MOTIVASI BERPRESTASI ATLET PELATNAS, PROFESIONAL DAN AMATIR FUTSAL PUTRI INDONESIA
Dwi Rahma Nursafa Universitas Bina Nusantara, Jakarta, DKI Jakarta ABSTRAK Dalam dunia olahraga banyak faktor yang mendukung suatu prestasi para atlet. Salah satu diantaranya adalah faktor profil psikologi yaitu motivasi berprestasi. Cabang olahraga futsal di Indonesia masih didominasi oleh para kaum pria, akan tetapi terdapat fenomena dimana para atlet putri sudah menjadi suatu bagian dari olahraga futsal dan telah mendapatkan perhatian yang cukup besar dari masyarakat maupun pihak Badan Futsal Nasiona (BFN). Futsal putri di Indonesia mempunyai bebreapa kelompok atlet yaitu, atlet pelatnas, profesional dan amatir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidak perbedaan motivasi berprestasi antara atlet pelatnas, atlet profesional dan atlet amatir futsal putri Indonesia. Teori yang dipakai dalam penelitian memfokuskan kepada karakteristik motivasi berprestasi menurut McClelland, akan tetapi Adisasmito telah meneliti karakteristik motivasi berprestasi pada atlet berdasarkan Mc Clelland, maka peneliti mengadaptasi hasil penelitian Adisasmito yaitu lima domain karakterisitik motivasi berprestasi pada atlet. Dikarenakan sampel penelitian dikelompokan menjadi 3 bagian maka, penelitian ini menggunakan uji one way anova dengan metode penelitian kuantitatif. Tekhnik yang dilakukan dalam pengumpulan data melalui kuesioner. Penyebaran kuesioner memamkai metode purposive sampling dimana sampel berjumlah 42 orang dengan jumlah 14 orang dengan masing-masing kelompoknya. Hasil pengolahan data didapatkan bahwa tidak ada perbedaan motivasi berprestasi pada atlet pelatnas, profesional dan amatir futsal putri Indonesia. Hal ini dapat terlihat dari hasil uji one way anova yaitu 0,973 > 0.05. Dengan kata lain Ho diterima (ada perbedaan motivasi berprestasi pada atlet pelatnas, profesional dan amatir futsal putri Indonesia).
Kata Kunci: Motivasi berprestasi - Atlet futsal putri Indonesia – Atlet pelatnas, profesional dan amatir
1
1.
Pendahuluan Faktor psikologis memiliki peranan yang penting pada pencapaian prestasi yang tinggi, 80% faktor kemenangan atlet profesional ditentukan oleh faktor psikologis (Adisasmito, 2007). Faktor psikologis yang difokuskan dalam penelitian ini adalah motivasi. Terdapat berbagai teori mengenai motivasi, salah satunya adalah teori motif sosial yang di ungkapkan oleh David McClelland. Menurut McClelland (1961), seseorang dianggap memiliki motivasi untuk berprestasi jika ia mempunyai keinginan untuk melakukan suatu karya berprestasi lebih baik dari prestasi karya orang lain. Ada tiga jenis kebutuhan manusia menurut Mc Clelland (1961), yaitu kebutuhan untuk berprestasi (N-ach), kebutuhan untuk kekuasaan (N-pow) dan kebutuhan untuk berafiliasi (N-aff). Dalam peneltitian ini, peneliti tertarik akan motivasi berprestasi (Nach). Hal ini dikarenakan salah satu peranan psikologis yang menunjang suatu prestasi para atlet adalah motivasi berprestasi. Prestasi atlet dapat berkaitan dengan motivasi berprestasi karena motif merupakan penggerak dan dorongan manusia bertindak dalam berbuat sesuatu. Menurut beberapa studi kepribadian, salah satu karakteristik yang menentukan kesuksesan atlet adalah tingginya kebutuhan untuk berprestasi (Cox, 2006). Kebutuhan inilah yang dikenal sebagai
achievement motivation. Hal ini
dikarenakan, setiap manusia pada dasarnya berbuat sesuatu karena adanya dorongan oleh suatu motivasi tertentu. Alderman (Gunarsa, 2008) menyebutkan bahwa dalam bidang olahraga, tidak ada atlet yang dapat menang atau menunjukkan prestasi yang optimal tanpa motivasi. Dalam penelitian ini, peneliti akan membahas cabang olahraga futsal. Hal ini dikarenakan, cabang olahraga futsal sudah cukup banyak mendapatkan perhatian yang tinggi dikalangan masyarakat Indonesia. Dalam penelitian ini, peneliti membagi sampel ke dalam 3 kelompok, yaitu atlet pelatnas, profesional dan amatir futsal putri Indonesia. Peneliti ingin melihat dari salah satu segi faktor piskologis yaitu perbedaan motivasi berprestasi pada setiap kelompok atlet. Apakah ada perbedaan motivasi berprestasi atlet futsal pelatnas, profesional dan amatir futsal putri Indonesia. Menurut Smith (dalam Satiadarma, 2000), motivasi memiliki peran yang penting dalam mempengaruhi prestasi atlet. Motivasi berprestasi, adalah “refers to a persons efforts to master a task, achieve excellence, overcome obstacles, perform better than the others, and take pride in exercising talent‟ (h.61), artinya usaha seseorang berorientasi pada penguasaan tugas, mencapai yang terbaik, mengatasi hambatan penampilan lebih baik dibanding orang lain 2
dan bangga dengan latihan yang sesuai dengan bakat (Murray dalam Weinberg dan Gould, 2003).
