PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGARUH PENGETAHUAN ANGGOTA KOPERASI, PERSEPSI ANGGOTA TENTANG PELAYANAN KOPERASI, DAN MOTIVASI BERKOPERASI TERHADAP PARTISIPASI BERKOPERASI SISWA SMA NEGERI 1 NGEMPLAK, SLEMAN, YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi
Oleh: DHARA RIMA PANGESTUTI NIM 111324041
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan Karyaku Ini Untuk Yang Paling Istimewa Yaitu: ALLOH SWT yang Selalu Memberiku Petunjuk dan Pertolongan
Kedua Orang Tuaku Bapak Sumanto dan Ibu Sri Sulastri untuk Doa, Cinta, Kasih Sayang, dan Dukungannya
SuamiKu Tercinta Hendri Maryanto yang Selalu Mendukungku dengan Cinta Kasih ,Doa, Kesabaran dan Kesetiaanya
Putri Kecilku Anjani Maydhama Kanaya Putri yang Selalu Memberi Semangat dengan Senyumannya
Kakakku Yogo Pangestu Timur Terima Kasih Atas Dukungan dan Doanya
Sahabatku Afni Widia Astuti dan Diana Setiati Yang Selalu Memberi Motivasi
Teman-Taman PE 2011 Terimaksih Almamaterku Universitas Sanata Dharma
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Motto Berusahalah semaksimal mungkin untuk mewujudkan tujuan hidupmu jangan hanya berdiam dan mencemaskan masa depanmu.
Kesuksesan seseorang tidak diukur dari puncak yang dia raih saat ini, tetapi dilihat dari bagaimana cara mengatasi setiap rintangan yang ada di masa lalu.
Janganlah melupakan masa lalu, tetapi belajarlah dari masa lalu untuk kehidupan di masa depan.
Jangan pernah menyerah, perbaiki kesalahan, dan teruslah melangkah
Seberapa banyak pengorbanan dan kesabaran yang dilakukan pasti akan mendapatkan hasil yang terbaik
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 14 April 2016 Penulis
Dhara Rima Pangestuti
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Dhara Rima Pangestuti NIM
: 111324041
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : PENGARUH PENGETAHUAN ANGGOTA KOPERASI, PERSEPSI ANGGOTA TENTANG PELAYANAN KOPERASI, DAN MOTIVASI BERKOPERASI TERHADAP PARTISIPASI BERKOPERASI SISWA SMA NEGERI 1 NGEMPLAK, SLEMAN, YOGYAKARTA. Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalih dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari sayamaupun memberikkan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 14 April 2016
Yang menyatakan
Dhara Rima Pangestuti
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK PENGARUH PENGETAHUAN ANGGOTA KOPERASI, PERSEPSI ANGGOTA TENTANG PELAYANAN KOPERASI, DAN MOTIVASI BERKOPERASI TERHADAP PARTISIPASI BERKOPERASI SISWA SMA NEGERI 1 NGEMPLAK, SLEMAN, YOGYAKARTA. Dhara Rima Pangestuti Universitas Sanata Dharma 2016 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh pengetahuan anggota koperasi, persepsi anggota tentang pelayanan koperasi, dan motivasi berkoperasi terhadap partisipasi berkoperasi siswa SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Populasi data penelitian ini adalah semua anggota koperasi siswa SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling dan sampel yang diambil sejumlah 79 responden. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Data ini dianalisis menggunakan regresi linear berganda dengan taraf kesalahan 5% serta pengolahannya menggunakan SPSS versi 16 for windows. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) pengetahuan anggota koperasi, persepsi anggota tentang pelayanan koperasi, dan motivasi berkoperasi, serta partisipasi berkoperasi siswa SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta dalam kategori sedang; (2) ada pengaruh positif signifikan pengetahuan anggota koperasi terhadap partisipasi berkoperasi; (3) ada pengaruh positif signifikan persepsi anggota tentang pelayanan koperasi terhadap partisipasi berkoperasi; (4) ada pengaruh positif signifikan motivasi berkoperasi terhadap partisipasi berkoperasi; dan (5) pengetahuan anggota koperasi, persepsi anggota tentang pelayanan koperasi, dan motivasi berkoperasi mampu menjadi prediktor yang baik untuk partisipasi berkoperasi. Kata kunci : pengetahuan anggota koperasi, persepsi anggota tentang pelayanan koperasi, motivasi berkoperasi, partisipasi berkoperasi.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT THE EFFECT OF MEMBERS COOPERATIVE KNOWLEDGE, PERCEPTION OF SERVICE COOPERATIVE MEMBERS, AND COOPERATIVE MOTIVATION TOWARDS STUDENT COOPERATIVE PARTISIPATION OF SMA NEGERI 1 NGEMPLAK, SLEMAN, YOGYAKARTA Dhara Rima Pangestuti Sanata Dharma University 2016 This study aims to determine the influence of the cooperative members knowledge, perceptions of members of the cooperative services, and motivations of cooperative towards the participation of student cooperatives of SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. This type of research is exsplanative which was carried out in SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. The population of this research were all the members of the cooperatives of SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. The sampling technique used accidental sampling. The samples were 79 respondents. Data were collected by questionnaires of which validity and reliability were already tested. Data were analyzed by using multiple linear regression with the error level of 5% and analyzed by using SPSS version 16 for windows. The result indicate that (1) knowledge of members of the cooperative, members perceptions of the cooperative services, and motivations of cooperative, the participation of cooperatives of SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta were in the medium category; (2) There is positive and significant influence knowledge of members of cooperative towards the participation of cooperatives; (3) There is positive and significant influence perceptions of members of the cooperative services towards the participation of cooperatives; (4) There is positive and significant influence cooperatives motivation towards the participation of cooperatives; (5) knowledge members of the cooperative, members perception of service cooperatives, and motivations of cooperatives are able to be good predictors of participation in cooperative. Keywords: knowledge cooperative members, members services cooperative perception, cooperative motivation, participation cooperative.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Alloh SWT atas segala limpahan rahmat, kasih, dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi dengan judul “Pengaruh Pengetahuan Anggota Koperasi, Persepsi Anggota Tentang Pelayanan Koperasi, dan Motivasi Berkoperasi Terhadap Partisipasi Berkoperasi Siswa SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta”. Penelitian skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan, Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi, Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Keguruan
dan ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Dalam proses penelitian skripsi ini dari awal penyusunan hingga akhir, banyak pihak yang terlibat. Untuk itu perkenankan penulis dengan tulus mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk dukungan, bimbingan dan bantuan yang tidak terhingga dari: 1. Alloh SWT yang selalu memberi kemudahan dan kelancaran langkah penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 2. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 3. Bapak Dr.Yohanes Harsoyo selaku Dosen Pembimbing 1, atas bimbingan dan pengarahan dari awal sampai selesai pembuatan skripsi. 4. Bapak Indra Darmawan S.E., M.Si., selaku dosen pembimbing proposal atas segala bimbingannya 5. Ibu Dra C. Wigati Retno Astuti, M.Si., M.Ed., selaku Kepala Program Studi Pendidikan Ekonomi dan Dosen Pembimbing 2 atas bimbingan dan pengarahan dari awal sampai selesai pembuatan skripsi. 6. Segenap dosen dan karyawan Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi dan Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma. 7. Bapak Basuki Joko Purnomo M. Pd. selaku Kepala Sekolah SMA N 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta yang telah menerima penulis untuk melakukan penelitian. x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8. Bapak Nur Hidayat S.Pd. selaku guru Ekonomi sekaligus guru pembimbing koperasi siswa
SMA N 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta yang telah
memberikan informasi tentang koperasi kepada penulis. 9. Pengurus koperasi sekolah SMA N 1, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. 10. Kedua orang tuaku Bapak Sumanto dan Ibu Sri Sulastri terima kasih atas kasih sayang, doa, dan motivasi selama penulis menyelesaikan skripsi. 11. Suamiku Hendri Maryanto terima kasih atas doa, cinta serta kesabarannya yang besar. 12. Putri kecilku Anjani Maydhama Kanaya Putri terima kasih selalu memberi semangat dan senyumannya. 13. Kakakku Yogo Pangestu Timur terimakasih selalu memberi dukungan 14. Sahabatku BPM Afni, Diana, Frans, Cahyo, dan Gius yang sama-sama sedang berjuang. 15. Teman-teman PE ’11 terimakasih atas kebersamanya selama ini. dan semua pihak yang telah memberikan dukungan kepada penulis yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis sadar masih terdapat banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Dengan rendah hati penulis membutuhkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini menjadi bermanfaat bagi penulis.
Yogyakarta, 14 April 2016
Dhara Rima Pangestuti
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................i HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING .................................ii HALAMAN PENGESAHAN ..............................................................................iii HALAMAN PERSEMBAHAN ..........................................................................iv HALAMAN MOTTO ..........................................................................................v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..............................................................vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ..........................................vii ABSTRAK ............................................................................................................viii ABATRACT .........................................................................................................ix KATA PENGANTAR ..........................................................................................x DAFTAR ISI .........................................................................................................xii DAFTAR TABEL ................................................................................................xiv DAFTAR GAMBAR ............................................................................................xv DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................xvi
BAB I PENDAHULUAN A. B. C. D. E.
Latar Belakang Masalah ............................................................................1 Pembatasan Masalah ..................................................................................6 Perumusan Masalah ...................................................................................6 Tujuan Penelitian .......................................................................................7 Manfaat Penelitian .....................................................................................8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Koperasi dan Koperasi Sekolah .................................................................9 B. Partisipasi Berkoperasi ...............................................................................28 C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Berkoperasi .....................35 D. Pengetahuan Anggota Koperasi .................................................................35 E. Persepsi Anggota tentang Pelayanan Koperasi ..........................................37 F. Motivasi Berkoperasi .................................................................................38 G. Hasil Penelitian Terdahulu .........................................................................41 xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
H. Kerangka Berpikir ......................................................................................42 I. Hipotesis .....................................................................................................45 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ...........................................................................................46 B. Lokasi dan Waktu Penelitian .....................................................................46 C. Subjek dan Objek Penelitian .....................................................................47 D. Populasi dan Sampel Penelitian .................................................................47 E. Teknik Pengambilan Sampel .....................................................................49 F. Data yang Dicari ........................................................................................49 G. Variabel dan Definisi Operasional .............................................................50 H. Teknik Pengumpulan Data .........................................................................52 I. Instrumen Penelitian ..................................................................................53 J. Analisis Instrumen Penelitian ....................................................................56 K. Teknik Analisis Data ..................................................................................63 BAB IV GAMBARAN UMUM A. Sejarah Koperasi ........................................................................................72 B. Lokasi Koperasi .........................................................................................75 C. Kegiatan Usaha Koperasi ...........................................................................75 D. Struktur Organisasi Koperasi .....................................................................75 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ............................................................................................77 B. Uji Prasyarat ...............................................................................................82 C. Uji Asumsi Klasik ......................................................................................84 D. Pembahasan ................................................................................................92 BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................................97 B. Saran ..........................................................................................................98 C. Keterbatasan ...............................................................................................100 DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................101 LAMPIRAN...........................................................................................................104
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Populasi dan Sampel ..............................................................................49 Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrument Pengetahuan Anggota tentang Koperasi ..............54 Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrument Persepsi Anggota Tentang Pelayanan Koperasi ..54 Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrument Motivasi Berkoperasi ..........................................55 Tabel 3.5 Kisi-Kisi Instrument Partisipasi Berkoperasi ........................................55 Tabel 3.6 Hasil Pengukuran Validitas Pengetahuan Anggota Koperasi ................57 Tabel 3.7 Hasil Pengukuran Validitas Persepsi Anggota Tentang Pelayanan Koperasi .................................................................................................59 Tabel 3.8 Hasil Pengukuran Validitas Motivasi Berkoperasi ................................60 Tabel 3.9 Hasil Pengukuran Validitas Partisipasi Berkoperasi .............................60 Tabel 3.10 Hasil Uji Reliabilitas ............................................................................63 Tabel 5.1 Jenis Kelamin Responden ......................................................................77 Tabel 5.2 Tingkatan Kelas .....................................................................................78 Tabel 5.3 Interprestasi Penilaian Partisipasi Berkoperasi ......................................79 Tabel 5.4 Hasil Rangkuman Jawaban Item Pengetahuan Anggota Tentang Koperasi .................................................................................................80 Tabel 5.5 Interprestasi Penilaian Persepsi Anggota Tentang Pelayanan Koperasi 81 Tabel 5.6 Interprestasi Penilaian Motivasi Berkoperasi ........................................81 Tabel 5.7 Ringkasan Hasil Uji Normalitas ............................................................82 Tabel 5.8 Hasil Uji Linieritas .................................................................................83 Tabel 5.9 Hasil Uji Multikolinearitas ....................................................................85 Tabel 5.10 Hasil Uji Heteroskedastisitas ...............................................................86 Tabel 5.11 Hasil Analisis Regresi Berganda .........................................................87 Tabel 5.12 Hasil Uji F ............................................................................................90 Tabel 5.13 Hasil Uji R² ..........................................................................................91 xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Paradigma Penelitian……………………………………………… 44
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Izin Penelitian ...........................................................................104 Lampiran 2 Kuesioner Penelitian ...........................................................................109 Lampiran 3 Validitas dan Reliabilitas ....................................................................116 Lampiran 4 Hasil Uji Normalitas dan Linieritas ....................................................123 Lampiran 5 Hasil Uji Asumsi Klasik .....................................................................129 Lampiran 6 Hasil Uji Regresi Linier Berganda .....................................................131 Lampiran 7 Hasil Deskriptif ..................................................................................134 Lampiran 8 Tabulasi Data ......................................................................................138
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 pada pasal 1, dinyatakan bahwa: “Koperasi sebagai salah satu penggerak ekonomi rakyat diharapkan mampu meningkatkan taraf hidup para anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya”. Oleh karena itu, koperasi harus berperan sebagai penggerak ekonomi masyarakat, terutama ekonomi masyarakat lemah, sehingga koperasi dapat mengemban fungsi dan peranannya sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berasaskan kekeluargaan. Koperasi sangat dibutuhkan untuk mewujudkan jiwa kewirausahaan, kemandirian dan jiwa kekeluargaan, kebersamaan maupun kegotongroyongan bagi pemuda Indonesia. Maka dari itu perlu pendidikan perkoperasian sejak dini untuk membentuk jiwa koperasi bagi pemuda Indonesia. Oleh karena itu, di setiap instansi pendidikan sekarang didirikan sebuah koperasi yang mampu membelajarkan
siswa-siswinya
agar
memiliki
jiwa
kemandirian,
kewirausahaan dan kegotongroyongan. Koperasi yang dimaksud adalah koperasi sekolah. Koperasi sekolah adalah koperasi yang anggotanya terdiri dari siswa-siswa Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Tingkat Pertama, Sekolah Menengah Tingkat Atas, Pondok Pesantren, dan Lembaga Pendidikan lainnya yang setaraf (Suwandi, 1982: 2). Koperasi sekolah sebagai
penunjang
program
pembangunan
1
pemerintah
di
sektor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
perekonomian,
melalui
program
pendidikan
koperasi
di
sekolah,
menumbuhkan koperasi sekolah dan kesadaran berkoperasi di kalangan siswa, membina rasa tanggung jawab, disiplin serta setia kawan dan jiwa demokrasi pada siswa-siswa sekolah yang sangat berguna bagi pembangunan diri dan pembangunan karakter bangsa yang kaya akan nilai-nilai luhur dan kemanusiaan, dan juga koperasi sekolah dijadikan sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan siswa terutama kebutuhan peralatan sekolah. Apabila melihat ke lapangan, kenyataan menunjukkan bahwa masih sedikit sekali partisipasi siswa yang aktif dalam pelaksanaan kegiatan koperasi sekolah. Padahal partisipasi aktif siswa sebagai anggota merupakan syarat mutlak bagi kemajuan koperasi. Partisipasi adalah keterlibatan mental dan emosional orang-orang dalam situasi kelompok yang mendorong mereka untuk memberikan kontribusi kepada tujuan kelompok dan ikut berbagi tanggung jawab atas tercapainya tujuan tersebut. Dengan demikian, partisipasi merupakan sebuah proses sosial di mana para anggota koperasi terlibat langsung dalam organisasi dan ingin mewujudkan tujuan atau kepentingan bersama. Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi partisipasi anggota dalam berkoperasi yaitu faktor individu sebagai anggota koperasi, faktor dari dalam koperasi, dan faktor dari luar koperasi. Faktor individu adalah faktor yang berasal dari individu itu sendiri, seperti rasa kesadaran, tingkat pengetahuan, tingkat pendapatan, dan besarnya SHU. Faktor dari dalam koperasi memegang peranan penting dalam meningkatkan partisipasi anggota.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
Program-program, pelayanan koperasi yang cocok dan menarik anggota koperasi akan meningkatkan partisipasi. Selain faktor dari dalam koperasi, faktor individu pun sangat penting karena partisipasi itu datangnya dari anggota seperti tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan (Anoraga & Widiyanti, 1993:61-62). Koperasi siswa di SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta sebagai salah satu pusat pelayanan kebutuhan para siswa. Hal ini karena koperasi siswa yang menyediakan peralatan sekolah. Dari hasil observasi pra penelitian ada indikasi bahwa koperasi di SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta tidak mengalami rugi, tetapi peran serta atau partisipasi anggota belum maksimal sesuai yang diharapkan. Masih banyak anggota yang belum sepenuhnya menjadi pelanggan koperasi. Hal ini dapat dilihat dari sedikitnya siswa yang berbelanja di koperasi. Siswa lebih tertarik untuk membeli peralatan sekolah di luar koperasi. Mereka juga kurang berperan dalam mengemban tanggung jawabnya sebagai pengurus koperasi. Terkadang mereka lalai dalam melaksanakan tugas yang sudah menjadi tanggung jawab mereka seperti jaga piket koperasi. Pegurus koperasi
juga menuturkan bahwa kurangnya peran serta
siswa dalam berkoperasi yang dilihat dari angka kunjungan yang kurang diduga karena pengetahuan anggota tentang koperasi masih belum terasa mendalam dan belum dijadikan dasar dalam berkoperasi oleh setiap anggotanya. Hal serupa juga diungkapkan oleh beberapa pengurus koperasi. Mereka mengungkapkan bahwa mereka belum memahami benar tentang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
koperasi. Mereka masih minim pengetahuannya tentang perkoperasian. Maka dari itu, peneliti memilih variabel pengetahuan anggota tentang koperasi yang diduga mempengaruhi partisipasi berkoperasi siswa SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Berdasarkan observasi pra penelitian, siswa yang datang ke koperasi untuk belanja masih sedikit tiap harinya dari total jumlah siswa SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Hal ini juga diperkuat oleh pendapat salah satu pengurus koperasi. Hal tersebut berarti menggambarkan bahwa partisipasi siswa sebagai pelanggan koperasi masih kurang. Seperti yang dituturkan oleh pengurus koperasi siswa bahwa siswa kurang tertarik untuk berbelanja di koperasi terutama untuk peralatan sekolah. Mereka lebih suka belanja peralatan sekolah di luar koperasi. Kurangnya partisipasi siswa dalam koperasi diduga karena pelayanan koperasi siswa di SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta dirasa masih kurang karena dilihat dari peralatan sekolah yang disediakan oleh koperasi masih belum lengkap sehingga siswa lebih tertarik membeli peralatan di luar koperasi. Selain itu, pelayanan dalam bentuk fisik (sarana prasarana) seperti gedung dan peralatan koperasi lainnya masih belum optimal. Seperti yang diungkapkan oleh Pegurus Koperasi bahwa siswa kurang tertarik untuk berbelanja di koperasi diduga karena ruangan koperasi yang sempit sehingga mereka enggan untuk berbelanja di koperasi. Oleh karena itu, peneliti memilih variabel persepsi siswa tentang pelayanan koperasi yang diduga mempengaruhi partisipasi berkoperasi siswa SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
Berdasarkan informasi dari pengurus koperasi bahwa aktivitas usaha koperasi masih kurang lancar. Koperasi sering tutup saat istirahat dikarenakan tidak ada yang jaga. Kurangnya peran serta siswa dalam koperasi tersebut diduga karena kurang antusiasnya siswa dalam berkoperasi atau kurangnya motivasi mereka dalam berkoperasi. Seperti yang diungkapkan oleh beberapa anggota koperasi dari kelas XI bahwa mereka malas untuk berbelanja di koperasi dan mereka kurang tertarik untuk berbelanja di koperasi. Mereka mengatakan bahwa mereka malas untuk menjadi pengurus koperasi karena tidak mendapat nilai tambahan jika terlibat dalam kegiatan koperasi. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi berkoperasi mereka masih rendah. Maka, peneliti memilih variabel motivasi berkoperasi yang diduga mempengaruhi partisipasi berkoperasi siswa SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul, “Pengaruh Pengetahuan Anggota Koperasi, Persepsi Anggota Tentang Pelayanan Koperasi, Dan Motivasi Berkoperasi Terhadap Partisipasi Berkoperasi Siswa SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
B. Pembatasan Masalah Berdasarkan uraian yang terdapat dalam latar belakang masalah di atas, maka dapat diketahui berbagai faktor yang dapat mempengaruhi partisipasi
berkoperasi.
Oleh
karena
terdapat
banyak
faktor
yang
mempengaruhi partisipasi berkoperasi, maka penelitian ini hanya meneliti tiga faktor yang diduga mempengaruhi partisipasi berkoperasi, yaitu, pengetahuan anggota tentang koperasi, persepsi anggota tentang pelayanan koperasi, dan motivasi berkoperasi.
C. Rumusan Masalah Dari uraian yang telah dipaparkan dalam latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan yaitu : 1. Bagaimana partisipasi anggota koperasi siswa di SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta? 2. Apakah
pengetahuan anggota tentang koperasi berpengaruh terhadap
partisipasi berkoperasi siswa di
SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman,
Yogyakarta? 3. Apakah persepsi siswa tentang pelayanan koperasi berpengaruh terhadap partisipasi berkoperasi siswa di
SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman,
Yogyakarta? 4. Apakah motivasi berkoperasi berpengaruh terhadap partisipasi berkoperasi di SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
5. Apakah pengetahuan anggota tentang koperasi, persepsi siswa tentang pelayanan koperasi, dan motivasi berkoperasi berpengaruh terhadap partisipasi berkoperasi siswa di
SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman,
Yogyakarta?
D. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah yang ada, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk : 1. Mengetahui partisipasi anggota koperasi siswa di SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. 2. Mengetahui pengaruh pengetahuan anggota tentang koperasi terhadap partisipasi berkoperasi siswa di SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. 3. Mengetahui pengaruh persepsi anggota tentang pelayanan koperasi terhadap partisipasi berkoperasi siswa di SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. 4. Mengetahui
pengaruh
motivasi
berkoperasi
terhadap
partisipasi
berkoperasi siswa di SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. 5. Mengetahui pengaruh pengetahuan anggota tentang koperasi, persepsi siswa tentang pelayanan koperasi, dan motivasi berkoperasi terhadap partisipasi berkoperasi siswa di Yogyakarta.
SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti Untuk latihan penelitian, menambah ilmu tentang perkoperasian, dan melihat langsung kenyataan di lapangan bukan hanya sekedar teori yang didapat dalam perkuliahan. 2. Bagi Universitas Untuk menambah kepustakaan dan keilmuan khususnya pengaplikasian ilmu ekonomi yang berkaitan dengan koperasi. 3. Bagi SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang positif bagi instansi yang terkait yaitu di
SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman,
Yogyakarta. Untuk dapat lebih memperhatikan perkembangan usaha koperasi lewat peningkatan partisipasi berkoperasi. Sebagai bahan evaluasi sekolah untuk mengetahui tingkat partisipasi siswa dalam berkoperasi dan sebagai bahan informasi serta referensi tambahan dalam rangka meningkatkan mutu atau kualitas berkoperasi siswa di SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Koperasi dan Koperasi Sekolah 1. Koperasi a. Pengertian Koperasi Dilihat dari asal katanya, istilah Koperasi berasal dari bahasa Inggris co-operation yang berarti usaha bersama. Dengan arti seperti itu, segala
bentuk
pekerjaan
yang
dilakukan
secara
bersama-sama
sebenarnya dapat disebut sebagai Koperasi, tetapi yang dimaksud dengan koperasi dalam hal ini bukanlah segala bentuk pekerjaan yang dilakukan secara bersama-sama dalam arti yang sangat umum tersebut. Yang dimaksud dengan koperasi di sini adalah suatu bentuk perusahaan yang didirikan oleh orang-orang tertentu, berdasarkan ketentuan dan tujuan pula (Baswir, 2000: 1). Banyak pendapat tentang pengertian koperasi. Berikut adalah pengertian koperasi sebagai pegangan untuk mengenal Koperasi lebih jauh : Koperasi didirikan sebagai persekutuan kaum yang lemah untuk membela keperluan hidupnya. Mencapai keperluan hidupnya dengan ongkos yang semurah-murahnya, itulah yang dituju. Pada Koperasi didahulukan keperluan bersama, bukan keuntungan (Subandi, 2010: 18).
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
Suatu organisasi koperasi adalah suatu perkumpulan dari sejumlah orang yang bergabung secara sukarela untuk mencapai suatu tujuan yang sama melalui pembentukan suatu organisasi yang diawasi secara demokratis, melaui penyetoran suatu kontribusi yang sama untuk modal yang diperlukan dan melalui pembagian resiko serta manfaat yang wajar dari usaha, dimana para anggotanya berperan aktif (ILO, 1966) (Partomo & Soejoedono, 2002: 51). Sekelompok yang bebas secara hukum atau unit-unit ekonomi bekerja sama untuk memiliki dan bertanggung jawab atas manajemen suatu badan usaha, dan bermaksud untuk menggunakan output-output ekonomis dari badan usaha tersebut, maka kita namakan badan usaha tersebut sebagai badan usaha koperasi (Ropke,2003: 12). International Cooperative Alliance (ICA) mendefinisikan koperasi sebagai kumpulan orang-orang atau badan hukum yang bertujuan untuk perbaikan sosial ekonomi anggotanya dengan memenuhi kebutuhan ekonomi anggotanya dengan jalan berusaha bersama dengan saling membantu antara satu dengan lainnya dengan cara membatasi keuntungan, usaha tersebut harus didasarkan prinsip-prinsip koperasi (Hendar & Kusnadi, 2005: 18). Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasar prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan (UU Nomor 25 tahun 1992, pasal 1).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
Bila dirinci lebih jauh, beberapa pokok pikiran yang dapat ditarik dari uraian mengenai pengertian Koperasi tersebut adalah sebagai berikut (Baswir, 2000: 3): 1) Koperasi adalah suatu perkumpulan yang didirikan oleh orang-orang yang memiliki kemampuan ekonomi terbatas, yang bertujuan untuk memperjuangkan peningkatan kesejahteraan ekonomi mereka. 2) Bentuk kerjasama dalam Koperasi bersifat sukarela. 3) Masing-masing
anggota
Koperasi
berkewajiban
untuk
mengembangkan serta mengawasi jalannya usaha Koperasi. 4) Risiko dan keuntungan usaha Koperasi ditanggung dan dibagi secara adil. b. Nilai-nilai Dasar Gerakan Koperasi Nilai-nilai koperasi menurut ICA (1995) yang dikutip Hendar (2010: 10) bisa dipandang sebagai nilai-nilai dasar (fundamental) dan nilai-nilai etis. Penjelasan selengkapnya sebagai berikut: 1) Nilai-nilai Dasar a) Menolong diri sendiri (self- help) b) Tanggung jawab sendiri (self-responsibility) c) Demokrasi (democracy) d) Persamaan (equality) e) Keadilan (equity) f) Solidaritas (solidarity) 2) Nilai-nilai Etis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
a) Kejujuran (honesty) b) Keterbukaan (openess) c) Tanggung jawab sosial (social responsibility) d) Kepedulian terhadap orang lain (care for others) c. Tujuan Koperasi Pernyataan tujuan Koperasi dapat ditemukan dalam pasal 3 UU No. 25/1992. Menurut pasal tujuan Koperasi Indonesia adalah sebagai berikut (Baswir, 2000: 41) : Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Berdasar bunyi pasal 3 UU No. 25/1992 itu, dapat diambil kesimpulan bahwa tujuan Koperasi Indonesia dalam garis besarnya meliputi tiga hal sebagai berikut (Baswir, 2000: 48): 1) Untuk memajukan kesejahteraan anggotanya. 2) Untuk memajukan kesejahteraan masyarakat. 3) Turut serta membangun tatanan perekonomian nasional. d. Landasan Koperasi Indonesia Landasan Koperasi Indonesia adalah pedoman dalam menentukan arah, tujuan, peran, serta kedudukan Koperasi terhadap pelaku-pelaku ekonomi lainnya. Sebagaimana dinyatakan dalam UU No. 25/1992
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
tentang pokok-pokok Perkoperasian, Koperasi di Indonesia mempunyai landasan sebagai berikut (Baswir, 2000: 36): 1) Landasan Idiil Sesuai dengan Bab II UU No. 25/1995, landasan idiil Koperasi Indonesia adalah Pancasila. Penempatan Pancasila sebagai landasan Koperasi Indonesia ini didasarkan atas pertimbangan bahwa Pancasila adalah pandangan hidup dan ideology bangsa Indonesia. Ia merupakan semangat bangsa Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, serta merupakan nilai-nilai luhur yang ingin diwujudkan oleh bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari-harinya. 2) Landasan Srukturil Selain menempatkan Pancasila sebagai landasan idiil Koperasi Indonesia, Bab II UU No.25/1992 menempatkan UUD 1945 sebagai landasan strukturil Koperasi Indonesia.UUD 1945 merupakan aturan pokok organisasi Negara Republik Indonesia yang berdasar Pancasila. Sebagai salah satu bentuk organisasi ekonomi yang hidup di Indonesia, maka penempatan UUD 1945 sebagai landasan strukturil Koperasi Indonesia ini adalah sesuatu yang wajar. Sehubungan dengan masalah perekonomian, ayat 1 pasal 33 UUD 1945 telah dengan tegas menggariskan bahwa perekonomian yang hendak disusun di Indonesia adalah suatu perekonomian sebagaimana telah ditegaskan Bung Hatta, yang dimaksud dengan “usaha bersama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
berdasar atas asas kekeluargaan “ dalam ayat 1 pasal 33 UUD 1945 itu adalah Koperasi. e. Asas dan Sendi Dasar Koperasi Asas diartikan sebagai sesuatu yang menjadi tumpuan berfikir. Dalam Pasal I UU 25/1992 ditegaskan bahwa asas koperasi adalah kekeluargaan. Atau dengan kata lain segala pemikiran tentang koperasi harus dalam tumpuan atau kerangka kekeluargaan. Asas kekeluargaan ini di samping sesuai dengan Pasal I UUD 1945 : “Perekonomian disusun berdasar atas asas kekeluargaan”, yang kemudian dijelaskan dalam penjelasan pasal ini bahwa bangun usaha yang sesuai dengan asas itu adalah koperasi. Asas kekeluargaan ini dicoba digali dari falsafah hidup bangsa Indonesia yang tidak semata-mata memandang kebutuhan materi sebagai tujuan aktivitas ekonominya. Lebih jauh dari itu kebutuhan dan tujuan hidup manusia timur yang beragama adalah kebersamaan (hablun minannas). Dari
asas
kekeluargaan
inilah
kemudian
Bung
Hatta
menjelaskannya dalam dua sendi dasar koperasi selalu dipegang teguh oleh setiap anggota. Sendi dasar koperasi tersebut ada dua macam (Hudiyanto, 2002: 78) yaitu : 1) Individualitas Sendi dasar individualitas (sadar diri) dalam koperasi dijelaskan oleh Mohammad Hatta sebagai berikut:”Sadar diri ini adalah suatu sifat, karakter kukuh yang tidak boleh dikacaukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
artinya dengan individualism dasar yang mendahulukan hak orang seorang dari pada hak masyarakat”. Individualisme
menuntut
kemerdekaan
orang
seorang,
bertindak untuk mencapai keperluan hidupnya. Ia tak mau orangorang diikat oleh masyarakat. Tetapi individualitas adalah sifat pada orang seorang yang menandakan kehalusan budi beserta dengan keteguhan wataknya, yang memaksa orang lain menghargai dan memandang akan dia. Di dalam koperasi, individualism tidak diartikan sebagai keegoisan semata. Namun, di dalam sifat individualism atau individualitas tersebut terkandung makna bahwa sebagai anggota koperasi harus selalu percaya pada kemampuan diri sendiri dan berdiri di atas kaki sendiri. 2) Solidaritas Untuk mengimbangi agar sifat individualitas tidak mengarah ke pengertian sempit berupa klik dan kelompok dekatnya maka sendi dasar koperasi yang kedua yaitu solidaritas harus selalu dipupuk. Apabila salah satu dari dua sendi tersebut tidak ada, maka koperasi sebagai organisasi ekonomi yang berwatak sosial tidak akan bisa tegak. Bung Hatta yang dikutip dalam Hudiyanto (2002: 79) mengatakan bahwa: Selagi solidaritas mendorong senantiasa memeperhatikan keperluan bersama individualitas mengisyaratkan harga diri sendiri dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
memperkuat semangat menunjukkan usaha bersama tadi. Pengurus yang tidak mempunyai kedua-dua sifat itu padanya, tidak sanggup memajukan koperasi dan lambat laun tidak akan dipakai. Solidaritas
sangat
dibutuhkan
guna
memupuk
rasa
kekeluargaan dan kegotongroyongan anggota koperasi. Dengan timbulnya rasa solidaritas maka akan timbul rasa kasih sayang diantara anggota sehingga asas kekeluargaan akan tetap terjaga dan usaha koperasi akan semakin maju. Karena dengan rasa solidaritas yang tinggi, antar anggota akan selalu bahu membahu dalam memenuhi kebutuhan mereka. f. Prinsip-Prinsip Koperasi Indonesia Sebagaimana dinyatakan dalam pasal 5 ayat 1 Undang-Undang No. 25/1992, koperasi Indonesia melaksanakan prinsip-prinsip koperasi sebagai berikut (Baswir, 2000: 50-52) : 1) Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka Sebagaimana ditegaskan dalam penjelasan pasal 5 UU No. 25/1992, sifat kesukarelaan dalam keanggotaan Koperasi tidak boleh dipaksakan oleh siapapun. Sifat kesukarelaan juga mengandung makna bahwa seorang anggota dapat menyatakan masuk atau mengundurkan diri dalam Koperasinya sesuai dengan syarat yang ditentukan dalam Anggaran Dasar. Sedangkan sifat terbuka mengandung arti bahwa dalam hal keanggotaan Koperasi tidak dilakukan pembatasan atau diskriminasi dalam bentuk apapun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
Semua berhak menjadi anggota koperasi dari golongan apapun. Dari golongan masyarakat menengah ke atas sampai pada golongan masyarakat menengah ke bawah. 2) Pengelolaan dilakukan secara demokratis Prinsip
demokrasi
mengemukakan
bahwa
pengelolaan
Koperasi dilakukan atas kehendak dan keputusan para anggota. Para anggotalah yang memegang dan melaksanakan kekuasaan tertinggi dalam Koperasi. 3) Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil dan sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota Pembagian sisa hasil usaha Koperasi kepada para anggotanya didasarkan atas perimbangan jasa masing-masing anggota dalam usaha Koperasi, yaitu yang dihitung berdasarkan besarnya volume transaksi anggota dalam keseluruhan volume usaha Koperasi. Hal ini merupakan wujud dari nilai kekeluargaan dan keadilan. 4) Pemberian balas jasa yang terbatas pada modal Pembatasan bunga modal merupakan cerminan bahwa Koperasi, selain menaruh perhatian terhadap pemberian imbalan yang wajar terhadap partisipasi anggotanya, juga mendorong tumbuhnya rasa kesetiakawanan antar sesama anggota Koperasi. Selain itu, hal tersebut juga menunjukkan bahwa dalam jiwa tiap-tiap anggota Koperasi tumbuh rasa solidaritas untuk saling tolong menolong antara anggota yang kuat terhadap yang lemah. Terbatas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
di sini maksudnya adalah wajar, tidak melebihi suku bunga yang berlaku di pasar. 5) Kemandirian Untuk bisa mandiri Koperasi harus mempunyai organisasi dan usaha yang berakar kuat dalam kehidupan masyarakat. Agar Koperasi dapat mengakar dalam kehidupan masyarakat maka keberadaan Koperasi harus dapat diterima oleh masyarakat. Agar bisa diterima oleh masyarakat maka Koperasi harus mampu memperjuangkan
kepentingan
dan
peningkatan
kesejahteraan
ekonomi masyarakat. g. Fungsi dan Peran Koperasi Indonesia Sebagaimana dikemukakan dalam pasal 3 UU No. 25/1995, tujuan pendirian koperasi di Indonesia adalah untuk memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Agar Koperasi Indonesia dapat mengemban tujuan tersebut, UU No. 25/1995 kemudian menggariskan fungsi dan peran yang harus diemban Koperasi dalam turut membangun perekonomian Indonesia. Sebagaimana dikemukakan dalam pasal 4 UU No. 25/1995 itu, fungsi dan peran Koperasi Indonesia dalam garis besarnya adalah sebagai berikut (Baswir, 2000: 71):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
1) Membangun dan mengembangkan potensi serta kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial mereka. 2) Turut serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat. 3) Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan Koperasi sebagai soko gurunya. 4) Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. h. Permodalan Koperasi Menurut Hudiyanto (2002: 145) permodalan koperasi terdiri dari: 1) Modal sendiri, yaitu modal yang berasal dari pemiliknya secara langsung akan menanggung resiko atau kerugian apabila terjadi kondisi pailit. Modal sendiri terdiri dari : a) Simpanan pokok, yaitu sejumlah uang yang dibayarkan oleh setiap anggota koperasi pada saat masuk menjadi anggota. b) Simpanan wajib, yaitu sejumlah uang yang diserahkan oleh anggota dalam jumlah tertentu yang mungkin tidak sama antar anggota.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
c) Dana cadangan, yaitu bagian dari SHU yang tidak dibagikan kepada anggota yang dimaksudkan untuk menambah modal koperasi. d) Hibah, merupakan transfer (pemberian) dana dari pihak lain secara gratis, yaitu tidak ada kewajiban bagi koperasi untuk membayar kembali baik berupa pokok pemberian maupun jasa. 2) Modal pinjaman Sebagaimana disebutkan dalam UU No 25 pasal 2 tahun 1992 tentang Perkoperasian sumber modal pinjaman itu adalah : a) Pinjaman dari anggota. b) Pinjaman dari koperasi lainnya maupun anggota koperasi lainnya. c) Pinjaman dari bank dan lembaga keuangan lainnya. d) Penerbitan obligasi dan surat utang lainnya. i. Anggota Koperasi Sebagai Individu dan Usaha Ekonomi Anggota Koperasi adalah pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi. Yang dapat menjadi anggota koperasi adalah setiap orang/individu yang mampu melakukan tindakan hukum atau koperasi yang memenuhi persyaratan sebagaimana ditetapkan dalam anggaran dasar koperasi. Koperasi dapat memiliki anggota luar biasa yang persyaratan, hak dan kewajiban keanggotaannya ditetapkan dalam anggaran dasar. Berpegang pada prinsip/pengertian koperasi, maka ada beberapa prinsip, yaitu (Partomo & Soejoedono, 2002: 58):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
a. Keanggotaan koperasi didasarkan pada kesamaan kepentingan ekonomi dalam lingkup usaha koperasi. b. Keanggotaan koperasi tidak dapat dipindahtangankan. c. Setiap anggota mempunyai kewajiban dan hak yang sama terhadap koperasi sebagaimana diatur dalam anggaran dasar. Dengan mengacu pada UU No. 25 tahun 1992 pasal 20, terdapat beberapa kewajiban dan hak anggota koperasi, yaitu (Hudiyanto, 2002: 137): Kewajiban anggota koperasi yaitu mematuhi anggaran dasar dan anggaran rumah tangga serta keputusan yang telah disepakati dalam rapat anggota dan berpartisipasi dan memelihara kebersamaan berdasar atas asas kekeluargaan. Hak anggota koperasi yaitu menghadiri, menyatakan pendapat, memberikan suara dalam rapat anggota, memilih atau dipilih menjadi anggota pengurus atau pengawas, meminta diadakan rapat anggota menurut ketentuan dalam anggaran dasar, mengemukakan pendapat atau saran kepada pengurus di luar rapat anggota baik diminta maupun tidak diminta, memanfaatkan koperasi dan mendapat pelayanan yang sama antara sesama anggota, dan mendapatkan keterangan mengenai perkembangan koperasi menurut ketentuan dalam anggaran dasar.
2. Koperasi Sekolah a. Latar belakang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
Berlandaskan UUD pasal 33 ayat 1, mengandung cita-cita untuk mengembangkan perekonomian yang berasaskan kekeluargaan. Dalam UU Nomor 25 tahun 1992 berisi tentang pedoman bagi pemerintah dan masyarakat mengenai cara-cara menjalankan koperasi, termasuk koperasi sekolah. Koperasi sekolah sangat membantu bagi para siswa untuk mengembangkan potensinya dalam bidang ekonomi dan sebagai latihan bertanggung jawab dan kemandirian siswa. Koperasi sekolah didirikan berdasarkan Surat Keputusan Bersama tiga menteri, yaitu Menteri Koperasi Nomor 125/DK/KPTS/X/1984, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 04470/U/1984, Menteri dalam Negeri Nomor 71 tahun 1984 tentang Pembinaan dan Pengembangan Koperasi Sekolah. Surat keputusan ini menunjukkan bahwa koperasi sekolah merupakan badan yang cukup penting didirikan sebagai sarana siswa untuk belajar dan bekerja. Koperasi sekolah dibentuk dengan persetujuan rapat yang dihadiri oleh para siswa, guru, kepala sekolah, dan karyawan sekolah. Dalam rapat tersebut disusun juga peraturan-peraturan yang berlaku dalam koperasi sekolah. Koperasi sekolah diusahakan dan diurus oleh para siswa.
b. Pengertian Koperasi Sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
Menurut UU nomor 25 tahun 1992, pasal 1 koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasar prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Sedangkan sekolah merupakan lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran. Keberadaan koperasi sekolah merupakan wahana belajar bagi siswa, melalui koperasi sekolah siswa akan mengetahui, memahami dan kemudian mengimplementasikan koperasi dalam kehidupan di masyarkat. Menurut Suwandi (1982: 2) ”Koperasi sekolah adalah koperasi yang anggotanya terdiri dari siswa-siswa Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Tingkat Pertama, Sekolah Menengah Tingkat Atas, Pondok Pesantren, dan Lembaga Pendidikan lainnya yang setaraf”. Jadi, Koperasi sekolah adalah koperasi yang didirikan di lingkungan sekolah yang anggota-anggotanya terdiri atas siswa sekolah dengan bimbingan guru. Koperasi sekolah dapat didirikan pada berbagai tingkatan sesuai jenjang pendidikan, misalnya koperasi sekolah dasar, koperasi sekolah menengah pertama, dan seterusnya. Keanggotaan, kepengurusan, penyelenggaraan rapat anggota, lapangan
usaha
yang
ditangani,
permodalan,
dan
sebagainya
menggunakan pinsip-prinsip yang berlaku dalam koperasi. Hanya, untuk kepentingan pembinaan, pengarahan, dan pengawasan, guru-guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
dapat
dilibatkan dalam kepengurusan dan
anggota pengawas.
