REDUPLIKASI
Rabu, 02 Januari 2013 05:29
oleh: IIM SOBANDI, S.PD
Re.du.pli.si/reduplikasi/n Link proses atau hasil perulangan kata atau unsur kata, seperti kata r umah-rumah, tetamu, bolak-balik.
1. v --- Fonologis pengulangan unsur fonologis, seperti fonem, suku kata, atau bagian kata yang tidak ditandai oleh perubahan makna (seperti lelaki, pipi, kupu-kupu);
v --- Gramatikal pengulangan fungsional suatu bentuk dasar yang mencakupi reduplikasi morfologis dan reduplikasi sintakis; v --- Idiomatis reduplikasi yang maknanya tidak dapat dijabarkan dari bentuk yang diulang (masalah mata-mata artinya’ detektif, tidak ada hubungannya dengan mata); v --- Morfologis pengulangan morfem yang menghasilkan kata (misal rmah-rumah, mengobar-ngobarkan): v --- Sintaksis pengulangan morfem karena tuntutan kaidah sintaksis, seperti pembentukan keterangan (misal jauh-jauh, didatanganinya = walaupun jauh, didatanginya)
1 / 25
REDUPLIKASI
Rabu, 02 Januari 2013 05:29
REDUKPLIKASI NOMINA
Reduplikasi adalah proses pengulangan kata, baik secara utuh maupun secara sebagian. Arti umum hasil proses itu ialah (1) ketaktunggalan dan (2) kemiripan. Ketaktunggalan berarti bahwa bentuk ulang itu mengacu ke jumlah acuan yang lebih dari satu. Walaupun begitu, jumlah acuan yang lebih dari satu tidak selalu harus dinyatakan dengan bentuk ulang atau reduplikasi. Kata prajurit dalam kalimat. Dalam pertempuran itu prajurit yang luka tidak sempat diselamatkan tidak perlu mengacu kepada seorang prajurit saja. Kita tentu dapat menegaskan perbedaan jumlah dalam bahasa Indonesia. Tetapi bentuk reduplikasi tidak identik dengan bentuk jamak/pluralis karena pengulangan nomina juga mendukung makna lain. Makna reduplikasi itu dapat dirinci sebagai berikut.
1. Ketaktunggalan (keanekaan dan kekolektivan)
2. Kemiripan (rupa dan cara)
Menurut proses pembentuknya. Reduplikasi nomina dapat dirinci menjadi empat kelompok:L (1) pengulangan utuh. (2) pengulangan salim suara. (3) pengulangan sebagian. Dan (4) pengulangan yang disertai pengafiksan. Berikut ini dijasikan contoh reduplikasi nomina menurut makna dan bentuknya.
Keanekaan
Rumah-rumah
Siapa-siapa
2 / 25
REDUPLIKASI
Rabu, 02 Januari 2013 05:29
Warna-warna
Gunung-gunung
Warna-warni
Serba-serbi
Corat-coret
Sayur-mayur
Orang-0rang tua
Jaksa-jaksa tinggi
Surat-surat kabar
Gerak-gerik
Desas-desus
Teka-teki
3 / 25
REDUPLIKASI
Rabu, 02 Januari 2013 05:29
Kuih-muih
Bangun-bangunan
Main-main
Bertahan dengan pengulangan bentuk diatas, paham keanekaan secara berbatas juga dinyatakan lewat proses penggabungan kata sinomin, yakni yang searti, serta penggabungan bentuk mufrad dan jamak.
Ilmu pengetahuan
Tutur kata
Yatim piatu
Akal budi
Adat-istiadat
Asal-usul
4 / 25
REDUPLIKASI
Rabu, 02 Januari 2013 05:29
Alim-ulama
Kekolektifan yang Merupakan Kumplan yang Sejenis
Dedaunan
Pepohonan
sesajian
reruntuhan
jari-jemari
tali-temali
gunung-gemunung
5 / 25
REDUPLIKASI
Rabu, 02 Januari 2013 05:29
Kekolektifan yang Merupakan Kumpulan Berbagai Jenis
Tumbuh-tumbuhan
Kacang-kacangan
Padi-padian
Biji-bijian
Batu-batuan
Daun-daunan
Umbi-umbian
Kemiripan Rupa
Bapak-bapak
6 / 25
REDUPLIKASI
Rabu, 02 Januari 2013 05:29
Kakek-kakek
(k) anak-(k) anak
langit-langit
kuda-kuda
mata-mata
jari-jari
rumah-rumah
bulan-bulanan
mobil-mobilan
orang-orangan
kehijau-hijauan
keabu-abuan
7 / 25
REDUPLIKASI
Rabu, 02 Januari 2013 05:29
Kemiripan Cara
Kucing-kucingan
Angin-angin
Koboi-koboian
Kebelanda-kebelandaan
Kekanak-kanakan
Kegila-gilaan
Lelaki
Sesama
Tetangga
8 / 25
REDUPLIKASI
Rabu, 02 Januari 2013 05:29
Sebagai tambahan harus dicatat bahwa di dalam bahasa Indonesia juga didapati seperangkat kata nomina yang menunjukkan pengulangan. Ada yang berupa pengulangan suku kata, seperti gigi, kuku, dada, pipi, kaki, dan ada yang berupa pengulangan morfem, seperti paru-paru, andang-andang, usar-usar, yang mengacu ke bagian tubuh orang. Selanjutnya masih ada perangkat biri-biri, kupu-kupu undur-undur, serta alun-alun, yang makna morfem tidak dipahami lagi.
