Performansi Pemakaian (Henry Nasution)
PERFORMANSI PEMAKAIAN ENERGI PADA SISTEM PENDINGIN BANGUNAN MENGGUNAKAN KENDALI TERMOSTAT, ON/OFF DIGITAL DAN LOGIKA FUZZY Henry Nasution Fakultas Teknik Industri Universitas Bung Hatta Jl. Gadjah Mada, Gunung Pangilun Padang
Abstrak Dalam studi ini, telah diusulkan dan diperkenalkan suatu alternatif penyelesaian untuk mengurangi konsumsi energi pada sistem pendingin bangunan. Sistem pengoperasian dan konsumsi energi sistem kendali yang diusulkan akan dibandingkan dengan sistem kendali tradisional on/off. Pengukuran dalam penelitian ini dilakukan dengan interval waktu setiap 1 menit untuk temperatur 22 dan 23oC. Analisa dilakukan pada temperatur ruangan, konsumsi energi dan penghematan energi. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menentukan jumlah penghematan energi yang diperoleh dengan menggunakan kendali on/off digital dan kendali fuzzy pada sistem pendingin. Hasil percobaan menunjukkan bahwa penghematan energi yang signifikan diperoleh berkisar 24 sampai 43% untuk on/off digital dan 48 sampai 73% untuk kendali fuzzy. Secara signifikan hasil penelitian juga menunjukkan bahwa on/off digital dan kendali fuzzy dapat menghemat energi dan meningkatkan kenyamanan dalam ruangan untuk sistem pendingin bangunan jika dibandingkan dengan teknik kendali termostat. Kata kunci:
termostat, on/off digital, logika fuzzy, sistem pengkondisian udara, penghematan energi
Abstract In this study, an alternative solution to reduce energy consumption in building airconditioning system is proposed and introduced. The operation and energy consumption of the system operated as either with the new control system or with the traditional on/off control were compared. Measurements were taken during the experimental period at a time interval of one minute for a set point temperature of 22 and 23oC. The room temperature, energy consumption and energy-saving ware analyzed. The main objective is to determine the amount of energy saved when a digital on/off and fuzzy logic controller is applied to the air-conditioning system. The experimental results show that significant energy savings of approximately 24 to 43% for digital on/off and 48 to 73% for fuzzy logic control were obtained. The results also indicated that the digital on/off and fuzzy logic control can save energy and improve indoor comfort significantly for building AC system compared to the thermostat control technique. Keywords: thermostat, digital on/off, fuzzy logic, air conditioning, energy saving
PENDAHULUAN
atau
on/off
yang
berimplikasi
pada
Sistem pengkondisian udara komer-
pengendalian temperatur yang kurang baik
sial dan domestik sebagian besar beroperasi
dan dengan kondisi operasi yang terbatas.
berdasarkan sistem kendali konvensional
Kondisi seperti itu menyebabkan semakin 35 133
Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 16, Nomor 2, Oktober 2011
berkurangnya umur peralatan dan mening-
pengembangan dimasa mendatang dan atas
katnya
permintaan
pemakaian
energi.
Perusahaan-
pemilik
bangunan.
Artinya,
perusahaan di seluruh dunia mengakui bahwa
selain
sistem pengkondisian udara ini bertanggung
pemborosan investasi karena AC dirancang
jawab untuk pemakaian energi sebesar 30%
melebihi kapasitas dari kebutuhan bangunan
dari konsumsi energi total, oleh karena itu
tersebut (Yu, 2001).
pemborosan
energi
juga
terjadi
tidak diragukan lagi bahwa ini berdampak
Secara umum, AC banyak digunakan
terhadap permintaan energi yang semakin
dengan putaran motor kompresor konstan
besar (Buzelin et al., 2005). Keuntungan dari
dan menggunakan sistem kendali on/off
sistem kendali on/off adalah: lebih sederhana
(sistem konvensional). Pada sistem konven-
dan
kendali
sional, motor hanya mengenal dua kondisi
konvensional lainnya, pengaturan kendali
berdasarkan referensi temperatur. Apabila
sangat
temperatur yang diinginkan lebih besar dari
lebih
murah
mudah,
dari
sistem
sistem kendali
banyak
digunakan di industri dan sektor komersial,
temperatur
serta sistem kendali ini mudah untuk stabil.
