4
3 Tantangan Industri Sawit
5
Ongkos Produksi Sawit Naik Terus
6
DMSI Ajak Pantai Gading Tangkal Isu Negatif Sawit
>>
NEWS www.infosawit.com
>>
>>
Vol 2 No. 32 Edisi 19 - 25 Oktober 2013
ANTICRISIS BUSINESS The decreased price since the beginning of 2013 and the economic crisis in the world do not make the national palm industries weak. In contradiction, the palm oil industrial demands also increase though the amounts were corrected.
Office : PT MITRA MEDIA NUSANTARA Ruko Pondok Ranggon Jalan Raya Pondok Ranggon No.32B RT. 02/03, Pondok Ranggon Untuk Berlangganan dan pemasangan iklan, Hubungi : Cipayung - Jakarta Timur 13860. Telp/Fax.021-84309192 Telp/Fax.021-84309192 email :
[email protected],
[email protected] 1 | InfoSAWIT NEWS WEEK email :
[email protected],
[email protected] Contact : Ignatius Ery Kurniawan, Yossi Sisca Dewi, Samsudin
VERSI DIGITAL
T
money.
he decreasing of Rupiah does not fall the national palm oil industries but these industries get their power and make
Not only the businessmen, the farmers themselves also get the implication. Its proof is that the price of the fresh fruit gets stronger for the falling rupiah. It happens for the fresh fruit will be cultivated to be crude palm oil (CPO) and sold in dollar. The development of palm oil in the upstream sector was critized by social economic commentator, HS Dillon because Indonesia should produce more valuable product from the plantation sector. So what should be developed is the downstream sectors, not the upstream sectors with the material-based. What HS Dillon mentioned actually have been done by Indonesia since 2011 by making downstream programs of the plantation and is realized through Materplan for The Acceleration and Expansion of Economic Development (MP3EI). But it still needs allignment of many sides to realize it. The government now pushes the usage of biodiesel as the substitute
Laput of diesel. But the program is difficult to realize because it relates to other sectors, especially the manufacture and automotive sectors which the mechine is not prepared for the natural fuel though it is rumored that biodiesel can be in the fossil oil engine. There should same understanding of every sector in Indonesia so that Indonesia should not depend on the raw oil in every year and decrease the national trade balance. The proposed downstream policy could be positive to the national economics if the government seriously
2 | InfoSAWIT NEWS WEEK
applies it and make other supportive regulations. The implementation of the downstream policy should be concerned and well kept if the government wants to push Indonesia to be one ‘player’ who runs the downstream industries in the world. The reference of the successful downstream program does not count on the CPO export indicators which have been in the downstream industries (olein, biodiesel, and oleochemical). Those should not be the measurements of the success. To see all articles, just click http://www. infosawit.com/store/. q T2
Industri
Pasar Impor Olein India Diprediksi Anjlok 22% MUMBAY – Perdagangan CPO di India, sebagai pengimpor minyak sawit mentah (CPO) di dunia, tercatat bakal anjlok lantaran para pedagang banyak yang memangkas pembelian akibat melimpahnya minyak biji-bijian. Seperti di laporkan Bloomberg, impor RBD Palmolein India tercatat turun sekitar 22% menjadi hanya 650 ribu ton, dibanding impor tahun 2012 yang mencapai 833.917 ton. (perkiraan ini berdasarkan dari tanggapan lima prosesor dan broker). Apalagi saat ini puncak musim panen untuk biji-bijian, diprediksi panen kedelai