Disamping itu dapat juga diangkat penasihat yang berasal dari guru, kepala sekolah, pejabat dari dinas koperasi dan pembinaan pengusaha kecil setempat atau dari komite sekolah. c. Tujuan Koperasi Sekolah Tujuan koperasi sekolah (Suwandi,1982: 3) antara lain: 1) Untuk menunjang pendidikan yang dilakukan di dalam kelas dengan berbagai tindakan praktik yang berhubungan dengan kegiatan koperasi. 2) Dalam praktek Koperasi Sekolah ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan peralatan sekolah masing-masing siswa. 3) Dengan menugaskan para siswa praktik berkoperasi ini juga bertujuan
untuk
menghindarkan
terjadinya
pertentangan
kepentingan di kalangan pembimbing yang ada diantara mereka berusaha untuk mencari keuntungan dari kegiatan usaha koperasi. 4) Apabila praktik berkoperasi tersebut dijalankan dengan baik oleh para siswa tentu akan memperoleh keuntungan atau Sisa Hasil Usaha (SHU). 5) Untuk menanamkan rasa harga diri, untuk menanamkan kesamaan derajat,
dan
untuk
menumbuhkan
ajaran
demokrasi
serta
membangkitkan sikap berani mengemukakan pendapat terhadap siswa yang menjadi anggotanya atau dengan kata lain bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
koperasi sekolah dapat dijadikan ajang pembinaan mental yang cukup baik. Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat maju, adil, dan makmur berlandaskan pancasila dan UUD 1945. Menurut Subyakto & Bambang
(1983: 100) ada keunikan
tersendiri dengan dilakukannya kegiatan koperasi pada suatu sekolah. Kalau kegiatan-kegiatan yang lain mungkin hanya
menyangkut
masalah sosial saja, atau ekonomi saja, maupun edukatif saja. Tetapi dalam koperasi ketiga-tiganya aspek tersebut dapat diperoleh. Dalam aspek sosial, dapat tercermin dari sistem kerja dalam koperasi itu sendiri, di mana anggota-anggotanya mempunyai kedudukan sama, begitu pula haknya. Tidak memandang siapa dia, apa pekerjaan orang tuanya, kalau sekolah pakai apa, jumlah simpananya berapa, dan hal-hal lain yang biasanya merupakan sebab timbulnya gap antara golongan kaya dan miskin. Dari sini diharapkan timbul rasa persamaan tanpa membedakan anak yang satu dengan anak yang lain, dan jika ini berkembang akan menumbuhkan sikap gotong royong terhadap sesama temannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
d. Modal Koperasi Sekolah Pada koperasi sekolah modal didapatkan dari berbagai sumber (Suwandi, 1982 : 28) yaitu : 1) Simpanan pokok. 2) Simpnan wajib. 3) Simpanan sukarela. Menurut Suwandi (1982 : 29) modal koperasi sekolah dapat diperolehdari sumber lain yaitu : 1) Pinjaman dari bank dapat diperoleh bila ada yang menanggung dan dipercaya oleh pihak bank sehingga dapat memperoleh kredit dari bank. 2) Hibah dapat diperoleh dari sekolah dan dari pemerintah dapat digunakan sebagai modal usaha koperasi sekolah dalam bentuk modal kerja dan juga bias sebagai barang investasi. 3) Pinjaman dari pihak ketiga biasanya di dapat dari guru atau POM (Persatuan Orang tua Murid) yang menaruh simpati pada koperasi sekolah. e. Ketatalaksanaan Koperasi Sekolah Setiap organisasi memerlukan ketatalaksanan termasuk di dalam koperasi sekolah (Suwandi, 1982 : 18) yaitu: 1) Rapat Anggota Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi yang memutuskan kebijaksanaan utama untuk menjalankan usaha koperasi. Usaha
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
koperasi sekolah pada dasarnya ada dua kelompok yaitu bidang organisasi ideal yang berkaitan dengan peningkatan anggota dan bidang ekonomi yang memperjualbelikan buku dan peralatan sekolah lainya yang dibutuhkan siswa. 2) Pengurus Pengurus koperasi sekolah berasal dari anggotanya yang dipilih oleh anggotanya sendiri . 3) Pengawas Peranan pengawas ini sangat penting sekali sebab merupakan mata rantai penghubung teori dengan praktek koperasi sekolah seharihari. Mengingat guru telah dewasa maka biasanya pengawas koperasi sekolah ini diambil dari guru yang tugasnya mengawasi jalanya koperasi sekolah. 4) Badan Pemeriksa Badan pemeriksa koperasi sekolah sama halnya dengan koperasi pada umumnya yang keanggotaanya terdiri dari dan dipilih dari kalangan murid sekolah yang bersangkutan dengan rapat anggota. Sebaiknya badan pemeriksa terdiri dari 3 orang dan dipimpin oleh guru yang dipilih. 5) Penasihat Penasihat perlu ada di dalam koperasi sekolah keanggotaan penasihat pada koperasi sekolah terdiri dari para guru dan orang tua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
murid. Penasihat ini bertugas memberikan bimbingan, dorongan, dan memberikan penyuluhan pada pengurus koperasi sekolah. 6) Pelaksana Pada koperasi sekolah mengingat tujuanya sebagai alat belajar, manajer pelaksana usaha koperasi belum dibutuhkan .
B. Partisipasi Anggota dalam Koperasi (Partisipasi Berkoperasi) 1. Pengertian Partisipasi Berkoperasi Secara
harfiah
partisipasi
diambil
dari
bahasa
asing
participation, yang artinya mengikutsertakan pihak lain dalam mencapai tujuan (Hendar & Kusnadi, 2005: 91). Menurut jurnal yang ditulis oleh Achmad Hendra Setiawan (2004:39), partisipasi adalah keterlibatan mental dan emosional orang-orang dalam situasi kelompok yang mendorong mereka untuk memberikan kontribusi kepada tujuan kelompok dan ikut berbagi tanggung jawab atas tercapainya tujuan tersebut. Istilah partisipasi dikembangkan untuk menyatakan atau menunjukkan peran serta (keikutsertaan) seseorang atau sekelompok orang dalam aktivitas tertentu. Partisipasi anggota dalam koperasi berarti mengikut sertakan anggota koperasi itu dalam kegiatan operasional dan pencapaian tujuan bersama. Partisipasi
anggota
koperasi
berarti
anggota
memiliki
keterlibatan mental dan emosional terhadap koperasi, memiliki motivasi berkontribusi kepada koperasi, dan berbagai tanggung jawab atas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
pencapaian tujuan organisasi maupun usaha koperasi. Partisipasi anggota dalam koperasi dapat dirumuskan sebagai keterlibatan para anggota secara aktif dan menyeluruh dalam pengambilan keputusan, penetapan kebijakan, arah dan langkah usaha, pengawasan terhadap jalannya usaha koperasi, penyertaan modal usaha, dalam pemanfaatan usaha, serta dalam menikmati sisa hasil usaha. Partisipasi anggota juga dapat diartikan sebagai keikutsertaan anggota dalam berbagai bentuk kegiatan yang diselenggarakan oleh koperasi, baik kedudukan anggota sebagai pemilik maupun sebagai pengguna atau pelanggan. Keikutsertaan anggota ini diwujudkan dalam bentuk pencurahan pendapat dan pikiran dalam pengambilan keputusan, dalam pengawasan, kehadiran dan keaktifan dalam rapat anggota, pemberian kontirbusi modal keuangan, serta pemanfaatan pelayanan yang diberikan oleh koperasi. Secara umum, partisipasi anggota koperasi menyangkut partisipasi terhadap sumberdaya, pengambilan keputusan, dan pemanfaatan, atau seringkali dibuat kategori partisipasi kontributif, partisipasi insentif (Hendar&Kusnadi, 2005: 91). Jadi, menurut penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian partisipasi adalah keterlibatan mental dan emosional orangorang dalan kelompok tertentu yang mendorong mereka untuk memberikan kontribusi keaktifan dalam kegiatan koperasi, berpendapat, pemanfaatan pelayanan serta memberikan kritik dan saran dalam rangka mencapai tujuan koperasi yang diharapkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
2. Dimensi Partisipasi Hendar & Kusnadi (2005: 92-93) mengklasifikasikan partisipasi berdasarkan 4 dimensi, yaitu dipandang dari sifatnya, bentuknya, pelaksanaannya dan peran serta perorangan/sekelompok orang. Dimensi-dimensi partisipasi dijelaskan sebagai berikut: a. Dimensi partisipasi dimandang dari sifatnya Dipandang dari sifatnya, partisipasi dapat berupa, partisipasi yang dipaksakan (forced) dan partisipasi sukarela (foluntary). Jika tidak dipaksa oleh situasi dan kondisi, partisipasi yang dipaksakan (forced) tidak sesuai dengan prinsip koperasi keanggotaan terbuka dan sukarela serta manajemen yang demokratis. Partisipasi yang sesuai pada koperasi adalah partisipasi yang bersifat sukarela. Sifat kesukarelaan ini menuntut kemampuan manajemen koperasi dalam merangsang aktivitas partisipasi anggota. Tanpa rangsangan partisipasi yang efektif, partisipasi dalam koperasi tidak akan berjalan. b. Dimensi partisipasi dipandang dari bentuknya Dipandang dari sifat keformalannya, partisipasi dapat bersifat formal (formal participation) dan dapat pula bersifat informal (informal participation). Pada partisipasi yang bersifat formal biasanya telah tercipta suatu mekanisme formal dalam pengambilan keputusan dan dalam pelaksanaan setiap kegiatan (misalnya serikat pekerja, dewan pengurus). Pada partisipasi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
bersifat informal biasanya hanya terdapat persetujuan lisan antara atasan dan bawahan dalam bidang-bidang partisipasi. Pada
koperasi,
kedua
bentuk
partisipasi
ini
bisa
dilaksanakan secara bersama-sama. Manajemen partisipasi bisa merangsang partisipasi anggota secara formal maupun informal, tergantung situasi dan kondisi serta aturan-aturan partisipasi yang diberlakukan. c. Partisipasi dipandang dari pelaksanaannya Dipandang
dari
pelaksanaannya,
partisipasi
dapat
dilaksanakan secara langsung maupun secara tidak langsung. Partisipasi langsung terjadi apabila setiap orang dapat mengajukan pandangan, menyampaikan ide-ide, informasi, keinginan, harapan, saran, dan lain-lain kepada pihak yang menjadi pimpinannya tanpa harus melalui dewan perwakilan. Sedangkan partisipasi tidak langsung terjadi apabila ada wakil yang membawa aspirasi orang lain, misalnya karyawan atau anggota. Pada koperasi, partisipasi langsung dan partisipasi tidak langsung dapat dilaksanakan secara bersama-sama tergantung pada situasi dan kondisi serta aturan yang berlaku. Partisipasi langsung dapat dilakukan dengan memanfaatkan fasilitas koperasi (membeli atau menjual kepada koperasi), memberikan saran-saran atau informasi dalam rapat-rapat, memberikan kontribusi modal, memilih pengurus, dan lain-lain. Partisipasi tidak langsung terjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
apabila jumlah anggota terlalu banyak, anggota tersebar di wilayah kerja koperasi yang begitu luas, atau koperasi yang terintegrasi, sehingga diperlukan perwakilan-perwakilan untuk menyampaikan aspirasinya. d. Dimensi partisipasi dipandang dari segi kepentingannya Dari segi kepentingannya, partisipasi dalam koperasi dapat berupa partisipasi kontributif (contributif participation) dan partisipasi intensif (incentif participation). Kedua jenis partisipasi ini timbul sebagai akibat peran ganda anggota sebagai pemilik dan sekaligus sebagai pelanggan. Dalam kedudukannya sebagai pemilik, (a) para anggota memberikan kontribusinya terhadap pembentukan dan pertumbuhan perusahaan koperasi dalam bentuk kontribusi keuangan (penyerahan simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela, atau danadana pribadi yang diinvestasikan pada koperasi), dan (b) mengambil bagian dalam penetapan tujuan, pembuatan keputusan dan proses pengawasan terhadap jalannya perusahaan koperasi. Partisipasi semacam ini disebut partisipasi kontributif. Dalam kedudukannya sebagai pelanggan atau pemakai, para anggota memanfaatkan berbagai potensi pelayanan yang disediakan oleh perusahaan koperasi dalam menunjang kepentingannya. Partisipasi semacam ini disebut partisipasi insentif. Para anggota akan terus mempertahankan keanggotaannya dan terus mengadakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
transasksi dengan perusahaan koperasi apabila mereka memperoleh manfaat, artinya sesuai dengan kebutuhan dan kepentingannya, yaitu memperoleh barang dan jasa yang harganya, mutu, dan syaratsyaratnya lebih menguntungkan daripada yang diperoleh dari pihak lain yang bukan koperasi. Para anggota harus ikut serta membiayai perusahaan koperasi yang diperlukan untuk menunjang usaha dan rumah tangga para anggotanya secara efisien sesuai dengan kebutuhan dan tujuannya. Di samping itu, mereka harus memiliki hak,
kemungkinan
bertindak,
motivasi
dan
kesanggupan
berpartisipasi dalam menentukan tujuan, mengambil keputusan, dan pengawasan terhadap usaha-usaha koperasi. 3. Upaya Meningkatkan Partisipasi Anggota Dalam buku saku Koperasi (2010) yang ditulis oleh Deputi Pengembangan SDM terdapat berbagai cara untuk dapat meningkatkan partisipasi anggota baik menggunakan pendekatan materi maupun non materi. Pendekatan materi yang dimaksud adalah memberikan komisi dan insentif, pemberian bonus, maupun pemberian tunjangan atas aktivitas keterlibatan anggota berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan organisasi maupun layanan barang/jasa yang disediakan koperasi. Selanjutnya pendekatan non materi yaitu memberikan motivasi kepada semua komponen, dengan jalan mengikutsertakan seluruh anggota dalam proses pengambilan keputusan secara bersama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
Berdasarkan penjelasan diatas, dapat ditarik kesimpulan tentang indikator untuk mengukur partisipasi anggota, yaitu: a.
Partisipasi dalam pengambilan keputusan dalam rapat anggota (kehadiran, keaktifan, dan penyampain atau mengemukakan pendapat, saran, ide, gagasan, kritik bagi koperasi).
b.
Partisipasi dalam kontribusi modal (dalam berbagai jenis simpanan,
simpanan
pokok,
simpanan
wajib,
simpanan
sukarela/manasuka, jumlah dan frekuensi menyimpan simpanan, penyertaan modal). c.
Partisipasi dalam pemanfaatan pelayanan (dalam berbagai jenis unit usaha, jumlah dan frekuensi pemanfaatan layanan dari setiap unit usaha koperasi, besaran transaksi berdasarkan waktu dan unit usaha yang dimanfaatkan, besaran pembelian atau penjualan barang maupu jasa yang dimanfaatkan, cara pembayaran atau cara pengambilan, bentuk transaksi, waktu layanan).
d.
Partisipasi dalam pengawasan koperasi (dalam menyampaikan kritik, tata cara penyampaian kritik, ikut serta melakukan pengawasan jalannya organisasi dan usaha koperasi).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi Anggota (Siswa) Dalam Berkoperasi 1. Pengetahuan Anggota Tentang Koperasi Menurut
Kamus
Besar
Bahasa
Indonesia
(2007:
1121)
“Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui berkenaan dengan hal (mata pelajaran)”. Dalam hal ini, segala sesuatu yang diketahui oleh siswa adalah pengetahuan tentang koperasi. Anggota yang memiliki pengetahuan cukup mengenai koperasi dan gerak langkahnya, manfaat berkoperasi, tujuan koperasi sehingga anggota ikhlas melaksanakan kewajiban serta haknya untuk melakukan berbagai upaya untuk mengembangkan koperasi. Pemahaman anggota tersebut diharapkan dapat meningkatkan keaktifan anggota, sehingga anggota bersama-sama akan dapat memanfaatkan koperasi untuk meningkatkan kesejahteraan bersama (Widiyanti, 1999: 53). Widiyanti (1999: 72) juga menjelaskan bahwa Koperasi sering diartikan sebagai perkumpulan orang-orang yang secara sukarela mempersatukan diri untuk memenuhi kebutuhan ekonomi anggotanya dengan menyelenggarakan usaha bersama melalui pembentukan suatu perkumpulan yang diawasi secara demokratis. Dari pengertian tersebut di atas dapat kita simpulkan bahwa Koperasi itu mempunyai 2 (dua) aspek utama, aspek perkumpulan orang-orang yang tergabung di dalam Koperasi adalah mereka yang tentunya sudah memahami benar arti dan tujuan Koperasi serta asas dan sendi dasarnya. Sebagai anggota Koperasi, harus memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
kesadaran bahwa bukan kepentingan diri pribadi yang diutamakan, melainkan kepentingan bersama. Kemudian apabila dilihat dari aspek usahanya, maka pengelolaan usaha Koperasi pada prinsipnya tidak berbeda dengan usaha bukan koperasi, yaitu harus efisien dan lugas serta dilandasi dengan hukum-hukum ekonomi. Dengan kata lain usaha Koperasi harus dikelola secara professional. Dari uraian tersebut di atas, maka tingkat partisipasi berkoperasi dapat dipengaruhi oleh pengetahuan berkoperasi para anggotanya. Hal ini hanya mungkin dicapai melalui pendidikan anggota. Pembinaan pengetahuan koperasi dapat dilakukan dengan materi pelajaran yang disampaikan oleh guru dan program penyuluhan tentang koperasi yang diadakan oleh sekolah. Sehingga tolak ukur untuk mengetahui seberapa jauh pengetahuan siswa tentang koperasi yaitu sebagai anggota dan pengurus harus mengetahui tentang koperasi. Antara lain, siswa harus mengetahui tentang arti, tujuan dan asas koperasi, landasan dan tujuan koperasi, fungsi dan peran serta prinsip koperasi, organisasi koperasi (permodalan dan perangkat koperasi), hak dan kewajiban anggota, arti dan fungsi koperasi sekolah, tujuan dan ciri koperasi sekolah, lapangan usaha dan pelaksanan harian koperasi sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
2. Persepsi Anggota Terhadap Pelayanan koperasi a. Pengertian persepsi Presepsi pada hakikatnya adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang dalam memahami informasi tentang lingkunganya, baik lewat perasaan, penglihatan, dan penciuman Pengertian tentang persepsi menurut Chaplin (2002) yang dikutip oleh Desmita (2005: 108) yaitu : “Persepsi adalah proses mengetahui objek dan kejadian objek dengan bantuan indera”. Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses penginderaan, yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera atau disebut juga proses sensoris (Walgito, 2004: 87). Jadi dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah pandangan seseorang tentang objek karena diterimanya stimulus melalui alat inderanya. Oleh karena itu, pelayanan yang baik dari koperasi, akan meningkatkan anggota untuk berpartisipasi secara aktif. Demikian pula koperasi sekolah bisa diterima oleh anggota karena adanya pelayanan yang diberikan sesuai dengan bentuk dan kebutuhan yang diberikan oleh koperasi sehingga dapat meningkatkan partisipasi anggota. Dari berbagai faktor yang mempengaruhi persepsi anggota tentang pelayanan, maka ditarik benang merah tentang tolak ukur dalam mengukur persepsi anggota tentang pelayanan koperasi adalah: kesesuaian pemenuhan kebutuhan anggota, sarana prasarana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
yang baik (keadaan fisik ruang dan gedung koperasi), harga dan kualitas barang serta jasa yang diberikan, kemanfaatan pelayanan usaha koperasi yang diterima, sikap pengurus (keramahan, kesopanan, sikap adil tak tidak pilih kasih pada pelanggan) serta sarana komunikasi yang dimiliki oleh penyedia layanan (informasi promosi barang), pelayanan dengan segera, akurat, dan memuaskan.
3. Motivasi Berkoperasi a. Pengertian Motivasi Di kalangan para ahli muncul berbagai pendapat tentang motivasi. Masing-masing ahli memberikan pengertian tentang motivasi dengan titik berat yang berbeda-beda, sesuai dengan hasil penelitian yang mereka peroleh. Menurut Moenir (2010: 136) motivasi adalah rangsangan dari luar dalam bentuk benda atau bukan benda yang dapat menumbuhkan dorongan pada orang untuk memiliki, menikmati, menguasai atau mencapai benda/bukan benda tersebut. Menurut Robert L Mathis dan John H. Jackson (1979: 48), motivasi asal kata motif adalah suatu kehendak atau keinginan yang timbul dalam diri seseorang yang menyebabkan orang itu berbuat ( Moenir, 2010: 136). Menurut Malayu S.P Hasibuan (2005: 95) motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
seseorang, agar mereka mau bekerjasama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan. Berkoperasi adalah bekerjasama untuk mewujudkan suatu tujuan. Dengan demikian yang dimaksud dengan motivasi berkoperasi adalah daya penggerak, pendorong, kekuatan atau potensi yang ada dalam diri seseorang yang menyebabkan ia mempunyai kecenderungan untuk bekerjasama dalam koperasi dengan cara melibatkan dirinya masuk menjadi anggota koperasi yang didasarkan pada kebutuhannya serta untuk mencapai tujuan tertentu. Anggota dikatakan memiliki motivasi berkoperasi apabila ada dorongan dan keinginan yang timbul dari dirinya untuk menjadi anggota koperasi dalam upaya memenuhi kebutuhannya sesuai tujuan yang ingin dicapai. Seseorang mempunyai kecenderungan untuk berkoperasi dapat juga dilihat dari kesadaran dalam berkoperasi, manfaat yang diperoleh dalam berkoperasi, sikap dan usaha yang positif terhadap koperasi, dan kebutuhan dalam berkoperasi dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Menurut Hendar (2010: 153) motivasi anggota merupakan faktor yang sangat penting diperhatikan oleh manajemen koperasi, karena keberhasilan motivasi akan dapat: 1)Meningkatkan moral dan kepuasan kerja anggota. 2)Meningkatkan produktivitas kerja anggota.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
3)Mempertahankan kestabilan jumlah anggota. 4)Meningkatkan kedisiplinan anggota. 5)Menciptakan suasana dan hubungan yang baik antara anggota dan pihak manajemen koperasi. 6)Meningkatkan loyalitas, kreativitas dan partisipasi anggota. 7)Meningkatkan kesejahteraan anggota. 8)Meningkatkan
tanggung
jawab
anggota
atas
kewajiban-
kewajibannya. Motivasi adalah sebuah proses. Proses motivasi dimulai dari pengenalan akan kebutuhan anggota yang tidak terpenuhi. Kebutuhan yang belum terpenuhi membangkitkan seorang anggota untuk mencari jalan keluar untuk memenuhi kebutuhan tersebut dan melakukan kegiatan yang berorientasi pada tujuan. Dari uraian tersebut di atas, maka tingkat partisipasi berkoperasi dapat dipengaruhi oleh motivasi penghayatan dan kesadaran berkoperasi para anggotanya. Dan hal ini hanya mungkin dicapai dengan tingkat motivasi yang tinggi anggota dalam berkoperasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
D. Penelitian yang Relevan Beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian penulis yaitu : Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Peneliti
Judul
Variabel
Sunarti (2007)
Pengaruh Persepsi Anggota Tentang Pelayanan Koperasi dan Pengetahuan Perkoperasian Anggota Terhadap Partisipasi Anggota di KUD Godean Kecamatan Godean Kabupaten Sleman
Partisipasi anggota (Y) Presepsi anggota tentang pelayanan koperasi (X1) Pengetahuan perkoperasian anggota (X2)
Cholif Hendratno (2010)
Pengaruh Persepsi Anggota Tentang Pelayanan Koperasi dan Motivasi Berkoperasi Terhadap Partisipasi Anggota di Primkoppol Resor Klaten
Partisipasi anggota (Y) Presepsi anggota tentang pelayanan koperasi (X1) Motivasi berkoperasi (X2)
Metode dan Alat Analisis Ex-post facto Regresi
Ex-post facto Regresi
Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian hipotesis penyumbang terbesar dalam partisipasi anggota adalah Presepsi anggota tentang pelayanan koperasi ,memberikan sumbangan efektif sebesar 31%. Berdasarkan pengujian hipotesis bahwa Pengetahuan perkoperasian anggota hanya memberikan sumbangan efektif sebesar 7,6% terhadap partisipasi anggota. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis penyumbang terbesar dalam partisipasi anggota adalah , motivasi berkoperasi memberikan sumbangan efektif sebesar 49,48%. Berdasarkan pengujian hipotesis bahwa Presepsi anggota tentang pelayanan koperasi hanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
Tutik Widiastuti (2013)
Kontribusi Status Sosial Ekonomi Anggota, Layanan Prima, dan Lama Bergabung Menjdi Anggota Terhadap Partisipasi Anggota di Koperasi Sami Aji Kecamatan Subah, Kabupaten Batang, Jawa Tengah
Partisipasi anggota (Y) Status sosial ekonomi anggota (X1) Layanan prima (X2) Lama bergabung menjadi anggota (X3)
Ex-post facto Regresi
memberikan sumbangan efektif sebesar 5,82% terhadap partisipasi anggota. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis penyumbang terbesar dalam partisipasi anggota adalah Status sosial ekonomi anggota memberikan kontribusi sebesar 21,41%. Berdasarkan pengujian hipotesis bahwa Layanan prima memberikan kontribusi sebesar 19,13% terhadap partisipasi anggota. Berdasarkan pengujian hipotesis bahwa lama bergabung menjadi anggota tidak ada kontribusi terhadap partisipasi anggota.
