MODUL PEMUPUKAN KAKAO
OLEH
SYUKUR, SP, MP WIDYAISWARA BPP JAMBI
A. PENDAHULUAN 1. Latar belakang Salah satu faktor yang sangat penting supaya tanaman kakao berproduksi dengan baik ditentukan oleh faktor pupuk. Sangat diharapkan dengan pembahasan tentang pemupukan ini peserta pelatihan dapat menguasai kompentensi pemupukan kakao. Pentingnya faktor pupuk, karena kakao baru akan menghasilkan bila dipupuk dengan benar pada umur 2,5-3 tahun setelah tanam dan membutuhkan biaya yang relativ besar dalam persatuan luasnya. Tanah idealnya dapat menyediakan sejumlah unsur hara penting yang dibutuhkan oleh tanaman. Penyerapan unsur oleh tanaman semestinya dapat segera diperbaharui sehingga kandungan unsur hara didalam tanah tetap seimbang. Kemampuan Lahan dalam penyediaan unsur hara secara terus menerus bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman kakao yang berumur panjang sangatlah terbatas. Keterbatasan daya dukung lahan dalam penyediaan unsur hara ini harus diimbangi dengan penambahan unsur hara melalui pemupukan. Salah satu tantangan yang dihadapi oleh pengelola pertanian adalah menciptakan kondisi tanah yang ideal bagi pertumbuhan tanaman. Untuk menciptakan kondisi ini, para pengelola pertanian harus memiliki pengetahuan tentang beberapa hal,seperti pengetahuan tentang sifat fisik dan kimia tanah serta pengetahuan tentang proses pertumbuhan tanaman. Modul pemupukan ini merupakan rangkaian dari seri modul budidaya kakao, artinya modul ini dipelajari setelah mempelajari modul terdahulu, yaitu modul-modul persiapan dan konservasi lahan, bahan tanam, dan perbanyakan tanaman. Modul Pemupukan Kakao - Syukur
1
2. Deskripsi Singkat Modul ini berisikan unit-unit kompentensi yang berkaitan dengan pemupukan tanaman kakao yang harus dimiliki oleh peserta Pelatihan Budidaya Kakao. Pembahasan mencakup unsur-unsur hara yang diperlukan tanaman, proses pertumbuhan, jenis pupuk dan cara memupuk
3. Tujuan Pembelajaran
a. Kompentensi Dasar 1) Peserta mampu memahami tentang unsur-unsur hara dan jenis-jenis pupuk yang dibutuhkan yang dibutuhkan kakao 2) Peserta diharapkan mampu menerapkan cara pemupukan kakao
b. Indikator Keberhasilan Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta mampu : 1. Menjelaskan arti dan pengertian pemupukan 2. Menjelaskan peranan unsur hara 3. Menjelaskan pemupukan 4. Menjelaskan waktu dan frekuensi pemupukan 5. Menjelaskan aplikasi pemupukan dan persiapan pelaksanaan pemupukan
4. Materi pokok a. Pengertian pupuk dan pemupukan b. Manfaat pemupukan c. Proses pertumbuhan tanaman d. Sumber unsur hara e. Unsur hara yang diserap oleh tanaman f. Jenis-jenis pupuk Modul Pemupukan Kakao - Syukur
2
g. Cara pemupukan
B. MATERI POKOK 1
1. Judul : PERTUMBUHAN TANAMAN, UNSUR HARA, DAN JENIS PUPUK 2. Indikator Pembelajaran a. Peserta mampu menjelaskan arti pemupukan dan manfaat pemupukan b. Peserta mampu menjelaskan proses dan pase-pase pertumbuhan tanaman c. Peserta mampu menjelaskan sumber unsure hara untuk tanaman dan unsure hara yang diserap tanaman d. Peserta mampu menjelaskan jenis pupuk yang digunakan untuk tanaman kakao
3. Uraian dan contoh a. Pengertian Pupuk dan Pemupukan Pupuk didefenisikan sebagai material yang ditambahkan ketanah atau tajuk tanaman dengan tujuan untuk melengkapi ketersediaan unsur hara. Bahan pupuk yang paling awal digunakan adalah kotoran hewan, sisa pelapukan tanaman, dan arang kayu. Pemakaian pupuk kimia kemudian berkembang seiring dengan ditemukannya deposit garam kalsium di Jerman pada tahun 1839. Menurut pengertian luas, pemupukan ialah pemberian bahan kepada tanah dengan maksud memperbaiki atau meningkatkan kesuburan tanah. Bahan itu tidak mencakup air, yang pemberiannya disebut irigasi. Memang irigasi dapat juga beRPeran pemupukan tertentu, karena air mengandung ZAt hara terlarut atau tersuspensi.
Modul Pemupukan Kakao - Syukur
3
Pemupukan menurut pengertian khusus ialah pemberian bahan yang dimaksudkan untuk menambah hara tanaman pada tanah (pupuk menurut arti awam; fertilizer). Pemberian bahan yang dimaksudkan memperbaiki suasana tanah, baik fisika, kimia ataupun biologi, disebut amandemen (amendment) yang berarti reparation atau restutition. Bahan-bahan ini mencakup
mulsa
(pengawetan
lengas
tanah),
pembenahan
tanah
(soil
conditioner,memperbaiki struktur tanah), kapur pertanian (menaikkan pH tanah yang terlalu rendah atau melawan racun Al atau Mn), tepung belerang (menurunkan pH yang terlalu tinggi) dan gips (menurunkan kegaraman tanah yang terlalu tinggi). Bahan hijauan legume dan kotoran hewan/kandang diberikan kepada tanah dengan maksud, baik untuk pemupukan menurut arti khusus maupun untuk amandemen. Dalam istilah Indonesia bahan-bahan itu juga disebut pupuk, akan tetapi dalam istilah inggris disebut manure untuk membedakannya dari fertilizer.
b. Manfaat Pemupukan Praktik pemupukan memberikan konstribusi yang sangat luas dalam meningkatkan produksi dan kualitas produk yang dihasilkan. Salah satu efek pemupukan yang sangat bermanfaat yaitu meningkatnya kesuburan tanah yang menyebabkan tingkat produksi tanaman menjadi relative stabil serta meningkatkan daya tahan tanaman terhadap serangan penyakit dan pengaruh iklim yang tidak menguntungkan. Selain itu, pemupukan bermanfaat melengkapi persediaan unsur hara didalam tanah sehinggakebutuhan tanaman terpenuhi dan pada akhirnya tercapai daya hasil (produksi) yang maksimal. Pupuk juga menggantikan unsur hara yang hilang karena pencucian dan terangkut (dikonversi) melalui produk yang dihasilkan (Buah) serta memperbaiki kondisi yang tidak menguntungkan atau mempertahankan kondisi tanah yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan kakao.
