NILAI KOMPENSASI EKONOMI TERHADAP PENCEMARAN PERAIRAN DI PANTAI KOTA MAKASSAR Values of Economic Compensation to Pollution on City Beach of Makassar Hamzah1*, Achmad Fahrudin2, Heffni Efendi2 dan Ismudi Muchsin2 1*
Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin Makassar Sulawesi Selatan, email :
[email protected] 2 Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB Bogor, Indonesia
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menghitung nilai kerugian ekonomi wisata dan perikanan akibat pencemaran perairan serta memprediksi nilai kompensasi ekonomi akibat pencemaran dengan menerapkan model dinamik. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengukuran lapangan dan data yang bersumber pada Dinas Perikanan, Pariwisata dan Pemda Makassar. Data diolah dengan menggunakan software Stella versi 9.0.2 (High Performance System, Inc., 2007). Hasil penelitian memperlihatkan simulasi dengan alokasi anggaran IPAL dan efektifitas kerja 30%, diperoleh nilai manfaat bersih perikanan dan wisata Rp1.469.772.082,-/bln dan manfaat total yang diperoleh sampai tahun ke-10 menjadi Rp12.538.802.584.706,-. Simulasi model imbangan nilai insentif diperoleh sebesar Rp1.153,-/orang/bln pada awal periode menjadi total Rp8.397.567,- pada akhir simulasi. Dibandingkan antara nilai kompensasi dan imbangan nilai insentif yang diperoleh penduduk, masih terdapat selisih nilai bersih yang menguntungkan secara ekonomi antara nilai yang bayar untuk mengatasi pencemaran dengan manfaat yang diperoleh. Pada skenario model optimis diperoleh dampak peningkatan nilai ekonomi, adapun hasil skenario pesimis memberikan penurunan nilai dengan introduksi instalasi pengolahan limbah. Kata Kunci : kerugian ekonomi, model dinamik, nilai kompensasi, pencemaran.
ABSTRACT This research was intended to calculate values of tourism and fishery economic loss due to aquatic pollution by applying a dynamic model. Data collected is obtained through direct field and from data base Fisheries department, ecotourism and local government. Data process with Stella versi 9.0.2 High Performance System, Inc., 2007. Results of this research showed a simulation with budget allocation of sewage end processing installation (IPAL) and working effectivity of 30%, it was gained net benefit in fishery and tourism as much as Rp1.469.772,/month and total benefit received up to the 10th year was Rp12.538.802.584.706.- Model simulation of compensation of insentive value was Rp1.153,- person//month at the initial period to Rp8.397.567,- end of this simulation. If compared between the compensation value and the insentive value received by the community, there was a net surplus that give an economic advantage between values paid by the community to solve the pollution and benefit enjoyed by the community. At the optimism scenario model, it was found impact of economic increase, whereas, results of the pessimism model gave a decrease by introducing sewage processing installation. Key word : compensation value, dynamic mode, economic loss, and pollution.
Jurnal Bisnis Perikanan FPIK UHO 2(1): April 2015 : 17-30
17
Hamzah dkk, Kompensasi Ekonomi terhadap Pencemaran Perairan
PENDAHULUAN
kualitas air pantai ditentukan oleh laju
Kawasan kota pantai merupakan tempat konsentrasi penduduk yang paling padat. Sekitar 75% dari total penduduk dunia bermukim di kawasan pantai. Dua pertiga dari kota-kota di dunia dengan penduduk lebih dari 2,5 juta jiwa terdapat di wilayah pantai (UNESCO, 1993; Edgen, 1993; dalam Kay dan Alder, 1999).