2.
Methodology 2.1 Populasi, Sampel dan Metodologi Pengambilan Sampel Populasi dan sampel pada penelitian ini adalah atlet futsal putri Indonesia (pelatnas, profesional dan amatir). Metodologi Pengambilan Sampel: Non-probability sampling (purposive sampling) yaitu, pemilihan sampel tidak secara random. Hasil yang diharapkan hanya merupakan gambaran kasar tentang suatu keadaan sampel (Purposive Samping). Pengambilan sampel dilakukan hanya atas dasar pertimbangan peneliti saja yang menganggap unsur-unsur yang dikehendaki telah ada dalam anggota sampel yang diambil (Nasution, 2003).
2.2 Desain Penelitian Desain Penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dan pengambilan data berupa kuesioner yang terdiri dari tiga bagian yaitu: pendahuluan, identitas diri dan pernyataan utama.
2.3 Definisi Operasional Variabel Penelitian Dalam penelitian ini definisi operasional yang dijelaskan yaitu teori motivasi berprestasi dan teori atlet. Motivasi berprestasi, adalah “refers to a persons efforts to master a task, achieve excellence, overcome obstacles, perform better than the others, and take pride in exercising talent‟, artinya usaha seseorang berorientasi pada penguasaan tugas, mencapai yang terbaik, mengatasi hambatan penampilan lebih baik dibanding orang lain dan bangga dengan latihan yang sesuai dengan bakat (Murray dalam Weinberg dan Gould, 2003) Individu yang memiliki motivasi
berprestasi yang tinggi cenderung memiliki
karakteristik sebagai berikut (McClelland, dalam Yuanita, 2011) juga mengungkapkan ada beberapa karakteristik motivasi berprestasi, tiga karakteristik high achiever, yaitu: 1. Memiliki preferensi untuk mengerjakan tugas yang menantang. Individu ini selalu mempertimbangkan terlebih dahulu resiko yang akan dihadapi sebelum memulai suatu pekerjaan, dan cenderung lebih menyukai masalah yang memiliki
tingkat
kesulitan
sedang,
menantang
diselesaikan.
3
namun
memungkinkan
untuk
2. Tekun Yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi akan lebih bertahan atau tekun dalam mengerjakan tugas, tidak mudah menyerah ketika mengalami kegagalan dan cenderung utnuk terus mencoba menyelesaikan tugas. High achiever akan mencari cara baru utnuk menyelesaikan tugas selektif dan seefisien mungkin. 3.
Mengutamakan feedback. Individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi sangat menyukai feed back
atas pekerjaan yang telah dilakukannya. Ia menganggap feed back sangat berguna sebagai perbaikan hasil kerja dimasa mendatang (evaluasi). Senada dengan Adisasmito (2007), menjelaskan beberapa ciri-ciri atlet bermotivasi tinggi yaitu, 1. Pemilihan tugas yang menantang Cenderung memilih aktivitas yang menantang, namun tidak berada di atas taraf kemampuan dan cenderung memilih aktivtas dengan derajat kesulitan yang sedang yang memmungkinkan mereka berhasil. Mereka menghindari tugas yang terlalu mudah karena sedikitnya tantangan atau kepuasan yang didapat. 2. Bertanggung jawab Lebih bertanggung jawab dan disiplin secara pribadi pada hasil kinerjanya karena, hanya dengan begitu mereka dapat merasa puas saat dapat menyelesaikan suatu tugas dengan baik. 3. Tekun Tekun dalam mengerjakan tugas yang diberikan, tidak mudah menyerah dan cenderung utnuk terus mencoba menyelesaikan tugas yang diberikan. 4. melakukan evaluasi Selalu melakukan evaluasi terhadap keberhasilan dan kegagalan yang dialaminya. Meminta umpan bail terhadap pelatih meruapakan suatu upaya atlet dalam melakukan evaluasi kemampuannya.
