Notulensi Evaluasi Kaderisasi Berkelanjutan (KB) 2013 Jumat, 3 Januari 2014 – Ruang BEM •
Pada tingkat 5 tidak ada lagi untuk riset/penelitian, padahal riset/penelitian bukan hanya untuk mahasiswa pre-klinik solusi? Indra 2010: Publikasi harus lebih jelas, agar lebih menarik
•
Raport individu Tujuan tiap tingkat ada output masing-masing. Fungsi tidak menjudge, Dept. Kaderisasi BEM IKM FKUI tidak menilai org tsb buruk atau tidak, namun tujuannya adalah agar mahasiswa masing-masing tersebut tersadar akan pencapaiannya terhadap poin/metode yang sudah ada di KB. Nanti di dalam rapor individu itu terdapat pernyataan mengenai poin-poin yang metodenya sesuai dg KB. Nanti rapornya dipegang oleh masing-masing. Ditulisnya oleh dept. Kaderisasi melalui kuesioner yang diajukan. Tanya: Indra 2010 Raport seperti SKPI, lognote BEM, hanya pencatatan saja, mengapa tidak dibuat berapa persen pencapaiannya dalam kaderisasi berkelanjutan? Seperti kuantitatif (seperti ada angkanya) Bram 2011 Kami belum tahu indikator kapan dikatakan seseorang tersebut baik atau tidak. Belum ada nilai-nilai detail untuk indikator nilai tersebut. Afifan 2011 Dalam berbagai poin, diberikan skoring 1 (untuk yg biasa), lebih penting dikasih poin 2, yang lebih penting kembali, diberi poin 3, sehingga nanti dijumlah dan dirata-ratakan dengan nilai total. Misalnya X hadir dalam suatu
acara, nanti di skoring performanya seberapa bagus, dikasih nilai Anara 2011 Sulit diukur bagaimana hal tersebut diukurnya pada aara tersebut Afifan 2011 Diukurnya secara kuantitatif saja kalau begitu Arie 2011 Kenapa perlu diberikan penilaian kepada IKM? Agar ada feedback terhadap diri sendiri. Namun menurut saya tidak perlu ada penilaian, karena tidak tahu basic leadership dari awal sudah bagus apa belum, jadi tidak tahu apakah kompetensi tersebut sudah tercapai apa belum setelah ikut.
Sehingga hanya perlu dilakukan adalah: hanya ngelist saja kurang poinnya apa saja, gausah diukur secara kuantitatif. Usulnya mungkin bisa dipaparkan ada acara Lutfie 2009 Sudah ada SKPI yang batasnya dari KB, rapor individu akan jadi overlap. 2 hal ini ga sepenuhnya sama tapi akarnya sama dari KB, sehingga lebih baik raport individu jadi feedback SKPI. Misalnya SKPI diiisi oleh X, sehingga nanti ada ceklis hal yang belum dengan cara menampilkan raport tersebut yang divalidasi oleh kaderisasi. Anom 2011 Sebenarnya, raport individu dibuat agar IKM melihat dengan mengikuti KB, bisa memenuhi semuanya yg ada di SKPI. Memang jika ada raport individu, seperti mengisi tsb 2x. Sehingga ada wacana bahwa SKPI yang dibuat akan pertingkat dengan format yang sama, data tsb akan diekstrak dengan pencapaian di KB. Bram 2011 SKPI yang dibuat dengan pertingkat, sebenarnya tidak ada poin-poin yang misalnya mengenal angkatan, rapat angkatan, dll (padahal dalam KB ada) sehingga yang tidak ada di SKPI tetap harus diambil secara kuesioner.
Dany 2012 Sebanrnya lebih bagus persenannya di kuantitatif, jadi bukan ada persenannnya, lebih dimengerti dirubah saja di IKK KB itu untuk mencapai hal tersebut harus berapa kali melakukan hal tersebut. Mario 2009 Apakah dari awal dipaparkan selama tingkat selanjutnya? Kalau ada yang harusnya dikerjakan tapi sudah lewat gimana dan Cuma bisa dikerjakan pada tahun tersebut? Bram 2011: sebenarnya harusnya dipaparkan apa yang harus dicapai dan apa yang harus dikerjakan selama 1 tahun ke depan, agar lebih jelas. Indra 2010 Harusnya ga catet aja, kan Cuma yang ingetnya aja, sehingga harus ada sistem evaluasi Clements 2010 Susahnya bikin batas untuk cukup/kurang. Soft skill sulit untuk di nilai. Anom 2011 Masalahnya terjadi fluktuatif dari acara yang diadakan di FKUI, misalnya tahun lalu leadership training tahun lalu 3x tahun ini hanya 2x Bram 2011 Kesimpulannya poin researcher tidak hanya di UI-ana saja.
sosialisasi di awal tahun sangat penting khususnya kepada senat tingkatnya.