Keadaan serupa juga terjadi di
Indonesia yang hampir 60% jumlah penduduk kota-kota besar (seperti Jakarta, Surabaya,
Semarang,
Medan
dan
Makassar) menyebar di kawasan pantai (Dahuri, dkk, 2001). Pertumbuhan dan konsentrasi penduduk yang tinggi di Kota Makassar mengakibatkan tekanan yang tinggi
terhadap
lingkungan
pantai
beban limbah yang masuk pada perairan yang terbawa oleh aliran sungai dan kanal. Apabila pencemaran berupa limbah yang masuk ke dalam perairan pantai kota tidak tertangani dengan baik, maka diperkirakan daya dukung perairan pantai akan mengalami penurunan dan tidak mampu menopang aktivitas pemanfaatan yang ada. Penanganan dari dampak pencemaran dapat dilakukan dengan menggunakan pengolahan air limbah (IPAL). Penelitian ini ingin melihat dampak pencemaran terhadap penurunan nilai ekonomi sumberdaya
pesisir
dan
berapa
nilai
kompensasi yang harus dibayar oleh penduduk untuk mengatasinya Tujuan Penelitian a) Menghitung nilai kerugian ekonomi
diantaranya pencemaran perairan Pada berbagai aktivitas peman-
akibat pencemaran perairan
faatan yang ada di kawasan pantai Kota
b) Mengetahui dan memprediksi nilai
Makassar seperti kegiatan wisata pantai,
kompensasi ekonomi akibat pence-
pemukiman dan pelabuhan dapat mem-
maran
berikan dampak pada perubahan kualitas
dinamik
dengan
penerapan
model
perairan. Perubahan dari kualitas lingkungan perairan tentu akan memberikan
METODE
dampak terhadap aktivitas ekonomi teru-
Penelitian ini dilaksanakan di
tama yang berkaitan dengan pemanfaatan
wilayah pantai Kota Makassar Propinsi
lingkungan pantai sebagai sumberdaya
Sulawesi Selatan dimulai bulan Juni
Kondisi suatu perairan dapat diper-
sampai Mei 2011
kirakan dengan membandingkan dengan
Data tentang kualitas biofisik
standar baku mutu/kualitas air. Dinamika
meliputi data fisik seperti suhu, salinitas,
18
ISSN : 2355-6617, ojs.uho.ac.id/index.php/bisnisperikanan
Hamzah dkk, Kompensasi Ekonomi terhadap Pencemaran Perairan
kedalaman, dan data kimia, pH, Disolved
pemodelan sistem, verifikasi model dan
Oxygen
Oxygen
implementasi (Eriyatno, 1999). Identifi-
Demand (BOD), nitrat dan fosfat. Data
kasi sistem diagram lingkar sebab-akibat
yang dikumpulkan kemudian dianalisis
kemudian diinterpretasikan untuk mem-
dan kemudian diketahui tingkat kelayak-
bangun konsep kotak gelap (black box)
an untuk kegiatan wisata pantai dan peri-
diagram input-output. Diagram input-
kanan. Beberapa parameter kualitas air
output merepresentasikan input lingkung-
serta metode pengukurannya didasarkan
an, input terkendali dan tak terkendali,
pada peruntukan kegiatan perikanan dan
output dikehendaki dan tak dikehendaki,
wisata dan mengacu pada Kepmen LH
serta manajemen pengendalian. Pemodel-
No 51 tahun 2004.
an merupakan suatu gugus aktivitas
(DO),
Biochemical
Data sekunder yang dikumpulkan berkaitan
dengan
data
air,
delan didefinisikan sebagai suatu abstrak-
pemanfaatan wilayah pesisir dan laut, dan
si dari sebuah obyek atau situasi aktual.
kondisi penduduk. Komponen data terse-
Tujuannya adalah untuk menemukan
but diperoleh dari penelitian-penelitian
peubah-peubah apa yang penting dan
terdahulu, Dinas Kelautan dan Perikanan
tepat, sehingga dapat dibangun struktur
Kota Makassar, Kantor Pemerintahan
modelnya. Teknik kuantitatif dan simula-
Daerah,
si digunakan untuk mengkaji keterkaitan
Pariwisata
dan
kualitas
pembuatan model. Secara umum pemo-
Biro
Pusat
Statistik (BPS) serta instansi terkait
antar
peubah
dalam
lainnya
(Eriyatno, 1999).
