MOTIVASI WISATAWAN ASING KE JEPANG
Hestiarsi, Didit Dwi Subagio Program Studi Jepang, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Indonesia, Depok, Indonesia Email:
[email protected]
Abstrak Jepang merupakan salah satu daerah tujuan wisata yang menarik bagi wisatawan asing. Skripsi ini membahas motivasi yang membuat wisatawan asing datang ke Jepang. Terdapat dua puluh motivasi wisatawan asing yang akan dibahas dalam skripsi ini. Skripsi ini juga membahas karakteristik wisatawan asing dan wisatawan Jepang ketika melakukan perjalanan wisata dilihat dari jenis kelamin, usia, jenis pekerjaan, dan lamanya kunjungan ke Jepang. Penelitian ini merupakan kajian kepustakaan dengan metode deskriptif analisis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi terbesar wisatawan asing berkunjung ke Jepang adalah melihat keindahan arsitektur tradisonal Jepang. Kata kunci: Motivasi pariwisata; pariwisata; wisatawan asing. Motivation of Foreign Tourist to Visit Japan Abstract Japan is one of the most interesting tourist destinations for foreign tourists. This thesis analyses the motives that make foreign tourists attracted to come to Japan. There are twenty motivations of foreign tourists which will be discussed in this thesis. This thesis also analyses the characteristics of foreign tourists and Japanese travelers from the aspect of gender, age, profession, and length of visit to Japan. This study is a review of literature with descriptive-analysis method. The result of this study indicates that the biggest motivation of foreign tourists to visit Japan is to see the beauty of Japanese traditional architecture.
Keywords: Foreign tourist; tourism; tourist motivation
Motivasi wisatawan..., Hestiarsi, FIB UI, 2013
1. Pendahuluan Pariwisata merupakan aktivitas melakukan perjalanan untuk kepentingan penyegaran diri dan untuk bersenang-senang, di mana terdapat suatu gejala orang-orang melarikan diri dari lingkungan biasanya tinggal atau dari tempat ia bekerja sehari-hari dengan tujuan untuk mencari sesuatu yang unik, yang berbeda dari yang biasanya ia lihat. Jumlah wisatawan terus mengalami peningkatan sejak nilai tukar Yen
dan dolar
Amerika menguat pada 1973.1 Pada tahun 1980, jumlah wisatawan 1,2 juta menjadi 3,2 juta pada tahun 1995, kemudian meningkat 4,7 juta pada tahun 2000. Pada tahun 2007, Jepang menduduki peringkat ke-28 di dunia sebagai tujuan wisata luar negeri, jauh di belakang Perancis yang kedatangan 81,8 juta wisatawan. Komisaris Badan Pariwisata Jepang (Commissioner of the Japan Tourism Agency), Hiroshi Mizohata, berupaya meningkatkan jumlah wisatawan asing ke Jepang dengan target 10 juta pada tahun 2016.2 Upaya yang telah dilakukan pemerintah, akhirnya mendatangkan hasil pada tahun 2003, melalui kampanye Visit Japan Campaign, wisatawan asing yang datang berkunjung ke Jepang mengalami kenaikan yang cukup drastis dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yaitu sebanyak 17,8%. Jepang menjadi salah satu daerah tujuan wisatawan asing. Keindahan serta keunikan objek-objek wisata yang ditawarkan oleh Jepang, menjadi faktor utama bertambahnya jumlah pengunjung setiap tahun. Hal ini membuat penulis tertarik untuk mengetahui motivasi-motivasi apa saja yang membuat Jepang sedemikian menariknya bagi wisatawan asing. Penelitian ini menggunakan teori pariwisata. Pariwisata dalam bahasa Jepang disebut dengan kankou (観光), disebut juga dengan ツーリズム yang berasal dari kata tourism. ツーリズムとは、継続して1年を超えない範囲で、レジャーやビジネスあるい はその地の目的で、日常の生活圏の外に旅行したり、また滞在したりする人々 の活動を指し、訪問地で報酬を行うことと関連しない諸活動と定義される。3 Terjemahan: Pariwisata adalah kegiatan orang-orang melakukan perjalanan dan menetap ke suatu tempat di luar lingkungan hidup sehari-hari dalam jangka waktu tidak lebih dari satu tahun dengan tujuan untuk kesenangan, bisnis dan tujuan Taichiro Sahara. A Research on Internasional Tourism in Japan – Cultivating Inbound Tourism. hlm.52 The 18th Tokyo Metropolitan Government Council for Tourism. hlm.2 3 Sinichi Satake. Tsuurizumu to Kankou no Teigi. hlm.92 1 2
Motivasi wisatawan..., Hestiarsi, FIB UI, 2013
lainnya yang tidak berhubungan untuk mendapatkan upah dari tempat yang dikunjunginya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis dengan telaah kepustakaan. Penulis mengumpulkan data-data kepustakaan dengan menggunakan metode penulisan dari berbagai sumber serta sejumlah referensi dari internet dengan tema yang terkait. 2. Perkembangan Pariwisata Jepang Dewasa Ini Japanese Inbound Travelers yaitu kegiatan perjalanan wisata yang dilakukan oleh wisatawan asing yang datang mengunjungi Jepang. Sedangkan, Japanese Outbound Travelers yaitu suatu perjalanan wisata yang dilakukan wisatawan Jepang yang melakukan perjalanan ke luar negeri. Jumlah wisatawan asing yang datang ke Jepang terus menerus meningkat seiring dengan mendunianya tren berwisata. Jepang menduduki peringkat ke-28 di dunia dalam Top International Tourist Destinations pada tahun 2008, serta menduduki peringkat 6 di Asia, dengan 8,5 juta wisatawan asing.4 Seiring dengan meningkatnya jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Jepang sebanyak 13,8% pada tahun 2007. Pariwisata modern di Jepang muncul sejak Olimpiade Tokyo diadakan pada tahun 1964. Jumlahnya terus mengalami peningkatan sejak nilai tukar Yen dan dolar Amerika menguat pada 1973.5 Pada tahun 1980, jumlah wisatawan asing yang datang ke Jepang sebanyak 1,2 juta jiwa. Pada tahun 1990 tercatat sebanyak 3,2 juta. Jumlahnya terus menerus mengalami peningkatan hingga mencapai 4,2 juta jiwa pada tahun 1997. Pada tahun 1998, mengalami penurunan sebanyak 2,7% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan sebagai pengaruh dari resesi ekonomi yang dihadapi Jepang saat itu.6 Namun, pada tahun 1999 mengalami peningkatan yang cukup drastis sebanyak 8,1%. Pada tahun 2000, jumlah wisatawan sebanyak 4,7 juta jiwa dan terus menerus bertambah ditahun berikutnya kecuali pada tahun 2003 mengalami penurunan sebanyak 4
