Implementasi Infrastruktur Server pada Proyek SAP Portal ESS/ MSS dengan Menggunakan Teknologi Virtualisasi di Bina Nusantara Ardian Eko Yatmono Putro, Suharjito dan Ari Kurniawan Wangsadirdja
Laporan Teknis Jakarta, 20 Oktober 2014 Menyetujui :
*)
Pembimbing 1 :
Pembimbing 2*) :
Suharjito, S.Si; MT; Dr
Ari Kurniawan Wangsadirdja
Tanggal : 15 September 2014
Tanggal : 15 September 2014
: Diisi untuk Tesis Jalur Research / Internship Project
Judul tesis : Implementasi Infrastruktur Server pada Proyek SAP Portal ESS/ MSS dengan Menggunakan Teknologi Virtualisasi di Bina Nusantara
ABSTRACT The purpose of writing is to analyze the problems of the physical condition of the existing server infrastructure and server infrastructure to deliver solutions can further assist with the implementation of SAP projects ESS / MSS properly and timely, and examine the effectiveness of analyzing the efficiency of infrastructure server virtualization technology to be implemented and to gain knowledge learning about SAP Portal Server virtualization technology ESS / MSS and how / enforcement mechanisms Results obtained from the feedback to the client directly. Data were analyzed by conducting research with the needs of the current conditions, the principal documents, TCO calculations, as well as feedback from the client directly. And it can be concluded that the use of virtualization technology at the server infrastructure implementations of SAP Portal ESS / MSS is that it can be done, all starts with research and planning stages of preparing a Data Center and Infrastructure support each other carefully with intensive technical coordination, critical thinking and final clarification of supporting document from the Principal including SAP, VMware, Microsoft and IBM. Keywords: Implementation of virtualization, SAP, ESS / MSS, VMware.
ABSTRAK Tujuan penulisan adalah menganalisa permasalahan dari kondisi physicalinfrastruktur Server yang ada dan memberikan solusi infrastruktur server untuk dapat lebih membantu implementasi proyek SAP ESS/ MSS dengan baik dan tepat waktu, mengetahui efektivitas dan menganalisa tingkat efisiensi teknologi virtualisasi infrastruktur Server yang akan diimplementasikan dan untuk mendapatkan pengetahuan pembelajaran mengenai teknologi virtualisasi Server SAP Portal ESS/ MSS dan cara/ mekanisme penerapannya Hasildidapat dari umpan balik kepada klien langsung. Data dianalisis dengan melakukan penelitian kondisi saat ini dengan kebutuhan, dokumen-dokumen principal, kalkulasi TCO,serta umpan balik dari klien langsung. Dan dapat disimpulkan bahwa penggunaan teknologi virtualisasi pada implementasi infrastruktur server SAP Portal ESS/ MSS adalah dapat dilakukan, sepanjang dimulai dengan tahapan penelitian dan perencanaan mempersiapkan Data Center dan Infrastruktur pendukung secara matang dengan intensif saling koordinasi teknis, berpikir kritis sampai dengan final klarifikasi berdasarkan dokumen-dokumen pendukung dari Principal diantaranya SAP, VMware, Microsoft dan IBM. Kata kunci :
Implementasi virtualisasi, SAP, ESS/ MSS, VMware.
Pendahuluan Bina Nusantara telah mengimplementasikan SAP modul FICO (SAP FI untuk Financial dan CO untuk Controlling) yang berjalan diatas platform IBM Power-i OS/400; bertujuan untuk dapat membantu transaksi-transaksi operasional Divisi Finance dan juga mengimplementasikan SAP HR untuk Human Resources. Kemudian Bina Nusantara merencanakan implementasi SAP Portal Employee Self Service (ESS)/ Management Self Service (MSS) dimana karyawan dapat melakukan sendiri fungsi-fungsi untuk kekaryawanan antara lain absensi masuk, ijin kerja lembur, ijin training, ijin tidak masuk kerja dan lain-lain. Tujuan dari implementasi SAP Portal ESS/ MSS ini adalah untuk menggantikan sistem pencatatan kekaryawanan sebelumnya. Rumusan-rumusan masalah pada proyek ini antara lain bagaimana cara untuk lebih menstabilkan uptime-servicedari fungsi Server?, apakah infrastruktur Server yang telah ada sudah memadai untuk production environment sistem SAP Portal ESS/ MSS?, bagaimana infrastruktur Server dapat berperan membantu kemudahan bagianIS Aplikasi khususnya SAP Functional secara efektif ?, seberapa efisien teknologi virtualisasi dapat membantu kemudahan bagianIS Aplikasi khususnya SAP Functional? Tujuan dari implementasi proyek ini adalah menganalisa permasalahan dari kondisi physicalinfrastruktur Serveryang ada dan memberikan solusi infrastruktur server untuk dapat lebih membantu implementasi proyek SAP ESS/ MSS dengan baik dan tepat waktu, mengetahui efektivitas dan menganalisa tingkat efisiensi teknologi virtualisasi infrastruktur Server yang akan diimplementasikan, untuk mendapatkan pengetahuan pembelajaran mengenai teknologi virtualisasi Server SAP Portal ESS/ MSS dan cara/ mekanisme penerapannya. Manfaat dari penulisan proyek ini adalah untuk dapat lebih menjamin pelayanan IT dengan lebih menstabilkan uptime-servicefungsi server dari kondisi sebelumnya, untuk memberi kemudahan kepada bagianSAP Functionaldan SAP Basisdalam implementasi sistem SAP Portal ESS/ MSS, untuk mengetahui bagaimana teknologi virtualisasi dapat menghemat biaya dan waktu dibandingkan dengan physicalServerinfrastructure, danuntuk dapat mengkaji implementasi proyek yang telah dilakukan. Untuk membuat agar penulisan tesis ini lebih terarah dan fokus ke pemecahan permasalahan, maka ruang lingkup dibatasi di lokasi IT Finance Bina Nusantara pada aktivitas-aktivitas sebagai berikut persiapan teknis infrastruktur IT, hardware& ruang Server untuk proyek SAP Portal ESS/ MSS, perancangan teknologi infrastruktur Server yang akan diimplementasikan, implementasi teknologi virtualisasi Server sampai dengan instalasi sistem operasi yang stabil dan siap dilanjutkan oleh bagian SAP Basisyang dimulai dari instalasi dan konfigurasi database, SAP dan seterusnya, evaluasi efektivitas dan tingkat efisiensi teknologi virtualisasi infrastruktur Server yang telah diimplementasikan terhadap waktu dan biaya.
