Rp) 1.956.121 3.028.879 4.359.740 7.012.899 8.993.211 9.959.762
Hutang lancar (Rp) 1.658.275 2.504.294 3.138.875 4.071.523 4.833.315 5.435.935
Jumlah
35.897.767
21.643.271
TAHUN
Dari tabel perkembangan Likuiditas diatas dapat dijelaskan
Jurnal Investasi Fakultas Ekonomi Unwir Indramayu
Current Ratio(%) 1,179 1,209 1,389 1,723 1,861 1,832 9,193
bahwa kondisi Likuiditas. pada tahun 2005 sebesar 120,9% mengalami
53
Vol.1, No.2 Mei 2015
peningkatan sebesar 3% yaitu 2,54% dari tahun 2004 sebesar 117,9%. Hal tersebut dikarenakan adanya kenaikan aktiva lancar berupa kas, antar Bank Aktiva, dan jumlah kredit yang diberikan. Walaupun terjadi peningkatan, tetapi menunjukan keadaan yang tidak likuit dimana aktiva lancar belum dapat memenuhi kewajiban lancarnya.
Kondisi Likuiditas bank pada tahun 2009 sebesar 183,2% mengalami penurunan sebesar 2,9% yaitu 1,58% dari tahun 2008 sebesar 186,1%.Hal tersebut dikarenakan adanya penurunan aktiva lancar berupa kas, dan menjadi peningkatan Hutang lancar yaitu kewajiban yang segera dibayar. Selain itu,kondisi likuiditas yang tidak likuid karena masih tetap menunjukan keadaan yang kurang baik dimana aktiva lancar tidak dapat memenuhi kewajiban lancarnya.
Kondisi Likuiditas bank pada tahun 2006 sebesar 138,9% mengalami peningkatan sebesar 18% yaitu 14,89% dari tahuin 2005 sebesar 120,9%. Hal tersebut dikarenakan adanya kenaikan aktiva lancar berupa kas, Antar Bank Aktiva,dan jumlah kredit yang diberikan. Walaupun terjadi peningkatan, tetapi menunjukan keadaan yang tidak likuid dimana aktiva lancar belum dapat memenuhi kewajiban lancarnya. Kondisi Likuiditas bank pada tahun 2008 sebesar 186,1% mengalami peningkatan sebesar 13,8% yaitu 7,41% dari tahun 2007 sebesar 172,3%. Hal tersebut dikarenakan adanya kenaikan aktiva lancar berupa kas, Antar Bank Aktiva, dan jumlah kredit yang diberikan. Walaupun terjadi peningkatan, tetapi menunjukan keadaan yang tidak likuid dimana aktiva lancar belum dapat memenuhi kewajiban lancarnya.
Jurnal Investasi Fakultas Ekonomi Unwir Indramayu
Analisa Penelitian Tabungan Terhadap Likuiditas Untuk mengetahui pengaruh tabungan terhadap likuiditas. Maka selanjutnya penulis akan menganalisis dengan alat Bantu analisis statistic. Seperti yang telah dijelaskan pada bahasan sebelumnya bahwa analisis yang digunakan adalah uji normalitas, koefesien korelasi, koefesien determinasi, dan uji hitung. Untuk melekukan pengujian ini, maka data yang diolah penulis akan digambarkan dalam bentuk variabel X (Tabungan) dan variabel Y (Likuiditas). Uji Normalitas Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data dari sampel berdistribusi normal atau tidak normal. Berikut penulis sajikan
54
Vol.1, No.2 Mei 2015
penyajian normalitas terhadap variabel X dan Y dari data yang di peroleh:
fh : 13,53% x 6 = 0,8118 fh : 34,13% x 6 = 2,0478 fh : 34,13% x 6 = 2,0478 fh : 13,53% x 6 = 0,8118 fh : 2,7% x 6 = 0,162 Ket : fo = frekuensi observasi fh = frekuensi harapan
a. Uji Normalitas Untuk Tabungan (X) Dalam hal ini jumlah data dalam sampel = 6 fh : 2,7% x 6 = 0,162
Perkembangan Tabungan PD.BPR-PK Balongan Kabupaten Indramayu Tahun 2004-2009 Tabungan
fo
fn
Fo-fh
(fo-fh)2
(Rp)
(fo-fh) fh
50,95
1
0,162
0,838
0,702
4,333
63,76
1
0,8118
0,1882
0,035
0,043
79,88
1
2,0478
-1,0478
1,098
0,536
112,97
1
2,0478
-1,0478
1,098
0,536
158,44
1
0,8118
0,1882
0,035
0,043
194,23
1
0,162
0,838
0,702
4,333
n=6
9,824
Dari perhitungan tersebut diperoleh chi kuadrat hitung sebesar 9,824 sehingga derajat kebebasan (DK) 6-1 =5 berdasarkan tabel chi kuadrat bila DK = 5 dan taraf kesalahan yang ditetapkan 5% maka harga chi kuadrat tabel = 11,070. Maka distribusi data
Jurnal Investasi Fakultas Ekonomi Unwir Indramayu
tabungan selama 6 tahun dapat di tanyakan berdistribusi normal, karena harga chi kuadrat hitung lebih kecil dari pada harga chi kuadrat tabel atau 9,824<11,070. b. Uji Normalitas Untuk Likuiditas (Y)
55
Vol.1, No.2 Mei 2015
Chi Kuadrat Likuiditas Tabungan
fo
fn
Fo-fh
(fo-fh)2
(%)
(fo-fh) fh
50,95
1
0,162
0,838
0,702
4,333
63,76
1
0,8118
0,1882
0,035
0,043
79,88
1
2,0478
-1,0478
1,098
0,536
112,97
1
2,0478
-1,0478
1,098
0,536
158,44
1
0,8118
0,1882
0,035
0,043
194,23
1
0,162
0,838
0,702
4,333
n=6
9,824
Dari perhitungan tersebut diperoleh chi kuadrat hitung sebesar 9,824 sehingga derajat kebebasan (DK) 6-1 =5 berdasarkan tabel chi kuadrat bila DK = 5 dan taraf kesalahan yang ditetapkan 5% maka harga chi kuadrat tabel = 11,070. Maka distribusi data tabungan selama 6 tahun dapat di tanyakan berdistribusi normal, karena harga chi kuadrat hitung lebih kecil dari pada harga chi kuadrat tabel atau 9,824<11,070.
Analisis Korelasi Untuk mengetahui Pengaruh Tabungan Terhadap Likuiditas pada PD. PBR-PK Balongan, maka penulis akan menguraikan dengan analisis kuantitatif yaitu pengaruh tabungan terhadap likuiditas, dimana teknik analisis yang digunakan adalah dengan menggunakan rumus Product Momen Person karena data yang diperoleh berdistribusi normal. Analisis Pengaruh Tabungan Terhadap Likuiditas adalah sebagai berikut :
Uji Normalitas No .
X
Y
X.Y
X2
Y2
1
50,95
1,179
60,07
2595,90
1,39
2
63,76
1,209
77,09
4065,34
1,46
Jurnal Investasi Fakultas Ekonomi Unwir Indramayu
56
Vol.1, No.2 Mei 2015
3
79,88
1,389
110,95
6380,81
1,93
4
112,97
1,723
192,65
12762,22
2,92
5
158,44
1,861
294,86
25103,23
3,46
6
194,23
1,832
355,83
37725,29
3,36
660,23
9,193
1093,44
Berdasarkan perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa variabel X ( Tabungan) mempunyai pengaruh yang sangat kuat terhadap variabel Y (Likuiditas), sehingga Tabungan ini mempunyai dampak positif sangat kuat. Terhadap Likuiditas. Artinya setiap kenaikan tabungan selalu diikuti kenaikan likuiditas, sebaliknya setiap penurunan Tabungan selalu selalu diikuti oleh penurunan likuiditas.
14,57
Sedangkan sisanya sebesar (13,51%) merupakan kontribusi dari faktor lain yang tidak diteliti oleh peneliti : Uji Hipotesis Uji hipotesi dimaksudkan sebagai cara untuk menentukan apakah suatu hipotesis tersebut sebaiknya diterima atau ditolak Berdasarkan hasil perhitungan diatas thitung= 5,03 sedangkan ttabel dengan taraf keyakinan 95% dan derajat kebebasan dk = n-1 = 5 maka ( 0,025 ) = 2,571 sehingga dengan demikian thitung lebih besar dari ttabel (5,03>2,571). Maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya ada pengaruh tabungan terhadap likuidasi.
Analisis koefesien determinasi Analisa ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variable X dan Y yang dicari melalui koefisien determinasi dengan menggunakan koefisien korelasi sebagai berikut : KP = r2 x 100% = 0,932 x 100% = 86,49% Artinya persentase hasil koefisien determinasi sebesar hal ini menunjukan bahwa likuiditas pada (PD.BPR-PK) Balongan Kabupaten Indramayu dipengaruhi tabungan sebesar (86,49).
Jurnal Investasi Fakultas Ekonomi Unwir Indramayu
88632,80
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan sebelumnya, maka sebagai bagian akhir penulis skripsi yang berjudul ―Pengaruh Tabungan Terhadap Likuiditas pada PD. BPR-PK
57
Vol.1, No.2 Mei 2015
Balongan Kabupaten Indramayu‖ dapat di simpulkan sebagai berikut : 1. Adapun perkembangan tabungan tahun 2004-2005 mengalami peningkatan sebesar Rp.128. 270.000,- atau 25,18%. Pada tahun 2005-2006 mengalami peningkatan sebesar Rp. 159.245.000,- atau 26,97%. Pada tahun 2006-2007 mengalami peningkatan sebesar Rp. 332.810.000,- atau 41,76%. Pada tahun 2007-2008 mengalami peningkatan sebesar Rp. 454.741.000,- atau 40,25%. Pada tahun 2008-2009 mengalami peningkatan sebesar Rp. 357.872.000,atau 22,59%. Penjelasan diatas menyimpulkan bahwa setiap tabungan PD. BPRPK Balongan Indramayu mampu mengelola dana dari tabungannya secara efektif dan terkontrol. 2. Perkembangan likuiliditas mengalami perubahan setiap tahunnya. Perkembangan dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2008 terus mengalami peningkatan setiap tahunnya, namun pada tahun 2009 perkembangan likuiliditas mengalami penurunan. Dari tahun 2004-2005 mengalami peningkatan sebesar 3% atau sebesar 2,54%. Pada tahun 2005-2006 mengalami peningkatan sebesar 18% atau sebesar 14,89%, pada tahun 2006-
Jurnal Investasi Fakultas Ekonomi Unwir Indramayu
3.
