20
LAMPIRAN
20
21
Lampiran 1.Diagram alir penelitian. Tahap Pembuatan Larutan Mulai
Memanaskan 300 mL aquades dengan hot plate hingga mencapai suhu 60 ̊C
Sampel dimasukkan dalam aquades bersuhu 60 ̊C, kemudian diaduk dengan kecepatan putar 350 rpm selama 3 menit
Penyaringan dengan saringan teh dan kertas saring
Larutan teh hijau
Tahap karakterisasi fisik dan kadar tanin
Larutan teh hijau
Uji karakterisasi fisik dan kadar tanin
Penyimpanan larutan teh hijau
21
22
Lanjutan Lampiran 1. Diagram alir penelitian.
Mulai
Penyimpanan larutan teh hijau
Sampel 1
Suhu 26 ̊C
Sampel 2
Suhu 10 ̊C
Suhu 26 ̊C
Sampel 3
Suhu 10 ̊C
Suhu 26 ̊C
Suhu 10 ̊C
Uji karakterisasi dan kadar tanin pada hari ke-0, hari ke-1, hari ke-3, hari ke-5, dan hari ke-7
Pengolahan data dan analisis
Penulisan laporan
Selesai
22
23
Lampiran 2. Alat yang digunakan dalam penelitian
a
b
c
d
e Keterangan: a. Spektroskopi UV-Vis ‘Genesys 10uv’, b. Neraca Analitik, c. Viskometer Gilmont, d. magnetic stirrer, e. extech instrument heavy duty thermometers.
23
24
Lampiran 3. Perhitungan sidik ragam (analisis variasi) kerapatan Langkah 1 Pengelompokan data
1
2
3
4
5
A
1.007
0.935
0.982
0.998
1.005
Jumlah perlakuaan (T) 4.927
B
1.007
0.994
0.989
1.004
0.975
4.969
0.994
C
0.947
0.996
1.004
0.940
0.917
4.804
0.961
D
0.947
1.069
0.982
0.930
0.918
4.846
0.969
E
0.943
0.936
1.224
1.116
1.170
5.389
1.078
F Jumlah umum (G) Rataan umum Keterangan:
0.943
0.992
0.973
0.992
0.923
4.823
0.965
Hasil kerapatan (g/mL) Perlakuan
Rataan perlakuan 0.985
29.758 0.992
A = sampel 1 pada penyimpanan suhu 10 ̊C B = sampel 1 pada penyimpanan suhu 26 ̊C C = sampel 2 pada penyimpanan suhu 10 ̊C D = sampel 2 pada penyimpanan suhu 26 ̊C E = sampel 3 pada penyimpanan suhu 10 ̊C F = sampel 3 pada penyimpanan suhu 26 ̊C 1 = hari pembuatan larutan teh hijau 2 = hari pertama penyimpanan larutan teh hijau 3 = hari ketiga penyimpanan larutan teh hijau 4 = hari kelima penyimpanan larutan teh hijau 5 = hari ketujuh penyimpanan larutan teh hijau
Langkah 2 Menentukan derajat bebas (d.b) untuk setiap sumber keragaman dengan menggunakan t sebagai banyaknya perlakuan dan r banyaknya ulangan sebagai berikut: d.b umum = (r)(t) – 1 = (5)(6) – 1 = 29 d.b perlakuan = t – 1 = 6 – 1 = 5 d.b galat = d.b umum - d.b perlakuan = t(r-1) = 6(5-1) = 24
24
25
Lanjutan Lampiran 3. Perhitungan sidik ragam (analisis variasi) kerapatan
Langkah 3 Dengan menggunakan Xiuntuk menunjukkan pengukuran ke-i, Ti sebagai jumlah perlakuan ke-i, dan n sebagai banyaknya percobaan [yaitu n = (r)(t)], faktor koreksi dan berbagai jumlah kuadrat (JK) dihitung sebagai berikut: Faktor koreksi (FK) = *
(H
(
G2 n
JK umum = F G FK t
∑T
2
i
JK perlakuan
=
i =1
r
− FK
JK galat = JK umum - JK perlakuan
Langkah 4 Menghitung kuadrat tengah (KT) untuk setiap sumber keragaman dengan membagi JK dengan d.b yang bersangkutan: JK perlakuan < 1 JK galat KT galat =
KT perlakuan =
