Ni Kadek E., dkk. : Pengaruh Lama Kontak Kalsium Hidroksida
ISSN 2086-0218
PENGARUH LAMA KONTAK KALSIUM HIDROKSIDA DENGAN BAHAN PENCAMPUR KLORHEKSIDIN DIGLUKONAT 2%,SALIN, DAN LIDOKAIN HCl 2% SEBAGAI BAHAN STERILISASI TERHADAP pH DENTIN PADA SEGMEN SEPERTIGA APIKALSALURAN AKAR Ni Kadek Eka Widiadnyani*, Ema Mulyawati**, Dayinah HS** *Program Studi Ilmu Konservasi Gigi, Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta ** Bagian Ilmu Konservasi Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta ABSTRAK Kalsium hidroksida secara luas digunakan sebagai bahan dressing saluran akar karena memiliki efek alkalinitas yang menguntungkan. Secara khusus dapat membebaskan ion hidroksil selanjutnya akan berdifusi ke dalam tubuli dentin dan menghasilkan produk pH lebih dari 11. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama kontak pasta kalsium hidroksida berbahan pencampur klorheksidin diglukonat 2%, salin dan lidokain HCl 2% sebagai bahan sterilisasi terhadap pH dentin pada segmen sepertiga apikal saluran akar. Objek penelitian menggunakan 45 gigi premolar mandibula. Semua objek dilakukan preparasi saluran akar dengan teknik crown down menggunakan Protaper Rotary files.Saluran akar yang telah dipreparasi, pada segmen sepertiga apikal sepanjang 6 mm dipotong secara horisontal. Selanjutnya secara acak, objek dibagi menjadi 3 kelompok masing – masing 15 gigi sesuai dengan lama kontak dan bahan pencampur kalsium hidroksida. Kelompok I bahan pencampur klorheksidin diglukonat 2%, kelompok II bahan pencampur salin, kelompok III bahan pencampur lidokain HCl 2%.Setelah aplikasi pasta kalsium hidroksida ke dalam saluran akar, akar gigi ditutup caviton. Semua objek diletakkan dalam botol tertutup yang dibungkus kapas basah,kemudian disimpan dalam inkubator pada suhu 370C dengan kelembaban 100% selama 7, 14 dan 28 hari. Setelah 7, 14 dan 28 hari pH serbuk dentin yang di campur dengan 3 ml akua bidestilata diukur menggunakan pH meter. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh lama kontak dan jenis bahan pencampur terhadap pH dentin segmen sepertiga apikal.Rerata nilai pH dentin yang terbesar tampak pada aplikasi pasta kalsium hidroksida – klorheksidin diglukonat 2% selama 28 hari ( 11,34 ± 0,35 ), sedangkan rerata nilai pH yang terkecil terlihat pada aplikasi pasta kalsium hidroksida – salin selama 7 hari (10,23 ± 0,09). Hasil uji ANAVA dua jalur menunjukkan bahwa lama kontak dan jenis bahan pencampur berpengaruh terhadap pH dentin segmen sepertiga apikal saluran akar (p < 0,05), tetapi tidak ada interaksi yang berpengaruh secara signifikan terhadap pH dentin saluran akar (p > 0,05). Hasil uji LSD menunjukkan bahwa sebagian besar mempunyai pengaruh yang bermakna antar seluruh pasangan kelompok perlakuan (p < 0,05). Kata kunci: lama kontak, kalsium hidroksida, klorheksidin diglukonat 2%,salin, lidokain HCl 2%, pH dentin segmen sepertiga apikal saluran akar. ABSTRACT Calcium hydroxide is widely used as a root canal dressing material because of its favorable alkalinizing effect. In particular,it will release hydroxyl ions which then diffuses into the dentin tubules and produce pH of more than 11. The aims of this study is to determine the effect of contact time of calcium hydroxide paste mixed with 2% of chlorhexidine digluconate, saline, and 2% of lidocaine HCl as a sterilization material on the dentin pH on the apical third of the root dentin. Forty - five intact mandibular premolars were used in this study. All teeth were instrumented with crown – down technique using Protaper Rotary files and 6 mm of apical roots were cut horizontaly.All teeth were assigned randomly into 3 groups of 15 according to the contact time and the vehicle of calcium hydroxide. Group I 2% of chlorhexidine digluconate; group II saline; group III 2% of lidocaine HCl. After placement of the calcium hydroxide pastes on the root canals, they were sealed with caviton. Each group was placed in sealed bottles wrapped in moist cotton, and than kept in incubator at 370C with 100% humidity for 7, 14 and 28 days. After that the dentin was crushed into powder mixed with 3 ml aqua bidest andfinally the dentin pH was measured using a pH meter. The results of this study showedthat thecontact time and type of vehicle of calcium hydroxide effectthe dentin Ph onthe apical third of the root dentin. The highest dentin pH value was
176
J Ked Gi, Vol. 5, No. 2, April 2014
ISSN 2086-0218
seen in the application of calcium hydroxide paste – 2% of chlorhexidine digluconate for 28 days (11,34 ± 0,35), while the smallest pH value was seen on the application of calcium hydroxide paste - saline for 7 days (10,23 ± 0,09).Two-way ANAVA analysis demonstrated the contact time and type of vehicle of calcium hydroxide effect the dentin pH atapical third of the root dentin (p < 0,05),but there was no significant interaction between time contact and type vehicle of calcium hydroxide (p > 0,05). LSD analysis showed that most couples of the treatment groups were significantly different ( p < 0,05). Keywords :contacttime, calcium hydroxide, 2 % of chlorhexidine digluconate, saline, 2 % of lidocaine HCl, dentin Ph of the root apical one third.