•
Usul badan-badan juga harus mengakomodasi hal tesebut, misalnya kalau di MA menulis di ilpop SKMA
Pencapaian KB pertingkat - Tingkat 1: o Vivi 2013: Untuk isu sosial, sepertinya dikarenakan karakteristik angkatan 2013 yang tidak terlalu tertarik dengan isu sosial. Untuk mabim pergerakan banyak yang tidak datang karena banyak yang menganggap itu diluar mabim biasa o Solusi diadakan pemaparan lebih lanjut bahwa itu termasuk acara mabim dan masuk poin KB yang harus dicapai o Vivi 2013: banyak diangkatan yang hanya jadi simbolis, pada saat kerja hanya orang-orang tertentu yang kerja. o Anara 2013: harus diberitahu lagi agar tidak jadi simbolis o Dany 2012: bem harus menjadi pengawas / pendata apakah individu tersebut sudah pernah melakukan suatu kegiatan tersebut. - Tingkat 2: o tidak mengisi kuesioner secara lengkap o ada berebrapa orang di KKI yang tidak merasa dapat tentir angkatan, jumlah orangnya sedikit di KKI sehingga jadwal yang padat serta orang yang sedikit sehingga sulit buat tentir o KKI tidak bikin tentir saat modul renal o Bram 2011: memang kurikulum 2012 dan 2013 beda karena inter dan reguler beda modul. Apa harus dihapuskan? o Indra 2010: tentir sangat penting, kalau IKK dihapuskan tentang metode tentir,jangan2 nanti kedepannya tidak ada tentir o Anara 2011: sebenernya metode ini kurang relevan jadinya jika reguler dan inter tidak terbentuk kekompakkan angkatan. Sehingga harus diganti mungkin metodenya o Bram 2011: sebenernya harusnya diencourage aja untuk KKI tingkat 2 tersebut, bukan poinnnya yang harus dihapuskan o Mario 2009: poin yang ditekankan: kerjasama untuk mengeompakkan angkatan, sehingga bisa dinilai untuk anak KKInya metode lain, misalnya di reguler tetap tentir, kalau internya dicari metode yang lain seperti belajar bersama 1 angkatan o Anara 2011: harus dikasih deadline untuk pemikiran metode tersebut o Andika 2010: bagaimana metodenya dengan acara yang bisa meliatkan reguler dan inter?
-
-
Poin mengenai IKK tentang semua orang yang masuk ke senat/bem, apakah mau diubah? o Lutfie 2009: sebenarnya poin di bem itu karena 50% pelatihan organisasi & kepemimpinan terdapat di bem. Tapi kalau organisasi lain sudah bisa mengadakannya ya tidak aapa poin tersebut dihapus o Hasil: poin ini dihapus IKK baru yang diajukan kaderisasi: menulis saja kadang terlalu sulit, sehingga diskusi isu sosial secara informal dan formal termasuk dalam pencapain poin IKK tersebut o Mario 2009: kalau ngobrol biasa? o Amanda 2011: sebenarnya itu subjektid individu saat isi kuesioner, kalau ngobrol biasa pasti tidak termasuk dalam diskusi o Bram 2011: poin 100% mahasiswa pernah menulis artikel tentang isu sosial, kemahasiswaan/kedokteran rendah sekali 4 tahun terakhir, bagaimana jika diturunkan menjadi 25%? o Afifan 2011: bagaimana jika dipublikasikan saja? o Amanda 2011: untuk berpikir kritis dalam isu sosial tidak harus dengan metode menulis artikel, karena dirasa sulit o Bram 2011: solusi akan dipaparkan KB ada poin ini, lalu direkap kuesioner tetap poinnya tidak bertambah, maka baru dipikirkan untuk diturunkan angkanya o Andika 2010: diturunkan saja lebih relevan o Anara 2011: lebih baik dipublikasikan atau diperbaiki kepada kuesionernya, agar lebih detail Riset tingkat 2 o Dany 2012: tingkat 3 2012 itu baru boleh sidang tapi mengumpulkan datanya dari tingkat 2. Sebenernya sudah ada pemantauan dari modul risetnya Tingkat 3 o Afifan 2011: Pada poin 90% pernah jadi BPH di badan/senat tingkat/himpunan apakah sudah pernah dihitung itu sudah mencukupi kuota untuk 90% angkatan? o Anara 2011: cukup harusnya, karena 18 x misalnya ada 10 jabatan 180 kursi o Afifan 2011: apakah terdapat acara tentang sharing kehidupan klinik si ST 3? o Bram 2011: sepertinya memang sudahsering tapi ntah kenapa hasilnya sedikit sekali. Mungkin harus diadakan acara khusus untuk hal tsb Tingkat 4 Sharing pengetahuan tentang klinik pada tingkat 3
