JUPE UNS, Vol I No. I Hal 1 s/d 13 Sri Marsini_Implementasi Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) di SMA N 1 Sukoharjo, April 2013
IMPLEMENTASI MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH (MPMBS) DI SMA N 1 SUKOHARJO Sri Marsini, Sri Witurachmi, Elvia Ivada Program studi Pendidikan Ekonomi BKK Akuntansi, FKIP Universitas Sebelas Maret Email:
[email protected]
ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) di SMA Negeri 1 Sukoharjo, faktor-faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan MPMBS, upaya yang dilakukan sekolah untuk memaksimalkan faktor pendukung dan upaya untuk mengatasi faktor penghambat pelaksanaan MPMBS. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah SMA Negeri 1 Sukoharjo. Sumber data berasal dari informan, tempat atau lokasi, dokumen, dan arsip. Teknik pengumpulan data adalah dengan wawancara, obervasi, dan dokumentasi. Validitas data menggunakan teknik triangulasi sumber dan triangulasi metode. Analisis data menggunakan analisis interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa fungsi dalam MPMBS telah digarap dengan baik oleh sekolah meliputi manajemen kurikulum, kesiswaan, sarana dan prasarana, humas, pendanaan, dan proses belajar mengajar. ABSTRACT There are three purposes of this research. First, to know how the School-Based Quality Improvement Management (MPMBS) was being implemented in 1st Senior High School of Sukoharjo (SMAN 1 Sukoharjo). Second, to understand what the supporting and contrary factors of the MPMBS implementation were. Third, to know the actions taken by the School to maximize the supporting factors and to avoid or delete the contrary ones. This is a qualitative research with qualitative discription method. The subject of this research was SMAN 1 Sukoharjo. The data sources which were used in this research are informan, place or location, documentations, and archieves. Informations are gathered by interview, observation and documentation. This study employed triangulation validity test while, interactive analysis was used to do an analytical test. The results showed that some criterias, which are curriculum management, student management, infrastructure, public relations, financing and the process of teaching and learning, in MPMBS were already applied by school. As general, the implementaton of MPMBS in SMAN 1 Sukoharjo was good. Keywords: Quality, Education, School Based Management.
1
JUPE UNS, Vol I No. I Hal 1 s/d 13 Sri Marsini_Implementasi Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) di SMA N 1 Sukoharjo, April 2013
Pendahuluan.
mengurus
Menurut Undang-Undang No. 20
kepentingan
setempat
menurut
masyarakat
prakarsa
sendiri
Tahun 2003 pendidikan adalah usaha
berdasarkan aspirasi masyarakat. Hal
sadar dan terencana untuk mewujudkan
tersebut
suasana belajar dan proses pembelajaran
Otonomi Daerah yang didasarkan pada
agar
aktif
asas desentralisasi dalam wujud otonomi
mengembangkan potensi dirinya untuk
luas, nyata, transparan, akuntabel, dan
memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
bertanggung jawab. Kebijakan otonomi
pengendalian
daerah
peserta
didik
secara
diri,
kecerdasan
akhlak
kepribadian, mulia,
serta
kemudian
ini
disebut
sebagai
mengakibatkan
banyak
perubahan, salah satunya adalah dalam
keterampilan yang diperlukan dirinya,
dunia
masyarakat,
daerah memberikan wewenang yang
bangsa
dan
negara.
pendidikan.
Pendidikan adalah hal yang penting bagi
seluas-luasnya
semua insan manusia. Seiring dengan
mengembangkan
perkembangan
wilayah
zaman
pendidikan
Adanya
pada
otonomi
daerah
untuk
pendidikan
pada
masing-masing
dengan
menjadi kebutuhan pokok. Pendidikan
meningkatkan
terus mengalami perkembangan yang
Pemerintah daerah diberikan kekuasaan
pesat seiring dengan kemajuan zaman di
dan
era globalisasi ini, yang menyebabkan
kebijakan-kebijakan
kepekaan masyarakat akan perkembangan
menyelesaikan permasalahan pendidikan
dalam dunia pendidikan semakin tinggi.
pada daerah masing-masing. Pemerintah
Indonesia
sebagai
negara
kualitas
wewenang
daerah
diberi
pendidikan.
untuk
membuat
yang
mampu
keleluasaan
berkembang, pernah dihadapkan pada
menyusun
permasalahan pendidikan yaitu tidak
tentang manajemen pendidikan yang akan
meratanya pendidikan di seluruh wilayah
dilaksanakan.
