PAHLAWAN
SUARA PENGHARAPAN
IMAN
Edisi Tahun VIII/ Minggu Pertama/ November 2010
(KITAB WAHYU)
PENA GEMBALA Syalom SELAMAT DATANG Kepada yang baru pertama kali hadir di kebaktian ini. Jika belum memiliki tempat berbakti yang tetap, kami mengundang Saudara/i untuk hadir bersama kami pada kebaktian minggu yang akan datang. KASIH & PENGHARGAAN Kami sangat mengasihi dan menghargai semua jemaat yang setia berbakti dan memberikan persembahan, perpuluhan, dan atau janji imannya. Kirannya Tuhan Yesus selalu mencukupi segala kebutuhan Saudara/I bahkan mencurahkan berkat-berkatNya sampai berkelimpahan. Amin.-
Apa kabar jemaat Tuhan? Bagaimana keadaan hatimu saat ini? Apapun keadaanmu, tetaplah bersukacita dalam Tuhan! Hidup manusia tidak pernah lepas dari kesulitan, tantangan, tekanan dan penderitaan. Tidak seorangpun yang bebas dari pergumulan hidup, termasuk kita orang Kristen. Karena itu tidak perlu bermimpi bahwa kita telah hidup di sorga. Sebaliknya, sangat perlu bagi kita untuk hidup dengan sadar dalam realita kehidupan. Tantangan atau kesulitan hidup dapat berupa apa saja, mulai dari tekanan ekonomi, masalah kesehatan, penderitaan karena setia mengikut Kristus, dan keragu-raguan akan kuasa Allah, juga keadaan di sekitar kita yang kurang bersahabat, baik manusia, maupun alam. Lalu mengapa ada orang yang tampaknya selalu gembira, dan sepertinya tidak pernah mengalami masalah atau pergumulan hidup yang berat? Dan sebaliknya, ada orang yang sepertinya tidak henti-hentinya menghadapi penderitaan? Jawabannya jelas, yaitu karena setiap orang bersikap secara berbeda dalam menghadapi masalah atau pergumulan hidupnya. Sebagai orang Kristen yang beriman kepada Kristus, seharusnyalah kita yakin akan kuasa Tuhan, yang jauh lebih besar dari kesulitan kita. Dengan menyakini akan kuasa Tuhan, kita akan dimampukan bertahan, dan bahkan dapat menyaksikan kuasa Tuhan itu kepada sesama. Pengalaman akan pertolongan Tuhan di masa lalu juga dapat menambah keyakinan kita bahwa kebaikan dan kesetiaan Tuhan dapat diandalkan. Puji Tuhan!
Bacaan Alkitab : Wahyu 1 : 1—8
Senin, 8 November 2010
Kitab Akhir Zaman “Inilah wahyu Yesus Kristus, yang dikaruniakan Allah kepada-Nya, supaya ditunjukkan-Nya kepada hamba-hamba-Nya apa yang harus segera terjadi. Dan oleh malaikat-Nya yang diutus-Nya, Ia telah menyatakannya kepada hamba-Nya Yohanes”, (Wahyu 1 : 1). Di internet saat ini banyak silang pendapat tentang ramalan suku Maya. Suku yang pernah hidup di selatan Meksiko atau Guatemala ini dikenal menguasai ilmu falak dan sistem penanggalan. Menurut manuskrip peninggalan mereka, pada 21 Desember 2012 akan muncul gelombang galaksi yang besar, sehingga mengakibatkan terhentinya semua kegiatan di muka bumi. Ada yang menginterpretasikan hal itu sebagai “kiamat”, tetapi banyak pula yang memaknainya secara kontemplatif sebagai seruan untuk mencegah kerusakan bumi. Alkitab telah menyediakan satu kitab yang secara khusus membahas “kiamat” atau rangkaian peristiwa pada akhir zaman, yakni kitab Wahyu. Kitab ini tidak menjelaskan kapan persisnya hal itu akan terjadi, tetapi memaparkan gambaran simbolis tentang bagaimana hal itu akan terjadi. Melalui tulisan Yohanes ini, kita mengerti bahwa Yesus Kristus akan datang kembali, Iblis akan dihukum, dan semua orang akan diadili untuk menerima kehidupan kekal atau kebinasaan kekal. Di tengah situasi dunia yang dilanda krisis, peperangan, bencana alam, dan penganiayaan terhadap orang percaya, berita kitab Wahyu menawarkan penghiburan dan pengharapan. Bagaimanapun situasinya, Allah tetap memegang kendali dan rencana-Nya akan tergenapi. Kitab Wahyu juga menantang kita untuk hidup dalam kekudusan. Kita menolak berbuat dosa dengan merenungkan, “Akankah saya melakukannya seandainya Dia datang kembali hari ini?” Walaupun, kita mesti terus bekerja dan melayani dengan tekun seolah-olah Dia baru akan datang kembali seribu tahun lagi! Pengharapan kita akan masa depan terwujud dalam pilihan-pilihan kita pada hari ini. (www.renunganharian.net)
Bacaan Alkitab : Wahyu 1 : 9—20
Selasa, 9 November 2010
