NOTA KESEPAKATAN ANTARA PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO DENGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KULON PROGO
NOMOR
:
TANGGAL :
63/MoU.KP/HKM/2016 11 November 2016
TENTANG KEBIJAKAN UMUM ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2017
NOTA KESEPAKATAN ANTARA PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO DENGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR
:
TANGGAL :
63/MoU.KP/HKM/2016 11 November 2016
TENTANG KEBIJAKAN UMUM ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2017 Yang bertanda tangan di bawah ini : 1.
Nama Jabatan Alamat Kantor
: BUDI ANTONO : Penjabat Bupati Kulon Progo : Jl. Perwakilan No. 1 Wates
bertindak selaku dan atas nama Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA. 2.
Nama Jabatan Alamat Kantor
3.
Nama Jabatan Alamat Kantor
4.
Nama Jabatan Alamat Kantor
: : : : : : :
AKHID NURYATI Ketua DPRD Kabupaten Kulon Progo Jl. Sugiman No. 28 Wates H. PONIMIN BUDI HARTONO Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kulon Progo Jl. Sugiman No. 28 Wates
: LAJIYO YOK MULYONO : Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kulon Progo : Jl. Sugiman No. 28 Wates :
sebagai Pimpinan DPRD bertindak selaku dan atas nama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kulon Progo, selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.
Dengan ini menyatakan bahwa dalam rangka penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), diperlukan Kebijakan Umum APBD yang disepakati bersama antara DPRD dengan Pemerintah Kabupaten untuk selanjutnya dijadikan sebagai dasar penyusunan Prioritas Dan Plafon Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017. Berdasarkan hal tersebut di atas, para pihak sepakat terhadap Kebijakan Umum APBD yang meliputi asumsi-asumsi dasar dalam penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Tahun Anggaran 2017, kebijakan pendapatan, belanja dan
DAFTAR ISI
Halaman PENDAHULUAN ………..……………………………………………….……..
BAB I
BAB II
1.1.
Latar Belakang .................................................................................
I-1
1.2.
Tujuan ……………………………………………………………………
I-4
1.3.
Dasar Hukum ……………………………………………………………
I-4
1.4.
Sistematika ………………………………………………………………
I-6
KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH ..................................................
II - 1
2.1.
Perkembangan Indikator Ekonomi Makro Daerah Tahun 2014 dan Tahun 2015 ......................................................................................
2.2.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) .........................
II - 1
2.1.2
Inflasi ..................................................................................
II - 8
2.1.3
Kemiskinan .........................................................................
II - 9
2.1.4
Ketenagakerjaan .................................................................
II - 10
Perkembangan Indikator Ekonomi Makro Daerah Tahun 2016 dan
2.2.1
III
II - 1
2.1.1
Tahun 2017 ......................................................................................
BAB
I-1
II - 11
Proyeksi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Tahun 2016 dan 2017 ....................................................................
II - 11
2.2.2
Proyeksi Inflasi ....................................................................
II - 14
2.2.3
Proyeksi Kemiskinan ..........................................................
II - 14
2.2.4
Proyeksi Ketenagakerjaan ..................................................
II - 15
ASUMSI-ASUMSI
DASAR
DALAM
PENYUSUNAN
RANCANGAN
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (RAPBD) ………
III - 1
3.1.
Asumsi Dasar yang digunakan dalam APBN ………………………..
III - 1
3.2.
Asumsi Dasar yang digunakan dalam APBD DIY …………………..
III - 3
3.3.
Asumsi Dasar yang digunakan dalam Penyusunan APBD Kulon Progo ……………………………………………………………………
3.4.
Keselarasan sasaran Pokok RKP, RKPD DIY dengan RKPD Kabupaten Kulon Tahun 2017 ………………………………………..
3.5.
3.6.
III - 5
III - 8
Keselarasan antara RPJMD, RKPD dan KUA PPAS Kabupaten Kulon Progo …………………………………………………………….
III - 9
Kebijakan yang Berkaitan dengan Gaji PNS/DPRD ………………..
III - 23
BAB IV
KEBIJAKAN PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN DAERAH …. 4.1.
Pendapatan Daerah ……………………………………………………. 4.1.1
4.1.2
4.1.3
4.2.
IV - 1 IV - 1
Kebijakan Perencanaan Pendapatan Daerah yang akan dilakukan pada Tahun Anggaran 2017 ………………….….
IV - 1
Target Pendapatan Daerah …………………………...……..
IV - 1
4.1.2.1
Pendapatan Asli Daerah (PAD) ………………….
IV - 2
4.1.2.2
Pendapatan Transfer ……………………...……..
IV - 6
4.1.2.3
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah ……..…
IV - 11
Upaya-upaya
Daerah
Dalam
Mencapai
Taerget
Pendapatan Daerah ………………………………..…………
IV - 12
4.1.3.1
Pendapatan Asli Daerah …………………..……..
IV - 12
4.1.3.2
Pendapatan Transfer …………………………….
IV - 12
4.1.3.3
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah .……….
IV - 13
Belanja Daerah ………………………………………………………….
IV - 13
4.2.1
Kebijakan Terkait dengan Perencanaan Belanja Daerah meliputi Total Perkiraan Belanja Daerah ….........................
4.2.2
4.2.3
Kebijakan Pegawai, Bunga, Subsidi, Hibah, Bantuan Sosial, Bantuan Keuangan dan Belanja Tidak Terduga ….
IV - 14
4.2.2.1
Belanja Pegawai ………………………………….
IV - 15
4.2.2.2
Belanja Bunga …………………………………….
IV - 15
4.2.2.3
Belanja Subsidi ……………………………………
IV - 15
4.2.2.4
Belanja Hibah ……………………………………..
IV - 15
4.2.2.5
Belanja Bantuan Sosial …………………………..
IV - 16
4.2.2.6
Belanja Bagi Hasil …………………………………
IV - 16
4.2.2.7
Belanja Bantuan Keuangan …………………...…
IV - 17
4.2.2.8
Belanja Tidak Terduga ……………………………
IV - 17
Kebijakan Pembangunan Daerah, Kendala yang Dihadapi, Strategi dan Prioritas Pembangunan daerah ……………..
4.2.4
IV - 13
IV - 18
Kebijakan Belanja yang mendasarkan pada Urusan Pemerintah Daerah yakni Urusan Wajib dan Urusan Pilihan serta Belanja Satuan Kerja Perangkat Daerah
4.3.
(SKPD) ………………………………………………………..
IV - 43
4.2.4.1
Kebijakan Belanja Per-Urusan ………………….
IV - 43
4.2.4.2
Kebijakan Belanja Per-SKPD ……………………
IV - 47
Pembiayaan Daerah ……………………………………………………
IV - 59
Kebijakan Penerimaan Pembiayaan ………………….…….
IV - 59
4.3.1
4.3.2 BAB V
Kebijakan Pengeluaran Pembiayaan ………………….……
PENUTUP ……………………………………………………………………….
IV - 60 V-1
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Grafik Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Kulon Progo Tahun II - 4 2010-2015 …………………………………………………………………...
Gambar 2.2
Grafik PDRB Atas Dasar Harga Konstan Kabupaten Kulon Progo Tahun 2010-2015 …………………………………………………………..
DAFTAR GAMBAR - i
II - 8
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1
Produk Domestik Regional Bruto Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Kulon Progo Tahun 2010-2015 (dalam Juta Rupiah) ……………………………………………………………………..
Tabel 2.2
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Kulon Progo Tahun 2010– 2015 (milyar rupiah) ……………………………………..
Tabel 2.3
II - 11
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Kulon Progo Tahun 2010– 2017 (milyar rupiah) ………………………………………
Tabel 2.10
II - 10
PDRB Kulon Progo Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2016 – 2017 (Milyar Rupiah) …………………………………………………………….
Tabel 2.9
II - 9
Perbandingan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kabupaten Kulon Progo Tahun 2011-2015 ………………………………………….
Tabel 2.8
II - 9
Jumlah Penduduk Miskin dan Persentase Penduduk Miskin di Kabupaten Kulon Progo Tahun 2009-2015 ……………………………
Tabel 2.7
II - 7
Garis Kemiskinan, Jumlah Penduduk Miskin, dan Persentase Penduduk Miskin di Kabupaten Kulon Progo Tahun 2009-2014 …..
Tabel 2.6
II - 5
PDRB Per Tahun Atas Dasar Harga Konstan Kabupaten Kulon Progo Tahun 2010-2015 (Milyar Rupiah) ……………………………..
Tabel 2.5
II - 3
Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Kulon Progo Tahun 2010 – 2015 ………………………………………………………………………..
Tabel 2.4
II - 2
II - 12
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Kulon Progo Tahun 2010-2017 …………………………………………………………
II - 12
Tabel 2.11
Struktur Perekonomian Kabupaten Kulon Progo ……………………..
II - 13
Tabel 2.12
Proyeksi Inflasi Tahun 2016-2017 ………………………………………
II - 14
Tabel 3.1
Keselarasan sasaran Pokok RKP, RKPD DIY dengan RKPD Tahun 2017 Kabupaten Kulon …………………………………………………...
Tabel 3.2
Keselarasan Program dan Kegiatan antara RPJMD, RKPD dan KUA PPAS Tahun 2017 Kabupaten Kulon Progo …………………………..
Tabel 4.1
IV - 2
Realisasi danTarget Pendapatan Asli Daerah Tahun Anggaran 2014-2017 ………………………………………………………………….
Tabel 4.3
III - 10
Realisasi dan Target Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2014 – 2017 ………………………………………………………………………...
Tabel 4.2
III - 8
IV - 3
Realisasi dan Target Pendapatan Pajak Daerah Tahun Anggaran 2014-2017 ………………………………………………………………….
DAFTAR TABEL - i
IV - 4
Tabel 4.4
Realisasi dan Target Hasil Retribusi Daerah Tahun Anggaran 20142017 ………………………………………………………………………...
Tabel 4.5
Realisasi dan Target Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang DipisahkanTahun Anggaran 2014-2017 ……………………………….
Tabel 4.6
IV - 9
Rincian Dana Alokasi Khusus Non Fisik Tahun Anggaran 2016 – 2017 ………………………………………………………………………...
Tabel 4.10
IV - 8
Target dan Realisasi Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Tahun Anggaran 2014 – 2017 …………………………………………………...
Tabel 4.9
IV - 6
Target dan Realisasi Pendapatan Transfer Tahun Anggaran 2014– 2017 ………………………………………………………………………..
Tabel 4.8
IV - 5
Realisasi dan Target Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah Tahun Anggaran 2014-2017 ……………………………………………..
Tabel 4.7
IV - 5
IV - 10
Target dan Realisasi Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah Tahun Anggaran 2014-2017 …………………………………...………………...
DAFTAR TABEL - ii
IV - 11
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja Pemerintah Derah Tahun 2017, bahwa Kebijakan Umum Anggaran (KUA) APBD Kulon Progo Tahun 2017 mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Kulon Progo Tahun 2017, akan tetapi penyusunan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) APBD Kulon Progo Tahun 2017 tidak mengacu pada RKPD Kabupaten Kulon Progo Tahun 2017 yang telah ditetapkan dengan Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 20 Tahun 2016 akan tetapi mengacu pada Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2017 yang ditetapkan dengan Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 102 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 20 Tahun 2016 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2017, hal tersebut disebabkan karena ditengah-tengah pembahasan KUA Tahun 2017 dengan Banggar DPRD Kulon Progo terbit Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah yang diundangkan pada 19 Juni 2016, yang mengamanatkan untuk menyusun kelembagaan baru paling lambat 6 (enam) bulan setelah Peraturan Pemerintah tersebut diundangan dan Instruksi Dalam Negeri Nomor 061/2911/Sj Tahun 2016 tentang Tindak Lanjut Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah yang mengintruksikan penyesuaian dokumen perencanaan sesuai dengan kelembagaan baru. Perubahan
RKPD adalah dokumen perencanaan pembangunan tahunan
yang disusun untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan serta merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam tahapan penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) dan dukumen tersebut tidak terlepas dari dukumen Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD) Tahun 2017 yang telah ditetapkan dengan
Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 20 Tahun 2016. Dalam Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Kulon Progo Tahun 2017 telah dilakukan sinkronisasi antara prioritas kabupaten, prioritas DIY dan prioritas nasional, dengan demikian diharapkan pemerintah kabupaten telah
I-1
mendukung tercapainya sasaran utama dan prioritas pembangunan provinsi dan nasional sesuai dengan potensi dan kondisi daerah. Tema pembangunan Tahun 2017 adalah “Mempercepat Pembangunan Infrastruktur Dan Meningkatkan Pelayanan Pemerintah Guna Meningkatkan Daya Saing Daerah”.Untuk mewujudkan tujuan,sasaran pembangunan maka ditetapkan 7 (tujuh) prioritas pembangunan sebagai berikut: 1.
Peningkatan kualitas sarana prasarana pendidikan
2.
Peningkatan layanan kesehatan
3.
Peningkatan keberdayaan sosial masyarakat
4.
Peningkatan kualitas dan kontinuitas produk lokal
5.
Peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintahan
6.
Pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian lingkungan hidup
7.
Peningkatan infrastruktur untuk mendukung pusat pertumbuhan ekonomi Guna menjamin konsistensi antara perencanaan dan penganggaran, dan
efektifitas serta efisiensi pencapaian prioritas dan sasaran pembangunan nasional dan daerah, program dan kegiatan yang ditetapkan dalam Perubahan RKPD 2017 menjadi pedoman atau landasan penyusunan KUA dan PPAS Tahun 2017. Kebijakan Umum Anggaran (KUA) APBD Kulon Progo Tahun 2017 merupakan dokumen kebijakan Pemerintah Kabupaten yang menjadi dasar, arah atau petunjuk dan pedoman penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Tahun 2017. KUA disusun berdasarkan pada Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Permendagri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah yang telah diubah terakhir dengan Permendagri Nomor 21 tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Permendagri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah dan Instruksi Mendagri Nomor 061/2911/Sj Tahun 2016 tentang Tindak Lanjut Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah. Kebijakan Umum APBD Tahun Anggaran 2017 merupakan kebijakan politik bersama pemerintah daerah yang dirumuskan agar proses penyusunan APBD dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Berdasarkan hasil pembahasan rancangan KUA Tahun 2017 antara legislatif dan eksekutif serta adanya informasi resmi dari Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan tentang Rincian Dana I-2
Transfer maka terdapat beberapa perbedaan analisis terhadap pendapatan dan belanja daerah, hal ini akan mengakibatkan perbedaan antara pendapatan dan belanja yang tertuang dalam Perubahan RKPD 2017 dan dengan Kebijakan Umum APBD Tahun Anggaran 2017. Penjabaran yang terdapat dalam Kebijakan Umum APBD Tahun Anggaran 2017 dapat lebih terarah dan fokus serta mampu secara komprehensif mengakomodir dinamika pembangunan Pemerintah Pusat dan Daerah. Kebijakan Umum APBD tersebut diharapkan dapat mempertahankan sinergitas pencapaian tujuan pembangunan pemerintah pusat dan daerah sekaligus menjadi indikator kinerja yang akan digunakan dalam menilai efektivitas pelaksanaannya selama kurun waktu satu tahun ke depan. Nota kesepakatan KUA Tahun 2017 dijadikan dasar dan pedoman dalam penyusunan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) APBD tahun 2017 serta Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (RKA-SKPD) Tahun Anggaran 2017 di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Kulon Progo.Dokumen Kebijakan Umum Anggaran memuat: 1. Pendahuluan yang berisi latar belakang penyusunan KUA, tujuan penyusunan KUA, dasar hukum penyusunan KUA dan sistematika penyusunan KUA; 2. Kerangka ekonomi makro yang menjabarkan kondisi perkembangan indikator ekonomi makro Kabupaten Kulon Progo pada tahun 2014 dan 2015 serta rencana target ekonomi makro yang akan dicapai pada tahun 2017; 3. Asumsi-asumsi dasar dalam penyusunan Rancangan APBD (RAPBD) Tahun 2017 yang menjabarkan tentang asumsi dasar yang digunakan dalam APBN, laju inflasi, pertumbuhan PDRB dan lain-lain asumsi yang berkaitan dengan kebijakan gaji PNS/DPRD; 4. Kebijakan Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan Daerah yang menjabarkan tentang pendapatan daerah didalamnya terkait dengan kebijakan perencanaan pendapatan daerah yang akan dilaksanakan pada tahun anggaran berkenaan dan target pendapatan daerah meliputi: Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan dan lain-lain pendapatan daerah yang sah, serta upaya-upaya daerah dalam mencapai target pendapatan; 5. Kebijakan Belanja Daerah yang menjabarkan tentang belanja daerah yang didalamnya berisikan: a.
Kebijakan terkait dengan perencanaan belanja daerah meliputi total perkiraan belanja daerah;
b.
Kebijakan belanja pegawai, bunga, hibah, bantuan sosial, bantuan keuangan dan belanja tidak terduga; I-3
c.
Kebijakan pembangunan daerah, kendala yang dihadapi, strategi dan prioritas pembangunan daerah yang disusun secara terintegrasi;
d.
Kebijakan belanja pada urusan pemerintah daerah yakni urusan wajib dan urusan pilihan serta belanja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD);
e.
Pembiayaan Daerah yang menjabarkan mengenai kebijakan penerimaan pembiayaan dan kebijakan pengeluaran pembiayaan.
6. Penutup
1.2 Tujuan Tujuan disusunnya KUA Tahun 2017 adalah tersedianya dokumen perencanaan Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang merupakan penjabaran kebijakan pembangunan pada Perubahan RKPD Tahun 2017, untuk dijadikan pedoman dalam penyusunan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun Anggaran 2017. Selanjutnya dokumen ini akan menjadi arah/pedoman bagi seluruh Instansi / Lembaga Teknis Daerah / Dinas Daerah / Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan di Kabupaten Kulon Progo dalam menyusun program dan kegiatan yang dianggarkan melalui Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Tahun Anggaran 2017. 1.3 Dasar Hukum 1.
Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
2.
Undang-undang
Nomor
25
Tahun
2004
tentang
Sistem
Perencanaan
Pembangunan Nasional; 3.
Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
4.
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025;
5.
Undang-Undang
Nomor
23
Tahun
2014
tentang
Pemerintahan
Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; 6.
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
7.
Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah;
I-4
8.
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019;
9.
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2016 Tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2017;
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006
tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 dan telah diubah kedua kalinya dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 tahun 2011; 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 Tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah; 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; 14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 31 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017; 15. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 061/2911/Sj Tahun 2016 tentang Tindak Lanjut Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah; 16. Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 16 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Kulon ProgoTahun 2005-2025; 17. Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kulon Progo Tahun 2012-2032; 18. Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 17 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016; 19. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 32 Tahun 2016 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah DIY Tahun 2017; 20. Peraturan Bupati Nomor 16 Tahun 2016 tentang Pedoman Pemberian Subsidi, Hibah dan Bantuan Sosial; 21. Peraturan Bupati Nomor 20 Tahun 2016 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Kulon Progo Tahun 2017;
I-5
22. Peraturan Bupati Nomor 102 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Nomor 20 Tahun 2016 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Kulon Progo Tahun 2017.
1.4 Sistematika Kebijakan Umum APBD Kabupaten Kulon Progo Tahun Anggaran 2017 disusun dengan sistematika sebagai berikut: 1. Bab I Pendahuluan Menguraikan latar belakang, tujuan, dasar hukum dan sistematika penyusunan KUA Tahun Anggaran 2017 2. Bab II Kerangka Ekonomi Makro Daerah Menguraikan perkembangan kondisi ekonomi makro daerah Tahun 2014 dan Tahun 2015 serta perkiraan Tahun 2016 dan 2017 3. Bab III Asumsi-Asumsi Dasar dalam Penyusunan RAPBD Menguraikan asumsidasar yang digunakan RAPBN dan RAPBD. 4. Bab IV Kebijakan Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan Daerah Menguraikan hal-hal sebagai berikut: a.
Pendapatan Daerah, meliputi kebijakan pendapatan daerah yang akan dilakukan pada Tahun 2017
b.
Belanja Daerah, meliputi kebijakan belanja daerah, kebijakan belanja tidak langsung dan langsung
c.
Pembiayaan Daerah, meliputi kebijakan penerimaan pembiayaan dan kebijakan pengeluaran pembiayaan
5. Bab V Penutup
I-6
BAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH
2.1. Perkembangan Indikator Ekonomi Makro Daerah Tahun 2014 dan Tahun 2015 2.1.1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kondisi perekonomian daerah dapat digambarkan dengan nilai pertambahan barang dan jasa di daerah dan pertumbuhan ekonomi. Pertambahan barang dan jasa ditunjukkan dari perhitungan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
dan
pertumbuhan ekonomi dapat dihitung menggunakan pertumbuhan nilai PDRB atas dasar harga konstan. Pada tahun 2015 nilai PDRB atas dasar harga berlaku di Kabupaten Kulon Progo mencapai Rp7.545.710.000.000,00. Nilai tersebut merupakan total nilai tambah dari seluruh aktivitas kegiatan ekonomi di Kabupaten Kulon Progo selama tahun 2015. Nilai PDRB tersebut lebih tinggi dibandingkan nilai PDRB yang telah dicapai pada tahun 2014 yakni sebesar Rp7.101.070.000.000,00. Nilai PDRB per kapita Kabupaten Kulon Progo atas dasar harga berlaku sejak tahun 2010 hingga tahun 2015 terus meningkat. Untuk tahun 2014 nilai PDRB per kapita atas dasar harga berlaku sebesar 17,52 juta rupiah per kapita. Pada tahun 2015 nilai PDRB per kapita atas dasar harga berlaku mencapai 18.43 juta rupiah per kapita. Kenaikan PDRB per kapita secara riil dapat dilihat dari nilai PDRB per kapita atas dasar harga berlaku. Secara riil, PDRB per kapita selama enam tahun terakhir juga mengalami peningkatan sebesar 42,75%, dari 12,91 juta rupiah per kapita pada tahun 2010 hingga menjadi 18,43 juta rupiah per kapita pada tahun 2015. Hal ini berarti bahwa pembangunan ekonomi Kabupaten Kulon Progo mampu meningkatkan tingkat kesejahteraan penduduknya, dengan adanya pendapatan perkapita yang semakin besar. Secara rinci perkembangan PDRB per Kapita atas dasar harga berlaku Tahun 2010-2015 disajikan pada Tabel 2.1 berikut.
II - 1
Tabel 2.1. Produk Domestik Regional Bruto Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Kulon Progo Tahun 2010-2015 (dalam Juta Rupiah) No.
Uraian
1.
PDRB
2.
Penduduk Pertengahan
2010
2011
2012
2013
2014
2015
5.033.070
5.500.250
5.916.570
6.489.590
7.101.070
7.545.710**
389.924
393.796
397.639
401.450
405.222
408.947*
12.91
14,88
14.88
16.17
17.52
18.43**
Tahun*) 3.
PDRB Perkapita (Juta Rupiah)
Sumber data : Bappeda Kulon Progo, 2016 Keterangan *)berdasarkan prediksi dari sensus penduduk tahun 2000 **)angka prediksi sangat sangat sementara(olah Bappeda)
Perhitungan PDRB terdiri dari PDRB atas dasar harga berlaku dan PDRB atas dasar nilai konstan. PDRB atas dasar harga berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga pada tahun berjalan, sedang PDRB atas dasar harga konstan menunjukkan nilai tambah barang dan jasa tersebut yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada satu tahun tertentu sebagai tahun dasar. PDRB atas dasar harga berlaku digunakan untuk mengetahui kemampuan sumber daya ekonomi, pergeseran, dan struktur ekonomi suatu daerah. Sedangkan, PDRB konstan digunakan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi secara riil dari tahun ke tahun atau pertumbuhan ekonomi yang tidak dipengaruhi oleh faktor harga. Tahun 2012, 2013, 2014 dan 2015 juga mengalami peningkatan yang signifikan yakni PDRB atas dasar harga berlaku untuk tahun tahun 2012 sebesar 5,91 triliun rupiah dan tahun 2013 sebesar 6,49 triliun rupiah sedangkan untuk PDRB atas dasar harga konstan pada tahun 2014 sebesar 7,10 triliun rupiah dan tahun 2015 sebesar 7,54 triliun rupiah. Perkembangan nilai tambah PDRB atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan Kabupaten Kulon Progo tahun 2010-2015 disajikan pada Tabel 2.2 sebagai berikut.
II - 2
Tabel 2.2. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Kulon Progo Tahun 2010– 2015 (milyar rupiah) Tahun
PDRB ADHB
PDRB ADHK
1.
2010
5.033,07
5.033,07
2.
2011
5.500,25
5.246,15
3.
2012
5.916,57
5.475,15
4.
2013
6.489,59
5.741,66
5.
2014
7.101,07
5.992,79
6.
