Nielsen Newsletter EDISI 8 • 30 Agustus 2010 Data Highlights
Tambahan 21% Penonton di Bulan Ramadhan Kebiasaan menonton TV berubah saat bulan puasa tiba. Di awal bulan Ramadhan (11-22 Agustus 2010) ini, jumlah penonton TV naik 21% dari hari-hari biasa menjadi sekitar 7 juta orang. Kenaikan terbesar terlihat di kelompok anakanak (5-14 tahun), yaitu sebesar 32% menjadi 1,4 juta orang. Libur sekolah di awal puasa tampaknya turut memberikan kontribusi atas penambahan ini. Sementara pemirsa perempuan 15+ dan laki-laki 15+ bertambah sebesar 18% menjadi rata-rata 3 juta dan 2,5 juta orang. . Rata-rata Jumlah Penonton di Ramadhan Periode: 11-22 Agustus 2010 Target Pemirsa: Usia 5 tahun ke atas (Populasi TV: 49.525.104 individu), Anak-anak (10.161.700 individu), Perempuan 15+ (19.769.026 individu), dan Lak-laki 15+ (19.594.377 individu) Market: Jakarta, Surabaya, Medan, Semarang, Bandung, Makassar, Yogyakarta, Palembang, Denpasar, Banjarmasin
Saat sahur (02.00-05.00), jumlah penonton TV mencapai 6 juta orang atau 8 kali lipat dari hari-hari biasa. Jumlah pemirsa anak menunjukkan peningkatan yang paling besar, yaitu naik 17 kali lipat menjadi sekitar 1 juta anak. Kenaikan jumlah pemirsa perempuan 15+ hingga 11 kali lipat menjadi 2,4 juta orang, sedangkan lakilaki 15+ naik enam kali lipat menjadi 2,5 juta orang.
Saat menjelang hingga berbuka puasa (16.00-19.00), jumlah pemirsa TV pun lebih banyak 28% menjadi rata-rata lebih dari 10 juta orang. Kenaikan ini mendapat kontribusi dari anak-anak, yang jumlahnya bertambah paling banyak, yaitu mencapai 35% menjadi 2,2 juta anak. Sebaliknya, saat ibadah shalat tarawih (19.00-21.00), jumlah penonton TV sebesar 12,7 juta orang atau berkurang 5% dari hari-hari biasa. Rata-rata Jumlah Penonton per Paruh Waktu di Ramadhan Periode: 11-22 Agustus 2010 Target Pemirsa: Usia 5 tahun ke atas (Populasi TV: 49.525.104 individu) Market: Jakarta, Surabaya, Medan, Semarang, Bandung, Makassar, Yogyakarta, Palembang, Denpasar, Banjarmasin
Copyright © 2007 The Nielsen Company. All rights reserved Nielsen and Nielsen logo are trademarks or registered trademarks of CZT/ACN Trademarks, L.L.C.
www.agbnielsen.co.id; www.nielsen.com 1
Nielsen Newsletter – Edisi 8 | 30 Agustus 2010 Pemirsa Dibanjiri Program Hiburan dan Religi Di bulan Ramadhan, jam tayang program religi di TV nasional bertambah sebesar 115% menjadi hampir 190 jam dengan penambahan terbesar pada jam menjelang hingga saat berbuka puasa, yaitu sebesar 42 jam. Sementara saat sahur, jam tayang program religi bertambah 16 jam menjadi 79 jam. Sementara program hiburan di sepanjang waktu siaran sebenarnya hanya naik 5% menjadi hampir 708 jam. Namun penambahan jam tayang hiburan terbesar terjadi pada saat sahur, yaitu sebesar 221% menjadi 158 jam dengan 75 jam di antaranya adalah variety show, seperti Opera Van Java, New Star, Gado Gado Teamlo, Pesiar Sahur, dsb, dan 32 jam adalah komedi, seperti Saatnya Kita Sahur, Sketsa, dan Kolak Komedi Lawak.
