MODUL APLIKASI PROSES PEREKAYASA DENGAN PENDEKATAN KNOWLEDGE MANAGEMENT (STUDI KASUS : PUSAT DATA INFORMASI DAN STANDARISASI, BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Oleh : Siti Maryam 107091000426 PROGRAM SARJANA (S1) KOMPUTER PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011 M / 1432 H
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR HASIL KARYA SENDIRI DAN BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.
Jakarta, 05 Oktober 2011
SITI MARYAM 107091000426
iv
ABSTRAK
Siti Maryam, Modul Aplikasi Proses Perekayasa dengan Pendekatan Knowledge Management (Studi Kasus : Pusat Data Informasi dan Standarisasi, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi), dibimbing oleh Khodijah Hulliyah, M.Si dan Fadhilah Mathar, M.Pd. Pentingnya suatu database untuk pendokumentasian proses perekayasa di BPPT dan mengelola serta memanage knowledge yang ada dalam diri pegawai dan instansi. Selama ini, pendokumentasian khususnya pada proses perekayasa masih kurang terstruktur dengan baik, hal ini disebabkan karena database untuk mendokumentasikan hal tersebut masih dalam proses pembuatan. Oleh karena itu, BPPT berkeinginan untuk membangun knowledge management sebagai sarana pendukung peningkatan kinerja pegawai didalam instansi tersebut khususnya pada proses perekayasa. Metode yang digunakan didalam pembuatan modul aplikasi proses perekayasa dengan pendekatan knowledge management adalah metode observasi dan survei dengan cara wawancara langsung dengan pihak Pusat Data Informasi dan Standarisasi. Sedangkan untuk pengembangan sistem menggunakan metode Extreme Programming dengan aktifitas planning. design, coding dan testing. Dari hasil analisis, didapatkan bahwa banyak knowledge, baik yang explicit knowledge maupun tacit knowledge penting yang dimiliki instansi seperti berita perkembangan teknologi, data pegawai, dokumen hasil penelitian, serta ide/pengetahuan pegawai yang berguna bagi kinerja instansi, hal tersebut tidak dapat digunakan secara maksimal akibat masih berjalannya proses pembuatan pendokumentasian knowledge yang belum selesai. Oleh karena itu, knowledge management dibutuhkan sebagai solusi yang dapat mendukung proses dokumentasi yang baik, dapat digunakan, dan berdampak pada peningkatan kualitas sumber daya didalam instansi. Kesimpulan yang dapat diambil adalah dengan adanya modul aplikasi proses perekayasa dengan pendekatan knowledge management yang difokuskan pada faktor teknologi ini dapat memberikan solusi dalam pendokumentasian dan mudah diperoleh data perkembangan teknologi beserta personil yang melakukan penelitian pada topik tersebut. Disamping itu, data yang diteliti juga dapat diketahui pegawai BPPT dan masyarakat yang ingin mengetahui informasi proses perekayasa. Hal ini dapat digunakan dalam rangka memperlancar aliran informasi data perkembangan teknologi BPPT.
Kata kunci
:Dokumentasi, Knowledge, Knowledge Management, Extreme Programming Halaman : 147 Halaman (31 Tabel + 32 Gambar ) Daftar Pustaka : 26 Sumber ( 17 Buku + 5 Skripsi + 4 Literatur internet)
v
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim. Puji syukur dan sembah sujud penulis haturkan kepada Allah SWT. Raja dari segala raja di jagad alam raya ini yang maha pengasih tidak pilih kasih, yang maha penyayang tiada terbilang, berkat kasih sayang-Nya pulalah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu. Sholawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi besar Muhammad SAW. Semoga kita semua mendapatkan syafaatnya baik di dunia maupun di akhirat kelak. Amin. Setelah melaksanakan dan menjalankan proses penelitian dengan baik, akhirnya dengan seizin Allah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Meskipun demikian, penulis sadar dalam proses penulisan skripsi ini banyak dibantu oleh berbagai pihak berupa moril dan materil. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada : 1. DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, beserta seluruh jajaran dekanat yang dengan tulus membantu kelancaran penyelesaian skripsi. 2. Yusuf Durrachman, MIT, M.Sc dan Viva Arifin, M.MSi selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Teknik Informatika yang dengan tulus membantu kelancaran penyelesaian skripsi ini.
