Jurnal HISTORIA Volume 4, Nomor 1, Tahun 2016, ISSN 2337-4713 (e-ISSN 2442-8728)
MUSEUM LAMPUNG SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN SEJARAH
Umi Hartati Program Studi Pendidikan Sejarah, FKIP Universitas Muhammadiyah Metro email:
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran sejarah dengan memanfaatkan Museum Lampung sebagai alternatif media pembelajaran sejarah di dalam kelas. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumen. Setelah data terkumpul, data akan divalidasi dengan cara trianggulasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah model interaktif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebelum pelaksanaan pembelajaran dimulai guru terlebih dahulu menentukan SK & KD, merancang metode, membuat RPP, menyiapkan media dan membuat pertanyaan. Pelaksanaan pembelajaran terdiri dari tiga tahapan yaitu, kegiatan awal, kegiatan inti (eksplorasi, elaborasi, konfirmasi), dan kegiatan akhir. Kata kunci : Museum Lampung, Pembelajaran Sejarah, SMA Negeri 1 Seputih Agung. Abstract This study aims to investigate the implementation of the teaching pf history by utilizing the Museum Lampung as an alternative medium of learning history in the classroom. This type of research is qualitative descriptive. Data collection techniques used were interviews, observation, and documents, after the data will be validated by means of triangulation. Data analysis technique used is the alternative model. The results of this study indicate that prior to the implementation of the learning begins, teachers must first determine SK & KD, desidning methods, create lesson plans, preparing media, and make inquiries, learning implementation consists of three stages, namely initial activity, the core activities (exploration, elaboration, confirmation) and the final activity. Keywords: Museum Lampung, Teaching History, SMA Negeri 1 Seputih Agung.
PENDAHULUAN
itu
dan
Pendidikan sejarah merupakan media
2010:6).
pendidikan yang paling ampuh untuk
masa
Dalam
kini hal
(Hamid ini
Hasan, museum
memperkenalkan kepada peserta didik
mempunyai kaitan yang sangat erat
tentang bangsanya di masa lampau.
dengan
Melalui pelajaran sejarah peserta didik
mempunyai
dapat melakukan kajian mengenai apa
dunia pendidikan dengan menjalankan
dan bila, mengapa, bagaimana, serta
fungsinya sebagai lembaga pendidikan
akibat apa yang timbul dari jawaban
non formal. Museum menjadi sarana
masyarakat bangsa di masa lampau
belajar tanpa mengambil peran dari
tersebut
seorang
terhadap
tantangan
yang
dunia
pendidikan.
peranan
guru.
penting
Museum
Museum dalam
merupakan
mereka hadapi serta dampaknya bagi
lembaga non profit yang bersifat tetap
kehidupan pada masa sesudah peristiwa
untuk melayani masyarakat dan terbuka untuk 1
umum.
Museum
juga
dapat
Museum Lampung Sebagai Media Pembelajaran..., Umi Hartati, 1-10
meningkatkan kesadaran para pelajar
Selain itu juga, museum dapat
terhadap peristiwa masa lalu. Selain itu
digunakan sebagai media pembelajaran
juga,
dengan menyesuaikan materi pelajaran.
museum
kontribusi
dapat
untuk
memberikan
pendidikan
sekolah
Penggunaan
museum
sebagai
media
dalam banyak hal, yang paling penting
pembelajaran
komunikasi visual melalui benda-benda
kompleksitas
dan
seperti
sebagai penjelasan suatu peristiwa. Hal
Sejarah, Geografi, Seni, Fisika, Kimia,
ini memberikan kemudahan bagi peserta
Astronomi, Kesehatan dan Kebersihan,
didik dalam memahami benda yang
Ilmu Pengetahuan Alam dan Matematika
dipamerkan. Kemudahan yang diperoleh
bahkan bisa menjadi hidup lebih jelas
peserta didik adalah, karena di dalam
dan efektif melalui pameran di museum
museum
yang ada di museum (Singh Prabhas
media
Kumar, tanpa tahun:74).
