SISTEM INFORMASI
STRUKTUR CHART DIAGRAM WARNIER ORR W/O DAN DIAGRAM JACKSON
KELOMPOK 7 Disusun oleh : 1. Bagoes Suryo Untoro :201143501436 2. Dewi Suci Setiani : 201143501490 3. Slamet Jayadi : 201143501441
FAKULTAS FTMIPA - JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI Alamat : PGRI Jl. Nangka No. 58. Tanjung Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12530. Telepon : (021) 7818718 – 78835283
Email :
[email protected]
1
KATA PENGANTAR Pertama-tama kami ucapkan puji syukur atas rahmat ALLAH SWT karena berkat ridhoNYA kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan selesai tepat pada waktunya.Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada dosen sistem informasi yang telah membimbing kami dalam pengerjaan tugas makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada temanteman kami yang selalu setia membantu kami dalam hal mengumpulkan data-data dalam pembuatan makalah ini. Kami sebagai penyusun makalah ini menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan di masa yang akan datang. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kami selaku penyusun dan penulis makalah ini pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya sebagai referensi tambahan di bidang ilmu Sistem Informasi.
Penulis
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................
1
KATA PENGANTAR.............................................................................
2
DAFTAR ISI...........................................................................................
3
BAB.I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang..................................................................
5
1.2 Rumusan Masalah.............................................................
5
1.3 Tujuan Makalah................................................................
6
BAB.II. PEMBAHASAN 2.1 Pengenalan Structure Chart..............................................
7
2.2 Komponen Structure Chart...............................................
9
2.3. Model Bagan Terstruktur……………………………….
10
2.3.1 Transformed-Centered…………………................
11
2.3.2 Transaction-Centered..............................................
12
2.4. Lexical Inclusion..............................................................
13
BAB.III. PEMBAHASAN 3.1 Diagram Warnier Orr (W/O)..............................................
17
3.2 Operator dalam W/O..........................................................
20
3.3. Struktur data yang menggunakan W/O.............................
20
3.3.1 Sequential………………………………………….
21
3.3.2Repetisi…………………………………………….
21
3.3.3 Seleksi……………………………………………..
22
3.4. Struktur Proses Program yang Menggunakan W/O……..
23
3.4.1 Sequential…………………………………………
24
3.4.2 Repetisi……………………………………………
24
3.4.3 Seleksi ……………………………………………
25
3.5 Contoh Penyajian sistem dalam Diagram W/O…………..
26
4 Diagram Jackson …………………………………………..
31
4.1.1 Notasi Grafik danNongrafik………………………
31 3
4.2 Komponen Hirarki dalam Notasi Jackson………….
31
4.2.1 Deret………………………………………
31
4.2.2 Iterasi……………………………………
31
4.3.3 Seleksi…………………………………..
32
5. Kesimpulan.......................................................................
38
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………...
39
BAB.III. PENUTUP
4
BAB. I PENDAHULUAN 1.1.
LATAR BELAKANG
Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, pendidikan, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data, sistem jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang lainnya sesuai dengan kebutuhan, dan teknologi telekomunikasi digunakan agar data dapat disebar dan diakses secara global. Peran yang dapat diberikan oleh aplikasi teknologi informasi dan teknologi komunikasi ini adalah mendapatkan informasi untuk kehidupan pribadi seperti informasi tentang kesehatan, hobi, rekreasi, dan rohani. Kemudian untuk profesi seperti sains, teknologi, perdagangan, berita bisnis, dan asosiasi profesi. Sarana kerjasama antara pribadi atau kelompok yang satu dengan pribadi atau kelompok yang lainnya tanpa mengenal batas jarak dan waktu, negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor lainnya yang dapat menghambat pertukaran pikiran. Perkembangan teknologi informasi dan teknologi komunikasi memacu suatu cara baru dalam kehidupan, dari kehidupan dimulai sampai dengan berakhir, kehidupan seperti ini dikenal dengan e-life, artinya kehidupan ini sudah dipengaruhi oleh berbagai kebutuhan secara elektronik. Dan sekarang ini sedang semarak dengan berbagai huruf yang dimulai dengan awalan e- seperti e-commerce, e-government, e-education, e-library, e-journal, e-medicine, e-laboratory, e-biodiversitiy, dan yang lainnya lagi yang berbasis elektronika. EVOLUSI EKONOMI GLOBAL 1. Ekonomi Agraris, sampai dua ratus tahun yang lalu ekonomi dunia bersifat agraris dimana salah satu ciri utamanya adalah tanah merupakan faktor produksi yang paling dominant. 2. Ekonomi Industri , sesudah terjadi revolusi industri, dengan ditemukannya mesin uap, ekonomi global ber-evolusi ke arah ekonomi industri dengan ciri utamanya adalah modal sebagai faktor produksi yang paling penting. 3. Ekonomi Informasi, saat ini, manusia cenderung menduduki tempat sentral dalam proses produksi, karena tahap ekonomi yang sedang kita masuki ini berdasar pada pengetahuan (knowledge based) dan berfokus pada informasi (information focused). Dalam hal ini telekomunikasi dan informatika memegang peranan sebagai teknologi kunci (enabler technology). Kemajuan teknologi informasi dan telekomunikasi begitu pesat, sehingga memungkinkan diterapkannya cara-cara baru yang lebih efisien untuk produksi, distribusi dan konsumsi barang dan jasa. Proses inilah yang membawa manusia ke dalam Masyarakat atau Ekonomi Informasi. Masyarakat baru ini juga sering disebut sebagai masyarakat pasca industri. Apapun namanya, dalam era informasi, jarak fisik atau jarak geografis tidak lagi menjadi faktor dalam hubungan antar manusia atau antar lembaga usaha, sehingga jagad ini menjadi suatu dusun semesta atau “Global village”. Sehingga sering kita dengar istilah “jarak sudah mati” atau “distance is dead”, yang makin lama makin 5
nyata kebenarannya. Dalam kehidupan kita dimasa mendatang, sektor teknologi informasi dan telekomunikasi merupakan sektor yang paling dominan. Siapa saja yang menguasai teknologi ini, maka dia akan menjadi pemimpin dalam dunianya.
1.2.
RUMUSAN MASALAH
1. Apakah yang dimaksud dengan Structure Chart ? 2. Komponen – Komponen apakah yang terdapat dalam Structure Chart ? 3. Bagaimanakah model Structure Chart (Bagan Terstruktur) ? 4. Apakah yang dimaksud dengan Lexical Inclusion? 5. Apakah yang dimaksud dengan Diagram Warnier Orr ? 6. Operator yang digunakan pada Diagram Warnier Orr ? 7. Jelaskan Struktur data yang terdapat pada diagram Warnier Orr ? 8. Jelaskan Struktur proses program dari Diagram Warnier Orr ? 9. Bagaimanakah contoh penyajian sistem diagram Warnier Orr? 10.Apakah yang dimaksud dengan diagram Jackson ? 11. Sebutkan dan jelaskan Notasi untuk komponen Hirarki dalam Notasi Jackson ? 12. Sebutkan dan jelaskan komponen Hirarki dalam Notasi Jackson?