Alfa Dan Omega ”Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa” (Wahyu 1:8). Siapa yang menciptakan Tuhan Allah? Ini adalah pertanyaan tersulit sepanjang masa yang tak seorangpun bisa menjawabnya. Tetapi ayat di atas telah menjawab pertanyaan tersebut bahwa Tuhan Yesus [Allah] adalah Awal dari segala sesuatu dan Akhir dari segala sesuatu. Artinya sebelum semuanya ada Dia sudah ada dan setelah Dia tidak ada Allah selain Dia. Dia adalah Tuhan Allah yang tidak pernah diciptakan. Dia ada dengan sendirinya. Bagaimana Dia bisa ada dengan sendirinya? Kita tidak tahu. Alkitab juga tidak memberitahukan kepada kita tetapi itulah Allah kita yang besar. Dia ada dari kekal kepada kekal. Kekekalan tidak mengenal waktu namun bila ayat di atas berkata”....yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang,” itu menunjukkan dalam waktu manusia Dia sudah ada sebelum kita diciptakan dan Dia tetap ada hingga hari ini di mana kita hidup seperti sekarang ini dan Dia ada di waktu yang akan datang yang belum kita jalani. Itu berarti kita tidak perlu khawatir tentang kehidupan hari ini dan kehidupan yang akan datang sebab Tuhan Yesus ada bersama kita hari ini dan akan tetap bersama dengan kita di waktu yang akan datang. Dia ada di masa yang akan datang dan sedang menunggu kita di sana. Ini adalah jaminan masa depan yang penuh pengharapan. Bukan hanya itu, ingat Tuhan adalah Awal dari segala sesuatu dan Akhir dari segala sesuatu. Bila dalam hidup Anda hari ini tidak menemukan yang baik, Yesuslah Awal yang baik itu. Bila dalam hidup Anda hari ini tidak menemukan sukacita dan damai sejahtera, Yesuslah Awal dari sukacita dan damai sejahtera itu. Bila dalam hidup Anda hari ini tidak mengalami berkat-berkat Tuhan, Yesuslah Awal dari berkat itu. Bila dalam hidup Anda hari ini Anda tidak arah ke mana Anda harus pergi, Yesuslah Awal dari perjalanan hidup Anda. Bila dalam hidup Anda hari selalu kalah dan kalah, Yesuslah Awal kemenangan hidup Anda.
Bacaan Alkitab : Wahyu 2 : 1—7
Rabu, 10 November 2010
Lakukanlah Lagi! "Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan....." (Wahyu 2:5). Setiap orang pasti tahu betapa beratnya hukuman yang dijatuhkan bagi para pengedar narkoba, namun demikian orang tidak jerah juga. Bahkan dari sekedar pemakai mereka akhirnya beralih ke tingkatan yang lebih berat lagi: pengedar! Cermati saja berita-berita di televisi, maka Anda akan tahu bahwa mereka yang tertangkap biasanya para pemain lama. Tuhan berhadapan dengan manusia bebal, dan itu sudah dibuktikan ketika membawa bangsa Israel keluar dari mesir dibawah pimpinan Musa. Dan sampai kini manusia bebal masih banyak ditemukan. Salah satunya adalah jemaat di Efesus. Mungkinkah jemaat yang dikenal dengan jerih payahnya dan ketekunan mendapatkan sebutan sebagai jemaat yang bebal (ayat 2)? Jelas tidak! Namun masalahnya mereka telah meninggalkan kasih yang mula-mula. Ini berarti tidak ada lagi atmosfir kasih dalam jemaat itu. Bagaimana mereka dapat berkata seperti Yesus, 'Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku' (Yohanes 2:17), jika api cinta mereka meredup? Di dalam kasih yang redup tidak akan ditemukan lagi semangat untuk hidup di dalam kebenaran. Dan akhirnya banyak orang Kristen yang jatuh bangun di dalam dosa. Persis dengan pengalaman bangsa Israel yang terus menerus mendukakan hati Allah. Apabila Anda merasa kehidupan kekristenanmu terasa beres, bisa jadi justru ada sesuatu yang tidak beres. Anda menyangka bahwa dengan beribadah sekali atau bahkan lebih dari dua kali seminggu serta rajin memberikan persepuluhan, maka semuanya akan beres? Belum tentu! Kalau semangat kasih Anda mulai memudar, Anda dianggap jatuh. Sebab bila Anda meninggalkan kasih yang mula-mula, maka Tuhan akan menganggap Anda bersalah, sebab Anda tidak lagi melakukan pekerjaan yang semula Anda lakukan. Dahulu Anda rajin berdoa. Dahulu Anda rajin menolong orang miskin. Dahulu Anda rajin melayani. Tetapi itu dahulu, lalu bagaimana dengan kini? Tuhan mau Anda kembali kepada perbuatan Anda yang dahulu saat kasih Anda masih berkobar. Kembalilah kepada kasih mula-mula dan lakukan apa yang pernah Anda lakukan.
