FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI MAHASISWA UNTUK BERPRESTASI DALAM MENGIKUTI MATA KULIAH KEPERAWATAN ANAK (Studi Kasus di Akademi Keperawatan Pragolopati Pati)
TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Utama : Pendidikan Profesi Kesehatan
Oleh KASMILAH NIM : S.540209220
PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI MAHASISWA UNTUK BERPRESTASI DALAM MENGIKUTI MATA KULIAH KEPERAWATAN ANAK (Studi Kasus di Akademi Keperawatan Pragolopati Pati)
TESIS Oleh : KASMILAH NIM : S.540209220
Telah disetujui oleh Tim Pembimbing Pada Tanggal : ........................................... Jabatan Pembimbing I
Pembimbing II
Nama
Tanda tangan
Prof. Dr. dr. Didik Tamtomo, MM, Mkes, PAK NIP. 194803131976101001 ........................
dr. Hari Wujoso, Sp.F, MM NIP. 196210221995031001
Mengetahui : Ketua Program Studi PPK-MMK
Prof. Dr. dr. Didik Tamtomo, MM, Mkes, PAK NIP. 194803131976101001
ii
........................
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI MAHASISWA UNTUK BERPRESTASI DALAM MENGIKUTI MATA KULIAH KEPERAWATAN ANAK (Studi Kasus di Akademi Keperawatan Pragolopati Pati) TESIS oleh : KASMILAH NIM : S.540209220 Telah Disetujui oleh Tim Penguji
Jabatan
Nama
Tanda Tangan
Ketua
Tanggal
Prof. Bhisma Murti, dr, MPH, M.Sc, Ph.D NIP 195510211994121001 Sekretaris Dr. Nunuk Suryani, M.Pd. NIP 19611081990032001
____________
Juli 2010
____________
Juli 2010
Anggota Prof.Dr. Didik Tamtomo, dr.,PAK,MM,MK NIP 19483131976101001
____________
Juli 2010
Anggota dr. Hari Wujoso, Sp F, MM NIP 196210221995031001
____________
Juli 2010
Mengetahui Surakarta, Ketua Program Studi Magister Kedokteran Keluarga
Direktur PPS UNS
Prof. Drs. Suranto, M.Sc, Ph.D NIP. 195708201985031004
Prof. Dr. dr. Didik Tamtomo, MM, Mkes, PAK NIP. 194803131976101001
iii
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya : Nama
: KASMILAH
NIM
: S. 540209219
Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis saya yang berjudul : FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI MAHASISWA UNTUK BERPRESTASI DALAM MENGIKUTI MATA KULIAH ANAK (Studi Kasus di Akademi Keperawatan Pragolo Pati) adalah benar-benar karya otentik saya sendiri. Hal-hal yang terdapat dalam tesis ini dan yang bukan karya saya diberi tanda kutipan dan ditunjukkan dalam daftar pustaka. Apabila diketahui di kemudian hari terbukti bahwa pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya peroleh dari tesis tersebut.
Surakarta, Januari 2010 Yang membuat pernyataan,
Kasmilah
iv
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan tesis ini pada Program Studi Magister Kedokteran Keluarga, minat utama Pendidikan Profesi Kesehatan, Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan judul : FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI MAHASISWA UNTUK BERPRESTASI DALAM MENGIKUTI MATA KULIAH KEPERAWATAN ANAK (Studi Kasus di Akademi Keperawatan Pragolo Pati) Penulisan tesis ini dapat terselesaikan dengan baik berkat bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan yang setinggi - tingginya dan ucapan terima kasih kepada : 1. Prof. Dr. H. Much. Syamsul Hadi, dr., Sp.Kj.(K), selaku Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang telah memberikan dukungan untuk mengikuti program pascasarjana ini. 2. Prof. Drs., Suranto, MSc., Ph.D., selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang telah memberikan ijin untuk kelancaran penyusunan tesis ini. 3. Prof. Dr., Didik Gunawan Tamtomo, dr., MM., M.Kes., PAK., selaku Ketua Program Studi Kedokteran Keluarga Dengan Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan Universitas Sebelas Maret Surakarta,yang telah memberikan ijin untuk kelancaran penyusunan tesis ini dan juga sebagai pembimbing I yang
v
dengan sabar memberi bimbingan dan petunjuk, dorongan kepada peneliti dalam menyusun tesis ini hingga selesai. 4. dr. Hari Wuyoso, Sp.F, MM., selaku Pembimbing II yang juga dengan sabar memberi bimbingan dan petunjuk,dorongan kepada peneliti dalam menyusun tesis ini hingga selesai. 5. Bapak / Ibu dosen Pascasarjana Magister Kedokteran Keluarga yang telah memberikan ilmu selama perkuliahan. 6. dr Sutarwo, selaku Direktur Akademi Keperawatan Pragolo Pati, yang telah memberikan ijin sebagai tempat penelitian Tesis tersebut. 7. Segenap Civitas Akademika Akademi Keperawatan Pragolo Pati, atas kerjasamanya sehingga penulis mendapatkan fasilitas dan kemudahan dalam pelaksanaan penelitian tesis ini. 8. Para mahasiswa dan orang tuanya (sebagai informan penelilian) atas kesediaannya memberikan masukan kepada penulis sebagai sumber data penelitian. 9. Suami dan anak-anakku tercinta : Prihyanto yang selalu mendampingi, Priska, Prisma dan Prasedya yang hebat telah memberikan dukungan luar biasa, kalian juga menjadi anak-anak yang sholeh dan sholekah, pintar, sehat, berbakti sama orang tua dan berguna bagi agama, keluarga ,bangsa dan negara. AMIN 10. Teman-temanku mahasiswa MKK-PDPK pasca sarjana UNS Angkatan 2009/2010 yang telah membantu secara moril maupun materiil, dan kepada semua pihak yang telah membantu penulis baik selama mengikuti perkuliahan
vi
maupun selama dalam penyusunan tesis ini, semoga amal kebaikannya mendapat pahala dari Allah ,Amin. Penulis berharap semoga tesis ini bermanfaat bagi pengelola pendidikan, mahasiswa dan para pembaca yang budiman, namun penulis juga menyadari bahwa tesis ini masih perlu penyempurnaan, untuk itu kritik dan saran akan penulis terima dengan senang hati demi kebaikan bersama. Akhirnya dengan tulus penulis berdoa semoga amal kebaikan semua pihak mendapatkan pahala dan imbalan yang setimpal dari Allah SWT, Amin.
Surakarta, Januari 2010 Kasmilah
vii
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL…………………………………………………………….
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN TESIS...................................................................
iii
HALAMAN PERNYATAAN..............................................................................
iv
KATA PENGANTAR..........................................................................................
v
DAFTAR ISI.........................................................................................................
viii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................
xi
DAFTAR TABEL ..............................................................................................
xii
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................
xiii
ABSTRAK............................................................................................................
xiv
ABSTRACT...........................................................................................................
xvi
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah………………………………………………..
1
D. Rumusan Masalah...................................................................................
2
E. Tujuan Penelitian.....................................................................................
2
F. Manfaat Penelitian...................................................................................
3
BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertian motivasi....................................................................................
5
B. Macam – Macam Motivasi.......................................................................
7
C. Klasifikasi Motivasi .................................................................................
9
D. Teori Pencapaian Motivasi Mc. Clelland..............................................
10
E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi ........................................
11
F. Motivasi Belajar.......................................................................................
12
G. Bentuk-bentuk Motivasi di Institusi Pendidikan ....................................
13
H. Bentuk dan Cara untuk Menumbuhkan Motivasi dalam Kegiatan
viii
Belajar Mengajar........................................................................................ I. Peran dan Fungsi Motivasi dalam Belajar.............................................
15 18
J. Karakteristik Seseorang dengan Kebutuhan Prestasi yang Kuat .........
20
K. Mengembangkan Kebutuhan Prestasi.....................................................
20
L. Kebutuhan Prestasi dan Keberhasilan.....................................................
22
M. Mata Kuliah Keperawatan Anak.............................................................
23
N. Deskripsi Mata Kuliah Keperawatan Anak............................................
23
O. Standard Kompetensi Mata Kuliah Keperawatan Anak.........................
23
P. Tujuan Mata Kuliah Keperawatan Anak................................................
24
Q. Garis Besar Mata Kuliah Keperawatan Anak.........................................
24
R. Kerangka Pikir..........................................................................................
26
BAB III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian...................................................................
27
B. Jenis Penelitian..........................................................................................
29
C. Sumber Data dan Teknik Sampling..........................................................
31
D. Teknik Pengumpulan dan Uji Keterpercayaan Data..............................
33
S. Teknik Analisis……….………………………………………………..
35
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi .......................................................................................... 1. Mengkaji Dokumen ………………………………………………… 2. Focus Group Discusión……………………………………………. 3. Wawancara Mendalam …………………………………………….. 4. Kunjungan Rumah ………………………………………………… B. Analisis Data................................................................................. 1. Focus Group Discusión……………………………………………. 2. Wawancara………………………………………………………….. 3. Kunjungan Rumah …………………………………………………. 4 Pembahasa Hasil Analisis Data……………………………………..
ix
37 37 40 45 50 54 54 57 59 63
C. Pembahasan..............................................................................................
66
D. Keterbatasan Penelitian.............................................................................
74
BAB V. PENUTUP A. Kesimpulan...............................................................................................
71
B. Implikasi...................................................................................................
72
C. Saran..........................................................................................................
72
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................
74
LAMPIRAN-LAMPIRAN
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 : Kerangka Pikir ...................................................................................... 26 Gambar 2 : Analisis Interaksi ................................................................................... 36
xi
DAFTAR TABEL
Tabel I : Score Faktor – Faktor Intrinsik Yang Mempengaruhi Motivasi ...... …….68 Tabel 2 : Score Faktor – Faktor Ektrinsik Yang Mempengaruhi Motivasi ............... 69
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
: Daftar Nama Mahasiswa Berprestasi dan Kurang Berprestasi
Lampiran 2
: Daftar Nilai Mahasiswa Berprestasi dan Kurang Berprestasi
Lampiran 3
: Pre Planning Focus Group Discussion (FGD)
Lampiran 4
: Check List Hasil Focus Group Discussion (FGD)
Lampiran 5
: Hasil Focus Group Discussion (FGD)
Lampiran 6
: Panduan Wawancara
Lampiran 7
: Hasil Wawancara
Lampiran 8
: Pedoman Kunjungan Rumah
Lampiran 9
: Hasil Kunjungan Rumah
Lampiran 10 : Ijin Penelitian
xiii
ABSTRAK Kasmilah, S540209230. 2010. Fakto – Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Mahasiswa Untuk Berprestasi Dalam Mengikuti Mata Kuliah Keperawatan Anak (Stadi Kasus di Akademi Keperawatan Pragolo Pati ) . Tesis, Program studi Magister kedokteran Keluarga, Minat Uatama : Pendidikan Profesi Kesehatan , Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta 2010 latar belakang penelitian ini : ( 1 ) Persaingan kerja semakin kompetitif ( 2 ) Ingin memotivasi mahasiswa mencapai prestasi optimal (3) Keyakinan bahwa hanya yang berprestasi yang dapat memenangkan persaingan dan meraih peluang. Sehingga rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : (1) Bagaimana motivasi mahasiswa Akademi Keperawatan mengikuti kuliah Keperawatan Anak (2) Bagaimana prestasi mereka, (3) Faktor – factor apa sajakah yang mempengaruhi motivasi mahasiswa untuk berprsetasi dalam mata kuliah keperawatan anak. Penelitian ini bertujuan : (1) Motivasi mahasiswa mengikuti pembelajaran Mata kuliah Keperawatan Anak. (2) Prestasi belajar mahasiswa dalam mengikuti Mata Kuliah Keperawatan Anak. (3) Faktor – factor apa sajakah yang mempengaruhi motivasi mahasiswa untuk berprestasi. Metodologi : Lokasi penelitian di Akademi Keperawatan Pragolo Pati. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, Sebagai sumber data adalah mahasiswa yang berprestasi dan kurang berprestasi di tingkat II tahun akademik 2009/2010. Teknik sampling adalah dengan purposive sampling. Teknik pengumpulan data meliputi: Mengkaji dokumen, Focus Group Discussion. Indeep Interview, Observasi, sedangkan uji keterpercayaan data menggunakan trianggulasi sumber dan metode. Teknik analisa yang dipakai dalam penelitian ini adalah: Analisis Interaktif. Hasil penelitian menunjukan bahwa mahasiswa yang berprestasi memiliki motivasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang kurang berprestasi. Yang melatar belakangi motivasi mereka adalah minat atau keinginan sendiri untuk menjadi perawat, keyakinan bahwa di bidang kesehatan peluang kerjanya masih terbuka luas, keinginan untuk maju, berprestasi dan ingin mempunyai tempat pelayanan kesehatan , ingin membanggakan orang tua. Kesimpulan basil penelitian menunjukan : (1) Latar belakang motivasi mahasiswa bisa karena minat individu maupun dorongan orang tua, dan semua mahasiswa yang berprestasi memiliki motivasi yang cukup tinggi, (2) Mahasiswa yang memiliki motivasi tinggi ternyata presetasinya baik, (3) Faktor – factor yang yang mempengaruhi motivasi pada dasarnya taerdiri factor interna dan factor eksterna. Akhirnya sebagai saran bagi pengelola pendidikan adalah hendaknya selalu merangsang motivasi mahasiswa agar selalu berprestasi, baik secara internal maupun eksternal agar selalu berhasil dalam studinya Kata kunci : Motivasi, prestasi, faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi
xiv
ABSTRACT
Kasmilah S.540209230. “Factors Affecting Students’ Motivation to Achieve in Child Nursing Course: A Case Study at Pralogo Nursing Academy, Pati”. Thesis. Masters Degree Program in Health Profession Education, Graduate Program, Sebelas Maret University, Surakarta, 2010 This research is carried out based on the following rationale: 1) an increasing competition in work field, 2) the enthusiasm to motivate students to achieve optimally, and 3) the belief that only those with high achievement can win the competition and reach for opportunities. The objectives of this research are 1) to examine the students’ motivation in joining Child Nursing course, 2) to find out the students’ learning achievement in Child Nursing course, and 3) to describe factors affecting students to achieve in Child Nursing course. This descriptive-qualitative research is located at Pralogopati Nursing Academy in Pati. The sources of data for this research are the second year students with high achievement selected purposively. The data for the study were obtained through document analysis, Focus Group Discussion, indepth interviewing. The reliability of the research data was validated with data source triangulation realized through cross-checking the data with students’ parents. The data were analyzed using an interactive data analysis technique. The result of the research showed that the students who got good achievements had better motoivation compared with the ones with less motivation. What made them motivated was their own spirit to become nurses, and they believed that there were still a lot of chance to work. They were eager to progress and they wanted to have a place for health service of their own, and they wanted their parents proud of them. Based on the research findings, it can be concluded that 1) the motivation to achieve highly may come from the students themselves and their parents. 2) students with high achievement have high motivation, and 3) There are two factors (internal and external) affecting the students’ motivation for high achievement. This research suggests that it is necessary for the management of an education institution to motivate their students to achieve highly, whether it is internal or external, if they want to be successful in their study. Key words : Motivation, achieve, factors affecting motivation
xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah 1. Pasar kerja semakin selektif dan kompetitif. Sistem penerimaan pegawai baru di lingkungan pelayanan maupun pendidikan keperawatan telah menetapkan standar bagi calon pagawai yaitu minimal memiliki indek prestasi 3,0 untuk dapat berkompetisi mengikuti seleksi penerimaan pegawai, bahkan di beberapa rumah sakit swasta telah mempersyaratkan indek prestasi lebih dari 3,0 2. Ingin mendorong motivasi mahasiswa agar bisa mencapai prestasi optimal. Pengelola pendidikan selalu berusaha mendorong motivasi belajar mahasiswa agar mereka bisa mencapai prestasi akademik yang optimal dalam mata kuliah keperawatan anak yang dapat berkontribusi mengoptimalkan prestasi akademik sacara keseluruhan , salah satunya yaitu dengan cara memberlakukan sistem reward bagi mereka yang berprestasi. Sehingga diharapkan setelah lulus mereka dapat bersaing untuk merebut pasar kerja. 3. Hanya yang berprestasi yang akan menang dan meraih peluang. Dengan prestasi akademik yang memadai maka diharapkan para lulusan Akademi keperawatan Pragolo Pati dapat bersaing dan unggul dalam berkompetisi merebut peluang kerja, karena di era global ini hanya mereka
1
2
yang berprestasi yang akan keluar sebagai pemenang dan meraih peluang di masa yang akan datang. 4. Motivasi sebagai salah satu variabel yang mempengaruhi prestasi. Motivasi adalah salah satu variabel yang mempengaruhi prestasi akademik diantara berbagai variable lain yang dapat mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa seperti : Kurikulum, Kegiatan Belajar Mengajar, Peran Dosen, Lingkungan Belajar, Sarana Prasarana, Model Evaluasi dan Motivasi, maka karena keterbatasan waktu sehingga untuk kali ini peneliti hanya konsen pada motivasi saja.
B. Perumusan Masalah 1. Bagaimana motivasi para mahasiswa Akademi Keperawatan mengikuti kuliah Keperawatan Anak ? 2. Bagaimana prastasi belajar mereka, mengapa demikian ? 3. Fakto-faktor apa sajakah yang mempengaruhi motivasi mahasiswa untuk berprestasi dalam mata kuliah keperawatan anak ?
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum : Mendeskripsikan faktor –faktor yang mempengaruhi motivasi mahasiswa Akademi Keperawatan untuk berprestasi dalam mengikuti pembelajaran Mata Kuliah Keperawatan Anak sehingga dapat menentukan model pembelajaran yang efektif.
2
3
2. Tujuan Khusus : a. Untuk mengetahui motivasi mahasiswa Akademi Keperawatan mengikuti pembelajaran Mata Kuliah Keperawatan Anak. b. Untuk mengetahui prestasi belajar mahasiswa dalam Mata Kuliah Keperawatan Anak. c. Untuk mengetahui faktor - faktor yang mempengaruhi motivasi untuk berprestasi dalam mata kuliah keperawatan anak .
D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritis : Dengan mengetahui mahasiswa
untuk
faktor – faktor yang mempengaruhi motivasi berprestasi
maka
pengelola
pendidikan
dapat
memfasilitasi dan mendorong mahasiswa untuk berprestasi dalam pendidikan dan pada akhirnya setelah lulus dapat berkompetisi dalam memperebutkan pasar kerja. 2. Manfaat praktis : a.
Dengan
mengetahui
motivasi
mahasiswa
maka
pengelola
pendidikan dapat memberikan stimulus yang positif sesuai dengan yang dibutuhkan mahasiswa. b.
Dengan mengetahui prestasi mahasiswa maka pengelola dapat memberikan penghargaan kapada yang berprestasi agar tetap berprestasi dan mendorong yang kurang berprestasi untuk termotivasi untuk berprestasi.
3
4
c.
Dengan mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi motivasi untuk prestasi maka pengelola pendidikan dapat menciptakan lingkungan dan metode
pembelajaran yang dapat memotivasi
mahasiswa untuk berprestasi.
4
BAB II TINJAUAN TEORl
A. Kajian Teori 1. Pengertian Motivasi Motivasi berasal dari kata "motif' yang diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakkan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dan dalam dan di dalam subyek untuk melakukan aktivitasaktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Dengan demikian motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi internal (kesiapsiagaan). Berawal dari kata motif, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif, motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan mendesak. Menurut Mc.Donald: Motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya "feeling" dan didahului dengan tanggapan
terhadap
adanya
tujuan.
Dari
pengertian
motivasi
yang
dikemukakan oleh Mc.Donald ini mengandung tiga elemen penting, yaitu : a. Motivasi mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu manusia b. Motivasi ditandai dengan munculnya "rasa / feeling", afeksi seseorang c. Motivasi akan terangsang karena adanya tujuan (Sardiman AM, 2007 halaman 73-74).
