Musim Semi Hari ini untuk pertama kalinya aku bertemu dengan Aiko. Setelah sekitar mungkin 7tahun lebih aku tak pernah melihatnya. Aku percaya mungkin dengan cara aku berpura – pura sebagai dirimu, dia masih bisa mempercayaiku. Ryuichie, walaupun ini adalah tantangan terberat yang ku alami dalam hidupku. Dengan bersandiwara dihadapan orang – orang bermain peran. Bahwa aku adalah kamu, dan yang meninggal saat ini adalah aku. Aku mencoba percaya, mungkin dengan cara ini aku bisa menebus semua kebaikkanmu. Kamu yang memintaku menjaganya Ryu, dan aku berjanji akan menjaganya. Seperti aku menjaga namamu agar tetap hidup. Dan seperti jantungmu yang juga kamu biarkan hidup bersamaku. Terima kasih Ryu untuk hari ini dan kemarin.. Buku harian untuknya Hari ini..hatiku jadi sedikit ada rasa bahagia bersamanya Ryu..aku mengajaknya untuk pergi kesebuah took buku..dan ia mau tanpa menolakku terlebih dahulu..Aku yakin pengaruhmu dalam hidupnya sangat berarti Ryu. Aku dapat melihat dengan jelas dari wajahnya semua itu. Saat aku memberikannya sebuah buku diary, aku melihat dia menggenggam buku itu dengan sangat kuat. Kamu tau, aku sangat yakin dia akan menuliskan semua di diary itu tentangmu.. Dan jika waktu giliranku tiba nanti, aku akan memintanya untuk memberikan diary itu padaku Ryu. Agar aku bisa membawanya, untuk kuberikan padamu. Kalau ada 1 hari saja dia mengeluh jika dirinya terluka karenaku.Maka kamu boleh menghukumku dengan keras. Terima kasih Ryuichie..untuk mempercayaiku hari ini.. Satu Hari bolong Besok adalah hari valentine Ryu..tapi hari ini aku tidak bisa menemaninya..maafkan aku Ryu. Bukan karena aku menyibukkan diriku atau apapun.
Aku hanya ingin membuat sebuah surprice untuknya. Aku yakin jika esok ia melihatnya ia akan menyukainya. Dan kembali di diary yang aku berikan. Akan ia tulis sesuatu yang berkesan Ryu. Ia menulis semua itu karena kamu yang membuatnya. Aku hanya perantara saja. Walaupun jujur dalam hatiku juga mulai menyukainya. Tapi dia milikmu Ryu, dan aku mencoba untuk menahan semuanya. Terima kasih Ryuichie, kamu yang menolongku.. Hari Valentine Aku sudah menyiapkan sebuah surprice hari ini, entah itu sesuatu yang hebat atau terkesan biasa saja baginya. Tapi ketika ia mengenakan gaun itu. Aku melihatnya begitu cantik Ryu. Bahkan dia lebih cantik dari yang pernah kamu bicarakan padaku. Aku mengajaknya untuk sekedar makan malam di sebuah restoran yang cukup mewah di desa ini. Kamu tau..?ternyata dia baru pertama kali datang disana. Aku jadi ingin tertawa jika memikirkannya. Aku membuatnya sangat berkesan waktu itu Ryu. Tapi kamu tau, tiba – tiba saja untuk pertama kalinya jantungmu terasa begitu sakit. Aku tidak sanggup untuk menahannya waktu itu. Sakitnya kala itu tidak seperti biasanya. Ketika ia memberikanku sebuah cokelat, dan aku menelannya. Lalu saat aku pingsan aku mengalaskan cokelat adalah makanan alergiku. Kamu tau kan Ryu, cokelat adalah makanan favoriteku..? Tapi aku berusaha menahannya. Dan saat ini aku mencoba untuk menghindari cokelat dulu. Sampai waktu hutangku padamu berakhir. Terima kasih Ryuichie..aku jadi mengurangi makan cokelatku.. Keita Aku mengajaknya untuk pergi ke sekolah anak – anak penderita penyakit dalam. Awalnya ia terlihat bingung aku akan mengajaknya ke mana Ryu. Tapi ketika kami sampai disana. Ia terlihat senang. Bahkan ia sangat senang. Aku mengajaknya ke tempat itu. Untuk membagikan cokelat yang awalnya untukku. Saat itu entah kenapa tidak ada rasa keberatan ketika cokelat itu dibagikan ke anak – anak disana. Dan mereka menikmatinya. Yang membuatku kaget dan menjadi sedikit takut. Waktu aku dengar pembicaraannya dengan anak kecil bernama Keita disana.
