NASKAH SIMPOSIUM TABUNGAN SAM SEBAGAI SALAH SATU STRATEGI UNTUK MENGUATKAN KARAKTER SISWA SMA NEGERI 9 KENDARI

NASKAH SIMPOSIUM TABUNGAN “SAM” SEBAGAI SALAH SATU STRATEGI UNTUK MENGUATKAN KARAKTER SISWA SMA NEGERI 9 KENDARI

Diajukan untuk Mengikuti Seleksi Lomba Karya Ilmiah Simposium Guru dan Tenaga Kependidikan Tahun 2016

Oleh: Yenni Dian Anggraini, S.Pd.,M.Pd.,MBA. NIP/NUPTK. 197601182006042014/2450754655300012

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2016

1. Pengantar Sekolah merupakan sebuah tempat yang berfungsi memberikan pendidikan kepada peserta didik (baca siswa). Oleh karena itu suatu lembaga sekolah pasti mempunyai tujuan dalam penyelenggaraannya terkait dengan fungsinya sebagai tempat mendidik siswa. Sepanjang sejarah di seluruh dunia, tujuan dari pendidikan meliputi dua hal utama yaitu membantu siswa menjadi pintar dan membantu siswa menjadi baik (Lickona, 2015). Siswa menjadi pintar, hal ini terkait dengan aspek pengetahuan dan keterampilan. Sedangkan siswa menjadi baik, hal ini terkait dengan aspek sikap dan perilaku. Namun begitu ketiga aspek tersebut baik itu pengetahuan, keterampilan, maupun sikap, ketiganya terkait dengan karakter. Para siswa memerlukan karakter agar dapat sukses mencapai ketiga aspek tersebut. Para siswa memerlukan kekuatan karakter seperti etos kerja yang kuat untuk berhasil, disiplin dan ketekunan untuk sukses, rasa hormat dan tanggung jawab untuk hubungan yang positif sesama warga sekolah. Karakter dibutuhkan siswa untuk mencapai kesuksesan dikarenakan karakter merupakan sifat asli yang dimiliki oleh para siswa yang menjadi ciri khas mereka dalam berperilaku. Oleh karena itu siswa membutuhkan pendidikan karakter yang dapat membentuk karakter mereka menjadi lebih baik. Dalam hal ini siswa membutuhkan sekolah karena sekolah merupakan lembaga formal yang dapat membantu siswa memperoleh pendidikan karakter. Oleh karena itu sekolah dituntut dapat memberikan pendidikan karakter secara maksimal kepada para siswa. Agar sekolah dapat memberikan pendidikan karakter dengan baik, sekolah harus dapat mentransformasi budaya sekolah. Wujud transformasi tersebut berupa pengalaman sehari-hari seluruh komponen sekolah baik itu siswa, guru, maupun

tenaga

kependidikan

sekolah

dalam

menciptakan

suatu

lingkungan yang di dalamnya terdapat upaya sikap saling menghormati,

Naskah Simposium 2016

2|Page

melayani dan peduli kepada orang lain tanpa terkecuali. Apabila transformasi budaya ini dapat dilaksanakan dengan baik maka tidaklah mustahil

