1 5 NOVE M B E R 201 4
34567 ARTIKEL PELAJARAN
29 DESEMBER–4 JANUARI
Kebangkitan Yesus —Pengaruhnya bagi Kita HALAMAN 3 ˙ NYANYIAN: 5, 60
5-11 JANUARI
Mengapa Kita Harus Menjadi Kudus HALAMAN 8 ˙ NYANYIAN: 119, 17
12-18 JANUARI
Kita Harus Menjadi Kudus dalam Seluruh Tingkah Laku Kita HALAMAN 13 ˙ NYANYIAN: 65,106
19-25 JANUARI
Umat yang ”Allahnya Ialah Yehuwa” HALAMAN 18 ˙ NYANYIAN: 46,63
26 JANUARI–1 FEBRUARI
”Sekarang Kamu Adalah Umat Allah” HALAMAN 23 ˙ NYANYIAN: 112, 101
ARTIKEL PELAJARAN
ˇ Kebangkitan Yesus—Pengaruhnya bagi Kita
KUBA SAMPUL: Para penyiar Kerajaan mengabar di Santiago de Cuba, kota terbesar kedua di pulau itu yang terkenal dengan musik dan tarian tradisionalnya
PENDUDUK
11.163.934 PENYIAR
96.206 PERINTIS BIASA
9.040
tunarungu menggu270 penyiar nakan Bahasa Isyarat Kuba
Pelajarilah mengapa kita bisa yakin bahwa Yesus telah dibangkitkan dan hidup di surga sampai sekarang. Artikel ini juga menunjukkan mengapa kebangkitan Kristus sebagai makhluk roh yang tidak akan bisa mati lagi ada pengaruhnya bagi kita dan kegiatan kita sebagai pemberita Kerajaan.
ˇ Mengapa Kita Harus Menjadi Kudus ˇ Kita Harus Menjadi Kudus dalam Seluruh Tingkah Laku Kita Artikel-artikel ini, yang sebagian besarnya berdasarkan buku Imamat, menunjukkan alasannya Yehuwa ingin agar umat-Nya kudus dan bagaimana kita bisa memperlihatkan sifat ini. Akan dibahas juga cara membuktikan diri kudus dalam seluruh tingkah laku kita.
ˇ Umat yang ”Allahnya Ialah Yehuwa” ˇ ”Sekarang Kamu Adalah Umat Allah” Beberapa pelajar Alkitab yang kita bantu masih sulit memahami mengapa Yehuwa hanya memiliki satu organisasi di bumi. Mereka pikir, ketulusan sudah cukup untuk menyenangkan Allah, dan agama tidak menjadi soal. Kedua artikel ini menunjukkan pentingnya mengenali umat Allah dan melayani Yehuwa bersama mereka.
ARTIKEL LAIN
28 Pertanyaan Pembaca
31 Dari Arsip Kita
34567 Publikasi ini tidak diperjualbelikan, dan disediakan sebagai bagian dari pekerjaan pendidikan Alkitab sedunia yang ditunjang oleh sumbangan sukarela. Kecuali disebutkan sumbernya, semua kutipan ayat diambil dari Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru.
November 15, 2014 Vol. 135, No. 22 Semimonthly INDONESIAN
The Watchtower (ISSN 0043-1087) is published semimonthly by Watchtower Bible and Tract Society of New York, Inc.; L. Weaver, Jr., President; G. F. Simonis, Secretary-Treasurer; 25 Columbia Heights, Brooklyn, NY 11201-2483, and in Indonesia by Saksi-Saksi Yehuwa Indonesia, PO Box 2105, Jakarta 10001.
Periodicals Postage Paid at Brooklyn, NY, and at additional mailing offices. POSTMASTER: Send address changes to Watchtower, 1000 Red Mills Road, Wallkill, NY 12589-3299. 5 2014 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania. Hak cipta dilindungi. Printed in Japan.
Kebangkitan Yesus Pengaruhnya bagi Kita ”Dia telah dibangkitkan.”—MAT.
28:6.
BEBERAPA minggu setelah kematian Yesus, rasul Petrus menghadapi sekumpulan pemimpin agama Yahudi yang menakutkan. Mereka adalah orang-orang yang dulu berkomplot untuk membunuh Yesus. Sekarang, mereka marah karena Petrus menyembuhkan seorang pria lumpuh. Mereka bertanya kepada Petrus, ”Dengan kuasa apa atau dengan nama siapa kamu melakukan ini?” Petrus dengan berani menjawab, ”Dengan nama Yesus Kristus, orang Nazaret, yang kamu pantek namun yang telah dibangkitkan Allah dari antara orang mati, melalui pribadi itulah pria ini berdiri di sini dalam keadaan sehat di depanmu.”—Kis. 4:5-10. 2 Dulu, Petrus menyangkal Yesus tiga kali karena ketakutan. (Mrk. 14:66-72) Tapi sekarang, Petrus tidak takut. Dia berani menghadapi para pemimpin agama itu. Mengapa? Selain karena mendapat bantuan roh kudus, Petrus yakin bahwa Yesus hidup. Mengapa sang rasul yakin? Mengapa kita juga bisa yakin? 3 Para rasul tahu bahwa orang mati bisa hidup lagi. Sebelum zaman para rasul, Allah pernah memberikan kuasa kepada 1, 2. (a) Apa yang ingin diketahui para pemimpin agama, dan apa jawaban Petrus? (Lihat gambar di awal artikel.) (b) Mengapa Petrus bisa berbicara dengan berani? 3, 4. (a) Kebangkitan apa saja yang terjadi sebelum zaman para rasul Yesus? (b) Siapa saja yang Yesus bangkitkan? 15 NOVEMBER 2014
3
DAPATKAH SAUDARA MENJELASKAN?
Apa bedanya kebangkitan Yesus dengan semua kebangkitan lain sebelumnya?
Apa buktinya Yesus telah dibangkitkan dan hidup sampai sekarang?
Apa pengaruh kebangkitan Yesus bagi Saudara?
nabi Elia dan Elisa untuk membangkitkan orang mati. (1 Raj. 17:17-24; 2 Raj. 4:32-37) Bahkan, ada orang mati yang hidup lagi saat dibuang ke kuburan dan tersentuh tulang Elisa. (2 Raj. 13: 20, 21) Orang Kristen masa awal percaya bahwa kisah-kisah itu benar, sama seperti kita percaya bahwa Firman Allah itu benar. 4 Kemungkinan besar, Saudara sangat tergugah sewaktu membaca kisah Yesus menghidupkan kembali orang mati. Misalnya, bayangkan betapa kagetnya sang janda ketika putra tunggalnya dibangkitkan Yesus. (Luk. 7:11-15) Atau, bayangkan saat Yesus membangkitkan seorang gadis muda. Pastilah dukacita orang tua gadis itu berubah menjadi sukacita saat melihat putri mereka hidup! (Luk. 8:49-56) Betapa gembiranya juga orang-orang yang melihat Lazarus keluar dari makamnya dalam keadaan hidup! —Yoh. 11:38-44. MENGAPA KEBANGKITAN YESUS BERBEDA 5 Para rasul tahu bahwa kebangkitan Yesus berbeda dari semua kebangkitan lain sebelumnya. Orang-orang yang dulu dibangkitkan mendapat tubuh manusia yang belakangan mati lagi. Namun, Yesus mendapat tubuh roh yang tidak akan bisa binasa. (Baca Kisah 13:34.) Petrus menulis bahwa Yesus ”dibunuh sebagai manusia, tetapi dihidupkan sebagai roh”. Selain itu, ”ia ada di sebelah kanan Allah, karena ia pergi ke surga; dan malaikatmalaikat dan kalangan berwenang dan kuasa-kuasa dibuat tunduk kepadanya”. (1 Ptr. 3:18-22) Kebangkitan-kebangkitan lain adalah mukjizat yang luar biasa, tapi kebangkitan Yesus adalah mukjizat terhebat yang pernah ada.
5. Apa bedanya kebangkitan Yesus dari ke-
bangkitan-kebangkitan sebelumnya?
4
Kebangkitan Yesus sangat berpengaruh terhadap para murid. Ia tidak lagi mati seperti yang dipercayai musuh-musuhnya. Sebaliknya, ia hidup sebagai makhluk roh yang kuat, dan tidak bisa disakiti manusia mana pun. Kebangkitannya membuktikan bahwa ia memang Putra Allah. Karena mengetahui bahwa Yesus hidup, para murid tidak lagi sedih atau takut. Malah, mereka bersemangat dan percaya diri. Seandainya Yesus tidak dibangkitkan, kehendak Allah tidak akan terwujud dan kabar baik yang mereka beritakan pun sia-sia. 7 Kita tahu bahwa Yesus bukan sekadar orang yang hebat. Yesus sekarang hidup dan sedang mengawasi pekerjaan pengabaran sedunia. Ia adalah Raja Kerajaan Allah di surga, yang akan segera menghapus segala keburukan di bumi dan mengubah bumi menjadi firdaus di mana orang akan hidup selamanya. (Luk. 23:43) Tidak satu pun dari hal itu akan terjadi seandainya Yesus tidak dibangkitkan. Jadi, mengapa kita bisa yakin bahwa Yesus dibangkitkan? Apa pengaruh kebangkitannya bagi kita? 6
YEHUWA LEBIH BERKUASA DARIPADA KEMATIAN 8 Setelah Yesus dibunuh, para pemimpin agama Yahudi datang kepada Pilatus dan berkata, ”Pak, kami ingat bahwa penipu itu ketika masih hidup mengatakan, ’Setelah tiga hari aku akan dibangkitkan.’ Karena itu perintahkanlah agar kuburan itu dijaga dengan ketat hingga hari keti-
6. Apa pengaruh kebangkitan Yesus atas mu-
rid-muridnya? 7. Apa yang sedang Yesus lakukan sekarang,
dan pertanyaan apa saja yang mungkin kita tanyakan? 8, 9. (a) Mengapa para pemimpin agama meminta agar kuburan Yesus dijaga? (b) Apa yang terjadi sewaktu wanita-wanita datang ke makam Yesus? MENARA PENGAWAL
ga, supaya murid-muridnya jangan sekali-kali datang dan mencuri dia dan mengatakan kepada orang-orang, ’Dia telah dibangkitkan dari antara orang mati!’ dan tipuan yang terakhir ini akan lebih buruk daripada yang pertama.” Pilatus mengatakan kepada mereka, ”Kamu mempunyai penjaga. Pergilah, jagalah kuburan itu seketat mungkin seperti yang kamu tahu.” Itulah yang mereka lakukan. —Mat. 27:62-66. 9 Mayat Yesus ditaruh di makam yang dibuat dari batu yang sangat besar, dan sebuah batu besar menutup pintu masuk makamnya. Para pemimpin agama bermaksud agar Yesus berada di makam itu selamanya. Tapi Yehuwa punya rencana lain. Tiga hari kemudian, dua murid Yesus, yaitu Maria Magdalena dan Maria yang lainnya, datang ke makam itu. Di sana, mereka melihat batu itu sudah digulingkan dan seorang malaikat duduk di atasnya. Sang malaikat mempersilakan wanita-wanita itu melihat ke dalam makam Yesus dan ternyata makam itu kosong. Malaikat itu berkata, ”Dia tidak ada di sini, sebab dia telah dibangkitkan.” (Mat. 28:1-6) Yesus hidup! 10 Kejadian-kejadian selama 40 hari berikutnya meneguhkan bahwa Yesus telah dibangkitkan. Rasul Paulus menulis kepada orang Korintus, ”Di antara hal-hal pertama, apa yang juga aku terima, yaitu bahwa Kristus mati bagi dosa-dosa kita sesuai dengan Tulisan-Tulisan Kudus; dan bahwa ia dikuburkan, ya, bahwa ia dibangkitkan pada hari ketiga sesuai dengan Tulisan-Tulisan Kudus; dan bahwa ia menampakkan diri kepada Kefas, kemudian kepada kedua belas murid itu. Setelah itu ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus, yang sebagian besar di antaranya masih 10. Bagaimana Paulus membuktikan bahwa
Yesus telah dibangkitkan? 15 NOVEMBER 2014
ada sampai sekarang, tetapi beberapa telah tidur dalam kematian. Setelah itu ia menampakkan diri kepada Yakobus, kemudian kepada semua rasul; namun yang paling akhir ia menampakkan diri juga kepadaku seolah-olah kepada seseorang yang dilahirkan sebelum waktunya.”—1 Kor. 15:3-8. EMPAT ALASAN KITA YAKIN BAHWA YESUS TELAH DIBANGKITKAN
1. Kebangkitan Yesus terjadi ”sesuai dengan Tulisan-Tulisan Kudus”. Firman Allah sudah menubuatkan kebangkitan Yesus. Misalnya, Daud menulis bahwa orang ”yang loyal” milik Allah tidak akan ditinggalkan di kuburan. (Baca Mazmur 16:10.) Pada hari Pentakosta 33 M, Petrus menjelaskan bahwa orang ”yang loyal” itu adalah Yesus. Petrus mengatakan, ”[Daud] melihat sebelumnya dan berbicara mengenai kebangkitan Kristus, bahwa dia tidak ditinggalkan di Hades [atau, ”kuburan”] dan tubuhnya juga tidak melihat kebinasaan.”—Kis. 2:23-27, 31. 12 2. Banyak saksi mata melihat Yesus yang telah dibangkitkan. Selama 40 hari setelah kebangkitannya, Yesus bertemu dengan murid-muridnya di kebun dekat makamnya, di jalan ke desa Emaus, dan di tempat-tempat lain. (Luk. 24:13-15) Ia berbicara dengan orang-perorangan, termasuk Petrus, dan dengan sekelompok orang. Sekali waktu, Yesus bahkan berbicara di depan lebih dari 500 orang. Kita tidak bisa mengabaikan kenyataan bahwa ada begitu banyak saksi mata yang melihat Yesus yang telah dibangkitkan. 13 3. Para murid dengan bersemangat mengabar tentang kebangkitan Yesus. 11
11. Dalam hal apa kebangkitan Yesus terjadi ”sesuai dengan Tulisan-Tulisan Kudus”? 12. Siapa saja yang melihat Yesus yang telah dibangkitkan? 13. Apa yang menunjukkan bahwa para murid yakin bahwa Yesus telah dibangkitkan?