sebuah
model
Metode pendekatan sistem meru-
Dalam simulasi model kompen-
pakan salah satu cara penyelesaian per-
sasi ekonomi akibat pencemaran akan
soalan yang dimulai dengan dilakukannya
dilakukan dengan tiga skenario sebagai
identifikasi terhadap adanya sejumlah
berikut :
kebutuhan-kebutuhan,
dapat
1. Skenario laju pencemaran pantai kota,
menghasilkan suatu operasi dari sistem
perkembangan berbagai faktor ekonomi
yang dianggap efektif (Eriyatno,1999).
dan sosial serta kegiatan pemanfataan
Selanjutnya dikatakan bahwa prosedur
untuk wisata
analisis sistem meliputi tahapan-tahapan
kondisi sekarang.
sebagai berikut: analisis kebutuhan, for-
2. Skenario pesimis, meningkatkan laju
mulasi permasalahan, identifikasi sistem,
pencemaran dan tekanan sosial ekonomi
sehingga
Jurnal Bisnis Perikanan FPIK UHO 2(1): April 2015
dan perikanan seperti
19
Hamzah dkk, Kompensasi Ekonomi terhadap Pencemaran Perairan
terhadap kegiatan wisata pantai dan
IPAL. Efektivitas kerja IPAL diasumsi-
perikanan terpadu.
kan dipengaruhi oleh nilai kompensasi
3. Skenario optimis, laju pencemaran
dari
dikendalikan
dan
Penurunan dan peningkatan daya dukung
ekonomi yang kondusif untuk mendu-
untuk aktivitas perikanan dan wisata
kung
perikanan.
pantai bergantung pada beban pencemar-
Analisis model optimalisasi ini akan
an yang terjadi dan kapasitas asimilasi.
menggunakan alat bantu perangkat lunak
Nilai ekonomi diperoleh dari estimasi
stella versi 9.0.2 (High Performance
asumsi nilai keuntungan bersih tiap-tiap
System, Inc., 2007).
aktivitas perikanan dan wisata. Manfaat
dan
wisata
faktor
pantai
dan
sosial
sumber
pencemar
(penduduk).
ekonomi dari perikanan dan wisata akan HASIL
dialokasikan sebagai Pendapatan Daerah
Sub model Ekonomi dan IPAL ini
(PAD) yang diperoleh dari pungutan atau
menggambarkan kondisi dari nilai ekono-
retribusi. Manfaat bersih diperoleh dari
mi aktivitas perikanan dan wisata yang
pengurangan nilai manfaat total perikanan
mengalami
adanya
dan wisata dengan nilai kompensasi yang
pencemaran. Besarnya beban pencemar-
dibayarkan oleh pencemar untuk mem-
an dipengaruhi oleh jumlah total sumber
biayai IPAL.
perubahan akibat
pencemaran dan efektivitas kerja dari
Gambar 1 Model ekonomi dan IPAL Runing Model Mengacu pada model yang dibangun dan berbagai atribut dan indikator serta
20
asumsi yang dibuat maka berikut ini beberapa hasil running model yang dapat ditampilkan sebagai berikut :
ISSN : 2355-6617, ojs.uho.ac.id/index.php/bisnisperikanan
Hamzah dkk, Kompensasi Ekonomi terhadap Pencemaran Perairan
Gambar 2 Hasil simulasi nilai kompensasi ekonomi terhadap manfaat perikanan dan wisata skenario basis
. Gambar 3 Hasil simulasi nilai efektifitas IPAL terhadap nilai keuntungan dan manfaat perikanan dan wisata skenario basis
Jurnal Bisnis Perikanan FPIK UHO 2(1): April 2015
21
Hamzah dkk, Kompensasi Ekonomi terhadap Pencemaran Perairan
Gambar 4 Hasil simulasi nilai kompensasi terhadap manfaat perikanan dan wisata skenario pesimis