1.3.
TUJUAN MAKALAH 1. Mahasiswa akan mengetahui konsep dasar structure chart (bagan terstruktur) sebagai alat untuk menggambarkan hirarki dari sistem yang sedang dikembangkan. 2. Mahasiswa diharapkan dapat membuat structure chart. 3. Mahasiswa mengetahui kelebihan dan kekurangan structure chart. 4. Mahasiswa mengetahui konsep dasar diagram Warrier/Orr dan metode Jackson sebagai alat untuk menggambarkan hirarki dari sistem yang dikembangkan. 5. Mahasiswa mengetahui perbedaan antara diagram Warrier/Orr dan metode Jackson. 6. Mahasiswa diharapkan dapat mebuat diagram Warrier/Orr dan metode Jackson.
6
BAB. II PEMBAHASAN 2.1.Pengenalan Structure Chart Struktur chart adalah suatu alat yang umum dipakai dalam perencanaan top-down programming (Alat bantu ini sering juga disebut hirarki atau tingkatan, atau chart atau visual table of contentsVTOC). Pada saat ini tidak ada standar yang digunakan dalam struktur chart, dan teknik yang akan dikemukakan dibawah ini, yang bekerja cukup baik,serta kenapa digunakan sebagai alat diambil dari berbagai variasi sumber.Modul direpresentasikan dengan kotak empat persegi, seperti yang diperlihatkanpada Gambar 2.5. Masing-masing modul ditandai dengan angka, bilangan nol menyatakanmodul program utama. Modul ini menyatakan awal, dan diacu sebagai modul level0.Dibawahnya adalah modul level-1, yang dipanggil dan dikendalikan oleh modul programutama. Modul level-1 dapat saja terdiri dari 3 modul atau lebih. Modul yang terdefinisipertama kali pada level-1 adalah modul yang akan dieksekusi berulang, contoh, modulyang berfungsi dalam proses pembacaan record input. Modul kedua melaksanakan prosesyang diperlukan sebelum data tersebut dapat diproses. Proses yang dilaksanakan setelahsemua data diolah (contohnya mencetak total line, dalam contoh ke 2 di bab I) dapatdiletakkan pada urutan ketiga dari modul level-1. Modul diurutkan dari kiri ke kanansesuai dengan urutan eksekusinya, seperti yang diperlihatkan pada gambar 2-5. Modullevel-2 dapat ditambahkan pada semua modul level-1 yang mencakup pekerjaan yangharus dilaksanakan. Beberapa modul level-2 mungkin saja dipecah lagi menjadi beberapasubmodul, dan submodul ini dapat pula dipecah lagi, demikian seterusnya, sesuai dengankebutuhan. Hal utama yang perlu diperhatikan adalah dalam membuat modul-modul harus sekecil mungkin sehingga memudahkan dalam pengkodean dan pengujian
7
Kelebihan dan Kekurangan Perancangan Terstruktur Kelebihan *Milestone diperlihatkan dengan jelas yang memudahkan dalam manajemen proyek. *SSAD merupakan pendekatan visual, ini membuat metode ini mudah dimengerti oleh pengguna atau programmer. *Penggunaan analisis grafis dan tool seperti DFD menjadikan SSAD menjadikan bagus untuk digunakan. *SSAD merupakan metode yang diketahui secara umum pada berbagai industry. *SSAD sudah diterapkan begitu lama sehingga metode ini sudah matang dan layak untuk digunakan. *SSAD memungkinkan untuk melakukan validasi antara berbagai kebutuhan *SSAD relatif simpel dan mudah dimengerti.
Kekurangan *SSAD berorientasi utama pada proses, sehingga mengabaikan kebutuhan non-fungsional. Sedikit sekali manajemen langsung terkait dengan SSAD. *Prinsip dasar SSAD merupakan pengembangan non-iterative (waterfall), akan tetapi kebutuhan akan berubah pada setiap proses. *Interaksi antara analisis atau pengguna tidak komprehensif, karena sistem telah didefinisikan dari awal, sehingga tidak adaptif terhadap perubahan (kebutuhan-kebutuhan baru). *Selain dengan menggunakan desain logic dan DFD, tidak cukup tool yang digunakan untuk mengkomunikasikan dengan pengguna, sehingga sangat sulit bagi pengguna untuk melakukan evaluasi. *Pada SAAD sulitt sekali untuk memutuskan ketika ingin menghentikan dekomposisi dan mliai membuat sistem. *SSAD tidak selalu memenuhi kebutuhan pengguna. *SSAD tidak dapat memenuhi kebutuhan terkait bahasa pemrograman berorientasi obyek, karena metode ini memang didesain untuk mendukung bahasa pemrograman terstruktur, tidak berorientasi pada obyek (Jadalowen, 2002).
8
CONTOH STRUCTURE CHART : PASCAL
modul pemanggil
A notasi untuk parameter input yang dikirimkan kepada modul yang dipanggil
x, y
p, q
B
•
notasi untuk parameter output yang diberikan pada• modul pemanggil
Modul A memanggil modul B dengan data x dan y sebagai parameternya. Modul B mengirimkan data p dan q sebagai return value ke modul A.
modul yang dipanggil Procedure A; Var p, q : Real;
Procedure B(x, y : Real); Begin p := ... { manipulasi nilai p } q := ... { manipulasi nilai q } End; Begin B(x, y); { call procedure B } End; Potongan kode program dalam bahasa Pascal
2.2. Komponen Stucture Chart Dalam merancang sistem dengan metode terstruktur diperlukan suatu (Structure Chart) bagan terstruktur yaitu bagan yang menggambarkan hirarki modul-modul dalam menerapkan kebutuhan persyaratan sistem yang memperlihatkan : a) Pembagian sistem menjadi modul-modul b) Hirarki dari organisasi modul-modul c) Komunikasi antara modul d) Nama modul yang berarti juga fungsi modul Modul adalah kumpulan perintah atau instruktur program yang meliputi input dan output, fungsi yang dikerjakan, mekanisme logis dalam mengerjakan fungsinya. Modul biasanya akan memiliki nama sebagai referensi, dapat menggunakan atau digunakan oleh modul lain. Adapun simbolsimbol dari komponen bagan terstruktur adalah sebagai berikut : (1) Modul digunakan untuk menggambarkan suatu modul. (2) Connection, digunakan untuk menghubungkan suatu modul dengan modul lainnya. (3) Loop, digunakan untuk menunjukkan suatu perulangan. (4) Decission, digunakan untuk menunjukkan suatu penyelesaian kondisi modul. (5) Couple Data, digunakan untuk menunjukkan elemen data yang dikirim. 9
(6) Couple Control, digunakan untuk menunjuk elemen kontrol yang dikirim. (7) Connector, digunakan untuk menghubungkan simbol kehalaman berikutnya. (8) Predifined Modul, menggambarkan modul yang sudah didefinisikan oleh sistem komputer.