pemecahan dan pelepasan ion hidroksil
PENDAHULUAN Salah satu tujuan perawatan saluran
akar
pH
(mendekati
12,5-12,8).
untuk
Dalam jangka waktu singkat, sifat basa
menghilangkan sisa jaringan nekrotik,
kuat kalsium hidroksida menyebabkan
mikroorganisme sehingga
adalah
dengan
dan
menciptakan
meng-untungkan
produk
lain
sebagian besar mikroorganisme yang
kondisi
yang
ada dalam saluran akar terinfeksi tidak
bagi
terjadinya
mampu
jaringan
periapikal
langsung
yang
ter-infeksi
Kalsium hidroksida tidak dapat dianggap
menunjukkan bakteri berada sepanjang
se-bagai bahan sterilisasi saluran akar
dinding dentin saluran akar sampai 375
universal karena tidak efektif terhadap
µm masuk ke tubuli dentin, meskipun
semua spesies bakteri yang ditemukan
sebagian akan hancur pada pH 9,5 dan
dalam saluran akar. Serbuk kalsium
sebagian akan dapat bertahan hidup
hidroksida tidak dapat di-aplikasikan
pada pH 11 atau lebih. Penggunaan
kedalam saluran akar dan harus dapat
bahan sterilisasi saluran akar akan
ditambahkan dengan suatu larutan se-
dapat mengubahpH lingkungan dentin
bagai
pada
memudahkan peletakannya ke dalam
penyembuhan .Saluran
akar
tiap
tergantung
segmen dari
:
1)
saluran jenis
akar bahan
bertahan dengan
bahan
setelah bahan
kontak tersebut.
pencampur
untuk
saluran akar.
sterilisasi tambahan yang di-gunakan, 2)
Ketika dilarutkan dalam suatu
penetrasi bahan sterilisasi saluran akar
cairan,
yang maksimal dapat masuk kedalam
memecahkan
saluran akar,3) lama kontak bahan
kalsium dan ion hidroksil se-hingga
sterilisasi terhadap dinding saluran akar.
bersifat alkali. Tingkat pemecahan kal-
Sterilisasi saluran akar yang
sium hidroksidamenjadi ion kalsium dan
kalsium
hidroksida
dan
diguna-kan saat ini adalah kalsium
ion
hidroksida (Ca(OH)2).Kalsium hidroksida
pencampur
banyak
dapat
dipersiapkan
Bahan
pencampur
dipakai
karena
kalsium
hidroksida bersifat basa kuat dari hasil
hidroksil
me-lepaskan
tergantung
yang
akan
di-gunakan
ion
bahan untuk
sebagai
pasta.
berperan
sangat
177
Ni Kadek E., dkk. : Pengaruh Lama Kontak Kalsium Hidroksida
ISSN 2086-0218
penting
dalam
desinfektan
proses karena
keseluruhan
ter-utama yang terdapat pada segmen
menentukan
1/3 apikal saluran akar gigi. Klorheksidin
kecepatan disosiasi ion, menyebabkan
cair
pasta yang yang akan dilarut-kan dan
digunakan
diresorpsi
di
sterilisasisaluran akar. Sifat yang di-
segmen dari dalam saluran akar dan di
milikinya yaitu aktivitas spektrum yang
jaring-an periapikal. Penambahan bahan
relatif luas, toksisitas yang rendahdan
pencampur bertujuan meningkatkan laju
pelepasan ion yang lambat sehingga
penetrasi ion hidroksil dari kalsium
dapat bertahan lama. Klorheksidin 2%
hidroksida
cocok untuk irigasi dan di-gunakan
di
berbagai
ke
dalam
tingkatan
tubuli
dentin,
dengan
kon-sentrasi
2%
sebagai
baik bahan
meningkatkan kapasitas antimi-kroba,
sebagai
radiopasitas,
dengan kalsium hidroksida. Natrium
Bahan
aliran
dan
pencampur
konsistensi.
harus
dapat
bahan
sterilisasi
kombinasi
klorida 0,9% atau yang lebih dikenal
menyebar melalui tubuli dentin, foramen
dengan
apikal,
mencapai
sebagai bahan antiseptik. Ketika kalsium
daerah resorpsi akar, serta daerah yang
hidroksida di campur dengan larutan
terkontaminasi
salin, pH campuran akan berada dalam
saluran
aksesoris, oleh
mikro-organisme
larutan
salin
memiliki
efek
dan jaringan sekitarnya, terutama pada
tingkatan
segmen 1/3 apikal saluran akar yang
antiseptiknya efektif 1 minggu dan akan
sempit dan bengkok.
berjalan
Pemilihan
sangat
lambat
basa.
hingga
2
Efek
minggu.
pencampur
Larutan salin cocok sebagai bahan
kalsium hidroksida dalam bentuk cair
pencampur kalsium hidroksida untuk
menyebabkan ion hidroksil dan ion
dapat
kalsium terurai dengan cepat serta
intrakanal jangka pendek dengan lesi
menjadi mudah larut, mudah mengalir
periapikal
kemudian berdifusi ke dalam tubuli
dengan
dentin sa-luran akar, mudah berkontak
sebagai larutan anestesi banyak di-
dengan jaringan dan cairan jaringan.