E. Kerangka Berpikir 1. Pengaruh Pengetahuan Partisipasi Berkoperasi
Anggota
Tentang
Koperasi
Terhadap
Pengetahuan tentang koperasi adalah segala sesuatu yang diketahuai siswa tentang koperasi yang meliputi arti, tujuan dan asas koperasi, landasan dan tujuan koperasi, fungsi dan peran serta prinsip koperasi, organisasi koperasi (permodalan dan perangkat koperasi), hak dan kewajiban anggota, arti dan fungsi koperasi sekolah, tujuan dan ciri koperasi sekolah, lapangan usaha dan pelaksana harian koperasi sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
Pengetahuan siswa tentang koperasi dan koperasi sekolah tersebut sangat menentukan besarnya partisipasi siswa untuk berkoperasi. Semakin tinggi pengetahuan siswa tentang koperasi maka akan semakin tinggi pula atau besar pula kontribusi atau partisipasi siswa dalam berkoperasi. Seseorang akan semakin mau terlibat dalam koperasi jika ia mengetahui seluk beluk koperasi itu seperti apa. Maka dari itu, pengetahuan tentang koperasi sangat penting dalam meningkatkan partisipasi siswa dalam koperasi. 2. Pengaruh Persepsi Anggota Tentang Pelayanan Koperasi Terhadap Partisipasi Berkoperasi Persepsi anggota tentang pelayanan koperasi dapat diartikan sebagai informasi atau pandangan yang didapat oleh anggota dengan alat inderanya tentang jasa yang diberikan oleh koperasi dalam memenuhi kebutuhan anggotanya. Pelayanan koperasi yang sesuai dengan kebutuhan anggota akan menumbuhkan persepsi yang positif dari anggota kepada koperasi. Semakin positif persepsi anggota tentang koperasi, maka akan semakin tinggi pula partisipasi anggota dalam koperasi. Faktor-faktor dari kualitas pelayanan adalah kesesuaian pemenuhan kebutuhan anggota, sarana prasarana yang baik, harga dan kualitas barang serta jasa yang diberikan, kemanfaatan pelayanan usaha koperasi yang diterima, kenyamanan, dan sikap pengurus (keramahan, kesopanan, sikap adil tak tidak pilih kasih pada pelanggan) serta sarana komunikasi yang dimiliki oleh penyedia layanan, pelayanan dengan segera, akurat, dan memuaskan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
3. Pengaruh Motivasi Berkoperasi Terhadap Partisipasi Berkoperasi Motivasi adalah suatu keadaan yang mendorong seseorang untuk melakukan atau berbuat sesuatu dalam memenuhi kebutuhannya. Sedangkan berkoperasi adalah berusaha atau bekerja sama dalam koperasi. Jadi, motivasi berkoperasi dapat diartikan oleh peneliti adalah daya penggerak, pendorong, kekuatan ataupun potensi yang ada dalam diri seseorang yang menyebabkan ia mempunyai kecenderungan untuk bekerjasama dalam usaha koperasi. Motivasi sangat penting dalam menentukan tinggi rendahnya partisipasi siswa dalam berkoperasi. Semakin tinggi motivasi siswa untuk ikut serta dalam koperasi maka semakin tinggi pula partisipasi siswa dalam berkoperasi. Semakin terdorong siswa untuk berkoperasi maka semakin tinggi tingkat keikutsertaan dan kontribusi siswa dalam koperasi. Seperti kontribusi sebagai pelanggan/pengguna jasa koperasi, sebagai anggota atau pengurus, memberikan saran dan kritik pada koperasi, semakin tinggi penggunaan jasa koperasi entah itu dalam membeli peralatan sekolah dan makanan yang disediakan koperasi sekolah.
X1
X2
Y
X3 Gambar 1 : Paradigma Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
Keterangan : Y
: Partisipasi berkoprasi
X1
: Pengetahuan anggota tentang koperasi
X2
: Presepsi anggota tentang pelayanan koperasi
X3
: Motivasi berkoperasi
F. Hipotesis Penelitian 1. Ada pengaruh positif signifikan pengetahuan anggota tentang koperasi terhadap partisipasi berkoperasi siswa SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. 2. Ada pengaruh positif signifikan persepsi anggota tentang pelayanan koperasi terhadap partisipasi berkoperasi siswa SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. 3. Ada pengaruh positif signifikan motivasi berkoperasi terhadap partisipasi berkoperasi siswa SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. 4. Ada pengaruh positif signifikan pengetahuan anggota tentang koperasi, persepsi siswa tentang pelayanan koperasi, dan motivasi berkoperasi terhadap partisipasi berkoperasi siswa di Sleman, Yogyakarta.
SMA Negeri 1 Ngemplak,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Ex-post facto. Menurut Arikunto (2010 : 17) “Penelitian ex-post facto adalah model penelitian tentang variabel yang kejadiannya sudah terjadi sebelum penelitian dilaksanakan”. Berdasarkan eksplanasinya (tingkat penjelasan kedudukan variabelnya). Penelitian ini untuk mencari pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Pengetahuan Anggota Tentang Koperasi, Persepsi Anggota Tentang Pelayanan Koperasi dan Motivasi Berkoperasi terhadap Partisipasi Berkoperasi Siswa SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Data yang terkumpul berupa angka-angka maka analisis yang digunakan adalah analsis kuantitatif.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Sekolah SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Alasan memilih lokasi ini di dasarkan pada pertimbangan yaitu koperasi di SMA Negeri
1 Ngemplak pengurus
dikelola sendiri oleh siswa dan jumlah anggotanya cukup banyak telah memenuhi syarat sebagai koperasi.
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
2. Waktu Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus-September 2015
C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah para anggota koperasi sekolah SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. 2. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah pengetahuan anggota tentang koperasi, presepsi anggota terhadap pelayanan koperasi, dan motivasi berkoperasi.
D. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah seluruh subjek penelitian (Arikunto, 2010:173). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
anggota kopersi sekolah di SMA
Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta yang terdiri dari Kelas X, XI dan XII. Yang berjumlah 373 orang. Karena secara otomatis seluruh siswa menjadi anggota koperasi sekolah. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2004:73). Penentuan ukuran sampel dalam penelitian ini mengacu pada Pengambilan sampel berdasarkan pada rumus Slovin yaitu dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel dari populasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
dengan tingkat kesalahan sebesar 5% dan mempunyai tingkat kepercayaan sebesar 95%. Rumus Slovin:
1+Ne² Keterangan : n = Jumlah Sampel N = Jumlah Populasi Ne2 = nilai kritis ( batas ketelitian) yang diinginkan (persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan penarikan sampel). Dalam penelitian ini nilai e adalah 10% dengan taraf kepercayaan 90%, Karena penelitian ini merupakan penelitian sosial, bukan penelitian eksak jadi persen kelonggaran
ketidakpercayaan 10% dan tingkat
kepercayaan 90% sesudah memenuhi dalam pengambilan sampel. Sehingga dari populasi di atas dapat dihitung :
1+373.0,1² n = 78,8583 dibulatkan menjadi 79 Dari perhitugan dengan menggunakan rumus Slovin, maka sampel dalam penelitian ini sebanyak 79 anggota koperasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
E. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan accidental sampling. Menurut Sutrisno Hadi (1992: 46) accidental sampling merupakan teknik pengambilan samel yang dilakukan terhadap responden yang secara kebetulan ditemui pada objek ketika observasi berlangsung. Tabel 3.1 Populasi dan Sampel Populasi 373 Sampel
79
F. Data yang Dicari 1. Data Primer Dalam penelitian ini data primer yang digunakan meliputi data dari responden dalam bentuk kuesioner yaitu mengenai : 1) Pengetahuan tentang koperasi 2) Presepsi terhadap pelayanan koperasi 3) Motivasi berkoperasi 4) Partisipasi berkoperasi 2. Data Sekunder Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data dari pengurus koperasi mengenai profil koperasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
G. Variabel dan Definisi Operasional Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2009: 38). Penelitian ini menggunakan 2 variabel yaitu: 1.
Variabel (Y) adalah variabel endogen atau sering juga disebut variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah partisipasi berkoperasi (Y). Partisipasi berkoperasi (Y) adalah keterlibatan anggota koperasi dalam kegiatan-kegiatan koperasi dan dari partisipasi dalam
pengambilan
keputusan dalam rapat anggota. Indikatornya yaitu : a. (kehadiran,
keaktifan,
dan
penyampaian/mengemukakan
pendapat/saran/ide/gagasan/kritik bagi koperasi). b.
partisipasi dalam kontribusi modal (kesediaan membayar simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela).
c. partisipasi
dalam pemanfaatan pelayanan
(kesediaan menjadi
pelanggan koperasi). d. partisipasi dalam pengawasan koperasi (memberikan kritik dan saran, kesediaan mengawasi jalannya usaha koperasi). 2.
Variabel (X) adalah variabel eksogen atau bebas yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependent (variabel terikat). Variabel bebas dalam penelitian ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
pengetahuan anggota tentang koperasi (X1), persepsi anggota tentang pelayanan koperasi (X2), motivasi berkoperasi (X3). a. Pengetahuan anggota tentang koperasi (X1) adalah segala sesuatu yang diketahui anggota berkenaan dengan koperasi. Indikatornya yaitu: 1)
Arti, tujuan dan asas koperasi
2)
Landasan dan tujuan koperasi
3)
Fungsi dan peran serta prinsip koperasi
4)
Organisasi koperasi (permodalan dan perangkat koperasi, shu)
5)
Hak dan kewajiban anggota.
6)
Arti dan fungsi koperasi sekolah, tujuan dan ciri koperasi sekolah
b. Persepsi anggota tentang pelayanan koperasi (X2) adalah penilaian atau pandangan anggota terhadap koperasi. Indikatornya yaitu: 1) Kesesuaian pemenuhan kebutuhan anggota 2) Sarana prasarana yang baik (keadaan fisik ruang dan gedung koperasi) 3) Harga dan kualitas barang serta jasa yang diberikan, manfaat pelayanan usaha koperasi yang diterima 4) Sikap pengurus (keramahan, kesopanan, sikap adil tak tidak pilih kasih pada pelanggan) 5) Sarana komunikasi yang dimiliki oleh penyedia layanan (informasi promosi barang), pelayanan dengan segera, akurat, dan memuaskan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
c. Motivasi berkoperasi (X3) adalah daya penggerak, pendorong, kekuatan ataupun potensi yang ada dalam diri seseorang yang menyebabkan ia mempunyai kecenderungan untuk bekerjasama dalam usaha koperasi. Indikatornya yaitu: 1) Dilihat keinginan yang kuat untuk menjadi anggota atau pengurus koperasi 2) Kesadaran dalam berkoperasi 3) Manfaat yang diperoleh dalam berkoperasi 4) Sikap dan usaha yang positif terhadap koperasi 5) Kebutuhan dalam berkoperasi dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan.
H. Teknik Pengumpulan Data 1. Kuesioner Menurut Suharsimi Arikunto (2010:194) “Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui”. Kuesioner dipakai untuk menyebut metode maupun instrumen. Jadi dalam menggunakan metode angket atau kuesioner instrumen yang dipakai adalah angket atau kuesioner. Metode angket ini dipergunakan untuk memperoleh data tentang persepsi anggota tentang pelayanan koperasi, motivasi berkoperasi, dan partisipasi berkoperasi. instrumen angket ,Pengukuran koesioner ini menggunakan skala likert alternatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
jawaban positif antara lain : SS = 5, S = 4, R= 3,TS = 2, STS = 1. Sedangkan skor untuk jawaban negatif antara lain : SS = 1, S = 2, R= 3,TS = 4, STS = 5 (Sugiyono,2004 : 87). 2. Tes Tes ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana siswa SMA Negeri 1 Ngemplak menguasai pengetahuan tentang koperasi. Penyusunan pengetahuan koperasi ini berbentuk test objektif tipe Benar-Salah dengan menyediakan dua pilihan. Alasan hanya menyediakan dua pilihan yaitu Benar atau Salah pada instrument ini didasarkan pada asumsi bahwameskipun mudah untuk mendapatkan tentang pengetahuan koperasi tetapi namun tidak banyak anggota koperasi yang tertarik untuk membacanya. Pertanyaan yang disusun di mana jawaban yang benar diberi nilai 1 dan yang salah akan diberi nilai 0.
I. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Instrumen yang dipergunakan untuk mengungkapkan data dalam penelitian ini adalah angket dan tes. Untuk mempermudah dan memperjelas penyusunan instrumen (angket dan tes), maka terlebih dahulu peneliti menyusun kisi-kisi instrumen. Adapun kisikisi instrumen yang akan disusun antara lain mengenai pengetahuan anggota tentang koperasi, motivasi berkoperasi, persepsi anggota tentang pelayanan koperasi, dan partisipasi berkoperasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Pengetahuan Anggota Tentang Koperasi No. 1
Variabel Pengetahuan anggota tentang koperasi
Indikator a. Arti, tujuan, dan asas koperasi sekolah b. Landasan koperasi sekolah c. Fungsi dan peran serta prinsip koperasi sekolah d. Organisasi koperasi (modal koperasi, alat kelengkapan organisasi koperasi, SHU) e. Hak dan kewajiban anggota
Jumlah Butir 5
No butir soal 1,2,3,4,5
3
6,7,8
3
9,19,17
4
10,11,15,18
5
12,13,14,16, 20
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Persepsi Anggota Tentang Pelayanan Koperasi No.
Variabel
Indikator
2
Persepsi anggota tentang pelayanan koperasi
a. Kesesuaian penyediaan pemenuhan barang kebutuhan b. Harga serta kualitas barang serta jasa yang disediakan koperasi c. Keadaan fisik tata ruang dan gedung koperasi d. Pelayanan dengan akurat, dan memuaskan e. Manfaat pelayanan koperasi yang dirasakan oleh anggota f. Sikap pengurus terhadap pelanggan atau anggota (keramahan dan kesopanan) serta perlakuan adil pengurus saat melayani anggota) g. Sarana komunikasi yang dimiliki oleh penyedia
Jumlah Butir 2
No butir soal 1,2
3
3,4,5
3
6,7,8
3
9,10,11
1
12
2
13,14
1
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
layanan (Informasi promosi barang)
Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Motivasi berkoperasi No 3
Variabel
Indikator
Motivasi a. Kesadaran dalam berkoperasi berkoperasi b. Manfaat berkoperasi c. Sikap dan usaha positif terhadap koperasi d. Tujuan yang diharapkan dalam berkoperasi e. Keinginan/dorongan yang kuat dan kegairahan menjadi anggota atau pengurus
Jumlah Butir 3
No butir soal 1,2,5
3
3,4,6
1
7
3
8,9
1
10
Tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen Partisipasi Berkoperasi No 4
Variabel Partisipasi berkoperasi
Indikator a. Partisipasi dalam pengambilan keputusan dalam rapat anggota (kehadiran, keaktifan, dan penyampain/mengemukakan pendapat/saran/ide/gagasan/kri tik bagi koperasi) b. Partisipasi dalam kontribusi modal (kesediaan membayar simpanan: simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela) c. Partisipasi dalam pemanfaatan pelayanan (kesediaan menjadi pelanggan koperasi) d. Partisipasi dalam pengawasan koperasi (memberikan kritik dan saran, kesediaan mengawasi jalannya usaha koperasi)
Jumlah Butir 4
No butir soal 1,2,3,4
1
5
2
6,7
3
8,9,10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
Agar data yang diperoleh berwujud kuantitatif maka jawaban setiap butir soal diberi skor. Adapun skor untuk instrumen soal tes, jawaban benar diberi skor 1 dan salah 0. Sedangakan untuk instrumen angket, alternatif jawaban positif antara lain : SS = 5, S = 4, R= 3,TS = 2, STS = 1. Sedangkan skor untuk jawaban negatif antara lain : SS = 1, S = 2, R= 3,TS = 4, STS = 5.
J. Analisis Instrumen Penelitian Sebelum kuesioner ini digunakan dalam penelitian sesungguhnya, kuesioner diujicobakan terlebih dahulu. Uji coba instrumen ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah instrumen yang disusun benar-benar merupakan instrumen yang baik. Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel. Responden yang digunakan sebagai uji coba diambil 30 orang dari populasi. 1. Uji Validitas Menurut Sugiyono (2009:267) “Validitas adalah derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti”. Dengan demikian data yang valid adalah daya “yang tidak berbeda” antar data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian. Uji validitas instrumen dengan rumus korelasi product moment dari Pearson yaitu (Suharsimi Arikunto, 2010:213) : Rxy =
( √*
(
) +*
)(
) (
) +
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
Keterangan : rxy
= koefisien korelasi antara X dan Y
N
= jumlah subjek/responden
∑X
= jumlah skor X
∑X2
= jumlah kuadrat skor Y
∑Y
= jumlah skor Y
∑Y2
= jumlah kuadrat skor Y
∑XY = jumlah perkalian X dan Y Kemudian rxy dikonsultasikan dengan harga r pada tabel. Menurut Masrun (1979) yang dikutip Sugiyono (2009: 133) jika harga rxy yang diperoleh dari hasil perhitungan lebih tinggi atau sama dengan 0,3 pada taraf signifikansi 5% maka butir item tersebut valid, sebaliknya jika r hitung lebih kecil atau sama dengan 0,3 maka butir item tersebut tidak valid. Untuk mempermudah peneliti dalam menghitung validitas, maka peneliti menggunakan bantuan program SPSS. Tabel 3.6 Hasil Pengukuran Validitas Pengetahuan Anggota Koperasi No 1 2
r hitung 0,441 0,438
r tabel
Keterangan
0,361
Valid
0,361
Valid
3
0,396
0,361
4
0,010
0,361
5
0,476
0,361
Valid Tidak valid Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
6
0,418
0,361
7
0,402
0,361
8
0,438
0,361
9
0,475
0,361
10
0,022
0,361
11
0,397
0,361
12
0,441
0,361
13
0,389
0,361
14
0,084
0,361
15
0,396
0,361
16
0,549
0,361
17
0,424
0,361
18
0,429
0,361
19
0,391
0,361
20
0,441
0,361
Valid Valid Valid Valid Tidak valid Valid Valid Valid Tidak valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber : Data Primer, diolah, 2015 Dari hasil pengujian validitas pengetahuan anggota koperasi diperoleh r hitung
>r
tabel
dari item no 1-20, dengan demikian terdapat 17 item yang dikatakan
valid dan 3 item yang tidak valid yaitu pada no 4, 10, dan 14. Dari 3 item yang tidak valid tersebut dinyatakan gugur dan tidak digunakan dalam penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
Tabel 3.7 Hasil Pengukuran Validitas Persepsi Anggota tentang Pelayanan Koperasi No
r hitung
r tabel
Keterangan
1
0,475
0,361
Valid
2
0,584
0,361
3
0,027
0,361
4
0,470
0,361
5
0,434
0,361
6
0,417
0,361
7
0,432
0,361
8
0,425
0,361
9
0,449
0,361
10
0,441
0,361
11
0,037
0,361
12
0,455
0,361
13
0,431
0,361
14
0,529
0,361
15
0,406
0,361
Valid Tidak valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak valid Valid Valid Valid Valid
Sumber : Data Primer, diolah, 2015 Dari hasil pengujian validitas presepsi anggota terhadap pelayanan koperasi diperoleh r
hitung
> r tabel dari item no 1-15, dengan demikian terdapat 13
item dikatakan valid dan 2 item yang tidak valid yaitu pada no 3 dan 11. Dari 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
item yang tidak valid tersebut dinyatakan gugur dan tidak digunakan dalam penelitian Tabel 3.8 Hasil Pengukuran Validitas Motivasi Berkoperasi No
r hitung
r tabel
Keterangan
1
0,490
0,361
Valid
2
0,400
0,361
3
0,475
0,361
4
0,834
0,361
5
0,396
0,361
6
0,440
0,361
7
0,407
0,361
8
0,661
0,361
9
0,414
0,361
10
0,484
0,361
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber : Data Primer, diolah, 2015 Dari hasil pengujian validitas motivasi berkoperasi diperoleh r hitung > r tabel dari item no 1-10, dengan demikian semua item dikatakan valid. Tabel 3.9 Hasil Pengukuran Validitas Partisipasi Anggota Koperasi No
r hitung
r tabel
Keterangan
1
0,428
0,361
Valid
2
0,466
0,361
Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
3
0,112
0,361
4
0,802
0,361
5
0,404
0,361
6
0,455
0,361
7
0,404
0,361
8
0,631
0,361
9
0,385
0,361
10
0,402
0,361
Tidak valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber : Data Primer, diolah, 2015 Dari hasil pengujian validitas partisipasi anggota koperasi diperoleh r
hitung
> r tabel dari item no 1-10, dengan demikian terdapat 9 item dikatakan valid dan 1 item yang tidak valid yaitu pada no 3 . Dari 1 item yang tidak valid tersebut dinyatakan gugur dan tidak digunakan dalam penelitian. 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas menunjukkan pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. (Arikunto, 2010 : 221). Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bbila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama. a. Untuk menguji reliabilitas instrumen tes maka digunakan rumus Spearman-Brown karena tes memiliki skor 1 dan 0, rumusnya yaitu: r11 =
(
)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
Keterangan: r11
= reliabilitas instrumen
r1/21/2
= rxy yang disebutkan sebagai indeks korelasi antara dua belahan instrument
(Sumber: Arikunto, 2010 : 224) b. Untuk menguji reliabilitas instrumen angket digunakan teknik Alpha Cronbach karena rumus Alpha Cronbach ini digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, yaitu: r11 = [
(
)
][
]
Keterangan : r11
= reliabilitas instrumen
K
= banyaknya butir pertanyaan atau soal
∑ 2
b
t
2
= jumlah varian butir = varian total
(Sumber: Arikunto, 2007:180) Dalam pengujian
reliabilitas peneliti menggunakan bantuan
program SPSS, setelah didapat r
hitung
kemudian hasilnya diinterpretasikan
berdasarkan pedoman yaitu : apabila r
hitung
lebih besar dari 0,60 maka
instrumen tersebut dikatakan reliabel. Namun sebaliknya, apabila r
hitung
kurang dari 0,60 maka instrumen tersebut tidak reliabel. (Nurgiyantoro, dkk, 2009:354).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
Tabel 3.10 Hasil Uji Reliabilitas Variabel
Uji Reliabilitas
Hasil
Pengetahuan Anggota Spearman-Brown Koperasi Presepsi Anggota Terhadap Cronbach Alpha Pelayanan Koperasi Motivasi Berkoperasi Cronbach Alpha Partisipasi Berkoperasi Cronbach Alpha Sumber : Data Primer, diolah, 2015
Keterangan
0,787
reliabel
0,779
reliabel
0,811 0,769
reliabel reliabel
Berdasarkan tabel hasil uji reliabilitas di atas, dapat dilihat bahwa koefisien semua variabel diatas 0,60. Sehingga dapat disimpulkan bahwa instrument yang digunakan dalam penelitian ini reliabel. Dari hasil uji validitas dan reliabilitas yang telah dilakukan , maka dapat disimpulkan bahwa kuesioner sudah layak digunakan sebagai instrument penelitian. K. Tehnik Analisis Data Pengujian persyaratan analisis sebelum analisis data . uji persyaratan analisis meliputi uji normalitas, uji linearitas, dan uji asumsi klasik yaitu multikolinearitas dan heterokedastisitas. Hal ini dilakukan untuk memenuhi persyaratan data dengan menggunakan regresi berganda. 1. Uji Prasyarat Analisis Regresi a) Uji Normalitas Pengujian normalitas dilakukan dengan uji kolmogorov- smirnov yaitu tingkat kesesuaian antara distribusi sampel (skor observasi) dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
distribusi teoritisnya. Uji ini menentukan apakah skor dalam sampel berasal dari populasi yang memiliki distribusi teoritis. Secara singkat uji kolgomorov-smirnov mencakup perhitungan distribusi frekuensi kumula tif yang terjadi di bawah distribusi teoritisnya, serta membandingkanya dengan distribusi frekuensi kumulatif hasil observasi. Adapunrumus Uji Kolgomorov-Smirnov untuk uji normalitas sebagai berikut (Ghozali, 2002 : 36)
D = Maximum F0 (Xi) – SN) Xi) Keterangan: D
: Deviasi maximum
F0
: Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan
SN : Distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi Pengujian ini dengan dua pihak dengan kesalahan α = 5% pedoman pengambilan keputusan (Ghozali, 2002 : 37) adalah : a. Nilai signifikan atau probabilita < 0,05, maka distribusi adalah tidak normal. b. Nilai signifikan atau probabilita > 0,05, maka distribusi adalah normal. b) Uji Linieritas Uji linieritas digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat, uji linieritas dilakukan dengan menggunakan garis regresi dengan menguji nilai F. adapun rumus yang digunakan untuk mencari nilai F sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
F= Keterangan : F
: Harga bilangan regresi
S²TC : Tuna corak dicari dengan cara
S²G : Kekeliruan dicari dengan cara
(
)
( )
Setelah diperoleh f (F hitung) kemudian dikonsultasikan dengan taraf signifikan 5% dengan dk pembilang = (1-α), (k-2), (2-k), hipotesis model regresi linier ditolak. Apabila F hitung kurang f (1-α), (k-2), (2k), maka hipotesis variabel linier. 2.Uji Asumsi Klasik a. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dengan model regresi ditemukan adanya hubungan antar variabel bebas. Untuk mengetahui ada atau tidaknya multikolinearitas maka dapat digunakan ketentuan sebagai berikut (Ghozali,2001:91)
X² = [ n-1- -
(2k+5)In D
Keterangan : n
: Banyaknya prediktor
k
: Banyak variabel bebas
D : Nilai determinan korelasi X² : Perhitungan Multikolinearitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
In : Nilai linearitas Selanjutnya
dengan
bantuan
SPSS
16.0
diadakan
pengujian
Colenearity Statistic, maka akan diperoleh VIF (Variance Inflation Factor)
untuk
mengetahui
terjadi
tidaknya
multikolinearitas,
digunakan ketentuan sebagai berikut: Ho : tidak terdapat hubungan antar variabel independen Ha : terdapat hubungan antar variabel independen Keputusan ditentukan oleh nilai VIF. Apabila nilai VIF kurang dari 10, maka
Ho
diterima
yang
artinya
tidak
terdapat
hubungan
multikolinearitas. b. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas atau terjadi Heteroskedastisitas. Pada pengujian ini dilakukan dengan uji korelasi Spearman’s Rank Correlation Test (Firdaus, 2004:107). r1 =
(
)
Keterangan : r1
: Uji heteroskedastisitas
t dan t-1
:Observasi terakhir dan sebelumnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
n
: Variabel
d²
: Nilai determinan
selanjutnya dengan program SPSS 16.0 Untuk mengetahui ada atau tidak nya heteroskedasitas dapat digunakan ketentuan sebagai berikut : a. Jika probabilitas hitung > 0,05 maka tidak terjadi gejala hetroskedasitas. b. Jika
Probabilitas
Hitung
<
0,05
maka
terjadi
gejala
hetroskedasitas. 3. Analisis Regresi Berganda Analisis regresi berganda ini digunakan menjawab rumusan masalah pertama, kedua, dan ketiga yaitu untuk mengetahui penaruh variabel independen (pengetahuan anggota tentang koperasi, presepsi anggota tentang pelayanan koperasi, motivasi berkoperasi) bderpengaruh terhadap variabel dependen (partisipasi berkoperasi), maka rumus regresi berganda yang digunakan: Y = a + b1X1 + b2X2 +b3X3 Keterangan : Y
: Partisipasi berkoperasi
X1
: Pengetahuan anggota tentang koperasi
X2
: Presepsi anggota tentang pelayanan koperasi
X3
: Motivasi berkoperasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
4. Uji Hipotesis a. Uji t Uji t digunakan mengetahui apakah variabel-variabel independen secara parsial berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel dependen. Drajat signifikansi yang digunakan 0,05 atau sebesar 5%. Dalam penelitian ini uji t digunakan untuk pengujian hipotesis, tujunya untuk mengetahui koefisienregresi secara individual. Berikut ini: a.