Media tersebut berupa model, realita,
bahan
mata
pelajaran
disebabkan media
telah yang
karena
yang
tersedia
disediakan
memberikan
berbagai informasi.
Salah satu museum yang dapat
tabel, poster atau sistem multimedia
dijadikan sebagai bahan referensi yaitu
elektronik seperti audio visual (Tsabit
Museum
Azinar Ahmad, 2010:113).
Lampung.
Dimana
Museum
Lampung memiliki peran sebagai sumber pengetahuan
masyarakat
Dalam
pelaksanaan
terutama
pembelajaran di SMA N 1 Seputih Agung,
pelajar yang ingin lebih mengetahui
guru sejarah menggunakan benda-benda
tentang
koleksi Museum Lampung sebagai contoh
sejarah
konteks
Lampung.
pembelajaran
Dalam terhadap
yang
konkrit
dalam
pembelajaran
pendidikan formal yang dilakukan di
sejarah di dalam kelas dengan cara
sekolah,
mengemas
Museum
Lampung
harus
benda-benda
menempatkan dirinya sebagai sumber
Lampung
pengetahuan
yang
pembelajaran elektronik audio visual
terwujudnya
yang akan ditayangkan dalam bentuk
kompetensi peserta didik. Secara umum,
slide demi slide yang dirangkai menjadi
Museum
sebuah
dapat
dan
pengalaman
mendukung Lampung
memiliki
koleksi
tersebut
Museum
film
dalam
interaktif
yang
media
akan
benda-benda peninggalan yang sangat
menampilkan contoh dari benda-benda
bermanfaat
koleksi Museum Lampung.
untuk
dijadikan
sebagai
media pembelajaran bagi peserta didik
Pembelajaran
sejarah
dengan
maupun guru yang ada di Provinsi
menjadikan Museum Lampung sebagai
Lampung mulai dari tingkat SD sampai
salah satu media pembelajaran tentunya
dengan SMA maupun Perguruan Tinggi.
akan
mampu
memberikan
kesan
tersendiri bagi para peserta didik. Hal 2
Jurnal HISTORIA Volume 4, Nomor 1, Tahun 2016, ISSN 2337-4713 (e-ISSN 2442-8728)
ini dikarenakan peserta didik tersebut
dibutuhkan.
tidak hanya terpaku pada buku, tetapi
observasi
mereka
juga
melihat
mengamati secara langsung interaksi
secara
langsung
kebudayaan
dalam pembelajaran antara guru dan
akan
mampu hasil
Selanjutnya yang
bertujuan
siswa
tanpa harus berkunjung ke Museum
sebagai media pembelajaran sejarah di
Lampung.
dalam kelas, dan yang terakhir melalui permasalahan
di
menggunakan
untuk
masyarakat Lampung pada masa lampau
Berdasarkan
yang
melakukan
museum
dokumen untuk sumber data berupa
atas, maka tujuan dari penelitian ini
kurikulum
akan
pelaksanaan
kopetensi dan kompetensi dasar, silabus
dikaji
tentang
untuk
mencari
standar
pembelajaran
sejarah
dengan
untuk melihat materi, indikator, tugas
memanfaatkan
Museum
Lampung
peserta didik, dan sumber belajar. RPP
sebagai alternatif media pembelajaran
untuk
melihat
materi
tujuan
sejarah di dalam kelas.
pembelajaran SMA Negeri 1 Seputih Agung, serta foto proses pembelajaran
METODE PENELITIAN Penelitian
ini
Negeri
Seputih
1
di dalam kelas dan foto benda-benda
dilaksanakan Agung
di
SMA
koleksi
Lampung
kualitatif
dengan
yang
dapat
dimanfaatkan sebagi sumber penelitian.