gunakan sebagai bahan pencampur
Difusi
bahan
untuk pasta kalsium hidroksida karena
pencampur cair dapat mempertahankan
solusi ini sudah tersedia steril dan
pH tinggi untuk waktu yang cukup lama
mudah untuk di-campur. Kondisi klinis
di dalam saluran akardan sebagai agen
yang
ter-apeutik yangdapat mengubah sifat
periapikal, bila diaplikasi selama 21 hari
asam
didalam saluran akar dengan kalsium
ion
bahan
yang
hidroksil
sisa-sisa
mikroorganisme mengeliminasi
dengan
jaringan sehingga dan
dan dapat
membunuh
mikroorganisme aerob maupun anaerob
178
dipersiapkan selama atau
aktivitas
7
tanpa
melibatkan
hidroksida
sebagai hari.
pasta Lidokain
vasokon-striktor
ke-lainan
menunjukkan mikroorganisme.
jaringan
penurunan Hal
ini
mungkin di-sebabkan sifat kelarutannya
J Ked Gi, Vol. 5, No. 2, April 2014
ISSN 2086-0218
yang lebih besar dalam cairan jaringan,
akar terutama untuk aplikasi jangka
sehingga dengan kondisi ini larutan
pendek
anestesi
mencegah infeksi berulang dan dapat
dapat
sebagai
bahan
direkomen-dasikan pencampur
dengan
kalsium hidroksida.
maupun
panjang
sehingga
me-ningkatkan keberhasilan perawatan selanjut-nya.
Ion hidroksil dapat berdifusi ke tubuli dentin dalam waktu 4 minggu
METODE PENELITIAN
pada saluran akar yang tidak dapat
Objek
dalam
penelitian
ini
dilakukan preparasi secara biomekanik.
adalah 45 gigi premolar mandibula yang
Pasta
sebagai
telah dibersih-kan dan disimpan dalam
sterilisasi saluran akar dapat mem-
air destilasi sampai dilakukan penelitian.
pertahankan pH tinggi dentin saluran
Mahkota anatomis gigi dipotong sebatas
akar sampai 120 hari. Nilai pH tinggi
CEJ menggunakan karbo-rundum disk
yang
dengan
dengan panjang akar 13 mm. Di-lakukan
kalsium
preparasi saluran akar teknik crown
hidroksida dengan pH sampai berkisar
down menggunakan file ProTapper yang
antara 12,5 – 12,8 serta di tambahkan
dige-rakkan dengan mesin putar hingga
dengan bahan pencampur cair untuk
#F3.
disosiasi ion hidroksil dalam jangka
kemudian dipotong secara horisontal 6
waktu yang lama, diharapkan dapat
mm dari apikal pada seg-men sepertiga
mencapai efektivitas antimikroba yang
apikal.
kalsium
hidroksida
diingin-kan
mengaplikasikan
pasta
Masing
–
masing
akar
gigi
lebih tinggi bahkan dalam jangka waktu
45 segmen akar gigi selanjutnya
satu bulan. Tujuan penelitian ini adalah
dibagi menjadi tiga kelompok yaitu :
untuk
ada
Kelompok I, II dan III yang masing –
kalsium
masing terdiri dari 15 segmen akar gigi.
pencampur
Segmen akar gigi pada masing –
me-ngetahui
pengaruh
lama
hidroksidadengan
apakah kontak
bahan
klorheksidin diglukonat2%, salin dan
masing
lidokain
kasikan
HCl
2%
sebagai
bahan
kelompok pasta
kemudian kalsium
diapli-
hidroksida
sterilisasi selama 7 hari, 14 hari dan 28
dengan jenis bahan pencampur yaitu :
hari terhadap pH dentin pada segmen
klorheksidin di-glukonat 2%, salin dan
sepertiga apikal saluran akar. Hasil
lidokain HCl 2%. Dari masing – masing
penelitian ini diharapkan dapat menjadi
kelompok tadi kemudian objek penelitian
informasi ilmiah di bidang kedokteran
di kelompokkan menjadi tiga kelompok
gigi serta sebagai pertimbangan klinis
sesuai
bagi operator untuk memilih bahan
kelompok IA,IB dan IC diapliksikan
pencampur kalsium hidroksida yang
pasta
terbaik sebagai bahan sterilisasi saluran
pencampur klor-heksidin diglukonat 2%,
dengan kalsium
lama
kontak.
hidroksida
Pada
berbahan
179
Ni Kadek E., dkk. : Pengaruh Lama Kontak Kalsium Hidroksida
ISSN 2086-0218
dengan lama kontak berturut – turut
Setelah dari masing – masing
adalah 7 hari, 14 hari dan 28 hari.
waktu yang telah ditentukan tiba ( 7 hari,
Kelompok IIA,IIB dan IIC diapliksikan
14 hari dan 28 hari) maka, objek
pasta
berbahan
penelitian dari masing-masing kelompok
pencampur salin, dengan lama kontak
pada 4 mm dari segmen 1/3 apikal
berturut – turut adalah 7 hari, 14 hari
sementumnya dihilangkan terlebih da-
dan 28 hari. Pada kelompok IIIA,IIIB dan
hulu
IIIC
kalsium
diameter 0,5 mm, kemudian dipotong
hidroksida berbahan pencampur lidokain
dengan carborundum disc dan masing –
HCl 2%, dengan lama kontak berturut –
masing objek dibersihkan dengan 2 ml
turut adalah 7 hari, 14 hari dan 28 hari.