2015*
7.545,71
6.222,25
No
Sumber: Bappeda Kab. Kulon Progo, 2016 *) Angka Prediksi
Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2010, nilai PDRB Kabupaten Kulon Progo tahun 2012 sebesar 5,47 triliun rupiah dibandingkan tahun 2013 yang mencapai 5,74 triliun rupiah dimana tahun 2013 terjadi laju pertumbuhan ekonomi sebesar 4,87%. Laju pertumbuhan ekonomi (LPE) tahun 2013 mengalami percepatan sebanyak 0,50 point dibanding tahun 2012 dengan pertumbuhan 4,37%. Indikator LPE tahun 2013 diperoleh dari perbandingan nilai PDRB atas dasar harga konstan 2013 dengan nilai PDRB atas dasar harga konstan tahun 2012. Sedangkan LPE tahun 2014 mengalami perlambatan sebesar 0,50 poin. Hal ini terjadi karena sektor pertanian yang mengalami perlambatan laju pertumbuhan. Faktor yang sangat menentukan adalah faktor cuaca yang tidak menentu yang mempengaruhi tanaman pangan. Perlambatan laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kulon Progo di tahun 2014 juga terjadi pada enam sektor dari tujuh belas sektor penopang PDRB, dimana sektorsektor tersebut mempunyai kontribusi signifikan dalam PDRB Kabupaten Kulon Progo. Sektor paling menonjol yang mempengaruhi penurunan PDRB adalah sektor listrik dan gas, dari semula mempunyai laju pertumbuhan dari 6,50% menjadi 2,25%. Pada tahun 2015, sektor pengadaan listrik dan gas kembali mengalami percepatan laju pertumbuhan ekonomi cukup menonjol yaitu dari 2,25% menjadi 6,29%. Sektor Perdagangan Besar dan Eceran (Wholesale and Retail Trade); Reparasi Mobil dan Sepeda Motor (Repair of Motor Vehicles and Motorcycles) juga mengalami percepatan laju pertumbuhan ekonomi sebesar 6,07% dari pertumbuhan positif 5,22% pada tahun sebelumnya dan jasa kesehatan juga mengalami kenaikan laju pertumbuhan sebesar 8,22% dari 7,08% pada tahun sebelumnya. Demikian juga hal tersebut diikuti
II - 3
untuk sektor Jasa Keuangan dan Asuransi (Financial and Insurance Activities) mengalami percepatan laju pertumbuhan ekonomi pada angka 14,75%. Gambar 2.1 Grafik Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Kulon Progo Tahun 2010-2015
Sumber data :Bappeda Kab. Kulon Progo, 2016, diolah
Berikut ini adalah tabel laju pertumbuhan ekonomi menurut lapangan usaha berdasarkan perbandingan PDRB atas dasar harga konstan dari tahun 2010 sampai tahun 2015 :
II - 4
Tabel 2.3. Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Kulon Progo Tahun 2010 – 2015 Lapangan Usaha/Industry
2010
2011
2012
2013
2014
2015*
(1,42) 1,55
1,29 10,47
5,41 3,70
2,45 4,60
(1,39) 1,49
1,63 2,57
A B
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan/Agriculture, Forestry and Fishing Pertambangan dan Penggalian/Mining and Quarrying
C
Industri Pengolahan/Manufacturing
6,01
4,44
(4,09)
7,37
8,28
6,64
D
Pengadaan Listrik dan Gas/Electricity and Gas
0,57
5,53
10,10
6,50
2,25
6,29
E
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang/Water supply, Sewerage, Waste Management and Remediation Activities
3,73
(0,06)
4,14
1,06
1,21
0,84
F
Konstruksi/Construction
4,40
5,38
5,73
4,21
5,17
5,09
G
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor/Wholesale and Retail Trade; Repair of Motor Vehicles and Motorcycles
5,07
5,01
8,77
5,33
5,22
6,07
H
Transportasi dan Pergudangan/Transportation and Storage
2,56
1,06
1,00
3,19
2,05
2,31
I
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum/Accommodation and Food Service Activities
7,22
4,20
5,20
7,39
4,78
5,25
J
Informasi dan Komunikasi/Information and Communication
7,60
8,86
7,88
6,15
7,37
6,62
K
Jasa Keuangan dan Asuransi/Financial and Insurance Activities
3,41
5,99
4,56
13,62
11,24
14,75
L
Real Estat/Real Estate Activities
3,05
5,71
6,39
4,48
5,27
5,94
Jasa Perusahaan/Business Activities
4,69
5,14
3,90
4,03
6,72
5,78
O
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib/Public Administration and Defence; Compulsory Social Security
6,23
4,30
7,68
5,11
6,02
5,99
P
Jasa Pendidikan/Education
7,48
7,17
6,46
3,96
5,67
4,10
Q
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial/Human Health and Social Work Activities
3,28
6,67
8,51
6,27
7,08
8,52
Jasa lainnya/Other Services Activities
2,15
5,02
(1,02)
4,55
5,89
5,42
3,61
4,23
4,37
4,87
4,37
4,94
M,N
R,S,T,U
Produk Domestik Regional Bruto/Gross Regional Domestic Product
Sumber: Bappeda Kab. Kulon Progo, 2016
*)
Angka Prediksi
Struktur perekonomian Kabupaten Kulon Progo masih ditopang oleh sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan/Agriculture, Forestry and Fishing sebesar 18,56%.Sektor Industri Pengolahan/Manufacturingyang pada tahun 2011 tumbuh sebesar 12,89%, pada tahun 2015mampu memberikan kontribusi sebesar 12,06 %. Secara riil sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan/Agriculture, Forestry and Fishing di Kabupaten Kulon Progo sejak tahun 2010 sampai dengan tahun 2015 terus terjadi fluktuasi pertumbuhan. Pertumbuhan yang cukup tinggi pada subsektor yang punya andil besar dalam perekonomian akan berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Pada sektor Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor/Wholesale and Retail Trade; Repair of Motor Vehicles and Motorcycles juga mengalami kenaikan terus menerus sejak tahun 2010 sampai dengan tahun 2015, pada tahun 2010 mempunyai peran sebesar 12,51 %sedangkan pada tahun 2015 meningkat perannya menjadi 23,59 %. Sektor ini mempunyai peranan distribusi sektor PDRB yang cukup penting mengingat sampai dengan saat ini volume penjualan sepeda motor dan mobil cenderung mengalami peningkatan setiap tahunnya. Sektor Konstruksi/Construction memberikan kontribusi terhadap PDRB sebesar 8,55%. Sektor ini di Kulon Progo didukung oleh kebijakan pemerintah untuk senantiasa memperbaiki dan membangun infrastruktur baik, dari sarana angkutan jalan raya, gedung perkantoran, sarana jalan lingkungan, pembangunan Pelabuhan Tanjung Adikarta, dan lain-lain. Secara riil ada pertumbuhan dengan tren naik pada lima tahun terakhir pada sektor ini. Industri informasi dan komunikasi pada tahun 2015 menyumbang 6,50% dari total nilai PDRB. Laju pertumbuhan ekonomi sektor industri informasi dan komunikasi mengalami kondisi yang cenderung naik setiap tahunnya.Bahkan dibandingkan dengan 5 (lima) tahun sebelumnya sektor ini berperan cukup signifikan dengan memberikan pertambahan distribusi hampir 1 %. Sektor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib/Public Administration and Defence; Compulsory Social Securitymemberikan kontribusi sebesar 8,26% pada tahun 2015 dengan laju pertumbuhan ekonomi sebesar 5,9%. Sektor ini diharapkan masih senantiasa mampu menjadi salah satu penopang PDRB yang mempunyai kontribusi yang nyata, sehingga peran pemerintah dalam rangka mensejahterakan masyarakat melalui pembangunan dapat direalisasikan melalui kontribusi yang besar.
II - 6
Tabel 2.4. PDRB Per Tahun Atas Dasar Harga Konstan Kabupaten Kulon Progo Tahun 2010-2015 (Milyar Rupiah) Lapangan Usaha/Industry Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan/Agriculture,
A
2010
2011
2012
2013
2014
2015
1,034.39
1,047.68
1,104.31
1,131.36
1,115.67
1,160.55
Forestry and Fishing B
Pertambangan dan Penggalian/Mining and Quarrying
75.23
83.10
86.18
90.14
91.49
97.10
C
Industri Pengolahan/Manufacturing
674.42
676.19
648.52
696.31
754.00
754.47
D
Pengadaan Listrik dan Gas/Electricity and Gas
4.62
4.87
5.37
5.71
5.84
6.27
E
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur
7.84
7.83
8.15
8.24
8.34
8.50
Ulang/Water supply, Sewerage, Waste Management and Remediation Activities F
Konstruksi/Construction
416.74
439.16
464.30
483.86
508.86
531.27
G
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan
629.40
660.92
718.88
757.22
796.72
841.91
476.99
482.03
486.87
502.39
512.69
519.72
177.85
185.32
194.96
209.36
219.37
229.50
282.45
307.49
331.73
352.12
378.09
401.15
125.49
133.00
139.06
157.99
175.75
183.91
Real Estat/Real Estate Activities
142.64
182.50
194.17
202.87
213.56
223.81
Jasa Perusahaan/Business Activities
16.13
16.96
17.62
18.33
19.56
20.19
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan
390.60
407.38
438.67
461.08
488.81
512.34
Sepeda Motor/Wholesale and Retail Trade; Repair of Motor Vehicles and Motorcycles Transportasi dan Pergudangan/Transportation and
H
Storage Penyediaan Akomodasi dan Makan
I
Minum/Accommodation and Food Service Activities Informasi dan Komunikasi/Information and
J
Communication Jasa Keuangan dan Asuransi/Financial and Insurance
K
Activities L M,N O
Sosial Wajib/Public Administration and Defence; Compulsory Social Security P
Jasa Pendidikan/Education
297.64
318.98
339.60
353.04
373.04
391.92
Q
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial/Human Health and
69.09
73.71
79.98
84.99
91.00
96.28
208.55
219.01
216.79
226.65
240.00
243.36
5,030.07
5,246.13
5,475.16
5,741.66
5,992.79
6,222.25
Social Work Activities R,S,T,U
Jasa lainnya/Other Services Activities
Produk Domestik Regional Bruto/Gross Regional Domestic Product
Sumber data :Bappeda Kab. Kulon Progo, 2016, diolah.
II - 7
Gambar 2.2 Grafik PDRB Atas Dasar Harga Konstan Kabupaten Kulon Progo Tahun 2010-2015
Sumber data : Bappeda Kab. Kulon Progo, 2016, diolah.
2.1.2 Inflasi Inflasi diartikan sebagai penurunan nilai mata uang terhadap nilai barang dan jasa secara umum. Jika inflasi meningkat, maka harga barang dan jasa di dalam suatu wilayah juga mengalami kenaikan. Naiknya harga barang dan jasa tersebut menyebabkan turunnya nilai mata uang. Keberadaan inflasi ini berkaitan erat dengan harga dari barang dan jasa yang dibutuhkan oleh penduduk dalam suatu wilayah dan mampu mempengaruhi kemapuan daya beli masyarakat. Kenaikan/penurunan inflasi tersebut dimaknai sebagai laju inflasi. Kabupaten Kulon Progo berbatasan langsung dengan Kota Yogyakarta sehingga inflasi yang digunakan oleh Kabupaten Kulon Progo adalah mengacu pada inflasi Kota Yogyakarta. Asumsi yang digunakan adalah bahwa pola konsumsi yang terjadi di ibukota Kabupaten Kulon Progo mendekati sama dengan pola konsumsi yang terjadi di Kota Yogyakarta. Pada periode tahun 2011-2014, laju inflasi di Kota Yogyakarta menunjukkan pertumbuhan rata-rata sebesar 0,19% dengan tren fluktuatif dan kecenderungan meningkat. Inflasi tertinggi adalah pada tahun 2013, yaitu sebesar 7,32%. Fluktuasi inflasi Kota Yogyakarta ini sejalan dengan fluktuasi inflasi di tingkat nasional, dimana pada tingkat nasional, inflasi tertinggi adalah pada tahun 2013 dan terendah pada tahun 2011.
II - 8
Tabel 2.5 Tingkat Inflasi Kota Yogyakarta tahun 2011-2015 No
Uraian
Satuan
2011
2012
2013
2014
2015
Pertumbuhan Rata-rata (% tahun)
1.
Inflasi Kota
%
3,88
4,31
7,32
6,59
3,91
0,19
Yogyakarta Sumber : Data Perekonomian dan Perbankan DIY Desember 2011,2014 dan November 2015 (Bank Indonesia 2013, 2014, 2015)
2.1.3 Kemiskinan Pengertian kemiskinan secara umum ialah kondisi dimana seseorang atau sekelompok orang
tidak
mampu
memenuhi
hak-hak
dasarnya
untuk
mempertahankan
dan
mengembangkan kehidupan yang bermartabat. Mulai tahun 2011 Pemerintah Kabupaten Kulon Progo melaksanakan pendataan keluarga miskin yang diharapkan dapat memberikan gambaran riil kondisi keluarga miskin di Kabupaten Kulon Progo yang akan digunakan sebagai panduan penentuan sasaran pelaksanaan program dan kegiatan penanggulangan kemiskinan. Pendataan dilakukan setiap tahun dengan menggunakan 16 (enam belas) indikator. Keluaran dari kegiatan ini berupa prosentase dan jumlah: jiwa dan KK miskin sekaligus data by name by address-nya. Adapun data garis kemiskinan, jumlah penduduk miskin dan prosentasenya pada Tahun 2009– 2014 pada tabel dibawah ini. Tabel 2.6 Garis Kemiskinan, Jumlah Penduduk Miskin, dan %tase Penduduk Miskin di Kabupaten Kulon Progo Tahun 2009-2014 No.
Tahun
Garis Kemiskinan
Jumlah Penduduk Miskin
%tase
1.
2009
(Rp.) 205.585
(jiwa) 89.910
(%) 24,65
2.
2010
225.059
90.100
23,15
3.
2011
240.301
92.800
23,62
4.
2012
256.575
92.000
23,32
5.
2013
259.945
86.000
21,39
6.
2014
265.575
84.670
20.64
Sumber data : Rasio Gini Kab. Kulon Progo, BPS, 2014
II - 9
Garis kemiskinan Kabupaten Kulon Progo pada tahun 2014 sebesar Rp. 265.575,- artinya bahwa setiap penduduk Kabupaten Kulon Progo dengan nilai pengeluaran di bawah nilai tersebut selama sebulan termasuk dalam kategori penduduk miskin.Pada tahun 2014, jumlah penduduk miskin KabupatenKulon Progosebesar 20,64% dari populasi penduduk. Angka ini turun 0,75%dibanding jumlah penduduk miskintahun 2013 sebanyak 86.000 orangatau 21,39% daripopulasi penduduk. Di samping angka kemiskinan yang dirilis oleh BPS seperti tersebut di atas, sejak tahun 2011 dilakukan pendataan KK Miskin dengan indikator kemiskinan lokal sesuai Peraturan Bupati Nomer 39 Tahun 2011 tentang Indikator Lokal Kemiskinan yang dituangkan dalam Album Kemiskinan. Data hasil pendataan penduduk sesuai album kemiskinan sebagai berikut :
Tabel 2.7 Jumlah Penduduk Miskin dan %tase Penduduk Miskin di Kabupaten Kulon Progo Tahun 2009-2015 Jumlah penduduk miskin No.
Tahun
Jumlah KK Miskin
jiwa
%
KK
%
111.756
23,73
34.089
24,64
1.
2011
2.
2012
3.
2013
91.765
22,04
31.454
22,54
4.
2014
68.040
15,66
23.845
16,74
5.
2015
52.331
12,00
18.834
13,11
Sumber data : Album Kemiskinan, 2015
%tase penduduk miskin Kabupaten Kulon Progo pada tahun 2014sebesar 15,66% menurun menjadi 12,00% pada tahun 2015, sedangkan jumlah KK dari semula 16,74% turun menjadi 13,11%.Hal tersebut mengindikasikan bahwa Pemerintah Kabupaten Kulon Progo mempunyai fokus yang serius terhadap pengentasan kemiskinan. 2.1.4 Ketenagakerjaan Masalah pokok ketenagakerjaan yang terjadi adalah produktifitas tenaga kerja yang masih rendah dan pertumbuhan angkatan kerja tidak sebanding dengan pertumbuhan kesempatan kerja sehingga berdampak terjadinya pengangguran.Tingkat Penganguran Terbuka (TPT) menggambarkan perbandingan jumlah penduduk usia kerja yang menganggur dengan banyaknya angkatan kerja. Berdasarkan hasil Survei II - 10
Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) yang dilakukan BPS DIY menunjukkan bahwa TPT di Kabupaten Kulon Progo dalam kurun waktu 2011 hingga 2015 adalah fluktuatif. Angka TPT terendah terjadi pada Tahun 2013 yakni 2,85% sedangkan tertinggi pada Tahun 2015 yang mencapai 3,72%. Beberapa faktor penyebab seperti kondisi ekonomi global yang lesu, iklim untuk pertanian yang kurang kondusif menjadi penyebab fluktuasi TPT di DIY, khususnya di Kulon Progo. Angka 3,72% tersebut berarti bahwa dari 100 orang angkatan kerja di Kabupaten Kulon Progo ada sekitar 4 orang yang masuk kategori penganggur.Namun demikian jika dibandingkan dengan angka TPT Provinsi DIY maupun nasional angka TPT di Kulon Progo masih lebih bagus. Pada Tahun 2015 TPT Nasional naik dari 5,94% menjadi 6,18%, TPT Provinsi DIY naik dari 3,33% menjadi 4,07%, sedangkan untuk Kabupaten Kulon Progo naik dari 2,88% menjadi 3,72%. Tabel 2.8 Perbandingan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kabupaten Kulon Progo Tahun 2011-2015 No. 1. 2. 3. 4. 5.
Tahun 2011 2012 2013 2014 2015
DIY 3,97 3,86 3,24 3,33 4,07
Besaran (%) Kulon Progo 3,03 3,04 2,85 2,88 3,72
Sumber : Data Sakernas Agustus 2011-2015 BPS DIY
2.2. Perkembangan Indikator Ekonomi Makro Daerah Tahun 2016 dan Tahun 2017 2.2.1 Proyeksi Produk Domestik Regional Bruto (PDBRB) Tahun 2016 dan 2017
Nilai PDRB atas dasar harga berlaku (ADHB) selama kurun waktu 5 tahun terakhir selalu mengalami kenaikan, pada tahun 2016 diperkirakan mencapai 8.06 trilyun rupiah dan pada tahun 2017 diperkirakan mencapai 8.57 trilyun rupiah. Berikut ini tabel PDRB Kulon Progo atas dasar harga berlaku dari tahun 2016 – 2017.
II - 11
Tabel 2.9 PDRB Kulon Progo Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2016 – 2017 (Milyar Rupiah) No
Tahun
PDRB ADHB
1.
2016*
8.058,25
2.
2017*
8.570,78
Sumber: Bappeda Kab. Kulon Progo, 2016 *) Angka Prediksi
Sementara itu PDRB berdasarkan harga konstan (penghitungan menggunakan tahun dasar 2010), tahun 2016 sebesar 6,46 trilyun rupiah dan pada tahun 2017 diperkirakan sebesar 6,70 trilyun rupiah. PDRB atas harga berlaku dan PDRB atas harga konstan (harga tahun 2010) selama kurun waktu 2016 – 2017 disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 2.10 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Kulon Progo Tahun 2010– 2017 (milyar rupiah) No
Tahun
PDRB ADHB
PDRB ADHK
1.
2016*
8.058,25
6.463,73
2.
2017*
8.570,78
6.705,23
Sumber : Bappeda Kab. Kulon Progo, 2016 *) Angka Prediksi
Pada tahun 2016 diprediksikan terus mengalami peningkatan laju pertumbuhan ekonomi sampai sebesar 5,15%. Laju pertumbuhan ekonomi akan mencapai puncaknya diperkirakan pada tahun 2017 sebesar 5,37%. Pertumbuhan ekonomi tertinggi pada tahun 2017 dicapai oleh kategori lapangan usaha Jasa Keuangan dan Asuransi yaitu sebesar 19,41%. Secara keseluruhan pada tahun 2017, pertumbuhan ekonomi masing-masing kategori lapangan usaha mengalami pertumbuhan yang positif, untuk kategori Pengadaan Air, Pengolahan Sampah, Limbah dan Daur Ulang mengalami pertumbuhan yang melambat yaitu sebesar
0.06 %. Sebanyak tujuh belas
kategori lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan positif pada kisaran dua hingga dua puluh satu %. Dan terdapat sebanyak lima kategori lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan kurang dari 5 %. II - 12
Pada tahun 2017 Kategori lapangan usaha yang tercatat mengalami pertumbuhan positif, di antaranya adalah lapangan usaha Industri Pengolahan sebesar 8,14 %, lapangan usaha Informasi dan Komunikasi sebesar 5,99%, lapangan usaha Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 9,96%, lapangan usaha Jasa Perusahaan sebesar 6,37%, lapangan usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 6,06%, lapangan usaha jasa lainnya sebesar 6,82 %, lapangan usaha Jasa Pendidikan sebesar 2,73 %, lapangan usaha Real Estat sebesar 6,58 %, lapangan usaha Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 6,19 % dan lapangan usaha Konstruksi sebesar 5,16%. Sedangkan kategori lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan kurang dari 5% antara lain lapangan usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 4,91%, lapangan usaha Pengadaan Listik dan Gas sebesar 0,06%, lapangan usaha Transportasi dan Pergudangan sebesar 2,53%, lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian sebesar 1,37%, dan lapangan usaha Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang sebesar 0,06 %.
Tabel 2.11 Struktur Perekonomian Kabupaten Kulon Progo Kelompok Sektor Primer Sekunder Tersier TOTAL
2016* 2017* 21,62 21,79 22,00 21,84 56,32 56,33 100 100
Sumber : Bappeda Kab. Kulon Progo, 2016 *Angka Prediksi
Nilai PDRB per kapita atas dasar harga konstan (ADHK tahun 2000) sejak tahun 2010 terus mengalami peningkatan sehingga pada tahun 2015 hingga tahun 2016 diprediksikan juga ada kenaikan, prediksi nilai PDRB per kapita atas dasar harga konstan pada tahun 2015 sebesar Rp5.628.822,-, dan pada tahun 2016 sebesar Rp 5.935.592,-. PDRB per kapita kabupaten Kulon Progo yang terus meningkat akan berimplikasi pada meningkatnya perputaran distribusi ekonomi di masyarakat. Faktor pembebasan lahan pada beberapa kegiatan pertambangan pasir besi mulai dirasakan oleh masyarakat Kulon Progo. Dan diharapkan pada rencana pembangunan bandara akan berpengaruh pada PDRB per kapita Kulon Progo pada tahun-tahun yang akan datang. Dengan adanya tren kenaikan PDRB per Kapita baik Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) dan Atas Dasar Harga Konstan(ADHK) seharusnya secara positif akan II - 13
meningkatkan daya beli pasar Kulon Progo. Kondisi ini memberikan peluang terhadap peningkatan permintaan pasar sehingga apabila dapat direspon dengan kebijakan yang tepat akan dapat mendorong pertumbuhan sektor hulu maupun sektor hilir. Sektor hilir akan memainkan peranan yang sangat penting dalam menyediakan variasi produk jadi lokal dengan harga yang lebih kompetitif. Pemenuhan arus barang yang variatif dan harga yang kompetitif diharapkan mampu mendorong pembentukan karakter pasar Kulon Progo yang berorientasi pada produk lokal. Oleh karena itu sub sektor industri pengolahan harus mendapat perhatian dalam kebijakan sehingga dapat mendorong pembangunan embrio industri hilir yang kuat dan kompetitif. Disisi lain untuk mengantisipasi permintaan pasar terhadap suplai bahan mentah perlu penguatan pada sektor industri hulu, dalam hal ini tidak dapat diabaikan bahwa struktur perekonomian Kabupaten Kulon Progo paling besar disumbang oleh sub sektor pertanian khususnya tanaman bahan makanan dan peternakan. Industri hilir akan berperan penting dalam meningkatkan nilai tambah ekonomi pada sub sektor pertanian.
2.2.2 Proyeksi Inflasi Proyeksi inflasi yang mendasar pada inflasi Kota Yogyakarta tahun 2016-2017 mempunyai kecenderungan menurun. Inflasi di tahun 2016 diperkirakan sebesar 5,90%, dan tahun 2017 sebesar 5,54%. Proyeksi inflasi 2016-2017 dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 2.12 Proyeksi Inflasi Tahun 2016-2017 Tahun
Inflasi
2016
5,90
2017
5,54
Sumber : Bappeda Kab. Kulon Progo, 2016, diolah
Inflasi Kota Yogyakarta yang cenderung menurun sangat dipengaruhi oleh upaya pengendalian harga bahan pokok. Pengendalian akan distribusi dan ketercukupan kebutuhan barang pokok masih dapat terkendali.
2.2.3 Proyeksi Kemiskinan Berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Kulon Progo dalam rangka penurunan angka kemiskinan diantaranya adalah menggandeng pihak swasta melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan untuk mendampingi II - 14
keluarga miskin. Hampir seluruh desa yang mempunyai prosentase penduduk miskin tinggi sudah mendapat pendampingan dari perusahaan baik lokal maupun nasional dengan program CSR melalui program “one village one sister company”. Contoh Program yang sedang digalakkan di Kulon Progo untuk mengatasi kemiskinan adalah Bela Beli Kulon Progo,gentong rembes, Keluarga
Asuh Keluarga Binangun, bedah rumah, lantainisasi,
jambanisasi, beasiswa siswa miskin, pengembangan ekononomi produktif, dan penyediaan sarana air bersih. Target angka kemiskinan pada tahun 2016 adalah 19,27% dan pada tahun 2017 adalah 17,75 %. Melalui program yang terpadu tersebut diharapkan dari tahun ke tahun akan terjadi penurunan prosentase penduduk miskin di Kabupaten Kulon Progo.
2.2.4 Proyeksi Ketenagakerjaan Tingkat partisipasi angkatan kerja di Kabupaten Kulon progo menunjukan tren peningkatan dari tahun ke tahun. Peningkatan ini menunjukan bahwa dalam penawaran tenaga kerja di Kabupaten Kulon Progo semakin meningkat yang dapat dilihat dari besarnya proporsi penduduk berusia kerja yang terlibat aktif dalam kegiatan perekonomian baik yang berstatus bekerja, mencari kerja atau penganggur. Target angka pengangguran pada tahun 2016 adalah1,93%dan pada tahun 2017 adalah 2,07%. Target ini naik dari target dari tahun 2016 karena berdasarkan realisasi dari tahun 2011 sampai tahun 2015 sangat fluktuatif, angka pengangguran tahun 2014sebesar 2,88% dan tahun 2015 sebesar 3,72%.
II - 15
BAB III ASUMSI-ASUMSI DASAR DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (RAPBD)
3.1
Asumsi Dasar yang digunakan dalam APBN Arah kebijakan pembangunan nasional merupakan pedoman untuk merumuskan prioritas dan sasaran serta rencana program pembangunan daerah yang dilakukan melalui pendekatan politik, teknokratik, partisipatif, bottom up dan top down. Keberhasilan pembangunan nasional adalah keberhasilan dari pencapaian semua prioritas dan sasaran pembangunan daerah yang ditetapkan dalam RKPD dan dilaksanakan secara nyata oleh semua pemangku kepentingan. Pemerintah berharap bahwa Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2017 menjadi momentum pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan semakin adil sehingga jangka panjang akan dilakukan reformasi penganggaran dan budgeting system. Kemudian
bagaimana
kita
bisa
mengalokasikan
belanja
yang
berkualitas,
sesuai money follow program dan priority. Pemerintah pusat juga berharap agar fokus pada prioritas daerah dan membangun sinergi antara APBN dan APBD Untuk mewujudkan ekonomi yang berkelanjutan dan semakin adil dalam tahun 2017 tersebut dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKP) ditetapkan tema “Memacu Pembangunan Infrastruktur dan Ekonomi untuk Meningkatkan Kesempatan Kerja serta Mengurangi Kemiskinan dan Kesenjangan Antar Wilayah” Prioritas pembangunan Nasional yang ditetapkan pada Rencana Kerja Pemerintah tahun 2017 adalah sebagai berikut : 1) Pembangunan Manusia dan Masyarakat, 2) Pembangunan Sektor Unggulan, 3) Pemerataan dan Kewilayahan, 4) Pembangunan Politik, Hukum, Pertahanan, dan Keamanan, 5) Pembangunan Ekonomi. Adapun sasaran makro yang termuat dalam RKP 2017 adalah sebagai berikut : 1) Pertumbuhan Ekonomi 6,1 % 2) Rasio pajak terhadap PDB 12,6 % - 12,8 % 3) Tingkat Pengangguran 3,6 % 4) Angka kemiskinan 11,8 % 5) Indeks gini ratio 0,38 % 6) Indeks pembangunan manusia (IPM) 75,7 III-1
7) Indeks pembangunan masyarakat (IPMAS) meningkat Tantangan fiskal ke depan yaitu mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan semakin berkeadilan serta berkualitas. Selain itu adapula tantangan perekonomian ke depan yaitu reformasi struktural dan ketidakpastian perekonomian global. Strategi jangka pendek menghadapi tantangan tersebut adalah menjaga daya beli masyarakat dan meningkatkan iklim investasi yang kondusif. Arah kebijakan fiskal terutama pada 2017 menginginkan agar defisit anggaran dikendalikan pada kisaran 2,3-2,6% PDB. Kemudian ekspansi kebijakan fiskal dalam rangka memberikan stimulus
bagi
perekonomian.
Strategi
jangka
panjangnya
yaitu
reformasi
penganggaran. Perlu diketahui juga bahwa terkait reformasi penganggaran akan berakibat antara lain: 1)
Rancangan anggaran yang dirumuskan tidak selalu bagi rata;
2) Anggaran yang disusun harus fokus pada program prioritas yang telah ditentukan dan bermanfaat besar bagi rakyat; 3) Prinsip money follow function, money follow organization harus mulai ditinggalkan, menjadi money follow programme. Arah kebijakan belanja negara 2017 yaitu melanjutkan reformasi subsidi energi dan realokasi ke anggaran yang lebih produktif antara lain pemenuhan 20% anggaran pendidikan dan 5% anggaran kesehatan. Lalu peningkatan anggaran infrastruktur serta subdidi yang lebih tepat sasaran. Juga lebih memperbesar belanja modal dan melakukan efisiensi pada belanja barang. Adapun asumsi asumsi makro dalam penyusunan APBN 2017 meliputi : 1) Pertumbuhan Ekonomi 6,1 persen 2) Inflasi 4 % 3) Kurs rupiah Rp 13.700 - Rp 14.200 perdollar 4) SPN 3 bulan : 5,5 % - 6,5 % 5) Indonesian Crude Price (IPC) : US$ 35 - US$ 45 perbarel 6) Lifting minyak bumi : 740.000 - 750.000 barel perhari 7) Lifting gas bumi : 1.050.000 - 1.150.000 barel setara minyak perhari Untuk efektifitas dan efisiensi anggaran maka langkah langkah reformasi fiscal penyusunan anggaran
yang perlu diperhatikan dari sisi belanja
adalah sebagai
berikut : 1) Perlu adanya sinergi antara APBN dan APBD, 2) Anggaran Negara harus mendukung pembangunan di bidang infrastruktur, pendidikan, kesehatan dan prioritas lainnya,
III-2
3) Efisiensi belanja diharapkan dari belanja operasional terutama pada belanja barang seperti perjalanan dinas , konsiyering dan menghemat belanja modal yang sifatnya non infrastruktur. 4) Belanja modal diarahkan untuk belanja modal yang produktif dan berdampak langsung ke masyarakat, 5) Pada pos anggaran subsidi pupuk dan subsidi listrik setelah subsidi bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dicabut dan subsidi solar dikurangi, 6) Mengoptimalkan dana desa.