jika

siswa

memiliki

kesempatan

untuk

membentuk dan

membangun karakternya menjadi lebih baik. 2. Masalah Sekolah Menengah Atas Negeri 9 Kendari merupakan salah satu sekolah yang telah menerapkan pendidikan karakter. Ini ditunjukkan dengan penggunaan KTSP dan Kurikulum 2013 sebagai kurikulum yang digunakan di sekolah tersebut. Sebagaimana diketahui KTSP maupun Kurikulum 2013 keduanya merupakan kurikulum yang mengusung pendidikan karakter sebagai muatan utama. Hal ini terlihat dari adanya aspek penilaian sikap pada proses penilaian bagi peserta didik di dalam kedua kurikulum tersebut (Permendiknas No 20/ 2007 dan Permendikbud N0 23/2016). Sebagai sekolah yang telah menerapkan pendidikan karakter maka SMA Negeri 9 Kendari dituntut dapat membentuk dan membangun karakter para siswanya secara maksimal. Sehingga diharapkan para siswa ketika kelak menamatkan pendidikannya di SMA Negeri 9 Kendari dapat menjadi generasi penerus yang berkarakter dan mampu menerapkan nilainilai luhur bangsa dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu SMA Negeri 9 Kendari merupakan salah satu sekolah yang ditunjuk oleh dinas pendidikan dan kebudayaan kota Kendari untuk melaksanakan program sekolah Adiwiyata. Sehingga sudah seharusnya SMA Negeri 9 Kendari setidaknya menerapkan pendidikan karakter terkait pogram sekolah Adiwiyata kepada para siswanya. Nilai-nilai karakter untuk mendukung program sekolah Adiwiyata yang dapat diterapkan oleh SMA Negeri 9 Kendari setidaknya memuat empat nilai dari delapan belas nilai karakter yang disusun oleh Puskur (Balitbang Puskur, 2010) yaitu: disiplin, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab. Namun begitu berdasarkan pengamatan penulis selaku guru di SMA Negeri 9 Kendari, masih terdapat beberapa perilaku siswa yang


3|Page

kurang baik terkait dengan pembentukan karakter siswa meskipun SMA Negeri 9 Kendari merupakan sekolah Adiwiyata. Perilaku kurang baik yang paling menonjol akhir-akhir ini adalah kurangnya disiplin siswa di sekolah, hal ini terlihat dari semakin meningkatnya jumlah siswa terlambat di SMA Negeri 9 Kendari. Perilaku siswa selanjutnya yang kurang baik adalah kurangnya tanggung jawab dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah terutama kebersihan di dalam kelas maupun di luar kelas dalam hal ini di kantin sekolah. Para siswa sering membuang air mineral sisa air minum mereka secara sembarangan sehingga

terkadang

mengakibatkan

beberapa

lantai

sekolah becek dan kotor. Selain itu siswa juga kurang peduli pada temantemannya terutama dalam hal pemakaian air di kamar mandi sekolah. Sering kali siswa menggunakan air kamar mandi dengan sembarangan untuk membersihkan bekas kotoran sepatunya ketika mereka masuk ke kamar mandi dan tidak peduli bahwa siswa yang lain pun membutuhkan air kamar mandi. Oleh karena itu diperlukan suatu strategi yang dapat membentuk karakter disiplin, tanggung jawab, peduli lingkungan dan peduli sosial pada siswa SMA Negeri 9 Kendari. Strategi yang dianggap mampu menjawab permasalahan tersebut adalah penggunaan “Tabungan SAM”. Strategi ini dipilih

dikarenakan

membantu

langkah-langkah

membentuk

karakter

pada

disiplin,

strategi

tersebut

dapat

tanggung

jawab,

peduli

lingkungan dan peduli sosial pada siswa SMA Negeri 9 Kendari. 3. Pembahasan dan Solusi Karakter sebagaimana yang disusun oleh Puskur (Balitbang Puskur, 2010) merupakan watak, tabiat, akhlak atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan yang diyakini dan digunakan sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak. Dengan kekhasan karakter yang demikian maka proses pembentukannyapun membutuhkan strategi tersendiri yang dapat menggerakkan moral pemilik karakter (baca siswa).