akua bides. Saluran akar ke-mudian
kalsium
hidroksida
diapliksikan
Sebelum
pasta
diamond
fissure
bur
pasta
dikeringkan dengan paper pointsteril,
kalsium hidroksida ke dalam saluran
dan selanjutnya dilakukan penumbukan
akar, serbuk kalsium hidroksida dan
dentin saluran akar gigi menjadi serbuk
jenis bahan pencampur diaduk dalam
dentin
mixing pad menggunakan spatula metal
penumbuk.Serbuk dentin dari masing –
dengan perbandingan 0,5 g serbuk
masing objek dengan berat 0,0434 g
Ca(OH)2 dan 0,75 ml larutan sehingga
kemudian dicampur dengan 3 ml akua
menghasilkan konsistensi pasta. Pasta
bidesdengan pH netral(7.0). Lima belas
kalsium
ke
objek dari masing – masing kelompok
dalam saluran akar menggunakan siring
yang terdiri dari lima objek, dilakukan
dengan tip plastik yang berukuran 30G
pengukuran pH sesuai dengan lama
secara perlahan-lahan. Pasta Ca(OH)2
kontak pasta Ca(OH)2. Setiap akan
diinjeksikan ke dalam saluran akar
memulai uji pH, probe pada pH meter
masing-masing akar gigi 0,05 ml selama
dikalibrasi pada pH 4 dan 7. Untuk se-
15 detik hingga mengisi penuh seluruh
tiap kali pengukuran, pH meter dibilas
bagian dalam saluran akar.Semua objek
dengan akua bides dan dikeringkan
penelitian
dengan
ditutup
diaplikasikan
dengan
hidroksida
pada dengan
dimasukkan
bagian
koronalnya
caviton
kemudian
menggunakan
pe-nyerap
untuk
menghilangkan residu yang mungkin
disimpan dalam botol ter-tutup berisi
akan
kapas basah dengan 10 ml akua bides
lanjutnya.
dengan pH netral (7.0) dan disimpan
penelitian
0
kertas
alat
mengganggu Masing
pengukuran -
di-lakukan
se-
masing
objek
tiga
kali
37 C
pengukuran pH dentin saluran akar.
100%
Rerata nilai pH dentin setelah aplikasi
sesuai dengan lama kontak yang sudah
bahan uji, dihitung dan dicatat dalam
ditentukan.
tabel sesuai lama kontak pasta Ca(OH)2
dalam dengan
inkubator
pada
ke-lembaban
suhu relatif
dan bahan pencampur.
180
J Ked Gi, Vol. 5, No. 2, April 2014
ISSN 2086-0218
Data yang didapatkan terlebih
dengan mengukur pH serbuk dentin
dahulu dilakukan uji normalitas. Uji
saluran
normalitas
(Kolmogorov-
pemotongan 4 mm dari apikal dan
Smirnov) untuk me-ngetahui apakah
ditumbuk sampai halus menggunakan
data populasi yang dimiliki berdistribusi
alat pe-numbuk, kemudian 0,0434 g
normal.Selanjutnya
uji
serbuk dentin di-campur dengan 3 ml
homogenitas menggunakan
Levene
akua bides. pH serbuk dentin di ukur
statistik
apakah
menggunakan pH meter. Masing –
variansi antara kelompok yang di uji
masing objek penelitian di lakukan tiga
homogen
telah
kali pengujian pH dentin. Rerata dan
memenuhi syarat uji normalitas dan
standar deviasi nilai 4 mm pH dentin
homogenitas,
dianalisis
saluran akar yang dihitung dari apikal
parametrik
pada segmen sepertiga apikal setelah di
menggunakan analisis varian (ANAVA)
aplikasikan pasta kalsium hidroksida
dua
pada
dengan bahan pencampur klor-heksidin
analisis ini adalah 95% (α = 5%).Uji
diglukonat 2%, salin dan lidokain HCl
ANAVA
2% selama 7 hari, 14 hari dan 28 hari
Lilliefors
untuk
mengetahui
atau
dengan
dilakukan
tidak.
Data
maka dapat metode
jalur
dengan
dua
signifikasi
jalur
dilakukan
mengetahui apakah
untuk
ketiga kelompok
akar
yang
didapat
dari
dapat di-lihat pada tabel 1.
dengan lama kontak 7 hari, 14 hari dan 28 hari mempunyai pengaruh sama
sebagai
bahan
yang
steril-isasi
terhadap pH dentin pada segmen se-
Lama kontak
7 Hari
14 Hari
28 Hari
Rerata ±
Rerata ±
Rerata
SD
SD
± SD
11,33 ±
11,34 ±
0,10
0,35
10,47 ±
10,57 ±
0,08
0,06
10,58 ±
10,54 ±
0,08
0,03
Bahan Pencampur
pertiga apikal saluran akar. Mendeteksi per-bedaan
tiga
kelompok
mean
secara simultan dari dua kelompok. Dilanjutkan
dengan
uji
LSDuntuk
Klorheksidin diglukonat
11,12
2%,
0,12
Salin
10,23
Lidokain HCl 2%,
10,32
sesuai dengan lama kontak terhadap pH dentin pada segmen sepertiga apikal saluran akar.
HASIL PENELITIAN Nilai pH dentin saluran akar pada segmen
sepertiga
apikal
diperoleh
±
0,11
beda dan yang paling berpengaruh sebagai bahan sterilisasi saluran akar
±
0,09
membandingkan dua kelompok mean dari satu atau dua variabel yang ber-
±
Tabel 1. Rerata dan standar deviasi nilai pH dentin setelah aplikasi pasta kalsium hidroksida dengan bahan pencampur klorheksidin diglukonat 2%, salin dan lidokain HCl 2% selama 7 hari, 14 hari dan 28 hari pada segmen sepertiga apikal saluran akar. Hasil uji Kolmogorov – Smirnov me-nunjukkan
bahwa
semua
data
181
Ni Kadek E., dkk. : Pengaruh Lama Kontak Kalsium Hidroksida
ISSN 2086-0218
terdistribusi normal (p>0,05). Hasil uji
0,05). Makin lama waktu kontak,
homogenitas Levene’s Test berdasarkan
maka pH akan meningkat.
lama kontak me-nunjukkan signifikansi
2.
