PENERAPAN TEORI BEHAVIORISTIK UNTUK MEMINIMALISIR PENGGUNAAN HANDPHONE PADA JAM PEMBELAJARAN 3 SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 TERAS KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Oleh : Dimas Eko Saputro Pembimbing : Dr. Sayekti, M.Pd
ABSTRAK Dimas Eko Saputro. 11500090. PENERAPAN TEORI BEHAVIORISTIK UNTUK MEMINIMALISIR PENGGUNAAN HANDPHONE PADA JAM PEMBELAJARAN 3 SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 TERAS KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014/2015. Skripsi. Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Slamet Riyadi Surakarta. Agustus 2015. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui ” Bagaimana efektivitas konseling behavioristik untuk mengatasi penggunaan handphone pada jam pembelajaran 3 siswa kelas VIII di SMP N 1 Teras Kabupaten Boyolali Tahun pelajaran 2014/2015” Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Teras Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2014/2015, dengan paradikma penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan observasi. Teknik observasi bertujuan untuk mengetahui secara langsung efektivitas konseling behavioristikuntuk mengatasi penggunaan handphone pada jam pembelajaran ; wawancara untuk mengetahui latar belakang penyebab dan seberapa jauh hasil pemberian layanan konseling behavioristik yang telah diterapkan. Dalam penelitian ini yang menjadi subyek adalah peserta didik kelas VIII SMP N 1 Teras Boyolali yang berjumlah 3 siswa. Keabsahan data yang digunakan adalah teknik triangulasi sumber dan triangulasi teknik, sedang untuk menganalisis datanya digunakan deskriptif kualitatif dengan langkah-langkah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis data dapat diketahui bahwa anak didik setelah pemberian konseling behavioristik selama satu bulan, ada perubahan kearah yang lebih baik, terbukti dengan berkurangnya menggunakan handphone pada jam pembelajaran. Kata kunci : Teori behavioristik, penggunaan handphone.
PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Tantangan dunia pendidikan adalah etika, etika moral seorang siswa, hal ini tercermin dari ditemukannya beberapa handphone siswa yang berisikan video porno, hal ini menunjukkan kurangnya kesadaran siswa akan moral. Kini dunia handphone adalah dunia untuk berkomunikasi, berbagi, mencipta dan menghibur dengan suara, tulisan, gambar, musik dan video. Disamping harga yang ditawarkan cukup terjangkau, berbagai fitur handphone juga diberikan sebagai penunjang majunya teknologi.Namun terkadang juga handphone dapat mengganggu atau memiliki beberapa hal negatif diantaranya tempat untuk menyimpan gambar-gambar porno,atau menggunakan handphone saat tengah diadakan proses belajar yang dapat mengganggu siswa atau perhatian dan minat mereka dalam belajar menjadi berkurang di karenakan mereka lebih sibuk untuk saling berkiriman pesan. Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka peneliti merasa tertarik untuk mengambil judul penelitian sebagai berikut : “Penerapan Teori Behavioristik Untuk Meminimalisir Penggunaan Handphone Pada Jam Pembelajaran 3 Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Teras Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2014/2015 “ Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut : 1. Berdasarkan observasi awal kebanyakan siswa ke sekolah membawa handphone. 2. Pihak sekolah kurang tegas dalam menertibkan siswanya untuk tidak membawa handphone ke sekolah. 3. Akibat siswa membawa handphone di sekolah maka akan mempunyai masalah.
Perumusan Masalah Dengan memperhatikan latar belakang masalah di atas dalam penelitian ini maka dapat dirumuskan sebagai berikut : “ Bagaimana efektifitas penerapan teori Behavioristik untuk meminimalisir penggunaan HP pada jam pembelajaran siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Teras Kabupaten Boyolali ? “ . Tujuan Penelitian Tujuan yang di harapkan dalam penelitian ini oleh penulis adalah “Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh handphone terhadap perilaku dalam jam pembelajaran pada 3 siswa kelas VIII di SMP 1 Teras Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2014/2015“ . Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Diharapkan penelitian ini dapat memberikan sumbangan saran bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya pada bidang bimbingan dan konseling. 2. Manfaat praktis a. Bagi Sekolah Hasil penelitian ini di harapkan dapat menjadi acuan sekolah dalam memperbaiki motivasi belajar siswasiswanya. b. Bagi Guru BK Hasil penelitian ini di harapkan dapat meningkatkan kompetensi dalam melaksanakan tugas sebagai guru disekolah formal, menghadapi kondisi para remaja yang sudah tidak dapat dipisahkan dari perangkat handphone. c. Bagi Siswa Hasil penelitian ini di harapkan dapat menambah pengetahuan siswa tentang kegunaan handphone serta dapat menggunakannya dengan sebaik-baiknya.
