Faktor-Faktor Motivasi Mahasiswa Keperawatan untuk Mengikuti Program Profesi Puput Wulandari1, Hening Pujasari2 1. Puput Wulandari: Jalan Cibubur II, RT/RW 008/02 No. 107, Jakarta Timur – 13720 (E-mail:
[email protected]) Abstrak Persentase mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) yang tidak mengikuti program profesi semakin tahun semakin meningkat. Terdapat banyak faktor yang mendasari keputusan untuk mengikuti ataupun tidak mengikuti profesi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor tersebut. Metode penelitian ini adalah deskriptif korelatif. Sampel diambil dengan cara cluster sampling (n=92) yang merupakan mahasiswa FIK UI angkatan 2009. Kuesioner yang digunakan ialah kuesioner motivator-hygiene scale dan kuesioner tingkat motivasi yang sudah dimodifikasi (α=0,939; r-hitung 0,377-0,777). Analisa menggunakan univariat (distribusi frekuensi) dan bivariat (Kai Kuadrat dan Kendall Tau). Hasil penelitian menunjukkan terdapat lima faktor (minat, pengembangan diri, pengakuan, dukungan sosial, dan finansial) memiliki hubungan bermakna terhadap motivasi (p<0,05; α= 0,05; τ(tau)>0,248). Hasil korelasi menunjukkan bahwa minat merupakan faktor yang memiliki hubungan paling erat dibandingkan dengan faktor lainnya. Upaya untuk meningkatkan minat perlu diadakannya kegiatan orientasi terkait pembekalan nilai-nilai keperawatan kepada mahasiswa sejak awal menjadi mahasiswa FIK UI. Kata kunci
: mahasiswa keperawatan, pendidikan keperawatan, pendidikan profesi, teori motivasi ABSTRACT
There is an increasing of percentage of FON UI’s (Faculty of Nursing University of Indonesia) students who were not to participating Ners Program. Several factors are asummed underpinne the decision to participate Ners Program. This study aimed to identify those factors. This study has used descriptive correlative method. Samples collected by cluster sampling (n =92) which were students of grade final of FON UI. The questionnaires were modified from the motivatorhygiene questionnaire scale and level of motivation questionnaire (α = 0.939; r = 0,377-0,777). The results showed there were five factors (interest, self-development, recognition, social support and financial support) that related to motivation (p <0.05, τ (tau)> 0.248). The results was showed that the interest to be more influential factor than others. It is recommended that orientation program about values of nursing profession should include to increase interest. Key word: nursing education, nursing student, professional nursing education, theory of motivation
Pendahuluan Jumlah
perawat
Penelitian yang dilakukan di tiga instansi di
Indonesia
memiliki
pendidikan keperawatan yaitu UI (2011),
proporsi terbesar (44,5%) bila dibandingkan
UNSOED
tenaga kesehatan lainnya (BNPB, 2011). Hal
menemukan persentase sarjana keperawatan
ini menunjukkan penting peran perawat untuk
yang tidak mengikuti program profesi yang
meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
semakin
Pentingnya peran perawat belum didukung
Rendahnya motivasi mahasiswa keperawatan
oleh latar belakang pendidikan perawat. 80%
untuk mengikuti pendidikan profesi tentu
perawat di Indonesia berasal dari tingkat
dilatarbelakangi oleh banyak hal. Oleh sebab
pendidikan Diploma III, sedangkan hanya 1%
itu,
Sarjana
mengidentifikasi apa sajakah faktor-faktor
Keperawan
dan
11
%
Ners
(Supriyantoro, 2011).
yang
(2011),
dan
meningkat
penelitian dapat
1 Faktor-faktor..., Puput Wulandari, FIK UI, 2013.
ini
UNPAD
setiap
tahunnya.
dilakukan
mempengaruhi
(2012)
untuk motivasi
2 mahasiswa
keperawatan
untuk
mengikuti
penelitian. Semua prinsip tersebut tertulis jelas
program pendidikan profesi?
dalam inform consent.