Gambar 5 Hasil simulasi nilai efektifitas IPAL terhadap nilai keuntungan dan manfaat perikanan dan wisata skenario pesimis
22
ISSN : 2355-6617, ojs.uho.ac.id/index.php/bisnisperikanan
Hamzah dkk, Kompensasi Ekonomi terhadap Pencemaran Perairan
Gambar 6 Hasil simulasi nilai kompensasi terhadap manfaat perikanan dan wisata skenario optimis
Gambar 7 Hasil simulasi nilai efektifitas IPAL terhadap nilai keuntungan dan manfaat perikanan dan wisata skenario optimis
Jurnal Bisnis Perikanan FPIK UHO 2(1): April 2015
23
Hamzah dkk, Kompensasi Ekonomi terhadap Pencemaran Perairan
Nilai kompensasi dalam model
PEMBAHASAN Pencemaran dan Nilai Kompensasi Ekonomi Skenario Basis
pengelolaan pencemaran menggambarkan berapa besar nilai ekonomi yang harus
Model pengelolaan pencemaran
dibayarkan
oleh
penduduk
(sumber
untuk keberlanjutan perikanan dan wisata
pencemar)
untuk
dapat
di pantai Kota Makassar, mencoba untuk
kondisi perairan agar dapat dimanfaatkan
menerapkan prinsip bahwa pencemar
sesuai dengan peruntukannya. Dalam
akan membayar setiap kerusakan yang
memulihkan kondisi perairan agar tidak
ditimbulkan pada lingkungan (polluter
tercemar maka IPAL (instalasi pengo-
must pay principle).
lahan air limbah) sebagai medianya. Jadi
memulihkan
sistem
dalam model ini diasumsikan berapa nilai
kompensasi atas limbah atau cemaran
ekonomi yang harus dibayar oleh pen-
yang dihasilkan pada setiap pencemar
duduk Makassar untuk dapat membiayai
maka
IPAL.
Dengan
menerapkan
pengelolaan
pencemaran
diharapkan dapat berkelanjutan, karena
Hasil simulasi (pada tabel 2)
setiap individu ataupun lembaga pence-
memperlihatkan
mar akan membayar tiap cemaran yang
pencemar yang terdiri dari penduduk
dihasilkan. Semakin tinggi kesadaran
Kota Makassar dan jumlah tamu hotel di
akan lingkungan semakin rendah biaya
Makassar pada awal simulasi berjumlah
yang
1.274.732 jiwa dan pada akhir simulasi
akan
dibayarkan,
begitu
juga
pertumbuhan
sumber
10 tahun kemudian berjumlah 1.505.055
sebaliknya. dibangun
jiwa. Sementara nilai kompensasi untuk
terdapat atribut penduduk sebagai sumber
tiap sumber pencemar adalah Rp798,-
pencemar. Penduduk dalam model terdiri
pada awal simulasi, menjadi Rp676,-
dari
Kota
pada akhir simulasi. Dalam simulasi
Makassar dan tamu atau wisatawan yang
model basis jumlah nilai IPAL hanya
menginap di hotel-hotel yang ada di
dialokasikan sebesar 30% dari total
Makassar.
kota
nilainya. Hal ini juga diasumsikan sama
Makassar saat ini berjumlah 1.272.349
dengan efektifitas kerja dan alokasi nilai
jiwa (BPS kota Makassar, 2010) dan
kompensasi. Dari hasil simulasi dengan
diperkirakan 1.687.024 jiwa pada 25
alokasi anggaran IPAL dan efektifitas
tahun mendatang.
kerja 30%, diperoleh nilai manfaat bersih
Pada
24
model
jumlah
yang
penduduk
Jumlah
lokal
penduduk
ISSN : 2355-6617, ojs.uho.ac.id/index.php/bisnisperikanan
Hamzah dkk, Kompensasi Ekonomi terhadap Pencemaran Perairan
perikanan dan wisata Rp1.469.772.082,-/
dikelola terlebih dahulu hingga mencapai
bln dan manfaat total yang diperoleh
titik aman konsentrasi sebelum dibuang
sampai
ke perairan pantai.
