PENGARUH PROGRAM EDUKASI HIPERTENSI TERHADAP PENATALAKSANAAN DIET RENDAH NATRIUM DAN KOLESTEROL PADA PENDERITA HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KASIHAN 1 BANTUL YOGYAKARTA Naskah Publikasi Untuk memenuhi syarat memperoleh derajat Sarjana Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
AGUNG PRANOTO 20110320017
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2015
1
2
3
PENGARUH PROGRAM EDUKASI HIPERTENSI TERHADAP PENATALAKSANAAN DIET RENDAH NATRIUM DAN KOLESTEROL PADA PENDERITA HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KASIHAN 1 BANTUL YOGYAKARTA Agung Pranoto1, Erfin Firmawati S.Kep., NS., MNS.2 Proyek Penelitian Mahasiswa, Program Studi Ilmu keperawatan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, 2015 Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular. Penyebab yang meningkatkan penyakit hipertensi ialah diet yang tidak baik seperti konsumsi garam lebih dari satu sendok teh setiap hari dan mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung kolesterol tinggi. Program edukasi diharapkan dapat meningkatkan penatalaksanaan diet hipertensi pada penderita hipertensi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh program edukasi hipertensi terhadap penatalaksanaan diet pada penderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Kasihan 1 Bantul Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian Quasi Experimental one group pre-posttest. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Penelitian dilakukan di Area Kerja Puskesmas Kasihan 1 Bantul Yogyakarta dengan jumlah responden 24 orang. Analisa data yang digunakan adalah Wilcoxon Signed Rank Test. Hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh pada penatalaksanaan diet setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang hipertensi dilihat berdasarkan nilai pretest (17,71) dan post-test (19,46), dan p value 0,015. Kesimpulan penelitian ini adalah Ada pengaruh program edukasi hipertensi terhadap penatalaksanaan diet rendah natrium dan kolesterol pada penderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Kasihan 1 Bantul. Kata Kunci: Hipertensi, Program Edukasi, Penatalaksanaan Diet Rendah Natrium dan Kolesterol.
1
2
Mahasiswa Ilmu Keperawatan, Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran dsan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
4
THE EFFECT OF HYPERTENSION EDUCATION PROGRAM TOWARD DIET MANAGEMENT OF LOW SODIUM AND CHOLESTEROL IN THE AREA OF PUSKESMAS KASIHAN 1 BANTUL, YOGYAKARTA. Agung Pranoto1, Erfin Firmawati S.Kep., NS., MNS.2 Student Research Project, School of Nursing, Faculty of Medicine, Muhammadiyah University of Yogyakarta, 2015 ABSTRACT Hypertension is one of the non communicable disease. It is caused by over consuming salt, which is more than a tea spoon within a day and consuming food that contain high cholesterol. Through the education program, it is expected that diet management of hypertension patient will be increased. The purpose of this study is to know The effect of hypertension education program toward diet management of low sodium and cholesterol in the area of Puskesmas Kasihan 1 Bantul, Yogyakarta. This research is a quantitative research with design quasi experimental one group pre-postest. It is conducted in the area of Puskesmas Kasihan 1 Bantul Yogyakarta with 24 people as respondents. Data is analyzed by Wilcoxon Signed Rank Test. The result of this research shows that there is influence on diet nabagenebt after being given health education about hypertension. It is according to the pretest value (17,71) and post test (19,46) and p value (0,015). Conclusion of this research is there is influence of hypertension education program toward the diet management of low sodium and cholesterol on hypertension patients in the area of Puskesmas kasihan 1 bantul.
Keywords : hypertension, education program, education, diet management of low sodium and cholesterol
1
Nursing Student, School of Nursing, Faculty of Medicine, Muhammadiyah University of Yogyakarta 2 Lecturer at Community Nursing, School of Nursing Muhammadiyah University of Yogyakarta
5
satu
A. Pendahuluan
Kabupaten
di
DIY3.
Jumlah
Hipertensi merupakan salah satu
penderita hipertensi mencapai 18.259
penyakit tidak menular. Hipertensi
pada tahun 2013 dan berdasarkan
adalah kondisi tekanan darah lebih dari
informasi di Puskesmas Kasihan 1
140/90 mmHg1. Hipertensi juga sering
Bantul Yogyakarta terdapat 292 jiwa
disebut sebagai “silent killer” karena
yang menderita hipertensi3.
orang dengan penyakit hipertensi tidak
Tingginya
prevalensi oleh
hipertensi
menampakan tanda dan gejala yang
dikarenakan
beberapa
faktor
jelas. Hipertensi bisa menyerang siapa
antara lain, merokok, obesitas, alkohol,
saja baik laki-laki maupun perempuan
kurang olahraga, lingkungan dan pola
usia 30-60 tahun2.
diet yang kurang baik pada penderita4.