Metodologi Bina Nusantara merencanakan implementasi SAP Portal Employee Self Service (ESS)/ Management Self Service (MSS) dimana karyawan dapat melakukan sendiri fungsi-fungsi untuk kekaryawanan antara lain absensi masuk, ijin kerja lembur, ijin training, ijin tidak masuk kerja dan lain-lain. Tujuan dari implementasi SAP Portal ESS/ MSS ini adalah untuk menggantikan sistem pencatatan kekaryawanan sebelumnya. Salah satu perangkat yang digunakan adalah Adobe Document Services, maka SAP Portal ESS/ MSS Binus dapat mempunyai fitur untuk melakukan entry secara langsung di form (Interactive Form) Adobe PDF dalam hal menambahkan, mengurangi, memperbarui informasi kekaryawanannya. Untuk merealisasikan implementasi SAP Portal ESS/ MSS diperlukan penilaian terlebih dahulu terhadap infrastruktur Server yang ada, apakah infrastruktur Server yang telah ada tersebut dapat memadai untuk menambah production environment sistem SAP yang akan diimplementasikan? Lokasi implementasi proyek adalah di Bina Nusantara Kampus Anggrek ruangan Data Center IT Finance. Sedangkan untuk waktu pelaksanaannya adalah dari tanggal 27 Juli sampai dengan 28 September, dimulai sejak adanya kebutuhan infrastruktur sampai dengan Go-Live dan serah terima Operasional. Untuk mendukung pengembangan aplikasi SAP dan mengacu kepada dasar pemikiran diatas, maka diperlukan penilaian terlebih dahulu kepada lingkunganInfrastruktur TI yang telah ada. Dari on-site-survey yang dilakukan dan laporan dari IT Infrastruktur Operasional tentang kondisi saat ini didapatkan proposal Infrastructure dari vendor terundang. Namun dari proposal yang diajukan tersebut masih perlu diteliti ulang dengan mempertimbangkan kewajaran harga, spesifikasi yang diajukan dan kesanggupan lembaga. Beberapa hal yang didapat dari on-site-surveydan laporan tersebut diantaranya: 1. Sebagian besar mesin-mesin Server yang digunakan adalah PC yang difungsikan sebagai Server. 2. Sebagian besar mesin-mesin Server tersebut berumur ≥ 3 tahun. 3. Sebagian besar mesin-mesin Server tersebut kurang berdaya tahan dan kurang stabil dalam mendukung operasional. 4. Sebagian besar spesifikasi mesin-mesin Server berbeda-beda. 5. Lebih memakan waktu dalam melakukan manajemen ke beberapa native Server seperti pengawasan resource processor, RAM dan disks. 6. Lebih memakan waktu dalam mendukung pengembangan dan konfigurasi aplikasi. 7. Kondisi mesin-mesin Server yang digunakan tidak dapat digunakan untuk implementasi SAP ESS/ MSS dalam hal prosesor, memory maupun storage. 8. Sumber daya listrik untuk mesin-mesin Server masih belum terjaga dikarenakan belum ada UPS yang memadai. 9. Kemampuan kecepatan komunikasi switch yang digunakan kurang memadai yaitu berkecepatan 10/100Mbps. 10. Demikian juga dengan kondisi temperatur dan kelembaban yang masih belum terjaga.