c. Proses Pertumbuhan Tanaman Salah satu proses terpenting yang terjadi dialam adalah proses fotosintesis. Dalam proses ini karbondioksida (CO2) dan air (H2O) didalam sel klorofil bereaksi dengan bantuan radiasi matahari untuk memproduksi gula. Gula yang terbentuk dapat digunakan oleh tanaman untuk memproduksi energi melalui proses respirasi (pernafasan). Selain itu gula juga Modul Pemupukan Kakao - Syukur
4
berfungsi untuk membentuk sel atau jaringan tubuh yang baru (proses asimilasi) atau dapat diubah menjadi pati,lemak,dan protein sebagai cadangan makanan yang disimpan diakar, ranting,daun buah dan biji. Untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman,proses fotosintesis harus dibuat menjadi lebih efisien. Hal ini dapat dilakukan dengan memperbaiki kelembapan tanah(menurunkan tingkat stress akibat kekeringan),meningkatkan penyerapan energi surya dan CO2,serta menyediakan nutrisi atau unsur hara yang diperlukan dalam proporsi yang benar dan tepat. Umumnya tahap pertumbuhan tanaman dibagi menjadi 2 fase, yakni fase vegetatif dan fase generatif : 1) Fase Vegetatif : Terjadi pada perkembangan akar,daun dan batang baru,terutama saat awal pertumbuhan atau setelah masa berbunga atau berbuah. Pada fase ini terjadi tiga proses penting,yakni pembelahan sel, peRPanjangan sel, dan tahap pertama dari diferensiasi sel. 2) Fase Generatif : atau fase reproduktif terjdi pada pembentukan dan perkembangan kuncupkuncup bunga,bunga,buah dan biji. Dapat juga terjadi pada pembesaran dan pendewasaan struktur penyimpanan makanan, akar-akar dan batang yang berdaging. Proses penting ynag berlangsung pada fase generatif meliputi pembuahan sel-sel yang secara relative berjumlah sedikit; pendewasaan jaringan; penebalan serabut-serabut; pembentukan hormone untuk perkembangan kuncup bunga,bunga,buah dan biji; perkembangan alat-alat penyimpanan; dan pembentukan koloid-koloid hidrofilik(koloid yang dapat menahan air. 3) Unsur hara yang terserap atau terikat, unsure hara ini terikat dipermukaan atau diantara lapisan koloid tanah dan sebagai sumber utama dari unsure hara yang dapat diatur oleh manusia. Unsur hara yang terikat ini biasanya tidak dapat digunakan oleh tanaman, karena PH-nya terlalu ektrem atau terjadi ketidak seimbangan jumlah unsur hara. Lewat pengaturan PH tanah, unsure hara ini dapat diubah menjadi unsure hara yang tersedia bagi tanaman.
d. Sumber Unsur Hara Unsur hara yang diserap oleh tanaman berasal dari 3 (tiga) sumber yaitu sebagai berikut :
Modul Pemupukan Kakao - Syukur
5
(1). Bahan Organik, Sebagian besar unsur hara terkandung didalam bahan organik. Sebagian dapat digunakan langsung oleh tanaman,sebagian lagi tersimpan untuk jangka waktu yang lebih lama. Bahan organik harus terdekomposisi (pelapukan)terlebih dahulu sebelum tersedia bagi tanaman. (2). Mineral Alami, Setiap jenis batuan mineral yang membentuk tanah mengandung bermacam-macam unsur hara.Mineral alami ini berubah menjadi unsur hara yang tersedia bagi tanaman setelah mengalami penghancuran oleh cuaca. (3). Unsur Hara Yang Terserap Atau Terikat, Unsur hara ini terikat dipermukaan atau diantara lapisan koloid tanahdan sebagai sumber utama dari unsur hara yang dapat diataur oleh manusia. Unsur hara yang terikat ini biasanya tidak dapat digunakan oleh tanaman, karena pH-nya terlalu ekstrem atau terdapat ketidak seimbangan jumlah unsur hara . Lewat pengaturan pH tanah,unsur hara ini dapat diubah menjdai unsur hara yang tersedia bagi tanaman. (4). Unsur Hara yang Diserap Oleh Tanaman Tanaman terdiri dari 92 unsur, tetapi hanya unsur esensial yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Dari 16 unsur tersebut, unsur C, H, dan O diperoleh dari udara dan air (dalam bentuk CO2 dan H2O), sedangkan 13 unsur mineral esensial lainnya diperoleh dari dalam tanah dan secara umum digolongkan sebagai “Hara”. Unsur hara sangat diperlukan tanaman dan fungsinya tidak dapat digantikan olah unsur lain. Jika jumlahnya kurang mencukupi, terlalu lambat tersedia, atau tidak diimbangi oleh unsur lain akan menyebabkan peratumbuhan tanaman terganggu. Dari ketiga belas unsur hara yang diperoleh dari dalam tanah, enam unsur diantaranya diperlukan tanaman dalam jumlah lebih besar atau yang sering disebut dengan unsur hara makro yang nilai kritisnya antara 2-30 gr/kg berat kering tanaman. Unsur makro terdiri dari unsur hara utama : Nitrogen (N), Fosfor(P), Kalium (K), dan unsur hara sekunder Calsium (Ca), Magnesium (Mg) Dan Sulfur (S). Unsur hara utama diberikan dalam bentuk pupuk pada seluruh jenis tanaman dan seluruh jenis tanah. Dalam hal ini N diserap dalam bentuk ion NH4+, P dalam kation P5+, dan K dalam kation K+. Sementara unsur hara sekunder hanya diberikan pada beberapa jenis tanaman pada jenis
Modul Pemupukan Kakao - Syukur
6
tanah tertentu. Dalam hal ini S diserap dalam bentuk anion SO42-, Ca dalam kation Ca2+ dan Mg dalam kation Mg2+. Unsur hara mikro (7 unsur) yang diperlukan tanaman dalam jumlah relatif lebih kecil atau sering disebut dengan unsur mikro yang kandungan kritisnya 0,3 50 mg/kg berat kering tanaman. Unsur mikro terdiri dari : Besi (Fe), Seng (Zn), Mangan(Mn), Boron (B), Molibdenum (Mo), kufrum (Cu) dan Khlor (Cl). 5 (lima) unsur merupakan logam berat (Fe, Zn, Mn, Cu dan Mo) yang diserap tanaman dalam bentuk kation divalent atau kelat kecuali Mo yang diserap dalam bentuk anion divalent Molibdat (MoO4). Sedangkan 2 (dua) unsur hara bukan logam (Cl dan B) diserap tanaman dalam bentik anion Cl- dan B3+. Beberapa unsur hara mineral memberikan pengaruh yang menguntunkang (beneficial) pada beberapa jenis tanaman, tetapi tidak bersifat esensial seperti Natrium (Na), Silikon (Si), Kobalt (Co), Khlor (Cl) dan Aluminium (Al).
e. Jenis-jenis Pupuk Pupuk yang umum digunakan dalam perkebunan kelapa sawit adalah pupuk anorganik (pupuk buatan) dan pupuk organik a. Pupuk anorganik Sejumlah pupuk anorganik telah dikembangkan untuk menambah hara tanah sehingga dapat memenuhi kebutuhan hara tanaman yang cukup tinggi. Umumnya, pupuk organik berupa garam mineral, kecuali beberapa pupuk seperti urea. Klasifikasi yang umum digunakan adalah pupuk tunggal dan pupuk majemuk yang umumnya hanya mencakup 3 hara makro NPK. Banyak pupuk tunggal yang sebenarnya memeberikan lebih dari satu jenis hara, misalnya ammonium sulfat (ZA) yang mengandung N dan S. Kandungan hara dalam pupuk secara tradisional dinyatakan dalam bentuk oksida (P2O5) dan dalam bentuk unsur (N,P, dan K). Komponen pupuk buatan dan tata niaga pupuk di Indonesia dikendalikan langsung oleh pemerintah melalui sebuah sistem.
