Pengaruh Kecerdasan Emosional, Disiplin Belajar dan Motivasi Belajar Terhadap Indeks Prestasi Kumulatif Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat Oleh Filma Alia Sari Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP-PGRI Sumatera Barat Jl. Gunung Pangilun No. 1, Padang Sumatera Barat Email:
[email protected] Sumarni Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP-PGRI Sumatera Barat Jl. Gunung Pangilun No. 1, Padang Sumatera Barat Email:
[email protected]
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (1)Pengaruh kecerdasan emosional terhadap indeks prestasi kumulatif mahasiswa program studi pendidikan ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat (2)Pengaruh disiplin belajar terhadap indeks prestasi kumulatif mahasiswa program studi pendidikan ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat (3)Pengaruh kecerdasan emosional terhadap motivasi belajar mahasiswa program studi pendidikan ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat (4)Pengaruh disiplin belajar terhadap motivasi belajar mahasiswa program studi pendidikan ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat (5)Pengaruh motivasi belajar terhadap indeks prestasi kumulatif mahasiswa program studi pendidikan ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat. Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif-kausal. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa angkatan 2012 dan 2013 yang berjumlah 515. Pengambilan sampel menggunakan teknik Proportional Random Sampling dengan jumlah sampel sebanyak 225 orang. Teknik analisis data yang digunakan adalah Path Analysis dengan bantuan program IBM SPSS AMOS versi 21.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1)Kecerdasan emosional berpengaruh positif dan signifikan terhadap indeks prestasi kumulatif terlihat dari nilai thitung sebesar 5,832 > ttabel sebesar 1, 9719 dengan nilai koefisien jalur 0,338. (2)Disiplin belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap indeks prestasi kumulatif terlihat dari nilai thitung sebesar 2,884 > ttabel sebesar 1, 9719 dengan nilai koefisien jalur 0,166. (3)Kecerdasan emosional berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar terlihat dari nilai thitung sebesar 3,707 > ttabel sebesar 1, 9719 dengan nilai koefisien jalur 0,244. (4)Disiplin belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar terlihat dari nilai thitung sebesar 3,406 > ttabel sebesar 1, 9719 dengan nilai koefisien jalur 0,224. (5)Motivasi belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap indeks prestasi kumulatif terlihat dari nilai thitung sebesar 5,505 > ttabel sebesar 1, 9719 dengan nilai koefisien jalur sebesar 0,314. Kata Kunci: Kecerdasan Emosional, Disiplin Belajar, Motivasi Belajar, Indeks Prestasi Kumulatif
ABSTRACK The aims of this research are: (1) The influence of student’s emotional intelligence to index commulative in economic department at STKIP PGRI Sumatera Barat. (2) The influence of discipline to student’s index commulative in economic department STKIP PGRI Sumatera Barat. (3) The influence of emotional intelligence to student’s motivation in learning in economic department STKIP PGRI Sumatera Barat. (4) The influence of discipline to student’s motivation in learning in economic department STKIP PGRI Sumatera Barat. (5) The influence of motivation in learning to student’s index commulative economic department STKIP PGRI Sumatera Barat. The design of this research is Asociative-Causal. The population of this research are 515 people (student’s in academic years 2012 and 2013). The reseacher uses propotional random sampling with the sample are 225 people. The reseacher chooses Path Analysis with IBM SPSS AMOS Versi 21.0 as technique of the data. This study shows that: (1) Emotional intelligence gives positive effect and significance to student’s index commulative it can be seen from thitung 5,832 > ttabel 1,9719 with the coeficience 0,338. (2) Discipline in learning gives positive effect and significance to student’s index commulative it can be seen from t hitung 2,884 > ttabel 1,9719 with the coeficience 0,166. (3) Emotional intelligence gives positive effect and significance to student’s motivation in learning it can be seen thitung 3,707 > ttabel 1,9719 with the coeficience 0,244. (4) Discipline gives positive effect and significance to student’s motivation learning it can be seen thitung 3,406 > ttabel 1,9719 with the coeficience 0,224. (5) Motivation gives positive effect and significance to student’s index commulative it can be seen thitung 5,505 > ttabel 1,9719 with the coeficience 0,314. Key words: Emotional Intelligence, Discipline in Learning, Motivation in Learning, Index Commulative. PENDAHULUAN Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran dan atau cara lain yang dikenal oleh masyarakat. Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Bab 2 Pasal 3 : “Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk waktu serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Salah satu pelaksana akademik bidang pendidikan di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat adalah Program Studi Pendidikan Ekonomi yang berperan untuk menghasilkan tenaga-tenaga kependidikan yang profesional seperti guru dan tenaga kependidikan lainnya. Secara umum
Program Studi Pendidikan Ekonomi bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan akademik dan profesional sesuai dengan kebutuhan masyarakat, yang bermoral, memiliki etos kerja yang tinggi dan mandiri serta memiliki daya analitik dan kritis dalam menyikapi setiap persoalan ekonomi. Disamping itu, Program Studi Pendidikan Ekonomi juga bertujuan mewujudkan pelayanan yang prima bagi seluruh stakeholders, mewujudkan karya inovatif dan kreatif untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan kepentingan masyarakat, dan mewujudkan sinergisme dan kolaborasi yang harmonis antara tenaga akademik dan administrasi (STKIP, 2011). Berhasilnya suatu perguruan tinggi dalam mencapai tujuannya, dapat dilihat dari kualitas dan kuantitas lulusannya. Kualitas lulusan dapat dilihat dari prestasi yang dicapai selama studi oleh mahasiswa seperti Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dan Predikat Yudisium serta kemampuan dalam menjalani tugas dan tanggungjawab di dunia kerja. Sedangkan kuantitas lulusan dilihat dari jumlah lulusan yang dihasilkan oleh perguruan tinggi setiap tahunnya.
Indeks Prestasi (IP) memberikan bangku perkuliahan turut menentukan gambaran tentang kemampuan mahasiswa kesempatan mereka. selama mengikuti perkuliahan di Perguruan Berdasarkan observasi awal yang Tinggi tempat mereka menuntut ilmu. peneliti lakukan pada tanggal 3 Desember Meskipun dalam mendapatkan pekerjaan 2014, peneliti mendapatkan data rata-rata nantinya mahasiswa ini akan diuji kembali, Indeks Prestasi mahasiswa Program Studi tetapi hasil yang mereka peroleh selama di Pendidikan Ekonomi sebagai berikut: Tabel 1. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat Angkatan 2012 dan 2013 Jumlah IPK % Angkatan Mahasiswa < 3,00 > 3,00 < 3,00 > 3,00 253 2012 68 185 26,87 73,13 262 2013 66 196 25,2 74,8 515 Jumlah 134 381 Sumber: Admin Prodi Pendidikan Ekonomi Semester Genap 2013-2014 Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat dalam belajar dan mendapatkan hasil yang bahwa indeks prestasi kmulatif mahasiswa optimal seseorang harus mempunyai angkatan 2012 dan 2013 pada semester Intelligence Quotient (IQ) yang tinggi, genap masih kurang memuaskan dan belum karena intelegensi merupakan bekal sesuai dengan apa