2.3. Model Bagan Terstruktur Bagan terstruktur adalah mendefinisikan dan Mengilustrasikan Organisasi dari sistem informasi secara berjenjang dalam bentuk modul dan submodul.
10
Simbol – simbol dasar : Terdapat dua model bagan terstruktur yaitu : 2.3.1. Transformed center, bagan ini menggambarkan sistem dalam tiga cabang utama, yaitu : 1. Cabang input (input branch / afferent branch) : cabang yang menerima input dan membentuk input ke dalam suatu status yang siap untuk diproses. 2. Cabang proses (process branch / transform branch /central transform) : cabang yang melakukan fungsi utama sistem, yaitu memproses input yang dikirim dari cabang input. 3. Cabang output (output branch / efferent branch) : cabang yang memformat data menjadi output.
11
2.3.2 Transaction centered, bagan ini menggambarkan suatu sistem yang menangani beberapa tipe transaksi yang mempunyai jalur berbeda. • Seringkali diagram arus data menggambarkan suatu sistem yang menangani beberapa tipe transaksi yang mempunyai jalur yang berbeda. • Diagram tersebut mungkin akan sulit dipilah‐pilah berdasarkan transformasinya. • Untuk diagram alur data tersebut, dapat dibuat bagan terstruktur model transaction‐center
12
2.4. LEXICAL INCLUSION Lexical inclusion Merupakan Teknik dalam melakukan pembacaan suatu program yang ditulisdalam bahasa sumber, kemudian diterjemahkan ke dalam suatu bahasa lain yang disebutbahasa sasaran. Dalam melakukan proses penerjemahan tersebut, sudah barang tentukompilator akan melaporkan adanya keanehan-keanehan atau kesalahan yang mungkinditemukannya. Proses penerjemahan yang dilakukan oleh kompilator ini disebut proseskompilasi (compiling).Bila dipandang sepintas lalu, maka akan timbul beranekaragam kompilator yang dapatdibuat antara lain sebagai berikut : Bahasa Sumber seperti bahasa FORTRAN, PASCAL, C dan juga bahasa-bahasa lainnya yang sifat dan pemakaiannya agak spesifik atau khusus, seperti bahasa untuk program DBASE, SPSS dan lain sebagainya. Bahasa Sasaran dapat berupa bahasa sumber lain seperti C, FORTRAN dan lain sebagainya atau Bahasa Mesin (Machine Language) yang digunakan oleh suatu prosessor mikro atau sumber komputer besar maupun komputer super. Sejarah perkembangan suatu kompilator sudah dimulai sejak lama, yaitu pada saatmulai ditemukannya komputer pada awal 1950-an. Sejak waktu tersebut teknik dan carapembentukan suatu kompilator telah berkembang dengan sangat pesat dan pembentukkansuatu kompilator dapat dilakukan makin mudah. Demikian pula program bantu (tools)untuk membuat suatu kompilator sudah dapat diperoleh sehingga pembentukan suatukompilator dapat dilakukan dengan cepat. Kompilator pertama yang dibuat adalah kompilator untuk bahasa FORTRAN yangpada saat itu dikembangkan dengan memakan sejumlah tenaga ahli yang setara denganpekerjaan yang dilakukan oleh 18 orang. Dengan adanya program bantu dan tata carapembentukan yang sistematis dan tertata dengan baik serta pendefinisian struktur bahasayang cermat, maka suatu kompilator untuk bahasa yang terstruktur seperti PASCAL atauC dapat dikembangkan.Proses kompilasi dari suatu kompilator pada dasarnya dapat dibagi ke dalam 2 bagianutama yaitu bagian analisis dan bagian sintesis. Tahap analisis program yang ditulis dalam bahasa sumber dibagi dan dipecah ke dalam beberapa bagian yang kemudian akan dipresentasikan ke dalam suatu bentuk antara dari program sumber. Operasi-operasi yang dilakukan oleh program sumber ditentukan dan dicatat dalam suatu struktur pohon (tree) yang disebut dengan nama pohon sintaks (sintax tree) Dalam hal ini setiap nodal pada tree tersebut menyatakan suatu operasi, sedangkan anak dari nodal (titik) tersebut memberikan argumen yang diperlukan Secara umum proses dalam tahap analis terdiri dari 3 bagian utama, yaitu : 1. Proses analisis leksikal 2. Proses analisis sintaktik 3. Proses analisis semantik
13
Tahap sintesis yang berikutnya program sasaran dibentuk berdasarkan representasi antara yang dihasilkan pada tahap analisis. Untuk tahap sintetis terdiri dari 2 bagian utama, yaitu 4. Proses yang menghasilkan kode (code generator) 5. Proses optimasi kode (code optimizer) Sebelum Bahasa sasaran dapat dihasilkan, dalam melakukan ini tiap bagian utamaakan berhubungan dan berkomunikasi dengan suatu berkas tabel yang disebut tabelsimbol (symbol table) yaitu suatu tabel yang berisi semua simbol yang digunakan dalambahasa sumber. Selain kompilator masih diperlukan beberapa program lainnya sebelumdapat dibentuk bahasa sasaran yang dapat dijalankan. Seperti suatu bahasa sumber dapatdituliskan dalam beberapa modul yang terpisah dan disimpan dalam beberapa file yangterpisah. Untuk menanggulangi hal ini, maka suatu program khusus yang disebut dengansuatu praprosesor digunakan untuk mengumpulkan modul-modul yang saling lepas ini kedalam suatu program baru. Praposesor dapat pula melengkapi singkatan-singkatan atauungkapan-ungkapan maupun kependekan-kependekan yang digunakan dalam bahasasumber seperti pendefII. Analisis Leksikal2.1 Pengertian Analisis Leksikal/Analisis Linier/Pembacaan Sekilas (Scanner). Dalam kaitan inialiran karakter yang membentuk program sumber dibaca dari kiri ke kanan dan dikelompokkan dalam apa yang disebut token yaitu barisan dari karakter yang dalamsuatu kesatuan mempunyai suatu arti tersendiri.. Analisis ini melakukan penerjemahan masukan menjadi bentuk yang lebihberguna untuk tahap-tahap kompilasi berikutnya. Analisis Leksikal merupakanantarmuka antara kode program sumber dan analisis sintaktik (parser). Scannermelakukan pemeriksaan karakter per karakter pada teks masukan, memecah sumberprogram menjadi bagian-bagian disebut Token. Analisis Leksikal mengerjakanpengelompokkan urutan-urutan karakter ke dalam komponen pokok: identifier, delimeter,simbol-simbol operator, angka, keyword, noise word, blank, komentar, dan seterusnyamenghasilkan suatu Token Leksikal yang akan digunakan pada Analisis Sintaktik.Model dasar untuk membentuk suatu Analisis Leksikal adalah Finite-State Automata, dua aspek penting pembuatan Analisis Leksikal adalah: • Menentukan token-token bahasa. • Mengenali token-token bahasa dari program sumber. Token-token dihasilkan dengan cara memisahkan program sumber tersebutdilewatkan ke parser. Analisis Leksikal harus mengirim token ke parser. Untuk mengirimtoken, scanner harus mengisolasi barisan karakter pada teks sumber yang merupakan 1token valid. Scanner juga menyingkirkan informasi seperti komentar, blank, batas-batasbaris dan lain-lain yang tidak penting (tidak mempunyai arti) bagi parsing dan CodeGenerator. Scanner juga harus dapat mengidentifikasi token secara lengkap dan membedakankeyword dan identifier. Untuk itu scanner memerlukan tabel simbol. Scannermemasukkan identifier ke tabel simbol, memasukkan konstanta literal dan numerik ketabel simbol sendiri setelah konversi menjadi bentuk internal. Analisis Leksikal merupakan komponen kompilasi independen yangberkomunikasi dengan parser lewat antarmuka yang terdefinisi bagus dan sederhanasehingga pemeliharaan analisis leksikal menjadi lebih mudah dimana perubahan-perubahan terhadap analisis leksikal tidak 14