beroperasi (On) dan sebaliknya akan Off,
Sedangkan kelemahan sistem kendali ini
jika temperatur yang diinginkan lebih kecil
adalah: cyclic, overshoot dan differential gap
dari temperatur referensi. Kelemahan sistem
(Gopal, 2002).
ini adalah motor tetap harus bekerja pada
referensi
maka
motor
akan
Dengan meningkatnya taraf hidup
beban puncak (full load) walaupun pada saat
dan harapan untuk kenyamanan, sistem
AC tidak sedang menangani perubahan atau
pengkondisian udara (AC) telah menjadi
variasi beban pendinginan dan temperatur
suatu keperluan sehari-hari. Konsekuensinya
yang diinginkan tidak dapat dipertahankan.
adalah semakin meningkat pemakaian AC
Sehingga pada sistem ini penghematan
dan akan menyebabkan semakin meningkat
energi diperoleh pada selang waktu motor
penggunaan
Perencanaan
tidak beroperasi. Semakin sering terjadinya
standar untuk AC secara fundamental ber-
fluktuasi akibat beban pendinginan akan
dasarkan prinsip bagaimana mempertahan-
semakin kecil kemampuan untuk menghemat
kan tingkat kenyamaan penghuni didalam
energi (Nasution dan Hassan, 2006).
energi
listrik.
ruangan. Bagaimanapun, kenyataan yang
Banyak penelitian yang telah dilaku-
terjadi adalah karena AC pada perencanaan
kan
awal selalu melebihi kapasitas sebesar 10-
kendali konvensional pada sistem peng-
15% berdasarkan atas pertimbangan untuk
kondisian udara dengan aplikasi berbeda.
36 134
untuk
mengembangkan
kekurangan
Performansi Pemakaian (Henry Nasution)
Pemakaian energi yang rasional merupakan
sebanding perubahannya terhadap putaran,
keprihatinan
peneliti
untuk
tegangan, arus dan daya listrik.
pemborosan
energi.
Upaya-upaya
mengurangi yang
Penelitian
ini
bertujuan
untuk
dilakukan tidak hanya optimalisasi sistem
melakukan penghematan energi pada sistem
tetapi
AC
juga
bagaimana
mengurangkan
dengan
modifikasi
sistem
kendali
pemakaian energi pada sistem pengkondisian
termostat didalam ruangan air handling unit
udara. Selain itu, tujuan utama yang harus
(AHU) kepada kendali on/off digital yang
dipenuhi adalah tidak mengurangi tingkat
diletakkan diruangan yang dikondisikan serta
kenyamanan
mengaplikasikan sistem kendali fuzzy. Pada
efisiensi
dan
dan
tanpa
kualitas
mempengaruhi instalasi
sistem
sistem kendali fuzzy, AC akan beroperasi
pengkondisian udara (Engdahl dan Svensson,
sesuai dengan perubahan aktifitas, karena
2003; Ozawa, 2003; Pan, 2003; Georges,
akan dipengaruhi oleh perubahan temperatur
2004; Brodrick et al., 2004; Li. 2004; Shao,
ruangan. Kendali fuzzy adalah model yang
2004; Alcala, 2005; Chen dan Deng, 2006;
dipilih dan akan dibandingkan dengan sistem
Jin et al., 2006; Nasution, 2006; Zhen et al.,
kendali konvensional (termostat dan on/off
2006; Zhou, 2006; Rajagopalan et al., 2008).
digital). Dasar pemilihan sistem kendali
Mengurangi pemakaian energi adalah
fuzzy adalah: perencanaan sistem kendali
signifikan terhadap perbaikan unjuk kerja
fuzzy
kompresor atau coefficient of performance
matematika yang rumit, kendali fuzzy hanya
(COP) yang bergantung kepada kecepatan
memerlukan aturan (rule) dalam bentuk tabel
kompresor. Nilai COP akan besar pada
keputusan, proses tuning mudah dan cepat
kondisi putaran kompresor semakin rendah
jika dibandingkan dengan sistem konven-
dan ini menyebabkan akan semakin kecil
sional dan respon yang cepat untuk mencapai
kosumsi energi yang diperlukan. Ketika
temperatur setting.
konsumsi energi meningkat, nilai COP akan semakin kecil dengan meningkatnya putaran
tidak
memerlukan
persamaan
METODE PENELITIAN
kompresor (Nasution, 2006). Dengan adanya
Studi difokuskan pada sistem pen-
teknologi inverter, putaran kompresor dapat
dingin tipe terpusat (sentral unit) pada
divariasikan berdasarkan perubahan frekuen-
bangunan Laboratorium Industri FKM-UTM.
si, sedangkan tegangan dan arus motor
Pada bangunan tersebut terdiri dari dua
kompresor
kompresor
tidak
mengalami
perubahan.
