Mortalitas (Kematian) Kependudukan (Demografi)
Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si
1
Tingkat Kematian Menurut Jenis Kelamin dan Umur (ASDRi)
Tingkat kematian yang mempergunakan ukuran yang lebih spesifik, berdasarkan jenis kelamin dan kelompok umur
Rumus: ASDRi =
Di Pmi
xk
Keterangan: Di : Jumlah kematian pada kelompok umur i Pm : Jumlah penduduk pada pertengahan tahun kelompok umur i k : Bilangan Konstan 1000 Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si
2
Tingkat Kematian Bayi (Infant Mortality Rate) = IMR
Tingkat kematian yang terjadi pada bayi, dimana dapat dicari dengan cara jumlah kematian bayi, dibagi jumlah kelahiran hidup pada tahun tertentu dikali konstan. Rumus: Do IMR = x k B
Keterangan: Do : Jumlah kematian bayi pada tahun tertentu Pm : Jumlah kelahiran hidup pada tahun tertentu k : Bilangan Konstan 1000 Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si
3
Contoh Soal: Di suatu Kabupaten, pada tahun 1980 jumlah kematian bayi sebesar 174.000 orang dan jumlah kelahiran pada tahun tersebut sebesar 1.615.000. Berapakah tingkat kematian bayi (IMR) pada tahun tersebut? Do IMR = B x k 174.000 = 1.615.000 x 1000
= 107,7 Jadi pada tahun 1980 di Kabupaten tersebut, terdapat 107,7 bayi meninggal tiap 1000 kelahiran Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si
4
IMR
=
30.111
Do x B
k
= 3.456.100 x 1000 = 8,7
Do IMR = B x k 249.314 = 14.409.290 x 1000
= 17,3
Do xk B 247.340 x 1000 12.388.230
IMR
=
= = 19,96
IMR
=
12.680
Do x B
k
= 560.010 x 1000 = 22,64
Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si
5
NB: IMR yang diatas 100 di suatu daerah menunjukkan angka kematian bayi yang tinggi. • Sejak tahun 2003 sedikit sekali penurunan angka kematian bayi di Indonesia dari 35 menjadi 34 per 1000 kelahiran hidup • Tingkat kematian bayi di Indonesia mesih jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara Asean lain • Singapura 3 • Brunei Darussalam 8 • Malaysia 10 • Vietnam 18 • Thailand • Indonesia 34 (Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia, 2007) Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si
6
Dari data kematian bayi di Indonesia: • 56% merupakan kematian neo natal (kematian bayi sebelum berumur 1 bulan) • Kesimpulannya, kematian ini terjadi karena tindakan pemeriksaan pada masa neonatus di masyarakat minim • Hanya 57,6% neonatalus diperiksa tenaga kesehatan dalam minggu pertama • 33,3% diperiksa ketika umur 8-28 hari • Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar tahun 2007 penyebab utama kematian bayi: • Gangguan penapasan 35,9% • Berat lahir rendah 32,4% • Kematian pada balita (anak dibawah lima tahun) 44: • Diare • Pneumonia (radang paru-paru) • Kekurangan gizi Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si
7
Tingakat Kematian Anak didefinisika: • Jumlah kematian anak berumur 1-4 tahun selama satu tahun tertentu per 1000 anak umur yang sama • Angka kematian anak tidak menyertakan angka kematian bayi • Still Birth tidak ada tanda2 kehidupan • Neo Natal Death sebelum 1 bulan • Post Neo Natal Death telah 1 bulan – kurang 1 tahun • Indant Mortality bayi hidip hingga kurang dari 1 tahun Tingkat Kematian Anak di Bawah Lima Tahun (Balita) • Kombinasi Extra Uterin dan Kematian Anak • Tingkat kematian anak balita merupakan jumlah kematian anak usia dibawah lima tahun selama satu tahun per 1000 anak usia yang sama Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si
8
Standarisasi Standarisasi merupakan membandingkan Tingkat Kematian Kasar antara dua kelompok penduduk, dengan menetapkan salah satu dari kelompok sebagai penyamaan jumlah penduduk. • Jika melakukan perbandingan Tingkat Kematian Kasar dengan jumlah penduduk yang berbeda, maka tidak bisa dilakukan Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si
9
Contoh: Umur
Negara A
Negara B
Jumlah Kematian
Penduduk
ASDR
Penduduk
ASDR
Negara A
Negara B
0 – 44
1000
25
4000
30
?