Indonesia.
Hal
tersebut
dikarenakan
rencana-rencana
untuk
Penyusunan
kebijakan
rencana
Pada tahun 1999 muncul kebijakan
daerah tidak sebebas-bebasnya dilakukan.
pemerintah,
Kabijakan
yang
Undang No. 22 Tahun 1999 tentang
mengacu
pada
pemberian kewenangan dan keleluasaan
nasional. Penyusunan kebijakan harus
kepada daerah untuk mengatur dan
mencerminkan
lahirnya
Undang-
2
dilakukan
dan
adanya kebijakan sentralisasi pendidikan.
yaitu
yang
strategis
dibuat tujuan
kebutuhan
pemerintah
harus
tetap
pendidikan
masyarakat
JUPE UNS, Vol I No. I Hal 1 s/d 13 Sri Marsini_Implementasi Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) di SMA N 1 Sukoharjo, April 2013
akan pendidikan dan kemampuan masing-
berlangsung akan memiliki daya tarik jika
masing
mengelola
mempunyai kualitas dan kemampuan
desentralisasi
memberikan pelayanan yang baik. Hal
daerah
pendidikan.
dalam
Adanya
pendidikan diharapkan mampu mengatasi
tersebut
masalah tidak meratanya pendidikan di
masyarakat untuk menyekolahkan putra –
“Dalam
Indonesia. penyelenggaraan
otonomi
realitas
pertimbangan
bagi
putri mereka.
pendidikan
Tuntutan masyarakat mendorong
program inti dari upaya pemberdayaan
sekolah
dan
peningkatan
menjadi
untuk
mampu
memberikan
kapasitas
pada
pelayanan yang maksimal. Kebijakan
upaya
untuk
otonomi daerah yang ada kini diturunkan
meningkatkan mutu pendidikan pada
menjadi kebijakan otonomi sekolah atau
semua
satuan
hakikatnya
juga
bentuk,
pendidikan.
jenjang,
dan
jenis
Komitmen/kepedulian
pendidikan.
merupakan
Otonomi
suatu
sekolah
kebijakan
yang
terhadap peningkatan mutu pendidikan
memberikan kekuasaan kepada sekolah
menjadi keharusan bagi setiap daerah di
untuk
seluruh Republik Indonesia, Oleh karena
sekolah
itu wajar bila desentralisasi dan otonomi
pendidikan
pemerintahan berikut penyelenggaraan
pelayanan yang baik bagi masyarakat.
otonomi pendidikan juga membawa misi
“Otonomi sekolah adalah kewenangan
dan tugas untuk meningkatkan mutu
sekolah untuk mengatur dan mengurus
pendidikan” (Marsus Suti, 2011:4).
kepentingan
Perkembangan yang pesat dalam pendidikan
menyebabkan
semakin menyadari pendidikan.
masyarakat
ini
dalam
mewujudkan
berkualitas
sekolah
dan
sesuai
perundangan-undangan nasional
Pengambilan partisipatif,
komponen
upaya
warga
pendidikan
juga
semua
yang
peraturan
akan pentingnya
Kesadaran
mengelola
yang
keputusan yaitu
cara
berlaku. bersifat
pengambilan
disebabkan karena kemajuan IPTEK yang
keputusan melalui penciptaan lingkungan
terus
mendorong
yang terbuka dan demokratis. Warga
masyarakat untuk mampu mengikutinya.
sekolah didorong untuk terlibat secara
Kualitas
langsung
berkembang
pelayanan
dan
dan
pengelolaan
dalam
proses
pengambilan
yang
dapat
berkontribusi
pendidikan yang baik sangat diharapkan
keputusan
oleh
terhadap pencapaian tujuan sekolah”,
masyarakat.
lembaga
proses
Sekolah belajar
sebagai mengajar
(Umiarso & Ghozali, 2010:47).