Jumlah penderita hipertensi setiap
Pola makan merupakan faktor yang
tahun terus meningkat. Berdasarkan
serius mengingat pada era ini adalah
data dari WHO, pada akhir tahun 2012
makanan
sedikitnya sejumlah 839 juta kasus
makanan cepat saji selain mengandung
hipertensi, diperkirakan menjadi 1,15
kolesterol tinggi juga mengandung
milyar pada tahun 2025 atau sekitar
garam yang berlebih dan mengandung
29% dari total penduduk dunia dan
banyak monosodium glutamat (MSG)
mengalami peningkatan jumlah kasus
yang
hipertensi terutama terjadi di negara-
peningkatan tekanan darah2.
negara
berkembang.
cepat
merupakan
saji.
Bahayanya
faktor
utama
Penderita
Pada penderita hipertensi tidak
hipertensi di DIY mencapai 25,7%.
terlihat adanya tanda gejala yang
Kabupaten Bantul merupakan salah
menyertainya. Tanda gejala hipertensi
6
akan muncul selama bertahun-tahun
dan asupan alkohol5. Menurut panduan
dan ketika terdiagnosa telah mengalami
diet garam dari British Hypertension
keparahan dan menyebabkan kerusakan
Society menganjurkan asupan natrium
organ
dibatasi sampai kurang 2,4 gram sehari.
lainnya.
Komplikasi
dari
penyakit hipertensi antara lain stroke
Mengurangi
dan penyakit jantung4.
mmol/hari (2,4 gram natrium) bisa
Ketika sudah terjadi hipertensi
menurunkan
asupan
garam
tekanan
darah
<100
2-8
mmHg4.
penting bagi penderita untuk berhatihati dalam mengkonsumsi makanan.
Sangat
penting
bagi
penderita
Terlalu banyak mengkonsumsi garam
hipertensi untuk memperhatikan pola
dapat meningkatkan tekanan darah
makan yang sehat. Melalui makanan
hingga ke tingkat yang membahayakan.
yang
Konsumsi garam di seluruh dunia
garam, kurangi minum-minuman yang
memiliki asupan garam harian rata-rata
mengandung
lebih tinggi 6 gram per hari meskipun
kalsium, kalium dan magnesium dan
rekomendasi
kendalikan kadar kolesterol. Selain itu
menganjurkan
internasional konsumsi
garam
sehat,
mengurangi
alkohol,
konsumsi
konsumsi
penting juga memperhatikan berapa
penduduk harus kurang dari 5-6 gram
jumlah
perhari. Asupan garam natrium (100
dibutuhkan oleh tubuh setiap harinya2.
mmol/hari) mengalami perbedaan pada
kebutuhan
nutrisi
yang
Agar penderita hipertensi dapat
tekanan sistolik sekitar 2,2 mmHg
melakukan
sesuai dengan usia, jenis kelamin,
penatalaksanaan
ekskresi kalium, indeks massa tubuh
dibutuhkan
7
dan
cara
memperhatikan diet
yang
untuk
tepat
merubah
perilaku tersebut. Salah satu cara yang
Puskesmas
bisa
Yogyakarta.
dilakukan
pendidikan
adalah
kesehatan.
dengan
1
Bantul
ini
adalah
Pendidikan
kesehatan bertujuan untuk membuat masyarakat
Kasihan
memelihara
B. Metode penelitian
dan
Jenis
penelitian
meningkatkan derajat kesehatan baik
kuantitatif dengan desain penelitian
fisik, mental dan sosialnya sehingga
Quasi Experimental one group pre-
masyarakat
posttest dimana peneliti melibatkan
dapat
mencapai
kemandirian di masyarakat, mencapai
hanya
tujuan hidup sehat dan mendorong
penelitian ini responden sebelumnya
pengembangan dan penggunaan sarana
dilakukan pengukuran penatalaksanaan
kesehatan dengan tepat6.
diet
Berdasarkan peneliti
tertarik
uraian untuk
diatas,
satu
kelompok
hipertensi
(pretest)
saja.
