IMPLEMENTASI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DENGAN METODE PQ4R UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA (PTK Pembelajaran Matematika Kelas VIIC Semester I SMP Amal Mulya Tawangmangu Tahun Pelajaran 2012/2013) NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika
Disusun Oleh AGNETTA EKA PUTRI A 410 080 345
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013
IMPLEMENTASI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DENGAN METODE PQ4R UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA Oleh Agnetta Eka Putri1, N. Setyaningsih2, dan Rita P Khotimah3 1
Mahasiswa Pendidikan Matematika FKIP UMS,
[email protected] 2
Staf Pengajar UMS Surakarta,
[email protected] 3
Staf Pengajar UMS Sukakarta, ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dalam pembelajaran matematika pada pokok bahasan bilangan bulat dan pecahan setelah dilakukan pembelajaran melalui pendekatan matematika realistik dengan metode pq4r. Jenis penelitian pada penelitian ini adalah PTK (penelitian tindakan kelas). Subyek penerima tindakan adalah siswa kelas VII C SMP Amal Mulya Tawangmangu, Karanganyar yang berjumlah 38 siswa dan subjek pelaksana tindakan adalah guru kelas VII C dibantu oleh peneliti. Metode pengumpulan data melalui metode observasi, tes, catatan lapangan dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan metode alur yang terjadi dari reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Untuk menjamin validitas data digunakan teknik triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dalam pembelajaran matematika pada pokok bahasan bilangan bulat dan pecahan. Hal ini dapat dilihat dari 1) Kemampuan siswa memahami masalah sebelum tindakan 31,6% dan setelah tindakan 86,8%, 2) Kemampuan siswa menyusun rencana penyelesaian masalah sebelum tindakan 26,3% dan setelah tindakan 78,9%, serta 3) Kemampuan siswa melaksanakan rencana penyelesaian masalah sebelum tindakan 18,4% dan setelah tindakan 73,6%. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pendekatan matematika realistik dengan metode pq4r dalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika pada pokok bahasan bilangan bulat dan pecahan. Kata Kunci : pemecahan masalah, pendekatan matematika realistik, pq4r
I.
PENDAHULUAN Pendidikan pada dasarnya merupakan proses untuk manusia dalam mengembangkan potensi dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi. Sejalan dengan perkembangan masyarakat dewasa ini, pendidikan banyak mengahadapi berbagai tantangan dan hambatan. Salah satu hambatannya adalah rendahnya mutu pendidikan di negara ini,sehingga dengan adanya hambatan tersebut akan menjadikan sebuah tantangan bagi pengelola pendidikan untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Salah satu hambatan dalam pelajaran matematika adalah bahwa siswa kurang tertarik pada matematika. Banyak siswa yang mengalami kesulitan bila menghadapi soal – soal matematika. Hal ini dapat mengakibatkan prestasi belajar matematika sangat rendah bila dibandingkan dengan mata pelajaran lain. Suatu kesalahan yang sering terjadi adalah guru kurang memperhatikan tingkat pemahaman siswa dalam mengikuti perubahan, langkah, tahap demi tahap dalam penyampaian materi pelajaran. Dengan kata lain, siswa hanya dibuat tercengang oleh guru dalam mempermainkan rumus yang begitu runtun dalam sebuah rangkaian pokok bahasan. Kondisi ini mungkin bagi guru suatu pekerjaan yang remeh jika sekedar menulis rumus yang sebenarnya dapat dijadikan sebagai penuntun siswa dalam memahami materi dan menyelesaikan soal – soal. Berdasarkan hasil observasi kegiatan pembelajaran siswa kelas VIIC SMP Amal Mulya Tawangmangu siswa kurang mampu dalam memecahkan masalah pada pokok bahasan bilangan bulat dan pecahan, ini terjadi karena tingkat