4
5. Inovatif. Inovatif dalam gerakan serta penampilan yang dikeluarkan dan mencari cara baru Mencari cara baru (Inovatif dan kreatif) untuk menyelesaikan tugasnya. Dalam penelitian ini yang dijadikan domain adalah karakteristik motivasi berprestasi pada atlet yaitu: pemilihan tugas yang menantang, bertanggung jawab, adanya feed back, tekun dan inovatif. Penellitian ini mempunyai 3 kelompok sampel atlet yaitu atlet pelatnas, professional dana amatir futsal putri Indonesia. Atlet adalah individu yang berpartisipasi dalam olahraga prestasi di mana pembinaan berupa latihan diekspresikan melalui kompetisi. Melalui program latihan yang dilakukan, atlet diharapkan mencapai prestasi puncak dan meraih prestasi teritinggi (Raalte, 2002). Kelompok atlet yang pertama adalah atlet pelatnas. Pelatnas adalah tujuan akhir dari sebuah tolak ukur dengan pembinaan yang jelas. Konsisten dan kontinu dengan program yang jelas dalam konsep permainan, berwibawa dan transparan atas pemilihan pemain sehingga kecil kemungkinan terjadinya bongkar pasang pemain di dalam sebuah timnas, walaupun terjadi pergantian pelatih. Hal ini akan kecil kemungkinan terjadi kecuali terdapat pemain yang meninggal dunia atau terjadinya sebuah pensiun dari atlet itu sendiri (Natakusumah, 2008). Atlet selanjutnya adalah atlet profesional yang berarti olahragawan yang dibayar untuk berkompetisi dalam olahraga. Keberhasilan yang dieproleh semakin baik maka semakin banyak uang yang didapat (Asmawi, 2007). Kelompok atlet yang terakhir adalah atlet amatir. Amatir adalah keterlibatan olahragawan hanya karena kesenangan, hobi dan kepuasan yang diperoleh sebagai dampak kehendak mereka sendiri, biasanya dilakukan setelah kerja / akhir pecan dan tidak memperoleh bayaran (Asmawi, 2007).
5
3.4 Instrumen Penelitian dan Pengukuran Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah kuantitatif sehingga menggunakan kusioner sebagai instrument dalam pengambilan data. kuesioner adalah salah satu alat yang dapat memberikan data-data atribut yang membentuk kesiapan pada tingkat individu. Kuesioner adalah kumpulan pertanyaan yang disusun untuk mendapatkan informasi dari responden (Malhotra, 2007). Kuesioner ditujukan pada responden dari setiap kelompok atlet futsal putri Indonesia khususnya atlet pelatnas, profesional dan amatir. Tujuannya untuk melihat pandangan para atlet terhadap motivasi berprestasi yang sesuai dengan diri para atlet pada bidang olahraga futsal putri.
Format Kuesioner Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tiga bagian: a. Pendahuluan Kuesioner diawali dengan pendahuluan singkat yang terdiri dari identitas peneliti, tujuan penelitian, dan meminta kesediaan calon responden untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. b. Identitas responden Pada bagian ini ditanyakan mengenai data demografi respoden seperti jenis kelamin, usia, lama bekerja, golongan dan unit kerja. c. Pernyataan utama Pada bagian ini berisi pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan kesiapan perubahan untuk menjawab permasalahan dan mencapai tujuan penelitian. Tabel 3.2 Distribusi Kuesioner Motivasi Berprestasi Variabel
Karakteristik Motivasi Berprestasi
Dimensi
Pemilihan tugas yang menantang Bertanggung jawab
Indikator
Memiliki aktivitas yang menantang Memilih aktivitas dengan derajat kesulitan yang sedang Menghindari tugas yang terlalu mudah bertanggung jawab dan dispilin atas kinerjanya.