Statistics on Tourism for Japan, Japan National Tourism Organization (JNTO) Taichiro Sahara. loc.cit. hlm.52 6 Terjadinya krisis ekonomi di Jepang sehingga menyebabkan melemahnya perekonomian, diawali dengan bangkrutnya perusahaan financial Yamaichi yang merupakan perusahaan terbesar di Jepang. http://news.bbc.co.uk/2/hi/special_report/1997/asian/economic_woes/34514.stm (diakses pada 26 april 2013) 5
Motivasi wisatawan..., Hestiarsi, FIB UI, 2013
0,5%, hal ini disebabkan oleh wabah SARS7 yang sedang menyerang dunia pada saat itu. Keadaan ini, mendorong Perdana Menteri Junichiro Koizumi, pada Januari 2003, menetapkan pernyataan kebijakan yaitu menargetkan dengan melipatgandakan jumlah kunjungan wisatawan asing ke Jepang sebanyak 10 juta. Menanggapi pernyataan Perdana Menteri, Visit Japan Campaign diluncurkan pada bulan Maret 2003 dan kantor Sekretariat dibuka pada bulan April 2003 (Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata, 2006). Pada tahun 2004 terdapat kenaikkan yang cukup besar sebanyak 17,8%. Setelah penyebaran virus SARS mereda, jumlah wisatawan asing yang datang ke Jepang pulih kembali dan terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Pada tahun 2008, terjadi resesi ekonomi di Amerika yang menyebabkan naiknya harga minyak dunia.8 Resesi ekonomi dunia menyebabkan dampak di berbagai bidang, salah satunya memberikan dampak tehadap pariwisata Jepang, menyebabkan menurunnya jumlah wisatawan asing yang datang ke Jepang sebanyak 18,7% pada tahun 2009. 2.1 Frekuensi Kunjugan Wisatawan Asing ke Jepang Berikut di bawah ini merupakan diagram frekuensi kunjungan wisatawan asing ke Jepang.
Frekuensi Kunjungan ke Jepang 2.1%; 19 jiwa 1%; 9 jiwa 2.9%; 27 jiwa 9.7%; 89 jiwa
3.6%; 33 jiwa
pertama kali kedua kali ketiga kali keempat kali
80.7%; 742 jiwa
kelima kali keenam kali ketas
Gambar 2.1: Diagram Frekuensi Kunjugan Wisatawan Asing ke Jepang Sumber: JNTO (Japan National Tourism Organization) dan TIC (Tourist Information Center)
7
SARS (Severe Acute Respiratory System) merupakan penyakit yang menyebabkan infeksi pernapasan akut yang di tandai dengan demam dan batuk yang disebabkan oleh virus. Berpotensi menyebabkan radang paru-paru dan gagal ginjal yang menyebabkan kematian. Pada tahun 2002 sampai 2003, tercatat 8.000 jiwa terinfeksi dan tercatat 774 jiwa meninggal akibat SARS. http://edition.cnn.com/2013/03/13/health/new-coronavirus-case (diakses pada 26 april 2013) 8 Teguh Sihono. Dampak Krisis Finansial Amerika Serikat terhadap Perekonomian Asia. 2009
Motivasi wisatawan..., Hestiarsi, FIB UI, 2013
Berdasarkan data di atas, sebagian besar wisatawan asing datang ke Jepang untuk pertama kalinya yaitu sebanyak 80,7%. Selanjutnya, wisatawan yang datang ke Jepang untuk kedua kalinya sebanyak 9,7%; ketiga kalinya sebanyak 2,9%; keempat kalinya sebanyak 2,1%; kelima kalinya sebanyak 1,0% dan yang datang ke Jepang lebih dari keenam kalinya sebanyak 3,6%. Nilai rata-rata wisatawan yang datang ke Jepang sebanyak 1,81 kali, tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya yaitu sebanyak 1,80 kali. 2.2 Motivasi Perjalanan Wisata Menurut Chafid Fandeli bahwa setiap wisatawan yang datang di suatu tempat ditentukan oleh motivasi dan keinginan. Pada umumnya, tujuan utama wisatawan berwisata adalah untuk mendapatkan kesenangan. Namun wisatawan modern pada akhirakhir ini selama perjalanan berwisata ingin meraih beberapa manfaat. Terdapat 2 faktor penting yang menentukan seseorang melakukan pariwisata, yaitu: 1) Faktor pendorong, yaitu faktor yang mendorong seseorang untuk berwisata adalah ingin terlepas (meskipun hanya sejenak) dari kehidupan rutin sehari-hari, lingkungan, lalu lintas, dan hiruk pikuk di kota. 2) Faktor penarik, yaitu faktor yang berkaitan dengan adanya atraksi wisata di daerah atau di tempat tujuan wisata. Atraksi ini dapat berupa kemasyhuran objek wisata, tempat-tempat yang banyak diperbincangkan orang-orang, atau sedang menjadi bahan berita. Dorongan berkunjung ke tempat teman, keluarga atau ingin menyaksikan kesenian serta pertandingan olah raga yang sedang berlangsung juga menjadi daya tarik di daerah tujuan wisata. Menurut MacIntosch dalam bukunya “Tourism: Principles, Practise, Philosophy”, bahwa motivasi perjalanan wisata antara lain adalah: Physical Motivations, Cultural Motivations, International Motivation, Status and Prestige Motivations. Berdasarkan penjelasan di atas, motif wisatawan melakukan kegiatan pariwisata berbeda-beda tergantung pada kepentingan apa yang mereka ingin dapatkan dari kegiatan pariwisata tersebut. Tetapi pada dasarnya, wisatawan melakukan kegiatan pariwisata memiliki satu kesamaan yaitu ingin terlepas dari kegiatan sehari-harinya dan mendapatkan kesenangan dari perjalanan tersebut.
