PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI DENGAN METODE CIRC DISERTAI MEDIA AUDIO VISUAL TIGA DIMENSI KELAS VIIC SMP TA’MIRUL ISLAM SURAKARTA TA2011/2012
NASKAH PUBLIKASI Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Biologi
DISUSUN OLEH: MELIA KANENIA DEWI A.420080102
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012
PERSETUJUAN PERSETUJUAN NASKAH PUBLIKASI PENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI DENGAN METODE CIRC DISERTAI MEDIA AUDIO VISUAL TIGA DIMENSI KELAS VIIC SMP TA’MIRUL ISLAM SURAKARTA TA2011/2012
Yang dipersiapkan dan disusun oleh :
MELIA KANENIA DEWI A.420080102
Disetujui untuk dipertahankan di Hadapan Dewan Penguji Skripsi
Mengetahui,
Pembimbing I
Pembimbing II
Drs. Djumadi, M.Kes
Drs. Saring Marsudi, M.Pd
Tanggal 28 Mei 2012
Tanggal 04 Juni 2012
PENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI DENGAN METODE CIRC DISERTAI MEDIA AUDIO VISUAL TIGA DIMENSI KELAS VIIC SMP TA’MIRUL ISLAM SURAKARTA TA2011/2012
Melia Kanenia Dewi Jurusan Pendidikan Biologi FKIP UMS
Abstrak : Dalam melakukan proses pembelajaran guru dapat memilih dan menggunakan beberapa model mengajar yang sesuai dengan karakteristik siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar biologi aspek kognitif siswa kelas VIIC SMP Ta’mirul Islam Surakarta tahun pelajaran 2011/2012 pada pokok bahasan keanekaragaman hayati dengan menerapkan model kooperatif CIRC yang disertai media audio visual tiga dimensi. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus dengan analisis diskriptif kualitatif. Penelitian ini diawali dengan membaca materi, mendiskusikan suatu permasalahan berupa soal cerita dan pertanyaan, menulis hasil diskusi serta diakhiri dengan presentasi, kemudian diadakan post test pada tiap siklusnya. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa peningkatan prosentase ketuntasan hasil belajar pada siklus I aspek kognitif = 75,00 % ; aspek afektif = 52,68 %. Peningkatan hasil belajar siklus II aspek kognitif = 92,84 % ; aspek afektif = 92,86 %. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menerapkan model kooperatif CIRC yang disertai media audio visual tiga dimensi dapat meningkatkan hasil belajar kognitif dan afektif pada pokok bahasan keanekaragaman hayati siswa kelas VIIC SMP Ta’mirul Islam Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012.
Kata kunci : Hasil Belajar kognitif dan afektif, Penerapan model pembelajaran
CIRC,
Keanekaragaman Hayati
Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa
1
membuka
PENDAHULUAN
wawasan
pengetahuan,
Dalam UU RI No 20 pasal 1
sikap dan perilaku siswa. Disamping
ayat 1 tahun 2003 menyebutkan
itu pembelajaran model ceramah ini
bahwa
pendidikan
usaha
menuntut konsentrasi siswa dengan
sadar
dan
untuk
optimal
adalah
terencana
sehingga
siswa
sulit
mewujudkan suasana belajar dan
menyimpan materi pelajaran tersebut
proses pembelajaran agar peserta
dalam ingatan atau memori mereka.
didik
Kondisi
secara
aktif
dapat
mengembangkan
potensi
dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian
kepribadian,
kecerdasan,
mulia,
serta
kecakapan
penurunan
yang
hasil
berakibat prestasi
pada belajar
siswa.
diri, akhlak
tersebut
Dalam proses pembelajaran Biologi
di
kenyataanya
kelas
VIIC
terdapat
beberapa
diperlukan dirinya dan masyarakat,
kekurangan
bangsa dan negara.
hasil belajar yaitu : 1. Siswa selalu
Salah satu pembelajaran yang
ramai
pada
yang
pada
saat
mempengaruhi
pembelajaran
menyebabkan kondisi kelas kurang
berlangsung, sehingga konsenterasi
menarik
siswa tidak terfokus, 2. keberadaan
dan
pembelajaran
monoton model
adalah ceramah.
guru
pada
waktu
pembelajaran
Pembelajaran model ceramah adalah
kurang mendapat perhatian siswa, 3.
