Nama : Diyanah Afifah NIM
: 11018094
Tugas ORKOM05 1.
Gambarkan hirarki memori!
2.
Jelaskan perbedaan teknologi RAM! (SIMM, EDO, DIMM, PC6400 dll) a. SIMM (Single In-Line Memory Module)
SIMM merujuk pada RAM lama, contohnya EDO RAM yang mempunyai sebelah kaki RAM yang berfungsi. SIMM mempunyai 30 pin atau 72 pin. SIMM 30 pin memerlukan 4 keping RAM dipasang pada motherboard apabila SIMM 72 pin memerlukan sekurang-kurangnya 2 keping RAM dipasang pada motherboard.
b. EDO RAM (Enhanced Data Output RAM)
EDO-RAM memiliki fungsi seperti RAM, akan tetapi jenis ini mempunyai kemampuan kerja sangat tinggi dan cepat dalam membaca dan mentransfer data. Bentuk EDO-RAM adalah SIMM (Single Inline Memory Module). Slot memori pada motherboard yang memiliki 72pin. c. DIMM (Dual In-line Memory Module)
DIMM merujuk pada RAM lebih terkini dari SIMM, contohnya DDR RAM dimana kedua permukaan modul RAM itu berfungsi. DIMM mempunyai 168 pin (84 x 2) dan hanya memerlukan sekeping RAM saja untuk beroperasi.
3.
Jelaskan perbedaan teknologi baca CD, DVD, dan Blue-ray! a. CD (Compact Disk) CD adalah disk Optik generasi pertama yang menggantikan disket (Flopy Disk) pada masa itu, karena CD memiliki kapasitas yang lebih besar dari disket sedangkan harga hampir sama. CD banyak di gunakan untuk Film resolusi kecil, video music, software aplikasi dan data-data penting yang akan di kirimkan karena dulu masi belum banyak internet yg bisa mengirimkan data dokumen melalui e-mail. CD memiliki kapasitas penyimpanan data 700 MB pada CD single Layer dan menggunakan teknologi Laser merah dengan panjang gelombang 780 nm (nano meter), sedangkan letak penyimpanan datanya (layer) ada di bagian atas dari disk, jadi jika bagian atas (label dari merek CD) rusak atau tergores maka CD tidak akan bisa di gunakan lagi, begitu juga dengan bagian bawahnya jika kotor banyak tertutup kotoran atau banyak goresan maka Optik laser merah akan sulit membaca data sehingga membutuhkan proses lama untuk membacanya. Keunggulan DVD tidak membuat pamor CD turun, sejak tahun 1996 (dimana DVD pertama kali dibuat) hingga sekarang DVD belum mampu mengganti secara total fungsi CD. Hingga kini CD masih eksis dan menjadi media penyimpanan optikal yang paling banyak dipakai orang (terutama Indonesia). b. DVD (Digital Versatile Disc) DVD adalah disk Optik generasi ke-dua pengembangan dari CD yang memiliki kapasitas lebih besar 7x keping CD setiap keping DVD atau berkapasitas 4,7 GB single layer dan dapat memutar film dengan resolusi 720x480 pixel, makanya kebanyakan DVD sekarang digunakan sebagai pemutar film, karena harganya lebih murah perkeping daripada membeli 7 keping CD dan bisa menekan biaya produksi. DVD masih menggunakan teknologi laser merah dengan panjang gelombang 635650 nm (nano meter), sedangkan letak penyimpanan datanya (layer) ada di bagian tengah dari disk, jadi data lebih aman dari kerusakan disk tetapi jika bagian bawahnya kotor sama halnya seperti CD karena banyak tertutup kotoran atau banyak goresan maka Optik laser merah akan sulit membaca data sehingga membutuhkan proses lama untuk membacanya, bahkan menimbulkan kerusakan pada Optik playernya. c. Blue-ray Teknologi Blue Ray menggunakan laser biru dengan menggunakan panjang gelombang 405 nm, sedangkan CD dan DVD menggunakan laser merah, dengan panjang gelombang 780 nm untuk CD, serta 635-650 nm untuk DVD. Blue Ray menggunakan 1 sampai 2 layer setiap kepingnya, yang tiap layernya mampu menampung 25 GB data, sehingga maksimum kapasitasnya adalah 50 GB. Pada CD hanya memiliki satu layer saja yang hanya mampu menyimpan 650-700 MB data, sedangkan DVD memiliki 2 layer. Blue Ray mempunyai kecepatan akses 36 MB/s,
lebih cepat dibandingkan CD yang hanya 1,2 MB/s dan DVD dengan 11 MB/s. Teknologi Blue Ray sudah diimplementasikan pada Sony Playstation 3, untuk pemakaian pada PC, disc serta playernya dijual terpisah. 4.
