ANALISIS TINGKAT KEPUASAN MASYARAKAT DALAM PROGRAM RUMAH TIDAK LAYAK HUNI (RTLH) (STUDI PENERIMA PROGRAM RUMAH TIDAK LAYAK HUNI (RTLH) DI KECAMATAN JEMAJA KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS TAHUN 2014)
NASKAH PUBLIKASI
Oleh: RUSANIDA WAHJOE PANGESTOETI DIAN PRIMA SAPITRI
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2016
SURAT PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING Yang bertanda tangan di bawah ini adalah Dosen Pembimbing Skripsi Mahasiswa yang disebut dibawah ini :
Nama
: RUSANIDA
NIM
: 110563201005
Jurusan Prodi
: Ilmu Administrasi Negara
Alamat
: Perum. KijangKencana II, Blok. A
Nomor Telp
: 085263702706
Email
:
[email protected]
Judul Naskah
: Analisis Tingkat Kepuasan Masyarakat dalam Program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) (studi penerima Program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Kecamatan Jemaja Kabupaten Kepulauan Anambas Tahun 2014)
Menyatakan bahwa judul tersebut sudah selesai dengan aturan tata tulis naskah ilmiah dan untuk dapat diterbitkan.
Tanjungpinang, 05 Agustus 2016 Yang menyatakan
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
WAHJOE PANGESTOETI.M,Si NIDN. 0713097001
DIAN PRIMA SAFITRI, M.AP NIP. 1985060120122001
1
ANALISIS TINGKAT KEPUASAN MASYARAKAT DALAM PROGRAM RUMAH TIDAK LAYAK HUNI (RTLH) (studi penerima Program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Kecamatan Jemaja Kabupaten Kepulauan Anambas Tahun 2014) RUSANIDA WAHJOE PANGESTOETI DIAN PRIMA SAPITRI Program studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji ABSTRAK Pemerintah saat ini memiliki berbagai program pengentasan kemiskinan yang terintegrasi mulai dari program pengentasan kemiskinan berbasis bantuan sosial. Banyak program yang digulirkan dengan melalui berbagai macam bentuk, namun dalam pelaksanaannya program pemerintah tersebut banyak yang tidak tepat sasaran sehingga masih ada terdapat masyarakat dengan kehidupan yang masih di garis kemiskinan khususnya di Kecamatan Jemaja Kabupaten Anambas. Jika dilihat masih banyak warga desa yang ada dibawah garis kemiskinan, yang tidak hanya hidup dengan serba kekurangan tetapi juga memiliki rumah yang tidak layak huni. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Jemaja Kabupaten Kepulauan Anambas yang berjudul Analisis Tingkat Kepuasan Masyarakat dalam Program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) (Studi Pada Penerima Program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) Di Kecamatan Jemaja Kabupaten Kepulauan Anambas Tahun 2014.dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan masyarakat dalam program RTLH yang di lakukan oleh pemerintah Dinas Sosial Kabupaten Kepulaun Anambas. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif dengan jumlah sampel sebanyak 133 orang yang diambil dengan teknik purposive sampling. Dalam penelitian ini ada tiga (3) dimensi yang digunakan yaitu senang, share positive information, serta tidak complain. Diantaranya di dalam dimensi terdiri dari lima (5) indikator masing-masing. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara umum dengan tingkat kepuasan masyarakat dalam program RTLH yang diberikan oleh pemerintah yaitu Dinas Sosial menunjukan hal yang baik atau puas. Ini dapat dilihat dari hasil penelitian menunjukan angka 514 atau 77,22% (PUAS). Namun memang tingkat kepuasaan masyarakat berbeda-beda dalam program RTLH ini. Meskipun ada salah satu dimensi yang perlu ditingkatkan lagi seperti tidak complain yang lebih rendah dari dimensi yang lainya walau masih dinilai baik atau puas, yakni 41.35%. saran peneliti kepada petugas pelaksanaan agar sebisa mugkin membuat kunjungan atau pengawasan serta secara langsung turun kelapangan agar tidak ada lagi permasalahan tentang ketidak tepat sasaran bagi masayarakat penerima program RTLH di Kecamatan Jemaja Kabupaten Kepulauan Anambas. Karena ketidak tepatan sasaran sangat menentukan kelayakan ataupun kepuasaan mayarakat dalam program yang diberikan. Kata kunci : kepuasan, masyarakat
2
ABSTRACT The Government currently has a wide range of integrated poverty alleviation programs ranging from poverty alleviation programs based on social assistance. Many programs initiated through a variety of forms, but in practice many such government programs that are not targeted so that there are people with lives that are still at the poverty line, especially in Sub Jemaja Anambas. If the views are still many villages that exist below the poverty line, which not only live with deprivation but also has homes uninhabitable. This research was conducted in the District Jemaja Anambas Island, entitled Analysis of Public Satisfaction Program Home Unlivable (RTLH) (Study at Home Program Recipients Unlivable (RTLH) In District Jemaja Anambas Island 2014.dengan In order to determine the level of satisfaction of the people in the program RTLH be undertaken by the government of District Social Service maritime Anambas. this research is a quantitative study with descriptive method with a total sample of 133 people taken by purposive sampling technique. in this study, there are three (3) dimensions used are happy, share positive information, and does not complain. Among them inside dimension consists of five (5) indicators respectively. The results showed that the overall satisfaction level of society in RTLH program provided by the government, namely the Social Service shows a good thing or satisfied. This can be seen from the results of the study show the number 514 or 77.22% (SATISFIED). However, it is the level of satisfaction of the different communities in this RTLH program. Although there is one dimension that needs to be improved as not complain of lower than other dimensions while still rated as good or satisfied, namely 41.35%. the researchers suggest that as much as mugkin enforcement officials make visits or supervision as well as directly from the field so that there is no problem about the lack of appropriate targets for the recipient community RTLH program in District Jemaja Anambas Island. Inaccuracies target will determine the feasibility or the satisfaction of society in a given program. Keywords: satisfaction, society
pasal 28 H Amandemen UUD 1945, rumah adalah salah satu hak dasar setiap A. PENDAHULUAN
rakyat Indonesia, maka setiap warga
Sebagaimana diamanatkan dalam
negara berhak untuk bertempat tinggal
Undang Undang Dasar (UUD) 1945 dan
3
dan mendapat lingkungan hidup yang
diberikan kepada masyarakat miskin
baik dan sehat. Menurut Undang-
yang
Undang No. 4 tahun 1992 tentang
rumah tidak layak huni dengan tujuan
Perumahan dan Permukiman, rumah
dalam rangka meningkatkan kepuasan
adalah bangunan yang berfungsi sebagai
masyarakat serta kualitas hidup atau
tempat tinggal atau hunian dan sarana
derajat
pembinaan keluarga.
meningkatkan
Rumah
merupakan
kebutuhan
dalam
menempati
atau
masyarakat
mempunyai
miskin.
