Our Lady Seo OUR LADY SEO Kim fam *** EunSeo keluar dari kamar mandi dan melihat pintu ruangan praktikum Yesung dibuka. Jangan salah, diantara semua kamar di rumah ini, kamar mereka yang paling besar, bahkan nyaris membuat sebuah rumah didalam kamar. Direview ulang, didalam kamar utama ini ada, satu ruang khusus praktikum Suaminya, satu ruang kerja merangkap perpustakaan suaminya, satu ruang kerja untuk dirinya sendiri, kamar mandi, dan satu ruang ganti. Kepalang gila jika si kepala besar itu membolongi tembok lagi dan membuat ruang khusus untuk kura-kuranya. “kau didalam?” EunSeo selalu mengetuk pintu, dan bertanya dari luar dan itu membuat Jong Woon kesal. Tentu saja dia didalam sejak wanita itu menolak dirinya beberapa jam yang lalu. “masuk saja tidak usah diketuk” Dan EunSeo akan selalu sebal mendengarnya. Jong Woon selalu bilang jika ingin mengecek keberadaannya, jangan diketuk, masuk langsung tanpa suara, karena ketukan menimbulkan suara gangguan. Oke katakan pria itu gila ketenangan. “kami akan makan malam, lanjutkan saja pekerjaanmu, dan makanlah sendiri kapanpun kau mau” Dan jika EunSeo sudah mengeluarkan jurus andalannya, Jong Woon tidak bisa berkata apa-apa lagi. pria itu menutup mikroskop optiknya, dan menyingkirkan sebuah organel cicak yang entah apa itu diatas kaca preparat, memasukannya kedalam kantung steril. “eomma sudah mengancamnya dengan baik” Yoon Ha memberi argumen senang saat melihat sosok ayahnya berjalan beberapa langkah dibelakang ibunya. Menuju kearah meja makan. “hallo, have a good day?” Seperti biasa itu pidato pembukaan dari Jong Woon. “not bad” Yong Gun tidak mengindahkan tatapannya dari jurnal ilmiah kedokterannya. Membuat EunSeo sedikit tidak senang akan hal itu. “kupikir aku akan bisa sedikit mentoleransi jika kau membawa buku rancangan gaun pernikahan ke meja makan” Yong Gun berdehem dan menutup bukunya. “aku baru 22, eomma, Kupikir aku akan masuk ke tim peneliti 12” Jong Woon setuju. “kukira aku bisa membujuk prof.Channe memilihmu ke divisi 12” “gunakan kekuasaanmu dengan benar, prof.Kim” Sanggah EunSeo cepat membuat Jong Woon kembali menyayangkan kenapa dirinya bisa cinta mati pada perempuan diktaktor ini. “kupikir hyung akan masuk dengan cara yang lebih keren, apakah aku benar calon profesor Kim Yong Gun?” Pujian Yoon Ha membuat Yong Gun mencibir. “tentu saja, boy” “hei, aku ini sudah tingkat 3 berhenti memanggilku anak laki-laki” “lalu apa aku harus memanggilmu manula?” Yoon Ha mengirim signal buruk ke Yoo Na yang akan selalu berdiri dipihak Yong Gun. Kadang Yoon Ha ingin merengek diberikan satu dongsaeng lagi agar ada yang membelanya, seperti Yong Gun yang selalu dibela oleh Yoo Na, dimana dalam waktu bersamaan mereka menindas Yoon Ha dengan kerennya. “jja! mari bogo!” Jong Woon tidak senang jika ketiga anakanak ini sudah mulai melakukan konspirasi satu sama lain. *** “Jadi apakah agenda pesta dansa paman Gwak akan ditunda dengan kegiatan tidak berguna mereka?” Kedua bersaudara itu mengikuti arah pandang Yoo Na. Mereka bertiga sekarang sedang mendongak kelantai atas menunggu dua tetua rumah ini sedang berdebat