Anak itu bilang jika ia alergi cokelat. Aku sangat kaget mendengarnya Ryu. Aku sangat takut jika dirinya akan mencurigaiku. Dengan cepat saja, aku mendekati mereka. Bahkan kali ini aku kembali berbohong kepadanya. Dengan berpura – pura tidak mendengarnya Ryu. Tapi ia juga tidak menanyakannya padaku. Ketika kami pulang ia terlihat begitu marah padaku, karena aku mungkin menciumnya. Itu hanya untuk Keita Ryu. Jadi aku harap kamu juga tidak marah padaku. Terima kasih Ryuichie..kamu membuat aku kembali berbohong..agar semua ini tidak terbongkar..aku dengar tidak ada salahnya jika kita berbohong untuk sebuah kebaikan..dan untuk ciuman di kening itu, aku berikan tulus untumu, kali ini bukan karena Ryu..Maafkan aku Ryu.. Mengungkapkan perasaan Dia masih marah padaku, entah karena apa Ryu. Tapi aku tetap berusaha, agar ia kembali menatap mataku seperti sebelumnya. Dengan cara apapun aku akan berusaha, aku janji denganmu. Bahkan ketika aku bertemu dengan teman baiknya saat itu. Teman baiknya menceritakan sebagian yang diinginkannya. Ada perasaan yang ingin mewujudkannya, walaupun mungkin itu terasa sulit bagiku Ryu. Dan lagi saat itu aku mengungkapkan perasaanku atas namamu. Aku hanya menyampaikan perasaanmu padanya Ryu. Bukan perasaanku. Terima kasih Ryuichie..walaupun aku bilang kalau aku mencintainya atas namamu saat ini..berikan aku kesempatan suatu saat nanti, 10 detik saja untuk aku bilang aku Rayichie, mencintaimu Aiko..aku sangat berharap. Musim semi berlalu..Musim panas telah hadir.. Kami pergi untuk berlibur Ryu, aku tidak bermaksud buruk padanya. Aku hanya ingin mengajaknya berlibur, itu saja yang aku pikirkan. Kami ke pulau Okinawa, dimana kami berdua belum pernah kesana Ryu. Tapi dengan adanya dia didekatku, aku sudah merasa begitu dekat dengan pulau ini. Ketika aku mengajaknya untuk makan malam di restoran penginapan. Ia terlihat cantik malam itu Ryu, dan kamu tau..hatiku makin bergetar karenanya. Aku merasa
makin menyukainya. Walau kamu mungkin akan marah padaku. Karena jantungmu yang aku pinjam berdetak lebih kuat dari biasa. Terima kasih Ryuichie..membiarkan aku merasakan jatuh cinta dengan jantungmu yang berdetak lebih kuat..dan aku merasakan bukan sakit seperti biasanya..tapi ada rasa bahagia yang menyelinap.. Matahari terbit.. Ia mengajaku untuk melihat matahari terbit pagi hari Ryu. Kamu tau aku juga tidak pernah melihat matahri terbitkan..?karena aku tidak pernah boleh keluar pagi – pagi sekali. Karena jantungku akan bermasalah jika menghirup udara pagi. Tapi hari ini dengan jantungmu, aku yakin tidak akan ada apa – apa. Kami sempat berdebat mulut pagi ini karena untuk memastikan siapa yang bangun lebih awal. Kamu mungkin tau yah Ryu, siapa yang pasti bangun dan ke pantai duluan. Tapi aku juga memang tidak ingin mengalah padanya untuk itu, karena hari ini aku merasa bahagia. Bisa menghirup udara pagi hari untuk pertama kalinya bagiku. Kamu