salah satu kegiatan belajar mengajar
siswa kurang tertarik dengan cara
yang masih digunakan. Kelemahan
guru menyampaikan materi biologi,
pembelajaran ini diantaranya kurang
4. tidak ada keberanian siswa dalam
Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa
2
mengajukan pertanyaan, 5. proses
luas cakupannya tidak hanya hafalan
pembelajaran biologi yang masih
akan tetapi dapat dilakukan berbagai
berpusat pada guru, partisipasi siswa
macam eksperimen-eksperimen yang
pada saat pembelajaran cenderung
dapat menunjang kekreatifan siswa.
hanya mencatat dan mendengarkan
Biologi merupakan mata pelajaran
penjelasan guru, siswa cenderung
sains
diam sehingga interaksi antara guru
kehidupan. Pembelajaran yang tepat
dan siswa berlangsung satu arah.
untuk biologi adalah pembelajaran
Disamping itu kentuntasan belajar
yang menekankan pada pemberian
rata-rata
kentuntasan
pengalaman secara langsung baik
minimal (KKM) 65%. Kekurangan-
menggunakan eksperimen maupun
kekuragan diatas merupakan masalah
observasi atau yang lainnya sehingga
dan
data yang diperoleh benar-benar
70%
perlu
dan
penanganan
dengan
yang
menggunakan strategi pembelajaran
valid
dikelas yang tepat agar permasalahan
jawabkan.
dapat dipecahkan.
dan
mempelajari
bisa
Salah
Pada umumnya banyak guru
pembelajaran
tentang
dipertanggung
satu yang
metode efektif
dan
yang menggunakan metode yang
efisien dalam proses pembelajaran
monoton yaitu pada pembelajaran
bersifat
sains khususnya biologi, Biologi
kesenjangan antara aktivitas dan
dianggap
prestasi
pelajaran
yang
hanya
sains,
belajar
yang
siswa
memecah
adalah
hafalan. Jika dikaji lebih lanjut
menggunakan pembelajaran dengan
biologi merupakan yang pelajaran
menggunakan metode diskusi CIRC
Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa
3
(cooperative integrated and reading
dengan
indera
pendengaran
dan
composition) dengan disertai media
penglihatan. Dalam media audio
audio visual tiga dimensi.
pesan yang disampaikan dituangkan
Metode diskusi CIRC adalah
kedalam lambing-lambang auditif,
salah satu metode cooperative yang
baik verbal (ke dalam kata-kata,
comprehensive
bahasa lisan) maupun non verbal
untuk
kemampuan menulis
mengajari
memehami
dan
seni
bacaan,
sedangkan
media
visual
dapat
berbahasa.
disajikan melalui gambar, charta
Pengajaran mekanika bahasa benar-
maupun slide yang dapat dilihat
benar terintegrasi dengan pengajaran
langsung.
pelajaran memahami bacaan baik
merupakan media yang murah dan
dengan
keterpaduan
mudah
kegiatan
proses
kegiatan-
menulis
Media
tiga
dimensi
dijangkau
disekitar
dalam
lingkungan, media ini dapat berupa
program membaca maupun dengan
tiruan maupun yang sesungguhnya
penggunaan kemampuan memahami
(Rahardjo, 2002:49).
bacaan yang baru dipelajari dalam
Berdasarkan latar belakang
pengajaran pelajaran menulis dan
diatas,
dapat diterapkan dalam pelajaran
penelitian
yang
membutuhkan
Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi
pemahaman bacaan. (Brown dan
Belajar Siswa dalam Pembelajaran
Palinscar dalam Slavin, 2008:204).
Biologi Menggunakan Metode CIRC
lain
Media
yang
penulis
ingin
dengan
melakukan
judul
“Upaya
audio-visual
Disertai Media Audio Visual Tiga
merupakan media yang berkaitan
Dimensi pada siswa kelas VIIC SMP
Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa
4
Ta’mirul Islam Surakarta Tahun
pengukuran serta penilaian usaha
Pelajaran 2011/2012”.
belajar”. Dengan mengetahui prestasi belajar
dapat
diketahui
kedudukan anak dalam kelas, apakah
LANDASAN TEORI Belajar
anak,
adalah
segenap
anak tersebut kelompok anak pandai,
rangkaian kegiatan atau aktiyitas
sedang, atau kurang. Prestasi anak ini
yang dilakukan secara sadar oleh
dinyatakan dalam bentuk simbol,
seseorang
mengakibatkan
angka, huruf, atau kalimat yang
perubahan dalam dirinya berupa
mencerminkan hasil yang dicapai
penambahan
oleh anak dalam periode tertentu.