berdampak pada pengubahan kompilatorsecara keseluruhan. Agar dapat memperoleh fitur ini, maka antarmuka harus tidakberubah. Kebanyakan kode yang menyusun analisis leksikal adalah sama untuk seluruhkompilator, tidak peduli bahasa. Pada analisis leksikal yang dituntun tabel (table-driven lexical analyzer), makasatusatunya yang berubah adalah tabel itu sendiri. Kadang diperlukan interaksi analisisleksikal dan analisis sintaktik yang lebih kompleks. Sehingga analisis leksikal harus dapatmenganggap string sebagai token bertipe, bukan identifier. Untuk itu perlu komunikasitingkat lebih tinggi yang biasanya dilakukan suatu struktur data dipakai bersama sepertitabel simbol. Analisis Sintaktik dapat memasukkan string ke tabel simbol,mengidentifikasi sebagai Type atau typedef, sehingga analisis leksikal dapat memeriksatabel simbol untuk menentukan apakah lexeme adalah tipe token atau identifier. Tugas-tugas Analsis LeksikalTugas-tugas Analisis leksikal antara lain sebagai berikut : 1. Konversi Program Sumber Menjadi Barisan Token. Mengubah program sumber yang dipandang sebagai barisan byte/karakter menjadi token. 2. Menangani Kerumitan Sistem Masukkan/Keluaran. Karena analisis leksikal biasanya berhubungan langsung dengan kode sumber yang diwadahi file, maka analisis leksikal juga bertindak sebagai benteng untuk komponen-komponen lain di kompilator dalam mengatasi keanehan-keanehan sistem masukkan/keluaran sistem operasi dan sistem komputer. Optimasi perlu dilakukan agar analisis leksikal membaca karakter degan sekaligus membaca sejumlah besar bagian file. Perangkat masukkan/keluaran benar-benar diisolasi agar tidak terlihat oleh parser dan komponen-komponen kompilator yang lain. Tugas-tugas tambahan Analisis LeksikalTugas-tugas tambahan Analisis Leksikal antara lain sebagai berikut : 1. Penghilangan komentar dan whitespace (tab,spasi,karakter lainnya).Tindakan housekeeping dilakukan scanner sehingga mengisolasikan dari parser dan komponen-komponen kompilator lain. Peran ini menyederhanakan perancangan parser (dan grammar bahasa pemrograman). Scanner juga mencatat nomor baris saat itu sehingga penanganan kesalahan yang cerdas dapat mengirim pesan kesalahan dengan lebih akurat. Konversi literal/konstanta numerik menjadi tipe data tertentu. Analisis leksikal dapat mengirim token, dan nilainya. Nilai ini biasa disebut atribut. Namun demikian, bila analisis leksikal ditambahin dengan tugas-tugas tambahan yang terlalu banyak juga akan menjadi tidak baik. Karena itu membatasi analisis leksikal hanya untuk melakukan tugas pengenalan pola token (ditambah membuang komentar) adalah mempermudah pemeliharaan. Tahap-tahap Pelaksanaan Analisis Leksikal Tahap Pelaksanaan Analisis Leksikal antara lain sebagai berikut : Pada single one pass. Terjadi interaksi antara scanner dan parser. Sacnner dipanggil saat parser memerlukan token berikutnya. Pendekatan ini lebih baik karena bentuk internal program sumber yang lengkap tidak perlu dibangun dan disimpan di memori sebelum parsing dimulai. Pada separate pass. Scanner memproses secara terpisah, dilakukan sebelum parsing. Hasil scanner disimpan dalam file. Dari file tersebut, parsing melakukan kegiatannya. Scanner 15
mengirim nilai-nilai integer yang mempresentasikan bentuk internal token, bukan nilai-nilai string. Keunggulan cara ini adalah ukurannya kecil dan tetap. Parser sangat lebih efisien bekerja dengan nilai integer yang mempresentasikan simbol daripada string nyata dengan panjang variable Implementasi Analisis Leksikal Implementasi Analisis Leksikal antara lain sebagai berikut : Pengenalan Token. 1. Scanner harus dapat mengenali token 2. Terlebih dahulu dideskripsikan token-token yang harus dikenali Pendeskripsian Token. 1. Menggunakan reguler grammar. Menspesifikasikan aturan-aturan pembangkit tokentoken dengan kelemahan reguler grammar menspesifikasikan token berbentuk pembangkit, sedang scanner perlu bentuk pengenalan. 2. Menggunakan ekspresi grammar. Menspesifikasikan token-token dengan ekspresi reguler. 3. Model matematis yang dapat memodelkan pengenalan adalah finite- Implementasi Analisisstate acceptor (FSA) atau finite automata. Leksikal sebagai Finite Automata. Pada pemodelan analisis leksikal sebagai pengenal yang menerapkan finite automata, analisis leksikal tidak cuma hanya melakukan mengatakan YA atau TIDAK. Dengan demikian selain pengenal, maka analisis leksikal juga melakukan aksi-aksi tambahan yang diasosiasikan dengan string yangsedang diolah. Analisis leksikal dapat dibangun dengan menumpangkan pada konsep pengenal yang berupa finite automata dengan cara menspesifikasikan rutin-rutin (aksi-aksi) tertentu terhadap string yang sedang Penanganan Kesalahan di Analisis Leksikal Hanya sedikitdikenali. kesalahan yang diidentifikasi di analisis leksikal secara mandiri karena analisis leksikal benarbenar merupakan pandangan sangat lokal terhadap program sumber. Bila ditemui situasi dimana analisis leksikal tidak mampu melanjutkan proses karena tidak ada pola token yang cocok, maka terdapat beragam alternatif pemulihan. yaitu: 1. "Panic mode" dengan menghapus karakter-karakter berikutnya sampai analisis leksikal menemukan token yang terdefinisi bagus 2. Menyisipkan karakter yang hilang 3. Mengganti karakter yang salah dengan karakter yang benar 4. Mentransposisikan 2 karakter yang bersebelahan. Salah satu cara untuk menemukan kesalahan-kesalahan di program adalah menghitung jumlah transformasi kesalahan minimum yang diperlukan untuk mentransformasikan program yang salah menjadi program yag secara sintaks benar. Input Buffering Perancangan analisis leksikal seharusnya dapat membuat buffering masukkanyang membantu mempercepat proses pembacaan dari file serta mempunyai fleksibelitasyang tinggi agar analisis leksikal tidak bergantung platform sehingga mempunyaiportabilitas yang tinggi.