tau Ryu, aku memang salah perkiraan tentang semua itu. Benar saja aku memang masih tidak kuat untuk mengirup udara di pagi hari walaupun aku sudah menggunakan jantung kamu. Kamu tau, aku melihat ia hari ini begitu khawatir. Karena aku kembali pingsan Ryu. Nafasku hanya terasa sedikit sulit. Tapi aku bahagia ia ada disisiku saat ini. Terima kasih Ryuichie..kamu menunjukkan aku bahagia lewat dirinya..kamu yang kembali memberikan aku kebahagiaan Ryu.. Kedatangan Agnes.. Tiba – tiba aku kaget sekali, ketika aku melihat kekasihmu terdahulu datang menemuiku Ryu. Aku saat itu benar – benar bingung, harus bertingkah seperti apa. Kamu sendiri tidak pernah menjelaskan padaku. Bagaimana cara berbicara dengan perempuan ini. Aku hanya berharap ia tidak mencurigaiku. Tapi aku merasa sedikit aneh ketika ia memanggilku Berie, karena biasanya dia memanggilku Lyan kan..?Awalnya aku sedikit kaget. Tapi aku tetap berusaha untuk tenang. Dan akhirnya ia sedikit mempercayaiku Ryu. Tapi maaf dia tadi menangis, dan
aku gak tau itu kenapa, dan penampilannya, sangat jauh berbeda ketika kamu membawanya kerumah dulu. Jadi aku berbohong pada Ai..jika Agnes seorang lesbian. Entah benar atau tidak. Tapi perubahan Agnes saat ini benar – benar jauh dari sebelumnya Ryu. Terima kasih Ryuichie..kamu masih bisa menolongku menutup rahasia ini..walaupun semakin hari, aku semakin merasa sulit seperti ini. Ketika aku pulang dari rumah sakit dan memberi kejutan kembali.. Sebelum hari itu aku pulang dari rumah sakit, aku bertemu dengan perempuan yang sakit juga di rumah sakit itu Ryu. Dia kenalan Ai, ia seperto orang yang bisa meramal. Cara bicaranya seolah tau pasti misi apa yang sedang aku jalankan saat ini. Tapi aku kembali tidak memikirkannya, dan berharap Ai untuk sementara waktu tidak berdekatan dengannya. Aku menggunakan costume doraemon, agar aku bisa menggoda Ai, yang katanya takut kucing. Tapi ternyata ia tidak takut doraemon. Sebenarnya aku memang sudah merencanakannya Ryu. Agar terkesan lebih romantis saja. Dan benar saja, ia terlihat menyukai semua cara yang kulakukan itu. Bahkan ketika aku memberikannya sebuah hadiah. Dia sangat gembira. Terima kasih Ryuichie..kamu memberiku kembali kesempatan untuk membuatnya bahagia..oh yah..gelang yang aku berikan pada Aiko itu..tidak ada dalam naskah yang aku dan kamu janjikan bukan..?karena aku memang membelinya khusus sebagai Ray.. Kerumah sakit di Australi Aku punya sedikit kesempatan dan waktu, untuk kembali memeriksakan jantungmu Ryu. Karena aku sering sekali pingsan beberapa waktu ini. Bukan hanya ketika dihadapan dirinya. Tapi juga terkadang ketika bangun pagi. Aku kembali berbohong padanya, aku bilang jika ayah dan ibu akan ikut pindah bersamaku ke Jepang. Padahal kamu tau yah Ryu, mereka berdua tidak akan lagi menginginkan kita. Apa lagi ketika Ibu dan Ayah bercerai. Dan mereka sekarang hidup bersama keluarga mereka sendiri.
