Edition V, May 2006
Highlights: • • • • •
•
Sifat hujan selama musim kemarau 2006 di sebagian besar daerah diprakirakan antara normal dan di bawah Normal.
Rainfall characteristics during dry season 2006 is expected to be in normal to below normal condition. Panen padi di Kabupaten Indramanyu mengalami kegagalan panen (puso) sebagai dari kejadian banjir selama kuartal pertama 2006 (Jan-Apr)
dampak
Harvest of paddy crops in Indramanyu district was severely affected due to flood events during first quarter 2006 (Jan-Apr)
Awas Merapi: Status aktivitas Merapi berubah menjadi level IV atau status siaga. Gunung berapi ini terus menunjukkan peningkatan aktivitas. Badan Pengembangan dan Penyelidikan Tehnologi Kegunungapian (BPPTK) memperkirakan aliran lava secara bertahap masih terus berlanjut, secara langsung dapat membahayakan sekitar 60.000 orang yang tinggal pada radius 9-10 km di kabupaten Boyolali, Magelang, Sleman dan Klaten. Merapi Alert: Level of alertness has been raised to IV, which is the maximum level.
The volcanic mountain is continuously showing increasing activities. Research and Development Technology Agency for Volcanology (BPPTK) predicted that gradual lava flow would continue, directly affecting about 60,000 people living in 9-10 km range in Boyolali, Magelang, Sleman and Klaten districts.
Berdasarkan data suhu permukaan laut di Samudra Pasi fi k pada bulan Maret 2006, pada bulan Mei di predi ksi kan jumlah curah hujan bulanan di atas 150 mm/bulan terjadi di wi layah Sumatera bagi an Utara hi ngga Sumatera bagi an Selatan (kecuali Lampung), Kali mantan, Sulaw esi (kecuali Sulaw esi bagi an Selatan), Maluku dan Papua.
Based on Sea Surface Temperature observati on i n March 2006, i t i s predi cted that duri ng May 2006 monthly rainfall accumulation above 150 mm/month wi ll occur from northern part of Sumatra to southern par t of Sumatra (except Lampung), Kalimantan, Sulaw esi (except southern part of S ulaw esi ), Maluku and Papua.
Sementara curah hujan kurang dari 50 mm/bulan akan terjadi di sebagi an Jawa Timur, Bali, NTB dan sebagian NTT.
Whi le rainfall accumulation of less than 50 mm/month i s predi cted i n most of East Java, Bali, NTB and some part of NTT.
Gambar 1: Prediksi Curah Hujan, Mei 2006
Figure 1: Rainfall prediction, May 2006
Hi ngga Bulan Apri l yang lalu, kecepatan angi n ratarata di sebagi an besar wi layah Indonesi a lebi h besar dari kondi si normalnya. Tetapi mulai Bulan Mei i ni sirkulasi angi n di Indonesi a di praki rakan akan berada pada ki saran normalnya bai k arah maupun kecepatannya.
As of last Apri l, wi nd speed av erage i n most of Indonesi a’ s regi on w as hi gher than i ts normal average. But star ti ng May, wi nd ci rculati on i s predi cted to be i n normal condi ti on for both i ts di recti on and s peed.
Sifat hujan selama musim kemarau 2006 di sebagian besar daerah diprakirakan antara normal dan di bawah Normal.
Rain characteristic during dry season 2006 is expected to be in normal to below normal condition.
Sifat hujan pada dua provinsi termiskin NTT dan NTB diprakirakan sebagai berikut:
Rain characteristic in two most poor provinces, NTT and NTB, during this dry season are predicted as follows: • NTB: tend to be i n normal to below normal, except i n Lombok i sland, w here rai n characteri sti c i s for ecas ted to be normal to abov e normal. • NTT: i t i s expected to be normal to below normal; i n West Timor i sland, parti cularly Belu, some par t of Kupang, eastern part of TTS, central par t of TTU i s predi cted to be below normal. (Source: BMG)
• NTB cenderung di normal hi ngga baw ah normal, kecuali di Pulau Lombok si fat hujan di praki rakan normal hi ngga di atas normal. • NTT di praki rakan normal hi ngga baw ah normal; khus usnya di Pulau Ti mor Barat, wilayah Belu, sebagi an Kupang, TTS bagi an ti mur dan TTU bagi an tengah si fat hujan di praki rakan di baw ah normal. (Sumber: BMG)
Dampak akumulasi curah hujan selama kuartal pertama 2006 (Jan(Jan-Apr) terhadap produksi padi di pulau Jawa Jawa-Bali
The impact of rainfall accumulation during first quarter 2006 (Jan(Jan-Apr) to paddy production in JavaJava -Bali Islands
Berdasarkan pengamatan kejadi an banji r bulan Januari -Maret 2006 untuk wi layah Jaw a dan Bali , lahan sawah yang mengalami puso (gagal panen) yang berada pada kelas sangat berat terjadi di Indramanyu.
Januar y-Mar ch 2006’ s obs er vati on of flood events i n Java and Bali regi ons i ndi cated severe h a rv e s t fa i l ure i n I ndra ma ny u .
Di bandi ngkan dengan luas panen dan produksi padi saw ah tahun lalu (Jan-Apr 2005), luas panen dan prod uksi padi untuk tahun ini , pada periode yang sama mengalami penurunan. Persentase penurunan yang si gni fi kan terjadi di Jaw a Tengah (10.1%), Jaw a Barat (7,9%) dan Jaw a Timur (7.0%).
Compari ng to the previ ous year’ s harvest area and paddy producti on (Jan-Apr 2005), this year’s harvest and paddy production for the same period of Jan-Apr 2006 has decreased. Si gni fi cant decrease are found i n Jaw a Tengah (10.1%), Jaw a Barat (7.9%) and Jaw a Ti mur (7.0%).