3.2
Asumsi Dasar yang digunakan dalam APBD DIY Asumsi asumsi dasar yang digunakan dalam penyusunan APBD DIY 2017 agar sesuai dengan tujuan dan sasaran yang diarapkan maka dalam RKPD ditetapkan tema pembangunan “Aktualisasi Jogya Gumregah” Dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui : peningkatan pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan, guna menurunkan angka kemiskinan dan ketimpangan wilayah. Adapun prioritas pembangunan yang ditetapkan alam RKPD 2017 sebagai berikut : 1)
Pendidikan
2)
Kesehatan
3)
Sosial Budaya
4)
Pertumbuhan ekonomi
5)
Kinerja Aparatur & Birokrasi
6)
Lingkungan Hidup & Pemanfaatan Ruang
7)
Pembangunan wilayah dan peningkatan infrastruktur
Arah kebijakan ekonomi daerah tahun 2017 sebagai berikut : 1)
PDRB sebesar Rp 30,5 trilyun dan pertumbuhan ekonomi
2)
Struktur sektor ekonomi Peranan kontribusi sektor PDRB sbb : a) Pertanian sebesar 14,76 %, b) Pertambangan dan Penggalian sebesar 0,64 %, c) Industri dan pengolahan sebesar 11,46 %, d) Listrik, Gas dan air bersih 0,96 %, e) Konstruksi 10,07 %, f)
Perdagangan, Hotel dan Restoran sebesar 22,60 %,
g) Keuangan , Real Estate dan jasa perusahaan sebesar 10,57 %, h) Jasa-jasa sebesar 17,47 %. III-3
3) Struktur pengeluaran dalam PDRB Komponen terbesar peningkat nilai PDRB atas dasar harga berlaku selama tahun 2013 – 2016 adalah pengeluaran konsumsi rumah tangga yang diikuti dengan ekspor barang dan jasa, pembentukan modal tetap domestik bruto, pengeluaran konsumsi pemerintah, pengeluaran konsumsi lembaga swasta nirlaba dan perubahan inventori. Nilai pengeluaran konsumsi rumah tangga di tahun 2013 adalah Rp33,29 trilyun naik menjadi Rp48,39 trilyun di tahun 2017. 4) Inflasi sebesar 4,93 % 5) ICOR sebesar 4,97 6) Ketenagakerjaan a). Bekerja sebesar 1,978.098 - 1.681.383 b). Pengangguran terbuka sebesar 32.624 – 27.732 c). Angkatan Kerja sebesar 2.010.722 – 1.709.114 7) Kemiskinan diproyeksikan sebesar 13,65 %, 8) Ketimpangan Regional Indeks Williamson diproyeksikan 0,453 – 0,521 9) Ketimpangan Wilayah Indeks Gini diproyeksikan 0,514 – 0,591
Kebijakan pendapatan yang ditetapkan dalam RKPD DIY dalam rangka penyusunan APBD melipui : 1) Kebijakan umum pendapatan daerah diarahkan pada peningkatan kemampuan keuangan daerah yang dapat mendorong peranan investasi masyarakat dalam pembangunan dengan menghilangkan kendala yang menghambat disamping peningkatan investasi dan daya saing yang dilakukan dengan mengurangi biaya tinggi 2) Peningkatan pendapatan daerah ditempuh dengan kebijakan antara lain sebagai berikut: a. Peningkatan Pendapatan Daerah dengan menggali dan mengoptimalkan sumber-sumber pendapatan yang sesuai dengan kewenangan daerah melalui intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan daerah; b. Peningkatkan kualitas sumberdaya manusia pengelola pendapatan daerah; c. Peningkatan koordinasi dalam pengelolaan pendapatan daerah; d. Peningkatan
sarana
dan
prasarana
yang
mendukung
peningkatan
pendapatan daerah; e. Peningkatan pelayanan pajak dan non pajak kepada masyarakat; III-4
f.
Peningkatan pendayagunaan kekayaan daerah sebagai sumber pendapatan daerah.
Upaya yang dilakukan dalam pemenuhan target pendapatan dilakukan antara lain dengan, penelitian potensi pendapatan daerah, pembebasan dan penyederhadanaan prosedur pajak dan non pajak, pembebasan sanksi administrasi berupa denda dan bunga, operasionalisasi penagihan pajak daerah door to door, pelayanan dengan mobil keliling, pelayanan pada event tertentu di kabupaten/kota seperti pameran pembangunan, pasar malam sekaten dan lain-lain. Kebijakan belanja yang ditempuh agar semua program kegiatan terbiayai maksimal sesuai asas manfaat dan kepatutan maupun efektif dan efisien maka dalam alokasi anggaran harus memperhatikan hal-hal sbb : 1)
Efisiensi dan Efektivitas Anggaran,
2)
Penggunaan anggaran diprioritaskan untuk mendanai kegiatan kegiatan di bidang pendidikan, kesehatan, pengembangan wilayah, penciptaan lapangan kerja, peningkatan infrastruktur guna mendukung ekonomi kerakyatan dan pertumbuhan ekonomi serta diarahkan untuk penanggulangan kemiskinan secara berkelanjutan
3)
Tolok ukur dan target kinerja Belanja daerah pada setiap kegiatan disertai tolok ukur dan target pada setiap indikator kinerja yang meliputi masukan, keluaran dan hasil sesuai dengan tugas pokok dan fungsi.
4)
Optimalisasi belanja langsung Optimalisasi belanja langsung
untuk
pembangunan infrastruktur publik
dilakukan melalui kerjasama dengan pihak swasta/pihak ketiga, sesuai ketentuan yang berlaku. 5)
Transparasi dan Akuntabel Setiap pengeluaran belanja dipublikasikan dan dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pelaporan dan pertanggungjawaban belanja tidak hanya dari aspek administrasi keuangan, tetapi menyangkut pula proses, keluaran dan hasil.
3.3
Asumsi Dasar yang digunakan dalam Penyusunan APBD Kulon Progo Asumsi asumsi dasar yang digunakan dalam penyusunan APBD Kulon Progo tahun 2017 agar sesuai dengan tujuan dan sasaran yang diharapkan maka dalam RKPD ditetapkan tema pembangunan “Mempercepat pembangunan infrastruktur dan meningkatkan pelayanan pemerintah guna meningkatkan daya saing daerah “ III-5
Sasaran yang akan dicapai dalam pembangunan tahun 2017 adalah : 1) Meningkatnya kualitas pendidikan masyarakat 2) Meningkatnya pelestarian / pengembangan budaya dan prestasi generasi muda 3) Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat 4) Meningkatnya kinerja ekonomi dan pendapatan masyarakat 5) Meningkatnya tata kelola pemerintahan 6) Mepengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan 7) Meningkatnya pelayanan infrastruktur dan transportasi Adapun prioritas pembangunan yang ditetapkan alam RKPD 2017 sebagai berikut : 1) Peningkatan kualitas sarana prasarana pendidikan 2) Peningkatan layanan kesehatan 3) Peningkatan keberdayaan sosial masyarakat 4) Peningkatan kualitas dan kontinuitas produk lokal 5) Peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintahan 6) Pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian lingkungan hidup 7) Peningkatan infrastruktur untuk mendukung pusat pertumbuhan ekonomi
Arah kebijakan ekonomi daerah yang diambil dalam penyusunan APBD tahun 2017 adalah sebagai berikut : 1) Nilai PDRB atas dasar harga berlaku (ADHB) diperkirakan mencapai 8.57 trilyun rupiah, 2) Laju pertumbuhan ekonomi akan sebesar 5.37 % 3) Struktur Perekonomian Kabupaten Kulon Progo untuk peran
sektor primer
sebesar 21,79 %, sektor sekunder 21,84 % dan sektor tersier sebesar 56,33 %. 4) Inflasi 5,54% 5) PDRB Per Kapita sebesar 20,53 juta rupiah.
Dalam penyusunan APBD tidak terlepas dari pendapatan daerah dimana pendapatan daerah merupakan salah satu kunci pokok dalam penganggaran, oleh sebab hal tersebut pemerintah harus jeli dan hati hati dalam meraih dan memprediksikan pendapatan daerah, adapun kebijakan Kulon Progo untuk meraih pendapatan agar optimal dan nantinya akan dapat dbelanjakan secara optimal adalah sebagai berikut : 1) Ekstensifikasi dan intensifikasi serta diversifikasi terhadap sumber-sumber pendapatan; 2) Meneliti dan mengkaji potensi, eksplorasi potensi serta penerapan manajemen pengelolaan pendapatan yang efektif; III-6
3) Melakukan perbaikan mekanisme pemungutan pendapatan daerah dalam rangka peningkatan dan percepatan penerimaan pendapatan daerah; 4) Perbaikan kinerja dan efisiensi manajemen pada badan usaha milik daerah melalui pembinaan, pengendalian dan pengawasan terhadap BUMD; 5) Pengembangan usaha daerah melalui penambahan permodalan maupun peningkatan kemampuan SDM pengelola; 6) Peningkatan koordinasi dalam rangka perolehan dan pengelolaan pendapatan daerah; 7) Peningkatan pendayagunaan kekayaan daerah sebagai sumber pendapatan daerah.
Arah kebijakan Penerimaan dan Pengeluaran Pembiayaan Daerah yang ditempuh dalam penyusunan APBD tahun 2017 adalah sebagai berikut : 1) Dalam hal penerimaan pembiayaan, mengambil kebijakan bahwa penerimaan pembiayaan hanya bersumber dari Sisa lebih perhitungan anggaran tahun sebelumnya (SiLPA) dan penerimaan dari BPHTB; 2) Sedangkan dalam hal pengeluaran pembiayaan
mengambil kebijakan bahwa
pengeluran pembiayaan digunakan untuk penyertaan modal pada Bank Pasar sebesar Rp 6.000.000.000,00 dan untuk pembayaran pokok utang untuk RSUD Wates sebesar Rp. 731.500.000,00.
Sedangkan arah kebijakan belanja daerah tahun
2017 yang ditempuh dalam
penyusunan APBD tahun 2017 adalah sebagai berikut : 1) keterpaduan antara perencanaan dan penganggaran; 2) konsistensi dan sinkronisasi program baik vertikal maupun horisontal; 3) Rancangan anggaran yang dirumuskan tidak selalu bagi rata; 4) Anggaran yang disusun harus fokus pada program prioritas yang telah ditentukan dan bermanfaat besar bagi rakyat; 5) Prinsip money
follow
function, money
follow
organization harus
mulai
ditinggalkan, menjadi money follow programme. 6) Program dan kegiatan yang disusun harus mempunyai relevansi dengan permasalahan dan peluang yang dihadapi SKPD dan bermanfaat banyak bagi masyarakat. 7) Efisiensi dan Efektivitas Anggaran dalam mengalokaikan anggaran , 8) Penggunaan anggaran diprioritaskan untuk mendanai kegiatan kegiatan di bidang pendidikan, kesehatan, pengembangan wilayah, penciptaan lapangan kerja, III-7
peningkatan infrastruktur guna mendukung pusat pertumbuhan ekonomi serta diarahkan untuk penanggulangan kemiskinan secara berkelanjutan, 9) Tolok ukur dan target kinerja Belanja daerah pada setiap kegiatan disertai tolok ukur dan target pada setiap indikator kinerja yang meliputi masukan, keluaran dan hasil sesuai dengan tugas pokok dan fungsi. 10) Untuk pengelolaan belanja sejak dari proses perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan hingga pertanggungjawaban harus memperhatikan aspek efektifitas, efisiensi, transparan dan akuntabel.
3.4
Keselarasan sasaran Pokok RKP, RKPD DIY dengan Perubahan RKPD Kabupaten Kulon Tahun 2017 Keselarasan sasaran pokok pembangunan antara Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan
Pemerintah
Kabupaten
sangat
diperlukan
dalam
mempercepat
capaian
pembangunan Nasional. Adapun keselarasan sasaran Pokok RKP, RKPD DIY dengan RKPD Tahun 2017 Kabupaten Kulon dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.1 Keselarasan sasaran Pokok RKP, RKPD DIY dengan RKPD Tahun 2017 Kabupaten Kulon NO.
1. 2. 3. 4.
SASARAN POKOK
Pertumbuhan ekonomi Inflasi Jumlah Penduduk miskin Tingkat pengangguran terbuka
RKP
RKPD DIY
RKPD KAB. KULON PROGO
6,1 4,0 11,8 3,6
5,97 4,93 13,65 3,7
5,37 n.a 17,75 2,07
Sumber : Bappeda Kulon Progo, 2016
Melihat tampilan tabel di atas dapat digambarkan bahwa Kabupaten Kulon Progo pertumbuhan ekonominya sangat lambat dibandingkan dengan tingkat Nasional maupun tingkat Propinsi DIY walaupun dalam RPJMD DIY ditetapkan sebagai tumpuhan propinsi DIY dalam percepatan laju pertumbuhan ekonomi, hal tersebut kemungkinan disebabkannya untuk masyarakat Kulon Progo kemiskinan masih tinggi sehingga untuk investasi kemungkinanannya masih kecil, pembangunan mega proyek kawasan industri, kawasan pelabuhan dan bandara belum terealisasi sesuai jadwal
III-8
pembangunan yang ditetapkan, pengaruh perubahan cuaca yang berpengaruh pada menurunnya hasil panen. Untuk target yang ditetapkan pada jumlah penduduk miskin terlalu jauh dengan yang target dengan Pemerintah Pusat maupun DIY ini dikarenakan jumlah penduduk miskin di Kulon Progo sangat tinggi dan untuk penurunannya berdasarkan tahun lalu tiap tahunnya kurang dari 1 %. Pengangguran terbuka prosentasenya lebih kecil dibandingkan dengan tingkat Nasional maupun Propinsi DIY hal tersebut diestimasikan bahwa untuk tahun 2017 ini mega proyek pasir besi dan bandara sudah jalan, sehingga akan banyak investor yang masuk ke Kulon Progo yang efeknya akan pada peningkatan serapan tenaga kerja. pertumbuhan ekonomi, percepatan pembangunan kabupaten Kulon Progo dan akan memacu penduduk angkatan kerja yang mempunyai kompetensi tinggi untuk tinggal di daerah sehingga bisa berperan serta dalam percepatan pembangunan.
3.5
Keselarasan antara RPJMD, Perubahan RKPD dan KUA PPAS Kabupaten Kulon Progo Dalam hal keselarasan antara RPJMD, Perubahan RKPD dan KUA PPAS Kabupaten Kulon Progo, karena tahun 2017 RPJMD periode kedua sudah habis dan RPJMD Tahun periode ketiga belum disusun disusun (belum melakukan pemilihan Kepala Daerah baru), maka agar terjadi keselarasan antara dokumen tersebut, programprogram yang ada di Perubahan RKPD tahun 2017 merupakan program-program tahun pertama dari RPJMD periode ketiga dan sebagai pijakannya berdasarkan pada tahun terakhir RPJMD periode kedua.
III-9
Tabel. 3.2. Keselarasan Program dan Kegiatan antara RPJMD, RKPD dan KUA PPAS Tahun 2017 Kabupaten Kulon Progo RPJMD
RKPD
Urusan/Program I
Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar
Urusan/Program/Kegiatan I
PPAS Jumlah Kegiatan
Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar
Urusan/Program/Kegiatan I
Pendidikan
SKPD PENGAMPU
Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar Pendidikan
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
3
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran 1 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja 1 Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Manusia SKPD 1 Program Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat 1 Program Pembinaan Sekolah Dasar
2
8
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Manusia SKPD Program Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Program Pembinaan Sekolah Dasar
1 Program Pembinaan Sekolah Menengah Pertama
9
Program Pembinaan Sekolah Menengah Pertama
1 Program Pembinaan Ketenagaan
Jumlah Kegiatan
4 1 8
12
Kesehatan
Program Pembinaan Ketenagaan
3 Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga 2 Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga 4 Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga 1 Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga 8 Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga 8 Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga 9 Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga 12 Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
Kesehatan
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran 1 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja 1 Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Manusia SKPD 1 Program Peningkatan Kesehatan Masyarakat 1 Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
3 2
1 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan 1 Program Peningkatan Sumber Daya Kesehatan 1 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Rujukan 1 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Rujukan
8 6 1
3 1 8 6
1
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Manusia SKPD Program Peningkatan Kesehatan Masyarakat Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
3 Dinas Kesehatan 2 Dinas Kesehatan
Program Program Program Rujukan Program Rujukan
Peningkatan Pelayanan Kesehatan Peningkatan Sumber Daya Kesehatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
8 Dinas Kesehatan 6 Dinas Kesehatan 1 RSUD Wates
Peningkatan Pelayanan Kesehatan
1 RSUD Nyi Ageng Serang
3 Dinas Kesehatan 1 Dinas Kesehatan 8 Dinas Kesehatan 6 Dinas Kesehatan
III-10
RPJMD
RKPD
Urusan/Program I
Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar
Urusan/Program/Kegiatan
PPAS Jumlah Kegiatan
Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar
I
Urusan/Program/Kegiatan I
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang 3
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran 1 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja 1 Program Pembangunan dan Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan dan Jembatan 1 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan 1 Program Pengembangan, Pengelolaan, dan Konservasi Sumber Daya Air 1 Program Pembangunan dan Rehabilitasi Sarana Prasarana Gedung Kantor dan Bangunan Umum 1 Program Pembangunan, Pengembangan, Sarana Prasarana Air Minum dan Sanitasi 1 Program Pembinaan dan Pengendalian Jasa Konstruksi 1 Program Pengelolaan Kebersihan dan Pertamanan
2
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja Program Pembangunan dan Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan Program Pengembangan, Pengelolaan, dan Konservasi Sumber Daya Air Program Pembangunan dan Rehabilitasi Sarana Prasarana Gedung Kantor dan Bangunan Umum Program Pembangunan, Pengembangan, Sarana Prasarana Air Minum dan Sanitasi Program Pembinaan dan Pengendalian Jasa Konstruksi Program Pengelolaan Kebersihan dan Pertamanan
1 1 1 1 1
2 2 1 1 1
Program Perencanaan Tata Ruang Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang Program Pembinaan Tata Ruang Program Pelaksanaan Tata Ruang Program Pengelolaan Database dan Sistem Informasi Tata Ruang Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman
3
Program Lingkungan Sehat Permukiman dan Pengembangan Perumahan Program Pembangunan Infrastruktur Perkotaan
1 Program Lingkungan Sehat Permukiman dan Pengembangan Perumahan 1 Program Pembangunan Infrastruktur Perkotaan
SKPD PENGAMPU
Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program Perencanaan Tata Ruang Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang Program Pembinaan Tata Ruang Program Pelaksanaan Tata Ruang Program Pengelolaan Database dan Sistem Informasi Tata Ruang Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman
Jumlah Kegiatan
3 7 2 8 3 1 1 3
1
3 Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman 2 Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman 3 Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman 7 Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman 2 Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman 8 Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman 3 Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman 1 Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman 1 Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman 3 Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman 2 Dinas Pertanahan dan Tata Ruang 2 Dinas Pertanahan dan Tata Ruang 1 Dinas Pertanahan dan Tata Ruang 1 Dinas Pertanahan dan Tata Ruang 1 Dinas Pertanahan dan Tata Ruang
3 Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman 1 Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman
III-11
RPJMD
RKPD
Urusan/Program I
Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar
Urusan/Program/Kegiatan I
PPAS Jumlah Kegiatan
Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar 1 Ketentraman dan Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat 1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran 1 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja 1 Program Peningkatan Wawasan Kebangsaan dan Politik Masyarakat 1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran 1 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja 1 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia SKPD 1 Program Peningkatan Ketentraman dan Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat
Urusan/Program/Kegiatan I
3 2 3 4 3 2 3 1 4
Ketentraman dan Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja Program Peningkatan Wawasan Kebangsaan dan Politik Masyarakat Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia SKPD Program Peningkatan Ketentraman dan Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat
3
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran 1 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja 1 Program Penanggulangan Bencana
2
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja Program Penanggulangan Bencana
5
Sosial
3 Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik 2 Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik 3 Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik 4 Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik 3 Satuan Polisi Pamong Praja 2 Satuan Polisi Pamong Praja 3 Satuan Polisi Pamong Praja 1 Satuan Polisi Pamong Praja 4 Satuan Polisi Pamong Praja
3 Badan Penanggulangan Bencana Daerah 2 Badan Penanggulangan Bencana Daerah 3 Badan Penanggulangan Bencana Daerah 5 Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Sosial
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
3
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran 1 Program Perencanaan. Pengendalian dan Evaluasi Kinerja 1 Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Manusia SKPD 1 Program Perlindungan dan Pemberdayaan Sosial
2
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran Program Perencanaan. Pengendalian dan Evaluasi Kinerja Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Manusia SKPD Program Perlindungan dan Pemberdayaan Sosial
3 1 10
Perencanaan 1 Program Kerjasama Pengembangan IPTEK
SKPD PENGAMPU
Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
3
Jumlah Kegiatan
3 Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 2 Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 3 Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 1 Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 10 Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Perencanaan 2
Program Kerjasama Pengembangan IPTEK
2 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
III-12
RPJMD
RKPD
Urusan/Program I
Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar
Urusan/Program/Kegiatan I
PPAS Jumlah Kegiatan
Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar
Urusan/Program/Kegiatan I
Tenaga Kerja
Jumlah Kegiatan
SKPD PENGAMPU
Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar Tenaga Kerja
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran 1 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja 1 Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Manusia SKPD 1 Program Perlindungan Ketenagakerjaan 1 Program Pengembangan dan Pelatihan Tenaga Kerja Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 1 Program Kesetaraan Gender dan Peningkatan kualitas Hidup dan perlindungan Perempuan dan anak Pangan
3 2
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Manusia SKPD Program Perlindungan Ketenagakerjaan Program Pengembangan dan Pelatihan Tenaga Kerja Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Program Kesetaraan Gender dan Peningkatan kualitas Hidup dan perlindungan Perempuan dan anak Pangan
3 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 2 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
1 Program Pemberdayaan Penyuluhan 1 Program Ketahanan Pangan Daerah Pertanahan
2 2
Program Pemberdayaan Penyuluhan Program Ketahanan Pangan Daerah Pertanahan
2 Dinas Pertanian dan Pangan 2 Dinas Pertanian dan Pangan
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran 1 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja 1 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia SKPD 1 Program Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah 1 Program Pengelolaan Database dan Sistem Informasi Pertanahan Lingkungan Hidup
3 2
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia SKPD Program Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah Program Pengelolaan Database dan Sistem Informasi Pertanahan Lingkungan Hidup
3 Dinas Pertanahan dan Tata Ruang 2 Dinas Pertanahan dan Tata Ruang
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran 1 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja 1 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia SKPD 1 Program Pengelolaan dan Konservasi lingkungan hidup 1 Program Penaatan dan Pengendalian Pencemaran
3 2
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia SKPD Program Pengelolaan dan Konservasi lingkungan hidup Program Penaatan dan Pengendalian Pencemaran
3 Dinas Lingkungan Hidup 2 Dinas Lingkungan Hidup
3 2 3 7
9
2 1 5 1
3 1 3 5
3 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 2 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 3 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 7 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
9 Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
2 Dinas Pertanahan dan Tata Ruang 1 Dinas Pertanahan dan Tata Ruang 5 Dinas Pertanahan dan Tata Ruang 1 Dinas Pertanahan dan Tata Ruang
3 Dinas Lingkungan Hidup 1 Dinas Lingkungan Hidup 3 Dinas Lingkungan Hidup 5 Dinas Lingkungan Hidup
III-13
RPJMD
RKPD
Urusan/Program I
Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar
Urusan/Program/Kegiatan I
PPAS Jumlah Kegiatan
Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil 1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran 1 Program Perencanaan Pengendalian dan Evaluasi Kinerja 1 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia 1 Program Penataan Administrasi Kependudukan 1 Program Administrasi Pencatatan Sipil
Urusan/Program/Kegiatan I
3 2 3 1 10 3
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
SKPD PENGAMPU
Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran Program Perencanaan Pengendalian dan Evaluasi Kinerja Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia Program Penataan Administrasi Kependudukan Program Administrasi Pencatatan Sipil
3 Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 2 Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 3 Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 1 Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 10 Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 3 Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
3
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran
2
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran
1 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja
3
Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja
1 Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Manusia SKPD
2
Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Manusia SKPD
1 Program Penguatan Kelembagaan dan Peningkatan Partisipasi Masyarakat
5
Program Penguatan Kelembagaan dan Peningkatan Partisipasi Masyarakat
1 Program Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
6
Program Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana 1 Program Keluarga Berencana dan Pembinaan Keluarga
Jumlah Kegiatan
8
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Program Keluarga Berencana dan Pembinaan Keluarga
3 Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana 2 Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana 3 Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana 2 Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana 5 Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana 6 Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
8 Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
III-14
RPJMD
RKPD
Urusan/Program I
Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar
Urusan/Program/Kegiatan I
PPAS Jumlah Kegiatan
Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar
I
Perhubungan
Jumlah Kegiatan
SKPD PENGAMPU
Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar Perhubungan
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran 1 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja 1 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia SKPD 1 Program Peningkatan Pelayanan Prasarana Perhubungan 1 Program Peningkatan Keselamatan Transportasi Komunikasi dan Informatika
3 2
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran 1 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja 1 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia SKPD 1 Program Pengembangan Komunikasi, Informatika dan Media Massa Statistik
3 2
1 Program Pengembangan Data/ Informasi/ Statistik
Urusan/Program/Kegiatan
3 2 7 7
3 2 11
2
Persandian
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia SKPD Program Peningkatan Pelayanan Prasarana Perhubungan Program Peningkatan Keselamatan Transportasi Komunikasi dan Informatika
3 Dinas Perhubungan 2 Dinas Perhubungan
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia SKPD Program Pengembangan Komunikasi, Informatika dan Media Massa Statistik
3 Dinas Komunikasi dan Informasi 2 Dinas Komunikasi dan Informasi
Program Pengembangan Data/ Informasi/ Statistik
3 Dinas Perhubungan 2 Dinas Perhubungan 7 Dinas Perhubungan 7 Dinas Perhubungan
3 Dinas Komunikasi dan Informasi 2 Dinas Komunikasi dan Informasi 11 Dinas Komunikasi dan Informasi
2 Dinas Komunikasi dan Informasi
Persandian
1 Program Pengelolaan Persandian Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
1
Program Pengelolaan Persandian Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
1 Dinas Komunikasi dan Informasi
1 Program pelayanan administrasi perkantoran
3
Program pelayanan administrasi perkantoran
1 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran 1 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja 1 Program Peningkatan kualitas Kelembagaan KUMKM 1 Program Peningkatan Pemberdayaan KUMKM
2
3
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja Program Peningkatan kualitas Kelembagaan KUMKM Program Peningkatan Pemberdayaan KUMKM