KATA ULANG, BENTUK, JENIS, DAN MAKNANYA
Melalui kegiatan ini, diharapkan siswa dapat:
1. Menggunakan kata ulang (bermacam bentuk, jenis, dan makna) dalam konteks.
2. Menentukan bentuk kata ulang yang digunakan.
3. Menentukan jenis kata ulang yang digunakan.
4. Menentukan makna kata ulang yang digunakan.
9 / 25
REDUPLIKASI
Rabu, 02 Januari 2013 05:29
1. Kata Ulang dan Prosesnya
Kata ulang kata yang mengalami duplikasi, yakni pengulangan bentuk, baik seluruhnya maupun sebaian, baik dengan memberikan imbuhan maupun variasi fonemnya. Tidak semua bentuk perulangan dapat dimasukkan ke dalam kata ulang. Bentuk perulangan yang memunyai bentuk dasar sajalah yang bisa dimasukkan ke dalam kata ulang.
Di samping itu bentuk dasar tersebut ada hubungannya dengan kata ulangannya, bentuk dasar tersebut ada atau lazim ada dalam bahasa Indonesia, bentuk dasar tersebut berjenis kata sama dengan jenis kata ulangnya. Bentuk perulangan tersebut sudah barang tentu memenuhi syarat sebagai kata ulang.
2. Jenis Kata Ulang
Dilihat dari segi cara mengulang bentuk dasar, maka kata ulang dibagi menjadi:
a. Kata Ulang Seluruh (Kata Ulang Utuh, Sempurna, Kata Ulang Kata Dasar, Kata Ulang Murni, Dwilingga). Kata ulang ini terjadi karena perulangan seluruh bentuk, baik berupa kata asal maupun kata jadiannya.
Contoh:
1) Pekerja-pekerja hutan perlu dibekali alat keselamatan kerja.
2) Perusahaan dilarang untuk memperkejakan anak-anak.
10 / 25
REDUPLIKASI
Rabu, 02 Januari 2013 05:29
3) Tidak sehat jika bekerja hanya melihat keburukan-keburukannya saja.
b. Kata Ulang Sebagian (Kata Ulang Tidak Sempurna, Dwipurwa). Kata ulang ini terjadi karena perulangan sebagian bentuk dasar, baik berupa asal maupun jadian.
Contoh:
1) Sesama pekerja dilarang saling menyakiti, menghina, dan memojokkan.
2) Beberapa waktu yang lalu masalah keselamatan dan kesehatan kerja karyawan belum mendapat perhatian khusus.
c. Kata Ulang Bersambungan (Kata Ulang Berimbuhan). Kata ulang ini terjadi karena adanya perulangan seluruh bentuk dasar dengan disertai pembubuhan afiks dan bersama-sama mendukung satu fungsi.
Contoh:
1) Menyaksikan warna sungai kekuning-kuningan, para pecinta lingkungan hidup protes keras.
2) Untuk memelihara hubungan sehat antara pengusaha dan karyawan. Pengusaha diperintahkan memberikan upah serendah-rendahnya berdasarkan ketentuan UMR.
11 / 25
REDUPLIKASI
Rabu, 02 Januari 2013 05:29
d. Kata Ulang Berubah Bunyi (Dwilingga Saling Suara).
Kata ulang ini terjadi karena adanya perulangan seluruh bentuk dasar dengan disertai perubahan bunyi pada salah satu unsurnya.
Contoh:
1) Gerak-gerik para perusak lingkungan telah diketahui pihak berwajib.
2) Para transmigran selesai membuka lahan pertanian baru menanaminya dengan sayur-mayur.