Karena pada sistem inverter, frekuensi akan
dengan
daya
yang
berbeda
(Kompresor 1 = 7 kW dan Kompresor 2 = 5 37 135
Jurrnal Penelitiian Saintek, Vol. 16, Nom mor 2, Oktobeer 2011
kW W). Salah satu dari kompresorr tersebut
berdasarkan signnal yang diperoleh dari
beroperasi seccara terus menerus m (K Kompresor
termok kopel yang terletak dii dalam ruaangan
1) dan kompresor yang lain (Kom mpresor 2)
laborattorium
akkan beropeerasi tergaantung padda beban
kendalli fuzzy tellah diinstalll pada perrsonal
pendinginan dengan menggunaka m an sistem
kompu uter untuk merespon m sseluruh dataa dan
kendali termoostat. Penguukuran dim mulai pada
membeerikan umpan balik keepada komp presor
m 8.00 paagi sampai jam 17.000 dengan jam
melalu ui inverter. Gambar 1 menunju ukkan
intterval penggukuran setiiap 1 meniit. Sistem
sistem AC yang telah di moodifikasi deengan
pengaturan
gunakan invverter. mengg
untuk
p putaran
k kompresor
Gaambar 1. Insstalasi Peng gujian
388 136
inddustri,
suuatu
subro outine
Peerformansi Pemakaian (H Henry Nasutiion)
Gam mbar 2. Instalasi Senso or dalam Ruuangan AHU U
Gaambar 3. Insstalasi Sensor dalam Laaboratorium m Gambar
2
dan
3
menunnjukkan
Pengukuran temperatur menggunakkan
tipe T penempatan lim ma sensor termokopel t
termokoppel tipe T ddan terkoneeksi pada data d
(titikk : A, C, F, G, dan I), sensor s kelem mbaban
logger
(titikk : B, H, daan D), sensoor kecepatann aliran
Pengukurran
udaraa (titik : E), E dan transduser alaat ukur
Transdusser kelembaaban dengaan model E+E E
dayaa (titik : J). Lima sensoor termokoppel tipe
Elektroniik tipe EE E23 dan Rotronik R t tipe
T (tiitik : T1, T2, T3, T4, dan d T5) dann sensor
Roline L12S/L13S L dengan ketelitian ±1.00%.
kelem mbaban (Rhh2) ditempaatkan pada dinding d
TSI 84555 dengan keetelitian ±2.0% digunakkan
di daalam ruangaan laboratorrium industrri FKM
sebagai transduser t uuntuk meng gukur keceppat-
UTM M.
an aliran udara denggan range 0.1 0 m/s sam mpai
tipe
TC-008
PicoLo og
kelem mbaban
ud dara
Recordder. denggan
39 137
Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 16, Nomor 2, Oktober 2011
50.0 m/s. Respon transduser 0.2 detik untuk
putusan jika-maka (If-Then). Sistem kendali
pengukuran kecepatan aliran udara. Elkor
on/off digital memiliki dua pernyataan
ET3 adalah transduser daya, untuk aplikasi
keputusan:
pada aliran listrik tiga fase dan penerapan pada automasi bangunan dan managemen energi.
Transduser
mengukur
dipergunakan
tegangan
dan
arus
untuk untuk
perhitungan parameter-parameter kelistrikan. Transduser menghitung konsumsi energi (Watthours), dengan fasilitas empat signal analog output. Tipe data akuisisi adalah Advantech
USB-4716,
digunakan
untuk
mengirim, menerima dan menyimpan seluruh data-data pengukuran. Pengujian pada penelitian ini dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: 1. Sistem
pengaturan:
termostat,
on/off
digital dan logika fuzzy. 2. Setting pengujian:
1. If temperatur ruangan d temperatur acuan Then kompresor Off 2. If temperatur ruangan t temperatur acuan Then kompresor On Pernyataan
keputusan
1
dan
2
diatas
didefinisikan sebagai pengaturan batas atas dan batas bawah masing-masing temperatur, sebagai berikut: 1. Batas bawah temperatur d temperatur acuan 2. Batas atas temperatur t temperatur acuan + 1o C Dimana 1oC adalah karakteristik diferensial temperatur pada on/off digital. Sistem kendali akan mengoperasikan kompresor pada saat
a. Temperatur ruang = 22 dan 23oC.
