Jurnal Ekonomi dan Manajemen Vol.4 No.2 Oktober 2015
FE Universitas Budi Luhur ISSN: 2252-6226
Ketersediaan Areal Parkir, Kelengkapan Barang, Lokasi, Harga dan Kualitas Layanan Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Sebagai Variable Intervening Minat Konsumen Berkunjung pada Minimarket Alfamart di Kotamadya Jakarta Selatan Oleh: Mohammad Mabrur Taufik, S.Ag.,S.E.,M.M1
[email protected] Abstraksi Persaingan antar perusahaan ritel semakin ketat, terbukti banyak berdirinya toko-toko ritel yang menjual kebutuhan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Seperti halnya Alfamart, Indomart, Alfamidi, Seven-Eleven. Berdasarkan data Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) pada tahun 2013: omzet ritel modern tumbuh 10%–11%, dengan total penjualan mencapai Rp 150 triliun. Pertumbuhan sektor ritel pada tahun 2014 meningkat, sejalan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi domestik yang lebih baik. Menurut Pudjianto, Ketua APRINDO (Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia) yang juga Vice President Director PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk, menyatakan bahwa pemerintah diharapkan memberikan proteksi kepada perusahaan nasional untuk berinvestasi dan berekspansi di negeri sendiri. Pudjianto menyatakan bahwa: “pada saat MEA 2015 diterapkan, perusahaan ritel nasional bisa menjadi tuan rumah di Negeri sendiri”. Sampel penelitian 157 responden alfamart se-Kotamadya Jakarta Selatan, data yang diambil adalah data primer melalui kuesioner yang disebar secara acak, alat analisis yang digunakan dengan SEM Program AMOS 22 dengan 38 total indikator pada semua variabel yang digunakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model kurang begitu baik. Pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen yang paling berpengaruh berdasarkan model penelitian adalah lokasi, areal parkir, kelengkapan barang, kualitas layanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berkunjung konsumen, yang pada akhirnya terjadi keputusan pembelian. Variabel harga mempunyai pengaruh negatif dan signifikan. Simpulan bahwa harga berpengaruh negatif, berarti harga yang diberikan di Alfamart relatif kompetitif dan merupakan barang kebutuhan pokok sehari-hari dan walaupun negatif tapi benarbenar nyata tetap terjadi keputusan pembelian oleh konsumen dan dengan demikian konsumen tidak mempermasalahkan atau merisaukan dalam menentukan keputusan pembelian. Sedangkan variabel lainnya seperti areal pakir, lokasi, kelengkapan barang, kualitas layanan mempengaruhi minat berkunjung konsumen. Variabel areal parkir berpengaruh kuat karena untuk tempat parkir kendaraan roda dua bahkan roda empat milik konsumen ketika berbelanja. Keywords: Areal Parkir, Kelengkapan Barang, Harga, Lokasi, Kualitas Layanan, Minat Konsumen Berkunjung, Keputusan Pembelian.
ABSTRACT 1
Dosen Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen Universitas Budi Luhur; Mahasiswa Program Doktor Ilmu Manajemen Universitas Brawijaya Malang
1
Jurnal Ekonomi dan Manajemen Vol.4 No.2 Oktober 2015
FE Universitas Budi Luhur ISSN: 2252-6226
Competition among retail companies increasingly stringent, proved much the establishment of retail stores that sell daily necessities to meet the needs of consumers. As well as Alfamart, Indomart, Alfamidi, Seven-Eleven. Based on data from the Association of Indonesian Retailers (APRINDO) in 2013: modern retail turnover grew 10% -11%, with total sales reaching Rp 150 trillion. The growth of the retail sector in 2014 increased, in line with the projected growth in the domestic economy better. According Pudjianto, Chairman APRINDO (Indonesian Retailers Association) who is also Vice President Director of PT. Source Alfaria Trijaya Tbk, said that the government is expected to provide protection to national companies to invest and expand in their own country. Pudjianto states that: "when the AEC 2015 is applied, a national retail company able to host in the State itself". The research sample 157 respondents alfamart throughout South Jakarta, the captured data is primary data through questionnaires distributed at random, an analytical tool used by the SEM program AMOS 22 with 38 total indicators on all variables used. The results showed that the model is less good. The influence of the independent variable on the dependent variable of the most influential research model is based on location, parking lots, completeness goods, quality of service is positive and significant effect on the interests of consumers visit, which eventually happened purchasing decisions. Price variables have a significant negative effect. The conclusion that the negative influence price, meaning prices are given in Alfamart relatively competitive and the basic goods of daily and although negative but actually real persists purchasing decisions by consumers and thus consumers are not concerned or worried in determining purchase decisions. Whereas other variables such as Pakir acreage, location, completeness of goods, service quality affects the interests of consumers visit. Variable parking area has a strong influence due to the parking lot of twowheeled vehicles four wheels even belong to the consumer when shopping. Keywords: The Parking Area, The Completeness of Goods, Price, Location, Quality of Service, Consumer Interest to Visit, The Purchase Decision .
A. Latar Belakang Penelitian 2
Jurnal Ekonomi dan Manajemen Vol.4 No.2 Oktober 2015
FE Universitas Budi Luhur ISSN: 2252-6226
Persaingan antar perusahaan
terjadi
format minimarket,
pada
ritel semakin ketat, terbukti banyak
convenience
berdirinya
hypermarket. Share perdagangan
toko-toko
ritel
yang
store,
dan
menjual kebutuhan sehari-hari untuk
FMCG minimarket mengalami
memenuhi
kenaikan tertinggi, yaitu dari 5% pada
kebutuhan
konsumen.
Seperti halnya Alfamart, Indomart,
2002
Alfamidi, Seven-Eleven. Berdasarkan
Format minimarket,
data
termasuk convenience
Asosiasi
Pengusaha
Ritel
menjadi
21%
pada
2011.
store,
Indonesia (Aprindo) pada tahun 2013:
mengalami
omzet ritel modern tumbuh 10%–
sangat pesat, didorong oleh ekspansi
11%,
penjualan
usaha Alfamart dan Indomart yang
mencapai Rp 150 triliun. Pertumbuhan
menguasai sekitar 88% pangsa pasar
sektor
pada format ini.
dengan ritel
total
pada
tahun
2014
perkembangan
yang
meningkat, sejalan dengan proyeksi
Berdasarkan pertumbuhan dan
pertumbuhan ekonomi domestik yang
perkembangan minimarket tersebut,
lebih baik. Menurut Pudjianto, Ketua
ditinjau secara ekonomi sangatlah
APRINDO (Asosiasi Pengusaha Ritel
mengembirakan masyarakat karena
Indonesia) yang juga Vice President
semakin
Director PT Sumber Alfaria Trijaya,
toko/minimarket
Tbk, menyatakan bahwa pemerintah
pemenuhan kebutuhan masyarakat,
diharapkan
maka semakin mudah masyarakat
memberikan
proteksi
banyak untuk
melayani
kepada perusahaan nasional untuk
membeli
berinvestasi dan berekspansi di negeri
alternative
sendiri. Pudjianto menyatakan bahwa:
minimarket. Dengan demikian maka
“pada saat MEA 2015 diterapkan,
persaingan usaha sangat kompetitif.