Pada
kemudian
diberikan program edukasi hipertensi
meneliti
setelah
intervensi
akan
dilakukan
“pengaruh program edukasi hipertensi
pengukuran
dan
diet
hipertensi setelah diberikan intervensi
rendah kolesterol dan natrium pada
(posttest). Pada penelitian ini jumlah
penderita hipertensi di Desa Bangun
populasi di area kerja Puskesmas
Jiwo
Kasihan
terhadap
Bantul
penatalaksanaan
Yogyakarta”.
Tujuan
penelitian ini untuk untuk mengetahui
penatalaksanaan
1
Bantul
diet
Yogyakarta
berjumlah 292 penderita hipertensi.
pengaruh program edukasi hipertensi
Teknik
yang
dipakai
dalam
dan terhadap penatalaksanaan diet pada
pengambilan sampel pada penelitian ini
penderita hipertensi di wilayah kerja
menggunakan
8
purposive
sampling.
Responden berjumlah 24 orang yang
1= Tidak pernah (kegiatan tersebut
berada di Desa Bangun Jiwo Bantul
tidak pernah dilakukan dalam 1 minggu
Yogyakarta. Kriteria inklusi dalam
terakhir), 2= Kadang-kadang (kegiatan
penelitian ini adalah responden yang
tersebut dilakukan 1-6 kali dalam 1
didiagnosis hipertensi oleh petugas
minggu terakhir), 3= Sering (kegiatan
medis Puskesmas Kasihan 1 Bantul
tersebut dilakukan beberapa kali yaitu
Yogyakarta, responden yang tinggal
6-10 kali dalam 1 minggu terakhir), 4=
diwilayah kerja Puskesmas Kasihan 1
Selalu
Bantul Yogyakarta, responden yang
dilakukan selama 1 minggu terakhir).
berusia 30-60 tahun, responden yang
Diet penderita hipertensi dikategorikan
bisa membaca dan menulis, bersedia
baik apabila presentase nilai 76-100%,
menjadi responden. Kriteria eksklusi
cukup apabila hanya 56-75% dan
pada penelitian ini adalah responden
kurang apabila nilai ≤56%.
yang
mengundurkan
diri
(kegiatan
tersebut
rutin
selama
Analisis data univariat meliputi
penelitian dan Responden yang tidak
usia, jenis kelamin, pendidikan dan
mengikuti program sampai selesai.
pekerjaan. Sedangkan analisis bivariat
Penelitian ini dilakukan pada bulan agustus
yang
variabel dependen dengan variabel
data
independen. Karakteristik demografi di
kuesioner
analisis menggunakan frekuensi dan
penatalaksanaan diet rendah natrium
presentase. uji statistik yang digunakan
dan kolesterol yang berjumlah 10
adalah
pertanyaan favourable dengan kriteria
Wilcoxon Signed Rank Test digunakan
digunakan demografi
2015.
Instrument
adalah untuk melihat pengaruh antara
berupa dan
kuesioner
9
uji
non
parametrik
yaitu
untuk mengetahui pengaruh program
tahun sebanyak 14 orang (58,3%) dan
edukasi
pada
penderita
hipertensi
sebanyak 3 orang (12,5%) berusia 51-
sebelum
dan
sesudah
dilakukan
60
intervensi.
tahun.
Pendidikan
terakhir
responden yaitu mayoritas Sekolah Menangah Pertama yaitu sebayanyak 12 orang (50,0%) dan 4 orang (16,7)
C. Hasil Penelitian Distribusi karakteristik penelitian
frekuesnsi
berpendidikan Sekolah Menengah Atas.
dalam
Mayoritas responden tidak bekerja atau
usia,
sebagai ibu rumah tangga sebanyak 13
responden ini
berdasarkan
pendidikan dan pekerjaan.
orang (54,2%) dan 1 orang (4,1%)
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden pada Kelompok Eksperimen (N=24) No 1
2
3
masing-masing
1. Deskripsi Penatalaksanaan Diet Hipertensi
Usia a. 30 - 40 tahun b. 41 - 50 tahun c. 51- 60 tahun Pendidikan a. SD b. SMP c. SMA d. PT Pekerjaan a. Buruh b. IRT c. Pedagang d. Petani
14 7 3
58,3 29,2 12,5
8 12 4 0
33,3 50,0 16,7 0
7 13 1 2
33,2 54,2 4,2 8,3
24
100
menunjukkan
bahwa
Jumlah
Deskripsi
1.
data
penelitian
jawaban responden dikelompokkan berdasarkan maksimum,
nilai nilai
minimum, rata-rata
dan
standar deviasi. Nilai pretest dan postest disajikan pada tabel berikut :
Sumber: Data Primer Tabel
sebagai
pedagang dan serabutan.