tahun
ke-10
menjadi
Rp12.538.802.584.706,- (gambar 2). Imbangan
nilai
insentif
Menurut Pemkot
Makassar (2010) dana pembangunan pada
IPAL akan dialokasikan sebesar 407
model basis menggambarkan jumlah
milyar. Instalasi pengolahan air limbah
keuntungan tiap-tiap sumber pencemar
saat ini hanya baru melayani beberapa
(penduduk). Pada hasil simulasi model
kecamatan
imbangan nilai insentif diperoleh sebesar
kecamatan memiliki intalasi pengolahan
Rp1.153,-/orang/bln pada awal periode,
sehingga Makassar akan terbebas dari
menjadi total Rp8.397.567,- pada akhir
limbah.
dan
diharapkan
semua
simulasi. Jadi bila dibandingkan antara
Berdasarkan hasil simulasi model
nilai kompensasi dan imbangan nilai
dengan skenario basis (pada tabel 3)
insentif yang diperoleh penduduk, masih
memperlihatkan bahwa nilai keuntungan
terdapat
perikanan dan wisata cukup besar yakni
selisih
nilai
bersih
yang
menguntungkan. Pada awal simulasi nilai
Rp1.775.022.080,-/bulan
insentif
simulasi
adalah
Rp1.153,-/orang/bln
dan
pada
kemudian
awal menjadi
dikurangi dengan nilai kompensasi yang
Rp213.002.649.792,-/bln
dibayar penduduk sebesar Rp798,-, masih
periode. Selain nilai keuntungan yang
terdapat
dapat diperoleh masyarakat atau pelaku
keuntungan
bersih
sebesar
Rp355,-/orang/bln
pemerintah
pencemaran
akhir
usaha pada bidang perikanan dan wisata,
IPAL, Daya Dukung dan Keuntungan Ekonomi Dalam
pada
model yang
pengelolaan
dibangun,
IPAL
mempunyai
peranan penting sebagai
pengendali
beban
pencemaran
juga
dapat
memperoleh
pemasukan berupa pajak yang dipungut sebesar 10% dari tingkat keuntungan usaha dengan asumsi yang digunakan adalah pajak PPh atau pajak penghasilan.
yang
Bila dilihat dari sisi ekonomi
bermuara di perairan Makassar. Kinerja
maka
IPAL sangat menentukan keberlanjutan
membebani anggaran secara negatif tetapi
aktivitas perikanan dan wisata. Hal ini
memberikan manfaat ekonomi dua sisi
dikarenakan beban limbah yang berasal
baik
dari penduduk Kota Makassar akan
pemerintah,
Jurnal Bisnis Perikanan FPIK UHO 2(1): April 2015
pembangunan
bagi
IPAL
masyarakat itupun
belum
bukan
maupun memper-
25
Hamzah dkk, Kompensasi Ekonomi terhadap Pencemaran Perairan
hitungkan
manfaat
lainnya
seperti
terpeliharanya ekosistem dan estetika.
awal simulasi menjadi Rp217,- pada akhir simulasi..
Pencemaran dan Nilai Kompensasi Skenario Pesimis
Bila dilihat dari jumlah mengalami penurunan nilai, dan mengapa pada
Pada model skenario pesimis yang
simulasi model pesimis nilai kompensasi
dibangun terdapat atribut penduduk seba-
yang dibayar oleh penduduk lebih rendah
gai sumber pencemar. Penduduk dalam
dibandingkan dengan skenario model
model terdiri dari jumlah penduduk lokal
basis.
Kota Makassar dan tamu atau wisatawan
kinerja IPAL juga mengalami penurunan
yang menginap di hotel-hotel yang ada di
dari 30% menjadi 10%. Jadi nilai yang
Makassar.
dibayarkan juga mengalami penurunan
Jumlah
penduduk
Kota
Hal ini disebabkan kapasitas
Makassar saat ini berjumlah 1.272.349 jiwa.