6
Nomor Item
1,2,3,4,6
9,10,11
Tekun
Feed back / melakukan evaluasi Inovatifkreatif
Tidak mudah menyerah ketika mengalami kegagalan dan cenderung utnuk terus mencoba menyelesaikan tugas Melakukan evaluasi terhadap keberhasilan dan kegagalan Meminta umpan balik kepada pelatih atas kinerjanya Mencari cara baru (Inovatif dan kreatif) untuk menyelesaikan tugasnya.
13,14,15,16, 17,18
19,20,21,22, 23
26,27,28
Pengukuran yang dipakai pada penelitian ini adalah one way anova (uji perbandingan lebih dari 2 kelompok), hal ini dikarenakan populasi penelitian terdiri dari 3 kelompok (atlet pelatnas, profesional dan amatir futsal putri Indonesia) dengan masingmasing kelompok berjumlah 14 atlet.
2.5 Hasil Penelitian 2.5.1 Hasil Uji Validitas Hasil yang didapat adalah item yang valid terdiri dari 22 item dari 30 item dengan kata lain, 7 item dikatakan tidak valid. Hal tersebut terlihat dari Corrected Item-Total Correlation , jika lebih kecil dari 0.3 maka item terebut dapat dikatakan tidak valid. Nomor item yang tidak valid adalah 5,7,8,12,24,25,29 dan 30.
2.5.2 Hasil Uji Reabilitas Hasil Cronbach’s Alpha pada pilot study penelitian adalah 0,877 yang dapat dikatakan bahwa alat tes telah reliable. Hal tersebut dapat dikatakan reliable dikarenakan, hasil dari Cronbach’s Alpha 0,877 maka, hasil tersebut > 0,7. Menurut Guilford & Frutcher (dalam Kuncoro,2005) apabila ingin melihat suatu kereabilitasan alat tes dalam Cronbach’s Alpha maka,standar yang dilihat melalui Cronbach’s Alpha adalah > 0.7 (α = 0,7 – 0,9).
2.5.3 Hasil Uji Hipotesis Uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan uji normalitas shipiro wilk, hal ini dikarenakan sampel penelitian kurang dari 50 dan menggunakan taraf signifikasi > 0,05. Hasil dari data statistik yang ditemukan, untuk populasi atlet pelatnas sebesar 0,628, untuk populasi atlet profesional sebesar 0,135 dan untuk populasi atlet amatir 0.789. dengan melihat data signifikansi shiphiro wilk yang telah
7
dijelaskan maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal, karena nilai signifikan > 0,05. Dalam uji homogenitas levene statistik menggunakan one way anova, hal tersebut dilihat dengan taraf signifikansi > 0,05. Hasil signifikansi homogenitas pada penelitian ini bernilai 0,339. Signifikansi 0,339 mempunyai arti homogen karena, nilai signifikan > 0,05. Dalam hasil tabel one way anova yang telah dihitung melalui software SPSS 17.0 di atas, peneliti mendapatkan hasil nilai signifikan yaitu 0,973. Dengan kata lain hasil Ho diterima maka hasil dari penelitian ini adalah ada perbedaan motivasi berprestasi atlet pelatnas profesional dan amatir futsal putri Indonesia. 3.
Kesimpulan Sampel peneliti terbagi dalam 3 kelompok yaitu atlet pelatnas, profesional dan amatir futsal putri Indonesia dengan variabel yaitu motivasi berprestasi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ada perbedaan motivasi berprestasi pada atlet pelatnas, profesional dan amatir futsal putri Indonesia. Manfaat dalam penelitian ini terfokus dalam hal pembinaan cabang olahraga atlet futsal putri oleh para pelatih. Hasil dari penelitian adalah ada perbedaan motivasi berprestasi antara atlet pelatnas, profesional dan amatir futsal putri Indonesia. Pernyataan tersebut didapatkan dari hasil perhitungan uji one way anova dimana uji tersebut menguji 3 jenis kelompok responden. Hasil perhitungan yaitu 0,973, jika hasil yang didapatkan mempunyai nilai Sig > 0,05 maka, Ho diterima. Ho adalah ada perbedaan motivasi berprestasi antara atlet pelatnas, profesional dan amatir futsal putri Indonesia. Dikarenakan Ho diterima maka peneliti melihat mean dari ketiga kelompok tersebut. Hasilnya adalah atlet profesional memiliki mean motivasi berprestasi tertinggi yaitu: 75.1429, selanjutnya atlet amatir dan yang terakhir atlet pelatnas futsal putri Indonesia.