Penatalaksanaan Diet Frekuensi Persentase (f) (%)
Karakteristik Responden
bekerja
sebagian besar responden berusia 30-40
10
Distribusi frekuensi penatalaksanaan
Tabel 2. Deskripsi Penatalaksanaan Diet Rendah Natrium dan Kolesterol pada Penderita Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Kasihan 1 Bantul Yogyakarta (N=24) Kesiapan Kurang Cukup Baik Jumlah
Pretest Freku Persen ensi tase (f) (%) 22 91,7 2 8,3 0 0,0 24
diet hipertensi sebelum dan sesudah dilakukan program edukasi hipertensi
Postest Frek Persen uensi tase (f) (%) 16 66,7 7 29,2 1 4,2
100,0
24
menunjukkan penatalaksanaan diet sebelum dilakukan edukasi hipertensi sebanyak
22
responden
(91,7%)
kategori kurang dan 2 responden
100,0
(8,3%)
Sumber : Data primer 2015
kategori
Penatalaksanaan
cukup.
diet
sesudah
Tabel 2 di atas menunjukkan dilakukan
edukasi
sebanyak
16
penatalaksanaan diet hipertensi saat responden (66,7%) kategori kurang dilakukan
pretest
memiliki
skor dan
kategori
baik
sebanyak
1
terendah 14, teringgi sebesar 24, responden (4,2%). mean: 17,71 dan standar deviasi Hasil pretest dan postest penatalaksanaan diet hipertensi dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
sebesar 3,00. Penatalaksanaan diet hipertensi
saat
dilakukan
postest Tabel 3. Perbandingan Nilai Pre-test dan Post-test Penatalaksanaan Diet Rendah Natrium dan Kolesterol pada Penderita Hipertensi (N=24) Variabel MR SR Z p value Pretest 21,00 8,21 2,44 0,015 Posttest 10,50 115,00
memiliki skor terendah 10, tertinggi sebesar 32, mean: 19,46, dan standar deviasi:
3,33.
Berdasarkan
hasil
tersebut menunjukan skor rata-rata
p<0,05
postes lebih tinggi dibandingkan skor
Tabel
prestes, artinya terdapat peningkatkan
3.
di
atas,
penatalaksanaan diet natrium dan
menunjukkan bahwa nilai mean
kolesterol pada penderita hipertensi.
rank pada saat dilakukakan pretest
11
sebesar 8,21, sedangkan pada saat
rendah natrium dan kolesterol pada
dilakukan postest sebesar 10,50.
penderita hipertensi.
Nilai Z diperoleh sebesar 2,44 dan nilai signifikan 0,015, maka dapat diketahui
terdapat
pengaruh
program
edukasi
hipertensi
1. Karakteristik Demografi a) Usia b) Berdasarkan karakteristik usia,
terhadap penatalaksanaan diet pada
didapatkan
penderita hipertensi. Hasil tersebut
adalah 30-40 tahun. Usia 30-
membuktikan intervensi,
setelah
dilakukan
hipotesis
diterima.
40
tahun
dewasa
usia
terbanyak
merupakan
muda.
Pada
usia usia
dewasa muda mereka kurang
Artinya ada pengaruh program memperhatikan
edukasi
hipertensi
kesehatannya.
penatalaksanaan natrium
dan
kondisi
terhadap
diet
rendah
kolesterol
tahun
pada
Usia
merupakan
41-50 dewasa
tengah. Pada usia ini rentan
penderita hipertensi di wilayah
terjadi penyakit hipertensi. Hal
kerja Puskesmas Kasihan 1 Bantul
ini disebabkan karena tekanan
Yogyakarta.
arteri meningkat sesuai dengan bertambahnya usia seseorang, terjadinya
D. Pembahasan Penelitian untuk
ini
mengetahui
serta
dilakukan
regurgitasi adanya
aorta, proses
degeneratife, yang lebih sering
pengaruh
pada usia tua. Hal ini didukung
program
edukasi
hipertensi oleh penelitian Siringoringo ,
terhadap
penatalaksanaan
diet Hiswani dan Jemadi (2013)
12
yang menyatakan bahwa faktor
informasi
umur merupakan salah satu
semakin tinggi.
penyebab terjadinya hipertesi.
kesehatan
Selain berpengaruh
c) Pendidikan
pendidikan pada
tingkat
pendidikan
pemahaman juga berpengaruh
karakteristik
terhadap perilaku hidup sehat.