Pertumbuhan
penduduk
Kota
Makassar berdasarkan asumsi partumbuhan berubah menjadi 2% dari 1,63% untuk model basis untuk setiap tahun, jumlah ini bisa saja lebih besar mengingat prediksi ini tidak memasukkan jumlah
Pada
simulasi
pesimis
jumlah nilai IPAL hanya dialokasikan sebesar 10% dari total nilainya. Hal ini juga diasumsikan sama dengan efektfitas kerja dan alokasi nilai kompensasi. Dari hasil simulasi dengan alokasi anggaran, nilai kompensasi
migrasi penduduk.
model
IPAL dan efektifitas
kerja 10%, diperoleh nilai manfaat bersih Hasil simulasi (pada tabel 4)
perikanan
dan
wisata
hanya
sumber
Rp557.757.361,-/bln. Jumlah penerimaan
pencemar yang terdiri dari penduduk
manfaat bersih ini mengalami penurunan
Kota Makassar dan jumlah tamu hotel di
yang sangat drastis bila dibandingkan
Makassar pada awal simulasi berjumlah
pada model basis dimana manfaat bersih
1.274.732 jiwa sementara pada akhir
didapatkan
simulasi 10 tahun kemudian berjumlah
/bln. Sampai pada tahun ke-10 teraku-
1.560.583
mulasi menjadi Rp4.221.074.228.235,-
memperlihatkan
jiwa,
pertumbuhan
sedikit
mengalami
peningkatan jumlah dari model basis
sebesar
Imbangan
Rp1.469.772.082,-
nilai
insentif
pada
Untuk nilai
model pesimis menggambarkan jumlah
kompensasi yang harus dibayar untuk tiap
keuntungan untuk tiap-tiap sumber pen-
sumber pencemar adalah Rp266,- pada
cemar. Berdasarkan hasil simulasi model
dengan 1.505.055 jiwa.
26
ISSN : 2355-6617, ojs.uho.ac.id/index.php/bisnisperikanan
Hamzah dkk, Kompensasi Ekonomi terhadap Pencemaran Perairan
imbangan nilai insentif juga mengalami
yang mengalir masuk ke perairan pesisir
penurunan nilai bila dibandingkan dengan
Kota Makassar. Daya dukung perairan
model basis, yakni hanya sebesar Rp437,-
secara logika juga akan mengalami
/orang sementara pada model basis nilai
penurunan dan diskenariokan juga hanya
imbangan
Rp1.153,-
sebesar 10% daya dukung lahan yang
/orang/bln. Selanjutnya pada akhir simu-
tersisa untuk aktivitas perikanan dan
lasi nilai insentif yang diperoleh adalah
wisata. Nilai IPAL total dengan kinerja
Rp2.704.804,-/orang juga lebih kecil dari
10% yakni hanya 4,07 milyar sementara
model basis yakni total Rp8.397.567,-.
nilai kompensasi oleh masyarakat untuk
Walaupun demikian bila dibandingkan
membiayai
antara
penurunan.
insentif
adalah
nilai kompensasi dan imbangan
IPAL
juga
mengalami
nilai insentif yang diperoleh penduduk,
Berdasarkan hasil simulasi model
masih terdapat selisih nilai bersih yang
dengan skenario pesimis (pada tabel 5)
menguntungkan. Pada awal simulasi nilai
memperlihatkan bahwa nilai keuntungan
insentif adalah Rp437,-/orang/bln diku-
perikanan
rangi dengan nilai kompensasi yang
penurunan
dibayar penduduk sebesar Rp266,-, masih
Rp1.775.022.080,-/bulan
terdapat
basis menjadi hanya Rp591.674.027,-/bln
keuntungan
bersih
sebesar
dan
wisata
cukup
awal
mengalami
besar
simulasi
yakni
pada skenario
Rp171,-/orang/bln. Jadi terdapat banyak
pada
dan
kemudian
kehilangan nilai ekonomi yang cukup
menjadi
besar bila kinerja IPAL dioperasikan
dari Rp213.002.649.792,-/bln pada akhir
dengan rasio 30% pada model basis
periode.