5
Mereka dianiaya, mereka menderita, dan ada yang dibunuh karena mengabar. Pikirkanlah: Kalau Yesus memang tidak dihidupkan kembali, apakah Petrus mau mempertaruhkan nyawanya untuk mengabar tentang kebangkitan Yesus kepada orang-orang yang dulu membenci Yesus dan berkomplot untuk membunuhnya? Petrus dan murid-murid lainnya yakin bahwa Yesus hidup dan sedang mengawasi pengabaran mereka. Selain itu, kebangkitan Yesus memberikan harapan kuat kepada para pengikutnya bahwa mereka akan dibangkitkan juga. Misalnya, Stefanus mati dengan keyakinan bahwa dia akan dibangkitkan. —Kis. 7:55-60. 14 4. Kita memiliki bukti bahwa Yesus sedang memerintah sebagai Raja dan sedang melayani sebagai Kepala sidang Kristen. Kekristenan sejati terus bertumbuh. Apakah hal itu bisa terjadi seandainya Yesus tidak dibangkitkan? Malah, kita mungkin tidak akan mendengar tentang Yesus jika ia tidak dibangkitkan. Tapi, kita memiliki alasan-alasan yang kuat untuk percaya bahwa Yesus hidup dan sedang mengawasi pekerjaan pengabaran sedunia. PENGARUH KEBANGKITAN YESUS BAGI KITA
Kebangkitan Kristus membuat kita berani mengabar. Sejak zaman Yesus, musuh-musuh Allah yang jahat terus mencoba menghentikan pekerjaan pengabaran melalui orang murtad, ejekan, kekerasan, pelarangan, penganiayaan, dan hukuman mati. Namun, Alkitab bernubuat, ”Senjata apa pun yang ditempa untuk melawanmu tidak akan berhasil.” (Yes. 54:17) Kita tidak takut terhadap 15
apa pun atau siapa pun yang Setan gunakan. Yesus selalu membantu kita, seperti yang ia janjikan. (Mat. 28:20) Kita dapat yakin bahwa tidak soal apa yang dilakukan musuh-musuh kita, mereka tidak akan pernah bisa menghentikan kita! 16 Kebangkitan Yesus membuktikan bahwa semua ajarannya benar. Seorang pakar Alkitab menulis bahwa kalau Kristus tidak dibangkitkan, orang Kristen bisa dikatakan bodoh karena memercayai kebohongan besar. Paulus menulis bahwa jika Yesus tidak dibangkitkan, pengabaran dan iman orang Kristen tidak ada artinya. Malah, catatan-catatan Injil bisa dianggap sebagai cerita sedih semata tentang seorang pria bijak yang dibunuh musuh-musuhnya. Tapi, Yesus memang telah dibangkitkan, sehingga membuktikan bahwa semua ajarannya benar.—Baca 1 Korintus 15:14, 15, 20. 17 Yesus berkata, ”Akulah kebangkitan dan kehidupan. Ia yang memperlihatkan iman akan aku, meskipun ia mati, ia akan hidup.” (Yoh. 11:25) Janji Yesus ini dijamin menjadi kenyataan. Yehuwa telah memberi Yesus kuasa untuk membangkitkan orang-orang yang akan memerintah di surga dan jutaan orang lainnya yang akan hidup di bumi. Korban dan kebangkitan Yesus menjamin bahwa kematian tidak akan ada lagi. Karena itu, kita mendapat kekuatan untuk bertekun dalam ujian apa pun dan bahkan berani menghadapi kematian! 18 Kebangkitan Yesus membuat kita yakin bahwa orang-orang akan dihakimi menurut prinsip Yehuwa yang pengasih. Paulus memberi tahu sekumpulan pria dan wanita di Athena bahwa Allah akan ”menghakimi bumi yang berpenduduk 16, 17. (a) Jelaskan mengapa kebangkitan Ye-
14. Mengapa Saudara sendiri percaya bahwa
Yesus hidup? 15. Mengapa kebangkitan Yesus membuat kita berani mengabar?
6
sus membuktikan bahwa semua ajarannya benar. (b) Menurut Yohanes 11:25, kuasa apa yang Allah berikan kepada Yesus? 18. Kebangkitan Yesus menjamin hal apa? MENARA PENGAWAL
Kebangkitan Yesus membuat kita berani mengabar (Lihat paragraf 15)
dengan keadilbenaran oleh seorang pria yang telah ia tetapkan” dan bahwa Allah ”telah memberikan jaminan kepada semua orang dengan membangkitkannya dari antara orang mati”. (Kis. 17:31) Allah telah melantik Yesus sebagai Hakim kita, dan kita bisa yakin bahwa penghakimannya pasti adil dan pengasih.—Baca Yesaya 11:2-4. 19 Karena memercayai kebangkitan Yesus, kita ingin melakukan kehendak Allah. Seandainya Yesus tidak memberikan nyawanya dan tidak dibangkitkan, kita akan selalu berada di bawah dosa dan kematian. (Rm. 5:12; 6:23) Kita tidak akan memiliki harapan, sehingga kita mungkin berkata, ”Marilah kita makan dan minum, sebab besok kita akan mati.” (1 Kor. 15:32) Tapi, bersenang-senang bukanlah hal utama bagi kita. Sebaliknya, kita sangat menghargai harapan kebangkitan dan selalu bersemangat untuk menaati Yehuwa. 20 Kebangkitan Yesus membuktikan kehebatan Yehuwa, Allah yang ”memberikan upah kepada orang yang dengan sungguh-sungguh mencari dia”. (Ibr. 11:6) Yehuwa menggunakan kuasa dan 19. Jika kita memercayai kebangkitan Yesus,
hikmat-Nya yang hebat dalam membangkitkan Yesus untuk hidup di surga tanpa bisa mati lagi. Allah juga menunjukkan bahwa Ia mampu mewujudkan janji-janji-Nya. Yehuwa berjanji bahwa seorang ”benih”, atau keturunan, yang istimewa akan menyelesaikan masalah tentang siapa yang berhak berkuasa di alam semesta ini. Agar janji ini menjadi kenyataan, ”benih” itu, Yesus, harus mati dan dibangkitkan.—Kej. 3:15. 21 Kita sangat bersyukur kepada Yehuwa atas harapan kebangkitan. Alkitab berjanji, ”Lihat! Kemah Allah ada di tengah-tengah umat manusia, dan ia akan berdiam bersama mereka, dan mereka akan menjadi umatnya. Dan Allah akan ada bersama mereka. Dan ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan kematian tidak akan ada lagi, juga tidak akan ada lagi perkabungan atau jeritan atau rasa sakit. Perkara-perkara yang terdahulu telah berlalu.” Janji ini diberikan kepada rasul Yohanes, yang diberi tahu, ”Tuliskanlah, karena perkataan ini setia dan benar.” Siapa yang memberi tahu Yohanes tentang harapan itu? Yesus Kristus yang telah dibangkitkan! —Pny. 1:1; 21:3-5.
apa pengaruhnya bagi kita? 20. Mengapa kebangkitan Yesus membukti-
21. Bagaimana perasaan Saudara sendiri sete-
kan kehebatan Yehuwa?
lah membahas tentang harapan kebangkitan?
15 NOVEMBER 2014
7
Mengapa Kita Harus Menjadi Kudus ”Kamu harus menjadi kudus.”—IM. 11:45. APA JAWABAN SAUDARA?
Mengapa pembasuhan Harun dan putra-putranya memiliki makna yang dalam bagi semua umat Yehuwa?
Mengapa ketaatan kita membuktikan bahwa kita kudus?
YEHUWA ingin agar semua hamba-Nya kudus. Meskipun kata kudus disebutkan di seluruh bagian Alkitab, sifat ini paling sering disebut dalam buku Imamat. Dengan memahami dan menghargai buku ini, kita akan tahu caranya menjadi kudus. 2 Imamat, yang ditulis Musa, adalah bagian dari ”segenap Tulisan Kudus” yang ”bermanfaat untuk mengajar”. (2 Tim. 3:16) Nama Yehuwa disebutkan sekitar sepuluh kali dalam setiap pasal buku ini. Memahami Imamat akan menguatkan kita untuk tidak melakukan apa pun yang akan mencela nama Allah. (Im. 22:32) Ungkapan ”Akulah Yehuwa”, yang diulangi berkalikali dalam buku ini, seharusnya mengingatkan kita untuk menaati Allah. Di artikel ini dan artikel berikutnya, kita akan menemukan harta yang berharga dalam Imamat, yang akan membantu kita menjadi kudus dalam beribadat kepada Allah. KITA MESTI KUDUS
Bagaimana hendaknya perasaan kita terhadap hukum Yehuwa soal darah?
Baca Imamat 8:5, 6. Yehuwa melantik Harun untuk menjadi imam besar Israel, dan putra-putranya menjadi 3
1. Apa manfaat buku Imamat bagi kita? 2. Apa yang akan kita temukan dalam buku Imamat? 3, 4. Apa yang digambarkan oleh pembasuhan Harun dan putra-putranya? (Lihat gambar di awal artikel.)
8
MENARA PENGAWAL
imam bangsa itu. Harun menggambarkan Yesus, dan putra-putra Harun menggambarkan orang Kristen terurap. Jadi, apakah karena Harun dibasuh berarti Yesus perlu ditahirkan? Tidak. Yesus tanpa dosa dan ”tidak tercemar”. (Ibr. 7:26; 9:14) Namun, setelah Harun dibasuh, ia menggambarkan Yesus, yang bersih dan adil-benar. Nah, apa yang digambarkan oleh pembasuhan putra-putra Harun? 4 Pembasuhan putra-putra Harun menggambarkan penahiran orangorang yang dipilih untuk menjadi imam-imam di surga. Apakah penahiran ini berkaitan dengan pembaptisan mereka? Tidak, karena pembaptisan tidak menyingkirkan dosa. Sebaliknya, pembaptisan adalah lambang pembaktian seseorang kepada Allah. Kaum terurap ditahirkan ”melalui firman”, jadi mereka harus menerapkan sepenuhnya ajaran Kristus dalam kehidupan mereka. (Ef. 5:25-27) Dengan begitu, mereka menjadi kudus dan bersih. Tetapi, bagaimana dengan ”domba-domba lain”? —Yoh. 10:16. 5 Putra-putra Harun tidak menggambarkan ”kumpulan besar” domba-domba lain milik Yesus. (Pny. 7:9) Tetapi, domba-domba lain juga menjadi kudus dan bersih melalui Firman Allah. Sewaktu orang-orang yang berharap hidup di bumi beriman pada kata-kata Alkitab tentang kuasa dari korban Yesus, mereka terdorong untuk beribadat kepada Yehuwa ”siang dan malam”. (Pny. 7:13-15) Pembasuhan kaum terurap dan domba-domba lain terus berlangsung dan ini nyata dari tingkah laku
mereka yang selalu bersih. (1 Ptr. 2:12) Yehuwa senang sewaktu melihat semua umat-Nya bersih dan bersatu seraya mereka taat dan loyal mengikuti Gembala mereka, Yesus! 6 Tuntutan agar imam-imam Israel harus bersih punya makna penting bagi kita. Banyak orang yang belajar Alkitab dengan kita mengamati bahwa kita selalu rapi dan bersih dan kita juga menjaga tempat ibadat kita bersih. Selain itu, orang yang ingin beribadat kepada Yehuwa harus punya ’hati yang bersih’. (Baca Mazmur 24:3, 4; Yes. 2:2, 3.) Jadi, kita harus melayani Yehuwa dengan pikiran dan hati yang bersih juga tubuh yang bersih. Kita perlu memeriksa diri secara rutin. Kadang, kita mungkin sadar bahwa kita harus membuat perubahan besar untuk menjadi kudus. (2 Kor. 13:5) Misalnya, orang Kristen terbaptis yang melihat pornografi perlu merenungkan, ’Apakah saya membuktikan diri kudus?’ Ia perlu mencari bantuan untuk menghentikan kebiasaan najis itu.—Yak. 5:14. BUKTIKAN DIRI SAUDARA KUDUS DENGAN BERLAKU TAAT 7 Ketika keimaman Israel dibentuk, darah domba jantan dibubuhkan pada telinga kanan, ibu jari tangan kanan, dan ibu jari kaki kanan Imam Besar Harun dan putra-putranya. (Baca Imamat 8:22-24.) Pembubuhan darah ini menggambarkan bahwa para imam akan menjalankan tugas mereka dengan taat. Dengan cara serupa, Yesus, sebagai Imam Besar, memberikan teladan yang sempurna bagi kaum terurap dan
6. Mengapa kita perlu memeriksa diri secara
5. Mengapa bisa dikatakan bahwa domba-
rutin?
domba lain juga ditahirkan melalui Firman Allah?