16
BAB III PEMBAHASAN 3.1. Diagram Warnier Orr (W/O) & Diagram Jackson Sebuah diagram Warnier / Orr (juga dikenal sebagai konstruksi logis dari sistem program /) adalah sejenis hirarkis flowchart yang memungkinkan deskripsi organisasi data dan prosedur. Mereka awalnya dikembangkan di Perancis oleh Jean-Dominique Warnier dan di Amerika Serikat oleh Kenneth Orr . Metode ini membantu rancangan struktur program dengan mengidentifikasi hasil output dan pengolahan dan kemudian bekerja mundur untuk menentukan langkah-langkah dan kombinasi dari masukan yang diperlukan untuk menghasilkan mereka. Metode grafis sederhana yang digunakan dalam Warnier / Orr diagram membuat tingkat dalam sistem jelas dan pergerakan data yang di antara mereka hidup. Elemen Dasar Warnier / Orr diagram menunjukkan proses dan urutan di mana mereka dilakukan. Setiap proses didefinisikan secara hirarkis yakni terdiri dari set subproses, yang mendefinisikannya. Pada setiap tingkat, proses ini ditunjukkan dalam braket bahwa kelompok-kelompok komponennya. Karena proses dapat memiliki subproses yang berbeda, Warnier / Orr diagram menggunakan satu set kurung untuk menunjukkan setiap tingkat dari sistem. Faktor penting dalam s / w definisi dan pengembangan adalah iterasi atau pengulangan dan perubahan. Warnier / Orr diagram menunjukkan hal ini dengan sangat baik.
Menggunakan Warnier / Orr diagram Untuk mengembangkan diagram Warnier / Orr, analis bekerja mundur, mulai dengan output sistem dan menggunakan hasil analisis berorientasi. Di atas kertas, bergerak pengembangan dari kanan ke kiri. Pertama, output dimaksudkan atau hasil dari proses tersebut didefinisikan. Pada tingkat berikutnya, yang ditunjukkan oleh inklusi dengan braket, langkahlangkah yang diperlukan untuk menghasilkan output didefinisikan. Setiap langkah pada gilirannya ditetapkan lebih lanjut. Tambahan kurung kelompok proses yang diperlukan untuk memproduksi hasil pada tingkat berikutnya. Warnier / Orr diagram menawarkan beberapa keuntungan yang berbeda dengan ahli sistem. Mereka sederhana dalam penampilan dan mudah dimengerti. Namun mereka adalah alat desain yang kuat. Mereka memiliki keuntungan untuk menunjukkan pengelompokan proses dan 17
data yang harus dilalui dari tingkat ke tingkat. Selain itu, urutan bekerja mundur memastikan bahwa sistem akan berorientasi hasil. Metode ini berguna untuk kedua data dan definisi proses. Hal ini dapat digunakan untuk masing-masing secara independen, atau keduanya dapat dikombinasikan pada diagram yang sama
Constructs di Warnier / Orr diagram Ada empat konstruksi dasar yang digunakan pada Warnier / Orr diagram: hirarki, urutan, pengulangan, dan pergantian. Ada juga dua konsep yang sedikit lebih maju yang kadang-kadang diperlukan: concurrency dan rekursi Hierarchy Hirarki adalah yang paling mendasar dari semua Warnier / Orr konstruksi. Ini hanyalah sekelompok bersarang set dan subset sebagai satu set tanda kurung bersarang. Setiap braket pada diagram (tergantung pada bagaimana Anda mewakili, karakter biasanya lebih seperti penjepit "{" dari braket "[", tapi kami menyebutnya "kurung") merupakan satu tingkat hirarki. Hirarki atau struktur yang diwakili pada diagram dapat menunjukkan organisasi data atau pengolahan. Namun, kedua data dan pengolahan tidak pernah ditampilkan pada diagram yang sama. Urutan
Urutan adalah struktur paling sederhana untuk menunjukkan pada diagram Warnier / Orr. Dalam satu tingkat dari hirarki, fitur yang terdaftar akan ditampilkan dalam urutan di mana mereka terjadi. Dengan kata lain, langkah yang terdaftar pertama adalah yang pertama yang akan dieksekusi (jika diagram mencerminkan proses), sedangkan langkah terdaftar terakhir adalah yang terakhir yang akan dieksekusi. Demikian pula dengan data, data lapangan yang terdaftar pertama adalah yang pertama yang ditemui ketika melihat data, data lapangan yang terdaftar terakhir adalah yang terakhir ditemui. Pengulangan
Pengulangan adalah representasi dari "lingkaran" klasik dalam hal pemrograman. Hal ini terjadi setiap kali set data yang sama terjadi berulang-ulang (untuk struktur data) atau setiap kali kelompok yang sama adalah tindakan terjadi berulang-ulang (untuk struktur pengolahan). Pengulangan ditunjukkan dengan menempatkan satu set nomor di dalam kurung di bawah set mengulangi. Biasanya ada dua angka yang tercantum dalam tanda kurung, yang mewakili paling sedikit dan paling banyak kali set akan mengulangi. Dengan konvensi huruf pertama dari himpunan mengulangi adalah huruf yang dipilih untuk mewakili maksimal. 18