vi
vii
3. Khodijah Hulliyah, M.Si
dan Fadhilah Mathar, M.Pd selaku dosen
pembimbing skripsi penulis yang dengan ikhlas dan sabar dalam membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 4. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), khususnya pada Pusat Data Informasi dan Standarisasi (PDIS) yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian skripsi kurang lebih selama empat bulan. 5. Bapak Taslim Rochmadi, Ir., Dipl.Ing., Dr. yang membimbing dan mengarahkan selama melaksanakan riset yang dengan tulus ikhlas membantu dari awal penelitian sampai pembuatan laporan skripsi ini. 6. Bapak dan Ibu penguji yang memberikan kritik dan saran pada skripsi ini. 7. Para Dosen Fakultas Sains dan Teknologi yang telah mengajarkan kepada penulis berbagai macam ilmu yang dapat diterapkan dalam penulisan skripsi. 8. Ayahanda H. Slamet Janatin dan Ibunda Hj. Nur Chikmah serta kakak-kakak tercinta (Samsul Arifin, M. Rofi’i, Ghofar Ismail, Siti Rohmah) dan kedua adik tersayang (Uswatun Chasanah dan Fathur Rozi) yang tidak henti-hentinya mendo’akan, memotivasi, dengan tulus ikhlas serta curahan perhatian dalam lahir maupun bathin sepanjang penulis mengikuti masa proses kuliah hingga masa proses penyusunan skripsi ini. 9. Sahabat seperjuangan Asih Kurniasih, Dati Raisuci P, Dwi Vollyna, dan Elshi Rinelza dan sahabat-sahabat kelas TI D, TI B (Networking) angkatan 2007 dan KKN 65 SEHATI 2010 tercinta yang telah memberikan motivasi bagi penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini.
viii
10.
Sahabat Kos-an Ka sasa, Aniah, Yolanda, Ugi, Ana dan Ka Wati yang
selalu memberikan semangat bagi penulis dalam meyelesaikan skripsi ini. 11.
Sahabat yang selalu membantu dan memotivasi penulis selama pembuatan
skripsi ini Fatimah, Ika, dan Faruq. Terima kasih buat semuanya. 12.
Ka Irfan Fadmara yang dengan tulus ikhlas mengajarkan penulis dalam
proses penyusunan skripsi ini. 13.
Sahabat Organisasi IMMAN JAKARTA (Aan, Ifah, Lulu, Tita, Ayip,
Ones, K’Azis, K’Dade, dll) yang selalu mendukung penulis untuk menyelesaikan skripsi ini
Semoga segala bantuan yang diberikan kepada penulis akan mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT, Amin…. Jakarta, 05 Oktober 2011 Penulis
DAFTAR ISI Halaman LEMBAR JUDUL
i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN
iii
LEMBAR PERNYATAAN
iv
ABSTRAK
v
KATA PENGANTAR
vi
DAFTAR ISI
ix
DAFTAR TABEL
xiv
DAFTAR GAMBAR
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
xviii
BAB I PENDAHULUAN
1
1.1
Latar Belakang
1
1.2
Permasalahan
4
A. Identifikasi Masalah
4
B. Rumusan Masalah
4
C. Batasan Masalah
5
Tujuan dan Manfaat Penelitian
6
A. Tujuan Penelitian
6
B. Manfaat Penelitian
6
Metodologi Penelitian
8
1.3
1.4
ix
x
1.5
a. Pengumpulan Data
8
b. Pengembangan Sistem
11
Sistematika Penulisan
13
BAB II LANDASAN TEORI
15
2.1
Pengertian Data
15
2.2
Pengertian Informasi
17
2.3
Konsep Dasar Knowledge Management
19
2.3.1 Pengertian Knowledge
19
2.3.2 Pengertian Manajemen
23
2.3.3 Pengertian Knowledge Management
24
2.3.4 Faktor Penting dalam Implementasi Knowledge Management
27
2.3.5 Faktor Penting Knowledge Management: Teknologi
28
2.3.6 Arsitektur Knowledge Management
29
2.3.7 Proses Utama dalam Manajemen Pengetahuan
31
2.3.8 Knowledge Goal
35
Pendekatan Pembangunan Modul Aplikasi Proses Perekayasa
36
2.4.1 Flowchart (Bagan Alir)
36
2.4.2 Data Flow Diagram
41
2.4.3 State Transition Diagram