Kepuasan
Untuk
Masyarakat
Pelaksanaan Program Rumah
dasar manusia dalam meningkatkan
Tidak Layak Huni, Pemerintah harus
harkat, martabat, mutu kehidupan dan
meningkatkan kualitas pelayanannya.
penghidupan, serta sebagai pencerminan
Pemerintah
diri pribadi dalam upaya peningkatan
menyediakan tempat tinggal atau rumah
taraf hidup, serta pembentukan watak,
di suatu daerah
karakter
perseorangan, pemerintah dalam hal ini
dan
kepribadian
bangsa.
pada
adalah
nya
kewajiban
Namun sayangnya hak dasar rakyat
membantu
tersebut pada saat ini masih belum
memenuhi
sepenuhnya
perumahannya secara adil dan merata.
terpenuhi.
penyebabnya kesenjangan
Salah
satu
akses
dasar
masyarakat
kebutuhan
untuk dasar
adalah
adanya
Hak perumahan secara nasional
pemenuhan
kebutuhan
didefinisikan sebagai hak bagi setiap
perumahan yang relatif masih besar. Peningkatan
jumlah
orang
untuk
mendapatkan
akses
rumah
menghuni rumah yang layak dalam
tangga yang menempati rumah yang
komunitas yang aman dan bermartabat
tidak layak huni dan tidak didukung
secara berkelanjutan.
oleh prasarana, sarana lingkungan dan
Menurut Ibu Rubiah salah satu
utilitas umum yang memadai, Untuk
warga Kelurahan Letung Kecamatan
mengatasi
Jemaja mengatakan bahwa:
pembangunan
permasalahan perumahan
tersebut,
“Pembagian
dan
rumah
jika
permukiman harus didukung oleh suatu
dilakukan secara benar dan tepat sasaran
kebijakan, strategi dan program yang
akan
komperhensif dan terpadu sehingga
masyarakat
selain mampu memenuhi hak dasar
membutuhkan, jika pemerintah sendiri
rakyat juga akan menghasilkan suatu
yang secara langsung turun ke lapangan
lingkungan
agar bisa menetapkan penerima RTLH
permukiman
perumahan yang
sehat,
dan serasi,
yang
memberikan kepuasan kepada
berhak
yang
benar-benar
menerima
itu.”(kamis 20 agustus 2015)
harmonis, aman dan nyaman. Program Rumah Tidak Layak huni ini merupakan bantuan yang
4
bantuan
Sedangkat menurut Ibu Nurmaya selaku
Seketaris
Desa
menurut
Sunggak
proses
“breakthrough” dari keadaan ekonomi
“Hal tersebut disebabkan karena ketidak
pemilihan
suatu
transformasi yang merupakan suatu
mengatakan bahwa:
adanya
waktu,
sesuaian
bantuan
yang
dalam
RTLH
(stagnant)
suatu
pertumbuhan kumulatif yang bersifat
yang
terus-menerus.
dilakukan oleh perangkat desa, serta kunjungan/pengawasan
terhenti
Selanjutnya Korten dan Carner
dalam
dalam
Hikmat
(2010:213)
pelaksanaan Program RTLH.” (kemarin
mengemukakan 3 (tiga) tema penting
hari Senin pada tanggal 7 september
yang dianggap sangat menentukan bagi
2015)
konsep perencanaan pembangunan yang Selama ini pendekatan program
pembangunan
yang
di
berpusat pada rakyat yaitu sebagai
laksanakan
berikut:
kepada masyarakat masih banyak yang
Penekanan pada dukungan dan
kurang tepat dan merasa puas,karena
pembangunan
selama ini pembangunan itu selalu di
kaum
laksanakan dari atas kebawah (top
kebutuhan-kebutuhan meraka sendiri.
down), tanpa memperhatikan kondisi
usaha-usaha
miskin
Kesadaran
bahwa
menanggani
kendatipun
sosial dan budaya masyarakat daerah
sektor
setempat,
melibatkan
utama bagi pertumbuhan ekonomi yang
masyarakat tersebut. Akibatnya banyak
konvensional, tetapi sektor tradisional
program-program pembangunan yang di
menjadi sumber utama bagi kehidupan
laksanakan
atau
sebagian besar rumah tangga miskin.
masyarakat
kurang
serta
mengangkat akibatnya
tidak
diberikan
kepada
berhasil
kehidupan masyarakat
masih
sumber
Kebutuhan adanya kemampuan
mereka,
kelembagaan yang baru dalam usaha
hidup
membangun kemampuan para penerima bantuan yang miskin demi pengelolaan
Siagian
(2008:96)
yang
pembangunan adalah “rangkaian usaha mewujudkan
merupakan
dalam
dalam kemiskinan. Menurut
modern
guna
swadaya
pertumbuhan
produktif
dan
swadaya
berdasarkan sumber-sumber daya lokal.
dan
Kemiskinan adalah situasi serba
perubahan secara terencana dan sadar
kekurangan yang terjadi bukan karena
yang ditempuh oleh suatu Negara
dikehendaki oleh si miskin, melainkan
menuju
karena tidak dapat dihindari dengan
moderitas
dalam
rangka
pembinaan bangsa (nation-bulding)”.
kekuatan
Sedangkan menurut Nitisastro dalam
Kemiskinan antara lain ditandai oleh
Winarno
sikap dan tingkah laku yang menerima
(2013:38)
pembangunan
mengatakan
merupakan
proses
yang
ada
padanya.
keadaan seakan tidak dapat diubah,
5
yang
tercermin
dalam
lemahnya
RTLH. Dalam hal ini diperkuatkan
maju,
rendahnya
dengan sumber yang peneliti ambil
produktivitas
itu sendiri, terbatasnya
yaitu melalui sumber masyarakat yang
kesempatan
berpartisipasi
atas nama Ibu Rubiah dan Bapak
kemauan
untuk
dalam
pembangunan. (syafiie, 2006:265).
Muhamad
Kemiskinan merupakan masalah multidimensional
yang
Sahir
sewaktu
peneliti
melakukan monitoring.
berkaitan
Berdasarkan
di
atas
untuk
mencoba
dengan banyak aspek, menurut Piven
peneliti
dan Cloward, dan Swanson dalam
melakukan penelitian lebih jauh lagi
Winarno
mengemukakan
tentang kepuasan masyarakatnya yang
bahwa kemiskinan berkaitan dengan
terjadi dalam sebuah penelitian dengan
tiga
mencakup
judul sebagai berikut: “Analisis Tingkat
rendahnya
Kepuasan Masyarakat dalam Program
kebutuhan
Rumah Tidak Layak Huni (RTLH)
sosial. Kekurangan materi digambarkan
(studi penerima Program Rumah Tidak
sebagai situasi kesulitan yang dihadapi
Layak Huni (RTLH) di Kecamatan
orang dalam memenuhi barang¬¬¬-
Jemaja Kabupaten Kepulauan Anambas
barang kebutuhan pokok. Kemiskinan
Tahun 2014)”.