Bacaan Alkitab : Wahyu 2 : 8—11
Kamis, 11 November 2010
Namun Engkau Kaya “Aku tahu kesusahanmu dan kemiskinanmu. Namun engkau kaya.” (Wahyu 2:9) Siapa yang tidak mau kaya. Orang yang waras pasti mau menjadi orang kaya. Meski harus banyak pengorbanan, waktu, tenaga, pikiran, dan masih banyak lagi. Tapi kaya dalam wahyu ini bukan materi. Karena kekayaan di dunia ini tidak menjamin masuk sorga. Yesus berkata : “Sukar sekali bagi orang kaya masuk sorga, lebih mudah seekor unta masuk lobang jarum dari pada seorang kaya masuk kesorga” (Matius 19:23-24). “Celakalah kamu, hai kamu yang kaya” (Lukas 6:24). Jadi apa yang dimaksud dengan kekayaan di sini? Kaya dalam hal-hal rohani! Hendaknya kita kaya dalam iman (Yakobus 2:5). Paulus kepada anak didiknya, Timotius berkata : “Hendaknya menjadi kaya dalam kebajikan” (I Timotius 6:18). Kepada jemaat di Korintus Paulus menasehatkan agar mereka itu kaya dalam pelayanan kasih (II Korintus 8:7). Ayub mengajurkan agar kaya dalam kebenaran (Ayub 37:23). Kejar dan milikilah kekayaan “karakter” seperti ini melebihi emas, perak, dan harta. Dan hal ini akan menjamin kehidupan yang sebenarnya yaitu hidup kekal. Karena apa yang kita miliki, kecapi, nikmati hanya di batasi oleh waktu dan tidak kekal. Apa artinya kaya materi tapi miskin rohani ? Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya (Markus 8:36). Kaya secara jasmani adalah baik, namun yang lebih baik lagi bila Anda kaya secara rohani.
Bacaan Alkitab : Wahyu 2 : 12—17
Jumat, 12 November 2010
Medali Kemenangan “Aku akan mengaruniakan kepadanya batu putih, yang di atasnya tertulis nama baru, yang tidak diketahui oleh siapa pun, selain oleh yang menerimanya (Wahyu 2:17) Pesan dari Tuhan kita kepada jemaat di Pergamus menyebutkan hal yang diselimuti teka-teki, yaitu mengenai "nama baru" yang tertulis pada "batu putih" (Wahyu 2: 17). Kira-kira apakah artinya? Ada dua penjelasan yang masuk akal tentang hal ini. Dalam pengadilan kuno, ketika terdakwa dijatuhi hukuman, mereka akan menerima batu hitam dengan nama mereka tertera di atasnya. Jika mereka dibebaskan dari hukuman, mereka akan menerima batu putih. Demikian pula, mereka yang telah percaya kepada Yesus untuk diselamatkan akan dibebaskan dari penghakiman Allah. Alangkah leganya jika kita mengetahui bahwa dosa kita diampuni. Penjelasan lainnya berasal dari pertandingan olimpiade kuno. Ketika para atlet memenangkan pertandingan, mereka akan dihadiahi batu putih, yang merupakan tanda kehormatan. Kalau masa sekarang, semacam medali emas atau piala kemenangan. Kedua ilustrasi ini menunjukkan kepada kita keseimbangan kehidupan kristiani yang mengagumkan. Kita diselamatkan oleh kasih karunia semata-mata melalui iman (Efesus 2:8,9). Namun, orang kristiani yang taat sering bergumul ketika mereka berusaha melayani Dia yang telah menyelamatkan mereka. Satu penjelasan mengenai batu putih ini menggambarkan pembebasan cuma-cuma. Penjelasan lainnya menunjukkan bahwa kita akan diberi upah atas perbuatan baik kita (1 Korintus 3:13,14). Memercayai Kristus sebagai Juruselamat akan memberi identitas baru kepada kita. Hal itu seperti menerima nama baru yang tertulis di atas batu putih, yang menunjukkan bahwa kita betul-betul diampuni. Pastikan Anda menerima medali yang disediakan oleh Tuhan bagi mereka yang memenangkan pertandingan rohani dalam hidup ini.