yang diharapkan dimana seseorang yang dapat memudahkan dalam sebagian mahasiswa ada yang belum menerima pelajaran dan mempunyai hasil mencapai nilai standar akademik (IP < 3,00) belajar yang optimal. Kenyataannya, dalam yang telah ditetapkan oleh STKIP PGRI proses belajar mengajar IQ yang dimiliki SUMBAR yaitu IP > 3,00. tidak menjamin seseorang mempunyai Angkatan 2012 Indeks Prestasi prestasi dalam belajar. Ada mahasiswa yang Kumulatif (IPK) semester genap yaitu memiliki IQ tinggi tetapi prestasi belajar sebanyak 73,13% mahasiswa yang mendapat yang dimilikinya rendah, namun sebaliknya IP > 3,00 dan 26,87% mahasiswa yang yang memiliki taraf IQ rata-rata malah mendapat IP < 3,00. Angkatan 2013 Indeks memiliki prestasi belajar yang lebih tinggi. Prestasi Kumulatif (IPK) semester genap Kecerdasan emosional (EQ) memiliki yaitu sebanyak 74,8% mahasiswa yang peran penting dalam belajar, karena tidak mendapat IP > 3,00 dan 25,2% mahasiswa hanya menyangkut mahasiswa dengan buku yang mendapat IP < 3,00. saja, tetapi juga melibatkan mahasiswa Dari penjelasan di atas terlihat bahwa dengan mahasiswa lain, dan mahasiswa Indeks Prestasi Kumulatif yang diperoleh dengan dosen. Dalam proses belajar, kedua mahasiswa Program Studi Pendidikan intelegensi itu sangat diperlukan. IQ tidak Ekonomi STKIP PGRI Sumbar sudah dapat berfungsi dengan baik tanpa lumayan bagus namun belum optimal partisipasi penghayatan emosional terhadap dikarenakan kebanyakan mahasiswa kurang mata pelajaran yang disampaikan. Namun memiliki kemauan bekerja keras untuk biasanya kedua intelegensi itu saling meraih keberhasilan atau IPK yang lebih melengkapi. Keseimbangan antara IQ dan memuaskan lagi. Sedangkan Untuk EQ merupakan kunci keberhasilan belajar memasuki dunia kerja minimal IPK yang seseorang. Pendidikan dilembaga formal diperoleh untuk perguruan tinggi swasta bukan hanya perlu mengembangkan IQ saja, adalah sebesar 3,00 padahal masih ada tetapi juga perlu mengembangkan mahasiswa yang memiliki IPK di bawah kecerdasan emosional peserta didiknya. 3,00. Dari pengamatan yang peneliti Masih rendahnya IP yang diperoleh lakukan tanggal 10 Maret 2015 pada mahasiswa disebabkan oleh beberapa faktor. angkatan 2012 yang pada saat itu sedang Penulis menduga masih ada mahasiswa yang belajar Ekonometrika, masih terdapat memperoleh hasil belajar berupa IP rendah diantara mahasiswa yang kurang percaya disebabkan oleh kurangnya kecerdasan diri menyampaikan pendapat didalam kelas, emosional, disiplin belajar dan motivasi dibuktikan dengan tidak beraninya belajar dari mahasiswa itu sendiri. Selama mahasiswa menyajukan pertanyaan atau ini, banyak orang beranggapan untuk sukses menanggapi kelompok yang tampil diskusi
kecuali perwakilan dari masing-masing komunikasi, motivasi juga akan kelompok yang memang harus mengajukan mempengaruhi hasil belajar mahasiswa. pertanyaan. Selain dari pertanyaan, seperti Berdasarkan wawancara yang saran atau kritikan tidak ada mahasiswa dilakukan tanggal 10 Maret 2015 pada salah yang menyampaikan aspirasinya, satu lokal 2012 masih ada mahasiswa yang kebanyakan hanya berdiskusi dengan teman tidak termotivasi dalam belajar sebangku saja. Kemudian kurang terjalinnya Ekonometrika dengan inisial nama (SB, IF, komunikasi diantara sesama mahasiswa dan GN, YL) mereka kurang termotivasi belajar dosen, dibuktikan dengan mahasiswa takut Ekonometrika karena dalam penyampaian bertanya apabila ada salah satu materi yang materi dosen hanya terfokus pada slide yang tidak dimengerti, sehingga akibatnya mereka ditampilkan, kemudian suara dosen yang tidak mengerjakan tugas yang diberikan kurang jelas. Berikut ini merupakan data dosen dan berpengaruh terhadap motivasi hasil pengamatan dari variabel kecerdasan belajarnya. Selain percaya diri dan emosional diambil