Dengan penerapan teknis virtualisasi diharapkan dapat meminimalisir kendala-kendala yang didapat dari on-site-survey dan laporan diatas, sekaligus tentunya untuk dapat lebih membantu direct user dari Tim Proyek Infrastruktur yaitu para IS Developer maupun SAP Basisdalam implementasi proyek SAP ESS/ MSS ini. Selain kendala-kendala kondisi dari laporan diatas, Tim IS Developer memerlukan Service Level yang lebih fleksibel dan waktu yang lebih cepat dari yang selama ini telah berjalan. Kemudahan dan efisiensi waktu itulah yang dibutuhkan untuk dapat dirasakan langsung oleh mereka, khususnya pada saat implementasi proyek. Secara struktur kerangka pikir yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1
1
Gambar 1.Kerangka Pikir Proyek
Didalam SubProcess Persiapan Data Center dan Infrastruktur dilakukan tahapan penelitian dengan proses-proses yang lebih detail sebagai berikut:
Gambar 2.Tahapan Penelitian Persiapan Data Center dan Infrastruktur Di dalam SubProcess inilah dilakukan tahapan penelitian dan perencanaan untuk mempersiapkan Data Center dan Infrastruktur pendukung yang harus benarbenar dimatangkan dengan saling koordinasi teknis secara intensif, berpikir kritis sampai dengan final klarifikasi berdasarkan dokumen-dokumen pendukung dari Principal diantaranya SAP, VMware, Microsoft dan IBM. Penelitian teknis dimulai dengan dilakukan penilaian terlebih dahulu kepada lingkungan Infrastruktur TI yang telah ada.Dari identifikasi dan analisa topologi server dan dengan on-site-survey maka disusunlah suatu proposal teknis mengenai kondisi saat ini lingkungan Infrastruktur, sizing spesifikasi Server terhadap kebutuhan SAP, melakukan self-assessment pemilihan produk virtualisasi, mapping dengan spesifikasi perangkat keras dan kesesuaian kompatibilitasnya (HCL – Hardware Compatibility List) antara Hardware - Hypervisor - Operating System – SAP - Database, dan juga penelitian kepada kesiapan lingkungan Data Center diantaranya persiapan kebutuhan listrik dan cooling system, sekaligus mempersiapkanjalur kedatangan barangdengan berkoordinasi pihak Building Maintenance. Dengan dilakukannya tahapan penelitian dan persiapan tersebut diharapkan pada saat implementasi dan strategi migrasi akan berjalan dengan baik dan lancar sampai dengan proyek selesai. Konsep awal solusi adalah menggunakan native/ physicalServer; menambahkan jumlah physicalServer yang telah ada. Kondisi saat ini tahun 2011 Infrastruktur Server berjumlah 13 physicalServer, terdiri dari:
1. 1 unit Mesin OS/400 IBM Power i 2. 3 unit Mesin Windows Intel (WinTeL) 3. 9 unit Serverrakitan Dengan jumlah physicalServer yang sudah > 10 unit dan keterbatasan sumber daya manusia Hardware Engineer sejumlah 1 orang maka perlu dipertimbangkan kondisi saat inidan pertumbuhan infrastruktur IT (Server, network, storage, datacenter) dan nilai fungsinya bagi Bina Nusantara. Susunan skemaServer rekomendasi vendor dengan penambahan physical server:
Gambar 3. Susunan skema Server rekomendasi vendor
Gambar 4.Perencanaan skema Virtualisasi Serveryang diusulkan Pengumpulan data didapat melalui literatur-literatur yang diterbitkan di internet, white paper yang diterbitkan SAP, VMware serta hasil riset yang
dilakukan mahasiswa ataupun institusi lain. Hal ini dilakukan untuk efisiensi waktu proyek dan karena keterbatasan sumber daya manusia. Dari data-data yang dikumpulkan tersebut, dilakukan penelitian teknis Proyek khususnya kepada kompatibilitas antara Aplikasi, Sistem Operasi, Teknik Virtualisasi dan spesifikasi perangkat keras. Penelitian independen mengenai perbandingan teknis dan merk Virtualisasi software tidak perlu dilakukan menimbang keterbatasan waktu dan lebih baik mendayagunakan hasil-hasil data penelitian teknis yang telah ada daripada melakukan hal atau metode yang telah dilakukan sebelumnya untuk tujuan yang sama~reinventing the wheels(Turk, 2009), sehingga waktu dan tenaga dapat lebih digunakan untuk penelitian teknis yang fokus kepada kebutuhan dan tujuan proyek infrastruktur ini.Untuk kemudian dilanjutkan dengan analisa TCO (Total Cost of Ownership) dengan SLA (Service Level Agreement) yang ingin dicapai. Virtualisasi Server ini akan dilakukan selain kepada kedua mesinServer baru, juga kepada tigaServeryang telah ada. Setelah memastikan kesesuaian kompatibilitas-nya antara Hardware - Hypervisor - Operating System – SAP Database, maka akan dilakukan instalasi hypervisor terpilih sesuai perencanaan topologi Virtualisasi Serveryang diusulkan yang terlihat di gambar-20 diatas. Untuk perencanaan Operating System yang digunakan adalah Windows Server 2003 atau Windows Server 2008 64 bit. Dari kondisi saat iniyang menggunakan physicalServer maka perlu dilakukan konversi dari physical ke virtual (P2V) dengan menggunakan perangkat virtualisasi yang bersangkutan. Konversi dapat dilakukan on-the-fly tanpa mengganggu service dari mesin Server yang bersangkutan, walaupun akan lebih baik jika aktivitas konversi ini dilakukan diluar office hour sehingga tidak ada hit maupun perubahan apapun (create/ read/ update/ delete database, file dan lain lain).