Bacaan Alkitab : Wahyu 2 : 18—29
Sabtu, 13 November 2010
Penghalang Rohani "Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala" (Wahyu 2:20). Dalam sejarah Perjanjian Lama ada satu nama yang menggemparkan. Dia adalah Elia. Nabi ini membawa kebangunan rohani di Israel. Sementara para nabi Baal masih berkuasa, Elia menunjukkan jati dirinya sebagai nabi Allah. Ia menantang mereka melalui pertunjukkan kuasa. Dan terbukti nabi ini disertai Allah yang benar, lalu meledaklah kebangunan rohani. Bangsa Israel yang timpang hatinya diluruskan kembali. Bahkan nabi-nabi Baal dihabisi oleh mereka (1 Raja-raja 18). Tetapi di tengah kebangunan rohani selalu saja ada halangan. Izebel adalah rintangan itu. Dialah yang membawa bangsa Israel jatuh ke dalam penyembahan berhala. Meskipun sebagai istri Ahab, raja Israel, tetapi dialah yang mengendalikan segalanya. Suaminya tidak lebih sebagai boneka belaka. Perhatikan bahwa Izebel selalu menentang pekerjaan Allah. Dan ia akan menggunakan segala cara, untuk menghambat pekerjaan Allah. Meskipun mungkin tokoh ini secara harfiah ada pada masa gereja Tiatira, tetapi roh Izebel sudah merambah ke mana-mana, termasuk pada masa sekarang ini. Apakah ciri yang jelas dari roh Izebel? Pertama, ia menggunakan kedudukannya untuk menghambat pekerjaan Allah; kedua, ia mencampur-baurkan pekerjaan Allah yang murni dengan ajaran yang palsu; dan ketiga, ia akan mengkonfrontasi para pelayan Tuhan yang benar. Sampai saat ini pun kita menemukan roh Izebel. Dan jangan heran bila roh Izebel ternyata banyak menguasai para hamba Tuhan sendiri. Mereka amat puas dengan jemaatnya dan tidak mau ada perubahan, meskipun itu Roh Kudus yang mengerjakannya. Bila ada jemaat yang mulai menangis terisak-isak di tengah ibadah, menyesali dosa-dosanya, maka itu dianggap mengganggu "kekusyukan" peribadahan. Dan tak lama kemudian orang ini akan "ditendang" keluar dari gereja. Kita membutuhkan roh Elia yang mampu membangkitkan kebangunan rohani. Ada harga yang harus dibayar untuk itu. Dan yang pasti dimulai dengan doa. Tetapi bersiaplah untuk menghadapi roh Izebel. Tetapi jangan takut sebab Allah berada di pihak Anda. Celakalah mereka yang memiliki roh Izebel, tetapi lebih celaka mereka yang sama sekali tidak merindukan datangnya kebangunan rohani.
BAHAN EFC MENDAPATKAN IMAN KEMBALI (Oleh : Myles Munroe)
Sehubungan dengan tema bulan ini adalah “Pahlawan Iman”, maka bahan EFC gereja kita pun tidak lari dari tema tersebut, yakni sebuah perenungan tentang seberapa dalamnya kita memahami sifat alami dari hidup dalam Kerajaan Allah, dengan bertanya pada diri kita masingmasing, “Dimanakah Imanmu?” Tentunya, setiap pahlawan iman, baik yang tercatat dalam Alkitab maupun pahlawan iman yang tidak tertulis dalam Alkitab, juga pahlawan iman masa kini—mereka tidak pernah melalaikan iman itu dalam hidup mereka dan pelayanan mereka sehari-hari. “Iman” itulah yang membuat para pahlawan iman itu tetap tegar, sabar, tekun dan kuat dalam menjalani setiap kehidupan mereka sekalipun harus berhadapan dengan kesulitan dan tantangan atas iman itu sendiri. Buku dari Myles Munroe berjudul: Mendapatkan Iman Kembali, penting untuk kita baca dan pelajari, bahkan buku itulah yang menjadi bahan materi EFC pada bulan ini. Dengan harapan, supaya iman kita kepada Tuhan semakin kokoh menghadapi keadaan zaman yang semakin penuh tantangan dan cobaan kehidupan.
PENDAHULUAN Kerajaan Surga adalah sebuah Negara, walaupun sebuah Negara yang tidak kelihatan. Dan demikian pula berfungsi pada mata uang perdagangan dan transaksi. Budaya Kerajaan Surga adalah kasih; atmosfirnya adalah pengharapan; dan mata uang yang berlaku adalah iman. Mata uang dari Kerajaan Surga adalah iman. Kebutuhan hidup, prioritas, dan nilai iman dalam Kerajaan Surga dibumi ini (seperti doa Yesus, “Datanglah Kerajaan-Mu dibumi seperti di Surga”), digarisbawahi oleh pernyataan yang dibuat tentang perannya dalam Kerajaan oleh Raja itu sendiri, yaitu IMAN. Tanpa iman, maka Kerajaan itu tidak akan dapat berfungsi.
Perhatikan ayat-ayat berikut ini : “Jadilah kepadamu menurut imanmu” (Matius 9 : 29). “Dan karena ketidakpercayaan mereka, tidak banyak mujizat diadakanNya di situ” (Matius 13 : 58). “Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki” (Matius 15 : 28). “Ia berkata kepada mereka: “Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini kesana, - maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu” (Matius 17 : 20). Dan masih banyak lagi ayat-ayat, antara lain: Matius 21:21-22; Markus 2:5; Lukas 18:8; Roma 4:9; Ibrani 11:6; Roma 1:17; Ibrani 10:38. Pernyataan-pernyataan ini jelas sekali mengindikasikan perlunya iman untuk dapat berfungsi dalam ekonomi dan masyarakat Kerajaan Surga di bumi. Biarlah rekening ini dipenuhi dengan simpanan iman yang berkelimpahan dan biarlah kita mendapatkan manfaat dari menginvestasikannya di dalam kehidupan kita sehari-hari.