Metode
Hasil
Penelitian ini menggunakan desain deskriptif
Karakteristik responden meliputi usia, jenis
korelatif dengan metode penelitian cross
kelamin,
sectional. Sampel yang dilibatkan dalam
akademik. Rentang usia responden ialah 20-24
penelitian berjumlah 92 responden yang
tahun. Rerata usia mahasiswa FIK UI 21,58
merupakan mahasiswa tingkat akhir FIK UI
tahun (SD=0,699; 95% CI).
tahun 2013 dengan teknik cluster sampling. Instrumen
yang
digunakan
merupakan
modifikasi dari kuesioner motivator-hygiene scale (Cheng, 2007) dan kuesioner motivasi mahasiswa untuk melanjutkan pendidikan Ners
(Syabani,
dkk,
2012).
Hazily
uji
instrumen dan didapatkan cronbach’s alpha 0,939 serta nilai r 0,377-0,777 . Pengambilan data dilakukan sejak 1- 9 April 2013, data yang sudah dinyatakan lengkap kemudian di entry kedalam program pengolahan data. Analisis data meliputi analisis univariat dan bivariat.
Analisis
mendeskripsikan
univariat
proporsi,
serta
untuk tendensi
status
ekonomi
kelamin
perempuan,
dengan
tingkat
pendapatan keluarga yang tegolong memiliki status ekonomi menengah-bawah (rata-rata penghasilan Rp 2.000.000- Rp 4.000.000 per bulan). Tabel 1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin, Status Ekonomi, dan Tingkat Prestasi Akademik pada Bulan April 2013 (N=92) No 1.
Data Demografi Jenis Kelamin
Kategori
f
(%)
Laki-laki Perempuan
8 84
8,7 91,3
2.
Status Ekonomi
Rendah Menengah Tinggi
30 45 12
32,6 48,9 18,5
3.
Prestasi Akademik
Memuaskan Sangat memuaskan Cumlaude
0 55
0 59,8
37
40,2
dengan uji Chi-square dan Uji korelasi (Kendall Tau) untuk mengidentifikasi adanya hubungan antara variaber bebas dan terikat.
prestasi
Mayoritas (91,3%) mahasiswa FIK UI berjenis
sentral variabel dan karakteristik responden. Sementara itu analisis bivariat dilakukan
dan
Sebagian besar (59,8%) mahasiswa memiliki predikat prestasi akademik sangat memuaskan,
Penelitian ini memengang teguh empat prinsip
dan tidak sedikit mahasiswa yang memiliki
etika penelitian yang meliputi menghormati
predikat prestasi akademik cumlaude (40,2%).
harkat dan martabat manusia, menjaga privasi
Rerata
dan kerahasian subjek penelitian, keadilan dan
(SD=0,162; CI 95%).
IPK
mahasiswa
FIK
UI
3,43
keterbukaan, serta memperhitungkan manfaat dan
kerugian
yang
ditimbulkan
dalam
Hasil pengukuran dari variabel independen (faktor motivasi) dapat dilihat pada tabel 3.
Faktor-faktor..., Puput Wulandari, FIK UI, 2013.
3 Tabel 2. Distribusi Faktor-Faktor yang dapat Mempengaruhi Motivasi Mahasiswa Reguler untuk mengikuti Pendidikan Profesi Pada Bulan April 2013 (N=92)
tingkat motivasi mahasiswa untuk mengikuti profesi pada tahun 2013. Hasil penelitian
Kategori
F
(%)
menunjukkan rentang skor ialah 35-64. Dari
Negatif
44
47,8
17 pernyataan (likert scale 1-4) rata-rata
Positif
48
52,2
Rendah
46
50
Tinggi
46
50
Rendah
34
37
Tinggi
58
63
Tidak Sesuai
42
45,7
Sesuai
50
54,3
Rendah
43
46,7
Tinggi
49
53,3
Rendah
34
37
Tinggi
58
63
Sub Variabel Pengembangan Diri
Pengakuan Minat Kebijakan Institusi
Data penelitian selanjutnya ialah mengenai
Dukungan Sosial Dukungan Finansial
jumlah skor ialah 52,71 (SD=6,921; 95% CI). Tabel 3 Distribusi Tingkat Motivasi Mahasiswa Reguler untuk Mengikuti Program Profesi pada bulan April 2013 (N=92) Variabel Mean Tingkat Motivasi
SD
MinKategori Max
52,71 6,921 35-64
F
(%)
Rendah
42 45,7
Tinggi
50 54,3
Tabel 3 menunjukkan sebagian besar (54,3%)
Faktor intrinsik meliputi pengembangan diri,
total responden memiliki motivasi yang tinggi
rasa ingin di akui, dan minat. Sebanyak 52,2%
untuk mengikuti pendidikan profesi.
mahasiswa ingin mengikuti pendidikan profesi karena keinginan untuk mengembangkan diri.