43
Perancangan Database
43
2.5.1 Konsep Dasar Database
43
2.5.2 Entity Relationship Diagram
44
2.4
2.5
xi
2.6
2.7
Perangkat Lunak
46
2.6.1 PHP
46
2.6.2 Drupal
48
2.6.3 MySQL
51
Studi Literatur Sejenis
54
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
60
3.1
Lokasi dan Waktu Penelitian
60
3.2
Ruang Lingkup Penelitian
60
3.3
Metode Pengumpulan Data
61
3.3.1 Observasi
61
3.3.2 Survei
63
Metode Pengembangan Sistem
64
3.4
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1
4.2
70
Sekilas tentang Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
71
4.1.1 Sejarah
71
4.1.2 Visi dan Misi
72
4.1.3 Tugas Pokok, Fungsi, dan Wewenang
73
4.1.4 Struktur Organisasi
74
4.1.5 Pusat Data Informasi dan Standarisasi (PDIS)
75
Planning
79
4.2.1 Proses Bisnis Umum
79
xii
4.2.2 Analisis Core Process Knowledge Management
83
4.2.3 Analisis Kebutuhan
88
4.2.4 Knowledge Goal
90
4.2.5 User Stories
92
Design
94
4.3.1 CRC Card
94
4.3.2 Pemetaan Fitur Knowledge Goal dan Knowledge Identifikasi
95
4.3.3 Keterangan Fitur
95
4.3.4 Flowchart
97
4.3.5 Data Flow Diagram
104
4.3.6 Perancangan Database
119
4.3.7 State Transition Diagram (STD)
128
4.3.8 Perancangan User Interface
132
4.4
Coding
140
4.5
Testing
141
4.5.1 Hasil Pengujian Halaman untuk Admin
141
4.5.2 Hasil Pengujian Halaman untuk Pegawai
143
4.5.3 Hasil Pengujian Halaman untuk User Masyarakat
144
4.3
BAB IV PENUTUP
145
5.1
Kesimpulan
145
5.2
Further Research
146
xiii
DAFTAR PUSTAKA
147
LAMPIRAN A Surat Keterangan Pengajuan Riset
L1
LAMPIRAN B Surat Keterangan Telah Melakukan Riset
L2
LAMPIRAN C Daftar Wawancara
L3
LAMPIRAN D Hasil Evaluasi dan Pengujian Sistem
L4
LAMPIRAN E Listing Program
L5
LAMPIRAN F Hasil Print Out Modul Aplikasi Proses Perekayasa
L6
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Simbol Penghubung Flowchart
38
Tabel 2.2 Simbol Proses Flowchart
38
Tabel 2.3 Simbol Input Output Flowchart
40
Tabel 2.4 Simbol Data Flow Diagram
42
Tabel 2.5 Notasi State Transition Diagram
43
Tabel 2.6 Elemen-elemen ERD
45
Tabel 2.7 Studi Literatur Sejenis
58
Tabel 4.1 Pemetaan Strategi Berdasarkan Analisis Kebutuhan
90
Tabel 4.2 Pemetaan Berdasarkan Knowledge Goal
92
Tabel 4.3 Index card untuk Hasil Penelitian Pegawai
93
Tabel 4.4 Index card untuk Hasil Proses Perekayasa
94
Tabel 4.5 Pemetaan Fitur
95
Tabel 4.6 Alur Proses
104
Tabel 4.7 Proses Mengolah Modul M.User
106
Tabel 4.8 Proses Mengolah Modul M.Modul
106
Tabel 4.9 Proses Mengolah Modul Dokumen
106
Tabel 4.10 Proses Mengolah Modul Laporan
107
Tabel 4.11 Proses Mengolah Modul Agenda
107
Tabel 4.12 Proses Mengolah Modul File
107
Tabel 4.13 Proses Mengolah Modul Kritik/saran
108
Tabel 4.14 Proses Mengolah Modul Berita
108
xiv
xv
Tabel 4.15 Proses Mengolah Modul Kategori
108
Tabel 4.16 Proses Mengolah Modul Forum
109
Tabel 4.17 Tabel Pegawai
121
Tabel 4.18 Tabel Kategori
121
Tabel 4.19 Tabel Berita
122
Tabel 4.20 Tabel File
122
Tabel 4.21 Tabel Dokumen
123
Tabel 4.22 Tabel Lembar Keputusan
124
Tabel 4.23 Tabel Lembar Kerja
124
Tabel 4.24 Tabel Lembar Perintah
125
Tabel 4.25 Tabel Kritik/saran
125
Tabel 4.26 Tabel Agenda
126
Tabel 4.27 Tabel Forum
126
Tabel 4.28 Tabel Comment
126
Tabel 4.29 Pengujian Halaman Interface untuk Admin
141
Tabel 4.30 Pengujian Halaman Interface untuk Pegawai
143
Tabel 4.31 Pengujian Halaman Interface untuk User Masyarakat
144
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1.1 Proses Extreme Programming