Motivasi wisatawan..., Hestiarsi, FIB UI, 2013
2.3 Motivasi Wisatawan Asing ke Jepang Ada beberapa hal yang menjadi motivasi wisatawan asing ke Jepang, seperti yang tertera di bawah ini.
Gambar 2.2: Grafik Motivasi Wisatawan Asing ke Jepang Sumber: JNTO (Japan National Tourism Organization) dan TIC (Tourist Information Center)
Berdasarkan data di atas, melihat “Arsitektur tradisional” menempati urutan pertama yang dilakukan wisatawan asing apabila berkunjung ke jepang sebanyak 68,2%, ini merupakan pertama kalinya karena dalam 3 tahun terakhir yang selalu menduduki peringkat pertama
adalah mencoba “Makanan Jepang” yang kini menempati urutan
kedua yaitu sebanyak 61,0%. Urutan tiga besar dengan ratio lebih dari 50%, “Taman Tradisional Jepang” menempati urutan ke ketiga yaitu sebanyak 55,1%. Selanjutnya, urutan keempat yaitu “Ryokan” sebanyak 34,9%, urutan kelima “Onsen” sebanyak 32,1%, urutan keenam “Shopping” sebanyak 26,6%. Peringkat ketiga sampai dengan peringkat keenam mengalami perubahan dibandingkan dengan peringkat pada tahun sebelumnya. Urutan ketujuh “Hiking, Mendaki Gunung, Cycling” sebanyak 34,9%. Urutan kedelapan “Pop Culture” sebanyak 24,5%. Urutan kesembilan “Art Museum, Museum, Art Gallery” sebanyak 23,5%. Urutan kesepuluh “Mengunjungi Pasar ikan” sebanyak 21,2%. Urutan kesembilan dan urutan kesepuluh memiliki urutan yang sama dengan tahun sebelumnya. 2.3.1 Arsitektur Tradisional Jepang Jepang memiliki peninggalan-peninggalan arsitektur berupa Horyuji Temple,
Motivasi wisatawan..., Hestiarsi, FIB UI, 2013
merupakan struktur kayu tertua di dunia. Berisi lebih dari 2.300 struktur budaya serta memiliki sejarah yang penting. Kuil ini merupakan salah satu monumen Buddha di daerah Horyuji yang terdaftar sebagai situs UNESCO World Heritage pada tahun 1993. Terdapat juga Istana Himeji terletak di prefektur Hyogo, dikenal sebagai “White Heron Castle” merupakan harta warisan kedua dan terdaftar sebagai situs UNESCO World Heritage. Selain itu, Katsura Imperial Villa (桂離宮, Katsura Rikyū) terletak di Kyoto, merupakan contoh terbaik dari arsitektur tradisional Jepang dengan campuran harmonis dari bangunan dengan pemandangan taman. 2.3.2 Makanan Jepang Berikut dibawah ini merupakan grafik makanan yang ingin di coba wisatawan asing ketika berkunjung ke Jepang.
Gambar 2.3: Grafik Makanan yang Ingin Dicoba Wisatawan Asing Ketika Berkunjung ke Jepang Sumber: JNTO (Japan National Tourism Organization) dan TIC (Tourist Information Center)
Pengalaman paling populer urutan kedua bagi wisatawan asing yang berkunjung ke Jepang yaitu mencoba “Makanan Jepang”, berdasarkan hasil survey tersebut mencoba melihat jenis makanan apa saja yang menarik bagi wisatawan asing. Berdasarkan data di atas, “Sushi” merupakan makanan paling populer bagi wisatawan asing yaitu sebanyak 51,4%. Sushi merupakan makanan dengan kepopuleran yang sangat tinggi di Jepang sehingga menjadikan makanan ini sangat populer bagi wisawatan asing. Urutan yang kedua yaitu “Bermacam-macam, Semua Makanan Jepang Ingin di Coba” sebanyak 20,9%. Urutan ketiga yang popular yaitu “Udon,
Motivasi wisatawan..., Hestiarsi, FIB UI, 2013
Soba, Menrui” sebanyak 9,9%. Urutan keempat yaitu “Ramen” sebanyak 9,1%. Kemudian, urutan kelima dan keenam yaitu “Sashimi” dan “Tempura” sebanyak 8,3% dan 5,5%. Urutan
ketujuh
yaitu
“Okonomiyaki”
sebanyak
3,2%.