masalah siapa yang lebih lama berdandan. “kukatakan cukup membuatku mengalah!” Desis Yesung. EunSeo sudah berulang kali menegaskan, dia tidak pernah meminta Yesung mengalah. Bilang saja dia memang tidak akan pernah bisa menang melawan EunSeo berdebat. “katakan saja kau kalah dan semua selesai!” Dalam sekali hentak dasi di leher Yesung mengerat keras, hampir saja Yesung bertriak jika EunSeo tidak mengerem eratan dasi itu beberapa centi hingga terpasang dengan cantik. “kau ingin membunuhku?!” Desis Yesung dalam sekali tarik meraih pinggang EunSeo yang ingin menjauh setelah memasangkan dasi di lehernya dengan sangat biadab. “kau sudah mati sejak lama termakan pesonaku, Jong Woon.” Yesung tidak habis pikir dimana otak waras istrinya jika sudah meyangkut kesadaran diri. “mereka memainkan telenovela bagian mana?” Celetuk Yoon Ha ditengah-tengah diantara kedua kakaknya dilantai bawah, sedang menonton adegan tidak berguna dilantai atas. “ketika amigos mencuri sepatu alexandro” “hei, itu skrip episode berapa?” Yoo Na menangkap jawaban tidak beres dari Yong Gun. “spesial episode” Yong Gun menggerling dengan nakal kearah Yoo Na yang dibalas decakan oleh adiknya itu. “kalian berhentilah bermesraan seperti itu.” Yoon MALAS. Jika kedua kakaknya akan selalu kompak everywhere everytime dan melupakannya. “hei boy,” Yong Gun berjongkok agar sejajar dengan si pendek Yoon Ha. “aku sering mendengar orang-orang mengira kau adalah anak kami yang selalu diapit ditengah-tengah” Ucap Yong Gun dengan akhiran merapikan jas Yoon Ha. Dan otomatis remaja baru puber itu mendelik masam kearah kakak sulungnya. “yup. Kupikir kau perlu konsentrasi peninggi badan yang lebih banyak untuk kelas susu formula, bunny” BAGUS! Mereka akan selalu melakukan konspirasi terhadap Yoon Ha. “EOMMA! APPA! PALLIWA!” Yoon bertriak malas. Menghentikan adegan ciuman dua orang tidak sadar tempat diatas sana.
Nyaris saja. *** Dan sekarang keluarga bahagia itu belum juga berangkat. Setelah konspirasi lantai atas lantai bawah beberapa menit yang lalu. kembali konspirasi terjadi di bagasi. “kau yang menyetir, Yong” Yong Gun menghembuskan nafas malas. Si sulung yang selalu menjadi korban kediktaktoran. “appa.. kemampuan menyetirku jauh lebih baik daripada hyung” “ANDWE!” “Andwe!” “andwe!” “andwe!” Yoon Ha nyaris pingsan dalam kondisi berdiri mendengar triakan keempat anggota keluarganya itu. “jangan merancang pembunuhan keji Yoon” Dan Yoo Na akan selalu meragukannya. “kupikir kau harus memiliki surat ijin, sayang” Kata ‘sayang’ diakhiran dari ibunya tidak menghibur sama sekali. “hei boy, kau bisa mengimplementasikannya setelah lulus dari Hondam, arro?!” Kenapa si kepala besar ini ikut-ikutan memanggilnya ‘boy!’ hei! He was a cool man! Awesome MAN! “arra aku yang menyetir” Daripada mereka sekeluarga mati panik jika si pendek Yoon menyetir tanpa tahu mana gas mana rem. *** Alunan Mark Brosh merasuki telinga kelimanya ketika memasuki ballroom hotel tempat resepsi pernikahan putri tunggal paman Park diselenggarakan. “aah.. selamat datang profesor Kim..” Yesung langsung disambut hangat oleh seorang pria paruh