dan kacang tanah di India naik. Kata CEO Adani Wilmar Ltd, Atul Chaturvedi, adanya pasokan yang melimpah di pasar domestik bakal mendorong pemangkasan impor olein. Kondisi demikian bakal berimplikasi pada stok yang bakal bertambah di Malaysia dan Indonesia sebagai produsen utama CPO di dunia. Apalagi prediksi ini diperkuat dari ramalan Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) yang memprediksi produksi minyak kedelai bakal naik sepanjang 2013-2014. “Impor kita kurangi,” kata Direktur Eksekutif Sethia Oils Ltd, Ashok Sethia. q T2
September, Ekspor CPO dan Turunan Indonesia Naik 10,8% JAKARTA - Pasar Global CPO dan turunannya pada September 2013 tercatat mulai bergeliat kembali setelah mengalami penurunan selama tiga bulan terakhir. Terbukti pasar ekspor CPO dan turunan pada September 2013 terjadi kenaikan sebanyak 10,85% atau menjadi 1,64 juta ton dibandingkan ekspor CPO dan turunan di bulan Agustus 2013 yang tercatat hanya mencapai 1,48 juta ton. Sepeti dilaporkan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia
(GAPKI), terlambatnya panen kedelai di Amerika Serikat (AS) lantaran hujan yang terus mengguyur Midwest AS, dan terlambatnya panen bunga matahari akibat cuaca yang basah di Rusia dan Ukraina, menjadi alasan peningkatan permintaan CPO tersebut. “Menyebabkan ekspor minyak nabati negara-negara tersebut berkurang cukup drastic,” tandas Direktur Eksekutif GAPKI, FAdhil Hasan dalam siaran pers yang diterima InfoSAWIT, Senin (14/10), di Jakarta. q T2
3 | InfoSAWIT NEWS WEEK
India Masih Jadi Pengimpor CPO Tertinggi Indonesia JAKARTA – Sampai September 2013, India masih tercatat sebagai negara pengimpor CPO asal Indonesia yang paling banyak. Kendati nili tukar mata uang India belum menunjukkan penguatan, India tercatat terus meningkatkan impor CPO nya lantaran ada acara keagamaan semisal hari raya Idul Adha. Per September 2013 impor CPO asal Indonesia di India tercatat naik menjadi 431,24 ribu ton atau terjadi peningkatan sekitar 23,3% dibandingkan bulan Agustus. Demikian pula impor CPO asal Indonesia di Cina yang juga tercatat meningkat 7,3% atau menjadi 182,74 ribu ton dibandingkan bulan sebelumnya. Kondisi serupa juga dialami impor CPO asal Indonesia di Amerika Serikat yang meningkat menjadi 57,17 ribu ton atau naik sekitar 210% dibandingkan bulan Agustus 2013 lalu. “Ini akibat terlambatnya panen kedelai,” tandas Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit (GAPKI), FAdhil Hasan, dalam siaran pers yang diterima InfoSAWIT, Senin (14/10) di Jakarta. q T2
Industri 3 Tantangan Industri Sawit
JAKARTA – Kendati pemerintah Indonesia sedang giat mendorong penggunaan sawit di dalam negeri salah satunya lewat penggunaan biodiesel, namun kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa, pengembangan industri kelapa sawit kedepan bakal menghadapi tiga tantangan. Lebih lanjut kata Hatta, tantangan pertama berupa pembangunan industri berdasarkan prinsip keberlanjutan (sustainability). Dimana keberlanjutan ini kata politisi PAN itu menyangkut tiga aspek yakni, pemanfaatan industri untuk generasi mendatang, lantas, aspek lingkungan. “Serta aspek sosial,” katanya
kepada InfoSAWIT setelah membuka acara Palm Oil Industry Development Conference (POIDec), Rabu (16/10) di Hotel Gran Melia Jakarta. Tantang kedua, berupa pembangunan industri berdasarkan rule development, kata Hatta, pembangunan model ini mendorong pengembangan industri untuk peningkatan perekonomian masyarakat. Lantas tantang terakhir ialah mengentaskan kemiskinan. “Justru itu pengembangan industri kelapa sawit terbukti mampu mendorong perekonomian pedesaan dan mengatasi kemiskinan” kata dia. q T2
IKLAN KLERAT
Anti Dumping Biodesel Eropa Akibatkan Ekspor CPO Indonesia Anjlok KUALA LUMPUR – Berbeda dengan pasar CPO asal Indonesia di Eropa, menunjukkan kelesuan lantaran dari laporan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), ekspor CPO Indonesia ke Uni Eropa tercatat turun sekitar 27,4% m,enjadi hanya 260,74 ribu ton, padahal ekspor CPO asal Indonesia ke Eropa pada Agustus 2013 mampu mencapai 359,23 ribu ton.