DIMANA IMANMU? Kehidupan ini penuh dengan misteri. Terkadang, kita menatap ke wajah seorang bayi yang baru lahir dan kagum akan misteri dan kebesaran dari kehidupan baru. Besar atau kecil, misteri memenuhi keberadaan kita hari demi hari. Penulis Amsal berkata, “Ada tiga hal yang mengherankan aku, bahkan, ada empat hal yang tidak kumengerti: jalan rajawali di udara, jalan ular di atas cadas, jalan kapal ditengah-tengah laut, dan jalan seorang laki-laki dengan seorang gadis” (Amsal 30: 18-19). Misteri mengelilingi kita. Misteri adalah bagian dari apa yang membuat hidup kita ini layak untuk dijalani. Namun banyak orang yang ingin kehidupan ini dipecahkan dan menemukan semua jawaban. Mereka tidak nyaman dengan misteri; mereka ingin segala sesuatu ada jawabannya. Padahal, jika kita ingin membangun kehidupan yang penuh tujuan dan arti yang memuaskan dan stabil, maka kita harus mau menerima misteri. Kita harus menerima fakta bahwa kita tidak akan pernah mengetahui segala yang ingin kita ketahui.
Misteri Kehidupan Bagaimana reaksi kita ketika hal buruk yang tidak kita duga terjadi pada kita? Bagaimana Anda akan menjelaskan atau mengerti tragedy-tragedy ini? • Ada pertanyaan-pertanyaan dalam kehidupan yang tidak akan pernah dapat kita jawab. Mengakui kebenaran bahwa ada pertanyaan yang tidak akan pernah bisa kita jawab, akan membuat hidup kita jauh lebih mudah. • Ada hal-hal dalam hidup yang tidak akan pernah dapat kita jelaskan. • Ada hal-hal dalam hidup ini yang tidak akan pernah dapat kita ubah. • Ada hal-hal dalam hidup ini yang tidak dapat kita kendalikan. Ada orang yang terobsedi dengan kendali; mereka harus berusaha mengatur setiap aspek kehidupan, tidak hanya bagi dirinya sendiri, tapi juga bagi semua orang di sekitar kita. • Ada hal-hal dalam hidup ini yang tidak dapat kita hentikan. • Ada hal-hal dalam hidup ini dimana kita tidak bertanggung jawab terhadapnya. • Ada hal-hal dalam hidup ini yang tidak dapat kita lampaui. Kita semua memiliki batas, dan kita akan jauh lebih baik dan bahagia ketika kita mengakui batasan-batasan kita. Menghadapi Hidup Dengan Sukses Dengan begitu banyak misteri dan ketidakpastian dalam hidup ini, bagaimana kita dapat memiliki harapan apapun untuk menghadapi hidup dengan kepercayaan diri? Kunci kepada kehidupan yang sukses ada pada mengetahui empat hal : • Kita harus mengetahui keterbatasan kita. “Jika engkau melihat orang yang menganggap dirinya bijak, harapan bagi orang bebal lebih banyak dari pada orang itu” (Amsal 26:12). • Kita harus tahu apa yang menjadi tanggung jawab kita. Contohnya, kita masing-masing bertanggung jawab atas keputusan yang kita buat setiap hari. • Kita harus tahu apa yang bukan menjadi tanggung jawab kita. Meskipun kita memiliki tanggung jawab atas tindakan-tindakan kita, namun kita tidak bertanggung jawab atas tindakan-tindakan orang lain. Kehendak bebas kita ada dalam kendali kita, tapi kehendak bebas orang lain tidak. • Kita harus tahu apa yang tidak dapat kita lakukan. Kita tidak dapat terus menyalahkan diri sendiri atas hal-hal yang tidak dapat kita ubah.