KERANGKA TEORITIS Deskripsi Teori 1. Tinjauan Tentang Penggunaan HP Handphone adalah salah satu alat telekomunikasi yang didalamnya terdapat fasilitas seperti ; SMS, MP3, Video , Kamera, Record sehingga handphone menjadi alat multimedia. Handphone teknologi ini mulai digunakan tahun 1970 yang diawali dengan penggunaan mikroprosesor untuk teknologi komunikasi.Dan pada tahun 1971, jaringan handphone pertama dibuka di Finlandia bernama ARP.Menyusul kemudian NMT di Skandinavia pada tahun 1981 dan AMPS pada tahun 1983.Penggunaan teknologi analog pada generasi pertama menyebabkan banyak keterbatasan yang dimiliki seperti kapasitas trafik yang kecil, jumlah pelanggan yang dapat ditampung dalam satu sel sedikit, dan penggunaan spektrum frekuensi yang boros. 2.
Tinjauan Tentang Teori Behavioristik a. Pengertian Teori Behavioristik Menurut Pavlov dalam Sayekti ( 2002 : 79 ) sejak zaman dulu tingkah laku manusia banyak dipelajari oleh ilmu ilmu sosial untuk memahami, meramalkan dan mengontrol tingkah laku manusia tersebut. Kemudian timbul bacaan yang membicarakan tentang tingkah laku menyimpang dan dibutuhkanya cara pemecahanya.inilah yang diteliti oleh behavior therapy dan kemudian dikembangkan dan memberikan hasil yang memuaskan. Teori ini merupakan pendekatan yang benar benar baru.Eksperimen Pavlov dengan classical conditioning memberikan pengaruh besar sekali terhadap teori ini. Pavlov
mengungkapkan berbagai kegunaan teori dan tekniknya dalam memecahkan masalah tingkah laku abnormal, seperti histeris, obsesional,nerosis dan paranoid. b. Behaviroristik Menurut Sayekti ( 2002 : 80 ) yang dipakai oleh behavior therapy adalah belajar. Belajar yang dimaksud di sini adalah perubahan tingkah laku yang disebabkan bukan karena kematangan .teori belajar yang dipakai dalam pendekatan ini sebagai aplikasi dari percobaan – percobaan tingkah laku dalam laboratorium. Para ahli barasumsi bahwa seluruh tingkah laku manusia didapat dengan cara belajar,dan juga tingkah laku tersebut dapat diubah dengan menggunakan prinsip – prinsip belajar. Manusia mempunyai dorongan fisik, melalui sosial learning terbentuk motif,yang dengan motif ini individu didorong untuk mencapai tujuan. c. Tujuan Behavior Therapy Menurut Sofyan S ( 2004 : 70 ) tujuan konseling behavioral adalah membantu klien untuk membuang responrespon yang lama yang merusak diri,dan mempelajari responrespon yang baru yang lebih sehat.untuk memperoleh perilaku baru,mengeleminasi perilaku yang maladaptive dan memperkuat serta mempertahankan perilaku yang diinginkan. d. Teknik yang digunakan Beberapa teknik yang bisa digunakan dalam behavior terapi adalah :Covert
sensitization, Digunakan untuk merawat tingkahlaku yang menyenangkan Klien tetapi menyimpang, seperti homosex, alcoholism.Caranya belajar rilexs dan diminta membayangkan tingkah laku yang disenangi. Kemudian di saat itu diminta membayangkan sesuatu yang tidak menyenangkan dirinya. Kerangka Berpikir Penyalahgunaan Handphone pada saat jam pembelajaran merupakan salah satu faktor yang menyebabkan anak tersebut mengalami berbagai macam perubahan tingkah laku baik pada diri sendiri,keluarga maupun lingkungan sosialnya. METODE PENELITIAN Tempat Penelitian Waktu Penelitian
: SMP Negeri 1 Teras Boyolali : Bulan Februari 2015
Bentuk Penelitian Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh penulis tentang penelitian ini. Adalah Konseling Behavioristik untuk meminimalisir penggunaan HP pada saat jam pembelajaran kelas VIII mengikuti paradigma penelitian deskriptif kualitatif. Strategi Penelitian Strategi penelitian sangat tergantung pada hasil konseling Behavioristik dan peneliti terjun langsung atau melakukan observasi partisipatif, karena dalam eksplorasi kasus ternyata ada 3 siswa yang termasuk kategori mengoperasikan HP pada saat jam pembelajaran.