“Beef
(Kobe
Beef/Salamander)” menempati urutan kedelapan dengan jumlah sebanyak 2,8%. Urutan kesembilan yaitu “Donburi” sebanyak 1,6% dan “Syabu-syabu” menempati urutan kesepuluh dengan jumlah sebanyak 1,6%. 2.3.3 Taman Tradisional Jepang Keindahan dalam seni dan budaya Jepang sangat berbeda dengan seni dan budaya barat. Wabi sabi merupakan sebuah konsep Jepang yang mendalam berupa keanggunan
dalam
kesederhanaan,
kelembutan,
alami,
ketenangan,
keseimbangan yang berkolerasi dengan nilai-nilai zen Buddhisme.
dan
Wabi sabi
mempunyai pengaruh terhadap banyak kebudayaan jepang serta pada desain taman Jepang. Pada konsep taman tradisional Jepang, selain pohon dan semak, taman Jepang juga memanfaatkan artistik batu, pasir, bukit buatan, kolam dan air mengalir sehingga menciptakan komposisi indah yang menyatu dengan alam. Contoh terbaik taman tradisional Jepang yaitu Kenrokuen (兼六園), Kairakuen (偕楽園) dan Korakuen (後楽園) adalah tiga taman yang di anggap paling indah di Jepang disebut dengan Japan's Three Best Landscape Garden. 2.3.4 Ryokan Ryokan/旅館 merupakan penginapan gaya Jepang yang terkenal di seluruh negeri, terutama tempat peristirahatan di sumber-sumber air panas. Lebih dari sekedar tempat untuk tidur, ryokan merupakan kesempatan bagi para wisatawan untuk merasakan gaya hidup tradisional masyarakat Jepang dan keramahannya. Penggabungan elemen-elemen seperti tatami, tempat tidur kasur, mandi dengan gaya Jepang dan masakan lokal, membuat semakin populer bagi wisatawan domestik maupun wisatawan asing yang datang berkunjung ke Jepang. Terdapat beberapa jenis ryokan, sangat bervariasi dalam hal ukuran, biaya serta gaya. Terdapat 58.000 ryokan di jepang, di mana 1.400 ryokan pendirinya merupakan Asosiasi Ryokan Jepang (Japan Ryokan Association). Biaya rata-rata tinggal di
Motivasi wisatawan..., Hestiarsi, FIB UI, 2013
ryokan antara 12.000 sampai 20.000 yen per orang, per malam. Meskipun harga nya terlalu mahal untuk tinggal sehari-hari, tetapi baik untuk memanjakan wisatwan setelah lelah seharian melakukan perjalanan. 2.3.5 Onsen Di Jepang, terdapat lebih dari 3000 sumber air panas yang digunakan untuk pemandian umum dikenal sebagai onsen/温泉. Ada suatu ungkapan di Jepang yaitu “Hadaka no Tsukiai/裸の付き合い” atau “komunikasi telanjang” yang mengacu tidak hanya untuk mandi itu sendiri. Tetapi juga untuk cara di mana orang berbicara satu sama lain di onsen. Semua hambatan seperti usia, kebangsaan, latar belakang budaya, di dalam suasana onsen semua dapat berkomunikasi secara bebas. Onsen merupakan salah satu pengalaman yang benar-benar unik di Jepang. Bagi masyarakat Jepang, mandi tidak hanya untuk membersihkan, tetapi untuk menyegarkan tubuh dan jiwa. Popularitas onsen yang memainkan peran sentral bagi pariwisata domestik di Jepang. Pada akhir pekan atau liburan, masyrakat Jepang sering pergi ke onsen. Perjalanan yang tidak hanya untuk melepaskan kepenatan mereka, tetapi juga untuk meningkatkan hubungan sosial dengan keluarga, teman, dan rekan kerja. Selama bertahun-tahun, semakin banyak orang yang datang ke onsen untuk alasan yang berbeda-beda. Saat ini, orang-orang yang mengunjungi onsen tidak hanya untuk perawatan medis tetapi juga untuk tamasya, bersosialisasi, dan rekreasi. 2.3.6 Shopping
Motivasi wisatawan..., Hestiarsi, FIB UI, 2013
Gambar 2.4: Grafik Jenis Barang yang di Beli Wisatawan Asing Ketika Berwisata ke Jepang Sumber: JNTO (Japan National Tourism Organization) dan TIC (Tourist Information Center)
Berdasarkan data di atas, “Teh Jepang” menduduki peringkat pertama dari total keseluruhan yang ingin dibeli wisatawan asing ketika berkunjung ke Jepang. Teh Jepang sangat diminati wisatawan asing, terkenal dengan memiliki khasiat bagus untuk kesehatan dan harga terjangkau oleh semua kalangan. Teh hijau dapat dikombinasikan dengan menggunakan kue-kue tradisional Jepang, membuat “Kue Tradisional Jepang (Wagashi)“ diminati banyak wisatawan asing dengan harga yang bervariasi. Pada tahun 2010, “Kue Tradisional Jepang (Wagashi)“ menduduki peringkat keempat. Peringkat kedua dan ketiga yaitu “Kimono, Yukata” dan “Western Style Clothes”. “Keramik, Porselen, Barang Tembikar” pada tahun 2010 naik menjadi peringkat lima besar dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada tahun 2009, “Keramik, Porselen, Barang Tembikar” berada di peringkat sebelas, pada tahun 2008 berada di peringkat tiga belas, dan pada tahun 2007 berada di peringkat dua belas. Selanjutnya, “Kamera, Kamera Digital”, “Sake”, “Dekorasi Interior Jepang”, “Mainan, Mainan Karakter (hello kitty, doraemon, dll)”, “Alat-alat tulis, kartu, barang-barang kecil“ berturut-turut menduduki peringkat keenam, tujuh, delapan, sembilan, dan sepuluh. 2.3.7 Hiking, Mendaki Gunung, Cycling Gunung Fuji merupakan gunung paling terkenal dan paling tertinggi di Jepang, dengan ketinggian 3776 meter di atas permukaan laut. Di daerah sekitar gunung Fuji merupakan rute wisata paling menarik karena terdapat segala macam tempat wisata dan tempat peristirahatan. Gunung Fuji memiliki medan yang bagus untuk mendaki, meskipun lereng curam dapat juga didaki dengan cukup mudah bahkan oleh pemula. Pada bulan Juli dan Agustus merupakan musim pendakian resmi. Selama dua bulan ini, gunung biasanya bebas dari salju, cuaca relatif ringan, akses angkutan umum mudah dan pondok peristirahatan terbuka untuk pendaki. Puncak musim pendakian gunung Fuji adalah selama liburan sekolah yang berlangsung dari sekitar 20 Juli hingga akhir Agustus. Beberapa pondok peristirahatan dibuka beberapa hari