5
6
Dalam literatur lain disebutkan bahwa : yang dimaksud motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk bertindak melakukan sesuatu. Atau seperti yang dikatakan oleh Sartain dalam bukunya Psychology Understanding Of Human Behavior: Motif adalah suatu pernyataan yang kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku/ perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang (M. Ngalim Purwanto,
2007:
halaman 60). Buku lain menyebutkan : Setiap individu memiliki kondisi internal, dimana kondisi internal tersebut turut berperan dalam aktivitas dirinya seharihari. Salah satu dari kondisi internal tersebut adalah "motivasi". Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakan seseorang bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri seseorang yang menggerakan untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan dalam dirinya. Oleh karena itu, perbuatan seseorang yang didasarkan atas motivasi tertentu mengandung tema sesuai dengan motivasi yang mendasarinya. Istilah motivasi yang berasal dari kata motif, dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat. Motif tidak dapat diamati secara langsung. Tapi dapat diinterpretasikan dalam tingkah laku ( Hamzah B, 2006 : halaman 1 dan 3 ). Menurut Dirgagunarsa (1975) motivasi adalah dorongan atau kehendak yang menyebabkan timbulnya semacam kekuatan agar seseorang itu berbuat atau bertindak, dengan kata lain bertingkah laku. Tumbuhnya motivasi dalam diri seseorang senantiasa dilandasi oleh adanya kesadaran diri berkenaan dengan
7
hakikat dan keberadaan kehidupanya masing-masing (Library.Gunadarma, 2004 : halaman 1) Kesimpulan : motivasi adalah dorongan dalam diri seseorang (kesiapsiagaan dan kemauan) untuk bertindak guna mencapai tujuan atau memenuhi kebutuhan. 2. Macam macam motivasi Macam atau jenis motivasi dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, maka dari itu penggolongan motivasipun sangat bervariasi. a. Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya 1). Motivasi bawaan Yang dimaksud dengan motivasi bawaan adalah motif yang dibawa sejak lahir tanpa dipelajari. Sebagai contoh adalah dorongan untuk makan, minum, bekerja, istirahat, seksual, dll. Motivasi ini sering disebut motif biologis atau motif physiological drive . 2). Motivasi yang dipelajari Maksudnya adalah motif-motif yang timbul karena dipelajari. sebagai contoh adalah dorongan untuk belajar, dorongan untuk mengajar di masyarakat, dll. Motivasi ini sering disebut social motives. b. Jenis motivasi menurut Frandsen: 1). Cognitive Motives Motif ini merujuk pada gejala instrinsic, yaitu menyangkut kepuasan individual. Kepuasan individu yang berada di dalam diri manusia dan biasanya berujud proses dan produk mental. Jenis motif seperti ini
8
adalah sangat primer dalam kegiatm belajar, terutama yang berkaitan dengan pengembangan intelektual. 2). Self-expression Penamplan diri adalah sebagian dari perilaku manusia, untuk itu memang diperlukan kreativitas dan daya imajinasi, sehingga individu mampu membuat suatu keajaiban. Jadi dalam hal ini seseorang memiliki keinginan untuk aktualisasi diri. 3). Self-enhancement Melalui aktualisasi diri dan pengembangan kompetensi akan meningkatkan kemajuan diri seseorang, kemajuan diri ini menjadi salah satu keinginan bagi setiap individu. Dalam belajar dapat diciptakan suasana kompetensi yang sehat bagi peserta didik untuk mencapai suatu prestasi. c. Jenis motivasi menurut Woodworth dan Marquis: 1). Motif atau kebutuhan organis, Motif yang berhubungan dengan kebutuhan dasar tubuh manusia, misalnya : makan, minum, oksigen, seksual, istitahat dll. Ini sesuai dengan jenis physiologiesl drives dari Frandsen. 2). Motif-motif darurat (Emergency motives), Yaitu yang timbul jika situasi menuntut tindakan yang cepat. Motif timbul bukan dari dalam tapi atas rangsangan dari luar, misalnya : dorongan untuk menolong orang lain yang mengalami kecelakaan, dorongan menyelamatkan diri dari bahaya dan lai-lain.
9
3). Motif-motif obyektif, Motif yang diarahkan / ditujukan pada obyek atau tujuan tertentu di sekitar kita. Motif ini timbul karena adanya dorongan dari dalam diri kita (kita menyadari) untuk dapat menghadapi dunia luar secara efektif, contohnya : keinginan untuk menyelidi, explorasi, menaruh minat, dan lain lain
3. Klasifikasi Motivasi a. Motivasi jasmaniah dan rokhaniah Ada beberapa ahli yang menggolongkan motivasi menjadi dua, yaitu motivasi jasmaniah dan motivasi rokhaniah. Yang termasuk motivasi jasmaniah misalnya : reflaks, insting otomatis, nafsu, dll. Sedang yang termasuk motivasi rokhanian adalah kemauan. b. Motivasi intrinsik dan ekstrinsik 1). Motivasi intrinsik Yang dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dan luar, karena dalam diri tiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sebagai contoh : seseorang yang gemar membaca maka tidak usah ada orang yang mendorong, ia sudah rajin mencari literatur untuk dibaca. 2). Motivasi ekstrinsik Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya rangsangan dari luar. Sebagai contoh : seseorang itu
10
belajar karena besok pagi akan ada ujian, dengan harapan mendapatkan nilai baik sehingga akan mendapatkan penghargaan atau pujian. Jadi belajar bukan karena ingin mengetahui sesuatu, tapi karena ingin nilai baik dan mendapatkan hadiah
4. Teori pencapaian motivasi Mc. Clelland Herry Murray (1938) percaya bahwa kebutuhan diperoleh melalui interaksi individu dengan lingkugannya Mc. Clelland secara khusus tertarik pada salah satu kebutuhan yang dikembangkan oleh Murray, yaitu kebutuhan untuk berprestasi. Murray memberi definisi kebutuhan untuk berprestasi (need for achievement) sebagai kebutuhan : ... untuk menyelesaikan sesuatu yang sulit. Untuk menguasai, menggunakan atau mengatur sasaran .fisik, makhluk hidup, atau gangguan. Untuk mengerjakannya secepat dan sebebas mungkir. Untuk mengatasi hambatan dan mencapai standart yang tinggi. Untuk menandingi dan melampaui orang-orang lain. Untuk meningkatkan harga diri dengan keberhasilan yang mangasah bakat (Usmara, 2006 : halaman 27) Seperti Murray, Mc. Clelland merasa bahwa kebutuhan berprestasi merupakan kebutuhan yang diperoleh, yang dikembangkan sejak kecil sebagai hasil dari dorongan dan kepercayaan pada diri sendiri oleh orang tua. Dia juga berpendapat bahwa hal tersebut juga bisa diajarkan pada saat dewasa.
11
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi a. Faktor-faktor pribadi dalam motivasi Kehendak atau keinginan untuk berhasil dalam belajar, bahkan dalam kehidupan pada umumnya, selalu ada dalam diri manusia. Motif semacam itu disebut motif berprestasi, yaitu motif untuk berhasil dalam melakukan suatu tugas atau pekerjaan, atau motif untuk memperoleh kesempurnaan. Motif semacam itu merupakan unsur kepribadian dan perilaku manusia, sesuatu yang berasal dari dalam diri manusia yang bersangkutan. Motif berprestasi adalah motif yang dipelajari, sehingga motif itu dapat diperbaiki dan dikembangkan melalui proses belajar. Motif berprestasi sangat berpengaruh terhadap unjuk kerja (performance) seseorang, termasuk dalam belajar. Seseorang yang mempunyai motif berprestasi tinggi cenderung untuk berusaha menyelesaikan tugasnya secara tuntas, tanpa menunda-nunda pekerjaan. Hal semacam itu bukanlah dorongan dari luar, melainkan upaya pribadi b. Faktor-faktor lingkungan dengan motivasi Perbuatan atau perilaku manusia ditentukan oleh faktor pribadi dan faktor lingkungan individu yang bersangkutan. Sesungguhnya faktor pribadi dan faktor lingkungan sering berbaur, sehingga sulit menentukan apakah sesuatu benar-benar faktor pribadi atau faktor lingkungan. Misalnya kebutuhan berafiliasi, apakah betul merupakan faktor pribadi. Kalau dicermati terus, tidaklah mungkin bahwa kebutuhan berafiliasi justru sebagai hasil dari interaksi individu yang berangkutan dengan lingkungannya, dalam hal ini interaksi
12
dengan orang lain. Pada umumnya motif dasar yang bersifat pribadi muncul dalam tindakan individu setelah "dibentuk" oleh pengaruh lingkungan. Oleh karena itu, motif individu untuk melakukan sesuatu, misalnya motif untuk belajar dengan baik, dapat dikembangkan, diperbaiki, atau diubah melalui belajar dan latihan, dengan kata lain motif dapat diubah melalui pengaruh lingkungan. (Hamzah B, 2006: halaman 29-33)
6. Motivasi Belajar Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi. Be1ajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktek atau penguatan (reinforced practice) yang dilandasi maksud untuk mencapai tujuan tertentu. Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa hasrat dan keinginan berhasil, dan dorongan kebutuhan belajar, serta harapan akan citacita. Sedang faktor ekstrinsiknya adalah adanya pcnghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik. Kemampuan
motivasi
adalah
kemampuan
untuk
memberikan
semangat kepada diri sendiri guna melakukan sesuatu yang baik dan bermanfaat. Dalam hal ini terkandung adanya unsur harapan dan optimisme yang tinggi, sehingga memiliki kekuatan semangat untuk melakukan sesuatu aktifitas tertentu, misalnya dalam hal belajar. Itulah yang disebut dengan motivasi belajar (Asian Brain, 2008: halaman 1). Hakekat motivasi belajar adalah dorongan internal dan ekternal pada mahasiswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku,
13
pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Hal ini mempunyai peranan besar da1am keberhasi1an seseorang dalam belajar. Indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut : a. Adanya hasrat dan keinginan berhasil b. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar c. Adanya harapan dan cita-cita masa depan d. Adanya penghargaan dalam belajar e. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar f.
Adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan mahasiswa dapat belajar dengan baik (Hamzah B, 2006: halaman 23).
7. Bentuk-bentuk motivasi di institusi pendidikan Dalam kegiatan belajar-mengajar, peran motivasi baik motivasi intrinsik maupun motivasi ekstrinsik Sangat diperlukan. Dengan motivasi, mahasiswa dapat mengembangkan aktifitas dan inisiatif, dapat mengarahkan dan memelihara ketentraman dalam melakukan kegiatan belajar. Menurut Sri Rahmawati, Psi, banyak faktor yang berhubungan dengan motivasi belajar anak. Bisa berasal dari anak itu sendiri, guru, orang tua, sekolah, atau teman-temannya. Bila anak mengalami penurunan prestasi belajar akibat menurunnya motivasi, maka orang tua perlu segera memperhatikan beberapa hal sebagai berikut :
14
a. Apakah anak mengalami masalah dengan penglihatannya. Masalah penglihatan akan mcngganggu kemampuan belajar, Jika terjadi gangguan penglihatan, maka anak akan kesulitan membaca tulisan di papan tulis atau di buku. b. Pastikan apakah anak anda mendapatkan makanan yang cukup dan bugar berolah raga. Makanan yang cukup dan tubuh yang bugar membuat keadaan fisik anak dalam keadaan baik c. Pastikan agar anak cukup beristirahat di malam hari. Istirahat yang cukup membuat anak belajar dalam kondisi yang prima, sebaliknya bila istirahatnya kurang, maka ia akan mengantuk saat belajar. d. Pastikan apakah ia memiliki waktu belajar yang teratur. Sepakatilah waktu belajar, dengan memiliki keteraturan waktu belajar sejak kecil, maka belajar akan menjadi kebiasaan yang menetap. e. Pastikan .apakah ia sudah memiliki tempat belajar yang nyaman. Tempat belajar yang menyenangkan akan meningkatkan semangat belajar, sebaliknya tempat belajar yang tidak menyenangkan akan membuat semangat belajar menurun. f. Pastikan apakah anda sudah memberikan semangat belajar padanya dan memberikan penghargaan terhadap usaha belajarnya. Jangan memaksakan kehendak, tapi berikanlah penghargaan atas usaha yang telah dilakukannya.
15
g. Apakah anda sudah meluangkan waktu untuk berdiskusi secara teratur dengan guru kelasnya. Temukan masalah yang dihadapi anak, pelajaran apa yang perlu mendapatkan perhatian tambahan, dan guru sangat senang bila orang tua proaktif berdiskusi tentang perkembangan anaknya. h. Pastikan apakah orang tua tidak memberikan kontribusi masalah pada anak. Konflik yang terjadi pada diri orang tua seringkali membuat anak menjadi tidak nyaman. Bila anak tidak memiliki kenyamanan hati, maka tak heran bila ia akan kehilangan motivasi untuk berprestasi (Ellys Thamrin, 2005 : halaman 3-4).
8. Bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar-mengajar : a. Memberi angka Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. Banyak mahasiswa belajar justru untuk mencapai nilai yang baik, karena nilai yang baik itu bagi mahasiswa merupakan motivasi dan semangat kuat b. Hadiah Hadiah dapat dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidak selalu demikian. Hadiah untuk suatu pekerjaan mungkin tidak menarik bagi orang yang tidak senang dan tidak berbakat untuk suatu pekerjaan tersebut, misalnya : hadiah yang diberikan untuk gambar terbaik, mugkin tidak menarik bagi mahasiswa yang tidak memiliki bakat menggambar.
16
c. Saingan/kompetisi Kompetisi dapat dipakai sebagai alat motivasi untuk mendorong mahasiswa belajar. Persaingan baik individu maupun kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar Mahasiswa. d. Ego-involvement Menumbuhkan kesadaran kepada mahasiswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga mereka bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri, adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting. Seseorang akan berusaha dengan sepenuh tenaga untuk mencapai prestasi yang baik dengan menjaga harga dirinya. e. Memberi ulangan Mahasiswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan ada ujian, oleh karena itu memberi ulangan juga merupakan sarana motivasi. Tapi yang harus diingat adalah jangan terlalu sering ujian karena akan membosankan dan bersifat rutintas. pengajar harus terbuka, kalau akan mengadakan ujian harus diberitahukan sebelumnya. f. Mengetahui hasil Dengan mengetahui hasil pekerjaannya, apalagi kalau terjadi kemajuan, maka akan mendorong mahasiswa untuk lebih giat belajar. Semangat mengetahui bahwa grafik nilai hasil belajarnya meningkat maka mahasiswa ada motivasi pada diri mahasiswa untuk terus belajar, dengan harapan hasilnya akan terus meningkat.
17
g. Pujian Bagi mahasiswa yang berhasil menyelesaikan tugas dengan baik, maka perlu diberikan pujian. Pujian ini adalah bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik, agar pujian ini merupakan motivasi, maka pemberiannya harus tepat. Dengan pujian yang tepat akan menciptakan Suasana menyenangkan dan mempertinggi gairah belajar serta sekaligus akan membangkitkan harga diri. h. Hukuman Hukuman sebagai reinforcemen yang negatif, tetapi kalau diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi. Oleh karena itu pengajar harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman. i. Hasrat untuk belajar Berarti ada unsur kesengajaan, ada dorongan untuk belajar. Hal ini akan lebih baik bila dibandingkan dengan sesuatu kegiatan yang tanpa tujuan. Hasrat untuk belajar berarti pada diri mahasiswa itu memang ada motivasi untuk belajar, sehingga sudah barang tentu hasilnya akan lebih baik. j. Minat Motivasi sangat erat hubungannya dengan minat. Motivasi muncul karena ada kebutuhan, begitu juga minat, sehingga tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok. Proses belajar akan berjalan lancar kalau disertai dengan minat.
18
k. Tujuan yang diakui Tujuan pembelajaran yang baik dan diterima oleh mahasiswa, merupakan alat motivasi yang penting. Sebab dengan mengetahui tujuan yang akan dicapai, dan dapat ditetima, maka akan timbul gairah untuk terus belajar. (Sardiman A M, 2007: halaman 76-95)
9. Peran dan Fungsi Motivasi dalam Belajar a. Peranan motivasi dalam belajar dan pembelajaran Motivasi pada dasarnya dapat membantu dalam memahami dan menjelaskan perilaku individu, termasuk perilaku individu yang sedang belajar. Ada beberapa peran penting dari motivasi dalam belajar dan pembelajaran, antara lain adalah : 1) Menentukan penguatan belajar Motivasi dapat berperan dalam penguatan belajar, apabila seseorang yang sedang belajar dihadapkan pada suatu masalah yang memerlukan pemecahan, dan hanya dapat dipecahkan berkat bantuan hal-hal yang pernah dilaluinya. Contoh : seseorang yang sedang memecahkan soal matematika dengan bantuan tabel logaritma. Tanpa bantuan
tabel
logaritma kita tidak
bisa
menyelesaikan tugas. Dalam kaitan ini, upaya mencari tabel logaritma
adalah
merupakan
menimbulkan penguatan belajar.
peran
motivasi
yang
dapat
19
2) Memperjelas tujuan belajar Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar erat kaitannya dengan
kemaknaan
belajar.
Seseorang
akan
tertarik
untuk
memperlajari sesuatu bila yang dipelajari dapat jelas tujuannya atau diketai manfaatnya. Contoh : seseorang termotivasi belajar elektronik karena tujuannya mengusai bidang tersebut, sehingga dikemudian hari bisa memperbaiki radio, TV, lemari es, dll. 3) Menentukan ketekunan belajar. Seseorang yang telah termotivasi untuk belajar sesuatu, akan berusaha mempelajarinya dengan baik dan tekun, dengan harapan memperoleh hasil yang baik. Dalam hal ini kelihatan bahwa motivasi untuk belajar menyebabkan seseorang menjadi tekun belajar
b. Tiga fungsi motivasi : 1) Mendorong manusia untuk berbuat sesuatu Motivasi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi daam hal ini merupakan motor penggerak dan setiap kegiatan yang akan dikerjakan 2) Menentukan arah perbuatan seseorang Motivasi menentukan kearah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
20
3) Menyeleksi perbuatan Yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan, yang sesuai guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatanperbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Seorang mahasiswa yang akan menghadapi ujian tentunya akan belajar dengan tekun, dan tidak akan menghabiskan waktunya untuk bermain, karena bermain tidak sesuai dengan tujuan ( M. Ngalim Purwanto, 2007: halaman 70-71)
10. Karakteristik seseorang dengan kebutuhan prestasi yang kuat Mc. Clelland berpendapat bahwa manusia dengan kebutuhan prestasi yang tinggi dibagi dalam beberapa karakteristik sebagai berikut : a. Keinginan yang kuat untuk tanggung jawab pribadi b. Keinginan
timbal
balik
yang
cepat
dan
konkret
dengan
mempertimbangkan hasil dari pekerjaan mereka c. Melakukan pekerjaan dengan baik, penghargaan moneter dan materi lainnya berhubungan dengan prestasi d. Kecenderungan untuk mengatur tujuan prestasi yang layak e. Manusia dengan kebutuhan prestasi yang layak akan menghasilkan tingkat pencapaian tujuan yang tinggi f. Suka mengambil tanggungjawab untuk menyelesaikan masalah g. Menentukan target-target pencapaian yang masuk akal h. Mengambil resiko-resiko dengan penuh perhatian i.
Berkemauan keras untuk memperoleh umpan balik atas kinerjanya
21
11. Mengembangkan Kebutuhan Prestasi Mc.Clelland beranggapan bahwa kebutuhan berprestasi dapat dikembangkan pada orang dewasa. Manusia yang dewasa secara emosional akan jauh lebih mampu memotivasi dirinya. Beberapa cara yang dapat digunakan untuk mendorong dan mengembangkan kebutuhan prestasi menurut Mc. Clelland adalah sebagai berikut : a. Berbicara tentang "bahasa prestasi". Seseorang dianjurkan untuk berfikir,
berbicara, bersikap, dan melihat orang lain sebagai
seseorang yang memilki prestasi tinggi. Seseorang diajari bagaimana mengambil resiko yang pantas untuk memaksimalkan hasil yang diharapkan dan ditunjukan bagaimana mengatur pemikiran dan fantasi untuk mengukur kebutuhan prestasi. b. Mendorong bahwa seseorang dapat dan akan merubah serta memusatkan pada tujuan pribadi yang spesifik dalam waktu dekat. c. Mengembangkan gambaran yang baik tentang diri sendiri dan keinginan- keinginan
apa saja
yang
ingin
dicapainya
serta
kemungkinan pencapaiannya. d. Pengajar dan anggota kelompok lain mendukung seseorang secara emosional dalam usaha perubahan diri e. Seseorang
membangun
kredibilitas
berdasarkan
kesuksesan-
kesuksesan yang sudah diraihnya saat ini dan sebelumnya serta dalam kegiatan sosial atau kegiatan masyarakat
22
f. Memilih pengalaman yang dapat menunjukan keterampilan dan pengetahuan yang anda pilih untuk digunakan.