Merumuskan hipotesis a)
Pengaruh pengetahuan anggota koperasi terhadap partisipasi berkoperasi siswa SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Ho : βi = 0, artinya pengetahuan anggota koperasi tidak berpengaruh positif signifikan terhadap partisipasi berkoperasi siswa. Ha : βi ≠ 0, artinya pengetahuan anggota koperasi berpengaruh positif signifikan terhadap partisipasi berkoperasi siswa.
b)
Pengaruh persepsi anggota tentang pelayanan koperasi terhadap partisipasi berkoperasi siswa SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Ho : βi = 0, artinya presepsi anggota tentang pelayanan koperasi tidak berpengaruh positif signifikan terhadap partisipasi berkoperasi siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
Ha : βi ≠ 0, artinya presepsi anggota tentang pelayanan koperasi berpengaruh positif signifikan terhadap partisipasi berkoperasi siswa. c)
Pengaruh
motivasi
berkoperasi
terhadap
partisipasi
berkoperasi siswa SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Ho : βi = 0, artinya motivasi berkoperasi tidak berpengaruh positif signifikan terhadap partisipasi berkoperasi siswa. Ha : βi ≠ 0, artinya motivasi berkoperasi berpengaruh positif signifikan terhadap partisipasi berkoperasi siswa. b. Menentukan daerah keputusan Untuk mengetahui kebenaran hipotesis digunakan kriteria sebagai berikutt: Ho diterima apabila – t (α/2;n-k) ≤ t hitung ≤ t (α/2;n-k), artinya tidak ada pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Ho ditolak apabila – t (α/2;n-k) > t hitung > t (α/2;n-k), artinya ada pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Dengan konsekuensi penerimaan Ha. c. Mengambil keputusan Nilai t tabel yang diperoleh kemudian dibandingkan nilai t hitung, jika t hitung lebih besar dari t tabel, maka Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel independent berpengaruh pada variabel dependen. Apabila t hitung lebih kecil dari t tabel, maka Ho diterima
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel independent tidak berpengaruh pada variabel dependen. b. Uji F Uji F digunakan untuk pengujian variabel secara simultan. Pengujian signifikansi terhadap koefisien korelasi ganda dapat menggunakan uji F dengan rumus (Sudjana, 2005): F=
(
)(
)
Keterangan : F
: Koefisien korelasi ganda
K
: Jumlah variabel independen
N
: Banyaknya anggota sampel
1) Pembuktian hipotesis ini menggunakan teknik regresi dengan bantuan SPSS 16.0 Pengaruh pengetahuan anggota koperasi, persepsi anggota tentang pelayanan koperasi, dan motivasi berkoperasi terhadap partisipasi berkoperasi siswa SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Ho : Tidak ada pengaruh positif signifikan pengetahuan anggota koperasi, persepsi anggota tentang pelayanan koperasi, dan motivasi berkoperasi terhadap partisipasi berkoperasi siswa SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Ha : Ada pengaruh positif signifikan pengetahuan anggota koperasi, persepsi anggota tentang pelayanan koperasi, dan motivasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
berkoperasi terhadap partisipasi berkoperasi siswa SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. 2) Menentukan level of signifikan (α) = 5% dengan level of confidance sebesar 95% dengan degree of freedom (df) = n-k 3) Menentukan daerah penerimaan dan penolakan hipotesis dengan kriteria sebagai berikut: Ho ditolak jika = F hitung < F table a, n-k Ha ditolak jika = F hitung > F table a, n-k 4) Menarik kesimpulan dengan membandingkan hasil dari, kemudian tentukan daerah penerimaan dan penolakanya. Apabila Ho ditolak dan Ha diterima maka pengetahuan anggota koperasi, presepsi anggota tentang pelayanan koperasi, dan motivasi berkoperasi berpengaruh positif terhadap partisipasi berkoperasi siswa SMA Negeri 1 Ngemplak , Sleman, Yogyakarta. 5. Koefisien Determinasi (R²) Harga R² atau Koefisien Determinasi dipergunakan untuk mengukur seberapa kemampuan model dalam menerangkan variasi model variabel terikat. Nilai koefisien determinasi adalah diantara 0 sampai dengan 1. Nilai yang mendekati 1 berarti variabel-variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Koperasi Sekolah SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta Koperasi Sekolah SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta didirikan pada tanggal 12 Juni 2013. Koperasi Sekolah di SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta didirikan atas prakarsa dari Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman Yogyakarta yaitu Basuki Jaka Purnama M. Pd. yang menunjuk Nur Hidayat S. Pd. selaku guru ekonomi untuk mendirikan Koperasi Sekolah. Ide untuk mendirikan Koperasi Sekolah tersebut didukung oleh para guru dan staf di setempat dengan harapan untuk mengembangkan bakat berkoperasi siswa, agar di kemudian hari dapat mengembangkan koperasi sebagai soko guru perekonomian. Maksud dan tujuan didirikan Koperasi Sekolah adalah untuk mendidik siswa-siswa berkoperasi agar memiliki jiwa koperasi dan untuk membentuk jiwa kewirausahaan. Selain itu, koperasi didirikan dengan maksud agar siswa belajar untuk mengatur keuangan dan belajar mandiri dan bertanggung jawab. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, siswa terjun langsung menjadi pengurus. Siswa menjadi pelaksana harian koperasi yaitu menjaga dan mengurus segala sesuatu yang berhubungan dengan koperasi. Koperasi buka setiap istirahat dan pulang sekolah. Sistem jaga koperasi bergantian sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
Untuk ketentuan keanggotaan Koperasi Sekolah SMA Negeri 1 Ngemplak,
Sleman, Yogyakarta adalah selama siswa tersebut masih
sekolah atau belajar di SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta dan membayar simpanan pokok. Sedangkan untuk permodalan Koperasi Sekolah di SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta untuk pertama kalinya berasal dari hibah dari SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Pada awalnya Koperasi Sekolah tidak ada pembagian SHU hanya modal dari simpanan pokok siswa akan dikembalikan pada saat kenaikan kelas. Kemudian seiring berjalannya waktu, permodalan tidak hanya berasal dari hibah SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta, tetapi juga berasal dari simpanan pokok dan juga cadangan dari keuntungan yang dihasilkan koperasi. Perangkat organisasi Koperasi Sekolah SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta seperti perangkat pada koperasi umumnya yaitu Rapat Anggota (RA), Pengurus, dan Pengawas. Rapat Anggota dilaksanakan tidak hanya setahun sekali tapi dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan koperasi. Ketika ada hal atau permasalahan yang harus segera diselesaikan maka akan langsung diadakan rapat anggota. Rapat Anggota hanya dihadiri oleh pengurus koperasi yang berasal dari perwakilan kelas. Di sini anggota hanya diaktifkan sebagai pelanggan saja. Sedangkan untuk pengurus koperasi dipilih berdasarkan asas demokrasi yaitu melalui pemilihan dari kelas ke kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
Calon pengurus berasal dari kemauan diri sendiri yaitu berdasarkan atas sukarela. Kemudian setelah ada calon pengurus baru diadakan pemillihan untuk menjadi Ketua, Wakil Ketua, Bendara, Sektretaris, dan pengurus lainnya. Perangkat yang ketiga adalah pengawas koperasi. Pengawas koperasi yaitu guru ekonomi SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman Yogyakarta. Selain menjadi pengawas koperasi, guru ekonomi juga berperan sebagai pembina koperasi. Bentuk pengawasannya berupa melihat keadaan koperasi entah itu persediaan barang-barang yang masih atau tidak, mengawasi keuangan koperasi dan juga pengelolaan koperasi. Koperasi Sekolah SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta selama berdiri hingga sekarang mengalami pasang surut. Banyak hal yang menjadi kendala bagi berkembangnya koperasi sekolah SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Kendala yang pertama berasal dari siswa. Terkadang siswa kurang termotivasi untuk memajukan koperasi. Koperasi terkadang terlihat tutup karena tidak ada yang jaga. Hal tersebut akan mempengaruhi kesehatan koperasi itu sendiri. Kendala yang kedua berasal dari guru selaku pembina dan pengurus koperasi. Karena waktu guru yang sedikit untuk membina dan mengawasi koperasi. Guru tersita oleh waktu mengajar yang padat sehingga kurang dalam pembinaan dan pengawasan koperasi. Akibatnya koperasi kurang lancar aktivitas usahanya. Namun mulai tahun 2014 kemarin, koperasi mulai berkembang kembali. Hal ini karena pengurus koperasi memiliki dedikasi dan tanggung jawab yang tinggi untuk memajukan koperasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
B. Lokasi Koperasi Lokasi koperasi terletak di SMA Negeri 1 Ngemplak Jl. JangkangManisrenggo Km 2, Bimomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta
C. Kegiatan Usaha Koperasi Usaha yang dilakukan koperasi sekolah SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta adalah: Toko Koperasi yang hanya menyediakan peralatan sekolah berupa : a. Buku tulis b. Pulpen, pensil, penghapus c. Stopmap d. Kertas HVS e. Kertas warna f. Buku gambar g. Bed pramuka dan OSIS h. Kerudung i. Ikat pinggang
D. Struktur Organisasi Koperasi Sekolah SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta Penasihat Koperasi
: Basuki Jaka Purnama, M. Pd.
Pengawas Koperasi
: Nur Hidayat, S. Pd.
Pembina Koperasi
: Nur Hidayat, S. Pd.
Ketua I
: Heti Nur Isnaini dari XI IPS 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
Ketua II
: Dimas Khairullah Asmara dari XA
Sekretaris I
: Vidya Windy Nurfatiar dari XI IPS 2
Sekretaris II
: Ariesta Nawangsari dari XD
Bendara I
: Difa Ikrima Mudzalifa dari XI IPS 2
Bendahara II
: Alma Halimah Sa’adah dari XC
Koord. Humas
: Mutiara Clarasati dari XI IPS 1
Sie Humas
: Novia Tensiani dari XI IPS 2
Koord. Belanja
: Aida Rahma Savitri dari XI IPS 2
Sie Belanja
: - Nurlaila Qodriwati dari XI IPA 1 - Avintya Iska Intansari dari XI IPA 1 - Hestina Wigati dari XI IPA 2 - Hasna Syifa Yuniva dari XI IPA 2 - Ulfi Miftahuljanah dari XA - Yuni Kurniasari dari XC - Fauzan Adina dari XB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
L. Deskripsi Data 1. Karakteristik Responden Data yang telah berhasil dikumpulkan dari lapangan responden sebanyak 79 orang yang kesemuanya merupakan anggota koperasi siswa SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Deskripsi karakteristik responden berikut digunakan untuk memberikan gambaran umum tentang responden dari jenis kelamin dan tingkatan kelas. a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Adapun karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 5.1. Jenis Kelamin Responden No Jenis Kelamin Frekuensi 1 Laki-laki 31 2 Perempuan 48 Jumlah 79 Sumber : Data Primer, diolah 2015.
Persentase 39% 61% 100%
Tabel di atas menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini lebih banyak berjenis kelamin perempuan, yaitu sebanyak 48 orang (61%), sedangkan responden laki-laki sebanyak 31 orang (39%).
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
b. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkatan Kelas Adapun karakteristik responden berdasarkan tingkatan kelas dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 5.2. Tingkatan Kelas No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Kelas Frekuensi XII IPA 1 4 XII IPA 2 9 XII IPS 1 5 XII IPS 2 4 XI IPA 1 6 XI IPA 2 5 XI IPS 1 8 XI IPS 2 8 XA 7 XB 9 XC 8 XD 6 Jumlah 79 Sumber : Data Primer, diolah 2015.
Persentase 5,06% 11,39% 6,33% 5,06% 7,59% 6,33% 10,13% 10,13% 8,87% 11,39% 10,13% 7,59% 100%
Tabel di atas menunjukkan bahwa responden penelitian tersebar di antara kelas X, XI, dan XII dengan rincian persebaran di antara kelas relatif merata yang berkisar antara 5,06% - 11,39%.
2. Deskripsi Variabel Analisis deskriptif bertujuan untuk mengetahui gambaran tentang pengetahuan anggota tentang koperasi (X1), persepsi anggota tentang pelayanan koperasi (X2), motivasi berkoperasi (X3),
dan partisipasi
berkoperasi (Y). Dalam pendeskripsian ini terdapat empat kriteria penilian jawaban
responden
terhadap
item
pertanyaan
dalam
instrumen
pengetahuan anggota tentang koperasi, persepsi anggota tentang pelayanan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
koperasi, motivasi berkoperasi, dan partisipasi berkoperasi. Jawaban pada item pertanyaan terdapat kriteria penilaian terhadap poin-poin yang ada. a. Deskripsi Variabel Partisipasi Berkoperasi Deskripsi data untuk variabel partisipasi berkoperasi yang diukur dengan 9 pertanyaan dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 5.3. Interpretasi Penilaian Partisipasi Berkoperasi Interval
Frekuensi
37 - 45 2 30 - 36 21 23 - 29 50 16 - 22 6 9 - 15 0 79 Total Sumber : Data Primer, diolah 2015.
Persentase 2,53% 26,58% 63,30% 7,59% 0% 100%
Interpretasi Penilaian Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat rendah
Tabel tersebut menggambarkan skor responden untuk variabel partisipasi berkoperasi. Sebagian besar responden memiliki jumlah skor pada kelas interval 23 - 29, yaitu sebanyak 50 orang (63,30%). Diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki partisipasi berkoperasi dalam kategori sedang. b. Deskripsi Variabel Pengetahuan Anggota tentang Koperasi Deskripsi data untuk variabel pengetahuan anggota tentang koperasi yang diukur dengan 17 pertanyaan dapat dilihat sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
Tabel 5.4. Hasil Rangkuman Jawaban Item Pengetahuan Anggota tentang Koperasi Nilai Test Pengetahuan Anggota Koperasi 1 85 2 80 3 75 4 70 5 65 6 60 7 55 8 50 9 45 Jumlah Sumber : Data Primer, diolah 2015. No
Frekuensi
Persentase
3 8 8 11 18 17 7 5 2 79
3,80% 10,13% 10,13% 13,92% 22,78% 21,52% 8,86% 6,33% 2,53% 100%
Tabel tersebut menggambarkan nilai responden untuk variabel pengetahuan anggota. Sebagian besar responden memiliki nilai 65 yaitu sebanyak 18 orang (22,78%). Diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan anggota tentang koperasi dalam kategori cukup. c. Deskripsi Variabel Persepsi Anggota tentang Pelayanan Koperasi Deskripsi data untuk variabel persepsi anggota tentang pelayanan koperasi yang diukur dengan 13 pertanyaan dapat dilihat sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
Tabel 5.5. Interpretasi Penilaian Persepsi Anggota tentang Pelayanan Koperasi Interval
Frekuensi
53 - 65 0 43 - 52 33 33 - 42 37 23 - 32 9 13 - 22 0 79 Total Sumber : Data Primer, diolah 2015.
Persentase 0% 41,77% 46,84% 11,39% 0% 100%
Interpretasi Penilaian Sangat positif Positif Cukup Negatif Sangat negatif
Tabel tersebut menggambarkan skor responden untuk variabel persepsi anggota tentang pelayanan koperasi. Sebagian besar responden memiliki skor pada kelas interval 33 - 42, yaitu sebanyak 37 (46,84%). Diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki presepsi anggota tentang pelayanan koperasi dalam kategori cukup. d. Deskripsi Variabel Motivasi Berkoperasi Deskripsi data untuk variabel motivasi berkoperasi yang diukur dengan 10 pertanyaan dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 5.6. Interpretasi Penilaian Motivasi Berkoperasi Interval
Frekuensi
42 - 50 1 34 - 41 7 26 - 33 60 18 - 25 11 10 - 17 0 79 Total Sumber : Data Primer, diolah 2015.
Persentase 1,27% 8,86% 75,95% 13,92% 0% 100%
Interpretasi Penilaian Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
Tabel tersebut menggambarkan jumlah skor responden untuk variabel motivasi berkoperasi. Sebagian besar responden memiliki skor pada kelas interval 26 - 33, yaitu sebanyak 60 orang (75,95%). Diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki motivasi berkoperasi dalam kategori sedang. M. Uji Prasyarat 1. Uji Normalitas Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Rumus Kolgomorov-smirnov menunjukan apakah data berdistribusi normal atau tidak penghitunganya dibantu dengan menggunakan program SPSS for windows relase 16.0. dasar pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas Jika nilai signifikan atau probabilitas < 0,05, maka distribusi adalah tidak normal dan nilai signifikan atau probabilitas > 0,05, maka distribusi adalah normal. Ringkasan uji normalitas sebaran dapat dilihat pada tabel di baawah ini.