Tengah, dengan menggunakan metode penelitian
museum Setelah
analisis
akan
data
diperoleh,
dideskripsikan
dan
data
dianalisis,
deskriptif untuk memperoleh gambaran
kemudian akan divalidasi menggunakan
yang lebih jelas tentang keadaan yang
teknik trianggulasi. Trianggulasi yang
sedang
digunakan adalah trianggulasi sumber
berlangsung
dan
lebih
menekankan pada proses dan makna.
digunakan
untuk
Adapun strategi yang digunakan adalah
kebenaran,
trianggulasi
studi kasus tunggal.
dilakukan dengan cara mengumpulkan
Teknik
memperoleh metode
pengumpulan
data
data sejenis tetapi dengan menggunakan
wawancara
yang
teknik atau metode pengumpulan data
menggunakan
bertujuan untuk memperoleh informasi
yang
dalam
jenis
adalah hasil peneliti baik data maupun
wawancara yang akan digunakan adalah
kesimpulan mengenai bagian tertentu
wawancara tidak berstruktur dengan
atau
nara
validitasnya dari beberapa peneliti yang
penelitian
sumber
kualitatif,
kepala
sekolah,
guru
berbeda,
trianggulasi
keseluruhannya
lain,
Museum
menggunakan perspektif lebih dari satu
argumen
atau
untuk
mendukung
informasi
yang 3
trianggulasi
diuji
sejarah, peserta didik dan pengelola Lampung
dan
bisa
peneliti
teori dengan
Museum Lampung Sebagai Media Pembelajaran..., Umi Hartati, 1-10
dalam membahas permasalahan yang
berhubungan
dengan
pemanfaatan
dikaji (H.B. Sutopo, 2006:92-99).
media Museum Lampung, selanjutnya
kualitatif,
merancang metode yang tepat dan
teknik analisis data dilakukan dalam
sesuai dengan materi yang akan dibahas,
bentuk interaktif dengan tiga tahapan
membuat RPP, menyiapkan media yang
yaitu reduksi data, penyajian data, dan
berupa film interaktif, dan yang terakhir
penarikan simpulan atau verifikasi (Miles
membuat
M.B & Huberman A.M, 1992:20).
sejauh mana kemampuan peserta didik
Dalam
penelitian
pertanyaan
untuk
melihat
menerima penjelasan materi yang telah HASIL DAN PEMBAHASAN
disampaikan di dalam kelas selama
Dalam pelaksanaan
proses pembelajaran berlangsung.
dalam
kelas
Museum
pembelajaran di
dengan
Lampung
Perencanaan
memanfaatkan sebagai
membutuhkan
media
kerja
alternatif pembelajaran di SMA Negeri 1
pelaksanaannya
Seputih Agung kelas X, terlebih dahulu
bentuk
guru
membuat rancangan
sejarah
harus
perencanaan
ataupun
pembelajaran keras
sebagai
profesionalitas
dalam
salah
satu
guru.
Melalui
perencanaan
pembelajaran,
guru
mempunyai
kesempatan
untuk
mencurahkan
segenap
pembelajaran sangat penting dilakukan
kecerdasan,
dan
oleh seorang guru karena perencanaan
Hakikatnya ini adalah kesempatan untuk
tersebut akan menentukan apa yang
menjadi guru yang benar-benar bermutu
akan dilakukan oleh seorang guru untuk
(S. K. Kochhar, 2008:561).
pembelajaran.
Perencanaan
mengajar
peserta
Perencanaan
didiknya.
Sukses
tersebut
pembelajaran
pembelajaran
atau di
kemampuan, kecakapannya.
tidaknya
dalam
kelas
suatu akan
dapat disusun berdasarkan kebutuhan
ditentukan seberapa besar kemantapan
dalam
ataupun
jangka
ditentukan
waktu
oleh
perencanaan
yang
seorang
tersebut
guru
harus
telah
keberhasilan
melakukan
dapat
kelas.
pada
memainkan
yang
tentunya
guru
dalam membuat perencanaan sebelum
dan
dilaksanakan dengan mudah serta tepat sasaran
seorang
tetap
memandu
berpedoman pada kurikulum.
pembelajaran
Perencanaan peran guru
di
dalam
pembelajaran penting
untuk
dalam
melaksanakan
Guru sejarah kelas X di SMA
tugas sebagai pendidik dalam melayani
Negeri 1 Seputih Agung dalam membuat
kebutuhan belajar peserta didiknya.