7. Teladan apa yang Yesus berikan yang serupa
15 NOVEMBER 2014
dengan imam-imam di Imamat 8:22-24?
9
domba-domba lain. Ia mendengarkan bimbingan Allah, melakukan kehendak Yehuwa, dan menjalani kehidupan yang kudus.—Yoh. 4:31-34. 8 Sebagai umat Yehuwa, kita semua mesti mengikuti teladan Yesus, yang mempertahankan integritasnya kepada Allah. Kita harus dengan sungguhsungguh menaati bimbingan Allah dalam Alkitab agar tidak ”mendukakan roh kudus Allah”. (Ef. 4:30) Bertekadlah untuk ’membuat jalan yang lurus bagi kaki Saudara’.—Ibr. 12:13. 9 Mari kita cermati apa yang dikatakan tiga saudara yang bertahun-tahun bekerja erat dengan para anggota Badan Pimpinan. Saudara yang pertama mengatakan, ”Ini memang hak istimewa yang unik, tapi karena sudah lama bergaul akrab, terlihatlah bahwa, meskipun diurapi roh, saudara-saudara ini tidak sempurna. Meski begitu, salah satu tujuan saya selama bertahun-tahun adalah menaati mereka yang menjalankan kepemimpinan.” Yang kedua berkata, ”Ayat seperti 2 Korintus 10:5, tentang ’ketaatan kepada Kristus’, membantu saya untuk taat dan bekerja sama dengan mereka yang menjalankan kepemimpinan. Ketaatan ini dari hati.” Yang ketiga berkata, ”Mengasihi apa yang Yehuwa kasihi dan membenci apa yang Ia benci, serta terus mencari bimbingan-Nya dan melakukan apa yang menyenangkan Dia, berarti menaati organisasi-Nya dan mereka yang Ia gunakan untuk memajukan tujuan-Nya di bumi.” Saudara ini mengingat teladan Nathan Knorr. Sau-
dara Knorr, yang belakangan menjadi anggota Badan Pimpinan, menerima apa yang dikatakan Watch Tower 1925 dalam artikel berjudul ”Kelahiran Suatu Bangsa” meski yang lain meragukannya. Ketaatannya membuat saudara tersebut sangat terkesan. Merenungkan kata-kata ketiga saudara ini bisa membantu Saudara menaati Allah dan tetap kudus. KETAATAN YANG KUDUS KEPADA HUKUM ALLAH SOAL DARAH
Baca Imamat 17:10. Yehuwa memerintahkan orang Israel untuk tidak makan ”darah apa pun”. Orang Kristen juga diperintahkan untuk menjauhkan diri dari darah manusia dan binatang. (Kis. 15:28, 29) Merinding rasanya membayangkan kita melakukan sesuatu yang membuat Allah menolak dan menyingkirkan kita dari sidang. Kita mengasihi Yehuwa dan ingin menaatiNya. Meski hidup kita dalam bahaya, kita tidak akan menyerah sewaktu mereka yang tidak tahu atau tidak peduli kepada Yehuwa mendesak kita untuk tidak menaati-Nya. Kita tahu kita akan diejek karena menolak darah, tetapi kita memilih untuk menaati Allah. (Yud. 17, 18) Apa yang akan membantu kita bertekad untuk tidak makan darah atau menerima transfusi darah? —Ul. 12:23. 11 Apa yang dilakukan imam besar Israel sekali setahun pada Hari Pendamaian membantu kita mengerti pandangan Allah soal darah. Darah hanya digunakan untuk tujuan khusus. Itu digunakan untuk mengampuni 10
8. Apa yang kita semua mesti lakukan? 9. Apa yang dikatakan tiga saudara yang be-
kerja erat dengan para anggota Badan Pimpinan, dan bagaimana itu membantu Saudara menjadi kudus?
10
10. Seberapa pentingkah menaati hukum Allah soal darah? 11. Mengapa dapat dikatakan bahwa Hari Pendamaian bukan sekadar ritual? MENARA PENGAWAL
Apakah Saudara bertekad untuk menaati hukum Allah soal darah? (Lihat paragraf 14, 15)
dosa sehingga orang Israel bisa menikmati hubungan yang penuh damai dengan Allah. Darah lembu jantan dan darah kambing dicipratkan di depan penutup tabut perjanjian. (Im. 16:14, 15, 19) Melalui darah itu, Allah mengampuni dosa orang Israel. Yehuwa juga berkata bahwa jika seseorang membunuh binatang untuk dimakan, darahnya harus dicurahkan ke tanah dan ditutupi dengan debu, karena ”jiwa dari segala jenis makhluk adalah darahnya”. (Im. 17:11-14) Perintah-perintah ini bukan sekadar ritual sepele. Ratusan tahun sebelumnya, Allah telah melarang Nuh dan keturunannya makan darah. (Kej. 9:3-6) Apa artinya ini bagi orang Kristen? 12 Rasul Paulus menjelaskan bahwa darah memiliki kuasa untuk menahirkan sewaktu ia menulis, ”Menurut Hukum, hampir segala sesuatu ditahirkan dengan darah, dan jika darah ti12. Bagaimana Paulus mengaitkan darah de-
ngan pengampunan? 15 NOVEMBER 2014
dak dicurahkan tidak akan ada pengampunan.” (Ibr. 9:22) Tetapi, manfaat dari korban binatang hanyalah sementara. Paulus mengatakan bahwa korban-korban ini mengingatkan orang Israel bahwa mereka berdosa dan memerlukan korban yang lebih unggul untuk menyingkirkan dosa mereka sepenuhnya. Hukum adalah ”bayangan dari perkara-perkara baik yang akan datang, namun bukan hakikat dari perkara-perkara itu sendiri”. (Ibr. 10:1-4) Jadi, apa yang memungkinkan pengampunan dosa? 13 Baca Efesus 1:7. Yesus mati sebagai korban untuk semua manusia, dan hal ini punya makna yang dalam bagi mereka yang mengasihi dia dan Bapaknya. (Gal. 2:20) Namun, yang Yesus lakukan setelah ia bangkitlah yang menyelamatkan kita dari dosa, seperti yang digambarkan oleh peristiwa pada Hari 13. Yesus mempersembahkan nilai darahnya kepada Yehuwa, bagaimana perasaan Saudara tentang hal itu?
11
Pendamaian. Ketika imam besar masuk ke Ruang Mahakudus, ia seolah berada di hadapan Allah. Di sana, sang imam mempersembahkan darah binatang kepada Allah. (Im. 16:11-15) Setelah dibangkitkan, Yesus masuk ke surga dan mempersembahkan nilai darah manusianya kepada Allah. (Ibr. 9:6, 7, 11-14, 24-28) Kita bersyukur bisa mendapat pengampunan dosa dan hati nurani yang bersih karena beriman pada darah korban Yesus! 14 Nah, sekarang Saudara mungkin lebih mengerti alasan Yehuwa melarang kita makan darah apa pun. (Im. 17:10) Apakah Saudara memahami mengapa darah begitu suci bagi Allah? Darah melambangkan kehidupan. (Kej. 9:4) Saudara pasti setuju bahwa kita hendaknya memandang darah seperti Allah memandangnya dan bahwa kita harus menaati perintah-Nya untuk menjauhkan diri dari darah. Satu-satunya cara kita bisa berdamai dengan Allah adalah beriman pada korban tebusan Yesus dan memahami bahwa darah sangat berharga bagi Pencipta kita.—Kol. 1:19, 20. 15 Kita semua bisa tiba-tiba harus membuat keputusan soal menerima atau menolak transfusi darah, fraksi darah, atau prosedur medis yang melibatkan darah. Jadi, Saudara perlu berdoa kepada Yehuwa, melakukan riset, dan membuat keputusan yang tegas sebelum keadaan darurat terjadi. Dan, Saudara pun akan punya keyakinan untuk menolak darah. Kita tidak akan pernah mau mengecewakan Yehuwa dengan menerima sesuatu yang Ia kutuk! Dewasa ini, banyak dokter dan
yang lainnya menganjurkan kita agar mendonorkan darah demi menyelamatkan kehidupan. Tetapi sebagai umat Allah yang kudus, kita tahu bahwa Yehuwa berhak menentukan caranya darah digunakan. Bagi-Nya, ”darah apa pun” suci. Jadi, kita harus bertekad untuk menaati hukum-Nya soal darah. Kita juga bisa memperlihatkan bahwa kita menghargai darah korban Yesus dengan bertingkah laku bersih. Hanya darah Yesus yang memungkinkan pengampunan dosa dan kehidupan abadi. —Yoh. 3:16. MENGAPA YEHUWA INGIN AGAR KITA KUDUS
Sewaktu membebaskan orang Israel dari perbudakan di Mesir, Yehuwa memberi tahu mereka, ”Akulah Yehuwa yang membawa kamu keluar dari tanah Mesir agar aku menjadi Allah bagi kamu; dan kamu harus menjadi kudus, sebab aku kudus.” (Im. 11:45) Yehuwa ingin agar orang Israel kudus karena Ia kudus. Dan, Yehuwa juga ingin agar kita kudus. Hal ini terlihat jelas dalam buku Imamat. 17 Saudara pasti mendapat manfaat dari pembahasan kita mengenai beberapa pokok dari buku Imamat. Kemungkinan besar, Saudara lebih memahami buku Alkitab ini dan lebih mengerti mengapa kita harus menjadi kudus. Nah, apalagi yang bisa kita pelajari dari buku Imamat? Bagaimana buku Alkitab ini membantu kita beribadat kepada Allah dengan cara yang bersih? Kita akan membahasnya dalam artikel berikut. 16
16. Mengapa umat Yehuwa harus menjadi ku-
dus?
14, 15. Mengapa kita perlu memahami dan
17. Bagaimana perasaan Saudara sekarang ten-
menaati hukum Yehuwa soal darah?
tang buku Imamat?
12
MENARA PENGAWAL
Kita Harus Menjadi Kudus dalam Seluruh Tingkah Laku Kita ”Menjadi kudus dalam seluruh tingkah lakumu.”—1
PTR. 1:15.
PETRUS diilhami untuk mengutip buku Imamat dan menjelaskan bahwa orang Kristen harus menjadi kudus sama seperti orang Israel harus kudus. (Baca 1 Petrus 1:14-16.) ”Pribadi Kudus”, Yehuwa, ingin agar kaum terurap dan ”domba-domba lain” berbuat sebisa-bisanya untuk menjadi kudus dalam seluruh tingkah laku mereka.—Yoh. 10:16. 2 Dalam artikel ini, kita akan mengupas prinsip-prinsip dalam buku Imamat yang akan membantu kita mempelajari standar Allah soal kekudusan dan menerapkannya. Kita juga akan menjawab pertanyaan-pertanyaan: Bagaimana hendaknya pandangan kita tentang kompromi? Apa yang Imamat ajarkan tentang mendukung Yehuwa sebagai penguasa? Apa yang bisa kita pelajari dari korban-korban yang dipersembahkan orang Israel? HATI-HATI AGAR TIDAK KOMPROMI
Mengapa penting bagi orang Kristen sejati untuk tidak kompromi?
Mengapa bila kita tetap netral kita mendukung Yehuwa sebagai penguasa?
Untuk menyenangkan Yehuwa, kita mesti menaati hukum dan prinsip-Nya, tidak berlaku tidak kudus, atau 3
1, 2. (a) Apa yang Yehuwa inginkan dari umat-Nya? (b) Pertanyaan apa saja yang akan dijawab dalam artikel ini? 3, 4. (a) Mengapa kita tidak boleh kompromi soal hukum dan prinsip Alkitab? (b) Mengapa kita seharusnya tidak membalas atau menyimpan dendam? 15 NOVEMBER 2014
APA JAWABAN SAUDARA?
13
Bagaimana Ibrani 5:7, 11-14 membantu kita punya pandangan yang benar tentang belajar Firman Allah?
kompromi. Dewasa ini, kita tidak berada di bawah Hukum Musa, tetapi Hukum itu membantu kita mengerti apa yang berterima atau tidak berterima bagi Yehuwa. Misalnya, orang Israel diperintahkan, ”Jangan menuntut balas ataupun menaruh dendam terhadap putra-putra bangsamu; dan engkau harus mengasihi sesamamu seperti dirimu sendiri. Akulah Yehuwa.” —Im. 19:18. 4 Yehuwa tidak ingin kita membalas atau menyimpan dendam. (Rm. 12:19) Jika kita mengabaikan hukum dan prinsip Allah, Setan akan senang dan kita akan mencela nama Allah. Bahkan jika disakiti, kita hendaknya tidak sampai dikuasai rasa kesal. Alkitab menggambarkan kita seperti ”bejanabejana tanah”, atau wadah dari tanah liat, tempat menyimpan harta. Harta itu adalah pelayanan. (2 Kor. 4:1, 7) Kita tidak mau menaruh rasa kesal, yang seperti larutan asam yang bersifat merusak, dalam satu bejana bersama harta yang berharga. 5 Di Imamat 10:1-11, kita membaca tentang situasi yang membuat keluarga Harun sangat pedih hati. Yehuwa menurunkan api dari surga untuk membinasakan Nadab dan Abihu, putraputra Harun. Lalu, Allah memberikan perintah kepada Harun dan keluarganya bahwa sedikit pun mereka tidak boleh terlihat berduka. Itu pasti ujian iman yang berat bagi Harun dan keluarganya! Apakah Saudara membuktikan diri kudus dengan tidak bergaul bersama anggota keluarga atau orang lain yang dipecat?—Baca 1 Korintus 5:11. 5. Apa yang bisa kita pelajari dari catatan
tentang Harun dan kematian putra-putranya? (Lihat gambar di awal artikel.)