Tabel 5.7. Ringkasan Hasil Uji Normalitas Kelas sig Pengetahuan Anggota 0,075 Koperasi (X1) Presepsi Anggota Terhadap 0,088 Pelayanan Koperasi (X2) Motivasi Berkoperasi (X3) 0,061 Partisipasi Berkoperasi (Y) 0,451 Sumber : Data Primer, diolah, 2015
Keterangan Normal Normal Normal Normal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
Hasil uji normalitas pada tabel di atas menunjukkan bahwa nilai Kolgomorov-smirnov untuk masing-masing variabel adalah 0,075; 0,088; 0;061; dan 0,45. Hal ini menunjukkan bahwa nilai signifikansi lebih besar daripada nilai tingkat kepercayaan (α = 0.05). Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa Ho diterima sehingga data residual berdistribusi normal. 2. Uji Linieritas Uji linieritas digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat, uji linieritas dilakukan dengan menggunakan garis regresi dengan menguji nilai F. untuk mencari nilai F hitung menggunakan SPSS for windows relase 16.0. Kriteria pengujian linieritas adalah sebagai berikut apabila probabilitas < 0,05 maka adalah linier. Ringkasan uji linieritas dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 5.8. Hasil Uji Linieritas Variabel
sig
Pengetahuan anggota koperasi terhadap 0,000 partisipasi berkoperasi Persepsi anggota tentang pelayanan koperasi terhadap 0,001 partisipasi berkoperasi Motivasi berkoperasi terhadap partisipasi 0,000 berkoperasi Sumber : Data Primer, diolah 2015
Keterangan Linier
Linier
Linier
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
a. Hubungan variabel pengetahuan anggota koperasi dengan partisipasi berkoperasi menunjukkan nilai sig 0,000 < dari α 0,05 maka dapat disimpulkan linier. b. Hubungan variabel persepsi anggota terhadap pelayanan koperasi dengan partisipasi berkoperasi menunjukkan nilai sig 0,001 < dari α 0,05 maka dapat disimpulkan linier . c. Hubungan variabel motivasi berkoperasi dengan partisipasi berkoperasi menunjukkan nilai sig 0,000 < dari α 0,05 maka dapat disimpulkan linier.
N. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Multikolineritas Uji multikolineritas bertujuan untuk menguji apakah dengan model regresi ditemukan adanya hubungan antar variabel bebas. Untuk mengetahui ada atau tidaknya multikolineritas maka selanjutnya dengan SPSS 16.0 diadakan pengujian Colenearity Statistic, maka akan diperoleh VIF (Variance Inflation Factor). Untuk mengetahui terjadi tidaknya multikolineritas, digunakan ketentuan sebagai berikut: jika VIF di bawah 10 dan nilai tolerance diatas 0,1 maka tidak terjadi gejala multikolineritas (Ghozali, 2001:91). Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
Tabel 5.9. Hasil Uji Multikolinearitas Colinearity Statistic Tolerance VIF
Model Pengetahuan anggota 0,819 koperasi (X1) Presepsi anggota tentang pelayanan 0,818 koperasi (X2) Motivasi berkoperasi 0,999 (X3) Sumber : Data Primer, diolah 2015
1,221 1,222 1,001
Hasil uji multikolinearitas (VIF) pada tabel diatas menunjukkan nilai VIF kurang dari 10 dan nilai tolerance lebih dari 0,1 maka model regresi tidak mengandung multikolinearitas. 2. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual yang diamati tidak memiliki varians yang konstan dari suatu observasi ke observasi lainya, maka terjadi homoskedastisitas dan jika berbeda terjadi heteroskedastisitas. Pengujian ini dilakukan dengan uji korelasi Spearman’s Rank Correlation Test. Dasar pengambilan keputusan adalah
dengan
membandingkan
nilai
signifikansi,
yaitu
jika
signifikansi > 0,05 maka tidak terjadi gejala heteroskedasitas dan jika signifikansi
< 0,05 maka terjadi gejala heteroskedasitas. Hasil uji
heteroskedastisitas (Spearman’s Rank Correlation) dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
Tabel 5.10. Hasil Uji Heteroskedastisitas Heteroscedasticity (Error Term) Spearman's
X1 Pengetahuan anggota
Correlation
rho
tentang koperasi
Coefficient
.021
Sig. (2-tailed)
.855
N X2 Persepsi anggota
79
Correlation
.075
tentang pelayanan koperasi Coefficient Sig. (2-tailed)
.511
N X3 Motivasi berkoperasi
79
Correlation
-.064
Coefficient Sig. (2-tailed)
.572
N
79
Sumber : Data Primer, diolah 2015 Hasil
uji
heteroskedastisitas
(Spearman’s
Rank
Correlation) menunjukkan bahwa tidak ada satupun variabel independen memiliki nilai signifikansi di bawah α = 0,05, maka dapat disimpulkan model regresi dapat digunakan tidak terdapat gejala heteroskedastisitas.
O. Analisis Data Analisis data untuk menjawab rumusan masalah yang telah disebutkan di awal dengan menggunakan uji regresi berganda. Analisis regresi berganda meliputi uji t, uji F, dan uji Determinasi. Pengujian ini menggunakan bantuan SPSS for windows relase 16.0 diperoleh hasil sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
1. Analisis Regresi Berganda Hasil regresi berganda digunakan untuk menunjukan ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependennya. Kriteria pengambilan keputusan yaitu apabila nilai p value (sig) < 0.05 atau t hitung lebih besar dari t tabel, artinya variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Berdasarkan hasil penghitungan analisis regresi berganda menggunakan bantuan SPSS for windows relase 16.0 diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 5.11. Hasil Analisis Regresi Berganda Coefficients
Model 1
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B (Constant)
a
Std. Error
.046
3.126
.574
.165
.131
.560
Beta
t
Sig. .015
.988
.308
3.472
.001
.052
.224
2.522
.014
.080
.559
6.968
.000
X1 Pengetahuan anggota tentang koperasi X2 Persepsi anggota tentang pelayanan koperasi X3 Motivasi berkoperasi
a. Dependent Variable: Y Partisipasi berkoperasi
Sumber : Data Primer, diolah, 2015 Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi linier berganda, dengan model persamaan regresi, sebagai beikut : Y = 0,046 + 0,574 X1 + 0,131 X2 + 0,560 X3 + e
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
Keterangan : Y : Partisipasi berkoperasi X1 : Pengetahuan anggota tentang koperasi X2 : Persepsi anggota tentang pelayanan koperasi X3 : Motivasi berkoperasi e
: Komponen kesalahan random (random error) Dari tabel di atas akan dijelaskan bagaimana pengaruh masing-masing
variabel bebas terhadap variabel terikat, sebagai berikut: a. Pengaruh pengetahuan anggota koperasi terhadap partisipasi berkoperasi Ho : pengetahuan anggota koperasi tidak berpengaruh secara positif signifikan terhadap partisipasi berkoperasi siswa SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Ha : pengetahuan anggota koperasi berpengaruh secara positif signifikan terhadap partisipasi berkoperasi siswa SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Dari tabel di atas diperoleh t hitung = 3,472 dengan nilai signifikansi = 0,001. Karena nilai signifikansi = 0,001 < α = 0,05, maka, Ho ditolak dan Ha diterima artinya pengetahuan anggota koperasi berpengaruh secara positif signifikan terhadap partisipasi berkoperasi siswa SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
b. Pengaruh persepsi anggota tentang pelayanan koperasi terhadap partisipasi berkoperasi Ho : persepsi anggota tentang pelayanan koperasi tidak berpengaruh secara positif signifikan terhadap partisipasi berkoperasi siswa SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Ha : persepsi anggota tentang pelayanan koperasi berpengaruh secara positif signifikan terhadap partisipasi berkoperasi siswa SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Dari tabel di atas diperoleh t hitung = 2,522 dengan nilai signifikansi = 0,014. Karena nilai signifikansi = 0,014 < α = 0,05, maka, Ho ditolak dan Ha diterima artinya persepsi anggota tentang pelayanan koperasi berpengaruh secara positif signifikan terhadap partisipasi berkoperasi siswa SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. c. Pengaruh motivasi berkoperasi terhadap partisipasi berkoperasi Ho : motivasi berkoperasi tidak berpengaruh secara positif signifikan terhadap partisipasi berkoperasi siswa SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Ha : motivasi berkoperasi berpengaruh secara positif signifikan terhadap partisipasi berkoperasi siswa SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Dari tabel di atas diperoleh t hitung = 6,968 dengan nilai signifikansi = 0,000. Karena nilai signifikansi = 0,000 < α = 0,05, maka,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
Ho ditolak dan Ha diterima artinya motivasi berkoperasi berpengaruh secara positif signifikan terhadap partisipasi berkoperasi siswa SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. 2. Uji F Uji F digunakan untuk membuktikan goodness of fit model (gm). Kriteria pengambilan keputusan yaitu apabila nilai p value (sig) < 0,05, maka dikatakan model tepat, yaitu bahwa pengetahuan anggota koperasi, persepsi anggota terhadap pelayanan koperasi, dan motivasi berkoperasi dapat digunakan sebagai prediktor partisipasi berkoperasi. Tabel 5.12. Hasil Uji F b
ANOVA Sum of Model 1
Squares
Mean Df
Square
Regression
511.982
3
170.661
Residual
476.626
75
6.355
Total
988.608
78
F
Sig.
26.854
.000
a
a. Predictors: (Constant), X3 Motivasi berkoperasi, X1 Pengetahuan anggota tentang koperasi, X2 Persepsi anggota tentang pelayanan koperasi b. Dependent Variable: Y Partisipasi berkoperasi
Sumber: Data Primer, diolah 2015 Berdasarkan hasil uji F, diketahui bahwa nilai sig = 0,000 < α = 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa pengetahuan anggota koperasi, persepsi siswa terhadap pelayanan koperasi, dan motivasi berkoperasi dapat digunakan sebagai prediktor partisipasi berkoperasi. Artinya, variansi di dalam pengetahuan anggota koperasi, persepsi siswa terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
pelayanan koperasi, dan motivasi berkoperasi mempengaruhi variansi di dalam partisipasi berkoperasi. 3. Koefisien Determinasi (R²) Harga R² atau Koefisien Determinasi dipergunakan untuk mengukur seberapa kemampuan model dalam menerangkan variansi variabel terikat yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Tabel 5.13. Hasil Uji R² b
Model Summary
Model 1
R
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square .720
a
.518
.499
2.521
a. Predictors: (Constant), X3 Motivasi berkoperasi, X1 Pengetahuan anggota tentang koperasi, X2 Persepsi anggota tentang pelayanan koperasi b. Dependent Variable: Y Partisipasi berkoperasi
Sumber: Data Primer, diolah 2015 Hasil uji R² diperoleh nilai R²
sebesar 0,518. Hal ini berarti 51,8%
variansi tingkat partisipasi koperasi dijelaskan oleh variabel pengetahuan anggota koperasi, persepsi anggota terhadap pelayanan koperasi, dan motivasi berkoperasi. Sedangkan sisanya sebesar (100% - 51,8%) = 48,2 % dijelaskan oleh variabel lain di luar model persamaan tersebut di atas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
P. Pembahasan 1. Pengaruh Pengetahuan Anggota Koperasi terhadap Partisipasi Berkoperasi Hasil pengujian hipotesis pertama menyatakan adanya pengaruh positif signifikan pengetahuan anggota koperasi terhadap partisipasi berkoperasi siswa SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta ( r = 0,574; sig = 0,001). Anggota yang memiliki pengetahuan baik mengenai koperasi dan gerak langkahnya, manfaat berkoperasi, tujuan koperasi akan mendorong anggota ikhlas melaksanakan kewajiban serta haknya untuk melakukan berbagai upaya dalam mengembangkan koperasi. Dengan pemahaman tersebut anggota akan berpartisipasi sehingga anggota bersama-sama akan dapat memanfaatkan koperasi untuk meningkatkan kesejahteraan bersama (Widiyanti, 1999: 53). Hal ini berarti bahwa pengetahuan anggota koperasi menjadi kunci seorang untuk tertarik atau tidaknya terhadap koperasi. Dikatakan seseorang tertarik apabila dia memiliki keinginan untuk bergabung dalam koperasi dengan mengikuti beragam kegiatan yang diadakan oleh koperasi sedangkan seseorang dikatakan tidak tertarik apabila dia tidak memiliki niat atau keinginan untuk bergabung dengan koperasi. Penelitian ini mengungkapkan bahwa semakin tinggi pengetahuan anggota koperasi maka semakin tinggi tingkat partisipasi anggota koperasi terhadap kegiatan di koperasi sekolah SMA N 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Dengan demikian, berdasarkan hasil pengujian hipotesis di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
atas dikatakan ada pengaruh positif signifikan pengetahuan anggota koperasi terhadap partisipasi berkoperasi siswa SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta.
2. Pengaruh Persepsi Anggota tentang Pelayanan Koperasi terhadap Partisipasi Berkoperasi Hipotesis kedua menyatakan adanya pengaruh positif signifikan persepsi anggota tentang pelayanan koperasi terhadap partisipasi berkoperasi siswa SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta ( r = 0,131; sig = 0,014). Layanan dapat memuaskan orang atau sekelompok orang yang dilayani. Pelayanan yang baik dari koperasi akan meningkatkan anggota untuk berpartisipasi secara aktif (Moenir 2010: 197). Demikian pula dengan koperasi sekolah. Koperasi sekolah bisa diterima dengan baik oleh anggota apabila pelayanan yang diberikan sesuai dengan bentuk dan kebutuhan anggota. Hal ini dapat meningkatkan partisipasi anggota. Persepsi anggota tentang pelayanan dibentuk oleh: kesesuaian pemenuhan kebutuhan anggota, sarana prasarana yang baik (keadaan fisik ruang dan gedung koperasi), harga dan kualitas barang serta jasa yang diberikan, kemanfaatan pelayanan usaha koperasi yang diterima, sikap pengurus (keramahan, kesopanan, sikap adil tak tidak pilih kasih pada pelanggan) serta sarana komunikasi yang dimiliki oleh penyedia layanan (informasi promosi barang), pelayanan dengan segera, akurat, dan memuaskan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
Penelitian ini mengungkapkan bahwa semakin positif persepsi anggota tentang pelayanan koperasi maka semakin tinggi tingkat partisipasi anggota koperasi terhadap kegiatan di koperasi sekolah SMA N 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Dengan demikian, berdasarkan hasil pengujian hipotesis di atas dikatakan ada pengaruh positif signifikan persepsi anggota tentang pelayanan koperasi terhadap partisipasi berkoperasi siswa SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta.
3. Pengaruh Motivasi Berkoperasi Terhadap Partisipasi Berkoperasi Hipotesis ketiga menyatakan adanya pengaruh positif signifikan motivasi berkoperasi terhadap partisipasi berkoperasi siswa SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta ( r = 0,560; sig = 0,000). Proses motivasi dimulai dari pengenalan akan kebutuhan anggota yang tidak terpenuhi. Kebutuhan yang belum terpenuhi membangkitkan seorang anggota untuk mencari jalan keluar untuk memenuhi kebutuhan tersebut dan melakukan kegiatan yang berorientasi pada tujuan. Jadi kebutuhan merupakan faktor penggerak yang akan memotivasi anggota untuk berpartisipasi aktif dalam koperasi. Kebutuhan anggota tersebut dipenuhi dalam koperasi sehingga semakin tinggi motivasi untuk berkoperasi maka semakin tinggi pula partisipasi aktif anggota. (Hendar & Kusnadi, 2010: 154). Penelitian ini mengungkapkan bahwa semakin tinggi motivasi berkoperasi maka semakin tinggi tingkat partisipasi anggota koperasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
terhadap kegiatan di koperasi sekolah SMA N 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Dengan demikinan, berdasarkan hasil pengujian hipotesis di atas dikatakan adanya pengaruh positif signifikan motivasi berkoperasi terhadap partisipasi berkoperasi siswa SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta.
4. Pengaruh pengetahuan anggota koperasi, persepsi anggota tentang pelayanan koperasi, dan motivasi berkoperasi terhadap partisipasi berkoperasi Hasil uji F menunjukkan bahwa nilai F hitung = 26,584 dengan sig = 0,000 < 0,05; sehingga dapat disimpulkan bahwa pengetahuan anggota koperasi, persepsi siswa terhadap pelayanan koperasi, dan motivasi berkoperasi dapat digunakan sebagai prediktor partisipasi berkoperasi. Besarnya pengaruh yang diberikan variabel pengetahuan anggota koperasi, persepsi anggota tentang pelayanan koperasi, dan motivasi berkoperasi terhadap partisipasi berkoperasi siswa SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta sebesar 51,8%, sedangkan 48,2 % dijelaskan oleh variabel lain diluar model persamaan tersebut di atas. Variabel lain yang mempengaruhi partisipasi berkoperasi yaitu: a. Jenis usaha koperasi Jenis usaha koperasi erat kaitanya dengan sesuatu yang dibutuhkan dan diinginkan anggota koperasi. Banyak jenis usaha koperasi yang bisa dipilih agar mampu menjawab kebutuhan anggota sehingga kesejahteraan anggota dapat terwujud. Beberapa jenis usaha koperasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
yaitu: koperasi konsumsi, koperasi simpan pinjam, koperasi jasa, koperasi serba usaha, koperasi produksi. Pemilihan jenis usaha koperasi yang tepat diharapkan dapat meningkatkan partisipasi anggota koperasi. Untuk dapat memilih jenis usaha koperasi yang tepat, maka perlu tahu kebutuhan anggota berasal dan lingkungannya. b. Lokasi atau letak koperasi Lokasi koperasi erat hubunganya dengan kemudahan bagi para anggota dan masyarakat untuk melakukan akses dan komunikasi dengan koperasi. Lokasi koperasi yang tepat sehingga mudah dilihat, dijangkau dan didatangi anggota jelas akan berpengaruh positif terhadap partisipasi anggota. c. Manajemen koperasi Manajemen koperasi erat kaitanya dengan pengembangan potensi yang semakin berkembang di dalam koperasi, baik dari anggota maupun pengembangan usaha koperasi. Dengan manajemen yang baik maka, akan meningkatkan partisipasi berkoperasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian
yang telah penulis lakukan dengan
membagikan kuesioner kepada 79 orang responden yang merupakan anggota koperasi SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Tingkat partisipasi berkoperasi siswa SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta termasuk dalam kategori cukup sehingga masih perlu ditingkatkan dengan cara meningkatkan pengetahuan anggota, pelayanan koperasi dan motivasi anggota. 2. Ada pengaruh positif signifikan pengetahuan anggota tentang koperasi terhadap partisipasi berkoperasi siswa SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. 3. Ada pengaruh positif signifikan persepsi anggota tentang pelayanan koperasi terhadap partisipasi berkoperasi siswa SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. 4. Ada pengaruh positif signifikan motivasi berkoperasi terhadap partisipasi berkoperasi siswa SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. 5. Pengetahuan anggota koperasi, persepsi siswa terhadap pelayanan koperasi, dan motivasi berkoperasi dapat digunakan sebagai prediktor partisipasi berkoperasi.
97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
B. Saran 1. Bagi SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta a. Pengetahuan siswa SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta perlu ditingkatkan karena berdasarkan hasil penelitian pengetahuan anggota koperasi berpengaruh terhadap partisipasi berkoperasi SMA Negeri 1 Ngemplak Sleman, Yogyakarta. Pengetahuan siswa SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta termasuk dalam kategori cukup. Untuk terus meningkatkan pengetahuan siswa tentang koperasi yang tinggi, butuh dukungan dari semua pihak termasuk kepala sekolah dan guru khususnya guru ekonomi. Sekolah bisa mengadakan seminar koperasi atau penyuluhan tentang koperasi agar siswa lebih memahami tentang koperasi sehingga motivasi dan partisipasi siswa akan semakin meningkat. b. Pelayanan koperasi siswa di SMA Negeri 1 Ngemplak Sleman, Yogyakarta perlu ditingkatkan karena berdasarkan hasil penelitian persepsi anggota tentang pelayanan koperasi berpengaruh terhadap partisipasi berkoperasi siswa SMA Negeri 1 Ngemplak Sleman, Yogyakarta. Pelayanan koperasi siswa di SMA Negeri 1 Ngemplak Sleman, Yogyakarta persepsi siswa tentang pelayanan koperasi masih dalam kategori cukup. Perlunya peningkatan pelayanan koperasi kepada anggota karena tujuan utama koperasi adalah untuk melayani anggotanya. Jadi agar siswa termotivasi untuk berpartisipasi dalam koperasi maka koperasi siswa harus memberikan pelayanan yang baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
terhadap anggotanya seperti memperbaiki sarana prasarana praktek koperasi (gedung koperasi, tata letak barang), menjaga kebersihan dan kerapihan koperasi agar siswa tertarik berbelanja di koperasi. Hal ini dibutuhkan peran dari sekolah dalam memperbaiki sarana prasarana praktek koperasi mengingat bahwa gedung koperasi masih sempit sehingga kurang menarik siswa berbelanja. c. Motivasi berkoperasi siswa di SMA Negeri 1 Ngemplak Sleman, Yogyakarta perlu ditingkatkan karena berdasarkan hasil penelitian persepsi anggota tentang pelayanan koperasi berpengaruh terhadap partisipasi berkoperasi siswa SMA Negeri 1 Ngemplak Sleman, Yogyakarta. Perlunya meningkatkan peran serta guru dan kepala sekolah dalam meningkatkan motivasi berkoperasi siswa SMA Negeri 1
Ngemplak,
Sleman,
Yogyakarta.
Melihat
bahwa
motivasi
berkoperasi siswa masih dalam kategori sedang. Agar koperasi siswa tetap berjalan maka dibutuhkan motivasi tidak dari siswanya saja tetapi dari pihak guru dan sekolah harus memiliki motivasi untuk memajukan koperasi. 2. Bagi Peneliti Selanjutnya a. Mengingat variabel bebas dalam penelitian ini hanya mencakup tiga variabel yang meliputi pengetahuan anggota, persepsi anggota tentang pelayanan koperasi, dan motivasi berkoperasi sedangkan, pengaruh sebesar 51,8 % maka, peneliti selanjutnya dapat menambah jumlah variabel bebas atau mengubah variabel bebas menjadi faktor lain yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
mempengaruhi partisipasi berkoperasi misalnya, jenis koperasi, lokasi koperasi, dan manajemen koperasi. Dengan demikian hasil penelitian ini akan lebih memberikan sumbangan yang lebih lengkap dan baik kepada responden. b. Untuk peneliti selanjutnya baik bila pengukuran variabel partisipasi berkoperasi dilakukan dengan sungguh-sungguh mengukur partisipasi anggota, misalnya dari frekuensi bertransaksi dan kehadiran dalam rapat anggota.