perencanaan pembelajaran hal pertama
Perencanaan
yang dilakukannya adalah menentukan
dimaksudkan
SK
sebelum
&
KD
dengan
materi
yang 4
pembelajaran sebagai proses
langkah
juga awal
pembelajaran
Jurnal HISTORIA Volume 4, Nomor 1, Tahun 2016, ISSN 2337-4713 (e-ISSN 2442-8728)
berlangsung. manfaat
Terdapat
perencanaan
beberapa
contoh dari koleksi yang ada di Museum
pembelajaran
Lampung
dalam proses pembelajaran yaitu: a. Sebagai
petunjuk
arah
dalam
bentuk
media
interaktif.
kegiatan
Setelah
dalam mencapai tujuan. b. Sebagai pola dasar dalam mengatur
perencanaan
pembelajaran
selesai
dibuat,
langkah
selanjutnya
maka yaitu
tugas dan wewenang bagi setiap
mengimplementasikan
unsur yang terlibat dalam kegiatan.
pembelajaran tersebut dalam kegiatan
c. Sebagai pedoman kerja bagi setiap
rencana
pembelajaran.
Pelaksanaan
unsur, baik unsur guru maupun
pembelajaran merupakan tugas utama
unsur peserta didik.
bagi seorang guru, dimana pembelajaran
d. Sebagai alat ukur efektif tidaknya
dapat diartikan sebagai kegiatan untuk
suatu pekerjaan, sehingga setiap
memberikan
saat
pengajaran kepada peserta didiknya. Di
diketahui
ketepatan
dan
kelambatan kerja.
pengetahuan
ataupun
dalam pelaksanaan pembelajaran, guru
e. Untuk bahan penyusunan data agar
semakin
terjadi keseimbangan kerja.
dituntut
menciptakan
f. Untuk menghemat waktu, tenaga,
kondusif.
untuk
suasana
mampu
kelas
Suasana
kelas
yang harus
alat-alat dan biaya. (Abdul Majid,
demokratis, tidak tegang, tetapi harus
2011:22).
tetap tertib agar semua peserta didik
Perencanaan sejarah
dengan
pembelajaran
pemanfaatan
bisa
media
optimal
dalam
menyimak,
berbicara, dan mengekspresikan dirinya
Museum Lampung telah sesuai dengan
(Luk Luk Alfi Hidayah, 2010:220).
standar kompetensi “Memahami prinsip
Seperti
halnya
yang
telah
dasar ilmu sejarah” dan kompetensi
diungkapkan oleh Aman (2011:81-82),
dasar “Mendeskripsikan tradisi sejarah
pelaksanaan
dalam
merupakan
masyarakat
Indonesia
masa
proses kejadian
pembelajaran, atau
peristiwa
praaksara dan masa aksara”. Selain itu
interaksi antara pendidik dan peserta
juga, dalam perencanaan pembelajaran
didik
dirancang dengan menggunakan metode
perubahan pada peserta didik, dari
pembelajaran yang tepat. Sebenarnya,
belum mampu menjadi mampu, dari
metode pembelajaran yang tepat yaitu
yang belum terdidik menjadi terdidik,
karya
dari yang belum kompeten menjadi
wisata,
tetapi
karya
wisata
tersebut akan dilaksanakan oleh peserta
yang
diharapkan
menghasilkan
kompeten.
didik di kelas XI semester genap, maka
pelaksanaan
di kelas X ini hanya akan diberikan
pembelajaran
sejarah di SMA Negeri 1 Seputih Agung 5
Museum Lampung Sebagai Media Pembelajaran..., Umi Hartati, 1-10
dengan pemanfaatan media Museum
materi pelajaran di dalam kelas, karena
Lampung sudah baik dan mulai ada
dengan waktu yang sangat terbatas
kemajuan karena telah menggunakan
tidak mungkin peserta didik guru ajak
media pembelajaran berupa koleksi-
langsung ke Museum Lampung, dengan
koleksi Museum Lampung yang dapat
alasan jarak, waktu dan juga biaya.
memberikan informasi tentang sejarah.