baya seumuran dengan kakek Kim, menurut Yoon. “terimakasih penyambutannya, tuan Park” Ungkapnya sopan. Ayah mereka benar-benar berbeda jika berhadapan dengan the killer girl ever, ibunya. Dibanding dengan beberapa koleganya seperti ini. “eoh, mrs.Kim” EunSeo langsung dipeluk juga oleh tuan Park, membuat kerutan tercipta di kening Yesung. “o.o.o” Gelengan ketiganya. Tepat didetik saat sang ayah langsung melerai –pelukan selamat datang- antara istrinya dan tuan Park. “eoh, seseorang sudah menunggu kita, kajja tuan Park” EunSeo menahan tawanya melihat reaksi Yesung. Lelaki itu cemburu pada segala umur. Oversensitiveness. “EunSeo ssi?” Sebuah suara lembut menyadarkan EunSeo dari tingkah konyol si big head, suaminya beberapa detik yang lalu. “Jihyeon ssi?” Jihyeon tersenyum kecil. Memeluk EunSeo begitu sebaliknya. “u so great” Puji wanita itu tidak main-main dan menilik penampilan EunSeo dari atas kebawah. “adorable” “you, too” Keduanya tertawa kecil, lalu pandangan Jihyeon menilik kearah ketiganya. Sedikit terkejut melihat duplikat Yesung dan EunSeo muda, mereka benar-benar imitasi keduanya. “mereka sangat mirip dengan kalian, sulit dipercaya!” EunSeo hanya tersenyum. Lagi-lagi tersenyum. “bisa kita bicara lebih banyak?” “tentu saja” Dan sang ibu juga meninggalkan ketiga bersaudara itu sendiri di tengah pesta megah yang entah apa gunanya sekarang. “siapa dia?” Tanya Yoon sakartis. “mantan wanita simpanan appa” “THEY WHAT?!” Triakan. Oke itu triakan si tidak tahu situasi, Kim Yoon Ha. Memecah keromantisan pesta sehingga banyak mata berlarian kearah mereka. Dasar pendek tapi suara panjang. “jangan bilang kau belum tahu silsilah hubungan dua suami istri menyebalkan itu, my lovely bradaa” Ejek Yoo Na berhasil. Belum habis Yoon dibuat jantungan sekarang telunjuk Yong mengarah kearah suatu titik. Titik dimana Yesung sekarang saling berpelukan dengan seorang pria seumuran. “kau tahu siapa lelaki itu?” Yoon menggeleng kecil. “Jung Yunho. Mantan selingkuhan eomma” enteng sekali kau, Kim Yoo Na! “M –Wosssrrrtt” Yong Gun dengan timing tepat mengumpal triakan Yoon untuk yang kedua kalinya. “berisik” Umpat Yong Gun lalu berdecak. “oh Tuhan aku akan gila” Yoo Na segera memegang kedua bahu Yoon dengan sebuah pijatan kecil. “bersiaplah mengetahui keanehan hubungan dua orang itu lebih dalam, brother” Memang aneh. Tapi YeSeo sudah melewatinya. *** Disudut pesta. 3 orang pria yang menjadi sorotan setiap wanita yang melewatinya. “ige, tuan Xii” Byun Baekhyun menyerahkan segelas minuman pada Luhan. Lelaki itu menerimanya penuh senyuman. “dia sedang apa?” Tanya Luhan menunjuk Suho. Baekhyun tertawa kecil. “mengecek jadwal” jawab Suho tanpa ditanya. Luhan melongokan kepalanya mengintip telepon Suho. “haruskah kau lakukan pada malam pesta bersejarah bagi tuan Park, tuan Suho” “jangan mengangguku. Aku sedang mencoba mencari celah diantara jadwal-jadwal ini” Ucap Suho dengan kening berkerut . “mencari celah? Apa yang akan kau lakukan ketika mendapat ‘celah’ itu?” “membersihkan appartemen” Good, Suho Kim yang super duper sibuk memang memerlukan waktu ajaib untuk liburan membersihkan