Hasil dan Pembahasan Pada tahap ini dilakukan persiapan solusi infrastrukturuntuk mendukung ketepatan waktu dan lancarnya implementasi SAP Portal ESS/ MSS. Beragam pemikiran harus benar-benar dimatangkan dengan saling koordinasi teknis secara intensif, berpikir kritis sampai dengan final klarifikasi berdasarkan dokumendokumen pendukung dari Principal diantaranya SAP, VMware, Microsoft dan IBM. Dari sisi SAP didapat informasi bahwa SAP Portal ESS/ MSS ini berjalan di dalam platform SAP Netweaver 7.0 . Dari informasi inilah dilakukan penelitian lebih lanjut kepada komponen-komponen IT pendukung-nya yaitu Product Availability Matrix for SAP Netweaver 7.0 Dimulai dengan dilakukannya diskusi, pendataan terkait kondisi SAP Landscape yang telah ada diimplementasi di mesin Server IBM Power-iSeries OS400 dan on-site survey terhadap ruangan Server Finance. Juga dilakukan penilaian terhadap kapasitas listrik, UPS dan sistem pendingin (suhu dan kelembaban). Hasil penilaian kepada komponen-komponen tersebut tidak dibahas lebih mendalam disini namun ditindaklanjuti terpisah dan diusahakan agar dapat mencapai kondisi ideal supaya dapat lebih mendukung kesuksesan proyek ini.
Solusi awal yang ditawarkan oleh vendor untuk memfasilitasi kebutuhan implementasi SAP Portal ESS/ MSS adalah menggunakan 8 mesin server dengan pembagian sebagai berikut: 1. 1 unit server sebagai Web Dispatcher 2. 1 unit server sebagai Web Dispatcher backup 3. 1 unit Enterprise Portal Production 4. 1 unit Adobe Interactive 5. 1 unit Adobe Batch 6. 1 unit Enterprise Portal Development 7. 1 unit Enterprise Portal QA 8. 1 unit TSM Server Kemudian dilakukan penelitian kepada dokumentasi SAP. Didapat bahwa SAP sudah mendukung digunakannya teknologi virtualisasi. Berdasarkan dokumentasidari (SAP, n.d.) dilakukan penelitian teknis terkait teknologi virtualisasi yang telah disetujui SAP. Dimulai dengan kebutuhan SAP Portal ESS/ MSS yang akan menggunakan Adobe Document Services (ADS), didapatkan informasi bahwa Adobe Document Service hanya mendukung ke beberapa platform64-bit untuk SAP Netweaver dan jika menggunakan back-end SAP Landscapedengan mesin server IBM PoweriSeries maka lebih baik menggunakan server tambahan dengan Sistem Operasi Windows. Informasi ini didapatdari sapnote_0000925741 _ADS with nonsupported platforms dan sapnote_0000863872 _Adobe document services on OS400.
Gambar5.sapnote_0000925741 dan sapnote_0000863872
D Dari kedua informasi diatas, d makaa sistem opperasi yang akan digun nakan mengaarah kepadaa produk Microsoft M W Windows. Ada dua moodel platform m di Microsoft Window ws yaitu pla atform 32-biit dan 64-biit. SAP sanggat menyaraankan oft Window ws , berdasaarkan untuk menggunakkan 64-bit sistem operrasi Microso mentasi berik kut: dokum
G Gambar6.sapn note_00012880759 _SAP P recommendds only 64-B Bit Windowss S Selain itu ju uga harus diperhatikan d Service Pacck dan verssi dari Micrrosoft Windo ows Server –nya. Berddasarkan dokkumen berikkut dinyatakkan bahwa SAP dapat berjalan baiik di sistem operasi Miccrosoft Wind dows Server 2008 SP2, 2008 R2.
Gambar7.saapnote_00000030478 _W Windows Servvice Packs y didukuung oleh SAP. S Dari Berlannjut kepada informasi database yang ddokumen saapnote_0000 0062988 _Support Pack kages for Microsoft M SQ QL Server d didapat bahw wa SAP menndukung verrsi 64-bit Miccrosoft SQL L Server 2008.
Gam mbar 8.sapnoote_0000062 2988 _Suppoort Packagess for Microsooft SQL Servver Setelah plattform, sistem S m operasi, service pack dan databbase diputuskan, langkaah berikutn nya adalah apakah SA AP mendukkung teknollogi virtualisasi. Sapnoote_0001409608 - Virtuaalization on Windows, dari d dokumeentasi ini diddapat inform masi bahwa teknologi t viirtualisasi VMware ESX X(i) versi 4.xx telah diduukung SAP(S SAP, n.d.)
G Gambar 9.sap pnote_00014409608 _Virrtualization oon Windowss Hal inni sesuai denngan hasil ppenelitian (P Pradianto, 20012) yang mengatakan m bbahwa tekniik Hardwaree Assisted V Virtualization n adalah yanng terbaik dari d teknik v virtualisasi sebelumnya s dimana suddah didukung g oleh teknoologi Intel-V VT maupun A AMD-V. Seelanjutnya adalah a perluu mengetahhui versi VM Mware vSpphere yang c cocok/ sesuuai dengann kebutuhann, dengan cara dilakkukan self-aassessment m menggunaka an website VMware. V Daan didapat versi v yang ddisarankan addalah versi v vSphere Advvanced.