Motivasi wisatawan..., Hestiarsi, FIB UI, 2013
sebelum dimulainya musim pendakian resmi dan tetap terbuka sampai sekitar pertengahan September. Pada akhir Juni sampai Oktober biasanya tidak ada salju, suhu di puncak bisa turun sampai jauh di bawah nol derajat. Para pejalan kaki harus mempertimbangkan pendakian pada akhir Juni atau September. Jika terdapat salju yang turun, peralatan mendaki yang tepat dan pengalaman sangat diperlukan. Pada akhir Oktober sampai sekitar pertengahan Juni, pendakian puncak sangat berbahaya karena angin yang ekstrim, kondisi cuaca, salju, es, dan risiko longsoran yang sangat tinggi, sangat tidak dianjurkan untuk mendaki sepanjang bulan tersebut. 2.3.8 Pop Culture Akihabara terkenal sebagai pusat otaku (オタク)9 Jepang, budaya anime, serta terdapat puluhan toko yang mengkhususkan diri dalam anime, manga, video game, dan koleksi lainnya. Merupakan tempat paling direkomendasikan untuk para wisatawan pecinta pop culture. Terdapat tempat terkenal untuk para penggemar anime yaitu Tokyo Anime Center. Tokyo Anime Center berisi informasi mengenai anime Jepang, terletak di depan stasiun Akihabara di Tokyo. Menyediakan berita terbaru untuk para penggemar anime tidak hanya yang berada di Jepang tetapi juga yang berasal dari luar negeri. Menyelenggarakan beberapa acara yang diikuti oleh pencipta dan pengisi suara anime serta terdapat barang-barang asli yang hanya tersedia di toko resminya. Selain itu, diantaranya juga menampilkan film-film anime terbaru dan mini konser. 2.3.9 Art Museum, Museum, dan Art Gallery Mengunjungi museum selain menambah wawasan juga merupakan pengalaman menarik bagi para wisatawan. Terdapat beberapa museum yang merupakan museum terbaik di Jepang, diantaranya yaitu: Tokyo National Museum (Tokyo), Peace Memorial Museum (Hiroshima), The Tokyo Edo-Museum (Tokyo), Hakone Open-Air Museum (Hakone), National Museum of Western Art (Tokyo), Mori Art Museum (Tokyo).
9
Seorang kolektor yang antusias dan sangat terobsesi dengan anime, video game, atau komputer dan jarang meninggalkan rumah. http://dictionary.reference.com/browse/otaku (diakses pada 25 Juni 2013).
Motivasi wisatawan..., Hestiarsi, FIB UI, 2013
2.3.10 Pasar Ikan Tsukiji Market ( 築 地 市 場 /Tsukiji Shijō) merupakan pasar grosir besar di Jepang yang menjual ikan, buah-buahan dan sayuran di pusat Tokyo. Tsukiji Market terkenal dari sepuluh pasar grosir yang menangani distribusi ikan, daging, bermacammacam produk dan bunga di metropolitan Kota Tokyo. Selain itu, dikenal juga sebagai salah satu pasar ikan terbesar di dunia. Bagi warga lokal maupun wisatawan, Tsukiji Market wajib dikunjungi. Di sinilah seafood segar berasal, diekspor ke seluruh Jepang dan berbagai negara, juga langsung diolah menjadi sushi segar. Pemandangan dari berbagai jenis ikan segar, makanan laut lainnya serta suasana sibuk truk, penjual dan pembeli yang ada di sekitar pasar menjadi daya tarik pariwisata. Bahkan jumlah pengunjung dari tahun ke tahun terus meningkat. Agar tidak mengganggu kegiatan transaksi lelang di pasar, wisatawan dianjurkan untuk mengunjungi pasar sisi luar Tsujiki Market, terletak berdekatan dengan pasar dalam. Pasar bagian luar terdiri dari beberapa blok dengan toko-toko eceran kecil dan banyak restoran di sepanjang jalan sempit. Kunjungan ke Tsukiji Market paling baik dikombinasikan dengan sarapan sushi segar atau makan siang di salah satu restoran lokal. Untuk menjelajahi pasar ikan ini terdapat tur yang diadakan oleh Institute Japanese Experience & Education. 2.3.11 Arsitektur Modern Jepang Teknik arsitektur modern diperkenalkan ke Jepang pada Restorasi Meiji pada tahun 1868. Bangunan pertama yang merupakan hasil dari penggabungan metode tradisional Jepang dengan konstuksi kayu dan metode Barat dengan desainnya. Setelah Perang Dunia II, Tange Kenzo, salah satu orang yang paling terkenal dan perpengaruh dalam arsitek pasca-perang Jepang, berhasil memadukan arsitektur tradisional Jepang dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada tahun 1950-an dan 1960-an ia merancang beberapa bangunan-bangunan mencolok, termasuk Yoyogi National Stadium untuk Olimpiade pada tahun 1964 di Tokyo. Gedung pencakar langit pertama Jepang, gedung Kasumigaseki, selesai dibangun pada tahun 1968 dengan menggunakan teknologi tahan gempa terbaru. Sejak saat itu, sejumlah gedung pencakar langit telah dibangun, termasuk NishiShinjuku di Tokyo(1971) dan Landmark Tower (1993, dengan tinggi 296 meter) di
Motivasi wisatawan..., Hestiarsi, FIB UI, 2013
Yokohama. Karya yang luar biasa dari tahun 1990-an adalah Tokyo Intenational Forum, tahun 1997 oleh Rafael Vinoly dan Kantor Pemerintah Metropolitan Tokyo (Tokyo Metropolitan Government Offices), tahun 1991 oleh Tange Kenzo. Tahun 2012, Tokyo Skytree merupakan bangunan tertinggi di Jepang dan bangunan tertinggi kedua di dunia dengan ketinggian 634 meter, setelah Burj Khalifa (828 meter) yang terletak di Uni Emirat Arab. Tokyo Skytree adalah menara penyiaran dan merupakan landmark kota Tokyo, di mana menarik banyak perhatian dunia. Daerah sekitar Tokyo Skytree menjadi ramai dikunjungi wisatawan. Tempat terkenal yang dekat dengan Tokyo Skytree yaitu Asakusa dan Sumida River. Tokyo Skytree merupakan sebuah elemen yang penting dalam keindahan landscape kota Tokyo. 2.3.12 Sumo dan Bushido Sumo adalah gulat gaya Jepang, merupakan olahraga tradisional Jepang. Berasal dari zaman kuno digunakan sebagai pertunjukkan untuk menghibur para dewa Shinto.