14
Kita mungkin tidak diuji seperti Harun dan keluarganya. Tetapi, bagaimana jika kerabat kita yang bukan Saksi mengundang kita untuk hadir dan ambil bagian dalam pernikahan di gereja? Tidak ada hukum dalam Alkitab yang mengatakan bahwa kita tidak boleh hadir, namun ada prinsip-prinsip yang hendaknya memengaruhi keputusan kita.1 7 Keputusan kita untuk menyenangkan Yehuwa dan tetap kudus mungkin membuat kerabat kita heran. (1 Ptr. 4: 3, 4) Kita tidak mau mereka tersinggung, jadi kita hendaknya berbicara dengan ramah namun jujur. Jika mungkin, bahaslah hal-hal ini jauh sebelum acaranya. Kita bisa berterima kasih karena sudah diundang ke pernikahannya. Lalu, kita bisa bilang bahwa kita ingin mereka bahagia di hari istimewa mereka dan tidak mau membuat mereka dan para tamu malu karena kita tidak mengikuti upacara keagamaannya. Ini adalah satu cara untuk tidak kompromi soal kepercayaan dan iman kita. 6
DUKUNGLAH YEHUWA SEBAGAI PENGUASA
Buku Imamat menandaskan Yehuwa sebagai penguasa. Lebih dari 30 kali, kita membaca bahwa hukum dalam Imamat berasal dari Allah. Musa tahu hal ini dan melakukan persis seperti yang Yehuwa perintahkan. (Im. 8:4, 5) Seperti 8
1 Lihat ”Pertanyaan Pembaca” di Menara Pengawal 15 Mei 2002. 6, 7. (a) Sewaktu mau memutuskan apakah akan mengikuti sebuah pernikahan di gereja, apa yang harus kita pikirkan? (Lihat catatan kaki.) (b) Bagaimana kita bisa menjelaskan alasan kita tidak mengikuti pernikahan di gereja? 8. Bagaimana Imamat menandaskan Yehuwa sebagai penguasa? MENARA PENGAWAL
Musa, kita harus selalu melakukan apa yang diinginkan Penguasa kita, Yehuwa. Meskipun organisasi Allah akan membantu kita, adakalanya iman kita diuji sewaktu kita sendirian, seperti Yesus ketika di padang belantara. (Luk. 4:1-13) Kalau kita percaya kepada Allah dan mendukung-Nya sebagai penguasa, tidak ada yang bisa membuat kita kompromi. Kita tidak akan menyerah karena takut.—Ams. 29:25. 9 Kita perlu siap menghadapi kenyataan bahwa umat Allah di seluruh dunia akan dianiaya, karena Yesus sudah memberi tahu murid-muridnya, ”Orangorang akan menyerahkan kamu kepada kesengsaraan serta membunuh kamu, dan kamu akan menjadi sasaran kebencian semua bangsa oleh karena namaku.” (Mat. 24:9) Meski dibenci, kita terus mengabar dan tetap kudus dalam seluruh tingkah laku kita. Kita jujur dan bersih secara fisik maupun moral. Kita juga warga negara yang baik. Lantas, mengapa ada yang membenci kita? (Rm. 13:1-7) Karena kita menaati Yehuwa sebagai Penguasa, bukan yang lain. Kita menyembah ”dia saja” dan tidak akan pernah kompromi soal hukum dan prinsip-Nya yang benar.—Mat. 4:10. 10 Karena ”bukan bagian dari dunia”, kita netral dan tidak ikut perang dan politik dunia. (Baca Yohanes 15:18-21; Yesaya. 2:4.) Ada orang Kristen berbakti yang kompromi soal ini. Banyak dari mereka bertobat dan kembali kepada Yehuwa. (Mz. 51:17) Namun, beberapa tidak bertobat. Misalnya, pada Perang Dunia II, banyak saudara dipenjarakan secara tidak adil di seluruh Hungaria. Aparat mengumpulkan 9. Mengapa umat Allah dibenci semua
bangsa?
160 saudara berusia 45 tahun ke bawah di sebuah kota dan memerintahkan mereka untuk menjadi tentara. Sebagian besar menolak, tetapi sembilan saudara mengucapkan sumpah militer dan menerima seragam. Dua tahun kemudian, salah satu saudara yang kompromi ditugaskan untuk menghukum mati Saksi-Saksi yang setia. Di antaranya ada saudara kandungnya! Namun, para Saksi setia yang dihukum tersebut tidak jadi dieksekusi. BERI YEHUWA YANG TERBAIK
Hukum memerinci korban-korban apa yang harus diberikan orang Israel. (Im. 9:1-4, 15-21) Korbannya harus tidak bercacat karena menggambarkan korban Yesus yang sempurna. Juga, orang Israel harus mengikuti prosedur terperinci untuk setiap jenis korban. Imamat 12:6 menjelaskan apa yang harus dilakukan ibu yang baru melahirkan, ”Pada waktu genap hari-hari pentahirannya untuk anak laki-laki atau untuk anak perempuan, ia harus membawa seekor domba jantan muda yang berumur setahun ke bawah untuk persembahan bakaran dan seekor burung dara muda atau seekor burung tekukur untuk persembahan dosa ke pintu masuk kemah pertemuan kepada imam.” Tuntutan Yehuwa memang terperinci, tetapi Hukum menunjukkan bahwa Ia pengasih dan masuk akal. Contohnya, jika si ibu tidak mampu membeli domba, dia boleh mempersembahkan dua burung tekukur atau dua burung dara muda. (Im. 12:8) Walaupun ibu itu miskin, Yehuwa mengasihi dan menghargainya sama seperti Dia mengasihi dan menghargai orangorang yang bisa memberikan persembahan yang mahal. Apa pelajarannya? 11
10. Apa yang terjadi dengan salah satu sauda-
11, 12. Apa yang bisa kita pelajari dari korban
ra yang kompromi?
yang dipersembahkan orang Israel?
15 NOVEMBER 2014
15
Apakah Saudara mengutamakan pelajaran Alkitab dan Ibadat Keluarga dalam kehidupan Saudara? (Lihat paragraf 14)
12 Rasul Paulus mendesak orang Kristen untuk memberikan ”korban pujian” kepada Allah. (Ibr. 13:15) Kita memberikan korban pujian sewaktu kita berbicara kepada orang lain tentang nama Yehuwa. Saudara-saudari tunarungu menggunakan bahasa isyarat untuk memuji Allah. Orang Kristen yang tidak bisa meninggalkan rumah memuji Yehuwa dengan memberikan kesaksian lewat surat, telepon, dan kepada tamu. Berapa banyak yang bisa kita lakukan untuk memuji Yehuwa bergantung pada kesehatan dan kesanggupan kita, tetapi kita harus selalu memberikan yang terbaik. —Rm. 12:1; 2 Tim. 2:15. 13 Karena mengasihi Yehuwa, kita rela memberikan korban pujian kepada-Nya. (Mat. 22:37, 38) Namun, bagaimana seharusnya sikap kita sewaktu diminta untuk melaporkan jam dinas setiap bulan? Kita hendaknya rela melakukannya karena dengan begitu, kita mempertunjukkan pengabdian yang saleh. (2 Ptr. 1:7) Tetapi, kita hendaknya tidak merasa harus berdinas lebih lama demi melaporkan lebih banyak jam. Malah, jika seorang penyiar tidak bisa banyak berdinas karena usia
atau kesehatannya, ia boleh melaporkan sedikitnya 15 menit. Karena itulah yang terbaik yang bisa ia lakukan, Yehuwa pun senang. Yehuwa juga tahu bahwa saudara-saudari kita mengasihi-Nya dan benar-benar ingin menjadi Saksi-SaksiNya. Seperti orang Israel yang walau miskin tetap bisa memberikan persembahan kepada Allah, saudara-saudara yang memiliki keterbatasan tetap bisa memberikan laporan yang membuatnya puas. Laporan kita akan menjadi bagian dari laporan sedunia, yang membantu organisasi menyusun rencana untuk kegiatan di lapangan. Inilah alasannya kita melaporkan jam dinas. KEBIASAAN BELAJAR DAN KORBAN PUJIAN KITA 14 Setelah membahas berbagai pelajaran berharga dari Imamat, apakah Saudara lebih memahami mengapa buku ini menjadi bagian dari Firman Allah yang terilham? (2 Tim. 3:16) Apakah Saudara makin bertekad untuk tetap kudus? Yehuwa ingin agar kita memberikan yang terbaik untuk-Nya, dan Ia memang layak mendapatkannya. Saudara juga mungkin ingin mempelajari lebih dalam tentang buku lainnya. (Baca Amsal 2: 1-5.) Periksalah kebiasaan belajar Saudara dengan sungguh-sungguh. Pikirkan, ’Apakah saya memberikan yang terbaik untuk Yehuwa? Atau, apakah saya membiarkan acara televisi, game, olahraga, atau hobi lain menghambat saya maju secara rohani?’ Jika ya, renungkanlah apa yang Paulus katakan dalam buku Ibrani. 15 Paulus sangat terus terang sewaktu menulis kepada orang Kristen Ibrani. (Baca Ibrani 5:7, 11-14.) Ia memberi tahu mereka, ”Pendengaranmu telah menjadi
14. Jelaskan mengapa kita perlu memeriksa
kebiasaan belajar kita. 13. Mengapa kita harus melaporkan jam di-
15, 16. Mengapa Paulus begitu tegas sewaktu
nas?
menulis kepada orang Kristen Ibrani?
16
MENARA PENGAWAL
tumpul.” Mengapa ia begitu tegas? Seperti Yehuwa, ia mengasihi mereka dan khawatir bahwa mereka berupaya bertahan dengan hanya minum susu, yaitu pengetahuan dasar Alkitab. Meskipun memahami ajaran dasar itu penting, kita perlu menyantap ”makanan keras”, yaitu ajaran Alkitab yang dalam, jika kita ingin maju secara rohani. 16 Bukannya bisa mengajar orang lain, orang-orang Ibrani itu justru perlu diajar. Mengapa? Mereka tidak mau menyantap ”makanan keras”. Pikirkan, ’Apakah saya punya sikap yang benar terhadap ajaran Alkitab yang lebih dalam? Apakah saya antusias mempelajarinya? Atau, apakah saya malas belajar secara mendalam dan berdoa? Jika ya, apakah kebiasaan belajar saya yang jadi masalah?’ Kita tidak hanya harus mengabar, tetapi juga mengajar dan membuat murid. —Mat. 28:19, 20. 17 Yehuwa tidak mendorong kita untuk mau belajar Alkitab dengan membuat kita merasa bersalah. Bahkan jika belajar Alkitab itu sulit, kita perlu terus menyantap ”makanan keras” tidak soal sudah berapa lama kita dalam kebenaran. Hal ini sangat penting jika kita ingin tetap kudus. 18 Untuk menjadi kudus, kita harus memeriksa Alkitab dengan cermat dan melakukan persis seperti yang Allah minta. Putra-putra Harun, Nadab dan Abihu, dihukum mati lantaran mempersembahkan ”api yang tidak sah”, bisa jadi karena mereka sedang di bawah pengaruh alkohol. (Im. 10:1, 2) Perhatikan apa yang Allah katakan kepada Harun kala itu. (Baca Imamat 10:8-11.) Apakah ini berarti kita tidak boleh minum alkohol
sebelum berhimpun? Pikirkan ini: Kita tidak berada di bawah Hukum. (Rm. 10:4) Di beberapa negeri, rekan seiman kita minum alkohol secukupnya saat makan sebelum berhimpun. Empat cawan anggur disediakan pada waktu Paskah. Ketika menetapkan Peringatan, Yesus meminta rasul-rasulnya minum anggur yang melambangkan darahnya. (Mat. 26:27) Alkitab mengutuk minum berlebihan dan mabuk-mabukan. (1 Kor. 6:10; 1 Tim. 3:8) Dan karena alasan hati nurani, banyak orang Kristen tidak minum alkohol sebelum memberikan dinas suci kepada Yehuwa. Namun, keadaan setiap negeri berbeda, dan yang penting adalah orang Kristen harus ”membedakan antara perkara yang kudus dan yang cemar” agar bisa tetap kudus dan menyenangkan Yehuwa. 19 Ada banyak prinsip Alkitab bagus yang bisa kita temukan jika kita mencarinya dengan teliti dalam Firman Allah. Gunakan alat bantu riset yang tersedia supaya ibadat keluarga dan pelajaran pribadi Saudara bermutu. Kenalilah Yehuwa dan kehendak-Nya dengan lebih baik. Mendekatlah kepada-Nya. (Yak. 4:8) Berdoalah kepada Allah seperti halnya pemazmur yang bernyanyi, ”Bukalah mataku, agar aku melihat hal-hal yang menakjubkan dari hukummu.” (Mz. 119:18) Jangan pernah kompromi soal hukum dan prinsip Alkitab. Dengan rela, taatilah hukum ”Pribadi Kudus”, Yehuwa, dan bersemangatlah dalam ”pekerjaan kudus sehubungan dengan kabar baik Allah”. (1 Ptr. 1:15; Rm. 15:16) Kita perlu tetap kudus pada hari-hari terakhir yang jahat ini. Semoga kita semua tetap bertingkah laku kudus dan mendukung Yehuwa sebagai penguasa.