temperatur ruangan mencapai batas atas
b. Beban pendingin = aktivitas laborato-
temperatur, dan menghentikan pengoperasian
rium dan proses perpindahan panas yang terjadi dalam ruangan selama
kompresor pada batas bawah temperatur. Tabel 1 menunjukkan aturan logika
penelitian.
fuzzy yang dipergunakan sebagai variabel
Sasaran atau objektif dari penelitian
linguistik input dan output dengan label-label
ini adalah, untuk menentukan:
sebagai berikut: hot (H), normal (N), cool
1. Distribusi temperatur ruang.
(C), negative (NE), normal (NO), positive
2. Pemakaian energi dengan sistem kendali
(PO), slow (SL), normal (NM) dan fast (FT).
termostat, on/off digital dan kendali
Semua variabel input dan output akan
fuzzy.
menghasilkan tiga variable fuzzy, sehingga
Proses kendali termostat dan on/off digital beroperasi dengan pernyataan ke40 138
aturan logika fuzzy akan menjadi matrik 3 x 3 yang berisi 9 kaedah.
Performansi Pemakaian (Henry Nasution)
1. If e is H and 'e is NE Then 'Z is SL
Fungsi keanggotaan yang diperguna-
2. If e is N and 'e is NE Then 'Z is SL
kan adalah triangular (segitiga) dengan
3. If e is C and 'e is NE Then 'Z is SL
kriteria:
4. If e is H and 'e is NO Then 'Z is SL
perhitungan dan respon yang baik serta
5. If e is N and 'e is NO Then 'Z is SL 6. If e is C and 'e is NO Then 'Z is SL 7. If e is H and 'e is PO Then 'Z is FT 8. If e is N and 'e is PO Then 'Z is NM 9. If e is C and 'e is PO Then 'Z is SL Tabel 1. Aturan Logika Fuzzy 'Z 'e
NE NO PO
H SL SL FT
e N SL SL NM
sederhana,
memberikan
hasil
mudah digunakan (Eker dan Torun, 2006). Dengan nilai semesta pembicaraan (universe of discourse) yang diperbolehkan untuk dioperasikan dalam suatu variabel input dan output fuzzy: e dan 'e adalah -2oC sampai +2oC dan 'Z adalah 0 sampai 5 Vdc seperti ditunjukkan pada Gambar 4. Penegasan
C SL SL SL
(defuzzify)
output kendali fuzzy kedalam
nilai crisp menggunakan metoda centroid. Metoda ini secara praktis akan memberikan hasil pada keadaan yang stabil dan baik,
(a) Input
(b) output Gambar 4. Fungsi Keanggotaan Segitiga 41 139
Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 16, Nomor 2, Oktober 2011
pengolahan secara komputasi tidak komplek
kan akan semakin lama. Setelah sistem
dan metoda ini dapat digunakan pada setiap
kendali menghentikan kompresor dan beban
kondisi (Eker dan Torun, 2006).
pendinginan
semakin
meningkat,
maka
waktu yang diperlukan untuk kompresor
HASIL DAN PEMBAHASAN
beroperasi akan semakin cepat.
Gambar 5 dan 6 menunjukkan respon
Berdasarkan pengukuran temperatur
temperatur dengan variasi setting temperatur
terlihat
(RefTemp) dan beban pendingin adalah
termostat kecendrungan yang terjadi adalah
aktivitas laboratorium dan proses perpindah-
temperatur ruang tidak dapat dikendalikan
an panas yang terjadi dalam ruangan selama
oleh termostat dan temperatur samakin
penelitian. Sistem kendali akan memberikan
menurun dengan kisaran 19 sampai 18oC.