berdasarkan indikatornya. Tabel 2. Hasil Observasi Mengenai Variabel Kecerdasan Emosional Mahasiswa Pada Program Studi Pendidikan Ekonomi Angkatan 2012 Kegiatan Mahasiswa Kelas Jumlah Kurang Percaya Kurangnya Kurangnya Diri komunikasi Motivasi 2012/A 28 5 5 38 2012/B 20 8 6 34 2012/C 15 8 5 28 2012/D 16 7 7 30 2012/E 15 15 9 39 2012/F 17 11 8 36 2012/G 20 12 9 41 Jumlah 131 66 49 246 % 53,25% 26,83% 19,92% 100% Sumber: Pengamatan, 2015 Dari hasil pengamatan dapat dilihat paling kurang di miliki mahasiswa di lihat bahwa kecerdasan emosional yang dimiliki dari 51,25% sedangkan komunikasi dan mahasiswa masih rendah dapat di lihat dari motivasi hanya 46,75%. mahasiswa yang kurang memiliki rasa Sedangkan, pada angkatan 2013 percaya diri sebanyak 131 orang atau penulis mendapatkan informasi mengenai 51,25%, kurang terjalinnya komunikasi baik tingkat kecerdasan emosional dengan antara mahasiswa dan dosen dan sesama menyebarkan angket awal kepada 30 mahasiswa sebanyak 66 orang atau 26,83% respenden pada tanggal 30 Maret 2013. dan kurangnya motivasi dalam belajar Tabel dibawah ini merupakan penilaian sebanyak 49 orang atau 19,92%. Percaya diri mahasiswa terhadap dirinya mengenai merupakan salah satu aspek emosi yang tingkat kecerdasan emosional. Tabel 3. Tingkat Kecerdasan Emosional Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Angkatan 2013 Interval Persentase Kriteria Penilaian Frekuensi Persentase Rata-rata 91-100 Amat Baik 0 0 81-90 Baik 10 33,34% 71-80 Cukup 7 23,33% 72,4% 61-70 Sedang 12 40% ≤ 60 Kurang 1 3,33% Jumlah 30 100% Cukup Sumber: Pengolahan Data Excel, 2015 Berdasarkan Tabel 3 dapat diketahui Tidak ada mahasiwa (0%) yang memiliki dari 30 mahasiswa diperoleh keterangan tingkat kecerdasan emosional dengan tingkat kecerdasan emosional mahasiswa. kriteria amat baik. 10 mahasiswa (33,34%)
memiliki kecerdasan emosional dengan ada mahasiswa yang merokok di koridor kriteria baik. 7 orang mahasiswa (23,33%) gedung padahal sudah ada larangan merokok tingkat kecerdasan emosional yang dimiliki di area kampus, terlambat masuk ke kelas, cukup. Sebanyak 12 mahasiswa (40%) sering keluar atau masuk saat perkuliahan dengan tingkat kecerdasan emosional yang berlangsung dengan alasan yang bermacamdimiliki tergolong sedang. Sedangkan 1 macam sehingga mahasiswa lain menjadi mahasiswa (3,33%) memiliki tingkat terganggu dan dosen juga menjadi tidak kecerdasan emosional dengan kategori konsentrasi dalam mengajar. kurang. Berdasarkan pengamatan yang Dapat disimpulkan dari pengamatan peneliti lakukan pada tanggal 10 Maret 2015 yang dilakukan pada angkatan 2012 dan pada angkatan 2012 menerangkan bahwa observasi awal melalui angket pada tingkat kedisiplinan belajar mahasiswa angkatan 2013 diperoleh bahwa tingkat sudah cukup baik, sehingga akan kecerdasan emosional pada angkatan 2012 memberikan pengaruh pada hasil belajar masih rendah sedangkan pada angkatan yang diharapkan. Untuk itulah kedisiplinan 2013 masih cukup. sangat diperlukan dalam usaha Selain kecerdasan emosional, peneliti meningkatkan suatu kehidupan yang teratur menduga disiplin belajar juga ikut dan meningkatkan prestasi dalam belajar mempengaruhi indeks prestasi yang diraih karena sifatnya yang mengatur dan mahasiswa. Disiplin belajar mahasiswa mendidik. Dari kebanyakan orang-orang dapat dilihat dari fenomena seperti ada suksestidak ada diantara mereka yang tidak beberapa mahasiswa yang tidak menaati tata berdisiplin, kedisiplinan yang tertanam tertib seperti adanya mahasiswa yang kurang dalam setiap kegiatan mereka yang memperhatikan dosen dalam proses belajar membawa kesuksesan. Berikut ini dapat di mengajar, ada mahasiswa yang datang lihat data pengamatan mengenai tingkat terlambat dalam mengikuti proses kedisiplinan mahasiswa dalam perkuliahan