8
Daftar Pustaka Adisasmito, L S. (2007). Mental Juara: Modal Atlet Berprestasi.Jakarta. Rajagrafindo Persada Akdon & Hadi, S. (2005). Aplikasi Statistika dan Metode Penelitian Untuk. Administrasi dan Manajemen.Bandung: Dewa Ruchi Anastasi, A. & Urbina, S. (2007). Psychological Testing. New Jersey: Prentice Hall Inc Anwar, Desi.(2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Surabaya: Amelia Beck, R. C. (2000). Motivation: theories and principle (4 th edition). New Jersey:Pretince-Hall Cashmore, E. (2002). Sport Psychology The Key Concepts.New York: Routledge Cox, Richard, H. (1985). Sport Psychology: Concepts and Applications. Iowa: Wm. C. Brown Dimyati. (2006). Menggagas Upaya Pengembangan Psikologi Olahraga Dalam Pembangunan Olahraga Prestasi Di Indonesia. Jurnal Olahraga Prestasi , Volume 2, Nomor 1. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Keolahragaan UNY Elliot, A. J., Shell, M. M., Bouas Henry, K., & Maier, M. A.(2005). Achievement goals, performance contingencies, and performance attainment: An experimental test. Journal of Educational Psychology, 97(4), 630–640. Feldman, R. (2008). Essentials of Understanding Psychology. (fifth ed). Boston: McGraw Hill Fouoss, D., Robert, J T. (1981). Effective Coaching: Psychological Approach. New York: John Wiley & Sons
9
Gunarsa, Singgih D.(2004). Psikologi Olahraga Prestasi.Jakarta: BPK Gunung Mulia Gunarsa, Singgih.D.(2000). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja Cetakan ke12.Jakarta: Gunung Mulia Gravetter, Frederick j. & Larry B. Wallnau.(2005). Statistics for the Behavioral Sciences. West Publishing Company, St. Paul Hartanti, Yuwanto L, Pambudi I, Zaenal T, dan Lasmono H. (2004). Aspek Psikologis Dan
Pencapaian
Prestasi
Atlet
Nasional
Indonesia.Anima
Indonesian
Psychological Journal Vol 20, No: 1, 40-54 Heckhausen.(1988). The Anatomy of Achievement Motivation.New York: Prentice Hall Inc. Kemenegpora.(2005). Undang-Undang Sistem Keolahragaan Nasional.Jakarta: Kemenegpora Kuncoro, Mudrajat.(2003). Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi.Erlangga, Jakarta Magistra Utama Futsal Club.(2011). Sejarah Futsal Di Indonesia. diperoleh 20 November 2011 http://magistrautamafutsalclub.blogspot.com/2011/11/sejarah-futsal-diindonesia.html/, Malhotra, N.K.(2005). Riset Pemasaran: Pendekatan Terapan.(Edisi Keempat). Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia Miftah, Thoha.(2008). Perilaku dan Organisasi: Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Raja Grafindo Persada Munandar, Anshar S.(2001). Psikologi Industri dan Organisasi.Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI Press)
10
McClelland, D.C.,(1961). The Achieving Society. New York: The McMillan Company Natakusumah, Arief.(2008). Drama Itu Bernama Sepak Bola.Jakarta: PT. Elex Media Komputindo Nasution.(2003). Metode Penelitian Naturalistik Kuantitatif.Bandung: Tarsito …..Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Olahraga. Direktorat Jenderal Olahraga. Depdiknas Poerwadarminta,(2000). Kamus Besar Bahasa Indonesia,Jakarta: PT. Balai Pustaka Puspowarsito. (2008). Metode Penelitian Organisasi Dengan Aplikasi Program SPSS.Bandung: Humaniora Rahmaisya R. 2011. Pengaruh persepsi gaya pengasuhan orangtua dan konsep diri terhadap motivasi berprestasi atlet muda di SMA Negeri Ragunan Jakarta. Bogor (ID): Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen. Fakultas Ekologi Manusia. Institut Pertanian Bogor Robbins, S. P., & Judge, A. T. (2008). Perilaku Organisasi. Edisi 12. Jakarta: Penerbit Salemba Empat Satiadarma, Monty P.(2000). Dasar-dasar Psikologi Olahraga.Jakarta: Pustaka Sinar Harapan Satiadarma, Monty P., & Zahra, Roswiyani P. (2004). Cerdas dengan Musik.Jakarta: Puspa Swara Sugiyono.(2002). Metode Penelitian Administratif,Cetakan ke 9,Bandung: Alfabeta Sugiyono, (2008), Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D,Bandung: Alfabeta
11
Sobur, Alex. (2003). Psikologi Umum.Bandung: Pustaka Setia Starkes,J.(2005). Motivation and Sport Confidence Masters Athletes.Poster disajikan pada
World Congress of Sport Psychology
Syaibani,Achmad.(2010). Jaya Kencana Angels Bawa Pulang Trofi LFWI Pertama, diperoleh 19 November 2011 http://gressports.com/berita.php?idjnspos=5&iddafpos=bdn91 Tenang,D,John.(2008). Mahir Bermain Futsal,Jakarta: Dar Mizan Undang-uandang Republik Indonesia Nomor: 3 Tahun 2005 Tentang Sistem Keolahragaan Nasional 2005. Jakarta: Kementrian Negara Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia Van Ralte,J.L.(2002). Exploring Sport and Exercise Psychology.Washington,DC: APA Weinberg. Robert S, Daniel G.(2003). Foundations of Sport & Exercise Psychology. (third ed).United States: Human Kinetik Yuanita,Sari.(2011). Tips Menumbuhkan Motivasi dan Percaya Diri Untuk Meraih Kesuksesan.Yogyakarta: Brilliant Books
12
DIFFERENCES IN ACHIEVEMENT MOTIVATION ATHLETES PELATNAS, PROFESIONAL AND AMATEUR WOMEN INDONESIAN FUTSAL Dwi Rahma Nursafa Bina Nusantara University, Jakarta, DKI Jakarta