1 Program Pengembangan Permodalan KUMKM
3
Program Pengembangan Permodalan KUMKM
3 Dinas Koperasi Menengah 2 Dinas Koperasi Menengah 3 Dinas Koperasi Menengah 4 Dinas Koperasi Menengah 3 Dinas Koperasi Menengah 3 Dinas Koperasi Menengah
3 4
dan Usaha Mikro Kecil dan Usaha Mikro Kecil dan Usaha Mikro Kecil dan Usaha Mikro Kecil dan Usaha Mikro Kecil dan Usaha Mikro Kecil
III-15
RPJMD
RKPD
Urusan/Program I
Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar
Urusan/Program/Kegiatan I
PPAS Jumlah Kegiatan
Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar
Urusan/Program/Kegiatan I
Penanaman Modal
Jumlah Kegiatan
SKPD PENGAMPU
Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar Penanaman Modal
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
3
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1 Program Peningkatan Sarana Prasarana Perkantoran 1 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja 1 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia SKPD 1 Program Peningkatan Pelayanan Perijinan
2
3
Program Peningkatan Sarana Prasarana Perkantoran Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia SKPD Program Peningkatan Pelayanan Perijinan
1 Program Pemantauan dan Pengawasan Investasi
2
Program Pemantauan dan Pengawasan Investasi
1 Program Pelayanan Investasi
3
Program Pelayanan Investasi
3 1
Kepemudaan dan Olah Raga
3 Dinas Penanaman Modal Terpadu 2 Dinas Penanaman Modal Terpadu 3 Dinas Penanaman Modal Terpadu 1 Dinas Penanaman Modal Terpadu 3 Dinas Penanaman Modal Terpadu 2 Dinas Penanaman Modal Terpadu 3 Dinas Penanaman Modal Terpadu
dan Perijinan dan Perijinan dan Perijinan dan Perijinan dan Perijinan dan Perijinan dan Perijinan
Kepemudaan dan Olah Raga
1 Program Peningkatan Pembinaan Pemuda dan Olah Raga Kebudayaan
4
Program Peningkatan Pembinaan Pemuda dan Olah Raga Kebudayaan
4 Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran 1 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kerja 1 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia SKPD 1 Program Pengembangan Nilai Budaya 1 Program Pengelolaan Kekayaan Budaya Perpustakaan
3 2
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kerja Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia SKPD Program Pengembangan Nilai Budaya Program Pengelolaan Kekayaan Budaya Perpustakaan
3 Dinas Kebudayaan 2 Dinas Kebudayaan
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran 1 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja 1 Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Manusia SKPD 1 Program Pengembangan Budaya Baca Kearsipan
3 2
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Manusia SKPD Program Pengembangan Budaya Baca Kearsipan
3 Dinas Perpustakaan dan Kearsipan 2 Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
1 Program Peningkatan Pengelolaan Kearsipan
4
Program Peningkatan Pengelolaan Kearsipan
4 Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
4 1 4 3
3 2 4
4 Dinas Kebudayaan 1 Dinas Kebudayaan 4 Dinas Kebudayaan 3 Dinas Kebudayaan
3 Dinas Perpustakaan dan Kearsipan 2 Dinas Perpustakaan dan Kearsipan 4 Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
III-16
RPJMD
RKPD
Urusan/Program I
Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar
Urusan/Program/Kegiatan I
PPAS Jumlah Kegiatan
Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar
Urusan/Program/Kegiatan I
Kelautan dan Perikanan
Jumlah Kegiatan
SKPD PENGAMPU
Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar Kelautan dan Perikanan
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran 1 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja 1 Program Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya 1 Program Peningkatan Produksi Perikanan Tangkap dan Pengendalian Sumber Daya Perikanan dan Kelautan 1 Program Peningkatan Daya Saing Produk Kelautan Perikanan Pariwisata
3 2
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran 1 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja 1 Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Manusia SKPD 1 Program Peningkatan Pemasaran Wisata 1 Program Peningkatan sarana prasarana pariwisata dan pengelolaan daya tarik wisata 1 Program Peningkatan Pemberdayaan Pariwisata Pertanian
3 2
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran 1 Program Perencanaan Pengendalian dan Evaluasi Kinerja 1 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia SKPD 1 Program Peningkatan Produksi dan Mutu Produk Tanaman Pangan 1 Program Peningkatan Produksi dan Mutu Produk Holtikultura 1 Program Peningkatan Produksi dan Mutu Produk Perkebunan 1 Program Peningkatan Produksi dan Pemasaran Hasil Peternakan 1 Program Peningkatan Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet)
3 2
4 4 4
2
3 1 3 2 3
4 2 3 2 2 4 6
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja Program Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya Program Peningkatan Produksi Perikanan Tangkap dan Pengendalian Sumber Daya Perikanan dan Kelautan Program Peningkatan Daya Saing Produk Kelautan Perikanan Pariwisata
3 Dinas Kelautan dan Perikanan 2 Dinas Kelautan dan Perikanan
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Manusia SKPD Program Peningkatan Pemasaran Wisata Program Peningkatan sarana prasarana pariwisata dan pengelolaan daya tarik wisata Program Peningkatan Pemberdayaan Pariwisata Pertanian
3 Dinas Pariwisata 2 Dinas Pariwisata
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran Program Perencanaan Pengendalian dan Evaluasi Kinerja Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia SKPD Program Peningkatan Produksi dan Mutu Produk Tanaman Pangan Program Peningkatan Produksi dan Mutu Produk Holtikultura Program Peningkatan Produksi dan Mutu Produk Perkebunan Program Peningkatan Produksi dan Pemasaran Hasil Peternakan Program Peningkatan Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet)
3 Dinas Pertanian dan Pangan 2 Dinas Pertanian dan Pangan
4 Dinas Kelautan dan Perikanan 4 Dinas Kelautan dan Perikanan 4 Dinas Kelautan dan Perikanan
2 Dinas Kelautan dan Perikanan
3 Dinas Pariwisata 1 Dinas Pariwisata 3 Dinas Pariwisata 2 Dinas Pariwisata 3 Dinas Pariwisata
4 Dinas Pertanian dan Pangan 2 Dinas Pertanian dan Pangan 3 Dinas Pertanian dan Pangan 2 Dinas Pertanian dan Pangan 2 Dinas Pertanian dan Pangan 4 Dinas Pertanian dan Pangan 6 Dinas Pertanian dan Pangan
III-17
RPJMD
RKPD
Urusan/Program I
Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar
Urusan/Program/Kegiatan I
PPAS Jumlah Kegiatan
Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar
Urusan/Program/Kegiatan I
Perdagangan
Jumlah Kegiatan
SKPD PENGAMPU
Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar Perdagangan
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran 1 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja 1 Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur 1 Program Penataan Pasar Tradisional 1 Program Pengembangan Usaha Perdagangan Perindustrian
3 2
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur Program Penataan Pasar Tradisional Program Pengembangan Usaha Perdagangan Perindustrian
3 Dinas Perdagangan 2 Dinas Perdagangan
1 Program Pengembangan Industri Transmigrasi
3
Program Pengembangan Industri Transmigrasi
3 Dinas Perdagangan
1 Program Penempatan Transmigrasi Administrasi Pemerintahan
3
Program Penempatan Transmigrasi Administrasi Pemerintahan
3 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
1 Program Peningkatan BUMD, BUM Desa dan lembaga keuangan 1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran 1 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja 1 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Manusia SKPD 1 Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan KDH/Wakil KDH 1 Program Penataan Peraturan Perundang-undangan
2
Program Peningkatan BUMD, BUM Desa dan lembaga keuangan Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja Program Peningkatan Kapasitas Sumber Manusia SKPD Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan KDH/Wakil KDH Program Penataan Peraturan Perundang-undangan
2 Sekretariat Daerah
1 Program Pengembangan Kapasitas Otonomi Daerah 1 Program Peningkatan Pelayanan Kemasyarakatan
5
Program Pengembangan Kapasitas Otonomi Daerah Program Peningkatan Pelayanan Kemasyarakatan
5 Sekretariat Daerah
1 Program Penataan dan Penguatan Organisasi 1 Program Pelayanan Bantuan Hukum 1 Program Perumusan dan Pengendalian Kebijakan Daerah 1 Program Peningkatan Kualitas Pengadaan Barang/Jasa 1 Program Peningkatan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Daerah
6 4 14
Program Penataan dan Penguatan Organisasi Program Pelayanan Bantuan Hukum Program Perumusan dan Pengendalian Kebijakan Daerah Program Peningkatan Kualitas Pengadaan Barang/Jasa Program Peningkatan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Daerah
6 Sekretariat Daerah 4 Sekretariat Daerah 14 Sekretariat Daerah
3 2 8 7
3 2 3 3 6 7
7
3 3
3 Dinas Perdagangan 2 Dinas Perdagangan 8 Dinas Perdagangan 7 Dinas Perdagangan
3 Sekretariat Daerah 2 Sekretariat Daerah 3 Sekretariat Daerah 3 Sekretariat Daerah 6 Sekretariat Daerah 7 Sekretariat Daerah
7 Sekretariat Daerah
3 Sekretariat Daerah 3 Sekretariat Daerah
III-18
RPJMD
RKPD
Urusan/Program I
Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar
Urusan/Program/Kegiatan I
PPAS Jumlah Kegiatan
Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar 1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran 1 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja 1 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Manusia SKPD 1 Program Pembentukan Peraturan Daerah 1 Program Penganggaran Pembangunan Daerah 1 Program Pengawasan Kebijakan dan Pembangunan Daerah 1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran 1 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja 1 Program Peningkatan Pelayanan Kecamatan 1 Program Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan 1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran 1 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja 1 Program Peningkatan Pelayanan Kecamatan 1 Program Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan 1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran 1 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja 1 Program Peningkatan Pelayanan Kecamatan 1 Program Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintah Kecamatan 1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran 1 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja 1 Program Peningkatan Pelayanan Kecamatan 1 Program Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintah Kecamatan
Urusan/Program/Kegiatan I
4 2 3 2 7 3 4 3 2 3 2 8 3 2 3 2 8 3 2 3 2 8 3 2 3 2 8
Jumlah Kegiatan
SKPD PENGAMPU
Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja Program Peningkatan Kapasitas Sumber Manusia SKPD Program Pembentukan Peraturan Daerah Program Penganggaran Pembangunan Daerah Program Pengawasan Kebijakan dan Pembangunan Daerah Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja Program Peningkatan Pelayanan Kecamatan Program Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja Program Peningkatan Pelayanan Kecamatan Program Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja Program Peningkatan Pelayanan Kecamatan Program Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintah Kecamatan Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja Program Peningkatan Pelayanan Kecamatan Program Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintah Kecamatan
4 Sekretariat DPRD 2 Sekretariat DPRD 3 Sekretariat DPRD 2 Sekretariat DPRD 7 Sekretariat DPRD 3 Sekretariat DPRD 4 Sekretariat DPRD 3 Kecamatan Temon 2 Kecamatan Temon 3 Kecamatan Temon 2 Kecamatan Temon 8 Kecamatan Temon 3 Kecamatan Wates 2 Kecamatan Wates 3 Kecamatan Wates 2 Kecamatan Wates 8 Kecamatan Wates 3 Kecamatan Panjatan 2 Kecamatan Panjatan 3 Kecamatan Panjatan 2 Kecamatan Panjatan 8 Kecamatan Panjatan 3 Kecamatan Galur 2 Kecamatan Galur 3 Kecamatan Galur 2 Kecamatan Galur 8 Kecamatan Galur
III-19
RPJMD
RKPD
Urusan/Program I
Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar
Urusan/Program/Kegiatan I
PPAS Jumlah Kegiatan
Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar 1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran 1 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja 1 Program Peningkatan Pelayanan Kecamatan 1 Program Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintah Kecamatan 1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran 1 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja 1 Program Peningkatan Pelayanan Kecamatan 1 Program Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintah Kecamatan 1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran 1 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja 1 Program Peningkatan Pelayanan Kecamatan 1 Program Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintah Kecamatan 1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran 1 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja 1 Program Peningkatan Pelayanan Kecamatan 1 Program Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintah Kecamatan 1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran 1 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja 1 Program Peningkatan Pelayanan Kecamatan 1 Program Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintah Kecamatan
Urusan/Program/Kegiatan I
3 2 3 2 8 3 2 3 2 8 3 2 3 2 8 3 2 3 2 8 3 2 3 2 8
Jumlah Kegiatan
SKPD PENGAMPU
Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja Program Peningkatan Pelayanan Kecamatan Program Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintah Kecamatan Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja Program Peningkatan Pelayanan Kecamatan Program Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintah Kecamatan Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja Program Peningkatan Pelayanan Kecamatan Program Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintah Kecamatan Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja Program Peningkatan Pelayanan Kecamatan Program Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintah Kecamatan Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja Program Peningkatan Pelayanan Kecamatan Program Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintah Kecamatan
3 Kecamatan Lendah 2 Kecamatan Lendah 3 Kecamatan Lendah 2 Kecamatan Lendah 8 Kecamatan Lendah 3 Kecamatan Sentolo 2 Kecamatan Sentolo 3 Kecamatan Sentolo 2 Kecamatan Sentolo 8 Kecamatan Sentolo 3 Kecamatan Pengasih 2 Kecamatan Pengasih 3 Kecamatan Pengasih 2 Kecamatan Pengasih 8 Kecamatan Pengasih 3 Kecamatan Kokap 2 Kecamatan Kokap 3 Kecamatan Kokap 2 Kecamatan Kokap 8 Kecamatan Kokap 3 Kecamatan Girimulyo 2 Kecamatan Girimulyo 3 Kecamatan Girimulyo 2 Kecamatan Girimulyo 8 Kecamatan Girimulyo
III-20
RPJMD
RKPD
Urusan/Program I
Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar
Urusan/Program/Kegiatan I
PPAS Jumlah Kegiatan
Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar
Urusan/Program/Kegiatan I
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran 1 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja 1 Program Peningkatan Pelayanan Kecamatan 1 Program Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintah Kecamatan 1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran 1 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja 1 Program Peningkatan Pelayanan Kecamatan 1 Program Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintah Kecamatan 1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran 1 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja 1 Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Manusia SKPD 1 Program Peningkatan Pelayanan Kecamatan 1 Program Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintah Kecamatan 1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran 1 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja 1 Program Peningkatan Pelayanan Kelurahan 1 Program Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintahan Kelurahan Pengawasan
3 2
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran 1 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja 1 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia SKPD 1 Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal
3 2
3 2 8 3 2 3 2 8 3 2 3 1 2 8 3 2 3 1 9
3 2 8
Jumlah Kegiatan
SKPD PENGAMPU
Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja Program Peningkatan Pelayanan Kecamatan Program Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintah Kecamatan Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja Program Peningkatan Pelayanan Kecamatan Program Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintah Kecamatan Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Manusia SKPD Program Peningkatan Pelayanan Kecamatan Program Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintah Kecamatan Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja Program Peningkatan Pelayanan Kelurahan Program Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintahan Kelurahan Pengawasan
3 Kecamatan Nanggulan 2 Kecamatan Nanggulan
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia SKPD Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal
3 Inspektorat Daerah 2 Inspektorat Daerah
3 Kecamatan Nanggulan 2 Kecamatan Nanggulan 8 Kecamatan Nanggulan 3 Kecamatan Samigaluh 2 Kecamatan Samigaluh 3 Kecamatan Samigaluh 2 Kecamatan Samigaluh 8 Kecamatan Samigaluh 3 Kecamatan Kalibawang 2 Kecamatan Kalibawang 3 Kecamatan Kalibawang 1 Kecamatan Kalibawang 2 Kecamatan Kalibawang 8 Kecamatan Kalibawang 3 Kelurahan Wates 2 Kelurahan Wates 3 Kelurahan Wates 1 Kelurahan Wates 9 Kelurahan Wates
3 Inspektorat Daerah 2 Inspektorat Daerah 8 Inspektorat Daerah
III-21
RPJMD
RKPD
Urusan/Program I
Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar
Urusan/Program/Kegiatan I
PPAS Jumlah Kegiatan
Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar
Urusan/Program/Kegiatan I
Perencanaan
Jumlah Kegiatan
SKPD PENGAMPU
Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar Perencanaan
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
3
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran 1 Program Perencanaan, Pengendalian, dan Evaluasi Kinerja 1 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia SKPD 1 Program Perencanaan Pembangunan Daerah
2
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran Program Perencanaan, Pengendalian, dan Evaluasi Kinerja Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia SKPD Program Perencanaan Pembangunan Daerah
3 2 23
Keuangan
3 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 2 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 3 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 2 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 23 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Keuangan
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran 1 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja 1 Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Manusia SKPD 1 Program Peningkatan Pengelolaan Anggaran dan Kualitas Kebijakan Pengelolaan Keuangan 1 Program Peningkatan Pengelolaan Perbendaharaan 1 Program Peningkatan Penerapan Akuntansi dan Pelaporan 1 Program Peningkatan Penerimaan Pajak Daerah 1 Program Peningkatan Pendapatan Daerah 1 Program Peningkatan Pengelolaan Asset Daerah Kepegawaian
3 2
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Manusia SKPD Program Peningkatan Pengelolaan Anggaran dan Kualitas Kebijakan Pengelolaan Keuangan Program Peningkatan Pengelolaan Perbendaharaan
3 Badan Keuangan dan Aset Daerah 2 Badan Keuangan dan Aset Daerah
Program Peningkatan Penerapan Akuntansi dan Pelaporan Program Peningkatan Penerimaan Pajak Daerah Program Peningkatan Pendapatan Daerah Program Peningkatan Pengelolaan Asset Daerah Kepegawaian
5 Badan Keuangan dan Aset Daerah
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
3
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran 1 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja 1 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia SKPD 1 Program Pendayagunaan Aparatur
2
5
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia SKPD Program Pendayagunaan Aparatur
1 Program Pengembangan Aparatur
6
Program Pengembangan Aparatur
1 Program Pembinaan dan Pelayanan Aparatur
5
Program Pembinaan dan Pelayanan Aparatur
3 Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan 2 Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan 3 Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan 1 Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan 5 Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan 6 Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan 5 Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan
3 1 5 6 5 7 4 6
3 1
3 Badan Keuangan dan Aset Daerah 1 Badan Keuangan dan Aset Daerah 5 Badan Keuangan dan Aset Daerah 6 Badan Keuangan dan Aset Daerah
7 Badan Keuangan dan Aset Daerah 4 Badan Keuangan dan Aset Daerah 6 Badan Keuangan dan Aset Daerah
III-22
3.6
Kebijakan yang Berkaitan dengan Gaji PNS/ DPRD Pengalokasian gaji pokok, tunjangan PNS struktural/fungsional, tunjangan gaji ketiga belas dan keempat belas PNSD dan penghasilan lainnya yang sesuai dengan ketentuan undang-undang yang berlaku. Belanja pegawai (belanja gaji) ini dihitung menggunakan angka realisasi gaji bulan Juni Tahun 2016 ditambah accres 1,5%, sedangkan penghitungan tunjangan beras memakai angka sebelum kenaikkan. Belanja
representasi DPRD
dan
pimpinan
DPRD
serta
operasional
Kepala
Daerah/Wakil Kepala Daerah dihitung sesuai dengan ketentuan mengenai besarnya penghasilan dan penerimaan pimpinan/anggota DPRD yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan. Anggaran belanja pegawai tersebut selain gaji dan tunjangan PNS daerah, meliputi gaji dan tunjangan Kepala Daerah, Wakil Kepala Daerah dan DPRD, BPOP Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah, BPOP DPRD, Tunjangan komunikasi intensif DPRD, BP PBB, tambahan penghasilan PNS guru dan non guru tamsil bahaya radiasi, sertifikasi guru , dan juga sudah termasuk tunjangan kesejahteraan pegawai, insentif pajak dan retribusi daerah, iuran jaminan kecelakaan, iuran jamiman kematian dan subsidi iuran Askes PNS.
III-23
BAB IV KEBIJAKAN PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN DAERAH
4.1 Pendapatan Daerah 4.1.1. Kebijakan Perencanaan Pendapatan Daerah yang akan dilakukan pada Tahun Anggaran 2017 Kebijakan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo dalam perencanaan pendapatan daerah akan diutamakan pada pos-pos pendapatan yang dilakukan oleh lembaga milik daerah yang bergerak dalam bidang usaha, antara lain melalui optimalisasi dan efisiensi kinerja badan usaha milik daerah, dengan mempertimbangkan peningkatan yang lebih realistis dalam usahanya. Sementara pendapatan melalui pos-pos pendapatan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat akan dilakukan melalui intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan. Pendapatan Transfer, masih menjadi andalan utama pendapatan daerah untuk tahun anggaran 2017 yang mencapai persentase sebesar 80,58%. Sementara untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar 14,24% dan Lain–lain Pendapatan Daerah Yang Sah sebesar 5,18%. 4.1.2. Target Pendapatan Daerah Pendapatan daerah pada Tahun Anggaran 2017 diprediksikan akan mencapai sebesar Rp1.374.641.833.684,62 Pendapatan daerah tersebut bila dibandingkan dengan APBD Tahun Anggaran 2016 mengalami penurunan sebesar 3,77%. Pendapatan daerah terdiri dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp195.749.014.234,59,Pendapatan transfer sebesar Rp1.107.731.572.000,- dan Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah sebesar Rp71.161.247.450,03. Terjadinya penurunan pendapatan daerah tahun 2017 dibandingkan dengan APBD tahun 2016 dikarenakan adanya penurunanan
di
komponen
penerimaan.
Dibandingkan
dengan
tahun
2016
Pendapatan Transfer terjadi penurunan sebesar 4,69% dan Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah turun sebesar 24,20% untuk Pendapatan Asli Daerah terjadi kenaikan sebesar 13,52%. Secara rinci pendapatan daerah tersebut disajikan dalam Tabel 4.1 sebagai berikut.
IV - 1
Tabel 4.1. Realisasi dan Target Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2014 – 2017 REALISASI
REALISASI
APBD 2014
APBD 2015
1.120.601.437.491,66
Pendapatan Asli Daerah Pendapatan Transfer
KELOMPOK PENDAPATAN
TARGET APBD 2016Murni
TARGET APBD 2017
1.227.460.074.169,37
1.428.564.823.405,71
1.374.641.833.684,62
158.800.588.703,19
170.807.727.961,34
172.434.611.253,16
195.749.014.234,59
881.200.453.952,00
968.788.325.100,00
1.162.246.698.220,00
1.107.731.572.000,00
Lain-Lain 80.600.394.836,47 87.864.021.108,03 Pendapatan Daerah Yang Sah Sumber data: DPPKA Kabupaten Kulon Progo, 2016
93.883.513.932,55
71.161.247.450,03
PENDAPATAN DAERAH
4.1.2.1 Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pada tahun 2017 Pendapatan Asli Daerah (PAD) diprediksi mengalami kenaikan sebesar 13,52% dibandingkan dengan penerimaan tahun 2016. Pada tahun 2016 penerimaan PAD sebesar Rp172.434.611.253,16 dan diprediksikan pada tahun 2017 naik menjadi Rp 195.749.014.234,59. Dari empat komponen pembentukan PAD yakni Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan, dan Lain Lain pendapatan Asli Daerah Yang Sah diprediksi semuanya mengalami kenaikan. Pajak Daerah pada tahun 2017 mengalami kenaikkan sebesar 50,32% dibandingkan dengan penerimaan tahun 2016. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan pada tahun 2017 diproyeksikan sebesar Rp13.806.411.232,81 atau mengalami kenaikan sebesar 5,91% bila dibandingkan pada APBD tahun 2016. Hasil Retribusi Daerah pada tahun 2017 mengalami kenaikkan sebesar 30% dibandingkan dengan penerimaan tahun 2016. Kenaikkan tersebut disebabkan karena adanya kenaikkan yang cukup besar di retribusi pelayanan kesehatan Rumah Sakit Umum sebesar 41,69%, retribusi pelayanan persampahan/kebersihan sebesar 20,62%, retribusi pelayanan parkir di tepi jalan umum sebesar 44,74%, retribusi pengujian kendaraan bermotor sebesar 12,62%, retribusi pengendalian menara telekomunikasi yang pada tahun 2016 belum ada target penerimaan, akan tetapi di tahun 2017 ini ditargetkan sebesar Rp 59.148.805,00 dan retribusi tempat rekreasi dan olah raga naik sebesar 60,93%. Disamping hal tersebut juga terjadi penurunan yang sangat tajam yakni di retribusi pelayanan pasar sebesar 5,42% yang diakibatkan dari terbakarnya pasar Bendungan, retribusi terminal turun sebesar 68,22% karena ditariknya kewenangan pengelolaan terminal Wates ke Propinsi DIY, dan retribusi IV - 2
perijinan tertentu turun sebesar 12,09% disebabkan karena tahun 2016 diprediksikan adanya pemasukkan dari izin mendirikan bangunan untuk bandara, sedangkan untuk tahun 2017 hanya ditargetkan dari reguler saja. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah mengalami kenaikkan sebesar 0,63% dibandingkan dengan tahun 2016. Adapun penjabaran lebih rinci Pendapatan Asli Daerah dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut. Tabel 4.2. Realisasi danTarget Pendapatan Asli Daerah Tahun Anggaran 2014-2017 KELOMPOK PENDAPATAN Pendapatan asli daerah Pajak daerah Retribusi daerah Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah
REALISASI
REALISASI
TARGET APBD 2016-Murni
TARGET APBD 2017
APBD 2014 158.818.431.853,19
APBD 2015 170.822.326.558,34
172.434.611.253,16
195.749.014.234,59
21.174.628.265,00 5.700.617.936,00
25.528.089.698,50 6.965.714.003,25
37.289.400.688,36 10.248.938.700,00
56.053.039.593,79 13.323.356.645,00
10.176.928.233,90
10.534.500.875,11
13.035.451.528,81
13.806.411.232,81
121.766.257.418,29
127.794.021.981,48
111.860.820.335,99
112.566.206.762,99
Sumber data : DPPKA Kabupaten Kulon Prog, 2016
a. Hasil Pajak Daerah Pendapatan Pajak Daerah Tahun 2017 diproyeksikan mengalami kenaikan sebesar 50,32% jika dibanding target tahun 2016, penerimaan di tahun 2016 sebesar Rp37.289.400.688,36 dan tahun 2017 menjadi Rp56.053.039.593,79. Kenaikan tersebut berasal dari prediksi pendapatan BPHTB yang sebagian besar dari pembebasan lahan bandara yaitu naik sebesar 102,54% dan prediksi kenaikan pajak penerangan jalan sebesar 11,49%. Disisi lain terjadi penurunan di sektor lain yang disebabkan karena penurunan penerimaan dari hasil pajak hotel sebesar 64,67%, pajak hiburan turun sebesar 68,09% dan pajak reklame turun sebesar 22,31%. Penurunan dari hasil pajak daerah ini merupakan dari dampak dibangunnya bandara di Kecamatan Temon, hal tersebut karena sebagian besar hotel, dan tempat hiburan terletak di Pantai Glagah, Kecamatan Temon. Target dan realisasi penerimaan Hasil Pajak Daerah pada tahun 2014 - 2017 secara terperinci dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut ini.