b. Pupuk Organik
Modul Pemupukan Kakao - Syukur
7
Bahan organik dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki struktur tanah dan memberikan hara bagi tanaman. Umumnya bahan organik ini merupakan produk limbah sehingga tersedia secara murah , terutama bila diaplikasikan dekat dengan tempat pembuatannya. Pemberian bahan organik sebagai pupuk memberikan pengaruh yang sangat kompleks bagi pertumbuhan tanaman. Pengaruh bahan organik terhadap pertumbuhan tanaman terutama karena kemampuannya memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah. Perbaikan sifat fisik tanah terutama sekali terjadi karena meningkatnya kegiatan mikroorganisme didalam tanah sehingga struktur tanah menjadi lebih baik (lebih remah), aerasi tanah dan kapasitas dalam menahan air meningkat, serta adanya bahan organik akan berfungsi sebagai mulsa yang melindungi permukaan tanah dari erosi dan pencucian hara. Penambahan bahan organik juga mempengaruhi sifat kimia tanah yang mekanismenya melalui beberapa hal berikut: • Peningkatan nilai Kapasitas Tukar Kation (KTK) (Kapasitas Tukar Kation) tanah karena erapan (soRPtion) hara oleh asam humat • Persediaan hara dari dekomposisi humus dan mineral-mineral tanah yang terlarut • Pengikatan hara dalam komleks senyawa organik • Pengaruh dari pengatur tumbuh yang dihasilkan tanah.Misalnya, bahan organik dapat mengakumulasi ZAt penghambat tumbuh pada monokultur dan menghasilkan antibiotik yang merangsang pertumbuhan tanaman karena membunuh sejumlah bakteri sumber penyakit (pathogen) tanaman. Pupuk Organik yang diaplikasikan secara teratur pada perkebunan kelapa sawit merupakan pupuk/limbah dari proses pengolahan kelapa sawit dipabrik dan limbah perkebunan yangberasal dari sisa-sisa daun kacangan yang sengaja ditanam pada saat pembukaaan lahan. Berikut tabel 1. sumber unsur hara dan hara utama yang dikandungnya
Tabel 1. sumber unsur hara dan hara utama yang dikandungnya Sumber hara - Pupuk tunggal Urea Amonium Nitrate (AN) Suphate of ammonia
Hara utama
N
N N N, S
45 35 21
Modul Pemupukan Kakao - Syukur
P2O5 K2O MgO CaO -
-
-
-
B
Cu
S
Cl
-
-
24
-
8
Rock Phosphate (RP) Triple Super Phosphate Single Super Phosphate Muriate of Potash (MOP) Sulphate of Potash (SOP) Kiserit Dolomit Sulfur Botale Copper sulphate Diammonum Phosphate Langbeinite
P, Ca P, Ca P,Ca, S K Cl K,S Mg, S Mg, Ca S B Cu N, P K,Mg,S
13 -
30 45 18 45 -
60 50 22
27 22 10
45 20 25 30 -
11 -
25 -
11 17 23 97 13 22
35 11 -
- Pupuk majemuk 12-12-17-2 15-15-6-4 15-15-15
NPKMg NPKMg NPK
12 15 15
12 15 15
17 5 15
2 4 -
-
-
-
-
-
4. Latihan a. Jelaskan definisi pupuk dan manfaat pemupukan b. Jelaskan jenis-jenis pupuk yang digunakan untuk tanaman kakao
5. Rngkuman a. Pupuk didefinisikan sebagai material yang ditambahkan ke tanah atau tajuk tanaman dengan tujuan untuk melengkapi ketersediaan unsur hara b. Pemupukan ialah pemberian bahan kepada tanah dengan maksud memperbaiki atau meningkatkan kesuburan tanah. Pemupukan menurut pengertian khusus ialah pemberian bahan yang dimaksudkan untuk menambah hara tanaman c. Proses pertumbuhan tanaman dimulai dari fotosintesis , dimana karbondioksida (C02) dan air (H2O)di dalam sel klorofil bereaksi dengan bantuan radiasi matahari untuk memproduksi gula. Gula digunakan oleh tanaman untuk memproduksi energy melalui proses respirasi (pernapasan). Gula juga berfungsi untuk membentuk sel atau jaringan tubuh yang baru (proses asimilasi) atau dapat diubah menjadi pati, lemak, dan protein sebagai cadangan makanan yang disimpan diakar, ranting, daun, buah dan biji. d. Fase pertumbuhan tanaman meliputi fase vegetative dan fase generative Modul Pemupukan Kakao - Syukur
9
e. Sumber unsure hara adalah bahan organik, mineral alami dan unsure hara yang terserap atau terikat. f. Unsur hara yang diserap olah tanaman terdiri dari unsure makro yaitu Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), dan unsure hara sekunder Calsium (Ca), Magnesium (Mg) dan Sulfur (S). Unsur hara utama diberikan dalam bentuk pupuk pada seluruh jenis tanaman dan seluruh jenis tanah. g. Unsur hara mikro (7 unsur) yang diperlukan tanaman dalam jumlah relative lebih kecil atau sering disebut dengan unsure mikro terdiri dari : Besi (Fe), Seng (Fe), Mangan (Mn), Boron (B), Molibdenum (Mo), Kufrum (Cu), dan Khlor (Cl) h. Jenis pupuk yang digunakan untuk tanaman kakao adalah pupuk anorganik dan organic.
6. Evaluasi Materi Pokok 1 a. Jelaskan arti pemupukan dan manfaat pemupukan b. Jelaskan proses dan fase-fase pertumbuhan tanaman c. Jelaskan sumber unsur hara untuk tanaman dan unsur hara yang diserap tanaman d. Jelaskan jenis pupuk yang digunakan untuk tanama kakao
7. Umpan Balik dan Tindak Lanjut Pemupukan kakao memberikan implikasi penting dalam budidaya kakao, karena kakao untuk tumbuh dan beroroduksi dengan baik harus dipupuk. Diharapkan peserta mampu mengenal unsur hara yang diperlukan jenis pupuk untuk kakao
Modul Pemupukan Kakao - Syukur
10
C. MATERI POKOK 2
1.
Judul : PERANAN UNSUR HARA MAKRO DAN MIKRO
2.
Indikator Pembelajaran a. Peserta dapat menjelaskan peranan, gejala kekurangan, aplikasi unsur hara makro Nitrogen b. Peserta dapat menjelaskan peranan, gejala kekurangan, aplikasi unsur hara makro fosfor c. Peserta dapat menjelaskan peranan, gejala kekurangan, aplikasi unsur hara makro Kalium d. Peserta dapat menjelaskan peranan, gejala kekurangan, aplikasi unsur hara mikro besi e. Peserta dapat menjelaskan peranan, gejala kekurangan, aplikasi unsur hara mikro Tembaga f. Peserta dapat menjelaskan peranan, gejala kekurangan, aplikasi unsur hara mikro magnesium
3. Uraian dan Contoh Modul Pemupukan Kakao - Syukur
11
a. Unsur Hara Tanaman Pada Bab sebelumnya telah disinggung, unsur hara yang diserap oleh tanaman dari dalam tanah terdiri dari 13 unsur mineral atau sering disebut dengan unsur hara esensial. Unsur hara ini sangat dibutuhkan oleh tanaman dan fungsinya tidak dapat digantikan dengan unsur lain. Jika jumlahnya kurang mencukupi, terlalu lambat tersedia, atau tidak diimabngi oleh unsur-unsur lain akan menyebabkan pertumbuhan tanaman kelapa sawit terganggu Dari ketiga belas unsur yang diperoleh dari dalam tanah, enam unsur diantaranya diperlukan tanaman dalam jumlah lebih besar atau yang sering disebut dengan unsur makro,, yang terdiri dari Nitrogen (N), fosfor (P), Kalium (K), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg) dan Sulfur (S). Tujuh unsur lainnya diperlukan tanaman dalam jumlah relative lebih kecil atau sering disebut dengan unsur mikro. Unsur ini terdiri dari besi (Fe) Seng (Zn), tembaga (Cu), Mangan (Mn), boron (B), Molibdenum (Mo), dan khlor (Cl). Setiap jenis tanaman menunjukkan gejala kekurangan unsur hara yang berbeda-beda. Pengamatan yang teliti dilapangan serta bekal pengalaman dan ilmu yang mencukupi akan menghasilkan analisis yang lebih akurat. Menganalisis gejala yang ditunjukkan tanaman adalah cara yang paling cepat dan efisien untuk mengetahui adanya kekurangan unsur hara.
b. Peranan Unsur Hara Pada Tanaman Kakao 1. Nitrogen • Penyusun protein, klorofil, dan berperanan terhadap fotosintesis • Kekurangan N menyebabkan daun berwarna kuning pucat dan menghambat pertumbuhan tanaman. • Kelebihan N menyebabkan daun lemah, rentan terhadap penyakit/hama, kekahatan Boron, white stripe, dan berkurangnya buah jadi. • Penyebab defisiensi N : terhambatnya mineralisasi N, aplikasi bahan organik dengan C/N tinggi, gulma, akar tidak berkembang, pemupukan N tidak efektif. • Upaya : aplikasi N pada kondisi tanah lembab, kendalikan gulma.
