UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO FAKULTAS KEGURUAN DAIY TLMU PEI\IDIDIKAN
Kampus
II
I
: Jl. Raya Dukuhwaluh P.O. Box 202 Purwokerto 53182 Telp. (0281) 636751, 63M63 Fax. (0281) 637239 : JL Letjen Soepardjo Roestam Km 7 P.O. Box229 Sokaraja Purwokerto 53 1 8l Telp. (0281) 633052,633053 Fax. (0281) 637239
Kampus
Purwokerto.03 Sva'ban 1435 H. 03 Mei 2014 M.
N l20l 4
)-io.
: C.5-IVrI6-S.UdIFKIP
I-ampiran Perihal
: Undangan Seminar Nasional
Kepada
:Yth. Bapak/Ibu, Dekan Fakultas Geografi UMS
'
Di Surakarta
Assalamu' alaikum Wr. Wb.
Diberitahukan dengan hormat, bahwa Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Purwokerto akan menyelenggarakan kegiatan Seminar Nasional dengan tema "Meningkatkan Kompetensi Pendidik dalam Pembelajaran Geografi". Kegiatan SeminarNasional tersebut insyaallah akan kami selenggarakan pada:
Hari, Tanggal
Ahad, 18 Mei 2014
Waktu Tempat Narasumber
08.00 15.00 Ruang A.K. Anshari, Gedung Kantor Pusat Lt. 3.
-
Dr. Mukminaq M.Pd@osenProdi. Pendidikan Geografi , Universitas Negeri Yogyakarta). 2.Dr. Suwarno, M.Si @osen Prodi. Pendidikan Geografi, FKIP, Universitas Muhammadiyah Purwokerto) 1.
Berkenaan dengan kegiatan tersebut, kami mohon bantuan Bapak/Ibu untuk menginformasikan kepada Dosen-dosen di Prodi Bapak/Ibu untuk mengikuti kegiatan tersebut baik sebagai pemakalah mauprur peserta seminar nasional. Demikian undangan ini, atas kerjasamanya kami sampaikan terima kasih. Wassalarnu' alaikum Wr. Wb.
S-
f$iilrilmd'
Meal& nmm-rram
/.;f*
?"K.PeF{"d/#: ,F}Qry*f 'l*"6f* ? \ryry.$:,
fmase Fmta
ffi
\t""5$, trl,1i'nds
199403
I 002
:
: Rp 100.000,- (Makatah akan diterbitkan di Jurnal Geoedukasi FKIP dryat dilakukan pada saat registrasi ulang.
tlMP)
T'MYERSITAS MTTIIAMMADTYAH PURWOKERTO. FAKULTAS KEGT'RUAI\ DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PEIIDIDIKAN GEOGRAFI
Kampus I: Jl. Raya Dukuhwaluh p.O. Box 202 purwokerto 531g2 Telp. (0281) 636751, 630463 Fax. (0281) 637239 Kampus II: Jl. Letjen Soepardjo Roestam Km 7, Sokaraja, purwokerto
53lgl,
Telp. (0281) 633052, 633053
SUST]NAI\ ACARA SEMINAR NASIONAL Tema: "Meningkatkan Kompetensi Pendidik dalam pem'betajaran Geografi', }IARI AHAD, TANGGAL 18 MEI2014 No.
Waktu
3.
4.
5. 6.
Keterangan
- 08.30 08.30 - 09.00
Registrasi Ulang
Panitia
Pembukaan
Panitia
-
Narasumber
08.00
2.
Uraian Kegiatan
09.00
10.30
10.30
- 12.00
- 13.00 13.00 - 15.00 12.00
I (Dr.
Moderator: Dr. Sigid
Mukminan, M.Pd)
Sriwanto, M.Pd
Narasumber 2 (Dr. Suwamo,
Moderator: Dr. Sigid
M.SD
Sriwanto, M.Pd TSHOMA
Presentasi Makalah
Panitia
Moderator: Drs. Sutomo, M.Si
r
._-:--l;,*:r,.-:-:,:-::liss
_--
:::
w noffi;;'fr -_----
3r,ar?is++a,riorsr,lsa
Nomor :
ffiY-dHsGsu8;rafi
SURAT TUGAS LZ|S
/ hs
ll}tft
Se.mifiar Nasi,onal
Pemakalah a'
u**ffi"
#*ffiffiffii *"rjffi
N
u'niversitas Muhammadi;aah sumhfta dengardnimenugasl
Ilnu& melataanak*n:alrtivitds.