Perusahaan
bisa
Semakin kompetitif persaingan usaha
Negeri
semakin menguntungkan masyarakat.
menjadi
Ritel
Tuan
Nasional
Rumah
di
sendiri”.
untuk
semakin
banyak
berkunjung
ke
Para pelaku usaha berlomba-lomba
Data (Aprndo) yang dimuat di internet,
dan
penyedia
alamat
memberikan harga yang terjangkau,
website
memberikan
layanan
http://blognoerhikmat.wordpress.com
memberikan
kelengkapan
/2013/12/20/prediksi-pertumbuhan-
yang
retail-2014/#more-3554
bahwa
tempat parkir yang relative luas untuk
pertumbuhan ritel modern terutama
calon pembeli yang berkunjung ke
disediakan
yang
bahkan
baik, produk
tersedia
3
Jurnal Ekonomi dan Manajemen Vol.4 No.2 Oktober 2015
FE Universitas Budi Luhur ISSN: 2252-6226
minimarket,
bahkan
minimarket
menyediakan
sebagian
memberikan imbas atau efek bahkan
tempat
pengaruh khusus kepada konsumen.
menikmati
Apakah pengaruh tersebut bersifat
hidangan dengan keluarga, kolega
positif maupun negatif yang diberikan
dan mitra kerja sampai larut malam.
konsumen
untuk
santai
sambil
Minimarket
oleh
perusahaan
atas
menggunakan
pelayanan yang diberikan sebelumnya
pendekatan harga relative murah dan
kepada konsumen. Pada prinsipnya
kompetitif. Harga yang
kepuasan
murah dan
konsumen
merupakan
terjangkau merupakan idaman dan
bahan kajian perusahaan dan/atau
harapan
penyedia
semua
orang
termasuk
layanan,
bagaimana
penjual dan konsumen atau pembeli,
konsumen dapat puas atas pelayanan
karena jika tidak ada pertemuan
selama ini, apakah berkualitas atau
antara penjual dan pembeli tidak ada
tidak
perpindahan barang dan jasa yang
pengertian kualitas layanan, menurut
ditawarkan atau hukum permintaan
John Sviokla dalam Rambat Lupiyoadi
dan penawaran tidak pernah terjadi.
dan
A.
Hamdani
(2008):“kualitas
Harga merupakan variabel penting.
layanan
adalah
kemampuan
Harga
perusahaan
yang
terjangkau
dalam
perpektif perusahaan adalah sebagai
berkualitas.
Namun
harga
juga
dalam
memberikan
pelayanan kepada pelanggan”.
pemicu untuk meningkatkan kinerja pemasaran.
Sedangkan
Kelengkapan variasi
produk
produk
merupakan
atau alasan
menjadi indikator kualitas dimana
masyarakat mengunjungi minimarket
suatu produk dengan kualitas tinggi
atas kebutuhan yang harus dipenuhi.
akan berani dipatok dengan harga
Kelengkapan produk atau keragaman
yang tinggi pula. Harga akan dapat
menurut Rambat Lupiyoadi (2008)
mempengaruhi kesadaran konsumen
adalah “kebebasan atau kemampuan
akan suatu merek produk tertentu dan
untuk
menciptakan
antar
melalui langkah-langkah dan susunan
yang
proses. Proses dapat pula menjadi
penyedia
persaingan
barang
dan
jasa
sejenis.
sangat
Perusahaan
minimarket
keanekaragaman
berbeda
penyimpangan
atau
jika
banyak
cara
yang
memberikan
berbeda dalam menerapkan proses
pelayaan kepada konsumen memiliki
tersebut”. Dengan demikian dapat
model
dan
dalam
dan/atau
memilih
style
tertentu,
yang
disimpulkan
bahwa
keragaman 4
Jurnal Ekonomi dan Manajemen Vol.4 No.2 Oktober 2015
FE Universitas Budi Luhur ISSN: 2252-6226
produk adalah merupakan kebebasan
menyediakan
memilih alternatif yang disediakan
kebutuhan.
oleh
perusahaan.
Disamping
ruang
parkir
Pengertian
sesuai
parkir yang
keragaman produk yang ditawarkan,
dipublikasikan internet dengan alamat
ada
webside
faktor
lain
konsumen
minimarket
mengunjungi
yaitu
oleh
http://id.wikipedia.org/wiki/Parkir
ketersediaan tempat atau areal parkir
adalah
bagi masyarakat yang menggunakan
suatu kendaraan yang
kendaraan bermotor, baik roda empat
sementara karena ditinggalkan oleh
atau roda dua.
pengemudinya.
Ketersediaan
lahan
parkir
merupakan fasilitas yang seharusnya
minimarket,
disediakan
oleh
tersebut
diperuntukkan
hal
keadaan
dibangun
tidak
bergerak bersifat
Fasilitas
parkir
bersama-sama
dengan
kebanyakan memfasilitasi
gedung,
untuk
kendaraan
pemakai
untuk
gedung. Termasuk dalam pengertian
memberikan kenyamanan konsumen
parkir adalah setiap kendaraan yang
atau pelanggan dalam berbelanja
berhenti pada tempat-tempat tertentu
dan/atau berkunjung ke minimarket
baik yang dinyatakan dengan rambu
sekaligus sebagai sarana transportasi
lalu lintas ataupun tidak, serta tidak
untuk
semata-mata
mengangkut
hasil
belanja.
untuk
kepentingan
dan/atau
menurunkan
Disamping itu permasalahan parkir
menaikkan
sangat penting untuk dikaji lebih
orang dan/atau barang.
mendalam. dibutuhkan
Ruang harus
parkir
yang
tersedia
secara
Minat konsumen berkunjung dipengaruhi
banyak
faktor,
memadai. Semakin besar volume lalu-
diantaranya adalah kualitas produk
lintas yang beraktivitas baik yang
yang disediakan oleh pengelola mall
meninggalkan atau menuju pusat
atau minimarket, kualitas layanan
kegiatan, maka semakin besar pula
yang di berikan kepada pelanggan
kebutuhan ruang parkir, bila tidak
atau konsumen, ketersediaan tempat
cukup
parkir
kendaraan
tersebut
akan
yang
luas,
harga
yang
mengambil parkir di tepi jalan di
ditetapkan oleh mall atau minimarket
seputar kawasan tersebut, sehingga
yang
menyebabkan
konsumen.
kesemrawutan.
Jadi
parkir di jalan raya (on street parking) harus diatur dan dibatasi dengan cara
relative
terjangkau
oleh
Pengertian minat berkunjung menurut
Sutarto
NS,
(2008), 5
Jurnal Ekonomi dan Manajemen Vol.4 No.2 Oktober 2015
FE Universitas Budi Luhur ISSN: 2252-6226
menyatakan bahwa suatu dorongan
konsumen
yang tumbuh dari seseorang untuk
tinggal/berdomisili;
melakukan
sedangkan
barang yang dijual. Sehingga fasilitas
menurut Bafadal, (2006), menyatakan
tersebut pada akhirnya memberikan
bahwa
keuntungan bagi pemilik perusahaan
tindakan, minat
tidak
dapat
bertempat kelengkapan
dikelompokkan sebagai pembawaan
atau
tetapi
diusahakan,
fasilitas pendukung yang di sediakan
dipelajari dan dikembangkan. Dengan
oleh pihak minimarket, konsumen dan
demikian dapat disimpulkan bahwa
pelanggan tertarik untuk berkunjung
minat berkunjung seseorang dapat
ke
diartikan sebagai kecenderungan hati
kebutuhannya.
sifatnya
dapat
minimarket.
minimarket
Kelengkapan
untuk
memenuhi
yang tinggi untuk datang ke suatu tempat tertentu.