appartemen. “hei, tutup ponselmu, dan lihatlah, apa kau tidak sadar tuan Suho Kim kalau diruangan ini sangat banyak sekali wanita cantik?” Suho tersenyum, mengangkat kepalanya dan mengamati sekeliling. Lalu mengangguk. “ya. banyak wanita cantik” “tidak tertarik untuk mendekati satu? Hei.. bagaimanapun para wanita ditempat ini, jika kau berhasil menemukan yang ‘single’ kau harus mendekatinya. Kau tahu kolega tuan Park adalah orang-orang terpandang” Suho berdehem. “taken, married? Oh absolutely not my style” Luhan dan Baekhyun saling pandang. “kau benar-benar menakutiku, Suho!” Pekik Baekhyun sakartis. Membuat Suho malas. “hei, walaupun pernikahan dan sejenisnya sama sekali bukan gayaku, tapi aku laki-laki normal. Gadis cantik sama sekali tidak berada dalam daftar hitamku” “tapi kau harus mencobanya sekali Suho. Kau akan kebingungan menginvestasikan kekayaanmu itu tanpa istri dan anak yang menghabiskannya” Luhan terkena tempeleng siku dari Baekhyun. “kau pikir pernikahan adalah investasi?!” “lihatlah sekali, comeone brada!” Dengan sekali tarik kepala Suho terangkat akibat ulah
Luhan. Mata Suho yang malas tiba-tiba tertarik pada sebuah objek. Membuat Luhan dan Baekhyun melakukan highfive mata. “siapa dia?” Kedua lelaki itu langsung sumbringah dan mengikuti arah pandang Suho. “eodiga? Eoh?! Eodiga?” “mata samudra.. bahu tegak.. kaki yang indah..” Baekhyun dan Luhan langsung kocar-kacir mencari objek yang dikatakan oleh Suho. Mata samudra, bahu tegak, kaki indah! Good match! “oh Tuhan.. mana gadis itu? gadis yang mana itu Suho ya!” Huporia Luhan tak kalah dari Baekhyun. “long dress hijau, dan alis yang menantang” DEG Wajah Baekhyun dan Luhan mematung layak es. Objek itu sangat dekat ternyata. Tetapi… disini mereka berpatokan pada kata ‘gadis’. Jadi objek implementasi pada seorang the most dedicated girl in Korea itu sama sekali tidak terpikirkan. “Suho.. kupikir seleramu tidak salah, hanya terkadang, naluri selalu meleset” “YA! kalian baru saja merusak seleraku untuk mendekati wanita” Keluh Suho frustasi tidak mengerti pada kedua temannya ini. saat ia mendapatkan wanita yang menarik perhatiannya, mereka justru mematahkannya. “lihatlah, dia sangat menakjubkan!” “TARIK UCAPANMU!” “My Lord.. dosa apakah aku ” Baekhyun dan Luhan sama-sama menggelemparkan diri diatas sofa tamu. Suho sangat memprihatinkan! Bukan masalah bahu tegak, mata samudra, wajah sempurna and anything like that pada si wanita long dress hijau itu, yang jadi masalah adalah, itu –Song EunSeo! *** “benar-benar bencana” Keluh Suho tertawa miris sambil menggeleng. “kurasa gadis cantik ditempat ini adalah ranjau” Baekhyun membenarkan. “kupikir kau benar. kenapa kau harus masuk perangkap pesona ajjumha-ajjumha” “hei tapi lihatlah tubuhnya, dia –“ DUG Sikut Baekhyun rasanya meradang saat mengenai lutut Suho yang keras. Pria itu meringis-ringis sambil menatap keji kearah Suho. “yang ada tubuhmu akan dimutilasi suaminya!. kau tidak tahu skill bedahnya untuk anatomy manusia seperti apa” Suho memutar matanya malas. “oke..oke.. Im lose” “sudahlah jangan membahas itu. lihat. Itu tuan Jacob.” Tunjuk