Saat Puasa, Jam Menonton Naik Jam menonton pemirsa di TV nasional pun bertambah rata-rata 3 jam. Penambahan jam menonton saat sahur mencapai total 4 jam dan saat berbuka mencapai total 1 jam. Anak-anak pun terlihat menonton TV lebih lama enam jam menjadi total 36 jam selama hampir setengah bulan puasa. Sementara perempuan 15+ dan laki-laki 15+ masing-masing menambah 3 jam dan 2 jam menjadi total 39 jam dan 33 jam. Bersamaan dengan bertambahnya jam tayang program religi, pemirsa TV pun menghabiskan lebih banyak waktu untuk menonton program religi. Jam menonton program religi bertambah 55 menit menjadi lebih dari total 1,5 jam selama bulan puasa. Saat berbuka puasa, mereka menonton program religi selama total 1 jam.
Sinetron dan Komedi Masih Paling Banyak Ditonton Meski jam tayang program sinetron dan komedi tidak bertambah sebanyak jam tayang variety show, kedua program tersebut memimpin perolehan penonton terbanyak saat sahur dan buka puasa. Sinetron Para Pencari Tuhan 4 (1,8 juta orang) dan komedi Saatnya Kita Sahur (1,6 juta orang) adalah yang paling banyak ditonton saat sahur, seperti halnya Ramadhan tahun lalu. Top 5 Program Sahur Paruh waktu: 02.00-05.00 Periode: 11-22 Agustus 2010 Target Pemirsa: Usia 5 tahun ke atas (Populasi TV: 49.525.104 individuals) Market: Jakarta, Surabaya, Medan, Semarang, Bandung, Makassar, Yogyakarta, Palembang, Denpasar, Banjarmasin
Program
Channel
Tipe Program
Rata-rata Jumlah Penonton
Rating (%)
Share (%)
PARA PENCARI TUHAN 4
SCTV
Series:Drama
1,838,000
3.7
22.0
SAATNYA KITA SAHUR
TRANS
Entertainment:Comedy
1,641,000
3.3
23.7
SINEKUIS PARA PENCARI TUH4(C
SCTV
Entertainment:Quiz
1,567,000
3.2
19.3
OPERA VAN JAVA
TRANS7
Entertainment:Variety Show
1,360,000
2.7
19.6
PARA PENCARI TUHAN 4
SCTV
Information:Documentary
1,355,000
2.7
18.6
Di sore harinya, pemirsa berbuka puasa dengan program hiburan dan sinetron lagi. Program yang paling banyak ditonton saat berbuka puasa kebanyakan adalah hiburan, di antaranya reality show Termehek-mehek (2,6 juta orang) dan komedi Sketsa (2,3 juta orang).
Copyright © 2007 The Nielsen Company. All rights reserved Nielsen and Nielsen logo are trademarks or registered trademarks of CZT/ACN Trademarks, L.L.C.
www.agbnielsen.co.id; www.nielsen.com 2
Nielsen Newsletter – Edisi 8 | 30 Agustus 2010 Top 5 Program Berbuka Puasa Paruh waktu: 16.00-19.00 Periode: 11-22 Agustus 2010 Target Pemirsa: Usia 5 tahun ke atas (Populasi TV: 49.525.104 individuals) Market: Jakarta, Surabaya, Medan, Semarang, Bandung, Makassar, Yogyakarta, Palembang, Denpasar, Banjarmasin
Program
Channel
Tipe Program
Rata-rata Jumlah Penonton
Rating (%)
Share (%)
TERMEHEK MEHEK
TRANS
Entertainment:Reality Show
2,614,000
5.3
19.9
SKETSA
TRANS
Entertainment:Comedy
2,355,000
4.8
17.2
GONG SHOW
TRANS
Entertainment:Game Show
2,204,000
4.5
17.6
KETIKA CINTA BERTASBIH
RCTI
Series:Drama
2,179,000
4.4
16.9
THE PROMOTOR
TRANS
Entertainment:Variety Show
2,053,000
4.1
17.2
Dengan bertambahnya jumlah pemirsa, jam tayang program, dan jam menonton selama hampir setengah bulan puasa, kecenderungan menonton TV pun naik. Akankah tren ini bertahan hingga akhir bulan Ramadhan?*
Events