Data
Proporsi
dependen)
yang
seimbang
terlihat
pada
kedua
variabel kemudian
(independen dianalisis
adanya
atau
dan untuk
pengakuan (rasa ingin diakui) yang mahasiswa
mengidentifikasi
tidaknya
inginkan jika mengikuti profesi. Selain itu
hubungan antara masing-masing faktor dengan
sebagian besar (63%) mahasiswa memiliki
tingkat motivasi mahasiwa reguler FIK UI
minat yang tinggi pada bidang keperawatan.
untuk mengikuti pendidikan profesi. Pada tabel berikut ini akan disajikan hasil analisa
Pengukuran faktor-faktor yang berasal dari
hubungan kedua variabel.
luar diri mahasiswa (ekstrinsik) meliputi kebijakan institusi, dukungan sosial serta
Tabel
finansial.
komponen
Tabel
2
menunjukkan
54,3%
4
menunjukkan faktor
hubugan
motivasi
dan
antara tingkat
mahasiswa menganggap bahwa kebijakan
motivasi. Analisa data menunjukkan bawah
institusi terkai pendidikan profesi sudah
terdapat
sesuai.
mahasiswa
mahasiswa reguler FIK UI untuk mengikuti
mendapatkan dukungan sosial yang tinggi
pendidikan profesi pada tahun ajaran 2013
untuk dapat terus menuntut ilmu di dunia
meliputi
keperawatan. Dukungan lainya yaitu finansial
pengakuan, dukungan sosial dan dukungan
yang tinggi juga diperoleh sebanyak 63%
finansial.
Sebanyak
53,3%
lima faktor yang mempengaruhi
minat,
mahasiswa FIK UI.
Faktor-faktor..., Puput Wulandari, FIK UI, 2013.
pengembangan
diri,
4 Tabel 4. Analisis Hubungan Faktor dengan Tingkat Motivasi untuk Mengikuti Profesi Mahasiswa Reguler FIK UI pada Bulan April 2013 Rank Kendall (τ) 0,477
Subvariabel
p-value
OR (95%CI)
Pengembangan Diri*
0,00
8,021 (3,152-20,412)
Pengakuan*
0,02
4,330 (1,8-10,416)
0,349
Minat*
0,00
14,667 (5,044-42,644)
0,564
Kebijakan Institusi
0,891
1,157 (0,508-2,637)
0,036
Dukungan Sosial*
0,014
3,154 (1,342-7,414)
0,279
Dukungan Finansial*
0,031
2,846 (1,187-6,826)
0,248
dewasa awal dengan komposisi mayoritas responden
berusia
21-22
tahun.
Status
ekonomi mahasiswa reguler berada pada tingkat
menengah-bawah.
Sementara
itu,
berdasarkan prestasi akademik sebagian besar mahasiswa
memiliki
prestasi
sangat
memuaskan. Sebagian mahasiswa memiliki motivasi yang tinggi untuk mengikuti pendidikan profesi. Hasil yang hampir sama ditemukan pada penelitian di UNPAD (2012). Hasil di dilakukan
oleh
Syabani,
dkk
(2012)
menunjukkan perbandingan mahasiswa yang memiliki motivasi yang tinggi lebih besar dibandingkan
*) bermakna pada α = 0,05 uji dua sisi
memiliki Berbeda dengan temuan dari kelima faktor
dengan
motivasi
mahasiswa
yang
rendah
yang untuk
mengikuti pendidikan profesi.
diatas, untuk faktor kebijakan institusi hasil uji kai kuadrat menunjukkan tidak ada hubungan
Motivasi diartikan sebagai dorongan (seperti
antara kebijakan dengan tingkat motivasi
ide, emosi atau kebutuhan) yang menyebabkan
(p=0,891;
korelasipun
seseorang mengambil suatu tindakan (Potter &
mendukung temuan ini, dengan uji kendall tau
Perry, 2005). Definisi tersebut menunjukkan
terbukti bahwa tidak ada hubungan antara
adanya hubungan antara motivasi dengan
keduanya (τ=0,036).
perilaku/ tindakan seseorang. Semakin tinggi
α=0,05).
