ISSN 2407-0769 e-ISSN 2549-4694
Jurnal Pena Edukasi Vol. 4 No. 2, Maret 2017
PENGINTEGRASIAN INFOGRAPHICS/STORYBOARDING DALAM PEMBELAJARAN SHORT FUNCTIONAL TEXT/MONOLOG Saut Marasi Manihuruk SMP Satu Atap Negeri 4 Pangururan, kab. Samosir e-mail:
[email protected]
Abstract: The research was carried out in SMP Satu Atap Negeri 4 Pangururan on learning year 2015/2016, district Pangururan. This research is an innovation that integrates learning media infographics/storyboarding in teaching reading skills in teaching functional text and monologue writing in class 7A SMP Satu Atap Negeri 4 Pangururan, district Pangururan. Learning innovations implemented in SMP Satu Atap Negeri 4 Pangururan Class 7A (enrollment 30, female 19 and male 11) and Class 7B implemented learning where the teacher as a model of learning to read (the number of students 28, female 14 and male 14) as a comparison. From the data analysis done, obtained learning outcome numerically thereafter learning innovations in Class 7A and compared Grade 7B in which the teacher as a learning model with the results of the following values: average (6.2 / 5.6), the highest (9.1 / 8 ), low (5/4), complete (27/20 people), while the qualitative result is based on the questionnaire are as follows: interest (85% / 65%), fun (90% / 64%), motivation (87% / 67 %), inspiration (91% / 62%). Keyword: Infographics / storyboarding, Short Functional Text, monologue, instructional media, integration, reading
Abstrak: Penelitian ini dilaksanakan di SMP Satu Atap Negeri 4 Pangururan pada tahun pembelajaran 2015/2016, kecamatan Pangururan. Jenis penelitian ini adalah inovasi media pembelajaran yang mengintegrasikan infografis/storyboarding dalam pembelajaran kecakapan membaca dalam pembelajaran teks tulis fungsional dan monolog di kelas 7A SMP Satu Atap Negeri 4 Pangururan, kecamatan Pangururan. Inovasi pembelajaran dilaksanakan di SMP Satu Atap Negeri 4 Pangururan Kelas 7A (jumlah siswa 30, perempuan 19 orang dan laki 11 orang) dan Kelas 7B dilaksanakan pembelajaran yang mana guru sebagai model pembelajaran membaca (jumlah siswa 28, perempuan 14 orang dan laki 14 orang) sebagai bahan pembanding. Dari hasil analisis data yang dikerjakan, diperoleh peningkatan hasil belajar secara angka setelah dilaksanakan inovasi pembelajaran di Kelas 7A dan dibandingkan Kelas 7B yang mana guru sebagai model pembelajaran dengan hasil nilai sebagai berikut: rata-rata (6,2/5,6), tertinggi (9,1/8), terendah (5/4), tuntas (27/20 orang), sedangkan hasil kualitatif berdasarkan angket adalah sebagai berikut: menarik (85%/65%), menyenangkan (90%/64%), motivasi (87%/67%), inspirasi (91%/62%). Kata kunci: Infografis/Storyboarding, Short Functional Text, monolog, media pembelajaran, pengintegrasian, membaca
144
ISSN 2407-0769 e-ISSN 2549-4694
Jurnal Pena Edukasi Vol. 4 No. 2, Maret 2017
Pembelajaran bahasa Inggris pada tingkat SMP/MTs. bertujuan agar para peserta didik dapat mencapai tingkat literasi fungsional (functional literacy) yang mana mereka mampu menggunakan bahasa untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari seperti membaca surat kabar, manual, dan/atau petunjuk. Pada tingkat ini, para peserta didik diharapkan mampu berkomunikasi secara lisan dan tulis untuk menyelesaikan masalah sehari-hari. (Standar Isi Mata Pelajaran Bahasa Inggris, 2006). Pengertian berkomunikasi yang utuh adalah kemampuan berwacana, yakni kemampuan memahami dan/atau menghasilkan teks lisan dan/atau tulis yang direalisasikan dalam empat keterampilan