3. Fungsi dan Arti Kata Ulang
Antara fungsi dengan arti kata ulang saling berhubungan. Fungsi kata ulang antara lain: membuat bentuk jamak, mengeraskan atau menegaskan maksud, dan melemahkan maksud. Sedangkan arti kata ulang sebagai berikut:
a. Menyatakan banyak : rumah-rumah, pemuda-pemuda, makan-makanan
b. Menyatakan seperti : kuda-kuda, langit-langit, anak-anakan
c. Menyatakan berulang-ulang : menggaruk-garuk, memukul-mukuli
d. Menyatakan saling : tikam-tikam, pukul-pukul, tukar-menukar
12 / 25
REDUPLIKASI
Rabu, 02 Januari 2013 05:29
e. Menyatakan sangat : erat-erat, kuat-kuat, sekeras-kerasnya
f. Menyatakan agak : pening-pening, kekuning-kuningan
g. Menyatakan meskipun : mentah-mentah, panas-panas
Pelatihan 3
Kelompok kata-kata ulang berikut berdasarkan fungsinya dan buatlah kalimatnya!
- Rumah-rumah : menyatakan banyak
- saudara-saudara : menyatakan banyak
- kenyataan-kenyataan : menyatakan banyak
- kaidah-kaidah : menyatakan banyak
- sesingkat-singkatnya : menyatakan sangat banyak
- Bermain-main : menyatakan saling
13 / 25
REDUPLIKASI
Rabu, 02 Januari 2013 05:29
- Kuda-kuda : menyatakan seperti
- Mudah-mudahan : menyatakan berulang-ulang
- Perpandang-pandangan : menyatakan saling
- Perjanjian-perjanjian : menyatakan banyak
- Berbantah-berbantah : menyatakan saling
4. KATA ULANG
1. Macam-macam Kata Ulang
a. Kata ulang murni, yaitu pengulangan seluruh bentuk kata dasar.
Contoh: murid-murid, rumah-rumah, pensil-pensil.
b. Kata ulang sebagian, yaitu pengulangan pada sebagian bentuk dasar.
14 / 25
REDUPLIKASI
Rabu, 02 Januari 2013 05:29
Contoh: berlari-lari, tarik-menarik, memutar-mutarkan.
c. Kata ulang berubah bunyi, yaitu pengulangan yang disertai dengan perubahan konsonan atau vokal.
Contoh: bolak-balik, warna-warni, lauk-pauk.
d. Kata ulang suku awal, yaitu pengulangan pada suku pertama bentuk dasar kata ulang.
Contoh: tetangga, rerumput (an), tetanam (an).
2. Makna Kata Ulang
Kata ulang memiliki beberapa makna, diantaranya adalah berikut ini:
a. Menyatakan makna banyak.
Contoh: kursi-kursi, meja-meja, berkodi-kodi, kereta-kereta api
b. Menyatakan makna suatu tindakan yang dilakukan berkali-kali.
Contoh: melempar-lempar, melirik-lirik
15 / 25
REDUPLIKASI
Rabu, 02 Januari 2013 05:29
c. Menyatakan makna saling atau resiprok.
Contoh: tembak-menembak, tolong-menolong, bersalam-salaman
d. Menyatakan makna agak
Contoh: kehijau-hijauan, kebarat-baratan
e. Menyatakan makna intensitas
Contoh: sedalam-dalamnya, secepat-cepatnya,sekuat-kuatnya
f. Menyatakan makna himpunan
Contoh: empat-empat, dua-dua, berhari-hari
g. Menyatakan makna selalu
Contoh: Itu-itu saja yang ia bicarakan.
Mengapa kita-kita yang selalu disalahkan?
h. Menyatakan makna meskipun
16 / 25
REDUPLIKASI
Rabu, 02 Januari 2013 05:29
Contoh: Kecil-kecil bisa nyanyi.
i. Menyatakan makna suatu tindakan dilakukan dengan santai
Contoh: tidur-tiduran, duduk-duduk
j. Menyatakan makna seperti/menyerupai
Contoh: mobil-mobilan, kuda-kudaan.
5. PENURUNAN MELALUI REDUPLIKASI
Verba transitif juga dapat diturunkan dengan mengulangi kata dasar, umumnya dengan afikasi pula, bahkan ada yang dengan perubahan vokalnya.
Contoh:
menyobek-nyobek
menerka-nerka
17 / 25
REDUPLIKASI
Rabu, 02 Januari 2013 05:29
menimang-nimang
mengutak-atik
mencorat-coret
Makna umum dari perulangan seperti ini adalah bahwa perbuatan yang dinyatakan oleh verba tersebut dilakukan lebih dari satu kali dan tanpa suatu tujuan khusus. Perhatikan perbedaan makna antara kedua kalimat berikut.
Halaman itu dia balik.
Halaman itu dia bolak-balik.
Pada kalimat pertama dia membalik halaman tadi satu kali, sedangkan pada kalimat kedua lebih dari satu kali dan dilakukan secara sambil lalu dan bahkan mungkin tanpa tujuan tertentu.