17, 18. (a) Mengapa kita perlu rutin menyantap ”makanan keras”? (b) Bagaimana seharusnya pandangan kita soal minum alkohol sebelum berhimpun?
19. (a) Bagaimana supaya ibadat keluarga dan
15 NOVEMBER 2014
pelajaran pribadi Saudara bermutu? (b) Bagaimana Saudara bisa menunjukkan bahwa Saudara bertekad untuk tetap kudus?
17
Umat yang ”Allahnya Ialah Yehuwa” ”Berbahagialah bangsa yang Allahnya ialah Yehuwa!” —MZ. 144:15.
DAPATKAH SAUDARA MENJAWAB?
Kapan Yehuwa mulai memiliki umat yang istimewa di bumi?
Dalam arti apa Israel seharusnya menjadi bangsa yang memberikan kesaksian?
DEWASA ini, banyak orang mengatakan bahwa agama-agama dunia tidak banyak membantu manusia. Menurut mereka, agama-agama ini tidak mungkin diperkenan Allah karena tidak mengajarkan kebenaran tentang Allah dan melakukan hal-hal mengerikan. Namun, mereka percaya bahwa Allah memperkenan orang-orang yang baik dalam semua agama. Tapi, apakah pendapat ini benar? Atau, apakah Allah mengharuskan para penyembah-Nya keluar dari agama palsu? Mari kita cari jawabannya dengan memeriksa sejarah para penyembah Yehuwa yang benar, yang dicatat dalam Alkitab. PERJANJIAN ALLAH DENGAN UMATNYA
Bagaimana bangsa Israel menjadi tidak setia, dan apa yang Yehuwa nubuatkan?
2 Sekitar 4.000 tahun yang lalu, Yehuwa memilih sekelompok orang untuk menjadi umat-Nya di bumi. Dalam Alkitab, Abra-
1. Apa yang dipercaya beberapa orang tentang mereka yang menyembah Allah? 2. Siapa yang menjadi umat Yehuwa? Apa tandanya bahwa mereka adalah umat yang memiliki hubungan istimewa dengan Yehuwa? (Lihat gambar di atas.)
18
MENARA PENGAWAL
ham disebut sebagai ”bapak dari semua orang yang memiliki iman”. Ia mengepalai satu keluarga besar dengan ratusan pelayan. (Rm. 4:11; Kej. 14:14) Di Kanaan, ia dihormati sebagai ”pemimpin”. (Kej. 21:22; 23:6) Yehuwa membuat perjanjian dengan Abraham dan keturunannya. (Kej. 17:1, 2, 19) Allah memberi tahu Abraham, ”Inilah perjanjianku yang akan kamu pegang, antara aku dan kamu sekalian, juga benihmu setelah engkau: Setiap laki-laki di antara kamu harus disunat.” Ia menambahkan, ”Hal itu akan menjadi tanda perjanjian antara aku dan kamu.” (Kej. 17: 10, 11) Jadi, Abraham dan setiap laki-laki dalam keluarganya disunat. (Kej. 17:24-27) Sunat menjadi tanda bahwa keturunan Abraham adalah umat yang memiliki hubungan istimewa dengan Yehuwa. 3 Cucu Abraham, Yakub, atau Israel, punya 12 putra. (Kej. 35:10, 22b-26) Belakangan, mereka ini menjadi kepala dari 12 suku Israel. (Kis. 7:8) Yusuf, putra Yakub, dibawa ke Mesir. Tapi belakangan, Firaun memberinya wewenang yang besar. Sewaktu terjadi bencana kelaparan, Yusuf bertanggung jawab untuk mengawasi penyediaan makanan bagi seluruh negeri. Karena bencana ini, Yakub dan keluarganya pindah ke Mesir. (Kej. 41:39-41; 42:6) Keturunan Yakub beranak cucu dan menjadi sangat banyak.—Kej. 48:4; baca Kisah 7:17. YEHUWA MENYELAMATKAN UMATNYA
Keturunan Yakub tinggal di tanah Gosyen, Mesir, selama lebih dari 200 tahun. (Kej. 45:9, 10) Firaun menyuruh orang Israel tinggal di Mesir karena ia mengenal dan menghormati Yusuf. (Kej. 47:1-6) Selama kira-kira 100 tahun, mereka hidup damai bersama orang Mesir. Mereka ting4
3. Ceritakan perkembangan keturunan Abra-
ham. 4. Awalnya, bagaimana hubungan antara
orang Mesir dan keturunan Yakub? 15 NOVEMBER 2014
gal di kota-kota kecil dan memelihara ternak. Meski orang Mesir benci kepada gembala domba, mereka harus taat kepada Firaun dan mengizinkan orang Israel tinggal di sana.—Kej. 46:31-34. 5 Tapi, situasi orang Israel berubah. Alkitab mengatakan, ”Setelah suatu waktu, bangkitlah atas Mesir seorang raja baru yang tidak mengenal Yusuf. Lalu ia mengatakan kepada bangsanya, ’Lihat! Orang-orang Israel lebih banyak jumlahnya dan lebih perkasa daripada kita.’ ” Maka, orang Mesir memperbudak orang Israel. Mereka dipaksa membuat batu bata, bekerja di ladang, dan melakukan pekerjaan berat lainnya. Mereka diperlakukan dengan kejam.—Kel. 1:8, 9, 13, 14. 6 Selain itu, Firaun yang baru ini memerintahkan agar semua bayi laki-laki yang baru lahir dibunuh. (Kel. 1:15, 16) Saat itu, seorang wanita Israel bernama Yokhebed melahirkan Musa. Ketika Musa berumur tiga bulan, Yokhebed menyembunyikannya di antara batang-batang teberau yang tumbuh di tepi Sungai Nil. Lalu, putri Firaun menemukan Musa dan menjadikan dia putra angkatnya. Putri Firaun mengizinkan ibu kandung Musa untuk merawatnya sampai ia cukup besar. Pada saatnya, Musa menjadi hamba Yehuwa yang loyal. (Kel. 2:1-10; Ibr. 11:23-25) Yehuwa melihat umat-Nya menderita dan memutuskan untuk menggunakan Musa menuntun mereka keluar dari Mesir. (Kel. 2: 24, 25; 3:9, 10) Dengan cara inilah, Yehuwa ”menebus”, atau menyelamatkan, orang Israel.—Kel. 15:13; baca Ulangan 15:15. UMAT ALLAH MENJADI SUATU BANGSA
Yehuwa belum mengorganisasi orang Israel sebagai suatu bangsa yang memiliki 7
5, 6. (a) Bagaimana situasi umat Allah berubah di Mesir? (b) Mengapa Musa lolos dari pembunuhan, dan apa yang Yehuwa lakukan bagi umat-Nya? 7, 8. Bagaimana umat Yehuwa menjadi suatu bangsa yang kudus?
19
hukum dan keimaman, tapi Ia memilih mereka sebagai umat-Nya. Itu sebabnya, Musa dan Harun diperintahkan untuk memberi tahu Firaun, ”Inilah firman Yehuwa, Allah Israel, ’Biarkan umatku pergi agar mereka merayakan perayaan bagiku di padang belantara.’ ”—Kel. 5:1. 8 Tapi, Firaun tidak mau membiarkan orang Israel pergi. Untuk membebaskan umat-Nya, Yehuwa mendatangkan sepuluh tulah ke atas Mesir, lalu membinasakan Firaun dan pasukan militernya di Laut Merah. (Kel. 15:1-4) Kira-kira tiga bulan kemudian, Yehuwa membuat perjanjian dengan orang Israel di Gunung Sinai, ”Jika kamu dengan sungguh-sungguh menaati perkataanku dan benar-benar berpegang pada perjanjianku, kamu pasti akan menjadi milikku yang istimewa dari antara semua bangsa lain.” Mereka akan menjadi ”suatu bangsa yang kudus”. —Kel. 19:5, 6. 9 Selama ratusan tahun, hamba-hamba Yehuwa dipimpin oleh para kepala keluarga yang melayani sebagai penguasa, hakim, dan imam. Sebelum menjadi budak di Mesir, orang Israel masih mengikuti pola kepemimpinan ini. (Kej. 8:20; 18:19; Ayb. 1:4, 5) Tapi setelah Yehuwa membebaskan bangsa Israel dari perbudakan, Ia memberikan hukum yang membuat mereka berbeda dari semua bangsa lain. (Baca Ulangan 4:5-8; Mz. 147:19, 20.) Hukum itu mengkhususkan sekelompok orang untuk menjadi imam bagi bangsa itu. Hukum juga menetapkan para ”tua-tua” sebagai hakim. Mereka dihormati karena pengetahuan dan hikmat mereka. (Ul. 25: 7, 8) Hukum itu menyediakan petunjuk yang bermanfaat bagi ibadat dan kehidupan bangsa Israel sehari-hari. 9, 10. (a) Menurut Ulangan 4:5-8, bagaimana Hukum membuat bangsa Israel berbeda dari bangsa lain? (b) Apa yang harus dilakukan bangsa Israel untuk membuktikan bahwa mereka adalah ”umat yang kudus bagi Yehuwa”?
20
Tepat sebelum bangsa Israel memasuki Tanah Perjanjian, Yehuwa mengulangi hukum-Nya kepada mereka. Musa memberi tahu mereka, ”Mengenai Yehuwa, ia telah membuat engkau berjanji pada hari ini bahwa engkau akan menjadi umatnya, milik yang istimewa, sebagaimana yang ia janjikan kepadamu, dan bahwa engkau akan menaati semua perintahnya, dan bahwa ia akan meninggikan engkau di atas semua bangsa lain yang telah dibuatnya, sehingga menghasilkan pujian, nama baik, dan keindahan, jika engkau membuktikan dirimu sebagai umat yang kudus bagi Yehuwa, Allahmu.” —Ul. 26:18, 19. 10
ORANG NON-ISRAEL BISA BERIBADAT BERSAMA UMAT ALLAH
Meski Israel adalah bangsa pilihan Yehuwa, orang non-Israel boleh tinggal bersama umat-Nya. Misalnya, Alkitab mengatakan bahwa ada banyak orang dari bangsa-bangsa lain, termasuk orang Mesir, yang pergi bersama orang Israel ketika Allah menuntun mereka keluar dari Mesir. (Kel. 12:38) Tampaknya, di antara mereka ada hamba-hamba Firaun yang menaati peringatan Musa pada tulah yang ketujuh.—Kel. 9:20. 12 Tepat sebelum bangsa Israel menyeberangi Sungai Yordan menuju Kanaan, Musa memberitahukan bahwa mereka harus mengasihi penduduk asing yang tinggal bersama mereka. (Ul. 10:17-19) Jika orang non-Israel itu bersedia menaati hukum-hukum dasar, misalnya Sepuluh Perintah, umat Allah diperintahkan untuk membiarkan orang itu tinggal bersama mereka. (Im. 24:22) Beberapa orang nonIsrael bahkan menjadi penyembah Yehuwa. Misalnya, Rut adalah orang Moab 11
11-13. (a) Siapa yang mulai beribadat bersama umat Allah? (b) Jika orang non-Israel ingin menyembah Yehuwa, apa yang perlu mereka lakukan? MENARA PENGAWAL
yang ingin melayani Allah. Dia mengatakan kepada Naomi, orang Israel, ”Bangsamu akan menjadi bangsaku, dan Allahmu, Allahku.” (Rut 1:16) Orang non-Israel ini disebut proselit, dan kaum prianya disunat. (Kel. 12:48, 49) Yehuwa senang menerima mereka menjadi bagian dari umat pilihan-Nya.—Bil. 15:14, 15. 13 Salah satu doa Salomo juga memperlihatkan bahwa Yehuwa memperkenan orang non-Israel yang menyembah-Nya. Ketika bait ditahbiskan, Salomo berdoa, ”Kepada orang asing yang bukan bagian dari umatmu, Israel, dan yang datang dari negeri yang jauh oleh karena namamu yang besar dan tanganmu yang kuat dan lenganmu yang terentang, dan mereka datang dan berdoa menghadap ke rumah ini, maka kiranya engkau mendengarkan dari surga, dari tempat tinggalmu yang tetap, dan lakukanlah sesuai dengan semua yang diminta oleh orang asing itu kepadamu; agar semua bangsa di bumi mengenal namamu dan takut akan engkau sama seperti umatmu, Israel, dan agar mereka tahu bahwa namamu disebut atas rumah yang kubangun ini.” (2 Taw. 6:32, 33) Bahkan pada zaman Yesus, orang non-Israel
Bangsa Israel mengasihi penduduk asing (Lihat paragraf 11-13)
yang ingin menyembah Yehuwa perlu bergabung dengan umat pilihan-Nya.—Yoh. 12:20; Kis. 8:27. BANGSA YANG MEMBERIKAN KESAKSIAN
Bangsa Israel menyembah Allah mereka, Yehuwa, tapi bangsa lain menyembah dewa mereka masing-masing. Jadi, pertanyaan penting yang perlu dijawab: Siapakah Allah yang benar? Pada zaman Yesaya, Yehuwa menyamakan permasalahan ini dengan situasi di ruang pengadilan. Yehuwa menantang allah bangsabangsa untuk mendatangkan saksi-saksi yang bisa membuktikan bahwa mereka adalah allah yang benar. Ia mengatakan, ”Biarlah mereka menyediakan saksi-saksi mereka, agar mereka dinyatakan adil-benar, atau biarlah mereka mendengar dan mengatakan, ’Itu benar!’ ”—Yes. 43:9. 15 Allah bangsa-bangsa tidak sanggup membuktikan diri sebagai allah yang benar. Mereka hanyalah patung yang tidak 14
14-16. (a) Dalam arti apa Israel seharusnya menjadi bangsa yang memberikan kesaksian bagi Yehuwa? (b) Apa yang Yehuwa harapkan dari umat-Nya dewasa ini?