3
JUPE UNS, Vol I No. I Hal 1 s/d 13 Sri Marsini_Implementasi Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) di SMA N 1 Sukoharjo, April 2013
Otonomi sekolah memberikan
pendidikan secara efektif dan efisien
kekuasaan dan wewenang kepada sekolah
untuk melahirkan keunggulan akademis
untuk
dan ekstrakurikuler
membuat
kebijakan
dalam
pada peserta didik
manajemen sekolah. Kebijakan inilah
yang dinyatakan lulus untuk satu jenjang
yang disebut dengan “School Based
pendidikan
Management” (SBM) atau Manajemen
pembelajaran tertentu” ( Marsus Suti,
Berbasis
Menurut
2011:2). Konsep manajemen sekolah
Chaprrian, J. (dalam Fattah, 2012:38),
yang bertujuan untuk meningkatkan mutu
“Manajemen berbasis sekolah sebagai
pendidikan ini selanjutnya dapat disebut
terjemahan
sebagai Manajemen Peningkatan Mutu
Sekolah
(MBS).
dari
School
Based
atau
menyelesaikan
Management, adalah suatu pendekatan
Berbasis
politik yang bertujuan untuk mendesain
“Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis
ulang
Sekolah didefinisikan sebagai model
pengelolaan
sekolah
dengan
Sekolah
memberikan kekuasaan kepada kepala
manajemen
sekolah serta meningkatkan pertisipasi
fleksibilitas/keluwesan lebih besar kepada
masyarakat
sekolah untuk mengelola sumber daya
dalam
upaya
perbaikan
yang
(MPMBS).
kinerja sekolah yang mencakup guru,
sekolah,
siswa, kepala sekolah, orang tua siswa
meningkatkan partisipasi warga sekolah
dan masyarakat. Manajemen Berbasis
dan
Sekolah mengubah sistem pengambilan
kebutuhan mutu sekolah atau untuk
keputusan dengan memindahkan otoritas
mencapai tujuan mutu sekolah dalam
dalam
kerangka pendidkan nasional, sehingga
pengambilan
manajemen
ke
keputusan
masyarakat
untuk
esensi
sekolah
memenuhi
=
berkepentingan di tingkat lokal (local
otonomi+fleksibilitas+partisipasi
untuk
Stake holders)”.
mencapai sasaran mutu sekolah” (Rivai sekolah
yang
mendorong
MBS
Pengelolaan
setiap
dari
dan
memberikan
yang
dan Murni, 2010:163).
didasarkan pada kemampuan sekolah
Rivai dan Murni (2010:1430)
bertujuan untuk meningkatakan mutu
menyatakan
secara
Peningkatan
berkelanjutan
dalam
upaya
Mutu
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
adalah
“Mutu
pendidikan melalui
pendidikan
keunggulan
dalam
adalah
derajat
pengelolaan
(1)
tujuan
Manajemen
Berbasis
meningkatkan
Sekolah mutu
kemandirian dan
inisiatif sekolah dalam mengelola dan
4
JUPE UNS, Vol I No. I Hal 1 s/d 13 Sri Marsini_Implementasi Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) di SMA N 1 Sukoharjo, April 2013
memberdayakan
sumber
daya
yang
tersebut telah diterapkan oleh banyak
tersedia, (2) meningkatkan kepedulian
sekolah di Indonesia. Kebijakan tersebut
warga sekolah dan masyarakat dalam
dirasa
menyelenggarakan pendidikan melalui
masalah tidak merata dan tidak adilnya
pengambilan
bersama,
pendidikan yang terjadi di Indonesia.
(3)meningkatkan tanggung jawab sekolah
Setiap sekolah dapat menggali potensi
kepada
dan
keputusan
orang tua,
masyarakat,
dan
mampu
untuk
menyelesaikan
mengembangkannya
untuk
pemerintah tentang mutu sekolahnya,
meningkatkan kualitas pendidikan. Pada
(4)meningkatkan kompetensi yang sehat
dasarnya ada prinsip yang melandasi
antar sekolah tentang mutu pendidikan
pelaksanaan
yang akan dicapai.
Mutu Berbasis Sekolah. Rivai dan Murni
MPMBS
menuntut
sekolah
(2010:1430),
Manajemen
Peningkatan
menyatakan
ada
lima
untuk mampu memberdayakan semua
prinsip utama pelaksanaan Manajemen
sumber daya yang dimiliki sekolah.
Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah,
Sekolah
pendidikan
yaitu: (1) Fokus pada mutu, (2) Bottom-
terendah menjadi pusat pengembangan
up palaning and decision making, (3)
pendidikan.
Manajemen
sebagai
satuan
Manajemen
Peningkatan
yang
transparan,
Mutu Berbasis Sekolah sebagai wujud
Pemberdayaan
kebijakan desentralisasi dari pemerintah
Peningkatan mutu secara berkelanjutan.
pusat mendorong sekolah untuk lebih
Berdasarkan
mandiri. Kemampuan dan kreativitas
penulis
dalam
penelitian
mengelola
sekolah
menjadi
masyarakat,
(4)
tertarik
uraian untuk
tentang
(5)
di
atas,
melakukan pelaksanaan
perhatian
banyak
pihak.