konsentrasi
siswa
yang
tidak
maksimal
dalam
mengikuti
pembelajaran. Ini mungkin disebabkan karena metode yang digunakan tidak cocok atau metodenya tidak membuat siswa termotivasi sehingga kebanyakan siswa kurang mampu memecahkan masalah yang berhubungan dengan materi tersebut. Ditemukan permasalahan mengenai kemampuan pemecahan masalah matematika yaitu : 1) siswa yang dapat memahami masalah hanya sebesar 31,6%, 2) siswa yang dapat menyusun rencana penyelesaian masalah
hanya sebesar 26,3% dan 3) siswa yang dapat melaksanakan rencana penyelesaian masalah hanya sebesar 18,4%. Hal itu disebabkan karena guru jarang menerapkan strategi dan metode yang dapat meningkatkan pemecahan masalah matematika tersebut. Lebih lanjut, guru memaparkan bahwa siswa masih kesulitan untuk memahami masalah kontekstual. Akibatnya, siswa tidak mampu memodelkan masalah tersebut dalam bentuk matematis. Siswa juga kurang terampil dalam mengintrepretasikan soal kontekstual. Muhamad Ali (2009), dalam penelitiannya yang menggunakan strategi pembelajaran Preview, Question, Read, Reflect, Recite dan Review (PQ4R) memberikan kesimpulan bahwa pembelajaran dengan strategi PQ4R dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dan keaktifan siswa dalam pembelajaran maematika. Diyah (2007), dalam penelitiannya menunjukkan bahwa PMR lebih efektif daripada pembelajaran konvensional pada kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas VII SMP. Berdasarkan uraian diatas, maka dikemukakan rumusan masalah yaitu :“ Adakah peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa dalam belajar matematika setelah digunakan Pendekatan Matematika Realistik dengan metode PQ4R kelas VII C SMP Amal Mulya Tawangmangu meliputi aspek: (1) Kemampuan memahami masalah matematika, (2) Kemampuan siswa menyusun rencana penyelesaian masalah matematika, dan (3) Kemampuan siswa melaksanakan rencana penyelesaian masalah matematika?”. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas VII C setelah diterapkannya implementasi pendekatan matematika realistik dengan metode PQ4R.
II. METODE PENELITIAN Pendekatan penelitian ini merupakan pendekatan kualitatif dengan desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Acton Research (CAR) yang dilakukan secara kolaborasi antara guru matematika dibantu peneliti di lingkungan sekolah. Subyek penerima tindakan adalah siswa kelas VII C SMP Amal Mulya Tawangmangu yang berjumlah 38 siswa dan subyek
pelaksana tindakan adalah guru kelas VIIC dibantu oleh peneliti. Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan informasi tentang langkah-langkah yang tepat dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa dalam pembelajaran matematika di kelas melalui pendekatan matematika realistik dengan metode pq4r. Penelitian tindakan kelas bercirikan perbaikan terus menerus terhadap praktek-praktek pembelajaran sehingga peneliti merasa proses pembelajaran mengalami peningkatan menjadi lebih baik. Prosedur penelitian tindakan kelas difokuskan pada kegiatan pokok yaitu : 1) dialog awal , 2) perencanaan (planning), 3) pelaksanaan (acting), 4) pengawasan (observing), 5) refleksi (reflecting), 6) evaluasi dan 7) penyimpulan. Tahap dalam penelitian tindakan tersebut adalah unsur untuk membuat siklus, yaitu suatu putaran kegiatan secara beruntun yang kembali ke langkah semula. Jadi, bentuk PTK itu tidak kegiatan tunggal tetapi harus berupa rangkaian kegiatan yang akan kembali ke asal, yaitu dalam bentuk siklus (Arikunto 2008: 20). Perencanaan dan penyusunan yang dilakukan untuk mengadakan tindakan adalah mengidentifikasi masalah dan siswa yang diharapkan dapat digunakan
untuk
merumuskan
permasalahan
siswa
terutama
yang
berhubungan dengan kemampuan pemecahan masalah siswa selama pembelajaran.