Selain itu juga, dengan memberikan
Selain itu juga dengan memanfaatkan
contoh
Museum
media
Museum Lampung yang dikemas dalam
cukup
bentuk
Lampung
pembelajaran
sebagai
peserta
didik
koleksi-koleksi media
yang
interaktif
ada
di
membuat
antusias mengikuti pelajaran sampai
peserta didik lebih mengetahui dan
selesai, dikarenakan peserta didik dapat
menghargai
melihat secara langsung koleksi benda-
benda bersejarah yang telah diwariskan
benda yang ada di Museum Lampung
oleh nenek moyang kita yang berasal
yang sesuai dengan materi yang sedang
dari Lampung itu sendiri, karena selama
dibahas di kelas dengan menggunakan
ini
media interaktif.
pengetahuan
dan
penghargaan
tentang
Hal ini sesuai dengan KD yang
budaya ataupun benda-
peserta
didik
kurang
dalam
wawasan
serta
benda-benda
sedang diajarkan yaitu “Mendeskripsikan
bersejarah, dan juga dapat dijadikan
Tradisi
sebagai contoh sejarah lokal yang ada di
Sejarah
Dalam
Masyarakat
Indonesia Masa Praaksara Dan Masa Aksara”.
KD
tersebut
apabila
media
sangat
Museum
daerah Lampung.
cocok
Pada
tahap
pelaksanaan
Lampung
pembelajaran di kelas yang dilakukan
dijadikan sebagai pembelajaran sejarah,
oleh guru terdiri dari tiga kegiatan yaitu
karena dalam koleksi Museum Lampung
(1) Kegiatan Awal. Kegiatan awal ini
menampilkan tradisi sejarah masyarakat
merupakan
kegiatan
Indonesia sebelum mengenal tulisan dan
untuk
menciptakan
jejak-jejak sejarah Indonesia, sesuai
pembelajaran
dengan materi yang sedang dibahas di
mempersiapkan siswa dalam mengikuti
dalam kelas.
kegiatan
pembelajaran
Kegiatan
awal
Pemanfaatan Museum Lampung sebagai
alternatif
media
yang
yang
ini
bertujuan suasana
efektif
dan
selanjutnya.
meliputi
salam,
dalam
presensi, apersepsi, dan selanjutnya
pelaksanaan pembelajaran sejarah di
menyampaikan SK, KD, indikator serta
SMA Negeri 1 Seputih Agung oleh guru
tujuan pembelajaran. (2) Kegiatan Inti.
dikemas sedemikian rupa dalam bentuk
Kegiatan inti dalam pembelajaran ini
media interaktif dengan tujuan dapat
menggunakan media yang berupa film
mempermudah guru dalam menjelaskan
interaktif 6
untuk
membantu
guru
Jurnal HISTORIA Volume 4, Nomor 1, Tahun 2016, ISSN 2337-4713 (e-ISSN 2442-8728)
menjelaskan didik
materi
dengan
kepada
peserta
dan menginformasikan tentang topik
menampilkan
contoh-
atau
contoh benda koleksi yang ada di
bahasan
menanamkan
pertemuan
selanjutnya.
Museum Lampung. Dari kegiatan inti ini, guru
pada
Dalam pelaksanaan pembelajaran
kepada
peserta
dengan pemanfaatan Museum Lampung
menghargai
budaya
sebagai alternatif media pembelajaran
ataupun benda-benda bersejarah yang
sejarah guru menggunakan media yang
berasal
berupa film interaktif yang dikemas
didiknya
rasa dari
Lampung,
dan
juga
menambah wawasan serta penghargaan
sedemikian
terhadap
bersejarah.