Berbagai
Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis
kebijakan
yang
dibuat
sekolah
Sekolah. SMA Negeri 1 Sukoharjo
menentukan pada arah perkembangan
sebagai sekolah yang akan dijadikan
sekolah tersebut. Sekolah yang tidak
subyek penelitian. Hal ini dikarenakan
mampu
kemampuan
sekolah ini telah melaksanakan kebijakan
dalam mengelola sekolah akan tertinggal
Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis
dan kalah bersaing dengan sekolah lain.
Sekolah, didukung oleh pengamatan awal
memperlihatkan
Manajemen Peningkatan Mutu
yang
dilakukan
penulis
yang
Berbasis Sekolah adalah reformasi dalam
menunjukkan bahwa SMA Negeri 1
dunia pendidikan. Saat ini kebijakan
SUKOHARJO menjadi sekolah unggulan
5
JUPE UNS, Vol I No. I Hal 1 s/d 13 Sri Marsini_Implementasi Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) di SMA N 1 Sukoharjo, April 2013
di kabupaten Sukoharjo. Selain itu dari
Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis
hasil wawancara awal diperoleh informasi
Sekolah
bahwa
Sukoharjo,faktor-faktor
penghambat
pelaksanaan
Peningkatan
SMA
mempunyai
Negeri standar
operasional
mutu
1
Sukoharjo
atau
yang
definisi
mendukung
Manajemen
Sukoharjo,
Rumusan masalah yang diambil penelitian
ini
adalah
SMA
Negeri
1
Mutu Berbasis Sekolah di SMA Negeri 1
pelaksanaan penelitian.
dalam
di
upaya
memaksimalkan
(1)
pelaksanaan
sekolah
untuk
faktor
pendukung
Manajemen
Peningkatan
Bagaimanakah implementasi Manajemen
Mutu Berbasis Sekolah di SMA Negeri 1
Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah di
Sukoharjo,
SMA Negeri 1 Sukoharjo?, (2) Apakah
mengatasi
faktor-faktor
pelaksanaan
pendukung
pelaksanaan
upaya
sekolah
faktor Manajemen
dalam
penghambat Peningkatan
Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis
Mutu Berbasis Sekolah di SMA Negeri 1
Sekolah di SMA Negeri 1 Sukoharjo?, (3)
Sukoharjo.
Apakah
faktor-faktor
pelaksanaan
penghambat
Manajemen
Peningkatan
Metode Penelitian.
Mutu Berbasis Sekolah di SMA Negeri 1 Sukoharjo?,
(4)
Bagimanakah
Penelitian ini dilaksanakan di
upaya
SMA N 1 Sukoharjo. Waktu pelaksanaan
sekolah untuk memaksimalkan faktor
dari bulan Oktober samapi Maret yang
pendukung
dimulai
pelaksanaan
Manajemen
dari
perencanaan
penelitian
Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah di
samapi penyusunan laporan. Pendekatan
SMA
(5)
yang digunakan adalah kualitatif dengan
untuk
metode deskriptif kualitatif. Sumber data
penghambat
diperoleh dari informan, dokumen dan
Peningkatan
arsip serta tempat dan peristiwa. Pada
Mutu Berbasis Sekolah di SMA Negeri 1
penelitian ini teknik sampling yang
Sukoharjo?.
digunakan adalah purposive sampling
Negeri
1
Bagaimanakah
upaya
mengatasi
faktor
pelaksanaan
Sukoharjo?, sekolah
Manajemen
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui
(sesuai kriteria tertentu). Peneliti memilih
implementasi
informan
yang
dianggap
memiliki
Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis
pengetahuan yang mendalam tentang
sekolah di
permasalahan yang akan diteliti dan
faktor-faktor
SMA Negeri 1 Sukoharjo, pendukung
pelaksanaan
dianggap mampu untuk memberikan
6
JUPE UNS, Vol I No. I Hal 1 s/d 13 Sri Marsini_Implementasi Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) di SMA N 1 Sukoharjo, April 2013
informasi yang relevan dan valid atas
sekolah yang meliputi kepala sekolah,
penelitian yang dilakukan, yaitu kepala
wakasek, guru, karyawan, orang tua
sekolah, wakasek kurikulum, wakasek
siswa, dan siswa. Pengelolaan kurikulum
kesiswaan, wakasek sarana dan prasarana,
di
wakasek humas, guru, dan karyawan.