Sementara minimum dan maksimum terikat terikat secara teknis bisa apa saja, mereka yang paling sering baik "(1, n)" seperti pada contoh, atau "(0, n)." Ketika digunakan untuk menggambarkan pengolahan, "(1, n)" pengulangan klasik dikenal sebagai loop "DoUntil", sedangkan "(0, n)" pengulangan disebut "DoWhile" loop. Pada diagram Warnier / Orr, bagaimanapun, tidak ada perbedaan antara dua jenis pengulangan, selain nilai terikat minimum. Pada kesempatan, minimum dan maksimum yang telah ditetapkan terikat dan tidak mungkin untuk berubah: misalnya set "Hari" terjadi dalam "Bulan" set 28-31 kali (sejak bulan terkecil memiliki 28 hari, bulan terbesar, 31) . Hal ini tidak mungkin untuk berubah. Dan pada kesempatan, minimum dan maksimum yang ditetapkan pada nomor yang sama. Secara umum, meskipun, itu adalah ide yang buruk untuk " kode keras "konstan selain" 0 "atau" 1 "di sejumlah kali klausul-desain harus cukup fleksibel untuk memungkinkan perubahan jumlah kali tanpa perubahan untuk desain. Misalnya, jika sebuah perusahaan memiliki 38 karyawan pada saat desain dilakukan, keras pengkodean "38" sebagai "jumlah karyawan" dalam perusahaan tentu saja tidak akan sefleksibel merancang "(1, n)". Jumlah klausa kali selalu operator melekat pada beberapa set (yaitu, nama beberapa braket), dan tidak pernah melekat pada elemen (fitur diagram yang tidak terurai menjadi fitur yang lebih kecil). Alasan untuk ini akan menjadi lebih jelas karena kami terus bekerja dengan diagram. Untuk saat ini, Anda harus menerima hal ini sebagai aturan formasi untuk diagram yang benar. Alternatif
Alternatif, atau seleksi, adalah tradisional "keputusan" proses dimana penentuan dibuat untuk menjalankan satu proses atau yang lain. The Exclusive OR simbol (tanda plus dalam lingkaran) menunjukkan bahwa set langsung di atas dan di bawahnya saling eksklusif (jika ada yang hadir yang lain tidak). Diagram ini menunjukkan bahwa Karyawan adalah baik Manajemen maupun Non-Manajemen, salah satu Karyawan tidak bisa menjadi keduanya. Hal ini juga diperbolehkan untuk menggunakan "bar negasi" atas sebuah alternatif dalam cara yang mirip dengan notasi rekayasa. Bar dibaca dengan hanya menggunakan kata "tidak". Alternatif tidak harus biner seperti pada contoh sebelumnya, tetapi mungkin banyak-jalan alternatif. Concurrency
Concurrency adalah salah satu dari dua konstruksi canggih yang digunakan dalam metodologi. Hal ini digunakan setiap kali urutan penting. Misalnya, tahun dan minggu beroperasi secara bersamaan (atau pada waktu yang sama) dalam kalender kami. Operator concurrency jarang digunakan dalam desain program (karena kebanyakan bahasa tidak mendukung 19
pemrosesan konkuren benar pula), tetapi tidak ikut bermain saat menyelesaikan bentrokan struktur data logis dan fisik. Rekursi
Rekursi adalah yang paling digunakan pada konstruksi. Hal ini digunakan untuk menunjukkan bahwa satu set berisi lebih awal atau versi yang kurang memerintahkan dirinya sendiri. Dalam "bill of material" klasik komponen masalah komponen dan sub-komponen. Subkomponen juga mengandung sub-sub-komponen, dan sebagainya. Braket dua kali lipat menunjukkan bahwa himpunan adalah rekursif. Struktur data yang benar-benar rekursif agak jarang.
3.2. OPERATOR DALAM W/O W/O adalah metodologi yang dikembangkan oleh Jean Doimininique Warnier pada awal tahun 1970-an dan dikembangkan lebih lanjut oleh Ken Orr. W/O mirip dengan hierarchy chart yang dibuat secara vertikal dan dikembangkan secara horisontal. Operator dalam W/O Diagram Warnier orr (W/O): Adalah diagram yang menyerupai diagram berjenjang diputar dan menggambarkan arus logika serta struktur dari datanya. Simbol utama yang digunakan oleh diagram W/O adalah kurung kurawal “ { “ (brace) yang digunakan untuk mengelomokkan modul-modul yang ditunjukkan oleh “{“ yang disebut universal. Operator W/o meliputi : Å yang berarti XOR (Exclusive OR), yaitu A atau B tetapi tidak keduanya; + berarti OR (Inclusive OR), A atau B atau keduanya; /, *, - , + adalah operator aritmatik dan proses berarti Not.
Simbol Arti XOR (exlusive OR) + OR (inclusive OR) /,*,-,+ Operator aritmetika proses NOT Tabel 2.1. Warnier/Orr
3.3 Struktur Data yang menggunakan W/O A. STRUKTUR DATA MENGGUNAKAN DIAGRAM W/O Prinsip kunci dari metodologi W/O adalah desain dari struktur program yg tertulis dilengkapi dengan struktur datanya. Diagram W/O dapat menggambarkan struktur data yg berbentuk :
20
3.3.1. Struktur Data Urut (Sequential) Sequence. Diagram berikut ini menggambarkan sebuah record pegawai.
Record seperti ini dapat digambarkan dalam DiagramW/0 sebagai berikut: Record pegawai
Number{DSieVr.. No. Name
{ Day Dateof Binh Month Year 3.3.2. Struktur Data Repetisi (Repetisi) Repetisi (pengulangan). Strukturpengulangan/repetisi dapatdigambarkan dengan mempenimbangkan file yang berisikan record pegawai:
{ Div. Number Ser. No. File pegawai ( Record pegawai ON) Name
{ Day Date of Binh Month Year
21
3.3.3. Struktur Data Seleksi (Seleksi) Seleksi(atau alterasi). Untuk menggambarkan seleksi mari kita ambit contoh rekening di bank: Balance-check Balance>O { pembayaran (0,1 )
O {print "overdrafting" message (0,1)
Concurrensi. Contoh concurrensi misalnya operasi harian pada sistem komputer:
{ Editing Batch Prioritas
i Laporan Akunting Operasi Harian + (D) On - line Diagram di atas berani bahwa operasi batch dan on-line dapat terjadi secara bersamasama (concurrent).