Tooft
_ LI/FGEO
Muhammdr.J,ah purwotrcrto
'suEl€r E, lgMei
,* 2:014
Dekan
EEGgfi[ffiffi
MES/lBUr,ll 3S44 \
l
l
l
l
I
_l
Peran Strategis Pendidik Geografi dalam Menyambut Indonesia Emas 2045 Drs. Priyono, M. Si. * Choirul Amin, S.Si. M.M. ** Rudiyanto, S. Si. *** Abstrak Indonesia emas 2045 merupakan visi 100 tahun kemerdekaan RI yang diharapkan menjadi masa kemakmuran dan kejayaan Indonesia. Akan tetapi, berbagai permasalahan masih membelit bangsa ini. Selain korupsi yang menggurita, kerusakan lingkungan juga masalah serius bagi bangsa ini. Padahal pembangunan akan sia-sia jika tidak didukung oleh lingkungan yang lestari. Oleh karena itu, para pendidik (baik guru maupun dosen) geografi memiliki peran strategis untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 tersebut yaitu dengan mendidik generasi mendatang untuk menyayangi dan melestarikan lingkungan. Kata Kunci: Pendidik Geografi, Indonesia Emas 2045
A. Pendahuluan Berbagai macam permasalahan sedang dihadapi bangsa ini diantaranya krisis energi, korupsi yang menggurita, krisis pangan, air bersih dan juga degradasi lingkungan. Salah satu permasalahan yang penting untuk dicarikan solusinya adalah permasalahan degradasi lingkungan. Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) menyebutkan bahwa pencemaran lingkungan meningkat drastis dari tahun ke tahun. Hal itu diperparah dengan seringnya terjadi kejadian bencana banjir dan tanah longsor di sejumlah kabupaten/kota di seluruh nusantara, baik dalam kasus tertentu maupun secara berulang seperti yang dialami Solo Raya. Tabel 1. Data Kejadian Bencana di Wilayah Administrasi DAS Bengawan Solo Hulu. No 1
Bencana Banjir
Tanggal 06/04/2014
2
Banjir
25/03/2014
3
Banjir
25/03/2014
Lokasi Ds. Karangasem Kec. Cawas Kab. Klaten Prov. Jateng Ds. Singoblutan Ds. Kaliancar Ds. Pule Kec. Selogiri Kab. Wonogiri Prov. Jateng Ds. Ngasinan Ds. Tiyaran Kec. Bulu Kab. Sukoharjo Prov. Jateng
Korban Nihil
Kerugian Tanggul Jebol
Pengungsi 300 jiwa tersebar di 5 titik
Masih dalam pendataan
Nihil
Sejumlah lahan pertanian dan beberapa rumah disekitar bantaran sungai tergenang air
* Dosen Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta ** Dosen pendidikan Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta *** Asisten Dosen Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta
No
Bencana
Tanggal
Lokasi
Korban
4
Banjir
11/03/2014
Ds. Ceper Kec. Ceper Kab. Klaten Prov. Jawa Tengah
Nihil
5
Banjir
06/01/2014
Ds. Grobogan Ds. Kayen Ds. Tilangrejo Ds. Kambeng Ds. Jerukan Ds. Kalimati Kec. Juwangi Kab. Boyolali Prov. Jawa Tengah
240 Jiwa mengungsi
6
Tanah Longsor
29/03/2014
Pengungsi (masih pendataan)
7
Tanah Longsor
25/03/2014
Ds. Pucung Kec. Kismantoro Kab. Wonogiri Prov. Jawa Tengah Ds. Blora Kec. Manyaran Kab. Wonogiri Prov. Jawa Tengah
8
Tanah Longsor
05/03/2014
9
Tanah Longsor
02/03/2014
10
Tanah Longsor
06/01/2014
11
Tanah Longsor
05/01/2014
Dsn. Tegalrejo RT. 04/01 Ds. GOndosuli kec. Tawangmangu kab. Karanganyar prov. jawa Tengah Dsn. Bangalot Ds. Jenawi Kec. Jenawi Kab. Karanganyar Prov. Jawa Tengah RT. 2 / RW. 11 Dsn. Tagung Ds. Berjo Kec. Ngargoyoso Kab. Karanganyar Prov. Jawa Tengah Ds. Gendosuli Kec. Tawangmangu Kab. Karanganyar Prov. Jawa Tengah