dilaksanakan dengan baik. Kurikulum
Teknik
melalui
yang digunakan SMA N 1 Sukoharjo
wawancara, dokumentasi, dan observasi.
adalah KTSP. Penyusunan kurikulum di
Uji validitas yang digunakan adalah
SMA N 1 Sukoharjo berdasarkan pada
triangulasi
kebutuhan, kepentingan, dan kemampuan
pengumpulan
metode.
sumber Teknik
data
dan
triangulasi
analisis
N
1
Sukoharjo
telah
pada
sekolah, namun tetap sesuai dengan
penelitian ini dimulai dari reduksi data,
peraturan dari pusat. Kurikulum yang
kategorisasi
disusun mencakup struktur kurikulum
data,
data
SMA
sintesisasi,
dan
penyusunan hipotesis kerja.
yang digunakan, Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), Standar Kompetensi Lulusan
Hasil dan Pembahasan.
(SKL),
kalender
akademik,
Fokus penelitian ini meliputi
program pengembangan diri, RPP. Ada
sosialisasi program, pihak yang terlibat,
beberapa perubahan yang dilakukan pada
manajemen
kurikulum yang digunakan, antara lain
kesiswaan,
kurikulum, manajemen
manajemen dan
jam pelajaran; adanya penilaian karakter
prasarana, manajemen humas, pendanaan,
dalam RPP; dan program unggulan
proses
sekolah (karawitan dan karya ilmiah
belajar
sarana
mengajar,
faktor
pendukung, faktor penghambat, upaya
remaja).
memaksimalkan faktor pendukung, serta upaya
untuk
mengatasi
Pengelolaan kesiswaan di SMA
faktor
N 1 Sukoharjo telah berjalan dengan baik,
penghambat MPMBS.
mulai dari input, proses, dan output.
Hasil wawancara, dokumen yang diperoleh
dan
observasi
didik baru di SMA N 1 Sukoharjo antara
menunjukkan bahwa sosialisasi program
lain dengan membuat beberapa kriteria
dan kebijakan sekolah dilakukan melalui
untuk
rapat.
dalam
beberapa tes masuk. Pengelolaan siswa
penyusunan kebijakan dan pelaksanaan
tidak sampai itu saja, tetapi sekolah terus
program sekolah adalah semua warga
berupaya untuk mengembangkan potensi
Pihak
kegiatan
Bentuk kebijakan penerimaan peserta
yang
terlibat
7
dapat
diterima
misalnya
ada
JUPE UNS, Vol I No. I Hal 1 s/d 13 Sri Marsini_Implementasi Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) di SMA N 1 Sukoharjo, April 2013
dan meningkatkan prestasi siswa melalui
rasa persaudaraan baik dengan siswa,
KBM dan kegiatan lainnya. Hasil dari
guru ataupun karyawan melalui kegiatan
pengelolaan yang baik dapat dilihat dari
seperti halal bihalal. Selain itu juga
prestasi dan output yang dihasilkan.
berupaya menampung aspirasi seluruh
Siswa SMA N 1 Sukoharjo banyak yang
warga sekolah kemudian disampaikan
mendapatkan penghargaan atas kejuaraan
pada suatu forum, misalnya dengan
yang diikuti pada bidangnya masing-
menyelenggarakan rapat komite.
masing. Output dari SMA N 1 Sukoharjo
Sumber pendanaan di SMA N 1
dapat dikatakan baik karena secara
Sukoharjo adalah dari pemerintah karena
kuantitas dan kualitas bagus. Kuantitas
di
dapat dilihat dari
pendidikan
lulusan siswa yang
Sukoharjo
terdapat
gratis.
kebijakan
Sekolah
tidak
mencapai 100% setiap tahun rata-rata
diperbolehkan memungut dana dari orang
80% diterima di PTN, secara kualitas
tua. Sumber dana tersebut berasal dari
dapat dilihat dari nilai rata-rata Ujian
APBN pusat, APBD provinsi, APBD
yang berada diatas 7,5.
kabupaten.