4|Page

Proses pembentukan nilai-nilai yang menjadi landasan dalam pendidikan karakter menghendaki suatu proses yang terpadu dan berkelanjutan. Terpadu bermakna pembentukan karakter dilaksanakan oleh seluruh komponen sekolah, baik itu siswa, guru, maupun tenaga kependidikan. Sedangkan berkelanjutan bermakna pembentukan karakter dilakukan oleh berbagai mata pelajaran yang terdapat di dalam kurikulum secara terus menerus. Terkait dengan keharusan proses pembentukan karakter siswa, SMA negeri 9 Kendari juga telah melaksanakan pendidikan karakter di sekolah. Namun dalam pelaksanaannya sebagaimana yang telah diuraikan di atas masih terdapat permasalahan yaitu beberapa perilaku siswa SMA Negeri 9 Kendari yang kurang baik. Perilaku kurang baik ini terkait dengan belum maksimalnya pembentukan karakter disiplin, tanggung jawab, peduli lingkungan dan peduli sosial pada siswa SMA Negeri 9 Kendari. Hal ini dikarenakan dalam proses pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah, komponen yang ada di SMA Negeri 9 Kendari belum melaksanakan secara terpadu dan menyeluruh. Untuk menyelesaikan masalah tersebut penulis memilih suatu strategi yaitu penggunaan “Tabungan SAM”. SAM adalah kependekan dari Sisa Air Mineral. Sisa air mineral merupakan sisa air mineral yang diminum oleh siswa, guru maupun tenaga pendidik di SMA Negeri 9 Kendari. Tabungan SAM merupakan tabungan yang berisi kumpulan sisa air minum mineral baik itu yang diminum oleh siswa, guru maupun tenaga pendidik di SMA Negeri 9 Kendari. Tabungan sisa air minum mineral ini menyerupai tabungan uang, hanya keberadaan uang digantikan oleh sisa air mineral yang diminum oleh siswa ataupun guru dan tenaga kependidikan di SMA Negeri 9 Kendari. Konsep penggunaan tabungan SAM adalah wadah tabungan dalam hal ini ember bekas (ember bekas cat) yang digunakan oleh siswa untuk mengumpulkan sisa air minum mineral baik itu yang diminum oleh


5|Page

siswa, guru maupun tenaga pendidik di SMA Negeri 9 Kendari. Emberember tersebut diletakkan di setiap kelas, ruang guru dan kantin sekolah. Sehingga jika terdapat siswa yang tidak menghabiskan air minum mineralnya maka ia dapat membuang air tersebut ke dalam ember-ember yang telah disediakan. Hal ini tidak saja berlaku untuk siswa melainkan terkadang gurupun tidak menghabiskan air minum mineralnya terutama pada saat berlangsung rapat dewan guru. Untuk melaksanakan strategi “Tabungan SAM” ini penulis mengajak pengurus OSIS bidang Kebersihan Lingkungan dan pengurus Ordebasis KIR (Karya Ilmiah Remaja) SMA Negeri 9 Kendari. Keterlibatan para pengurus ini merupakan salah satu upaya agar siswa mengambil kesempatan dan tanggung jawab untuk membantu menciptakan sekolah berkarakter. Hal ini sesuai dengan pendapat Lickona (2015) yang menyatakan bahwa siswa harus dilibatkan sebagai rekanan yang penting dalam menciptakan dan mendorong pelaksanaan karakter yang baik di sekolah. Menurut Lickona (2015) terdapat delapan strategi yang melibatkan siswa sebagai rekan untuk membantu menciptakan sekolah yang berkarakter. Kedelapan strategi tersebut adalah sebagai berikut. (1) Melibatkan para siswa dalam merencanakan dan melaksanakan program pendidikan karakter. (2) Memberikan kesempatan dan tanggung jawab siswa dalam pertemuan kelas. (3) Melibatkan para siswa sebagai partisipan dalam program yang dirancang. (4) Memberikan kesempatan pada siswa untuk memberikan masukan secara informal. (5) Meminta para siswa untuk melakukan kampanye. (6) Membentuk tim mentoring. (7) Membentuk

komite

karakter.

(8)

Memberikan

penghargaan

atas

keterlibatan siswa. Sesuai dengan delapan strategi yang dikemukakan oleh Lickona maka strategi “Tabungan SAM” yang digunakan oleh penulis juga melibatkan

siswa


dalam

pelaksanaannya.

Adapun

tahap-tahap

6|Page

pelaksanaan strategi “Tabungan SAM” ini dapat dilihat pada tabel 1 berikut. Tabel 1. Tahap-tahap Pelaksanaan Strategi “Tabungan SAM” Tahap Perencanaan •Merencanakan kegiatan •Membentuk tim pelaksana dan tim pemantau strategi “Tabungan SAM” yang terdiri dari pengurus OSIS bidang Kebersihan Lingkungan dan pengurus Ordebasis KIR (Karya Ilmiah Remaja) SMA Negeri 9 Kendari

Tahap Sosialisasi •Melaksanakan sosialisasi/ kampanye tentang strategi "Tabungan SAM” oleh tim pelaksana •Sasaran sosialisai/ kampanye adalah semua siswa dan GTK di SMA Negeri 9 Kendari

