TUGAS UJIAN TENGAH SEMESTER ( E-bisnis )
disusun oleh :
Nama : Moh. Safiin NIM
: 08.11.2267
Kelas
: S1 - TI - 6F
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA JENJANG STRATA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK “AMIKOM” YOGYAKARTA
E-Bisnis (Elekronik Bisnis) E-bisnis (Inggris: Electronic Business, atau “E-business”) dapat diartikan sebagai kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dan semiotomatis dengan menggunakan sistem informasi komputer. Istilah yang pertama kali diperkenalkan oleh Lou Gerstner, seorang CEO perusahaan IBM. sekarang merupakan bentuk kegiatan bisnis yang dilakukan dengan menggunakan teknologi Internet. E-bisnis memungkinkan suatu perusahaan untuk berhubungan dengan sistem pemrosesan data internal dan eksternal mereka secara lebih efisien dan fleksibel. E-bisnis juga banyak dipakai untuk berhubungan dengan suplier dan mitra bisnis perusahaan, serta memenuhi permintaan dan melayani kepuasan pelanggan secara lebih baik. Dalam penggunaan sehari-hari, e-bisnis tidak hanya menyangkut e-dagang (perdagangan elektronik atau e-commerce) saja. Dalam hal ini, e-dagang lebih merupakan sub bagian dari ebisnis, sementara e-bisnis meliputi segala macam fungsi dan kegiatan bisnis menggunakan data elektronik, termasuk pemasaran Internet (e-pemasaran). Sebagai bagian dari e-bisnis, e-dagang lebih berfokus pada kegiatan transaksi bisnis lewat www atau Internet. Dengan menggunakan sistem manajemen pengetahuan, e-dagang mempunyai goal untuk menambah revenu dari perusahaan. Sementara itu, e-bisnis berkaitan secara menyeluruh dengan proses bisnis termasuk value chain: pembelian secara elektronik (electronic purchasing), manajemen rantai suplai (supply chain management), pemrosesan order elektronik, penanganan dan pelayanan kepada pelanggan, dan kerja sama dengan mitra bisnis. E-bisnis memberi kemungkinan untuk pertukaran data di antara satu perusahaan dengan perusahaan lain, baik lewat web, Internet, intranet, extranet atau kombinasi di antaranya. Pelaku E-Bisnis antara lain :
Organisasi.
Supplier.
Konsumen.
Pekerja.
Perusahaan.
Rekan bisnis.
Alat/media/sumber daya yang digunakan dalam e-bisnis :
Teknologi informasi dan komunikasi.
Komputer, data yang telah terkomputerisasi.
Internet.
Sasaran Kegiatan e-bisnis :
Kegiatan bisnis.
Proses bisnis utama.
Pembelian, penjualan, pelayanan dan transaksi.
Operasi bisnis utama.
Tujuan :
Koordinasi, komunikasi, dan pengelolaan organisasi.
Transpormasi proses bisnis.
Sharing informasi.
Keuntungan :
Pendekatan yang aman, fleksibel, dan terintegrasi.
Memberikan nilai bisnis yang berbeda.
Efisien.
Peningkatan produkfitas dan keuntungan.
Manfaat E-Bisnis Bagi Perusahaan atau pebisnis perorangan : 1. Memperpendek jarak. 2. Perluasan pasar. 3. Perluasan jaringan mitra kerja. 4. Biaya terkendali. 5. Efisien. 6. Cash flow terjamin. dll
Bagi Konsumen : 1. Efektif.
4. Harga murah.
2. Biaya terkendali.
5. Fleksibel.
3. Aman secara fisik.
Bagi masyarakat pada umumnya : 1. Peluang kerja baru. 2. Wahana kompetisi. Bagi dunia Akademis : 1. Tantangan baru. 2. Para peneliti tertantang untuk melakukan analisis terhadap pergeseran pola bisnis. 3. Membuka kerangka baru dalam penjualan jasa pendidikan
Latar belakang pembentukan situs e-Business. 1. Kebutuhan Konsumen. 2. Keprihatinan atau kesadaran konsumen. 3. Kondisi sosial, ekonomi dan demografi.
Ruang Lingkup e-bisnis 4 W terdiri dari Dimensi Who, What, Why, Where
Dimensi What. Wilayah e-bisnis mencakup kolaborasi antara organisasi dan mitranya, interaksi antara organisasi dan pelanggannya, pertukaran informasi antara organisasi dengan para stakeholder, dan lain sebagainya. Luasnya komunikasi yang dimungkinkan dengan teknologi internet berdampak pada luasnya wilayah e-bisnis. Dimensi Who. Entitas-entitas yang berinteraksi dalam suatu sistem e-bisnis dapat diklasifikasikan menjadi: Agent, Business, Consumer, Device, Employee, Family, and goverment.