respon terhadap kompresor untuk beroperasi
Ketidakmampuan termostat untuk mengen-
(On)
telah
dalikan setting temperatur yang diharapkan
mendekati batas atas setting temperatur,
adalah disebabkan letak sistem kendali
begitupula sebaliknya akan menghentikan
tersebut di ruangan AHU. Pada ruangan
(Off) kompresor apabila temperatur ruangan
AHU (Gambar 2) terjadi pencampuran udara
setting
dari luar ruangan (outside air) dan ruangan
temperatur. Semakin kecil setting temperatur
yang dikondisikan (return air) sehingga yang
dan beban pendinginan internal semakin
dikondisikan (return air) sehingga tempe-
besar maka waktu yang diperlukan untuk
ratur
mencapai temperatur ruangan yang diingin-
meningkat. Dengan kondisi tersebut, setting
telah
ketika
temperatur
mendekati
batas
ruangan
bawah
bahwa
pada
ruangan
Gambar 5. Distribusi Temperatur (T = 23oC) 42 140
dengan
menggunakan
tersebut
semakin
Performansi Pemakaian (Henry Nasution)
Gambar 6. Distribusi Temperatur (T = 22oC) temperatur pada termostat tidak akan pernah
semakin lama waktu kompresor beroperasi,
tercapai karena temperatur pada ruang AHU
maka akan semakin menurun temperatur
tidak sama dengan temperatur ruang yang
ruangan. Mengacu kepada setting temperatur,
dikondisikan (Laboratorium Industri FKM-
kendali fuzzy akan memperkecil perbedaan
UTM). Sedangkan dengan menggunakan
antara
on/off digital dan kendali fuzzy, temperatur
temperatur.
yang dihasilkan akan lebih baik dibanding-
kompresor akan berkurang apabila telah
kan dengan termostat.
mendekati setting temperatur. Kondisi ini
temperatur Oleh
ruang
dan
setting
karena
itu,
putaran
Pada sistem kendali fuzzy, awalnya
juga terjadi jika didalam ruangan ada atau
kompresor bekerja pada putaran nominal
tidaknya beban pendinginan. Beban pen-
atau frekuensi maksimum (50 Hz). Dengan
dingin internal berpengaruh terhadap putaran
Gambar 7. Perbandingan Konsumsi Energi 43 141
Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 16, Nomor 2, Oktober 2011
Gambar 8. Penghematan Energi On/Off Digital dan Kendali Fuzzy Dibandingkan dengan Termostat kompresor untuk mencapai setting tempera-
dikonsumsi dengan kendali termostat lebih
tur sedekat mungkin. Semakin meningkat
besar jika dibandingkan pada sistem kendali
setting temperatur, semakin lama waktu yang
on/off digital dan kendali fuzzy, sehingga
diperlukan oleh kompresor untuk menurun-
menunjukkan bahwa kendali on/off digital
kan temperatur, dan ini akan menyebabkan
dan kendali fuzzy memiliki potensi lebih
akan semakin banyak energi yang di-
besar untuk menghemat energi. Sistem kendali on/off digital menun-
konsumsi oleh kompresor. menunjukkan
jukkan hasil yang lebih baik jika dibandingan
perbandingan pemakaian dan penghematan
pada sistem konvensional (termostat). Hasil
energi menggunakan on/off digital dan
utama dari studi ini menunjukkan bahwa
kendali fuzzy jika dibandingan dengan
dengan merubah letak sistem kendali dari
sistem konvensional (termostat) pada kondisi
ruangan AHU ke ruangan yang akan
setting temperatur ruangan 22 dan 23oC.
dikondisikan adalah mampu untuk meng-
Waktu yang diperlukan untuk mencapai
hasilkan penghematan energi yang sig-
temperatur ruangan yang diinginkan akan
nifikan.
Gambar
7
dan
8
mempengaruhi konsumsi energi. Semakin lama kompresor beroperasi, semakin besar
KESIMPULAN
konsumsi energi yang disebabkan oleh
On/off digital dikembangkan agar
rendahnya setting temperatur dan besarnya
mampu mengendalikan kompresor sehingga
beban pendingin internal. Energi yang 44 142
temperatur ruang tetap terjaga dan men-
Performansi Pemakaian (Henry Nasution)
On/off digital dikembangkan agar mampu
penambahan ataupun pengurangan beban
mengendalikan kompresor sehingga tempe-
pendingin dalam ruangan, kendali fuzzy akan
ratur ruang tetap terjaga dan mendekati
bertindak dengan cepat untuk mencapai
setting temperatur. Sistem kendali on/off
kembali setting temperatur dengan me-
digital akan memperkecil selisih antara
nambah atau mengurangi putaran kompresor
setting temperatur dan temperatur ruangan.