perkuliahan, mahasiswa yang tidak Ekonometrika yang diambil berdasarkan mematuhi tata tertib berpakaian yang telah indikator dan fenomena yang ada: dianjurkan oleh peraturan akademik, masih Tabel 4. Hasil Observasi Mengenai Variabel Disiplin Mahasiswa Pada Program Studi Pendidikan Ekonomi Angkatan 2012 Kegiatan Mahasiswa Tidak Memakai Kelas Jumlah Tidak Memperhatikan Keluar Pakaian Sopan dan Dosen Masuk Rapi 2012/A 6 2 2 10 2012/B 5 4 1 10 2012/C 6 5 1 12 2012/D 7 6 1 14 2012/E 13 8 1 22 2012/F 9 7 2 18 2012/G 9 7 2 18 Jumlah 55 39 10 104 % 52,88% 37,5% 9,62% 100% Sumber: Pengamatan, 2015 Berdasarkan hasil pengamatan dapat dosen dalam proses belajar ada 55 orang kita lihat bahwa tingkat kedisiplinan dengan persentase sebesar 52,88%, tidak mahasiswa dalam perkuliahan Ekonometrika memakai pakaian sopan dan rapi berjumlah sudah cukup baik. Dari seluruh jumlah 39 orang atau sekitar 37,5% dan keluar mahasiswa angkatan 2012 sebanyak 253 masuk saat jam pelajaran berjumlah 10 orang ada sekitar 104 mahasiswa (41,11%) orang atau 9,62%. yang tidak disiplin. Dengan rincian dari Sedangkan, pada angkatan 2013 jumlah tersebut yang tidak memperhatikan penulis mendapatkan informasi mengenai
tingkat kedisiplinan dengan menyebarkan penilaian mahasiswa terhadap dirinya angket awal kepada 30 responden tanggal 30 mengenai tingkat kedisiplinan. Maret 2013. Tabel dibawah ini merupakan Tabel 5. Tingkat Kedisiplinan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Angkatan 2013 Interval Persentase Kriteria Penilaian Frekuensi Persentase Rata-rata 91-100 Amat Baik 0 0 81-90 Baik 15 50% 71-80 Cukup 13 43,33% 78,4% 61-70 Sedang 2 6,67% ≤ 60 Kurang 0 0 Jumlah 30 100% Cukup Sumber: Pengolahan Data Excel, 2015 Berdasarkan Tabel 5 dapat diketahui pembelajaran yang bermotivasi pada dari 30 mahasiswa diperoleh keterangan hakikatnya adalah pembelajaran yang sesuai tingkat kedisiplinan mahasiswa. Tidak ada dengan kebutuhan, dorongan, motif, minat, mahasiwa (0%) yang memiliki tingkat yang ada pada diri individu. kedisiplinan dengan kriteria amat baik. 15 Berdasarkan fenomena yang ada dan mahasiswa (50%) memiliki kedisiplinan pengamatan yang peneliti lakukan pada dengan kriteria baik. 13 orang mahasiswa tanggal 10 Maret 2015 pada angkatan 2012, (43,33%) tingkat kedisiplinan yang dimiliki motivasi belajar mahasiswa dapat diketahui cukup. 2 mahasiswa (6,67%) dengan tingkat dari ada beberapa mahasiswa yang kedisiplinan yang dimiliki tergolong sedang. mengerjakan tugas di kampus yang Sedangkan tidak ada mahasiswa (0%) yang seharusnya dikerjakan di rumah, tidak memiliki tingkat kedisiplinan dengan memperhatikan serta mencatat materi yang kategori kurang. diberikan dosen, belajar jika akan Dapat disimpulkan dari pengamatan menghadapi tes yang diberikan, sehingga yang dilakukan pada angkatan 2012 dan dirasa masih kurang mendukung terhadap observasi awal melalui angket pada pencapaian hasil belajarnya, masih ada angkatan 2013 diperoleh bahwa tingkat mahasiswa yang tidak serius dan tidak kedisiplinan mahasiswa pada angkatan 2012 fokus dalam pembelajaran dan lebih sering sudah cukup baik sedangkan pada angkatan melakukan kegiatan yang tidak ada 2013 masih cukup. hubungannya dengan materi pelajaran pada Selain kecerdasan emosional dan saat perkuliahan berlangsung di kelas disiplin belajar mahasiswa ada faktor lain sehingga dapat mengganggu aktifitas belajar yang juga ikut mempengaruhi indeks pada saat proses pembelajaran berlangsung. prestasi yang diraih mahasiswa yaitu Berikut ini di peroleh data mengenai motivasi belajar. Pada garis besarnya motivasi belajar mahasiswa pada mata motivasi menentukan tingkat berhasil atau kuliah Ekonometrika di ambil berdasarkan gagalnya kegiatan belajar mahasiswa, fenomena yang ada dan indikator: Tabel 6. Hasil Observasi Mengenai Variabel Motivasi Belajar Mahasiswa Pada Program Studi Pendidikan Ekonomi Angkatan 2012 Kegiatan Mahasiswa Kelas Jumlah Tidak Mengerjakan Mengerjakan Tidak Fokus Tugas Kegiatan Lain 2012/A 2 15 12 29 2012/B 3 17 14 34 2012/C 5 13 5 23 2012/D 5 16 5 26 2012/E 16 11 12 39 2012/F 15 12 13 40 2012/G 13 18 9 40 Jumlah 59 102 70 231 % 25,54% 44,16% 30,3% 100%