Baekhyun. “dimana Luhan? Dia sangat mengidolakan tuan Jacob” Mata Suho gemilang. Dia langsung bangkit dengan gagah. “lupakan Luhan, kajja!” Tak banyak bicara kedua pria itu mendekati Sir Jacob yang sedang berbindang bersama tuan Gim dan istrinya. “aigoo.. siapa ini.. Suho Kim” Ucap tuan Jacob dengan aksen inggris brithis di kalimat Koreanya. “welcome to Korea, sir” Tuan Jacob mengangguk angguk dan menepuk-nepuk bahu Suho. “…untuk diplomat semuda dirimu, kau punya banyak potensi, Suho” “Dia memang menjadi salah satu diplomat andalan negara kami, sir, anda harus mendengar bagaimana Perdana menteri memujinya” Baekhyun menepuk bahu Suho santai. “kalian berdua kurasa akan jadi saingan berbahaya bagi diplomat senior di departemen luar negeri.” Tuan Gim menimpali. “aku bahkan mendengar bagaimana Kim Young Min mencaci kalian habis-habisan saat kami bermain golf” sambungnya lagi. “Menteri Kim hanya tidak suka cara kami menangani masalah sekarang ini. dia bilang kita ini apa, Baekhyun a?” Suho menatap Baekhyun “dia bilang, kami adalah sekumpulan brengsek yang baru belajar merangkak tapi sudah coba-coba untuk berlari” Seketika tuan Gim dan Sir Jacob tertawa puas. “yah..yah.. cara anak muda menangani negosiasi saat ini memang sangat berbeda dibanding jamanku dulu” angguk Jacob “tidak ada yang berbeda sebenarnya sir, hanya saja, darah muda kami lebih cepat mendidih dibandingkan para senior yang lebih banyak pengalaman. Kami yakin, suatu saat nanti kami juga akan mencapai kebijaksanaan yang sama seperti para senior kami” Sir Jacob menatap Suho seksama. “pemilihan kata-kata yang sangat baik sekali. Jika saja aku tidak berkecimpung di dunia sama denganmu, aku pasti akan tertipu bahwa kau sedang memujiku, tuan Kim” Suho hanya tersenyum-senyum. “hei gentelman, masih sibuk membahas bagaimana bumi berputar sepertinya” Nyonya Gim datang dengan menggandeng- My Lord, tolong jangan buat Suho mati beku pada pandangan pertama disosok wanita berusia 40 an ini. “tentu saja, ladyku sayang. Oh, jika boleh tahu siapa wanita cantik ini?” Tanya tuan Gim meraih tangan EunSeo penuh santun, sambil menggoda istrinya agar cemburu. “jangan bermain di depanku, Gim Il Hwan. kau mau rambutmu kupakai makanan ikan?” Tuan Gim langsung melepaskan tangan EunSeo. Bertepatan saat Yesung datang. “aku akan menambahkan piranha diantara ikan itu, nyonya Gim” Semuanya tertawa melihat aksi cemburu Yesung yang sangat kentara. EunSeo bahkan belum melupakan aksi suaminya itu dihadapan tuan Park, dan kali ini dihadapan tuan Gim. “senang bertemu dengan anda, proffesor Kim” Jacob menjabat tangan Yesung. “ah ini Byun Baekhyun dan Suho Kim. Diplomat masa depan korea selatan” Dan saat tangan Suho menyentuh tangan Yesung ada nada-nada pemberontak yang tersisa akibat kecewa ‘ajjumha’ yang ia kira ‘gadis’ itu ternyata istri dari Kim Jong Woon. *** Pesta dansa dimulai. Semuanya sudah mendapatkan pasangan kecuali 3 alien, ah maaf. Ketiga putra putri Kim yang merasa kehilangan daya guna di pesta megah ini. “dimana eomma dan appa?” “ditengah-tengah” Yoo Na meneguk minuman ungu itu dengan santai. Yoon sedikit terbelalak. “drink until drunk” Sindir Yoon Ha membuat Yong Gun tertawa. “hei, you know what the different of shake and juice?” jawab Yoo Na santai. Yoon cemberut. “baiklah aku si anak kecil” Yong Gun gemas sekali jika si bungsu sudah merajuk seperti itu. “hei Yong Gun ssi” Ketiganya