Bagian paling menonjol dari pengalaman dan prestasi adalah kesuksesan-kesuksesan yang sudah diraih pada saat ini dan sebelumnya serta dalam kegiatan sosial atau kegiatan masyarakat yang diyakini akan membangun kredibilitas diri. Pilihlah pengalaman yang dapat menunjukan keterampilan dan pengetahuan yang anda pilih untuk digunakan. Mencatat pencapaianpancapaian dapat menambah rasa percaya diri dan membantu menemukan keterampilan dan perilaku tertentu untuk ditonjolkan. Prestasi yang terus menerus memberikan peluang terhadap terciptanya tujuan yang lebih besar. Dengan demikian suatu prestasi bermula dari mengamati dan mengenal kebutuhan, kemudian bertindak secara berencana untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
12. Kebutuhan prestasi dan Keberhasilan . Mc.Clelland telah memberi ciri pada orang yang memiliki kemauan tinggi untuk berhasil. Ketika kemauan untuk berprestasi Meningkat, akan meningkat pula usaha dan motivasinya. Mc.Clelland juga mempertimbangkan dua kebutuhan lain, yaitu kebutuhan berafiliasi dan kebutuhan kekuasaan. Kebutuhan berafiliasi merupakan keinginan untuk membuat dan mempertahankan hubungan yang bersahabat dan hangat dengan orang lain. Kebutuhan manusia yang
23
tinggi untuk berafiliasi memerlukan interaksi dengan sesamanya secara sungguh-sungguh. Kebutuhan kekuasaan merupakan keinginan untuk mengatur orang lain, untuk mempengaruhi perilaku mereka, dan bertangung jawab terhadap orang lain. Walaupun Mc Clelland merasa bahwa kebutuhan prestasi adalah yang terpenting, tapi dia melihat bahwa kebutuhan kekuasaan juga penting dalam organisasi (Usmara. A, 2006 : halaman 30)
13. Mata kuliah Keperawatan Anak Dalam Kurikulum Nasional 2006 Mata kulliah keperawatan anak mempunyai beban 4 Satuan Kredit Semester sebanyak 4 ( 4 SKS ) , penempatannya di semester IV.
14. Deskripsi Mata Kuliah Keperawatan Anak Mata kuliah ini membahas proses keperawatan anak dalam memenuhi kebutuhan kesehatananak dengan peningkatan , pemeliharaan, dan pemulihan kesehatan yang lazim terjadi pada anak dalam hubungannya dengan kesehatan keluarga yang meliputi masalah kesehatan anak, masalah anak dan dampaknya terhadap keluarga serta penyakit pada anak.
24
15. Standard Kompetensi Mata Kuliah Keperawatan Anak. Dalam mata kuliah keperawatan anak ada 3 ( tiga ) standartd kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik selama mengikuti perkuliahan yaitu ; a. Melaksanakan asuhan keperawatan pada anak sehat b. Malaksanakan asuhan keperawatan pada anak sakit c. Melaksanakan asuhan keperawatan pada bayi resiko tinggi
16. Tujuan Mata Kuliah Anak Pada akhir mata kuliah ini mahasiswa dapat : a. Menerapkan konsep dara keperawatan anak b. Memahami konsep perkembangan keluarga c. Menerapkan konsep pertumbuhan dan perkembangan anak d. Mengidentifikasi kebutuhan dasar anak e. Menerapkan konsep asuhan keperawatan keluarga dengan balita ( todler dan preschooler) f.
Menerapkan konsep asuhan kelurga dengan anak sekolah
g. Menerapkan konsep asuhan keluarga dengan anak remaja h. Menerapkan konsep manajemen terpadu balita sakit i.
Menerapkan konsep hospitalisasi
j.
Memahami konsep asuhan keperawatan bayi resiko tinggi
k. Menerapkan konsep asuhan keperawatan pada bayi dengan kelainan kongenital
25
l.
Menerapkan konsep asuhan keperawatan pada anak sehat, sakit dan terminal dengan pendekatan proses keperawatan
m. Memberikan pendidikan pada keluarga dengan anak sehat, sakit dan terminal.
17. Garis Besar Mata Kuliah Keperawatan Anak a. Introduksi perawatan anak b. Promosi kesehatan c. Asuahan keperawatan
keluarga dengan anak dengan berbagai
tingkatan usia. d. Manajemen terpadu balita / anak sakit e. Asuhan keperawatan pada neonatus dengan resiko tinggi f. Asuhan keperawatan pada neonatus dengan kelainan kongenital g. Asuhan keperawatan pada bayi / anak sakit dengan gangguan sistem tubuh h. Prosedur khusupada asuhan keperawatan bayi / anaksehat, sakit, dan terminal
FAKTOR LINGKUNGAN (EKSTRINSIK)
FAKTRO PRIBADI ( INTTRINSIK)
B. Kerangka Pikir
KULIAH
MAHASISWA MENGIKUTI
MOTIVASI
KEPERAWATAN ANAK
PRESTASI
26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini akan menguraikan Metode Penelitian meliputi lokasi dan Waktu Penelitian, Strategi dan Bentuk Penelitian, Sumber Data dan teknik Sampling, Teknik Pengumpulan Data dan Uji Keterpercayaan Data serta Teknik Analisa.
A. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian 1. Lokasi penelitian. Penelitian ini dilakukan di Akademi Keperawatan Pragolopati Pati, institusi dimana peneliti bekerja, sehingga peneliti dan informan benar-benar terlibat dengan peristiwa atau kegiatan yang ingin diteliti. Pemilihan lokasi atau site selection berkenaan dengan penentuan unit, bagian, kelompok, dan tempat dimana orang-orang terlibat didalam kegiatan atau peristiwa yang ingin diteliti. Satuan yang dipilih hendaknya yang secara nyata dimana kegiatan-kegiatan tersebut efektif dilaksanakan (Nana Syaodih Sukmadinata, 2006 : halaman 102). Penentuan lokasi berkaitan dengan penelitian kualitatif yang bersifat penelitian lapangan dalam bentuk studi kasus. Lokasi dalam hal ini juga bisa dikaitkan dengan pembatasan masalah, terutama bila pembatasannya mengenai keluasan area penelitiannya (Sutopo. H. B, 2006 : halaman 178). Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu mengetahui motivasi mahasiswa keperawatan untuk berprestasi dalam mengikuti mata kuliah keperawatan anak, maka penelitian ini terbatas dilakukan 27
pada mahasiswa Akademi
28
Keperawatan Pragoglopati Pati yang sudah mendapatkan pembelajaran Mata Kuliah Keperawatan Anak pada semester IV. 2. Waktu Penelitian Proses penelitian ini dilakukan
dalam tiga tahapan yaitu tahap
persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap pelaporan dengan rincian kegiatan sebagai berikut: a. Tahap persiapan Tagap ini meliputi penetapan judul penelitian dan penyusunan proposal penelitian dilaksanakan pada minggu Minggu II Desember 2009 sampai dengan minggu III Januari 2010 . Ujian sidang proposal dilaksanakan minggu IV Januari 2010. Perbaikan proposal dilakukan minggu I Pebruari 2010. b. Tahap pelaksanaan Pelaksanaan penelitian dimulai dari peneliti minta ijin secara formal kepada Direktur Akper Pragolopati Pati. Perijinan informal telah dilakukan ketika peneliti mengumpulkan data pendahuluan untuk menggali latar belakang penelitian. Sebelum pengumpulan data dilakukan dengan uji coba , selanjutnya dilakukan pengumpulan data, pengolahan data dan analisis data. c. Tahap pelaporan Tahap ini merupakan kelanjutan dari tahap analisis data dan penulisan laporan yang dialokasikan sampai pada akhir April 2010. Kegiatan –
29
kegiatan lain dalam tahap ke-3 ini meliputi ujian hasil penelitian, perbaikan laporan, ujian sidang dan pengumpulan tesis.
B. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah kualitatif diskriptif, hal mana peneliti akan mencari faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi mahasiswa untuk berprestasi dalam mata kuliah keperawatan anak. Bentuk dan strategi penetitian terarah pada penetitian kualitatif yang bersifat deskripti£ yang mengarah pada pendeskripsian secara rinci dan mendalam baik kondisi maupun proses, dan juga hubungan atau saling keterkaitannya mengenai hal-hal pokok yang ditemukan pada sasaran penelitiannya (Sutopo. H. B, 2006 : halaman 179). Umumnya penelitian kuatitatif menggunakan strategi multi metode, yaitu data yang diperoleh dengan suatu metode : misalnya wawancara, dilengkapi, diperkuat dan disempurnakan dengan menggunakan metode lain seperti observasi dan studi dokumenter. Demikian juga data yang diperoleh dengan eara observasi, dilengkapi dan disempurnaakan dengan hasil wawancara dan dokumen (Nana Syaodih Sukmadinata, 2006: halaman 109). Jenis penelitian deskriptif kualitatif adalah penelitian dimana data yang dikumpulkan terutama berupa kata-kata, kalimat atau gambar yang memiliki arti lebih bermakna dan mampu memacu timbulnya pemahaman yang lebih nyata daripada sekedar sajian angka atau frekuensi. Peneliti menekankan pada catatan dengan
deskripsi
kalimat
yang
rinci,
lengkap
dan
mendalam,
yang
menggambarkan situasi sebenarnya guna mendukung penyajian data, oleh karena
30
itu penelitian kualitatif secara umum sering disebut sebagai pendekatan kualitatif deskriptif (Sutopo. H. B, 2006 : halaman:40). Penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung pada saat ini atau saat yang lampau. Penelitian ini tidak mengadakan manipulasi atau pengubahan-pengubahan pada variabel-variabel bebas, tetapi menggambarkan suatu kondisi apa adanya. Penggambaran kondisi bisa individual atau kelompok, dan menggunakan angka-angka (Nana Syaodih Sukmadinata, 2006 halaman 54). Penelitian kualitatif (Qualitative research) adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktifitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok. Beberapa deskripsi digunakan untuk menemukan prinsip-prinsip dan penjelasan yang mengarah pada penyimpulan (Nana Syaodih Sukmadinata, 2006 : halaman 60). Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah "Diskriptif Kualitatif', dimana peneliti menyajikan data apa adanya sesuai yang disampaikan informan yang menjadi subyek penelitian tanpa melakukan manipulasi. Selanjutnya peneliti menginterpretasi data untuk menggambarkan fenomena yang terjadi pada subyek penelitian.
31
C. Sumber Data Dalam penelitian kualitatif, yang digeneralisasi adalah hubungan sebabakibat yang terjadi pada populasi. Jadi pada penelitian kualitatif, yang digeneralisasi adalah pemahaman yang fundamental tentang proses yang melatari fenomena atau perilaku yang diteliti (Gummesson, 1991 dalam Bhisma Murti, 2006 : halaman 99). Karena itu peneliti kualitatif berkepentingan untuk mendapatkan kasus-kasus yang dapat memberikan informasi yang kaya tentang fenomena yang diteliti Jenis data yang akan dikumpulkan bisa dinyatakan secara jelas terutama mengenai kelompoknya. Jenis data ini sangat berkaitan dengan arah pemilihan yang tepat mengenai sumber datanya. Selanjutnya, sumber "data dipilih berdasarkan jenis informasi yang diperlukan berdasarkan arahan beragam hal yang terdapat dalam rumusan masalah. Sebaiknya sumber data dirumuskan secara rinci yang berkaitan dengan jenisnya, apa dan siapa yang secara langsung berkaitan dengan jenis informasi atau data yang akan digali. Bila disebutkan sumbernya berupa informan (narasumber), maka sebaiknya disebutkan kelompoknya, apakah tokoh masyarakat, pegawai kantor, dokter, bidan / perawat, petani, warga desa atau pejabat desa dan sebagainya. Semua informan yang dipilih didasarkan pada kemungkinan akses yang ada padanya sehingga memiliki informasi atas dasar posisinya (Sutopa. H. B, 2006 : halaman 180 ). Sebagai sumber data adalah mahasiswa Akademi Keperawatan Pragolo Pati yang berprestasi dalam mata kuliah Keperawatan Anak, serta mahasiswa
32
yang kurang berprestasi sebagai pembanding, terutama pada pengambilan data awal melalui focus group discussion.
D. Teknik Sampling Penelitian kualitatif melihat penentuan sampel sebagai suatu proses yang dinamis, bertahap, sebagai tim, tidak ditetapkan sebelumnya secara pasti. Penentuan besarnya sampel didasarkan atas tujuan penelitian, fokus dari penelitian, cara pengumpulan data, kelayakan informan, kebaharuan informasi, kelengkapan informasi (Nana Syaodih Sukmadinata, 2006: halaman 103). Ukuran sampel dinyatakan cukup jika sampel dengan ukuran tersebut cukup mendukung analisis yang diinginkan. Karena fokus analisis dalam penelitian kualitatif adalah kualitatif, dengan kata lain tidak menggunakan rumus kuantitatif ukuran sampel (Bhisma Murti, 2006 : halaman 99). Purposive sampling dalam penelitian kualitatif merupakan skema sampling yang bertujuan untuk mendapatkan subyek-subyek yang memiliki sejumlah karakteristik tertentu, atau mendapatkan kelompok-kelompok penelitian yang sebanding (comparable) dalam karakteristik tertentu, sehingga dapat dianalisis dengan valid. Purposive sampling dalam penelitian kualitatif bertujuan Untuk mendapatkan kasus-kasus yang memiliki berbagai informasi yang dapat memberikan pemahaman penuh dan canggih tentang berbagai aspek dari fenomena yang diteliti (Bhisma Murti, 2006 : halaman 67). Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah "Purposive sampling" yaitu menetapkan mahasiswa yang berprestasi dan kurang berprestasi
33
dalam mata kuliah Keperawatan Anak sebagai informan penelitian, sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui bagaimana motivasi mahasiswa untuk mengikuti mata kuliah Keperawatan Anak, bagaimana prestasinya serta faktor – faktor apa sajakah yang mempengaruhi
motivasi mahasiswa untuk berprestasi
dalam mata kuliah Keperawatan Anak
D. Teknik pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Bila dilihat dari caranya, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara observasi, wawancara, kuesionar, dokumentasi atau gabungan keempatnya Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada natural setting (kondisi yang alamiah), sumber data primer, dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi, berperan serta (partisipan observation), wawancara mendalam (in depth interview) dan dokumentasi. Yang dimaksud sumber data primer adalah sumber data yang 1angsung memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2009 : halaman 62-63). Menurut Goetz & Le Compte (1984), berbagai strategi peugumpulan data dalam penelitian kualitatif secara umum dapat dikelompokan kedalam dua jenis cara, yaitu metode atau teknik pengumpulan data yang bersifat interaktif dan noninteraktif Dalam teknik yang bersifat interaktif, berarti ada kemungkinan terjadinya saling mempengaruhi antara peneliti dengan sumber datanya, sedang dalam teknik noninteraktif sama sekali tidak ada pengaruh antara peneliti dengan
34
simber data, atau orang yang sama sekali tidak mengetahui bila sedang diteliti. Metode interaktif meliputi: wawancara mendalam, observasi berperan, dan focus group discussion, sedang metode yang noninteraktif meliputi : kuesioner, mencatat dokumen, dan observasi tak berperan (Sutopo. H. B, 2006 : halaman 66). Pada penelitian ini, pengumpulan data diawali dengan mengkaji dokumen di bagian administrasi akademik dengan tujuan untuk mengidentifikasi mahasiswa yang berprestasi maupun yang kurang berprestasi di masing-masing tingkat II. Selanjutnya dilakukan focus group discussion dengan topik sesuai dengan judul penelitian yaitu "Motivasi Mahasiswa Untuk Berprestasi Dalam mengikuti Mata Kuliah Keperawatan Anak", dimulai dari persepsi mereka tentang profesi perawat, prestasi selama kuliah, motivasi mahasiswa mengikuti kuliah dan apa yang melatar belakangi motivasi mereka dan bagaimana usahanya untuk berprestasi. Kemudian dari hasil focus group discussion, terhadap informasi yang mendasar dan kritis, dilanjutkan dengan wawancara mendalam, dan observasi tentang aktifitas mahasiswa di lingkungan kampus.
E. Uji Keterpercayaan Data Untuk uji keterpercayaan data menggunakan "Trianggulasi", mempakan cara yang paling umum digunakan bagi peningkatan validitas data dalam penelitian kualitatif Parton (1984) menyatakan bahwa ada empat macam teknik trianglasi yaitu: trianggulasi sumber I data, trianggulasi peneliti, trianggulasi metodologis dan trianggulasi teoritis. (Sutopo. H. B, 2006 : halaman 92).
35
Trianggulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat trianggulasi sumber, trianggulasi teknik pengumpulan data, dan waktu (Sugiyono. , 2009 : halaman 125). Dalam penelitian ini, peneliti melakukan trianggulasi sumber dan metode dan yaitu dengan melakukan kunjungan rumah untuk tujuan memvalidasi keterangan yang diberikan mahasiswa, cross check kepada orang tua mereka masing-masing.
F. Teknik Analisis : Analisis Interaktif Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan. Dalam penelitian kualitatif, analisis data lebih difokuskan selama proses di lapangan bersamaan dengan pengumpuln data. Analisis data dalam penelitian kualitatif ini adalah model interaktif. Analisis data dalam penelitian dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Analisis dimulai sejak dilakukan pengambilan data dengan wawancara. Bila ada jawaban yang kurang memuaskan , maka peneliti melanjutkan pertanyaan lagi sampai tahap tertentu sehingga didapatkan data yang dianggap kredibel. Miles and Huberman (1984) dalam buku Sugiyono ( 2009 ) mengemukakan bahwa aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas sehingga datanya
36
jenuh. Aktivitas dalam anlisis data yaitu data reduksi, data display dan conclusion drawing / verification. Model interaksi digambarkan sebagai berikut :
Gambar Analisis interaksi
Data collection
Data Display
Data Reduction Conclusions Drwing/verifiying
Dalam penelitian ini, analisis data dilaksanakan dengan teknik kategorisasi dan komparasi, yang pertama kali dilakukan adalah mengkategori data dan masing-masing informan terhadap topik penelitian, hal ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan pendapat para informan tentang topik yang dikembangkan baik dalam focus group discussion maupun wawancara. Setelah pendapat para informan dikategorisasi, selanjutnya dilakukan komparasi terhadap pendapatpendapat tersebut, apakah ada kaitan antara satu aspek dengan aspek yang lain
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAM
A.
Deskripsi Lokasi Penelitian
1. Sejarah Singkat dan Letak Geografis Akper Pragolopati Pati Akper Pragolopati Pati berdiri Pada tahun 1996 dengan Surat Keputusan dari Menteri Kesehatan Republik Indonesia dengan nomer KH.06.1.1.1644 tertanggal 19 Juni 1996. Pada awal berdirinya didasarkan atas kebutuhan tenaga perawat dengan pendidikan diploma III masih kurang khususnya di wilayah Karesidenan Pati yang meliputi kabupaten Pati, kabupaten Kudus, Kabupaten Jepara, kabupaten Rembang dan kabupaten Blora. Sehingga pada waktu itu bupati Pati bekerja sama dengan direktur RSU “ RAA. SOEWONDO “ Pati dan Yayasan Pendidikan Pragolopati mendirikan Akademi Keperawatan Pragolopati Pati. Harapan didirikannya Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan ini dapat membantu pemerintah dengan menghasilkan tenaga perawat yang profesional dan bertaqwa kepada Allah SWT dan bertujuan untuk berpartisipasi dalam mensukseskan pembangunan nasional, terutama dibidang kesehatan berfokus untuk menghasilkan tenaga keperawatan profesional tingkat D.III yang terampil, bermutu dan bertaqwa kepada Allah SWT . Visi ke depannya Akademi Keperawatan Pragolopati Pati
ingin
menjadikan Institusi Pendidikan Keperawatan Unggulan yang mencetak ahli madya keperawatan yang profesional, yang siap bersaing dalam era
37
38
globalisasi,
mempunyai dedikasi tinggi , dan berperan serta dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia. Akademi Keperawatan Pragolopati Pati
mengemban misi menyiapkan dan menghasilkan sumber
daya insani sebagai tenaga keperawatan yang berkualitas, profesional, terampil, kreatif, inovatif serta beraklak mulia.Untuk itu perlu diciptakan lingkungan yang kondusif dalam pembelajaran, menyediakan sarana dan prasarana yang lengkap dalam mendukung proses pembelajaran. Akper Pragolopati berlokasi di jalan Raya Bayuurip no. 25 A Desa Sukoharjo Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati Propinsi Jawa Tengah.. Menempati lahan dengan luas keseluruhan 2.435 m2 . Luas bangunan ±1.850m2 untuk : ruang perkuliahan, ruang penunjang, ruang direksi.