Tahap Pelaksanaan •Menyediakan ember bekas di setiap kelas •Mengarahkan siswa yang terlambat untuk mengumpulkan sisa air minum mineral milik siswa dan guru di ember yang telah disediakan di setiap kelas •Dalam hal tidak ada siswa terlambat tim pelaksana meminta petugas piket harian di kelas sebagai petugas yang mengumpulkan sisa air minum mineral milik siswa dan guru di ember yang telah disediakan •Setiap minggu tim pelaksana dibantu siswa terlambat dan atau petugas piket harian di setiap kelas mengumpulkan SAM di ember penampungan dan didistribusikan ke ember-ember yang ada di kamar mandi siswa.

Tahap Evaluasi •Tim pemantau mencatat jumlah "Tabungan SAM" di setiap kelas seminggu sekali •Melaksanakan rapat pemantauan sebulan sekali dan merefleksi pelaksanaan strategi "Tabungan SAM" di setiap kelas •Tim pemantau mencatat kelas yang tabungan SAM nya paling banyak •Setiap akhir semester diumumkan kelas dengan tabungan SAM terbanyak •Pemberian penghargaan kepada kelas dengan tabungan SAM terbanyak

Berdasarkan tahapan-tahapan strategi “Tabungan SAM” dapat dilihat bahwa penerapan strategi tersebut berlangsung secara terpadu. Artinya guru dan siswa maupun tenaga pendidik di SMA Negeri 9 Kendari bersama-sama berusaha mengumpulkan sisa air minum mineral yang mereka minum. Gambar 1 berikut memperlihatkan pelaksanaan strategi "Tabungan SAM" di SMA Negeri 9 Kendari.


7|Page

Gambar 1. Pelaksanaan Strategi "Tabungan SAM" di SMA Negeri 9 Kendari

Secara pelaksanaan strategi ini sudah dilaksanakan secara terpadu, yaitu oleh siswa, guru dan tenaga pendidik di SMA Negeri 9 Kendari. Pelibatan siswa dalam pelaksanaan strategi ini merupakan hal yang

terpenting

karena

siswalah

sebagai

sasaran

utama

dalam

pembentukan karakter di sekolah. Sedangkan dari unsur guru dan tenaga kependidikan hampir sebagian besar mendukung hal tersebut. Dukungan tersebut mutlak diperlukan dalam pembentukan karakter siswa SMA Negeri 9 Kendari. Hal ini dikarenakan seorang guru maupun tenaga kependidikan

di

sekolah

Sebagaimana

yang

menjadi

panutan

dinyatakan oleh Ki

bagi

Hajar

para

siswanya.

Dewantara

(dalam

Soeratman, 1985) bahwa seorang guru berkewajiban mengajar dan mendidik. Mengajar berarti memberi ilmu pengetahuan, menuntun gerak-


8|Page

pikiran serta melatih kecakapan dan kepandaian siswa agar kelak menjadi orang yang pintar, berilmu dan pandai. Mendidik berarti menuntun tumbuhnya budi pekerti dalam diri siswa supaya mereka kelak menjadi manusia berkarakter yang dapat mewarisi nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. Terkait pembentukan karakter siswa SMA Negeri 9 Kendari dengan

pelaksanaan

strategi

”tabungan

SAM”

bertujuan

untuk

menguatkan karakter disiplin, tanggung jawab, peduli lingkungan dan peduli sosial. Karakter disiplin ditunjukkan ketika para siswa SMA Negeri 9 Kendari baik itu tim pemantau, tim pelaksana, siswa yang terlambat, maupun siswa yang bertugas mengumpulkan sisa air mineral bekerja sesuai tahapan-tahapan yang ada. Para siswa mematuhi tahapan-tahapan waktu dan tempat mengumpulkan sisa-sisa air minum mineral. Strategi ini, sekaligus dapat menjadi alternatif pembiasaan bagi siswa terlambat agar mereka tidak datang terlambat lagi. Karakter tanggung jawab ditunjukkan oleh perilaku para siswa SMA Negeri 9 Kendari ketika mereka mengumpulkan sisa-sisa air minum mineral milik teman-temannya maupun milik para guru dan menyimpannya ke dalam ember-ember tabungan. Hal ini sesuai dengan konsep pembentukan dan pengembangan karakter yang disusun oleh Puskur (Balitbang Puskur, 2010) terkait karakter tanggung jawab yaitu sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa. Karakter Peduli lingkungan ditunjukkan dengan tindakan siswa SMA Negeri 9 Kendari dalam mengumpulkan sisa-sisa air minum mineral milik dirinya sendiri, teman-temannya maupun para guru. Sisa air mineral yang tidak habis diminum dan dianggap sebagai barang bekas (sampah) yang tidak bernilai, dikumpulkan di dalam ember-ember oleh siswa untuk selanjutnya sisa air tersebut mereka gunakan untuk menyiram bunga, selokan yang kotor ataupun membersihkan kamar mandi. Tindakan ini