22
3.4 Struktur Proses Program Mengunakan W/O Bentuk utama dalam Diagram Warnierl Diagram Orr di ket:Ilbangkanoleh J.D. Warnier pada akhir tabun 6O-andan awal tabun 70-an di Paris. Diagram ini diperkenalkan untuk menampilkan struktur hirarki set data output dan jnput dari suatu program. Kemudian K. Orr dari Topeka, Kansas, mengembangkan sebagian dari konsep Warnier sehingga menjadi'desain analisis sistem informasi maupun desain database. Oleh karena itu diagram inidinamak~iDsebagaiDiagram Orr/Wanier (Diagram W/O). Diagram itu digunakan untuk menampilkan struktur data maupun proses. Alat utama dalam Diagram W/O adalah tanda kurung kurawal "{" yang juga disebut sebagai 'universal'. Tanda ini menunjukkan dekomposisi (penyusunan kembali) sistem yang dibicarakan. Item yang tidak mengalami dekomposisi lagi disebut elemen. Jika DiagramW/0 menggambarkan struktur data, maka elemennya adalah data, namunjika diagram ini menggambarkan proses sistem,maka elemennya adalah operasi. . Disamping hirarki yang ditunjukkan dalam dekomposisi tiga konstruksi yang menunjukkan berbagai data dan struktur proses berikut ini dapat pula digambarkan oleh Diagram 'W/0: .' . .'
1. rangkaian 2. pengulangan/iterasi 3. seleksi/alterasi. Lebih lanjut dua konstruksi berikut ini digunakan sebagai konstruksi yang komplek: 1. concurrency 2. rekursi. Operator relasional berikut ini juga dipakai dalam Diagram W/O:
Rangkaian dalam struktur data dan dalam proses digambarkan dengan tanda titik: nama set { . atribut =nama. atribut Sebagai contoh, pekerja { . namamenunjukkannama pekerja 23
BENTUK UMUM DARI STRUKTUR SEDERHANA YANG MENGGUNAKANDIAGRAI\1W/O Hirarki. Bentuk umum dari hirarki dalam Diagram W10 adalah : aaa{ bb {c yang berarti aaa terdiri atas bb dan bb terdiri atas c. 3.4.1Sequence (Urutan). Bentuk umum sequence dalam diagram WIO adalah:
Bentuk umum tersebut mempunyai arti bahwa aaa terdiri atas aa yang diikuti oleh cc. Jadi sequence disajikan dengan cara mendaftar elemen secara seridalam satu tingkat hirarki. 3.4.2repetisi (pengulangan). Bentukumum repetisi dan iterasi dalam Diagram WI
o adalah
1. (I,N) menunjukkan bahwa aaa ada mulai satu sampai N kali. Kerjakan sampai (sekurang-kurangnya satu kali) 11. (N) or (O,N)menunjukkan bahwa aaa ada mulai nol sampaiNkali. Kerjakan sementara (nol kali adalah mungkin) 111. (10) menunjukkan bahwa aaa terjadi hanya sepuluh kali. Dalam bentuk (i) dan (ii) diatas, nilai N tidak diketahui; satu kali atau (1)juga dinyatakan dengan tanpa memberi tulisan di bawah aaa.
24
3.4.3Seleksi (atau alternasi). Struktur seleksi ditampilkan dengan menggunakan (0,1) (dibaca sebagai nol atau satu kali) dan OR eksklusif simbol G:) Bentuk umumnya adalah: bb{
STRUKTUR KOMPLEK DENGAN DIAGRAM W/O Seperti telah disebutkan sebelumnya, concuITensi,operasi yang terjadi secara bersamaan, dan rekursi dapat digambarkan dengan Diagram W/O. Concurrensi. Bentuk umum concuITensiadalah :
aaa terdiri atas bb dan cc namun susunan mereka tidaklah merupakan hal yang penting. Jelaslah bahwa + merupakan operator concuITensi. Rekursi. Fungsi rekursi adalah fungsi yang memanggil dirinya sendiri. Dalam sistem deskripsi kadang-kadang konsep kursi digunakan. Rekursi dalam Diagram W10 ditunjukkan dengan tanda kurung kurawal putus-putus, yaitu :
Bentuk umum rekursi dalam Diagram W/0 adalah :
25
\
Artinya adalah bahwa aaa terdiri atas bb dan aaa itu sendiri. Contoh:
Artinya bahwa sebuah sistem mempunyai subsistem.
3.5. CONTOH STRUKTUR DATA YANG MENGGUNAKAN DIAGRAM W/O Sebagai contoh struktur hierarki digambarkan dengan lebih dari satu dengan menggunakan dekomposisi. Lebih lanjut tentang hierarki, struktur lainnya juga ditunjukkan. A.Sequence. Diagram berikut ini menggambarkan sebuah record pegawai.
Record seperti ini dapat digambarkan dalam DiagramW/0 sebagai berikut: Record pegawai
Number{DSieVr.. No. Name
{ Day Dateof Binh Month Year
26
B.Repetisi (pengulangan). Strukturpengulangan/repetisi dapatdigambarkan dengan mempenimbangkan file yang berisikan record pegawai:
{ Div.
i Number Ser. No. File pegawai ( Record pegawai ON) Name
{ Day Date of Binh Month Year C.Seleksi(atau alterasi). Untuk menggambarkan seleksi mari kita ambit contoh rekening di bank: Balance-check Balance>O { pembayaran (0,1 ) O {print "overdrafting" message (0,1)
Concurrensi. Contoh concurrensi misalnya operasi harian pada sistem komputer:
{ Editing Batch Prioritas
i Laporan Akunting Operasi Harian + (D) On - line Diagram di atas berani bahwa operasi batch dan on-line dapat terjadi secara bersamasama (concurrent). Rekursi. rekursi: 27
Masalah perakitan dapat digambarkan dengan menggunakan Rakitan (Assembly)
i
Bagian-bagian ( 1,P) + : Perakitan <: (
(A)
:
.
Diagram ini mempunyai arti bahwa sebuah rakitan (assembly) ditentukan berdasarkan rakitan yang lain. Demikian juga, suatu bagian ditentukan oleh bagian lainnya.
PENYAJIAN PROSES DENGANDIAGRAM WIO Sepeni disebutkan sebelumnya, Diagram W/0 dapat digunakan untuk menyajikan proses maupun struktur data. Untuk penyajian proses digunakan bentuk umum berikut ini :
Contoh Diagram W/O yang menyajikan proses misalnya suatu operasi untuk memperbaiki file master langganan dengan transaksi penjualan:
Diagram di atas juga menunjukkan hirarki operasi.