Pelaksanaan
tindakan
dilaksanakan
berdasarkan
pada
perencanaan. Selanjutnya dari pelaksanaan yang ada diimplementasikan melalui pendekatan matematika realistik dengan metode pq4r. Oleh karena itu rencana tindakan bersifat sementara fleksibel dan siap diubah sesuai dengan keadaan yang ada. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : 1) metode observasi untuk mengumpulkan datayang dilakukan secara sistematis dengan prosedur yang terstandar, 2) metode tes dilakukan sebagai dasar untuk mengelompokkan subjek penelitian dalam kemampuan penguasaan materi pelajaran, 3) catatan lapangan digunakan untuk mencatat temuan selama pembelajaran yang diperoleh peneliti yang tidak teramati dalam lembar observasi, bentuk temuan ini berupa aktivitas siswa dan permasalahan yang dihadapi
selama pembelajaran dan 4) metode
dokumentasi merupakan metode untuk memperoleh atau mengetahui sesuatu melalui buku-buku, arsip, yang berhubungan dengan yang akan diteliti. Selanjutnya
pendekatan
matematika
realistik
dengan
metode
pq4r
diaplikasikan pada pembelajaran matematika mengenai materi bialngan bulat dan pecahan pada siswa kelas VII C SMP Amal Mulya Tawangmangu dengan melibatkan guru mata pelajaran matematika. Pengembangan instrumen penelitiannya dengan menggunakan pedoman observasi, pedoman test dan catatan lapangan. Pedoman observasi dibagi menjadi 3 bagian yaitu : a) observasi tindak mengajar, b) observasi tindak belajar yang berkaitan dengan kemampuan pemecahan masalah siswa dalam pembelajaran matematika, dan c) keterangan tambahan yang berkaitan dengan tindak mengajar maupun tindak belajar yang belum tercapai. Catatan lapangan adalah catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data. Catatan lapangan berisi tentang : a) tindak mengajar yang berkaitan peristiwa penting saat guru melakukan tindakan yang telah direncanakan, b) tindak belajar berupa catatan pengalaman yang berkaitan dengan sikap siswa kelas VII C di SMP Amal Mulya Tawangmangu saat menerima tindakan dan c) penarikan makna yaitu mengenai kesimpulan dari proses pembelajaran melalui pendekatan matematika realistik dengan metode pq4r.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN Penerapan pendekatan matematika realistik dengan metode PQ4R mendapat tanggapan yang positif dari guru matematika, hal ini terbukti dari adanya peningkatan indikator-indikator kemampuan pemecahan masalah matematika dalam pembelajaran matematika yang meliputi kemampuan siswa memahami masalah, kemampuan siswa menyusun rencana penyelesaian masalah, dan kemampuan siswa melaksanakan rencana penyelesaian masalah. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, data peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika dalam pembelajaran matematika ditunjukkan pada tabel I dan diilustrasikan pada grafik I berikut ini :
Tabel I Data Hasil Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa dalam Pembelajaran Matematika melalui Implementasi Pendekatan Matematika Realistik dengan Metode PQ4R. Kemampuan siswa Kemampuan siswa menyusun rencana melaksanakan Tindakan penyelesaian rencana penyelesaian masalah masalah 12 siswa 10 siswa 7 siswa Sebelum Tindakan (31,6%) (26,3%) (18,4%) 14 siswa 12 siswa 10 siswa Putaran I (36,8%) (31,6%) (26,3%) 25 siswa 22 siswa 19 siswa Putaran II (65,8%) (57,8%) (50%) Putaran 33 siswa 30 siswa 28 siswa III (86,8%) (78,9%) (73,6%) Adapun grafik peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa Kemampuan siswa memahami masalah
dalam pembelajaran matematika dari tindakan kelas putaran I sampai tindakan kelas putaran III dapat digambarkan sebagai berikut : Gambar I Grafik Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa
siswa %
Data Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
Kemampuan Memahami Masalah Kemampuan Melaksanakan Rencana Penyelesaian Kemampuan Menyusun Rencana Penyelesaian Sebelum Tindakan
Putaran I Putaran II Putaran III