Abstract In the world of sports are many factors that support the achievement of the athletes. One of them is the psychological profile of the factors of achievement motivation. Futsal sport in Indonesia is still dominated by men, but there is a phenomenon in which women athletes have become a part of futsal sport and has gained considerable attention from the public and the Board of National Futsal (BFN). Futsal has a daughter in Indonesia bebreapa groups of athletes that is, the national training athletes, professional and amateur. This study aims to determine whether or not differences in achievement motivation between national training athletes, professional athletes and amateur athletes girls futsal Indonesia. The theory used in this study focuses on the characteristics of achievement motivation according to McClelland, but Adisasmito have examined the characteristics of achievement motivation in athletes by Mc Clelland, the researchers adapted the results of the five domains of research Adisasmito characteristics of achievement motivation in athletes.Due to the study sample is divided into three parts, this study used one-way ANOVA test with quantitative research methods. Engineering is done in data collection through a questionnaire. Questionnaires memamkai purposive sampling method in which the sample of 42 people by the number of 14 people with each group. The results of data processing was found that: there are differences in achievement motivation in the national training athletes, professional and amateur futsal daughter of Indonesia. It can be seen from the results of one-way ANOVA test is 0.973> 0.05. In other words Ho received (there are differences in achievement motivation pelatnas athletes, professional and amateur women futsal Indonesia Keywords: achievement motivation - women of Indonesia futsal athletes - Athletes Pelatnas, professional and amateur
1. INTRODUCTION
Psychological factors have an important role in achieving high performance, 80% of professional athletes winning factor is determined by psychological factors (Adisasmito, 2007). Psychological factors are focused in this study is motivation. There are various theories of motivation, one of which is the theory of social motives were dictated by David McClelland. According to McClelland (1961), a person considered to have the motivation to excel if he has the desire to do a work to do better than other people's work performance. There are three types of human needs according to Mc Clelland (1961), namely the need for achievement (n-ach), the need for power (n-pow) and the need for affiliation (N-aff). In this researchers interested in achievement motivation (n-ach). This is because one of the psychological role that support the achievement of the athletes is an achievement motivation. Achievements of athletes can be related to achievement motivation as a driving motive and the human impulse to act in doing something. According to several studies of personality, one of the characteristics that determine an athlete's success is the high need for achievement (Cox, 2006). This requirement is known as achievement motivation. This is because, every human being is essentially due to an impulse to do something by a certain motivation. Alderman (Gunarsa, 2008) mentions that in sports, no athlete can win or show that optimal performance without motivation. In this study, researchers will discuss the futsal sport. This is because, futsal sport is pretty much get high attention among the people of Indonesia. In this study, researchers divided the sample into three groups, namely national training athletes, professional and amateur futsal daughter of Indonesia. Researchers want to see from one side factors, namely differences in achievement motivation psychology in each group of athletes. Are there differences in achievement motivation futsal national training athletes, professional and amateur women Indonesia futsal. According to Smith (in Satiadarma, 2000), the motivation has an important role in influencing the performance of athletes. Achievement motivation, is "refers to a persons Efforts to master a task, Achieve excellence, Overcome obstacles, perform better than the others, and take pride in exercising talent" (h.61), meaning that the mastery of one's business-oriented tasks, achieving a The best, overcoming obstacles is better looking than others and are proud of the talent training according to (Murray in Weinberg and Gould, 2003). 2. Methodology 2.1 Population, Sample and Sampling Methodology Populations and samples in this study is the daughter of Indonesia futsal athletes (pelatnas, professional and amateur). Sampling Methodology: Non-probability sampling
(purposive sampling), ie, not a random sample selection. The expected result is only a rough idea of the state of the sample (Purposive Side). Sampling was done only out of consideration for researchers who assume that the desired elements already present in members of the samples taken (Nasution, 2003). 2.2 Research Design The study design used is quantitative and retrieval of data in the form of a questionnaire that consisted of three parts: introduction, statement of identity and principal.