Langkah 5 Menghitung nilai F untuk menguji beda nyata perbedaan perlakuan sebagai berikut: K
KT perlakuan KT galat
Langkah 6 Memasukkan semua data pada langkah 2 hingga langkah 5 ke dalam garis besar sidik ragam sebagai berikut: Sumber keragaman Perlakuan
Derajat bebas (d.b) 5
Jumlah kuadrat Kuadrat (JK) tengah (KT) 0.048
0.010 0.004
Galat percobaan
24
0.098
Umum
29
0.146
F tabel F hitung 2.363
5%
1%
2.62
3.90
25
26
Lanjutan Lampiran 3. Perhitungan sidik ragam (analisis variasi) kerapatan
kk = 6.38% tn
= tidak berbeda nyata pada tingkat 5%
Lanjutan Lampiran 2. Perhitungan Sidik Ragam (Analisis Variasi) Kerapatan
Langkah 7 Menghitung koefisien keragaman (kk), sebagai berikut: LL
MKT galat Rataan umum
26
27
Lampiran 4. Perhitungan sidik ragam (analisis variasi) viskositas Langkah 1 Pengelompokan data
1
2
3
4
5
1.006 1.006
1.076
1.104
1.064
0.985
1.159 0.915
Jumlah perlakuaan (T) 5.409
0.985
1.104
4.995
0.999
Hasil viskositas (cP) Perlakuan A B
Rataan perlakuan 1.082
C
1.015
1.064
1.015
1.021
0.991
5.106
1.021
D
1.015
0.985
0.985
0.982
1.015
4.982
1.000
E
0.979
1.113
1.021
1.058
1.088
5.259
1.052
F Jumlah umum (G) Rataan umum Keterangan:
0.979
0.985
1.030
1.018
1.006
5.018
1.004
30.769 1.026
A = sampel 1 pada penyimpanan suhu 10 ̊C B = sampel 1 pada penyimpanan suhu 26 ̊C C = sampel 2 pada penyimpanan suhu 10 ̊C D = sampel 2 pada penyimpanan suhu 26 ̊C E = sampel 3 pada penyimpanan suhu 10 ̊C F = sampel 3 pada penyimpanan suhu 26 ̊C 1 = hari pembuatan larutan teh hijau 2 = hari pertama penyimpanan larutan teh hijau 3 = hari ketiga penyimpanan larutan teh hijau 4 = hari kelima penyimpanan larutan teh hijau 5 = hari ketujuh penyimpanan larutan teh hijau
Langkah 2 Menentukan derajat bebas (d.b) untuk setiap sumber keragaman dengan menggunakan t sebagai banyaknya perlakuan dan r banyaknya ulangan sebagai berikut: d.b umum = (r)(t) – 1 = (5)(6) – 1 = 29 d.b perlakuan = t – 1 = 6 – 1 = 5 d.b galat = d.b umum - d.b perlakuan = t(r-1) = 6(5-1) = 24
27
28
Lanjutan Lampiran 4. Perhitungan sidik ragam (analisis variasi) viskositas
Langkah 3 Dengan menggunakan Xiuntuk menunjukkan pengukuran ke-i, Ti sebagai jumlah perlakuan ke-i, dan n sebagai banyaknya percobaan [yaitu n = (r)(t)], faktor koreksi dan berbagai jumlah kuadrat (JK) dihitung sebagai berikut: Faktor koreksi (FK) = *
(H
(
GN *
JK umum = F G FK JK perlakuan =
∑8(H P( Q
– FK
JK galat = JK umum - JK perlakuan
Langkah 4 Menghitung kuadrat tengah (KT) untuk setiap sumber keragaman dengan membagi JK dengan d.b yang bersangkutan: JK perlakuan < 1 JK galat KT galat =
KT perlakuan =
Langkah 5 Menghitung nilai F untuk menguji beda nyata perbedaan perlakuan sebagai berikut: K
KT perlakuan KT galat
Langkah 6 Memasukkan semua data pada langkah 2 hingga langkah 5 ke dalam garis besar sidik ragam sebagai berikut: Sumber keragaman Perlakuan Galat percobaan Umum kk = 4.36% *
Derajat bebas (d.b) 5