Ada
pengaruh
perbedaan
jenis
sebesar p = 0,971 dan berdasarkan
bahan
jenis bahan pencampur sebesar p =
hidroksida,
0,248 sehingga dapat ditarik kesimpulan
diglukonat 2%, salin dan lidokain
bahwa
HCl 2% terhadap nilai pH dentin
variansi
antar
kelompok
pencampur yaitu
kalsium klorheksidin
homogen. Untuk mengetahui pengaruh
pada
bahan pencampur kalsium hidroksida
saluran akar (p < 0,05). Jenis
terhadap nilai pH dentin pada segmen
bahan pencampur yang berbeda
sepertiga apikal saluran akar, maka
akan dapat menaikkan pH nya.
dilakukan uji parametrik Anava 2 jalur.
3.
segmen
sepertiga
apikal
Tidak ada interaksi antara lama
Hasil uji Anava 2 jalur di sajikan dalam
kontak 7 hari, 14 hari dan 28 hari
tabel 2.
dengan jenis bahan pencampur kalsium
Tabel 2. Hasil uji Anava 2 jalur pengaruh lama kontak dan bahan pencampur kalsium hidroksida terhadap pH dentin pada segmen sepertiga apikal saluran akar. Kategori
db
Antar lama
2
Rata -
F
F Tabel
rata
Hitun
Kuadrat
g
0,318
15,67
kontak
3,204
2
3,320
pencampur
163,5
3,204
4
Antar lama
0,008
dan lidokain HCl 2% terhadap pH dentin
0,410
2,579
segmen
sepertiga
Selanjutnya untuk mengetahui
(p) 0,00
pasang-an antar kelompok mana yang
0
memiliki per-bedaan yang bermakna
0,00
dilakukan uji Least Significant Difference
0,80 1
kontak dan bahan
pada
apikal saluran akar(p > 0,05). Sig.
0*
32
yaitu
klorheksidin diglukonat 2%, salin
*
8
Antar bahan
hidroksida,
(LSD) dengan tingkat signifikansi (p < 0,05). Hasil uji LSD tersebut diketahui bahwa
pencampur
se-bagian besar mempunyai perbedaan
Keterangan : db: derajat bebas p: probabilitas *: bermakna
pH
yang
bermakna
kecuali
pada
perbandingan: 1.
Jenis
bahan
pencampur
Hasil uji Anava 2 jalur menunjukkan
klorheksidin diglukonat 2% lama
bahwa :
kontak 28 hari dengan klorheksidin
1.
diglukonat 2% lama kontak 14 hari.
Ada pengaruh lama kontak, yaitu 7 hari, 14 hari dan 28 hari, terhadap nilai
pH
dentin
pada
segmen
sepertiga apikal saluran akar (p <
182
2.
Jenis bahan pencampur salin lama kontak 14 hari dengan lidokain HCl 2% lama kontak 7 hari.
J Ked Gi, Vol. 5, No. 2, April 2014
3.
4.
5.
6.
7.
ISSN 2086-0218
Jenis bahan pencampur salin lama
terjadi penurunan pH dari hari ke 14
kontak 28 hari dengan salin dan
menuju
lidokain HCl 2% lama kontak 14
kemungkinan
hari.
adanya perbedaan sifat yang dimiliki
Jenis bahan pencampur lidokain
dari ketiga bahan pencampur. Per-
HCl 2%
bedaan sifat itu di tentukan dari berat
lama kontak 7
hari
hari
ke
28.
Kondisi
di-sebabkan
ini
karena
dengan salin lama kontak 7 hari.
molekul-nya,
Jenis bahan pencampur lidokain
pencampur
HCl 2%
pencampur
dengan
dengan salin lama kontak 14 hari.
hidroksida
sehingga
Jenis bahan pencampur lidokain
gerakan difusi ion hidroksil ke dalam
HCl 2% lama kontak 28 hari
tubuli dentin.
dengan salin dan lidokain HCl 2%
Hasil
lama kontak 14 hari
viskositas dan
bahan
interaksi
bahan
serbuk
kalsium
mempengaruhi
objek
penelitian
ini
lama kontak 14 hari.
didapatkan dengan menumbuk
Jenis bahan pencampur lidokain
dentin pada seg-men sepertiga apikal
HCl 2%
sampai menjadi serbuk dentin yang
lama kontak 28 hari
dengan salin lama kontak 28 hari.
sebelumnya
sementum
4 mm
di-hilangkan.
Serbuk dentin dengan berat 0,0434 g kemudian dicampur dengan 3 ml akua
PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan untuk
bides
steril
selanjutnya
dilakukan
me-ngetahui apakah pH dentin pada
pengukuran pH dentin menggunakan pH
segmen sepertiga apikal tetap bertahan
meter. Metode aplikasi pasta kalsium
tinggi sampai hari ke 28 setelah aplikasi
hidroksida
bahan sterilisasi saluran akar kalsium
penelitian ini menggunakan siring yang
hidroksida
diberi tip plastik berukuran 30G yang se-
pencampur.