berpaling kesamping dimana seorang gadis muda, mungkin seumuran Yong Gun memakai long dress oranye dengan belahan punggung yang luar biasa lebarnya. Ya.. dia Ra Mi Rae. Mantan teman Yong Gun disekolah dasar. “eo, Ra Mi Rae ssi” Mi Rae tertawa senang. “kau masih mengingatku, Yong ah” Entah mengapa Yoon bergidik seketika melihat wanita itu menatap kakaknya intens. “akan aneh jika hanya kau yang mengingatku, Mi Rae ssi” “aigoo aku sangat tersanjung, Yong ah” Ada yang bisa menebak apa yang ada dibenak Yoo Na sekarang? Molla. Yoon pun masih menebaknya. “bagaimana jika kita menari?” Tawaran yang tidak tahu malu. Menurut Yoo Na. Dan oppanya yang bodoh itu menurutinya. “tidak buruk” Saat keduanya berjalan ke lantai dansa dengan cantik, Yoon berkomentar. “jadi apa yang ada didalam pikiranmu, noona?” Yoo Na tidak bergeming. Hanya melihat aksi mereka yang berjalan anggun ke arena dansa. “aku hanya heran. Kenapa aku masih merasa eomma jauh lebih muda dari gadis enerjik itu” Yoon menyelidik. Memperhatikan bahu sang ibu yang sudah digelayuti jas ayahnya. (Oh Gosh! Kim Jong Woon selalu memperlakukan Song Eunseo bagai aset yang layak dilindungi.) Lalu memperhatikan bahu wanita yang sekarang sedang berdansa dengan kakaknya. “kenapa aku merasa setuju ya?” Yoo Na menyikut bahu Yoon gemas. “jelas saja, wanita itu terlalu banyak memakai porselen di wajahnya. Beberapa tulang yang sudah di kikis oleh gergaji plastic surgeon” “hei noona, kau menatap seperti ingin mengulitinya” Bagus Yoon. “entah kenapa aku lebih rela jika oppa dengan si mata panda. Dia terlihat jauh lebih baik” “maksudmu, Han So Ae sunbae?” “ya, kupikir itu namanya” Yoon menyikut pinggang lidi kakaknya. Yoo Na memiliki perut kelewat rata. Sulit menyimpulkan lambungnya terletak di regio mana. Apa masih pada batas epigastrium atau sudah bergeser kearah lumba sinistra. “kau tidak rela hyung dengan wanita yang salah? Aigooo aku iri pada hyung…” “shut up. Aku juga akan melakukan hal yang sama pada wanita yang mendekatimu” Jadi sepantasnya, seorang Kim Yoon Ha tidak perlu iri pada Kim Yong Gun hanya karena Kim Yoo Na tidak pernah membelanya secara terang menderang. *** Luhan memantapkan hatinya, beberapa langkah lagi dan yeah. Dia berdiri dibelakangnya sekarang. “Yoo Na ssi” Dengan wajah datar dan tubuh yang rata. Yoo Na seperti manekin pajangan toko baju yang ditambahkan wig hitam legam. “halo Luhan ssi” Dan Yoo Na memang mewarisi 100 persen genetik ketenangan 2 orang tua yang sekarang berdansa ditengah aula. Mereka berdansa seolah-olah ini pesta mereka berdua. “orang tuamu sangat pandai menari” Luhan sedang berbasabasi. Tetapi matanya tidak bisa lepas penampilan Yoo Na sekarang. Dress hijau polos selutut berlengan dengan rambut panjang dan poni yang dijuntai menutupi dahi. Dia layaknya barbie. Kecil, mungil, menantang, dan cool. “jangan