(2013:220)
dimensi
kekurangan
yang materi,
penghasilan
dan
adanya
dalam dimensi ini sering dipahami sebagai
ketidakmampuan
tertarik
uraian
Sebagaimana berdasarkan latar
dalam
belakang dan uraian sebelumnya, maka
memenuhi kebuhutuhan dasar atau basic
dapat dirumuskan permasalahan dalam
needs.
penelitian Berdasarkan tujuan yang mau
Layak
dilaksanakan
Dinas
Kecamatan
Jemaja
kepulauan
Anambas
Huni Sosial
Program Rumah Tidak Layak Huni
yang
(RTLH)
di
(studi
penerima
Program
Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di
Kabupaten yang
Rumusan
Tingkat Kepuasan Masyarakat dalam
Kepuasan Masyarakat dalam Program Tidak
kedalam
masalah sebagai berikut: “Bagaimana
diteliti, sehubungan dengan Tingkat
Rumah
ini
Kecamatan
belum
Jemaja
Kabupaten
Kepulauan Anambas Tahun 2014)?”
terealisasi dengan baik, berdasarkan Berdasarkan latar belakang dan
peneliti awal peneliti masih ditemui
rumusan masalah tersebut, maka tujuan
masalah yaitu adanya pemberian rumah
penelitian ini adalah “Untuk mengetahui
tidak tepat sasaran dalam arti ada
Tingkat Kepuasan Masyarakat dalam
masyarakat yang miskin memerlukan
Program Rumah Tidak Layak Huni
bantuan RTLH tidak mendapatkan,
(RTLH)
bahkan masyarakat dengan ekonomi yang
layak
mendapatkan
(studi
penerima
Program
Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di
bantuan
6
Kecamatan
Jemaja
Kabupaten
baik langsung maupun tidak langsung
Kepulauan Anambas Tahun 2014)”.
untuk memenuhi kebutuhan. Menurut Ndraha (2005:68):
Adapun kegunaan dari penelitian
“…layanan sebagai output pelayanan mengandung dua arti: sebagai jasa (komoditi dalam arti luas) dan sebagai seni (cara). Komoditi dalam arti luas meliputi komoditi yang dijual (layanan publik, dengan tarif semurah mugkin dan dapat diprivatisasi) maupun yang tidak dijual beli (layanan civil, layanan nonprice). Sebagai seni, layanan itu terbentuk sebagai upaya aktor atau artis pemerintah untuk mengefektifkan kegiatan atau pelayanannya sesuai dengan kondisi orang, makhluk atau lingkaran yang dilayani, yang bagaimana sekalipun. Oleh sebab itu aktor atau artis harus benarbenar berkualitas, kreatif, inovatif, proaktif dan berfikir positif”.
ini diharapkan agar dapat : a.
Untuk penerapan ilmu yang telah peneliti pelajari khususnya dalam bidang Ilmu Administrasi Negara.
b.
Untuk
memberikan
informasi/masukan Kabupaten
Kepulauan
kepada Anambas
Dinas Sosial dan pihak masyarakat Kecamatan Jemaja atas Kepuasan
Tingkat
Masyarakat
dalam
Program Rumah Tidak Layak Huni. c.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan wawasan dan menerapkan pengetahuan yang didapatkan
selama
ini
diperkuliahan.
Menurut Moenir dalam Pasolong (2010:198), pelayanan adalah proses
B. KONSEP TEORITIS 1.
Konsep
Pelayanan
pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas
dan
orang lain secara langsung. Menurut
Pelayanan Publik Sebelum
membahas
Laksana
lebih
(1994)
dalam
Hertian
pelayanan
(2013:1077), pelayanan berasal dari
publik dan Kepuasan Masyarakat, ada
kata layan yang berarti menolong,
baiknya terlebih dahulu dilihat defenisi
membantu melayani. Jadi pelayanan
dari administrasi, menurut pendapat Gie
disini dapat diartikan sebagai perlakuan
(1993:9) mendefinisikan “Administrasi
yang
adalah rangkaian kegiatan terhadap
masyarakat
pekerjaan
Berdasarkan
lanjut tentang Pelayanan,
yang
dilakukan
oleh
diberikan
untuk
yang
membantu memerlukan.
pendapat-pendapat
sekelompok orang di dalam kerjasama
tersebut,
mencapai tujuan tertentu yang telah
masyarakat
ditetapkan”.
serangkaian kegiatan yang dilakukan
sebagai
dapat
pelayanan
kepada
diartikan
sebagai
untuk membantu masyarakat secara
Pelayanan pada dasarnya dapat didefinisikan
maka
langsung
aktifitas
administrasi
seseorang, sekelompok atau organisasi
7
baik
dalam
maupun
jasa
bentuk yang
dilaksanakan dalam mengamalkan dan
daftar ukuran yang komprehensif untuk
mengabdikan diri kepada masyarakat
pemerintah
yang mempunyai kepentingan pada
komprehensitif
organisasi.
daerah. Ukuran yang komprehensif
daerah.
Ukuran
untuk
yang
pemerintah
untuk servqual sector public tersebut Pelayanan
berkaitan
erat
sebagai berikut:
dengan masyaraka, sehingga pelayanan a.
lebih dikenal dengan istilah pelayanan publik. Publik berasal dari bahasa Inggris public yang berarti masyarakat umum dan Negara, pelayanan publik menurut
Sinambela
(2006)
b.
dalam
Fratama (2013) adalah “ pemenuhan keinginan dan kebutuhan masyarakat oleh
penyelenggara
Selanjutnya
Ndraha
Negara”. c.
(2005:77)
mengemukakan bahwa: public service tidak diterjemahkan menjadi pelayanan (oleh) masyarakat, melainkan pelayanan
d.
kepada masyarakat”. Oleh Ndraha (2005:77) dijelaskan juga bahwa: “publik dalam public policy yang menjadi dasar bagi pelayanan publik adalah hal yang menyangkut kepentingan masyarakat umum. Berbeda dengan jasa-pasar yang dapat dijual-belikan menurut mekanisme pasar (misalnya jasa bank, jasa swasta, jasa dokter), jasa publik (produk yang menyangkut kebutuhan hidup orang banyak, dari masyarakat lapisan bawah, seperti air minum, jalan raya, listrik, Telkom, proses produksinya disebut pelayanan publik) diproduksi dan dijual-belikan dibawah control pemerintah.”
e.
f.
g.
h.
Menurut Carson dan Schwarz, untuk
memberikan pelayanan
maksimal,
maka
yang
dikembangkannya
8
Simplicity (kemudahan), yaitu ukuran tingkat dimana pelayanan pemerintah adalah mudah diperoleh dan didapat masyarakat Security (keamanan), yaitu ukuran tingkat dimana pelayanan yang telah disediakan membuat masyarakat merasa aman dan yakin ketika mereka menerimanya. Realiability (keandalan), yaitu menilai tingkat dimana pelayanan pemerintah disediakan secara benar dan tepat waktu. Personal attention (perhatian kepada orang), yaitu ukuran tingkat dimana aparat pelayanan menyediakan informasi kepada masyarakat dan bekerja dengan meraka untuk memenuhi kebutuhankebutuhan mereka. Problem solving approach (pendekatan pemecahan masalah). Fairness (keadilan), yaitu ukuran tingkat dimana masyarakat percaya bahwa pemerintah diperlakukan sama untuk semua orang. Fiscal Responsibility (tanggungjawab keuangan), yaitu ukuran tingkat dimana pemerintah percaya bahwa pemerintah daerah menyediakan pelayanan sebagaimana mestinya yang menggunakan uang secara bertanggungjawab. Citizen influence (pengaruh masyarakat), yaitu ukuran tingkat dimana masyarakat percaya bahwa mereka dapat
mempengaruhi kualitas pelayanan yang mereka terima dari pemerintah daerah (dalam Pasolong,2010:210). 2.
pelayan publik dituntut kualitas prima yang tercermin sebagai berikut: a.