Tabel 2. Sifat Pupuk N dan Jenis Pupuk dengan Kandungan N Modul Pemupukan Kakao - Syukur
12
PUPUK NITROGEN N0
SIFAT
JENIS PUPUK UREA
ZA
1
Kadar N %
42-46
21
2
Hara lain %
-
24 % S
3
Kelarutan dalam air (g/l)
1,030
750
4
Reasksi
Agak masam
Masam
5
Higroskopis
Tinggi
Kurang
6
Pencuscian/penguapan
Tinggi
Sedang
7
Ketersediaan
Mudah
Mudah
Sumber : PPKS Medan 2010
2. Fosfor (P) • Penyusun ADP/ATP, memperkuat
batang, dan merangsang perkembangan akar,
memperbaiki mutu buah • Kekurangan N sulit dikenali, menyebabkan tan tumbuh kerdil, daun memendek, dan batang mengecil. • Indikasi kekurangan P : daun alang-alang berwarna ungu, lcc sulit tumbuh dengan bintil akar yang sedikit. • Penyebab defisiensi P : P tanah rendah (p tersedia <15 ppm), top soil tererosi, kurangnya pupuk P, kemasaman tanah tinggi. • Upaya : aplikasi P di pinggir piringan/gawangan, kurangi erosi, tingkatkan status P tanah, perbaiki kemasaman tanah.
Tabel 3. Sifat Pupuk P dan Jenis Pupuk dengan Kandungan P
PUPUK FOSFAT Jenis Pupuk No
Sifat
Modul Pemupukan Kakao - Syukur
GAFSA
MAROCO
RP
RP
CIRP
TSP
SP 36
13
1
P2O5
26,7
33,3
28
18,3
36
2
Hara lain CaO (%)
49,8
43,2
35,7
18,3
-
A12O3+Fe2O3 (%)
0,2
0,18
9,3
-
-
-
-
-
-
5
S (%) 3
Kelarutan dalam air (g/l)
0,125
-
-
> 99
-
4
Reaksi
Netral-
Netral-basa
Netral-
Masam
Agak
basa 5
basa
masam
Kehalusan Meash 30 %
63
29
60
-
-
Meash 100 %
91
80
99
-
-
Sumber : PPKS Medan 2010 3. Kalium ( K ) • Aktivitas stomata, aktivasi enzim, dan meningkatkan ketahanan thd penyakit serta jumlah ukuran buah. • Kekurangan K menyebabkan bercak kuning/ transparan, white stripe, daun tua kering dan mati. • Kekurangan K berasosiasi dengan munculnya penyakit. • Kelebihan K merangsang gejala kekurangan b sehingga rasio minyak terhadap buah menurun. • Penyebab kekurangan K : K dd tanah rendah, kurangnya pupuk K, kemasaman tanah tinggi dengan Kapasitas Tukar Kation (KTK) rendah. • Upaya : aplikasi K yang cukup, aplikasi TKS, perbaiki Kapasitas Tukar Kation (KTK) tanah, aplikasi pupuk K pada pinggir piringan Tabel 4. Sifat Pupuk K dan Jenis Pupuk dengan Kandungan K
PUPUK KALIUM No
1
Sifat
Kadar K2O (%)
Modul Pemupukan Kakao - Syukur
Jenis Pupuk ZK
MOP
49 – 53
52 – 60 14
2
Hara lain (%)
18 % S
47 % CL
3
Kelarutan dalam air
Larut
Larut
4
Reaksi
Netral
Netral
5
Higroskopisitas
-
-
6
Ketersediaan
Mudah
Mudah
Sumber : PPKS Medan 2010
4. Magnesium (Mg) • Penyusun klorofil, dan beRPeranan dalam respirasi tanaman maupun pengaktifan enzim • Kekurangan Mg menyebabkan daun tua berwarna hijau kekuningan pada sisi yang terkena sinar matahari, kuning kecoklatan lalu kering. • Penyebab defisiensi Mg : rendahnya Mg-dd tanah, kurangnya aplikasi Mg, ketidakseimbangan Mg dengan kation lain, curah hujan tinggi (>3.500 mm/ thn), tekstur pasir dengan top soil tipis • Upaya : rasio Ca/Mg dan Mg/K tanah agar tidak melebihi 5 dan 1,2, aplikasi TKS, gunakan dolomit jika kemasaman tinggi, pupuk ditabur pada pinggir piringan.
Tabel 5. Sifat Pupuk Mg dan Jenis Pupuk dengan Kandungan Mg
PUPUK MAGNESIUM No
Sifat
1
Kadar MgO %
2
Hara lain
Jenis Pupuk Kieserit
Dolomit
Dolomit lokal
27
18-22
2,9-37,7
22 % S
40 % Cao
0,9-49 Cao 0,04-4,21 Fe2)2 35-45 SIO2
3
Kelarutan dalam air
Agak sukar
Sukar
-
4
Reaksi
Agak asam
Basa
-
5
Kehalusan
-
Bervariasi
Bervariasi
>95 (Mesh 100)
>95 (Mesh 100)
Modul Pemupukan Kakao - Syukur
15
Sumber : PPKS Medan 2010
5. Tembaga (Cu) • Pembentukan klorofil, dan katalisator proses fisiologis tanaman • Kekurangan cu menyebabkan mid crown chlorosis (mcc) atau peat yellow. Jaringan klorosis hijau pucat kekuningan muncul di tengah anak daun muda. Bercak kuning berkembang di antara jaringan klorosis. Daun pendek, kuning pucat, kemudian mati. • Penyebab defisiensi Cu : rendahnya Cu-dd tanah gambut atau pasir, tingginya aplikasi mg, aplikasi N dan P tanpa K yang cukup. • Upaya : perbaiki rendahnya K tanah, basahi tajuk dengan 200 ppm CuSO4.
6. Boron (B) • Meristimatik tanaman, sintesa gula dan karbohidrat, metabolisme asam nukleat dan protein. • Kekurangan B menyebabkan ujung daun tidak normal, rapuh, dan berwarna hijau gelap. daun baru memendek sehingga bagian atas tanaman terlihat rata. • Penyebab defisiensi B : rendahnya b tanah, tingginya aplikasi N, K dan Ca. • Upaya : aplikasi 0,1 - 0,2 kg/phn/thn pada pangkal batang.