-
o Afifan 2011: Kenapa turun presentasenya di poin 50% pernah jadi panitia inti, dibanding tingkat sebelumnya? Kalau kata-kata pernah harusnya lebih tinggi harus sama kan? Tingkat 5 o Poin Penyuluhan dan seminar belum tercapai o Poi mengetahui tentang karir profesi/praktisi kesehatan belum tercapai o Saran dari lutfie 2009: sebelum eval, harus ada sosialisasi tentang KB tingkat 5, misalnya sebelum sebar kuesioner, bisa diperbaiki poinnya misalnya sudah pernah ada kuesioner obsgyn o Bella 2010: penyuluhan & seminar yang ada sebenarnya seminar semacam DCTU (karir kedokteran kedepannya) o Mario 2009: berarti seharusnya itu penyuluhan dihapuskan saja, karena DCTU hanya masuk ke seminar o Lutfie 2009: penyuluhan terkait profesi tidak ada wadahnya tidak visible o Anara 2011: penyuluhan tsb intinya tentang pengetahuan tentang profesi dan karir yang ada masalah dalam pelaksanaannya, penemuan baru tentang hal tersebut. saran jangan lupa bem adakan seminar tentang internship untuk menunjang poin tersebut o Poin penyuluhan dihapuskan o Poin membimbing junior di klinik sharing kehidupan klinik mungkin lebih di perjelas dalam kuesionernya. Ditekankan dalam kuesinernya, ngobrol2 juga boleh o Dulu proker penpro semua siepend dikumpulkan untuk sinergisasi, sekarang? o Poin tenaga medis dipertajam itu ngapain seperti OP sirkum, dokter batsal, co-op sirkum, relawan bencana o Pertanyaan “pernah”jadi tenaga medis harusnya dari tingkat 1-5, salah kata2 dikuesionernya o Pertanyaan yang sama untuk poin acara kelulusan dan acara PLD o Belum pernah ada acara keakraban? Lutfie 2009: sebenarnya ada di saat sebelum yudisium, tapi seperti sosialisasi tentang senat tingkat dan yang datang banyak. Mungkin definisi operasional yang acara keakrabannya salah atau randu diwaktu krn hal tersebut ditingkat 4. Dari tingkat 5 juga sudah janjian untuk tidak ada kumpul angkatan kecuali untuk urusan akademis. Anara 2011: pada kuesionerdiganti dengan apakah menghadiri rapat awal tahun sosialisasi ST 5 dan PLD/pernah menghadiri acara angkatan o Pengaplikasian agama dipalikasikan dengan menaikkan kadar mentoring o Bram 2011: dengan bentuk sms tentang agamanya, ga mesti kehadiran dari orang, wejangan ke adik-adiknya tentang agama
o Solusi mentoring/sejenisnya saja yang dicapai o Lutfie: kelihatannya sulit untuk tk 5 ikut kegiatan rohani, terlalu sibuk, apalagi jika tidak didukung oleh kegiatan badan rohani masing-masing o Keputusan dipending, dilihat semester depan o Saran kak lutfie evalnya jangan hanya lewat milis saja, perwakilan badan terutama ketua harus dikerjar dengan kasih surat undangan, sehngga kalau dikasih surat undangan itu dikasih tapi ketuanya ga kasih perwakilannya pasti keterlaluan. o Evaluasi harus ada sosialisasi di awalnya juga, kalau ada poin di kuesioner yg ga dimengerti maka bisa dijelaskan dahulu o Sms pada ga dibales untuk nyebar kuesioner 2 minggu harusnya bilang ke ketua ST 5 agar membantu menyebar kuesionernya o Tips kejar orang yang responsif