Nielsen Watch: Seminar “Keep Your Consumers Close in Digital World” Pada 2 Agustus, Nielsen mengadakan seminar "Keep Your Consumers Close in Digital World" yang dihadiri oleh 80 peserta dari lebih dari 30 perusahaan dengan berbagai latar belakang industri, termasuk perbankan, periklanan, rokok, FMCG, media, farmasi, dan lembaga pendidikan di Mercantile Athletic Club, World Trade Center, Jakarta. Partisipasi konsumen saat ini diperlukan; karena itu, bekerja sama dengan klien kami di bawah PPPI (Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia) DKI Jakarta, seminar ini menyajikan media digital dari berbagai sudut pandang. Seminar ini tidak hanya memberikan pengetahuan tentang konsumen tiga layar di Indonesia, perkembangan TV terestrial digital, pertumbuhan internet dan telepon seluler, dan mobile advertising, tetapi juga memberikan wawasan tentang perencanaan media dan kampanye kreatif dalam dunia digital. Seminar sehari penuh ini manghadirkan tujuh pembicara termasuk satu pembicara tamu bergengsi dari Jepang, Kentaro Kimura (Co-CEO dan Executive Creative Director Hakuhodo Kettle), yang berbagi pengalaman dalam membangun kampanye kreatif dalam media digital. Para pembicara lainnya adalah Supeno Lembang (Direktur Konsorsium TV Digital Indonesia), Sutanto Hartono (Presdir Microsoft Indonesia), Bobby Arthawan (Presdir GoMobile), dan Danny Wirianto (CEO Semut Api Colony dan Kaskus). Pada seminar ini, Nielsen diwakili oleh Irawati Pratignyo (Managing Director Audience Measurement) dan Viraj Juthani (Associate Director Telecom Practice). Kiri ke kanan: Irfan Ramli (Ketua P3I DKI Jakarta), Danny Wirianto, Kentaro Kimura, Irawati Pratignyo, Supeno Lembang, dan Bobby Arthawan.
Copyright © 2007 The Nielsen Company. All rights reserved Nielsen and Nielsen logo are trademarks or registered trademarks of CZT/ACN Trademarks, L.L.C.
www.agbnielsen.co.id; www.nielsen.com 3
Nielsen Newsletter – Edisi 8 | 30 Agustus 2010 Kentaro Kimura: “Menangkap keinginan tersembunyi untuk pengalaman yang mustahil di dunia digital” Kentaro Kimura telah menghadirkan presentasi yang sangat luar biasa pada seminar Nielsen yang bekerja sama dengan PPPI (Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia) pada 2 Agustus lalu. Berikut petikan pesannya: “Seminar ini merupakan titik yang luar biasa dari perkembangan komunikasi digital di Indonesia. Seiring perkembangannya, kita didorong untuk menemukan cara baru untuk membuat komunikasi digital menjadi lebih menarik. Audiens membutuhkan pengalaman yang belum pernah mereka alami sebelumnya. Dunia digital dapat menjadi cara yang baik untuk memenuhi semua keinginan tersembunyi mereka karena sesuatu yang mereka pikir tidak mungkin di dunia nyata menjadi pengalaman yang memungkinkan dalam dunia digital. Mungkin ada perbedaan pasar antara Indonesia dengan Jepang, namun orang-orang pada dasarnya sama. Jadi saya percaya bahwa teori dasar "menangkap keinginan tersembunyi untuk pengalaman yang mustahil" adalah universal di setiap negara. Kampanye berorientasi digital yang terintegrasi kadang tampak lebih rumit daripada kampanye iklan tradisional. Tetapi untuk perencanaan komunikasi, hal yang paling penting adalah bukan klien Anda atau penonton Anda atau staf kreatif Anda. Saya percaya hal yang paling penting adalah MEREK ANDA. Jadi, jika merek Anda membutuhkannya, Anda harus melakukannya. Jika merek Anda tidak membutuhkannya, Anda tidak perlu melakukannya. Terdapat banyak kemungkinan melalui dunia digital. Tergantung bagaimana kita melihat semua kemungkinan, karena dengan cara yang tepat kita dapat selalu mengubah dunia.”