1.
2.
3.
1.
2.3 Operational Definition of Research Variables In this research the operational definition described the achievement motivation theory and the theory of athletes. Achievement motivation, is "refers to a persons Efforts to master a task, Achieve excellence, Overcome obstacles, perform better than the others, and take pride in exercising talent", it means the mastery of one's business-oriented tasks, achieve their best, overcome barriers to performance better than others and are proud of the talent training according to (Murray in Weinberg and Gould, 2003) Individuals who have high achievement motivation are likely to have the following characteristics (McClelland, in Yuanita, 2011) also revealed there are some characteristics of achievement motivation, the three characteristics of high achievers, namely: Have a preference for challenging tasks. These individuals always take into account the risk to be faced before starting a job, and tend to prefer a problem that has a level of difficulty is, challenging but possible to be solved. Diligent Who have high achievement motivation will be more persist or persevere in the task, not easily give up when a failure and are likely to continue to try to accomplish the task separately. High achievers will find new ways of selectively and separately complete the task as efficiently as possible. Prioritize feedback. Individuals who have high achievement motivation are very love feed back on the job he has done. He considers feed back is very useful for future repair work (evaluation). In line with Adisasmito (2007), describes some of the traits that athletes are highly motivated, The selection of a challenging task Tend to choose activities that are challenging, but not above the level of ability and tend to choose the degree of difficulty aktivtas the memmungkinkan they are successful. They avoid tasks that are too easy because of lack of challenge or satisfaction gained.
2.
Be responsible More responsibility and personal discipline on the performance because, just so they can feel satisfied when able to complete a job well done. 3. Diligent Diligent in working out a given task, do not give up easily and tend to separately keep trying to complete the task given. 4. Evaluation Always evaluate the successes and failures they experienced. Ask for feedback on bail meruapakan coach athletes in an attempt to evaluate his ability. 5. Innovative. Movement as well as innovative in appearance and figure out new ways Looking for new ways (Innovative and creative) to complete the task. In this study the domain used is the characteristic achievement motivation in athletes, namely: the selection of a challenging task, responsibility, the feed back, diligent and innovative. This Penellitian sample group had 3 athletes are national training athletes, professional fund daughter amateur futsal Indonesia. Athletes are individuals who participate in sports where coaching achievements expressed through competition in the form of exercise. Through a program of exercise performed, the athlete is expected to reach peak performance and achievement teritinggi (Raalte, 2002). The first group of athletes who are national training athletes. Pelatnas is the ultimate goal of a benchmark with clear guidance. Consistent and continuous with a clear program in the concept of the game, the elections are credible and transparent so that the smaller players apart pairs possibility of players in a squad, although a change of coach. This will happen unless there is a small possibility that the player dies or the occurrence of a pension from the athletes themselves (Natakusumah, 2008). The next athlete is a professional athlete means an athlete who is paid to compete in the sport. Dieproleh better success, the more money raised (Asmawi, 2007). The last group of athletes are amateur athletes. Amateur athletes are just as fun involvement, hobbies and satisfaction gained as a result of their own volition, usually done after work / weekends and not getting paid (Asmawi, 2007). 3.4 Research and Measurement Instruments Data collection techniques in quantitative research is that using kusioner as the data collection instrument. questionnaire is one tool that can provide the data attributes that make up the readiness at the individual level. The questionnaire is a set of questions designed to obtain information from respondents (Malhotra, 2007). The questionnaire addressed the respondents from each group of athletes athlete futsal daughter of Indonesia, especially national training, professional and amateur. The
goal is to see the view of the athletes on achievement motivation in accordance with the athletes themselves in the field of sport futsal daughter. • Questionnaire Format The questionnaire used in this study consisted of three parts: a. Preliminary The questionnaire begins with a brief introduction that consists of the identity of the researcher, the purpose of research, and asks for the willingness of potential respondents to participate in this study. b. The identity of respondents In this section respondents were asked about demographic data such as gender, age, length of work, class and the working unit. c. The main statement This section contains questions related to changes in readiness to answer the problem and achieve the objectives of the study. Table 3.2 Distribution of Achievement Motivation Questionnaire Variabel
Characteristics of Achievement Motivation
Dimention
Indikator
No items
The selection of a challenging task
Be responsible
responsible and disciplined for its performance.