Aku sendiri saat ini terkadang merasa begitu sulit menghadapi hidup. Hanya meminta uang untuk dikirimkan setiap bulan. Terkadang kurang cukup untuk membeli obat penahan sakitnya saja. Dan lagi sekarang aku lebih sering menggunakan tabunganmu untuk membantu memenuhi kebutuhanku.. Terima kasih Ryuichie..kamu mengizinkan aku menggunakan tabunganmu.. Dokter bilang.. Ketika aku memeriksakan diriku, dokter bilang padaku. Aku akan lebih sering pingsan lagi setelah ini. Tapi agar tidak terlalu sering aku harus mengolahragakan tubuhku. Jadi aku memilih untuk melakukan treadmill dirumah sakit beberapa saat. Dan setelah aku treadmill, aku menjadi mimisan. Dokter bilang itu gak apa – apa. Malah aku akan menjadi terbiasa karena itu juga akan sering terjadi setelah ini. Dokter meminta aku untuk menginap di rumah sakit, agar ia bisa memastikan dengan pasti kondisi jantungmu Ryu, dan aku mengiyakan untuk satu hari saja..Aku hanya ingin tau, apakah masih sanggup jantungmu bertahan hingga waktunya nanti.. Terima kasih Ryu..aku masih bisa bertahan saat ini.. Aku mungkin masih bisa.. Aku bisa bertahan, jika kondisiku selalu fit..dokter bilang asalkan aku tidak terlalu lelah, dan makan – makanan sehat. Jantung ini akan berfungsi sedikit lebih baik. Walaupun mungkin gak bisa bertambah baik. Tapi bisa bertahan saja, itu sudah baik bagiku. Semua ini aku lakukan untukmu Ryu, dan juga untuk membahagiakan dirinya. Karena aku mencintainya.. Terimakasih Ryu..kamu membuat jantung kamu tetap baik.. Musim gugur, apakah aku akan gugur juga..? Musim gugur sudah berjalan beberapa waktu, awalnya aku ingin menutup musim panas dan memulai musim gugur bersamanya. Tapi aku harus memastikan dulu kalau kondisi aku siap untuk melakukan semua itu.
Walau mungkin semua itu tidak sempat aku lakukan bersamanya. Tapi aku tetap yakin, aku masih bisa bertahan sampai waktu itu. Aku menjemputnya hari ini, dan aku mengajaknya kepadang rumput yang sangat luas. Agar ia bisa merasakan sejuknya musim gugur kala itu. Tapi mimisan itu, tidak membuat suasana berjalan dengan baik. Aku jadi mengecewakannya Ryu. Maafkan aku, tapi untunglah waktu itu mimisan ini tidak membuatku kembali pingsan di hadapannya. Aku hanya takut ia semakin curiga. Terima kasih Ryuichie..kamu membantu aku bernafas kemarin, dan hari ini..bahkan aku masih sanggup mendukungnya, hingga sampai dirumah. Tanpa ada rasa sakit dan ngilu sedikitpun. Kembali ke padang rumput.. Aku mengajaknya kembali hari ini kesana Ryu, tapi ketika aku datang ke rumahnya, kata sang Ibu. Ia sedang ke pemakaman ayahnya, aku menantinya dengan pasti didepan rumah. Tanpa satu detik pun mengeluh. Saat ia kembali, kamu tau. Aku melihat ia pulang bersama mobil lain. Jujur saja, aku sangat cemburu waktu itu. Ingin sekali aku marah, tapi aku tidak memiliki hak apa pun untuk melakukan itu. Jadi aku mencoba untuk menahan diriku sendiri Ryu. Agar semuanya tetap baik – baik saja. Setelah aku mendengar penjelasannya, kamu tau Ryu, dia menangis karena seorang temannya meninggal, Aku jadi ikut sedih waktu itu, karena aku juga mengenal perempuan itu. Tapi aku menguatkan diri, untuk memperlihatkan kekuatan padanya. Aku mengajarinya untuk kuat Ryu. Terima kasih Ryuichie..aku bahagia bisa menguatkannya..
Pertama kalinya.. Pertama kalinya aku mengajaknya untuk kerumah yang juga baru aku tempati Ryu..aku menempati rumah itu, karena kondisi keuangan yang semakin sulit. Ayah dan Ibu menyuruhku untuk menjual rumah saja. Mereka seperti tidak lagi memikirkan diriku saat ini.