2. Struktur Organisasi Akademi Keperawatan Pragolopati Pati Untuk kelancaran managemen organisasi, maka disusun tata kerja sebagai berikut : a. Direktur sebagai pimpinan tertinggi dalam manajemen Akademi Keperawatan Pragolopati Pati, dan dalam tugas sehari-hari dibantu seorang sekretaris direktur. Direktur bertanggung jawab untuk pimpinan dan mengkoordinasi semua unsur di lingkungan akademi, memberi bimbingan serta petunjuk-petunjuk pelaksana harian. b. Unsur palaksana Pembantu Direktur sebagai berikut : 1) Pembantu
Direktur
I
(PD
I)
membawahi
unit
pendidikan
melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan teknik edukatif
39
2) Pembantu Direktur II (PD II) membawahi unit tata usaha melaksanakan tugas-tugas administrasi dan keuangan. 3) Pembantu Direktur III (PD III) membawahi unit kemahasiswaan melaksanakan tugas konseling dan bimbingan penyuluhan dalam kegiatan kemahasiswaan. c. Dewan Dosen yang melaksanakan proses pembelajaran baik di kelas maupun di lahan praktek sesuai dengan keahliannya masing-masing. d. Unsur pembantu pimpinan yaitu sekretariat melaksanakan tugas-tugas teknik administrasi. B. Data Hasil Penelitian Data didapatkan dari hasil pengkajian dokumen, Focus Group Discussion ( FGD) dan wawancara mendalam ( Indeep Interview ) serta di lakukan triangulasi dengan kunjungan rumah untuk menvalidasi data. Pengkajian dokumen dilakukan pada bagian akademik dan kemahasiswaan (BAAK), terutama dokumen tentang hasil studi mahasiswa dengan tujuan untuk mengidentifikasi mahasiswa yang berprestasi maupun yang kurang berprestasi di tingkat II khususnya dalam mata kuliah Keperawatan Anak tahun akademik 2009/2010 Focus Group Discussion selanjutnya di singkat FGD, dilaksankan pada tanggal 9 April 2010, bertempat di Ruang Rapat Akademi Keperawatan Pragolopati Pati pada jam: 14.00 s/d 15.00 WIB. Topik diskusi adalah sesuai dengan judul tesis yaitu “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Mahasiswa Untuk Berprestasi Dalam Mengikuti Mata Kuliah Keperawatan Anak”,
40
dengan sub topik sebagai berikut : a. Diskripsi profesi perawat, b. Motivasi mahasiswa mengikuti Mata Kuliah Keperawatan Anak, c. Latar belakang motivasi mahasiswa mengikuti Mata Kuliah Keperawatan Anak, d, Prestasi belajar mahasiswa dalam Mata Kuliah Keperawatan Anak, e. Usaha untuk mencapai prestasi dalam Mata Kuliah Keperawatan Anak . Peserta FGD terdiri dari tiga orang mahasiswa berprestasi masing-masing adalah: Sdr. Sunipah, Sdr. Umi Khomariah, Sdr. Septi Puji Handayani, dan tiga orang mahasiswa yang kurang berprestasi masing-masing adalah: Sdr. Ismade Feri As’ad, Sdr. Joko Siswanto, Sdr. Imam Saefudin. Wawancara mendalam dilakukan di ruang kerja peneliti pada tanggal 10 April 2010 pada jam 14.00 s/d 15.30 WIB dan 12 April 2010 pada jam 14.00 s/d 15.30WIB. Wawancara mendalam dilakukan secara individual agar leluasa untuk menjawab dengan harapan dapat menggali lebih jauh temuan-temuan yang menarik berdasarkan hasil FGD. Wawancara dilakukan terhadap tiga orang mahasiswa berprestasi masing-masing : Sdr. Sunipah, Sdr.Umi Khomariyah dan Sdr. Septi Puji Handayani, serta tiga orang mahasiswa kurang berprestasi mereka adalah Sdr. Ismadhe Feri As’ad, Sdr. Joko Siswanto dan Sdr. Imam Saefudin Panduan wawancara (daftar pertanyaan) meliputi sebagai berikut: a. Apa yang saudara ketahui tentang profesi perawat, b. Apa yang saudara ketahui tentang mata kuliah keperawatan anak. c. Berapa nilai mata kuliah keperawatan anak yang saudara capai, d. Bagaimana cara mencapai prestasi tersebut, e. . Apa sajakah yang mendorong atau memotivasi saudara hambatan, bagaimana cara mengatasinya ?
untuk berprestasi, f. Apakah ada
41
Untuk uji keterpercayaan data sumber yaitu melakukan kunjungan rumah dan mewanwancarai orang tua mahasiswa. Kunjungan rumah dilakukan pada tanggal 13 . 14 dan 15 April 2010, yaitu ke orang tua Sdr. Sunipah di desa Ketip Juana Pati, orang tua Madhe di desa , keluarga saudara Umi Khoamariyah di desa Tlogo Arum Wedarijaksa Pati, orang tua saudara Joko Siswanto di desa Sumber Sonean Margoyoso Pati. Orang tua saudara Septi Puji Handayani di desa Mulyoharjo Pati dan orang Tua Sdr. Imam Saefudin di desa Margomulyo Tayu Pati. Kunjungan rumah dimaksudkan untuk cross check atas keterangan informan dengan keterangan orang tua, tanpa sepengetahuan informan agar tidak terjadi manipulasi data. Dari hasil penelitian tersebut didapatkan data yang meliputi 1. Motivasi mahasiswa dalam mengikuti mata kuliah Keperawatan anak. a. FGD (. Focus Group Discussion ). Data
motivasi
Keperawatan Anak
mahasiswa
dalam
mengikuti
mata
kuliah
yang ditemukan dengan focus Group Discussion
meliputi : 1). Sunipah : Mahasiswa berprestasi Peringkat I Motivasi saya dalam mengikuti mata kuliah keperawatan anak sangat tinggi dan bersemangat karena mata kuliah keperawatan anak adalah pelajaran yang sulit dan rumit untuk dipahami
sehingga
memerlukan ketekunan tersendiri, juga merupakan minat / keinginan saya sendiri untuk menjadi perawat yang dapat menolong sesama yang membutuhkan. Perawat adalah seseorang mitra dokter yang
42
bekerja di rumah sakit, Puskesmas, atau ditempat-tempat pelayanan kesehatan yang lain , dimana dalam melaksanakan pekerjaannya tidak membeda-bedakan golongan, ras, dan bekerja secara ikhlas, mandiri serta sebagai anggota tim kesehatan karena harus berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya dalam memberikan asuhan keperawatan. 2). Ismadhe Feri As”ad mahasiswa kurang berprestasi peringkat I Motivasi saya dalam mengikuti mata kuliah keperawatan anak adalah sedang karena saya tidak berminat, tetapi ingin membanggakan orang tua orang tua yang berkeinginan saya menjadi perawat. Perawat adalah seseorang yang telah melalui pendidikan tertentu, bekerja di Rumah Sakit atau Puskesmas, profesi yang mulia , anggota tim kesehatan dan yang ditangan adalah manusia yang menyangkut nyawa 3). Umi Khomariyah : Mahasiswa berprestasi Peringkat I I Motivasi saya dalam mengikuti mata kuliah keperawatan anak sangat tinggi, karena merupakan keinginan saya sendiri, untuk bisa membantu orang yang sakit dan saya tertarik , disamping itu saya ingin tahu lebih dalam supaya dapat memberikan asuhan keperawatan kepada anak dengan baik dan benar. Perawat adalah merupakan profesi yang dicapai melalui pendidikan, merupakan anggota tim kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan, khususnya perawat adalah memberian asuhan
43
keperawatan, yang tujuan akhirnya adalah meningkatkan derajat keehatan, dan merupakan profesi yang mulia. 4). Joko Siswanto mahasiswa kurang berprestasi peringkat ke II Motivasi saya dalam mengikuti mata kuliah keperawatan anak sedang karena
kadang saya sering bolos tetapi saya berusaha tidak
melampaui batas minimal
agar tetap dapat ujian.
Perawat adalah anggota tim kesehatan yang bekerja di Sakit,
Rumah
Puskesmas. Mereka bekerja dengan ikhlas, berdasarkan
kernanusiaan, yang
dapat dipercaya
pasien dan bersedia
menolong sesama manusia. 5). Septi Puji Handayani mahasiswa berprestasi peringkat ke III Motivasi saya dalam mengikuti mata kuliah keperawatan anak adalah cukup tinggi karena merupakan keinginan sendiri dan ingin mengetahui seberapa kompleks dan detailnya keperawatan anak sehingga bermanfaat bagi diri sendiri dan masyarakat. Perawat adalah seseorang yang telah mengkuti pendidikan tertentu, pekerjaannya sangat mulia, membantu sesama yang membutuhkan, membantu orang banyak dan merupakan anggota tim kesehatan. 6). Imam Saefudin: Mahasiswa kurang berprestasi peringkat III Motivasi saya dalam mengikuti mata kuliah keperawatan anak adalah sedang karena sebenarnya saya tidak berminat tetapi ingin
44
menyenangkan orang tua dan sebenarnya saya ingin prestasi yang tinggi. Perawat
adalah
anggota
tim
kesehatan
dan
orang
yang
pekerjaannya menolong orang lain, serta menolong sesama manusia sehingga perawat merupakan profesi yang mulia.
b. Wawancara mendalam (indeep interview) Dalam wawancara mendalam bertujuan untuk mendapatkan data yang lebih lengkap dan lebih medasar tentang data motivasi mahasiswa dalam mengikuti mata kuliah Keperawatan Anak yang ditemukan dengan focus Group Discussion. Data yang ditemukan meliputi : 1). Sunipah : Mahasiswa berprestasi Peringkat I Motivasi saya mengikuti Mata kuliah keperawatan anak sangat tinggi karena mata kuliah Keperawatan Anak adalah mata kuliah yang kompleks dan rumit dimana isinya tentang hal – hal yang berkaitan dengan pemberian asuhan keperawatan kepada anak yang berbeda dengan mata kuliah keperawatan lain, serta mempunyai kespesifikan tersendiri, karena dalam asuhan keperawatan anak memerlukan konsep yang khusus dan anak masih dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan sehingga menarik dan menantang. Dan seseorang perawat adalah profesi yang diraih dengan melalui pendidikan tertentu, memiliki pengetahuan tentang ilmu keperawatan, bekerja secara profesional baik secara tim sebagai bentuk kolaborasi dengan
45
tenaga kesehatan lain maupun mandiri. Saya ingin menjadi perawat profesional yang sesuai dengan hal – hal tersebut. 2). Ismadhe Feri As”ad mahasiswa kurang berprestasi peringkat I Motivasi saya mengikuti mata kuliah Keperawatan Anak sedang – sedang saja hanya sekedar mengikuti proses karena memang awalnya saya tidak berminat dan dipaksa orang tua. Mata kuliah keperawatan anak adalah mata kuliah yang membahas tentang asuhan keperawatan kepada anak dan menurut saya adalah mata kuliah yang sulit Perawat adalah menempuh pendidikan keperawatan, profesi yang mulia, orang yang bisa merawat orang sakit, bekerja di pelayanan kesehatan. 3). Umi Khomariyah : Mahasiswa berprestasi Peringkat I I Motivasi saya mengikuti Mata kuliah keperawatan anak sangat tinggi karena saya ingi menjadi perawat yang benar – benar menjadi mitra dokter yang memberikan pelayanan selama 24 jam pada seorang pasien, anngota tim kesehatan , profesi yang mulia,
orang yang
berpendidikan ilmu keperawatan. Mata kuliah Keperawatan anak adalah mata kuliah yang mempelajari asuhan keperawatan kepada anak dan bayi., teknik keperawatan
kepada
pembelajaran
yang
mempelajarinya.
anak
dan
menyeluruh
bayi, dan
dan saya
merupakan
mata
tertarik
untuk
46
4). Joko Siswanto mahasiswa kurang berprestasi peringkat ke II Motivasi saya mengikuti Mata kuliah keperawatan anak sedang kadang juga bolos. Perawat adalah anggota tim kesehatan yang bekerja pada pelayanan kesehatan, melakukan perawatan kepada pasien dengan iklas, tgsesuai hati nurani, perawat bekerja penuh dengan resiko. Mata kuliah keperawatan anak adalah mata kuliah yang sangat susah karena komponennya sangat luas 5). Septi Puji Handayani mahasiswa berprestasi peringkat ke III Motivasi saya mengikuti Mata kuliah keperawatan anak sangat tinggi karena ingin mendapat nilai yang bagus dan juga tertarik Mata kuliah keperawatan anak adalah mata kuliah yang spesifik kepada anak , keperawatan yang lebih komplek, sesuai tingkat tumbuh kembang, membutuhkan teknik tersendiri misalnya mengatasi hospitalisasi adalah membutuhkan teknik tersendiri lain dari orang dewasa Perawat adalah pekerjaan yang profesional, profesi yang mulia karena 24 jam bersama pasien sampai mencapai tingkat kesembuhan. 6). Imam Saefudin: Mahasiswa kurang berprestasi peringkat III Motivasi saya mengikuti mata kuliah Keperawatan Anak sedang saja. Perawat adalah profesi yang mulia karena bisa menolong seorang pasien sembuh dari sakit dan bila meninggal dengan tenang.
bisa mengantarkan
47
Mata kuliah keperawatan anak adalah mata kuliah yang membahas tentang asuhan keperawatan anak, tidak merupakan mata kuliah yang rumit dan sulit sebetulnya, tetapi berbeda dengan orang dewasa c. Kunjungan rumah Kunjungan rumah dimaksudkan untuk cross check atas keterangan informan dengan keterangan orang tua, tanpa sepengetahuan informan agar tidak terjadi manipulasi data. Hasilnya kunjungan rumah tentang motivasi mahasiswa dapat disampaikan sebagai berikut: 1). Bapak Suparmin (orang tua dan sdr. Sunipah) Sunipah tetap ingin kuliah di kesehatan supaya dapat membantu orang tua dan juga masyarakat. 2). Ibu. Rapini (orang tua sdr. Ismadhe Feri As’ad ) Memerlukan dorongan untuk belajar. 3). Sdr. Moh ni’am (suami dari sdr. Umi Khomariyah) Dia mempunyai kemauan yang tinggi dalam meraih cita – cita , sehingga dia rajin belajar maupun menyelesaikan tugas – tugasnya. 4). Ibu. Sri Lestari (orang tua dari saudara Joko Siswanto) Belajar bila akan ujian saja. 5). Ibu. Tini (orang tua dari saudara Septi Puji Handayani ) Septi anaknya rajin bila punya tugas cepat dikerjakan dan semangat belajarnya tinggi.
48
6). Bapak Gunadi (orang tua dar saudara Imam Saefudin.) Jarang belajar, belajar kalau mau ada ujian .
2. Prestasi 1. Data prestasi dari hasil pengkajian dokumentasi . Data prestasi yang didapatkan dari hasil pengkajian dokumen yang dilakukan pada bagian akademik dan kemahasiswaan (BAAK), terutama dokumen
tentang
hasil
studi
mahasiswa
dengan
tujuan
untuk
mengidentifikasi mahasiswa yang berprestasi maupun yang kurang berprestasi di tingkat II khususnya dalam mata kuliah anak tahun akademik 2009/2010. Secara lengkap daftar nilai mahasiswa tahun akademik 2009/2010 tersusun sebagai berikut : NILAI MATA KULIAH KEPERAWATAN ANAK TAHUN AJARAN 2009 / 2010 ----------------------------------NO NAMA NIM KETERANGAN 1 SUNIPAH 6.612 3.33 2
UMI KHOMARIYAH
7.71
3.10
3
SEPTI PUJI H.
7.695
3.09
4
DWI PURWANINGTYAS
7.642
3.08
5
MAULANA IHWANSYAH
7.674
3
6
TUTIK HANDAYANI
7.708
2.99
7
SITI KUSTIYAH
7.7
2.99
8
ENY TRI SUSANTI
7.652
2.87
9
ANGGRAENI RATNA M.
7.632
2.87
10
SUTEJO
7.706
2.75
11
GALUH ENGGAR PUSPITA
7.659
2.75
12
SUNGATI
7.705
2.75
13
LILIK MIFTAHUL BAROKAH
7.672
2.75
14
PRISKILA ANGGRAENI
7.686
2.74
49
15
SILVIA MANDAKINI
7.697
2.74
16
ANIS NOR FAQIH
7.633
2.74
17
NINA YUNI ASTUTI
7.679
2.66
18
DHINA KURNIAWATI
7.639
2.66
19
SILVIRA AFIDIANA
7.698
2.66
20
LAYYINA MUFARRIHA
7.671
2.66
21
PRIMAWATI
7.687
2.58
22
RATNA AYU KUMALASARI
7.689
2.58
23
DYAH ARIANTI
7.645
2.58
24
PRAMITA MAULYNA
7.684
2.58
25
DESI MAWARDAH
7.638
2.58
26
SRI HANDAYANI
7.701
2.5
27
ANANG PROBO NURTOPO
7.631
2.5
28
RICA ROHMAWATI
7.692
2.5
29
UMARINI
7.709
2.5
30
ABDUL KUSEN
7.624
2.49
31
EVA JANUARI KRISTI
7.655
2.49
32
NIKMATUL HASANAH
7.677
2.49
33
CHOLISHOTUZ ZAHROH
7.637
2.49
34
KUSMANTO
7.668
2.49
35
ERNAWATI
7.653
2.49
36
HENI EKA WULANDARI S.
7.662
2.49
37
NGATIROH
7.676
2.49
38
SUGIARTI
7.704
2.49
39
FIRDHIANZA ANGGI C.
7.656
2.49
40
GALIH BAGUS P.
7.657
2.41
41
SISMANTO
7.699
2.41
42
HARTUTIK
7.661
2.41
43
ENI NUR HIDAYAH
7.651
2.41
44
YUNITA DWI INDRIANI
7.712
2.41
45
ERZA DWI WIJAYA
7.654
2.33
46
SUBARI
7.703
2.33
47
RATNA DEWI KASARI
7.69
2.33
48
PUJI LISTYANINGSIH
7.688
2.33
49
AHMAD ROZIKIN
7.629
2.25
50
50
DWI RATNANINGTYAS
7.643
2.25
51
RINDIYANTO
7.693
2.25
52
NUR ROHMAH
7.681
2.25
53
AGUNG DODY HERWOYO
7.626
2.25
54
EKO SETIAWAN
7.65
2.25
55
GALUH AMBARWATI
7.658
2.25
56
NUR AZIZAH
7.68
2.25
57
ARIF MAFTUKIN
7.635
2.24
58
RIYANTI
7.694
2.24
59
AINUN NAJIB
7.63
2.24
60
NINA YULIANINGRUM
7.678
2.24
61
ZAINAL MUTTAQIN
7.713
2.16
62
REDI NUGROHO
7.691
2.16
63
BAGUS PRAMONO
7.636
2.16
64
DWI WAHYU WIDODO
7.644
2.16
65
HENY DWI WAHYUNI
7.663
2.08
66
OKTA RIZAL BUDI P.
7.682
2.08
67
SRI NUGROHO
7.702
2.08
68
EKA NOVITA PUTRI
7.647
2.00
69
PAUDRA ARIF CANDRA G.