11
Gambar 2.1 Siklus Informasi
18
Gambar 2.2 Abstraksi Data, Informasi, dan Pengetahuan
20
Gambar 2.3 Empat Model Konversi Knowledge
22
Gambar 2.4 Empat Elemen Dasar Arsitektur Knowledge Management
31
Gambar 2.5 Core Process Knowledge Management
32
Gambar 2.6 Cardinality One to One
45
Gambar 2.7 Cardinality One to Many
45
Gambar 2.8 Cardinality Many to Many
46
Gambar 3.1 Proses Extreme Programming
65
Gambar 3.2 Kerangka Berfikir
69
Gambar 4.1 Struktur Organisasi BPPT
74
Gambar 4.2 Struktur Organisasi PDIS
76
Gambar 4.3 Flowchart Bisnis Proses Perekayasa
82
Gambar 4.4 Flowchart Bisnis Proses Perekayasa yang Diusulkan
83
Gambar 4.5 Flowchart Halaman Utama Admin
99
Gambar 4.6 Flowchart Halaman Utama Admin 1
100
Gambar 4.7 Flowchart Halaman Utama Admin 2
100
Gambar 4.8 Flowchart Halaman Utama Pegawai
101
Gambar 4.9 Flowchart Halaman Utama Pegawai1
102
Gambar 4.10 Flowchart Halaman Utama User Masyarakat
102
xvi
xvii
Gambar 4.11 Diagram Konteks Modul Aplikasi Proses Perekayasa
103
Gambar 4.12 Diagram Zero Modul Aplikasi Proses Perekayasa
105
Gambar 4.13 Diagram Level 1 Proses ke-1
110
Gambar 4.14 Diagram Level 1 Proses ke-2
111
Gambar 4.15 Diagram Level 1 Proses ke-3
112
Gambar 4.16 Diagram Level 1 Proses ke-4
113
Gambar 4.17 Diagram Level 1 Proses ke-5
114
Gambar 4.18 Diagram Level 1 Proses ke-6
115
Gambar 4.19 Diagram Level 1 Proses ke-7
116
Gambar 4.20 Diagram Level 1 Proses ke-8
117
Gambar 4.21 Diagram Level 1 Proses ke-9
117
Gambar 4.22 Diagram Level 1 Proses ke-10
118
Gambar 4.23 Entity Relationship Diagram
119
Gambar 4.24 Penerjemahan ERD ke SLR
126
Gambar 4.25 State Transtition Diagram (STD) untuk Halaman Masyarakat 127 Gambar 4.26 State Transtition Diagram (STD) untuk Halaman Admin
128
Gambar 4.27 State Transtition Diagram (STD) untuk Halaman Pegawai
129
Gambar 4.28 Gambaran konseptual dari elemen penyusunan sistem
134
Gambar 4.29 Rancangan Halaman Login
132
Gambar 4.30 Rancangan Halaman Menu Utama Pegawai
133
Gambar 4.31 Rancangan Halaman Menu Utama Admin
135
Gambar 4.32 Rancangan Halaman Menu Utama Masyarakat
137
DAFTAR LAMPIRAN Halaman LAMPIRAN A Surat Keterangan Pengajuan Riset
L1
LAMPIRAN B Surat Keterangan Telah Melakukan Riset
L2
LAMPIRAN C Daftar Wawancara
L3
LAMPIRAN D Hasil Evaluasi dan Pengujian Sistem
L4
LAMPIRAN E Listing Program
L5
LAMPIRAN F Hasil Print Out Modul Aplikasi Proses Perekayasa
L6
xviii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Dalam era perkembangan teknologi informasi dari tahun ketahun yang semakin cepat dan pesat mendorong setiap sektor organisasi baik formal maupun informal atau lembaga-lembaga lainnya untuk dapat memanfaatkan teknologi informasi sebagai penunjang kegiatan kerja sehingga dapat menghasilkan informasi yang cepat, tepat dan akurat. Hal ini disebabkan karena adanya kebutuhan manusia akan informasi yang semakin hari semakin kompleks. Knowledge dianggap sebagai salah satu aset bagi orang yang memegang peranan penting. Knowledge yang ada jika tidak dipergunakan dan dijaga dengan baik, maka akan menjadi sia-sia bahkan hilang. Knowledge yang baik adalah knowledge yang dapat digunakan terusmenerus dan dapat dikembangkan, diperbaharui dan dipelihara dengan rapih. Pengetahuan akan hilang disebabkan karena beberapa faktor, diantaranya adanya mutasi kerja, kematian, pegawai yang resign (berhenti), atau pindah ke instansi lainnya. Sehingga mengakibatkan hilangnya pengetahuan dan kehilangan investasi yang sudah dilakukan, karena pengetahuan diperoleh dari proses pembelajaran dan pengalaman yang cukup panjang. 1