dengan
ketiga
Berdasarkan
bahan
dalam
dentin
pada
pe-
belumnya akar gigi dipotong 6 mm dari
nelitian pada tabel 1 terlihat bahwa, rata
apikal pada segmen sepertiga apikal
– rata hasil pH dentin pada segmen
saluran akar. Aplikasi dengan metode ini
sepertiga apikal saluran akar pada hari
diharapkan
ke
7, 14 sampai hari ke 28 setelah
kepadatan pasta kalsum hi-droksida,
diaplikasikan bahan sterilisasi kalsium
mengisi secara homogen dan merata
hidroksida dengan bahan pencampur
sepanjang dinding saluran akar. Hal ini
klorheksidin
sama
diglukonat
hasil
ke
2%
dapat
seperti
yang
mengendalikan
dikatakan
oleh
menghasilkan pH dentin yang alkali (pH
Manocci dkk. (2004) bahwa, kontak
11), kemudian diikuti salin dengan pH 10
langsung
dan terakhir lidokain HCl 2% yang rata
dengan dinding dentin meng-akibatkan
– rata menghasilkan pH 10 wa-laupun
pelepasan ion hidroksil yang dihasil-kan
pasta
kalsium
hidroksida
183
Ni Kadek E., dkk. : Pengaruh Lama Kontak Kalsium Hidroksida
ISSN 2086-0218
dapat
lebih
maksimal
berpenetrasi
pengaruh
yang bermakna dari ketiga
masuk jauh ke dalam tubuli dentin
bahan pencampur kalsium hidroksida
sehingga dapat
mempengaruhi sifat
yaitu klorheksidin di-glukonat 2%, salin
biologi dentin saluran akar. Metode
dan lidokain HCl 2% ter-hadap nilai pH
aplikasi pasta tersebut meng-hasilkan
dentin pada segmen sepertiga apikal
nilai pH berkisar (10 – 11) dengan lama
saluran akar, dan ada pengaruh yang
kontak 7 sampai 28 hari.
bermakna pada lama kontak 7, 14 dan
Objek penelitian yang sudah di-
28 hari terhadap pH dentin pada pada
aplikasikan pasta kalsium hidroksida di-
segmen se-pertiga apikal saluran akar.
bungkus
kapas yang telah
Tidak adanya interaksi antara lama
dibasahi 10 ml akua bidestilata steril
kontak dan bahan pen-campur kalsium
kemudian dimasukkan ke dalam botol
hidroksida.
yang tertutup dengan kelembabannya
kemungkinan adanya perbedaan berat
dipertahankan 100%. Kondisi tersebut
molekul dan viskositas dari ke tiga
dilakukan untuk menstimulasi keadaan
bahan
pencampur
gigi di jaringan periodontal yang basah
pelarut
kalsium
atau lembab. Botol yang berisi objek
mempengaruhi difusi ion hidroksil. Hal
penelitian kemudian disimpan dalam
tersebut sesuai dengan pe-nelitian dari
dengan
0
inkubator pada suhu 37 menyamakan
C untuk
Kondisi
Athanassiadis
itu
di-sebabkan
sebagai
bahan
hidroksida sehingga
dkk.(2007)
yang
dengan suhu di dalam
menyatakan bahwa, semakin rendah
mulut. Pasta kalsium hidroksida dalam
visko-sitas bahan pencampur kalsium
penelitian ini
hidroksida maka penguraian ion akan
14
hari
dibiarkan selama 7 hari,
dan
28
hari.
Kondisi
ini
semakin cepat.
diharapkan makin lama kontak pasta
Hasil uji LSD juga menunjukkan
kalsium hidroksida berada pada dentin
bahwa pH dentin pada kelompok bahan
segmen sepertiga apikal, maka semakin
pencampur yang berbeda dengan lama
banyak
kontak
ion
hidroksil
ber-penetrasi
yang
berbeda,
menunjukkan
masuk dan berdifusi ke dalam tubulus
perberbedaan
secara
bermakna.
dentinalis. Menurut Soares dkk.( 2005),
Kalsium
hidroksida
waktu tersebut diperlukan untuk men-
dengan
klorheksidin
capai ambang batas alkalinitas dengan
menunjuk-kan tingkat alkalinitas yang
me-nonaktifkan
menghilangkan
lebih tinggi pada hari ke 7, 14 sampai
bakteri serta jamur yang tersisa dalam
hari ke 28 dibandingkan dengan bahan
sistem saluran akar dan mungkin biofilm
pencampur
mikroorganisme di pe-riapikal.
2%.Kombinasi bahan sterilisasi kalsium
atau
Hasil uji Anava 2 jalur pada penelitian ini menunjukkan bahwa, ada
184
salin
yang
dicampur
diglukonat
dan
lidokain
2%
HCl
hidroksida dengan bahan pencampur klor-heksidin
diglukonat
2%
dalam
J Ked Gi, Vol. 5, No. 2, April 2014
ISSN 2086-0218
penelitian ini menghasilkan pH yang
akar jangka pendek maupun jangka
alkalinitasnya tetap tinggi sampai hari ke
panjang.