7. Besi (Fe) • Berfungsi sebagai aktifator dalam proses fotosintesis dan respirasi • Pembentuk beberapa enzim dalam tanaman • Penyebab Kekurangan Fe didalam tanah disebabkan oleh kadar Ca, P atau Mn yang terlalu tinggi didalam tanah. Kelebihan Fe juga bisa disebabkan kemasaman (pH tanah) yang rendah • Gejala defisiensi pada daun muda berwarna kuning diantara tulang daun, biasanya dipembibitan atau setahun diawal tanam dilapangan. • Upaya : menormalkan kondisi Fe dengan menormalkan pH tanah dengan pemberian kaptan atau kieserite Modul Pemupukan Kakao - Syukur
16
• Dalam kondisi normal Fe tidak mudah tercuci dari zona perakaran • Memperbaiki aerasi tanah agar penyerapan Fe oleh akar tidak terhambat
4.
Latihan a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan unsur hara makro dan unsure hara mikro b. Jelaskan apa akibat apabila tanaman kakao kekurangan unsure hara mikro
5.
Rangkuman a. Unsur hara tanaman Unsur hara yang diserap oleh tanaman dari dalam tanah terdiri dari 13 unsur mineral atau sering disebut dengan unsure hara esensial. Unsur hara ini sangat dibutuhkan oleh tanaman dan fungsinya tidak dapat digantikan dengan unsur lain. Jika jumlahnya kurang mencukupi, terlalu lamban tersedia, atau tidak diimbangi oleh unsur-unsur lain akan menyebabkan pertumbuhan tanaman kakao terganggu. Dari ketiga belas unsure yang diperoleh dari dalam tanah, enam unsure diantaranya diperlukan tanaman dalam jumlah lebih besar atau yang sering disebut unsure makro yang terdiri dari Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), dan Sulfur (S). Tujuh unsure lainnya diperlukan tanaman dalam jumlah relative lebih kecil atau sering disebut dengan unsure mikro. Unsur ini terdiri dari Besi (Fe), Seng (Zn), Tembaga (Cu), Mangan (Mn), Boron (B), Molibdenum (Mo), dan Klor (Cl). -
Unsur nitrogen (N) : Kekurangan menyebabkan daun berwarna kuning pucat dan menghambat pertumbuhan tanaman. Kelebihan menyebabkan daun lemah, rentan terhadap penyakit/hama, kekahatan Boron, white stripe, dan berkurangnya buah jadi. Penyebab defisiensi : terhambatnya mineralisasi N, aplikasi bahan organic dengan C/N tinggi, gulma, akar tidak berkembang, pemupukan N tidak efektif. Upayaaplikasi N Urea pada buah kakao, aplikasi N pada kondisi tanah lembab, kendalikan gulma.
-
Peranan unsur fosfor : Kekurangan N sulit dikenali, menyebabkan tanaman tumbuh kerdil, daun mengecil. Indikasi kekurangan P daun berwarna ungu. Penyebab
Modul Pemupukan Kakao - Syukur
17
defisiensi P, tanah rendah (P tersedia < 15 ppm), Top soil tererosi, kurangnya pupuk P, kemasaman tanah tinggi. -
Unsur kalium (K) : Kekurangan menyebabkan bercak kuning/transparan, white stripe, daun tua kering dan mati. Kelebihan K merangsang gejala kekurangan B.
-
Unsur magnesium (Mg) : kekurangan menyebabkan daun tuan berwarna hijau kekuningan pada sisi yang terkena matahari, kuning kecoklatan lalu kering. Penyebab defisiensi Mg, rendahnya Mg-dd tanah, kurang aplikasi Mg, ketidak seimbangan Mg dengan kation lain, curah hujan tinggi (>3.500 mm/thn), tekstur paisr dengan top soil tipis.
-
Unsur tembaga (Cu) : Kekurangan menyebabkan mid crown chlorosis (mcc) atau peat yellow. Jaringan klorosis hijau pucat kekuningan muncul ditengah anak daun muda. Bercak kuning berkembang di antara jaringan klorosis. Daun mengecil, kuning pucat
-
Unsur boron (B) : kekurangan menyebabkan ujung daun tidak normal, rapuh, dan berwarna hijau gelap. Penyebab defisiensi, rendahya b tanah, tingginya aplikasi N, K dan Ca.
-
Unsur besi (Fe) : Gejala defisiensi pada daum muda berwarna kuning diantara tulang daun, biasanya dipembibitan atau setahun ditanam dilapangan. Upaya menormalkan Fe dengan menormalkan pH tanah dengan memberikan kaptan dan kieseritet.
6.
Evaluasi Materi Pokok 2 a. Jelaskan peranan, gejala kekurangan dan upaya mengatasi kekurangan unsur hara makro nitrogen b. Jelaskan peranan, gejala kekurangan dan upaya mengatasi kekurangan unsur hara makro fosfor c. Jelaskan peranan, gejala kekurangan dan upaya mengatasi kekurangan unsur hara makro kalium d. Jelaskan peranan, gejala kekurangan dan upaya mengatasi kekurangan unsur hara mikro besi e. Jelaskan peranan, gejala kekurangan dan upaya mengatasi kekurangan unsur hara mikro tembaga
Modul Pemupukan Kakao - Syukur
18
f. Jelaskan peranan, gejala kekurangan dan upaya mengatasi kekurangan unsur hara mikro magnesium
7.
Umpan Balik dan Tindak Lanjut Unsur-unsur hara sangat penting bagi tanaman, dimana kekurangannya dilakukan dengan jalan melakukan pemupukan kakao, ini memberikan implikasi penting dalam budidaya kakao, karena kakao untuk tumbuh dan berproduksi dengan baik harus dipupuk, berdasarkan unsur hara yang masih kurang didalam tanah. Diharapkan peserta mampu mengenal unsur-unsur hara yang diperlukan.
D. MATERI POKOK 3
1.
Judul : PEMUPUKAN KAKAO
2.
Indikator Pembelajaran : a. Peserta dapat menjelaskan jenis pupuk yang diberikan b. Peserta dapat menjelaskan dosis pupuk yang diberikan pada tanaman belum menghasilkan dan tanaman menghasilkan c. Peserta dapat menjelaskan metode pemupukan berdasarkan cara pemupukan
3. Uraian dan Contoh Berdasarkan hasil analisis jaringan tanaman kakao pada beberapa tahap pertumbuhan, sekitar 200 kg N, 25 kg P, 300 kg Ca per hektar diperlukan untuk membentuk kerangka dan kanopi kakao sebelum tanaman belum berbuah. Estimasikebutuhan hara untuk membentuk kerangka dan kanopi kakao disajikan dalam Tabel 6. Tabel 6. Estimasi kebutuhan unsur hara untuk membentuk kerangka dan kanopi kakao Kebutuhan Unsur Hara (Kg/Ha) Stadia
Kisaran
Pertumbuhan
Umur
Modul Pemupukan Kakao - Syukur
N
P
K
Ca
Mg
Mn
Zn
19
(Bulan) Pembibitan
5
2,4
0,6
2,4
2,3
1,1
0,04
0,01
TMB
28
28
136
14
151
113
3,9
0,5
TM 1
39
212
23
321
140
71
7,1
0,9
50 – 27
438
48
633
373
129
6,1
1,5
TM
Sumber :Pusat Penelitian Kopi Kakao Indonesia Keterangan : TBM
: Tanaman belum menghasilkan
TM 1
: Tanaman menghasilkan pada tahun pertama
TM
: Tanaman menghasilakan
Tabel 7. Contoh dosis pupuk tanaman menghasilkan berdasarkan umur tanaman yang ditetapkak berdasarkan analisis tanah Umur
Pupuk (Gr/Pohon)
Bulan
Urea
TSP
MOP
Kies
6
200
300
250
75
7
200
250
250
75
8
175
300
250
100
9
175
250
250
100
Sumber : P4TM (1983)
Kehilangan unsure N, P, dan K karena terangkut oleh satu ton biji kakao setara dengan 42 – 50 kg urea, 43 – 48 kg TSP, 34 – 43 kg KCL, dan 20 kg kiserit. Sementara itu N, P dan K yang terangkut oleh kulit buah (13 ton kulit buah segar) satara dengan 33 – 37 kg urea, 20 – 25 kg TSP, 249 – 310 kg KCL, dan 22 kg kieserit. Berdasarkan perhitungan kehilangan tersebut, jelas bahwa pengembalian kulit buah ke kebun mempunyai peranan penting dalam mengurangi pengurasan unsur hara. a.