Kerugian dengan ketinggian 20 s/d 50 cm
1 Sekolah Dasar, 1 taman Kanak - Kanak (Pertiwi), 4 Rumah warga terendam air setinggi 10 - 30 cm -5 unit jembatan rusak berat (RB) -2 unit rumah rusak berat (RB) -2 unit rumah hilang -1 unit TK rusak berat (RB) -10 Ha Sawah terendam masih dalam pendataan
- 2 orang hilang an. Suwarno /L/65 th dan . Tina/P/57 th dan 1 orang LR Nihil
3 unit rumah RB
Nihil
- 1 Unit rumah rusak ringan (RR) an. (Yadi/L/40 th) - 1 unit rumah rusak sedang (RS) - 1 unit talud rusak sedang (RS) 1 unit rumah rusak ringan
Nihil
1 orang luka ringan
* Dosen Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta ** Dosen pendidikan Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta *** Asisten Dosen Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta
- 1 unit Rumah (RB) An. Bpk Kibi /62 thn/L
No 12
Bencana Tanah Longsor
Tanggal 05/01/2014
Lokasi RT. 05/ RW. 1 Dsn. Tegalrejo Ds. Gondosuli Kec. Tawangmangu Kec. Jatiyoso Kab. Karanganyar Prov. Jawa Tengah
Korban 1 orang luka ringan (a.n Painem/P/65 thn)
Kerugian -1 unit rumah rusak berat (RB) -2 unit talud rusak sedang (RS) -4 unit talud rusak ringan (RR)
Sumber: http://geospasial.bnpb.go.id
Kenyataannya, Indonesia adalah pembabat hutan paling agresif ke dua sedunia setelah Brasil. World Bank melaporkan setiap tahunnya luas hutan Indonesia berkurang sebesar 1% (diperkirakan tidak sampai 100 tahun lagi hutan kita akan habis jika bangsa ini tidak merubah perilakunya terhadap lingkungan). Sebagai salah satu akibatnya, ketika musim hujan tiba, bencana banjir melanda seantero nusantara. Tidak hanya banjir, bahaya kekeringan juga terjadi ketika musim kemarau. Padahal, bila hutan terjaga dengan baik, hutan dapat menyerap air ketika musim penghujan dan menyimpannya dalam tanah di celah-celah perakaran, kemudian melepaskannya secara perlahan ketika musim kemarau datang. Pentingnya kelestarian lingkungan untuk masa sekarang hingga masa mendatang,
secara
eksplisit
menunjukkan
bahwa
perjuangan
untuk
menyelamatkan lingkungan harus dilakukan secara berkesinambungan antar generasi. Penanaman pondasi pendidikan lingkungan sejak dini menjadi solusi utama agar generasi muda memiliki pemahaman lingkungan yang kokoh.
* Dosen Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta ** Dosen pendidikan Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta *** Asisten Dosen Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Gambar 1. Banjir di Kelurahan Sewu, Solo Sumber: Bahan Ajar IAD, 2012
B. Indonesia Emas 2045 100 tahun kemerdekaan Republik Indonesia pada tahun 2045 diharapkan menjadi tonggak Indonesia Emas. Secara historis, kebangkitan bangsa pertama kalinya digaungkan pada hari kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Lalu, lahirlah generasi yang mengisi pembangunan. Saat ini, Indonesia akan menuju kebangkitan kedua, yaitu 100 tahun Indonesia merdeka pada tahun 2045. Indonesia Emas dimaknai dengan kondisi negara yang Maju, Makmur, Modern, dan Madani. Sebuah bangsa akan maju apabila generasi yang mengganti lebih baik dari generasi yang diganti.