TAM AROUND THE GLOBE How People Watch: A Global Nielsen Consumer Report Televisi: Layar yang paling banyak ditonton Di era dengan banyak pilihan menonton, teknologi baru telah menjaga ruang tamu tetap relevan dan televisi di dalam rumah tetap menjadi layar video yang paling banyak digunakan di seluruh dunia. Secara global, 90% dari konsumen online menggunakan televisi di rumah setidaknya sebulan sekali. Eropa memiliki penetrasi TV terendah, di mana responden 11 poin lebih rendah dari populasi global yang mengatakan, mereka menonton televisi dalam 30 hari terakhir*. Tidak semua pasar Eropa dalam survei kami memiliki indeks yang rendah dalam penetrasi menonton TV, namun di Jerman dan negara sekitarnya, pasar Eropa Barat – Belanda, Austria, Swiss, Belgia - responden yang mengatakan menonton televisi pada 30 hari terakhir setidaknya 26 poin lebih sedikit. *Data di laporan ini merupakan Indeks terhadap rata-rata global, di mana rata-rata global untuk setiap tanggapan adalah 100. Indeks 100 berarti demografi/area/pasar merespon secara konsisten terhadap populasi global. Indeks di atas 100 berarti demografi/area/pasar “melebihi Indeks” untuk sesuatu, sementara indeks di bawah 100 berarti demografi/area/pasar “kurang dari Indeks”. Indeks diartikan perbandingan persentase antara kelompok target dan populasi total. Contohnya, Indeks 110 berarti kelompok target 10 poin (atau 10%) lebih dari populasi total. Sebaliknya, Index 90 berarti kelompok target 10 poin (atau 10%) kurang dari populasi total.
Copyright © 2007 The Nielsen Company. All rights reserved Nielsen and Nielsen logo are trademarks or registered trademarks of CZT/ACN Trademarks, L.L.C.
www.agbnielsen.co.id; www.nielsen.com 4
Nielsen Newsletter – Edisi 8 | 30 Agustus 2010 Alat pengukur kepemirsaan TV kami di 24 pasar konsisten dengan data survei yang menunjukkan konsumsi televisi. Hanya di satu pasar, Puerto Rico, jangkauan televisinya jatuh di bawah 90% pada Maret 2010. Penggunaan televisi bersifat universal pada pasar yang kami ukur, namun cerita yang berbeda muncul ketika mempertimbangkan jumlah waktu menonton pemirsa. Mengacu pada alat elektronik Nielsen untuk mengukur konsumsi televisi di 26 pasar, Nielsen menemukan bahwa waktu menonton TV harian tertinggi selama Maret adalah Serbia, di mana konsumen menonton TV ratarata lebih dari lima setengah jam setiap hari. Makedonia menyusul dengan lima jam 18 menit per hari, diikuti oleh Amerika Serikat dan Yunani, masing-masing lebih dari lima jam per hari, per kapita. Pemirsa di Thailand menggunakan televisi paling sedikit di antara pasar yang diukur Nielsen: Tipikal orang Thailand menonton hanya dua jam 11 menit, atau kurang dari setengah waktu menonton di beberapa pasar utama. Sehubungan dengan waktu menonton, variasinya tidak konsisten antarwilayah; menunjukkan bahwa konsumsi televisi sangat tergantung pada faktor negara yang spesifik. Ada yang moderat, korelasi positif dari rata-rata kepemirsaan harian terhadap GDP dan rata-rata usia, namun daftar faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kepemirsaan suatu negara sangatlah panjang dan tentunya mencakup banyak nuansa budaya.*
IKLAN PRODUK PALING DITONTON DI AGUSTUS 2010 PRODUK
GRP
JUMLAH SPOT
ABC - SYRUP
9,683
3896
MARJAN BOUDOIN - SYRUP
8,848
4977
TELKOMSEL - ALL SIM CARD
5,872
4208
EXCELCOMINDO XL - GSM CARD
5,573
3297
TELKOMSEL SIMPATI - SIM CARD
5,172
3803
1-29 Agustus, Usia 5+, TV Komersial, GRP (Gross Rating Points) dalam %, hanya produk komersial
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1431 H Minal Aidzin Wal Faidzin Mohon Maaf Lahir & Batin dari The Nielsen Company
Copyright © 2007 The Nielsen Company. All rights reserved Nielsen and Nielsen logo are trademarks or registered trademarks of CZT/ACN Trademarks, L.L.C.
www.agbnielsen.co.id; www.nielsen.com 5