7.683
2.00
70
EDY SUSANTO
7.646
2.00
71
EKO PURNOMO
7.649
2.00
72
AHMAD HADI WIDAYAT
7.628
2.00
73
GITA LAKSITA
7.66
2.00
74
KUNARTI
7.667
2.00
75
ANIS YOVITA WS
7.634
2.00
76
IMAM SAEFUDIN
7.664
1.99
77
JOKO SISWANTO
7.666
1.91
78
ISMADHE FERY AS’AD
7.665
1.83
Berdasarkan data nilai di atas maka dapat diketahui bahwa mahasiswa berprestasi dalam mata kuliah keperawatan anak adalah : Peringkat I
: Sdr. Sunipah
nilai : 3.33
Peringkat II
: Sdr. Umi khomariah
nilai : 3.10
51
Peringkat III
: Sdr. Septi Puji Handayani
nilai : 3.09
Sedangkan mahasiswa yang kurang berprestasi dalam mata kuliah keperawatan anak adalah : sebagai berikut : Peringkat I
: Sdr. Ismade Feri As”ad
nilai : 1.83
Peringkat II
: Sdr. Joko Siswanto
nilai : 1.91
Peringkat III
: Sdr. Imam Saefudin
nilai : 1.99
2. Data prestasi yang ditemukan melalui FGD a. Sunipah : Mahasiswa berprestasi Peringkat I Tentang prestasi yang saya capai sekarang, saya masih merasa belum puas, karena sebenamya masih bisa ditingkatkan. Usaha-usaha saya untuk mencapai prestasi yang saya inginkan adalah dengan cara belajar, berdoa, bertukar informasi dengan teman. b. Ismadhe Feri As’ad mahasiswa kurang berprestasi peringkat I Prestasi belajar saya biasa-biasa saja kadang rendah saya merasa belum puas, hal ini karena saya kurang berminat sehingga belajar dengan terpaksa yang penting mengikuti proses dan kurang giat belajar. Usaha – usaha saya adalah berusaha menerima kenyataan , saya akan rajin belajar. c. Umi Khomariyah : Mahasiswa berprestasi Peringkat I I Saya merasa belum puas dengan prestasi yang saya capai sekarang karena saya kurang pandai membagi waktu dalam belajar. Usaha saya untuk meraih prestasi adalah dengan cara lebih konsentrasi dalam mengikuti mata kuliah, tekun belajar, membagi waktu yang maximal dan berdoa.
52
d. Joko Siswanto mahasiswa kurang berprestasi peringkat ke II Prestasi belajar saya biasa-bisa saja dan saya merasa belum puas, hal ini karena saya sering bolos kuliah, kurang tekun belajar dan tidak memperhatikan dosen dan kemampuan saya berpikir saya sangat terbata Usaha saya akan tekun dan banyak belajar serta berdoa, sehingga dapat mengikuti proses pembelajaran dengan mudah. e. Septi Puji Handayani mahasiswa berprestasi peringkat ke III Tentang Prestasi belajar saya, saya merasa belum puas, masih
belum
mencapai sesuai harapan karena kurang giat belajar dan belajar dalam waktu yang singkat. Usaha-usaha saya adalah harus belajar lebih tekun dan
cari
suasana yang enak buat belajar serta lebih konsentrasi f. Imam Saefudin: Mahasiswa kurang berprestasi peringkat III Tentang prestasi saya sedang cenderung kurang baik tapi saya cukup puas karena hasil sendiri, tapi saya memiliki keinginan untuk dapat lulus dengan nilai yang tinggi. Usaha saya lakukan adalah berusaha belajar tekun dan berdoa. 3. Data prestasi yang ditemukan melalui wawancara mendalam :: a. Sunipah : Mahasiswa berprestasi Peringkat I .
Nilai mata kuliah keperawatan anak saya adalah 3, 33. Untuk mencapai prestasi dengan berdoa dah belajar, bila minat belajar menurun sharing dengan teman agar termotivasi untuk belajar, dan menambah referensi dari teman atau cari di internet lain
53
Hambatan dalam belajar kadang-kadang muncul, yaitu turunnya minat belajar dan rasa malas, bila terjadi demikian maka saya segera mengingat orang tua, karena sayalah harapan orang tua. Dan karena saya sudah disini maka harus berhasil dengan membanggakan dan cepat b. Ismadhe Feri As”ad mahasiswa kurang berprestasi peringkat I Nilai mata kuliah keperawatan anak saya adalah 1, 83. Untuk mencapai prestasi dengan cara belajar dan berdoa. Hambatan saya jenuh dan malas belajar bila ingat cita – cita semula saya, tetapi saya akan berusaha untuk bisa lulus dengan prestasi yang baik dengan belajar dan berdoa. c. Umi Khomariyah : Mahasiswa berprestasi Peringkat I I Nilai mata kuliah keperawatan anak saya adalah 3,10 Untuk mencapai prestasi dengan cara pandai membagi waktu, konsentrasi saat kuliah, belajar, membaca dan berdoa. Hambatan saya kadang kurang bisa membagi waktu, cara mengatasinya saya hrus lebih konsentrasi dalam mengikuti kuliah sehingga sebagian bahan sudah saya serap dan tetap belajar dan berdoa. d. Joko Siswanto mahasiswa kurang berprestasi peringkat ke II .Nilai mata kuliah keperawatan anak saya adalah 1, 99. Usaha saya adalah dengan cara belajar. Hambatan saya adalah kurang belajar, kalau belajar terlalu lama tidak masuk, sambil membantu orang tua setelah ayah almarhum, usaha saya tetap belajar dan berdoa.
54
e. Septi Puji Handayani mahasiswa berprestasi peringkat ke III Nilai mata kuliah keperawatan anak saya adalah 3.09. Usaha saya adalah berdoa , belajar dan berusaha mencari literatur. Hambatan saya dalam belajar adalah saya kadang timbul rasa malas sehingga belajar sekilas, saya akan berusaha untuk belajar dan berdoa agar prestasi tinggi sehingga mudah untuk melanjutkan kuliah yang lebih tinggi. f. Imam Saefudin: Mahasiswa kurang berprestasi peringkat III Nilai mata kuliah keperwatan anak saya adalah 1.99. Usaha saya belajar bila akan ujian . Hambatan saya adalah rasa malas, tapi sekarang saya akan rajin belajar dan berdoa.
4. Data prestasi yang ditemukan melalui triangulasi : a. Bapak Suparmin (orang tua dan sdr. Sunipah) Prestasi sunipah selalu membuat kami bangga sejak SD sampai SMP selalu juara I. Setelah D SMA kelas satu dan dua peringkat II dan setelah kelas 3 cuma dapat 5 besar. Dan sekarang semoga saja tetap dapat juara. b. Ibu. Rapini (orang tua sdr. Ismadhe Feri As’ad ) Prestasinya sedang – sedang saja. Kami tidak memaksa dalam belajar tetapi tetap kami dorong untuk sukses.
55
c. Sdr. Moh ni’am (suami dari sdr. Umi Khomariyah) Prestasinya baik dan membanggakan dengan dua orang anak masih bisa kuliah di dua tempat dan STAIP sudah lulus, semoga di AKPER juga sukses. d. Ibu. Sri Lestari (orang tua dari saudara Joko Siswanto) Prestasinya memang kurang karena memang jarang belajar. e. Ibu. Tini (orang tua dari saudara Septi Puji Handayani ) Prestasinya lumayan dapat membuat bangga keluarga, f. Bapak Gunadi (orang tua dar saudara Imam Saefudin.) Prestasi anak saya sedang – sedang saja, mungkin karena jarang belajar, belajar kalau mau ada ujian .
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi mahasiswa untuk berprestasi dalam mengikuti mata kuliah Keperawatan Anak 1. Data Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi mahasiswa untuk berprestasi dalam mengikuti mata kuliah Keperawatan Anak melalui FCD meliputi a. Sunipah : Mahasiswa berprestasi Peringkat I Yang melatar belakangi motivasi saya adalah saya ingin mencapai prestasi yang tinggi, dapat membanggakan orang tua , ingin cepat lulus karena saya sudah tertunda satu tahun akibat kecelakaan dan tidak ada saudara yang berprofasi sebagai tenaga kesehatan sehingga saya menjadi harapan orang tua.
56
b. Ismadhe Feri As”ad mahasiswa kurang berprestasi peringkat I Yang melatar belakangi motivasi saya adalah ingin cepat lulus. dorongan orang tua karena semua berawal dari orang tua yang seorang tenaga kesehatan yang menginginkan saya jadi perawat, tetapi lama kelamaan motivasi itu tumbuh dalam diri saya. c. Umi Khomariyah : Mahasiswa berprestasi Peringkat I I Yang melatar belakangi motivasi saya ingin sekali merawat anak – anak dengan benar terutama kepada anak – anak saya sebelum merawat anak – anak lain, juga karena dorongan keluarga serta cita – cita saya ingin punya pelayanan kesehatan dan tidak dari saudara saya tidak ada yang di bidang kesehatan. d. Joko Siswanto mahasiswa kurang berprestasi peringkat ke II Yang mendorong motivasi saya adalah karena dorongan orang tua sehingga ingin membanggakan orang tua. e. Septi Puji Handayani mahasiswa berprestasi peringkat ke III Yang
melatar
belakangi
motivasi
saya
adalah
untuk
membanggakan orang tua karena orang tua berkeinginan saya menjadi seorang tenaga kesehatan yang profesional dan berguna bagi orang lain, kebetulan belum ada saudara yang berprofesi di bidang kesehatan. Dan bila lulus segera dapat bekerja. f. Imam Saefudin: Mahasiswa kurang berprestasi peringkat III Yang melatar belakangi motivasi saya adalah dorongan orang tua, karena orang tua ingin memiliki keluarga yang menjadi tenaga
57
kesehatan seperti tetangganya yang menjadi perawat dan hidupnya mapan dan saya ingin cepat lulus dan cepat dapat bekerja
2. Data Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi mahasiswa untuk berprestasi dalam mengikuti mata kuliah Keperawatan Anak melalui wawancara mendalam : a. Sunipah : Mahasiswa berprestasi Peringkat I Bila minat belajar menurun sharing dengan teman agar termotivasi untuk belajar, dan menambah referensi dari teman atau cari di internet lain. Motivasi itu dari diri sendiri sebenarnya sejak lulus dari SMA saya ingin melanjutkan di kedokteran tetapi berhubung biaya yang tidak ada akhirnya saya masuk di Akademi Keperawatan, sehingga sekarang ini saya ingin menjadi perawat yang bisa mandiri, mampu
memberikan
asuhan
keperawatan
termasuk
asuhan
keperawatan kepada anak, ingin meraih masa depan yang sukses, ingin cepat lulus dan dapat pekerjaan, kemudian sekolah lagi dan ingin mendirikan pelayanan kesehatan serta dapat membanggakan orang tua. Dari keluarga adalah dorongan orang tua yang begitu mendukung karena beliau dulunya putus sekolah sehingga anaknya harus sukses dan lebih tinggi dari beliau, anggota keluarga tidak ada yang di bidang kesehatan sehingga saya adalah harapan orang tua saya, dan tenaga kesehatan di lingkungan saya sukses dan mapan harapannya sayapun
58
sukses seperti dia. dengan berprestasi maka semua cita – cita dapat tercapai. b. Ismadhe Feri As”ad mahasiswa kurang berprestasi peringkat I Motivasi saya dari ibu yang seorang tenaga kesehatan dan saya ingin menyenangkan orang tua. Sebetulnya saya tidak tertarik untuk menjadi seorang perawat karena cita – cita saya semula ingin menjadi guru, dari awal saya masuk Akademi Keperawatan merasa menyesal tetapi karena sudah terlanjur dijalani sesuai proses, ingin cepat lulus, kemudian melanjutkan yang lebih tinggi.. c. Umi Khomariyah : Mahasiswa berprestasi Peringkat I I Yang mendorong motivasi saya adalah karena minat saya sendiri karena citi-cita sejak kecil ingin mejadi perawat, juga dorongan dari kelurga saya terutama suami yang menginginkan saya jadi perawat dan harapannya nanti saya bisa punya pelayanan kesehatan sehingga saat ini saya harus belajar maximal untuk berprestasi dan cepat lulus. d. Joko Siswanto mahasiswa kurang berprestasi peringkat ke II Usaha saya adalah dengan cara belajar. Motivasi saya adalah dorongan dari ibu, karena ada tetangga yang menjadi perawat sukses punya banyak pasien , baru satu tahun bisa bangun rumah, ingin menyenangkan dan membanggakan ibu saya dan ingin punya nilai bagus walaupun cita – cita saya semula bukan perawat tetapi menjadi polisi, karena dua kali gagal akhirnya masuk ke Akademi Keperawatan.
59
e. Septi Puji Handayani mahasiswa berprestasi peringkat ke III Yang memotivasi saya adalah dorongan ibu yang menginginkan saya kuliah dekat, kuliah cepat, cepat lulus dan cepat bekerja karena setelah ayah almarhum biaya tidak cukup bila kuliah yang lain. Cita – cita saya semula menjadi apoteker, tetapi semua tinggal cita – cita, saya terima keadaan , saya ingin menjadi anak yang membanggakan ibu saya, dan sekalian cari pahala. Hambatan saya dalam belajar adalah saya kadang timbul rasa malas sehingga belajar sekilas, saya akan berusaha untuk belajar dan berdoa agar prestasi tinggi sehingga mudah untuk melanjutkan kuliah yang lebih tinggi. f. Imam Saefudin: Mahasiswa kurang berprestasi peringkat III Motivasi saya adalah bisa membanggakan orang tua, waupun cita – cita saya semula ingin jadi angkatan laut tetapi gagal, ingin cepat lulus dan bekerja. Hambatan saya adalah rasa malas, tapi sekarang saya akan rajin belajar dan berdoa. 3. Data Data Faktor – faktor yang mempengaruhi motivasi mahasiswa untuk berprestasi dalam mengikuti mata kuliah Keperawatan Anak dari triangulasi meliputi : a. Bapak Suparmin (orang tua dan sdr. Sunipah) Semula Sunipah bercita-cita menjadi dokter tapi kami tidak punya biaya. Sunipah tetap ingin kuliah di kesehatan supaya dapat membantu orang tua dan juga masyarakat. Akhirnya mendaftar di Akper dan diterima .Baru masuk satu bulan kecelakaan dan harus menjalani
60
operasi dan perawatan , kemudian cuti selama satu tahun. Sebagai orang tua saya merasa atas kemauan anak saya. Saya serahkan pada yang di atas semoga apa yang dicita – cita berhasil dan sukses. Kami sebagai orang tua mengarahkan yang terbaik keinginan anak asal itu baik dan benar. Kami dari kelurga yang tidak cukup berpendidikan, bahkan dulu bapak selalu juara 1 tetapi tidak bisa melanjutkan karena tak punya biaya, Untuk itu bapak punya niat kalau punya anak agar dapay sukses. Kami semua mendukung dan mendorong semua yang dibutuhkan Sunipah. b. Ibu. Rapini (orang tua sdr. Ismadhe Feri As’ad ) Dulu memang Made bercita – cita jadi guru. Kami mengarahkan untuk jadi tenaga kesehatan terutama perawat. Karena di bidang kesehatan peluangnya masih terbuka, lulusan Akper siap kerja, banyak orang yang membutuhkan pertolongan pada waktu sakit.Saya, Om dan tantenya juga bekerja dibidang kesehatan Semua kelurga memberi dorongan untuk meraih cita – citanya. Kami berpesan harus kuliah sungguh – sungguh agar sukses. Kami tidak memaksa dalam belajar tetapi tetap kami dorong untuk sukses. Kami fasilitasi keperluan untuk belajar. c. Sdr. Moh ni’am (suami dari sdr. Umi Khomariyah) Menjadi perawat memang cita-cita atau minat Umi sejak kecil Saya lihat dia suka hal – hal yang behubunngan dengan kesehatan. Lulus Aliyah bekerja TU di MTS Wonorejo Pati selama 1,5 tahun, setengah
61
tahun bekerja menikah punya anak. Bekerja di koperasi 1 tahun. Kemudian kuliah STAIP ( Sekolah Tinggi Agama Islam Pati). Tetapi keinginan untuk jadi perawat tetap Akhirnya sebelum lulus STAIP daftar di AKPER dan ketrima. Dia mempunyai kemauan yang tinggi dalam meraih cita – cita , sehingga
dia rajin belajar maupun
menyelesaikan tugas – tugasnya. Dengan kuliah di Akper maka Umi akan memiliki pengalarnan dan pinter, sehingga bisa memberikan pertolongan tentang kesehatan dan ingin mempunyai tempat pelayanan kesehatan. Keluarga dan saudara selalu mendukung meskipun bapak dan ibu sudah almarhum. d. Ibu. Sri Lestari (orang tua dari saudara Joko Siswanto) Semula ingin menjadi polisi. Daftar dua kali setiap sampai pantokir gagal. Akhirnya mendaftar di AKPER. Saya mendorong untuk jadi perawat dan dia juga menyetujuinya. Karena dengan jadi perawat dapat menolong orang sakit , dapat cepat bekerja, juga biar sukses karena setelah bapaknya almarhum dia yang membantu ibu mencari kebutuhan sehari – hari dan juga biaya kuliahnya dengan jualan kelontong dan pulsa semua dia yang kulakan. Sebagai orang tua saya tetap mendorong dan memberi semangat dan berusaha dengan apa yang kami miliki untuk meraih cita – cita anak. e. Ibu. Tini (orang tua dari saudara Septi Puji Handayani ) Semula ingin mejadi Apoteker. Setelah lulus SMA ayahnya meninggal sehingga biaya hanya ibu yang cari. Sehingga Septi ibu
62
sarankan untuk kuliah yang dekat dan cepat lulus serta dapat kerja. Maka ibu dorong untuk masuk di AKPER yang peluang kerja masih luas dibanding yang lain. Ibu memberikan fasilitas sebisa mungkin untuk menunjang pendidikan. Ibu berusaha untuk menjadi orang tua dan juga sebagai sahabat anak disaat sharing atau mendapat masalah. Berharap anak saya menjadi orang yang sukses dan semoga membahagiakan orang tuanya. . f. Bapak Gunadi (orang tua dar saudara Imam Saefudin.) Semula cita – cita menjadi angkatan laut karena ada saudara yang angkatan laut tetapi mendaftar tidak diterima. Akhirnya kami mendoromg dia untuk masuk masuk AKPER dan diterima. Karena dengan jadi perawat dapat menolong orang sakit dan juga masih luas peluang untuk bekerja sehingga nantinya dapat cepat kerja dan mapan hidupnya. Prestasi anak saya sedang – sedang saja, mungkin karena jarang belajar, belajar kalau mau ada ujian .Sebagai orang tua turut membantu peralatan dan kebutuhan untuk belajar. Ibu ingin Imam jadi orang dan hidup mapan, sehingga ibu selalu berdoa dan beriktiar.
C. Pemabahasan Pembahasan dilakukan dengan menganalisa data yang ditemukan selama proses penelitian. Dalam pembahasan ini peneliti melakukan dengan metode analisis interaktif. Pembahasan dilakukan sesuai dengan rumusan masalah yaitu dianlisa dari motivasi mahasiswa mengikuti mata kuliah Keperawatan Anak,
63
prestasi mahasiswa dalam mata kuliah. Keparawata Anak, dan faktor – faktor yang mempengaruhi motifasi mahasiswa untuk breprestasi.