Tingkat berdasarkan
akan
responden terbanyak adalah
Responden
SMP. Penderita dengan tingkat
berpendidikan
pendidikan
sangat
cenderung
tingkat
memperhatikan perilaku hidup
terhadap
sehatnya seperti mereka masih
rendah
mempengaruhi pemahaman
jika
selalu mengkonsumsi makanan
responden
dengan garam lebih dari 1
diberikan.
Sebaliknya
sendok teh setiap kali masak.
menengah keatas maka tingkat terhadap
informasi kesehatan yang ia
d) Pekerjaan
peroleh pun akan tinggi pula. Hal
ini
tidak
merokok, jarang olah raga dan
kesehatan
pemahaman
rendah
yang
informasi
pendidikan
yang
sesuai
Berdasarkan
dengan
karakteristik
data responden
penelitian Sinaga (2012) yang
pekerjaan
menyatakan bahwa semakin
adalah ibu rumah tangga. Jika
tinggi
responden tidak ada kegiatan
tingkat
seseorang pemahaman
maka
pendidikan tingkat
responden
terhadap
13
paling
tidak
aktivitas
apapun.
didukung
oleh
banyak
melakukan Hal
ini
penelitian
Purniawaty
(2010)
yang
diketahui meningkat. Hasil analisis
menyatakan bahwa pekerjaan
menggunakan
seseorang
menunjukkan nilai signifikan 0,015
mempengaruhi
penyakit
hipertensi
dikarenakan
kurangnya
uji
(p<0,05).
Hasil
membuktikan
setelah
Wilxocon
tersebut dilakukan
aktifitas fisik yang dilakukan.
intervensi, ada program edukasi Ketika
penderita
hipertensi
hipertensi terhadap penatalaksanaan tidak melakukan aktifitas fisik akan
meningkatkan
diet rendah natrium dan kolesterol
resiko
pada penderita hipertensi di wilyah
kelebihan berat badan. Pada penderita hipertensi sebaiknya
kerja Puskesmas Kasihan 1 Bantul.
untuk tetap beraktifitas agar
Pendidikan
tidak
program edukasi hipertensi sangat
terjadi
obesitas
memperparah
dan
penyakit
penting
hipertensi.
kesehatan
dalam
informasi
kepada
berupa
memberikan masyarakat
terutama penderita hipertensi dalam 2. Pengaruh program edukasi hipertensi terhadap penatalaksanaan diet rendah natrium dan kolesterol pada penderita hipertensi di wilyah kerja Puskesmas Kasihan 1 Bantul Program edukasi tentang penatalaksanaan
diet
menjalani
merupakan untuk
1
Bantul
pengukuran
pretes
dan
postes
serangkaian
meningkatkan
upaya
kesehatan
dengan cara menyebarluaskan dan mengenalkan kepada masyarakat
yang dilakukan di wilayah kerja Kasihan
diet
hipertensi. Pendidikan kesehatan
hipertensi
Puskesmas
penatalaksanaan
tentang pesan-pesan kesehatan agar masyarakat mau untuk hidup sehat7.
14
Pemberian
edukasi
kesehatan
tentang
hipertensi
merupakan salah satu upaya yang
terhadap
perilaku
diet
dan
dapat
perubahan
tekanan
darah
pada
dilakukan
meningkatkan
pengetahuan
dan
penderita hipertensi16,17. Edukasi
penderita
diet
hipertensi
penatalaksanaan dalam
untuk
mencegah
komplikasi
dapat
dampak
yang
hipertensi. Pendidikan kesehatan ini
meningkatkan
dapat diterima dan direspon dengan
kesadaran,
baik
kemampuan
oleh
responden.