Gambar 10.VMware vSphere Assessment(VMware, n.d.) vSphere Essentials maupun Essentials Plus mempunyai keterbatasan kepada jumlah physical yaitu maksimum 3 server sehingga kurang cocok digunakan(VMware, 2010). Berikutnya adalah mencari informasi prosesor yang direkomendasikan oleh SAP:
Gambar 11.sapnote_0001056052 _Windows VMware ESX 3.x or vSphere
Dari 8 mesin server yang pada awalnya disarankan oleh vendor Hardware Infrastruktur akhirnya menjadi cukup dengan 4 mesin server, setelah diperoleh informasi bahwa SAP telah mendukung teknologi virtualisasi Vmware dan dilakukan penilaian kembali dengan parameter SAPS# oleh bagian SAP Basis:
Gambar 12.kebutuhan SAPS# dari bagian SAP Basis Langkah selanjutnya adalah menggunakan SAPS# diatas oleh bagian vendor server solution architectkepada spesifikasi perangkat server yang sesuai. Didapat bahwa IBM Blade HS22 dengan spesifikasi prosesor Intel Xeon 4C E5640 80W 2.66GHz/1066MHzMB cocok dengan kebutuhan SAPS# senilai 5570 tersebut.
Gambar 13.Spesifikasi server kebutuhan SAPS#
Dari penelitian yang dilakukan didapat kesimpulan bahwa untuk implementasi SAP Portal ESS/ MSS tersebut membutuhkan kompatibilitas konfigurasi Infrastruktur dengan spesifikasi sebagai berikut: Tabel 1.Daftar Kebutuhan Kompatibilitas Infrastruktur Daftar Kebutuhan Kompatibilitas Perangkat Keras – Hypervisor – OS – SAP – Database Platform 64-bit Prosesor Intel XEON E5640 Sistem IBM BladeCenter HS22 Operating System Microsoft Windows Server 2008 R2 Service Pack SP1 Database Microsoft SQL Server 2008 Virtualisasi Vmware ESX(i) vSphere 4.1 Level minimal vSphere Advanced
Berikutnya adalah persiapan Data Center. Untuk mengimplementasikan IBM BladeCenter HS-22 tersebut ada beberapa hal yang harus diperhatikan khususnya terkait dengan kebutuhan listrik dan sistem pendingin ruangannya. Mengacu kepada (IBM, 2013) didapat informasi sebagai berikut:
Gambar 14.Kebutuhan listrik dan panas dari IBM BladeCenter Sedangkan media penyimpanannya menggunakan IBM Storage DS5020. Dari (IBM, 2011) didapat informasi bahwa kebutuhan listrik dan suhu dari perangkat DS 5020 sebagai berikut:
Gambar 15.Kebutuhan listrik dan panas dari IBM System Storage Dari kedua informasi diatas, dilakukan kalkulasi kebutuhan listrik dan panas yang dihasilkan jika adanya penambahan mesin-mesin tersebut. Didapat bahwa penambahan listrik yang dibutuhkan adalah sebesar 3,455 watt dengan penambahan panas yang dihasilkan adalah sebesar 11,073 BTU/h. Berikut tabel perhitungannya:
Tabel 2.Tabelkalkulasi watt, BTU/h dari penambahan mesin # 1 2
Komponen
InformasiWhite-Paper Kalkulasi Perbandingan Max Listrik BTU/h Virtualisasi Listrik BTU/h Config (watt) Config (watt) IBM Blade 14 9600 32,409 4 2,743 9,260 IBM Storage 16 600 1,529 16 600 1,529 Exp Storage 16 600 1,516 3 113 284 SUB-Total 3,455 11,073
Sedangkan kebutuhan listrik dan panas yang dihasilkan dari mesinmesinbrandedsaat inidan 1 mesin Access Dooryang tetap akan digunakan adalah sebesar 5,025 watt dan 17,141 BTU/h, sehingga total listrik yang dibutuhkan untuk arsitektur virtualisasi yang akan datang adalah sejumlah 8,480 watt, dengan panas yang dihasilkan adalah sejumlah 28,214 BTU/h Tabel 3.Tabelkalkulasi watt, BTU/harsitektur virtualisasi # Komponen 1 IBM BladeCenter 2 IBM Storage Exp Storage SUB-Total 1 Access door 2 IBM 3650 3 HP 380 G5 4 IBM 3550 5 IBM Power-i SUB-Total TOTAL
Kalkulasi Listrik (watt) BTU/h 2,743 9,260 600 1,529 113 284 3,455 11,073 389 1,327 970 3,310 2,340 7,980 700 2,388 626 2,136 5,025 17,141 8,480 28,214
Jumlah 4 16 3 1 1 2 1 1
Mengacu kepada data dari diatas terlihat bahwa dengan jumlah saat ini mesin-mesin di Data Center Finance pun kurang dapat didukung oleh fasilitas pendukung-nya (UPS maupun AC). Beberapa mesin-mesin PC server memang tidak dapat menggunakan UPS karena kapasitas UPS saat itu hanya mampu mendukung sampai dengan4800 watt dari 8,136 watt listrik yang dibutuhkan oleh mesin-mesin server.Sedangkan ruangan Data Center memang cenderung kurang dingin bersuhu sekitar 23-25 derajat Celsius dikarenakan panas yang dihasilkan adalah sebesar kurang lebih 27,756 BTU/h, melebihi kemampuan AC saat itu untuk mendinginkan ruangan hanya berjumlah satu unit dengan kemampuan sampai dengan 18,000 BTU/h. Tabel 4.Hasil on-site-survey Data Center # Komponen 1 2 3 5 6
PC Server IBM 3650 HP 380 G5 IBM 3550 IBM Power-i