C. Keterbatasan Penelitian ini masih mengandung beberapa kelemahan, yaitu: 1. Variabel
partisipasi
berkoperasi
diukur
dengan
kuesioner
yang
menanyakan partisipasi responden. Pengukuran tidak sungguh-sungguh mengukur partisipasi anggota namun mengukur persepsi mereka atas partisipasinya. Oleh karenanya terbuka terhadap penilaian diri yang berlebih (overvalue) atau sebaliknya (undervalue). 2. Dalam penelitian ini penelitian ini hanya meneliti tiga faktor yang diduga mempengaruhi partisipasi berkoperasi, yaitu, pengetahuan anggota koperasi, persepsi anggota tentang pelayanan koperasi, dan motivasi berkoperasi. Masih banyak faktor lain yang bisa mempengaruhi partisipasi berkoperasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Anoraga, Panji & Widiyanti, Ninik. 1993. Dinamika Koperasi. Jakarta: PT Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 2007. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Baswir, Revrisond. 2000. Koperasi Indonesia. Yogyakarta: BPFE. Deputi Bidang Pengembangan SDM Kementerian Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah RI. 2010. Partisipasi Anggota Koperasi. Diambil pada tanggal 3 September 2014 Pkl. 17.10 dari http://www.smecda.com/Files/Dep_SDM/Buku_Saku_Koperasi/4_partisipas i_anggota_koperasi.pdf Firdaus, Muhamad. 2004. Ekonometrika Suatu Pendekatan Aplikatif. Jakarta : PT Bumi Aksara Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hasibuan, Malayu S.P. 2005. Organisasi dan Motivasi. Bandung: Bumi Aksara Hendar. 2010. Manajemen Perusahaan Koperasi. Erlangga: Jakarta. Hendar & Kusnadi. 2005. Ekonomi Koperasi (untuk perguruan tinggi). Jakarta: FEUI. Hendratno, Cholif. 2010. Pengaruh Persepsi Anggota Tentang Pelayanan Koperasi dan Motivasi Berkoperasi Terhadap Partisipasi Anggota di Primkoppol Resor Klaten. Skripsi. UNY. Hudiyanto. 2002. Sistem Koperasi, Ideologi dan Pengelolaan. Yogyakarta: UII Press Yogyakarta (IKAPI). Masidjo. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa Di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
Moenir, H.A.S. 2010. Manajemen Pelayanan Umum Indonesia. Bumi aksara: Jakarta. Nur, Andri & Sumiarti. 2000. Metodologi Penelitian. Jakarta : Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Kosgoro. Ropke, Jochen. 2003. Ekonomi Koperasi Teori dan Praktek (Alih Bahasa: Hj. Sri Djatnika, S.E.,M.Si). Jakarta: Salemba Empat Setiawan, Achmad Hendra. 2004. “Penigkatan Partisipasi Anggota Dalam Rangka Menunjang Pengembangan Usaha Koperasi”. Jurnal FE (Vol. 1 Nomor 1). Hlm. 39-44. Diambil pada tanggal 13 September 2014 Pkl. 17.09 dari http://eprints.undip.ac.id/13970/1/Peningkaatan_Partisipasi_Anggota_Dalam_Rang ka....by_Achmad_Hendra_Setiawan_%28OK%29.pdf
Subandi. 2010. Ekonomi Koperasi (Teori dan Praktek). Bandung: Alfabeta Subyakto, Harsoyono & Cahyono, Bambang Tri. (1983). Ekonomi Koperasi. Yogyakarta: Liberty Sudjana. 2005. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta. Sunarti. 2007. Pengaruh Persepsi Anggota Tentang Pelayanan Koperasi dan Pengetahuan Perkoperasian Anggota Terhadap Partisipasi Anggota di KUD Godean Kecamatan Godean Kabupaten Sleman. Skripsi. UNY. Suwandi, Ima. 1982. Seluk Liku Koperasi Sekolah. Jakarta: Bhratara Karya Aksara. Tim Penyusun Kamus. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Partomo, Tiktik S. & Soejoedono, Abd Rachman 2002. Ekonomi Skala Kecil/Menengah dan Koperasi. Jakarta: Ghalia Indonesia. Walgito, Bimo. 2004. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
Widiastuti, Tutik. 2013. Kontribusi Status Sosial Ekonomi Anggota, Layanan Prima, dan Lama Bergabung Menjadi Anggota Terhadap Partisipasi Anggota di Koperasi Sami Aji Kecamatan Subah. Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Skripsi. USD. Widiyanti, Ninik. 1999. Manajemen Koperasi. Jakarta: PT Rineka Cipta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
Lampiran 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
Lampiran 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
Lampiran 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
Lampiran 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110
Lampiran 2 Hal : Pengisian Kuesioner KepadaYth. Anggota Koperasi Sekolah SMA Negeri 1 Ngemplak Di Bimomartani,Ngemplak,Sleman,Yogyakarta
Dengan Hormat, Saya Dhara Rima Pangestuti mahasiswa Pogram Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang sedang melakukan penelitian ilmiah untuk penulisan skripsi, guna menyelesaikan studi saya. Untuk keperluan tersebut, dengan rendah hati saya mohon kesediaan saudara untuk terlibat dalam penelitian saya dengan mengisi kuesioner terlampir. Kuesioner ini terdiri dari sejumlah pertanyaan tentang pengetahuan koperasi,
presepsi
siswa tentang pelayanan
koperasi,
motivasi
berkoperasi, dan partisipasi berkoperasi siswa SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Penelitian ini akan sangat terbantu apabila saudara mengembalikan kuesioner ini yang telah terisi penuh. Demi keberhasilan penelitian ini, saya mohon kesediaan saudara untuk mengisi setiap pertanyaan yang ada sesuai dengan keadaan yang saudara rasakan. Peneliti menjamin penuh kerahasiaan jawaban yang saudara berikan. Jawaban tersebut hanya digunakan untuk penelitian. Demikian permohonan saya, atas kesediaan dan partisipasi saudara untuk meluangkan waktu mengisi kuesioner ini, saya ucapkan banyak terimakasih.
Yogyakarta, 28 Agustus 2015 Hormat Saya,
Dhara Rima Pangestuti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
ANGKET PENELITIAN
I. IDENTITAS RESPONDEN 1. NAMA : 2. KELAS : II. DAFTAR PERTANYAAN A. PENGETAHUAN ANGGOTA TENTANG KOPERASI Petunjuk pengisian : Silahkan member tanda ( X ) pada pilihan jawaban yang dianggap paling benar, dengan ketentuan sebagai berikut: B = Benar S = Salah No 1 2
3 4 5
6 7 8 9
10
11
Pertanyaan Koperasi sekolah merupakan sarana atau alat untuk mempertinggi kesejahteraan. Koperasi sekolah adalah koperasi yang didirikan di lingkungan sekolah yang anggota-anggotanya terdiri atas siswa sekolah dengan bimbingan guru. Tujuan koperasi sekolah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan anggota. Syarat untuk menjadi pengurus koperasi tidak harus memiliki modal yang besar. Koperasi sekolah didirikan untuk melatih siswa dalam kegiatan ekonomi mengembangkan rasa tanggung jawab, disiplin, setia kawan, dan jiwa demokratis para siswa yang sangat berguna bagi pembangunan bangsa dan negara. Koperasi sekolah didirikan berdasar azas kekeluargaan. Koperasi sekolah didirikan berlandaskan untuk mencari keuntungan Koperasi sekolah bentuknya badan usaha tidak berbadan hukum. Fungsi koperasi sekolah salah satunya adalah menunjang program pembangunan pemerintah melalui sektor perkoperasian melalui pendidikan dan menumbuhkan kesadaran berkoperasi di kalangan siswa. Simpanan pokok, yaitu sejumlah uang yang dibayarkan oleh setiap anggota koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan wajib, yaitu sejumlah uang yang diserahkan oleh anggota dalam jumlah tertentu yang mungkin tidak
B
S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
sama antar anggota. Mematuhi Anggaran Dasar dan anggaran rumah tangga serta keputusan yang telah disepakati dalam rapat anggota dan berpartisipasi dan memelihara kebersamaan berdasar atas asas kekeluargaan merupakan kewajiban anggota koperasi. Menghadiri, menyatakan pendapat, dan memberikan suara dalam rapat anggota dan memilih atau dipilih menjadi anggota pengurus atau pengawas merupakan hak anggota koperasi. Apabila tidak diperoleh keputusan dengan musyawarah dan mufakat, maka pengambilan keputusan dilakukan melalui rapat anggota. Simpanan sukarela hendaknya ditetapkan berdasarkan kemampuan para anggota. Anggota koperasi mempunyai hak untuk memanfaatkan koperasi dan mendapatkan pelayanan yang sama antar sesama anggota koperasi. Bidang usaha koperasi seharusnya dipilh atau ditentukan pada bidang yang berkaitan langsung dengan kepentingan anggota. Sisa Hasil Usaha (SHU) yang diperoleh koperasi dibagikan kepada anggota. Prinsip kegiatan koperasi sekolah menyangkut masalah sosial, ekonomi, maupun edukatif. Bila ada pengurus yang tidak jujur maka , anggotakoperasi mempunyai hak untuk menegur atau mengingatkan.
12
13
14
15 16
17
18 19 20
B. PRESEPSI ANGGOTA TENTANG PELAYANAN KOPERASI Petunjuk pengisian : Silahkan memberi tanda ( X ) pada pilihan jawaban yang dianggap paling benar, dengan ketentuan sebagai berikut: STS : Sangat Tidak Setuju TS : Tidak Setuju R : Ragu S : Setuju SS : Sangat Setuju No 1
2
Pertanyaan Koperasi sekolah menyediakan peralatan sekolah yang saya butuhkan Barang yang dijual di koperasi
STS
TS
R
S
SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
13 14 15
sekolah sesuai dengan kebutuhan saya Barang dagangan yang disediakan di koperasi sekolah lengkap Harga barang di koperasi sekolah lebih terjangkau Kualitas barang yang dijual baik Tata ruang koperasi sekolah baik memudahkan untuk berbelanja Gedung koperasi sekolah sempit Gedung koperasi sekolah bersih dan rapi Saya merasa puas berbelanja di koperasi sekolah Petugas koperasi melayani dengan baik Koperasi sekolah sering tutup karena tidak ada yang jaga Dengan adanya koperasi sekolah saya lebih mudah dalam memenuhi kebutuhan peralatan sekolah Pengurus koperasi adil dalam melayani anggota Petugas kopersi ramah dan sopan saat melayani pembeli Koperasi sekolah sering melakukan promosi barang
C. MOTIVASI BERKOPERASI Petunjuk pengisian : Silahkan memberi tanda ( X ) pada pilihan jawaban yang dianggap paling benar, dengan ketentuan sebagai berikut: STS : Sangat Tidak Setuju TS : Tidak Setuju R : Ragu S : Setuju SS : Sangat Setuju No 1
2
Pertanyaan Saya tertarik menjadi anggota koperasi karena motivasi saya sendiri untuk berkopersi. Saya tertarik menjadi anggota koperasi karena hanya ikut-ikutan teman saja.
STS
TS
R
S
SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114
3
4
5 6 7
8
9
10
Saya tertarik menjadi anggota koperasi karena saya merasa aman ikut dalam koperasi. Saya tertarik menjadi anggota koperasi karena prosedurnya mudah untuk menjadi anggota koperasi sekolah Saya tidak tertarik untuk menjadi anggota dan pengurus koperasi Dengan menjadi anggota koperasi saya bias mendapatkan keuntungan Saya menjadi pengurus koperasi untuk memajukan koperasi dengan memberikan gagasan yang membangun Saya ikut serta dalam kegiatan koperasi ini menambah pengalaman saya tentang kegiatan koperasi Dengan ikut serta menjadi anggota maupun pengurus koperasi saya dapat berlatih bekerjasama dengan teman dan tanggung jawab Saya sangat senang berorganisasi sehingga saya sangat berantusias terlibat dalam kegiatan koperasi ini.
D. PARTISIPASI BERKOPERASI Petunjuk pengisian : Silahkan memberi tanda ( X ) pada pilihan jawaban yang dianggap paling benar, dengan ketentuan sebagai berikut: STS : Sangat Tidak Setuju TS : Tidak Setuju R : Ragu S : Setuju SS : Sangat Setuju N o 1 2
Pertanyaan Pada umumnya anggota koperasi secara rutin mengikuti rapat anggota Anggota koperasi sering memberi gagasan penting dalam setiap rapat anggota
STS
TS
R
S
SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115
3
Saya aktif dalam kegiatan koperasi sekolah 4 Saya selalu hadir saat ada kegitan di koperasi sekolah 5 Sebagai anggota koperasi saya sering menyetor simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan sukarela 6 Para anggota koperasi menggunakan fasilitas yang disediakan koperasi dengan baik 7 Saya sering melakukan pembelian barang di koperasi 8 Saya selalu memberikan kritik dan saran kepada koperasi sekolah agar lebih baik 9 Saya bersedia mengawasi koperasi sekolah agar berjalan dengan baik 10 Saya selalu tertib saat mendapat giliran jaga koperasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117
Lampiran 3 1.VALIDITAS DAN RELIABILITAS X1
Reliability Case Processing Summary N Cases
Valid a
Excluded Total
% 30
100.0
0
.0
30
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
Part 1
Value
.647
N of Items Part 2
Value
10
.688
N of Items
10
Total N of Items
Spearman-Brown Coefficient
b
20
Correlation Between Forms
.649
Equal Length
.787
Unequal Length
.787
Guttman Split-Half Coefficient
.786
a. The items are: Pak1 Pengetahuan anggota tentang koperasi, Pak2, Pak3, Pak4, Pak5, Pak6, Pak7, Pak8, Pak9, Pak10. b. The items are: Pak11, Pak12, Pak13, Pak14, Pak15, Pak16, Pak17, Pak18, Pak19, Pak20.
a
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item Item Deleted Pak1 Pengetahuan anggota
Item Deleted
Total Correlation
Deleted
10.70
17.183
.441
.785
Pak2
10.63
17.275
.438
.786
Pak3
10.53
17.637
.396
.788
Pak4
10.60
19.076
-.010
.810
Pak5
10.70
17.045
.476
.783
Pak6
10.93
17.306
.418
.787
Pak7
10.63
17.413
.402
.788
Pak8
10.97
17.275
.438
.786
Pak9
10.63
17.137
.475
.783
Pak10
10.63
18.930
.022
.809
Pak11
10.83
17.316
.397
.788
Pak12
10.70
17.183
.441
.785
Pak13
11.00
17.517
.389
.788
Pak14
11.00
19.379
-.084
.814
Pak15
10.60
17.490
.396
.788
Pak16
10.57
17.013
.549
.780
Pak17
10.87
17.223
.424
.786
Pak18
10.67
17.264
.429
.786
Pak19
10.80
17.338
.391
.788
Pak20
10.70
17.183
.441
.785
tentang koperasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119
2. VALIDITAS DAN RELIABILITAS X2
Reliability Case Processing Summary N Cases
Valid a
Excluded Total
% 30
100.0
0
.0
30
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .779
15
Item-Total Statistics
Ppk1 Perseps ianggota
Scale Mean
Scale
Corrected
Cronbach's
if Item
Variance if
Item-Total
Alpha if Item
Deleted
Item Deleted
Correlation
Deleted
47.87
27.499
.475
.758
Ppk2
48.40
27.421
.584
.749
Ppk3
47.97
32.861
-.027
.796
Ppk4
48.57
30.323
.470
.765
Ppk5
47.70
30.838
.434
.768
Ppk6
48.13
29.361
.417
.764
Ppk7
48.07
30.064
.432
.765
Ppk8
48.43
28.944
.425
.763
Ppk9
49.03
29.757
.449
.763
Ppk10
48.97
28.378
.441
.762
Ppk11
49.50
31.914
.037
.799
Ppk12
48.43
26.875
.455
.761
tentang pelayanan koperasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120
Ppk13
48.07
29.168
.431
.763
Ppk14
48.17
27.592
.529
.753
Ppk15
49.77
28.323
.406
.765
3. VALIDITAS DAN RELIABILITAS X3
Reliability Case Processing Summary N Cases
Valid a
Excluded Total
% 30
100.0
0
.0
30
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .811
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121
Item-Total Statistics Cronbach's Alpha if Scale Mean if Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Item Deleted
Total Correlation
Item Deleted
Mbk1 Motivasi berkoperasi
25.73
21.099
.490
.796
Mbk2
24.17
23.316
.400
.803
Mbk3
25.63
22.378
.475
.795
Mbk4
24.67
20.368
.834
.757
Mbk5
24.97
24.861
.396
.805
Mbk6
24.47
21.637
.440
.802
Mbk7
25.67
22.575
.407
.804
Mbk8
24.50
21.155
.661
.775
Mbk9
24.53
23.706
.414
.802
Mbk10
24.67
21.540
.484
.795
4.Validitas dan Reliabilitas Y
Reliability Case Processing Summary N Cases
Valid a
Excluded Total
% 30
100.0
0
.0
30
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .769
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Item Deleted
Total Correlation
Alpha if Item Deleted
Pbk1 Partisipasi berkoperasi
24.83
22.557
.428
.757
Pbk2
25.63
19.206
.466
.747
Pbk3
25.53
23.085
.112
.789
Pbk4
24.53
18.602
.802
.704
Pbk5
24.20
21.269
.404
.754
Pbk6
24.33
19.471
.455
.748
Pbk7
25.53
20.326
.404
.755
Pbk8
24.37
19.344
.631
.724
Pbk9
24.30
21.114
.385
.756
Pbk10
24.53
19.982
.402
.756
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124
Lampiran 4 1.UJI NORMALITAS One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test X1
X2 Persepsi
Pengetahuan
anggota
anggota
tentang
tentang
pelayanan
koperasi
koperasi
N Normal Parameters
a,,b
X3 Motivasi Y Partisipasi berkoperasi
berkoperasi
79
79
79
79
Mean
10.11
40.72
29.37
27.62
Std. Deviation
1.908
6.074
3.556
3.560
Most Extreme
Absolute
.144
.140
.149
.097
Differences
Positive
.144
.110
.149
.093
Negative
-.102
-.140
-.122
-.097
1.280
1.249
1.322
.859
.075
.088
.061
.451
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
2. UJI LINIERITAS Report Y Partisipasi berkoperasi X1 Pengetahuan anggota tentang koperasi
Mean
N
Std. Deviation
6
21.00
2
.000
7
27.00
5
3.391
8
26.43
7
4.791
9
27.18
17
3.941
10
27.28
18
2.137
11
28.45
11
1.864
12
26.88
8
3.603
13
29.38
8
2.200
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125
14
34.67
3
3.786
Total
27.62
79
3.560
ANOVA Table Sum of Squares Y Partisipasi
Between
berkoperasi * X1
Groups
Mean df
Square
F
Sig.
(Combined)
290.668
8
36.333
3.644 .001
Linearity
155.914
1
155.914
15.637 .000
134.754
7
19.251
1.931 .077
Within Groups
697.940
70
9.971
Total
988.608
78
Pengetahuan Deviation from
anggota tentang
Linearity
koperasi
Measures of Association R
R Squared
Eta
Eta Squared
Y Partisipasi berkoperasi * X1 Pengetahuan anggota tentang
.397
.158
.542
.294
koperasi
Report Y Partisipasi berkoperasi X2 Persepsi anggota tentang pelayanank operasi
Mean
N
Std. Deviation
31
23.00
3
4.359
32
25.00
6
3.688
33
24.25
4
2.217
34
25.25
4
2.986
35
25.00
2
.000
36
30.00
3
2.646
37
28.13
8
4.121
38
31.25
4
4.573
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126
39
27.00
3
4.583
40
28.00
2
1.414
41
29.00
5
2.915
42
25.00
2
1.414
43
27.50
2
2.121
44
28.00
4
2.309
45
27.00
1
.
46
30.00
3
2.646
47
27.17
6
1.329
48
27.75
8
1.581
49
30.44
9
4.035
Total
27.62
79
3.560
ANOVA Table Sum of
Mean
Squares Y Partisipasi
Between
df
Square
F
(Combined)
374.427
18
Linearity
133.418
1
241.009
17
14.177
Within Groups
614.181
60
10.236
Total
988.608
78
berkoperasi * X2 Groups
20.802
Sig.
2.032
.021
133.418 1.303E1
.001
Persepsi Deviation from
anggota tentang
Linearity
pelayanan koperasi
Measures of Association R
R Squared
Eta
Eta Squared
Y Partisipasi berkoperasi * X2 Persepsi anggota tentang pelayanan koperasi
.367
.135
.615
.379
1.385
.176
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127
Report Y Partisipasi berkoperasi X3 Motivasi berkoperasi
Mean
N
Std. Deviation
22
26.00
2
8.485
23
23.00
1
.
24
25.50
2
4.950
25
25.67
6
2.944
26
24.00
1
.
27
28.17
6
3.251
28
27.00
15
2.535
29
26.33
15
3.063
30
26.71
7
1.799
31
28.40
5
2.608
32
29.40
5
2.702
33
29.50
6
2.074
34
30.20
5
3.768
35
28.00
1
.
41
39.00
1
.
43
38.00
1
.
Total
27.62
79
3.560
ANOVA Table Sum of Squares Y Partisipasi
Between
Mean df
Square
(Combined)
420.479
15
Linearity
311.176
1
Deviation from Linearity
109.303
14
7.807
Within Groups
568.129
63
9.018
Total
988.608
78
berkoperasi * X3 Groups
28.032
F
Sig.
3.108
.001
311.176 34.506
.000
Motivasi berkoperasi
.866
.598
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128
Measures of Association R Y Partisipasi berkoperasi * X3 Motivasi berkoperasi
R Squared .561
.315
Eta .652
Eta Squared .425
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 130
Lampiran 5 1. UJI MULTIKOLINEARITAS Coefficients
a
Standardize
Model 1
Unstandardized
d
Collinearity
Coefficients
Coefficients
Statistics
B (Constant)
Std. Error
.046
3.126
.574
.165
.131
.560
Beta
t
Sig.
Tolerance
VIF
.015
.988
.308
3.472
.001
.819
1.221
.052
.224
2.522
.014
.818
1.222
.080
.559
6.968
.000
.999
1.001
X1 Pengetahuan anggota tentang koperasi X2 Persepsi anggota tentang pelayanan koperasi X3 Motivasi berkoperasi a.
Dependent Variable: Y Partisipasi berkoperasi
2. UJI HETEROSKEDASTISITAS Heteroscedasticity (Error Term) Spearman's rho
X1 Pengetahuan anggota tentang koperasi
Correlation Coefficient
.021
Sig. (2-tailed)
.855
N X2 Persepsi anggota tentang pelayanan koperasi
Correlation Coefficient
.075
Sig. (2-tailed)
.511
N X3 Motivasi berkoperasi
79
Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N
79 -.064 .572 79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 132
Lampiran 6
Regression Descriptive Statistics Mean
Std. Deviation
N
Y Partisipasi berkoperasi
27.62
3.560
79
X1 Pengetahuan anggota tentang koperasi
10.11
1.908
79
X2 Persepsi anggota tentang pelayanan koperasi
40.72
6.074
79
X3 Motivasi berkoperasi
29.37
3.556
79
Variables Entered/Removed Model 1
Variables Entered
Variables Removed
X3 Motivasi berkoperasi, X1 Pengetahuan anggota tentang
. Enter
koperasi, X2 Persepsi anggota tentang a
pelayanan koperasi
a. All requested variables entered. b
Model Summary
Model 1
Method
R
R Square .720
a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.518
.499
2.521
a. Predictors: (Constant), X3 Motivasiberkoperasi, X1 Pengetahuan anggota tentang koperasi, X2 Persepsi anggota tentang pelayanan koperasi b. Dependent Variable: Y Partisipasi berkoperasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 133
b
ANOVA Model 1
Sum of Squares
Df
Mean Square
Regression
511.982
3
170.661
Residual
476.626
75
6.355
Total
988.608
78
F
Sig.