bisa bicara dan tidak bisa bergerak kecuali ada yang mengusungnya ke sana kemari. (Yes. 46:5-7) Sebaliknya, Yehuwa memberi tahu umat-Nya, Israel, ”Kamulah saksisaksiku, . . . hambaku yang telah kupilih, supaya kamu mengenal dan beriman kepadaku, dan agar kamu mengerti bahwa aku adalah Pribadi yang sama. Sebelum aku tidak ada Allah yang dibentuk, dan setelah aku tetap tidak ada yang lain. Aku —akulah Yehuwa, dan selain aku, tidak ada juru selamat lain. . . . Maka, kamu adalah saksi-saksiku, . . . dan aku adalah Allah.”—Yes. 43:10-12. 16 Seperti saksi-saksi di ruang pengadilan, umat Yehuwa mendapat kehormatan untuk meneguhkan bahwa Yehuwa adalah satu-satunya Allah yang benar. Ia menyebut mereka sebagai ”umat yang telah kubentuk bagi diriku, agar mereka memberitakan pujian bagiku”. (Yes. 43:21) Mereka adalah umat yang menyandang nama-Nya. Karena Yehuwa membebaskan Israel dari Mesir, Ia berharap agar mereka rela taat dan memuliakanNya sebagai Penguasa mereka. Yehuwa mengharapkan hal yang sama dari umatNya dewasa ini. Nabi Mikha memberi tahu sikap yang hendaknya dimiliki umat Allah, ”Semua suku bangsa, masing-masing akan berjalan dengan nama allahnya; tetapi kami, kami akan berjalan dengan nama Yehuwa, Allah kami, sampai waktu yang tidak tertentu, ya, selama-lamanya.” —Mi. 4:5. UMAT YANG DURHAKA 17 Sayangnya, bangsa Israel tidak setia kepada Yehuwa. Mereka mulai meniru bangsa lain yang menyembah allah-allah yang terbuat dari kayu dan batu, dan mereka membuat banyak mezbah untuk ibadat palsu. Sekitar 2.800 tahun yang lalu,
17. Mengapa Yehuwa menganggap bangsa Is-
rael sebagai tanaman anggur yang tidak berguna?
22
nabi Hosea berkata bahwa Israel seperti tanaman anggur yang tidak lagi menghasilkan buah yang baik. Ia menambahkan, ”Hati mereka menjadi munafik; sekarang mereka akan didapati bersalah.” (Hos. 10:1, 2) Kira-kira 150 tahun kemudian, Yeremia juga menyamakan umat yang durhaka ini dengan tanaman anggur. Ia menggambarkan mereka sebagai tanaman anggur yang bagus tapi berubah menjadi tidak berguna. Melalui Yeremia, Yehuwa mengatakan, ”Di manakah allahallahmu yang telah kaubuat bagi dirimu? Biarlah mereka bangkit jika mereka dapat menyelamatkan engkau pada masa malapetakamu.” Ia menambahkan, ”Umatku sendiri—mereka telah melupakan aku.” —Yer. 2:21, 28, 32. 18 Bangsa Israel menghasilkan buah yang tidak baik karena mereka tidak menyembah Yehuwa dengan cara yang benar. Mereka tidak lagi menjadi saksi-Nya, tapi malah menyembah patung. Maka, Yesus memberi tahu para pemimpin Yahudi yang jahat pada zamannya, ”Kerajaan Allah akan diambil darimu dan diberikan kepada suatu bangsa yang menghasilkan buahnya.” (Mat. 21:43) Hanya orang-orang pilihan Yehuwa yang bisa menjadi bagian dari bangsa baru itu, yakni Israel rohani. Ia akan mengadakan ”perjanjian baru” dengan mereka. Yehuwa mengatakan tentang mereka, ”Aku akan menjadi Allah mereka, dan mereka akan menjadi umatku.”—Yer. 31:31-33. 19 Setelah Israel jasmani tidak setia, Yehuwa memilih Israel rohani untuk menjadi umat-Nya pada abad pertama. Tapi, siapakah umat-Nya dewasa ini? Bagaimana orang yang ingin melayani Allah bisa tahu siapa para penyembah-Nya yang sejati? Hal ini akan dibahas di artikel berikutnya. 18, 19. (a) Bagaimana Yehuwa menubuatkan bahwa Ia akan memiliki umat pilihan yang baru? (b) Apa yang akan dibahas dalam artikel berikutnya? MENARA PENGAWAL
”Sekarang Kamu Adalah Umat Allah” ”Kamu dahulu bukan suatu umat, tetapi sekarang kamu adalah umat Allah.”—1 PTR. 2:10. PADA Pentakosta 33 M, Yehuwa membuat perubahan yang bersejarah. Ia membentuk bangsa baru, yaitu ”Israel milik Allah”, atau Israel rohani. (Gal. 6:16) Yehuwa menggunakan roh kudus-Nya untuk memilih setiap anggota bangsa ini. Paulus menulis bahwa mereka tidak perlu disunat seperti halnya keturunan Abraham. Sebaliknya, ”sunat [mereka] adalah sunat pada hati” karena roh kudus.—Rm. 2:29. 2 Anggota pertama bangsa baru ini adalah para rasul dan lebih dari seratus murid lain yang berkumpul di ruang atas di Yerusalem. (Kis. 1:12-15) Allah mencurahkan roh kudus ke atas mereka, dan mereka menjadi putra-Nya. (Rm. 8:15, 16; 2 Kor. 1:21) Ini membuktikan bahwa Yehuwa telah menerima korban Kristus dan mengganti perjanjian Hukum dengan perjanjian baru. (Luk. 22:20; baca Ibrani 9: 15.) Murid-murid terurap ini menjadi anggota bangsa, atau umat, baru milik Yehuwa. Roh kudus membuat mereka bisa berbicara dan memahami banyak bahasa dan mengajarkan ”perkara-perkara yang besar dari Allah”.—Kis. 2:1-11. 1, 2. Perubahan apa yang Yehuwa buat pada Pentakosta 33 M? Siapa anggota bangsa baru itu? (Lihat gambar di atas.) 15 NOVEMBER 2014
23
DAPATKAH SAUDARA MENJAWAB?
Siapa yang menjadi umat baru milik Yehuwa pada abad pertama?
Mengapa dapat dikatakan bahwa orang Kristen sejati pada abad pertama adalah umat bagi nama Yehuwa?
Siapakah umat Yehuwa dewasa ini? Agar diselamatkan pada ”kesengsaraan besar”, apa yang harus dilakukan ”domba-domba lain”?
Petrus mengabar kepada Kornelius dan rumah tangganya (Lihat paragraf 5)
UMAT BARU MILIK ALLAH 3 Yehuwa menggunakan rasul Petrus untuk mengundang orang Yahudi dan proselit menjadi anggota bangsa baru milik-Nya, yaitu sidang orang Kristen terurap. Pada hari Pentakosta, Petrus dengan berani memberi tahu bahwa orang Yahudi telah membunuh Yesus, dan sekarang mereka perlu menerima dia sebagai ”Tuan dan juga Kristus”. Ketika orang banyak itu bertanya apa yang harus mereka lakukan, Petrus menjawab, ”Bertobatlah, dan hendaklah kamu masing-masing dibaptis dengan nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosa-dosamu, dan kamu akan menerima karunia cumacuma berupa roh kudus.” (Kis. 2:22, 23, 36-38) Pada hari itu, sekitar 3.000 orang menjadi bagian dari bangsa baru Israel rohani. (Kis. 2:41) Selanjutnya, para rasul terus mengabar dengan bersemangat, dan lebih banyak orang menerima kebenaran. (Kis. 6:7) Bangsa baru itu makin berkembang. 4 Belakangan, murid-murid Yesus mu-
3-5. (a) Apa yang Petrus beri tahukan kepada orang Yahudi pada hari Pentakosta? (b) Bagaimana perkembangan bangsa baru itu selama tahun-tahun awalnya?
24
lai mengabar kepada orang Samaria. Banyak dari mereka menerima kebenaran dan dibaptis, tapi tidak menerima roh kudus. Badan pimpinan di Yerusalem mengutus Petrus dan Yohanes ke Samaria untuk menemui saudara-saudari yang baru ini. Kedua rasul ini meletakkan tangan ke atas mereka, ”dan mereka menerima roh kudus”. (Kis. 8:5, 6, 14-17) Dengan cara inilah, orang Samaria diurapi roh dan menjadi anggota Israel rohani. 5 Pada tahun 36 M, Allah menggunakan Petrus untuk mengundang kelompok lain lagi menjadi anggota bangsa baru Israel rohani. Ini terjadi ketika Petrus mengabar kepada perwira Romawi Kornelius, juga para kerabat dan sahabatnya. (Kis. 10:22, 24, 34, 35) Alkitab mengatakan bahwa ketika Petrus sedang berbicara, roh kudus turun ke atas semua orang non-Yahudi yang mendengarkan. ”Takjublah orang-orang setia dari golongan bersunat yang datang bersama Petrus, karena karunia cuma-cuma berupa roh kudus juga dicurahkan ke atas orang-orang dari bangsa-bangsa.” (Kis. 10:44, 45) Sejak itu, orang non-Yahudi yang tak bersunat diundang menjadi bagian dari Israel rohani. ”SUATU UMAT BAGI NAMANYA”
Dalam rapat badan pimpinan tahun 49 M, sang murid Yakobus mengatakan, ”Simeon [Petrus] telah menceritakan dengan saksama bagaimana Allah untuk pertama kali memalingkan perhatiannya kepada bangsa-bangsa, untuk mengambil dari mereka suatu umat bagi namanya.” (Kis. 15:14) ”Umat bagi namanya” ini terdiri dari orang Yahudi dan non-Yahudi yang Allah bentuk menjadi satu bangsa. (Rm. 11:25, 26a) Belakangan, Petrus menulis, ”Kamu da6
6, 7. Sebagai umat bagi nama Yehuwa, apa yang dilakukan para anggota bangsa baru itu? MENARA PENGAWAL
hulu bukan suatu umat, tetapi sekarang kamu adalah umat Allah.” Petrus menjelaskan tujuan dibentuknya bangsa baru ini, ”Kamu adalah ’ras yang dipilih, keimaman kerajaan, bangsa yang kudus, umat untuk milik yang istimewa, agar kamu menyiarkan keluhuran’ pribadi yang memanggilmu keluar dari kegelapan ke dalam terangnya yang menakjubkan.” (1 Ptr. 2:9, 10) Mereka harus berani memberi kesaksian tentang Yehuwa dan memuji-Nya di hadapan umum sebagai Penguasa Alam Semesta. 7 Yehuwa sekarang menggunakan bangsa baru Israel rohani dan menyebut mereka sebagai ”umat yang telah kubentuk bagi diriku, agar mereka memberitakan pujian bagiku”. (Yes. 43:21) Mereka dengan berani menyatakan bahwa Yehuwa adalah satu-satunya Allah yang benar sedangkan semua allah lain palsu. (1 Tes. 1:9) Mereka menjadi saksi bagi Yehuwa dan Yesus ”di Yerusalem maupun di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke bagian yang paling jauh di bumi”.—Kis. 1:8; Kol. 1:23. 8 Paulus adalah saksi yang berani. Ia membela Yehuwa sebagai satu-satunya Allah yang benar, bahkan di hadapan para filsuf kafir. Ia meyakinkan mereka bahwa Yehuwa menjadikan ”dunia dan segala sesuatu di dalamnya” dan bahwa Ia adalah ”Tuan atas langit dan bumi”. (Kis. 17:18, 23-25) Paulus juga memperingatkan umat Allah, ”Aku tahu bahwa setelah kepergianku, serigalaserigala yang menindas akan masuk di antara kamu dan tidak akan memperlakukan kawanan dengan lembut, dan dari antara kamu sendiri akan muncul pria-pria yang membicarakan perkaraperkara yang belat-belit untuk menjauhkan murid-murid agar mengikuti mere-
ka.” (Kis. 20:29, 30) Kemurtadan yang dinubuatkan ini sudah nyata menjelang akhir abad pertama.—1 Yoh. 2:18, 19. 9 Setelah para rasul meninggal, orang murtad menyebar ke sidang-sidang dan mendirikan gereja-gereja Kristen palsu. Bukannya menjadi umat bagi nama Yehuwa, orang Kristen palsu ini malah menyingkirkan nama Allah dari banyak terjemahan Alkitab mereka. Mereka juga mencela nama Allah dengan cara-cara lain. Mereka mengikuti ritual kafir dan menyampaikan ajaran yang tidak berdasarkan Alkitab. Mereka terlibat dalam banyak perang dan menyebutnya perang suci demi Allah. Mereka bejat dan amoral. Selama ratusan tahun setelah kemurtadan dimulai, hanya ada sedikit penyembah Yehuwa yang setia di bumi dan tidak ada kelompok yang terorganisasi yang menjadi ”umat bagi namanya”. UMAT ALLAH DILAHIRKAN KEMBALI
Yesus menggunakan perumpamaan tentang gandum dan lalang untuk menubuatkan bahwa kemurtadan akan membuat kita sulit mengenali agama yang benar. Ia mengatakan bahwa ”sementara orang-orang tidur”, Iblis menaburkan lalang di ladang tempat Putra manusia telah menaburkan benih gandum. Gandum dan lalang akan tumbuh bersama-sama sampai ”penutup sistem ini”. Ia menjelaskan bahwa ”benih yang baik” adalah ”putra-putra Kerajaan” tapi ”lalang” adalah ”putra-putra si fasik”. Pada akhir zaman, Putra manusia akan mengutus para malaikat untuk memisahkan lalang dari gandum. Lalu, para malaikat akan mengumpulkan putra-putra Kerajaan. (Mat. 13:24-30, 10
9. Apa yang terjadi dengan umat Allah setelah
para rasul meninggal? 10, 11. (a) Apa yang Yesus nubuatkan ten-
8. Peringatan apa yang rasul Paulus berikan
kepada umat Allah pada abad pertama? 15 NOVEMBER 2014
tang ”gandum” dan ”lalang”? (b) Bagaimana perumpamaan Yesus digenapi setelah 1914?