1. Motivasi Mahasiswa Mengikuti Mata Kuliah Keperawatan Anak Keenam informan paham tentang profesi Perawat ini di buktikan dengan persepsi mahasiswa tentang profesi perawat yang sama. Kelompok mahasiswa berprestasi menyatakan perawat adalah seseorang yang telah melalui pendidikan tertentu, bekerja pada sarana pelayanan kesehatan, merupakan profesi mulia, bekerja dengan ikhlas berdasarkan kemanusiaan, membantu sesama dan merupakan anggota tim kesehatan. Kelompok mahasiswa kurang berprestasi: Perawat adalah seseorang yang berpendidikan, bekerja di tempattempat pelayanan kesehatan, menolong sesama manusia, membantu orang yang sakit dan merupakan profesi yang mulia. Keenam informan juga mempunyai persepsi yang sama tentang mata kuliah Keperawatan Anak yaitu Semua informan memiliki persepsi yang sama tentang mata kuliah keperawatan anak yaitu mata kuliah yang mempelajari tentang asuhan keperawatan anak. Hal ini sesuai deskripsi mata kuliah Keperawatan Anak yaitu Mata kuliah ini membahas proses keperawatan anak dalam memenuhi kebutuhan kesehatan anak dengan peningkatan , pemeliharaan, dan pemulihan kesehatan yang lazim terjadi pada anak dalam hubungannya dengan kesehatan keluarga yang meliputi masalah kesehatan anak, masalah anak dan dampaknya terhadap keluarga serta penyakit pada anak.( Pusdiknas , 2006 : 15 )
64
Kelompok mahasiswa berprestasi mengatakan bahwa motivasi mereka untuk mengikuti mata kuliah keperawatan anak cukup tinggi. Ke tiga orang informan mengatakan motivasi itu didorong karena tingginya minat atau keinginan sendiri untuk mengtahui secara kompleks mata kuliah keperawatan anak sehingga bermanfaat bagi diri sendiri dan masyarakat.. Tingginya motivasi yang dimiliki ke tiga informan yang berprestasi untuk mengikuti mata kuliah keperawatan anak di Akademi, Jika dilihat dari kebutuhan manusia dan hubungannya dengan teori motivasi maka yang terjadi pada dua orang informan adalah kebutuhan untuk berbuat sesuatu untuk suatu aktifitas, yaitu belajar dengan rasa gembira karena didasari oleh minat. Sedang satu orang karena termotivasi kebutuhan untuk menyenangkan orang lain yaitu ibunya, hal ini tentunya merupakan kepuasan dan kebahagiaan tersendiri bagi yang
besangkutan
Kemampuan
motivasi
adalah
kemampuan
untuk
memberikan semangat kepada diri sendiri guna melakukan sesuatu yang baik dan bermanfaat. Dalam hal ini terkandung adanya unsur harapan dan optimisme yang tinggi, sehingga memiliki kekuatan semangat untuk melakukan sesuatu aktifitas tertentu, misalnya dalam hal belajar. Itulah yang disebut dengan motivasi belajar (Asian Brain, 2008: halaman 1). Kelompok mahasiswa yang kurang berprestasi mengatakan bahwa motivasi mereka untuk mengikuti mata kuliah keperawatan anak sedang sedang saja. Yang sangat menarik bagi peneliti adalah dua dari tiga orang informan mengatakan bahwa dia tidak berminat tetapi ingin menyenangkan
65
dan membanaggakan orang tua. Sisa satu orang informan menyatakan sering bolos kuliah. Tiga orang informan yang kurang berprestasi menyatakan memiliki motivasi sedang dalam mengikuti kuliah mata kuliah keperawata anak. Ketiganya termotivasi karena dorongan orang tua tetapi juga berusaha untuk mebanggakan orang tua. Jika dilihat dari kebutuhan manusia dan hubungannya dengan teori motivasi maka yang terjadi pada ketiga orang informan tersebut termotivasi karena ingin menyenangkan orang lain, hal ini merupakan kepuasan dan kebahagian tersendiri bagi yang melakukannya Menurut penggolongan jenis motivasi menurut Frandsen maka semua informan memiliki motivasi, yaitu : cognitive motive, self-expressio dan selfenhancement, hal ini sesuai dengan pernyataan verbal mereka bahwa tiga orang informan berprestasi menyatakan motivasinya cukup tinggi untuk mengikuti kuliah keperawatan anak dan tiga orang informan yang kurang berprestasi menyatakan motivasinya sedang dalam mengikuti mata kuliah keperawatan anak di Akademi Keperawatan Pragolo Pati. Namun demikian motivasi mahasiswa keperawatan dapat digolongkan menjadi dua yaitu: motivasi yang timbul dari dalam diri karena minat atau cita-cita (intrinsik,.) dan motivasi yang menjadi aktif karena pengaruh dari luar atau lingkungan (ekstrinsik,), misalnya karena ingin menyenangkan orang lain, dorongan orang tua, dan pengalaman ada anggota keluarga yang sakit. Faktor lain adalah sosial ekonomi, seperti: keyakinan di bidang kesehatan lapangan kerja masih terbuka luas, teman dan saudara berprofesi sebagai tenaga kesehatan,
66
dan karena ada contoh di lingkungannya bahwa menjadi tenaga kesehatan dapat hidup layak dan mendapatkan imbalan yang layak.
2. Prestasi Mahasiswa Dalam Mata Kuliah Keperawatan Anak Prestasi mahasiswa dalam mengikuti mata kuliah keperawatan anak dapat digolongkan menjadi dua, yaitu kelompok mahasiswa berprestasi dan kelompok mahasiswa kurang berprestasi. Walaupun mereka menyatakan sama-sama memiliki motivasi untuk mengikuti kuliah mata kuliah keperawatan anak di Akademi Keperawatan Pragolo Pati tetapi prestasi mereka berbeda. Kelompok mahasiswa berprestasi disamping memiliki motivasi juga kebutuhan untuk berprestasi yang kuat, dan motivasinya dipengaruhi faktor pribadi yang kuat pula untuk berhasil dalam belajar, hal ini berarti peran dan fungsi motivasi telah optimal. Sedang pada mahasiswa yang kurang berprestasi kurang memiliki komitmen untuk kemajuan diri mereka. Ke tiga informan yang merupakan mahasiswa berprestasi mengatakan belum puas terhadap prestasi yang dicapainya karena ketiganya mengatakan masih belum sesuai harapan dasebenarnya masih dapat ditngkatkan dengan usaha yang lebih maximal. Sedang tiga orang informan yang kurang berprestasi satu diantaranya mengatakan puas dengan prestasinya karena merupakan hasil kerja sendiri, dua orang sisanya menyatakan belum puas, dan ini karena kurang minat untuk belajar. Mengenai upaya yang mereka lakukan untuk meraih prestasi. Kelompok mahasiswa berprestasi mengatakan bahwa untuk meraih prestasi maka upaya yang dilakukan adalah berdoa, belajar dan lebih konsentrasi
67
dalam mengikuti kuliah. Satu diantara tiga informan menyatakan akan lebih maximal dalam membagi waktu . Kelompok informan berprestasi ketiganya memiliki komitmen untuk tetap belajar lebih baik lagi dan berdoa, karena prestasinya masih bisa ditingkatkan. Hal ini menandakan bahwa peran dan fungsi motivasi sudah optimal, terutama dalam hal : memperjelas tujuan belajar, menentukan ketekunan belajar, menentukan arah perbuatan seseorang, dan menyeleksi perbuatan. Kelompok mahasiswa yang kurang berprestasi mengatakan bahwa untuk meraih prestasi maka upaya yang dilakukan adalah menyadari kesalahan, berdoa dan rajin belajar. Satu diantara tiga informan yang merupakan mahasiswa kurang berprestasi menyatakan akan menerima kenyataan dan akan rjin belajar. Dan satu lagi informan menyadari kekurangannya mengapa tidak berprestasi karena selama ini sering tidak mengikuti kuliah. Kelompok informan yang kurang berprestasi satu orang menyatakan puas terhadap prestasinya karena walaupun nilainya rendah tetapi hasilnya sendiri dan menyatakan menyadari kekurangannya dan berjanji untuk rajin belajar. Upaya informan untuk berprestasi hampir sama yaitu dengan cara belajar dan berdoa. Keenam informan baik kelompok mahasiswa yang berprestasi maupun kelompok mahasiswa yang kurang berprestasi mempunyai kebuutuhan untuk berprestasi hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Mc. Clelland
68
bahwa manusia dengan kebutuhan prestasi yang tinggi dibagi dalam beberapa karakteristik sebagai berikut : 1. Keinginan yang kuat untuk tanggung jawab pribadi 2. Keinginan timbal balik yang cepat dan konkret dengan mempertimbangkan hasil dari pekerjaan mereka 3. Melakukan pekerjaan dengan baik, penghargaan moneter dan materi lainnya berhubungan dengan prestasi 4. Kecenderungan untuk mengatur tujuan prestasi yang layak 5. Manusia dengan kebutuhan prestasi yang layak akan menghasilkan tingkat pencapaian tujuan yang tinggi 6. Suka mengambil tanggungjawab untuk menyelesaikan masalah 7. Menentukan target-target pencapaian yang masuk akal 8. Mengambil resiko-resiko dengan penuh perhatian 9. Berkemauan keras untuk memperoleh umpan balik atas kinerjanya
3. Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Mahiswa Untuk Berprestasi Dalam Mengikuti Mata Kuliah Keperawatan Anak. Motivasi yang terdapat pada informan mahasiswa yang berprestasi I dipengaruhi oleh faktor pribadi dan faktor dari lingkungan yang sama kuatnya. Dari diri sendiri atau pribadi yang membentuk motivasi intrinsik yaitu adanya keinginan untuk menjadi perawat yang bisa mandiri, mampu memberikan asuhan keperawatan termasuk asuhan keperawatan kepada anak, ingin meraih masa depan yang sukses, ingin cepat lulus dan ingin cepat
69
bekerjad, kemudian sekolah lagi dan ingin mendirikan pelayanan kesehatan serta kemauannya yang keras untuk membanggakan orang tua. Dari faktor lingkungan yaitu dorongan orang tua yang begitu mendukung karena beliau dulunya putus sekolah sehingga anaknya harus sukses dan lebih tinggi dari beliau, tidak adanya anggota keluarga yang berprofesi di bidang kesehatan sehingga dia adalah harapan orang tuanya, dan
juga pengaruh tenaga
kesehatan di lingkungannya yang sukses dan mapan. Motivasi yang terjadi pada informan ke dua adalah karena faktor lingkungan yaitu dorongan dari ibunya yang menginginkan anaknya menjadi perawat, karena ibu dan kelurganya seorang tenaga kesehatan. Meskipun informan tidak berminat tetapi mempunyai tekat untuk menyenangkan orang tuanya, cepat lulus, dan ingin melanjutkan ke pendidikan lebih tinggi. Motivasi yang terjadi pada informan ke tiga dipengaruhi oleh faktor pribadi atau individu dan lingkungan yang sama kuatnya. Dari faktor pribadi yaitu karena minat dan citi-cita Sdr. Informan sejak kecil ingin mejadi perawat, keinginannya untuk berprestasi, keinginannya cepat lulus dan punya pelayanan kesehatan, kebutuhannya untuk belajar.Dari faktor lingkungan yaitu dukungan dari keluarga yang menginginkan jadi seorang perawat. Motivasi yang terdapat pada diri informan ke empat cenderung dipengaruhi oleh faktor lingkungan adalah karena dorongan dari ibunya, tetangga yang menjadi perawat sukses punya banyak pasien,
bidang
kesehatan masih gampang mencari pekerjaan. Juga dipengaruhi oleh faktor
70
pribadi yaitu ingin menyenangkan dan membanggakan ibunya serta ingin punya nilai bagus.. Motivasi yang terdapat pada informan ke lima lebih kuat dipengaruhi oleh faktor lingkungan yaitu dorongan dari ibunya yang menginginkan informan kuliah dekat, kuliah cepat, cepat lulus dan cepat bekerja karena setelah ayah almarhum biaya tidak cukup bila kuliah yang lain. Tetapi juga dipengaruhi oleh faktor pribadi yaitu keinginan yang keras dari informan untuk tetap berprestasi dan ingin menjadi anak yang membanggakan ibunya. Yang menarik dari informan meskipun tidak sesuai dengan cita – cita tetapi tetap mempunyai motivasi yang tinggi untuk berprestasi. Motivasi yang terjadi pada informan ke enam adalah bisa membanggakan orang tua, dipengaruhi oleh faktor lingkungan yaitu keinginan orang tua, disamping dipengaruhi oleh pribadi yaitu keinginannya cepat lulus dan bekerja. Untuk memperbaiki prestasinya Sdr. Imam bertekad untuk rajin belajar dan berdoa. Dengan demikian yang melatar belakangi motivasi mereka dalam mengikuti mata kuliah keperawatan anak di Akademi Keperawatan Pragolo Pati adalah: Kelompok maliasiswa berprestasi mengatakan bahwa yang melatar belakangi motivasi mereka mengikuti mata kuliah keperawatan anak adalah ingin capai prestasi yang tinggi, ingin cepat lulus, ingin cepat bekerja, membanggakan orang tua, berguna bagi orang lain, belum ada saudara yang berprofesi sebagai tenaga kesehatan, dan yang paling menarik peneliti dua
71
diantara tiga informan menyatakan ingin punya pelayanan kesehatan yang berarti mereka belajar tidak hanya persiapan mencari kerja tetapi ada motivasi untuk menciptakan lapangan pekerjaan. Kelompok mahasiswa yang kurang berprestasi mengatakan bahwa yang melatarbelakangi motivasi mereka mengikuti mata kuliah keperawatan anak kuliah di Akademi Keperawatan Pragolo adalah karena dorongan orang tua, ingin membanggakan orang tua dan orang terdekat, orang tua mengharapkan salah satu anaknya bekerja di bidang kesehatan, karena tetangga seorang perawat hidup sukses. Berdasarkan hasil analisis data maka dapat disimpulkan bahwa terdapat faktor - faktor yang mempengaruhi motivasi mahasiswa untuk berprestasi dalam mengikuti mata kuliah keperawatan anak Faktor tersebut dapat digolongkan menjadi dua yaitu faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Hal ini terbukti bahwa kelompok mahasiswa yang berprestasi memiliki motivasi baik secara intrinsik dan ekstrinsik lebih kuat dibandingkan dengan mahasiswa yang kurang berprestasi. Kelompok mahasiswa berprestasi disamping memiliki motivasi yang kuat juga memiliki kebutuhan untuk berprestasi, hal ini sesuai dengan teori Mc. Clelland bahwa semakin tinggi kemauan untuk berprestasi maka semakin tinggi pula usaha dan motivasinya Sesuai dengan faktor yang mempengaruhi
motivasi, maka dua orang
informan berprestasi termotivasi karena factor intrinsic dan faktor ekstrinsik yang sama kuat. Faktor intrinsik berupa keinginan berhasil, serta harapan dan hasrat untuk meraih cita-cita. Faktor ekstrinsik yang dipengaruhi oleh faktor
72
ligkungan seperti dorongan orang tua dan keluarga, saudara dan teman bekerja di bidang kesehatan, serta ada tetangga yang sukses karena menjadi tenaga kesehatan. Empat orang informan motivasinya dilatar belakangi faktor ektrinsik yaitu motivasinya menjadi aktif dan berfungsi karena adanya pengaruh dari lingkungan dorongan orang tua agar ia bisa menyenangkan dan membanggakan orang tua . Satu dari empat orang informan yang termotivasi karena faktor ekstrinsik informan ke lima yang termasuk mahasiswa berprestasi mempunyai motif berprestasi sangat kuat. Informan tersebut mengatakan walaupun saya tidak berminat tapi karena sekarang saya sudab disini maka saya harus rajin belajar agar berprestasi, hal ini sangat mempengaruhi motivasinya untuk berhasil dalam studi, sesuai teori Mc. Clelland yang telah memberi ciri pada orang yang memiliki kemauan tinggi untuk berhasil, yaitu ketika kemauan untuk berprestasi meningkat maka akan meningkat pula usaha dan motivasinya. Dari hasil penelitian ditemukan dua golongan faktor yang mempengaruhi mativasi yaitu faktor pribadi dan faktyor lingkungan . Hal tersebut sesuai dengan konsep tentang faktor yang mempengaruhi motivasi yaitu Faktor-faktor pribadi dalam motivasi yang menyatakan motivasi dipengaruhi oleh kehendak atau keinginan untuk berhasil dalam belajar, bahkan dalam kehidupan pada umumnya, selalu ada dalam diri manusia. Motif semacam itu disebut motif berprestasi, yaitu motif untuk berhasil dalam melakukan suatu tugas atau pekerjaan, atau motif untuk memperoleh kesempurnaan. Motif semacam itu merupakan unsur kepribadian dan perilaku manusia, sesuatu yang berasal dari dalam diri manusia yang
73
bersangkutan. Motif berprestasi adalah motif yang dipelajari, sehingga motif itu dapat diperbaiki dan dikembangkan melalui proses belajar. Motif berprestasi sangat berpengaruh terhadap unjuk kerja (performance) seseorang, termasuk dalam belajar. Seseorang yang mempunyai motif berprestasi tinggi cenderung untuk berusaha menyelesaikan tugasnya secara tuntas, tanpa menunda-nunda pekerjaan. Hal semacam itu bukanlah dorongan dari luar, melainkan upaya pribadi. Faktor-faktor lingkungan dengan motivasi yang menerangkan perbuatan atau perilaku manusia ditentukan oleh faktor pribadi dan faktor lingkungan individu yang bersangkutan. Sesungguhnya faktor pribadi dan faktor lingkungan sering berbaur, sehingga sulit menentukan apakah sesuatu benarbenar faktor pribadi atau faktor lingkungan. Misalnya kebutuhan berafiliasi, apakah betul merupakan faktor pribadi. Kalau dicermati terus, tidaklah mungkin bahwa kebutuhan berafiliasi justru sebagai hasil dari interaksi individu yang berangkutan dengan lingkungannya, dalam hal ini interaksi dengan orang lain. Pada umumnya motif dasar yang bersifat pribadi muncul dalam tindakan individu setelah "dibentuk" oleh pengaruh lingkungan. Oleh karena itu, motif individu untuk melakukan sesuatu, misalnya motif untuk belajar dengan baik, dapat dikembangkan, diperbaiki, atau diubah melalui belajar dan latihan, dengan kata lain motif dapat diubah melalui pengaruh lingkungan. (Hamzah B, 2006: 29-33)
74
Berikut ini akan disajikan hasil analisis dalam bentuk tabel atau matrik SCORE FAKTOR-FAKTOR PRIBADI YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI INFORMAN BERDASARKAN HASIL FGD DAN WAWANCARA
NO
1 2 3 4 5 6
KRITERIA PENILAIAN
Pernyataan minat atau keinginan sendiri. Prestasi belajar yang dicapai informan Perasaan ingin membaggakan orang tua Dorongan untuk menolong orang lain Kesadaran belajar sebagai kebutuhan Kebiasan berdoa sebelum dan sesudah belajar Optimisme bahwa lapangan kerja masih terbuka luas Tekad dan semangat untuk berhasil dalam studi Semangat untuk mengikuti pendidikan lanjut Keinginan memiliki pelayanan kesehatan SCORE
7 8 9 10
BERPRESTASI
KURANG BERPRESTASI X Y Z
A
B
C
1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1
0 1 1 1 1 1
0 0 1 1 0 1
0 0 1 0 1 1
0 0 1 1 0 1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
0
0
1 10
1 10
0 8
0 4
0 4
0 5
Keterangan : -
1 = ada
-
0 = tidak ada
-
Total skore adalah 10
-
Skore ≥ 6 : motivasi baik
-
Skore ≤ 5 : motivasi kurang
-
Motivasi ABC > Motivasi XYZ
Kesimpulan : 1. Kelompok mahasiswa berprestasi memiliki motivasi yang dipengaruhi oleh faktor internal lebih baik dibandingkan dengan kelompok mahasiswa kurang berprestasi.
75
2. Motivasi yang paling menonjol pada mahasiswa A dan B adalah minat yang didukung orang tua dan keluarga 3. Motivasi yang kuat juga terjadi pada mahasiswa C
adalah karena ingin
membanggakan oang tuanya (Ibu), apalagi setelah ayahnya meninggal. 4. Kelompok mahasiswa yang kurang berprestasi memiliki motivasi yang dipengaruhi oleh faktor intrinsik yang kurang juga.
SCORE FAKTOR-FAKTOR LINGKUNGAN YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI INFORMAN BERDASARKAN HASIL FGD DAN WAWANCARA
NO
1 2
3
4
KRITERIA PENILAIAN
Bentuk / macam motivasi : - Motivasi yang dipelajari Latar belakang keluarga : - Dorongan anggota keluarga - Ada anggota keluarga yang berprofesi Sebagai tenaga kesehatan Pengaruh Lingkungan - Tetangga sebagai tenaga kesehatan yang berhasil Alasan sosial ekonomi : - Tidak mampu sekolah lain - Cepat bekerja - Jiwa mengabdi / kemanusiaan Total score
BERPRESTASI
KURANG BERPRESTASI X Y Z
A
B
C
1
1
1
0
0
0
1 0
1
1 0
1 1
1 0
1 0
1
0
0
0
0
1
1 1 1 6
0 1 1 6
1 1 1 6
0 1 1 4
0 1 1 4
0 1 1 4
Keterangan : 1 = ada 0 = tidak ada Kesimpulan: 1. Motivasi mahasiswa berprestasi dipengaruhi oleh faktor eksternal lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswa kurang berprestasi.