Transparansi, yaitu pelayanan yang bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh semua pihak yang membutuhkan dan disediakan secara memadai serta mudah dimengerti. Akuntabilitas, yaitu pelayanan yang dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Kondisional, yaitu pelayanan yang sesuai dengan kondisi dan kemamampuan pemberi dan penerima pelayanan dengan tetap berpengang pada prinsip efesiensi dan efektivitas. Partisipatif, yaitu pelayanan yang dapat mendorong peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik dengan memperhatikan aspirasi, kebutuhan, dan harapan masyarakat. Kesamaan hak, yaitu pelayanan yang tidak melakukan diskreminasi dilihat dari aspek apapun khususnya suku, ras, agama golongan, status sosial, dan lain-lain. Keseimbangan hak dan kewajiban, yaitu pelayanan yang mempertimbangkan aspek keadilan antara pemberi dan penerima pelayanan publik.
Pelayanan Publik Pelayanan
publik
menurut
Kepmen PAN Nomor 25 Tahun 2004 b.
adalah segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan pelayanaan
oleh publik
pemenuhan layanan,
penyelenggara sebagai
kebutuhan maupun
pelaksanaan
upaya
penerima
dalam
ketentuan
c.
rangka peraturan
perundang-undangan. Pelayanan publik adalah segala kegiatan yang
dilaksanakan
penyelenggaraan
d.
oleh
pelayanan
pulik
sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan, maupun dalam e.
rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan, (Indiahono,2009:72). Sedangkan menurut Sinambela dalam
Pasolong
f.
(2010:128)
mengemukan pelayanan publik adalah sebagai setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah terhadap
sejumlah Pelayanan publik yang
manusia yang memiliki setiap kegiatan yang
menguntungkan
kumpulan
atau
menawarkan
dalam
suatu
kesatuan,
dan
kepuasan
berkualitas adalah pelayanan publik yang mampu memenuhi harapan masyarakat.
meskipun
hasilnya tidak terikat pada suatu produk
1.
Kepuasan Masyarakat
secara fisik.
Suatu kebijakan yang sudah
Menurut
(2009:73)
dijalankan perlu ditingkatkan agar dapat
tujuan dari suatu pelayanan publik pada
melihat sejauh mana tingkat kepuasan
umumnya adalah dapat memuaskan
dari program dalam mencapai sasaran
masyarakat tanpa memandang apa pun.
yang
Untuk
dalam tujuan. Jadi dengan tingkat
itu
Indiahono
dalam
penyelenggaraan
9
telah
ditetapkan
sebelumnya
kepuasan masyarakat terhadap program
penilaian
yang telah dijalankan dapat diketahui
produk atau jasa itu sendiri yang
kekurangan kepuasannya dari program
menyediakan
dan sebagainya. Kepuasan masyarakat
pelanggan berkaitan dengan pemenuhan
merupakan salah satu tahap dalam
kebutuhan konsumsi pelanggan.
proses palayanan yang dilakukan dalam pelaksanaan
suatu
keistimewaan
tingkat
kesenangan
Selanjutnya pendapat Surjadi
atau
(2009:137)
program yang telah direncanakan agar
“kepuasan
pelayanan
pelaksanaan program atau kegiatan
pendapat
dan penilaian
tersebut tetap berada pada jalur yang
terhadap kinerja pelayanan dari aparatur
telah ditetapkan sebelumnya, karena itu
penyelenggaraan pelayanan publik’’.
pelaksanaan pelayan terhadap tingkat
Berdasarkan berbagai pandangan, dapat
kepuasan
masyarakatnya
perlu
disimpulkan
dilakukan
secara
baik,
kepuasan pelanggan adalah mencakup
agar
perbedaan antara harapan dan kenyataan
masyarakat bisa merasa puas apa yang
atau hasil yang dirasakan. Kepuasan
telah di berikan oleh Dinas Sosial
masyarakat terhadap organisasi sangat
Kabupaten Kepulauan Anambas.
penting
berkesinambungan
Kepuasan
kegiatan
mengenai
dan
tegas
bahwa
karena
bahwa
adalah
hasil
masyarakat
pada
dasarnya
adanya
hubungan
tingkat
kepercayaan masyarakat. Semakin baik
setelah
kepemerintahan dan kualitas pelayanan
membandingkan kinerja atau hasil yang
yang diberikan, maka semakin tinggi
dirasakan dengan harapannya Supranto
kepercayaan masyarakat.
perasaan
(2007).
adalah
menyatakan
seseorang
Senada
dengan
pernyataan
Sedarmayati
(2009:264)
berikut, Kotler dan Amstrong dalam
mengemukakan
Jasfar (2012:19) menyatakan bahwa
tingkat
pelanggan adalah perasaan senang atau
membandingkan kinerja (hasil) yang
kecewa
setelah
dirasakan dengan harapannya”. Tingkat
pelanggan
kepuasan adalah fungsi dari perbedaan
terhadap hasil dari suatu produk dengan
antara kinerja yang dirasakan dengan
diharapkannya.
harapan.
yang
membandingkan
didefenisikan
muncul persepsi
Kepuasan sebagai
pelanggan
perbandingan
“kepuasan
perasaan
seseorang
adalah setelah
Pelanggan akan merasakan:
antara persepsi pelanggan terhadap jasa
a. Kinerja
yang diterima dan diharapkan sebelum
dibawah
harapan,
pelanggan akan kecewa.
menggunakan jasanya tersebut Zeithaml
b. Kinerja sesuai dengan harapan,
dan Bitner dalam Jasfar (2012:19).
pelanggan akan puas.
Menurut Jasfar (2012:19) menyatakan bahwa kepuasan pelanggan merupakan
10
c. Kinerja
melebihi
pelanggan
akan
harapan,
sangat
membuat
Oliver
(2011:233)
atau
menggabungkan dengan variabel lain”.
puas,
senang/gembira. Menurut
perbandingan
Lokasi penelitian merupakan tempat dalam
mengatakan
Supranto
dimana penelitian ini dilakukan. Adapun
indikator
lokasi penelitian ini adalah di Kecamatan Jemaja Kabupaten Kepulauan Anambas. Hal
kepuasan meliputi:
ini didasarkan pada pertimbangan dan a.
Senang, yaitu rasa puas dan
pengamatan peneliti, bahwa di Kecamatan
lega tanpa rasa susah dan
Jemaja Kabupaten Kepulauan Anambas
kecewa. b.