Uji
motivasi Pembahasan Mayoritas
maka
kecenderungan
mahasiswa
reguler
FIK
UI
semakin tindakan
terlihat untuk
adanya
mencapai/
mendapatkan sesuatu yang diinginkan.
merupakan perempuan. Hal ini sesuai dengan temuan yang dikemukakan oleh Australian
Faktor
Institute of Health and Welfare (2012) yang
mahasiswa Reguler FIK UI untuk mengikuti
menyatakan bahwa perawat didominasi oleh
profesi
perempuan. Karakteristik berdasarkan rentang
pengembangan diri, pengakuan serta minat.
usia responden ialah 20-24 tahun. Hal ini
Hasil analisa hubungan antara pengembangan
berarti
diri dan motivasi membuktikan bahwa ada
bahwa
penelitian
seluruh
memiliki
responden
tahap
dalam
perkembangan
hubungan
intrinsik terdiri
yang
Faktor-faktor..., Puput Wulandari, FIK UI, 2013.
yang
dari
tiga
bermakna
mempengaruhi faktor,
dengan
yaitu
arah
5 hubungan positif antara pengembangan diri
keinginan
mahasiswa
untuk
dan tingkat motivasi mahasiswa reguler FIK
membuat
mahasiswa
menyadari
UI untuk mengikuti pendidikan profesi. Hal ini
pentingnya pendidikan profesi bagi karir pada
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
masa yang akan datang. Hal tersebut dapat
Cheng
(2007)
Pingtung
di
maju
dan betapa
Universitas
Nasional
dilakukan dengan cara seperti (1) memberikan
Hasil
penelitian
informasi mata kuliah apa saja yang akan
Taiwan.
yang
didapat saat profesi; (2) pelajaran-pelajaran
bermakna antara pengembangan diri (personal
baru yang tidak diperoleh saat tahap akademik
growth) dengan motivasi untuk melanjutkan
dan
pendidikan. Hal serupa juga muncul pada hasil
pendidikan profesi; (3) pengenalan program
penelitian di Edinburg, alasan
memperoleh
pendidikan profesi sejak awal tahap akademik;
(indikator
serta (4) pengenalan/ orientasi langsung di
menunjukkan
adanya
pengetahuan
yang
pengembangan
hubungan
lebih
diri)
dinilai
sebagai
keuntungan personal yang akan didapatkan perawat
yang
mengikuti
pendidikan
profesional berkelanjutan (Murphy & Cross, 2006).
hanya
dapat
diperoleh
pada
tahap
klinik (Meier, 2000; Purwanto, 2010). Faktor intrinsik yang kedua dan terbukti memiliki hubungan dengan motivasi ialah pengakuan. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar mahasiswa reguler FIK UI
penelitian
memiliki rasa ingin diakui yang tinggi.
menunjukkan bahwa proporsi mahasiswa yang
Pendidikan profesi dianggap dapat menjadi
memiliki pengembangan diri positif lebih
sarana bagi mahasiswa untuk mendapatkan
banyak, namun tidak dapat dipungkiri bahwa
pengakuan/ prestis yang lebih di masa yang
proporsi
akan datang (Syah, 2006; Purwanto, 2010).