Apakah Motivasi Anda? Setelah kita mengakui misteri-misteri dan hal-hal yang tidak diketahui dari kehidupan kita dan kemudian menerima fakta keterbatasan kita, maka supaya kita sukses ditengah kondisi-kondisi itu, kita harus memiliki iman. Iman adalah “keyakinan saya bahwa umat manusia diciptakan dan dirancang untuk hidup dengan prinsip penting yang disebut iman ini”. Percaya pada hal-hal yang tidak terlihat dan pengharapan atas hal-hal yang tidak kita ketahui itulah yang membangkitkan roh manusia. Allah mengharapkan iman kita, bukan hal yang lain (Luk 18:8b). Banyak orang percaya, setiap hari membuat klaim dan memuji dan menyembah Tuhan, tapi iman mereka belum benar-benar diuji. Mudah untuk berkata “Tuhan itu baik” ketika segala sesuatu lancar, tapi bagaimana tentang waktu-waktu yang buruk? Pengujian iman kita berfungsi tidak hanya untuk menunjukkan kekuatan iman kita tapi juga menunjukkan motivasi di balik iman kita. Pendorong yang paling kuat bagi prilaku manusia adalah motivasi. Segala sesuatu yang kita lakukan digerakkan oleh beberapa motivasi. Apakah motivasi itu? Motivasi adalah alasan atau keinginan tersembunyi yang memprakarsai, menopang, dan membenarkan sebuah perbuatan. Semua perbuatan kita, tidak peduli apa yang kita klaim sebaliknya, adalah hasil dari sebuah motivasi. Mengapa motivasi sangat penting pada masalah iman? Motivasi dilahirkan oleh kepercayaan dan keyakinan kita. Iman Di Tengah-tengah Kesulitan Di dalam Negara Kerajaan Surga yang rohani dan supernatural, pemerintahan surgawi dan lembaga-lembaganya menjanjikan jaminan keamanan warga negaranya dan menetapkan undang-undang pembangunan bagi komunitas Kerajaan yang dirancang untuk menghadapi badai kehidupan. Banyak warganegara Kerajaan beranggapan bahwa jika mereka sedang melewati saat-saat sulit, itu artinya mereka tidak memiliki cukup iman. Iman Kerajaan tidak menghindarkan kita dari kesulitan; itu memelihara dan melindungi kita melewati kesulitan. Kuncinya adalah dimana kita menaruh iman kita, bukan berapa banyak iman yang kita miliki. Konsep ujian, pencobaan, dan badai kehidupan dari warganegara Kerajaan di bumi bukanlah konsep yang asing dan tidak terduga tapi di antisipasi dengan keyakinan iman (Matius 7:24-27).
Apakah Anda Lulus Ujian? Dalam Kerajaan Surgawi, banyak warganegara hanya mengikuti sang Raja untuk saat-saat baik dan untuk hal-hal yang baik. Bahkan, ada orang Kristen yang nampak memiliki hubungan dengan Tuhan berdasarkan bagaimana mereka bisa mendapatkan keuntungan dengan Tuhan secara pribadi, daripada hidup sebagai seorang warganegara yang harus bertanggung jawab, memenuhi kewajiban, dan komitmen untuk menaati hukum, memelihara komunitas dan berfungsi menurut prinsip-prinsip masyarakat Kerajaan. (Yohanes 6 : 26—29). Iman Kerajaan yakni iman yang memercayai Tuhan, entah Dia memberkati atau tidak, entah Dia membebaskan atau tidak, entah Dia menyembuhkan atau tidak. Iman Kerajaan tidak peduli apapun yang terjadi, karena iman mengetahui bahwa Tuhan memiliki “firman hidup kekal”, seperti yang Daud katakan, “Sebab kasih setia-Mu lebih baik dari pada hidup; bibirku akan memegahkan Engkau” (Maz 63 : 4). Iman Kerajaan itu tidak takut pada badai, ujian dan cobaan karena warganegaranya telah membangun menurut undang-undang pembangunan dari pemerintahan surgawi dan telah memastikan pondasi mereka adalah batu karang yang teguh dari integritas, karakter, janji-janji Sang Raja, yaitu Tuhan Yesus Kristus.
Bahan Diskusi : 1. Bacalah dengan teliti Yohanes 6 : 24—27. Hal apakah yang disoroti oleh Tuhan Yesus dalam kisah tersebut? 2. Dari materi/bahan EFC ini, menurut Saudara apa yang harus dimiliki atau dilakukan oleh seorang yang disebut “pahlawan iman”?
Tokoh Pahlawan Iman
Ignatius dari Antiokhia, Mati Syahid, Kebajikan Bagi Kristen “Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan” (Filipi 1: 21)
AYAT di atas merupakan kutipan dari salah satu surat Paulus kepada jemaat Filipi yang mengandung prinsip hidup dan mati secara Kristen yang patut dipegang teguh oleh umat Kristen. Bagi Paulus, hidup tak ada lain kecuali membaktikan diri bagi Kristus, dan sekiranya mati pun itu tak lebih dari sekadar proses menuju Kristus yang tentu patut disyukuri. Mati bukanlah momok yang perlu ditakuti. Mati adalah anugerah, dan tentu lebih berarti lagi jika kematian kita yang sejatinya adalah bagian proses tersebut dianugerahi Allah makna lebih bagi sesama dan Kristus sendiri. Mati yang dimaksud adalah syahid, sebuah proses kematian namun dianugerahi arti lebih oleh Tuhan dengan diperkenankan untuk turut merasakan penderitaan kristus. Ignatius dari Antiokhia adalah salah satu bapa gereja yang memandang mati syahid sebagai satu hal yang mulia. Ignatius dari Antiokhia, atau yang lebih dikenal sebagai Teoforus, bahkan dalam surat-suratnya kerap menyinggung mati sebagai syahid adalah kebajikan Kristen yang tertinggi. Demikian pula kehidupan selibat. Ia menyebut orang yang selibat sebagai mempelai dan permata Kristus. Dalam suratnya kepada Polikarpus ia mengatakan bahwa jikalau seseorang dapat tetap tinggal dalam kemurniaan daging untuk kemuliaan tubuh Kristus, biarlah ia tinggal demikian dan tanpa kesombongan.