Share
telah ada permasalahan yang menyangkut positive
information,
pelayanan dalam Kepuasan masyarakat atas
yaitu memberikan informasi
program
yang positif. c.
seperti
yang
telah
dipaparkan pada latar belakang penelitian
Tidak complain, yaitu tidak
ini. Dalam hal ini membuat peneliti untuk
memberikan komentar apapun.
mengetahui bagaimana Tingkat Kepuasan
C. KONSEP OPERASIONAL Konsep
RTLH
masyarakat dalam Program Rumah Tidak
opersaisional
dalam
Layak Huni tersebut.
penelitian ini mengacu pada pendapat teori Jenis
Menurut Oliver dalam Supranto (2011:233)
dan
data
Untuk
mendapatkan data yang berhubungan dengan
mengatakan indikator kepuasan meliputi:
permasalahan a.
Sumber
Senang, yaitu rasa puas dan
yang
dibahas,
penulis
mengambil data sebagai berikut:
lega tanpa rasa susah dan a.
kecewa. b.
c.
Data primer adalah data yang
information,
diperoleh langsung subjek peneliti
yaitu memberikan informasi
sebagai sumber informasi yang
yang positif.
dicari. Data primer ini diperoleh
Tidak complain, yaitu tidak
dari
memberikan komentar apapun.
ditentukan
Share
positive
responden
yang
peneliti.
telah Dalam
prakteknya diperoleh dari kuesioner dan
menggunakan
penelitian
ini
metode
kuantitatif
Selain
penulis
Sugiyono
pada
(2013:06),
itu
dari
pengamatan
langsung terhadap situasi lokasi
yang
penelitian.
bersifat deskriptif sebagaimana dijelaskan oleh
responden
kuesioner yang telah diberikan.
D. METODE PENELITIAN Dalam
jawaban
“penelitian
b.
Data sekunder adalah data yang
deskriptif adalah penelitian yang dilakukan
sifatnya sudah objektif, yang mana
terhadap variabel mandiri, yaitu tanpa
biasanya telah diolah oleh pihak
11
kedua, dalam arti sudah tersusun,
diambil sebagai sumber data dan
tercatat, data yang peneliti peroleh
dapat mewakili seluruh populasi.
dari studi dalam bentuk sudah jadi atau
sudah
dikumpulkan
Untuk menentukan sampel yang akan
serta
digunakan dalam penelitian ini adalah
dokumentasi yang ada pada Kantor Dinas
Sosial
di
Nonprobality
Kabupaten
yang
Adapun populasi dan sampel dalam
adalah
populasi yang menerima bantuan program
wilayah
RTLH di Kecamatan Jemaja Kabupaten
yang
Kepulauan Anambas Tahun 2014.
mempunyai
Teknik pengambilan sampel yang
kualitas dan karakteristik tertentu
peneliti gunakan yaitu dengan purposive
yang ditetapkan oleh peneliti untuk
sampling. purposive sampling adalah teknik
dipelajari dan kemudian ditarik
penentuan sampel dengan pertimbangan
kesimpulanya. Maka yang akan jadi
tertentu, yang dimana salah satu teknik
populasi dalam penelitian ini adalah
pengambilan sampel yang sering digunakan
penerima bantuan Rumah Tidak
dalam
Layak Huni yang berjumlah 133
penelitian.
purposive
KK.
sengaja
kata
jadi,
kalau
Maksudnya, peneliti menentukan sendiri
(2013:215) adalah sebagian dari
sampel
populasi itu. populasi misalnya di
wilayah
karena
ada
peneliti, Sugyiono (2013:85).
sekolah tertentu dan sebagainya.
(2010:95)
diambil
tidak secara acak tapi ditentukan sendiri oleh
tertentu, jumlah guru dan murid di
Arikunto
yang
pertimbangan tertentu, jadi sampel diambil
tertentu,
jumlah pegawai pada organisasi
Riduwan
berarti
bahasa,
teknik pengambilan sampel secara sengaja.
Sampel menurut Sugiyono
Sedangkan
Secara
sederhananya purposive sampling berarti
Sampel
penduduk
atau
penelitian ini adalah 133 orang dari 133
generalisasi yang terdiri atas objek
b.
peluang
sampel, sampel yang digunakan dalam
Sugiyono
(2013:215) yang dimaksud dengan
subjek
memberi
anggota populasi untuk di pilih menjadi
Populasi Menurut
atau
tidak
kesempatan sama bagi setiap unsur atau
penelitian ini sebagai berikut :
populasi
Nonprobality
sampling adalah teknik pengambilan sampel
Kepulauan Anambas.
a.
sampling,
Teknik dan Alat pengumpulan Data
dalam
mengatakan
Teknik
pengumpulan
langkah
yang
paling
data
merupakan
strategis
dalam
bahwa : “ sampel adalah bagian
penelitian,
dari populasi.” Sampel penelitian
penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa
adalah sebagian dari populasi yang
mengetahui teknik pengumpulan data, maka
karena
tujuan
utama
dari
peneliti tidak akan mendapatkan data yang
12
ditetapkan dalam penelitian menggunakan
Kabupaten
alat pengumpulan data sebagai berikut:
Tahun 2014)
a. Kuesioner
Analisa
Kuesioner ini dilakukan dengan
memberikan
Kepulauan
data
Anambas
adalah
proses
penyederhanaan data kedalam bentuk yang
daftar
lebih
mudah
diinterprestasikan.
Teknik
pertanyaan
kepada
responden,
analisa data yang dipergunakan dalam
responden
menjawab
sepanjang
penelitian ini menggunakan teknik deskriptif
yang dia ketahui, tetapi tidak
kuantitatif. Sugiono (2013:35) menyatakan
menyimpang
masalah
deskriptif adalah suatu rumusan masalah
penelitian. Alatnya adalah Angket.
yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap
Pedoman
disebarkan
keberadaan variabel mandiri, baik hanya
kepada semua masyarakat yang
pada satu variabel atau lebih (variabel yang
mendapatkan
berdiri sendri).
dari
kuesioner
program
Rumah
Tidak Layak Huni. b.
Jadi dalam penelitian ini peneliti tidak
Dokumentasi Dokumentasi pengambilan
data
berupa gambar
membuat perbandingan variabel itu pada
adalah
sampel yang lain, dan mencari hubungan
pendukung
variabel itu dengan variabel yang lain, data
atau mengambil
yang
data-data dari catatan, dokumentasi,
dokumen-dokumen
disajikan dalam bentuk tabel dan penjelasan
melalui
atau
hasil tanggapan responden yang menunjukan
gambar
pernilaian terhadap efektivitas organisasi
dari lembaga yang di teliti. Maka metode
dokumentasi
pengambilan
data
untuk mendeskripsikan data agar mudah
adalah
dimengerti. Teknik penentuan skor oleh nilai
pendukung
yang digunakan dalam penelitian ini adalah
berupa gambar dengan meneliti
skala likert untuk menilai jawaban kuesioner
catatan penting yang sangat erat hubunganya penelitian.
dengan Tujuan
yang akan disebarkan kepada responden.
obyek digunakan
E. SEJARAH SINGKAT KECAMATAN
metode ini untuk memperoleh data
JEMAJA
secara jelas dan konkret tentang
Sejarah
Tingkat
Kepuasan
Dalam
Program
Layak
Huni
Masyarakat
Rumah
(Studi
responden
data, kemudian data tersebut dianalisis,
masalah yang diteliti. Dalam hal ini diperoleh
oleh
dikumpulkan lalu dipisahkan menurut jenis
administrasi yang sesuai dengan
dokumentasi
diperolehi
pemerintahan
kecamatan
Jemaja tidak lepas dari sejarah Kabupaten
Tidak
Kepulauan
Penerima
Anambas.