76
2. Dilihat
dari
bentuk
motivasinya,
motivasi
kelompok
mahasiswa
berprestasi lebih menonjol, terutama dan bentuk motivasi yang dipelajari. 3. Dilihat dari latar belakang keluarga, kelompok mahasiswa berprestasi lebih menonjol dibanding kelompok mahasiswa kurang berprestasi. 4. Dilihat dari aspek kondisi lingkungannya, satu dari enam informan motivasinya kurang berprestasi dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, yaitu adanya tetanga yang sekses sebagai tenaga kesehatan. 5. Dilihat dan sisi alasan sosial ekonotni, semua kelompok memiliki alasan yang sama yaitu mudah mencari pekerjaan dan menyukai bidang kemanusiaan. 6. Motivasi yang paling menonjol pada mahasiswa X adalah minat yang didukung oleh orang tua, saudara bekerja di bidang kesehatan, lapangan kerja masih luas dan berjiwa suka menolong. 7. Motivasi yang menonjol pada mahasiswa C adalah bukan karena minat tapi karena tekad ingin membanggakan orang tuanya (Ibu). tidak memiliki biaya untuk kuliah di tempat lain, berharap cepat bekerja dan memiliki jiwa suka menolong.
D. Keterbatasan Peneliti Dalam penelitian ini keterbatasan peneliti tidak mudah untuk mengungkap kejujuran informan tentang informasi yang sesungguhnya yang menyangkut tentang hal – hal yang sifatnya dianggap rahasia oleh informan.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis penelitian tentang “Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Mahasiswa Untuk berprestasi Dalam Mengikuti Mata Kuliah Keperawatan Anak ” yang dilakukan terhadap mahasiswa berprestasi tingkat II tahun ajaran 2009 / 2010 di Akademi Keperawatan Pragolopati Pati dengan teknik Analisis Interaktif , maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1. Motivasi mahasiswa untuk mengikuti kuliah dapat timbul dari dalam diri individu (instrinsik) yang ditandai dengan adanya hasrat untuk belajar dan berprestasi tanpa adanya rangsangan dari luar, namun dapat juga karena faktor ekstrinsik yaitu perasaan ingin membahagiakan orang lain yang bermakna bagi mahasiswa tersebut. Faktor ekstrinsik yang mempengaruhi motivasi bisa berasal dari lingkungan keluarga maupun kondisi lingkungan sosial dimana mahasiswa itu bertempat tinggal. 2. Mahasiswa yang berprestasi semuanya memiliki motivasi yang tinggi, baik berasal dari dalam dirinya maupun karena pengaruh faktor lingkungannya. 3. Terdapat dua faktor yang mempengaruhi motivasi mahasiswa untuk berprestasi yaitu faktor pribadi dan faktor limgkungan, hal ini terbukti dengan prestasi yang dicapai oleh para mahasiswa yang memiliki motivasi yang tinggi baik secara interna maupun ekstrena.
77
78
B. Implikasi Dari uraian diatas maka implikasinya adalah bahwa motivasi dapat dikembangkan baik secara internal maupun ekternal, hal ini harus dilakukan terus menerus agar para mahasiswa dapat menjaga motivasinya. Motivasi akan tumbuh dengan baik bila minat yang ada pada diri rnahasiswa didukung oleh faktor eksternal, baik dari orang tua maupun dari lingkungan. Motivasi harus terpelihara dengan baik sehingga mahasiswa mendapatkan prestasi yang baik, dan pada akhirnya akan bermanfaat baik bagi dirinya maupun bagi orang lain.
C. Saran 1. Bagi pengelola a. Pengelola pendidikan harus mampu menciptakan lingkungan yang kondusif bagi kegiatan belajar mengajar sehingga memotivasi mahasiswa untuk rajin mengikuti kuliah. b. Pengelola pendidikan harus mampu mendesain kurikulum dan kompetensi yang dapat merangsang motivasi mahasiswa untuk belajar. c. Pengelola pendidikan harus menciptakan system reward bagi mahasiswa berprestasi agar mahasiswa semakin termotivasi untuk lebih berprestasi. 2. Bagi mahasiswa a. Mahasiswa hendaknya selalu meningkatkan motivasinya untuk mengikuti kuliah dan belajar, sehingga selalu dapat berprestasi.
79
b. Mahasiswa harus mampu menumbuhkan minat dalam diri sendiri sebagai motivasi awal untuk berhasil, dan harus selalu mempertimbangkan aspek lingkungan yang ada disekitarnya. c. Mahasiswa harus selalu dapat menjaga prestasi agar dapat bersaing mendapatkan pekerjaan di kemudian hari, dan bahagiakanlah orang-orang yang ada disekitarmu. 3. Bagi peneliti lain a. Hasil penelitian ini dapat dijadikan data awal tertang faktor yang mempengaruhi prestasi, dalam penelitian ini hanya membahas faktor motivasi. b. Dapat dikembangkan penelitian lanjutan yang meneliti tentang variable lain yang mempengaruhi prestasi seperti kurikulum, KBM, faktor pengajar, model evaluasi, sarana prasarana dan kondisi lingkungan belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Akper Pragolopati, 1997, Statuta Akademi Keperawatan Pragolopati, Pati Asian Brain, 2008, Motivasi belajar Sistem, www.anneahira. com/motivasi/ index.htm. 15 Januari 2010, jam 10.35. wib Bhisma Murti, 2006, Desain dan Ukuran Sampel untuk Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif di bidang Kesehatan, Yogyakarta, Gadjah Mada Univetsity Press. Ellys, Thamrin, 2005, Mengasuh Motivasi Belajar Pada Anak. www.infoonline.blogspot,com. 15 Januai 2010, jam 10.40 wib Hamzah B. Uno, Dr. M.Pd. 2006, Teori motivasi dan Pengukurannya : Analisa di Bidang Pendidikan, Jakarta, PT. Bumi Aksara. M. Ngalim Purwanto, Drs, MP, 2007, Psikologi Pendidikan, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya Nana Syaodih Sukarmadinata, Prof, Dr, 2006, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya. Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan, 2007, Kurikulum Nasional D III Peperawatan, Jakarta Sadiman A.M, 2007 Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada. Sugiyono, Prof. Dr. 2009, Memahami Penelitian Kualitatif : Dasar Teori dan Terapannya dalam Penelitian, Surakarta, Universitas Sebelas Maret. Usmara A, Drs, M.Si, 2006, Motivasi Kerja : Proses, Teori dan Praktik, Yogyakarta, Amara Bokks. …………….., 2008. Motivasi Belajar, ww.library.gunadarma-ac.id 15 Januari 2010, jam 10.15 wib.
80
Lampiran 1 :
DAFTAR NAMA MAHASISWA BERPRESTASI DAN KURANG BERPRESTASI DALAM MATA KULIAH KEPERAWATAN ANAK AKPER PRAGOLO PATI TAHUN 2009 / 2010 ----------------------------------------------------------
1. Mahasiswa Berprestasi Tingkat II : a. Tertinggi I b. Tertinggi II c. Tertinggi III
: Sdr. Sunipah : Sdr. Umi Khomariyah : Sdr. Septi Puji Handayani
2. Mahasiswa Kurang Berprestasi Tingkat II : a. Terendah I b. Terendah II c. Terendah III
: Sdr. Ismadhe Feri As’ad : Sdr. Joko Siswanto : Sdr. Imam Saefudin
Lampiran 2 :
DAFTAR NILAI MAHASISWA YANG BERPRESTASI DAN KURANG BERPRESTASI MATA KULIAH KEPERAWATAN ANAK AKPER PRAGOLO PATI TAHUN 2009 / 2010 ----------------------------------------------------------
3. Mahasiswa Berprestasi Tingkat II : d. Tertinggi I e. Tertinggi II f. Tertinggi III
: Sdr. Sunipah : Sdr. Umi Khomariyah : Sdr. Septi Puji Handayani
Nilai : 3,33 Nilai : 3,10 Nilai : 3,09
4. Mahasiswa Kurang Berprestasi Tingkat II : a. Terendah I b. Terendah II c. Terendah III
: Sdr. Ismadhe Feri As’ad : Sdr. Joko Siswanto : Sdr. Imam Saefudin
Nilai : 1,83 Nilai : 1,91 Nilai : 1,99
Lampiran 3:
PRE PLANNING FOCUS GROUP DISCUSION (DISKUSI KELOMPOK TERFOKUS) TOPIK : FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI MAHASISWA UNTUK BERPRESTASI DALAM MENGIKUTI MATA KULIAH KEPERAWATAN ANAK
Karakteristik FGD : 1. Jumlah peserta 2. Lama diskusi 3. Tempat diskusi 4. Posisi duduk 5. Moderator 6. Fasilitator dan pencatat 7. Alat bantu
: 6 orang : 45 menit : Ruang sidang Akper Pragolo Pati : Melingkar : Peneliti : Staf Akper Pragolo Pati : Alat tulis dan tape recorder
Persiapan FGD : 1. Undangan 2. Fasilitator 3. Pencatat
: terlampir : terlampir : terlampir
Pelaksanaan FGD : 1. Tahap persiapan dan pembukaan 2. Tahap isi 3. Tahap penutup Laporan FGD : 1. Format laporan 2. Analisis isi 3. Sintesis umum
PEDOMAN FOCUS GROUP DISCUSION FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI MAHASISWA UNTUK BERPRESTASI DALAM MENGIKUTI MATA KULIAH KEPERAWATAN ANAK ----------------------------------------------------------Informasi awal : 1. Terima kasih atas kehadiran saudara 2. Fasilitator / Moderator / Peneliti memperkenalkan diri 3. Menjelaskan tujuan FGD dari penelitian faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi mahasiswa untuk berprestasi dalam mengikuti 4. Pelaksanaan FGD ini dilakukan 2 seri, yaitu pada hari ini dan satu kali pertemuan lagi sebagai kelanjutan dari FGD hari ini, yang waktunya nanti kita bicarakan bersama 5. Dalam diskusi nanti, kami berharap saudara dapat mengemukakan pendapat secara terbuka dan bebas, apa adanya. Yang ingin kami peroleh adalah bcrmacam-macam pendapat saudara, bukan untuk mencari kesepakatan. Semua yang saudara kemukakan pada diskusi ini kami jamin kerahasiaannya 6. Diskusi ini akan dimulai dengan ilustrasi tentang pokok pikiran penelitian, kemudian kami ingin mendengar pendapat saudara 7. Peserta dipersilahkan untuk memperkenalkan diri.
llustrasi pokok pikiran penelitian : 1. 2. 3. 4. 5.
Diskripsi tentang profesi perawat Motivasi mahasiswa mengikuti kuliah Mata Kuliah Keperawatan Anak Latar belakang motivasi mahasiswa Bagaimana prestasi mahasiswa Bagaimana usaha mahasiswa untuk mencapai prestasi tersebut
Isi diskusi : 1. Bagaimaha pendapat saudara tentang profesi perawat ? 2. Bagaimana motivasi saudara mengikuti kuliah Mata Kuliah Keperawatan Anak ? 3. Apa yang melatar belakangi motivasi saudara ? 4. Bagaimana prestasi saudara, mengapa demikian ? 5. Bagaimana usaha saudara untuk mencapai prestasi tersebut, apakah berhubungan dengan latar belakang saudara ?
PERSIAPAN FASILITATOR / MODERATOR:
Beberapa persiapan yang perlu yang perlu dilakukan adalah : 1. Fasilitator menggunakan petunjuk diskusi agar supaya diskusi terfokus. 2. Petunjuk diskusi ini berupa pertanyaan terbuka (open ended) 3. Peranan fasilitator adalah sebagai berikut : a. Menjelaskan tentang topik diskusi b. Mengarahkan kelompok, bukan diarahkan kelompok c. Amati peserta dan tanggap terhadap reaksi mereka d. Ciptakan hubungan baik dengan peserta e. Fleksibel dan terbuka terhadap saran f. Amati komunikasi non verbal antar peserta g. Hati-hati terhadap nada suara dalam mengajukan pertanyaan
PESIAPAN PENCATAT : Pencatat berlaku sebagai pengamat selama diskusi berlangsung dan bertugas mencatat hasil diskusi. Yang perlu dicatat adalah sebagai berikut : 1. Tanggal dan waktu FGD 2. Informasi tcntang peserta 3. Tempat pertemuan FGD 4. Jumlah peserta dan datanya meliputi : nama, umur, jenis kelamin, alamat asal dll 5. Deskripsi mengenai dinamika kelompok 6. Pencatat menuliskan kata-kata yang diucapkan oleh peserta 7. Pencatat memperingatkan fasilitator / moderator kalau ada pertanyaan yang terlupakan 8. Pencatat dapat meminta peserta untuk mengulangi komentamya bila fasilitator / moderator tidak mendengar
PELAKSANAAN FGD
Tahap Persiapan dan Pembukaan : Fasilitator dan pencatat harus datang tepat waktu sebelum peserta diskusi datang, sebaiknya bercakap-cakap dengan peserta secara informal untuk mengenal nama peserta dan hal-hal yang menjadi perhatiannya. Fasilitator mempersiapkan tempat duduk, sebaiknya dalam satu lingkaran bersama dengan fasilitator, pencatat duduk diluar lingkaran tersebut. Semua perlengkapan FGD harus disiapkan, seperti : tape recorder, casette, baterey, petunjuk diskusi dll. Pada waktu membuka diskusi, fasilitator perlu memperhatikan hal-hal sbb : 1. Perkenalkan nama fasilitator dan pcncatat 2. Menjelaskan tujuan FGD, bukan ceramah tapi mengumpulkan pendapat peserta 3. Peserta diminta memperkenalkan diri 4. Tekankan pendapat peserta penting, sehingga semua peserta harus berpendapat 5. Beri kesempatan peserta berpendapat secara bergiliran 6. Mulailah dengan pertanyaan yang umum 7. Mendorong untuk beda pendapat, karena dalam diskusi tidak ada jawaban salah atau benar 8. Moderator harus bersikap netral
Tahap isi : Tujuan tahap ini adalah mendapatkan pemahaman mengenai suatu topik, menggali dinamika sikap yang berkaitan dengan perilaku, mengamati bahasa dan perilaku responden tentang suatu topik. Moderator harus memiliki ketrampilan sbb : 1. Memakai berbagai teknik komunikasi, misalnya : a. Diam b. Refleksi c. Klarifikasi d. Restarting, dll 2. Sensitif terhadap tingkat penerimaan responden 3. Mengkilas balik informasi yang diberikan responden 4. Menghubungkan komentar responden agar kohesif 5. Memahami topik dan luwes 6. Mengatasi konflik antar peserta 7. Memakai teknik dan pendekatan yang bervariasi
Tahap penutup : Untuk menyimpulkan pertemuan FGD , fasilitator sebaiknya memperhatikan halhal sebagai berikut : 1. Jelaskan bahwa pertemuan sudah selesai, tanyakan pada masing-masing peserta, apakah masih ada lagi komentar. Komentar yang sesuai dapat digali lagi lebih mendalam . 2. Ucapkan terima kasih kepada para peserta untuk partisipasinya dan nyatakan bahwa komentar mereka sangat berguna
Lampian 5 : CHEK LIST HASIL FGD Nama responden : …………………………….. Isi diskusi : 1. Bagaimana pendapat saudara tentang profesi perawat ? 2. Bagaimana motivasi saudara mengikuti kuliah mata kuliah keperawatan anak ? 3. Apa yang melatar belakangi motivasi saudara ? 4. Bagaimana prestasi saudara dalam mata kuliah keperawatan anak, mengapa demikian ? 5. Bagaimana usaha saudara untuk mencapai prestasi tersebut, apakah berhubungan dengan latar belakang saudara ? 1. Bagaimana pendapat saudara tentang profesi perawat ? a. Pembantu dokter b. Mitra dokte c. Anggota tim kesehatan d. Orang yang bekerja di RS e. Orang yang bekerja di Puskesmas f. Profesi mulia g. Orang yang suka menolong orang lain h. Berbaju putih i. Merawat orang sakit j. ………………………………………
2. Bagaimana motivasi saudara mengikuti kuliah mata kuliah keperawatan anak ? a. tinggi b. sedang c. rendah d. ………………………………………
Mengapa demikian ? a. Karena saya berminat b. Karena saya tidak beminat c. Ingin menyenangkan orang tua d. Ingin mendapatkan prestasi yang tinggi e. Malas f. …………………………………………
3. Apa yang melatar belakangi motivasi saudara ? a. ingin cepat lulus b. dorongan orang tua c. dorongan teman d. ingin menjadi tenaga kesehatan karena saudara yang lain tidak ada yang berprofesi dib dang kesehatan e. ingin membanggakan orang tua f. ………………………………………
4. Bagaimana prestasi saudara dalam mata kuliah keperawatan anak, mengapa demikian ? a. baik b. sendang c. biasa saja d. ………………………………………
Mengapa demikian ? a. kurang tekun belajar b. kurang berminat c. malas d. ……………………………………………
5. Bagaimana usaha saudara untuk mencapai prestasi tersebut, apakah berhubungan dengan latar belakang saudara ? a. belajar dengan tekun b. berdoa c. bertukar informasi dengan teman d. …………………………………………..
6. Apakah ada hubunganna dengan latar belakang motivasi saudara ? a. ya b. tidak c. ya / tidak
Lampiran 5 : HASIL FOCUS GROUP DISCUSION ---------------------------------------------TANGGAL TEMPAT JAM
: 9 April 2010 : RUANG RAPAT AKPER PRAGOLO PATI : 14.00 S/D 15.00 WIB
Topik : Motivasi Mahasiswa Keperawatan Sub Topik : 1. Diskripsi profesi perawat 2. Motivasi mengikuti kuliah mata kuliah keperawatan anak 3. Latar belakang motivasi mengikuti kuliah mata kuliah keperawatan anak.. 4. Prestasi belajar mata kuliah keperawatan anak. 5. Usaha untuk mencapai prestasi Peserta :
1. Sunipah 2.Ismade feri As’ad
: Peringkat I : Berprestasi : Peringkat I : Kurang berprestasi
3. Umi Khomariah 4. Joko Siswanto
: Peringkat II : Berprestasi : Peringkat II : Kurang berprestasi
5. Septi Puji Handayani 6. Imam Saefudin
: Peringkat III : Berprestasi : Peringkat III : Kurang berprestasi
Pendapat peserta: Focus Group Discusion 1. Sunipah : Mahasiswa berprestasi peringkat I a. Perawat adalah seseorang yang bekerja di rumah sakit, Puskesmas, atau ditempat-tempat pelayanan kesehatan yang lain , dimana dalam melaksanakan pekerjaannya tidak membeda-bedakan golongan, ras, dan bekerja secara ikhlas, mandiri serta sebagai anggota tim kesehatan karena harus berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya dalam memberikan asuhan keperawatan. b. Motivasi saya dalam mengikuti mata kuliah keperawatan anak sangat tinggi dan bersemangat karena mata kuliah keperawatan anak adalah pelajaran yang sulit dan rumit untuk dipahami sehingga memerlukan ketekunan tersendiri, juga merupakan minat / keinginan saya sendiri untuk menjadi perawat dapat menolong sesama yang membutuhkan c Yang melatarbelakangi motivasi saya adalah cita – cita ingin mencapai prestasi yang tinggi, dapat membanggakan orang tua , ingin cepat lulus dan bekerja karena saya sudah tertunda satu tahun akibat kecelakaan dan tidak ada saudara yang berprofasi sebagai tenaga kesehatan sehingga saya menjadi harapan orang tua. d. Tentang prestasi yang saya capai sekarang, saya masih merasa belum puas, karena sebenarnya masih bisa ditingkatkan
e. Usaha-usaha saya untuk mencapai prestasi yang saya inginkan adalah dengan cara belajar, berdoa, dan bertukar informasi dengan teman. 2. Ismade Feri As’ad : Mahasiswa peringkat I kurang berprestasi a. Perawat adalah seseorang yang telah melalui pendidikan tertentu, bekerja di Rumah Sakit atau Puskesmas, profesi yang mulia , anggota tim kesehatan dan yang ditangan adalah manusia yang menyangkut nyawa. b. Motivasi saya dalam mengikuti mata kuliah keperawatan anak adalah sedang karena saya tidak berminat, tetapi ingin membanggakan orang tua orang tua yang berkeinginan saya menjadi perawat. c. Yang melatar belakangi motivasi saya adalah ingin cepat lulus. dorongan orang tua karena semua berawal dari orang tua yang seorang tenaga kesehatan yang menginginkan saya jadi perawat, tetapi lama kelamaan motivasi itu tumbuh dalam diri saya. d. Prestasi belajar saya biasa-biasa saja kadang rendah saya merasa belum puas, hal ini karena saya kurang berminat sehingga belajar dengan terpaksa yang penting mengikuti proses dan kurang giat belajar e. Usaha saya untuk meraih prestasi adalah berusaha menerima kenyataan, dan saya akan rajin belajar. 3. Umi Khomariah : Mahasiswa berprestasi peringkat II a. Perawat adalah Perawat adalah merupakan profesi yang dicapai melalui pendidikan, merupakan anggota tim kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan , khususnya perawat adalah memberian asuhan keperawatan, yang tujuan akhirnya adalah meningkatkan derajat kesehatan, dan merupakan profesi yang mulia. b. Motivasi saya dalam mengikuti mata kuliah keperawatan anak sangat tinggi, karena merupakan keinginan saya sendiri, untuk bisa membantu orang yang sakit dan saya tertarik , disamping itu saya ingin tahu lebih dalam supaya dapat memberikan asuhan keperawatan kepada anak dengan baik dan benar c. Yang melatar belakangi motivasi saya ingin sekali merawat anak – anak dengan benar terutama kepada anak – anak saya sebelum merawat anak – anak lain, juga karena dorongan keluarga serta cita – cita saya ingin punya pelayanan kesehatan dan tidak dari saudara saya tidak ada yang di bidang kesehatan. d. Saya merasa belum puas dengan prestasi yang saya capai sekarang karena saya kurang pandai membagi waktu dalam belajar. e. Usaha saya untuk meraih prestasi adalah dengan cara lebih konsentrasi dalam mengikuti mata kuliah, tekun belajar, membagi waktu yang maximal dan berdoa. 4. Joko Siswanto : Mahasiswa kurang berprestasi peringkat II a. Perawat adalah anggota tim kesehatan yang bekerja di rumah Sakit atau Puskesmas untuk menolong orang sakit. Mereka bekerja secara iklas ,
b.
