Menangislah Sobat Tak bisa ungkap dengan kata apapun Ini memang sangat membosankan Ini begitu melelahkan Bahkan, ini sangat menjengkelkan Tubuh seakan beku dalam bongkahan es Membeku tidak tahu kapan akan mencair Yaa… itu benar sobat Itu semua seperti sorot lampu panggung tanpa penonton Menerangi tubuh di dalam kegelapan Terdiam bisu tanpa senyum dan air mata Ini sangat menyedihkan.. Namun.. ingatlah sobat.. Kau tidak sendiri Kau tidak berdiri sendiri di kegelapan itu Teteskanlah air matamu jika hatimu merasa terisak Berteriaklah sepuasmu jika hatimu memanas Karena itu lebih baik ku lihat Dari pada kau terdiam kaku di bawah sorot lampu itu Bagai seorang tokoh tanpa dialog.
Oleh Maulida Thursday, March 13, 14
Analisis • Jenis Puisi: Epigram • Diksi: membosankan, melelahkan, menjengkelkan, membeku, kegelapan, terdiam, menyedihkan, berteriaklah
• Tema: Perasaan Sukar • Amanat: Mengekspresikan perasaan itu jauh lebih baik daripada memendamnya di dalam hati
Thursday, March 13, 14
Simile • “Tubuh seakan beku dalam bongkahan es.
Membeku tidak tahu kapan akan mencair”
• “Itu semua seperti sorot lampu panggung tanpa
penonton. Menerangi tubuh di dalam kegelapan”
• “Dari pada kau terdiam kaku di bawah sorot lampu itu, bagai seorang tokoh tanpa dialog.”
Thursday, March 13, 14
Imaji/Citraan • “Tubuh seakan beku dalam bongkahan es.
Membeku tidak tahu kapan akan mencair”
• Teteskanlah air matamu jika hatimu merasa terisak • Berteriaklah sepuasmu jika hatimu memanas • “Itu semua seperti sorot lampu panggung tanpa penonton. Menerangi tubuh di dalam kegelapan”
• “Dari pada kau terdiam kaku di bawah sorot lampu itu, bagai seorang tokoh tanpa dialog.”
Thursday, March 13, 14
Majas Hiperbola • “Terdiam bisu tanpa senyum dan air mata” • “Tak bisa ungkap dengan kata apapun”
Thursday, March 13, 14
Thursday, March 13, 14
Nasihat Sahabat Oleh: anonim
Awan hitam membawa kegelapan Jatuhkan tetes dari penyesalan Sungguh, sesal tak ada guna kawan Tak akan pernah kau temukan jawaban Awan hilang, bawa pelangi senyuman Bawa terang dari kebahagiaan Sungguh, itu tak datang dari penyesalan Usahalah pengundang kebahagiaan Maka hapuslah tetes penyesalan Mari bersama, maju hadapi hujan Payungilah langkahmu dengan iman Dan temukanlah pelangi impian Thursday, March 13, 14
Analisis • Jenis Puisi: Epigram • Diksi: kebahagiaan, pelangi, senyuman, terang, maju, iman, impian
• Tema: Semangat • Amanat: Menyesal itu hanyalah membuang waktu karena tidak ada manfaatnya, lebih baik berusaha.
• Rima: a-a-a-a Thursday, March 13, 14
Citraan Awan hitam membawa kegelapan Awan hilang, bawa pelangi senyuman Mari bersama, maju hadapi hujan Dan temukanlah pelangi impian
Thursday, March 13, 14
Metafora Awan hitam membawa kegelapan Jatuhkan tetes dari penyesalan Sungguh, sesal tak ada guna kawan Tak akan pernah kau temukan jawaban Awan hilang, bawa pelangi senyuman Bawa terang dari kebahagiaan Sungguh, itu tak datang dari penyesalan Usahalah pengundang kebahagiaan Maka hapuslah tetes penyesalan Mari bersama, maju hadapi hujan Payungilah langkahmu dengan iman Dan temukanlah pelangi impian Thursday, March 13, 14
Majas Personifikasi • “Awan hitam membawa kegelapan” • “Awan hilang, bawa pelangi senyuman. Bawa terang dari kebahagiaan”
• “Usahalah pengundang kebahagiaan” Thursday, March 13, 14
Majas Hiperbola
• “Mari bersama, maju hadapi hujan” • “Maka hapuslah tetes penyesalan”
Thursday, March 13, 14
Thursday, March 13, 14
Persamaan •Puisi Epigram •Mempunyai Repetisi •Terdapa imaji •Terdapat majas hiperbola
Thursday, March 13, 14
Perbedaan •Puisi pertama terdapat simile •Puisi ke dua terdapat rima, majas metafora dan personifikasi
•Tema & Amanat Thursday, March 13, 14
Bibliography " PERSAHABATAN. N.p., n.d. Web. 27 Feb. • "MUSTAQIMAH. 2014. Puisi Persahabatan Terbaru 2014 - Update • "Kumpulan Setiap Hari." Puisi ». N.p., n.d. Web. 27 Feb. 2014.
Thursday, March 13, 14