25
Pada ”kesengsaraan besar”, kita harus tetap dekat dengan sidang tempat kita bergabung (Lihat paragraf 16-18)
36-43) Bagaimana itu terjadi? Bagaimana Allah bisa memiliki lagi satu umat yang terorganisasi di bumi? 11 ”Penutup sistem ini” dimulai pada tahun 1914. Saat itu, hanya ada ribuan orang Kristen terurap di bumi. Selama perang yang dimulai pada tahun itu, ”putra-putra Kerajaan” yang terurap ini masih ditawan oleh Babilon Besar. Tapi pada tahun 1919, Yehuwa membebaskan mereka, dan perbedaan antara orang Kristen sejati dan orang Kristen palsu semakin jelas. Yehuwa mengumpulkan ”putra-putra Kerajaan” menjadi satu umat yang terorganisasi, tepat seperti yang Yesaya nubuatkan, ”Apakah suatu negeri akan dihasilkan dengan sakit bersalin dalam satu hari? Atau apakah suatu bangsa akan dilahirkan dalam sesaat? Karena Zion telah mengalami sakit bersalin dan juga melahirkan anakanak lelakinya.” (Yes. 66:8) Zion memaksudkan organisasi Yehuwa yang terdiri dari para malaikat. Zion ”melahirkan” sewaktu bangsa yang terdiri dari putra-putra yang terurap di bumi terbentuk.
26
12 Persis seperti orang Kristen abad pertama, ”putra-putra Kerajaan” yang terurap dewasa ini juga adalah saksisaksi bagi Yehuwa. (Baca Yesaya 43:1, 10, 11.) Mereka berbeda dengan orang Kristen palsu. Mereka bertingkah laku baik dan memberitakan kabar baik Kerajaan ”sebagai suatu kesaksian kepada semua bangsa”. (Mat. 24:14; Flp. 2:15) Dengan cara inilah, mereka telah membantu jutaan orang memiliki hubungan baik dengan Yehuwa.—Baca Daniel 12:3.
”KAMI MAU PERGI BERSAMA KAMU SEKALIAN”
Artikel sebelumnya memperlihatkan bahwa di Israel kuno, Yehuwa memperkenan ibadat orang non-Israel asalkan mereka bergabung bersama umat-Nya. (1 Raj. 8:41-43) Dewasa ini, 13
12. Bagaimana kaum terurap menjadi umat bagi nama Yehuwa? 13, 14. Agar ibadat mereka diperkenan Yehuwa, apa yang harus dilakukan orang-orang yang tidak diurapi roh? Bagaimana Alkitab menubuatkan hal ini? MENARA PENGAWAL
mereka yang tidak terurap harus menyembah Yehuwa bersama Saksi-Saksi terurap-Nya. 14 Dulu, para nabi bernubuat bahwa banyak orang akan menyembah Yehuwa bersama umat-Nya pada akhir zaman. Yesaya menubuatkan, ”Banyak suku bangsa pasti akan pergi dan mengatakan, ’Marilah, kamu sekalian, mari kita naik ke gunung Yehuwa, ke rumah Allah Yakub; dan ia akan mengajar kita tentang jalan-jalannya, dan kita akan berjalan di jalan-jalannya.’ Karena hukum akan keluar dari Zion, dan firman Yehuwa dari Yerusalem.” (Yes. 2:2, 3) Zakharia bernubuat bahwa ”banyak suku bangsa dan bangsa yang perkasa akan datang untuk mencari Yehuwa yang berbala tentara di Yerusalem dan melembutkan muka Yehuwa”. Mereka berasal dari ”segala bahasa bangsa-bangsa”. Mereka akan menyembah Allah bersama Israel rohani dan mengatakan, ”Kami mau pergi bersama kamu sekalian, karena kami telah mendengar bahwa Allah menyertai kamu sekalian.”—Za. 8:20-23. 15 ”Domba-domba lain” ”pergi bersama” Israel rohani dengan memberitakan kabar baik Kerajaan. (Mrk. 13:10) Mereka menjadi bagian dari umat Allah. Mereka dan kaum terurap menjadi ”satu kawanan” di bawah ”gembala yang baik”, Kristus Yesus.—Baca Yohanes 10:14-16. DILINDUNGI BERSAMA UMAT YEHUWA
Setelah Babilon Besar dibinasakan, umat Allah akan diserang habis-habisan. Kita butuh perlindungan dari Yehuwa agar selamat. Pada saat yang Ia tentukan, Yehuwa akan mengarahkan berbagai 16
15. Apa artinya ”domba-domba lain” ”pergi
bersama” Israel rohani? 16. Apa yang akan Yehuwa lakukan yang memicu terjadinya Armagedon? 15 NOVEMBER 2014
peristiwa di bumi, yang mengakibatkan umat-Nya diserang. Ini akan memicu terjadinya bagian terakhir dari ”kesengsaraan besar”, yaitu Armagedon. (Mat. 24:21; Yeh. 38:2-4) Jadi, Gog akan menyerang ”suatu umat yang dikumpulkan dari antara bangsa-bangsa”. (Yeh. 38:10-12) Pada saat itulah, Yehuwa akan segera turun tangan menyelamatkan umat-Nya dan berperang melawan Gog serta pasukannya. Yehuwa akan mengagungkan kedaulatan-Nya dan menyucikan namaNya. Ia mengatakan, ”Aku pasti akan mengagungkan diriku dan menyucikan diriku dan menyatakan diriku di hadapan mata banyak bangsa; dan mereka akan mengetahui bahwa akulah Yehuwa.”—Yeh. 38:18-23. 17 Ketika Gog mulai menyerang, Yehuwa akan memerintahkan hamba-hamba-Nya, ”Pergilah, umatku, masuklah ke kamar-kamar dalammu dan tutuplah pintu-pintu di belakangmu. Bersembunyilah untuk sesaat saja sampai pengecaman berlalu.” (Yes. 26:20) Selama masa itu, Yehuwa akan memberi kita petunjuk tentang apa yang perlu kita lakukan agar terlindung. ’Kamar-kamar dalam’ bisa jadi berkaitan dengan sidang-sidang Kristen. 18 Jika kita ingin dilindungi pada kesengsaraan besar, kita harus mengakui bahwa sekarang Allah punya umat di bumi dan Ia mengorganisasinya ke dalam sidang-sidang. Kita harus tetap berada bersama umat Yehuwa dan tetap dekat dengan sidang tempat kita bergabung. Seperti sang pemazmur, semoga kita dapat mengatakan dengan segenap hati, ”Keselamatan berasal dari Yehuwa. Berkatmu ada pada umatmu.”—Mz. 3:8. 17, 18. (a) Ketika Gog menyerang umat Yehuwa, petunjuk apa yang akan Yehuwa berikan kepada mereka? (b) Jika ingin dilindungi Yehuwa, apa yang harus kita lakukan?
27
PERTANYAAN PEMBACA
Bagaimana penatua dan hamba pelayanan dilantik di setiap sidang? ˇ Pada abad pertama M, rasul Paulus memberi tahu para penatua sidang Efesus, ”Perhatikanlah dirimu sendiri dan segenap kawanan, sebab kamu telah ditetapkan oleh roh kudus sebagai pengawas di antara mereka, untuk menggembalakan sidang jemaat Allah, yang dibelinya dengan darah Putranya sendiri.” (Kis. 20:28) Bagaimana roh kudus berperan dalam pelantikan penatua dan hamba pelayanan dewasa ini? Pertama, roh kudus menggerakkan para penulis Alkitab untuk mencatat persyaratan bagi penatua dan hamba pelayanan. Enam belas syarat untuk menjadi penatua disebutkan di 1 Timotius 3:1-7. Persyaratan lebih lanjut terdapat di Titus 1:5-9 dan Yakobus 3:17, 18. Persyaratan bagi hamba pelayanan diuraikan di 1 Timotius 3:8-10, 12, 13. Kedua, orangorang yang mengusulkan dan melantik harus berdoa secara khusus agar roh Yehuwa membimbing mereka ketika mereka memeriksa apakah seorang saudara memenuhi persyaratan Alkitab sampai taraf yang masuk akal. Ketiga, saudara yang diusulkan harus memperlihatkan buah roh kudus Allah dalam kehidupannya sendiri. (Gal. 5:22, 23) Jadi, roh Allah terlibat sepenuhnya dalam proses pelantikan. Tapi, siapa yang melantik saudara-saudara? Dulu, semua usulan untuk melantik penatua dan hamba
pelayanan diajukan ke kantor cabang setempat. Di sana, saudara-saudara yang ditunjuk Badan Pimpinan ditugaskan untuk mempertimbangkan usulan itu dan membuat pelantikan jika cocok. Kemudian, kantor cabang memberi tahu badan penatua. Para penatua selanjutnya memberi tahu saudara yang baru dilantik, dan bertanya apakah dia bersedia dan memang memenuhi syarat untuk menerima tugasnya. Terakhir, sebuah pengumuman disampaikan kepada sidang. Pada abad pertama, kadang, para rasul melantik saudara-saudara untuk tugas tertentu, seperti sewaktu mereka melantik tujuh saudara untuk mengurus pembagian makanan sehari-hari para janda. (Kis. 6:1-6) Namun, ini tidak menunjukkan bahwa para rasul melantik penatua dan hamba pelayanan karena saudara-saudara itu mungkin sudah melayani sebagai penatua sebelum diberi tugas tambahan ini. Jadi, bagaimana pelantikan penatua dan hamba pelayanan dilakukan pada abad pertama? Walaupun Alkitab tidak menjelaskan secara terperinci seperti apa proses setiap pelantikan di zaman itu, ada beberapa petunjuk tentang cara pelantikan dilakukan. Kita diberi tahu bahwa sewaktu Paulus dan Barnabas sedang dalam perjalanan pu-
Para penatua membahas dengan pengawas wilayah apakah seorang saudara memenuhi persyaratan Alkitab (Malawi)
lang dari kegiatan utusan injil mereka yang pertama, ”mereka menetapkan para tua-tua di setiap sidang jemaat dan, sambil memanjatkan doa dengan berpuasa, mereka menyerahkan para tua-tua itu kepada Yehuwa yang mereka percayai”. (Kis. 14:23) Bertahun-tahun kemudian, Paulus menulis kepada Titus, rekan perjalanan kelilingnya, ”Aku meninggalkan engkau di Kreta, agar engkau mengoreksi perkara-perkara yang kurang baik dan mengangkat para tua-tua di kota demi kota, sebagaimana aku perintahkan kepadamu.” (Tit. 1:5) Demikian pula, Timotius, yang sering berkeliling bersama rasul Paulus, tampaknya diberi wewenang serupa. (1 Tim. 5:22) Maka, jelaslah bahwa pelantikan dilakukan oleh para pengawas keliling, bukan oleh para rasul atau para tua-tua di Yerusalem. Berdasarkan contoh-contoh Alkitab itu, Badan Pimpinan Saksi-Saksi Yehuwa telah menyesuaikan caranya pelantikan penatua dan hamba pelayanan dilakukan. Mulai 1 September 2014, pelantikan akan dilakukan dengan cara berikut ini: Setiap pengawas wilayah akan mempertimbangkan dengan cermat usulan-usulan di wilayahnya. Saat mengunjungi sidang-sidang, dia akan berupaya mengenal saudara-saudara yang diusulkan dan, jika memungkinkan, bekerja sama dengan mereka dalam dinas. Setelah membahas usulan-usulan dengan badan penatua, pengawas wilayah bertanggung jawab untuk melantik penatua dan hamba pelayanan dalam sidang-sidang di wilayahnya. Dengan begitu, pengaturan pelantikan semakin mirip dengan pola pelantikan pada abad pertama. Siapa saja yang berperan dalam proses pelantikan? Seperti yang kita ketahui, ”budak yang setia dan bijaksana” memiliki tanggung jawab utama untuk memberi makan pelayan-pelayan rumah. (Mat. 24: 45-47) Tanggung jawab ini mencakup meneliti ayatayat Alkitab, dengan bantuan roh kudus, untuk menyediakan petunjuk tentang prinsip-prinsip Alkitab yang berkaitan dengan caranya sidang sedunia diorganisasi. Budak yang setia juga melantik semua pengawas wilayah dan anggota Panitia Cabang. Selanjutnya, setiap kantor cabang menyediakan bantuan untuk menerapkan petunjuk yang diberikan Badan Pimpinan. Setiap badan penatua memiliki tugas penting untuk dengan saksama memeriksa apakah saudara-saudara yang mereka usulkan un15 NOVEMBER 2014
PIHAK-PIHAK YANG BERPERAN DALAM PELANTIKAN BADAN PIMPINAN: Memberikan petunjuk tentang prinsip-prinsip Alkitab yang berkaitan dengan caranya sidang sedunia diorganisasi. Melantik pengawas wilayah dan anggota Panitia Cabang. KANTOR CABANG: Menyediakan bantuan untuk menerapkan petunjuk Badan Pimpinan. BADAN PENATUA: Memeriksa dengan cermat apakah saudarasaudara yang mereka usulkan untuk dilantik sudah memenuhi persyaratan Alkitab. PENGAWAS WILAYAH: Mempertimbangkan dengan cermat usulan-usulan para penatua dan membawakannya dalam doa, kemudian melantik saudara-saudara yang memenuhi syarat. SAUDARA YANG DIUSULKAN: Harus memperlihatkan buah roh dan memenuhi persyaratan Alkitab.