B. Identifikasi Masalah
Minimarket yang memberikan
Tumbuh dan berkembangnya
pelayanan yang dirasakan langsung
mall dan/atau minimarket seperti
oleh konsumen dan pelanggan serta
Indomart,
fasilitas
oleh
Seven Eleven serta minimarket sejenis
konsumen atau pelanggan merupakan
yang tersebar di seluruh Indonesia
sesuai
atau
khususnya minimarket yang lokasi
keberhasilan
pendiriannya mendekati konsumen,
minimarket itu sendiri untuk dapat
merupakan fenomena baik yang dapat
menarik konsumen berkunjung untuk
dinikmati oleh konsumen dalam hal
mengadakan transaksi penjualan atau
pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
transaksi pembelian. Fasilitas yang
Dalam perspektif konsumen sangat
diharapkan
menguntungkan dan mengembirakan.
yang
diharapkan
harapan
pelanggan
konsumen
adalah
diantarannya
adalah:
Alfamart,
Kondisi
minimarket
menyatu
peluang kepada penyedia mall atau
dengan minimarket tersebut; harga
minimarket untuk dapat memberikan
yang
pelayanan kepada masyarakat atas
ditawarkan
memungkinkan untuk
yang
kompetitif
konsumen
berkunjung
dan
tertarik sekaligus
juga
dan
disediakan areal parkir di sekitar atau
tersebut
Alfamidi
memberi
kebutuhan masyarakat itu sendiri. Namun
demikian
penyedia
terjadi transaksi pembelian; lokasi
mall atau minimarket kadang masih
toko/minimarket
menemukan
yang
strategis
mendekat pada konsumen, dimana
berbagai
pertanyaan
yang relatif sulit dicari jawabannya. 6
Jurnal Ekonomi dan Manajemen Vol.4 No.2 Oktober 2015
Seperti
ada
masyarakat,
FE Universitas Budi Luhur ISSN: 2252-6226
fenomena bahwa
dari
masyarakat
memberikan persaingan yang semakin ketat
antar
minimarket
penyedia
banyak berkunjung ke minimarket
untuk merebut pasar potensial mereka
akan
langsung
dan memberikan yang terbaik untuk
membeli barang yang dibutuhkan,
semua konsumen yang berkunjung
akan tetapi hanya melihat-lihat barang
pada
yang di tampilkan/tersedia, melihat
memungkinkan
harganya,
melihat
selanjunya
keanekaragaman/kelengkapan barang
pembelian.
tetapi
yang
bukannya
dijual,
hanya
minimarket,
sehingga
dapat terjadi
untuk keputusan
menanyakan
sesuatu barang, dan memperhatikan
C. Perumusan Masalah
pelayanan yang di berikan kasir serta
Banyak harapan dan keinginan
tanggapan sales girl dan salesman di
konsumen
minimarket tersebut, bagaimana cara
konsumen
mereka
konsumen,
perusahaan penyedia atau pengelola
bagaimana cara mereka menjelaskan
minimarket, kadang justru disadari
atas
oleh perusahaan akan tetapi sebagian
melayani produk
bagaimana
tertentu,
produk
bahkan
tertentu
sulit
didapatkan.
bahkan yang
kebutuhan
terabaikan
oleh
banyak yang dapat diwujudkan sesuai harapan konsumen dan terkadang
Keingintahuan jawaban yang
tidak
dapat
diwujudkan
oleh
minimarket
betul-betul akurat tentang sebenarnya
perusahaan
faktor apa yang paling berpengaruh
karena memang tidak bisa untuk
terhadap
mewujudkannya karena disebabkan
minat
minimarket;
berkunjung
kelengkapan
masalah
prinsip
pokok.
Masalah-
produknya, harga yang ditawarkan,
masalah
prinsip
pokok
tersebut
kualitas
bahkan
menjadikan kelemahan perusahaan.
untuk
Padahal jika perusahaan penyedia
konsumen atau pelanggan. Mengingat
minimarket dapat menarik konsumen
bahwa kegiatan akhir dari konsumen
untuk
berkunjung, yang diharapkan penjual
besar konsumen setelah berkunjung
di minimarket, mereka tidak sebatas
ke minimarket akan terjadi transaksi
berkunjung
akan
jual beli atas barang yang disediakan
transaksi
pembelian.
Dengan
perusahaan
demikian
fenomena
tersebut
Dengan
ketersediaan
apakah
ke
penyedia
layanannya areal
parkir
tetapi
terjadi
berkunjung,
penyedia
demikian
kemungkinan
minimarket. konsumenpun 7
Jurnal Ekonomi dan Manajemen Vol.4 No.2 Oktober 2015
FE Universitas Budi Luhur ISSN: 2252-6226
diuntungkan karena dalam memenuhi
(2008), menyatakan bahwa “sebagai
kebutuhannya
ilmu
segera
terpenuhi
marketing
merupakan
sepenuhnya. Untuk itu perumusan
pengetahuan
masalah dalam penelitian ini adalah:
diperoleh
apakah
parkir,
instrumen-instrumen tertentu untuk
kelengkapan barang, lokasi, harga,
mengukur kinerja dari aktivis bisnis
kualitas
berpengaruh
dalam membentuk, mengembangkan,
terhadap minat keputusan pembelian
mengarahkan pertukaran yang saling
ketersediaan
areal
layanan
intervening variable minat
sebagai konsumen
berkunjung
pada
minimarket Alfamart di Kotamadya
yang
objektif,
ilmu
dengan
menguntungkan panjang
penggunaan
dalam
antara
yang
jangka
produsen
dan
konsumen (pemakai)”.
Jakarta Selatan.
Sedangkan menurut Kotler and Keller alih bahasa Sabran (2009),
D. Hipotesis Penelitian
menyatakan bahwa: “mengidentifikasi
Hipotesis yang diajukan dalam
dan memenuhi kebutuhan manusia
penelitian ini adalah ada pengaruh
dan soisal”. Kedua pendapat yang
positif dan signifikan ketersediaan
dikemukakan menurut Hasan (2008)
areal parkir, kelengkapan barang,
dan Kotler and Keller alih bahasa
lokasi,
Sabran (2009) pada intinya sama
harga,
berpengaruh
kualitas
layanan
terhadap
minat
halnya
yang
dikemukakan
keputusan pembelian sebagai variabel
American
intervening
konsumen
(AMA) dalam buku Kotler and Keller
berkunjung pada minimarket Alfamart
(2007) “Pemasaran adalah satu fungsi
di Kotamadya Jakarta Selatan.
organisasi dan seperangkat proses
minat
Marketing
oleh
untuk E. Tinjauan Pustaka
Association
menciptakan,
mengkomunikasikan,
Pengertian Pemasaran
dan
menyerahkan nilai kepada pelanggan
Definisi pemasaran menurut
dan mengelola hubungan pelanggan
Hasan (2008): “Sebuah konsep ilmu
dengan cara yang menguntungkan
dalam strategi bisnis yang bertujuan
organisasi
dan
para
pemilik
untuk
sahamnya“.
Dari
uraian
tersebut
mencapai
berkelanjutan (konsumen,
bagi karyawan,
kepuasan
stakeholders
mengandung
makna
bahwa
pemegang
pemasaran adalah seluruh kegiatan
saham)”. Lanjutnya menurut Hasan
yang dilakukan oleh produsen atau 8
Jurnal Ekonomi dan Manajemen Vol.4 No.2 Oktober 2015
FE Universitas Budi Luhur ISSN: 2252-6226
perusahaan baik barang ataupun jasa,
tersebut dapat disimpulkan bahwa
mulai dari proses produksi sampai
langkah perusahaan atau kegiatan
pada terpenuhinya suatu kebutuhan,
perusahaan
keinginan, permintaan konsumen.
produk yang dimiliki baik jasa maupun
bagaimana
carannya
non jasa sampai ketangan konsumen Pengertian Manajemen
atau pelanggan melalui transaksi jual
Pemasaran
beli atau ada pertukaran nilai.
Definisi pemasaran
manajemen
menurut
Kotler
and
Tujuan Pemasaran
Amstrong (2001), yang menyatakan bahwa
“manajemen
(marketing
pemasaran
management)
sebagai
Tujuan
pemasaran
pada
hakikatnya adalah supaya pelanggan dapat memenuhi kebutuhannya atas
analisis, perencanaan, implementasi,
produk
dan
perusahaan dengan seperangkat nilai
pengendalian
program
yang
dari
program-
dirancang
yang
ditawarkan
oleh
untuk
tertentu. Hal tersebut sejalan yang
dan
dikemukakan oleh Kotler and Keller
yang
(2007) menyatakan bahwa “Tujuan
pembeli
pemasaran adalah untuk mengetahui
tujuan
dan memahami pelanggan sedemikian
perusahaan. Manajemen pemasaran
rupa sehingga produk atau jasa itu
meliputi mengatur permintaan, yang
cocok
selanjutnya
mencakup
selanjutnya menjual dirinya sendiri”.
hubungan
dengan
menciptakan,
membangun,
memelihara
pertukaran
menguntungkan
dengan
sasaran
mencapai
untuk
mengatur
Amstrong
disimpulkan pemasaran
(2001),
bahwa: itu
pelanggan
dan
pelanggan”.