Sumber: Pengamatan, 2015 Berdasarkan hasil pengamatan dapat atau sekitar 44,16% dan mengerjakan kita lihat bahwa motivasi belajar mahasiswa kegiatan lain saat jam pelajaran berjumlah dalam perkuliahan Ekonometrika masih 70 orang atau 30,3%. kurang. Dari seluruh jumlah mahasiswa Sedangkan, pada angkatan 2013 angkatan 2012 sebanyak 253 orang ada penulis mendapatkan informasi mengenai sekitar 231 mahasiswa (91,30%) yang tidak tingkat motivasi belajar dengan termotivasi dalam belajar Ekonometrika. menyebarkan angket awal kepada 30 Dengan rincian dari jumlah tersebut yang respenden tanggal 30 Maret 2013. Tabel tidak mengerjakan tugas ada 59 orang berikut merupakan penilaian mahasiswa dengan persentase sebesar 25,54%, tidak terhadap dirinya mengenai tingkat motivasi fokus dalam belajar berjumlah 102 orang belajar. Tabel 7. Tingkat Motivasi Belajar Mahasiswa Program Pendidikan Ekonomi Angkatan 2013 Interval Persentase Kriteria Penilaian Frekuensi Persentase Rata-rata 91-100 Amat Baik 0 0 81-90 Baik 0 0 71-80 Cukup 14 46,67% 68% 61-70 Sedang 14 46,67% ≤ 60 Kurang 2 6,66% Jumlah 30 100% Sedang Sumber: Pengolahan Data Primer, 2015 Berdasarkan Tabel 7 dapat diketahui gagalnya kegiatan belajar seseorang. dari 30 mahasiswa diperoleh keterangan Kecerdasan emosional dan disiplin belajar tingkat motivasi belajar mahasiswa. Tidak akan mempengaruhi motivasi belajar ada mahasiwa (0%) yang memiliki tingkat seseorang. Apabila seorang mahasiswa motivasi belajar dengan kriteria amat baik sedang memiliki suasana emosi yang baik dan baik. 14 mahasiswa (46,67%) memiliki maka ia akan termotivasi untuk belajar. motivasi belajar dengan kriteria cukup. 14 Kemudian, mahasiswa yang memiliki orang mahasiswa (46,67%) tingkat motivasi disiplin belajar yang tinggi juga akan belajar yang dimiliki sedang. Sedangkan 2 termotivasi untuk meraih prestasi yang lebih mahasiswa (6,66%) memiliki tingkat baik. motivasi belajar dengan kategori kurang. Berdasarkan permasalahan yang Dapat disimpulkan dari pengamatan dipaparkan diatas, maka peneliti tertarik yang dilakukan pada angkatan 2012 dan untuk meneliti permasalahan dengan judul observasi awal melalui angket pada “Pengaruh Kecerdasan Emosional, angkatan 2013 diperoleh bahwa tingkat Disiplin Belajar dan Motivasi Belajar motivasi belajar mahasiswa pada angkatan Terhadap Indeks Prestasi Kumulatif 2012 masih kurang sedangkan pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan angkatan 2013 masih sedang. Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat”. Motivasi belajar merupakan dorongan yang menentukan berhasil atau METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif kausal. Menurut Sugiyono (2005:11), asosiatif–kausal adalah penelitian yang mencari hubungan antara dua variabel atau lebih. Tujuan dari penelitian asosiatif adalah untuk mencari hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya. Dan tujuan dari penelitian kausal adalah untuk mengindentifikasi hubungan sebab akibat antara variabel–variabel yang berfungsi
sebagai penyebab dan variabel mana berfungsi sebagai variabel akibat. Penelitian dilakukan di Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat yang beralamat di Gunung Pangilun, Padang. Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2015. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Proportional Random Sampling yaitu penarikan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu (Sudjana, 2005:168).