IV - 3
Tabel 4.3 Realisasi dan Target Pendapatan Pajak Daerah Tahun Anggaran 2014-2017
KELOMPOK PENDAPATAN
REALISASI
REALISASI
APBD 2014
APBD 2015
TARGET APBD 2016-Murni
TARGET APBD 2017
HASIL PAJAK DAERAH Pajak Hotel
21.171.477.417,00
25.526.938.958,50
37.289.400.688,36
56.053.039.593,79
76.604.150,00
77.156.500,00
101.900.000,00
36.000.000,00
Pajak Restoran
795.137.559,00
944.144.425,50
815.015.997,98
947.272.749,16
6.796.000,00
42.027.808,00
34.478.500,00
11.002.425,00
542.747.676,00
408.329.987,00
551.116.723,46
428.160.323,85
5.786.846.889,00
6.790.722.592,00
6.457.707.598,30
7.200.000.000,00
687.777.220,00
1.000.049.663,00
859.215.201,60
902.175.961,68
Pajak Parkir
15.181.100,00
20.255.200,00
20.494.485,00
21.519.209,25
Pajak Air Tanah
10.244.364,00
13.175.664,00
11.315.000,00
22.335.816,42
10.105.112.159,00
11.131.934.094,00
11.617.860.770,00
12.350.040.868,14
5.091.143.025,00
16.820.296.412,02
34.134.532.240,29
Pajak Hiburan Pajak Reklame Pajak Penerangan Jalan Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan
Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan
Bea Perolehan Hak 3.145.030.300,00 Atas Tanah dan Bangunan Sumber data : DPPKA Kabupaten Kulon Prog, 2016
b. Hasil Retribusi Daerah Hasil retribusi daerah dari tahun 2014 menunjukkan trend yang meningkat dan pada Tahun Anggaran 2017 diproyeksikan naik sebesar 30% bila dibandingkan dengan APBD
tahun
2016.
Tahun
2016
diproyeksikan
penerimaannya
sebesar
Rp10.248.938.700,00 dan pada tahun 2017 diproyeksikan penerimaannya sebesar Rp13.323.356.645,00. Adapun sumber penerimaan dari hasil retribusi daerah meliputi retribusi jasa umum, retribusi jasa usaha dan retribusi perijinan tertentu. Kondisi tahun 2017 walaupun naik penerimaannya akan tetapi ada komponen yang penurunannya sebesar 12,09% yakni untuk retribusi perijinan tertentu dimana penerimaan tahun 2016 diproyeksikan Rp2.259.784.000,00 dan tahun 2017 hanya diproyeksikan sebesar Rp1.986.631.000,00 Penurunan Hasil Retribusi Perijinan tertentu disebabkan tahun 2016 diproyeksikan adanya pembayaran ijin mendirikan bangunan untuk bandara pabrik pasir besi dan kawasan industri, sementara tahun 2017 hanya yang regular saja. Secara rinci target retribusi pada tahun 2016 dapat dilihat pada Tabel 4.4 sebagai berikut.
IV - 4
Tabel 4.4 Realisasi dan Target Hasil Retribusi Daerah Tahun Anggaran 2014-2017 REALISASI
REALISASI
APBD 2014
APBD 2015
TARGET APBD 2016
TARGET APBD 2017
HASIL RETRIBUSI DAERAH
5.700.617.936,00
6.965.714.003,25
10.248.938.700,00
13.323.356.645,00
Retribusi Jasa Umum
2.488.082.903,00
3.354.452.868,00
5.147.080.700,00
7.396.652.645,00
Retribusi Jasa Usaha
2.480.041.175,00
3.008.194.000,00
2.842.074.000,00
3.940.073.000,00
2.259.784.000,00
1.986.631.000,00
KELOMPOK PENDAPATAN
Retribusi Perijinan 732.493.858,00 603.067.135,25 Tertentu Sumber data : DPPKA Kabupaten Kulon Progo, 2016
c. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan yang pada 2016 diproyeksikan sebesar Rp13.035.451.528,81 untuk penerimaan tahun 2017 diproyeksikan sebesar Rp13.806.411.232,81 atau mengalami kenaikan sebesar 5,91% bila dibandingkan pada APBD tahun 2016. Kenaikan terbesar pada komponen Bagian Laba Atas Penyertaan Modal pada Bank Pembangunan Daerah Provinsi DIY sebesar 12,49%, kemudian dikuti oleh PT. Selo Adikarto sebesar 4,43% dan Perusahaan Milik Pemerintah/BUMD pada Bank Pasar sebesar 2,56%. Sedangkan dari PB Aneka Usaha bagi hasilnya mengalami penurunan sebesar 55,76%, jika dibandingkan dengan tahun 2016. Hal tersebut disebabkan karena pada prediksi tahun 2017, pendapatan yang diperoleh dari operasional tahun 2016, untuk tahun tersebut berdasar hasil pemeriksaan kantor pajak masih menanggung beban pajak tahun 2010 s.d. 2014 dan digunakan juga untuk pembayaran pajak tahun 2015. Adapun rincian dari hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan dapat dilihat pada Tabel 4.5 sebagai berikut. Tabel 4.5 Realisasi dan Target Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang DipisahkanTahun Anggaran 2014-2017 KELOMPOK PENDAPATAN HASIL PENGELOLAAN KEKAYAAN DAERAH YANG DIPISAHKAN Bagian Laba Atas Penyertaan Modal pada Perusahaan Milik Daerah/BUMD PD BPR Bank Pasar PB Aneka Usaha (SPBU Wates) PT. Selo Adikarto Bank Pembangunan Daerah Provinsi DIY BUKP
REALISASI
REALISASI
APBD 2014 10.176.928.233,90
APBD 2015 10.534.500.875,11
TARGET APBD 2016
TARGET APBD 2017
13.035.451.528,81
13.806.411.232,81
10.176.928.233,90
10.534.500.875,11
13.035.451.528,81
13.806.411.232,81
2.486.988.597,00
2.985.845.601,00
3.360.988.714,00
3.447.149.500,00
251.957.133,00
337.343.633,50
464.961762,00
205.714.674,00
1.656.575.939,00 5.713.983.775,68
7.130.490.884,32
2.423.481.600,00 6.696.957.048,00
2.530.831.087,00 7.533.653.567,00
67.422.789,22
80.820.756.29
89.062.404,81
89.062.404,81
Sumber data : DPPKA Kabupaten Kulon Progo, 2016
IV - 5
d. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah Prediksi Lain-lain PAD yang Sah
Tahun
Anggaran
2017
sebesar
Rp112.566.206.762,99 atau mengalami kenaikkan sebesar 0,63% bila dibandingkan dengan APBD tahun 2016. Rincian dari Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah dapat dilihat pada Tabel 4.6 sebagai berikut.
Tabel 4.6 Realisasi dan Target Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah Tahun Anggaran 2014-2017 KELOMPOK PENDAPATAN
REALISASI
REALISASI
APBD 2014 121.766.257.418,29
APBD 2015 127.794.021.981,48
LAIN-LAIN PAD YANG SAH Hasil Penjualan Aset 757.433.000,00 806.154.000,00 Daerah Yang Tidak Dipisahkan Penerimaan Jasa 50.402.875,00 133.433.571,00 Giro Pendapatan Bunga 12.267.153.570,14 16.698.042.855,01 deposito Pendapatan Denda 0,00 0,00 Atas Keterlambatan Pekerjaan Pendapatan Denda 122.741.072,02 399.778.149,00 Pajak Pendapatan Denda 238.931.578,00 252.434.879,00 Retribusi Pendapatan dari 230.896.696,00 2.641.201.287,52 Pengembalian Hasil dari 330.778.650,00 572.146.616,00 pemanfaatan kekayaan daerah (Pengelolaan Barang Milik Daerah) Pendapatan dari 106.413.476.914,62 104.115.696.250,60 Badan Layanan Umum Daerah (BLUD –RSUD dan UPTD Puskesmas) Lain-lain PAD yang 1.094.204.067,01 1.945.111.283,00 sah Lainnya Pendapatan Dari 64.963.995,50 80.023.080,35 Pengelolaan BUKP Pendapatan Bunga 195.275.000,00 150.000.000,00 Penguatan Modal Sumber data : DPPKA Kabupaten Kulon Progo, 2016
TARGET APBD 2016-Murni
TARGET APBD 2017
111.860.820.335,99
112.566.206.762,99
133.640.000,00
101.640.000,00
127.392.336,00
127.392.336,00
9.952.895.560,00
9.952.895.000,00
-
-
-
-
-
-
-
-
110.760.375,00
195.497.012,00
101.373.083.450,00
102.100.733.800,00
-
-
88.048.614,99
88.048.614,99
75.000.000,00
4.1.2.2 Pendapatan Transfer Dalam rangka pelaksanaan desentralisasi penyelenggaraan pemerintahan daerah, sesuai dengan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, kepada daerah diberikan dana perimbangan melalui APBN yang bersifat transfer dengan prinsip money follows program. Pendapatan Transfer terdiri dari Dana Perimbangan, Dana Insentif Daerah IV - 6
dan Dana Desa. Salah satu tujuan pemberian dana transfer tersebut dimaksudkan untuk mengurangi kesenjangan fiskal antara pemerintah dengan daerah dan antar daerah, serta meningkatkan kapasitas daerah dalam menjalankan pemerintahan dan menggali potensi ekonomi daerah. Berdasarkan informasi resmi dari Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan pada tanggal 2 November 2016 tentang Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun Anggaran 2017, disebutkan bahwa dana transfer untuk Kabupaten Kulon Progo terdiri dari alokasi Dana Perimbangan, Dana Insentif Daerah dan Dana Desa. Dana Perimbangan di Kabupaten Kulon Progo pada Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp979.214.025,00. Dana perimbangan
apabila dibandingkan dengan APBD tahun
2016 terjadi penurunan 7,84%. Dana Perimbangan terdiri dari Dana Transfer Umum dan Dana Transfer Khusus.
Komponen yang mengalami penurunan adalah Dana
Transfer Khusus yaitu turun sebesar 27,19%. Sedangkan pendapatan Dana Transfer Umum tidak terjadi kenaikan yang signifikan yaitu sebesar Rp3.149.304.000,00 atau 0,42% dibanding tahun 2016. Jumlah penerimaan Dana Transfer Khusus tahun 2017 jika dibandingkan dengan tahun 2016 terjadi penurunan sebesar 27,19% atau Rp86.437.377.220,00 dari Rp317.910.881.220,00 menjadi Rp231.473.504.000,00. Dana Insentif Daerah dan Dana Desa pada tahun sebelumnya merupakan bagian dari Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah. Pada tahun 2017 dana-dana tersebut merupakan komponen Dana Transfer. Jika dibandingkan dengan tahun 2016 Pada tahun 2017 alokasi Dana Insentif Daerah sebesar Rp50.890.070.000,00 atau mengalami
kenaikan
sebesar
29,71%
atau
sebesar
Rp11.657.1999.000,00,
sedangkan alokasi Dana Desa sebesar Rp77.627.477.000,00 dibandingkan dengan mengalami kenaikan sebesar 28,29% atau naik sebesar Rp17.115.748.000,00. Rincian Pendapatan Transfer dapat dilihat dalam Tabel 4.7 sebagai berikut. Tabel. 4.7 Target dan Realisasi Pendapatan Transfer Tahun Anggaran 2014–2017 KELOMPOK PENDAPATAN PENDAPATAN TRANSFER Dana Perimbangan Dana Insentif Daerah Dana Desa
REALISASI
REALISASI
APBD 2014
APBD 2015
TARGET APBD 2016
TARGET APBD 2017
708.270.656.952,00
793.510.409.100,00
1.162.246.698.220,00
1.107.731.572.000,00
708.270.656.952,00
729.998.680.100,00
1.062.502.098.220,00
979.214.025.000,00
-
3.000.000.000,00
39.232.871.000,00
50.890.070.000,00
-
26.948.074.000,00
60.511.729.000,00
77.627.477.000,00
Sumber data : DPPKA Kabupaten Kulon Progo, 2016
IV - 7
a. Dana Perimbangan 1) Dana Transfer Umum (1)
Dana Bagi Hasil Dana Bagi Hasil merupakan bagian dari dana perimbangan untuk mengatasi masalah ketimpangan vertikal (antara Pusat dan Daerah) yang dilakukan melalui pembagian hasil dari sebagian penerimaan perpajakan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Penghasil. Komponen Dana Bagi Hasil terdiri dari Bagi Hasil Pajak dan Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam Dana Bagi Hasil Pajak terdiri dari Bagi Hasil Pajak Penghasilan Orang Pribadi; Bagi Hasil Dari Pajak Bumi Dan Bangunan; dan Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau. Dana Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam terdiri dari Bagi Hasil Dari Iuran Hak Pengusaha Hutan,Bagi Hasil Dari Iuran Tetap (Land Rent), dan Bagi Hasil Dari Pungutan Hasil Perikanan. Untuk
tahun
2017
Rp29.250.013.000,00
pendapatan atau
dari
mengalami
Dana
kenaikan
Bagi
Hasil
sebesar
sebesar
12,07%
bila
dibandingkan dengan APBD tahun 2016. (2)
Dana Alokasi Umum (DAU) Dana Alokasi Umum merupakan dana transfer yang dialokasikan dengan tujuan untuk pemerataan kemampuan keuangan antar daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi dan dimaksudkan untuk meminimalkan ketimpangan fiskal antar daerah. Alokasi DAU yang sebesar Rp718.490.508.000,00, angka tersebut sama dengan alokasi APBD Tahun 2016.
2) Dana Transfer Khusus Dana Transfer Khusus merupakan dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah sesuai dengan prioritas nasional. Dana Transfer Umum terdiri dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik dan DAK Non Fisik. Tujuan DAK yaitu untuk membantu daerah tertentu dalam mendanai kebutuhan sarana dan prasarana pelayanan dasar masyarakat, mendorong percepatan pembangunan daerah, dan pencapaian sasaran prioritas nasional.
IV - 8
(1) Dana Alokasi Khusus Fisik Pendapatan DAK Fisik tahun 2017 sebesar Rp94.257.000.000,00, jika dibandingkan dengan tahun 2016 mengalami penurunan sebesar 2,76%. Komponen DAK Fisik terdiri dari DAK Reguler dan DAK Penugasan. Bidang penyelenggaran DAK reguler terdiri dari : (a) Bidang Pendidikan; (b) Bidang Kesehatan; (c) Bidang Kelautan dan Perikanan; (d) Bidang Pertanian; (e) Bidang Perumahan dan Permukiman; (d) Bidang Sentra Industri kecil dan Menengah; dan (e) Bidang Pariwisata. Alokasi DAK untuk (a) Bidang Perumahan, Air Minum, dan Sanitasi d) Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan; (e) Bidang Sarana Prasarana Perdagangan; (f) Bidang Transportasi; dan (g) Sarana dan Prasarana Penunjang yang semula mendapat alokasi DAK Fisik pada tahun 2016, pada tahun 2017 ini tidak mendapatkan alokasi tersebut. Alokasi Dana Alokasi Khusus Penugasan terdiri dari: (a) Bidang Jalan; (b) Bidang Pasar; dan (c) Bidang Irigasi Untuk alokasi bidang jalan untuk pendukung konektivitas mendapatkan alokasi sebesar Rp21.595.000.000,00, bidang pasar sebesar Rp2.055.000.000,00 dan bidang
irigasi
untuk
pendukung
kedaulatan
pangan
sebesar
Rp4.722.000.000,00. Secara rinci Dana Alokasi Khusus Fisik pada tahun 2016 dan 2017 dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel. 4.8 Rincaian Dana Alokasi Khusus Fisik Tahun Anggaran 2016–2017
KELOMPOK PENDAPATAN Dana Alokasi Khusus Fisik
TARGET APBD 2016
TARGET APBD 2017
96.931.270.000,00
94.257.000.000,00
Bidang Pendidikan Bidang Kesehatan Bidang Perumahan, Air Minum dan Sanitasi Bidang Kelautan dan Perikanan
1.360.540.000,00 7.563.620.000,00 279.620.000,00 394.530.000,00
11.208.000.000,00 37.653.000.000,00 1.888.000.000,00
Bidang Pertanian Bidang Lingkungan Hidupdan Kehutanan
1.208.030.000,00 555.950.000,00
2.593.000.000,00 -
DAK Reguler
IV - 9
KELOMPOK PENDAPATAN
TARGET APBD 2016
TARGET APBD 2017
Bidang Sarana Perdagangan
730.920.000,00
-
Bidang Transportasi
255.770.000,00
-
19.996.110.000,00
-
Bidang Perumahan dan Permukiman
-
8.873.000.000,00
Bidang Sentra Industri Kecil dan Menengah
-
770.000.000,00
Bidang Pariwisata
-
2.900.000.000,00
Bidang Jalan
-
21.595.000.000,00
Bidang Pasar
-
2.055.000.000,00
-
4.722.000.000,00
64.586.180.000,00
-
Bidang Sarana dan Prasarana Penunjang
DAK Penugasan
Bidang irigasi DAK Infrastruktur Publik Daerah
Sumber : DPPKA Kab. Kulon Progo, 2016
(2) Dana Alokasi Khusus Non Fisik Pendapatan DAK Non Fisik tahun 2017 sebesar Rp137.216.504.000,00 hal tersebut jika dibandingkan dengan 2016 turun sebesar 37,91%. Rincian Alokasi untuk DAK Non Fisik sebagai berikut. (a) Bantuan Operasional Penyelenggaraan PAUD. (b) Tunjangan Profesi Guru PNSD. (c) Dana Tambahan Penghasilan Guru PNSD. (d) Bantuan Operasional Untuk Kesehatan Dan Keluarga Berencana. (e) Dana Pelayanan Administrasi Kependudukan. Rincian Dana Alokasi Khusus Non Fisik tahun 2017 dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut ini. Tabel. 4.9 Rincian Dana Alokasi Khusus Non Fisik Tahun Anggaran 2016–2017
KELOMPOK PENDAPATAN
TARGET APBD 2016
Dana Alokasi Khusus Non Fisik Bantuan Operasional Penyelenggaraan PAUD Tunjangan Profesi Guru PNSD Dana Tambahan Penghasilan Guru PNSD Bantuan Operasional Kesehatan dan KB Dana Peningkatan Pengelolaan Koperasi, UKM, Ketenagakerjaan Dana Pelayanan Administrasi Kependudukan
TARGET APBD 2017
220.979.611.220,00
137.216.504.000,00
10.116.000.000,00
12.227.400.000,00
197.361.312.000,00 1.147.500.000,00 8.300.359.220,00 4.054.440.000,00
109.430.179.000,00 2.340.000.000,00 12.055.612.000,00 -
-
1.163.313.000,00
Sumber : DPPKA Kab. Kulon Progo, 2016
IV - 10
b. Dana Insentif Daerah Dana Insentif Daerah (DID) akan dialokasikan kepada daerah tertentu dengan mempertimbangkan kriteria tertentu, yang dimaksud dengan kriteria tertentu adalah daerah yang berprestasi antara lain daerah yang sudah melaksanakan fungsi pelayanan masyarakat dengan baik dan mendapatkan Opini WTP dan WDP dari BPK atas LKPD, dan daerah yang menetapkan APBD tepat waktu. Pendapatan DID pada tahun 2017 yaitu jika dibandingkan dengan tahun 2016 mengalami kenaikan sebesar 29,29%. Dana Insentif Daerah Tahun 2016 sebesar Rp39.232.871.000,00 dan tahun 2017 sebesar Rp50.890.070.000,00. c. Dana Desa Tujuan penggunaan Dana Desa yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan dan pemerataan pembangunan desa melalui peningkatan pelayanan publik di desa, memajukan perekonomian desa, mengatasi kesenjangan pembangunan antar desa serta memperkuat masyarakat desa sebagai subjek dari pembangunan. Penerimaan Dana Desa tahun 2017 meningkat 28,29% dari tahun 2016, pada tahun 2016 sebesar Rp60.511.729.000,00 menjadi sebesar Rp77.627.477.000,00.
4.1.2.3 Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Penerimaan Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah merupakan pendapatan yang tidak termasuk dalam Pendapatan Asli Daerah maupun Dana Perimbangan. Bagian dari Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah untuk Tahun Anggaran 2017 diperoleh dari Pendapatan Hibah, Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya dan Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya. Pada tahun 2017 diproyeksikan mengalami penurunan sebesar 24,20% dibanding prediksi Tahun 2016. Besaran angka dari Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah dapat dilihat dalam Tabel 4.9 sebagai berikut. Tabel. 4.10 Target dan Realisasi Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Tahun Anggaran 2014 - 2017 URAIAN LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH Pendapatan Hibah
Realisasi APBD 2014 80.600.391.836,47
Realisasi APBD 2015 87.864.021.108,03
TARGET APBD 2016-Murni 93.883.513.932,55
TARGET APBD 2017 71.161.247.450,03
4.164.459.543,00
2.546.089.202,00
1.250.000.000,00
2.249.215.544,00
68.912.031.906,03
64.434.030.932,55
68.912.031.906,03
16.405.900.000,00
28.199.483.000,00
0,00
Bagi Hasil Pajak dari 52.800.817.293,47 Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya Bantuan Keuangan dari 23.635.118.000,00 Provinsi atau Pemda lainnya Sumber data : DPPKA Kabupaten Kulon Progo, 2016
IV - 11
4.1.3 Upaya-upaya Daerah Dalam Mencapai Target Pendapatan Daerah 4.1.3.1 Pendapatan Asli Daerah Berbagai upaya dilakukan untuk mewujudkan terpenuhinya target pendapatan 2017. Untuk peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) diupayakan dengan melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi terhadap sumber-sumber PAD. Intensifikasi lebih dikaitkan
dengan
usaha
untuk
melakukan
pungutan
secara
intensif
dan
mengoptimalkan sumber-sumber pendapatan. Kegiatan yang dilakukan dalam inetnsifikasi diantaranya yaitu memperbaiki data perpajakan dengan melakukan pendataan ulang dan pendataan baru bagi pembayar pajak dan retribusi daerah; dan melakukan
penyuluhan
untuk
meningkatkan
kesadaran
dalam
membayar
pajak/retribusi daerah. Upaya-upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Kulon Progo untuk memenuhi target PAD diantara lain melalui: a. melakukan penjaringan objek dan wajib pajak serta objek dan wajib retribusi daerah guna meperoleh data perpajakan yang terbaru; b. mengintensifkan penagihan pajak dan retribusi daerah; c. melaksanakan perbaikan sistem pelayanan dan penyederhanaan mekanisme perpajakan daerah; d. meningkatkan pelayanan terhadap wajib pajak dan retribusi daerah untuk menuju pelayanan prima; e. memperbaiki
fasilitas-fasilitas
obyek
retribusi
melalui
berbagai
perbaikan
infrastruktur pendukung obyek retribusi; f.
melakukan penyesuaian retribusi melalui peninjauan terhadap Peraturan Daerah.
g. memperbaiki kinerja dan efisiensi manajemen pada badan usaha milik daerah melalui pembinaan, pengendalian dan pengawasan terhadap BUMD; h. melaksanakan optimalisasi anggaran melalui pengaturan anggaran (Cash Budgeting) agar tercapai efisiensi dan efektivitas anggaran dengan tetap menjaga likuiditas keuangan 4.1.3.2 Pendapatan Transfer Upaya yang dilakukan dalam kaitannya memperolehan Dana Perimbangan yaitu sebagai berikut. a. Membuat dan mengirimkan proposal DAK kepada Kementerian Keuangan, Bappenas, Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Terkait. b. Melakukan koordinasi dan kerjasama terhadap upaya peningkatan penerimaan pajak negara (pusat) yang berdampak pada peningkatan alokasi perimbangan untuk bagi hasil pajak dan bukan pajak. IV - 12
c. Melakukan koordinasi dengan pemerintah (pusat) maupun provinsi dalam rangka optimalisasi penerimaan dana bagi hasil pajak dan bukan pajak, dana alokasi umum, dana alokasi khusus, dana insentif daerah dan dana desa. 4.1.3.3 Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah a. Mengupayakan berbagai usulan program pembangunan yang dapat didanai melalui hibah dari pemerintah; b.
Mendorong upaya peningkatan pajak provinsi yang berkonsekuensi pada peningkatan bagi hasil pajak provinsi;
c.
Melakukan koordinasi dengan provinsi untuk meraih bantuan keuangan dari Provinsi.
4.2 Belanja Daerah 4.2.1 Kebijakan terkait dengan perencanaan belanja daerah meliputi total perkiraan belanja daerah Untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan maka kebijakan pendanaan pembangunan dituntut lebih transparan, efisien, efektif, akuntabel, berorientasi pada kinerja dan dapat bermanfaat banyak bagi masyarakat, maka kebijakan yang diambil untuk penggunaan dana Tahun Anggaran 2017 yaitu sebagai berikut. a. Penggunaan anggaran diprioritaskan untuk mendanai kegiatan kegiatan di bidang pendidikan, kesehatan, pengembangan wilayah, penciptaan lapangan kerja, peningkatan infrastruktur guna mendukung pusat pertumbuhan ekonomi serta diarahkan untuk penanggulangan kemiskinan secara berkelanjutan. b. Keterpaduan antara perencanaan dan penganggaran. c. Konsistensi dan sinkronisasi program baik vertikal maupun horisontal. d. Rancangan anggaran yang dirumuskan tidak selalu bagi rata. e. Anggaran yang disusun harus fokus pada program prioritas yang telah ditentukan dan bermanfaat besar bagi rakyat. f.
Prinsip money follow function, money follow organization harus mulai ditinggalkan, menjadi money follow program.
g. Program dan kegiatan yang disusun harus mempunyai relevansi dengan permasalahan dan peluang yang dihadapi SKPD dan bermanfaat banyak bagi masyarakat. h. Efisiensi dan Efektivitas Anggaran dalam mengalokasikan anggaran. i.
Penetapan tolak ukur dan target kinerja pada setiap kegiatan yang meliputi masukan, keluaran dan hasil sesuai dengan tugas pokok dan fungsi.
IV - 13
j.
Memperhatikan aspek efektifitas, efisiensi, transparan dan akuntabel dalam pengelolaan
belanja
sejak
dari
proses
perencanaan,
pelaksanaan,
penatausahaan, pelaporan hingga pertanggungjawaban. Dalam hal penanggulangan kemiskinan pemerintah fokus pada: a. bantuan penyediaan rumah layak huni, b. bantuan lantainisasi, c. bantuan jambanisasi, d. bantuan sambungan listrik dan air minum bagi keluarga miskin, e. bantuan siswa miskin, f.
bantuan biaya hidup bagi orang tua/lansia terlantar, dan
g. pemberdayaan masyarakat dan pendampingan berusaha melalui kelompok tani, kelompok tani wanita, pokdakan, sanimas, UPPKS dan KUBE, Kelompok UMKM, kelompok Industri dan kerajinan.
Dengan mempertimbangkan kondisi yang terjadi di Pemerintah Kabupaten Kulon Progo dan kondisi keuangan daerah yang meliputi pendapatan dan kemampuan pembiayaan, maka jumlah dana yang dimungkinkan untuk dapat dibelanjakan adalah Rp1.401.300.294.385,57
dengan
perincian
Belanja
Tidak
Langsung
sebesar
Rp814.348.534.023,57 dan Belanja Langsung sebesar Rp 586.951.760.362,00. Penggunaan dana Belanja Tidak Langsung digunakan untuk belanja pegawai; belanja bunga; belanja hibah; belanja bantuan sosial; belanja bantuan keuangan kepada provinsi/kabupaten/kota dan pemerintahan desa; dan belanja tidak terduga. Penggunaan Belanja Langsung digunakan untuk membiayai program/kegiatan yang dijabarkan dalam urusan wajib pemerintah yang berkaitan dengan pelayanan dasar, urusan wajib pemerintah yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar, urusan pilihan dan fungsi penunjang pemerintahan. 4.2.2
Kebijakan belanja pegawai, bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial, bantuan keuangan dan belanja tidak terduga Belanja Tidak Langsung terdiri dari belanja pegawai, belanja bunga, belanja subsidi, belanja hibah, belanja bantuan sosial, belanja bantuan keuangan kepada provinsi/ kabupaten/kota dan pemerintahan desa serta digunakan untuk belanja tidak terduga. Kebijakanyang dilakukanpemerintah dalam hal belanja tersebut dapat digambarkan pada uraian dibawah ini.