Gambarkan spesifikasi teknis harddisk! Ketika kita akan membeli sebuah hardisk, hal pertama yang dilakukan adalah menentukan spesifikasi hardisk yang kita perlukan. Umumnya spesifikasi hardisk dapat kita lihat pada bagian luar (bungkus) hardisk tersebut. Contoh spesifikasi hardisk misalnya "Seagata Barracuda SATA 7200 500 GB Cache Buffer 32MB 3,5 inchi". Dari contoh spesifikasi hardisk diatas, dapat kita lihat beberapa spesifikasi hardisk yang harus kita perhatikan yaitu sebagai berikut: a.
Tipe hardisk Merupakan spesifikasi hardisk yang pertama kita lihat. Untuk tipe hardisk ini ada bermacam-macam seperti ATA (IDE), SATA, SCSI dan SAS. Untuk penjelasan masing-masing tpe hardisk inidapat dilihat pada artikel saya "mengenal tipe hardisk".
b.
Kapasitas hardisk Kapasitas hardisk adalah ukuran penyimpanan sebuah hardisk. Kapasitas hardisk merupakan spesifikasi hardisk kedua yang harus kita lihat ketika membeli sebuah hardisk. Saat ini kapasitas hardisk yang tersedia dipasaran adalah 80 GB, 160 GB, 250 Gb, 500 GB dan 1 TB.
c.
Form Factor Spesifikasi hardisk yang ketiga adalah form factor, form factor merupakan ukuran fisik sebuah hardisk yang dilambangkan dengan garis tengah platter yang digunakan. Pada saat ini dikenal 2 macam form factor hardisk, yaitu ukuran 3,5 inchi dan 2,5 inchi.
d.
Kecepatan putaran hardisk Kecepatan hardisk pada dasarnya merupakan ukuran kecepatan platter hardisk untuk melakukan satu putaran dalam satu menit sehingga dinyatakan dengan Rotation Per Minute (RPM). Semakin tinggi putaran ini berarti konerja hardisk semakin baik.
e.
Cache buffer Spesifikasi hardisk yang terakhir yang dapat kita lihat dalam memilih sebuah hardisk adalah cache buffer. Cache buffer merupakan memeri yang diintegrasikan didalam sebuah hardisk. Cache buffer berfungsi untuk menyimpan data yang sring diminta oleh RAM, sehingga tidak perlu di ambil dari platter. Semakin besar cache buffer ini berarti transfer data akan lebih cepat sehingga kinerja hardisk juga akan meningkat.
5.
Jelaskan perbedaan RAID (dari RAID 0 sampai 5)! a. RAID 0 Juga dikenal dengan modus stripping. Membutuhkan minimal 2 harddisk. Sistemnya adalah menggabungkan kapasitas dari beberapa harddisk. Sehingga secara logikal hanya "terlihat" sebuah harddisk dengan kapasitas yang besar (jumlah kapasitas keseluruhan harddisk) b. RAID 1 Biasa disebut dengan modus mirroring. Membutuhkan minimal 2 harddisk. Sistemnya adalah menyalin isi sebuah harddisk ke harddisk lain dengan tujuan: jika salah satu harddisk rusak secara fisik, maka data tetap dapat diakses dari harddisk lainnya. c. RAID 2 AID 2, juga menggunakan sistem stripping. Namun ditambahkan tiga harddisk lagi untuk pariti hamming, sehingga data menjadi lebih reliable. Karena itu, jumlah harddisk yang dibutuhkan adalah minimal 5 (n+3, n > 1). Ketiga harddisk terakhir digunakan untuk menyimpan hamming code dari hasil perhitungan tiap bit-bit yang ada di harddisk lainnya. d. RAID 3 RAID 3, juga menggunakan sistem stripping. Juga menggunakan harddisk tambahan untuk reliability, namun hanya ditambahkan sebuah harddisk lagi untuk parity.. Karena itu, jumlah harddisk yang dibutuhkan adalah minimal 3 (n+1 ; n > 1). Harddisk terakhir digunakan untuk menyimpan parity dari hasil perhitungan tiap bitbit yang ada di harddisk lainnya. e. RAID 4 Sama dengan sistem RAID 3, namun menggunakan parity dari tiap block harddisk, bukan bit. Kebutuhan harddisk minimalnya juga sama, 3 (n+1 ; n >1). f. RAID 5 RAID 5 pada dasarnya sama dengan RAID 4, namun dengan pariti yang terdistribusi. Yakni, tidak menggunakan harddisk khusus untuk menyimpan paritinya, namun paritinya tersebut disebar ke seluruh harddisk. Kebutuhan harddisk minimalnya juga sama, 3 (n+1 ; n >1). Hal ini dilakukan untuk mempercepat akses dan menghindari bottleneck yang terjadi karena akses harddisk tidak terfokus kepada kumpulan harddisk yang berisi data saja.