Pemupukan Tanaman Belum menghasilkan (TBM)
Modul Pemupukan Kakao - Syukur
20
Dosis pupuk ditentukan berdasar umur tanaman, jenis tanah, kondisi penutup tanah,
kondisi visual tanaman.
Waktu pemupukan ditentukan berdasar jadwal - umur tanaman
Pada umur satu bulan, ZA ditebar dari pangkal batang hingga 75 cm
Setelah itu ZA, RP, MOP, dan kiserit ditaburkan merata hingga batas lebar tajuk
ZA, MOP, kiserit dapat diberikan dalam selang waktu yang berdekatan
RP tidak boleh dicampur dengan ZA. RP dianjurkan diberikan lebih dulu disbanding pupuk lainnya jika curah hujan >60 mm.jarak pemberian RP dengan ZA minimal 2 minggu.
b.
Pemupukan Tanaman Menghasilkan (TM)
Sasaran pemupukan : 4 T (Tepat jenis, Tepat dosis, Tepat waktu, dan Tepat metode)
Dosis pupuk ditentukan berdasar umur tanaman, hasil analisis daun, jenis tanah, produksi tanaman, jenis tanah, hasil percobaan, dan kondisi visual tanaman.
Waktu pemupukan ditentukan berdasar sebaran curah hujan.
Tabel 8. Jumlah/Dosis Pupuk yang bisa diberikan pada Tanaman Kakao dengan kondisi lingkungan yang baik Umur fase
Satuan
Jenis Pupuk urea TSP/ SP-36 KCL Bibit Gr/bibit 5 7 4 0 – 1 Thn Gr/ph/thn 25 33 20 1–2 Gr/ph/thn 45 60 35 2–3 Gr/ph/thn 90 120 70 3–4 Gr/ph/thn 180 240 135 >4 Gr/ph/thn 220 240 170 Sumber : Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia
Kieserit 4 40 40 60 75 120
Tabel 9. Jumlah unsur hara yang terangkut (Kg) oleh panen 1 ton biji kakao kering Modul Pemupukan Kakao - Syukur
21
N P B: 22,8 4,0 K: 17,0 2,3 T: 39,8 6,3 Amelonado B: 22,9 3,9 K: 15,4 1,8 T: 38,3 5,7 Trinitario B: 19,2 4,4 K: 15,0 1,9 T: 34,2 6,3 Sumber :Pusat Penelitian Kopi Kakao Indonesia Keterangan : B : Biji K : Kulit buah T : Total * : Data tidak tersedia Jenis kakao Amazon
K 8,4 77,2 85,6 8,5 68,4 76,9 10,6 62,0 72,6
Ca * * * * * * 0,9 7,3 8,2
Mg * * * * * * 3,2 3,6 6,4
Tabel 10. Pengaruh cara pemberian kompos belotong terhadap produksi kakao Perlakuan
Produksi Kakao (tongkol/pohon/th) 35,0 33,4
Kontrol (tanpa belotong) Dipupuk 25 kg belotong /Ph/th dengan cara disebar Pupuk 25 kg belotong/ph/th 43,3 dengan cara dibenam Sumber : Pusat penelitian kopi dan kakao Indonesia
% terhadap Kontrol 100 95 124
c. Pencampuran Pupuk Dalam aplikasi pemupukan petani biasanya melakukan sekaligus pencampuran antara satu dengan dua lebih jenis pupuk, hal ini bisa dikatakan benar, bisa juga dikatakan tidak benar, alasan dikatakan benar, diantaranya untuk penghematan waktu dan tenaga kerja; langkanya ketersediaan pupuk pada saat waktu tertentu sehingga petani akan segera melakukan pemupukan dengan ketersediaan pupuk yang ada; dan lain-lain kondisi dilapangan yang ada. Pencampuran jenis pupuk dikatakan tidak benar apabila, antara satu jenis pupuk yang satu dengan lainnya salah satunya memiliki sifat higroskopis dan sifat asam dan kebasaan yang berbeda, namun sampai saat ini efek dari pencampuran pupuk belum diketahui secara penelitian. Dalam hali ini petunjuk pencampuran pupuk dapat dilihat pada tabel 10 :
Modul Pemupukan Kakao - Syukur
22
Tabel 11. Pencampuran Pupuk
Jenis Pupuk Urea V K
ZA K V
RP
SP 36 V K
ZK X V
Urea ZA RP V SP 36 V K V X ZK V X K V MOP V X V V Kies Dol K V K V Keterangan : V == Pupuk Dapat dicampur K = Pupuk dapat dicampur segera digunakan X = Pupuk tidak dapat dicampur
MOP V X
Kies
V V V V V
Dol K X V K V V V
d. Waktu dan Frekuensi Pemupukan 1). Waktu Pemupukan Efisiensi pemupukan ditentukan oleh beberapa faktor yang saling terkait. Faktor-faktor penentu tersebut dapat berpengaruh, baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap ketersediaan dan penyerapan unsur. Umumnya, pemupukan dilakukan dua kali setahun, yaitu pada awal musim hujan (Oktober-Nopember) dan akhir musim hujan (Maret-April).
Sumber : PPKS Medan 2010 Modul Pemupukan Kakao - Syukur
23
2). Prekuensi Pemupukan
Pemupukan dilakukan 2 - 3 kali tergantung pada kondisi lahan, jumlah pupuk, dan umur - kondisi tanaman.
Pemupukan pada tanah pasir dan gambut perlu dilakukan dengan frekuensi yang lebih banyak.
Frekuensi pemupukan yang tinggi baik bagi tanaman, bila diimbangi dengan tingginya harga dipasaran
Tabel 12. Dosis pupuk untuk kakao berdasarkan produktifitasnya Produktivitas (Kg/Ha/Th)
Dosis Pupuk (Kg/Ha/Th) Urea
TSP
KCL
1.000
310
260
350
1.200
370
310
420
1.400
440
360
490
1.600
500
420
560
1.800
560
470
630
2.000
620
520
700
e.Metode Aplikasi Pemupukam Metode dan aplikasi pemupukan terbagi atas, cara pemupukan dan berdasarkan alat yang digunakan.