dan
pengetahuan
atau
kemahiran berdasarkan alat indera
Media adalah perantara atau
dan pengalamannya oleh sebab itu,
pengantar pesan dari pengirim ke
apabila setelah belajar peserta didik
penerima pesan. Banyak batasan
tidak ada perubahan tingkah laku
yang diberikan orang tentang media.
yang
positif
dalam
arti
tidak
Asosiasi teknologi dan komunikasi
baru
serta
pendidikan (Assosition of Education
tidak
and
memiliki
kecakapan
wawasan
pengetahuannya
Communication
bertambah, maka dapat dikatakan
Technologi/AECT)
bahwa belajarnya belum sempurna
misalnya, membatasi media sebagai
(Adrian, 2004:1).
segala bentuk dan saluran yang
Menurut Tirtonegoro
Sutratinah (2001:43)
bahwa
“Prestasi belajar adalah hasil dari
di
Amerika
digunakan orang untuk menyalurkan pesan
atau
informasi
(Sadiman,
2002:3).
Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa
5
Media audio dan audio visual merupakan pembelajaran
bentuk yang
media
murah
dan
narasumber yang memiliki banyak bahan
dan
dibutuhkan
informasi
oleh
Sebagai
terjangkau. Sekali kita membeli tape
fasilitator
dan peralatan seperti tape recorder,
termotivasi untuk membantu siswa
hampir tidak diperlukan lagi biaya
menjadi
tambahan karena tape dapat dihapus
mengidentifikasi dan memecahkan
setelah digunakan dan pesan baru
soal (Chauhan, 2012:2).
dapat direkam kembali. Disamping
dan
siswa.
yang
stimulator
kreatif,
Slavin
berpikir
(2008:200)
kritis,
CIRC
itu tersedia pula materi audio yang
singkatan
dapat
Integrated Reading and Composition
digunakan
disesuaikan
dan
dapat
dengan
kemampuan siswa. menampilkan
tingkat
Audio
pesan
besar
Pengajaraunn
yang
termasuk salah satu tipe model pembelajaran
pendidik
Menurut Purwanto (2009:22) hasil
lain.
perilaku
kooperatif stimulator mendorong.
menjadi dan
orang Guru
Pada
dalam pembelajaran bahasa.
murid dapat belajar dari satu sama pembelajaran
kooperatif.
awalnya, model CIRC diterapkan
pembelajaran kooperativ. Dengan ini
dalam
Kooperatif
Terpadu Membaca dan Menulis,
menganjurkan untuk menggunakan
Guru
Cooperative
dapat
memotivasi (Arsyad, 2007:49). Sebagian
atau
dari
guru
belajar yang
adalah terjadi
perubahan setelah
panduan,
mengikuti proses belajar mengajar
yang
sesuai dengan tujuan pendidikan.
sebagai
Setelah
Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa
melaksanakan
kegiatan
6
belajar merupakan penilaian terhadap
METODE PENELITIAN
siswa untuk mengetahui sejauh mana
Penelitian
ini
merupakan
bahan materi yang diajarkan dapat
penelitian tindakan kelas (PTK) yaitu
dikuasai oleh siswa.
suatu penelitian tindakan yang akar
Menurut Thomdike (dalam Mudjiono,
2006)
permasalahannya muncul di kelas
megemukakan
dan dirangsang langsung oleh guru
keaktifan siswa dalam belajar dengan
yang bersangkutan sehingga sulit
hukum”law
dibenarkan.
of
menyatakan
exercise” bahwa
yang
Jika
ada
anggapan
belajar
bahwa penelitian tindakan kelas
memerlukan adanya latihan-latihan
muncul dari rekayasa peneliti. Dalam
berkenaan dengan prinsip yang aktif
PTK,
selalu ingin tahu.
melakukan penelitian terhadap siswa
Menurut Suharjono (2006:17) penelitian
tindakan
kelas
ialah
peneliti
dan
guru
dapat
dilihat dari segi aspek interaksiya dalam proses pembelajaran, sehingga
penelitian tindakan yang dilakukan
pendidikan
dapat
memperbaiki
untuk memperbaiki mutu praktek
praktek pembelajaran menjadi lebih
perkembangan dikelas yang terdiri
efektif (Supardi, 2006:16).
atas rangkaian empat kegiatan yang
Setting atau lokasi Penelitian
ada pada setiap siklusnya yaitu: a)
Tindakan Kelas ini adalah SMP
perencanaan
Ta’mirul Islam Surakarta. Penelitian
b)
tindakan,
pengamatan dan d) refleksi.