28 dengan pH 11. Pe-nelitian ini sesuai
Selain
larutan
salin,
dalam
dengan hasil penelitian Signoretti dkk.
penelitian ini digunakan bahan anestesi
(2011) yang menyatakan bahwa, difusi
lokal yaitu lidokain HCl 2% tanpa
ion hidroksil yang lambat men-jadikan
vasokonstriktor
klorheksidin diglukonat 2% dapat berada
pencampur kalsium hidroksida. Peneliti-
lebih lama dalam saluran akar. Hal ini
an ini menghasilkan pH dentin pada
diharapkan
dapat
segmen sepertiga apikal dengan lama
antimikroba
kontak 7 hari (pH 10,32) dan lama
lebih
meningkatkan kalsium
banyak
efektivitas
hidroksida
serta
dapat
sebagai
bahan
kontak 14 hari (pH 10,58).Hasil pH pasta
mengubah pH lingkungan dentin saluran
kalsium
akar
hidroksida
pencampur lidokain HCl 2% dari lama
dengan bahan pencampur salin dalam
kontak 7 hari sampai lama kontak 14
peneltian ini juga mengalami kenaikan
hari mengalami kenaikan dengan pH
pH dari waktu ke waktu dengan lama
rata – rata >10. Menurut Fava &
kontak 7 hari pH (10,23), 14 hari pH
Saunders (1999) pH campuran serbuk
(10,47)
hari
kalsium hidroksida dengan lidokain HCl
menghasilkan pH (10,57). Kenaikan pH
2% tetap alkali di sebabkan pH asam
di-sebabkan
larutan anestesi lokal akan memiliki efek
lebih
dan
alkali.Kalsium
pH karena
sampai serbuk
28
kalsium
hidroksida
dengan
bahan
hidroksida lebih mudah di campur dan
menetralkan
dilarutkan dalam larutan salin yang lebih
hidroksida.pH lidokain HCl 2% pada hari
banyak mengandung air sehingga air
ke 14 menuju hari ke 28 menunjukkan
mampu melarutkan kalsium hidroksida.
terjadi penurunan menjadi pH 10,53. Hal
Penelitian ini menghasilkan pH tetap
ini
alkali dengan lama kontak7 hari sampai
melalui dentin ditentukan oleh berat
28 hari. Kondisi tersebut sesuai dengan
molekul
penelitian
dengan bahan pencampur.Penelitian ini
Sjogren
dkk.
(1991)
pH
dikarenakan pasta
alkali
difusi
kalsium
ion
kalsium
hidroksil hidroksida
menyatakan bahwa, campuran pasta
sesuai
kalsium hidroksida dengan larutan salin
Saunders,
berada dalam pH alkali selama 7 hari
bahwa, setelah 21 hari dalam kondisi
sehingga cocok sebagai pasta intrakanal
klinis
jangka pendek dengan lesi periapikal.
apabila
kalsium
Dari uraian diatas dapat disimpul-kan
bahan
pencampur
bahwa, pasta kalsium hidroksida dengan
diaplikasikan sebagai bahan sterilisasi
bahan pencampur salin dapat diguna-
saluran akar dengan aktivitas antibakteri
kan sebagai bahan sterilsasi saluran
menurun. Penelitian ini juga di dukung
dengan
penelitian
(1999) yang
dengan
kelainan
Fava
&
menyatakan periapikal,
hidroksida anestesi
dengan lokal
185
Ni Kadek E., dkk. : Pengaruh Lama Kontak Kalsium Hidroksida
ISSN 2086-0218
sesuai dengan penelitian Sjogren dkk.
kasi pasta kalsium hidroksida di-
(1991)
tempatkan.
yang
kombinasi dengan
menyatakan
pasta bahan
kalsium
bahwa, hidroksida
pencampur
larutan
2. Nilai
pH
sepertiga
dentin
pada
segmen
saluran
akar
terbesar
anestesi lokal san-gat cocok digunakan
tampak pada aplikasi pasta kalsium
untuk kasus lesi peri-apikal karena
hidroksida – klorheksidin diglukonat
dapat menghasilkan pH alkali dalam
2% dengan lama kontak selama 28
waktu 7 hari. Untuk waktu diatas 14 hari
hari, sedang-kan nilai pH terkecil
pasta tersebut harus diganti apabila
terlihat pada aplikasi pasta kalsium
sterilisasi masih diperlukan. Aplikasi
hidroksida – salin dengan lama
pasta kalsium hidroksida dari ketiga
kontak selama 7 hari.
bahan pencampur yaitu klorheksidin
3. Semua
jenis
bahan
pencampur
diglukonat 2%, salin dan lidokain HCl
kalsium hidroksida memiliki pengaruh
2% dengan lama kontak dari hari ke 7
sebagai bahan kombinasi sterilisasi
sampai hari ke 28 memiliki pH tetap
saluran akar, tetapi yang paling baik
alkali yaitu berkisar antara pH 10 - 11.
terhadap nilai pH dentin yang tinggi
Lama kontak dan bahan pencampur
sampai 28 hari adalah klorheksidin
dalam penelitian ini memiliki pengaruh
diglukonat 2%, diikuti oleh salin dan
yang bermakna terhadap nilai pH dentin
lidokain HCl 2%.
pada segmen sepertiga apikal saluran
4. Semua kelompok lama kontak pasta
akar, sehingga klorheksidin diglukonat,
kalsium hidroksida menunjukkan ada
salin
cocok
pengaruh terhadap pH dentin pada
sterilisasi
segmen sepertiga apikal saluran akar
dan
lidokain
HCl
2%
digunakan
sebagai
bahan
saluran akar.
kecuali pada kelompok waktu 14 hari dengan 28 hari. 5. Semua kelompok jenis bahan pen-
KESIMPULAN Berdasarkan
penelitian
mengenai
campur
kalsium
hidroksida
pengaruh lama kontak kalsium hidrok-
menunjuk-kan
sida dengan bahan pencampur klor-
terhadap pH dentin pada segmen
heksidin
dan
sepertiga apikal saluran akar kecuali
lidokain HCl 2% dapat disimpulkan
pada kelompok kalsium hidroksida
bahwa :
dengan
1. Hasil
diglukonat
penelitian
2%,
ini
salin
menunjukkan
jenis
ada
bahan
pengaruh
pen-campur
salin dan lidokain HCl 2%.