Oleh karena itu, menjadi tugas dunia pendidikan di
generasi sekarang untuk menyiapkan generasi mendatang lebih baik dan berkualitas. Persiapan menyambut Indonesia Emas 2045 bahkan telah dimulai bangsa ini sejak 40 tahun sebelumnya, yaitu dengan diberlakukan undang-undang Pendidikan Nasional, dan undang-undang Guru dan Dosen pada tahun 2005. Pemerintah telah mempersiapkan perangkat aturan terkait dengan tujuan itu. Salah satu
contohnya
adalah
menetapkan
aturan
tentang
PAUD
dan
mengimplementasikannya di seluruh pelosok negeri. Penegasan pendidikan di * Dosen Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta ** Dosen pendidikan Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta *** Asisten Dosen Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta
PAUD berbasis Pembangunan Karakter dan Budipekerti berbasis Budaya dan Kearifan lokal diharapkan menjadi pondasi mental yang tangguh anak-anak bangsa pada tataran pendidikan yang paling rendah. Output dari PAUD akan menjadi input di TK, dan output TK akan menjadi input di SD dan secara berkesinambungan ke jenjang berikutnya, tetap mendapat penegasan pendidikan berbasis Karakter, Budipekerti, Warisan Budaya, dan Kearifan lokal. Pemerintah juga pada tahun 2013 merombak kurikulum menjadi kurikulum yang dikenal dengan Kurikulum 2013 yakni Kurikulum Kecakapan Hidup. Pencanangan generasi emas juga dibarengi dengan revitalisasi pendidikan karakter. Kemdikbud telah mengindetifikasi 18 nilai-nilai kebaikan yang akan disemaikan kepada anak didik melalui pendidikan karakter. Jika nilai-nilai ini disemaikan sedini mungkin, sejak PAUD hingga pendidikan tinggi, maka diharapkan tersemailah prilaku-prilaku berkarakter dan berbudaya yang baik. Oleh karena itu, inilah saat yang tepat bagi para pendidik untuk ikut berperan menciptakan generasi emas Indonesia. Ini merupakan momentum sangat tepat bagi para pemangku kepentingan pendidikan untuk menata dengan sebaikbaiknya pendidikan berkualitas.
C. Bonus Demografi dan MP3EI Indonesia 2045 juga diprediksi akan memiliki piramida penduduk yang sangat ideal. Dimana 70% penduduk Indonesia berada pada usia produktif dengan usia berkisar 25-45 tahun. Inilah yang dinamakan bonus demografi, yaitu bonus yang dinikmati suatu negara sebagai akibat dari besarnya proporsi penduduk usia produktif. Menurut proyeksi berbasis sensus 2010 diketahui masa puncak bonus demografi ini terjadi pada 2028, 2029, 2030 dan 2031. Selama itu, persentase penduduk usia produktif mencapai 46.7 persen. Bonus demografi ini menyediakan kondisi ideal untuk meningkatkan produktivitas sehingga Indonesia memiliki momentum untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonominya pada titik tertinggi yang pengaruh terhadap kesejahteraannya akan dapat dirasakan hingga puluhan tahun mendatang. Populasi usia produktif inilah yang akan menjadi modal membangun generasi Indonesia emas 2045 mendatang.
* Dosen Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta ** Dosen pendidikan Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta *** Asisten Dosen Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Di sisi lain, dewasa ini bangsa kita sedang mencanangkan percepatan pembangunan ekonomi melalui MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia). MP3EI merupakan sebuah pola induk perencanaan dari pemerintah Indonesia untuk dapat mempercepat realisasi perluasan pembangunan ekonomi dan pemerataan kemakmuran agar dapat dinikmati secara merata di kalangan masyarakat. MP3EI ini dicanangkan mulai tahun 2011 hingga 2025 di 6 koridor yang meliputi seluruh wilayah nusantara. Percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi ini akan didukung berdasarkan potensi demografi dan kekayaan sumber daya alam, dan dengan keuntungan geografis masing-masing daerah. Namun demikian, dua hal tersebut (bonus demografi dan percepatan pembangunan ekonomi) tidak akan membawa kemakmuran bagi bangsa tanpa daya dukung lingkungan yang lestari. Oleh karena itu, generasi muda yang mengisi bonus demografi sekaligus pelaku pembangunan 10-20 tahun mendatang itu perlu dibekali pengetahuan, ketrampilan dan rasa kasih sayang dalam mengelola lingkungan agar pembangunan yang nantinya dilaksanakan tidak semakin merusak lingkungan.