26.854
.000
a
a. Predictors: (Constant), X3 Motivasi berkoperasi, X1 Pengetahuan anggota tentang koperasi, X2 Persepsi anggota tentang pelayanan koperasi b. Dependent Variable: Y Partisipasi berkoperasi
Coefficients
a
Standardize
Model 1
Unstandardized
d
Collinearity
Coefficients
Coefficients
Statistics
B (Constant)
Std. Error
.046
3.126
.574
.165
.131
.560
Beta
t
Sig.
Tolerance
VIF
.015
.988
.308
3.472
.001
.819
1.221
.052
.224
2.522
.014
.818
1.222
.080
.559
6.968
.000
.999
1.001
X1 Pengetahuan anggota tentang koperasi X2 Persepsi anggota tentang pelayanan koperasi X3 Motivasi berkoperasi
a. Dependent Variable: Y Partisipasi berkoperasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 135
Penghitungan pengkategorian skor
Penelitian ini terdiri dari partisipasi siswa berkoperasi dengan 9 item soal dengan skor minimal peritem
1 dan skor maksimal per item 5. Sehingga
diperoleh skor maksimal setiap variabel sebesar untuk mengkategorikan setiap skor perolehan besarnya dapat diketahui melalui perhitungan sebagai berikut: Skor maksimal : 9 x 5 = 45 Skor minimal : 9 x 1 = 9 Range
:
36
Kelas interval : 5 Interval kelas : 36 / 5 = 7,2 = 7 Dari interval diatas dapat dibuat batasan sebagai berikut: Interval
37-45 30-36 23-29 16-22 9-15
Kategori Partisipasi Siswa Berkoperasi Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat rendah
Penelitian ini terdiri dari pengetahuan anggota koperasi yang terdiri dari 17 item dengan jawaban benar mendapat skor 1 dan jawaban salah mendapat skor 0. Sehingga diperoleh skor maksimal setiap variabel sebesar untuk mengkategorikan setiap skor dapat diketahui melalui perhitungan sebagai berikut: Nilai = jml skor benar+3 = hasil x10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 136
Skor Test Pengetahuan Anggota Koperasi 14 13 12 11 10 9 8 7 6
nilai 85 80 75 70 65 60 55 50 45
Penelitian ini terdiri dari presepsi anggota tentang pelayanan koperasi yang terdiri dari 13 item dengan skor minimal peritem 1 dan skor maksimal per item 5. Sehingga diperoleh skor maksimal setiap variabel sebesar untuk mengkategorikan setiap skor dapat diketahui melalui perhitungan sebagai berikut: Skor maksimal : 13 x 5 = 65 Skor minimal : 13 x 1 = 13 Range
:
52
Kelas interval : 5 Interval kelas : 52 / 5 = 10,4 = 10 Dari interval diatas dapatdibuat batasan sebagai berikut: Interval
53-65 43-52 33-42 23-32 13-22
Kategori Presepsi Siswa Terhadap Pelayanan Koperasi Sangat positif Positif Cukup Negatif Sangat negatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 137
Penelitian ini terdiri dari motivasi berkoperasi dengan 10 item soal dengan skor minimal peritem 1 dan skor maksimal per item 5. Sehingga diperoleh skor maksimal setiap variabel sebesar untuk mengkategorikan setiap skor perolehan besarnya dapat diketahui melalui perhitungan sebagai berikut: Skor maksimal : 10 x 5 = 50 Skor minimal : 10 x 1 = 10 Range
:
40
Kelas interval : 5 Interval kelas : 40 / 5 = 8 Dari interval diatas dapat dibuat batasan sebagai berikut: Interval 42-50 34-41 26-33 18-25 10-17
Kategori Motivasi Berkoperasi Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pengetahuan anggota tentang koperasi No 1
Pak1 0
Pak2 1
Pak3 1
Pak4 1
Pak5 0
Pak6 1
Pak7 0
Pak8 1
Pak9 0
Pak10 0
Pak11 0
Pak12 0
Pak13 0
Pak14 0
Pak15 1
Pak16 0
Pak17 1
2
0
0
1
1
0
1
0
0
1
1
0
1
1
0
1
0
0
3
1
0
1
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
1
0
1
4
1
1
1
1
0
1
0
1
0
1
0
0
0
0
1
0
0
5
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
6
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
0
1
0
1
7
0
1
0
1
0
0
1
1
0
1
0
1
0
0
1
0
1
8
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
0
0
1
0
1
9
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
1
1
0
1
0
1
10
1
1
1
1
0
0
0
0
0
1
0
1
1
0
1
0
0
11
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
0
1
12
1
1
0
1
1
1
0
1
0
0
0
0
1
0
1
0
0
13
1
1
0
1
1
1
0
1
0
1
0
0
0
0
1
0
1
14
0
0
1
1
1
1
0
1
0
1
0
1
0
0
1
0
0
15
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
0
1
16
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
0
1
0
1
17
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
0
1
0
1
18
1
0
0
1
0
1
0
1
0
1
1
1
1
0
1
0
0
19
1
1
0
1
1
1
0
1
0
0
0
0
1
0
1
0
1
20
1
0
0
1
1
1
0
1
0
1
0
1
1
0
1
0
0
21
1
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
1
0
1
0
0
22
1
1
0
0
1
1
0
0
0
1
1
1
1
0
1
1
0
23
1
1
0
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
0
1
24
1
0
0
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
0
139
jml
7 8 10 8 11 12 8 12 11 8 11 8 9 8 13 12 12 9 9 9 9 10 12 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
0
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
26
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
27
0
1
0
0
1
0
1
1
1
0
0
1
1
0
0
0
0
28
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
0
0
29
1
1
1
0
1
1
0
0
0
1
0
1
1
0
1
0
1
30
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
0
31
1
1
0
0
1
1
0
0
0
1
0
1
1
0
1
1
1
32
1
1
0
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
0
33
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
0
1
0
0
1
0
0
34
1
1
1
0
1
1
0
0
0
1
0
1
1
0
1
1
0
35
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
0
36
1
1
0
0
0
1
0
1
0
0
0
1
1
0
1
1
1
37
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
0
1
38
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
0
1
1
0
39
1
1
1
0
1
1
0
1
1
0
1
0
1
0
1
0
1
40
1
0
1
0
1
1
0
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
41
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
0
42
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
43
1
1
0
0
0
1
0
1
0
1
0
0
0
1
1
0
0
44
1
1
1
0
1
0
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
45
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
46
1
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
1
0
1
0
0
47
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
0
1
0
0
1
0
1
48
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
0
0
1
0
1
0
0
49
0
1
1
0
1
0
0
1
1
0
0
1
1
0
1
0
1
50
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
0
1
1
1
1
0
0
10 14 7 11 10 7 10 10 9 10 10 9 13 13 11 11 13 13 7 12 12 6 10 9 9 11
140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
1
1
1
0
0
1
0
1
0
1
0
1
1
0
1
0
1
52
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
1
0
1
53
1
1
1
0
1
0
0
1
0
0
0
1
1
1
1
1
1
54
0
1
0
0
1
0
0
0
1
1
0
1
0
0
1
0
0
55
1
1
0
1
1
1
0
0
0
0
1
1
1
0
1
0
1
56
1
1
1
0
1
0
0
1
0
1
0
1
1
0
1
0
0
57
1
1
1
0
1
1
0
0
0
0
0
1
1
0
1
0
1
58
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
59
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
1
0
0
1
0
1
60
1
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
1
0
1
1
1
61
1
0
1
0
1
1
0
1
0
1
0
1
1
0
1
0
1
62
0
1
0
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
0
63
1
1
0
0
1
0
0
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
64
1
1
1
0
1
0
1
1
1
0
0
1
1
0
1
0
0
65
1
1
0
0
1
1
0
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
66
1
1
1
0
1
0
0
1
1
0
0
1
1
0
1
0
0
67
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
68
1
1
0
0
0
1
0
0
0
1
0
1
1
1
1
0
1
69
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
70
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
0
1
0
0
1
1
0
71
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
0
0
1
0
1
0
0
72
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
73
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
0
0
1
0
1
0
1
74
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
0
1
0
0
1
0
0
75
1
1
0
0
1
1
0
0
0
1
0
0
1
0
1
0
0
76
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
0
1
0
1
0
0
10 13 11 6 10 9 9 13 11 8 10 9 10 10 11 9 13 9 14 10 9 12 10 9 7 10
141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1
1
0
1
0
0
78
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
79
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
0
1
0
0
1
0
0
11 14 9
Persepsi anggota tentang pelayanan koperasi No 1
Ppk1 4
Ppk2 4
Ppk3 3
Ppk4 3
Ppk5 3
Ppk6 3
Ppk7 2
Ppk8 3
Ppk9 2
Ppk10 3
Ppk11 2
Ppk12 2
Ppk13 2
2
3
3
4
4
2
3
2
3
2
3
3
3
2
3
5
4
4
4
3
4
3
4
3
4
4
4
2
4
5
4
4
4
3
4
3
4
3
4
4
4
2
5
4
4
4
4
4
4
2
3
4
5
4
4
2
6
3
3
3
3
3
3
2
2
2
3
2
2
2
7
3
4
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
2
8
3
3
3
3
3
2
3
2
2
2
2
3
2
9
4
3
4
3
3
3
3
4
2
3
4
3
2
10
3
3
3
3
2
3
3
2
2
2
2
2
2
11
3
3
3
4
4
3
3
3
3
4
3
3
2
12
2
3
2
3
3
3
2
2
2
2
2
3
2
13
4
4
3
4
4
4
4
3
3
4
3
4
3
14
4
3
2
3
3
4
3
2
2
3
3
3
2
15
4
4
3
3
4
4
4
4
3
4
4
4
3
16
4
4
3
3
4
4
4
3
4
4
4
4
3
17
4
4
3
4
4
4
4
3
4
4
4
4
3
18
4
4
3
4
4
4
4
3
4
4
3
3
3
19
4
4
3
4
4
4
4
3
4
4
4
4
3
142
jml
36 37 48 48 48 33 37 33 41 32 41 31 47 37 48 48 49 47 49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
3
4
3
4
4
3
3
3
4
3
4
4
3
21
4
3
3
3
4
4
4
3
3
4
4
4
3
22
3
3
3
3
4
3
4
2
2
3
2
3
2
23
3
2
3
3
2
2
2
3
3
3
2
2
3
24
3
3
2
2
2
2
3
2
2
3
2
3
3
25
2
2
3
3
2
2
3
3
2
3
2
2
2
26
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
2
27
3
4
3
3
4
3
3
2
2
3
4
3
2
28
3
4
3
3
3
4
3
3
2
4
3
3
2
29
3
4
3
3
4
3
2
2
3
4
3
2
2
30
3
3
2
2
2
3
2
3
2
3
3
2
2
31
4
3
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4
2
32
5
4
3
4
4
4
3
3
3
4
4
4
3
33
3
3
2
3
3
2
2
2
2
2
3
3
2
34
3
3
4
3
4
3
3
2
2
2
3
2
2
35
3
2
2
2
3
3
2
3
3
3
3
3
2
36
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
4
4
2
37
4
4
3
4
4
4
3
3
4
4
4
4
3
38
4
5
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4
2
39
4
4
4
4
4
3
4
3
3
4
4
4
2
40
4
4
4
4
4
3
4
3
3
5
3
3
2
41
4
4
4
3
3
3
4
3
3
3
3
4
3
42
4
3
3
4
4
3
4
3
3
3
4
3
3
43
3
5
4
3
4
4
3
3
2
4
4
3
2
44
4
5
3
4
4
4
4
3
3
4
4
4
3
45
3
5
3
3
4
3
3
2
3
3
3
2
2
45 46 37 33 32 31 49 39 40 38 32 47 48 32 36 34 47 48 49 47 46 44 44 44 49 39
143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
3
2
2
3
2
3
2
2
3
2
3
2
2
47
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
48
3
2
3
3
2
3
3
2
2
3
2
2
2
49
4
4
4
4
4
3
4
3
3
4
4
4
2
50
3
5
3
4
3
4
4
3
2
3
4
3
2
51
4
3
4
4
3
3
2
3
4
3
4
3
2
52
4
4
3
4
4
4
3
3
4
4
4
4
3
53
3
4
4
3
3
4
3
3
2
3
3
3
3
54
3
3
2
3
3
3
3
2
3
2
2
3
2
55
3
3
2
3
3
2
3
3
2
3
3
2
2
56
4
3
2
4
3
3
4
2
3
3
3
3
2
57
3
3
2
3
3
3
2
2
3
2
2
2
2
58
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
2
59
3
4
3
2
3
3
3
3
3
3
3
2
3
60
4
3
2
4
2
3
2
2
3
3
3
2
2
61
3
3
2
3
3
3
3
3
2
3
2
3
2
62
5
4
3
4
4
4
3
3
4
4
4
4
3
63
4
3
4
3
4
3
4
2
2
3
3
3
2
64
3
4
4
3
3
2
2
3
2
4
2
2
2
65
4
4
4
4
3
4
4
4
3
5
4
4
2
66
4
3
4
2
2
3
2
2
2
3
2
2
2
67
3
4
4
3
3
4
4
2
2
3
3
4
2
68
3
3
3
3
2
4
3
2
3
3
3
3
2
69
3
4
4
3
4
4
4
3
3
4
4
4
2
70
4
3
3
2
4
3
2
2
2
3
2
2
2
71
3
4
4
3
4
4
3
2
3
4
3
4
2
31 37 32 47 43 42 48 41 34 34 39 32 49 38 35 35 49 40 36 49 33 41 37 46 34 43
144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
4
3
3
4
3
4
3
2
3
3
3
4
2
73
3
4
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
2
74
4
3
2
3
3
3
4
2
3
3
2
3
2
75
3
5
3
3
3
4
4
3
3
3
3
4
3
76
4
3
3
4
4
3
3
2
3
3
3
4
3
77
3
4
3
3
2
4
3
3
2
3
3
2
2
78
4
5
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4
2
79
3
3
3
4
3
3
3
3
2
3
3
3
2
41 38 37 44 42 37 49 38
Motivasi berkoperasi No 1
Mbk1 3
Mbk2 4
Mbk3 2
Mbk4 4
Mbk5 2
Mbk6 4
Mbk7 1
Mbk8 4
Mbk9 4
Mbk10 4
2
3
4
2
4
2
4
2
4
4
4
3
2
4
3
4
2
4
1
4
2
4
4
2
2
3
4
2
4
1
4
2
4
5
2
2
3
4
2
1
4
4
2
4
6
2
2
2
4
2
1
1
4
2
4
7
2
4
1
4
2
1
4
4
2
4
8
2
4
1
4
2
4
1
4
2
4
9
2
4
4
4
2
4
3
4
2
4
10
4
4
2
4
2
4
4
4
2
4
jml
32 33 30 28 28 24 28 28 33 34
145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
1
2
1
3
2
3
3
3
4
3
12
1
2
2
2
2
2
3
2
4
2
13
1
4
3
3
3
3
3
3
4
3
14
1
4
3
2
3
2
2
2
4
2
15
1
4
3
3
3
3
3
3
3
3
16
1
4
3
3
3
3
3
3
3
3
17
1
4
3
3
3
1
3
3
5
3
18
2
3
3
3
3
1
3
4
3
3
19
2
4
3
3
3
3
3
4
4
4
20
2
3
3
3
3
3
3
4
3
2
21
3
4
3
3
3
3
3
4
4
2
22
3
4
3
3
3
3
3
4
5
3
23
3
4
3
3
3
2
2
3
3
1
24
3
5
3
3
3
3
2
3
3
1
25
3
3
3
3
3
3
2
3
5
3
26
3
4
2
2
2
2
2
2
1
2
27
3
5
2
2
2
1
2
2
2
2
28
2
1
2
3
2
3
3
1
4
3
29
2
2
2
2
2
2
2
2
4
5
30
2
4
1
2
2
3
2
2
2
5
31
3
5
1
3
2
3
1
2
2
3
32
2
3
3
3
3
3
1
1
3
3
33
4
3
2
4
2
2
1
2
2
4
34
3
3
3
3
3
1
3
1
3
4
35
3
4
2
3
2
3
3
2
2
3
36
3
2
2
3
2
3
3
1
5
3
25 22 30 25 29 29 29 28 33 29 32 34 27 29 31 22 23 24 25 25 25 25 26 27 27 27
146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
2
4
2
3
2
3
3
2
2
4
38
3
5
1
3
2
2
3
3
2
3
39
2
5
2
3
2
3
3
3
2
3
40
3
2
2
3
2
3
3
3
4
3
41
3
4
3
3
3
2
1
3
3
3
42
1
2
2
4
2
5
1
4
5
2
43
1
2
2
4
2
3
4
4
2
4
44
3
2
2
3
2
3
3
3
4
3
45
2
5
2
3
2
3
3
3
2
3
46
2
4
3
3
3
2
3
1
3
4
47
1
3
3
4
3
4
1
1
4
4
48
4
1
2
4
2
4
2
3
2
4
49
2
3
3
4
3
4
1
2
3
4
50
3
5
2
3
2
3
3
3
2
3
51
3
5
2
3
2
3
3
4
2
2
52
4
2
2
4
2
2
4
3
2
4
53
4
1
2
4
2
4
4
2
2
4
54
4
3
2
4
2
4
1
3
2
4
55
2
2
2
4
2
4
4
3
2
4
56
4
2
2
4
2
3
2
1
5
4
57
3
3
1
3
3
4
3
2
4
3
58
4
2
2
4
2
4
1
4
2
4
59
3
5
3
3
3
3
3
1
3
3
60
3
3
2
3
2
5
3
2
4
3
61
4
2
2
4
2
4
4
2
2
4
62
2
4
3
3
3
3
3
1
3
5
27 27 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 30 30 30 30
147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
3
5
1
3
3
3
3
3
3
3
64
4
3
2
4
2
4
4
4
2
2
65
4
2
2
4
2
4
4
2
4
3
66
2
2
2
4
2
4
4
2
5
4
67
3
5
2
3
2
3
3
3
4
3
68
4
2
2
4
2
4
2
4
4
4
69
4
2
2
4
2
4
4
3
5
2
70
4
4
2
4
2
4
1
4
4
3
71
3
4
3
3
3
3
3
3
5
3
72
2
5
2
4
2
4
4
4
2
4
73
4
3
3
4
3
4
4
1
3
4
74
4
2
2
4
2
4
4
3
4
5
75
3
5
3
3
3
3
3
3
5
3
76
3
5
2
4
2
4
4
2
4
4
77
4
5
2
4
2
4
2
4
4
4
78
5
4
3
4
3
4
4
4
5
5
79
5
5
3
4
3
5
4
4
5
5
30 31 31 31 31 32 32 32 33 33 33 34 34 34 35 41 43
Partisipasi berkoperasi No 1
Pbk1 2
Pbk2 3
Pbk3 4
Pbk4 5
Pbk5 4
Pbk6 1
Pbk7 4
Pbk8 4
Pbk9 4
2
2
3
4
5
4
2
4
4
4
3
2
2
4
5
4
1
4
2
4
4
2
2
4
5
4
1
4
2
4
5
2
2
4
4
1
4
4
2
4
jml
31 32 28 28 27
148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
2
2
4
2
1
1
4
2
4
7
2
2
4
4
1
4
4
2
4
8
2
2
4
4
4
1
4
2
4
9
2
2
4
4
4
3
4
2
4
10
2
4
4
4
4
4
4
2
4
11
2
1
3
2
3
3
3
4
3
12
2
1
2
2
2
3
2
4
2
13
3
1
3
3
3
3
3
4
3
14
3
1
2
3
2
2
2
4
2
15
3
1
3
4
3
3
3
3
3
16
3
1
3
4
3
3
3
3
3
17
3
1
3
3
1
3
3
5
3
18
3
2
3
4
1
3
4
3
3
19
3
2
3
4
3
3
4
4
4
20
3
2
3
4
3
3
4
3
2
21
3
3
3
4
3
3
4
4
2
22
3
3
3
4
3
3
4
5
3
23
3
3
3
3
2
2
3
3
1
24
3
3
3
3
3
2
3
3
1
25
3
3
3
3
3
2
3
5
3
26
2
4
4
5
4
4
2
4
3
27
2
2
3
2
3
3
1
4
3
28
2
4
4
4
3
2
1
5
4
29
2
3
3
4
3
3
3
4
3
30
3
1
4
3
4
1
1
4
4
31
2
4
4
4
4
1
4
2
4
22 27 27 29 32 24 20 26 21 26 26 25 26 30 27 29 31 23 24 28 32 23 29 28 25 29
149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
2
2
4
2
4
4
3
2
4
33
2
4
4
2
2
1
2
3
4
34
2
3
4
5
4
4
2
4
4
35
2
2
3
5
3
3
2
2
4
36
2
3
3
5
3
3
1
5
3
37
3
3
3
5
4
3
2
4
3
38
2
4
4
5
4
2
3
2
4
39
3
2
3
5
3
3
1
3
5
40
3
3
3
4
3
3
3
3
3
41
2
4
4
4
4
4
2
2
4
42
3
3
3
5
1
3
1
3
4
43
3
2
3
5
2
3
1
3
4
44
2
3
3
5
3
3
3
4
3
45
2
4
4
4
4
2
4
4
4
46
2
3
2
5
1
2
2
2
2
47
2
1
4
2
5
1
4
5
2
48
3
3
3
3
2
1
3
3
3
49
2
3
3
2
3
3
3
4
3
50
2
4
4
5
4
1
3
2
4
51
2
3
3
5
3
3
2
2
3
52
2
4
4
5
2
4
3
2
4
53
2
4
4
4
4
4
2
2
4
54
2
3
3
2
3
1
2
2
3
55
3
2
4
3
4
1
2
3
4
56
2
3
3
4
3
3
3
2
3
57
2
3
2
5
2
2
2
1
2
27 24 32 26 28 30 30 28 28 30 26 26 29 32 21 26 24 26 29 26 30 30 21 26 26 21
150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
2
4
4
4
4
2
4
4
4
59
3
4
4
3
4
4
1
3
4
60
2
2
3
4
3
3
3
2
3
61
2
3
3
4
2
3
3
2
3
62
3
3
3
4
3
3
1
3
3
63
2
3
3
5
3
3
4
2
2
64
2
3
3
2
5
3
2
4
3
65
2
2
4
4
4
4
2
5
4
66
2
2
3
4
3
3
3
2
3
67
2
4
4
5
4
4
4
2
2
68
2
2
2
5
3
3
2
2
5
69
2
4
4
5
4
4
3
5
2
70
2
4
4
2
4
1
4
4
3
71
2
2
2
5
2
2
2
4
5
72
2
2
4
5
4
4
4
2
4
73
3
3
3
3
3
3
3
5
3
74
2
4
4
4
4
4
3
4
5
75
3
3
3
4
3
3
3
5
3
76
3
2
3
5
3
1
1
3
3
77
2
1
4
4
3
4
4
2
4
78
3
4
5
4
5
4
4
5
5
79
3
4
4
5
5
4
5
4
4
32 30 25 25 26 27 27 31 25 31 26 33 28 26 31 29 34 30 24 28 39 38
151