Aturan dasar sumo sederhana yaitu salah satu pegulat terjatuh
menyentuh tanah bagian tubuhnya selain telapak kaki atau salah seorang keluar dari lingkaran, maka dinyatakan kalah. Pertandingan sumo berlangsung di atas ring yang disebut dengan Dohyō (土俵) yang terbuat dari campuran tanah liat yang dikeraskan dengan pasir yang disebarkan di atasnya. Sumo merupakan olahraga yang hanya dimiliki oleh Jepang sehingga menarik banyak wisatawan untuk menonton pertandingan sumo. Para wisatawan dapat menonton pertandingan sumo di bulanbulan yang telah dijadwalkan. Motivasi wisatawan asing yang datang ke Jepang untuk melihat sumo mendapat respon yang positif. Selain sumo, motivasi wisatawan asing yang datang ke Jepang pada peringkat keduabelas yaitu Bushido. Bushido yaitu merupakan sebuah sistem etika atau aturan moral yang berlaku di kalangan samurai, khususnya di zaman Feodal Jepang. Bushido terdiri dari kata bushi/武士 (ksatria atau prajurit) dan do/道 (jalan). Makna bushido secara umum adalah kesetiaan dan pengorbanan. Semangat bushido Jepang terkenal di seluruh dunia, hal inilah yang menjadikan salah satu daya tarik pariwisata Jepang. Namun, semangat bushido dewasa ini tidak lagi dilakukan dengan bunuh diri, tetapi dengan pengunduran diri apabila seorang pejabat atau petinggi negara
Motivasi wisatawan..., Hestiarsi, FIB UI, 2013
melakukan suatu kesalahan dalam pemerintahannya. 2.3.13 Matsuri Penulis menyimpulkan beberapa matsuri yang paling terkenal di Jepang, yaitu: Sapporo Snow Festival, Kyoto Gion Matsuri, Hanami,dan Hanabi. Setiap tahunnya pengunjung yang datang ke festival terus bertambah. Matsuri merupakan daya tarik besar bagi pengunjung wisatawan asing maupun wisatawan lokal. 2.3.14 Kerajinan Tangan Tradisional, Kesenian, dan Seni Keramik Jepang Kerajinan tangan tradisional, kesenian, dan seni keramik selain wisatawan Jepang juga dapat dipelajari wisatawan asing. Wisatawan asing yang datang ke Jepang memiliki motivasi untuk mempelajari dan melihat lebih dekat mengenai kerajinan tangan tradisional, kesenian, serta seni keramik Jepang. 2.3.15 Motivasi Lain-lain Berikut ini merupakan hasil dari pilihan responden yang menjawab pilihan lainlain. Tabel 2.1 Jawaban Lain-lain dari Responden Jenis Kebudayaan Jepang secara keseluruhan
Menjalin hubungan dengan orang Jepang
Pemandangan alam Jepang
Tempat-tempat pariwisata di Jepang
Menariknya tentang Jepang
Penjelasan Ingin mencoba gaya hidup modern orang Jepang (sekolah, bekerja, dll). Ingin mempunyai pengalaman mengenai gaya hidup/kebudayaan Jepang. Menjalani kehidupan seperti orang Jepang. Ingin mencoba kehidupan beragama dan spiritual seperti orang Jepang. Menikmati waktu bersama dengan teman orang Jepang. Berinteraksi dengan orang Jepang. Bergaul dan berteman dengan orang Jepang. Memperhatikan orang-orang Jepang. Taman Nasional, nature environment. Natural scenery. Pegunungan vulkanik. Sea Mountain. Hokkaido, Aquarium (Okinawa), Landscape. Kyoto, Arsitektur tradisional, Kuil. Pengalaman di kota dengan arsitektur modern. Suasana dan hiruk pikuk di Tokyo. Zen Temple, Elektronik, yang berhubungan dengan kesenian, Kendo, Video Games, Pachinko, Sake, Disneysea, Kebun binatang, Kereta api, olahraga, Taman.