Kalkulasi Jumlah Listrik (watt) BTU/h 9 3,500 11,942 1 970 3,310 2 2,340 7,980 1 700 2,388 1 626 2,136 Total Kebutuhan 8,136 27,756
1 UPS 6kVA, PF .8 2 AC 2pk Kemampuan fasilitas pendukung
1 1
4,800 - 18,000 4,800 18,000
Oleh karena itu jika ditambahkan lagi dengan 8 unit mesin baru maka jumlah daya yang dibutuhkan menjadi 14,334 watt dan panas yang dihasilkan menjadi 48,089 BTU/h sehingga dipastikan fasilitas pendukung saat ini tidak akan
mampu, semakin membahayakan kelangsungan operasional sehingga harus diperbaiki/ ditambah kemampuannya. Dari Lampiran terlihat setidaknya dibutuhkan 3 unit UPS dan 2 unit AC masing-masing berkemampuan 14,400 watt dan 54,000 BTU/h jika tanpa pendekatan virtualisasi. Dari tabel 4.3: Tabel kalkulasi watt, BTU/h arsitektur virtualisasi diatas terlihat bahwa dengan pendekatan virtualisasi akan membutuhkan daya 8,480 watt dan panas yang dihasilkan sejumlah 28,214 BTU/h. Dengan kebutuhan tersebut maka fasilitas pendukung yang perlu disiapkan akan lebih hemat yaitu cukup sejumlah 2 unit UPS dan 1 unit AC yang standby, masing-masing berkemampuan 9,600 watt dan 30,600 BTU/h. Kemudian melihat dari Tabel 1:Daftar Kebutuhan Kompatibilitas Infrastruktur dan Gambar 13:sapnote_0001056052 _Windows VMware ESX 3.x or vSphere, SAP memberikan rekomendasi menggunakan prosesor Intel Xeon 51xx/ 53xx/ 55xx dan diatasnya untuk menjalankan SAP secara virtualisasi. Dari hasil on-site-survey dan interview yang dilakukan didapat bahwa kondisi mesinmesin server saat ini tidak dapat menggunakan jenis prosesor yang direkomendasikan SAP tersebut karena tipe mesin-mesin server saat ini sudah terlalu lama dan sebagian banyak adalah PC-Server rakitan. Tabel 5.Hasil on-site-survey Server saat ini #
Komponen
1 2 3
PC Server IBM 3650 HP 380 G5
Kompatibilitas rekomendasi Prosesor Intel Xeon 51xx 53xx 55xx dan diatasnya Tidak bisa Tidak bisa Tidak bisa Tidak bisa Tidak bisa Tidak bisa Tidak bisa Tidak bisa Tidak bisa
Pada tahap ini dilakukan analisa berapa jumlah investasi yang harus dikeluarkan untuk projek ini, memperhitungkan segi keuntungan dan kerugian dari masing-masing solusi.Dari berbagai pertimbangan maka direncanakan penambahan mesin Server branded System Wintel based sejumlah 4 unit.Sehingga total sejumlah 7 mesin Server branded digunakan dengan pembagian 5 unit untuk virtualisasi sedangkan 2 unit lainnya untuk Vcenter dan Backup software. Dari diskusi bersama vendor didapat rata-rata waktu pemakaian ideal dari suatu server adalah 3 tahun. Maka dari itu analisa perhitungan terhadap penambahan 4 unit mesin Server tersebut akan menggunakan kalkulasi waktu 3 tahun. Tabel 6.Kalkulasi TCO selama 3 tahun Tanpa virtualisasi (USD) Direct Cost Virtualization check P2V Investment Hardware: Hardware Maintenance
0 0 219,306
Dengan virtualisasi (USD) 0 0 151,314
Penghematan (USD) 0 0 73,334
%
33%
Tanpa virtualisasi (USD)
Dengan virtualisasi (USD)
Penghematan (USD)
%
370,000 0 5,596 12,800 539,710
259,000 0 5,596 12,800 345,388
41% 50% 50% 39%
13,775 11,149 0 24,924
6,887 11,149 0 18,037
6,887 0 0 6,887
28%
910,022
557,746
Network Costs Availability Services Vmware License SAP Deployment & IS Services Training UPS addition requirements Cooling addition requirements Total Direct Cost
629,000 0 11,192 25,600 885,098
Indirect Cost Power Costs Cooling Costs SAP Planned downtime Total Indirect Cost TOTAL Cost of Ownership
352,276
39%
Data kalkulasi Total Cost of Ownership diatas, jelas terlihat bahwa dengan digunakannya pendekatan virtualisasi di proyek ini, dalam 3 tahun akan memberikan penghematan 39% yaitu sebesar USD 352,276 dari USD 910,022 nilai solusi tanpa menggunakan virtualisasi. Angka yang berkontribusi dalam penghematan tersebut adalah di jumlah kebutuhan unit UPS dan AC senilai 50%, disusul dengan biaya SAP deployment senilai 41%. Dan di posisi ketiga ada di investasi hardware sebesar 33% terkait dengan jumlah unit server yang berkurang jika dibandingkan dengan solusi tanpa virtualisasi. Hasil implementasi solusi virtualisasi dapat terlihat di tampilan Vmware vSphere sebagai berikut:
Gambar 16.Hasil implementasi vSphere-1 Dari HC_Cluster tabulasi map dapat terlihat map hubungan vm to physical. Di mesin server pertama BladeCenter HS-22 digunakan untuk 4 virtual-machines yaitu vm SAP EP Prod, SAP EP QA, SAP Web-Dispatcher dan Adobe Interactive. Sedangkan di mesin server kedua BladeCenter HS-22 berikutnya