Penentuan besarnya sampel dengan menggunakan rumus Slovin. Jumlah sampel pada penelitian adalah 225 orang responden. Instrumen yang digunakan adalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup. Kuesioner terdiri dari sejumlah pertanyaan tertutup yang menggunakan skala likert dengan 5 alternatif jawaban. Item pernyataan disusun berdasarkan kisi-kisi dari variabel kecerdasan emosional, disiplin belajar dan motivasi belajar. Sedangkan variabel IPK menggunakan instrumen observasi di program studi pendidikan ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat.
HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil analisis deskriptif, diperoleh keterangan tingkat capain responden untuk masing-masing variabel secara mandiri. Distribusi variabel Indeks Prestasi Kumulatif Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat didapat rata-rata sebesar 3,18 median 3,15 modus 3,13 maksimum 3,88 minimum 2,45. Hal ini dapat dimaknai bahwa indeks prestasi kumulatif mahasiswa program studi pendiddikan ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat yang tertinggi dari 2,99 sampai 3,16 sebanyak 65 orang mahasiswa, sedangkan nilai yang terendah yaitu nilai 2,45 sampai 2,62 sebanyak 3 orang mahasiswa. Rata-rata skor jawaban responden untuk variabel kecerdasan emosional adalah 3,70 dengan tingkat capaian responden sebesar 73,92% dan termasuk kategori cukup. Hal ini dapat dimaknai bahwa secara keseluruhan kecerdasan emosional mahasiswa program studi pendidikan ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat diketegorikan cukup. Rata-rata skor jawaban responden untuk variabel disiplin belajar adalah 4,01 dengan tingkat capaian responden sebesar 80,18% dan termasuk kategori baik. Hal ini dapat dimaknai bahwa secara keseluruhan diisplin belajar mahasiswa program studi pendidikan ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat diketegorikan baik. Rata-rata skor jawaban responden untuk variabel motivasi belajar adalah 3,40 dengan tingkat capaian responden sebesar 67,94% dan termasuk kategori cukup. Hal ini dapat dimaknai bahwa secara
Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan Path Analysis. Analisis deskriptif bertujuan untuk menggambarkan masing-masing variabel secara mandiri dengan jalan menyajikan data dalam tabel distribusi frekuensi dan kemudian menghitung persentase dari frekuensi. Analisis jalur digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel eksogen (KE), (DB), dan (MB) terhadap variabel endogen (IPK), dengan menggunakan analisis jalur, maka pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung variabel eksogen terhadap variabel endogen dapat diketahui.