Dimensi Where. Kegiatan e-bisnis dapat dilakukan di mana saja, sejauh pihak-pihak yang berkepentingan memiliki fasilitas elektronik sebagai kanal akses (access channel) Dimensi Why. Penerapan e-bisnis tidak saja menguntungkan organisasi karena banyaknya komponen biaya tinggi yang dapat dihemat, tetapi juga memberikan kesempatan kepada organisasi untuk menaikkan tingkat pendapatannya.
Faktor Pendorong dan Penghambat E-Bisnis Adopsi perkembangan e-bisnis di suatu organisasi atau negara sangat ditentukan oleh empat faktor pendorong yang saling berkonvergensi satu sama lain.
Harapan pelanggan. a. Pelanggan merupakan titik acuan penyusunan konsep bisnis. Pelanggan tidak hanya cukup dipuaskan dengan kualitas produk, namun juga pelayanan pra dan pasca jual yang baik. b. Spektrum pelayanan yang baik, misalnya: Pelayanan pemesanan produk kapanpun dan dimanapun. Pembayaran produk dengan berbagai metode, seperti: kartu kredit, kartu debit, transfer antar rekening, dan lain-lain. Pemberian fasilitas asuransi produk yang sangat fleksibel. Pengiriman produk secepat mungkin, dengan pilihan durasi dan harga yang kompetitif. c. E-bisnis merupakan solusi yang tepat, karena: Sifatnya yang dapat menembus batas ruang dan waktu. Konsep bisnis digital yang memungkinkan penciptaan jenis-jenis pelanggan baru yang dapat meningkatkan nilai kepada pelanggan.
Daya saing yang kuat. a. Globalisasi, yaitu arena persaingan dunia usaha yang sangat ketat dengan kompetisi terbuka. b. Pelanggan dengan mudah membanding-bandingkan kualitas produk dan pelayanan antar perusahaan dari hari ke hari (cheaper, better and faster). Secara tidak langsung, perusahaan dipaksa untuk mengembangkan model dan strategi bisnis yang tepat. c. Berbagai strategi baru perusahaan.
Fokus pada inti dan kemampuan khususnya dan mengalihkan berbagai proses yang bukan spesialisasinya ke perusahaan lain.
Kerjasama dengan mitra-mitra bisnis membentuk konsorsium penghasil produk atau jasa baru.
Memanfaatkan aset-aset non fisik (digital) sebagai pengganti sumber daya fisik yang dipergunakan untuk menciptakan produk atau jasa.
Merubah model bisnis konvensional ke model bisnis baru berbasis internet.
d. E-bisnis menawarkan beragam model bisnis baru yang dapat dipilih sebagai skenario bisnis baru perusahaan.
Deregulasi. Deregulasi yang dilakukan oleh pemerintah, negara lain, dan lembaga dunia (WTO, APEC, AFTA, dll) turut mewarnai bentuk dunia usaha. Ditiadakannya pajak produk-produk impor, dibebaskannya kuota ekspor produk, disatukannya berbagai mata uang asing (single currency), dan dialirkannya informasi secara bebas tentu saja telah memaksa lingkungan dunia usaha menjadi lebih efisien. Internet di sini dianggap sebagai sebuah arena dimana konsep kompetisi sempurna (perfect competition) dan pasar terbuka telah terjadi, terutama yang berkaitan dengan produk/jasa yang telah dapat didigitalisasi. Dengan menggunakan media ini, perdagangan dunia antar negara maupun perusahaan akan mengarah pada implementasi e-bisnis atau e-commerce. Secara alami, perusahaan yang ridak mampu beradaptasi dengan perubahan ini akan perlahanlahan bangkrut dan tersingkir dari dunia usaha.
Teknologi. Fungsi teknologi informasi bukan hanya vital bagi perkembangan e-bisnis, tetapi justru telah menjadi penggerak serta dimungkinkannya dikembangkan model-model bisnis baru yang belum terpikirkan sebelumnya. Jika dahulu proses digitalisasi entitas fisik hanya berkembang pada aset semacam dokumen, saat ini telah berkembang ke arah media yang lain, seperti gambar dua dimensi, suara dan video. Teknologi informasi jugalah yang telah mematikan dan membuang batas-batas geografis dan waktu sehingga setiap individu dapat berinteraksi dengan individu lain dalam hitungan detik.
Faktor-Faktor Penyebab Kegagalan E-Business a. Tidak ada komitmen yang utuh dari manajemen puncak. b. Penerapan e-business tidak diikuti proses change management. c. Tidak profesionalnya vendor teknologi informasi yang menjadi mitra bisnis. d. Buruknya infrastruktur komunikasi. e. Tidak selarasnya strategi TI dengan strategi perusahaan. f. Adanya masalah keamanan dalam bertransaksi.
g. Kurangnya dukungan financial. h. Belum adanya peraturan yang mendukung dan melindungi pihak-pihak yang bertransaksi (cyberlaw). i. Menggunakan target jangka pendek sebagai pijakan investasi e-business.