Meskipun
proporsi
data
mahasiswa
yang
memiliki
pengembangan diri negatif juga cukup besar. Pengembangan
diri
yang
negatif
untuk
mengikuti pendidikan profesi dapat berdampak buruk bagi individu. Rendahnya keinginan untuk
mengembangkan
pendidikan
profesi
diri secara
melalui otomatis
menurunkan intensitas tuntutan kebutuhan untuk maju (Growth Needs) (Hidayat, 2011). Keinginan
untuk
mengembangkan
diri
memang berasal dari dalam diri individu. Akan tetapi, pengembangan diri yang negatif dapat
dihindari
dengan
meningkatkan
Penelitian serupa yang dilakukan di Unsoed menemukan bahwa mayoritas berada
pada
tingkat
mahasiswa
relatedness
tinggi
(Hidayat, 2011). Interpretasi dari hasil tersebut yakni mahasiswa tingkat IV Unsoed merasa adanya dukungan dari orang-orang disekitar serta adanya pengakuan yang akan diperoleh jika
mengikuti
pendidikan
profesi.
Jika
dianalisis faktor ini merupakan gabungan dari pengakuan dan dukungan sosial. Dengan demikian temuan tersebut serupa dengan penelitian di FIK UI 2013.
Faktor-faktor..., Puput Wulandari, FIK UI, 2013.
6 Analisa
hubungan
antara
personal-need
recognition dan motivasi responden di Taiwan juga membuktikan adanya hubungan yang bermakna (Cheng, 2007). Temuan tersebut mendukung temuan dalam penelitian ini, dengan uji statistik menggunakan kai kuadrat membuktikan
adanya
hubungan
yang
bermakna antara faktor pengakuan dengan tingkat motivasi mahasiswa FIK UI untuk mengikuti
pendidikan
profesi.
Hasil
uji
korelasi antara kedua variabel menunjukkan semakin
tinggi
pengakuan
yang
akan
didapatkan mahasiswa maka motivasi untuk mengikuti profesi pun semakin tinggi.
memiliki minat yang tinggi dalam bidang keperawatan (Prima, dkk, 2011). Minat merupakan sumber motivasi yang mendorong
seseorang
untuk
melakukan
sesuatu yang diinginkannya (Prima, dkk, 2011). Hasil uji statistik menunjukkan adanya hubungan
bermakna
antara
minat
dan
motivasi. uji korelasi juga memperlihatkan hubungan
yang
positif
hubungan
yang
erat
dengan diantara
keeratan keduanya.
Temuan ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan
Prima,
menyebutkan
minat
dkk
(2011)
juga
yang
dimiliki
oleh
mahasiswa, dapat menumbuhkan motivasi
Pengakuan merupakan faktor intrinsik yang
dalam dirinya sehingga motivasi seseorang
dapat
faktor
dapat terlihat pada minat yang dimiliknya.
pengakuan berasal keinginan dalam diri
Pendapat ini juga diperkuat oleh penelitian
individu, namun faktor ini dapat dimodifikasi
yang dilakukan Cheng (2007).
dimodifikasi.
melalui
lingkungan
Walaupun
(ekstrinsik).
Strategi
penguatan positif dalam penugasan, dapat meningkatkan kepercayaan diri. Sebaliknya “negative
reinforcement”
atau
penguatan
negatif cenderung membatasi keleluasaan mahasiswa untuk berimajinasi dan berpikir (Nursalam & Effendi, 2008).
sebagian
membuat peserta didik memberikan perhatian besar dan lebih giat belajar serta aktif mencari tahu semua tentang hal yang diminati tersebut (Nurhidayat,
besar
mahasiswa
reguler FIK UI memiliki minat yang tinggi terhadap pembelajaran dibidang keperawatan yang sedang dijalani saat ini. Hasil ini tidak berbeda jauh dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya di tempat yang sama (FIK UI) pada tahun 2011. Hail penelitian pada 2011 di FIK UI mendapati sebagian besar mahasiswa
2006;
Mayasari,
2012).
Modifikasi hal-hal yang dapat mempengaruhi minat
Faktor berikutnya ialah minat. Hasil penelitian menunjukkan,
Minat yang tinggi terhadap bidang tertentu
menjadi
fokus
utama
untuk
meningkatkan minat belajar mahasiswa. Penelitian yang dilakukan oleh Trivette et all (2009)
menggambarkan
empat
metode
pembelajaran efektif untuk orang dewasa (mahasiswa).
Keempat
metode
tersebut
memiliki konsekuensi masing-masing saat diterapkan
dalam
institusi
pendidikan.
Keempat metode yang dimaksud antara lain
Faktor-faktor..., Puput Wulandari, FIK UI, 2013.