IV - 14
4.2.2.1 Belanja Pegawai Pengalokasian gaji pokok, tunjangan PNS struktural/fungsional, tunjangan gaji ketiga belas dan keempat belas PNSD, dan penghasilan lainnya yang sesuai dengan ketentuan undang-undang yang berlaku. Belanja pegawai (belanja gaji) ini dihitung menggunakan angka realisasi gaji bulan Juni Tahun 2017 ditambah accres 1,5%, sedangkan penghitungan tunjangan beras memakai angka sebelum kenaikan. Belanja representasi DPRD dan pimpinan DPRD serta operasional Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dihitung sesuai dengan ketentuan mengenai besarnya penghasilan dan penerimaan pimpinan/anggota DPRD yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan. Anggaran belanja pegawai tersebut selain gaji dan tunjangan PNS daerah, meliputi gaji dan tunjangan Kepala Daerah; Wakil Kepala Daerah dan DPRD; BPOPKepala Daerah/Wakil Kepala Daerah; BPOP DPRD; tunjangan komunikasi intensif DPRD; BP PBB; tambahan penghasilan PNS guru dan non guru tamsil bahaya radiasi; sertifikasi guru;tunjangan kesejahteraan pegawai; insentif pajak dan retribusi daerah; iuran jaminan kecelakaan; iuran jaminan kematian; dan subsidi iuran Askes PNS.
4.2.2.2 Belanja Bunga Belanja bunga dianggarkan untuk membayar bunga pinjaman RSUD Wates sebesar Rp622.211.979,17. Jangka waktu pinjaman 60 bulan dan merupakan angsuran tahun pertama. 4.2.2.3 Belanja Subsidi Belanja Subsidi pada tahun 2017 di Kabupaten Kulon Progo tidak dianggarkan.
4.2.2.4 Belanja Hibah Belanja Hibah pada tahun 2017 di Kabupaten Kulon Progo dianggarkan sebesar Rp22.914.500.000,00. Dibanding tahun 2016, tahun 2017 mengalami penurunan sebesar 5,5%. Hal tersebut disebabkan tahun 2016 terdapat hibah pada KPUD dan Panwaslu untuk pelaksanaan persiapan pemilukada yang sifatnya lima tahunan. Belanja Hibah ditujukan untuk menunjang pencapaian sasaran program dan kegiatan pemerintah daerah. Untuk hibah Penyelenggaraan PAUD yang berasal dari DAK Non Fisik
sebesar
Rp12.227.400.000,00.
Alokasi
hibah
PAUD
swasta
sebesar
Rp11.392.200.000 untuk 763 lembaga. Sedangkan untuk hibah PAUD negeri sebesar Rp835.200.000,00, sasaran hibah negeri akan menunggu petunjuk teknis penggunaan DAK Non Fisik Penyelenggaraan PAUD. IV - 15
4.2.2.5 Belanja Bantuan Sosial Belanja bantuan sosial pada tahun 2017 di Kabupaten Kulon Progo dianggarkan sebesar Rp19.126.200.000,00. Sesuai dengan (a) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 Tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, (b) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2012 Tentang Perubahan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 Tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, (c) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 Tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, dan (d) Peraturan Bupati Nomor 16 Tahun 2016 tentang Pedoman Pemberian Subsidi, Hibah dan Bantuan Sosial. Bantuan sosial tersebut diberikan kepada individu, keluarga dan/atau masyarakat yang mengalami keadaan yang tidak stabil sebagai akibat krisis sosial, ekonomi, politik, bencana atau fenomena alam agar dapat memenuhi kebutuhan hidup minimum dan kepada lembaga non pemerintah dalam rangka melindungi individu, keluarga dan/atau masyarakatdari kemungkinan terjadinya resiko sosial. Pemberian bantuan sosial ini diwujudkan dengan uang. Dalam memberikan bantuan sosial tersebut dilakukan secara selektif, memenuhi persyaratan, bersifat sementara dan sesuai dengan tujuan penggunaan. Belanja bantuan sosial untuk tahun 2017 ditujukan dalan rangka pengurangan angka kemiskinan dan pengurangan kesenjangan sosial bagi warga masyarakat miskin melalui bantuan bantuan penyediaan rumah layak huni, bantuan lantainisasi, bantuan jambanisasi, bantuan orang cacat, bantuan siswa miskin, bantuan biaya hidup bagi orang tua/lansia terlantar dan pemberdayaan masyarakat beserta pendampingan berusaha melalui kelompok UPPKS dan KUBE.
4.2.2.6 Belanja Bagi Hasil Belanja Bagi Hasil merupakan belanja bagi hasil pajak daerah dan retribusi daerah dari pemerintah Provinsi dan pemerintah Kabupaten kepada Pemerintah Desa yang pada tahun 2017 dialokasikan sebesar Rp6.854.226.245,00. Adapun hitungan besaran belanja bagi hasil pajak daerah dan hasil retrebusi daerah berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009.
IV - 16
4.2.2.7 Belanja Bantuan Keuangan Belanja bantuan keuangan merupakan belanja bantuan keuangan kepada provinsi/ Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa dan bantuan kepada partai politik. Pada Tahun 2017 dianggarkan sebesar Rp153.959.609.500,00 Belanja Bantuan Keuangan ini digunakan untuk Alokasi Dana Desa (ADD) sebesar Rp74.774.052.500,00 Dana Desa sebesar Rp77.627.477.000,00, Bantuan kepada partai Politik sebesar Rp873.080.000,00
dan
Bantuan
keuangan
khusus
kepada
desa
sebesar
Rp685.000.000,00 untuk pemberdayaan masyarakat dalam rangka pemberian TKPK Awards atas apresiasi kesuksesan penurunan angka kemiskinan kepada desa Ngestiharjo, Kecamatan Wates sebesar Rp100.000.000,00 dan bantuan Khusus guna pembelian mobil ambulan untuk Desa Kebonharjo, Kecamatan Samigaluh sebesar Rp. 195.000.000,00, Desa Sidoharjo Kecamatan Samigaluh sebesar Rp. 195.000.000,00 dan Desa Banjarsari Kecamatan Samigaluh sebesar Rp. 195.000.000,00. Alokasi Dana Desa dan Dana Desa digunakan untuk operasional Pemerintah Desa, pemberdayaan masyarakat desa dan kemasyarakatan yang peruntukkannya dan besarannya disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Alokasi bantuan keuangan pada partai politik besarannya dihitung berpedoman pada Permendagri Nomor 24 Tahun 2009 tentang pedoman Tata Cara Penghitungan Penganggaran
Dalam
APBD,
Pengajuan,
Penyaluran,
dan
Laporan
Pertanggungjawaban Penggunaan Bantuan Keuangan Partai Politik sebagaimana telah diubah dengan Permendagri Nomor 26 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Permendagri Nomor 24 Tahun 2009 tentang pedoman Tata Cara Penghitungan Penganggaran
Dalam
APBD,
Pengajuan,
Penyaluran,
dan
Laporan
Pertanggungjawaban Penggunaan Bantuan Keuangan Partai Politik.
4.2.2.8 Belanja Tidak Terduga Belanja tidak terduga dianggarkan untuk mendanai kegiatan-kegiatan yang sifatnya tidak dapat diprediksi, di luar kendali dan pengaruh pemerintah daerah, tidak biasa/tanggap darurat, yang tidak diharapkan berulang dan belum tertampung dalam bentuk program dan kegiatan. Untuk tahun 2017 belanja tidak terduga dianggarkan sebesar Rp. 2.000.000.000.
IV - 17
4.2.3
Kebijakan Pembangunan Daerah, Kendala yang dihadapi, strategi dan prioritas Pembangunan daerah. Kebijakan pembangunan daerah disusun secara terintegrasi dengan Kebijakan dan Prioritas Pembangunan Nasional dan diarahkan untuk dapat menampung aspirasi dan kebutuhan
masyarakat
untuk
menyelesaikan
permasalahan
kemiskinan,
pengangguran dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah.Berdasarkan sasaran yang akan dicapai dan kemajuan yang telah dicapai dalamtahun 2015 dan perkiraan capaian pada tahun 2016 serta dengan memperhatikan berbagai masalah, tantangan pokok yang harus dipecahkan dan dihadapi pada tahun 2017, maka tema pembangunan tahun 2017 adalah:
“Mempercepat Pembangunan Infrastruktur Dan Meningkatkan Pelayanan Pemerintah Guna Meningkatkan Daya Saing Daerah”“.
Sedangkan prioritas pembangunan Kabupaten Kulon Progo pada tahun 2017 adalah sebagai berikut : 1.
Peningkatan kualitas sarana prasarana pendidikan
2.
Peningkatan layanan kesehatan
3.
Peningkatan keberdayaan sosial masyarakat
4.
Peningkatan kualitas dan kontinuitas produk lokal
5.
Peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintahan
6.
Pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian lingkungan hidup
7.
Peningkatan infrastruktur untuk mendukung pusat pertumbuhan ekonomi
Adapun strategi pencapaian prioritas pembangunan yang akan dilakukan sebagai berikut : I.
Peningkatan kualitas sarana prasarana pendidikan
A.
Kendala dan Permasalahan 1.
Belum meratanya kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu tinggi bagi penduduk usia sekolah.
2.
Kemampuan akademik dan profesionalisme sebagian tenaga pendidik dan kependidikan belum memenuhi standar minimal dan jenis pendidikan yang ditamatkan oleh guru.
3.
Kurang
meratanya
distribusi
tenaga
pendidik
dan
kependidikan,
khususnya jenjang SD/MI.
IV - 18
4.
Peran masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan belum optimal dan lebih banyak mengharapkan bantuan pemerintah dalam penyelenggaraan pendidikan.
5.
Terbatasnya sarana dan prasarana pelayanan pendidikan jenjang PAUDNI, pendidikan Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama.
6.
Topografi wilayah Kabupaten Kulon Progo yang terdiri dari pinggiran pantai sampai dengan pegunungan menjadi kendala untuk dijangkau dalam pelayanan perpustakaan.
7.
Perkembangan ilmu dan teknologi yang begitu pesat menjadi acuan juga kendala
dalam
layanan
perpustakaan/kurangnya
tenaga
yang
ditugaskan
untuk
menguasai IT. 8.
Kurangnya
personil
perpustakaan
yang
dapat
melakukan sosialisasi dan pembinaan perpustakaan sampai ke pelosok wilayah Kulon Progo. 9.
Belum optimalnya pelestarian nilai-nilai luhur budaya, adat dan tradisi, kehidupan seni, bahasa dan sastra, yang masih lekat dan tumbuh dalam kehidupan masyarakat sebagai basis ketahanan budaya untuk menjaga keberlanjutan dinamika dan perkembangan zaman sekaligus untuk menyaring masuknya budaya-budaya asing yang kurang sesuai dengan tatanan, tuntunan dan tontonan budaya lokal.
10. Belum optimalnya perawatan peninggalan warisan budaya fisik (tangible) dan dikhawatirkan akan mengancam keberadaannya. 11. Belum dimilikinya museum sebagai wahana pengamanan peninggalan warisan budaya fisik (tangible). 12. Belum optimalnya pengelolaan budaya sebagai aset berharga dalam membangun jati diri dan menjadi daya tarik yang khas untuk mengundang kunjungan dan perhatian dari luar daerah dan dunia internasional. 13. Belum optimalnya pengembangan keragaman seni dan budaya serta pemberdayaan lembaga budaya lokal untuk misi diplomasi budaya. 14. Masih lemahnya perlindungan hukum untuk semua aset kebudayaan baik yang fisik maupun non fisik dalam bentuk Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI). 15. Kebudayaanlokal belum menjadi spirit bagi masyarakat Kulon Progo, sehingga perlu peningkatan apresiasi masyarakat terhadap seni, budaya, dan kesejarahan. 16. Belum optimalnya pembinaan kegiatan kepemudaan. IV - 19
17. Pembinaan cabang olahraga prestasi yang banyak memperebutkan medali (perorangan) belum optimal. 18. Belum optimalnya pembinaan cabang olahraga unggulan di Kulon Progo. 19. Sarana dan prasarana olahraga yang masih minim dan belum merata di seluruh wilayah Kabupaten Kulon Progo. 20. Belum optimalnya pembinaan olahraga rekreasi masyarakat
B.
Kebijakan 1.
Optimalisasi peran serta masyarakat dan mengupayakan swadaya masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan;
2.
Peningkatan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana pendidikan di semua jenjang pendidikan;
3.
Peningkatan
kualitas
sumberdaya
manusia
dan
manajemen
penyelenggaraan pendidikan; 4.
Optimalisasi distribusi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan;
5.
Peningkatan minat dan budaya baca pada siswa, guru dan masyarakat;
6.
Peningkatan kualitas dan manajemen pengelolaan perpustakaan;
7.
Peningkatan sarana perpustakaan yang representatif.
8.
Peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pemahaman nilai-nilai luhur budaya bangsa;
9.
Peningkatan pengelolaan benda-benda cagar budaya;
10. Peningkatan pengembangan dan pembinaan kebudayaan daerah; 11. Peningkatan peran serta generasi muda dalam pembangunan; 12. Peningkatan sarana dan prasarana kepemudaan dan keolahragaan; 13. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengembangan olahraga di
daerah. C.
Sasaran yang akan dicapai 1. Urusan Pendidikan a. Cakupan pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat 18,62% b. Cakupan pendidikan sekolah dasar 62,94% c. Cakupan pendidikan sekolah menengah pertama 80,58% d. Cakupan peningkatan kapasitas ketenagaan 39,09% 2. Urusan Perpustakaan a. Prosentase peningkatan layanan perpustakaan 80,40% 3. Urusan Kebudayaan a. Capaian pengembangan nilai budaya 100% b. Capaian pengelolaan kekayaan budaya 100% IV - 20
4. Urusan Pemuda dan Olah Raga a. Capaian pembinaan pemuda dan olah raga 81,37% D.
Strategi Pencapaian 1. Urusan Pendidikan a.
Program Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat;
b.
Program Pembinaan Sekolah Dasar;
c.
Program Pembinaan Sekolah Menengah Pertama;
d.
Program Pembinaan Ketenagaan;
2. Perpustakaan a.
Program Pengembangan Budaya Baca
3. Kebudayaan a.
Program Pengembangan Nilai Budaya
b.
Program Pengelolaan Kekayaan Budaya
4. Pemuda dan Olah Raga a.
E.
Program Peningkatan Pembinaan Pemuda dan Olah Raga
Hibah dan Bantuan Sosial 1. Belanja Bantuan Hibah untuk 5 kegiatan; 2. Belanja Bantuan Sosial untuk 3 kegiatan.
II.
Peningkatan layanan kesehatan
A.
Kendala dan Permasalahan 1.
Belum tercapainya Bebas Malaria di Kabupaten Kulon Progo, masih terdapat 4 wilayah Kecamatan yang merupakan Daerah Endemis malaria, yaitu Kecamatan Kalibawang, Samigaluh, Girimulyo dan Kokap.
2.
Belum tercapaianya target capaian penemuan kasus baru BTA positif (target SPM dan MDGs).
3.
Beban ganda dalam penanganan kasus penyakit, dengan semakin meningkatnya kasus penyakit tidak menular dan belum tuntasnya penanggulangan penyakit tidak menular.
4.
Mutu layanan kesehatan masih perlu ditingkatkan.
5.
Belum sepenuhnya masyarakat memahami pentingnya perilaku hidup sehat dan bersih.
6.
Belum semua Puskesmas terakreditasi.
7.
Kesadaran dan peran serta masyarakat dalam penanganan korban kekerasan terhadap perempuan dan anak masih rendah. IV - 21
8.
Semakin meningkatnya jumlah kekerasan terhadap anak serta kekerasan dalam rumah tangga.
9.
Untuk mewujudkan Kabupaten Layak Anak Masih perlu partisipasi dan dukungan dari masyarakat utamanya para pengusaha untuk mendapatkan dukungan dana dan fasilitas lainnya.
10. Peran laki laki dalam keikutsertaan KB masih merupakan isu kesenjangan gender, sehingga upaya untuk meningkatkan jumlah peserta KB pria masih perlu dioptimalkan. 11. Kasus pernikahan usia dini semakin meningkat dengan latar belakang hampir seluruhnya karena kehamilan pra nikah. Kondisi ini menjadi permasalahan yang perlu diantisipasi khusus bagi para remaja/anak sekolah. 12. Keterbatasan kemampuan dan konsistensi pengelola UPPKS dalam pengembangan
usaha
karena
kurangnya
bimbingan/motivasi,
permodalan, ketrampilan dan pemasaran produk
B.
Kebijakan 1.
Penyediaan obat dan perbekalan kesehatan yang berkualitas;
2.
Pengembangan kualitas dan kuantitas dalam pelayanan kesehatan dasar penunjang, rujukan dan tanggap darurat;
3.
Standarisasi dan pemantauan upaya pelayanan kesehatan;
4.
Pengawasan OMKABA secara terpadu dan berkala;
5.
Penemuan dan penanganan dini kasus penyakit;
6.
Pengoptimalisasikan Pencegahan dan penanggulangan penyakit;
7.
Pemberdayaan masyarakat dalam upaya pencegahan penyakit;
8.
Peningkatan cakupan kualitas air;
9.
Peningkatan Jumlah kualitas desa yang menerapkan STBM;
10. Penguatan jejaring pelayanan kesehatan Ibu dan bayi dengan swasta dan masyarakat; 11. Pembinaan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat; 12. Menerapkan sistim manajemen mutu pada semua tingkat pelayanan; 13. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pelayanan kesehatan; 14. Mengembangkan sistim jaminan pelayanan kes bagi seluruh masyarakat; 15. Mengoptimalkan sistim informasi di semua tingkat pelayanan; 16. Peningkatan pemahaman dan kesadaran remaja akan kesehatan reproduksi; 17. Peningkatan kesadaran PUS untuk mengikuti program KB; IV - 22
18. Peningkatan perlindungan terhadap perempuan dan anak dari tindak kekerasan; 19. Peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga melalui UPPKS. C.
Sasaran yang akan dicapai 1. Urusan Kesehatan a.
Cakupan peningkatan kesehatan masyarakat 70,27%;
b.
Capaian pemberantasan penyakit dan penyehatan lingkungan 82,38%;
c.
Cakupan peningkatan layanan kesehatan 64,24%;
d.
Cakupan peningkatan sumber daya kesehatan 89,52%;
e.
Capaian kinerja mutu pelayanan dan manfaat 90% (RSUD Wates);
f.
Capaian kinerja mutu pelayanan dan manfaat 71,90% (RSUD NAS).
2. Urusan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana a.
Cakupan pembinaan keluarga 27,30%.
3. Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak a.
D.
Cakupan perlindungan perempuan dan anak 58,13%.
Strategi Pencapaian 1. Urusan Kesehatan a.
Program Peningkatan Kesehatan Masyarakat;
b.
Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit;
c.
Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan;
d.
Program Peningkatan Sumber Daya Kesehatan;
e.
Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Rujukan. (RSUD Wates);
f.
Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Rujukan. (RSUD Nyi Ageng Serang).
2. Urusan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana a.
Program Keluarga Berencana dan Pembinaan Keluarga.
3. Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak a.
Program
Kesetaraan
Gender
dan
Peningkatan
Kualitas
Hidup
Perempuan dan Anak
E.
Hibah dan Bantuan Sosial -
IV - 23
III.
Peningkatan keberdayaan sosial masyarakat
A.
Kendala dan Permasalahan 1.
Masih tingginya jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) khususnya fakir miskin, penyandang disabilitas dan rumah tidak layak huni.
2.
Terbatasnya sarana dan prasarana pelayanan dan rehabilitasi sosial, termasuk Panti Pelayanan Sosial yang memadai.
3.
Terbatasnya akses jaminan sosial, perlindungan sosial bagi PMKS dan Pemberdayaan sosial bagi PMKS.
4.
Minimnya kapasitas kesiapsiagaan terhadap bencana alam/sosial sementara frekuensi/ variasi bencana sangat kompleks.
5.
Terbatasnya kapasitas sumber daya manusia, termasuk pekerja sosial masyarakat dan potensi kesejahteraan masyarakat lainnya.
6.
Terbatasnya akses informasi dan jejaring kerjasama bagi pelayanan penanganan PMKS.
7.
Adanya perubahan paradigm dalam tata kelola desa;
8.
Kurang berkembangnya sebagian Lembaga Ekonomi Pedesaan;
9.
Perlunya
pelestarian
dan
peningkatan
semangat
gotong
royong
masyarakat; 10.
Belum optimalnya peran lembaga kemasyarakatan desa;
11.
Terbatasnya daerah tujuan transmigrasi yang sesuai dengan minat calon transmigran yang lebih banyak memilih lokasi Sumatera;
12.
Masih adanya lokasi transmigrasi yang belum diberikannya lahan usaha, sengketa lahan dengan penduduk setempat dan perusahaan, dan lainlain;
13.
Masih banyaknya lokasi transmigrasi yang belum betul-betul memenuhi syarat 2C (Clear and Clean), dan 3L (Layak Huni, Layak Usaha, dan Layak Berkembang);
14.
Adanya tuntutan tingkat kompetensi calon transmigran yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi daerah tujuan transmigrasi;
15.
Minimnya sarana penampungan bagi calon transmigran, khususnya di tingkat Kabupaten.
B.
Kebijakan 1.
Meningkatkan
kualitas
dan
kuantitas
pelayanan
dan
rehabilitasi
kesejahteraan sosial; 2.
Meningkatkan pembinaan dan pemberdayaan sosial;
3.
Meningkatkan jejaring dalam rangka perlindungan dan jaminan sosial; IV - 24
4.
Meningkatkan kapasitas kelembagaan sosial dan kesetiakawanan sosial;
5.
Peningkatan sarana prasarana pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial dan penanganan bencana;
6.
Peningkatan kapasitas kelembagaan masyarakat desa;
7.
Peningkatan peran serta masyarakat dalam program pembangunan desa;
8.
Mendorong
partisipasi
masyarakat
dalam
pelaksanaan
program
transmigrasi; 9.
C.
Meningkatkan kualitas dan produktifitas calon transmigran.
Sasaran yang akan Dicapai 1.
Urusan Sosial a.
2.
Urusan Transmigrasi a.
3.
Capaian perlindungan dan pemberdayaan sosial 79,66%
Capaian penempatan transmigran 100%
Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa a.
Capaian penguatan penguatan kelembagaan dan peningkatan partisipasi masyarakat 46,70%.
D.
Strategi Pencapaian 1.
Urusan Sosial a.
2.
Urusan Transmigrasi a.
3.
Program Program Perlindungan dan Pemberdayaan Sosial
Program Penempatan Transmigrasi
Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa a.
Program Penguatan Kelembagaan dan Peningkatan Partisipasi Masyarakat
4.
Hibah dan Bantuan Sosial 1.
Belanja Bantuan Hibah untuk 4 kegiatan;
2.
Belanja Bantuan Sosial untuk 14 kegiatan.
IV.
Peningkatan kualitas dan kuntinuitas produk lokal
A.
Kendala dan Permasalahan 1.
Adanya keterbatasan SDM, terutama dari segi kualitas berpengaruh besar pada tingkat profesionalisme manajemen koperasi;
2.
Wawasan kewirausahaan yang dimiliki masyarakat khususnya terkait dengan jiwa kewirausahaan yang masih kurang; IV - 25
3.
Banyak LKM atau Kelompok Pra Koperasi yang belum mengajukan Badan Hukum;
4.
Kurangnya kemampuan UMKM untuk meningkatkan akses, pangsa pasar, menjalin kemitraan, mengembangkan jaringan usaha, penguasaan dan pemanfaatan teknologi serta pengembangan manajemen;
5.
Masih adanya penolakan sebagian masyarakat terhadap masuknya investasi;
6.
Harga lahan yang akan digunakan untuk investasi yang relatif tinggi (pada
lahan
yang
berstatus
lahan
milik
masyarakat)
sehingga
menimbulkan investasi biaya tinggi (high cost invesment). 7.
Infrastruktur, sarana dan prasarana pada lokasi yang telah ditetapkan sebagai kawasan strategis ekonomi kabupaten dan kawasan peruntukan industri masih relatif minim.
8.
Dasar hukum terkait dengan penanaman modal dan perizinan baik secara yuridis teknis maupun operasional belum maksimal/ada tumpang tindih.
9.
Koordinasi antar instansi/lembaga baik pemerintah maupun dunia usaha belum optimal.
10.
Sarana dan prasarana pelayanan yang belum memadai dan belum memenuhi standard PTSP (terutama gedung pelayanan).
11.
Masih adanya 9 desa rawan pangan yang utamanya disebabkan oleh indikator
kemiskinan
(akses
pangan)
pangan
masyarakat
dan
ketersediaan
pangan
(produksi). 12.
Konsumsi
masih
kurang
beragam,
bergizi,
berimbang. 13.
Masih terbatasnya akses sebagian masyarakat terhadap bahan pangan karena rendahnya kemampuan daya beli/kemiskinan.
14.
Masih rendahnya kesadaran sebagian masyarakat terhadap keamanan pangan.
15.
Belum terpenuhinya kebutuhan satu desa satu penyuluh.
16.
Sinergi lintas sektor pelaku penyuluhan masih kurang optimal.
17.
Peran
masyarakat
dan
fungsi
kelembagaan
tani/nelayan
dalam
pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan belum optimal. 18.
Terjadinya alih fungsi lahan pertanian yang berpotensi menurunkan luas tanam dan luas panen sehingga berpotensi menurunkan produksi pertanian.
IV - 26
19.
Infrastruktur pertanian yang belum memadai sehingga menyebabkan terjadinya peningkatan biaya produksi dan inefisiensi usaha tani yang dilaksanakan.
20.
SaranaPrasarana (alat mesin pertanian, benih/bibit, pupuk, pakan) yang belum memadai menyebabkan penerapan teknologi belum sesuai rekomendasi.
21.
Penurunan kualitas sumberdaya lahan dan air yang disebabkan oleh erosi, penggunaan pupuk kimia berlebihan dan pencemaran lingkungan, anomali iklim, bencana dan serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) menyebabkan penurunan produksi dan mutu produk pertanian, peternakan dan perikanan.
22.
Penyakit hewan menular belum sepenuhnya dapat dikendalikan.
23.
Rendahnya
kemampuan
SDM
petani/pembudidaya
ikan/nelayan
menyebabkan rendahnya adopsi teknologi. 24.
Usaha peternakan/perikanan
sebagian besar merupakan
usaha
sambilan dengan skala kecil dan belum berorientasi bisnis. 25.
Rendahnya
posisi
tawar
menyebabkan
harga
di
tingkat
petani
dikendalikan oleh pedagang/tengkulak. 26.
Fluktuasi harga komoditas pertanian yang disebabkan adanya panen raya dan sifat komoditas pertanian terutama tanaman hortikultura yang mudah rusak.
27.
Peredaran produk peternakan (daging, telur, susu) dan perikanan, maupun produk olahannya belum sepenuhnya memenuhi syarat aman, sehat, utuh dan halal (ASUH).
28.
Belum/kurang
berkembangnya
pengelolaan
pasca
panen
dan
pengolahan produk pertanian dan perikanan. 29.
Akses permodalan yang rendah menyebabkan kurangnya ketersediaan modal usaha tani.
30.
Keterbatasan sarana prasarana dan belum adanya fasilitas rekreatif di obyek wisata yang mampu menjadi magnet kunjungan wisata.
31.
Belum adanya regulasi yang jelas dalam pengelolaan desa wisata serta wisata minat khusus, untuk menghadapi peningkatan kunjungan wisatawan yang cukup signifikan.
32.
Kemampuan SDM pelaku pariwisata dan kesadaran masyarakat di sekitar obyek wisata tentang Sapta Pesona masih sangat terbatas.
33.
Masih belum optimalnya kinerja penarikan retribusi masuk obyek wisata.
34.
Belum cukup dikenalnya pariwisata Kulon Progo oleh pasar wisata nusantara maupun mancanegara. IV - 27
35.
Pembangunan fisik pelabuhan perikanan Tanjung Adikarta belum selesai.
36.
Ketersediaan air pada waktu tertentu kurang akibat pengaturan air irigasi untuk mendukung pola tanam.
37.
Fluktuasi ketersediaan benih ikan.
38.
Tingginya harga pakan pabrikan.
39.