2
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) adalah lembaga pemerintah non-departemen yang berada dibawah koordinasi kementerian negara riset dan teknologi yang mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengkajian dan penerapan teknologi. Setelah melakukan studi lapangan pada tempat tersebut, terdapat permasalahan mengenai budaya sharing knowledge karena hanya biasa dilakukan antar personil, group kerja, ataupun rapat. Sehingga apabila pegawai yang tidak hadir dalam pertemuan tersebut sering kali tidak mengetahui hal-hal yang dibahas pada pertemuan tersebut. Dan mengenai proses perekayasa, hal ini dikarenakan belum selesainya pembuatan database untuk memanage pengetahuan pegawai di BPPT sehingga pihak Pusat Data Informasi dan Standarisasi (PDIS) belum mengetahui informasi hasil proses perekayasa yang dimiliki oleh pegawai BPPT. Karena masingmasing pegawai biasanya menyimpan data hasil penelitiannya di komputernya masing-masing. Sehingga pengetahuan tersebut kurang tersebarluaskan
khususnya
pegawai
dan
masyarakat
yang
ingin
mengetahui informasi tersebut. Sebagai lembaga dibawah koordinasi kementerian negara riset dan teknologi, BPPT mempunyai kurang lebih 2000 pegawai yang tersebar dalam beberapa bidang teknologi diantaranya teknologi pangan, teknologi informasi energi dan mineral, kebijakan teknologi, dan masih banyak lagi. Dimana masing-masing pusat mempunyai koordinator untuk melakukan penelitian sesuai dengan bidang teknologi.
3
Untuk mengelola konsep tersebut, maka diperlukan sebuah aplikasi yang dapat merealisasikan konsep manajemen pengetahuan sebagai sarana pendukung untuk meningkatkan informasi data perkembangan teknologi pada proses perekayasa, mengingat instansi tersebut bertugas melakukan riset dan teknologi. Aplikasi yang dirancang memiliki kegunaan untuk mengelola dan memanage pengetahuan berupa informasi data perkembangan teknologi pada proses perekayasa yang dilakukan oleh pegawai yang berupa dokumen ataupun pengetahuan yang masih dalam benak diri pegawai dan sharing knowledge antar pegawai sehingga data yang sudah diteliti dan pengetahuan yang masih dalam benak pegawai dapat share dalam bentuk tulisan dan dapat diketahui oleh PDIS sebagai database knowledge proses perekayasa. Informasi tersebut sangat berguna sebagai pendokumentasian dan mudah diperoleh data perkembangan teknologi beserta personil yang melakukan penelitian pada topik tersebut. Disamping itu, data yang sudah diteliti juga dapat diketahui pegawai BPPT dan masyarakat yang ingin mengetahui informasi tersebut. Hal ini agar dapat digunakan dalam rangka memperlancar aliran informasi proses perekayasa di BPPT. Dari uraian singkat diatas penulis memutuskan untuk melakukan penelitian yang berkaitan tentang proses perekayasa dengan pendekatan knowledge management serta mencoba memberikan solusi untuk menangani pendokumentasian proses perekayasa sehingga diperoleh informasi data proses perekayasa beserta personil yang melakukan
4
penelitian pada topik tersebut yang penulis susun dalam tugas akhir yang berjudul “MODUL APLIKASI PROSES PEREKAYASA DENGAN PENDEKATAN KNOWLEDGE MANAGEMENT (STUDI KASUS : PUSAT DATA INFORMASI DAN STANDARISASI BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI)”
1.2.