Sumber: JNTO (Japan National Tourism Organization) dan TIC (Tourist Information Center)
Berdasarkan data di atas, di bagi menjadi lima jenis dalam pengelompokkan yang ingin dilakukan wisatawan asing pada pilihan lain-lain, yaitu: budaya Jepang
Motivasi wisatawan..., Hestiarsi, FIB UI, 2013
secara keseluruhan, menjalin hubungan dengan orang Jepang, pemandangan alam Jepang, tempat-tempat pariwisata di Jepang, dan menariknya tentang Jepang. Di dalam tabel kita dapat melihat penjelasannya secara jelas apa yang ingin dilakukan wisatawan asing. Wisatawan asing ingin mengenal lebih dekat serta merasakan berbagai macam pengalaman di Jepang. 2.3.16 Bahasa Jepang Berikut ini merupakan data pelajar asing yang belajar ke Jepang diambil dari JASSO (Japan Student Services Organization) tahun 2010. Tabel 2.2 Pelajar Asing dengan Motivasi Belajar ke Jepang
Wilayah Asia Eropa Amerika Utara Afrika Timur Tengah Amerika Tengah dan Selatan Oceania Total
Jumlah Pelajar 129.163 3.722 1.742 1.136 1.018 886 408 138.075
Persentase 93,5% 2,7% 1,3% 0,8% 0,7% 0,6% 0,3% 100,0%
Pelajar Internasional Semester Pendek Jumlah Pelajar Total 6.192 67,9% 1.597 17,5% 992 10,9% 58 0,6% 35 0,4% 94 1,0% 152 1,7% 9120 100,0%
Sumber: JASSO (Japan Student Services Organization)
Berdasarkan data di atas, pelajar asing yang berasal dari Asia menduduki peringkat pertama yaitu sebanyak 93,5%. Pelajar asing yang mengikuti semester pendek di Jepang paling banyak juga berasal dari asia dengan jumlah sebanyak 67,9%. Peringkat kedua yaitu pelajar yang berasal dari Eropa sebanyak 2,7%, sedangkan pelajar Eropa yang mengikuti semester pendek sebanyak 17,5%. Peringkat ketiga yaitu pelajar yang berasal dari Amerika Utara sebanyak 1,3%, pelajar Amerika Utara yang mengikuti semester pendek sebanyak 10,9%. Wisatawan asing yang datang ke Jepang dengan motivasi belajar, mereka bertujuan ingin mengenal lebih dekat tentang Jepang. Baik bahasa, budaya, masyarakat, maupun berbagai aspek kehidupan yang dimiliki oleh Jepang. 2.3.17 Upacara Minum Teh dan Seni Merangkai Bunga Upacara minum teh yang di kenal dengan chanoyu. Seni sederhana chanoyu adalah merupakan seni Jepang dengan fokus mempersiapkan dan melayani
Motivasi wisatawan..., Hestiarsi, FIB UI, 2013
semangkuk teh dengan hati yang murni. Prinsip-prinsip Wa Kei Sei Jaku (harmoni, hormat, kemurnian, dan ketenangan) adalah prinsip di dalam chanoyu yang diintegrasikan ke dalam kehidupan sehari-hari. Wisatawan asing dapat terlibat langsung dalam chanoyu, mereka yang baru pertama kali mencoba tidak perlu khawatir karena terdapat kursus-kursus chanoyu bagi pemula. Selain upacara minum teh, motivasi wisatawan asing yang datang ke Jepang pada peringkat 17 yaitu seni merangkai bunga, dalam bahasa Jepang disebut dengan Ikebana. Ikebana adalah seni mengatur keindahan dari perpaduan potogan batang, daun, dan bunga dalam vas dan wadah lainnya yang berkembang di Jepang selama tujuh abad. Terdapat banyak teknik yang harus dikuasai di dalam menyusun batang dan bunga untuk memenuhi standar ikebana yang baik. Biasanya, tiga sampai lima tahun di perlukan untuk belajar menguasai keterampilan teknis dan estetika ikebana. Ikebana menekankan pemakaian bunga dengan jumlah yang minimal untuk menampilkan kesan sederhana namun elegan dengan menonjolkan keindahan bungabunga. 2.3.18 Seni Tradisional Jepang Terdapat beberapa tempat paling terkenal di Jepang untuk mengadakan pertunjukkan seni tradisional Jepang seperti pertunjukkan Kabuki (歌舞伎)10, Noh (能)11, Bunraku (文楽)12, tempat ini populer bagi wisatawan bagi yang ingin melihat pertunjukan seni tradisional Jepang, yaitu: The Traditional, Performing Arts Information Centre (The National Theatre of Japan) [Tokyo], Kokuritsu Nogakudo (National Noh Theater) [Tokyo], Kabuki-za theater [Tokyo], dan Shin-Kabuki-za [Osaka]. 2.3.19 Shodou Shodou (書道) adalah seni menulis Jepang dengan menggunakan kuas atau 10
Kabuki (歌舞伎) merupakan drama populer Jepang, dikembangkan pada abad ke-17. Merupakan seni teater khas Jepang dengan menggunakan kostum yang rumit, dialog berirama, musik, dan tarian. 11 Noh (能) adalah teater tradisional Jepang yang melibatkan musik, tarian, dan drama, yang berasal dari abad ke-14. Dikembangkan bersama-sama dengan Kyogen, merupakan bagian lucu dari selingan pertunjukkan noh. Pertunjukkan noh dan kyogen dikenal dengan nogaku, dan terdaftar sebagai Cultural Heritage oleh UNESCO. 12 Bunraku (文楽) merupakan teater boneka tradisional Jepang. Menampilkan teater boneka dengan narasi cerita yang dibacakan di panggung.