Dari tabel dan grafik diatas menyatakan bahwa pembelajaran secara keseluruhan sampai berakhirnya tindakan III, perilaku siswa yang berkaitan dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini mengalami perubahan yang positif. Hasil penelitian pada tindakan kelas putaran III diperoleh kesepakatan bahwa tindakan belajar yang diambil telah berhasil meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa dalam pembelajaran matematika pada materi bilangan bulat dan pecahan. Pengamatan
yang
dilakukan
selama
berlangsungnya
kegiatan
pembelajaran menunjukkan bahwa siswa berantusias untuk mengikuti proses pembelajaran. Proses pembelajaran melalui pendekatan matematika realistik dengan metode pq4r merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa dalam pembelajaran matematika. Pendekatan matematika realistik dengan metode pq4r dalam pembelajaran matematika dapat dengan mudah membangkitkan siswa untuk lebih aktif. Penelitian tindakan kelas telah dilakukan dengan pendekatan matematika realistik dengan metode pq4r dalam pembelajaran matematika di kelas VII C SMP Amal Mulya Tawangmangu diperoleh bahwa kemampuan pemecahan masalah siswa dalam pembelajaran meningkat. Berdasarkan hasil observasi diperoleh beberapa keterangan atau gambaran tentang kemampuan pemecahan masalah siswa bahwa pada saat sebelum putaran dari sejumlah 38 siswa kelas VII C yang hadir, terdapat 12 siswa (31,6%) yang memahami masalah, 10 siswa (26,3%) yang menyusun rencana penyelesaian masalah, 7 siswa (18,4%) yang melaksanakan rencana penyelesaian masalah. Data hasil penelitian tindakan kelas putaran I terdapat peningkatan dari sebelum putaran. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari naiknya presentase tindakan tiap indikator yang diamati. Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa pada putaran ini dapat dilihat dari sejumlah 38 siswa kelas VII C yang hadir pada tindakan kelas putaran I terdapat 14 siswa (36,8%) yang memahami masalah, 12 siswa (31,6%) menyusun rencana
penyelesaian masalah, 10 siswa (26,3%) yang melaksanakan rencana penyelesaian masalah. Data tingkatan kelas putaran II terdapat peningkatan dari tindakan kelas putaran I. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari naiknya presentase tiap – tiap indikator yang diamati. Peningkatan siswa pada putaran ini dapat dilihat dari sejumlah siswa 38 siswa kelas VII C yang hadir pada tindakan kelas putaran II terdapat 25 siswa (65,8%) yang memahami masalah, 22 siswa (57,8%) yang menyusun rencana penyelesaian masalah, 19 siswa (50%) yang melaksanakan rencana penyelesaian masalah. Data tingkatan kelas putaran III terdapat peningkatan dari tindakan kelas putaran II. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari naiknya presentase tiap – tiap indikator yang diamati. Peningkatan siswa pada putaran ini dapat dilihat dari sejumlah siswa 38 siswa kelas VII C yang hadir pada tindakan kelas putaran III terdapat 33 siswa (86,8%) yang memahami masalah, 30 siswa (78,9%) yang menyusun rencana penyelesaian masalah, 28 siswa (73,6%) yang melaksanakan rencana penyelesaian masalah. Tindak mengajar yang telah dilakukan oleh guru matematika kelas VII C di SMP Amal Mulya Tawangmangu adalah selalu menyampaikan tujuan pembelajaran, materi ajar dan kegiatan yang akan dilakukan, membimbing dan mengarahkan siswa untuk dapat menyelesaikan permasalahan dengan baik, berlaku adil kepada semua siswa, serta menciptakan suasana yang membuat siswa terlibat secara aktif dengan setiap kegiatan pembelajaran. Perubahan tindak belajar yang berkaitan dengan kemampuan pemecahan masalah siswa dalam pembelajaran matematika dilaksanakan selama tiga putaran tindakan kelas. Tanggapan guru matematika setelah penelitian selesai dilaksanakan juga mendukung hipotesis ini. Guru kelas yang terlibat dalam penelitian mengatakan bahwa pendekatan matematika realistik dengan metode pq4r memberikan perubahan positif pada siswa. Proses pembelajaran yang menarik membuat siswa lebih berkomunikasi aktif dalam proses pembelajaran.