Ignatius dari Antiokhia, yang lahir sekitar tahun 35 Masehi ini adalah salah seorang bapa apostolik, yang pernah menjabat uskup dan Patriark Antiokhia ke-3 yang sangat ketat pengajarannya, dan sangat mungkin merupakan salah satu murid dari Yohanes. Mirip dengan kisah hidup Rasul Paulus, sebelum menjadi Kristen Ignatius dikenal sebagai seorang kafir bengis yang diduga turut menganiaya orang Kristen pada masanya. Namun ia berubah 180 derajat setelah Ignatius (Teoforus) menjadi Kristen, sesuai dengan arti nama yang disandangnya, Teoforus yang artinya “Pemanggul Tuhan”), Ignatius membaktikan hidupnya bagi Tuhan,memanggul tinggi ketentuan Tuhan meski kematian menjadi konsekuensi atas pilihannya. Sebelum kematian menjemput-nya, Ignatius menulis banyak karya teologis awal yang patut diperhitungkan. Ia menulis serangkaian surat yang dengan topik-topik penting yang diuraikan seperti topik eklesiologi, sakramensak-ramen, dan peranan para uskup. Surat-surat tersebut di antaranya adalah surat kepada jemaat di Efesus, surat kepada Jemaat di Tralles, Roma, Philadelphia, Smirna, dan surat khusus kepada Uskup Polykarpus di Smirna. Berdasarkan penuturan tradisi, Ignatius hidup di masa pemerintahan Kaisar Trajanus yang sangat kejam – kerap mengancam, mengintimidasi orang-orang Antiokhia yang tidak mau mempersembahkan kurban kepada dewa-dewa dengan hukuman mati. Meski tak sedikit orang yang mematuhi pe-rintah Trajanus, namun Ignatius tetap mengajak umat agar mempertahankan imannya dan menolak untuk memper-sembahkan kurban kepada dewa-dewa. Ignatius sendiri menolak untuk menyangkal Kristus. Karena itulah, dia kemudian dijatuhi hukuman mati dengan dibuang ke dalam Koloseum Roma. Meski harus menghadapi maut, namun tak sedikit pun tercatat Ignatius gentar menghadapinya. Bahkan dalam perjalanannya dari Antiokhia menuju Roma, Ignatius kerap disambut dengan penuh hormat dan dukungan moral oleh umat Kristen, salah satu di antaranya adalah Uskup Polykarpus. Menariknya, dalam perjalanan menuju maut Ignatius justru membuahkan karya klasik yang fenomenal yang tertuang tujuh suratnya yang terkenal itu. Reformata.com -
Joke Of The Week Berkemah Edi dan Edo sedang berkemah. Mereka tidur di dalam tenda. Tiba-tiba Edo terbangun dan segera membangunkan Edi. Edo : Di, bangun! Apa yang kau lihat? Edi : Saya melihat ribuan bintang di langit. Edo : Apa itu artinya? Edi : Menurut ilmu astronomi, ada jutaan bintang di galaksi sana. Secara meteorologi menunjukkan bahwa cuaca sedang cerah, dan menurut agama itu menunjukkan kebesaran Tuhan. Edo : Bukan itu maksudku. Kalau kau bisa melihat langsung bintang, itu artinya ada yang mencuri tenda kita! Edi : ??%$?!!#??!)?!!#$??!
Kena Batunya!
Seorang mahasiswa yang terkenal sombong akan menyelesaikan pendidikannya dan diharuskan mengikuti kegiatan KKN yang terletak di sebuah pelosok yang jauh dari kota. Dalam perjalanan dengan bus penumpang umum menuju desa tujuannya, mahasiswa itu duduk berdekatan dengan seorang petani yang memangku sebakul jagung. "Bu, jagung sebakul saja kok dipangku seperti itu. Kenapa tidak ditaruh di lantai saja?" kata pemuda kota ini. "Ini makanan pokok kami yang paling berharga, Nak," jawab ibu petani itu. "Makanan berharga? Huh, kalau di kota, jagung hanya untuk makanan kuda, Bu," ujarnya dengan nada sombong. Ibu petani itu hanya diam saja sambil berpikir dalam hati betapa sombongnya anak muda ini. Saat bis mulai memasuki jalan menurun yang berkelok-kelok, pemuda tersebut mulai terserang pusing dan mual sampai akhirnya ia muntah-muntah. Rupanya pagi hari itu dia sempat sarapan bubur sayur campur jagung yang kini keluar semua. "Supirrrrrr, berhentiiiii! Nih ada kuda lagi muntah-muntah di samping saya!" teriak ibu petani.
PENGUMUMAN GEREJA
Sekolah Minggu : ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥
Ibu Caroline Wowor (5 Nov) Tanya Thaher (6 Nov)
• Tibby (4 Nov)
Bp. Syafei Rachman (6 Nov) Ibu Maya (6 Nov) Bp. Frederick Alexander (7 Nov) Yosephine Dinar. K (7 Nov) Bp. Markion Depari (12 Nov) Ibu Sri Rutin Life (13 Nov)
“Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan”. (Yesaya 41 : 10) BANTUAN UNTUK MENTAWAI— Sehubungan dengan bencana alam/tzunami yang melanda daerah MENTAWAI, maka jemaat dihimbau untuk membantu menyalurkan bantuan, bisa berupa: Dana, pakaian layak pakai, obat-obatan atau makanan kering. Bagi jemaat yang mau menyalurkan bantuan tsb, dapat langsung megumpulkannya di secretariat gereja.