Motivasi wisatawan..., Hestiarsi, FIB UI, 2013
biasa disebut dengan kaligrafi jepang. Shodou telah dipraktekkan selama lebih dari dua ribu tahun. Tradisi yang dikembangkan di China, diperkenalkan ke Jepang pada abad ke-7. Walaupun masih banyak dipengaruhi oleh China, tetapi setelah penenemuan hiragana dan katakana telah memunculkan kaligrafi Jepang dengan mengembangkan gaya yang khas Jepang. Kaligrafi Jepang sering dikaitkan dengan pemikiran Zen. Karena itu, setiap kaligrafer mempunyai satu kesempatan untuk setiap lembar kertas. Sapuan kuas tidak dapat diperbaiki. Setiap kuasan adalah refleksi dari pikiran penulis saat itu. Wisatawan asing yang datang ke Jepang, ingin melihat shodou lebih dekat langsung di negara aslinya dan juga ingin mempunyai kesempatan untuk belajar shodou langsung di Jepang. 2.3.20 Film Jepang, Drama, dan Musik Jepang Film Jepang, drama Jepang, serta musik Jepang yang sudah merambah ke dunia internasional, diterima sangat baik oleh semua kalangan. Popularitas inilah yang menjadikan Jepang semakin menarik bagi wisatawan asing untuk berkunjung ke Jepang. Berawal dari hobi menonton film, drama Jepang, dan mendengarkan musik Jepang, membuat para penggemar ingin melihat Jepang lebih dekat, inilah salah satu alasan yang memunculkan motivasi wisatawan asing berkunjung ke Jepang. Drama di televisi Jepang dikenal dengan sebutan Dorama atau Jdrama. Selain itu, drama modern yang didasarkan pada kehidupan sehari-hari masyarakat Jepang, sangat populer di televisi Jepang. Penonton yang tidak tinggal di Jepang dapat mengakses film maupun drama Jepang melalui antena parabola maupun internet, melalui Youtube. Sehingga film maupun drama Jepang dapat dinikmati bagi mereka yang berada di luar Jepang sekalipun. Selain drama dan film Jepang, musik Jepang juga memiliki pengaruh dalam motivasi asing yang berkunjung ke Jepang. Musik Jepang memiliki kekhasannya sendiri dan tidak sepenuhnya dipengaruhi oleh musik barat dan pop Amerika yang sangat dikagumi oleh kalangan muda. Salah satu pop musik Jepang yang sudah merambah ke dunia internasional yaitu Miyazawa yang merilis album di Brazil maupun Eropa. Musisi instrumental yang tidak kalah terkenalnya yaitu Kitaro.
Motivasi wisatawan..., Hestiarsi, FIB UI, 2013
3. Kesimpulan Jepang merupakan negara yang modern dan maju, tetapi tetap mempertahankan budaya tradisional yang masih eksis ditengah-tengah masyarakat Jepang yang modern. Setiap tahunnya jumlah wisatawan asing yang datang berkunjung ke Jepang mengalami kenaikkan yang cukup signifikan. Banyaknya wisatawan asing yang datang berkunjung ke Jepang didorong oleh beberapa motivasi. Salah satu motivasi terbesar yang membuat wisatawan asing berkunjung ke Jepang adalah untuk melihat arsitektur tradisional Jepang. Motivasi terbesar kedua wisatawan asing untuk berkunjung ke Jepang yaitu mencoba makanan Jepang. Motivasi terbesar ketiga yaitu wisatawan dengan motivasi mengunjungi taman tradisional Jepang. Desain taman tradisional Jepang yang menyatu dengan alam, ketenangan, kesederhanaan, serta keindahan yang ditawarkan membuat taman tradisional Jepang semakin populer baik bagi wisatawan domestik maupun wisatawan asing. Motivasi wisatawan dalam melakukan sebuah perjalanan, merupakan faktor utama di mana mereka ingin terlepas dari kehidupan sehari-harinya, melihat serta merasakan pengalaman yang baru. Banyak pengalaman-pengalaman menarik yang dapat ditawarkan Jepang sehingga membuat banyak wisatawan asing tertarik untuk berkunjung. Wisatawan asing memilih Jepang sebagai daerah tujuan wisata dengan menawarkan objek wisata terkenal, makanan, budaya lokal, serta nilai-nilai tradisional yang masih tetap bertahan ditengah-tengah masyarakat modern membuat Jepang semakin menarik untuk dikunjungi wisatawan asing. 4. Saran Penulisan penelitian ini hanya berfokus pada motivasi wisatawan asing ke Jepang. Penelitian ini jauh dari kesempurnaan, sehingga bagi yang ingin meneliti dengan tema yang sama, bisa membahas mengenai apa upaya pemerintahan Jepang itu sendiri di dalam memajukan pariwisata. Selain itu, bagi pariwisata Indonesia, kita dapat belajar banyak dari Jepang untuk memajukan pariwisata dalam negeri dengan mengetahui apa saja motivasi wisatawan asing yang datang ke Indonesia serta melakukan perbaikan di segala infrastuktur.
Motivasi wisatawan..., Hestiarsi, FIB UI, 2013
DAFTAR REFERENSI
Buku dan Jurnal Foster, Dennis L. (Juli 2000). First Class.An Introduction To Travel & Tourism.Second Edition (terj.Tri Budhi Sastrio). Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. March, Roger. How Japan Solicited the West: The First Hundred Years of Modern Japanese Tourism. 1–7. March, Roger. The Historical Development of Japanese Tourism. 1–6. Sahara, Taichiro. A Research on Internasional Tourism in Japan – Cultivating Inbound Tourism. 51–57. Sinichi Satake. Tsuurizumu to Kankou no Teigi. 91–92. Sylvie, Guichard, A., dan Okpyo, M. (2009). Japanese Tourism and Travel Culture. New York: Routledge. Teguh Sihono. (2009). Dampak Krisis Finansial Amerika Serikat terhadap Perekonomian Asia. 2009. 51–57. Yozaburo, Shirahata. (2009). The “Discovery” of Japan: Travel and Mobility in the Creation of Culture. Japan: Nakanishi Printing Corporation. Internet Japan National Tourism Organization. http://www.jnto.go.jp/jpn/downloads/101124_tic_attachment.pdf. Japan Ryokan Association. http://www.ryokan.or.jp/index_en.html. Japan Touris Agency. http://www.mlit.go.jp/. Web Japan. The Development of Japanese Architecture. http://webjapan.org/factsheet/en/pdf/e25_architecture.pdf.
Motivasi wisatawan..., Hestiarsi, FIB UI, 2013