bahwa, pH dentin meningkat ditentukan oleh lama kontak, jenis bahan
SARAN
pencampur yang digunakan, dan lo-
1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut menggunakan
186
metode
penelitian
J Ked Gi, Vol. 5, No. 2, April 2014
yang
lebih
akurat
seperti
ISSN 2086-0218
pH
mikroelektroda yang dapat mengukur
4.
secara jelas perubahan pH pada setiap segmen dentin saluran akar secara in vitro. 2. Bahan
pencampur
diglukonat
2%
dan
klorheksidin salin
5.
dapat
diguna-kan sebagai bahan sterilisasi saluran akar dalam jangka waktu lama untuk kasus – kasus yang membutuhkan waktu diatas 2 minggu tanpa
harus
mengganti
pasta
6.
tersebut. 3. Bahan pencampur lidokain HCl dapat digunakan sebagai bahan sterilisasi saluran akar dalam jangka waktu pendek. Waktu diatas 14 hari atau setelah 21 hari pasta tersebut harus
7.
diganti dan jangan dibiarkan apabila sterilisasi masih diperlukan. 8. DAFTAR PUSTAKA 1. Sjogren, U., Figor, D., Persson, S., danSundqvist, G., 1997, Influence of Infection at the Time of Root Filling on the Outcome of Endodontic Treatment of Teeth with Apikal Periodontitis. Int.Endod.J., 30:297-306. 2. Soares, J.A., Leonardo, M.R., Silva, L.A.B., TanmaruFilho, M., dan Ito, I.Y., 2006, Histomicrobiologic Aspects of the Root Canal System and PeriapicalLessions in Dogs’teeth after Rotary Instrumentation and Intracanal Dressing with Ca(OH)2 Pastes. J. App. Oral. Sci., 14:355-364. 3. Athanssiadis, B., Abbott, P.V., dan Walsh, L.J.,2007, The Use of Calcium Hydroxide, Antibiotics and Biocides as Antimicrobial Medicaments in
9.
10.
11.
Endodontics, Aust Dent J, 52:S64-S82. Economides, N.,Kaulaouzidou, E., Beltes, P., dan Kortsari, A.H., 1999, In Vitro Release of Hydroxyl Ions From Calcium Hydroxide Gutta-percha Point. J. Endod., 25: 481-2. Ferreira, F., Souza, P., Vale, M., Moraes, I., dan Granjeiro, J., 2004, Evaluation of pH Levels and Calcium Ion Release in Various Calcium Hydroxide Endodontic Dressing, Oral Surg. Oral Med. Oral Pathol. Oral Radiol. Endod., 97:388-92. Pacios, M.,G., de la Casa M.L., de los Angeles Bulacio, M., dan Lopes, M.E.,2003, Calcium Hydroxide’s Association With DefferentVehicles : in Vitro Action on Some Dentinal Components. Oral Surg, Oral Med, Oral Pathol, Oral Radiol, Endod., 96(1):96-101. Fava L.R., dan Saunders, W.P.,1999, Calcium Hydroxide Pastes: Classification and Clinical Indications. Int.Endod J., 32(4) : 257-82. Anthony, D.R., Gordon, T.M., dan Del, Rio, C.E, 1982, The Effect of Three Vehicles on pH of Calcium Hydroxide, Oral Surg, 54:560-565. Duarte, M.A., Demarchi, A.C., Giaxa, M.H., Kuga, M.C, Fraga, S.C., dan de Souza, L.C.,2000, Evaluation of pH and Calcium Ion Release of Three Root Canal Sealers. J. Endod., 26 (7) : 389-90. Safavi, K., dan Nakayama, T.A., 2000, Influence of Mixing Vehicle on Dissociation of Calcium Hydroxide in Solution, J. Endod., 26(11):649-51. Heling, I., Sommer, M., Steinberg, D., Friedman, M., Sela, M.N.,1992, Microbiological Evaluation of the Efficacy of Chlorhexidine in a Sustained – Release Device for Dentine Sterilization. Int.Endod. J., 25(1):15-9.
187
Ni Kadek E., dkk. : Pengaruh Lama Kontak Kalsium Hidroksida
ISSN 2086-0218
12. DepartemenKesehatan.,1979, Farma kope Indonesia, Edisi III, hal: 347-347. 13. Sjogren, U., Figor, D., Spangberg, L., danSundqvist, G., 1991, The Anti microbial Effect of Calcium Hydroxide as a Short-term Intracanal Dressing. Int.Endod.J.,24: 119-125. 14. Wakabayashi, H., Morita, S., Koba, K., Tachibana, H., dan Matsumoto, A.,1995, Effect of Calcium Hydroxide Pasta Dressing on Uninstrumented Root Canal Wall.J. Endod.,21:543-5. 15. dan Jacinto RC., 2011, Influence of 2% Chlorhexidine Gel on Calcium Hydroxide Ionic
188
Dissociation and Its Ability of Reducing Endotoxin. Oral Surg, Oral Med, Oral Path, Oral Rad and Endodon.,111, 653-8. 16. Mannocci, F.,Pilecki, P., Bertelli, E.,dan Watson, T.F., 2004, Density of Dentinal Tubules Affects The Tensile Strength of Root Dentin,Dent Mater.,20:2936. 17. Soares, J.A., Leonardo, M.R., TanmaruFilho, M., Silva, L.A.B., dan Ito, I.Y., 2005, Effect of Bio mechanical Preparation and Calcium Hydroxide Pastes on the Anti-sepsis of Root Canal System in Dogs,JApplOral Sci,12:110-117.