Kondisi sarana dan prasarana di
Pengelolaan
atau
pengalokasian dana tesebut disesuaikan
SMA N 1 Sukoharjo secara umum baik
dengan
dan memadai untuk kegiatan KBM dan
program akselerasi sekolah mendapat
kegiatan sekolah lainnya. Ketersediaan
dukungan dari orang tua siswa yang
sarana dan prasarana ini dapat membantu
tergabung dalam paguyuban orang tua
meningkatkan
siswa.
pelaksanaan
program
sekolah dalam upaya mencapai tujuan sekolah. Ketersediaan ruang laboratorium,
ruang
kesenian,
kepentingan
Pelaksanaan
seperti
sekolah.
kegiatan
Pada
belajar
mengajar di SMA N 1 Sukoharjo
UKS,
dilaksanakan
ditetapkan
kurikulum
perpustakaan, ruang multimedia, kamar
yang
mandi, kantin serta peralatan belajar di
pelaksanaan,
kelas mendukung kegiatan operasional
Standar Kompetensi Lulusan (SKL).
sekolah.
telah
berdasarkan
materi
baik
pelajaran
jadwal sesuai
Faktor pendukung pelaksanaan SMA N 1 Sukoharjo berupaya
MPMBS di SMA N 1 Sukoharjo terdiri
meningkatkan
baik
dari (1) SDM yang dimiliki bagus
dengan pihak intern atau ekstern sekolah.
(jumlah yang memadai, guru mengajar
Secara intern sekolah berupaya memupuk
sesuai bidangnya, memiliki semangat,
untuk
hubungan
8
JUPE UNS, Vol I No. I Hal 1 s/d 13 Sri Marsini_Implementasi Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) di SMA N 1 Sukoharjo, April 2013
loyalitas dan etos kerja yang tinggi), (2)
wakil orang tua siswa kurang maksimal
Kondisi peserta didik yang bagus secara
karena orang tua siswa tidak ikut
kualitas dan kuantitas (sistem penerimaan
mendanai sekolah. Upaya yang dilakukan
peserta didik baru dan output yang
SMA N 1 Sukoharjo
dihasilkan), (3) Berbagai prestasi lomba
faktor penghambat pelaksanaan MPMBS
yang diraih siswa pada bidang masing-
adalah sekolah dapat mengajukan dana
masing, (4) Sarana dan prasarana yang
pengembangan untuk peningkatan mutu
memadai untuk KBM, (5) Mempunyai
dan perbaikan kepada pemerintah.
untuk mengatasi
program unggulan yaitu karawitan dan karya ilmiah siswa, (6) Kepemimpinan
Simpulan dan Saran.
yang baik dari kepala sekolah. Upaya
Berdasarkan pembahasan dapat
yang dilakukan untuk memaksimalkan
ditarik
faktor pendukung MPMBS di SMA N 1
MPMBS di SMA N 1 Sukoharjo kurang
Sukoharjo adalah dengan peningkatan
maksimal tetapi dapat dikatakan baik.
mutu SDM melalui workshop, pelatihan,
Kurang maksimal karena komite sekolah
serta studi banding. Sedangkan untuk
sebagai pihak yang mewakili orang tua
sarana
yang
siswa kurang memberikan kontribusi
dilakukan untuk memberdayakan adalah
dalam menyusun kebijakan. Hal ini
dengan pemanfaatan secara tepat dan
disebabkan oleh adanya pendidikan gratis
pemeliharaan yang baik.
yang menjadikan sekolah tidak dapat
dan
prasarana
Kendala
upaya
dalam
pelaksanaan
simpulan
(1)
Pelaksanaan
menghimpun dana dari orang tua siswa
MPMBS di SMA N 1 Sukoharjo adalah
untuk
pendanaan
Adanya
Pelaksanaan MPMBS di SMA N 1
pendidikan gratis menjadikan sekolah
Sukoharjo dapat dinyatakan baik karena
kurang mendapat dukungan dana dari
berdasarkan hasil penelitian pengelolaan
orang tua, akibatnya tidak tersedia dana
aspek-aspek
yang
didesentarilasikan meliputi pengelolaan
yang
terbatas.
cukup
untuk
pengadaan
pemeliharaan
sarana
dan
dan
yang
Selain itu kegiatan yang bersifat untuk
prasarana, hubungan masyarakat,
serta
pengembangan mutu sekolah kurang
pembelajaran telah dilaksanakan dengan
maksimal.
juga
baik, (2) Pelaksanaan MPMBS di SMA N
menjadikan peran komite sekolah selaku
1 Sukoharjo didukung oleh (a) SDM yang
9
kesiswaan,
dapat
dan
gratis
kurikulum,
sekolah.