Rp71.000.883.264,-
menurun
dengan 10% pada model pesimis Selain nilai IPAL, Daya Dukung dan Keuntungan Ekonomi Skenario Pesimis Dalam skenario model pesimis,
keuntungan
yang
dapat diperoleh masyarakat atau pelaku usaha pada bidang perikanan dan wisata, pemerintah
juga
dapat
memperoleh
nilai kinerja IPAL dialokasikan hanya
pemasukan berupa pajak yang dipungut
sebesar 10%.
Skenario ini merupakan
sebesar 10% dari tingkat keuntungan
kemungkinan paling minimal dari kinerja
usaha dengan asumsi yang digunakan
IPAL.
Akibat penurunan kinerja IPAL
adalah PPh atau pajak penghasilan. Nilai
maka akan berakibat pada penurunan
pendapatan daerah dari hasil simulasi
kemampuan untuk pengolahan limbah
adalah Rp88.751.104,-/bln
Jurnal Bisnis Perikanan FPIK UHO 2(1): April 2015
27
Hamzah dkk, Kompensasi Ekonomi terhadap Pencemaran Perairan
Pencemaran dan nilai Kompensasi Skenario Optimis Model skenario optimis jumlah penduduk
sebagai
mengalami skenario
sumber
perubahan pesimis
mengalami
pertumbuhan penurunan
pada
dalam berubah
pada
skenario
penduduk angka
bila
penduduk
peningkatan
pertumbuhan,
pencemar
nilai optimis
mengalami
pertumbuhan
dari
bahwa jumlah insentif dengan kinerja IPAL 90% memberikan beban yang cukup tinggi yakni Rp2.395,-/org/bln. pada awal simulasi menjadi Rp2.028,/org/bln diakhir simulasi model. Jumlah insentif relatif lebih tinggi dari model basis maupun model skenario pesimis. Sementara hasil simulasi imbangan akan nilai insentif didapatkan nilai Rp2.022,/bln/org menjadi Rp25.046.074,-.
1,63% menjadi 1%. Hasil simulasi (pada tabel 6) menunjukkan bahwa jumlah penduduk
IPAL, Daya Dukung dan Keuntungan Ekonomi Skenario Optimis Dalam skenario model optimis,
mengalami pertumbuhan yang relatif jumlah
nilai kinerja IPAL dialokasikan sebesar
jiwa
90%, juga dengan sendirinya kinerja
meningkat tipis menjadi 1.415.027 jiwa
IPAL juga meningkat dari 30% di model
pada akhir simulasi untuk 10 tahun
basis menjadi lebih tinggi. Skenario ini
kedepan.
model
merupakan kemungkinan maksimal dari
pencemaran yang dibangun ini, IPAL
kinerja IPAL. Peningkatan kinerja IPAL
dibiayai oleh penduduk sebagai sumber
pada
pencemar dengan prinsip setiap pencemar
memberikan dampak maksimal terhadap
harus membayar atas setiap cemaran yang
kinerja untuk dapat mengeliminir beban
dihasilkan ke lingkungan agar tetap
limbah yang masuk ke perairan pantai
bersih (Polluters must pay principle).
Kota Makassar. Dengan pengurangan
kecil,
pada
penduduk
awal adalah
Dalam
simulasi 1.274.732
skenario
Unsur insentif dalam pengelolaan
skenario
model
optimis
akan
beban limbah yang maksimal oleh IPAL
limbah yang dibebankan ke masyarakat
maka
mestinya
selain
lingkungan perairan juga tetap terpelihara
memberikan efek jera juga menimbulkan
sesuai kinerja IPAL. Hasil simulasi model
rasa keadilan antara yang mencemari
optimis
lingkungan dengan yang tidak. Hasil
menunjukkan bahwa biaya IPAL setiap
simulasi model optimis dengan periode
bulan
simulasi 10 tahun memperlihat hasil
Biaya IPAL ini akan dibagi secara merata
28
dapat
diterapkan,
diharapkan
dengan
adalah
daya
kinerja
dukung
IPAL
90%
Rp3.052.500.000,-/bln.