keseluruhan motivasi belajar mahasiswa program studi pendidikan ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat diketegorikan cukup. Setelah dilakukan analisa deskriptif kemudian dilakukan analisa jalur, untuk mengetahui pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung kecerdasan emosional, disiplin belajar dan motivasi belajar terhadap indeks prestasi kumulatif mahasiswa program studi pendidikan ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat. Uji hipotesis yang digunakan adalah uji t. Sebelum dilakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji kelayakan model dan asumsi klasik. Setelah semua persyaratan analisis terpenuhi, maka dilanjutkan dengan uji hipotesis. Dari uji hipotesis menggunakan uji t diketahui nilai thitung untuk variabel kecerdasan emosional terhadap indeks prestasi kumulatif diperoleh nilai thitung sebesar 5,832 > ttabel sebesar 1, 9719 dengan nilai signifikan 0,000 < = 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kecerdasan emosional terhadap indeks prestasi kumulatif mahasiswa program studi pendidikan ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat. Hasil analisa menunjukkan bahwa variabel disiplin belajar terhadap indeks prestasi kumulatif diperoleh nilai thitung sebesar 2,884 > ttabel sebesar 1, 9719 dengan nilai signifikan 0,004 < = 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara disiplin belajar
terhadap indeks prestasi kumulatif mahasiswa program studi pendidikan ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat. Hasil analisa menunjukkan bahwa variabel kecerdasan emosional terhadap motivasi belajar diperoleh nilai thitung sebesar 3,707 > ttabel sebesar 1, 9719 dengan nilai signifikan 0,000 < = 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kecerdasan emosional terhadap motivasi belajar mahasiswa program studi pendidikan ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat. Hasil analisa menunjukkan bahwa variabel disiplin belajar terhadap motivasi belajar diperoleh nilai thitung sebesar 3,406 > ttabel sebesar 1,9719 dengan nilai signifikan 0,000 < = 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara disiplin belajar terhadap motivasi belajar mahasiswa program studi pendidikan ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat. Hasil analisa menunjukkan bahwa variabel motivasi belajar terhadap indeks prestasi kumulatif diperoleh nilai thitung PENUTUP Berdasarkan hasil analisis data yang telah dibahas maka dapat diambil kesimpulan bahwa variabel kecerdasan emosional berpengaruh signifikan positif terhadap indeks prestasi kumulatif mahasiswa program studi pendidikan ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat, variabel disiplin belajar berpengaruh signifikan positif terhadap indeks prestasi kumulatif mahasiswa program studi pendidikan ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat, variabel kecerdasan emosional berpengaruh signifikan positif terhadap motivasi belajar mahasiswa program studi pendidikan ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat, variabel disiplin belajar berpengaruh signifikan positif terhadap motivasi belajar mahasiswa program studi pendidikan ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat,
sebesar 5,505 > ttabel sebesar 1,9719 dengan nilai signifikan 0,000 < = 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara motivasi belajar terhadap indeks prestasi kumulatif mahasiswa program studi pendidikan ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat. Hasil analisis jalur menunjukkan pengaruh langsung kecerdasan emosional terhadap indeks prestasi kumulatif sebesar 0,338 sedangkan pengaruh tidak langsung melalui motivasi belajar sebesar 0,077. Pengaruh langsung disiplin belajar terhadap indeks prestasi kumulatif mahasiswa sebesar 0,166 sedangkan pengaruh tidak langsung melalui motivasi belajar 0,070. Pengaruh langsung kecerdasan emosional terhadap motivasi belajar sebesar 0,244. Pengaruh langsung disiplin belajar terhadap motivasi belajar sebesar 0,224. Pengaruh langsung motivasi belajar terhadap indeks prestasi kumulatif sebesar 0,314. Jadi dapat disimpulkan motivasi belajar sebagai variabel intervening dapat meningkatkan pengaruh kecerdasan emosional dan disiplin belajar terhadap indeks prestasi kumulatif.
variabel motivasi belajar berpengaruh signifikan positif terhadap indeks prestasi kumulatif mahasiswa program studi pendidikan ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat. Berkenaan dengan temuan penelitian, maka penulis mengemukakan beberapa saran yaitu bagi mahasiswa agar meningkatkan kecerdasan emosional dalam pengenalan diri sehingga dapat berusaha memahami dirinya sendiri maupun orang lain, dapat meningkatkan disiplin belajar dalam perhatian dalam belajar sehingga bisa menggunakan waktu sebaik-baik mungkin untuk belajar, dan dapat meningkatkan motivasi belajar dalam kebutuhan dan dorongan dalam belajar sehingga lebih memiliki dorongan dalam belajar.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta:Jakarta. Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta:Jakarta. .
Sudjana, Nana. 2013. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Sinar Baru Algensindi:Bandung