sarana
Pendidikan
prasarana.
pengembangan
JUPE UNS, Vol I No. I Hal 1 s/d 13 Sri Marsini_Implementasi Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) di SMA N 1 Sukoharjo, April 2013
dimiliki bagus; (b) Kondisi peserta didik
(MPMBS)
yang bagus secara kualitas dan kuantitas;
seluas-luasnya
(c) Berbagai prestasi lomba yang diraih
mengelola dan mengembangkan sekolah
siswa pada bidang masing-masing; (d)
sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan
Sarana dan prasarana yang memadai
masing-masing,
untuk KBM; (e) Mempunyai program
dibawah kendali pusat. Menurut Rivai
unggulan yaitu karawitan dan karya
dan Murni (2010) MPMBS mendorong
ilmiah siswa; (f) Kepemimpinan yang
sekolah untuk mengelola segala sumber
baik dari kepala sekolah, (3) Hambatan
daya
pelaksanaan MPMBS di SMA N 1
meningkatkan
Sukoharjo adalah karena pendanaan yang
masyarakat.
terbatas,
(4)
Upaya
memaksimalkan
faktor
untuk
memberikan bagi
sekolah
tetapi
sekolah
kesempatan
dan
untuk
harus
tetap
mampu
untuk
partisipasi
pada
Penelitian ini juga memberikan
pendukung
implikasi
praktis
yaitu
pengelolaan
pelaksanaan MPMBS adalah dengan
sumber daya yang dimiliki sekolah
meningkatkan
melalui
dengan baik dapat meningkatkan mutu
workshop; pelatiah-pelatihan; seminar;
sekolah. Sekolah yang memiliki mutu
atau studi banding, sedangkan untuk
bagus
sarana
indikator
dan
dilakukan
mutu
SDM
prasarana sekolah
pemanfaatan
upaya
adalah
secara
tepat
yang dengan
dapat
dilihat
antara
dihasilkan
dari
lain
baik
beberapa
output
kualitas
yang
ataupun
dan
kuantitas; prestasi siswa dan sekolah;
pemeliharaan dengan baik atas sarana dan
SDM yang bagus. Pengelolaan sekolah
prasarana
yang
yang tersedia, (5)
Upaya
baik
perlu
didukung
oleh
sekolah untuk mengatasi hambatan yang
manajemen kurikulum yang bagus. Hal
ada adalah dengan mengajukan bantuan
ini dapat menjadi pertimbangan bagi
dana kepada pemerintah terkait agar
beberapa pihak (warga sekolah) untuk
pelaksanaan kegiatan operasional untuk
mampu
meningkatkan mutu dapat dilaksanakan
melaksanakan kebijakan sekolah. Bagi
secara maksimal.
kepala
Secara teoretis implikasi dari penelitian
ini
adalah
mengembangkan
sekolah
digunakan
untuk
dan
diri
wakasek
dalam
dapat
mempertimbangkan
memberikan
dalam menyusun suatu kebijakan atau
gambaran yang jelas bahwa Manajemen
program sesuai dengan kebutuhan dan
Peningkatan
kepentingan sekolah. Bagi guru dapat
Mutu
Berbasis
Sekolah
10
JUPE UNS, Vol I No. I Hal 1 s/d 13 Sri Marsini_Implementasi Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) di SMA N 1 Sukoharjo, April 2013
digunakan
untuk
langkah-langkah
mempertimbangkan dalam
mereka, misalnya tentang pelaksanaan
memberikan
ekstrakurikuler, tambahan jam pelajaran,
pengajaran dan bimbingan kepada siswa
atau
dengan
dan
Bekerjasama dengan pihak luar, misalnya
prasarana yang ada. Bagi siswa dapat
sanggar seni atau stasiun televisi untuk
digunakan untuk mendorong agar mampu
memaksimalkan
menggali
yang
sekolah karawitan agar dapat dikenal
dimiliki. Dengan demikian akan tercipta
publik baik secara nasional ataupun
suatu pengelolaan sumber daya yang baik
internasional. Selain itu untuk program
dalam upaya peningkatan mutu sekolah
unggulan Karya Ilmiah sekolah dapat
berdasarkan otonomi sekolah. Selain itu
bekerja sama dengan dosen dari luar
juga bisa menjadi pertimbangan bagi
untuk memberikan bimbingan, (2) Bagi
mahasiswa
bidang
Guru: semakin aktif dan bersemangat
pendidikan untuk memiliki wawasan
dalam melaksanakan tugas baik tugas
tentang kebijakan pengelolaan pendidikan
mengajar atau tugas administrasi serta
dengan otonomi sekolah yaitu MPMBS
Ikut
yang dapat diaplikasikan ketika bekerja
berkualitas
dalam lingkup dunia pendidikan.