Gambar 2. Tema Pembangunan Koridor Ekonomi (MP3EI) Sumber: Panduan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Perguruan Tinggi, 2013 * Dosen Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta ** Dosen pendidikan Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta *** Asisten Dosen Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta
D. Peran Strategis Pendidik Geografi Hakikat geografi sebagai ilmu selalu melihat keseluruhan gejala dalam ruang, dengan memperhatikan secara mendalam tiap aspek yang menjadi komponen keseluruhan. Geografi sebagai satu kesatuan studi (unified geography), melihat satu kesatuan komponen alamiah dengan komponen insaniah pada ruang tertentu di permukaan bumi, dengan mengkaji faktor alam dan faktor manusia yang membentuk integrasi keruangan di wilayah yang bersangkutan. Gejala interelasi, interaksi, integrasi keruangan, menjadi hakikat kerangka kerja utama pada geografi dan studi geografi. Sebagai ilmu yang sangat dekat dengan lingkungan, geografi seharusnya memiliki peran penting dalam menyiapkan generasi masa depan yang peduli lingkungan. Geografi mempelajari fenomena geosfer dengan pendekatan yang holistik (keruangan, ekologi, dan kompleks wilayah) dan terintegrasi sehingga memungkinkan siswa dapat mengaplikasikan pengetahuan dan ketrampilan geografi untuk berbagai situasi kehidupan baik di rumah, lingkungan pekerjaan maupun masyarakat. Dengan demikian, pelajaran geografi seharusnya menjadi pelajaran inti di sekolah untuk pembekalan pengetahuan dasar tentang lingkungan sejak dini. Tingkat ‘melek’ geografi (geographyc literacy) siswa perlu ditingkatkan untuk memahami tentang sistem alam dan interaksi antar komponennya sehingga ia selalu mempertimbangkan kelestarian alam dalam setiap keputusan yang dibuatnya. Di sinilah juga pentingnya menyiapkan para pendidik geografi untuk menjadi ujung tombak pembelajaran geografi di kelas-kelas. Pendidik geografi harus mampu menanamkan cinta kasih terhadap lingkungan di hati muridmuridnya melalui pelajaran geografi. Pembelajaran gegrafi seharusnya tidak hanya sekadar dimaknai dengan transfer akademik (keilmuan) saja, melainkan juga dilengkapi dengan penanaman karakter peduli lingkungan. Keseimbangan akademik dan karakter inilah yang perlu disiapkan sejak sekarang.
* Dosen Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta ** Dosen pendidikan Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta *** Asisten Dosen Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Proses
pembelajaran
geografi
tidak
cukup
sekadar
meningkatkan pengetahuan tentang geografi, melainkan harus dilengkapi dengan kemampuan meananamkan sikap kritis-kreatif dan karakter yang kuat dengan
didukung
kemampuan
memanfaatkan
teknologi
informasi
dan
komunikasi. Pendidik geografi (baik guru maupun dosen) harus memfasilitasi anak didik atau mahasiswanya mengerjakan dan mempraktikkan apa yang dipelajari di lingkungan sekitarnya dengan memperhatikan nilai moral dari materi yang dipelajari.
DAFTAR PUSTAKA BNPB RI. 2014. Data Geospasial BNPB RI. Diakses pada tanggal 28 April 2014 dialamat http://geospasial.bnpb.go.id/pantauanbencana/data/index.php Dirjen DIKTI Kemdikbud. 2013. Panduan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Perguruan Tinggi edisi IX. Jakarta: Dirjen DIKTI Kemdikbud Ibrahim Bafadal. 2013. Pendidikan Berkualitas untuk Generasi Emas. [on line] http://edukasi.kompas.com/read/2013/10/18/1053115/Pendidikan.Berkua litas.untuk.Generasi.Emas. Diakses pada 10 Mei 2014. Isjoni Ishaq. 2006. Pendidikan Sebagai Investasi Masa Depan. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia. Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025. Jakarta: Kementrian Koordinator Perekonomian Republik Indonesia. Sri Moertiningsih Adioetomo. 2005. Bonus Demografi Menjelaskan Hubungan Antara Pertumbuhan Penduduk dengan Pertumbuhan Ekonomi. Jurnal Warta Demografi, Volume 35 nomor 2 Tahun 2005. Soedijarto. 2008. Landasan dan Arah Pendidikan Nasional Kita. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara. Win Konadi dan Zainuddin Iba. 2011. Bonus Demografi Modal Membangun Bangsa yang Sehat dan Bermartabat. Jurnal Variasi Volume 2 Nomor 6, Februari 2011.
* Dosen Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta ** Dosen pendidikan Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta *** Asisten Dosen Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta