MUSEUM ROCK INDONESIA Rabita Radia Desanti 081280575855 ( Rabita Radia Desanti, Grace Hartanti, S.Sn., MM, Octaviana Sylviana Carolina, S.T., M.Arch)
School of Design, Bina Nusantara University, Jakarta
Abstract Rock music is a genre of music that has a huge influence to the world. From its initial emergence around the 1950's until now, Rock music has had a lot of of sub-genres and has its own legend for each sub-genres. There are many people who loves rock music, in especially young people, because this music is considered to represent the personality of young people which is describe as free, rebel and hard. Rock music grew very rapidly in continental of America and Europe. As time goes by, it has a huge influence into Indonesia. Initial emergence of Rock music in Indonesia came in the 1960s, brought by students from Indonesia who was guiding his knowledge in other countries. Started in Jakarta as the capital city of Indonesia, then it started to fluorish in other major cities such as Bandung, Surabaya, Medan and Yogyakarta. The story of Rock music in Indonesia is not as good as it is in the world, because in the old order, the flow of rock music considered to be deviant sect. Rock music is an interesting course to learn because of its history in the world, as well as in Indonesia. Therefore, i considered that it would be very useful if Indonesia has its own Rock Museum, which presenting the history and all the things related to rock music. Finally, because of the reasons that i’ve mentioned before, it guided me to develop The Rock Museum of Indonesia as the Final Project for my bachelor degree.
Keyword : Rock Music, Museum, Indonesia
Abstraksi Musik Rock merupakan salah satu musik yang mempunyai pengaruh yang sangat besar bagi dunia. Dari awal munculnya sekitar tahun 1950-an hingga sekarang, musik rock sudah memiliki banyak jenis aliran lainnya dan dari setiap jenisnya, mempunyai legend-nya masingmasing. Mengapa banyak masyarakat yang menyukai musik rock terutama kalangan muda, karena dianggap musik ini mewakili sifat anak muda yang bebas, rebel dan keras. Musik rock tumbuh sangat cepat di benua America dan Eropa, dan seiring berjalannya waktu pengaruhnya sampai juga ke Indonesia. Awal masuknya musik rock di Indonesia sekitar tahun 1960-an, dibawa oleh para pelajar Indonesia yang sedang menuntun ilmunya di Negara lain. Dari awal mulanya musik rock bermula di kota Jakarta, kemudia mulai berkembanga di kota-kota besar lainnya seperti Bandung, Surabaya, Medan dan Yogya. Perjalanan musik rock di Indonesia tidaklah sebagus musik rock dunia, karena pada masa orde lama, musik rock dianggap sebagai aliran yang sesat.
Melihat dari sejarah musik rock di dunia dan Indonesia, merupakan hal yang sangat menarik untuk dipelajari. Oleh sebab itu dirasa cukup bermanfaat apabila dihadirkan sebuah museum di Indonesia yang menampilkakn sejarah dan segala hal yang berkaitan dengan musik rock. Oleh karena itu, dalam proyek Tugas Akhir, diambilah proyek Museum Rock Indonesia.
Kata Kunci : Musik Rock, Museum, Indonesia
PENDAHULUAN Latar Belakang Kehidupan masyarakat kota Jakarta semakin lama kian berkembang mengikuti keberadaban yang modern dan terus maju. Pembangunan berbagai macam pusat hiburan pada saat ini sedang menjadi trend yang berkembang di kota Jakarta. Para pelaku bisnis dan investor tidak segan-segan membangun mall yang besar dan berbagai macam hiburan lainnya untuk menarik minat pengunjung. Dengan pergeseran gaya hidup yang berkembang saat ini, membuat masyarakat mencari hiburan dengan mendatangi mall dan pusat perbelanjaan lainnya, padahal untuk mendapatkan hiburan tidak hanya sebatas kedua tempat itu saja, masih banyak tempat hiburan lainnya salah satunya ada museum. Museum sendiri sebenarnya adalah sebuah tempat atau sarana hiburan yang sekaligus memberikan pendidikan kepada masyarakat mengenai sejarah atau ilmu yang ada. Tetapi sangat disayangkan, pembangunan museum di Indonesia kurang mendapatkan perhatian penuh dari pemerintah sehingga banyak sekali museum yang terbengkalai dan kurang terpelihara. Akhirnya membuat masyarakat malas untuk mengunjungi museum tersebut dan secara tidak langsung museum dianggap sebagai tempat yang membosankan dan tidak cocok untuk dijadikan sebagai tempat hiburan. Melihat permasalahan yang terjadi mengenai minat masyarakat yang menurun serta cara pengelolaan dan penyajian museum di Indonesia yang kurang diperhatikan, hal ini dirasa menarik untuk dipelajari lebih dalam dan dijadikan proyek dalam Tugas Akhir. Dalam hal ini dipilihlah Museum Rock Indonesia, karena musik rock di Indonesia sendiri mempunyai pengaruh yang besar dalam perkembangan musik Indonesia. Dengan adanya Museum Rock Indonesia ini, melalui perencanaan interior yang baik diharapakan bisa merubah pandangan masyarakat yang mengenai museum di Indonesia sehingga membangkitkan minat masyarakat untuk berkunjung ke museum.
Perumusan Masalah 1. Bagaimana merancang sebuah museum yang membangkitkan minat masyarakat untuk datang ke museum tersebut ? 2. Bagaimana membuat sebuah museum sebagai sarana informasi yang dapat menjawab semua keingintahuan masyarakat mengenai musik rock ? 3. Bagaimana merancang sirkulasi sebuah museum rock yang baik sehingga pengunjung merasa nyaman untuk menjelajah setiap ruangan yang ada ? 4. Bagaimana membuat museum yang sekaligus berperan sebagai wadah bagi generasi muda untuk menyalurkan aspirasi dan apresiasi mengenai musik rock ? 5. Bagaimana memasukan local content Indonesia kedalam sebuah museum yang modern ?
Tujuan Perancangan Tujuan perancangan desain Museum Rock Indonesia antara lain : 1. Merancang sebuah museum rock yang akan menarik minat pengunjung. 2. Merancang interior sebuah museum rock dengan memperhatikan sirkulasi yang baik bagi pengunjung sehingga merasa nyaman berada di museum tersebut. 3. Merancang interior sebuah museum rock yang disesuaikan dengan perkembangan musik rock di dunia maupun di Indonesia. 4. Merancang interior ruangan sebuah museum rock yang sesuai dengan sub kategori musik rock yang ada pada museum tersebut. 5. Merancang sebuah museum rock yang dapat dijadikan wadah apresiasi bagi generasi muda.
METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan didalam perancangan museum rock ini adalah metode penelitian kualitatif. Cara pengumpulan data dalam metode penelitian kualitatif yaitu observasi/survei lapangan, wawancara mendalam (in depth interview) dan kuesioner. Berikut ini adalah perincian dari instrumen pengumpulan data yang digunakan : 1. Survei Melakukan survei langsung ke Museum Layang-layang Indonesia dan National Museum of Singapore di Singapore. 2. Studi Literatur Studi literatur merupakan pencarian data yang berhubungan dengan museum dan juga jenis musik rock. Data itu didapat melalui buku, internet, dan alat elektronik lainnya tanpa harus mendatangi tempat tersebut. Studi literatur dilakukan untuk memperluas pengetahuan untuk mendapatkan data yang lebih banyak lagi. 3. Wawancara Wawancara dilakukan dengan narasumber untuk memahami lebih dalam segala hal yang berhubungan dengan museum serta musik rock. Informasi mengenai perkembangan musik rock di dunia serta Indonesia sehingga yang nantinya akan membantu penulis dalam melakukan perancangan Museum Rock. 4. Observasi Lapangan Observasi lapangan dilakukan ke museum di Jakarta dan Singapore untuk mengamati serta mempelajari segala hal yang berhubungan dengan museum, seperti cara pamer dan sirkulasi yang baik. Data yang didapat pada saat melakukan observasi mencakup foto, denah museum serta pengamatan tentang museum yang didatangi. Observasi lapangan sangat dibutuhkan karena membuat peneliti dapat merasakan dan menilai langsung kekurangan serta kelebihan dari setiap museum yang dikunjungi hingga nantinya bisa merancang sebuah museum yang lebih baik dan layak. 5. Kuesioner Kuesioner dilakukan untuk mendapatkan data mengenai potensi masyarakat apabila sebuah museum rock dibangun di Jakarta. Selain itu juga dirasa kurangnya data yang didapat dari jenis museum yang akan dirancang nantinya sehingga melalui kuesioner ini diharapkan bisa mengetahui kebutuhan dan harapan masyarakat untuk museum rock.
HASIL BAHASAN Tinjauan Umum Museum Secara etimologi, kata “Museum” diambil dari bahasa Yunani Klasik, yaitu: “muze” kumpulan sembilan dewi yang berarti lambang ilmu dan kesenian. Berdasarkan uraian di atas1, maka pengertian museum adalah sebagai tempat menyimpan benda-benda kuno yang dapat digunakan untuk menambah wawasan dan juga sebagai tempat rekreasi. Seiring dengn berkembangnya zaman, museum memiliki makna yang sangat luas sesuai dengan pemikiran setiap individu maupun instsitusi. Adapun beberapa pengertian kata Museum oleh sejumlah ahli permuseuman mengemukakan bahwa : 1.
Advanced Dictionary “Museum ialah sebuah gedung dimana didalamnya dipamerkan benda-benda yang menggambarkan tentang seni, sejarah, ilmu pengetahuan, dan sebagainya”. Douglas A.Allan “Museum dalam pengertian yang sederhana terdiri dari sebuah gedung yang menyimpang kumpulan benda-b`enda untuk penelitian studi dan kesenangan”.
2.
A. C. Parker (Ahli Permuseuman Amerika) “Sebuah Museum dalam pengertian modern adalah sebuah lembaga yang secara aktif melakukan tugas menjelaskan dunia, manusia dan alam”.
Dari beberapa pengertian yang sudah dijelaskan diatas, pengertian yang lebih mendalam dan lebih bersifat internasional dikemukakan oleh Internasional Council of Museum (ICOM), yakni2 : “A museum is a non-profit, permanent institution in the service of society and its development, open to the public, which acquires, conserves, researches, communicates and exhibits the tangible and intangible heritage of humanity and its environment for the purpose of education, study and enjoyment”. Museum adalah lembaga non-profit yang bersifat permanen yang melayani masyarakat dan perkembangannya, terbuka untuk umum, yang bertugas untuk mengumpulkan, melestarikan, meneliti, mengkomunikasikan, dan memamerkan warisan sejarah kemanusiaan yang berwujud benda dan takbenda beserta lingkungannya, untuk tujuan pendidikan, penelitian, dan hiburan. Fungsi dari sebuah museum dapat dijelaskan mengacu kepada hasil musyawarah umum ke-11 (11th General Assembley) International Council of Museum (ICOM) pada tanggal 14 Juni 1974 di Denmark, dapat dikemukakan 9 fungsi museum sebagai berikut ini3 : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 1 2 3
Pengumpulan dan pengamanan warisan alam dan budaya. Dokumentasi dan penelitian ilmiah. Konservasi dan preservasi. Penyebaran dan perataan ilmu untuk umum. Pengenalan dan penghayatan kesenian. Pengenalan kebudayaan antar-daerah dan antar-bangsa. Visualisai warisan alam dan budaya.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24066/4/Chapter%20II.pdf Ali Akbar, Museum di Indonesia Kendala dan Harapan, Jakarta, 2010. Ali Akbar, Museum di Indonesia Kendala dan Harapan, Jakarta, 2010.
8. Cermin pertumbuhan peradaban umat manusia. 9. Pembangkit rasa bertakwa dan bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Berikutnya akan dijelaskan mengenai tugas dari sebuah museum yang dikutip dari sumber yang sama4 : a. Pengumpulan atau penggandaan Tidak semua benda dapat dimasukan ke dalam koleksi museum, hanyalah benda-benda yang memenuhi syarat-syarat tertentu, yakni: Harus mempunyai nilai budaya, ilmiah dan nilai estetika. Harus dapat diidentifikasi mengenai wujud, asal, tipe, gaya dan sebagainya. Harus dapat dianggap sebagai dokumen. b. Pemeliharaan Tugas pemeliharaan ada 2 aspek, yakni: Aspek Teknis Benda-benda materi koleksi harus dipelihara dan diawetkan serta dipertahankan tetap awet dan tercegah dari kemungkinan kerusakan. Aspek Administrasi Benda-benda materi koleksi harus mempunyai keterangan tertulis yang menjadikan bendabenda koleksi tersebut bersifat monumental. c. Konservasi Merupakan usaha pemeliharaan, perawatan, perbaikan, pencegahan dan penjagaan benda-benda koleksi dari penyebab kerusakan. d. Penelitian Bentuk penelitian ada 2 macam, yakni: Penelitian Intern Penelitian yang dilakukan oleh kurator untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan museum yang bersangkutan. Penelitian Ekstern Penelitian yang dilakukan oleh peneliti dari luar, seperti mahasiswa, pelajar, umum dan laianlain untuk kepentingan karya ilmiah, skripsi, dan lain-lain. e. Pendidikan Kegiatan disini lebih ditekankan pada pengenalan benda-benda materi koleksi yang dipamerkan: Pendidikan Formal Berupa seminar-seminar, diskusi, ceramah dan sebagainya. Pendidikan Non formal Berupa kegiatan pameran, pemutaran film, slide, dan lain-lain. a. Rekreasi Sifat pameran yang mengandung arti untuk dinikmati dan dihayati, yang mana merupakan kegiatan rekreasi segar, tidak diperlukan konsentrasi yang akan menimbulkan keletihan dan kebosanan.
Musik Rock Musik bila ditinjau dari kamus bahasa Indonesia ada 2, yaitu: ilmu atau seni menyusun nada atau suara dl urutan, kombinasi, dan hubungan temporal untuk menghasilkan komposisi (suara) yg mempunyai kesatuan dan kesinam-bungan. Dan yang kedua, nada atau suara yg disusun demikian rupa sehingga mengandung irama, lagu, dan keharmonisan (terutama yg menggunakan alat-alat yg dapat menghasilkan bunyi-bunyi itu). Pengertian lain mengenai musik adalah bunyi yang diterima oleh individu dan berbeda berdasarkan sejarah, lokasi, budaya dan selera seseorang. Definisi sejati tentang musik juga bermacam-macam: 4
Ali Akbar, Museum di Indonesia Kendala dan Harapan, Jakarta, 2010.
-
Bunyi/kesan terhadap sesuatu yang ditangkap oleh indera pendengar Suatu karya seni dengan segenap unsur pokok dan pendukungnya. Segala bunyi yang dihasilkan secara sengaja oleh seseorang atau kumpulan dan disajikan sebagai musik
Beberapa orang menganggap musik tidak berwujud sama sekali. Musik menurut Aristoteles mempunyai kemampuan mendamaikan hati yang gundah, mempunyai terapi rekreatif dan menumbuhkan jiwa patriotisme. Sedangkan pengertian rock itu sendiri adalah musik pop yg dimainkan dengan peralatan amplielektronik dan dicirikan dengan nada berat terus-menerus. Musik Rock adalah genre musik populer yang mulai diketahui secara umum pada pertengahan tahun 50an. Akarnya berasal dari rhythm and blues, musik country dari tahun 40 dan 50-an serta berbagai pengaruh lainnya. Selanjutnya, musik rock juga mengambil gaya dari berbagai musik lainnya, termasuk musik rakyat (folk music), jazz dan musik klasik.
Tinjauan Khusus (Data Survei) Observasi Lapangan “Museum Layang-Layang Indonesia” Ibu Endang Widjanarko Adalah seorang pakar kecantikan dan dekorasi yang jatuh cinta dengan layang-layang ketika memasuki usia 40-an. Pada tahun 1970-an ia membeli sebuah layang-layang dari Amerika Serikat, tetapi ini bukan alasan yang membuat beliau jatuh hati dengan permainan tersebut melainkan karena menurutnya layang-layang itu indah sebagai dekorasi rumah. Karena hobi layang-layang Ibu Endang yang semakin berkembang, akhirnya pada tahun 1988 dibentuklah Merindo Kites & Gallery, sebagai wadah para pelayang, yang sering mengadakan festival layang-layang baik nasional maupun internasional. Festival layang-layang internasional yang diselenggarakan pertama kali oleh Merindo Kites & Gallery adalah pada tahun 1993 di Bumi Serpong Damai. Walaupun telah mendirikan wadah bagi para pelayang Ibu Endang masih merasa perlu untuk memberikan sumbangsihnya kepada bangsa, ia ingin agar layang-layang tidak hilang dari kebudayaan Indonesia. Oleh karena itu beliau membeli tanah di belakang rumahnya dan mengubah rumah tinggalnya menjadi Museum Layang Layang Indonesia yang diresmikan pada tanggal 21 Maret 2003. Untuk bangunan Museum Layang-layang sendiri, bangunannya dibeli dari daerah Trowulan - Mojokerto - Jawa Timur, dan usianya kurang lebih sudah 189 tahun, ditandai dengan menemukan uang logam yang berlaku pada jaman/tahun 1823. Koin itu ditemukannya disalah satu tiang rumah, karena pada jaman dahulu apabila ingin membangun sebuah rumah, maka harus ditandai dengan salah satu benda yang berharga pada saat itu dengan cara ditanam di tanah. Hingga kini koleksi museum telah mencapai angka 500 buah layang-layang, terdiri dari 300 layang-layang dalam negeri dan 200 layang-layang mancanegara. Fasilitas yang tersedia pada museum ini antara lain adalah : • Pendopo Putih Bangunan ini merupakan bangunan pertama yang akan dimasuki pengunjung saat memasuki Museum Layang-layang Indonesia. Bangunan ini mempunyai ruang audio visual yang digunakan untuk memutarkan video perkenalan tentang layang-layang, mulai dari sejarah, fungsi, jenis hingga beberapa festival yang sudah pernah diadakan baik di dalam maupun di luar negeri. • Pendopo Museum Bangunan Joglo yang diperuntukan sebagai ruang galeri ini merupakan bangunan utama museum layang-layang Indonesia yang digunakan untuk memamerkan hasil koleksi yang ada. Bangunan ini berupa Joglo yang terbuka yang juga bisa digunakan untuk melakukan workshop membuat layang-layang. Di bagian atap dan dinding dalam Joglo digantung berbagai macam kreasi
layang-layang baik dua dimensi maupun tiga dimesi. Selain layang-layang kreasi Indonesia terdapat juga layang-layang mancanegara. • Work shop Bangunan terbuka ini merupakan tempat workshop bagi pengunjung yang ingin belajar membuat keramik. Museum ini menyediakan banyak meja dan kursi sehingga pengunjung tidak perlu merasa takut kehabisan tempat dan juga mereka memajang karya-karya keramik yang pernah dibuat. Pengunjung akan diberi bahan untuk membuat keramik berupa keranjang dan akan dibimbing dalam pembuatannya hingga tahap pembakaran. Hasil dapat diambil sekitar seminggu kemudian dan dapat dibawa pulang. Selain itu di bagian belakang terdapat oven untuk membakar keramik yang telah dibentuk.
Studi Literatur “The Rock and Roll Hall of Fame and Museum” Pada tahun 1983 di kota New York, Amerika Serikat, ada sekelompok kecil orang yang merupakan profesional di dalam industri musik yang memprakarsai terbentuknya sebuah organisasi non-profit, dimana organisasi tersebut bertujuan untuk mengenali orang-orang yang memiliki kontribusi terhadap musik rock yang mereka anggap sebagai musik paling populer sepanjang masa. Diawali oleh Ahmed Erteggun, yang merupakan pendiri sekaligus chairman dari Atlantic Records, yang mengajak beberapa orang temannya yang ia anggap memiliki passion terhadap dunia musik untuk membentuk kelompok kecil tersebut. The Rock and Roll Hall of Fame and Museum merupakan sebuah program yang dibentuk dan dijalankan oleh The Rock and Roll Hall of Fame Foundation untuk memberikan penghargaan serta apresiasi terhadap jasa seorang atau sekelompok musisi yang memberikan pengaruh besar di dalam dunia musik, khususnya musik rock. The Rock and Roll Hall of Fame Museum berisikan artefak seperti informasi cerita sejarah, patung, memorabilia, foto otentik, alat otentik, dan benda peninggalan lainnya tentang musisi yang dinobatkan sebagai inductees. Pihak yayasan akhirnya menetapkan kota Cleveland sebagai permanent home dari The Rock and Roll Hall of Fame Museum pada Mei 1986. Fasilitas yang terdapat pada The Rock and Roll Hall of Fame and Museum antara lain adalah24 : • Hall of Fame Hall of Fame merupakan inti utama dari konsep museum ini. The Rock and Roll Hall of Fame Foundation setiap tahunnya memilih kandidat inductees kemudian mereka melakukan polling yang diikuti oleh para member maupun orang-orang di dalam industri Rock and Roll untuk memilih. Inductees yang terpilih merupakan individu yang dinilai pantas untuk masuk ke dalam Hall of Fame dan hal tersebut dilakukan sebagai sarana untuk memberikan penghargaan kepada musisi maupun individu yang dianggap berjasa di dalam industri Rock and Roll. Hall of Fame terletak pada Level 3 yang merupakan main attraction pada museum ini. Hall of Fame tersebut merupakan sebuah produksi multimedia yang merupakan hasil kombinasi dari film, suara (lagu), klip wawancara, animasi, maupun foto yang dipamerkan secara terus menerus untuk memberi informasi mengenai cerita perjalanan dari inductees tersebut. Pada area ini juga diperlihatkan cuplikan upacara kehormatan ketika memberikan penghargaan terhadap inductees yang terpilih pada tahun ini. •
24
Seven Floors of Exhibition Space Exhibition space yang terdapat pada museum ini merupakan ruang pamer yang bersifat temporary, dan juga dapat digunakan untuk pameran musik bagi orang yang menyewanya. Exhibition space terdapat pada setiap lantai dari museum ini. Exhibition space pada museum ini
http://rockhall.com/
memiliki luas sekitar 150.000 sq ft, dimana diperkirakan apabila pengunjung menjelajahi seluruh exhibition space dapat memakan waktu sekitar 5 jam. •
Permanent Exhibits & Gallery Permanent Exhibits & Gallery merupakan ruang pamer yang berisikan artefak-artefak peninggalan musisi-musisi, dimana pameran ini bersifat permanen.
•
Interactive Listening Exhibits Interactive Listening Exhibits merupakan sebuah alat yang menggunakan software komputer yang berfungsi memberikan edukasi bagi pengunjung dalam bentuk audiovisual mengenai sejarah Rock and Roll maupun cerita perjalanan salah satu inductees. Pengunjuk dapat berpartisipasi dengan memilih sub kategori yang disediakan di dalam alat ini, kemudian ketika pengunjung memilih maka alat akan mengeluarkan materi audiovisual yang menjelaskan mengenai sub kategori yang dipilih.
•
Teater Teater merupakan salah satu fasilitas pada museum ini yang menampilkan film-film mengenai sejarah Rock and Roll. Pada museum ini terdapat 4 teater utama yang dapat disaksikan oleh pengunjung dimana kesemua theatre tersebut menggunakan 3 layar raksasa untuk setiap theatre-nya, sehingga pengunjung tidak akan terhalang untuk menyaksikan film yang sedang diputar.
•
Museum Store Museum Store adalah sebuah merchandise shop yang terdapat pada Level 1 gedung museum ini. barang-barang yang ditawarkan pada merchandise shop ini merupakan apparel resmi dari museum ini, termasuk cinderamata seperti gantungan kunci, lighter, dan sebagainya. Selain itu, Museum Store juga menjual beberapa CD, Buku, dan Apparel pilihan dari inductees yang terdapat pada museum ini.
Museum Rock Indonesia Museum Rock Indonesia didirikan bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai sejarah musik rock yang terjadi di Indonesia. Selain itu, Museum Rock Indonesia diharapkan bisa menjadi wadah apresiasi pecinta seni untuk bisa menyalurkan minat dan bakat mereka untuk terus berkarya dalam membangkitkan seni Indonesia. Museum Rock Indonesia memiliki struktur organisasi sebagai berikut : 1.
2.
3.
Direktur Direktur pada Museum Rock Indonesia ini bertugas untuk memimpin organisasi secara keseluruhan, dimana tiap unit-unit dibawahnya wajib melaporkan segala sesuatu yang berhubungan dengan unitnya, sehingga direktur berperan sebagai pengambil keputusan didalam kebijakan umum maupun khusus yang terkait dengan organisasi museum tersebut. Operation Manager Operation Manager (Manajer Operasional) pada Museum Rock Indonesia ini bertugas untuk melakukan pengelolaan dan pengawasan terhadap hal-hal yang terkait dengan operasional museum. Seluruh unit dibawah Operation Manager wajib melaporkan segala sesuatu yang terkait dengan operasional museum, sehingga Operation Manager selanjutnya melaporkan hal tersebut kepada Direktur untuk melakukan decision making. HRD Bagian HRD (Human Resource Department) bertugas untuk melakukan pengelolaan karyawan terkait penggajian, melakukan pengawasan kinerja dan kesejahteraan karyawan, serta menseleksi calon karyawan baru bagi museum (recruitment) .
4.
Public Relation Public Relation pada museum ini bertanggung jawab penuh sebagai penghubung pihak eksternal organisasi (publik, pemerintah, media, dan organisasi lain) dengan pihak internal organisasi. Public Relation berperan sebagai perancang strategi pesan komunikasi untuk membangun atau mempertahankan citra organisasi. Public Relation juga memiliki peran sebagai juru bicara organisasi terhadap pihak eksternal. 5. Finance Divisi Finance bertanggung jawab penuh untuk pengelolaan keuangan organisasi yang antara lain adalah pengelolaan biaya operasional, pengaturan arus kas (cash flow), serta perencanaan keuangan organisasi jangka pendek maupun jangka panjang. 6. Marketing Divisi Marketing bertanggung jawab penuh mengenai pemasaran terhadap museum ini. Marketing berperan dalam perencanaan kebijakan strategi pemasaran seperti sales promotion, advertising, publication, direct marketing, events & experiences, serta memelihara corporate image yang selanjutnya dimaksudkan pada sponsorship oleh pihak eksternal organisasi. 7. Kurator Kurator merupakan bagian yang berperan penting di dalam kelangsungan (sustainability) sebuah museum. Kurator memiliki tanggung jawab penuh untuk memelihara serta mengawasi hal-hal yang terkait dengan benda koleksi yang dipamerkan pada museum ini. Direktur MO
HRD
Gallery
Finance
Pub.Relation
Concert Hall
Marketing
Movie Theatre
Kurator
Interactive Listening
Gambar 1 Struktur Organisasi Museum Rock Indonesia
Adapun kebutuhan ruang yang dibutuhkan pada Museum Rock Indonesia adalah sebagai berikut : 1.
Locket Untuk bisa memasuki dan mempergunakan fasilitas yang ada dalam Museum Rock Indonesia, pengunjung harus membeli tiket terlebih dahulu. 2. Gallery 1 Galeri satu akan dijadikan pameran yang bersifat International. Dalam galeri ini, akan dipamerkan sejarah perkembangan musik rock dunia sekaligus contoh musisi yang mempunyai pengaruh besar dalam musik rock. 3. Gallery 2 Galeri dua adalah ruang pameran utama dalam Museum Rock Indonesia, berisikan mengenai sejarah perkembangan musik rock di Indonesia beserta musisi-musisinya. 4. Interactive Listening Dalam ruangan ini akan disediakan fasilitas recording beserta headset-nya yang bisa digunakan pengunjung untuk mendengarkan langsung lagu-lagu rock lokal dan internasional.
5.
Library Akan berisikan buku-buku mengenai semua hal yang berhubungan dengan musik rock, dari sejarah hingga biografi musisi rock dunia. Selain itu penyimpanan arsip bukan hanya dalam bentuk media cetak tetapi juga dalam format soft copy yang dapat diakses menggunakan komputer. 6. Audio Di ruangan ini, pengunjung bisa menonton secara langsung pemutaran film yang berhubungan dengan musik rock. 7. Concert Hall Ruangan ini digunakan sebagai tempat pertunjukan musik yang diselenggarakan pihak museum pada hari tertentu. Selain itu ruangan ini juga bisa disewakan untuk umum, bisa digunakan sebagai tempat gathering dan acara lain yang berhubungan dengan seni. 8. Merchandise Shop Merchandise shop menjual barang-barang atribut band rock lokal dan internasional. 9. Restaurant Interior ruangan ini tetap akan menghadirkan suasana rock, agar memiliki benang merah dengan ruangan yang tersedia dalam museum. 10. Office Digunakan sebagai ruang pengelolan dan karyawan yang bekerja dalam Museum Rock Indonesia. 11. Meeting Room Digunakan pengelola dan karyawan untuk melakukan rapat. Proyek museum yang akan dibuat ini, dikategorikan kedalam Entertainment Museum. Yang dimaksudkan dengan Entertainment Museum dalam proyek ini adalah sebuah museum yang memberikan ilmu pembelajaran dengan cara yang menarik, inovatif, kreatif dan interaktif sehingga membuat pengunjung bisa merasakan dan mempelajarinya secara langsung isi dari sebuah museum. Cara seperti ini dilakukan untuk menghilangkan image museum yang kaku dan membosankan menjadi sebuah image museum yang baru menarik sekaligus menghibur. Untuk menunjang hal tersebut, konsep yang akan dibuat untuk proyek ini juga harus mendukung sehingga selalu ada “benang merah” atau hubungan yang sesuai dilihat dalam sisi manapun dalam museum ini. Musik rock sendiri merupakan aliran musik yang sudah ada sejak lama sekitar tahun 1950-an, dan hingga sekarang kiprahnya kian berkibar tidak pernah termakan waktu. Melihat perjalanan musik rock di dunia ini, menginsprirasi untuk mengambil sebuah konsep desain dengan judul Mystical Journey. Mystical atau dalam bahasa Indonesia berarti mistis, memiliki arti ia tertarik untuk mempelajari hal-hal yang bersifat misteri30, sedangkan Journey berarti perjalanan. Mystical yang akan dihadirkan dalam Museum Rock Indonesia mengambil dari salah satu jenis musik rock yang ada yaitu Psychedelic. Pencahayaan pada ruangan di Museum Rock Indonesia akan dibuat redup untuk menambah kesan mystical. Psychedelic sendiri identik dengan warna-warna cerah yang saling dipadukan dengan pattern-pattern yang bersifat non-simetris. Psychedelic juga identik dengan trip under the influence yang berarti perjalanan bersifat spiritual bagi seseorang yang menggunakan drugs atau bahan lainnya yang dapat membawa imajinasi dan halusinasi terhadap sebuah scene didalam pikiran orang tersebut. Style atau gaya yang dipilih untuk menunjang konsep desain yang telah ada adalah Industrial Psychedelic Design. Psychedelic merupakan salah satu cabang musik rock yang ada di tahun 60-an. Pengertian dari psycedelic sendiri adalah ketenangan jiwa yang terpengaruh rasa birahi dan seni cinta perasaan serupa itu akibat obat bius. Nama psycedelic memang berkaitan erat dengan psycedelic drugs yang di bawa budaya hippies pada tahun 60-an yang berkembang di San Fransisco, kemudian mempengaruhi musisi-musisi rock pada masa itu. Gaya-gaya tipografi pada Psychedelic terpengaruh oleh Art Nouveau, tetapi terdapat pemadatan, bentuknya curvilinear dan berupa handwriting. Pada pewarnaan terpengaruh gaya Pop Art dengan warna-warnanya yang mencolok dan ramai. Kekhasan seni psychedelic seperti penggunaan repetis warna-warna cerah, kombinasi objek-objek tanpa relevansi, tarikan-tarikan garis atau penggunaan objek-
30
http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php
objek geometris secara berulang, menjadi semacam panduan untuk mengkategorikan sebuah karya yang patut diberi label psychedelic. Desain industri (bahasa Inggris: Industrial design) adalah seni terapan di mana estetika dan usability (kemudahan dalam menggunakan suatu barang) suatu barang disempurnakan. Desain industri menghasilkan kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau komposisi garis atau warna atau garis dan warna atau gabungannya, yang berbentuk 3 atau 2 dimensi, yang memberi kesan estetis, dapat dipakai untuk menghasilkan produk, barang, komoditas industri atau kerajinan tangan. Gaya industrial biasanya menggunakan warna-warna monokromatik dan terkesan maskulin. Material yang digunakan biasa juga memakai bahan-bahan yang didaur ulang atau bahan-bahan industri seperti kaca, besi dan alumunium yang diolah sedemikian rupa sehingga bisa dijadikan elemen interior yang menarik.
SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil studi dan analisa proses perancangan Museum Rock Indonesia dengan konsep Mystical Journey yang bergaya Industrial Psychedelic, dapat disimpulkan bahwa desain interior Museum Rock Indonesia dengan konsep Mystical Journey menerapkan bentuk-bentuk organik yang dikombinasikan dengan bentuk-bentuk simetris yang didapatkan dari gaya Psychedelic. Konsep yang diambil dari gaya Industrial adalah mengenai usability, hal ini diterapkan dalam pembuatan desain furniture yang memudahkan pengunjung untuk menggunakannya, serta memudahkan staff dalam perawatannya. Konsep keterbukaan pada Resto and Bar terinspirasi dari budaya masyarakat betawi yang senang berkumpul pada teras depan rumah. Fasilitas yang ditawarkan pada Museum Rock Indonesia berbeda dengan museum pada umumnya di Indonesia. Berbagai inovasi fasilitas yang baru dan berbeda menjadi daya tarik dari Museum Rock Indonesia. Penerapan kombinasi warna-warna yang diadaptasi dari salah satu poster psychedelic, membuat ruangan terlihat lebih menarik dan atraktif. Layout furniture pada seluruh ruangan mengkombinasikan garis organik dan simetris sehingga akhirnya menciptakan sebuah ruangan yang modern dan atraktif sesuai dengan nilai yang ada pada musik rock. Saran dari penulis adalah pentingnya membuat sebuah museum yang baik dan menarik, yang memperhatikan seluruh kebutuhan pengunjungnya sehingga pada akhirnya pengunjung yang datang dapat menyerap dengan jelas ilmu dan merasakan hiburan pada museum itu sendiri, serta hal-hal penting lainnya yang diberikan oleh Museum Rock Indonesia. Selain itu juga masyarakat dihimbau untuk lebih meningkatkan kesadaran dirinya bahwa mengunjungi museum merupakan hal yang mengasikan sekaligus menambah ilmu pengetahuan.
REFERENSI [1]
Sutaarga, M.Amir. Pedoman Penyelenggaraan dan Pengelolaan Museum. Jakarta: Proyek Pembinaan Museum, Direktorat Jenderal Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1989.
[2]
Akbar, Ali. Museum di Indonesia : Kendala dan Harapan. Jakarta: Papas Sinar Sinanti, 2010.
[3]
http://www.nationalmuseum.sg/
[4]
http://rockhall.com/
[5]
http://salihara.org/
[6]
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24066/4/Chapter%20II.pdf
[7] http://hayunirasasadara.multiply.com/journal/item/18/Pengertian_Museum_dan_Museologi?&show_ interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem [8]
http://etd.eprints.ums.ac.id/6643/1/D300040009.pdf
[9]
http://belajaritutiadaakhir.blogspot.com/2011/08/pengguna-dan-kegiatan-dalam-museum.html
[10]
http://www.scribd.com/doc/70531625/11/II-3-5-Bentuk-Bentuk-Konser
[11]
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/453/jbptunikompp-gdl-nurulnurha-22643-4-babiip-s.pdf
[12]
http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Betawi
[13]
http://travel.kompas.com/read/2009/06/26/09374630/Batik.Betawi.Merantau.di.Kampung.Sendiri
RIWAYAT PENULIS Rabita Radia Desanti lahir di kota Jakarta pada 21 Desember 1989. Anak ke 3 dari 4 bersaudara, dan merupakan anak perempuan satu-satunya. Lahir dikeluarga yang kental dengan agam Islam sehingga sedari Taman Kanak-kanak hingga SMA, penulis bersekolah dan menamatkan sekolahnya di Al-azhar, Jakarta. Kemudian penulis menamatkan pendidikan S1 di Binus University dalam bidang Desain Interior pada tahun 2012. Penulis aktif pada organisasi HIMDI BINUS (Himpunan Mahasiswa Desain Interior, Bina Nusantara University) sebagai ketua umum pada periode 2010-2011.