58
2007 mengalami Peningkatan 33,4% atau sebesar 19,38%. Pada tahun 2007-2008 masih mengalami peningkatan sebesar 13,8% atau sebesar 7,41%. Hal ini dikarenakan kenaikan aktiva lancar berupa kas, antar Bank aktiva serta kredit yang diberikan. Dan pada akhir tahu 2008-2009 mengalami penurunan sebesar 2,9% atau 1,58%. Hal ini dikarenakan kenaikan hutang lancar dan penurunan aktiva lancer berupa kas. Pengaruh tabungan terhadap likuiditas pada PD. BPR-PK Balongan Indramayu berpengaruh sangat kuat. Hal tersebut dapat dilihat dari analisis koefisiensi korelasi dengan hasil 0,93%. Pada uji determinasi diperoleh hasil 86,49% artinyan persentase kontribusi yang diberikan tabungan terhadap lukuiditas pada PD. BPR-PK Balongan Indramayu adalah (86,49%) sedangkan sisanya sebesar (13,51%) merupakan kontribusi dari factor lain yang tidak teliti oleh peneliti. Dan hasil uji hipotesis diperoleh hasil 5,03 tingkat kesalahan 5% dengan taraf keyakinan 95% dan derajat kebebasan dk=n-1=5 maka (0,025)=2,571, sehingga dengan demikian thitung lebih besar dari ttabel (5,03>2,571). Maka Ho ditolak dan
Vol.1, No.2 Mei 2015
diterima, artinya ada pengaruh tabungan terhadap likuiditas. Saran Dari beberapa kesimpulan dan hasil pembahasan di atas penulis memiliki beberapa saran yang sekiranya dapat bermanfaat untuk penulis pada khusunya dan pihak lain pada umumnya, dan semoga dapat berguna untuk penulisan skripsi di kemudian hari. Beberapa saran tersebut antara lain : 1. PD. BPR-PK Balongan Indramayu agar terus dapat meningkatan sumber dana utama yang diandalkan oleh bank dalam kegiatan usaha sehari-hari yaitu dengan melakukan inovasi dalam menarik minat masyarakat untuk menyimpan uang di bank. 2. PD. BPR-PK Balongan Indramayu harus lebih memperhatikan dan berusaha agar posisi likuiditas terus terjaga dengan baik. 3. PD. BPR-PK Balongan Indramayu agar memperhatikan juga keputusan keungan dalam penggunaann tabungan untuk keperluan menjaga posisi likuditas yaitu salah satunya tabungan yang diperoleh bank harus ditempatkan pada aktiva produktif yang akan dapay menghasilkan keuntungan. (Earling Assets) Ha
Jurnal Investasi Fakultas Ekonomi Unwir Indramayu
DAFTAR PUSTAKA Ade Arthesa dan Edia Handiman. Bank & Lembaga Keuangan Bukan Bank. Jakarta: PT. Indeks, 2000. Bambang Riyanto, Dr,. Prof. Dasardasar Pembelajaan Perusahaan. Yogyakarta: Ed. Ketuju, 2001. By
Leon dan Sonny Ericson. Manajemen Aktiva Pasiva Bank Non Devisa. Jakarta: PT. Grasindo, 2007.
Dahlan Siamat. Manajemen Lembaga Keuangan: Kebijakan Moneter Dan Perban. Jakarta: Ed. Kelima, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2005. Iqbal Hasan. Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2004. Kasmir, SE., MM. Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada, 2001. Kasmir, SE., MM. Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya. Ed. Revisi 9.Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005.
59
Vol.1, No.2 Mei 2015
Lukman Syamsuddin. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007.
Suharsimi Arikunto, Prof., Dr. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi VI. Jakarta: Bineka Cipta, 2006
Mudrajat Kuncoro dan Suhandjono. Manajemen Perbankan Teori Dan Aplikasi.Yogyakarta: 2002
Sugiyono. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta, 2009.
Mustafa Edwin Nasution dan Hardius Usman. Proses Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Fakultas Ekonomi Unipersitas Indonesia, 2007.
Jurnal Investasi Fakultas Ekonomi Unwir Indramayu
Sofyan Syafri Harahap. Analisis Krisis Atas Laporan Keuangan. Ed. 3 jakarta: Rajawali, 2001. Undang-undang RI no. 10 Tentang Perbankan Tahun 1998
60