?
45+
4000
40
1000
45
?
?
Tanpa Standar Umur
Negara A
Negara B
Jumlah Kematian
Penduduk
ASDR
Penduduk
ASDR
Negara A
Negara B
0 – 44
1000
25
4000
30
1000/5000 x25 = 5
4000/5000 x30 = 24
45+
4000
40
1000
45
4000/5000 x40 = 32
1000/5000 x45 =9
CDR sebelum standarisasi Negara A = 37 dan Negara B = 33 Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si
10
Sandarisasi Negara A Umur
Negara A
Negara B
Jumlah Kematian
Penduduk
ASDR
Penduduk
ASDR
Negara A
Negara B
0 – 44
1000
25
4000
30
1000/5000 x25 = 5
1000/5000 x30 =6
45+
4000
40
1000
45
4000/5000 x40 = 32
4000/5000 x45 = 36
Sandarisasi Negara B Umur
Negara A
Negara B
Jumlah Kematian
Penduduk
ASDR
Penduduk
ASDR
Negara A
Negara B
0 – 44
1000
25
4000
30
4000/5000 x25 = 20
4000/5000 x30 = 24
45+
4000
40
1000
45
1000/5000 x40 = 8
1000/5000 x45 =9
CDR Standarisasi Negara A sebagai Standar Negara A= 37 dan Negara B = 42 CDR Standarisasi Negara B sebagai Standar Negara A= 28 dan Negara B = 33 Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si
11
Negara A
Negara B
37
33
• Negara A sebagai Standar
37
42
• Negara B sebagai Standar
28
33
CDR Sebelum Standarisasi CDR Setelah Standarisasi
Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si
12
Contoh: Umur
Negara A
Negara B
Jumlah Kematian
Penduduk
ASDR
Penduduk
ASDR
Negara A
Negara B
0 – 44
5000
20
3900
30
?
?
45+
3000
35
2090
25
?
?
Tanpa Standar Umur
Negara A
Negara B
Jumlah Kematian
Penduduk
ASDR
Penduduk
ASDR
Negara A
Negara B
0 – 44
5000
20
3900
30
5000/8000 x20 = 12,5
3900/5990 x30 = 19,5
45+
3000
35
2090
25
3000/8000 x20 = 7,5
2090/5990 x25 = 8,7
Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si
13
Tandar Negara A Umur
Negara A
Negara B
Jumlah Kematian
Penduduk
ASDR
Penduduk
ASDR
Negara A
Negara B
0 – 44
5000
20
3900
30
5000/8000 x20 = 12,5
5000/8000 x 30 = 18,75
45+
3000
35
2090
25
3000/8000 x20 = 7,5
3000/8000 x 25 =9,37
Tandar Negara B Umur
Negara A
Negara B
Jumlah Kematian
Penduduk
ASDR
Penduduk
ASDR
Negara A
Negara B
0 – 44
5000
20
3900
30
3900/5990 x20 = 13,02
3900/5990 x30 = 19,5
45+
3000
35
2090
25
2090/5990 x35 = 12,2
2090/5990 x25 = 8,7
Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si
14
Negara A
Negara B
20
28,2
• Negara A sebagai Standar
20
28,12
• Negara B sebagai Standar
25,22
28,2
CDR Sebelum Standarisasi CDR Setelah Standarisasi
Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si
15
Tabel Kematian
Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si
16