1). Cara Pemupukan • Pemupukan dilakukan dengan sistem tebar dan sistem benam (pocket). • Pada sistem tebar, pupuk ditebarkan di piringan pada jarak 0,5 – 0,75 Modul Pemupukan Kakao - Syukur
24
• Pada sistem pocket, pupuk diberikan pada 4 - 6 lubang pada piringan di sekeliling pohon. Kemudian lubang ditutup kembali. Sistem pocket disarankan pada areal rendahan, areal perengan, ataupun pada tanah pasiran yang mudah tercuci/tererosi. • Pada tapak kuda, 75% pupuk diberikan pada areal dekat tebing. Untuk mengurangi pencucian, pupuk ini sebaiknya diaplikasikan dengan sistem pocket. 2). Berdasar alat yang digunakan, pemupukan dapat dilakukan secara manual, mekanis, maupun dengan pesawat terbang. • Pemupukan manual paling umum dan mudah dilakukan • Pemupukan mekanis menggunakan alat (traktor) penebar pupuk untuk areal yang relatif rata. Cara ini banyak diterapkan karena sulitnya memperoleh tenaga kerja pemupuk. • Aerial spraying sesuai untuk aplikasi pupuk pada areal yang sulit terjangkau dan daerah yang sulit memperoleh tenaga kerja.
f.Persiapan dan Pelaksanaan Pemupukan Sebelum melakukan aplikasi pupuk ada beberapa hal yang harus dilakukan yaitu persiapan areal kebun yang akan dipupuk dan persiapan pupuk. 1). Persiapan areal yang akan dipupuk • Piringan tanaman harus dalam keadaan bersih, lebar 2 meter, dan bebas dari genangan air • Pembenahan piringan, pasar pikul, rorak, tapak kuda, tapak timbun, dll. • Penghancuran pupuk yang menggumpal untuk penebaran pupuk • Luas areal yang dipremikan maks. 30% areal pemupukan pada hari itu 2). Persiapan pupuk : kebutuhan jenis & dosis pupuk, dan jumlah pohon, tenaga penebar, pengecer, pengangkut pupuk dan transportasi pupuk ke lapangan
4. Latihan a. Jelaskan cara memberikan pupuk pada pembibitan kakao b. Jelaskan prinsif pupuk yang dapat dicampur dan yang tidak dapat dicampur c. Jelaskan prekuensi dan waktu pemupukan tanaman kakao Modul Pemupukan Kakao - Syukur
25
d. Jelaskan persiapan pelaksanan pemupukan
5.
Rangkuman a. Pemupukan tanaman kakao dilakukan pada 3 (tiga) tahap perkembangan tanaman, yaitu pada tahap pembibitan dan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) yang mengacu pada dosis baku, tahap tanaman menghasilkan (TM) yang ditentukan berdasarkan perhitungan faktor-faktor dasar, serta konsep neraca hara (nutrient balance). b. Dosis pemupukan untuk TM dan TBM idealnya ditentukan berdasarkan umur tanaman, jenis tanah, kondisi visual tanaman. Waktu pemupukan ditentukan berdasarkan jadwal – umur tanaman. c. Pencampuran pupuk. Pencampuran jenis pupuk dikataakan tidak benar apabila, antara satu jenis pupuk yang satu dengan yang lainya memiliki sifat higroskopis dan sifat asam dan kebasaan yang berbeda, namun sampai saat ini efek dari pencampuran pupuk belum diketahui secara poenelitian d. Waktu pemupukan. Pemupukan dilakukan pada waktu hujan kecil, namun besar >60 mm/bln. Pemupukan ditunda jika curah hujan < 60 mm/bln. Seluruh pupuk agar diaplikasikan dalam waktu dua bulan e. Frekuensi Pemupukan dilakukan 2 – 3 kali tergantung pada kondisi lahan, jumlah pupuk, dan umur – kondisi tanaman. f. Metode alpikasi pemupukan. Metode dan aplikasi pemupukan terbagi atas, cara pemupukan dan berdasarkan alat yang digunakan. 1). Berdasarkan cara pemupukan dilakukan dengan system tebar dan system benam (pocket). Pada system tebar pupuk ditebarkan dipiringan pada jarak 45 cm hingga pinggir piringan pada tanaman muda, dan pada jarak 75 cm pada tanaman dewasa. Pada system pocket, pupuk diberikan pada 4 – 6 lobang pada piringan disekeliling pohon, kemudian lobang ditutup kembali. Sistem pocket disarankan pada areal perengan. 2). Berdasarkan alat yang digunakan pemupukan dapat dilakukan secara manual dan mekanis. Pemupukan manual paling umum dan mudah dilakukan. Pemupukan
Modul Pemupukan Kakao - Syukur
26
mekanis mengunakan alat (traktor) untuk menebar pupuk pada tanaman kakao dewasa. g. Metode aplikasi pemupukan. 1). Persiapan areal yang dipupuk - Piringan tanaman kakao harus dalam keadaan bersih, lebar 1,5 meter, dan bebas dari Genangan air. -Penghancuran pupuk yang mengumpal 2).Persiapan pupuk : kebutuhan jenis dan dosis pupuk, luas kebun, tenaga penebar, Pegecer, pengangkut pupuk dan trasfortasi pupuk kelapangan.
6. Evaluasi Materi Pokok 3 a. Jelaskan metode aplikasi yang digunakan dalam melakukan pemupukan tanaman kakao b. Jelaskan jenis pupuk yang digunakan untuk bibit kakao c. Jelaskan langkah kerja dalam memupuk
7. Umpan Balik dan Tindak Lanjut Jenis pupuk dan cara pemupukan sangat penting bagi tanaman, dimana ketidak tepatan akan membuat inefisiensi dalam penyerapan maupun biaya. Segala sesuatu yang berkaitan dengan pemupukan ini memberikan implikasi penting dalam budidaya kakao, karena tanaman kakao untuk tumbuh dan berproduksi harus dipupuk, berdasarkan jenis, dosis, waktu dan frekuensi pemupukan. Diharapkan peserta mampu memahami ruang lingkup pemupukan tanaman kakao.
Modul Pemupukan Kakao - Syukur
27
E. PENUTUP
Salah satu faktor yang sangat penting supaya tanaman kakao berproduksi dengan baik ditentukan oleh faktor benih dan proses pemupukan. Sangat diharapkan dengan pembahasan tentang unsure hara yang terkandung dalam pupuk ini para petani kebun kakao dan para penyuluh dapat memahami akan pentingnya faktor pemupukan, karena kakao baru akan menghasilkan pada umur 2 tahun setelah tanam apabila dilakukan pemupuykan yang sesuai dengan tahap pertumbuhanya. Kegiatan berlatih untuk setiap materi pokok dimulai dengan pengantaran, yaitu ceramah singkat, yang memberikan informasi tentang teori dan langkan-langka kerja jalannya pelatihan. Umpan balik dilakukan pada tahap pengantaran singkat dan praktek di lapangan, yaitu selama proses berlangsung. Hasil umpan balik dijadikan evaluasi untuk melanjutkan pada proses pembelajaran berikutnya. Tindak lanjut peserta latihan adalah menyusun suatu rencana tindak lanjut untuk diterapkan, dimana terjadi pembimbingan selama proses tindak lanjut ini.