berbahasa, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Selanjutnya, secara teknis edukatif, kemampuan memahami teks tulis yang direalisasikan dalam keterampilan membaca secara lebih rinci mencakup pemahaman teks tulis fungsional pendek sangat sederhana yang berkaitan dengan lingkungan terdekat yaitu shopping lists, notices, cautions, greeting cards, invitations, simple letters or emails, schedules, warnings, announcements, advertisements, diaries, brochures, booklets, manuals, memo, short message send, etc., serta teks tulis monolog recount, narrative, procedure, descriptive, dan report. Dalam membelajarkan teks tulis fungsional pendek dan monolog, para guru bahasa Inggris di lapangan menemukan beberapa kesulitan dalam media pembelajaran teks tulis fungsional pendek dan
monolog disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, belum semua guru memiliki kemampuan untuk menciptakan teks tulis fungsional pendek yang sangat sederhana yang mengacu kepada prinsip kebahasaan yaitu secara akurat, lancar, dan berterima akurat berarti mengikuti kaidah tatabahasa, lancar berarti mengikuti kaidah tata tulis, dan berterima berarti mengikuti kaidah tata makna bahasa target. Kedua, belum semua guru memiliki kemampuan desain grafis untuk memajankan teks fungsional pendek dan monolog dalam format digital yang lebih menarik dan mudah dipahami oleh peserta didik yang bermuara pada pembelajaran efisien, efektif, dan berdaya tarik. Ketiga, guru cenderung mengandalkan pembelajaran teks fungsional pendek dan monolog berbasis buku pegangan siswa dengan cara mengajarkannya secara oral dan menerjemahkan arti kalimat yang terdapat dalam teks fungsional dan monolog yang dibelajarkan. Dari tiga fakta ini, pembelajaran yang bermutu yang berfungsi untuk menyiapkan peserta didik agar dapat menghadapi tantangan perubahan dalam kehidupan lokal, nasional, dan global melalui pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan masih jauh dari keadaan ideal. Sebenarnya, ketiga masalah di atas dapat diatasi dengan mengintegrasikan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yaitu Google Images (sumber teks tulis fungsional pendek/monolog), Power-Point (untuk mengolah teks tulis fungsional pendek), dan Windows Movie Maker (story-
145
ISSN 2407-0769 e-ISSN 2549-4694
Jurnal Pena Edukasi Vol. 4 No. 2, Maret 2017
boarding untuk mengolah teks tulis monolog). Esensi pengintegrasian ini adalah untuk memampukan peserta didik dengan cepat memahami makna dari teks yang dibelajarkan dalam keteram-pilan membaca disertai proses pembelajaran yang efisien, efektif, dan berdaya tarik yang pada akhirnya bermuara pada peningkatan mutu pembelajaran.
yang dilaksanakan di kelas eksperimen menerapkan infografis dan story-boarding dengan teks tulis fungsional pendek caution, dan monolog recount, sementara di kelas kontrol menerapkan guru sebagai sumber belajar utama dengan menggunakan buku pegangan siswa dan membelajarkannya secara oral dan tanya jawab. Desain dan konsep dasar inovasi pembelajaran yang dirancang adalah sebagai berikut: (1) wacana yang akan dibelajarkan untuk mencapai literasi fungsional yaitu teks tulis fungsional pendek dan monolog; (2) dengan menggunakan internet dan mesin pencari Google Images untuk menyalin infografis teks tulis fungsional pendek dan monolog; (3) teks tulis fungsional pendek diolah dengan menggunakan PowerPoint sebagai piranti lunak presentasi; (4) teks tulis monolog diolah dengan Windows Movie Maker sebagai piranti lunak untuk storyboarding.