Gambar 3: Masa Panen Padi, Jan-Apr 2006
Map 3: Harvesting Time of Paddy, Jan-Apr 2006
Awas Gunung Merapi
Mt. Merapi Alert
G. Merapi terletak pada koor di nat 7°32,5'LS dan 110°26,5' BT. Secara admi ni strati f termasuk Kab. Sleman, (Prov. DI. Yogyakarta), Kab. Magelang, Kab. Boyolali , dan Kab. Klaten (Provi nsi Jaw a Tengah). Gunungapi Merapi mempunyai keti nggi an 2,968 meter dari permukaan ai r laut (pengukuran tahun 2001).
Mt. Merapi i s located at 7°32,5'LS and 110°26,5' BT. Admi ni strati vely the area belongs to Sleman di stri ct of DI. Jogjakarta provi nce, Magelang, Boyolali and Klaten di stri cts of Central Java. The Mount Merapi has a hei ght of 2,968 m eter abov e sea level (based on the m easurement i n 2001).
Sampai dengan 15 Mei , BPPTK melaporkan 97 gempa, 202 gem pa guguran, dan 88 kejadi an aw an panas yang m encapai maksi mum 2,5 km ke arah s elatan, baratdaya dan tenggara. Seki tar 29 kali lava panas mengali r dan mencapai jarak 2,5 km ke arah sungai Krasak, Gendol dan Boyong.
As of May 15, BPPTK repor ted that 97 mul ti phas e tr emors, 202 events of rock falls, 88 pyroclasti c (heat clouds) flow s reachi ng a maximum 2.5 KM to the upper cours e of southern and south-w estern. Around 29 hot lava flow s w ere obs erved to r each 2.5 KM di stance to the upper course of Krasak, Gendol and Boyong rivers.
Map 4: Buffer Distance of Mt. Merapi
Gambar 5: Peta Jumlah Penduduk dan Kawasan Rawan Bencana (KRB) Gunung Merapi tingkat kecamatan Figure 5: Map of Population and Vulnerable Zones of Mt. Merapi at sub district level Peta kecamatan di atas menunjukkan penumpukan (overlay) jumlah penduduk tingkat kecamatan dan kawasan rawan bencana (KRB) di seki tar Gunung Merapi , yang di buat oleh Badan Pengem bangan dan Penyeli di kan Tehnologi Kegunungapi an (BPPTK), Jogjakarta.
Above map show s an overlay of sub district population and vulnerable zones (KRB-Kawasan Rawan Bencana) i n surroundi ngs of M t. Merapi , dev eloped by the Res earch and Developm ent Technology Agency for Volcanology (BPPTK), Jogjakarta.
Penduduk yang beresi ko, adalah yang ti nggal di lerenglereng Gunung Merapi , sebagai beri kut: Kabupaten Boyolali: 6.399 (total populasi 59.851)
Kabupaten Klaten: 1.050 (total populasi 126.831) Kabupaten Sleman: 18.967 (total populasi 56.215)
Populati on at ri sks, li vi ng on the slopes of Mt.Merapi are as follow s: Boyolali district: 6,399 (out of total populati on: 59,851) Magelang district: 33,548 (out of total populati on: 111,461) Klaten district: 1,050 (Total populati on: 126,831) Sleman district: 18,967 (Total populati on: 56,215)
(Sumber: IFRC-SATLAK Boyolali , Magelang, Klaten dan Sleman)
(Source: IFRC-SATLAK Boyolali , Magelang, Klaten and Sleman)
Gunung Merapi dengan ti nggi 2.968-meter i ni merupakan satu dari 129 gunung api akti f di Indonesi a. Letusan yang sangat dashyat terjadi pada tahun 1930, di mana 1.370 orang meni nggal. Letusan yang terakhi r kali terjadi pada tahun 2001, ti dak meni mbulkan kor ban ji w a.
The 2,968-metre-hi gh Merapi i s one of 129 acti ve volcanoes i n Indonesi a. The volcano's mos t deadly erupti on took place i n 1930, w hen 1,370 people w ere ki lled. Previ ous erupti on occurred i n 2001, w hen no people w ere affected.
Kabupaten Magelang: 33.548 (total populasi 111.461)
Early Warn ing Bu lletin in i merupakan hasil kerjasama antara UN World Food Programme (WFP) d an Bid ang Pemantau an Sumberdaya Alam dan Lingkungan (PSDAL) – Lembaga Pen erban gan d an Antariksa Nasional (LAPAN) yang berisi in formas i pr ediksi kondisi iklim di Indon esia dan dampaknya pada kondisi lingkungan (b anjir , kekerin gan , keb akaran hutan, dll) dan ket ahanan pangan b erbasis pengind eraan jauh dan sumb er in formas i l ain nya.
This Early Warning Bulletin is a joint collabor ation between UN World Food Progr amme ( WFP) and Natural Res ources and Envir onmental Monitor ing Division – National Institute of Aeronautics and Space (LAPAN) which cont ains climate prediction information ov er Indonesia and its impacts to the environment (floods , drought, for est fir es, etc) and food s ecurity bas ed on r emot e s ensing d ata and other sources .
UN World Food Programme (WFP) Wisma Kyoei Prince, Lt.9. Jl. Jendral Sudirman Kav. 3 Jakarta Pusat 1 0220 - Indonesia 62-21 -5709004, 62-21 -5709001 (Fax) www.wfp.org
Natural Resources and Environmental Monitoring Division (PSDAL) – LAPAN Jl. LAPAN No. 70, Pekayon - Pasar Rebo, Jakarta 1 371 0, Indonesia. 62 -21 871 0274/ 8722733 http://www.rs.lapan.go.id/SIMBA