Menurut penuturan Direktur Eksekutif GAPKI, Fadhil Hasan, pemberlakuan Anti Dumping Duties pada impor biodiesel yang berasal dari CPO Indonesia dan minyak kedelai asal Brazil, berimplikasi negatif terhadap impor bahan baku biodiesel dari Indonesia dan Argentina yang cukup signifikan. Kendati ada pelambatan, panen raya rapeseed dan biji bunga matahari di
4 | InfoSAWIT NEWS WEEK
kawasan Uni Eropa juga menyebabkan stok bahan baku biodiesel dan minyak nabati meningkat. “Sentimen positif ini juga diperkirakan sebagai penyebab lain mengapa permintaan untuk biodiesel dan bahan bakunya di Eropa turun,” kata Fadhil dalam siaran pers yang diterima InfoSAWIT, Senin (14/10) di Jakarta. q T2
Price
Ongkos Produksi Sawit Naik Terus JAKARTA – Semakin meningkatnya biaya produksi dalam membudidayakan kelapa sawit faktanya telah mendorong peningkatan ongkos produksi kelapa sawit nasional secara terus menerus. Menurut penuturan Direktur Utama PT Sinar Mas Agro Resources and Technology (SMART) Tbk, peningkatan upah regional dan harga pupuk serta aplikasi lainnya, telah mendorong peningkatan ongkos produksi kelapa sawit nasional. Berdasarkan catatan Daud, pertumbuhan yield rata-rata produksi sawit sekitar 1,5% per tahun, sementara pertumbuhan upah buruh mencapai 12% dan pertumbuhan harga pupuk sekitar 7%. Dengan demikian secara tidak langsung ongkos produksi kelapa sawit bakal tergerus dengan tingginya
pertumbuhan harga pupuk, upah dan lainnya. Apalagi kata Daud, pemeliharaan tandan buah segar (TBS) sawit bisa mencapai 51% dari total ongkos produksi, sementara dari ongkos pemeliharaan TBS itu sekitar 60% nya adalah ongkos untuk pengadaan biaya pupuk. “Harga pupuk terus nasik seiring naiknya harga BBM,” kata Daud dalam acara seminar yang diadakan Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI), Kamis (17/10) di Jakarta. Dengan demikian maka dibutuhkan riset yang sangat kuat sehingga didapat bahan tanaman unggul yang memiliki produktivitas tinggi, sehingga bisa memangkas tingginya ongkos produksi tersebut. q T2
Harga CPO Oktober US$ 815850 per Ton JAKARTA - Dari pantauan harga CPO yang dilakukan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), sepanjang September 2013 harga CPO tercatat stagnan antara US$ 812,5 - US$ 850 per ton. Harga ini tercatat turun sekitar 2,4% dari prediksi harga rata-rata bulan lalu (Agustus). Seperti pada prediksi sebelumnya, terjadinya panen raya rapeseed dan bunga matahari di Eropa dan mulai meningkatnya stok CPO di Indonesia dan Malaysia, bakal mengakibatkan harga CPO sulit terdongkrak. Maka itu GAPKI memperdiksi harga CPO pada Oktober bakal masih relatif stagnan. Harga juga diperkirakan masih stagnan antara US$ 815 – US$ 850 per ton. Harga CPO Rotterdam pada Oktober diperkirakan berada pada rata-rata sekitar US$ 836,85 dengan Harga Patokan Ekspor (HPE) sekitar US$ 764 dan Bea Keluar (BK) menjadi 9%. q T2
Affin Research Prediksi Harga CPO 2.400/ton KUALA Lumpur - Affin Research mellaporkan hasil risetnya bahwa sektor perkebunan masih berpotensi terjadi kenaikan harga, perusahaan riset itu memprediksi harga minyak kelapa sawit ( CPO ) RM 2.400/ton untuk tahun 2013 dan RM 2.700/ton untuk 2014-2015 . Dalam laporannya, dengan terjadinya harga kedelai anjlok sekitar US$ 150/ ton sementara parameter penilaian masih berdasarkan pasar spot maka harga diprediksi bakal terus melandai. “ Produksi CPO di September 2013 meningkat sebesar 10,2 % menjadi 1,91 juta metrik ton sebagai peningkatan musiman dalam tandan buah segar hasil dan tingkat ekstraksi minyak untuk Semenanjung Malaysia , Sabah dan Sarawak mengangkat imbal hasil minyak, “ katanya pihak Affin Research seperti tulis The Star Online. Ia menambahkan sampai saat ini, total