9|Page

merupakan cerminan dari sikap peduli terhadap lingkungan. Sebagaimana yang dituangkan di dalam buku pedoman pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa (Balitbang Puskur, 2010) bahwa karakter peduli terhadap lingkungan merupakan sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pad lingkungan alam sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi. Para siswa SMA Negeri 9 Kendari juga belajar untuk menghemat air dan memanfaatkannya secara efisien sesuai dengan keperluan. Sedangkan Karakter peduli sosial diperlihatkan dengan perilaku siswa SMA Negeri 9 Kendari ketika memberikan tabungan sisa air mineral yang terkumpul untuk digunakan membersihkan kamar mandi, ataupun diberikan kepada teman-temannya di kelas lain untuk keperluan yang lebih bermanfaat. Perilaku ini sesuai dengan aspek pembentukan karakter peduli sosial yaitu sikap dan tindakan siswa yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan. Selain keempat karakter yang telah diuraikan di atas, diharapkan dapat dibentuk dan dikembangkan karakter unggulan lain dalam diri para siswa SMA Negeri 9 Kendari sebagai dampak dari pelaksanaan strategi “Tabungan SAM”. Beberapa karakter tersebut adalah karakter dapat bekerja sama, bergotong royong, rajin menabung, dan belajar hidup hemat. Sehingga strategi “Tabungan SAM” dapat dijadikan sebagai salah satu cara dalam membentuk dan mengembangkan karakter siswa SMA Negeri 9 Kendari. 4. Kesimpulan dan Harapan Penulis Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa strategi “Tabungan SAM” dapat dijadikan sebagai salah satu cara/upaya untuk membentuk karakter siswa SMA Negeri 9 Kendari. Terdapat empat karakter utama sebagai dampak dari pelaksanaan strategi “Tabungan SAM” yaitu: disiplin, tanggung jawab, peduli lingkungan, dan peduli sosial.


10 | P a g e

Adapun karakter lain yang diharapkan terbentuk ialah bekerja sama, bergotong royong, rajin menabung, dan belajar hidup hemat. “Tabungan SAM” merupakan startegi yang berawal dari ide penulis terhadap perilaku siswa SMA Negeri 9 Kendari yang kurang baik, oleh karena itu penulis berharap strategi ini dapat dijadikan sebagai salah satu program unggulan SMA Negeri 9 Kendari sehingga semua komponen sekolah dapat melaksanakan strategi ini secara maksimal. Penulis juga berharap aspek karakter lain dapat muncul dan terbentuk di dalam diri siswa SMA Negeri 9 Kendari setelah melaksanakan strategi “Tabungan SAM”.

Daftar Pustaka Balitbang Puskur. 2010. Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa: Pedoman Sekolah. Jakarta: Kemdiknas. Lickona, T. 2015. Persoalan Karakter: Bagaimana Membantu Anak Mengembangkan Penilaian yang Baik, Integritas, dan Kebajikan Penting Lainnya. Cetakan Ketiga. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian. Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian. Soeratman, D. 1985. Ki Hajar Dewantara. Jakarta: Pendidikan dan Kebudayaan.


Departemen

11 | P a g e


12 | P a g e

SURAT KETERANGAN SEHAT


13 | P a g e

NASKAH SIMPOSIUM TABUNGAN SAM SEBAGAI SALAH SATU STRATEGI UNTUK MENGUATKAN KARAKTER SISWA SMA NEGERI 9 KENDARI

Recommend Documents