Belum semua pelaku usaha dalam aktifitasnya berorientasi pada kepuasan pelanggan/konsumen.
40.
Masih lemahnya produk dalam menembus (penetrasi) pasar yang disebabkan kurangnya promosi.
41.
Belum optimalnya sarana prasarana perdagangan.
42.
Rendahnya kesadaran regenerasi usaha/penerus usaha sehingga beberapa unit usaha industri kecil mengalami tutup usaha;
43.
Mindset perajin IKM masih berorientasi pada produksi, bukan pada pasar (segmen pasar, peluang pasar);
44.
Adanya
keterbatasan sarana
produksi/peralatan,
ketrampilan
dan
kemampuan manajemen pelaku industri; 45.
Adanya keterbatasan akses pemasaran dan jejaring usaha.
46.
Terbatasnya sarana dan prasarana pelatihan ketenagakerjaan yang sesuai
stándar
kebutuhan
peralatan
berbasis
kompetensi
dan
perkembangan teknologi. 47.
Minat penduduk usia kerja agar mampu bekerja secara mandiri dan menciptakan lapangan kerja baru melalui pengembangan kewirausahaan masih sangat perlu ditingkatkan.
48.
Masih
banyak
perusahaan
yang
belum
melaksanakan
norma
ketenagakerjaan secara konsekuen. 49.
Tidak seimbangnya permintaan dan penawaran tenaga kerja dalam pasar kerja (kuantitas, kualifikasi dan kompetensi).
50.
Kurang terpadunya lembaga penempatan tenaga kerja serta dunia kerja/industri selaku pengguna tenaga kerja belum dapat memberikan informasi kompetensi tenaga kerja yang dibutuhkan.
B.
Kebijakan 1.
Peningkatan fasilitasi dan promosi investasi;
2.
Peningkatan sarana prasarana perdagangan;
3.
Optimalisasi pengelolaan pasar tradisional;
4.
Peningkatan pengawasan dan penindakan peredaran barang dan jasa yang tidak sesuai dengan ketentuan;
5.
Peningkatan kemampuan usaha perdagangan dan jumlah pelaku usaha yang memiliki perijinan usaha; IV - 28
6.
Peningkatan daya saing produk industri;
7.
Peningkatan kapasitas teknologi usaha industri;
8.
Peningkatan promosi pariwisata;
9.
Peningkatan fasilitas dan infrastruktur Obyek Daerah Tujuan Wisata (ODTW) dan peningkatan pengelolaan retribusi pariwisata;
10.
Peningkatan kemitraan dengan pelaku pariwisata;
11.
Peningkatan kapasitas kelembagaan dan usaha koperasi;
12.
Peningkatan jiwa kewirausahaan pelaku KUMKM;
13.
Pengembangan UMKM di bidang produksi dan pengolahan, pemasaran, SDM, desain dan teknologi dengan menciptakan iklim usaha yang kondusif bagi UMKM;
14.
Sosialisasi dan penyuluhan terhadap LKM maupun Kelompok Pra Koperasi yang belum berbadan hukum;
15.
Percepatan diversifikasi pangan berbasis bahan baku pangan lokal;
16.
Peningkatan sarana dan prasarana pendukung usaha pertanian, kelautan dan perikanan;
17.
Peningkatan produksi pertanian, kelautan dan perikanan;
18.
Peningkatan mutu dan pemasaran hasil produksi pertanian, kelautan dan perikanan;
19.
Peningkatan kapasitas kelembagaan kelompok tani, pembudidaya ikan dan nelayan;
20.
Penerapan pencegahan dan pengobatan penyakit hewan menular dan peningkatan kualitas produk asal hewan;
21.
Revitalisasi pelatihan dan produktifitas guna meningkatkan daya saing tenaga
kerja
dalam
rangka
mencapai
tujuan
pembangunan
ketenagakerjaan Indonesia melalui pelaksanaan program three in one (training, certification and placement); 22.
Meningkatkan penempatan tenaga kerja dan perluasan kesempatan kerja, penguatan informasi pasar kerja dan bursa kerja;
23.
Mendorong tumbuh kembangnya jiwa kewirausahaan menuju usaha mandiri;
24.
Meningkatkan perlindungan tenaga kerja dan pemberdayaan sarana hubungan industrial serta penyelesaian.
IV - 29
C.
Sasaran yang akan Dicapai 1.
2.
3.
Urusan Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah a.
Capaian peningkatan kualitas kelembagaan KUMKM 49,72%
b.
Capaian pengembangan permodalan UMKM 46,54%
c.
Capaian peningkatan pemberdayaan KUMKM 33,44%
Urusan Perdagangan a.
Capaian pengembangan usaha perdagangan 3,53%
b.
Capaian peningkatan kualitas pasar tradisional 39,03%
Urusan Perindustrian a.
4.
5.
Capaian pertumbuhan industri (Industri kecil/ menengah) 67,41%
Urusan Penanaman Modal a.
Capaian realisasi investasi 61,86%;
b.
Capaian pemantauan dan pengawasan investasi 74,74%.
Urusan Pariwisata a.
Capaian peningkatan objek wisata
dalam kondisi baik dan
peningkatan pengelolaan daya tarik wisata 25,71%. b.
Capaian peningkatan promosi berbasis IT dan efektivitas atraksi wisata 95,07%.
c.
Capaian peningkatan pembinaan usaha jasa pariwisata serta pengembangan kapasitas kelembagaan dan SDM 28,20%
6.
7.
Urusan Tenaga Kerja a.
Capaian peningkatan kompentensi (sertifikasi) tenaga kerja 71,57%
b.
Capaian perlindungan ketenagakerjaan 65,03%
Urusan Pertanian a.
Capaian peningkatan produktivitas, ketersediaan sarpras dan kualitas hasil tanaman pangan 50,26%
b.
Capaian peningkatan produktivitas, ketersediaan sarpras dan kualitas hasil holtikultura 50,60%
c.
Capaian peningkatan produktifitas, ketersediaan sarpras dan kualitas hasil perkebunan 50,44%
8.
d.
Capaian peningkatan produksi ternak 96,35%
e.
Capaian kesehatan ternak dan kesmavet 90,99%
Urusan Kelautan dan Perikanan a.
Capaian peningkatan produksi perikanan budidaya 100%
b.
Capaian peningkatan produksi perikanan tangkap dan pelestarian sumber daya perikanan dan kelautan 100%
c.
Capaian peningkatan daya saing produk kelautan perikanan 100 % IV - 30
9.
Urusan Pangan a. Capaian upaya diversivikasi pangan 76,04% b. Capaian peningkatan pemberdayaan kelompok tani 63,91%
D.
Strategi Pencapaian I.
Urusan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah 1. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan dan Pengawasan KUMKM; 2. Program Pengembangan Permodalan KUMKM; 3. Program Peningkatan Pemberdayaan KUMKM.
II.
Urusan Perdagangan 1. Program Pengembangan Usaha Perdagangan; 2. Program Pembinaan dan Penataan Pasar Tradisional.
III. Urusan Perindustrian 1. Program Pengembangan Industri. IV. Urusan Penanaman Modal 1. Program Pelayanan Investasi; 2. Program Pemantauan dan Pengawasan Investasi. V.
Urusan Pariwisata 1. Program
Peningkatan
Sarana
dan
Prasarana
Pariwisata
dan
Pengelolaan Daya Tarik Wisata; 2. Program Peningkatan Pemasaran Wisata; 3. Program Peningkatan Pemberdayaan Pariwisata. VI. Urusan Tenaga Kerja 1. Program Pengembangan dan Pelatihan Tenaga Kerja; 2. Program Perlindungan Ketenagakerjaan. VII. Urusan Pertanian 1. Program Peningkatan Produksi dan Mutu Produk Tanaman Pangan; 2. Program Peningkatan Produksi dan Mutu Produk Holtikultura; 3. Program Peningkatan Produksi dan Mutu Produk Perkebunan; 4. Program Peningkatan Produksi dan Pemasaran Hasil Peternakan; 5. Program Peningkatan Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet). VIII. Urusan Kelautan dan Perikanan 1. Program Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya; 2. Program Peningkatan Produksi Perikanan Tangkap dan Pengendalian Sumber daya Perikanan dan Kelautan; 3. Program Peningkatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan. IV - 31
IX. Urusan Pangan 1. Program Ketahanan Pangan Daerah; 2. Program Pemberdayaan Penyuluhan.
E.
Hibah dan Bantuan Sosial 1. Belanja Bantuan Hibah untuk 2 kegiatan;
V. A.
Peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintahan Kendala dan Permasalahan 1.
Adanya regulasi yang melandasi perencanaan dan pembangunan berubah-ubah dan sering terjadi keterlambatan dalam penetapannya;
2.
Keterbatasan dalam menindaklanjuti peraturan perUndang-Undangan dikarenakan belum lengkapnya aturan turunannya;
3.
Kemampuan SDM Aparatur dan masyarakat dalam penyusunan perencanaan masih terbatas;
4.
Kurang optimalnya pengendalian program dan pelaksanaan kegiatan pembangunan;
5.
Masih
kurangnya
pemahaman
dan
kesadaran
sebagian
warga
masyarakat akan arti pentingnya dokumen kependudukan dan catatan sipil; 6.
Implementasi SIAK masih perlu untuk ditingkatkan kualitasnya;
7.
Keterbatasan SDM yang mampu mengoperasionalkan piranti Tehnologi Informasi SIAK;
8.
Sarana
prasarana
pelayanan
administrasi
kependudukan
kurang
memadai; 9.
Belum optimalnya pengelolaan dokumen kependudukan dan catatan sipil;
10.
Masih perlunya peningkatan kewaspadaan aparatur pemerintah dan masyarakat akan kemungkinan ATHG dalam NKRI;
11.
Menurunnya tingkat partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan publik;
12.
Masih perlunya peningkatan kesadaran masyarakat tentang persatuan dan kesatuan, solidaritas, hormat menghormati meskipun dalam perbedaan;
13.
Belum optimalnya kesadaran aparatur pemerintah dan masyarakat terhadap keamanan dan kenyamanan lingkungan; IV - 32
14.
Perlunya peningkatan kesadaran berbangsa dan bermasyarakat serta partisipasi dalam pembangunan bagi organisasi kemasyarakatan dan LSM;
15.
Perlunya peningkatan kewaspadaan dan upaya pencegahan dini terhadap bencana;
16.
Belum optimalnya penegakan peraturaan perundangan-undangan di daerah;
17.
Belum optimalnya sistem pengawasan dan evaluasi kinerja instansi pemerintah;
18.
Belum optimalnya sosialisasi produk hukum;
19.
Kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap permasalahan hukum masih rendah;
20.
Kualitas pelayanan perijinan belum mampu mengembangkan potensi dan peluang investasi;
21.
Keterbatasan jumlah Aparatur pemerintah;
22.
Belum optimalnya Kapasitas Sumber Daya Aparatur;
23.
Perlunya peningkatan manajemen asset untuk mendukung data base asset yang valid;
24.
Keterbatasan tindak lanjut peraturan perundang-undangan dari pusat dalam rangka mendorong peningkatan pendapatan asli daerah;
25.
Belum optimalnya pengelolaan keuangan daerah;
26.
Masih terbatasnya sarana prasarana kerja bagi aparatur;
27.
Perlunya peningkatan pelayanan kecamatan;
28.
Perlunya peningkatan pelayanan kelurahan;
29.
Belum adanya tenaga fungsional statistik dalam setiap SKPD;
30.
Keterbatasan sarana dan prasarana dalam penyediaan data statistik;
31.
Adanya tuntutan akuntabilitas dan keterbukaan (transparansi) dalam penyelenggaraan pemerintahan;
32.
Belum optimalnya penyajian data statistik dalam rangka pengambilan kebijakan
pemerintah
dalam
penyelenggaran
perencanaan
pembangunan; 33.
Masih terbatasnya aplikasi teknologi dan sistem pengamanan dan pemeliharaan arsip daerah;
34.
Masih rendahnya apresiasi pemerintah dan masyarakat terhadap arsip daerah;
35.
Sumber daya manusia yang terbatas secara kualitas dan kuantitas mempengaruhi tingkat layanan kearsipan dan kualitas pengelolaan arsip; IV - 33
36.
Sarana dan prasarana kearsipan belum tersedia optimal untuk pengelolaan dan pelayanan kearsipan baik pihak yang membutuhkan;
37.
Pedoman pengelolaan arsip masih sangat terbatas dan umum, sehingga perlu ada aturan yang pragmatis dan mudah dilakukan;
38.
Semakin tingginya ancaman terhadap informasi strategis yang berasal dari dalam dan luar negeri sehingga persandian dituntut terus mengembangkan kapabilitas dan kompetensi SDM sandi;
39.
Rumitnya proses pengadaan tanah untuk kepentingan umum;
40.
Permintaan harga tanah oleh masyarakat selalu berada di atas harga pasaran;
41.
Belum
terbitnya
perdais
urusan
pertanahan
beserta
aturan
operasionalnya; 42.
UU No 6 Tahun 2014 tentang perubahan fungsi lembaga masyarakat desa belum ada penjelasannya dalam PP maupun Permendagrinya sehingga belum dapat diimplementasikan di lembaga kemasyarakatan;
43.
UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang perubahan yang mendasar dalam penyelenggaraan pemerintahan desa. UU sudah ada PP. Namun Peraturan Menteriny belum semuanya terbit, sehingga Pemerintah Kabupaten belum dapat menindaklanjuti dengan Perda atau Perbup;
44.
Kementerian yang mengatur tentang Desa, yaitu Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi menerbitkan regulasi yang beberapa diantaranya bertentangan, sehingga menyulitkan implementasi di Daerah;
45.
Perubahan
regulasi
tentang
desa
menuntut
kesiapan
aparatur
pemerintahan desa untuk mengimplementasikan sesuai peraturan perundang-undangan yang ada. Namun kualitas
SDM aparatur
pemerintah desa sangat beragam dan belum memadai baik dari kualitas maupun kuantitas. B.
Kebijakan 1.
Peningkatan pelayanan administrasi kependudukan;
2.
Peningkatan pelayanan prima dalam administrasi kependudukan dan catatan sipil;
3.
Peningkatan sarana prasarana kerja pendukung SIAK;
4.
Peningkatan kemampuan SDM pendukung SIAK;
5.
Peningkatan
profesionalisme
aparatur
dan
masyarakat
dalam
penyelenggaraan perlindungan masyarakat, keamanan lingkungan dan penanganan bencana; IV - 34
6.
Peningkatan kesadaran bela negara dan perlindungan masyarakat dalam rangka pengamanan wilayah;
7.
Peningkatan pemahaman masyarakat tentang wawasan kebangsaan;
8.
Pewujudan stabilitas sosial politik dan menjalin hubungan yang harmonis antara pemerintah dengan masyarakat;
9.
Peningkatan sarana dan prasarana linmas;
10.
Peningkatan pemahaman dan pendidikan bencana terhadap masyarakat;
11.
Peningkatan kinerja perencanaan, pengawasan dan evaluasi instansi pemerintah;
12.
Peningkatan pelayanan dan fungsi kelembagaan kepala Daerah dan Legislatif;
13.
Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana, serta SDM dalam pengembangan layanan informasi publik;
14.
Peningkatan kualitas, kuantitas, dan jenis pendidikan dan pelatihan bagi aparatur;
C.
15.
Pemenuhan sarana dan prasarana kerja bagi aparatur;
16.
Peningkatan kualitas pelayanan pemerintah;
17.
Peningkatan pengelolaan keuangan, pendapatan dan aset;
18.
Peningkatan pengelolaan kepegawaian;
19.
Peningkatan pengelolaan arsip daerah;
20.
Peningkatan pemanfaatan ruang yang efektif dan efesien;
21.
Peningkatan tertip administrasi pertanahan;
22.
Peningkatan pengelolaan persandian.
Sasaran yang akan dicapai 1.
Urusan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil a. Capaian Penataan Administrasi Kependudukan 100%; b. Capaian Administrasi Pencatatan Sipil 71,46%.
2.
Urusan Ketenteraman, Ketertiban Umum, Perlindungan Masyarakat a. Capaian peningkatan wawasan kebangsaan dan politik masyarakat 63,6%; b. Capaian
Peningkatan
Ketertiban
Umum
dan
Ketenteraman
Masyarakat 70%. 3.
Urusan Pemberdayaan Masyarakat Desa a. Capaian Peningkatan penyelenggaraan pemerintahan desa 65,95%;
4.
Urusan Statistik a. Cakupan pengembangan data/informasi/satistik 13%. IV - 35
5.
Urusan Kearsipan a. Capaian pengelolaan kearsipan 31%.
6.
Urusan Pertanahan a. Capaian tertib administrasi Pertanahan 85,99%; b. Capaian pengelolaan Database dan Sistem Informasi Pertanahan 39,46%.
7.
Urusan Persandian a. Capaian pengelolaan persandaian 55,17%.
8.
Penanaman Modal a. Capaian peningkatan pelayanan perijinan terpadu 100%.
9.
Fungsi Penunjang Urusan a. Capaian kinerja perencanaan program 85,65%; b. Capaian tindak lanjut kerjasama 76%’; c. Cakupan kinerja pelayanan kedinasan KDH/Wakil KDH 100%; d. Capaian analisis kebijakan yang dijadikan bahan kebijakan 100%; e. Cakupan peraturan perundang-undangan yang disusun 100%; b. Capaian pelayanan bantuan hukum 100%; c. Capaian pengembangan kapasitas otonomi daerah 100%; d. Cakupan Lembaga Keuangan berkinerja baik 72,45%; e. Capaian kelembagaan yang efektif dan efisien 100%; f. Cakupan ketepatan laporan kinerja Kepala Daerah 100%; g. Cakupan pengadaan barang dan jasa 100%; h. Cakupan pelayanan kegiatan kemasyarakatan 100%; i. Capaian peningkatan sistem pengawasan internal dan pengawasan desa 58,94%; j. Capaian Peningkatan Pendayagunaan Aparatur 86.63%; k. Capaian Pengembangan Aparatur 96,13%; l. Capaian Pembinaan Layanan Aparatur 68,5%; m. Capaian penetapan peraturan daerah 100%; n. Capaian penetapan dokumen perencanaan dan penganggaran 100%; o. Capaian rekomendasi hasil pengawasan kebijakan dan pembangunan 100%; p. Capaian peningkatan penyelenggaraan pemerintahan kecamatan 82,47%; q. Capaian peningkatan penyelenggaraan pemerintahan kelurahan 64,12%; r. Capaian peningkatan pengelolaan anggaran dan perbendaharaan 100%; IV - 36
s. Capaian peningkatan pengelolaan perbendaharaan 100%; t. Capaian peningkatan penerapan akuntansi dan pelaporan 100%; u. Capaian peningkatan penerimaan pajak daerah 100%; v. Capaian peningkatan realisasi pendapatan daerah 100%; w. Capaian peningkatan pengelolan asset daerah 100%; x. Capaian peningkatan pelayanan perijinan terpadu 100%; y. Capaian Peningkatan Pelayanan Kecamatan 66,58%; z. Capaian Peningkatan Pelayanan Kelurahan 79,53%.
D.
Strategi Pencapaian 1.
Urusan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil a. Program Penataan Administrasi Kependudukan; b. Program Administrasi Pencatatan Sipil.
2.
Urusan Ketenteraman, Ketertiban Umum, Perlindungan Masyarakat a. Program Peningkatan Wawasan Kebangsaan dan Politik Masyarakat; b. Program Peningkatan Ketenteraman dan Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat.
3.
Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa a. Program Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
4.
Urusan Statistik a. Program Pengembangan Data/ Informasi/ Statistik.
5.
Urusan Kearsipan a. Program Peningkatan Pengelolaan Kearsipan.
6.
Urusan Pertanahan a. Program Penataan Penataan Penguasaan Pemilikan Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah; b. Program Pengelolaan Database dan Sistem Informasi Pertanahan.
7.
Urusan Persandian a. Program Pengelolaan Persandian
8.
Urusan Penanaman Modal a. Program peningkatan Pelayanan Perijinan
9.
Fungsi Penunjang Urusan Perencanaan a. Program Perencanaan Pembangunan Daerah; b. Program Kerjasama Pengembangan IPTEK. Kepegawaian a. Program Pendayagunaan Aparatur b. Program Pengembangan Aparatur IV - 37
c. Program Pembinaan dan Pelayanan Aparatur Keuangan a. Program Peningkatan Pengelolaan Anggaran dan Kualitas Kebijakan Pengelolaan Keuangan; b. Program Peningkatan Pengelolaan Perbendaharaan; c. Program Peningkatan Penerapan Akuntansi dan Pelaporan; d. Program Peningkatan Penerimaan Pajak Daerah; e. Program Peningkatan Pendapatan Daerah; f. Program Peningkatan Pengelolaan Asset Daerah. Pemerintahan a. Peningkatan Pelayanan Kedinasan KDH/Wakil KDH; b. Program Perumusan dan Pengendalian Kebijakan Daerah; c. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan; d. Program Pelayanan Bantuan Hukum; e. Program Pengembangan Kapasitas Otonomi Daerah; f. Program Peningkatan BUMD, BUM Desa dan Lembaga Keuangan; g. Program Penataan dan Penguatan Organisasi; h. Program Penguatan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Daerah; i. Program Peningkatan Kualitas Pengadaan Barang/Jasa; j. Program Peningkatan Pelayanan Kemasyarakatan; k. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal; l. Program Pembentukan Peraturan Daerah; m. Program Penganggaran Pembangunan Daerah; n. Program Pengawasan Kebijakan dan Pembangunan Daerah; o. Program Peningkatan Pelayanan Kecamatan; p. Program Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan; q. Program Peningkatan Pelayanan Kelurahan; r. Program Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintahan Kelurahan; s. E.
Hibah dan Bantuan Sosial 1.
VI. A.
Belanja Bantuan Hibah untuk 9 kegiatan.
Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup Kendala dan Permasalahan 1.
Belum seluruh RDTR dan RTBL selesai disusun;
2.
Masih kurangnya sosialisasi rencana tata ruang; IV - 38
3.
Belum terlaksananya rencana pembangunan infrastruktur sehingga rencana struktur dan pola ruang belum sepenuhnya tercapai;
4.
Belum optimalnya pengendalian pemanfaatan ruang;
5.
Belum optimalnya pengawasan bangunan;
6.
Belum lengkapnya regulasi penyelenggaraan bangunan gedung dalam rangka pengendalian pemanfaatan ruang;
7.
Belum terbentuknya kelembagaan tim ahli bangunan gedung sebagai pendukung penyelenggaraan bangunan dalam rangka penendalian pemanfaatan ruang;
8.
Masih adanya regulasi pemanfaatan ruang yang terlalu tua;
9.
Pengelolaan sampah belum sesuai dengan metode dan teknik pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan;
10. Masih rendahnya kesadaran dan partisipasi masyarakat dan pelaku usaha dalam pengelolaan lingkungan hidup; 11. Belum optimal pengawasan dan pengendalian kualitas lingkungan hidup; 12. Penurunan kualitas air permukaan dan terbatasnya ketersediaan cadangan air; 13. Menurunnya fungsi lindung kawasan akibat dari tekanan kegiatan budidaya di sekitar kawasan lindung terutama di daerah sempadan pantai; 14. Masih adanya lahan kritis yang belum tertangani; 15. Perlunya peningkatan kewaspadaan dan upaya pencegahan dini terhadap bencana.
B.
C.
Kebijakan 1.
Peningkatan kuantitas dan kualitas pengelolaan sampah;
2.
Peningkatan pelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup;
3.
Peningkatan pengendalian dampak lingkungan;
4.
Peningkatan pengelolaan Ruang Terbuka Hijau.
Sasaran yang akan dicapai 1.
Urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang a. Cakupan perencanaan tata ruang 13,60%; b. Cakupan pelaksanan tata ruang 32,05%; c. Cakupan pembinaan tata ruang 8%; d. Cakupan pengelolaan database dan sistem informasi tata ruang 3%;
e. Capaian taman dalam kondisi baik dan layanan persampahan 67,66%. IV - 39
2.
Urusan Lingkungan Hidup a. Capaian pengelolaan dan konservasi lingkungan hidup 47,38%; b. Capaian peningkatan penaatan dan pengendalian pencemaran 86,67%.
3.
Urusan Ketenteraman, Ketertiban Umum, dan Perlindungan Masyarakat a. Capaian penanggulangan bencana 68%;
D.
Strategi Pencapaian 1.
Urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang a. Program Perencanaan Tata Ruang; b. Program Pelaksanaan Tata Ruang; c. Program Pembinaan Tata Ruang; d. Program Pengelolaan Database dan Sistem Informasi Tata Ruang; e. Program Pengelolaan Kebersihan dan Pertamanan.
2.
Urusan Lingkungan Hidup a. Program Pengelolaan Dan Konservasi Lingkungan Hidup ; b. Program Penaatan dan Pengendalian Pencemaran.
3.
Urusan Ketenteraman, Ketertiban Umum, dan Perlindungan Masyarakat a. Program Penanggulangan Bencana
E.
VII. A.
Hibah dan Bantuan Sosial 1.
Belanja Bantuan Hibah untuk 0 kegiatan.
2.
Belanja Bantuan Sosial untuk 0 kegiatan
Peningkatan infrastruktur untuk mendukung pusat pertumbuhan ekonomi Kendala dan Permasalahan 1.
Belum optimalnya pengelolaan jaringan irigasi dan drainase serta masih adanya wilayah yang beresiko terkena bahaya banjir;
2.
Belum optimalnya kualitas prasarana jalan dan jembatan kabupaten maupun desa;
3.
Dukungan infrastruktur d kawasan strategis kabupaten belum optimal.
4.
Belum optimalnya penyediaan prasarana gedung perkantoran dan penyediaan prasarana publik khususnya di perkotaan;
5.
Belum tersedianya data base jalan dan jembatan;
6.
Kurang optimalnya pemberdayaan petani pemakai air;
7.
Kurang terpadunya pengelolaan sumber daya air; IV - 40
8.
Kurangnya optimalnya usaha-usaha konservasi sumberdaya air;
9.
Kurang optimalnya pemanfaatan dan pengelolaan air baku perdesaan dan daerah perbukitan;
10.
Belum optimalnya penataan kawasan perkotaan;
11.
Belum tersedianya perencanaan induk sistem keciptakaryaan;
12.
Masih banyaknya rumah dalam kondisi tidak layak huni;
13.
Belum tersedianya data base perumahan dan permukiman;
14.
Masih terbatasnya penyediaan fasilitas dasar bagi masyarakat miskin termasuk air bersih dan sanitasi;
15.
Belum adanya data base lingkungan permukiman perumahan, drainase, jamban keluarga, dan air buangan;
16.
Pemenuhan fasilitas LLAJ berupa rambu, marka, guardraill dan LPJU belum dapat mencapai target nasional Standar Pelayanan Minimum;
17.
Jumlah kendaraan angkutan umum yang beroperasi menurun dan tidak merata pada jaringan trayek yang ada;
18.
Masih rendahnya budaya disiplin masyarakat terhadap peraturan lalu lintas menyebabkan tingginya angka kecelakaan lalu lintas;
19.
Masih terjadinya pelanggaran tonase oleh kendaraan angkutan barang yang melintas di wilayah Kulon Progo;
20.
Belum optimalnya penataan parkir terutama pada badan jalan yang mengakibatkan kemacetan dan tundaan perjalanan;
21.
Keterbatasan SDM dalam penyelenggaraaan urusan perhubungan kurang memadai;
22.
Sarana dan prasarana dalam penyelenggaraaan urusan perhubungan kurang memadai;
23.
Pemungutan
Retribusi
Mahkamah
Konstitusi
Pengendalian Nomor
Menara
46/
terkendala
PUU-XII/
2014
putusan yang
menganulirPenjelasanPasal 124 Undang - UndangNomor 28 Tahun 2009 tentang Pajakdan Retribusi Daerah 24.