produksi CPO meningkat sebesar 4,1 % menjadi 13,2 juta ton, atau naik sekitar 2,9 % pada sembilan bukan pertama di 2013, seperti dilaporkan Malaysian Palm Oil Board (MPOB). Sehingga diprediksi
5 | InfoSAWIT NEWS WEEK
sampai akhir tahun 2013 produksi CPO Malaysia bisa mencapai 18,9 juta metrik ton, atau 0,6 % lebih tinggi dari produksi 2012. q T2
Sustainability Price
9 Isu Kelapa Sawit Perlu di Tangkis JAKARTA – Bertumbuhnya industri kelapa sawit nasional, selain berdampak posotof terhadap perekonomian bangsa pula acapkali mendapat serangan kampanye negatif dari pihak negara produsen minyak nabati lainnya. Berdasarkan catatan Direktur Jenderal untuk Amerika dan Eropa, Kementerian Luar Negeri, Dian Triansyah Djani, paling tidak terdapat sembilan isu yang harus menjadi perhatian industri kelapa sawit nasional. Pertama, isu lingkungan, kedua, isu kesehatan apalagi kata Dian Triansyah Djani, di Amerika dan Eropa telah ada pendapat minyak sawit mengakibatkan kegemukan dan kolesterol. “Padahal kita tahu kolesterol itu ada yang baik dan jahat,” kata Dian Triansyah Djani, kepada InfoSAWIT, Kamis (17/10) di Jakarta. Lantas yang ketiga, isu praktik berkelanjutan, keempat sumber energi terbarukan, kelima, penanganan habitat hewan dilindungi, keenam model perdagangan. “Saat ini environment barrier semakin banyak, makanya perlu terus diinformasikan mengenai perkembangan sawit nasional.” Kata Djani. Ketujuh, masalah katahanan pangan, kedelapan, masalah sosial dan hak asasi manusia serta yang kesembilan keunggulan pasar. “Kita perlu memiliki strategi yang tepat dalam mempromosikan sawit nasional,” tandas Djani. q T2
Pusat Unggulan Sawit Upaya Tangkal Isu Negatif JAKARTA – Gencarnya isu negatif yang ditujukan kelapa sawit, cukup merugikan industri kelapa sawit nasional, maka saat ini pemerintah berupaya melakukan pembeberan fakta mengenai industri kelapa sawit nasional, salah satunya yang dilakukan Kementerian Ristek dan Teknologi yang membuat Pusat Unggulan Sawit yang bertujuan mendorong penelitian untuk zero waste dan zero pollutan. Menurut penuturan Menteri Ristek, Gusti Muhammad Hatta, saat ini pihaknya juga sedang menggali
penelitian-penelitian berbasis kelapa sawit, lantas mengirimkannya ke jurnaljurnal internasional. “Cara itu untuk membuktikan industri kelapa sawit nasional tidak merusak lingkungan,” katanya kepada InfoSAWIT, Rabu (16/10) di Jakarta. Bahkan kata Gusti Muhammad Hatta, pihaknya juga membuka Pusat Unggulan Penyakit Tropis, dengan dua pusat studi itu rencananya bakal dicari keunggulan sawit dari sisi lingkungan dan kesehatan. “Sehingga tudingan negatif itu bisa ditangkal,” tandas dia. q T2
DMSI Ajak Pantai Gading Tangkal Isu Negatif Sawit JAKARTA – Guna menghadapi serangan kampanye negatif yang tetap muncul, menurut penuturan Ketua Umum Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI), Derom Bangun, pihak beberapa waktu lalu telah melakukan kerjasama untuk kampanye sawit dengan pihak
Inter Professional Association of Oil Palm Industry (IPAOPI) di kawasan Afrika. Kerjasama yang didaulat sebagai “MoU Abujan” diharapkan bakal meredam isu negatif sawit, kerjasama itu melibatkan beberapa negara penghasil sawit dari Afrika seperti, Kongo, Nigeria dan Pantai Gading. Lantas, kata Derom, pihaknya juga sedang mendorong Departemen Kesehatan untuk membuka penelitian mengenai micronutrien dan tocotrienol yang dikandung minyak sawit. “Bila semua orang tahu minyak sawit mampu menekan perkembangan kanker bakal lebih banyak dicari, seperti layaknya minyak ikan dengan kandungan omega 3 nya,” tandas Derom kepada InfoSAWIT, Rabu (16/10) di Jakarta. q T2