7 accelerated
learning/
suggestopedia
finansial
menggambarkan
kemampuan
(percepatan belajar), coaching (pembinaan),
ataupun kesiapan mahasiswa untuk memenuhi
guided design (pemanduan) dan just-in-time
tuntutan
training (saat pelatihan) (Trivette, et al, 2009).
Terdapat dua komponen dalam kuesioner yang
Pada intinya metode belajar yang paling
banyak mendapat respon jawaban tidak setuju
efektif untuk mahasiswa ialah pembelajaran
bahkan
yang melibatkan penggunaan sarana belajar,
responden tidak setuju dengan penyataan
berpusat pada kegiatan belajar mahasiswa,
bahwa biaya tidak menjadi hambatan untuk
serta interaksi yang baik antara mahasiswa dan
mengikuti profesi. Pada pernyataan lainnya,
pengajar
yang hampir seluruh mahasiswa memilih
(Asmin,
2001;
Syaiful
2006;
Trivette., Dunst, Hamby, & O’Herin, 2009). Motivasi yang muncul pada mahasiswa reguler FIK UI tidak hanya bersumber dari dalam diri tapi juga dari luar diri (ektrinsik). Data hasil penelitian setidaknya membuktikan terdapat duak faktor ekstrinsik yang mempengaruhi motivasi mahasiswa yaitu dukungan sosial dan finansial.
administrasi
sangat
pendidikan
tidak
setuju.
profesi.
Mayoritas
jawaban tidak setuju dan sangat tidak setuju dengan pernyataan yang menyatakan bahwa mahasiswa
telah
memiliki
pengasilan
tambahan yang dapat dialokasikan untuk memenuhi biaya profesi. Jawaban tersebut menunjukkan mahasiswa tambahan
bahwa tidak
yang
sebagian
memiliki dapat
besar
penghasilan
digunakan
untuk
memenuhi biaya pendidikan profesi. Sumber
Dukungan sosial yang tinggi untuk mencapai
utama keuangan/ finansial mahasiswa FIK UI
suatu tujuan tentunya akan menjadi dorongan
berasal dari penghasilan keluarga. Jika poin
tersendiri bagi individu agar dapat mencapat
pernyataan ini dihubungkan dengan data status
tujuan tersebut. Hal itulah yang terjadi pada
ekonomi keluarga (menengah-bawah), maka
mahasiswa reguler FIK UI. Hasil penelitian
jelas hal ini yang menyebabkan sebagian besar
menunjukkan
yang
mahasiswa menyatakan bahwa biaya yang
bermakna antara dukungan sosial dengan
harus ditanggung selama masa profesi dapat
motivasi untuk mengikuti profesi. Mayoritas
mempengaruhi
mahasiswa yang mendapatkan dukungan yang
mahasiswa untuk mengikuti profesi.
adanya
hubungan
rendah dari orang-orang sekitar memiliki motivasi yang rendah pula untuk mengikuti profesi.
bahkan
menghambat
Gambaran tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Edinburg. Penelitian di Edinburg menyimpulkan bahwa kurangnya
Faktor yang terakhir yang mempengaruhi
dukungan finansial menjadi salah satu faktor
motivasi untuk melanjutkan pendidikan ialah
penghambat (inhibitor) bagi perawat untuk
adanya
melanjutkan
dukungan
finansial.
Dukungan
Faktor-faktor..., Puput Wulandari, FIK UI, 2013.
pendidikannya.
Studi
8 biaya
finansial yang didapat mahasiswa. Akan tetapi
pendidikan diakui sebagai penghambat utama
pola sebaliknya di Edinburg (2006), penelitian
mahasiswa untuk mengakses pembelajaran di
ini menganalisis hubugan antara keadaan
bidang kesehatan (Ayer & Smith,1998).
finansial yang sulit dan mengkategorikannya
pendahuluan
menyatakan
bahwa
Analisa hubungan antara dukungan finansial
sebagai inhibitor (kontra-motivator).