Tapi aku memang menjualnya, dan menjual mobilmu juga. Maafkan aku Ryu, tapi itu karena aku sangat membutuhkannya. Semua itu hanya untuk membantuku membeli obat – obatan dan untuk perawatan juga. Agar aku bisa bertahan sampai waktu yang telah kita sepakati. Karena ternyata, jantungmu kurang cocok dengan kondisiku Ryu. Jadi aku berusaha semampuku untuk bertahan juga. Terima kasih Ryuichie..kamu memberiku mobilmu..dan saat ini itu terasa sangat berarti bagiku. Sudah lama sekali.. Setelah hari itu..mungkin sekarang sudah berjalan sekitar 3minggu yah Ryu. Aku tidak lagi bercerita denganmu, melalui tulisan ini. Beberapa waktu ini, aku memang merasa malas untuk melakukan apapun. Bahkan kondisiku semakin terasa begitu sulit. Aku semakin sering sulit bernafas Ryu, padahal awalnya aku mau melakukan ini karena aku pikir aku masih bisa bertahan. Aku yang merasa tubuhku semakin sulit untuk berdiri. Untuk sementara waktu masih takut untuk bertemu dengannya. Setiap hari aku selalu membuat alasan dengan beribu banyak jalan. Agar ia tidak mencurigaiku. Yang aku takutkan jika ia melihatku yang seperti ini. Terima kasih Ryuichie..kamu membantuku membuatnya percaya.. Ketahuan.. Beberapa hari ini aku bernafas kembali menggunakan alat bantu oksigen Ryu. Kamu tau hidungku kembali sakit karena terlalu sering menggunakannya berberapa hari ini. Aku kembali berpura – pura padanya dengan menyibukkan diriku sendiri. Aku bukan pergi kemanapun Ryu, aku hanya terus mengistirahatkan diriku. Tapi aku sangat terkejut ketika ia datang kerumah ku. Karena tidak bisa melihat dari dalam siapa yang datang, aku langsung saja membuka pintu luarnya. Aku menjadi sangat terkejut, saat aku tau itu dirinya. Aku bahkan belum membereskan semuanya, dan aku benar – benar khawatir ia telah mencurigaiku. Maaf Ryuichie..mungkin aku akan mempercepat waktunya, agar aku bisa berkata dengan jujur apa yang sebenarnya terjadi..
Danau indah.. Aku mengajaknya untuk memperlihatkan sebuah danau yang indah Ryu. Tapi mungkin ia tidak percaya jika melihatnya nanti. Namun perasaanku yakin, ketika musim semi nanti, semua bibit yang aku tanam itu. Akan terlihat indah. Karena bibit itu aku tanami dipinggiran danau. Aku yakin ia akan menyukainya, walaupun mungkin aku gak akan lagi bisa melihat bersamanya. Saat aku menjemputnya tadi pagi, ia gak menggunakan sarung tangan dan syal. Jadi aku memberikan punyaku padanya. Aku pikir agar rasa dinginnya sedikit menghilang, tapi jujur saja, aku juga merasa sangat dingin waktu itu. Bahkan aku jadi sedikit sulit bernafas. Ketika itu aku hanya meyakinkan diriku, aku masih mampu bertahan. Maafkan aku Ryuichie..hari ini aku semakin mencintainya sebagai diriku sendiri…
…. Tidak ada judul, mungkin ini yang terakhir ingin aku sampaikan padamu Ryu. Aku akan mengakhiri semuanya, mengakhiri kebohonganku, dan mengakhiri penyamaranku sebagai dirimu. Karena aku sungguh lelah saat ini. Dan aku juga sangat berharap. Kamu mau mengerti akan itu. Aku hanya ingin menjadi diri sendiri dihadapannya untuk terakhir kalinya Ryu. Walau mungkin ia akan marah padaku, dan ia akan membenciku. Bahkan sangat membenciku. Biarkanlah itu terjadi. Aku hanya ingin satu kesempatan, tidak perlu ia menjawab apapun. Tidak penting ia mau menerimanya atau tidak. Tidak berharap ia akan menerimaku atau tidak. Tapi yang terpenting bagiku. Asalkan aku bisa bilang aku mencintainya sebagi Ray, aku sudah cukup bahagia.