Sedangkan menurut pendapat Kotler and
dengan
Konsep Pemasaran
dapat
Konsep pemasaran bisa di
“manajemen
artikan dengan kunci untuk mencapai
merupakan
suatu
tujuan-tujuan perusahaan terdiri dari
tindakan yang di lakukan mulai dari
penentu kebutuhan dan keinginan
proses perencanaan sampai dengan
pasar sasaran dan penyerahan produk
pelaksanaan
menciptakan
yang memuaskan secara lebih efektif
saling
dan lebih efisien dibandingkan dengan
konsumen
para pesaing. Hal tersebut sejalan
untuk
pertukaran
yang
menguntungkan
antara
dan produsen agar dapat tercapainya
menurut
suatu tujuan perusahaan”. Dari uraian
konsep
Hasan
(2008)
pemasaran
sejumlah
yang
dapat 9
Jurnal Ekonomi dan Manajemen Vol.4 No.2 Oktober 2015
FE Universitas Budi Luhur ISSN: 2252-6226
diidentifikasi setidaknya pendekatan
kemudian mempertimbangkan kriteria
berorientasi pengalaman; pendekatan
“Wants” dari lokasi usaha.
berorientasi pelanggan, pendekatan berorientasi filosofis,
pasar,
pendekatan
pendekatan
institusional,
pendekatan teoritis.
Sedangkan menurut Tjiptono (2007) menyatakan bahwa “pemilihan tempat
memerlukan cermat
Konsep Lokasi
lokasi
usaha
pertimbangan
terhadap
beberapa
jasa yang faktor
berikut: Akses, misalnya lokasi yang
Menurut Chase dkk (2006) menyatakan
atau
“keputusan
sarana transportasi umum; Visibilitas,
pemilihan lokasi usaha manufaktur
misalnya lokasi yang dapat dilihat
dan usaha jasa dipengaruhi oleh
dengan jelas dari tepi jalan; Lalu lintas
berbagai macam kriteria pemilihan
(traffic), dimana ada dua hal yang
yang mendasarkan pada kepentingan
perlu
kompetitif, diantara kriteria pemilihan
Banyaknya orang yang lalu lalang bisa
tersebut adalah jarak ke pelanggan,
memberikan besar terjadinya impulse
iklim bisnis, total biaya yang harus
buying. Kepadatan dan kemacetan
dikeluarkan,
lalu
tenaga
bahwa
mudah dilalui atau mudah dijangkau
infrastruktur,
kerja,
suplier,
kualitas
lingkungan
masyarakat, dan pengaruh pajak” Schmenner
dipertimbangkan,
lintas
bisa
yaitu:
pula
menjadi
hambatan,
misalnya
terhadap
pelayanan
kepolisian,
pemadam
(1994)
kebakaran, dan ambulans; Tempat
menyatakan bahwa ”mengembangkan
parkir yang luas dan aman; Ekspansi,
suatu pendekatan untuk mempelajari
yaitu tersedia tempat yang cukup luas
pemilihan
jasa.
untuk perluasan usaha dikemudian
Pendekatan tersebut terdiri atas dua
hari; Lingkungan, yaitu daerah sekitar
tahap, pertama memilih area yang
yang
akan dijadikan tempat usaha secara
ditawarkan. Misalnya usaha fotocopi
umum, dan kedua memilih lokasi
yang
usaha
kampus, sekolah, dan perkantoran;
lokasi
dengan
usaha
pertimbangan-
mendukung berdekatan
dengan
daerah
Persaingan,
tersebut dibedakan menjadi dua yakni
Misalnya dalam menentukan lokasi
“Musts” dan “Wants”, dimana pemilik
wartel, perlu dipertimbangkan apakah
usaha menentukan lokasi usaha yang
di jalan atau daerah yang sama
“Musts”,
banyak pula terdapat wartel lainnya;
memenuhi
kriteria
lokasi
yang
pertimbangan tertentu. Pertimbangan
telah
yaitu
jasa
pesaing.
10
Jurnal Ekonomi dan Manajemen Vol.4 No.2 Oktober 2015
Peraturan
FE Universitas Budi Luhur ISSN: 2252-6226
pemerintah,
ketentuan
yang melarang tempat
reparasi
(bengkel)
kendaraan
bermotor
berdekatan
pemukiman
penduduk.
lokasi
misalnya
bagi
Penentuan
produk
tertentu atau kombinasi antara barang dan
jasa”.
Tjiptono
Begitu and
menyatakan
juga
menurut
Chandra
(2012)
bahwa
harga
adalah
sejumlah uang atau aspek lain yang
mengidentifikasi pasar yang paling
mengandung kegunaan tertentu yang
potensial
diperlukan
yang lokasi
jasa
sejumlah
adalah
karena
usaha
dengan
mendapatkan
dapat
ditemukan,
usaha
seringkali
untuk
mendapatkan
sebuah produk.
menentukan kesuksesan suatu usaha jasa.
Konsep Keputusan Pembelian Menurut Kotler and Amstrong
Konsep Harga
alih bahasa Sabran (2008) bahwa
Pengertian
harga
adalah
keputusan
pembelian
adalah
sesuatu yang memiliki nilai yang dapat
“membeli merek yang paling disukai,
ditukarkan atas barang dan jasa
tetapi dua faktor bisa berada antara
dengan kriteria tertentu atau jumlah
niat
uang
oleh
pembelian”. Dengan demikian banyak
pelanggan untuk memperoleh produk
faktor-faktor yang berpengaruh untuk
dan
and
mengadakan keputusan pembelian.
Amstrong (2006) menyatakan bahwa
Menurut Kotler (2007) menyatakan
harga merupakan sejumlah uang yang
bahwa “keputusan pembelian adalah
dibebankan atas suatu produk atau
tahap
jasa atau jumlah dari nilai yang ditukar
keputusan pembeli dimana konsumen
konsumen
benar-benar akan membeli”. Proses
yang jasa.
harus
dibayar
Menurut
atas
Kotler
manfaat-manfaat
pembelian
dalam
dan
proses
pengambilan
karena memiliki atau menggunakan
tersebut
produk atau jasa tersebut. Dengan
penyelesaian masalah harga yang
demikian dapat di simpulkan bahwa
terdiri dari lima tahap. Lima tahap
harga adalah nilai yang melekat pada
proses keputusan pembelian tersebut
produk maupun jasa yang dapat
adalah:
ditukar
lainnya.
pencarian
Sedangkan menurut Sunyoto (2012)
alternatif,
menyatakan
adalah
perilaku setelah pembelian. Dengan
sejumlah uang yang dibutuhkan untuk
demikian dapat disimpulkan bahwa
dengan bahwa
nilai harga
merupakan
keputusan
sebuah
pengenalan
masalah,
informasi,
penilaian
keputusan
pembelian,
11
Jurnal Ekonomi dan Manajemen Vol.4 No.2 Oktober 2015
FE Universitas Budi Luhur ISSN: 2252-6226
keputusan pembelian atau konsumen
dikomunikasikan terhadap konsumen
mau mengambil keputusan membeli
melalui dekorasi toko atau secara lebih
suatu produk telah melalui beberapa
luas dari atmosfernya. Sedangkan
tahapan
menurut
dan
perhitungan
secara
matang berdasarkan kebutuhan.
Meldarianda
and
Lisan
(2010) menyatakan bahwa minat beli konsumen dipengaruhi oleh suasana toko yang meliputi instore atmosphere
Kualitas Pelayanan Definisi
dari
pelayanan
dan outstore atmosphere. Dengan
yang
kata lain store atmosphere dapat
menyatakan bahwa setiap kegiatan
dijadikan sebagai salah satu alat
atau suatu manfaat yang ditawarkan
pemasaran untuk menarik konsumen.
oleh suatu pihak pada pihak lain dan
Begitu halnya pendapat dari
menurut
Kotler
(2005)
pada dasarnya tidak berwujud, serta
(Levy
tidak
kepemilikan
menyatakan
sesuatu. Selanjutnya menurut Kotler,
atmosphere
Bowen, Makens dalam Samuel dkk
menarik,
(2007) menyatakan bahwa terdapat 4
konsumen merasa nyaman ketika
karakteristik pelayanan yaitu: Tidak
berada di dalam toko merupakan
berwujud (intangibility); Tidak dapat
salah satu cara agar bisa menarik
menghasilkan
dipisahkan
(inseparability);
Inseparability; (variability);
Tidak
Service
pembelian.
tahan
Chen
lama
2001)
bahwa yang serta
yang
penciptaan
menyenangkan, bisa
membuat
and
Berdasarkan Hsieh
pendapat
(2010)
and
Meldarianda and Lisan (2010) serta Levy
Konsep Minat Berkunjung memiliki ke
minat
suatu
untuk
mall
minimarket,
and
Weitz
(2001)
dapat
disimpulkan bahwa minat berkunjung
Banyak pertimbangan seorang berkunjung
Weitz,
konsumen untuk melakukan tindakan
Berubah-ubah
(perishability)
konsumen
and
atau
di pengaruhi aspek aman, nyaman dan penataan yang baik, sehingga dapat menarik perhatian konsumen.
mereka
mempertimbangan
suasana
yang
aman dan nyaman. Seperti halnya
Konsep Areal Parkir Menurut
wikipedia.com
yang di kemukakan Chen and Hsieh
mendefinisikan definisi parkir adalah
(2010)
keadaan
identitas
yang
menyatakan
sebuah
toko
bahwa dapat
tidak
suatu kendaraan yang
bergerak bersifat 12
Jurnal Ekonomi dan Manajemen Vol.4 No.2 Oktober 2015
FE Universitas Budi Luhur ISSN: 2252-6226
sementara karena ditinggalkan oleh
Konsep Kelengkapan Produk
pengemudinya. Areal parkir dapat
Menurut
Ma’ruf
diartikan bahwa lahan yang digunakan
menyatakan
untuk
oleh
produk adalah kegiatan pengadaan
pemiliknya atas kendaraan yang di
barang-barang yang sesuai dengan
gunakan pengunjung untuk suatu
bisnis yang dijalani toko (produk
kepentingan. Sedangkan pengertian
berbasis makanan, pakaian, barang
fasilitas parkir yang dimuat di internet
kebutuhan rumah, produk umum, dan
wikipedia.com
adalah
lain-lain
ditentukan
sebagai
berhenti
sejenak
lokasi
yang
bahwa
(2005)
atau
kelengkapan
kombinasi)
untuk
tempat
disediakan dalam toko pada jumlah,
pemberhentian kendaraan yang tidak
waktu, dan harga yang sesuai untuk
bersifat sementara untuk melakukan
mencapai
kegiatan pada suatu kurun waktu.
perusahaan
Sedangkan
kawasan
menurut Tjiptono (2005) menyatakan
kawasan
atau
parkir adalah area
yang
sasaran
toko
ritel”.
bahwa
atau
Sedangkan
keputusan
tentang
memanfaatkan badan jalan sebagai
penempatan produk berkaitan dengan
fasilitas
ketersediaan
parkir
pengendalian
dan
melalui
produk/keragaman
pintu
produk dengan jumlah yang sesuai
masuk”. Berdasarkan uraian yang di
dan di lokasi yang sangat tepat.
rilis oleh wikipedia. com, Peneliti
Dengan demikian yang dikemukakan
mendefinisikan bahwa areal parkir
oleh
adalah kawasan yang menjadi fasilitas
(2005) dikuatkan pendapat tersebut
digunakan untuk berhenti sejenak
oleh Fure (2013) yang menyatakan
dengan pengawasan tertentu dan
bahwa jumlah dan jenis produk yang
kepentingan
Dengan
dijual
Hirtanto
beragam, maka konsumen pun akan
demikian
parkir
terdapat
tertentu.
maka
menurut
Ma’ruf (2005)
di
suatu
tempat
merasa
yang
mempengaruhi
pemanfaatan
pembelian di tempat tersebut dan ia
lahan
parkir
utilization):
tidak perlu melakukan pembelian di
Standar Kebutuhan Parkir; Akumulasi;
tempat yang lain. Dengan demikian
Volume parkir; Durasi parkir; Jam
dapat
sibuk; Okupansi/Indeks;
kelengkapan produk yang disediakan
Pergantian
parkir (parking turn over/PTO).
oleh
jika
ia
semakin
(2006) menyatakan bahwa parameter (parking
puas
and Tjiptono
disimpulkan mall
memberikan
melakukan
bahwa
atau
minimarket
motivasi
konsumen 13
Jurnal Ekonomi dan Manajemen Vol.4 No.2 Oktober 2015
berkunjung,
yang
FE Universitas Budi Luhur ISSN: 2252-6226
pada
akhirnya
1. Penelitian dilakukan oleh Wibawa,
terjadi transaksi pembelian. Indikator
Universitas
kelengkapan produk yang digunakan
Analisis
dalam penelitian ini menurut Pujiastuti
kelengkapan
(2009) and Hafidzi (2013) adalah:
pelayanan,
Kelengkapan variasi bentuk barang
berbelanja
yang ditawarkan; Kelengkapan variasi
pembelian pada Waserba Tenera
ukuran
Asahan. Hasil dari penelitian ini
barang
yang
ditawarkan;
Diponegoro
(2014).
pengaruh
promosi,
produk,
kualitas
kenyamanan terhadap
keputusan
Produk yang ditawarkan merupakan
menunjukkan
kebutuhan sehari-hari; Produk yang
variabel
ditawarkan berkualitas; Ketersediaan
promosi,
produk yang dijual; Macam merek
kualitas pelayanan, kenyamanan
yang tersedia.
berbelanja mempunyai hubungan yang
F. Hasil penelitian sebelumnya
seluruh
independen
yaitu
kelengkapan
produk,
positif
variabel
Hasil penelitian sebelumnya
bahwa
sejalan
terhadap
dependen
yaitu
keputusan pembelian. Pengujian
adalah merupakan hasil penelitian
hipotesis
yang dapat dijadikan rujukan dalam
menunjukkan
penelitian ini, sejauhmana penelitian
variabel independen yang diteliti
tentang
terbukti
variabel-variabel
berpengaruh
terhadap
yang
keputusan
menggunakan bahwa
uji
t
keempat
secara
signifikan
mempengaruhi
keputusan
pembelian, walaupun beda lokasi.
pembelian. Kemudian melalui uji f
Dengan
dapat diketahui bahwa secara
demikian
peelitian
sebelumnya dapat untuk menelusuri,
bersama
apakah ada research gap dari hasil
tersebut
yang temukan. Sehingga penelitian ini
keputusan
dapat
adjusted R square sebesar 0,570
ditentukan,
apakah
keempat
mempengaruhi
menindaklanjuti atas gab yang ada,
menunjukkan
menambah
variabel,
independen
jumlah
responden
menindaklanjuti keterbatasan penelitian berikut:
menambah
saran penelitian.
sebelumnya
serta
57%
variabel
pembelian. bahwa
Angka variabel
dapat
menjelaskan
keputusan
pembelian
dan
sedangkan sisanya 43% dijelaskan
Adapun
oleh variabel lain diluar variabel
sebagai
yang digunakan dalam penelitian ini. 14
Jurnal Ekonomi dan Manajemen Vol.4 No.2 Oktober 2015
2.
FE Universitas Budi Luhur ISSN: 2252-6226
Penelitian dilakukan oleh Taufik,
mempunyai
Universitas Budi Luhur (2014).
sangat signifikan karena nilai sig
Analisis pengaruh ekuitas merek,
(0,000).
kualitas
layanan,
promo
3.
hubungan
Penelitian
dilakukan
yang
oleh
berhadiah, dan kualitas produk
Kurniasari, Universitas Diponegoro
terhadap
pembelian
Semarang
Showroom
pengaruh harga, kualitas produk,
Mobil
keputusan
Avanza
Auto2000
Di
(Periode
Analisis
-
dan kualitas pelayanan terhadap
Hasil
Keputusan pembelian (Studi Kasus
pengujian hipotesis secara parsial
pada Konsumen Waroeng Steak
kualitas layanan, kualitas produk,
dan Shake Cabang Jl. Sriwijaya 11
ekuitas
Semarang).
Agustus
Tahun
2014).
merek
berhadiah positif
Maret
(2013).
dan
tidak
promo
berpengaruh
terhadap
keputusan
Hasil
menunjukkan kualitas
penelitian
bahwa
harga,
dan
kualitas
produk
pembelian dengan mengunakan
pelayanan memiliki pengaruh yang
metode enter, akan tetapi dengan
positif dan signifikan terhadap
mengunakan metode backward
keputusan
kualitas
berpengaruh
Berdasarkan analisis data statistik,
positif dan signifikan terhadap
indikator-indikator pada penelitian
keputusan
pembelian.
Hasil
ini bersifat valid dan variabelnya
pengujian
hipotesis
secara
bersifat reliabel. Pada pengujian
menunjukkan
asumsi klasik, model regresi bebas
produk
simultan
(uji
F)
pembelian.
bahwa kualitas layanan, kualitas
multikolonieritas,
produk, ekuitas merek dan promo
heteroskedastisitas,
berhadiah berpengaruh positif dan
berdistribusi
signifikan
terhadap
secara
pembelian
secara
keputusan simultan,
F
masing
variabel
berpengaruh
nilai
kualitas
sig
sebesar
0,000
Jadi
dari yang
adalah
produk
terjadi dan
normal.
individu
hitung sebesar 20.326 dengan
tidak
Urutan masingpaling variabel
lalu
kualitas
sedangkan
variabel
berdasarkan perhitungan, F hitung
pelayanan,
(20.326) ≥ F tabel (2.0301), maka
yang berpengaruh paling rendah
Ho ditolak, Ha diterima dengan Sig
adalah
harga.
(0,000)
adalah
untuk
ditolak,
<
α Ha
(0,05),maka diterima
Ho dan
Saran
penulis
meningkatkan
keputusan pembelian konsumen 15
Jurnal Ekonomi dan Manajemen Vol.4 No.2 Oktober 2015
dapat
dengan
(responsiveness),
cara
tanggap
penetapan harga yang bersaing,
Jaminan
meningkatkan keragaman produk,
(empathy), Bukti fisik (tangibles).
dan
dilakukan
FE Universitas Budi Luhur ISSN: 2252-6226
meningkatkan
kualitas
Lokasi
Shake
Indikator
mempertahankan
Empati
3. Variabel dan Indikator Variabel
pelayanannya. Waroeng Steak and perlu
(assurance),
lokasi
digunakan
elemen-elemen yang sudah dinilai
menurut Fandy Tjiptono (2007
baik (harga, kualitas produk, dan
yaitu: Akses, Visibilitas, Lalu lintas
kualitas
(traffic),
pelayanan)
pelanggan
oleh
serta
perlu
memperbaiki hal-hal yang masih kurang yaitu promosi.
Tempat
Lingkungan,
parkir, Persaingan,
Peraturan pemerintah, Ekspansi. 4. Variabel dan Indikator Variabel Harga
G. Variabel Dan Indikator Variabel 1. Variabel dan Indikator Variabel Kelengkapan Produk Indikator
Indikator
harga
digunakan
menurut menurut Tjiptono and Chandra (2012) yaitu Volume
kelengkapan
produk
penjualan dan pendapatan total
menurut Pujiastuti (2009) and
yang
Hafidzi
adalah:
berbagai tingkat harga, Reaksi
bentuk
pesaing
(2013)
Kelengkapan barang
variasi
yang
Kelengkapan
ditawarkan,
dihasilkan
terhadap
pada
perubahan
harga, Perusahaan menetapkan
ukuran
biaya tetap dan biaya variable,
barang yang ditawarkan, Produk
Menetapkan dan mempromosikan
yang
sejumlah produk komplementer.
ditawarkan
kebutuhan yang
variasi
akan
merupakan
sehari-hari,
ditawarkan
Produk
berkualitas;
5. Variabel dan Indikator Variabel Areal Parkir
Ketersediaan produk yang dijual;
Indikator areal parkir digunakan
Macam merek yang tersedia.
menurut menurut Hirtanto (2006)
2. Variabel dan Indikator Variabel Kualitas Layanan Indikator
kualitas
yaitu Standar Kebutuhan Parkir, Akumulasi,Volume parkir, Durasi
layanan
parkir,
Jam
sibuk,
menurut Parasuraman, Berry dan
Okupansi/Indeks,
Zenthaml (dalam Ika, 2010) yaitu:
parkir (parking turn over/PTO).
Reliabilitas
(reliability),
Pergantian
Daya 16
Jurnal Ekonomi dan Manajemen Vol.4 No.2 Oktober 2015
FE Universitas Budi Luhur ISSN: 2252-6226
6. Variabel dan Indikator Variabel Minat Berkunjung Indikator
sejumlah
38
orang,
usia
61-70
sejumlah 18 orang. Jenis pekerjaan
minat
berkunjung
dalam penelitian 37 PNS, 40 pegawai
produk digunakan menurut Chen
swasta, Ibu rumah tangga sejumlah
and Hsieh (2010) and Meldarianda
60 orang, lain-lain 20 orang. Jenis
and Lisan (2010) serta Levy and
kelamin responden untuk laki-laki
Weitz (2001) yaitu aspek aman,
sejumlah 57 orang dan wanita 100.
nyaman, penataan yang baik.
Alat analisis yang digunakan dengan
7. Variabel dan Indikator Variabel
SEM 22 Program AMOS.
Keputusan Pembelian Indikator
keputusan
pembelian
digunakan
menurut
Keputusan
Pembelian menurut Setiadi (2010) yaitu:
Mengenali
Pencarian
I. Hasil Pengolahan Data Analisis
Evaluasi
Konfirmatori
Konstruk Eksogen
kebutuhan,
informasi,
Faktor Tahap
konfirmatori
analisis
konstruk
faktor eksogen
alternatif, Keputusan pembelian,
bertujuan menguji unidimensionalitas
Perilaku pasca pembelian.
dari
dimensi-dimensi
masing-masing H. Metode Penelitian
pembentuk
variabel
laten.
Variabel-variabel laten atau konstruk
Jumlah sampel penelitian atau jumlah
eksogen ini terdiri dari 2 unobserved
responden157. Usia responden 20-30
variable dengan 11 observed variable
sejumlah
19
orang,
usia
31-40
sebagai
sejumlah
37
orang,
usia
41-50
pengolahan data ditampilkan pada
sejumlah
45
orang,
usia
51-60
gambar 1. dan tabel
pembentuknya.
Hasil
17
Jurnal Ekonomi dan Manajemen Vol.4 No.2 Oktober 2015
FE Universitas Budi Luhur ISSN: 2252-6226
Tabel 1 Hasil Pengujian Kelayakan Model Untuk Analisis Faktor Konfirmatori Konstruk Eksogen
Gambar 1. Analisis Faktor Konfirmatori Kontsruk Eksogen Tabel 1 Hasil Pengujian Kelayakan Model Untuk Analisis Faktor Konfirmatori Konstruk Eksogen Kriteria
Cut of Value
Hasil
Evaluasi
Chi-Square
Kecil; 2 dengan df : 43
114,950
Kurang Baik
Probability GFI AGFI TLI CFI CMIN/DF RMSEA
> > > > > < <
0,05 0,90 0,90 0,95 0,95 2,00 0,08
Hasil pada Tabel 1 menunjukkan
0,000 0,881 0,817 0,593 0,682 1,310 0,104
Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang
Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
hasilnya tidak maksimal karena dibawah
bahwa konstruk eksogen telah memenuhi
batas
kriteria-kriteria dari goodness of fit. Nilai
indikator
probabilitas menunjukkan besaran nilai
menunjukkan nilai CR diatas 2,0 dengan P
dibawah batas signifikansi yaitu sebesar
lebih kecil dari pada 0,05 dan nilai lambda
0,000
atau dibawah batas signifikansi
atau factor loading yang lebih besar dari
0,05. Dengan demikian hasil pengujian ini
0,4. Dari hasil tersebut bahwa indikator-
menunjukkan bahwa hipotesis nol yang
indikator pembentuk variabel laten secara
menyatakan
pembentuk
tiap
variabel
laten
terdapat
signifikan
matriks
kovarian
faktor-faktor laten yang dibentuk. Dengan
sampel dengan matriks kovarian populasi
demikian, konstruk eksogen yang dipakai
yang diestimasi dapat diterima, namun
dalam penelitian ini dapat diterima.
antara
merupakan
Sedangkan
tidak
perbedaan
bahwa
signifikansi.
indikator
dari
18
Jurnal Ekonomi dan Manajemen Vol.4 No.2 Oktober 2015
FE Universitas Budi Luhur ISSN: 2252-6226
(konstruk) Analisis
Faktor
Konfirmatori
Konstruk Endogen Analisis konstruk menguji indikator
endogen
konfirmatori
bertujuan
unidimensionalitas pembentuk
untuk
indikator-
variabel
Variabel-variabel
laten atau konstuk eksogen ini terdiri dari 5
faktor
endogen.
unobserved
variable
dengan
27
observed variable sebagai pembentuknya. Hasil pengujian ditampilkan pada gambar 2 dan tabel 2
laten
Gambar 2 Analisis Faktor Konfirmatori Konstruk Endogen Tabel 2 Hasil Pengujian Kelayakan Model Untuk Analisis Faktor Konfirmatori Konstruk Endogen
Cut of Value
Hasil
Evaluasi
Kecil; 2 dengan df : 43 > 0,05 > 0,90 > 0,90 > 0,95 > 0,95 < 2,00 < 0,08
792,77 0,000 0,759 0,721 0,608 0,638 0,429 0,074
Kurang Baik Kurang Baik Kurang Baik Kurang Baik Kurang Baik Kurang Baik Kurang Baik Baik
Kriteria
Chi-Square Probability GFI AGFI TLI CFI CMIN/DF RMSEA
pada
Hasil dari analisis pengolahan data
kriteria goodness of fit. Nilai probabilitas
tabel
menunjukkan
konstruk
2
menunjukkan
endogen
tidak
bahwa
memenuhi
nilai
dibawah
batas
signifikansi yaitu sebesar 0,000 atau 19
Jurnal Ekonomi dan Manajemen Vol.4 No.2 Oktober 2015
FE Universitas Budi Luhur ISSN: 2252-6226
dibawah 0.05. Dari hasil ini, dapat
Equation Model (SEM) secara Full Model.
dikatakan
indikator-indikator
Hasil pengolahan data untuk analisis SEM
pembentuk variabel laten tersebut secara
terlihat pada gambar 3 tabel 3. Hasil dari
signifikan
pengujian kelayakan model penelitian
bahwa
merupakan
faktor-faktor Dengan
laten
demikian,
indikator
dari
yang
dibentuk.
konstruk
endogen
untuk
analisis
menunjukkan
SEM bahwa
pada
tabel
semua
3
kriteria
yang dipakai dalam penelitian ini dapat
goodness of fit tidak dapat diterima hanya
diterima, namun berdasarkan hasil cut of
satu yang diterma yaitu AGFI. Dari
value hasilnya kurang baik, hanya satu
gambar 4, seharusnya indikator-indikator
RMSEA yang memenuhi.
pembentuk variabel laten tersebut secara signifikan
merupakan
indikator
dari
faktor-faktor laten yang dibentuk, namun karena hasilnya tidak semua memenuhi Analisis Structur Equation Modeling
goodness of fit kecuali AGFI maka dengan
Analisis
demikian, model yang dipakai dalam
selanjutnya
konfirmatori
adalah
setelah
analisis
analisis
Structur
penelitian ini tidak dapat diterima.
Gambar 4 Hasil Pengujian Structur Equation Modeling Tabel 4 Hasil Pengujian Kelayakan Model Penelitian Untuk Analisis Structur Equation Modeling
20
Jurnal Ekonomi dan Manajemen Vol.4 No.2 Oktober 2015
Kriteria
Chi-Square
FE Universitas Budi Luhur ISSN: 2252-6226
Cut of Value Kecil; 2 dengan df: 43
Probability GFI AGFI TLI CFI CMIN/DF RMSEA
> > > > > < <
0,05 0,90 0,90 0,95 0,95 2,00 0,08
Hasil
Evaluasi
1182,228
Marjinal
0,000 0,723 0,688 0,575 0,602 1182,228 0,071
Marjinal Marjinal Marjinal Marjinal Marjinal Marjinal Baik
berkunjung pada minimarket Alfamart di
J. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dimaksudkan
Kotamadya
Jakarta
Selatan.
Dari
untuk menguji dugaan sementara yang
pengolahan data yang ditampilkan dalam
dianggap benar yang diajukan dalam
full
penelitian. Adapun uji hipotesnya adalah:
kelengkapan
model
berkunjung
hasilnya
positif
yaitu
terhadap
minat
sedangkan
minat
produk 0,01,
Uji Hipotesis I
berkunjung
Hipotesis 1: ada pengaruh positif dan
pembelian 0,81. Jadi hipotesis diterima
signifikan
berdasarkan
ketersediaan
areal
parkir
terhadap
penelitian.
variabel intervening minat konsumen
Uji Hipotesis III
berkunjung pada minimarket Alfamart di Kotamadya
Jakarta
model
Hipotesis III: ada pengaruh positif
Dari
dan signifikan lokasi terhadap keputusan
pengolahan data yang ditampilkan dalam
pembelian sebagai variabel intervening
full model hasilnya positif yaitu areal
minat
parkir terhadap minat berkunjung 0,04,
minimarket
sedangkan minat berkunjung terhadap
Jakarta Selatan. Dari pengolahan data
keputusan pembelian 0,81. Jadi hipotesis
yang
diterima berdasarkan tampilan full model
hasilnya positif yaitu kelengkapan produk
penelitian.
terhadap
Uji Hipotesis II
sedangkan minat berkunjung terhadap
Hipotesis II: ada pengaruh positif dan
keputusan pembelian 0,81. Jadi hipotesis
signifikan
diterima berdasarkan tampilan full model
kelengkapan
Selatan.
full
tampilan
terhadap keputusan pembelian sebagai
keputusan
barang/produk
konsumen
berkunjung
Alfamart
ditampilkan minat
terhadap keputusan pembelian sebagai
penelitian.
variabel intervening minat konsumen
Uji Hipotesis IV
di
dalam
pada
Kotamadya
full
berkunjung
model 0,60,
21
Jurnal Ekonomi dan Manajemen Vol.4 No.2 Oktober 2015
FE Universitas Budi Luhur ISSN: 2252-6226
Hipotesis IV: ada pengaruh positif
Uji Hipotesis VII
dan signifikan harga terhadap keputusan
Hipotesis VII: ada pengaruh positif dan
pembelian sebagai variabel intervening
signifikan
minat
kelengkapan
konsumen
minimarket
berkunjung
Alfamart
di
pada
Kotamadya
ketersediaan
kualitas
areal
parkir,
lokasi,
harga,
terhadap
minat
barang,
layanan
Jakarta Selatan. Dari pengolahan data
konsumen berkunjung pada minimarket
yang ditampilkan dalam full model harga
Alfamart di Kotamadya Jakarta Selatan
hasilnya
0,39,
berkunjung
sedangkan
terhadap
minat
keputusan
pembelian 0,81. Jadi hipotesis diterima berdasarkan
tampilan
full
model
K.