membual memuji mereka” Luhan hanya menggaruk rambutnya. “tertarik mencoba?” Tangan Luhan terulur didepannya. Dengan senyuman sinis, tapi nyatanya Yoo Na pun memberikan tangannya. Good Xi Luhan. Yoon Ha menganga dengan dua minuman ditangannya. Dia merasa terkhianati. Baru saja Yoo Na meminta Yoon mengambilkannya segelas minuman, tidak menyangka belum lima menit nenek sihir itu sudah lepas melalanglang buana di lantai dansa. Yoon yang malang. *** Yoon masih saja diam karena insiden dalam pesta. Dia sedang sebal. “ingin mengunjungi kakek Kim?” Tanya Yesung dibalik kemudi. Kali ini mereka bertiga berkumpul di jok belakang. Dan tentu saja kedua tuan dan nyonya Kim itu duduk di depan kemudi. “aku mengantuk” Seketika semua kepala melongo ke arah si bungsu. “hei sejak kapan dia tidak ingin menemui kakek?” “Ya Kim Yoon Ha, kau tidak ingin menengok baby ddangko bersaudara?” “ani” “baiklah. Mungkin kau lelah sayang.” “nde” Semuanya sudah tahu, jika si anak lelaki cerewet itu hanya mengeluarkan satu dua kata saja, dia pasti sedang kesal. *** Obat kesal Yoon Ha mudah sekali. “noona kau dimana?” Hanny yang sedang membantu menggantikan popok pada Ri On me laudspeaker ponselnya. Dengan backsound tangisan Ri On, Yoon Ha mulai mengeluarkan kekesalannya. “aku sedang dirumah Haneul eonnie dan Seung Ho oppa. wae? hei! Aigo! Ri On a! Ri On a! Geuman!” Yoon tertawa mendengar tangisan Ri On semakin mengeras. Dan Hanny yang semakin tidak bisa mengontrol emosinya. “haha kau tidak berbakat mengantikan popok noona, apa yang akan kau lakukan nanti” “aku akan meminta suamiku mengantikan popok anakku” Ucapnya kesal, tapi ternyata membuat pengaruh besar pada mood Yong Gun. “jinjja? Arraso, jalja noona” BIP Hanny memandang teleponnya yang mati sepihak. Ada apa dengan anak itu? Dan ternyata sekarang Yoon melompat dari kasurnya dan masuk diantara obrolan ruang tamu keempat penghuni rumah. “hei, sudah selesai kesalnya ya?” Tebak Yoo Na dan dibalas deheman dari Yesung. “appa..” Rajuknya dan duduk disamping ayahnya. Ditengah-tengah Yesung dan EunSeo. “wae?” “hm, apakah appa pernah menggantikan popokku?” TIK TOK *** Yong Gun masuk kedalam kamarnya. Merenung keluar jendela. Rasanya waktu berjalan sangat cepat. Lebih cepat dari perkiraannya. Ini sudah 2 tahun semenjak pernikahan Haneul, tapi perasaannya tidak bisa menghilang secepat apapun waktu berjalan. Dia masih mencintai Haneul. ‘yong, jangan hanya melihat satu bintang. Venus memang paling bersinar, tetapi yang terbesar tetaplah Yupiter. Ingat itu’ Yong memejamkan matanya
mengingat kata-kata ibunya. Yah, apapun itu, Yong belum menemukan wanita seperti Haneul. Umurnya bahkan sudah nyaris menginjak 23 tahun, dan tidak ada satupun wanita yang mampu membuka kunci hatinya, mengeluarkan Haneul, dan memasukan wanita lain kedalam sana. Tidak bisa. *** “hei” Sebuah tangan melingkar diperut Yesung. Pria itu menurunkan bukunya, membuka kaca mata dan menemukan EunSeo sudah bergelung dibawah selimut dan memeluk perutnya. Tidak biasanya wanita ini merajuk seperti ini. “wae?” Yesung menurunkan kepalanya. Mensejajarkan diri dan berbaring menghadap