Selain
memberikan positif
guna
pengetahuan, kemauan
dan
masyarakat
untuk
program edukasi, sumber daya yang
hidup sehat dan aktif berperan serta
ada
hipertensi
dalam upaya kesehatan terutama
ditambah dengan dukungan dari
dalam mencegah komplikasi pada
lingkungan
penderita hipertensi.
pada
penderita
dari
luar
misalnya
keluarga dapat meningkatkan taraf hidup
sehat
dan
Pemberikan
kesejahteraan
edukasi
hipertensi yang menarik dengan
penderita itu sendiri.
menggunakan media, materi yang
Penelitian ini mendukung
dikemas
secara
sederhana,
penelitian yang dilakukan oleh
penyampaian informasi yang jelas
Santoso (2014) dan Nugraheny
akan
(2012) didapatkan hasil yang sangat
dimengerti responden, maka hal
signifikan
tersebut
pada
penderita memanfaatkan
perilaku
hipertensi
diet yang
mudah
keyakinan
pendidikan
untuk
15
dipahami
akan
meningkatkan
penderita senantiasa
dan
hipertensi melakukan
penatalaksanaan diet dengan baik.
meningkatkan penatalaksanaan diet
Adanya edukasi secara benar dan
hipertensi para penderita hipertensi.
sikap yang positif mengenai diet
Hasil penelitian ini membuktikan
hipertensi tanpa adanya faktor yang
ada pengaruh program edukasi
mendukung
keadaan
hipertensi terhadap penatalaksanaan
akan
diet rendah natrium dan kolesterol
kurangnya
pada penderita hipertensi di wilayah
ekonomi,
seperti hal
berdampak
tersebut
pada
penatalaksanaan diet hipertensi. Hal
kerja Puskesmas Kasihan 1 Bantul.
ini sesuai dengan penelitian Umah, Madyastuti dan Rizqiyah (2012) yang
menjelaskan
E. Kesimpulan dan Saran
bahwa
1. Kesimpulan
pendidikan kesehatan menggunakan bahasa
yang
Berdasarkan
sederhana,
penelitian
dan
hasil
pembahasan,
penyampaian informasi yang jelas
maka dapat ditarik kesimpulan
akan
sebagai berikut:
memudahkan
responden
dalam memahami isi informasi
a) Penatalaksanaan
tersebut18.
hipertensi
Berdasakan hasil penelitian
diet sebelum
diberikan program edukasi
secara keseluruhan dan teori yang
memiliki
mendukung
sebesar 17,71, sebanyak 22
penelitian
serta yang
beberapa ada,
dapat
disimpulkan bahwa dengan adanya program
edukasi
dapat
16
nilai
rata-rata
orang
memliki
penatalaksanaan
kategori
kurang
dan
2
orang
3. Saran
kategori cukup.
a) Bagi Penderita Hipertensi
b) Penatalaksanaan
diet
Penelitian ini dapat
hipertensi setelah diberikan
dijadikan
tambahan
program edukasi hipertensi
wawasan
dalam
nilai rata-rata sebesar 19,46,
melaksanakan
sebanyak 16 orang memliki
hipertensi sehingga dapat
penatalaksanaan
kategori
melakukan secara rutin di
kurang dan 1 orang kategori
kehidupan sehari-hari dan
baik.
untuk mencegah terjadinya
c) Ada
pengaruh
program
komplikasi seperti penyakit
edukasi hipertensi terhadap
jantung dan stroke.
penatalaksanaan diet rendah
b) Bagi Puskesmas
natrium dan kolesterol pada penderita
hipertensi
Penelitian ini dapat
di
dijadikan sebagai referensi
wilayah kerja Puskesmas
dan
Kasihan 1 Bantul dibuktikan
puskesmas
dengan
memberikan
nilai
diet
signifikan
0,015.
wawasan
bagi untuk
pendidikan
kesehatan kepada penderita hipertensi
dalam
penatalaksanaan diet yang diberikan hipertensi.
17
pada
penderita
c) Bagi Peneliti Lain
2. Susilo, Y., Wulandari, A. (2011).
Penelitian ini dapat
Cara Jitu Mengatasi Hipertensi.
dijadikan sebagai rujukan sumber
data
penelitian
Yogyakarta: Andi.
untuk
3. Departemen
Kesehatan.
(2013).
selanjutnya
Laporan Hasil Riset Kesehatan
tentang penatalaksanaan diet
Dasar Nasional. Badan Penelitian
hipertensi.
dan
Peneliti
lain
dapat meneliti faktor lain seperti
status
ekenomi,
Pengembangan
Jakarta.
sosial
4. Triyanto, E. (2014). Pelayanan
pengetahuan,
Keperawatan
Bagi
Penderita
Secara
Terpadu.
lingkungan, dan dukungan
Hipertensi
sosial. Peneliti lain bisa
Yogyakarta: Graha Ilmu.
menambahkan
Kesehatan.
waktu
5. Medeiros, F., Cassanova, M.D.A.,
penelitian 3-6 bulan untuk
Trindade, M. (2012). How Can Diet
melihat
Influence the Risk of Stroke?.
perilaku
diet
penderita hipertensi.