Dengan
melalui
perjuangan yang sangat panjang baik di
Program Rumah Tidak Layak Huni
pusat
(RTLH) Di Kecamatan Jemaja
13
maupun
didaerah,
Kabupaten
Kepulauan Anambas akhirnya terbentuk
dengan transportasi darat karena masih
melalui Undang-undang No 33 Tahun 2008
dalam satu pulau. Dikecamatan Jemaja barat
24 Juni 2008 yang hingga saat ini Kabupaten
terdapat
Kepulauan Anambas terdiri menjadi 7
Kelurahan Letung, Desa Mampok, Desa
Kecamatan yaitu: Kecamatan Siantan terdiri
Rewak, Landak, Batu Berapit, Air Biru,
dari 7 desa, Kecamatan Siantan Tengah
Keramut, Impol dan Desa Sunggak. Ada
tediri dari dari 6 desa, Kecamatan Siantan
empat yang berada di pulau antara lain Desa
Timur terdiri dari 6 desa, Kecamatan Siantan
Air Biru, Desa Keramut, Desa impol dan
Selatan terdiri dari 7 desa, Kecamatan
Desa Sunggak.Kecamatan Jemaja terletak di
Palmatak terdiri dari 15 desa, Kecamatan
laut
Jemaja terdiri dari 1 kelurahan dan 8 dan
Kecamatan Jemaja terletak pada posisi 020
Kecamatan Jemaja Timur terdiri dari 4 desa.
53’ 20’’ -030 7’ 44’’ derajat lintang utara
9
Cina
desa
dan
Selatan,
kelurahan
secara
yaitu
geografis
dan 1050 34’ 50’’-1050 45’ 17’’ derajat bujur Kabupaten
Kepulauan
Anambas
timur. Adapun batas-batasnya sebelah utara
atau gugusan kepulauan Anambas sendiri
berbatas dengan Laut Cina Selatan, sebelah
pada masa pemerintahan kolonial belanda
selatan berbatas dengan Laut Cina Selatan,
pernah menjadi pusat kewedanan yakni
sebelah barat berbatas dengan Laut Malaysia
berpusat di Tarempa. Ketika itu, Tarempa
Barat, sedangkan sebelah timur berbatas
adalah pusat pemerintahan dipulau tujuh
dengan Laut Kecamatan Siantan. Kecamatan
termasuk Kabupaten Kepulaun Anambas
Jemaja mempunyai luas wilayah 731,58 dan
yang di sebut district dan Jemaja wilayahnya disebut
Onderdisdict
dengan
terdiri luas daratan 263,65 kilometer dan
Ibukota
Luas Lautan 467,93 kilometer dengan
Letung.
jumlah penduduk 6933 orang dengan 1761 Kepala Keluarga (KK).
Pulau jemaja adalah sebuah pulau yang
terletak
di
wilayah
Wilayah
Kabupaten
Kecamatan
Jemaja
di
secara
kelilingi oleh lautan, maka iklimnya sangat
administrasi di bagi menjadi 2 kecamatan
dipengaruhi oleh iklim laut, yang akan
yaitu Kecamatan Jemaja dan Kecamatan
menyebabakan perubahan arah angin yang
Jemaja
kordinat
akan terjadi sewaktu-waktu. Dengan wilayah
03’’05’320 LU – 105’’53’500 BT dengan
yang cenderung basah akan mengakibatkan
luas wilayah 205,85 Km2 dan jumlah
curah hujan pertahunya cukup tinggi yakni
penduduk 8.117 jiwa dengan jumlah KK
2.100 ml. Dengan temperatur berkaisar 25-
2.355, jumlah laki-laki 3.924 jiwa dan
300C. Secara umum Kecamatan Jemaja
perempuan 4.293 jiwa.
mengenal beberapa musim antara :
Kepulauan
Anambas
Timur.
Letak
yang
titik
1. Wilayah Kecamatan Jemaja dan
Musim Utara : Biasanya terjadi pada bulan November sampai bulan
Kecamatan Jemaja Timur dapat di lalui
Februari
14
yang
ditandai
dengan
2.
angin kencang yang disertai dengan
diperhatikan,
hujan cukup lebat, disertai dengan
masyarakat
gelombang laut yang cukup besar
disimpulkan kinerja yang diinginkan
yakni 4 sampai 5 meter.
sesuai dengan harapan.
Musim Barat : Biasanya terjadi
a.
pada bulan September sampai bulan
pelanggan
atau
senang
maka
dapat
mengenai adanya bantuan Program RTLH
November, yakni ditandai dengan
Mengenai
adanya
bantuan
angin kencang yang sewaktu-waktu
Program RTLH, Masyarakat mengaku
dapat berubah-ubah yang kadang
merasa
kala dapat disertai dengan angin
bantuan Program RTLH ini.
badai. 3.
jika
senang/puas
karena
adanya
Dari peryataan di atas dapat
Musim Selatan : Terjadi biasanya
peneliti menarik kesimpulan bahwa
pada bulan Juni sampai Agustus
Responden Mengenai adanya bantuan
yang ditandai dengan angin yang
Program RTLH di Desa ini sudah di
sangat
katakana Puas dan baik.
bertiup
kencang
dan
sewaktu-waktu pun dapat berputar
b.
arah kearah Selatan maupun barat
biaya yang diberikan kepada anda untuk proses pelaksanaan RLTH
dan biasanya membawa badai yang Sejauh
cukup kuat.
manakah
mereka
merasa senang/puas dengan biaya yang Ibukota Kecamatan Jemaja adalah
diberikan untuk proses pelaksanaan
Letung, yang dimana kantor camat dan
RTLH ini.
instansi lain yang mendukung pembangunan
Dari penjelasan diatas dapat
Kecamatan Jemaja berada di tengah-tengah
peneliti menarik kesimpulan bahwa
kota Letung. Sedang kan 4 desa nya berada
biaya
di pulau-pulau yang terpisah dengan jarak
untuk
proses
program RTLH dapat kita kategorikan
desa/kelurahan yang terjauh berkaisar lebih
puas.
kurang 1 jam perjalanan menggunakan
c.
kenderaan laut.
keaktifan pengerjaan pelaksanaan program RLTH Sejauh
merasakan keaktifan F.
PEMBAHASAN 1.
Senang
pelaksanaan
manakah senang/puas
pengerjaan
mereka dengan
pelaksanaan
program RTLH. dalam
Penerima
Dari peryataan tersebut peneliti
Program RTLH
dapat menarik kesimpulan bahwa dalam
Senang adalah rasa puas dan
keaktifan pengerjaan pelaksaan program
lega tanpa rasa susah dan kecewa.