METODE Jenis penelitian ini adalah research and development inovasi pembelajaran dalam media pembelajaran yang menggunakan Computer Assisted Language Learning (CALL) dengan mengintegrasikan google images, infografis, dan storyboarding dalam pembelajaran teks-teks fungsional tulis pendek dan monolog dalam format digital yang dijalankan dengan menggunakan laptop dan proyektor dilengkapi dengan skenario pembelajaran yang telah disusun oleh penulis. Aplikasi praktis inovasi pembelajaran ini diterapkan ke dalam dua kelas yaitu kelas 7A (kelas eksperimen) dan kelas 7B (kelas kontrol) pada semester genap tahun pembelajaran 2015/2016 di SMP Satu Atap Negeri 4 Pangururan, kecamatan Pangururan, kabupaten Samosir, provinsi Sumatera Utara. Kelas 7A dengan jumlah siswa 30 yang terdiri dari 11 siswa dan 19 siswi. Kelas 7B dengan jumlah siswa 28 yang terdiri dari 14 siswa dan 14 siswi. Pembelajaran teks tulis fungsional pendek dan monolog
HASIL DAN PEMBAHASAN Karya inovasi ini didasarkan pada pemanfaatan infografis dan storyboarding (Google Images, PowerPoint, dan Windows Movie Maker) sebagai media pengolah teks tulis fungsional pendek dan monolog yang hasilnya diharapkan memampukan siswa memahami makna dari teks yang dibelajarkan yaitu teks tulis fungsional pendek dan monolog dalam keterampilan membaca disertai proses pembelajaran yang efisien, efektif, dan berdaya tarik yang pada akhirnya bermuara pada peningkatan mutu
146
ISSN 2407-0769 e-ISSN 2549-4694
Jurnal Pena Edukasi Vol. 4 No. 2, Maret 2017
pembelajaran. Dengan Google Images, akan diperoleh gambar teks fungsional pendek yang mencakup shopping lists, notices, cautions, greeting cards, invitations, simple letters or emails, schedules, warnings, announcements, advertisements, diaries, brochures, booklets, manuals, memo, short message send, etc., serta teks tulis monolog recount, narrative, procedure, descriptive, dan report. Gambargambar teks ini disalin dan dikoleksi untuk selanjutnya diolah dengan menggunakan PowerPoint dan Windows Movie Maker. Dengan PowerPoint seluruh gambar yang disalin dari Google Images akan diolah sehingga menjadi infografis yang menarik dalam pembelajaran teks fungsional pendek. Dengan Windows Movie Maker teks tulis monolog dengan generic structure (generik struktur) akan diolah sehingga menjadi gambar gerak yang memudahkan para siswa untuk memahami makna teks yang dibelajarkan. Karya inovasi ini mempunyai beberapa manfaat dalam pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas sehari-hari. Pertama, kemudahan penyediaan visual untuk pembelajaran kecakapan membaca dengan menerapkan teknologi informasi dan komunikasi. Ini dibuktikan dengan hadirnya infografis teks tulis fungsional pendek dan monolog pada Google Images yang kemudian diolah dengan piranti lunak PowerPoint dan Windows Movie Maker yang dapat dijadikan format digital dengan desain grafis yang menarik untuk diintegrasikan sebagai media
pembelajaran dalam kelas. Kedua, daya tarik pembelajaran didasariperpaduan antara gambar dan teks dengan realitas kehidupan nyata. Pembelajaran di kelas cenderung variatif disesuaikan dengan jenis teks yang dibelajarkan. Di samping itu, suasana interaktif juga dibangun dengan fitur-fitur yang ditawarkan oleh piranti lunak PowerPoint dan Windows Movie Maker. Ketiga, tantangan bagi guru untuk meningkatkan kemampuan pedagogik digital untuk pelaksanaan pembelajaran abad ke-21 dalam mendukung program pemerintah dalam bidang pendidikan yaitu: “inovasi pembelajaran sebagai upaya mewujudkan Indonesia pintar, terampil, dan berkarakter.” Ini berarti bahwa guru dituntut untuk membelajarkan siswa dengan mengintegrasikan aneka sumber belajar dalam kemasan pembelajaran dengan menggunakan aspek digital dengan desain grafis yang menarik yang dapat diunduh atau disalin dari internet. Keempat, karya inovasi ini juga membuka ruang antar mata pelajaran untuk diterapkan yang disesuaikan dengan karakteristik mata pelajarannya. Semua mata pelajaran dapat infografis dan storyboarding ini dengan kreasi para guru di lapangan sesuai dengan tuntutan metode dan strategi pembelajaran. Hasil karya inovasi ini telah didesiminasikan kepada seluruh guru di SMP Satu Atap Negeri 4 Pangururan pada hari Sabtu tanggal 13 Februari tahun 2016 yang dihadiri oleh semua guru mata pelajaran dan staff pegawai.