Hambatan e-Business di Indonesia. 1. Belum terbentuknya high trust society. 2. Pada umumnya harga produk tidak dapat ditawar lagi. 3. Sarana prasarana masih belum memadai. 4. Masih sangat sedikit SDM yang memahami dan menguasai konsep dan implementasi TI. 5. Jasa pos masih membutuhkan pembenahan dan peningkatan. 6. Adanya tindak kejahatan kartu kredit. 7. Perbedaan platform. 8. Masih menunggu. 9. E-Business masih dipandang sebelah mata. 10. Konsumen yang aktif. 11. Etika dan moralitas.
Nilai dan Keuntungan yang Ditawarkan E-Bisnis Nilai dan keuntungan yang ditawarkan e-bisnis terdiri dari berbagai aspek yaitu:
Aspek efisiensi (biaya).
Aspek efektifitas (operasi).
Aspek jangkauan (wilayah).
Aspek struktur (industri).
Aspek peluang (pasar).
Nilai efisiensi e-bisnis. Manfaat paling cepat yang dapat diperoleh perusahaan yang terjun ke dunia e-bisnis adalah perbaikan tingkat efiensi. Sebuah riset memperlihatkan kurang lebih 40% dari total biaya operasional perusahaan diperuntukkan bagi aktivitas penciptaan dan penyebaran informasi ke berbagai divisi terkait. Dengan dimanfaatkannya teknologi informasi di dalam berbagai rangkaian bisnis sehari-hari, maka akan terlihat bagaimana perusahaan dapat mengurangi total biaya operasional yang biasa dikeluarkan tersebut. Contohnya : a.
Email dapat mengurangi biaya komunikasi dan pengiriman dokumen.
b.
Call center dapat mengurangi biaya pelayanan pelanggan.
c.
Website dapat mengurangi biaya marketing dan public relation.
Nilai efektifitas e-bisnis. Manfaat ini dapat dirasakan ketika terjadi perubahan-perubahan yang cukup signifikan dalam cara perusahaan melakukan aktivitas operasional sehari-hari. a.
Dengan dimanfaatkan e-technology perusahaan dapat berhubungan dengan pelanggannya secara nonstop 24 jam.
b. Demikian pula dengan diterapkannya konsep e-supply chain, maka manajemen dapat menaikkan tingkat layanan kepada pelanggannya. Nilai jangkauan e-bisnis. Teknologi elektronik telah memperluas jangkauan dan ruang gerak perusahaan. Dengan menghubungkan diri ke internet, berarti perusahaan secara tidak langsung telah menghubungkan dirinya dengan ratusan juta calon pelanggan yang tersebar di berbagai belahan dunia. Kemampuan ekspansi yang sedemikin mudah (menembus batas ruang dan waktu) dan tanpa memerlukan biaya yang relatif mahal, tentu saja merupakan keuntungan yang tidak ternilai harganya bagi sebuah perusahaan. Teknologi online memungkinkan perusahaan untuk memperluas jangkauan domain kerja sama dengan mitranya secara signifikan. sehingga berbagai perusahaan-perusahaan skala besar, menengah, dan kecil dengan mudahnya dapat saling berkolaborasi dan bekerja sama untuk menciptakan produk maupun pelayanan yang semakin baik, tanpa harus memikirkan batasan geografis maupun menyediakan sumber daya finansial yang sangat besar.
Transformasi Bisnis Tradisional Menuju E-Bisnis Fenomena Pergeseran Pasar
Perubahan Bisnis Model
Bisnis Secara Elektronik : Berbisnis secara elektronik tidak perlu membutuhkan banyak tempat secara fisik. Contoh situs-situs e-Business : Bidang Perbankan: BCA, BII Bidang Kosmetik : AVON Bidang Peralatan Listrik : General Electric
Komponen–Komponen e-Business
Kartu kredit.
Virtual shop.
Langkah-langkah Bisnis dengan Sistem E-Bisnis 1. Perusahaan
mempublikasikan
halaman
web
tentang
produk-produknya
kepada
masyarakat. 2. Calon pembeli dapat memilih produk dan mengisi formulir transaksi elektronik dengan mencantumkan nomor kartu kreditnya. 3. Setelah proses pembayaran selesai, barang akan dikirim melalui jasa pos atau jasa pengiriman barang lainya.
Transaksi E-Bisnis 1. Pemilihan produk. 2. Inisialisasi. 3. pembelianPermintaan otorisasi. 4. Otorisasi. 5. Pemintaan pelunasan. 6. Pengiriman barang.
Alat pembayarannya dapat dikelompokan sebagai berikut : 1. Sistem uang digital (anonymous). 2. Cek elektronik. 3. Kredit Card Elektronik. 4. Elektronik funds transfer.
DAFTAR PUSTAKA http://google.com http://wikipedia.org http://adegustiann.blogsome.com http://saifulrahman.lecture.ub.ac.id