c)
ini dilaksanakan pada semester II bulan Desember 2011 sampai April 2012. Tahap persiapan yang dimulai
Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa
7
dengan pembuatan proposal dimulai
Dalam mengumpulkan data
dari bulan Desember 2011 sampai
diperlukan beberapa metode yang
penyusunan laporan akan berakhir
sesuai dengan masalah yang akan
pada bulan Juni 2012.
diteliti, adapun metode pengumpulan
Prosedur
penelitian
ini
data yang diperlukan antara lain:
melakukan kerjasama dengan guru
metode
bidang
selalu
observasi, metode tes, dan metode
berupaya untuk memperoleh hasil
dokumentasi. Analisis data. Dalam
yang optimal melalui cara dan
penelitian ini menggunakan metode
prosedur paling efektif, sehingga
analisis diskriptif kualitatif. Data
dimungkinkan adanya tindakan yang
kualitatif dianalisis dengan metode
berulang
untuk
alur. Alur yang dilalui dalan analisis
meningkatkan hasil belajar siswa dan
data kualitatif meliputi: reduksi data
pemahaman siswa terhadap mata
penyajian
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
kesimpulan.
studi
IPA
dengan
yang
revisi
(IPA). Peneliti selalu bekerjasama
wawancara,
data,
dan
Indikator
metode
penarikan
pencapaian
dengan guru bidang studi IPA mulai
merupakan
dari: a. dialog awal, b. perencanaan
yang akan dijadikan acuan dalam
tindakan, c. pelaksanaan tindakan, d.
menentukan
pemantauan
e.
keefektifan
perenungan (refleksi) pada setiap
pencapaian
tindakan
adalah apabila nilai rata-rata siswa
evaluasi.
(observasi),
yang
dilakukan
dan
dalam
Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa
rumusan
pencapaian
keberhasilan penelitian. dalam
aspek
atau
Indikator
penelitian
kognitif
ini
sudah
8
51 – 60 61 – 70 71 – 80 81 – 90 91 – 100
mencapai 90% siswa telah mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) Rata-rata
yaitu 65 dan aspek afektif mencapai
4 14 3 1 1 63, 71
Prosentase ketuntasan
14,28 50 10,71 3,57 3,57
42,86 %
kriteria penilaian 3 (baik). Nilai Siklus I
Hasil Penelitian Hasil Penelitian diperoleh dari deskripsi hasil tindakan setiap silkus.
Hasil
tersebut
0 3 2 12 10 0 1 68,36
dapat
0 10,71 7,14 42,85 35,71 0 3,57
1 1 0 6 15 4 1 73,5 0
75%
%
PEMBAHASAN
Frekuensi
DAN
%
PENELITIAN
Frekuensi
HASIL
Nilai Siklus II
3,57 3,57 0 21,42 53,57 10,71 3,57
92,85 %
ditunjukkan pada tabel 11 dan gmbar 3,4 dibawah ini:
Data diperoleh menunjukkan bahwa
Tabel 11. Rekapitulasi hasil belajar Biologi aspek kognitif dan afektif siswa kelas VIIC SMP Ta’mirul Islam Surakarta tahun pelajaran 2011/2012 dengan penerapan model pembelajaran kooperatif CIRC yang disertai media audio visual tiga dimensi selama 2 siklus.