147
ISSN 2407-0769 e-ISSN 2549-4694
Jurnal Pena Edukasi Vol. 4 No. 2, Maret 2017
Tabel 1. Tes Hasil Belajar Deskripsi Kelas Eksperimen Nilai Rata-Rata 6,2 Nilai Tertinggi 9,1 Nilai Terendah 5,0 Jumlah Siswa Tuntas 27 Persentase Ketuntasan 90%
Kelas Kontrol 5,6 8,0 4 20 71,4%
Tabel 2. Hasil Angket Deskripsi Menarik Menyenangkan Memotivasi Menginspirasi Rata-Rata
Kelas Kontrol 65% 64% 67% 62% 64,5%
Kelas Eksperimen 85% 90% 87% 91% 88,25%
Di samping itu, karya inovasi ini juga didesiminasikan ke sekolah kluster yaitu SMP Negeri 1, 2, dan 3 Pangururan. Dari diseminasi yang dilakukan: (1) kebanyakan para guru belum mengetahui bahwa di internet terdapat infografis dan storyboarding yang dapat diintegrasikan dalam pembelajaran, (2) mereka ingin mendapatkan pelatihan praktis tentang pengintegrasian infografis dan storyboarding dalam pembelajaran, (3) sekolah memiliki fasilitas dengan menggunakan teknologi multimedia tetapi belum dioptimalkan penggunaannya, dan (4) mengagendakan pelatihan pengintegrasian infografis dan storyboarding dalam kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran.
2.
3.
SIMPULAN
4.
Dari hasil yang telah dicapai dengan pengintegrasian infografis dan storyboarding dalam pembelajaran kecakapan mendengar dapat disimpulkan: 1. Perkembangan teknologi infor-
5.
148
masi dan komunikasi menawarkan infografis dan storyboarding dari teks-teks yang dibelajarkan di tingkat SMP untuk diintegrasikan dalam pembelajaran untuk membuat pembelajaran Pengintegrasian infografis dan storyboarding dalam pembelajaran dengan Computer Assisted Language Learning membantu meningkatkan pemahaman siswa atas teks yang dibelajarkan yang dibelajarkan Pengintegrasian free tools merupakan langkah awal untuk mengelola pembelajaran abad ke-21 untuk mempersiapkan generasi emas pada tahun 2045 dan inovasi pembelajaran sebagai upaya mewujudkan Indonesia pintar, terampil, dan berkarakter. Secara kualititatif dan kuantitatif, pengintegrasian infografis dan storyboarding dalam pembelajaran kecakapan membaca memberikan dampak yang positif Pengintegrasian infografis dan storyboarding memerlukan aneka sumber untuk dapat dibuat
ISSN 2407-0769 e-ISSN 2549-4694
Jurnal Pena Edukasi Vol. 4 No. 2, Maret 2017
dalam format digital untuk meningkatkan produktivitas dan
kreativitas.
DAFTAR PUSTAKA Barber & Mourshed. 2007. IES. National Center for Education Evaluation and Regional Assistance. David L.B. 2011. The National Council of Teachers of
English. Englis Journal 100(6) : 78-85 Marlyn M. L. 2007. Educause Learning Initiative. Advancing Learning through IT Innovation
149