secara terus menerus. Fluktuasi putaran
Ketika terjadi penambahan ataupun pe-
kompresor akan terus berlangsung selama
ngurangan beban pendingin dalam ruangan,
setting temperatur tetap dipertahankan untuk
sistem kendali akan bertindak dengan cepat
mencapai kenyamanan pada ruangan yang
untuk mencapai kembali setting temperatur
dikondisikan.
dengan atau tidak mengoperasikan kom-
Analisa energi menunjukkan bahwa
presor secara terus menerus. Fluktuasi
sistem kendali on/off digital dan kendali
pengoperasian
terus
fuzzy memberikan penghematan energi yang
berlangsung selama setting temperatur tetap
lebih besar jika dibandingkan terhadap
dipertahankan untuk mencapai kenyamanan
sistem kendali termostat. Hasil utama dari
pada ruangan yang dikondisikan.
penelitian ini menunjukkan bahwa dengan
kompresor
akan
Beberapa percobaan pada sistem pendingin
bangunan
dengan
kecepatan
kompresor bervariasi menggunakan kendali fuzzy telah dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa temperatur ruangan dan konsumsi energi bergantung pada kecepatan kompresor. semakin
Temperatur rendah
dengan
ruangan
akan
meningkatnya
kecepatan kompresor dan konsumsi energinya juga akan meningkat. Dengan semakin meningkatnya
pemakaian
energi
akan
semakin kecil energi yang dapat dihemat dan begitu pula sebaliknya. Teknologi inverter dan aplikasi kendali fuzzy memungkinkan untuk mengendalikan temperatur berdasarkan kecepatan kompresor. Ketika terjadi
memvariasikan putaran motor kompresor dan pemilihan sistem kendali yang tepat, dimungkinkan untuk mengendalikan temperatur ruang
untuk
memperoleh
penghematan
energi. DAFTAR PUSTAKA Alcala, R. (2005). “A genetic rule weighting and selection process for fuzzy control of heating, ventilation and air conditioning systems”. Engineering Applications of Artificial Intelligence, Vol. 18, No. 3, 279-296. Brodrick, J., Roth, K.W., Goetzler, W. (2004). “Variable flow and volume refrigerant system”. ASHRAE Journal, Vol. 46, No. 1, S164-S165. Buzelin, L.O.S., Amico, S.C., Vargas, J.V.C., Parise J.A.R. (2005). “Experimental development of an intelligent 45 143
Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 16, Nomor 2, Oktober 2011 Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 16, Nomor 2, Oktober 2011
refrigeration system”, International Journal of Refrigeration, Vol. 28, 165175. refrigeration system”, International Journal of Refrigeration, Vol. 28, 165Chen, W., Deng, S. (2006). “Development of 175. a dynamic model for a DX VAV air conditioing system”. Energy Conversion Chen, W.,Management, Deng, S. (2006). of and Vol.“Development 47, No. 18-19, a2900-2924. dynamic model for a DX VAV air conditioing system”. Energy Conversion and Management, 47, No. 18-19, Engdahl, F., Svensson, Vol. A. (2003). “Pressure 2900-2924.variable air volume system”. controlled Energy and Buildings, Vol. 35, No. 11, Engdahl, F., Svensson, A. (2003). “Pressure 1161-1172. controlled variable air volume system”. Energy Buildings, Vol. 35, analysis No. 11, Georges, B. and (2004). “Experimental 1161-1172. of the performances of variable refrigerant flow systems”. Building Georges, B. Engineering (2004). “Experimental analysis Service Research Technoof the performances of variable logy, Vol. 25, No. 1, 17-23. refrigerant flow systems”. Building Service Engineering TechnoGopal, M. (2002). Control Research systems principles logy, Vol. 25,New No. 1, 17-23. and design. Delhi: Tata McGrawHill. Gopal, M. (2002). Control systems principles Jin, and X.,design. Ren, New H., Delhi: Xiao,Tata X. McGraw(2005). Hill. “Prediction-based online optimal control of outdoor air of multi-zone VAV airJin, conditioning X., Ren, H., Xiao, Energy X. (2005). systems”. and “Prediction-based online optimal Buildings, Vol. 37, No. 9, 939-944.control of outdoor air of multi-zone VAV airconditioning systems”. Energy and Li, X. (2004). “A new method for controlling Buildings, Vol. 37, No. 9, 939-944. refrigerant flow in automobile air conditioning”. Applied Thermal EngineerLi, X. (2004). “A No. new7,method for controlling ing, Vol. 24, 1073-1085. refrigerant flow in automobile air conditioning”. Applied Thermal EngineerNasution, H. (2006). “Energy analysis of an ing, Vol. 24, No. 7, 1073-1085. air conditioning system using PID and fuzzy logic control. PhD Thesis, MalayNasution, H. (2006). “EnergyMalaysia. analysis of an sia: Universiti Teknologi air conditioning system using PID and fuzzy dan logic control. Thesis, (2006). Malay______, Hassan, PhD M.N.M. sia: Universiti Teknologi Malaysia. Oktober 2011 “Potential electricity savings by variable speed control of compressor for air ______, dan Hassan, conditioning systems”.M.N.M. Journal (2006). Clean “Potential electricity savings by variable speed control of compressor for air conditioning systems”. Journal Clean nal Technologies Environmental Policy, 65Vol.8, No.2, 105-111.