28
CONTOH PENYAJIAN PROSES DENGAN DIAGRAM W/O Perusahaan angkutan umum biasanya menyediakan pelayanan komunikasi telex. Salah satu proyek baru dari perusahaan tersebut adalah mengadakan komputerisasi biaya pelayanan komunikasi telex. Langkah-Iangkah utama pada kegiatan tersebut adalah membuat dan mengadakan penyesuaian file (berkas) master sena menyiapkan laporan. Dengan menggunakan diagramW/0 langkah-Iangkah itu dapat digambarkan sebagai berikut :
Contoh lain tentang penyajian proses yang menggunakan diagramW/0 adalah tahaptahap perkembangan sistem yang telah dibahas dalam Bab 2 pada Gal1)bar2.1 atau Tabel 2.2
29
30
4.1 NOTASI JACKSON .
Dengan menggunakan notasi Jackson, kita dapat menampilkan macam-macam program, struktur data, atau sistem informasi yaitudalam hal hirarki sistem dan dasardasarnya sena susunan bagian-bagiannya. Komponen-komponen dasar tersebut tidak dapat diuraikan lebih lanjut sena tidak mempunyai bagian-bagian lainnya. 4.1.1 NOTASI GRAFIK & NOTASI NON GRAFIK Ada dua tipe notasi untuk menggambarkan susunan komponen-komponen: notasi grafik yang disebut dengan diagram Jackson, atau diagram struktur, dan notasi yang non-grafik yang disebut dengan Struktur Text atau Schematic Logic. Diagram Jackson dan notasi-notasi struktur text untuk deret, iterasi dan seleksi diberikan pada gambar 10.1 sampai 10.3.
4.2. KOMPONEN HIRARKI DALAM NOTASI JAKSON 4.2.1 DERET Deret mempunyai dua atau lebih bagian yang dapat terjadi secara bersamaan. Contohnya pada gambar 10.1menunjukkan diagram Jackson dan notasi struktur text untuk sebuah komponen deret A yang terdiri dari B yang diikuti dengan C, dan D. Dengan perkataan lain, B, C, dan D adalah komponen-komponen dari A.
4.2.2 ITERASI Komponen dari sebuah iterasi mempunyai sebuahbagian yang terjadi beberapa kali atau nol kali untuk setiap kejadian. Pada gambar 10.2 tanda asteris di atas B menandakan bahwa komponenAmempunyai iterasi yaitu B; artinya,B dilaksanakan 31
nol atau beberapa kali untuk setiap kejadian A secara berulang-ulang. Notasi struktur dari komponen A diberikan dalam tiga bentuk berbeda (i)-(iii) seperti pada gambar 1O.2b.
4.2.3 SELEKSI Suatu komponen seleksi mempunyai dua atau lebih bagian, dengan satu, dan hanya satu, sekali terjadi untuk setiap kejadian dari komponen seleksi. Pada gambar 1003dibertkansebumgambarandartdiagrnmdannotasistrukturtextdnfikomp61\@1\ seleksi A.Amempunyai bagian-bagian B, C, danD. Lingkaran dalam kotak B, C, dan D menunjukkan bahwa A adalah sebuah seleksi sedangkan B, C, dan D adalah komponen-komponennya. Adajuga kemungkinan untuk menunjukkan kondisi dari suatu seleksi dalam sebuah struktur text biasa untuk keadaan seperti pada bagian (i) dan (iii) dari gambar lO.3b. Kasus khusus dari seleksi adalah "Seleksi Nol". Artinya "tidak melakukan apa-apa" dan digambarkan dengan _ . Padacontohgambar 10.4 diperlihatkan A hanya mempunyai satu komponen seleksi, B.
32
Contoh iterasi dalam sebuah diagram Jackson adalah struktur sebuah textbook dalam sebuah tabel yang berisi ukuran buku, dan indeks yang merupakan komponenkomponen yang berurutan sedangkan bab adalah bagian iterasi dari bentuk buku (gambar to.5)
33
Susunan komponen-komponen dalam hirarki diperlihatkan pada gambar 10.6. Pada gambar tersebut, Aadalah suatukomponen deret, sedangkan B, C, dan D adalah bagian-bagian dari A. C adalah komponen seleksi;E dan F adalah bagian-bagiannya. E dan F adalah komponen-komponen iterasi. F juga merupakan suatu komponen deret dengan H dan K adalah bagian-bagiannya.
Contoh yang benar-benar nyata dari notasi Jackson diberikan pada gambar to.7. Pada gambar tersebut suatu sistem informasi penjualan dilukiskan sebagai seorang juru tulis yang sedang memproses pesanan-pesanan penjualan. 34
Get order record adalah sebuah komponen iterasi yang mempunyai komponenkomponen deret : edit custumer information, get ordered product information, check ordered quantity, dan process shippable order. Valid orderdan special order request adalah komponen-komponen seleksi dari get ordered product information. Begitu juga dengan process fulfilled order, process partly fulfilled order, dan process unfulfilled order merupakan komponen seleksi dari checkorderedquantity. Akhimya,process shippable order adalah komponen seleksidengan elemen-elemen prepaid order dan unpaid order.
35
BAB. IV PENUTUP 4.1 KESIMPULAN Dengan Mempelajari Struktur Chart kita dapat memahami algoritma program yang akan dibuat, karena Diagram Chart Mudah dipahami alur program itu akan berjalan. Jika Warnier-Orr, untuk mereprentasikan hirarki informasi dengan menggunakan tiga konstruksi untuk urutan, pemilihan, dan pengulanganm serta mendemonstrasikan bahwa sturktur perangkat lunak dapat ditarik dari struktur data. Dengan menggunakan notasi Jackson, kita dapat menampilkan macam-macam program, struktur data, atau sistem informasi yaitudalam hal hirarki sistem dan dasardasarnya sena susunan bagian-bagiannya. Komponen-komponen dasar tersebut tidak dapat diuraikan lebih lanjut sena tidak mempunyai bagian-bagian lainnya.
36
DAFTAR PUSTAKA 1.Laudon, Keneth C.2004.Sistem Informasi Manajemen.Andi:Yogyakarta 2.http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_manajemen_sumber_daya_manusia” portalHR – www.portalhr.com 3.http://abstraksi-ta.fti.itb.ac.id/?abstraksi=1&details=1&id=15&tahun=2005 4.http://www.portalhr.com/tips/2id20.html 5.http://www.google.com 6. Davis, WS, Bisnis Analisis Sistem dan Desain, Wadsworth, Belmont, CA, 1994. Davis, WS, Sistem Analisis dan Desain:. Pendekatan Terstruktur, Addison-Wesley, Reading, MA, 1983. 7. Orr, KT, terstruktur Persyaratan Definisi, Ken Orr and Associates, Topeka, KS, 1981. 8. Orr, KT, terstruktur Pengembangan Sistem, Yourdon, New York, 1977. 9. Warnier, JD, Konstruksi logis dari Program, Van Nostrand Reinhold, New York, 1976. 10. Warnier, JD, Program Modifikasi, Martinus Nijhoff, London, 1978.
37