RTLH ini adalah puas.
Perasaan senang merupakan hal yang
15
d.
kualitas pelayanan yang diberikan
Sejauh
dalam program RTLH
penting
dalam
pelaksanaan program RTLH ini.
memenuhi
Di buktikan dengan tidak ada
kepuasan masyarakat apalagi dalam
responden yang menyatakan tidak puas
program RTLH ini, apabila didalam
dan sangat tidak puas.
pelayanan tidak berjalan dengan sangat
b.
Informasi
yang
diberikan
dan
baik, maka tidak akan terwujudnya rasa
diterima sudah puas dengan yang
senang/puas.
diharapkan
hal ini menandakan bahwa kualitas
pelayanan
tersebut
masih belum dilaksanakan
program
Diharapkan
RTLH
informasi-
informasi yang akan diberikan kepada penerima
program
RTLH
haruslah
dengan baik.
sangat baik dan jelas, agar penerima
e.
Dampak output (hasil) dari program
program RTLH bisa memahami apa
RTLH
yang telah disampaikan oleh petugas
Sejauh
manakah
mereka
RTLH.
merasa senang/puas terhadap dampak
Dibuktikan dengan tidak ada
output (hasil) dari program RTLH ini. Ini
menandakan
responden yang menyatakan tidak puas
bahwa
dan sangat tidak puas dalam informasi
program RTLH tersebut masih ada tidak
diberikan dan diterima sudah puas yang
dilaksanakan dengan baik oleh petugas
diharapkan. Ini menandakan bahwa
tersebut.
informasi yang di berikan kepada Maka
peneliti
dapat
masyarakat penerima program RTLH
mengambil kesimpulan bahwa sebagian
ini sudah puas dari petugas RTLH.
besar responden menjawab puas dalam
c.
indikator senang. 2.
mereka
mengenai informasi yang diberikan oleh
Pelayanan merupakan hal yang sangat
manakah
Kemudahan informasi yang didapat dari pelaksanaan Program RTLH Perlunya respon yang baik pula
Share Positive Information Yaitu memberikan informasi yang
agar tentang kemudahan informasi yang
positif. Merupakan suatu kondisi perasaan
didapatkan dari pelaksanaan program
dan sangat tergantung pada orang yang
RTLH.
mengalami situasi tersebut, dalam hal ini
Dalam hal ini peneliti menarik
petugas harus memberikan informasi yang
kesimpulan
baik dan menjalankan tugas dengan baik.
informasi pelaksanaan program RTLH
a.
bahwa
kemudahan
Informasi pelaksanaan program
dapat kita kategorikan ragu (netral).
RTLH
Dibuktikan juga dalam hal ini tidak ada responden yang menjawab tidak Puas, kurang mudah dan sangat tidak Puas.
16
d.
Informasi mengenai dana RTLH
a.
Dana merupakan suatu ukuran keberhasilan
yang
nilai
dari
Terhadap pelayanan pelaksanaan program RTLH
segi
Pelayanan
hal
besarnya sumber/biaya untuk mencapai
yang sangat penting dalam memenuhi
hasil yang telah dijalankan.
kepuasan masyarakat apalagi dalam
Dari peryataan di atas peneliti
program RTLH ini, apabila didalam
menarik
bahwa
pelayanan tidak berjalan dengan sangat
informasi mengenai dana RTLH sudah
baik, maka pasti akan menimbulkan
puas dengan waktu yang ditetapkan
rasa tidak senang/puas sehingga akan
dapat kita kategorikan puas.
adanya rasa complain dalam suatu
e.
pelayanan.
dapat
kesimpulan
Informasi pelaksanaan mengenai pemilihan masyarakat RTLH
Dari pernyaatan tersebut dapat
Informasi yang disampaikan oleh
pelaksanaan
harus
peneliti menarik kesimpulan bahwa
merupakan
pelayanan petugas pelaksanaan program
penyampaian yang jelas dan baik,
RTLH berjalan dengan baik.
karena jika penyampaian informasinya
b.
yang
jelas
dan
baik
akan
Ketersediaan biaya
dapat
Sejauh manakah perasaan anda
memberikan respon yang baik bagi
dengan
masyarakat penerima program RTLH
diberikan
ini.
anda? Dalam hal ini peneliti dapat
ketersediaan untuk
Apakah
biaya
yang
merenovasi
rumah
ada
rasa
terhadap
ketersediaan
menarik kesimpulan bahwa pelaksanaan
diberikan
untuk
mengenai pemilihan masyarakat RTLH
anda?
sudah puas yang dilaksanakan oleh dapat Maka
peneliti
complain
biaya
merenovasi
yang rumah
Dari peryataan tersebut peneliti
petugas.
3.
merupakan
menarik
kesimpulan
bahwa
dapat
ketersediaan biaya yang diberikan untuk
mengambil kesimpulan bahwa sebagian
program RTLH sudah dikategorikan
besar responden menjawab puas dalam
puas atau setuju.
indikator share positive information.
c.
Terhadap
dalam pelaksanaan program RTLH
Tidak Complain Yaitu tidak memberikan komentar
apapun.
Sebagai
suatu
kunjungan/pengawasan
keadaan
Kunjungan atau pengawasan
telah
sangat
diperlukan
dalam
program
terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yang
RTLH, agar pelaksanaan akan berjalan
bersifat individual dan holistik. Dengan
dengan baik,
terpenuhinya kepuasan dapat menyebabkan perasaan
sejahtera
pada
diri
Dari peryataan tersebut dapat
individu
peneliti menarik kesimpulan bahwa
tersebut dan tidak complain.
hampir sebagian responden menjawab
17
tidak puas terhadap kunjungan atau
besar responden menjawab puas dalam
pengawasan
indikator Tidak Complain.
program
RTLH,
ini
menandakan bahwa program RTLH tersebut
masih ada
rasa
Dari peryataan di atas peneliti
complain
dapat
menarik
kesimpulan
bahwa
terhadap kunjungan atau pengawasan.
sebagian besar responden menjawab
d.
Terhadap biaya yang diberikan
puas atas tingkat kepuasan masyarakat
dengan luas rumah
dalam program RTLH di Kecamatan
Sejauh manakah perasaan anda
Jemaja Kabupaten Kepulauan Anambas.
terhadap biaya yang diberikan dengan luas rumah anda?
Apakah
terhadap
G. PENUTUP
untuk merenovasi rumah ada
rasa
Berdasarkan
complain
dijelaskan,
biaya yang diberikan untuk
selanjutnya
Dari peryataan tersebut peneliti
telah
mengenai
hasil
dapat
dirumuskan
beberapa
kesimpulan dan saran - saran. Berikut ini
dapat mengambilkan kesimpulan bahwa
merupakan pemaparan hasil perdimensi
responden puas dengan biaya yang
variabel kepuasan masyarakat sudah puas
diberikan dengan luas rumah yang harus meskipun
khususnya
yang
penelitian yang dilakukan sebelumnya maka
merenovasi rumah anda?
direnovasikan
uraian
dan baik, hal ini dapat dilihat dari dimensi :
masih ada 1.
responden yang menyataka tidak puas.