dan motivasi pada penelitian di Edinburg
Kebijakan
menunjukkan
yang
mahasiswa terhadap semua aturan yang telah
bermakna antara kedua variabel tersebut. Nilai
ditetapkan oleh FIK UI tentang program
korelasi yang positif berarti semakin besar
profesi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
dukungan finansial maka motivasi untuk
mahasiswa yang menganggap kebijakan yang
mengikuti profesi pun semakin tinggi dan
ada sudah sesuai lebih banyak daripada
sebaliknya. Hasil yang hampir sama juga
mahasiswa yang mengatakan tidak sesuai.
ditemukan pada penelitian di Edinburg tahun
Hasil ini hampir sama dengan hasil penelitian
2006. Uji statistik menunjukkan terdapat
dua tahun lalu di tempat yang sama yaitu FIK
hubungan yang bermakna antara dukungan
UI.
adanya
hubungan
finansial (financial support) dan inhibitor (penghambat) untuk melanjutkan pendidikan. Perbedaan antara penelitian di Edinburg dan FIK UI ialah pada hasil uji korelasi. Hasil uji korelasi di Edinburg (2011), menunjukkan arah hubungan negatif pada faktor dukungan finansial (-0,681), sedangkan di FIK UI menunjukkan hubungan yang positif. Hal ini disebabkan karena perbedaan pola uji statistik. Penelitian di FIK UI dilakukan dengan menganalisa ada/tidaknya hubungan antara variabel faktor dukungan finansial dengan motivasi. Akan tetapi pola sebaliknya di Edinburg (2011), penelitian ini menganalisa hubungan antara dukungan finansial dengan inhibitor
(kontra-motivator).
Peneliti
mengembangkan kuesioner sesuai dengan motivator-hygiene scale, dimana pernyataanpernyataan mengindikasikan adanya dukungan
institusi
meliputi
respon
Analisa hubungan antara faktor kebijakan institusi dan motivasi mahasiswa reguler FIK UI untuk mengikuti profesi ternyata tidak bermakna
(tidak
ada
hubungan
antara
keduanya). Hasil ini bertolak belakang dengan penelitian terdahulu di Edinburg. penelitian tersebut menemukan ada hubungan bermakna antara kebijakan institusi dengan motivasi perawat
untuk
melanjutkan
pendidikan
profesional. Hasil uji korelasi dalam penelitian tesebut menunjukkan keeratan yang cukup dengan
arah
Perbedaan
hubungan
hasil
ini
yang
negative.
diperkirakan
karena
perbedaan status responden. Responden pada penelitian
yang
dilakukan
di
Edinburg
memiliki status sebagai mahasiswa sekaligus perawat, sedangkan responden penelitian yang dilakukan di FIK UI hanya berstatus sebagai mahasiswa (reguler). Perbedaan status tersebut
Faktor-faktor..., Puput Wulandari, FIK UI, 2013.
9 mengindikasikan adanya perbedaan tanggung
dengan status ekonomi menengah-bawah.
jawab. Jika responden pada penelitian di FIK
Hampir seluruh mahasiswa FIK UI secara
UI
akademik
memiliki
tanggung
jawab
sebagai
mahasiswa yang dapat fokus dengan studinya, maka responden di Universitas Edinburg
memiliki
tingkat
prestasi
akademik yang sangat memuaskan. 2. Sebagian besar mahasiswa reguler FIK UI
memiliki tanggung jawab di luar studi yaitu
memiliki:
pekerjaan
itu,
(52,2%), rasa ingin diakui yang tinggi
karakteristik responden pada penelitian di
(50%); minat yang tinggi dalam bisang
Universitas Edinburg berusia 25-54 tahun.
keperawatan (63%); menanggap bahwa
Usia tersebut memungkinkan adanya tanggung
kebijakan yang ditetapkan oleh FIK UI
jawab selain pekerjaan dan pendidikan yaitu
sudah sesuai (54,3%); mendapat dukungan
tanggung jawab dalam keluarga. Hal inilah
sosial (53,3%) dan finansial (63%) yang
yang
tinggi untuk mengikuti pendidikan profesi
terkait
sebagai
perawat.