Permasalahan A. Identifikasi Masalah Sesuai dengan permasalahan yang diangkat pada latar belakang penulisan, maka identifikasi permasalahan yang ada yaitu : 1. Budaya sharing knowledge yang dilakukan antar perekayasa biasanya dilakukan antar personil, group kerja, dan pada saat rapat. 2. Pegawai dan masyarakat kurang mendapatkan informasi yang baik mengenai hasil proses perekayasa. 3. Hasil proses perekayasa belum terdokumentasikan dengan baik.
B. Rumusan Masalah Sesuai dengan identifikasi masalah di atas, maka penulis merumuskan permasalahan yang ada yaitu : 1. Bagaimana memberikan kemudahan kepada pusat data informasi dan standarisasi untuk mendokumentasikan hasil proses perekayasa yang dilakukan pegawai di BPPT sehingga dapat diketahui oleh pegawai dan masyarakat?
5
2. Bagaimana pembuatan modul aplikasi proses perekayasa dengan pendekatan knowledge management yang difokuskan pada faktor teknologi? 3. Bagaimana
upaya
untuk
proses
pendokumentasian
dan
pengelompokan seputar program proses perekayasa, mengingat banyaknya bidang teknologi di BPPT?
C. Batasan Masalah Batasan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Modul aplikasi proses perekayasa dengan pendekatan knowledge management ini merupakan modul yang hanya dibuat untuk mendokumentasikan hasil proses perekayasa di BPPT. 2. Dalam penelitian ini, memfokuskan knowledge management hanya pada faktor teknologi saja. 3. Modul aplikasi proses perekayasa dengan pendekatan knowledge management ini menggunakan metode XP (Extreme Programming), sebagai metode pengembangan sistem dari tahap planning sampai tahap testing. 4. Modul aplikasi yang digunakan dalam pengembangan ini adalah menggunakan bahasa pemprograman PHP dengan bantuan CMS (content management system) Drupal serta menggunakan database MySQL.
6
5. Merancang modul dan database proses perekayasa yang merupakan salah satu bagian dari sistem yang digunakan di PDIS.
1.3.
Tujuan dan Manfaat Penelitian A. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Lebih memperdalam konsep serta kegunaan dengan pendekatan knowledge management yang difokuskan pada faktor teknologi. 2) Merancang
modul
aplikasi
dengan
pendekatan
manajemen
pengetahuan yang berguna dan memiliki kemampuan dalam pengelolaan dan memanage proses perekayasa. 3) Mengintegrasikan proses perekayasa ke dalam suatu database dan dapat digunakan selanjutnya pada pusat data informasi dan standarisasi, badan pengkajian dan penerapan teknologi sehingga memudahkan proses pencarian informasi yang dibutuhkan. 4) Dapat menerapkan modul aplikasi proses perekayasa dengan pendekatan knowledge management kepada pegawai di BPPT.
B. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang didapat dari penelitian ini adalah : 1. Bagi Penulis a. Memberikan pemahaman terhadap penulis agar dapat berpikir secara logis dan ilmiah dalam menguraikan dan membahas suatu
7
permasalahan serta dapat menuangkannya secara sistematis dan terstruktur. b. Membantu
penulis
menyampaikan,
menggunakan,
mengaplikasikan ilmu dan pengetahuan yang diperoleh menjadi suatu sistem yang terpadu untuk pengembangan ilmu. c. Untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan strata satu (S1), Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. d. Untuk memperkenalkan gambaran umum perusahaan yang diperlukan mahasiswa yang akan memasuki dunia kerja yang sesuai dengan bidangnya dan sebagai pengalaman kerja. 2. Bagi Instansi a. Memberikan kemudahan dalam proses pendokumentasian proses perekayasa di BPPT dan mudah diperoleh data perkembangan teknologi beserta personil yang melakukan penelitian pada topik tersebut. b. Adanya modul aplikasi proses perekayasa dengan pendekatan knowledge
management
ini,
digunakan
dalam
rangka
memperlancar aliran informasi data perkembangan teknologi pada proses perekayasa di BPPT. c. Ikut menunjang program akademik, serta membantu pemerintah dalam menyiapkan tenaga kerja yang berpengalaman di bidangnya.