Simpulan Simpulan bahwa harga berpengaruh
negativ, berarti harga yang diberikan di
penelitian.
Alfamart relatif kompetitif dan merupakan
Uji Hipotesis V
barang kebutuhan pokok sehari-hari dan
Hipotesis V: adalah ada pengaruh
walaupun negativ tapi benar-benar nyata
positif dan signifikan kualitas layanan
tetap terjadi keputusan pembelian oleh
terhadap keputusan pembelian sebagai
konsumen
variabel intervening minat konsumen
konsumen tidak mempermasalahkan atau
berkunjung pada minimarket Alfamart di
merisaukan
dalam
menentukan
Kotamadya
keputusan
pembelian.
Sedangkan
Jakarta
Selatan.
Dari
dan
dengan
demikian
pengolahan data yang ditampilkan dalam
variabel lainnya seperti areal pakir, lokasi,
full
kelengkapan barang, kualitas layanan
model
harga
hasilnya
-0,14,
sedangkan minat berkunjung terhadap
mempengaruhi
keputusan pembelian 0,81. Jadi hipotesis
konsumen.
diterima berdasarkan tampilan full model
berpengaruh kuat karena untuk tempat
penelitian.
kualitas
parkir kendaraan roda dua bahkan roda
terhadap
empat milik konsumen ketika berbelanja.
layanan
Dengan
tidak
demikian
berpengaruh
minat
Variabel
berkunjung areal
parkir
konsumen berkunjung ke alfamart. Uji Hipotesis VI Hipotesis VI: ada pengaruh positif dan
L. Saran Penelitian
mendatang
hendaknya
signifikan minat berkunjung terhadap
menambahkan variabel-varibel lain yang
keputusan pembelian terhadap keputusan
dapat
pembelian sebesar 0,81. Jadi hipotesis
pembelian yang di mediasi oleh minat
diterima berdasarkan tampilan full model
berkunjung sehingga modelnya dapat
penelitian.
baik.
mempengaruhi
keputusan
22
Jurnal Ekonomi dan Manajemen Vol.4 No.2 Oktober 2015
FE Universitas Budi Luhur ISSN: 2252-6226
Universitas Daftar Pustaka
Gadjah
Mada,
Yogyakarta Husein Umar, 2003, Riset Pemasaran dan
Ali Hasan, 2008, Marketing, Azza Grafika,
Perilaku Konsumen, PT Gramedia
Yogyakarta.
Pustaka Utama, Cetakan Ketiga,
Assauri,
Sofjan,
2007,
Manajemen
Pemasaran, PT. Raja Grafindo Persada,
Jakarta. Johannes Supranto, 2013, Riset Operasi
Jakarta. Danang
untuk pengembilan Keputusan, Sunyoto,
2012,
Manajemen
Dasar-dasar
PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta
Pemasaran,
Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2008.
Yogyakarta. Dian
Wijayanto,
2012.
Manajemen,
PT
Prinsip-prinsip
Pemasaran.
Alih
Pengantar
bahasa
Sabran.Edisi
ke-
Gramedia
12.Jilid 1, Erlangga, Jakarta
PustakaUtama, Jakarta. Fandy
Tjiptono,
Pemasaran.,
Kotler, Philip & Kevin Lane Keller., 2007.
2008, III,
Edisi
Bob
Strategi
Andi
Manajemen Pemasaran, Edisi 12,
Offset,
Yogyakarta.
Jilid 1., PT. Indeks, Jakarta. Kotler,
Fandy Tjiptono dan Gregorius Chandra,
Philip.
dan
Keller kelvin.
2009, Manajemen
Pemasaran,
2012, Pemasaran Stratejik, Andi
Edisi dua belas jilid satu, PT.
Offset, Yogyakarta.
Penerbit indeks, Jakarta.
Gudono, 2013, Analisis Data Multivariat,
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009,
Penerbit Fakultas Ekonomi dan
Manajemen
Pemasaran.
Alih
Bisnis Universitas Gadjah Mada,
bahasa Bob Sabran, MM, Edisi ke-
Yogyakarta.
13.Jilid 2. Erlangga, Jakarta.
Ghozali Imam, Fuad, 2012, Struktur
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller, 2008,
Equation Modeling: Teori, konsep
Manajemen Pemasaran Jasa, Edisi
dan
ke-12.Jilid 2. PT.Indeks, Jakarta
Aplikasi
LISREL
8.80,
dengan
Program
Badan
Penerbit
Universitas
Diponegoro,
Semarang. Hengky
Fakultas
Christopher,
2012,
Equation Ekonomi
SEM
Modeling, dan
Bisnis
Jochen
Wirtz,
Jacky Mussry, 2010. Manajemen Pemasaran
Latan,Gudono,
Structural
Lovelock,
Jasa,
Teknologi,
Strategi, Perpektif Indonesia, Edisi 7 Jilid 1. Erlangga, Jakarta. M. Suparmoko, 2009, Metode Penelitian Praktis (Untuk Ilmu-ilmu Sosial, 23
Jurnal Ekonomi dan Manajemen Vol.4 No.2 Oktober 2015
Ekonomi
dan
FE Universitas Budi Luhur ISSN: 2252-6226
Bisnis),
BPFE
Yogyakarta.
nasional-harus-jadi-tuan-rumahdi-negeri-sendiri
Rambat Lupiyoadi
dan
A.
Hamdani.
http://blognoerhikmat.wordpress.com/20
Manajemen pemasaran jasa. Edisi
13/12/20/prediksi-pertumbuhan-
2. 2008. Salemba Empat, Jakarta,
retail-2014/#more-3554
Riduwan & Engkos Ahmad Kuncoro, 2007,
http://id.wikipedia.org/wiki/Parkir
Cara Menggunakan dan Memaknai
Bezerra, C. L., George, 2015, The effect
Analisis Jalur, Edisi 1., Penerbit
of service quality dimentions and
Alfabeta, Bandung.
passenger
characteristics
on
Sonny Leksono, 2013 Penelitian Kualitatif
pasengger’s overall satisfaction
Ilmu Ekonomi, PT. RajaGrafindo
with an Airport. Journal of Air
Persada, Jakarta
Transport Management, Volume
Muhammad
Nisfiannoor.
Pendekatan Untuk
2009.
44-45, May-June 2015.
Statistika
Modern
Drossos, A., Dimitris, 2014, The effects of
Sosial.
Salemba
product involvement and impulse
Ilmu
Humanika, Jakarta.
buying on purchase intentions in
Nugroho, Bhuono Agung. 2005. Strategi
mobile text advertising. Electronic
Jitu Penelitian dengan SPSS. Andi
Commerce
Offset, Yogyakarta.
Aplications, Volume 13, Issue 6,
Nugroho
J
Setiadi.
2010.
Perilaku
Konsumen (Edisi Revisi).Cetakan 4. PT Kharisma Putra Utama, Jakarta.
and
November-Desember 2014, Pages 423-430. Li, 2010, Pricing peer-produced services Quality, capacity, and competition
Ratih Hurriyati. Bauran Pemasaran dan Loyalitas
Konsumen.
2008.
Cetakan 2. CV Alfabeta, Bandung. Santoso,
Research
Singgih.,
2011,
issues.
European
Operational
Journal
Research,
of
Volume
207, Issue 3, 16 Desember 2010.
Structural
Equation Modeling (SEM) Konsep dan Aplikasi dengan AMOS 18, Penerbit
PT.
Elex
Media
Komputindo, Jakarta. http://www.tribunnews.com/bisnis/2014/ 04/28/aprindo-perusahaan-ritel-
24