c. d.
e.
berdasarkan kemanusian yang dapat dipercaya dan bersedia menolong sesama manusia yang terkena bencana tanpa membeda-bedakan golongan dan ras. Motivasi saya dalam mengikuti mata kuliah keperawatan anak sedang karena kadang saya sering bolos tetapi saya berusaha tidak melampaui batas minimal agar tetap dapat ujian. Yang mendorong motivasi saya adalah karena dorongan orang tua sehingga ingin membanggakan orang tua. Prestasi belajar saya biasa-bisa saja dan saya merasa belum puas, hal ini karena saya sering bolos kuliah, kurang tekun belajar dan tidak memperhatikan dosen dan kemampuan saya berpikir saya sangat terbatas. Sekarang saya telah menyadari kekurangan saya, saya akan memperbaiki dan saya akan tekun dan banyak belajar sehingga dapat mengikuti proses pembelajaran dengan mudah serta berdoa,
5. Septi Puji Handayani: Mahasiswa berprestasi peringkat III a. Perawat adalah Perawat adalah seseorang yang telah mengkuti pendidikan tertentu, pekerjaannya sangat mulia, membantu sesama yang membutuhkan, membantu orang banyak dan merupakan anggota tim kesehatan. b. Motivasi saya dalam mengikuti mata kuliah keperawatan anak adalah cukup tinggi karena merupakan keinginan sendiri dan ingin mengetahui seberapa kompleks dan detailnya keperawatan anak sehingga bermanfaat bagi diri sendiri dan masyarakat. c. Yang melatar belakangi motivasi saya adalah untuk membanggakan orang tua karena orang tua berkeinginan saya menjadi seorang tenaga kesehatan yang profesional dan berguna bagi orang lain, kebetulan belum ada saudara yang berprofesi di bidang kesehatan. Dan bila lulus segera dapat bekerja. d. Tentang prestasi belajar saya, saya merasa belum puas, masih sedang belum mencapai sesuai harapan karena kurang giat belajar dan belajar dalam waktu yang singkat. e. Usaha-usaha saya adalah harus belajar lebih tekun dan cari suasana yang enak buat belajar serta lebih konsentrasi 6. Imam Saefudin: Mahasiswa kurang berprestasi peringkat III a. Perawat adalah anggota tim kesehatan dan orang yang pekerjaannya menolong orang lain, serta menolong sesama manusia sehingga perawatmerupakan profesi yang mulia. b. Motivasi saya dalam mengikuti mata kuliah keperawatan anak adalah sedang karena sebenarnya saya tidak berminat tetapi ingin menyenangkan orang tua dan sebenarnya ingin prestasi yang tinggi. c. Yang melatar belakangi motivasi saya adalah dorongan orang tua, karena orang tua ingin memiliki keluarga yang menjadi tenaga kesehatan seperti
tetangganya yang menjadi perawat dan hidupnya mapan dan saya ingin cepat lulus dan cepat dapat bekerja d. Tentang prestasi saya sedang cenderung kurang baik tapi saya cukup puas karena hasil sendiri, tapi saya memniliki keinginan untuk dapat lulus dengan nilai yang tinggi. e. Usaha-usaha yang saya lakukan untuk mewujudkan keinginan saya adalah berusaha belajar tekun dan berdoa.
Lampiran 6:
PANDUAN WAWANCARA MENDALAM FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI MAHASISWA UNTUK BERPRESTASI DALAM MENGIKUTI MATA KULIAH KEPERAWATAN ANAK ----------------------------------------------------------
Fokus: 1. Diskripsi :
a. Apa yang anda ketahui tentang profesi perawat? b. Apa yang anda ketahui tentang mata kuliah keperawatan anak?
2. Prestasi
:
a. Berapa nilai mata kuliah keperawatan anak yang anda capai? b. Bagaimana cara anda mencapai prestasi tersebut?
3. Motivasi
:
a. Apa sajakah yang mendorong atau memotivasi saudara untuk berprestasi? b. Adakah hambatan untuk mencapai prestasi itu? c. Bagaimana mengatasinya?
Lampiran 7 : HASIL INDEEP INTERVIEW (WAWANCARA MENDALAM) DILAKUKAN PADA TANGGAL 10 APRIL DAN 12 APRIL 2010 Wawancara mendalam dilakukan terhadap informan dengan tujuan untuk mengorek lebih jauh temuan-temuan yang menarik berdasarkan hasih FGD. Panduan wawancara (daftar pertanyaan) meliputi sebagai berikut: 1. Apa yang saudara ketahui tentang profesi perawat? 2. Apa yang saudara ketahui tentang mata kuliah keperawatan anak ? 3. Berapa nilai mata kuliah keperawatan anak yang saudara raih? 4. Bagaimana cara mencapai prestasi tersebut? 5. Apa sajakah yang mendorong atau memotivasi saudara untuk mencapai prestasi tersebut? 6. Apakah ada hambatan, bagaimana cara mengatasinya ? Sunipah : 1. Seseorang yang telah melalui pendidikan tertentu, memiliki pengetahuan tentang ilmu keperawatan, bekerja secara profesional baik secara tim sebagai bentuk kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain maupun mandiri. 2. Mata kuliah keperawatan anak adalah mata kuliah yang kompleks dan rumit dimana isinya tentang hal – hal yang berkaitan dengan pemberian asuhan keperawatan kepada anak sehingga mencapai kesehatan yang optimal. 3. Nilai mata kuliah keperawatan anak saya adalah 3, 33 4. Untuk mencapai prestasi dengan berdoa dah belajar, bila minat belajar menurun sharing dengan teman agar termotivasi untuk belajar, dan menambah referensi dari teman atau cari di internet lain. 5. Dari diri sendiri sebenarnya sejak lulus dari SMA saya ingin melanjutkan di kedokteran tetapi berhubung biaya yang tidak ada akhirnya saya masuk di Akademi Keperawatan ,sehingga sekarang ini saya ingin menjadi perawat yang bisa mandiri, mampu memberikan asuhan keperawatan termasuk asuhan keperawatan kepada anak, ingin meraih masa depan yang sukses, ingin cepat lulus dan dapat pekerjaan, kemudian sekolah lagi dan ingin mendirikan pelayanan kesehatan serta dapat membanggakan orang tua. Dari keluarga adalah dorongan orang tua yang begitu mendukung karena beliau dulunya putus sekolah sehingga anaknya harus sukses dan lebih tinggi dari beliau, anggota keluarga tidak ada yang di bidang kesehatan sehingga saya adalah harapan orang tua saya, dan tenaga kesehatan di lingkungan saya sukses dan mapan harapannya sayapun sukses sepertia dia. dengan berprestasi maka semua cita – cita dapat tercapai. 6. Hambatan dalam belajar kadang-kadang muncul, yaitu turunnya minat belajar dan rasa malas, bila terjadi demikian maka saya segera mengingat orang tua, karena sayalah harapan orang tua. Dan karena saya sudah disini maka harus berhasil dengan membanggakan dan cepat bekerja.
Ismade Feri As’ad 1. Perawat adalah menempuh pendidikan keperawatan, profesi yang mulia, orang yang bisa merawat orang sakit, bekerja di pelayanan kesehatan. 2. Mata kuliah keperawatan anak adalah mata kuliah yang membahas tentang asuhan keperawatan kepada anak dan menurut saya adalah mata kuliah yang sulit. 3. Nilai mata kuliah keperawatan anak saya adalah 1, 83. 4. Untuk mencapai prestasi dengan cara belajar dan berdoa. 5. Motivasi saya dari ibu yang seorang tenaga kesehatan dan saya ingin menyenangkan orang tua. Sebetulnya saya tidak tertarik untuk menjadi seorang perawat karena cita – cita saya semula ingin menjadi guru, dari awal saya masuk Akademi Keperawatan merasa menyesal tetapi karena sudah terlanjur dijalani sesuai proses, ingin cepat lulus, kemudian melanjutkan yang lebih tinggi. 6. Hambatan saya jenuh dan malas belajar bila ingat cita – cita semula saya, tetapi saya akan berusaha untuk bisa lulus dengan prestasi yang baik dengan belajar dan berdoa. Umi Khomariah : 1. Perawat adalah mitra dokter yang memberikan pelayanan selama 24 jam pada seorang pasien, anngota tim kesehatan , profesi yang mulia, orang yang berpendidikan ilmu keperawatan. 2. Mata kuliah Keperawatan anak adalah mata kuliah yang mempelajari asuhan keperawatan kepada anak dan bayi., teknik keperawatan kepada anak dan bayi, dan merupakan mata pembelajaran yang menyeluruh. 3. Nilai mata kuliah keperawatan anak saya adalah 3,10 4. Untuk mencapai prestasi dengan cara pandai membagi waktu, konsentrasi saat kuliah, belajar, membaca dan berdoa. 5. Yang mendorong motivasi saya adalah karena minat saya sendiri karena citicita sejak kecil ingin mejadi perawat, juga dorongan dari kelurga saya terutama suami yang menginginkan saya jadi perawat dan harapannya nanti saya bisa punya pelayanan kesehatan sehingga saat ini saya harus belajar maximal untuk berprestasi dan cepat lulus. 6. Hambatan saya kadang kurang bisa membagi waktu, cara mengatasinya saya hrus lebih konsentrasi dalam mengikuti kuliah sehingga sebagian bahan sudah saya serap dan tetap belajar dan berdoa. Joko Siswanto : 1. Perawat adalah anggota tim kesehatan yang bekerja pada pelayanan kesehatan, melakukan perawatan kepada pasien dengan iklas, sesuai hati nurani, perawat bekerja penuh dengan resiko. 2. Mata kuliah keperawatan anak adalah mata kuliah yang sangat susah karena komponennya sangat luas. 3. Nilai mata kuliah keperawatan anak saya adalah 1, 99 4. Usaha saya adalah dengan cara belajar.
5. Motivasi saya adalah dorongan dari ibu, karena ada tetangga yang menjadi perawat sukses punya banyak pasien , baru satu tahun bisa bangun rumah, ingin menyenangkan dan membanggakan ibu saya dan ingin punya nilai bagus walaupun cita – cita saya semula bukan perawat tetapi menjadi polisi, karena dua kali gagal akhirnya masuk ke Akademi Keperawatan. 6. Hambatan saya adalah kurang belajar, kalau belajar terlalu lama tidak masuk, sambil membantu orang tua setelah ayah almarhum, usaha saya tetap belajar dan berdoa. Septi Puji Handayani: 1. Perawat adalah pekerjaan yang profesional, profesi yang mulia karena 24 jam bersama pasien sampai mencapai tingkat kesembuhan. 2. Mata kuliah keperawatan anak adalah mata kuliah yang spesifik kepada anak , keperawatan yang lebih komplek, sesuai tingkat tumbuh kembang, membutuhkan teknik tersendiri misalnya mengatasi hospitalisasi adalah membutuhkan teknik tersendiri lain dari orang dewasa. 3. Nilai mata kuliah keperawatan anak saya adalah 3.09 4. Usaha saya adalah berdoa , belajar dan berusaha mencari literatur. 5. Yang memotivasi saya adalah dorongan ibu yang menginginkan saya kuliah dekat, kuliah cepat, cepat lulus dan cepat bekerja karena setelah ayah almarhum biaya tidak cukup bila kuliah yang lain. Cita – cita saya semula menjadi apoteker, tetapi semua tinggal cita – cita, saya terima keadaan , saya ingin menjadi anak yang embanggakan ibu saya, dan sekalian cari pahala. 6. Hambatan saya dalam belajar adalah saya kadang timbul rasa malas sehingga belajar sekilas, saya akan berusaha untuk belajar dan berdoa agar prestasi tinggi sehingga mudah untuk melanjutkan kuliah yang lebih tinggi. Imam Saefudin 1. Perawat adalah profesi yang mulia karena bisa menolong seorang pasien sembuh dari sakit dan bila meninggal bisa mengantarkan dengan tenang. 2. Mata kuliah keperawatan anak adalah mata kuliah yang membahas tentang asuhan keperawatan anak, tidak merupakan mata kuliah yang rumit dan sulit sebetulnya, tetapi berbeda dengan orang dewasa 3. Nilai mata kuliah keperwatan anak saya adalah 1.99 4. Usaha saya belajar bila akan ujian. 5. Motivasi saya adalah bisa membanggakan orang tua, waupun cita – cita saya semula ingin jadi angkatan laut tetapi gagal, ingin cepat lulus dan bekerja. 6. Hambatan saya adalah rasa malas, tapi sekarang saya akan rajin belajar dan berdoa.
Lampiran 8: PEDOMAN KUNJUNGAN RUMAH KE OPANG TUA INFORMAN (TRIANGGULASI) --------------------------------------------1. Tidak memberi tahu sebelumnya 2. Tanpa sepengetahuan informan 3. Klarifikasi keterangan yang diungkapkan informan: a. Cita-cita b. Motivasi c. Latar belakang motivasi d. Prestasi e. Lingkungan yang mendukung
Lampiran 9: HASIL KUJUNGAN RUMAH (TRIANGGULASI) DENGAN ORANG TUA RESPONDEN / INFORMAN ------------------------------------------------------------------TANGGAL 13, 14 DAN 14 APRIL 2010 1. Bapak Suparmin (orang tua dari Sdr.Sunipah) - Semula Sunipah bercita-cita menjadi dokter tapi kami tidak punya biaya - Sunipah tetap ingin kuliah di kesehatan supaya dapat membantu orang tua dan juga masyarakat. - Akhirnya mendaftar di Akper dan diterima . - Baru masuk satu bulan kecelakaan dan harus menjalani operasi dan perawatan , lemudian cuti selama satu tahun . - Sebagai orang tua saya merasa atas kemauan anak saya. - Saya serahkan pada yang di atas semoga apa yang dicita – cita berhasil dan sukses. - Kami sebagai orang tua mengarahkan yang terbaik keinginan anak asal itu baik dan benar. - Kami dari kelurga yang tidak cukup berpendidikan , bahkan dulu bapak selalu juara 1 tetapi tidak bisa melanjutkan karena tak punya biaya, Untuk itu bapak punya niat kalau punya anak agar dapay sukses. - Prestasi sunipah selalu membuat kami bangga sejak SD sampai SMP selalu juara I. Setelah D SMA kelas satu dan dua peringkat II dan setelah kelas 3 cuma dapat 5 besar. Dan sekarang semoga saja tetap dapat juara. - Kami semua mendukung dan mendorong semua yang dibutuhkan Sunipah. 2. Ibu. Rapini (orang tua sdr. Ismade Feri As’ad) - Dulu memang Made bercita – cita jadi guru. - Kami mengarahkan untuk jadi tenaga kesehatan terutama perawat. - Karena di bidang kesehatan peluangnya masih terbuka, lulusan Akper siap kerja, banyak orang yang membutuhkan pertolongan pada waktu sakit. - Saya, Om dan tantenya juga bekerja dibidang kesehatan - Semua kelurga memberi dorongan untuk meraih cita – citanya. - Kami berpesan harus kuliah sungguh – sungguh agar sukses. - Prestasinya sedang – sedang saja. - Kami tidak memaksa dalam belajar tetapi tetap kami dorong untuk sukses. - Kami fasilitasi keperluan untuk belajar. 3. Moh Ni’am ( suami dari saudara Umi Khomariyah) - Menjadi perawat mernang cita-cita / minat Umi sejak kecil - Saya lihat dia suka hal – hal yang behubunngan dengan kesehatan. - Lulus Aliyah bekerja TU di MTS Wonorejo Pati selama 1,5 tahun, setengah tahun bekerja menikah punya anak . - Bekerja di koperasi 1 tahun
-
-
-
Kemudian kuliah STAIP ( Sekolah Tinggi Agama Islam Pati) Tetapi keinginan untuk jadi perawat tetap Akhirnya sebelum lulus STAIP daftar di AKPER dan ketrima Dia mempunyai kemauan yang tinggi dalam meraih cita – cita , sehingga dia rajin belajar maupun menyelesaikan tugas – tugasnya. Dengan kuliah di Akper maka Umi akan memiliki pengalarnan dan pinter, sehingga bisa memberikan pertolongan tentang kesehatan dan ingin mempunyai tempat pelayanan kesehatan. Prestasinya baik dan membanggakan dengan dua orang anak masih bisa kuliah di dua tempat dan STAIP sudah lulus, semoga di AKPER juga sukses. Keluarga dan saudara selalu mendukung meskipun bapak dan ibu sudah almarhum.
4. Ibu Sri Lestari (orang tua dari saudara Joko Siswanto) - Semula ingin menjadi polisi. - Daftar dua kali setiap sampai pantokir gagal. - Akhirnya mendaftar di AKPER - Saya mendorong untuk jadi perawat dan dia juga menyetujuinya. - Karena dengan jadi perawat dapat menolong orang sakit , dapat cepat bekerja, juga biar sukses karena setelah bapaknya almarhum dia yang membantu ibu mencari kebutuhan sehari – hari dan juga biaya kuliahnya dengan jualan kelontong dan pulsa semua dia yang kulakan. - Sebagai orang tua saya tetap mendorong dan memberi semangat dan berusaha dengan apa yang kami miliki untuk meraih cita – cita anak. 5. Ibu Tini ( orang tua dari saudara Septi Puji Handayani) - Semula ingin mejadi Apoteker - Setelah lulus SMA ayahnya meninggal sehingga biaya hanya ibu yang cari. - Sehingga Septi ibu sarankan untuk kuliah yang dekat dan cepat lulus serta dapat kerja. - Maka ibu dorong untuk masuk di AKPER yang peluang kerja masih luas dibanding yang lain. - Ibu memberikan fasilitas sebisa mungkin untuk menunjang pendidikan. - Ibu berusaha untuk menjadi orang tua dan juga sebagai sahabat anak disaat sharing atau mendapat masalah. - Berharap anak saya menjadi orang yang sukses dan semoga membahagiakan orang tuanya. - Prestasinya lumayan dapat membuat bangga keluarga. 6. Bapak Gunadi ( orang tua saudara Imam Saefudin) - Semula cita – cita menjadi angkatan laut karena ada saudara yang angkatan laut tetapi mendaftar tidak diterima. - Akhirnya kami mendoromg dia untuk masuk masuk AKPER dan diterima. Karena dengan jadi perawat dapat menolong orang sakit dan juga masih
-
luas peluang untuk bekerja sehingga nantinya dapat cepat kerja dan mapan hidupnya. Prestasi anak saya sedang – sedang saja, mungkin karena jarang belajar, belajar kalau mau ada ujian . Sebagai orang tua turut membantu peralatan dan kebutuhan untuk belajar. Ibu ingin Imam jadi orang dan hidup mapan, sehingga ibu selalu berdoa dan beriktiar.