Pada
dimensi
senang
dalam
Dalam hal ini menandakan bahwa
penerimaan program RTLH adalah
program RTLH ini sudah di kategorikan
rasa puas dan lega tanpa rasa susah
puas atau setuju.
dan kecewa, bahwa pada indikator
e.
Ketidak tepat sasaran pembagian
senang
penerimaan RTLH
responden atau (63,90%) menjawab baik.
Ketidak tepat sasaran bisa membuat ketidak
rasa tepat
complain sasaran
nilai
rata
Maka
–
dapat
rata
85
dilihat
pelaksanaan dari pihak petugas
terhadap
sudah dikatakan baik.
pembagian 2.
penerimaan RTLH.
Pada
dimensi
share
positive
Dari peryataan di atas peneliti
information, memberikan informasi
dapat mengambil kesimpulan bahwa
yang positif. Maka berdasarakan
ada yang ragu (netral) terhadap ketidak
tanggapan
tepat sasaran dalam pembagian RTLH
dalam sub indikator ini sebanyak 80
oleh
responden atau (60,15%) menjawab
petugas
pelaksanaan
program
responden
menjawab
puas dalam memberikan informasi
RTLH. Maka
peneliti
yang baik dan jelas.
dapat 3.
mengambil kesimpulan bahwa sebagian
Pada dimensi tidak complain, tidak memberikan
18
komentar
apapun.
Maka
berdasarkan
tanggapan
1.
kepada
pihak
responden menjawab dalam sub
pemerintah atau instansi terkait
indikator
agar
ini
sebanyak
55
bisa
meningkatkan
lagi
responden atau (41,35%) menjawab
pelayanan bagi masyarakat dalam
puas dan dapat dilihat juga diantara
program penerimaan RTLH.
3 (tiga ) dimensi diatas sub
Disarankan
kepada
pihak
indikator ini yang termasuk rendah
pemerintah
agar
dapat
dalam kepuasan masyarakat. Hal ini
meningkatkan kesejahteraan dan
menandakan masih ada pelaksanaan
mengurangi
petugas
diperlukan
yang
masih
2.
membuat
angka
kemiskinan upaya
masyarakat tidak senang atau tidak
kunjungan/pengawasan
puas dalam ketidak tepatan sasaran
pelaksanaan dalam program RTLH
dalam
agar bisa berjalan dengan baik dan
pemilihan
penerimaan
masyarakat dalam program RTLH
lancar.
ini. 4.
Disarankan
3.
Disarankan
kepada
pihak
Dari ketiga indikator diatas yang
pemerintah atau tugas pelaksanaan,
paling dominan dalam keberhasilan
hendakanya
program RTLH ini adalah indikator
langsung turun kelapangan agar
senang dimana program RTLH
tidak ada lagi masalah tentang
seharusnya dilakukan dengan baik
ketidak
serta berjalan dengan baik apabila
masyarakat
pedataan atau pemilihan dengan
RTLH
benar
oleh
sebagaimana yang telah peneliti
instansi terkait. Secara umum nilai
paparkan dilatar belakang peneliti
Kepuasan
ini.
dan
tepat
sasaran
Masyarakat
dalam
program penerimaan
RTLH
Kecamatan
Kabupaten
Jemaja
petugas
tepatan
sasaran
penerimaan
yang
secara
bagi
bantuan
akan
datang
di
Kepulauan Anambas tahun 2014
DAFTAR PUSTAKA
menunjukan hal yang baik atau
Buku-buku
puas, ini dapat dilihat dari hasil
FISIP UMRAH. 2011. Pedoman Buku
penelitian menunjukan angka 514
Teknik Penulisan Usulan Penelitian
atau 77,22%.
dan Skripsi. Tanjungpinang.
Dari hasil kesimpulan yang telah
Gie,
dikemukakan, maka saran yang penulis
Liang
The.
2007.
Administrasi
Perkotaan Moderen. Yogyakarta.
dapat sebagai bahan pertimbangan pihak
Liberty
instansi pemerintah adalah sebagai berikut :
19
Hikmat,
Herry.
2010.
Strategi
pemberdayaan
Supranto.
masyarakat.
2011.
Pengukuran
Tingkat
Kepuasan Pelanggan. Jakarta. PT.
Bandung. Humaniora Utama Press
Renika Cipta.
Indianhono, Dwiyanto. 2009. Perbandingan
Syafiie,
Kencana
Inu.
2006.
Ilmu
Administrasi Publik. Yogyakarta.
Administrasi Publik. Jakarta. PT.
Gava Media
Asdi Maha Satyia.
Jasfar, Farida. 2012. Teori dan Aplikasi Sembilan Bisnis
Kunci
Jasa.
Winarno, Budi. 2013. Etika Pembangunan.
Keberhasilan
Jakarta.
Yogyakarta. PT. Buku Seru.
Salemba
Empat. Ndraha.
Undang-undang
Taliziluhu, Sebuah
2005,
Undang-undang No.4 Tahun 1992 Tentang
Kybernologi
Rekontruksi
Perumahan dan Pemukiman
Ilmu
Pemerintahan. Jakarta. PT. Rineka
Undang-undang No.33 Tahun 2008 Tentang
Cipta.
Pembentukan
Kepulauan Anambas di Propinsi
Pasolong, Harbani. 2010. Teori Administrasi
Kepulauan Riau
Publik. Bandung: Alfabeta. Ridwan.
2010.
Metode
Menyusun
dan
Proposal
Kabupaten
Kepmen PAN Nomor 25 Tahun 2004
Teknik
Pedoman
Penelitian.
Umum
Penyusunan
Indeks Kepuasan Masyarakat Unit
Bandung. Alfabeta.
Pelayanan Instansi Pemerintah. Sedarmayanti.
2009.
Administrasi Birokrasi,
Repormasi
Publik, dan
Jurnal
Reformasi
Fratama, Oktavianto Wahyu, 2013, Studi
Kepemimpinan
Tentang
Masa Depan. Bandung: PT. Refika
Penyelenggaraan
Pelayanan
Aditama.
Pablik
Pada
Dinas
Kependudukan Dan Catatan Sipil Siagian, P. Sondang. 2008. Administrasi
Pemerintah
Pembangunan. Jakarta. PT. Bumi
Kabupaten
Penajam paser Utara. Jurnal Ilmu
Aksara Sugiyono.
Daerah
Pemerintahan. Fakultas Ilmu Sosial
2013.
Metode
Penelitian
dan
Kuanitatif, Kualitatif dan R&D.
Politik.
Universitas
Mulawarman.
Bandung: Alfabeta Hertian, Farisa, 2013, Persepsi Masyarakat Surjadi.
2009.
Pengembangan
Kinerja
Tentang
Pelayanan
Pegawai
Pelayanan Publik. Bandung: PT.
Kelurahan Sempaja Selatan Kota
Refika Aditama.
Samarinda.
20
Jurnal
Ilmu
Pemerintahan Vol. 1 No. 3, 2013.
Universitas Mulawarman.
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik.
21