Modul Pemupukan Kakao - Syukur
28
KUNCI JAWABAN Materi Pokok 1 a. Arti pemupukan dan manfaat pemupukan Pemupukan didefinisikan sebagai material yang ditambahkan ke tanah atau tajuk tanaman dengan tujuan untuk melengkapi ketersediaan unsure hara. Pemupukan ialah pemberian bahan kepada tanah dengan maksud memperbaiki atau meningkatkan kesuburan tanah. Pemupukan menurut pengertian khusus ialah pemberian bahan yang dimaksudkan untuk menambah hara tanaman b. Proses dan fase-fase pertumbuhan tanaman Proses pertumbuhan tanaman dimulai dari fotosintesis, dimana karbondioksida (Co2) dan air (H2O) di dalam sel klorofil berekasi dengan bantuan radiasi matahari untuk memproduksi gula. Gula digunakan oleh tanaman untuk memproduksi energy melalui proses resfirasi (pernapasan). Gula juga berfungsi untuk membentuk sel atau jaringan tubuh yang baru (proses asimilasi) atau dapat diubah menjadi pati, lemak, dan protein sebagai cadangan makanan yang disimpan diakar, ranting, daun, buah dan biji. Fase pertumbuhan tanaman meliputi fase vegetative dan fase generative. c. Sumber unsure hara untuk tanaman dan unsure hara yang diserap tanaman Sumber unsur hara adalah bahan organic, mineral alami, dan unsur hara yang terserap atau terikat. Unsur hara yang diserap oleh tanaman terdiri dari unsur makro yaitu Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), dan unsure hara sekunder Calsium (Ca), Magnesium (Mg) dan Sulfur (S). unsur hara utama diberikan dalam bentuk pupuk pada seluruh jenis tanaman dan seluruh jenis tanah. Unsur hara mikro (7 unsur) yang diperlukan tanaman dalam jumlah relative kecil atau sering disebut dengan unsur hara mikro yang terdiri dari : Besi (Fe), Seng (Zn), Mangan (Mn), Boron (B), Molibdenum (Mo), Kufrum (Cu) dab Khlor (Cl). d. Jenis pupuk yang digunakan tanaman kakao adalah pupuk anorganik dan pupuk organic
Modul Pemupukan Kakao - Syukur
29
Materi Pokok 2 a. Peranan, gejala kekurangan dan upaya mengatasi kekurangan unsure nitrogen Unsur nitrogen (N) - Kekurangan N menyebabkan daun berwarna kuning pucat dan menghambat pertumbuhan tanaman. - Kelebihan N menyebabkan daun lemah, rentan terhadap penyakit/hama, kekahatan boron, white stripe, kekuranga buah jadi. - Penyebab defisiensi N : terhambatnya mineralisasi N, aplikasi bahan organic dengan C/N tinggi, gulma, akar tidak berkembang, pemupukan N tidak efektif. - Upaya : Aplikasi N Urea pada kondisi tanah lembab, kendaliak gulma.
b. Peranan, gejala kekurangan dan upaya mengatasi kekurangan unsur fosfor Peranan unsure fosfor : - Kekurangan P sulit dikenali, menyebabkan tanaman tumbuh kerdil, daun dan batang mengecil. - Penyebab defisiensi P : P tanah rendah (p tersedia < 15 ppm), top soil tererosi, kurangnya pupuk P, kemasaman tanah tinggi.
c. Peranan, gejala kekurangan dan upaya mengatasi kekurangan unsure kalium Unsur kalium (K) : - Kekurangan : menyebabkan bercak kuning/tarsparan, white stripe , daun tua kering dan mati. - Kelebihan : merangsang kekurangan b sehingga rasio pembetukan buah menurun.
d. Peranan, gejala kekurangan dan upaya mengatasi kekurangan unsur besi Unsure besi (Fe) : gejala defisiensi pada daun muda berwarna kuning diantara tulang daun. Upaya menormalkan kondisi Fe dengan menormalkan pH tanah dengan meberikan kaptan dan kieserite.
e. Peranan, gejala kekurangan dan upaya mengatasi kekurangan unsure tembaga Modul Pemupukan Kakao - Syukur
30
Unsur tembaga (Cu) : kekurangan menyebabkan mid crown chlorosis (mcc) atau peat yellow. Jaringan klorosis hijau pucat kekuningan muncul ditengah anak daun muda.Bercak kuning berkembang diantara jaringan klorosis daun pendek, kuning pucat, kemudian mati.
f. Peranan, gejala kekurangan dan upaya mengatasi kekurangan unsure magnesium Unsur magnesium (Mg) : Kekurangan menyebabkan daun tuan berwarna hijau kekuningan pada sisi yang terkena sinar matahari, kuning kecoklatan lalu kering. Penyebab defisiensi Mg : Rentannya Mg-dd tanah, kurangnya aplikasi Mg, ketidak seimbangan Mg dengan kation lain, curah hujan tinggi (>3.500 mm/thn), tekstur pasir dengan top soil tipis.
Materi Pokok 3 a. Metode aplikasi yang digunakan dalam melakukan pemupukan tanaman kakao Metode dan aplikasi pemupukan terbagi atas, cara pemupukan dan berdasarkan alat yang digunakan 1). Berdasarkan cara pemupukan dilakukan dengan system tebar dan system benam (pocket). Pada system tebar pupuk ditebarkan dipiringan pada jarak 45 cm hingga pinggir piringan pada tanaman muda, dan pada jarak 75 cm pada tanaman dewasa. Pada system pocket, pupuk diberikan pada 4 – 6 lobang pada piringan disekeliling pohon, kemudian lobang ditutup kembali. Sistem pocket disarankan pada areal perengan. 2). Berdasarkan alat yang digunakan pemupukan dapat dilakukan secara manual dan mekanis. Pemupukan manual paling umum dan mudah dilakukan. Pemupukan mekanis mengunakan alat (traktor) untuk menebar pupuk pada tanaman kakao dewasa
b. Jenis pupuk yang digunakan untuk pembibitan kakao Jenis pupuk untuk bibit tanaman kakao adalah pupuk majemuk NPK atau N, P, K, Mg dan B (Urea, TSP, MOP dan kieserite.
Modul Pemupukan Kakao - Syukur
31
c. Langka kerja dalam memupuk 1). Persiapan areal yang dipupuk - Piringan tanaman kakao harus dalam keadaan bersih, lebar 1,5 meter, dan bebas dari Genangan air. -Penghancuran pupuk yang mengumpal 2).Persiapan pupuk : kebutuhan jenis dan dosis pupuk, luas kebun, tenaga penebar, Pegecer, pengangkut pupuk dan trasfortasi pupuk kelapangan.
Modul Pemupukan Kakao - Syukur
32
DAFTAR PUSTAKA Abdoellah, S. dan Pujiyanto, “Beberapa Metode Penentuan Jenis dan Dosis Pupuk untuk Kakao dan kopi” Prosding Smposium Optimalisasi Kesuburan Tanah, Jember, 14 Januari 1992 Akuba, Rustamprin H., “Dampak pemangkasan daun Kelapa terhadap Produksi dan Iklim Mikro” Bulletin Balitka, 1994 Anonim, Panduan Pemupukan Kakao, Pusat Penelitian Perkebunan Jember, AP31, 1991 ______, Pedoman Teknis Budi Daya Tanaman Kakao, Jember : Pusat Penelitian Kopi dan Kakao, 1998 Siregar T HS, Riyadi S. danNuraeni L. Budidaya Tanaman Kakao. Penebar Swadaya, Jakarta 2007 T. Wahyudi dkk, Panduan Lengkap Kakao Manajemen Agribisnis dari Hulu hingga Hilir. Penebar Swadaya, Jakarta 2009 Zaenudin dkk, Buku Pintar Budidaya Kakao. Pusat Penelitian Kakao Indonesia, Nopember 2010
Modul Pemupukan Kakao - Syukur
33
BIODATA PENYUSUN
SYUKUR, SP, MP. Lahir 01 April 1972 di Rantau panjang (Kab. Merangin). Pendidikan SD (1986), SMP (1989), dan SPP-SPMA Daerah Jambi (1992), S1, Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Graha Karya Muara Bulian (1998), S2, Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Program Studi Agronomi (2012). Pelatihan yang diikuti : Agribisnis Komoditas Tanaman Pangan Kedelei, BLPP Lubuk Ruso (1999); Pelatihan Pertanian Organik, Jambi (2004); Pelatihan Pamong Saka Taruna Bumi Tingkat Nasional, Jambi (2008); Magang Budidaya Durian, BBI Hortikulrura Jambi (2008); Diklat Calon Widyaiswara, Kerja sama LAN dengan Badan Pengembangan SDMP, di Ciawi (2008); TOT LM3 bagi Widyaiswara, Ciawi (2008); TOMT bagi Instruktur Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP), Lembang (2009); Latihan Falsafah Kultur Teknis Kelapa Sawit, PPKS Medan (2010)
Modul Pemupukan Kakao - Syukur
34