IBADAH DOA—Doa
Jemaat diada-
kan pada : Hari/Tgl : Sabtu, 13 November 2010. Jam : 10.00—12.00 wib. Diharapkan kehadiran jemaat, pengerja, pemerhati, Guru SM & Tim Penyembahan! Gbu
INFO UMAS—Persekutuan/Ibadah UMAS akan diadakan pada Hari/Tgl Jam Tempat
: : Sabtu, 13 November 2010 : 08.00 wib—10.00 wib. : Graha Rajawali.
Diharapkan kehadiran semua jemaat UMAS yang ada di Rajawali, untuk beribadah bersama-sama dan menerima berkat rohani dari Tuhan dalam ibadah tsb. GBU
UCAPAN SELAMAT BERBAHAGIA Untuk Sdr. Silas Tugiono & Sdri. Yosephine Dinar Karmelia Yang telah diberkati dalam pernikahan di gereja pada hari Sabtu, 6 November 2010. Kiranya Tuhan memberkati keluarga yang baru ini.
EFC KAUM PRIA—Fellowship
setiap bulan 2 kali pertemuan. berikutnya :
diadakan Pertemuan
Hari/Tanggal : Selasa, 09-11- 2010 Jam : 20.00 s/d 21.30 Wib Tempat : Graha Rajawali Diharapkan kehadiran pria-pria RAJAWALI. GBU
INFO YESS — DATANGLAH DALAM IBADAH YESS Sore ini, 7 November 2010
(Jam 5 sore).
Semua kaum muda ataupun jemaat dewasa yang belum beribadah pada pagi hari, dihimbau untuk bergabung dalam ibadah ini di ruang CHAPEL Lt. 2.
Theme Song :
Bersorak-sorai muliakan nama-Nya Dia berperang ganti kita Bertepuk-tangan muliakan nama-Nya Dia s’lamatkan jiwa kita Satu-satunya penebus Kalahkan maut Bangkit dan hidup Chorus :
Tuhan yang memb’ri kemenangan bersama kita, didalam kita Masuk dalam kemuliaan-Nya Dia perlindungan dan pengharapan By : True Worshipper
KEGIATAN SEPEKAN SENIN
: Hari Keluarga untuk Gembala dan Staff
SELASA : Konseling Pribadi 20.00—22.00 : EFC Kaum Pria (2 Minggu sekali) RABU : Doa & Puasa Keluarga KAMIS 15.00—17.00 : EFC Ceria di Regency JUMAT 09:00—17:00 : Kunjungan jemaat SABTU 08:00—10:00 : EFC UMAS—Usia Emas (2 minggu sekali) 10:00—12:00 : Doa & Puasa Bersama 16:00—selesai : EFC & KOORDINATOR : * EFC Antiokhia (Bp. Liem Hok Djwan) * EFC Filipi (Bp. Boy Loen) * EFC Berea (Ibu Erta Sitepu) * EFC Efesus (Bp. Simson Masengi) * EFC Titus (Ibu Merry Sugito) * EFC Timotius (Sdr. Hariyanto) * EFC Filadelfia (Sdr. Relly Ch. Supit) * EFC Yosua (Bp. Jonathan Saragih) * EFC Kolose (Bp. Markion Sembiring) Catatan : EFC Filadelfia terbagi dalam 3 Kelompok, yaitu : * EFC Pelajar (Nona & Amanda) * EFC Mahasiswa (Shinta & Roberto) * EFC Profesional Muda (Welly & Wilma) MINGGU 08:00—10:00 : Ibadah Raya 1 Little Eagle Sunday School (LESS) Junior Eagle Sunday Service (JESS) 10.30—12.00 : Ibadah Raya 2 17:00—19:00 : Young Eagle Sunday Service (YESS) (Ibadah Setiap Minggu Sore) SENIN SELASA—JUMAT
: Little Eagle Mandarin Course (LEMC) : Little Eagle English Course (LEEC)
CATATAN KHOTBAH
Tanggal Pengkhotbah Teks Alkitab Tema
: _____________________________ : _____________________________ : _____________________________ : _____________________________
Pendahuluan
:
Isi
:
Kesimpulan
:
SUARA PENGHARAPAN
Renungan dan Warta Jemaat GSJA CWS Rajawali
Penanggung jawab : Pdt. Antonius Mulyanto, M.Div.Koord. Pelaksana & Editor : Pdt. Relly Christian Supit, S.Th.Sekretaris Umum : Ibu Ribkha G. Mantiri Alamat Sekretariat : Ruko Depok Mall B. 42 - 43, Kota Depok.Tel. (021) 776 0204 Fax (021) 776 0205.
Kunjungi Website kita, yakni : RajawaliFamily.com