Aplikasi Sustainability Tangkal Isu Negatif JAKARTA – Penerapan secara serius dan sungguh-sungguh praktik berkelanjutan (sustainability) di seluruh pelaku perkebunan kelapa sawit bakal menjadi penangkal isu negatif yang sangat efektif. Diakui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa, saat ini industri kelapa sawit acapkali mendapat serangan kampanye negatif, maka itu kata dia, pengembangan secara berkelanjutan mesti dilakukan, sehingga dengan sendirinya isu negatif itu bisa pupus. Pengembangan secara berkelanjutan
itu bisa berupa, pengembangan bibit kelapa sawit yang bisa menghasilkan produktivitas mencapai 7 ton/ha/ tahun. “Sehingga dengan bibit unggul itu produksi kelapa sawit nasional tetap tinggi, namun penggunaan lahan bisa diminalisir,” kata Hatta. Selanjutnya, bila permasalahan pengembangan sudah bisa berjalan maka tahap selanjutnya kata mantu Presiden RI itu, barulah melakukan kerjasama dengan negara lain untuk menangkal isu negatif. q T2
Layanan mobile: Langganan Majalah/Iklan hubungi 0821 1391 9435 6 | InfoSAWIT NEWS WEEK
4 X TERBIT !!!
Tampilan dan Harga Iklan
Back Cover 4 21 x 29,7 cm IDR 7.700.000,-
Back Cover 2 21 x 29,7 cm IDR 6.600.000,-
Back Cover 3 21 x 29,7 cm IDR 5.500.000,-
Run on Page (1 page) 21 x 29,7 cm IDR 4.400.000,-
Run on Page (1/2 page) Vertikal 8 x 27 cm IDR 2.200.000,-
Run on Page (1/2 page) Horizontal 21 x 13 cm IDR 2.200.000,-
Run on Page (1/3 page) Vertikal 6 x 27 cm IDR 1.540.000,-
Run on Page (1/4 page) 10,5 x 12,5 cm IDR 1.100.000,-
*) Harga untuk pemasangan iklan 1 bulan atau 4 x terbit
FORMULIR IKLAN: Jenis Iklan
: ................................................................................................................
Mulai Bulan/Edisi
: ...................................................... Hingga .............................................
Nama Pelanggan / Perusahaan : ................................................................................................................ Alamat Lengkap
: ................................................................................................................
................................................................................................................ .................................................................... Kode Pos ............................ Telepon Rumah
: ................................................. Handphone : .........................................
Telepon Kantor
: ................................................. Fax Kantor .............................................
e-mail
: ................................................................................................................
7 | InfoSAWIT NEWS WEEK
CARA PEMESANAN IKLAN 1. Kirim/fax formulir berlangganan beserta bukti transfer ke: Div. Marketing Majalah InfoSAWIT Jl. Raya Pondok Ranggon No. 32 B RT.02/03, Pondok Ranggon Cipayung, Jakarta Timur 13860.
Phone & Fax: 021-84309192
email:
[email protected] Contact Person :Ignatius Ery K. / Yossi Sisca D. / Samsudin
2. InfoSAWIT News terbit setiap minggu. UNTUK PEMESANAN IKLAN, FORMULIR PALING LAMBAT DITERIMA PADA HARI KAMIS SETIAP MINGGUNYA.