ISSN : 2355-6617, ojs.uho.ac.id/index.php/bisnisperikanan
Hamzah dkk, Kompensasi Ekonomi terhadap Pencemaran Perairan
pada semua sumber pencemar dalam
setiap sumber pencemar atau kecamatan
bentuk insentif.
di
Dampak
peningkatan
kinerja
IPAL adalah peningkatan daya dukung
Kota
alokasi
Makassar dan peningkatan anggaran
untuk
konservasi
lingkungan
lingkungan akan aktivitas wisata dan perikanan.
Berdasarkan hasil simulasi
SARAN
model dengan skenario optimis (pada
1. Perlu upaya peningkatan pemahaman
tabel 7) memperlihatkan bahwa nilai
masyarakat terhadap lingkungan agar
keuntungan
wisata
tidak membuang sampah di aliran
yakni
sungai dan kanal, selain itu peme-
Rp5.325.066.245,-/bln diawal simulasi,
rintah perlu menyediakan fasilitas
kemudian terakumulasi menjadi sekitar
pengolahan limbah dan peningkatan
639 milyar rupiah diakhir simulasi 10
penegakan hukum berkaitan dengan
tahun ke depan.
sampah di sekitar aliran sungai, kanal
perikanan
mengalami
investasi
dan
peningkatan
IPAL
Jadi bila dikaji nilai 407
milyar
dan
dan perairan pantai
keuntungan IPAL dari aktivitas perikanan dan wisata terdapat selisih keuntungan
2. Pengelolaan pencemaran dengan nilai yang bervariasi pada setiap pencemar
yang cukup tinggi.
sesuai dengan besaran limbah yang SIMPULAN
dihasilkan
Pengelolaan pencemaran pesisir pantai Kota
Makassar
dapat
berkelanjutan
dengan penerapan insentif bagi pencemar, tetap memperhatikan kualitas lingkungan perairan yang ada serta penerapan pengendalian beban limbah dan pembuatan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Beberapa kebijakan yang penting dilakukan adalah pengendalian jumlah partumbuhan
penduduk,
DAFTAR PUSTAKA
tingkat
kesadaran
masyarakat akan lingkungan, penyediaan instalasi pengolahan air limbah untuk
Jurnal Bisnis Perikanan FPIK UHO 2(1): April 2015
Badan
Pusat Statistik [BPS] Kota Makassar. 2010. Makassar Dalam Angka 2010. Makassar.
Bohari, R. 2010. Model Kebijakan Pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu dan Berkelanjutan di Pantai Kota Makassar Sulawesi Selatan. Disertasi. Program Pascasarjana. IPB. Bogor Dahuri, R., Jacub Rais; Sapta Putra Ginting, M.J. Sitepu. 2001. Pengelolaan Sumberdava Wilayah Pesisir dan Laut Secara Terpadu.
29
Hamzah dkk, Kompensasi Ekonomi terhadap Pencemaran Perairan
Penerbit Jakarta.
Pradnya
Paramita.
Dahuri, R. 1999. Pengelolaan Wilayah Pesisir Secara Terpadu : Menata Kembali Pembangunan Teluk Jakarta. Makalah Pertemuan Para Ahli Dalam Pengeloaan dampak Kota Besar Terhadap Perairan di Depannya. P3O-LIPI, 7 – 8 April 1999. Jakarta Eriyatno. 1999. Ilmu Sistem, Meningkatkan Mutu dan Efektivitas Manajemen. IPB Press. Bogor Kay, R dan J. Alder. 1999. Coastal Planning and Management. E & FN SPON. London dan New York. Kantor Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup 2004. Baku Mutu Air Laut Untuk Biota dan Budidaya Laut (KEP-MEN LH No. 51/MenKLH/2004). Ketchum, B.H. 1971. Pollution, natural resources, and biological effects of pollution of estuaries and coastal waters. The massachusetts Institute of Technology. Massachussetts.
Samawi, M.F. 2007. Model Pengendalian Pencemaran Perairan Pantai Kota. Jurnal Sains dan Teknologi Edisi April Vol.7 No 1. 1-12.
30
ISSN : 2355-6617, ojs.uho.ac.id/index.php/bisnisperikanan