International
Journal
of
Hypertension, 4-10. 6. Notoatmodjo, S. (2010). Promosi
Daftar Pustaka 1. World Health Organization (WHO). (2013).
A
Global
Brief
Kesehatan, Teori dan Aplikasi. Ed
on
Jakarta: Rineka Cipta.
Hypertension: Silent Killer, Global
7. Sinaga, D.C. (2012). Gambaran
Public Health Crisis. World Health
Tingkat
Organization.
hipertensi pada masyarakat yang
18
pengetahuan
tentang
merokok di Rt. 01 Kelurahan
Terhadap Derajat Hipertensi di
Pondok Cina Beji Depok. Skripsi
Puskesmas
Strata
Diakses
satu,
Fakultas
Ilmu
Sidomulyo 2
Panam.
Februari
2015,
Keperawatan Universitas Indonesia.
darihttp://repository.unri.ac.id/xmlu
8. Prasetyorini, H.T., & Prawesti, D.
i/bitstream/handle/123456789/4324
(2011). terhadap
Stres
pada
kejadian
penyakit
/MANUSKRIP.pdf?sequence=1.
komplikasi
12. Purwati, R.D.,Bidjuni, H., Babakal,
hipertensi pada pasien hipertensi.
A. (2014). Pengaruh Penyuluhan
Vol 5, No 1. Jurnal STIKES RS
Kesehatan Terhadap Pengetahuan
Baptis Kediri.
Perilaku
9. Brunner & Suddarth. (2002). Buku
13. Umah,
Edisi 8. Volume 2. Jakarta: EGC. A.
Pendampingan Hipertensi
(2014).
Terhadap
di
K.,
Mardiyastuti,
R.L.,
Rizkiyah, Z. (2012). Pengaruh
Pengaruh
Perilaku
Hipertensi
Puskesmas Bahu Manado.
Ajar Keperawatan Medikal-Bedah.
10. Rosiana,
Klien
Pendidikan Kesehatan Terhadap
Diet
Perilaku Diet Rendah Garam Pada
Kepatuhan
Pasien
Hipertensi.
Diakses
Diet Pada Penderita Hipertensi di
maret
Kampung
https://lppmunigresblog.files.wordp
Sanggrahan.
Skripsi
strata satu, Stikes Kusuma Husada,
14. Anggara,
11. Putri, R.P., Rahmalia, S., Zulfitri, Hubungan
dari
ress.com/2013/06/jurnal-zulfa.pdf.
Surakarta.
R.(2013).
2015,
30
(2013).
Perilaku
F.H.D.,
Faktor-Faktor
Berhubungan
Keluarga dalam Pengaturan Diit
Darah
19
Prayitno,
Di
Dengan Puskesmas
N.
Yang Tekanan Telaga
Murni, Cikarang Barat.
Jurnal
Fakultas
Ilmiah Kesehatan, 5(1). 15. Santoso, T.
Kesehatan
Masyarakat.
Universitas Indonesia.
(2014). Pengaruh
18. Siringoringo, M., Hiswani, Jemadi
pemanfaatan teknologi informasi
(2013).
blog edukatif tentang hipertensi
Berhubungan Dengan Hipertensi
pada pasien hipertensi di wilayah
Pada
kerja
Simbolon
Puskesmas
Wirobrajan
Yogyakarta. Skripsi strata satu, Universitas Yogyakarta. 16. Nugraheny, B. (2012). Pengaruh penyuluhan tentang diet hipertensi terhadap perubahan tekanan darah pada penderita hipertensi diwilayah kerja Puskesmas kasihan 1 Bantul Yogyakarta. Skripsi Strata Satu, Muhammadiyah
Yogyakarta. 17. Purniawaty.2010.
Determinan
Penyakit Hipertensi Di Provinsi Kalimantan Selatan Berdasarkan Riskesdas
2007.skripsi.
Lansia
Tahun 2013.
Muhammadiyah
Universitas
Faktor-Faktor
Depok:
20
Di
Desa
Kabupaten
Yang
Sigaol Samosir