digunakan untuk 3 virtual-machines yaitu vm SAP Solman, SAP EP Dev dan Adobe Batch. Terlampir hasil implementasi langkah-langkah instalasi dan konfigurasi Vmware vSphere dengan informasi virtual Data Center dengan nama Binus Anggrek Lt.2 DC, HC Cluster, dimana terdiri dari 2 physical server di dalamnya. Terkait evaluasi solusi virtualisasi dan rumusan masalah mengenai kestabilan uptime-service dari fungsi server diketahui bahwa selain dibutuhkan komponen server yang reliable, lingkungan infrastruktur yaitu komponen sistem pendingin maupun UPS juga memegang peranan dalam menjaga kestabilan fungsi server, dapat dilihat di tabel 4.10 poin 4 mengenai uptime server. Terkait permasalahan infrastruktur server yang telah ada diketahui bahwa belum memadai bagi production environment sistem SAP Portal SAP ESS/ MSS (dapat dilihat di tabel 4.6 bahwa kondisi mesin-mesin server saat ini tidak dapat menggunakan jenis prosesor yang direkomendasikan SAP) sehingga perlu pengadaan mesin untuk memenuhi kompatibilitas yang disarankan oleh SAP. Dengan pola pikir ini maka tahapan yang dilakukan dapat secara efektif menghasilkan solusi yang lebih baik, lancar dan lebih hemat dengan kebutuhan akhir sejumlah 4 unit mesin server baru dibandingkan 8 unit mesin server di rencana awal. Dengan teknologi virtualisasi ini dapat membuat kualitas waktu pelayanan permintaan pengadaan/ penanganan masalah oleh seorang Server Administrator semakin membaik dan efisien menjadi kisaran 10 - 15 menit dibandingkan sebelumnya dimana kualitas waktu pelayanan seorang server administrator berada di kisaran waktu 1 jam. Dengan demikian dapat menjawab permasalahan dimana bagian Sie Infrastruktur dapat berperan membantu kemudahan SAP Functional dengan efisiensi waktu yang jauh lebih baik dengan sebelumnya, dapat dilihat di tabel 4.10 poin 5 mengenai SLA deployment/ troubleshooting. Selain itu karena adanya dasar bahwa SAP juga dapat didukung oleh teknologi virtualisasi, maka lebih memudahkan dilakukan regenerasi kepada mesin-mesin server rakitan dengan cara melakukan optimalisasi spesifikasi kepada 3 mesin server branded yang telah ada, khususnya di komponen RAM, Disk dan NIC. Waktu uptime dari mesin server yang sebelumnya seringkali buruk karena penggunaan mesin PC rakitan yang difungsikan sebagai server, dengan teknologi virtualisasi maka memungkinkan dilakukannya server-consolidation yaitu satu server branded dengan konfigurasi perangkat yang tepat dapat digunakan optimal (Mueen Uddin, 2011)untuk menjalankan beberapa fungsi/ service yang rata-rata digunakan dengan rasio perbandingan 1:4 , sejumlah 3 unit Server branded yang telah ditambah 4 unit mesin Server branded System Wintel based. Sehingga total sejumlah 7 mesin Server branded digunakan dengan pembagian 5 unit untuk virtualisasi sedangkan 2 unit lainnya untuk Vcenter dan Backup software. Uraian diatas dapat dirangkum dalam tabel hasil perbandingan sebelum dan sesudah digunakannya teknologi virtualisasi: Tabel 7.Hasil Perbandingan No 1
Komponen pengukur Jumlah mesin server
Jika tidak memakai virtualisasi 12 + 8
Jika memakai virtualisasi (*) 3* + 1 + 2* + 2
2 3 4 5 6
Windows Intel Jumlah fungsi server Rasio perbandingan server:fungsi Uptime Server SLA deployment/ troubleshooting Performa
12 + 8 1:1
11* + 1 + 7* + 2 Kisaran 1:4
Terganggu Kisaran 1 jam per satu sistem operasi Kurang memuaskan
24/7 up 10 – 15 menit per satu sistem operasi Memuaskan
Setelah implementasi Infrastruktur Server pada Proyek SAP Portal ESS/ MSS dengan Menggunakan Teknologi Virtualisasi telah selesai dilakukan, juga dilakukan kegiatan koleksi feedback dari klien langsung. Dan didapatkan hasil bahwa waktu pemakaian proyek implementasi virtualisasi server memberikan hasil yang memuaskan kepada bagian Aplikasi. Dan jika kualitas pelayanan maintenance virtual server yang dirasakan, dibandingkan dengan waktu sebelum implementasi memberikan hasil yang lebih baik dan lebih memudahkan dikarenakan bagian Infra sudah dapat mempersiapkan template dan clone dari tipe sistem operasi dan service yang secara umum dibutuhkan oleh bagian Aplikasi. Demikian juga kemudahan update patch maupun konfigurasi pengamanan server. Sedangkan untuk waktu yang diperlukan dalam pelayanan maintenance virtual server yang dirasakan, dibandingkan dengan waktu sebelum impelementasi adalah berkisar 5 – 15 menit, dimana di waktu terlama lebih kearah dikarenakan kebutuhan waktu untuk respond email dan administrasi.