EunSeo, meletakan tangannya di area pinggang EunSeo. “aku senang dan takut dalam waktu bersamaan” Wajah Yesung sedikit berubah, tetapi pandangannya tetap lurus. Sudah Yesung katakan jika sudah tenggelam dalam hazzel itu, sangat sulit untuk berenang ketepian. “kau merasakannya?” Yesung membalasnya dengan sebuah belaian rambut, membenarkan rambut EunSeo yang satu demi satu berjatuhan. “aku ayah mereka” EunSeo sedikit khawatir memikirkannya. Jadi bergulat di pelukan Yesung seperti bergelung di sebuah Goa ketika petir datang. “Yoon dan Yong Gun berada pada posisi yang sama. Meletakan ketertarikan pada orang yang tidak seharusnya” “hei ini hanya masalah waktu dan lingkup lingkungan. Baik Yong, Yoo , dan Yoon, mereka belum mengenal ruang lingkup yang luas. Orang-orang yang berada dalam hidup mereka belum luas, masih kecil dan tertata. Sepintar apapun seseorang dia akan menjadi bodoh mengartikan sebuah pengertian, dan rasa diperdulikan. Seperti Yong Gun, dia hanya bersama Haneul, diperhatikan, dilindungi, anak itu merasa berarti karena Haneul. Dan sebaliknya, dia ingin mengembalikan rasa aman itu pada Haneul, ingin melindungi Haneul.” “dan itu bisa terjadi pada Yoon Ha dan juga Hanny, haruskah kita membatasi mereka sebelum semuanya terlambat.” Yesung mengubris, “jangan samakan anak-anak dengan hukum yang absolut Seo ya, perasaan bukan seperti hukum yang hanya tahu ‘benar’ dan ‘salah’. Ingat dibalik perasaan yang salah ada alasan yang benar, dan dibalik perasaan yang benar ada alasan yang salah” EunSeo tersenyum bangga di dada Yesung. Suaminya memang berkepala dingin dalam hal kebijaksanaan. “baiklah terimakasih sarannya casanova cinta yang rapuh” Yesung tidak terima. Ia mengangkat dagu EunSeo yang bergulat di dadanya. “katakan sekali lagi” “kau memang casanova cinta yang rapuh” CUP Dalam tarikan sekali lagi, Yesung mencium EunSeo singkat. Wanita itu melotot. “hei –“ “coba katakan sekali lagi” Tantangan Yesung memang menyebalkan. Dia kira EunSeo takut? “Kim Jong memang casanova cinta yang payah” CUP “Casanova yang rapuh” CUP “Casanov –“ “hei terus saja menghinaku, rasakan akibatnya” “baiklah, aku menginginkan akibatnya” Dan seringai Yesung membalas senyum picis EunSeo. Gila. Wanita ini indah, lugu, mengerikan disaat yang bersamaan. Jadi ending dari pergulatan mereka adalah suasana panas yang penuh dengan erangan erotis. Skip for this moment. confirm your age haha *** HHAHAHAHAHAHA Say thankss aku gak ada remed atau ulang soca. Wkwk so that’s why moodku bagus hari ini. Image not found or type unknown berterimakasihlah pada dosen-dosenku yang unyu :* Untung aja gak ‘R’ , coba kalau IPK akhir semesterku undervalue, beuh, YeSeo bisa berakhir di ruang otopsi, atau mungkin di perut Sumanto. WKWKWKWKW LOPYUUU MUAACCH Oh ya, bagi yang pengen pinjem couple gila ini atau coba sensasi rasa membuat storynya, silahkan. Gak ada hak paten. Cuma hak milik aja. itupun gak ada sertifikat, hiks hiks.. Kuserahkan pada hati nurani kalian mengingat bahwa YeSeo lahir dari perut medulla oblongataku. loL Hmmm Sorry to say that but.. Yeah, don’t forget komentar yoa. MUAAAAACCCCHHH