Penerapan strategi PMR didukung oleh penelitian Sugiman dan Yaya S. Kusumah (2010) tentang peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang diajar dengan pendidikan matematika realistik lebih tinggi daripada peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematik siswa yang diajar dengan pembelajaran biasa. Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika didukung oleh penelitian Syaiful (2012) menyimpulkan adanya Aktivitas siswa dalam menyelesaikan soal kemampuan pemecahan masalah matematis menunjukkan bahwa siswa yang mendapat pembelajaran dengan pendekatan PMR lebih baik daripada siswa yang mendapat pembelajaran dengan PMB. Senada dengan pernyataan tersebut, penelitian ini mengkaji karakteristik dari kemampuan siswa dalam memecahkan suatu masalah. Penerapan strategi pembelajaran dengan pendekatan matematika realistik didukung oleh penelitian Muchlis Effie Efrida (2012), dalam jurnalnya menyatakan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang belajar dengan pendekatan PMRI lebih baik secara signifikan dari pada siswa yang belajar dengan pendekatan konvensional. Penelitian yang dilakukan I Gusti Ngurah Japa (2008), menyimpulkan bahwa setelah diterapkannya metode investigasi dalam pemecahan masalah matematika terbuka, cara belajar siswa mengalami peningkatan. Dalam belajar siswa tampak aktif, kreatif, produktif, antusias, dan disiplin. Kemampuan siswa dalam pemecahan masalah matematika juga cenderung meningkat. Senada dengan pernyataan tersebut, dalam penelitian ini diharapkan dengan penerapan PMR dengan metode PQ4R siswa bisa lebih aktif, serta dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam memecahkan suatu permasalahan. Penelitian Kocak, Bozan dan Isik (2009) menyatakan bahwa siswa belajar matematika dalam kerja kelompok lebih baik dalam memahami suatu permasalahan. Siswa lebih mengutamakan ide-ide baru dengan menerapkan pemahaman bukannya menghafal matematika melalui rumus. Senada dengan pernyataan tersebut, penelitian ini mengidentifikasi hal yang sama bahwa
dengan kerja kelompok, siswa akan lebih mudah memahami suatu permasalahan, karena dalam mempelajari matematika siswa tidak hanya menghafal, tetapi juga berlatih memecahkan masalah. Penelitian Jinfa Cai (2003) juga menyatakan bahwa mayoritas siswa dapat memilih strategi yang tepat untuk memecahkan masalah dan memilih representasi solusi yang tepat untuk berkomunikasi dengan jelas proses solusi mereka. Dalam penelitian ini, siswa diajarkan untuk menerapkan strategi yang tepat dalam pemecahan masalah. Dengan berdiskusi, mereka dapat menentukan strategi yang tepat untuk menyelesaikan suatu permasalahan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tindakan yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan matematika realistik dengan metode PQ4R pada siswa kelas VII C SMP Amal Mulya Tawangmangu mengalami peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika.
IV. KESIMPULAN Pendekatan
matematika
realistik
dengan
metode
pq4r
dalam
pembelajaran matematika tentang bilangan bulat dan pecahan mampu meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa dalam pembelajaran matematka. Peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa dalam pembelajaran matematika ditunjukkan oleh hasil penelitian yang dilaksanakan selama tiga putaran. Selain itu, peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa juga didukung oleh pendapat dari guru kelas yang terlibat dalam penelitian. Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika diamati dari tiga indikator yaitu kemampuan siswa dalam pembelajaran matematika antara lain kemampuan siswa dalam memahami masalah sebanyak 86,8 %, kemampuan siswa dalam menyusun rencana penyelesaian masalah sebanyak 78,9 %, dan kemampuan siswa dalam melaksanakan rencana penyelesaian masalah sebanyak 73,6 %.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research Car). Jakarta: Bumi Aksara. Ali, Muhamad. Penerapan strategi PQ4R dalam pembelajaran. Http://mohammadalitomacoa.blogspot.com/2009/04 Muchlis,Effie Efrida. 2012. “Pengaruh Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia ( PMRI ) Terhadap Perkembangan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas II SD Kartika 1.10 Padang”. Jurnal Exacta Vol. X. No. 2. Universitas Bengkulu: Edisi Desember 2012. Japa, I G. N. 2008. “Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Terbuka Melalui Investigasi Bagi Siswa Kelas V SD 4 Kaliuntu”. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan. 2(1) 60-73. Kusumah Yaya S, Sugiman. 2010. “Dampak Pendidikan Matematika Realistik Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa SMP”. IndoMS. J.M.E Vol.1 No. 1, pp. 41-51 : Edisi Juli 2010 Syaiful. 2012. “Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Melalui Pendekatan PendidikanMatematika Realistik”. Edumatica Volume 02 Nomor 01, ISSN: 2088-2157 : Edisi April 2012 Cai, Jinfa. 2003. “Singaporean Students’ Mathematical Thinking in Problem Solving and Posing: An Exploratory Study”.International Journal of Mathematical Education in Science and Technology, 34(5), 719-737. Kozak, Zeynep Fidan; Radiye Bozan Özlem Isık. 2009. “The importance of group work in mathematics”. Procedia Social and Behavioral Sciences 1 2363– 2365. Diyah. 2007. “Keefektifan Pembelajaran Matematika Realistik (PMR) Pada Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas VII SMP”. Skripsi. Semarang : FMIPA UNES (Tidak Diterbitkan) Sutama. 2010. Penelitian Tindakan Teori dan Praktek dalam PTK, PTS, dan PTBK. Semarang : CV. Citra Mandiri Utama.