Sumber Data Sumber data yang dipergukanan dalam penelitian ini adalah yang berhubungan dengan masalah penelitian. Masalah yang dikaji adalah tentang mencegah penggunaan HP pada saat jam pembelajaran,melalui konseling Behavioristik, maka sumber data yang digunakan adalah: 1. Data Primer Siswa melalui wawancara, observasi. 2. Data sekunder Dokumen wali kelas, Guru BK melalui wawancara. HASIL PENELITIAN Temuan Studi yang di Sekolah dan di Lapangan Kondisi Realitas Anak di Sekolah Dari hasil pengamatan guru BK maupun wali kelas diperoleh data bahwa ada 3 siswa yang ber kebiasaan mengoperasikan HP pada saat jam pembelajaran. Kajian Teori Yang Dihubungkan Dengan Studi Di Lapangan Upaya bimbingan dan konseling siswa lebih lanjut Dari hasil pengamatan terhadap data peserta didik yang gemar menggunakan handphone pada jam pembelajaran, ditemukan beberapa kondisi yang perlu ditindaklanjuti demi penuntasa permasalahan siswa yang terkait dengan menggunakan handphone, antara lain: 1) Meningkatkan kumunikasi antara guru,dengan siswa. Hal ini perlu dilakukan agar siswa mendapatkan perlakuan yang sama di kelas maupun di sekolah. 2) Mengedepankan komunikasi dengan siswa setiap kali menemui permasalahan. 3) Siswa di harapkan sering bertanya atau bertukar pikiran dengan guru BK tentang permasalahan yang ada di sekolah.
KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Kesimpulan Setelah melakukan pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara maupun dokumentasi yang kemudian hasil penelitian tersebut di analisis, maka dapat disimpulkan bahwa: sebelum diberikan konseling behavior siswa mengoperasikan HP setiap jam pembelajaran berlangsung, siswa tidak memperhatikan pelajaran, nilai akademik kurang maksimal, sulit berkonsentrasi terhadap pelajaran. Setelah di konseling melalui behavior terapi selama satu bulan, maka ada perubahan kearah yang lebih baik.
Alisyahbana, Iskandar. 1973. Teknologi dan perkembangannya. Jakarta: Yayasan Idayu.
Saran-saran Agar apa yang telah dilakukan oleh peneliti terus menuju kearah perbaikan yang lebih baik lagi dan mengurangi siswa yang mengoperasikan HP pada saat jam pembelajaran berlangsung maka disarankan: 1. Kepada Wali Kelas Lebih peka terhadap siswa yang berperilaku menyimpang pada saat jam pembelajaran berlangsung. 2. Kepada Guru Bimbingan Konseling a. Berinovasi dalam penanganan permasalahan siswa dengan treatment-treatmen yang kreatif. b. Diadakan razia pada saat jam pembelajaran berlangsung. c. Melakukan tindakan pencegahan lebih awal sebelum permasalahan siswa berkembang lebih jauh lagi. 3. Kepada Peserta Didik a. Saat jam pembelajaran berlangsung janganlah mengoperasikan HP. b. Kita tidak bisa menahan laju teknologi, tapi kita bisa memanfaatkan teknologi untuk meringankan pekerjaan kita. Bukan kita yang diperbudak olehnya.
Moleong, LJ, 2004. Metedologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Nana Saodih, 2010. Bimbingan & Konseling dalam praktek. Bandung : Maestro Sayekti, 2002. Berbagai pendekatan dalam Konseling. Surakarta: Universitas Slamet Riyadi.