Do not give up easily when subjected to failure and are likely to continue to try to complete the task
13,14,15,16, 17,18
Conduct an evaluation of successes and failures Ask for feedback to the trainers on their performance
19,20,21,22, 23
Finding new ways (Innovative and creative) to complete the task.
26,27,28
Diligent
Evaluation/ feed back
Innovative and creative
Having a challenging activit Selecting the activity with the degree of difficulty Avoid tasks that are too easy
1,2,3,4,6
9,10,11
Measurements used in this study is a one way ANOVA (comparison test more than two groups), this is because the study population consisted of 3 groups (pelatnas athletes, professional and amateur girls futsal Indonesia) with each group amounted to 14 athletes
2.5 Outcomes Research 2.5.1 Validity of Test Results The results obtained are valid items consisted of 22 items from 30 items in other words, item 7 is said to be invalid. This is evident from the Corrected Item-Total Correlation, if less than 0.3 then the item stretcher can be said to be invalid. Item number is invalid 5,7,8,12,24,25,29 and 30. 2.5.2 Test results of reliability Cronbach's Alpha results in pilot research study is 0.877 which can be said that the assay has been reliable. It can be said to be reliable because the results of the Cronbach's Alpha 0.877, the result is> 0.7. According to Guilford & Frutcher (in Kuncoro, 2005) if you want to see a kereabilitasan assay in the Cronbach's Alpha, the standard is seen through Cronbach's alpha was> 0.7 (α= 0.7 to 0.9). 2.5.3 Hypothesis Test Results Test used in this study is to use shipiro Wilk normality test, this is because the sample size is less than 50 and using a significance level> 0.05. Results of statistical data was found, for a population of 0.628 national training athletes, professional athletes for the population of 0.135 and for the population of 0789 amateur athlete. to see the significance of data shiphiro Wilk described it can be concluded that the data are normally distributed, because of significant value> 0.05. The Levene test of homogeneity using one-way ANOVA statistics, it is viewed with significance level> 0.05. The results of this study the significance of the homogeneity of the value 0.339. 0.339 significance because it has a sense homogeneous, significant values> 0.05. In the one-way ANOVA tables that have been calculated by SPSS 17.0 software above, researchers get a significant value is 0.973. In other words the results of Ho received the results of this study is that there are differences in achievement motivation of professional and amateur athletes pelatnas daughter futsal Indonesia.
3.Conclusion Researchers divided the sample into 3 groups: national training athletes, professional and amateur futsal is the daughter of Indonesia with achievement motivation variables. This study aimed to see whether there
are differences in achievement motivation in the national training athletes, professional and amateur futsal daughter of Indonesia. Benefits in this study focused in terms of sports coaching futsal athletes by the coaches daughter. The results of the study is that there are differences in achievement motivation between national training athletes, professional and amateur futsal Indonesia daughter. The statement was obtained from the calculated one-way ANOVA test where the test is to test three types of groups of respondents. The calculation result is 0.973, if the results obtained Sig has a value> 0.05 then, Ho received. Ho was no difference in achievement motivation between national training athletes, professional and amateur futsal Indonesia daughter. Due to the Ho accepted the researchers looked at the mean of the three groups. The result is a professional athlete has the highest mean achievement motivation: 75.1429, then the last amateur athletes and women athletes pelatnas futsal Indonesia.