menyebabkan waktu
untuk
Selain
kebijakan
khususnya
pembelajaran
dan
penilaian memiliki pengaruh terhadap motivasi
Berbeda dengan penelitian di Universitas Edinburg, penelitian di Taiwan menunjukkan hasil yang sama dengan penelitian di FIK UI. Faktor kebijakan institusi terdapat dalam variabel Organizational Policy. Uji statistik dengan uji-t menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara faktor kebijakan organisasi motivasi
diri
positif
(Ners). 3. Tingkat
motivasi
mahasiswa
reguler
menunjukkan 54,3% mahasiswa memiliki
pada penelitian di Edinburg.
dengan
pengembangan
mahasiswa
dalam
melanjutkan pendidikannya.
motivasi yang tinggi untuk mengikuti pendidikan profesi. 4. Terdapat lima faktor yang terbukti memiliki hubungan yang bermakna dengan tingkat motivasi. Kelima faktor tersebut ialah minat, pengembangan diri, pengakuan, dukungan sosial, dan dukungan finansial (p<0,05). Faktor kebijakan institusi yang awalnya
dianggap
memiliki
pengaruh
ternyata tidak dapat dibuktikan.
Kesimpulan Referensi Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Mahasiswa
reguler
FIK
UI
memiliki
rentang usia 20-24 tahun, dengan rerata 21,58 tahun dan mayoritas berusia 21 tahun. Mayoritas berjenis kelamin perempuan,
Asmin, M. (2001). Konsep dan metode pembelajaran untuk orang dewasa (andragogi). Universitas Pendidikan Indonesia.11 Juni 2013. http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._ pend._luar_sekolah/195109141975011ayi_olim/andragogi_PDF2.pdf BNPB. (2011). Peta sumber daya tenaga kesehatan di Indonesia 22 Oktober 2012.
Faktor-faktor..., Puput Wulandari, FIK UI, 2013.
10 http://geospasial.bnpb.go.id/wpcontent/uploads/2011/04/2011-0223_peta_jumlah_tenaga_kesehatan.pdf Cheng, C. (2007). A research study of frederick herzberg’s motivator-hygiene theory on continuing education participants in Taiwan. Cambrige: The Journal of Academy of Business. Hidayat, T., R. (2011). Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi mahasiswa tingkat IV jurusan keperawatan untuk melanjutkan program pendidikan Ners di jurusan keperawatan unsoed. 21 Juni 2013. Universitas Soedirman. http: keperawatan.unsoed.ac.id/ skripsi_tita.pdf
yang mengikuti ccsa tentang praktik klinis dengan motivasi untuk melanjutkan pendidikan profesi ners di fakultas ilmu keperawatan universitas padjadjaran. Bandung: http://journals.unpad.ac.id/ ejournal/article/download/607/661. Syah, M. (2006). Psikologi Belajar , Jakarta: PT. Raja Grapindo Persada. Trivette, C. M., Dunst, C. J., Hamby, D. W., & O’Herin, C.E. (2009). Characteristics and consequences of adult learning methods and strategies, Research Brief Volume 3, Number 1. Tots n Tech Research Institute. http://tnt.asu.edu
Mayasari, E. (2012). Hubungan minat belajar dengan hasil belajar siswa kelas VI SDN no. 64/I muara bulian. http://fkipunjaok.com/versi_2a/extensi/artikel_ilmiah/arti kel/A1D108021_250.pdf Murphy, C., Cross, C., and McGuire, D. (2006). The motivation of nurses to participate in continuing professional education in Ireland. Edinburg: Emerald Group Publishing. Journal of European Industrial Training. Vol. 3 No. 5 Nursalam dan Efendi, F. (2008). Pendidikan dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Potter, P.A, and Perry, A.G. (2005). Buku ajar fundamental keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik. Ed 4, Vol 2. Jakarta : Buku Penerbit kedokteran EGC Prima, M. S. dkk. (2011). Motivasi mahasiswa reguler tingkat akhir fik ui untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang profesi. Depok: FIK Supriyantoro. (2011). Perawat mendominasi tenaga kesehatan. http://www.depkes.go.id/index.php/compo nent/content/article/43-newsslider/1505perawat-mendominasi-tenagakesehatan.html Syabani, N., Susilaningsih, F., dan Agustina, H. (2012). Hubungan persepsi mahasiswa
Faktor-faktor..., Puput Wulandari, FIK UI, 2013.