diberikan kepada siswa, (3) Bagi Siswa:
memanfaatkan
segala
sarana
kemampuan
khususnya
Berdasarkan
dalam
kerja
OSIS;
program
mewujudkan melalui
(c)
unggulan
sekolah
yang
bimbingan
yang
dan
(a) lebih aktif dalam mengikuti KBM di
implikasi yang dikemukakan di atas maka
kelas agar semakin paham tentang materi
dapat dirumuskan saran-saran, (1) Bagi
yang dipelajari dan kemampuan yang
Kepala
Mengadakan
dimiliki dapat digali secara maksimal; (b)
workshop-workshop bagi para guru untuk
memanfaatkan sarana dan prasaranya
peningkatan
wujud
yang disediakan sekolah dengan cara
pemberdayaan SDM selaku pendukung
aktif mengikuti kegiatan-kegiatan sekolah
pelaksanaan MPMBS di SMA N 1
misalnya
Sukoharjo, misalnya workshop tentang
demikian bakat yang dimiliki semakin
penulisan karya ilmiah dengan pembicara
terasah; (c) aktif dalam menyampaikan
dari lembaga penelitian; (b) Mengadakan
aspirasi yang dimiliki untuk memberikan
dialog interaktif baik dengan guru,
masukan pada sekolah melalui OSIS yang
karyawa, atau siswa untuk bertukar
kemudian disampaikan kepada kepala
pikiran dan menampung aspirasi dari
sekolah dan guru, (4) Bagi Orang Tua
sekolah:
mutu
simpulan
program
(a)
sebagai
11
ekstrakurikuler,
dengan
JUPE UNS, Vol I No. I Hal 1 s/d 13 Sri Marsini_Implementasi Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) di SMA N 1 Sukoharjo, April 2013
Siswa: hendaknya mengetahui bahwa
sehinngga
dalam
dan
terlaksananya program tersebut orang tua
meningkatkan prestasi siswa perlu adanya
perlu membuat kesepakan dengan sekolah
program-program pengembangan yang
untuk memberikan bantuan dana (iuran)
pelaksanaannya
yang sifatnya tidak memberatkan.
upaya
mengembangkan
membutuhkan
dana,
12
untuk
mendukung
JUPE UNS, Vol I No. I Hal 1 s/d 13 Sri Marsini_Implementasi Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) di SMA N 1 Sukoharjo, April 2013
Daftar Pustaka
Creating Conflicts in Regional
Arikunto, Suharsimi. 1992. Prosedur
Levels”. Journal of NTT Studies
Penelitian.Jakarta: PT Melton
Vol 1 No1: 17.
Putra.
Heyward, M., Cannon, R.A., & Sarjono. (2011). “Implementing school-
Fattah, Nanang. 2012. Sistem Penjaminan Mutu.Bandung: PT Rosdakarya
based
Moleong, Lexy J. 2010. Metodologi
management
Indonesia”.
RTI
in Press
Penelitian Kualitatif. Bandung:
publication No. OP-0006-1109.
PT RemajaRosdakarya.
Research Triangle Park, NC:
Rivai, Veithzal dan Sylviana Murni.
RTI Press. Retrieved [date] from
2010. Education Management
http://www.rti.org/rtipress Marsus Suti.2011. “Strategi Peningkatan
(Analisis Teori dan Praktik). Jakarta: PT. Rajawali Grafindo
Mutu
Persada
Pendidikan”. Jurnal MEDTEK,
Umiarso
dan
Imam
Gojali.
2010.
Otonomi
Era
Otonomi
Volume 3, Nomor 2
Manajemen Mutu Sekolah Di Era
di
Sarjani, Bambang. 2007. Implementasi
Pendidikan.
Manajemen Peningkatan Mutu
Yogyakarta: IRCiSoD.
Bebasis Sekolah di SMP N 1
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003
Temanggung.
Surakarta:
Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Program Pasca Sarjana UNS. “The
Tim Dosen. 2012.Pedoman Penulisan
Implementation of School-Based
Skripsi FKIP UNS. Surakarta:
Management
UNS Press
Agustinus
Bandur.
2009.
in
Indonesia:
13