peserta didiknya lebih aktif dan inovatif
Dalam pembelajaran sejarah, meliputi
dalam mengikuti pelajaran di dalam
tahap
dan
kelas. Gambar dari benda-benda koleksi
konfirmasi dan dalam pembelajaran ini
Museum Lampung guru kemas dalam
menggunakan
slide demi slide yang dikombinasikan
tanya
benda-benda eksplorasi,
elaborasi
metode
jawab.
ceramah
Sebaiknya
dan dalam
dengan
rupa
sehingga
sedikit
membuat
materi
sebagai
pembelajaran sejarah metode ceramah
penjelasannya. Dalam kegiatan belajar
tidak lagi digunakan oleh guru pada saat
peserta didik terlihat sangat antusias
pembelajaran
mengikuti pelajaran sampai selesai dan
dalam
berlangsung,
pelaksanaan
karena
pembelajaran
banyak
pertanyaan
yang
mereka
dengan memanfaatkan media museum
tanyakan mengenai materi yang sedang
dalam
dibahas.
bentuk
film
interaktif
ini
memberikan ruang yang lebih banyak kepada
peserta
mengungkapkan berpikir
didik
untuk
dapat
alternatif media belajar, pendidik dan
pendapatnya
atau
peserta didik dapat menjalin komunikasi
kritis
pembelajaran
Dengan penggunaan film sebagai
dalam
dengan
proses
dan
interaksinya
lebih
hidup
dan
menggunakan
bersifat dialogis. Sebab sebagai media,
media interaktif tersebut, seharusnya
film adalah alat yang dapat membantu
guru hanya berperan sebagai fasilitator
proses
saja. (3) Kegiatan Akhir. Kegiatan akhir
memperjelas
merupakan
disampaikan
kegiatan
penutup
dalam
pembelajaran makna
yang
berfungsi
pesan
sehingga
yang tujuan
proses pembelajaran di kelas yang lebih
pembelajaran dapat tercapai dengan
berorientasi dilakukan oleh guru untuk
lebih baik, dan lebih sempurna (Teguh
melakukan penilaian terhadap kegiatan
Trianto, 2013:xi).
pembelajaran.
Kegiatan
tersebut
Dalam pelaksanaan pembelajaran
meliputi
refleksi,
melakukan
tidaklah berdiri sendiri, tetapi terkait
penilaian terhadap hasil belajar siswa,
dengan komponen materi dan waktu.
tahap
7
Museum Lampung Sebagai Media Pembelajaran..., Umi Hartati, 1-10
Seorang guru memiliki peranan penting
pembelajaran
dalam
pembelajaran di dalam kelas.
pelaksanaan
pembelajaran.
Diantara peranan guru tersebut adalah
Penggunaan
sebagai berikut: a. Membuat secara
sebelum
melaksanakan
Museum
Lampung
sebagai alternatif media pembelajaran desain
tertulis,
pembelajaran lengkap
sejarah
dan
dapat
bermanfaat
untuk
membangun kesadaran siswa tentang
menyeluruh.
pentingnya waktu dan tempat yang
b. Meningkatkan diri untuk menjadi
merupakan sebuah proses dari masa
seorang guru yang berkepribadian
lampau, masa kini, dan masa yang akan
utuh.
datang, melatih daya kritis siswa untuk
c. Bertindak
sebagai
guru
yang
memahami fakta sejarah secara benar
mendidik.
dengan didasarkan pada pendekatan
d. Meningkatkan
profesionalitas
ilmiah
keguruan.
dan
metodologi
menumbuhkan
e. Melakukan
pembelajaran
dengan
berbagai
pembelajaran
yang
keilmuan,
apresiasi
dan
sesuai
penghargaan
peserta
didik
model
peninggalan
sejarah
sebagai
disesuaikan
terhadap bukti
peradaban Indonesia di masa lampau.
dengan kondisi peserta didik, bahan ajar, dan kondisi sekolah setempat.
PENUTUP
Penyesuaian
Simpulan
tersebut
dilakukan
untuk peningkatan mutu belajar.