Simpulan dan Saran Dari penelitian dan implementasi yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwapenggunaan teknologi virtualisasi pada implementasi infrastruktur server SAP Portal ESS/ MSS adalah dapat dilakukan, berdasarkan dokumen-dokumen pendukung dari Principal diantaranya SAP, VMware, Microsoft dan IBM, dan dapat memecahkan permasalahan yang ada (mengacu ke bagian evaluasi solusi virtualisasi). Dari sudut pandang finansial, jelas dengan teknologi virtualisasi dapat menghemat jumlah pengadaan mesin server, jumlah waktu beserta nominal services kepada implementasi perangkat hardware dan konfigurasi sistem operasi, database. Total penghematan yang dihasilkan adalah sebesar 39% dengan nilai USD 352,276 terhadap solusi yang tidak menggunakan teknologi virtualisasi. Dengan adanya penghematan ini dapat dialokasikan untuk kebutuhan biaya maintenance ataupun pengadaan kebutuhan servergrowth. Hasil akhir dari implementasi yang dilakukan adalah memuaskan, walaupun masih ada komponen Data Center yang masih perlu ditindaklanjuti untuk lebih mendukung performa dan mendekati kondisi ideal Data Center. Khususnya adalah masih adanya kendala bottle-neck di lalu-lintas jaringan server karena masih digunakannya network swich berkecepatan 10/100Mbps. Implementasi virtualisasi memang telah selesai dilakukan, dengan konfigurasi Hardware - Hypervisor - Operating System – SAP – Database yang sudah baik. Namun akan lebih baik lagi jika melakukan perbaikan di sisi jaringan komputernya dengan mengganti network switch menjadi setidaknya berkecepatan 1Gbps supaya meminimalisir kendala bottle-neck komunikasi antar server maupun workstation.
Daftar Pustaka deGelas, J. (2008, Mar). Hardware Virtualization: the Nuts and Bolts. Retrieved Sep 2012, from http://www.anandtech.com/show/2480 IBM. (2007, Oct). Global Education White Paper, Virtualization in Education. Retrieved Sep 2012, from http://www07.ibm.com/solutions/in/education/download/Virtualization%20in%20Educ ation.pdf IBM. (2009). Power Systems, Introduction to virtualization. Retrieved Sep 2012, from http://pic.dhe.ibm.com/infocenter/powersys/v3r1m5/topic/iphb2/iphb2.pdf IBM. (2011, Aug). IBM System Storage DS5020. Retrieved from http://www01.ibm.com/common/ssi/cgibin/ssialias?subtype=ca&infotype=an&appname=iSource&supplier=897&le tternum=ENUS109-537&open&cm_mmc=5288-_-n-_-vrm_newsletter-_10207_126929&cmibm_em=dm::17605098 IBM. (2013, Mar). IBM BladeCenter H. Retrieved from http://www.redbooks.ibm.com/Redbooks.nsf/RedbookAbstracts/tips0996.ht ml
Marchewka, J. T. (2006). Information Technology Project Management: Providing Measurable Organizational Value. Mueen Uddin, A. A. (2011, Jan). Retrieved from Virtualization Implementation Model for Cost: http://arxiv.org/ftp/arxiv/papers/1206/1206.0988.pdf OGC. (2007). ITIL Continual Service Improvement. London: The Stationery Office. OGC. (2007). ITIL Service Operation. London: The Stationery Office. Pradianto, H. (2012). Analisa Perbandingan Kinerja Server dengan Pendekatan Teknik Virtualisasi. SAP. (n.d.). SAP Notes for Windows in Virtual Environments. Retrieved from http://scn.sap.com/docs/DOC-56510 SAP. (n.d.). Service SAP Note. Retrieved from http://service.sap.com/xsearch Turk, W. (2009). Program Management: Two Side of reinventing the wheels. Retrieved Sep 2012, from http://www.dau.mil/pubscats/ATL%20Docs/turk_jul-aug09.pdf VMware. (2007). Understanding Full Virtualization, Paravirtualization and Hardware-Assist. Retrieved Sep 2012, from http://www.vmware.com/files/pdf/VMware_paravirtualization.pdf VMware. (2010). Self-Assessment. Retrieved Sep 2009, from http://www.vmwareyourtime.com/ VMware. (2010). Virtualization Overview. Retrieved Sep 2012, from http://www.vmware.com/pdf/virtualization.pdf VMware. (2010). Virtualizing Business-Critical Applications. Retrieved Sep 2012, from https://www.vmware.com/files/pdf/partners/intel/vmware-intelbca-tech-sb-en.pdf VMware. (n.d.). Compatibility Guide. Retrieved Sep 2012, from http://partnerweb.vmware.com/comp_guide2/search.php