tuk dilantik di sidang milik Allah sudah memenuhi persyaratan Alkitab. Setiap pengawas wilayah memiliki tanggung jawab serius untuk dengan cermat mempertimbangkan usulan-usulan para penatua dan membawakannya dalam doa, kemudian melantik saudara-saudara yang memenuhi syarat. Jika kita mengerti bagaimana pelantikan dilakukan, kita akan memahami bahwa roh kudus berperan dalam proses ini. Kita pun akan semakin yakin kepada saudara-saudara yang dilantik di sidang Kristen dan semakin merespek mereka. —Ibr. 13:7, 17.
29
PERTANYAAN PEMBACA
Siapakah kedua saksi yang disebutkan di Penyingkapan pasal 11?
30
bali. Orang-orang terurap ini dibebaskan dari penjara dan sebagian orang terurap yang tetap setia mendapat pelantikan khusus dari Allah melalui Tuan mereka, Yesus Kristus. Pada 1919, mereka termasuk orang-orang yang dilantik untuk melayani sebagai ”budak yang setia dan bijaksana” untuk mengurus kebutuhan rohani umat Allah pada hari-hari terakhir.—Mat. 24:45-47; Pny. 11:11, 12. Yang menarik, Penyingkapan 11:1, 2 menyebutkan bahwa peristiwa-peristiwa itu akan terjadi ketika bait rohani diukur, atau diperiksa. Maleakhi pasal 3 menyebutkan pemeriksaan bait rohani yang dilanjutkan dengan masa pemurnian. (Mal. 3:1-4) Berapa lama pemeriksaan dan pemurnian itu berlangsung? Bait itu mulai diperiksa dan dimurnikan pada 1914 sampai awal 1919, yang mencakup 1.260 hari (42 bulan) dan ”tiga setengah hari” yang disebutkan Penyingkapan pasal 11. Kita tentu senang karena Yehuwa mengatur agar pemurnian rohani ini menyucikan bangsa khusus untuk melakukan pekerjaan yang baik! (Tit. 2:14) Selain itu, kita pasti menghargai teladan orang-orang terurap yang setia yang memimpin pada masa pengujian, yang digambarkan sebagai kedua saksi.1 1 Untuk keterangan lebih lanjut, lihat Menara Pengawal 15 Juli 2013, halaman 22, paragraf 12.
GARIS WAKTU NUBUAT
˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙
3 1/2 tahun (42 bulan) atau 1.260 hari (Pny. 11:3)
˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙
˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙
1919
PEMURNIAN BAIT (Mal. 3:1-3)
˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙ ˙˙˙
˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙
1914
ˇ Penyingkapan 11:3 menyebutkan dua saksi yang akan bernubuat selama 1.260 hari. Kisah itu selanjutnya berkata bahwa binatang buas akan ”menaklukkan mereka dan membunuh mereka”. Tapi setelah ”tiga setengah hari”, kedua saksi ini akan dihidupkan kembali, sehingga orang-orang yang melihat mereka pun ketakutan.—Pny. 11: 7, 11. Siapakah kedua saksi ini? Keterangan dalam kisahnya menunjukkan siapa mereka itu. Pertama, kita diberi tahu bahwa mereka ”dilambangkan oleh kedua pohon zaitun dan kedua kaki pelita”. (Pny. 11:4) Ini mirip dengan kaki pelita dan dua pohon zaitun yang dikisahkan dalam nubuat Zakharia. Pohon-pohon zaitun itu melambangkan ”dua pribadi terurap”, yaitu Gubernur Zerubabel dan Imam Besar Yosua, ”yang berdiri di sebelah Tuan seluruh bumi”. (Za. 4:1-3, 14) Kedua, saksi-saksi itu dikatakan melakukan mukjizat yang mirip dengan mukjizat Musa dan Elia.—Bandingkan Penyingkapan 11:5, 6 dengan Bilangan 16:1-7, 28-35 dan 1 Raja 17:1; 18:41-45. Apa persamaan Penyingkapan 11 dan Zakharia 4: 1-3, 14? Keduanya menyebutkan orang-orang yang diurapi Allah yang memimpin ibadat sejati pada masa pengujian yang sulit. Jadi, Penyingkapan pasal 11 memaksudkan saudara-saudara terurap yang memimpin pengabaran saat Kerajaan Allah berdiri di surga tahun 1914, yang mengabar ”sambil mengenakan kain goni” selama tiga setengah tahun. Setelah tiga setengah tahun mengabar ”sambil mengenakan kain goni”, orang-orang terurap ini seolah-olah dibunuh sewaktu mereka dipenjarakan untuk waktu yang lebih singkat, seolah-olah selama tiga setengah hari. Di mata musuh-musuh umat Allah, pekerjaan pengabaran mereka sudah berhenti, sehingga para musuh itu bersukacita. —Pny. 11:8-10. Namun seperti yang dinubuatkan, setelah tiga setengah hari, kedua saksi itu dihidupkan kem-
3 1/2 hari (Pny. 11:9)
DARI ARSIP KITA
Fajar Merekah di Negeri Matahari Terbit PADA 6 September 1926, seorang rohaniwan keliling (pengawas wilayah) kelahiran Jepang yang tinggal di Amerika kembali ke Jepang sebagai utusan injil. Ia ditunggu-tunggu oleh satu-satunya pelanggan The Watch Tower kala itu, yang telah membentuk sebuah kelompok pelajaran Alkitab di Kobe. Di kota itu, Siswa-Siswa Alkitab menyelenggarakan kebaktian pertama mereka pada 2 Januari 1927. Ada 36 orang yang hadir, dan 8 yang dibaptis. Itu memang awal yang baik, tapi bagaimana kelompok kecil ini bisa memancarkan terang kebenaran Alkitab kepada 60 juta penduduk Jepang? Pada Mei 1927, Siswa-Siswa Alkitab yang bersemangat memulai kesaksian di tempat umum untuk mengiklankan serangkaian ceramah Alkitab. Untuk ceramah pertama yang akan disampaikan di Osaka, saudara-saudara memasang iklan di tepi-tepi jalan dan juga papan iklan besar di seluruh kota itu, serta membagikan 3.000 undangan kepada orang-orang terkemuka. Mereka membagikan 150.000 selebaran, dan memasang iklan di beberapa surat kabar terkenal di Osaka dan pada 400.000 tiket kereta. Pada hari ceramah itu disampaikan, dua pesawat membubung di atas kota, menyebarkan 100.000 selebaran. Balai Pertemuan Osaka Asahi penuh sesak dengan kira-kira 2.300 orang yang mendengarkan ceramah ”Kerajaan Allah Sudah Dekat”. Sekitar seribu lainnya terpaksa diminta pulang. Setelah ceramah itu, lebih dari 600 hadirin tetap tinggal untuk mengikuti acara tanya jawab. Pada bulan-bulan berikutnya, berbagai ceramah umum Alkitab disampaikan di Kyoto dan kotakota lain di Jepang bagian barat. Pada Oktober 1927, Siswa-Siswa Alkitab mengatur agar ada ceramah-ceramah yang juga disampaikan di Tokyo. Sekali lagi, undangan diberikan kepada orangorang penting, termasuk perdana menteri, anggota parlemen, serta pemimpin agama dan militer. Plakat, iklan surat kabar, serta 710.000 selebaran digunakan. 15 NOVEMBER 2014
Katsuo dan Hagino Miura
Undangan ceramah umum dibagikan di Tokyo dan disebarkan dengan pesawat dari atas Osaka
Hasilnya, ada total 4.800 orang yang mendengarkan tiga ceramah yang disampaikan di ibu kota Jepang itu.
PARA PERINTIS YANG BERSEMANGAT Para perintis zaman dahulu berperan penting dalam membawa berita Kerajaan ke rumah-rumah. Matsue Ishii, salah seorang perintis paling awal di Jepang, dan suaminya, Jizo, menjangkau tiga perempat negeri itu, dari Sapporo yang jauh di utara hingga Sendai, Tokyo, Yokohama, Nagoya, Osaka, Kyoto, Okayama, dan Tokushima. Saudari Ishii dan seorang saudari yang lebih tua, Sakiko Tanaka, mengenakan setelan kimono resmi untuk mengunjungi para pejabat tinggi pemerintahan. Salah seorang pejabat meminta 300 set buku The Harp of God dan Deliverance untuk ditaruh di berbagai perpustakaan penjara. Katsuo dan Hagino Miura mendapat buku-buku dari Saudari Ishii, dan segera menyadari bahwa ini
31
Kereta Yehu Besar menampung enam perintis
Kereta Yehu Kecil untuk dua perintis
adalah kebenaran. Mereka dibaptis pada 1931, lalu menjadi perintis. Haruichi dan Tane Yamada, serta banyak kerabat mereka, menyambut berita Kerajaan sebelum tahun 1930. Pasangan Yamada juga menjadi perintis, dan anak mereka, Yukiko, melayani di Betel di Tokyo.
lalu kami kunjungi rumah-rumah untuk perkenalkan bacaan kita. Setelah selesai kerjakan daerah itu, kami lanjut ke kota berikutnya.” Sewaktu ke-36 Siswa-Siswa Alkitab di Kobe menyelenggarakan kebaktian pertama mereka, itu menjadi ”hari perkara-perkara [awal yang] kecil”. (Za. 4:10) Hanya lima tahun setelahnya, pada 1932, di Jepang ada 103 perintis dan penyiar yang aktif mengabar, menyiarkan lebih dari 14.000 buku. Dewasa ini, kesaksian di tempat umum yang terorganisasi diadakan di daerah-daerah metropolitan di Jepang, dan sekitar 220.000 penyiar sedang memancarkan terang mereka di seluruh Negeri Matahari Terbit.—Dari arsip kita di Jepang.
Kala itu, mobil sangat mahal dan jalan-jalan masih jelek. Jadi, Kazumi Minoura dan perintis muda lainnya menggunakan rumah mobil tanpa mesin. Mereka menjulukinya kereta Yehu, seperti nama seorang pengendara kereta yang sangat bersemangat, yang menjadi salah seorang raja Israel. (2 Raj. 10:15, 16) Ada tiga kereta Yehu Besar yang masing-masing dapat menampung hingga enam perintis. Tiap kereta ini panjangnya 2,2 meter, lebar 1,9 meter, dan tinggi 1,9 meter. Selain itu, ada 11 kereta Yehu Kecil yang dibuat di kantor cabang Jepang. Kereta ini ditarik dengan sepeda dan dapat menampung dua perintis. Kiichi Iwasaki, yang ikut membuat ”Yehu”, mengenang, ”Tiap kereta Yehu punya terpal dan juga aki mobil untuk menyalakan lampu.” Para perintis memancarkan terang kebenaran di seluruh Jepang, mendorong dan menarik ”Yehu” naik turun gunung serta melintasi lembah dari Hokkaido di utara hingga Kyushu di selatan. Perintis Ikumatsu Ota bercerita, ”Ketika sampai di suatu kota, kami parkir kereta Yehu kami di tepian sungai atau di padang terbuka. Kami kunjungi dulu orang-orang penting di kota itu, misalnya walikota,
s
n o
Unduhan gratis majalah ini dan bacaan lain tersedia di www.jw.org/id
p
Alkitab Terjemahan Dunia Baru juga dapat dibaca secara online
Sketsa oleh Kiichi Iwasaki, pembuat ”Yehu” di Betel Jepang
Kunjungi www.jw.org/id, atau pindai kode
w14 11/15-IN 151106
”YEHU”—BESAR DAN KECIL