Berdasarkan hasil penelitian terungkap
f. Dalam berhadapan dengan siswa,
bahwa sebelum melaksanakan proses
guru
berperan
sebagai
fasilitas
pembelajaran
sejarah
dengan
belajar, pembimbing belajar, dan
menggunakan media Museum Lampung
pemberi balikan belajar. Dengan
di dalam kelas guru terlebih dahulu
adanya peran-peran tersebut, maka
harus
sebagai pembelajar guru adalah
perencanaan
pembelajar
Perencanaan
sepanjang
hayat
menyiapkan
atau
membuat
pembelajaran. pembelajaran
sangat
(Dimyati & Mudjiono, 2009:37 dalam
penting dilakukan oleh seorang guru
Winkel, 19991; Monks, Knoers, Siti
karena
Rahayu,
menentukan apa yang akan dilakukan
1989;
Biggs
&
Telfer,
1987).
oleh
Sesuai dengan pernyataan di atas
perencanaan
seorang
guru
tersebut untuk
mengajar
peserta didiknya.
telah diterapkan oleh guru sejarah kelas
Setelah
perencanaan
X di SMA Negeri 1 Seputih Agung dengan
pembelajaran
selesai
melakukan
langkah
selanjutnya
berbagai
akan
perencanaan 8
dibuat,
maka yaitu
Jurnal HISTORIA Volume 4, Nomor 1, Tahun 2016, ISSN 2337-4713 (e-ISSN 2442-8728)
mengimplementasikan
rencana
mengenai
pembelajaran tersebut dalam kegiatan pembelajaran
dengan
pemanfaatan
Museum
sebagai media dan sumber belajar.
menggunakan
koleksi-koleksi yang ada di Museum
DAFTAR PUSTAKA
Lampung yang di kemas dalam bentuk
Aman. 2011. Model Evaluasi Pembelajaran Sejarah. Yogyakarta: Ombak. Abdul Majid. 2011. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Dimyati & Mudjiono. 2009. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Hamid Hasan. 2010. Pendidikan Sejarah: Kemana dan Bagaimana. Jurnal Pendidikan Sejarah. H.B. Sutopo. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Surakarta: UNS. Luk Luk Alfi Hidayah. 2010. Upaya Guru Dalam Mengatasi Hambatan Pembelajaran Sejarah Pada KTSP Di SMP Negeri 39 Semarang. Jurnal Paramita. Volume 20 No.2. Miles M.B & Huberman A.M. 1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UI Press. S. K. Kochhar. 2008. Teaching Of History. Pembelajaran Sejarah. Jakarta: Grasindo. Singh Prabhas Kumar. Tanpa Tahun. Museum And Education. Journal OHRJ. Volume XIVII. No. 1. Tsabit Azinar Ahmad. 2010. Strategi Pemanfaatan Museum Sebagai Media Pembelajaran Pada Materi Zaman Prasejarah. Jurnal Paramita. Volume 20 No. 1. Teguh Trianton. 2013. Film Sebagai Media Belajar. Yogyakarta: Graha Ilmu.
film
interaktif
sebagai
media
pembelajaran sejarah di dalam kelas. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan
di
atas,
maka
dapat
diberikan saran antara lain:
Adanya media pembelajaran sejarah dalam bentuk media interaktif ini dapat
membantu
peserta
didik
dalam memahami palajaran sejarah di dalam kelas. Peserta didik juga lebih
paham
Museum
akan
fungsi
Lampung
itu
dari
sendiri
ternyata tidak hanya sekedar sarana rekreasi saja, tetapi juga dapat dimanfaatkan
sebagai
media
pembelajaran sejarah.
Dalam pelaksanaan pembelajaran sejarah media
dengan Museum
memanfaatkan Lampung
harus
dapat memanfaatkan media secara optimal agar pembelajaran sejarah dapat bermutu dan berkualitas.
Dengan
adanya
penelitian
ini,
diharapkan muncul penelitian lebih lanjut
lagi
yang
memanfaatkan mengembangkan
dapat atau
penelitian
yang
telah diselesaikan, salah satunya
9
Museum Lampung Sebagai Media Pembelajaran..., Umi Hartati, 1-10
10