t of air ion 19,
ure m”.
Ozawa, K. (2003). “A tuning method for PID 46 controller using optimization subject to constraints on control input”. ASHRAE Transactions, Vol. 109, No. 2, 463846 4648. 144 Pan, Y. (2003). “Measurement and simulation of indoor air quality and energy consumption in two shanghai office
Technologies Environmental Vol.8, No.2, 105-111.
Policy,
Technologies Environmental Policy, Ozawa, K. (2003). “A tuning method for PID Vol.8, No.2, 105-111. controller using optimization subject to constraints on control input”. ASHRAE Ozawa, K. (2003). “A PID Transactions, Vol.tuning 109, method No. 2,for4638controller using optimization subject to 4648. constraints on control input”. ASHRAE Vol. 109, No.and 2, 4638Pan,Transactions, Y. (2003). “Measurement simu4648. of indoor air quality and energy lation consumption in two shanghai office Pan,buildings Y. (2003).with “Measurement simuvariable airandvolume lation of indoor air quality and energy systems”. Energy and Buildings, Vol. consumption in two shanghai office 35, No. 9, 877-891. buildings with variable air volume systems”. P., Energy and Buildings, Vol. Rajagopalan, Rajasekaran, K., Alagar35, No.S., 9, 877-891. samy, Iniyan, S., Lal, D.M. (2008). “Experimental analysis of fuzzy conRajagopalan, P., Rajasekaran, Alagartrolled energy efficientK., demand samy, S., Iniyan, S., Lal, D.M. (2008). controlled ventilation economizer cycle “Experimental analysisairof conditioning fuzzy convariable air volume trolled energy Science, efficient system”. Thermal Vol. demand 12, No. controlled ventilation economizer cycle 3, 15-32. variable air volume air conditioning Thermal Science,representation Vol. 12, No. Shaosystem”. S. (2004). “Performance 3, 15-32. of variable-speed compressor for inverter air conditioners based on exShaoperimental S. (2004). data”. “Performance representation International Journal of variable-speed compressor for of Refrigeration, Vol. 27, No. 8, 805inverter air conditioners based on ex815. perimental data”. International Journal Refrigeration, 27,ofNo. 8, 805Yu, of P.C.H. (2001). “AVol. study energy use 815. for ventilation and air-conditioning system in Hong Kong”. PhD Thesis. Yu, Hongkong: P.C.H. (2001). study of Politechnic energy use The “A Hong Kong for ventilation and air-conditioning University. system in Hong Kong”. PhD Thesis. Hong Kong ZhenHongkong: W., Huang,The Zaheeruddin M.,Politechnic Cho S. H. University. (2006). “Dynamic simulation of energy management control functions for ZhenHVAC W., Huang, Zaheeruddin M., Cho S. H. systems in buildings. Energy (2006). “Dynamic simulation of energy Conversion and Management, Vol. 47, management control functions for No. 7-8, 926-943. HVAC systems in buildings. Energy and Management, Vol. ZhouConversion Y.P. (2006). “Energy simulation in 47, the No. 7-8, refrigerant 926-943. flow air-conditioning variable system under cooling conditions”. ZhouEnergy Y.P. (2006). “Energy simulation in the and Buildings, Vol. 39, No. 2, variable refrigerant flow air-conditioning 212-220. system under cooling conditions”. Energy and Buildings, Vol. 39, No. 2, 212-220.