Jumlah kuadrat Kuadrat tengah (JK) (KT) 0.030
0.006
24
0.048
0.002
29
0.078
F tabel F hitung 2.939
tn
5%
1%
2.62
3.9
= berbeda nyata pada tingkat 5% dan 1%
28
29
Lanjutan Lampiran 4. Perhitungan sidik ragam (analisis variasi) viskositas
Langkah 7 Menghitung koefisien keragaman (kk), sebagai berikut: LL
MKT galat Rataan umum
29
30
Lampiran 5. Perhitungan sidik ragam (analisis variasi) nilai absorbansi Langkah 1 Pengelompokan data
1
2
3
4
5
A
2.790
2.754
2.716
2.574
2.376
Jumlah perlakuaan (T) 13.210
B
2.790
2.550
2.476
1.809
2.618
12.243
2.449
Hasil nilai absorbansi Perlakuan
Rataan perlakuan 2.642
C
2.168
2.180
2.298
2.245
2.265
11.156
2.231
D
2.168
2.122
1.524
1.883
1.935
9.632
1.926
E
1.272
1.273
1.771
1.426
1.274
7.016
1.403
1.272
1.036
1.112
1.440
1.157
6.017
1.203
F Jumlah umum (G) Rataan umum Keterangan:
59.274 1.976
A = sampel 1 pada penyimpanan suhu 10 ̊C B = sampel 1 pada penyimpanan suhu 26 ̊C C = sampel 2 pada penyimpanan suhu 10 ̊C D = sampel 2 pada penyimpanan suhu 26 ̊C E = sampel 3 pada penyimpanan suhu 10 ̊C F = sampel 3 pada penyimpanan suhu 26 ̊C 1 = hari pembuatan larutan teh hijau 2 = hari pertama penyimpanan larutan teh hijau 3 = hari ketiga penyimpanan larutan teh hijau 4 = hari kelima penyimpanan larutan teh hijau 5 = hari ketujuh penyimpanan larutan teh hijau
Langkah 2 Menentukan derajat bebas (d.b) untuk setiap sumber keragaman dengan menggunakan t sebagai banyaknya perlakuan dan r banyaknya ulangan sebagai berikut: d.b umum = (r)(t) – 1 = (5)(6) – 1 = 29 d.b perlakuan = t – 1 = 6 – 1 = 5 d.b galat = d.b umum - d.b perlakuan = t(r-1) = 6(5-1) = 24
30
31
Lanjutan Lampiran 5. Perhitungan sidik ragam (analisis variasi) nilai absorbansi
Langkah 3 Dengan menggunakan Xiuntuk menunjukkan pengukuran ke-i, Ti sebagai jumlah perlakuan ke-i, dan n sebagai banyaknya percobaan [yaitu n = (r)(t)], faktor koreksi dan berbagai jumlah kuadrat (JK) dihitung sebagai berikut: Faktor koreksi (FK) = *
(H
(
GN *
JK umum = F G FK JK perlakuan =
∑8(H P( Q
– FK
JK galat = JK umum - JK perlakuan
Langkah 4 Menghitung kuadrat tengah (KT) untuk setiap sumber keragaman dengan membagi JK dengan d.b yang bersangkutan: JK perlakuan < 1 JK galat KT galat =
KT perlakuan =
Langkah 5 Menghitung nilai F untuk menguji beda nyata perbedaan perlakuan sebagai berikut: K
KT perlakuan KT galat
Langkah 6 Memasukkan semua data pada langkah 2 hingga langkah 5 ke dalam garis besar sidik ragam sebagai berikut: Sumber keragaman
Derajat Jumlah kuadrat Kuadrat tengah bebas (d.b) (JK) (KT)
Perlakuan
5
8.2975216
1.65950432
Galat percobaan
24
1.2394692
0.05164455
Umum kk= 11.5%
29
9.5369908
**
F tabel
F hitung 32.13319353
**
5%
1%
2.62
3.9
= berbeda sangat nyata pada tingkat 1%
31
32
Lanjutan Lampiran 5. Perhitungan sidik ragam (analisis variasi) nilai absorbansi
Langkah 7 Menghitung koefisien keragaman (kk), sebagai berikut: LL
MKT galat Rataan umum
32