6. KATA ULANG
Kata ulang ialah bentuk kata dasar dalam pemakaian bahasa yang kejadiannya dari pengulangan kata, baik diucapkan atau ditulis. Penulisan kata ulang diberi tanda hubung di antara dua kata dasarnya. Contoh: Anak-anak = kata dasarnya anak. Murid-murid = kata dasarnya murid. Adik-adik = kata dasarnya adik.
18 / 25
REDUPLIKASI
Rabu, 02 Januari 2013 05:29
Kakak-kakak = kata dasarnya kakak. Gadis-gadis = kata dasarnya gaidis. Ibu-ibu = kata dasarnya ibu.
A. Macam-macam Kata Ulang
1. Kata ulang sejati atau diulang seluruhnya.
kata ulang sejati ini yaitu diulang seluruh bentuk dasarnya saja.
Contoh : Anak-anak.
Ibu-ibu.
Cepat-cepat.
Kakek-kakek.
Teman-teman.
Orang-orang.
19 / 25
REDUPLIKASI
Rabu, 02 Januari 2013 05:29
Cita-cita.
Tiba-tiba.
Murid-murid, dan sebagainya.
2. Kata ulang dengan perubahan konsonan
Contoh:
Hitam-kelam —– (h berubah k).
Sayur-mayur —– (s berubah m).
Hiruk-pikuk —– (h berubah p).
dan sebagainya.
3. Kata ulang semu, yaitu kata ulang yang artinya jauh berbeda dengan kata dasarnya.
Contoh:
20 / 25
REDUPLIKASI
Rabu, 02 Januari 2013 05:29
Mata-mata (mata; alat untuk memandang sesuatu).
Agar-agar (agar; supaya).
4. Kata ulang berimbuhan.
Kata ulang berimbuhan ini pengulangannya bersamaan dengna kata dasarnya, baik berupa awalan maupun akhiran.
Sejelas-jelasnya : kata jelas.
Sebaik-baiknya : kata dasarnya baik.
Sejahat-jahatnya : kata dasarnya jahat.
Seburuk-buruknya : kata dasarnya buruk.
B. Asal Kata Ulang
1. Kata Ulang benda.
a. Menyatakan semua/banyak
Contoh: Murid-murid bertamasya ke Jakarta.
21 / 25
REDUPLIKASI
Rabu, 02 Januari 2013 05:29
b. Menyatakan setiap
Contoh: Gerak-gerik orang itu perlu diwaspadai.
2. Kata Ulang kata kerja
a. Menyatakan terus-menrus.
Contoh: Dia hanya duduk-duduk saja.
b. Menyatakan berulang-ulang.
Contoh: Leyla tertawa-tawa.
c. Menyatakan tanpa tujuan
Contoh: Sejak pagi dia mondar-mandir.
d. Menyatakn saling
Contoh: Jangan saling bertengkar-tengkaran.
22 / 25
REDUPLIKASI
Rabu, 02 Januari 2013 05:29
e. Menyatakna selalu.
Contoh: Tanaman itu sedang tumbuh. Jangan di injak-injak.
3. Kata Ulang kata sifat
a. Menyatakan sangat/menyangatkan
Contoh: malam itu gelap-gulita.
b. Menyatakan sesuatu yang maksimal.
Contoh: Dia berlari secepat-cepatnya.
c. Menyatakan pada umumnya.
Contoh: Kehidupan penduduk desa itu kaya-raya.
d. Menyatakan walau.
23 / 25
REDUPLIKASI
Rabu, 02 Januari 2013 05:29
Contoh: Biar lambat asal selamat.
e. Menyatakan derajat/identitas
Contoh: Dia meraih perestasi sebaik-baiknya.
f. Menyatakan agak.
Contoh: Rumah yang dibangun itu kemegah-megahan.
REFERENCE / PENGACUAN / SUMBER BACAAN:
1. KBBI 2001 Balai Pustaka: Jakarta
2. Tata Bahasa Indonesia, Depdikbud, Perum Balai Pustaka, 1988.
24 / 25
REDUPLIKASI
Rabu, 02 Januari 2013 05:29
3. LKS, Bahasa dan Sastra Indonesia, Semester Gasal Kelas X, SMA, 2004/2005, Penerbit: Mediatama.
4. Intisari Bahasa dan Sastra Indonesia, SMA, Drs Ade Nurdin dkk, Pustaka Setia Bandung, sesuai KBK Edisi 2001.
5. Tata Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga, Hasan Alwi dkk, PPDPB, Depdikbud, Balai Pustaka Jakarta, 1999.
6. Sarirata Lengkap, Bahasa Indonesia, Drs. Budiono MA, Penerbit Nusantara Jakarta.
PENULIS,
IIM SOBANDI, S.PD, Mahasiswa PBSI S2 UNSUR Cianjur/GURU BAHASA DAN SASTRA INDONESIA, SMKN 1 CUGENANG KABUPATEN CIANJUR PROVINSI JAWA BARAT
25 / 25