nilai frekuensi rerata pada pretest, sudah mendekati nilai 61-70 =14, dengan
prosentase
50%
hampir
mendekati nilai KKM, jauh dari nilai KKM sebanyak 32% dan diatas KKM 18 %. Sedangkan pada siklus I nilai 61-70 = 12 dan 71-80 = 10, hal
Penilaian
Nilai Rerata Pretest
30 – 40 41 – 50
1 4
sudah %
65
Frekuensi
Nilai Antara
Kognitif
Nilai KKM
ini menunjukkan bahwa pada siklus I mencapai
KKM
yaitu
sebanyak 78%, dan pada siklus II
3,57 14,28
Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa
9
nilai 61-70 = 6, 71-80 = 15, 81-90 = 4 dengan prosentase nilai 86%, Aspek 1. Afektif 2. Bekerja sama 3. Berinisiatif 4. Penuh perrhatian 5. Bekerja Sistematis Prosentase Ketuntasan
Nilai Awal
Siklus I
-
64,29% 50,00% 46,43%
92,86% 92,86% 92,86%
-
50,00%
92,86%
-
52,68%
92,86%
Siklus II
Gambar 4. Grafik penilaian aspek afektif
Dari
data
penilaian
aspek
kognitif dan aspek afektif di atas
Pembahasan
dapat dibuat grafik seperti di bawah ini
Hasil
belajar
merupakan
hasil yang dicapai seseprang setelah melaksanakan kegiatan belajar dan merupakan penilaian yang dicapai seseorang siswa untuk mengetahui sejauh mana bahan pelajaran sudah diterima
siswa,
untuk
dapat
Gambar 3. Grafik penilaian aspek
menentukan tercapai tidaknya tujuan
kognitif
pembelajaran dilakukan usaha untuk menilai hasil belajar, penilaian ini bertujuan untuk melihat kemajuan peserta
didik
dalam
penguasaan
materi
yang
telah
dipelajari
Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa
10
(Arikunto,
2001:245),
sedangkan
rasa senang yang merangsang peserta
menurut Hamalik (2008:155) hasil
didik untuk aktif dalam kelompok,
belajar itu tampak sebagai terjadinya
memberikan
perubahan
dan
didik untuk bekerja sama dengan
baik
temannya, membentuk kemurnian
yang
ungkapan
pengetahuan
pengembangan
yang
dibandingkan
lebih
dengan
sebelumnya.
kesempatan
dalam
peserta
interaksi
dan
pemecahan masalah yang kreatif dan
Berdasarkan
observasi
meningkatkan kualitas gagasan.
permasalahan dikelas evaluasi serta
Hasil
penelitian
yang
refleksi pada observasi awal, maka
dilakukan dua siklus menunjukkan
dilakukan penelitian tindakan kelas
bahwa
di sekolah dalam rangka untuk
merupakan model pembelajaran yang
memperbaiki
mengutamakan kerjasama diantara
dan
untuk
pembelajaran
meningkatkan hasil belajar siswa
siswa
dalam
pembelajaran.
pembelajaran. Tujuan tersebut, yaitu
Tindakan tersebut dilakukan dalam 2
1) meningkatkan hasil akademik,
siklus dengan menggunakan strategi
dengan meningkatkan kinerja siswa
CIRC
strategi
dalam tugas-tugas akademiknya; 2)
pembelajaran yang peserta didik
pembelajaran kooperatif memberi
dapat
tanggapannya
peluang agar siswa dapat menerima
secara bebas, dapat melatih siswa
teman-temannya yang mempunyai
untuk bekerja sama dan menghargai
berbagai perbedaan latar belakang,
pendapat orang lain, menumbuhkan
yaitu
proses
merupakan
memberikan
Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa
untuk
kooperatif
mencapai
perbedaan
suku,
tujuan
agama,
11
kemampuan akademik, dan tingkat
merangsang peserta didik untuk aktif
sosial; 3) untuk mengembangkan
dalam kelompok, 4) memberikan
keterampilan sosial siswa, antara lain
kesempatan
berbagai
bekerja sama dengan temannya, 5)
tugas,
aktif
bertanya,
menghargai pendapat orang lain,
membentuk
menghasilkan ide atau pendapat, dan
dalam
bekerja
masalah
dalam
kelompok.
Hasil
tersebut sesuai dengan pernyataan
penelitian
interaksi
dan
yang
ungkapan pemecahan
kreatif
dan
dilakukan oleh peneliti dan guru
terjadi
peningkatan
bidang
belajar siswa kelas
VIIC SMP
kolabolator,
Islam
kemurnian
untuk
Proses pembelajaran yang
Hasil
Ta’mirul
didik
meningkatkan kualitas gagasan.
Ibrahim (2008:38).
menunjukkan
peserta
Biologi
sebagai
penerapan
model
tahun
pembelajaran CIRC yang disertai
ini
media audio visual tiga dimensi
pembelajaran
dapat mengatasi permasalahan yabg
diskusi CIRC mempunyai kelebihan,
dihadapi pada saat pembelajaran
yaitu
seperti
pelajaran dikarenakan
1)
Surakarta
studi
2011/2012. model
Hal
merupakan
strategi
siswa
pasif,
kurang
pembelajaran yang peserta didik
memperhatikan
dapat
tanggapannya
siswa malas dalam hal membaca dan
secara bebas, 2) dapat melatih siswa
meresum penjelasan guru dan hasil
untuk bekerja sama dan menghargai
diskusi, model yang digunakan guru
pendapat
monoton,
memberikan
orang
lain,
3)
menumbuhkan rasa senang yang
siswa
menyampaikan
Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa
penjelasan
malas
pendapatnya,
guru,
untuk dan
12
kurangnya kesadaran siswa dalam
aspek kognitif 92,84%; aspek afektif
pembelajaran
92,86% yang artinya dari jumlah
Biologi,
sehingga
kualitas pembelajaran Biologi yang
siswa
semula rendah dapat ditingkatkan
ketuntasan minimal dengan rerata
dengan
siklus II 73,50.