Pembentukan Kelompok Informasi Masyarakat hanya berorientasi dalam pengajuanbantuan/ hibah kepada Pemerintah dimana seharusnya merupakan wahana diseminasi informasi
25.
Keterbatasan SDM dalam penyelenggaraaan urusan Komunikasi dan Informatika kurang memadai;
26. Sarana dan prasarana dalam penyelenggaraaan urusan Komunikasi dan Informatika kurang memadai;
IV - 41
B.
Kebijakan 1.
Peningkatan pengelolaan jaringan irigasi dan drainase;
2.
Peningkatan pengendalian banjir;
3.
Peningkatan kualitas prasarana jalan dan jembatan kabupaten maupun desa;
A.
4.
Peningkatan penyediaan gedung perkantoran;
5.
Peningkatan penyediaan prasarana publik khususnya di perkotaan;
6.
Peningkatan penyediaan sistem sanitasi permukiman dan air bersih;
7.
Peningkatan penyediaan rumah layak huni;
8.
Peningkatan penyediaan energi listrik bagi masyarakat pedesaan;
9.
Peningkatan pelayanan Sarana Perhubungan;
10.
Peningkatan Keselamatan Transportasi;
11.
Pengembangan Komunikasi, Informatika dan Media Massa
Sasaran yang akan Dicapai 1.
Urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang a. Capaian panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik 74,51%; b. Capaian layanan uji laboratorium dan alat berat 78,57%; c. Capaian ketersediaan air baku, peningkatan pelayanan irigasi drainase dan pengairan dalam kondisi baik 75,57%; d. Cakupan sarana prasarana gedung kantor dalam kondisi baik 65,33%; e. Capaian layanan air bersih dan air limbah 66,25%; f. Cakupan peningkatan kualitas jasa konstruksi 74,58%.
2.
Urusan Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman a. Capaian
peningkatan
pelayanan
perumahan
dan
peningkatan
kawasan lingkungan sehat permukiman 64,45%; b. Capaian peningkatan infrastruktur perkotaan 100%. 3.
Urusan Perhubungan a. Capaian peningkatan prasarana perhubungan 57,71%; b. Capain keselamatan transportasi 34,60%.
4.
Urusan Komunikasi dan Informatika a. Cakupan pengembangan e-Gov 81,13%
D.
Strategi Pencapaian 1.
Urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang a. Program Pembangunan dan Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan; IV - 42
b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan; c. Program Pengembangan Pengelolaan dan Konservasi Sumber Daya Air; d. Program Pengembangan dan Rehabilitasi Sarana Prasarana Gedung Kantor dan Bangunan Umum; e. Program Pembinaan dan Pengendalian Jasa Kontruksi; f. Program Pembangunan, Pengembangan, Sarana Prasarana Air Minum dan Sanitasi. 2.
Urusan Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman a. Program
Lingkungan
Sehat
Permukiman
dan
Pengembangan
Perumahan; b. Program Pembangunan Infrastruktur Perkotaan. 3.
Urusan Perhubungan a. Program Peningkatan Pelayanan Sarana Perhubungan; b. Program Peningkatan Keselamatan Transportasi.
4.
Urusan Komunikasi dan Informatika a. Program Pengembangan Komunikasi, Informatika dan Media Massa.
E.
Hibah dan Bantuan Sosial 1.
Belanja Bantuan Hibah untuk 1 kegiatan;
2.
Belanja Bantuan Sosial untuk 0 kegiatan.
4.2.4 Kebijakan Belanja Yang Mendasarkan Pada Urusan Pemerintah Daerah Yakni Urusan Wajib Dan Urusan Pilihan Serta Belanja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) 4.2.4.1 Kebijakan Belanja Per-Urusan 4.2.4.1.1 Urusan Wajib Yang Berkaitan dengan Pelayanan Dasar 1.
2.
Pendidikan a.
Program Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat;
b.
Program Pembinaan Sekolah Dasar;
c.
Program Pembinaan Sekolah Menengah Pertama;
d.
Program Pembinaan Ketenagaan.
Kesehatan a.
Program Peningkatan Kesehatan Masyarakat;
b.
Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit;
c.
Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan;
d.
Program Peningkatan Sumber Daya Kesehatan;
e.
Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Rujukan. IV - 43
3.
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang a.
Program
Pembangunan
Dan
Rehabilitasi/Pemeliharaan
Jalan
Dan
Jembatan; b.
Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Kebinamargaan;
c.
Program Pengembangan Pengelolaan dan Konservasi Sumber Daya Air;
d.
Program Pengembangan dan Rehabilitasi Sarana Prasarana Gedung Kantor dan Bangunan Umum;
e.
Program Pembinaan dan Pengendalian Jasa Kontruksi;
f.
Program Pengelolaan Kebersihan dan Pertamanan;
g.
Program Pembangunan, Pengembangan, Sarana Prasarana Air Minum dan Sanitasi;
4.
5.
h.
Program Perencanaan Tata Ruang;
i.
Program Pelaksanaan Tata Ruang;
j.
Program Pembinaan Tata Ruang;
k.
Program Pengelolaan Database dan Sistem Infomasi Tata Ruang.
Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman a.
Program Lingkungan Sehat Permukiman dan Pengembangan Perumahan;
b.
Program Pembangunan Infrastruktur Perkotaan;
Ketenteraman, Ketertiban Umum, dan Perlindungan Masyarakat a.
Program Penanggulangan Bencana;
b.
Program Peningkatan Wawasan Kebangsaan dan Politik Masyarakat;
c.
Program Peningkatan Ketenteraman dan Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat.
6.
Sosial a.
Program Perlindungan dan Pemberdayaan Sosial
4.2.4.1.2 Urusan Wajib Yang Tidak Berkaitan dengan Pelayanan Dasar 1.
2.
Tenaga Kerja a.
Program Pengembangan dan Pelatihan Tenaga Kerja;
b.
Program Perlindungan Ketenagakerjaan.
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak a.
Program Kesetaraan Gender dan Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan dan Anak;
3.
Pangan a.
Program Ketahanan Pangan Daerah;
b.
Program Pemberdayaan Penyuluhan
IV - 44
4.
Pertanahan a.
Program Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah;
b. 5.
6.
7.
8.
Lingkungan Hidup a.
Program Pengelolaan dan Konservasi Lingkungan Hidup;
b.
Program Penaatan dan Pengendalian Pencemaran.
Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil a.
Program Penataan Administrasi Kependudukan;
b.
Program Administrasi Pencatatan Sipil.
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa a.
Program Penguatan Kelembagaan dan Peningkatan Partisipasi Masyarakat;
b.
Program Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
Pengendalian Penduduk dan Keluarga berencana a.
9.
Program Pengelolaan Database dan Sistem Informasi Pertanahan.
Program Keluarga Berencana dan Pembinaan Keluarga;
Perhubungan a.
Program Peningkatan Pelayanan Prasarana Perhubungan;
b.
Program Peningkatan Keselamatan Transportasi.
10. Komunikasi dan Informatika a.
Program Pengembangan Komunikasi Informatika dan Media Massa.
11. Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah a.
Program Peningkatan kualitas Kelembagaan KUMKM;
b.
Program Peningkatan Pemberdayaan KUMKM;
c.
Program Pengembangan Permodalan KUMKM
12. Penanaman Modal a.
Program Pemantauan dan Pengawasan Investasi;
b.
Program Peningkatan Pelayanan Perijinan;
c.
Program Pelayanan Investasi.
13. Kepemudaan dan Olah Raga a.
Program Peningkatan Pembinaan Pemuda dan Olah Raga.
14. Statistik a.
Program Pengembangan Data/ Informasi/ Statistik.
15. Persandian a.
Program Pengelolaan Persandian.
16. Kebudayaan a.
Program Pengembangan Nilai Budaya;
b.
Program Pengelolaan Kekayaan Budaya. IV - 45
17. Perpustakaan a.
Program Pengembangan Budaya Baca.
18. Kearsipan a.
4.2.3.1.1 1.
Program Peningkatan Pengelolaan Kearsipan.
Urusan Pilihan Kelautan dan Perikanan a.
Program Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya;
b.
Program Peningkatan Produksi Perikanan Tangkap dan Pengendalian Sumber daya Perikanan dan Kelautan;
c. 2.
Program Peningkatan Daya Saing Produk Kelautan Perikanan.
Pariwisata a.
Program Peningkatan Pemasaran Wisata;
b.
Program Peningkatan Sarana Prasarana Pariwisata dan Pengelolaan Daya Tarik Wisata.
3.
Pertanian a.
Program Peningkatan Produksi dan Mutu Produk Tanaman Pangan;
b.
Program Peningkatan Produksi dan Mutu Produk Holtikultura;
c.
Program Peningkatan Produksi dan Mutu Produk Perkebunan;
d.
Program Peningkatan Produksi dan Pemasaran Hasil Peternakan;
e.
Program Peningkatan Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet).
4.
5.
Perdagangan a.
Program Pengembangan Usaha Perdagangan;
b.
Program Penataan Pasar Tradisional.
Perindustrian a.
6.
Transmigrasi a.
4.2.4.1.3
Program Pengembangan Industri.
Program Penempatan Transmigran.
Fungsi Penunjang Urusan Perencanaan a.
Program Perencanaan Pembangunan Daerah
b.
Program Kerjasama Pengembangan IPTEK.
Kepegawaian a.
Program Pendayagunaan Aparatur
b.
Program Pengembangan Aparatur
c.
Program Pembinaan dan Pelayanan Kepegawaian IV - 46
Keuangan a.
Program Peningkatan Pengelolaan Anggaran dan Kualitas Kebijakan Pengelolaan Keuangan
b.
Program Peningkatan Pengelolaan Perbendaharaan
c.
Program Peningkatan Penerapan Akuntansi dan Pelaporan
d.
Program Peningkatan Penerimaan Pajak Daerah
e.
Program Peningkatan Pendapatan Daerah
f.
Program Peningkatan Pengelolaan Asset Daerah
Pengawasan a.
Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal
Administrasi Pemerintahan a.
Peningkatan Pelayanan Kedinasan KDH/Wakil KDH
b.
Program Perumusan dan Pengendalian Kebijakan Daerah
c.
Program Penataan Peraturan Perundang-undangan
d.
Program Pelayanan Bantuan Hukum
e.
Program Pengembangan Kapasitas Otonomi Daerah
f.
Program Pembinaan BUMD, BUM Desa dan Lembaga Keuangan
g.
Program Penataan dan Penguatan Organisasi
h.
Program Penguatan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Daerah
i.
Program Peningkatan Kualitas Pengadaan Barang/Jasa
j.
Program Peningkatan Pelayanan Kemasyarakatan
k.
Program Pembentukan Peraturan Daerah
l.
Program Penganggaran Pembangunan Daerah
m. Program Pengawasan Kebijakan dan Pembangunan Daerah n.
Program Peningkatan Pelayanan Kecamatan
o.
Program Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan
p.
Program Peningkatan Pelayanan Kelurahan
q.
Program Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintahan Kelurahan
4.2.4.2 Kebijakan Belanja Per-SKPD Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Pendidikan a. Program Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat b. Program Pembinaan Sekolah Dasar c. Program Pembinaan Sekolah Menengah Pertama d. Program Pembinaan Ketenagaan e. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran IV - 47
f. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran g. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja h. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia SKPD Kepemudaan dan Olah Raga a. Program Peningkatan Pembinaan Pemuda dan Olahraga
Dinas Kesehatan Kesehatan a. Program Kesehatan Masyarakat b. Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit c. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan d. Program Peningkatan Sumber Daya Kesehatan e. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran f. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran g. rogram Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja h. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia SKPD
RSUD Wates Kesehatan a. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Rujukan RSUD Nyi Ageng Serang Kesehatan a. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Rujukan
Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang a. Program pembangunan dan rehabilitasi/ pemeliharaan jalan dan jembatan b. Program peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan c. Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Sumber Daya Air d. Program pembangunan infrastruktur perdesaan e. Program Pembangunan dan Rehabilitasi Sarana Prasarana Gedung Kantor Dan Bangunan Umum f. Program Pembinaan dan Pengendalian Jasa Konstruksi g. Program Pembangunan Pengembangan, Sarana Prasarana Air Minum dan Sanitasi h. Program Pengelolaan Kebersihan dan Pertamanan i. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran IV - 48
j. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran k. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman a. Program Lingkungan Sehat Permukiman dan Pengembangan Perumahan b. Program Pembangunan Infrastruktur Perkotaan
Dinas Tata Ruang dan Pertanahan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang a. Program Perencanaan Tata Ruang b. Program Pelaksanaan Tata Ruang c. Program Pembinaan Tata Ruang d. Program Pengelolaan Database dan Sistem Informasi Tata Ruang Pertanahan a. Program Penataan, Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan, dan Pemanfaatan Tanah b. Program Pengelolaan Database dan Sistem Informasi Pertanahan c. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran d. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran e. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia SKPD f. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Fungsi Penunjang Urusan Perencanaan a. Program Perencanaan Pembangunan Daerah b. Program Kerjasama Pengembangan IPTEK c. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran d. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran e. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia SKPD f. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja Dinas Perhubungan Perhubungan a. Program Peningkatan Pelayanan Prasarana Perhubungan b. Program Peningkatan Keselamatan Transportasi c. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran d. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran e. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia SKPD f. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja IV - 49
Dinas Komunikasi dan Informatika Komunikasi dan Informatika a. Program Pengembangan Komunikasi Informatika dan Media Massa b. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran d. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia SKPD e. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja Statistik a. Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Persandian a. Program Pengelolaan Persandian
Dinas Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup a. Program Pengelolaan dan Konservasi Lingkungan Hidup b. Program Penataan dan Pengendalian Pencemaran c. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran d. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran e. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia SKPD f. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil a. Program Penataan Administrasi Kependudukan b. Program Administrasi Pencatatan Sipil c. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran d. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran e. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia f. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja g. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia SKPD Dinas Sosial Perberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Sosial a. Program Perlindungan dan Pemberdayaan Sosial b. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran d. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia e. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja IV - 50
f. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia SKPD Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak a. Program Kesetaraan Gender dan Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan dan Anak Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Pemberdayaan Masyarakat dan Desa a. Program Penguatan Kelembagaan dan Peningkatan Partisipasi Masyarakat b. Program Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa c. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran d. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran e. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia SKPD f. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana a. Program Keluarga Berencana dan Pembinaan Keluarga
Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah a. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan KUMKM b. Program Peningkatan pemberdayaan KUMKM c. Program Pengembangan Permodalan KUMKM d. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran e. Program Peningkatan Sarana Prasarana Perkantoran f. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja
Dinas Penanaman Modal dan Perlayanan Terpadu Penanaman Modal a. Program Pemantauan dan Pengawasan Investasi b. Progam Peningkatan Pelayanan perijinan c. Program Pelayanan Investasi d. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran e. Program Peningkatan Sarana Prasarana Perkantoran f. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia SKPD g. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja
IV - 51
Dinas Kebudayaan Kebudayaan a. Program Pengembangan Nilai Budaya b. Program Pengelolaan Kekayaan Budaya c. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran d. Program Peningkatan Sarana Prasarana Perkantoran e. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia SKPD f. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja
Dinas Pariwisata Pariwisata a. Program Peningkatan Pemasaran Pariwisata b. Program Peningkatan Sarana Prasarana Pariwisata dan Pengelolaan Daya Tarik Wisata c. Program Pemberdayaan Pariwisata d. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran e. Program Peningkatan Sarana Prasarana Perkantoran f. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia SKPD g. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Ketenteraman, Ketertiban Umum, dan Pelindungan Masyarakat a. Program Peningkatan Wawasan Kebangsaan dan Politik Masyarakat b. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran c. Program Peningkatan Sarana Prasarana Perkantoran d. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Ketenteraman, Ketertiban Umum, dan Pelindungan Masyarakat a. Program Peningkatan Ketentraman dan Ketertiban Umum Serta Perlindungan Masyarakat b. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran c. Program Peningkatan Sarana Prasarana Perkantoran d. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia SKPD e. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja
IV - 52
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Ketenteraman, Ketertiban Umum, dan Pelindungan Masyarakat a. Program Penanggulangan Bencana b. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran c. Program Peningkatan Sarana Prasarana Perkantoran d. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja
Dinas Perpustakaan dan Arsip Kearsipan a. Program Peningkatan Pengelolaan Kearsipan Perpustakaan a. Program Pengembangan Budaya Baca b. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran d. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia SKPD e. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja
Dinas Pertanian dan Pangan Pertanian a. Program Peningkatan Produksi dan Mutu Produk Tanaman Pangan b. Program Peningkatan Produksi dan Mutu Produk Hortikultura c. Program Peningkatan Produksi dan Mutu Produk Perkebunan d. Program Peningkatan Produksi dan Pemasaran Hasil Peternakan e. Program Peningkatan Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) f. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran g. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran h. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia SKPD i. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja Pangan a. Program Ketahanan Pangan Daerah b. Program Pemberdayaan Penyuluhan
Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan Kelautan dan Perikanan a. Program Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya b. Program Peningkatan Produksi Perikanan Tangkap dan Pengendalian Sumber daya Perikanan dan Kelautan IV - 53
c. Program Peningkatan Daya Saing Produk Kelautan Perikanan d. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran e. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran f. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia SKPD g. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja
Dinas Perdagangan Perdagangan a. Program Pengembangan Usaha Perdagangan b. Program Penataan Pasar Tradisional c. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran d. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran e. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur f. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja Perindustrian a. Program Pengembangan Industri
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Transmigrasi a. Program Penempatan Transmigran Tenaga Kerja a. Program Pengembangan dan Pelatihan Tenaga Kerja b. Program Perlindungan Ketenagakerjaan c. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran d. Program Peningkatan Sarana Prasarana Perkantoran e. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia SKPD f. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja Sekretariat DPRD Fungsi Penunjang Urusan Administrasi Pemerintahan a. Program Pembentukan Peraturan Daerah b. Program Penganggaran Pembangunan Daerah c. Program Pengawasan Kebijakan dan Pembangunan Daerah d. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran e. Program Peningkatan Sarana Prasarana Perkantoran f. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia SKPD g. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja IV - 54
Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Fungsi Penunjang Urusan Kepegawaian a. Program Pendayagunaan Aparatur b. Program Pengembangan Aparatur c. Program Pembinaan dan Pelayanan Kepegawaian d. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran e. Program Peningkatan Sarana Prasarana Perkantoran f. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia SKPD g. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja
Inspektorat Daerah Fungsi Penunjang Urusan Pengawasan a. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal b. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran c. Program Peningkatan Sarana Prasarana Perkantoran d. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia SKPD e. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja Badan Keuangan dan Aset Daerah Fungsi Penunjang Urusan Keuangan a. Program Peningkatan Pengelolaan Anggaran dan Kualitas Kebijakan Pengelolaan Keuangan b. Program Peningkatan Pengelolaan Perbendaharaan c. Program Peningkatan Pendapatan Daerah d. Program Peningkatan Pengelolaan Asset Daerah e. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran f. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran g. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia SKPD h. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja
Sekretariat Daerah Fungsi Penunjang Urusan Administrasi Pemerintahan a. Peningkatan Pelayanan Kedinasan KDH/Wakil KDH IV - 55
b. Program Perumusan dan Pengendalian Kebijakan Daerah c. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan d. Program Pelayanan Bantuan Hukum e. Program Pengembangan Kapasitas Otonomi Daerah f. Program Pembinaan BUMD, BUM Desa dan Lembaga Keuangan g. Program Penataan dan Penguatan Organisasi h. Program Penguatan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Daerah i. Program Peningkatan Kualitas Pengadaan Barang/Jasa j. Program Peningkatan Pelayanan Kemasyarakatan k. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran l. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran m. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia SKPD n. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja Kecamatan Temon Fungsi Penunjang Urusan Administrasi Pemerintahan a. Program Peningkatan Pelayanan Kecamatan b. Program Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan c. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran d. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran e. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja Kecamatan Wates Fungsi Penunjang Urusan Administrasi Pemerintahan a. Program Peningkatan Pelayanan Kecamatan b. Program Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan c. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran d. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran e. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja Kecamatan Panjatan Fungsi Penunjang Urusan Administrasi Pemerintahan a. Program Peningkatan Pelayanan Kecamatan b. Program Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan c. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran IV - 56
d. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran e. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja Kecamatan Galur Fungsi Penunjang Urusan Administrasi Pemerintahan a. Program Peningkatan Pelayanan Kecamatan b. Program Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan c. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran d. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran e. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja Kecamatan Lendah Fungsi Penunjang Urusan Administrasi Pemerintahan a. Program Peningkatan Pelayanan Kecamatan b. Program Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan c. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran d. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran e. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja Kecamatan Sentolo Fungsi Penunjang Urusan Administrasi Pemerintahan a. Program Peningkatan Pelayanan Kecamatan b. Program Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan c. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran d. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran e. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja Kecamatan Pengasih Fungsi Penunjang Urusan Administrasi Pemerintahan a. Program Peningkatan Pelayanan Kecamatan b. Program Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan c. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran d. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran e. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja IV - 57
Kecamatan Kokap Fungsi Penunjang Urusan Administrasi Pemerintahan a. Program Peningkatan Pelayanan Kecamatan b. Program Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan c. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran d. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran e. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja
Kecamatan Girimulyo Fungsi Penunjang Urusan Administrasi Pemerintahan a. Program Peningkatan Pelayanan Kecamatan b. Program Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan c. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran d. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran e. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja Kecamatan Nanggulan Fungsi Penunjang Urusan Administrasi Pemerintahan a. Program Peningkatan Pelayanan Kecamatan b. Program Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan c. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran d. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran e. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja Kecamatan Kalibawang Fungsi Penunjang Urusan Administrasi Pemerintahan a. Program Peningkatan Pelayanan Kecamatan b. Program Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan c. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran d. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran e. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja
IV - 58
Kecamatan Samigaluh Fungsi Penunjang Urusan Administrasi Pemerintahan a. Program Peningkatan Pelayanan Kecamatan b. Program Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan c. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran d. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran e. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja
Kelurahan Wates Fungsi Penunjang Urusan Administrasi Pemerintahan a. Program Peningkatan Pelayanan Kelurahan b. Program Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintahan Kelurahan c. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran d. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran e. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja
4.3 Pembiayaan Daerah Pembiayaan Daerah merupakan transaksi keuangan yang dimaksudkan untuk menutupi defisit anggaran yang disebabkan oleh lebih besarnya belanja daerah dibanding dengan pendapatan yang diperoleh daerah. Dengan kata lain, pembiayaan daerah merupakan pembiayaan yang disediakan untuk menganggarkan setiap penerimaan yang perlu dibayarkan kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran bersangkutan atau tahun-tahun sebelumnya. Adapun komponen dari pembiayaan daerah terdiri dari penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan.
4.3.1
Kebijakan Penerimaan Pembiayaan Penerimaan utama pembiayaan dalam rangka menutup defisit anggaran tahun 2017 adalah berasal dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) tahun anggaran sebelumnya dan BPHTB yang diprediksikan sebesar Rp. 33.389.960.700,95.
IV - 59
4.3.2
Kebijakan Pengeluaran Pembiayaan Rencana Pengeluaran pembiayaan pada tahun 2017 digunakan untuk Penyertaan Modal pada Bank Pasar sebesar Rp. 6.000.000.000,00 dan Pembayaran pokok utang untuk RSUD Wates Rp. 731.500.000,00 sehingga pengeluaran pembiayaan daerah sebesar Rp. 6.731.500.000,00. Dari selisih antara penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan diperoleh pembiayaan netto sebesar Rp. 26.658.460.700,95. Dari pembiayaan netto tersebut digunakan untuk menutup selisih antara pendapatan daerah dan belanja daerah sebesar minus Rp. 26.658,460,700,95 sehingga masih terdapat kelebihan/surplus sebesar Rp. 0,00.
Untuk memperjelas terkait perbandingan rincian pendapatan, belanja dan pembiayaan tahun 2016 dan tahun 2017 dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
IV - 60
Tabel 4.10 Rincian Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan Daerah Tahun 2016-2017
Nama Rekening 1
APBD 2016
PPAS
2
3
Selisih 4 = 3-2
PENDAPATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH Hasil Pajak Daerah Hasil Retribusi Daerah Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah PENDAPATAN TRANSFER Dana Perimbangan Dana Insentif Daerah Dana Desa LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH Pendapatan Hibah Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi Bantuan Keuangan dari Provinsi atau pemda lainnya
1.428.564.823.405,71 1.374.641.833.684,62 172.434.611.253,16 195.749.014.234,59 37.289.400.688,36 56.053.039.593,79 10.248.938.700,00 13.323.356.645,00 13.035.451.528,81 13.806.411.232,81 111.860.820.335,99 112.566.206.762,99 1.162.246.698.220,00 1.107.731.572.000,00 1.062.502.098.220,00 979.214.025.000,00 39.232.871.000,00 50.890.070.000,00 60.511.729.000,00 77.627.477.000,00 93.883.513.932,55 71.161.247.450,03 1.250.000.000,00 2.249.215.544,00 64.434.030.932,55 68.912.031.906,03 28.199.483.000,00 -
(53.922.989.721,09) 23.314.402.981,43 18.763.638.905,43 3.074.417.945,00 770.959.704,00 705.386.427,00 (54.515.126.220,00) (83.288.073.220,00) 11.657.199.000,00 17.115.748.000,00 (22.722.266.482,52) 999.215.544,00 4.478.000.973,48 (28.199.483.000,00)
BELANJA BELANJA TIDAK LANGSUNG Belanja Pegawai Belanja Bunga Belanja Hibah Belanja Bantuan Sosial Belanja Bagi Hasil kpd Prov/Kab dan pemDes Belanja Bant Keu kpd Prov/Kab, PemDes dan Parpol Belanja Tidak Terduga
1.477.684.838.699,25 1.401.300.294.385,57 922.921.961.845,80 814.348.534.023,57 747.948.740.694,96 608.871.786.299,40 3.187.500.000,00 622.211.979,17 24.248.499.400,00 22.914.500.000,00 4.652.260.000,00 19.126.200.000,00 4.444.281.050,84 6.854.226.245,00 136.440.680.700,00 153.959.609.500,00 2.000.000.000,00 2.000.000.000,00
(76.384.544.313,68) (108.573.427.822,23) (139.076.954.395,56) (2.565.288.020,83) (1.333.999.400,00) 14.473.940.000,00 2.409.945.194,16 17.518.928.800,00 -
BELANJA LANGSUNG Surplus (defisit) PEMBIAYAAN DAERAH PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya Penerimaan Piutang Daerah Pinjaman Rumah Sakit PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH Penyertaan Modal Bank Pembangunan Daerah (BPD DIY) PD Bank Pasar PDAM PT Jasa Keuangan Mikro Binangun Wates Pembayaran Pokok Utang (RSUD Wates) Pembiayaan Netto SURPLUS/(DEFISIT)
554.762.876.853,45
586.951.760.362,00
32.188.883.508,55
(49.120.015.293,54)
(26.658.460.700,95)
22.461.554.592,59
64.912.509.650,54 14.649.359.650,54 50.000.000.000,00 263.150.000,00 15.792.494.357,00
33.389.960.700,95 33.389.960.700,95
6.731.500.000,00
(31.522.548.949,59) 18.740.601.050,41 (50.000.000.000,00) (263.150.000,00) (9.060.994.357,00)
12.862.000.000,00 1.680.494.357,00 1.050.000.000,00 200.000.000,00 49.120.015.293,54
6.000.000.000,00 731.500.000,00 26.658.460.700,95
(12.862.000.000,00) 4.319.505.643,00 (1.050.000.000,00) (200.000.000,00) 731.500.000,00 (22.461.554.592,59)
0,00
0,00
(0,00)
IV - 61