penerapan
model
telah
mencapai
kriteria
pembelajaran kooperatif CIRC yang disertai media audio visual tiga
KESIMPULAN DAN SARAN
dimensi, dari dua aspek yang diamati
Kesimpulan
kognitif
dan
afektif
dengan
menggunakan dua siklus.
yang
Penelitian pembelajaran peningkatan
model
dapat hasil
Berdasarkan hasil analisis data
membantu
belajar
telah
dilakukan
dapat
disimpulkan sebagai berikut: 1. Menerapkan metode CIRC yang
siswa.
disertai media audio visual tiga
Berdasarkan hasil penelitian yang
dimensi efektif digunakan dalam
telah dilakukan di SMP Ta’mirul
pembelajaran.
Islam Surakarta dengan penerapan
2. Menerapkan metode CIRC yang
model CIRC yang disertai media
disertai media audio visual tiga
audio visual tiga dimensi diambil
dimensi
kesimpulan
prestasi belajar biologi aspek
bahwa
terjadi
peningkatan hasil belajar siswa kelas
dapat
meningkatkan
kognitif sebesar 92,85%.
VIIC SMP Ta’mirul Islam Surakarta
3. Menerapkan metode CIRC yang
baik dalam aspek kognitif maupun
disertai media audio visual tiga
afektif telah mencapai target yaitu
dimensi
Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa
dapat
meningkatkan
13
keaktifan siswa aspek afektif sebesar 92,86%.
2. Kepada Siswa a. Siswa hendaknya
memiliki
Saran
motivasi lebih fokus dan aktif
1. Kepada guru
dalam pembelajaran.
a. Hendaknya dalam mengajar Biologi
pada
b. Siswa hendaknya lebih aktif dan
materi
berani
keanekaragaman
hayati
pendapat
menggunakan
Model
pertanyaan.
Pembelajaran
CIRC
yang
c.
lagi
Siswa
mengeluarkan
dan
menanggapi
harus
senantiasa
disertai media audio visual tiga
konsisten mau bekerja sama
dimensi
dalam
secara
tepat
dan
kelompok,
baik
saat
bervariasi agar siswa lebih aktif
diskusi di belakang maupun saat
dan bersemangat dalam belajar.
mempresentasikan hasil diskusi
b. Guru memberikan tugas mulia yaitu mencetak dan mendidik
didepan kelas. 3. Kepada Peneliti Selanjutnya
generasi bangsa yang mampu
Kepada
baik pengetahuan, perilaku dan
diharapkan
keterampilan. Untuk itu didalam
bahasan yang lain yang cocok
mengajar
hendaknya
dengan pembelajaran kooperatif
mampu menciptakan suasana
CIRC yang disertai media audio
belajar yang menyenangkan.
visual tiga dimensi.
guru
Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa
peneliti
selanjutnya
mencari
pokok
14
DAFTAR PUSTAKA
Adrian. 2004. Metode Mengajar Berdasarkan Tipologi Belajar Siswa. http://researchangines.com/artos.65.html. Arikunto, Suharsimi. 2001. Dasar-Dasar Evaluasi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara. Arsyad, Azhar. 2007. Media Penbelajaran. Jakarta: Media Perss. Chauhan, Sangeeta. 2012. Cooperative Learning versus Competitive Learning. International Journal of Multidiscliplinary Research. Vol 2. Issue 1, January 2012.ISSN 2231 5780. Hamalik, Oemar. 2008. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: Bumi Aksara. Mudjiono. 2006. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Purwanto, Ngalim. 2009. Psikologi Pendidikan.Bandung: Remaja Rosdakarya. Rahardjo. 2002. Media Pendidikan. Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya. Sadiman, Arief .2002. Media Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Slavin, Robert E. 2008. Cooperative Learning. Bandung: Nusa Media. Suharjono. 2006. Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Guru. Jakarta: Bumi Aksara. Supardi.2006. Penelitian Tindakan Kelas Bersama Sistematika Proposal Dan Laporannya. Jakarta: Bina Aksara.
Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa
15