8
d. Sebagai upaya ikut membantu menyiapkan tenaga terampil bagi mahasiswa yang akan terjun ke dunia kerja. 3. Bagi Universitas a. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menguasai materi pelajaran yang diperoleh di bangku kuliah. b. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menerapkan ilmunya dan sebagai bahan evaluasi. c. Memberikan gambaran tentang kesiapan mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja yang sebenarnya.
1.4.
Metodologi Penelitian Peneliti akan berhasil apabila mempunyai bekal ilmu yang merupakan dasar berpikir. Hasil penelitian akan bertambah baik apabila menguasi tentang ilmunya, disamping pengalaman meneliti merupakan salah satu faktor penentu. Metodologi yang dipakai dalam penelitian ini : a. Pengumpulan Data Dalam melakukan pengumpulan data, penulis menggunakan tiga metode, yaitu : 1. Observasi Observasi adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut. (Moh.Nazir,2005:175)
9
Mengumpulkan informasi mengenai kebutuhan sistem (system requirements). Penulis melakukan pengumpulan data dengan cara observasi di tempat penelitian, dalam hal ini adalah Pusat Data Informasi dan Standarisasi (PDIS), Badan Pengkajian dan Penelitian Teknologi (BPPT). Penulis terjun langsung ke lapangan untuk mengetahui sistem yang sedang berjalan saat ini. Hal ini perlu dilakukan agar penulis dapat melakukan analisis terhadap sistem yang telah berjalan serta menentukan rancangan sistem baru yang akan dibangun agar tetap sinkron dengan sistem yang sudah ada. 2. Survei Survei adalah suatu penelitian kuantitatif dengan menggunakan pertanyaan terstruktur/sistematis yang sama kepada banyak orang, untuk kemudian seluruh jawaban yang diperoleh dicatat, diolah, dan dianalisis. (Prasetyo,dkk,2005:143) Jenis-jenis penelitian survei sebagai berikut : a. Mail and self administered questionnaire (Penelitian survei dengan pertanyaan yang dikirimkan melalui pos dan responden harus mengisi sendiri) b. Face to face interview (Penelitian survei dengan metode wawancara dan dengan tatap muka langsung) c. Telephone interview (Penelitian survei dengan melalui telephone langsung kepada responden). (Prasetyo,dkk,2005:144)
10
Dari jenis penelitian survei diatas, penulis menggunakan teknik wawancara, karena peneliti melakukan wawancara dengan tatap muka langsung. Wawancara adalah proses memperoleh data untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka kepada penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara) (Moh.Nazir,2005:195) Selain melakukan pengumpulan data dengan metode observasi, juga melakukan pertemuan dan wawancara kepada pihak-pihak yang nantinya akan berhubungan dengan sistem yang akan dibuat ini. Pihak yang dimaksud adalah bapak Taslim Rochmadi, Ir., Dipl.Ing., Dr., selaku kepala sub bidang sistem dan jaringan, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan Ibu Lisda Rahayu M.Hum selaku pegawai perpustakaan BPPT, mengingat data penelitian pegawai tersimpan di perpustakaan BPPT. 3. Studi Pustaka Studi pustaka, yakni mengumpulkan data primer dan referensi melalui literatur, buku, artikel maupun secara online menggunakan media internet untuk mendapatkan referensi yang berhubungan dengan penulisan skripsi ini. Mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan penelitian yaitu teori modul aplikasi proses perekayasa dengan pendekatan
11
knowledge management dan data langsung dari Pusat Data Informasi dan Standarisasi mengenai alur dari proses perekayasa di BPPT.
b. Pengembangan Sistem Metodologi pengembangan sistem yang penulis lakukan menggunakan Extreme Programming (XP). Sebuah pendekatan berorientasi objek atau
model
pengembangan
perangkat
lunak
yang
mencoba
menyederhanakan berbagai tahapan dalam proses pengembangan tersebut sehingga menjadi lebih adaptif dan fleksibel. Aktifitas yang akan dilakukan dalam pengembangan ini meliputi planning, design, coding, testing.
Gambar 1.1 Proses Extreme Programming (Sumber : Roger S.Pressman,2005:110)
12
1. Planning Kebutuhan awal user atau biasa disebut pengumpulan user stories dari client yang client tetapkan prioritasnya. Setiap story ditetapkan harga dan lama pembangunan, jika terlalu besar, story dapat dipecah menjadi beberapa story yang lebih kecil. 2. Design Pada tahap design dibuat dalam lingkup kecil dan sederhana. Tidak perlu
melakukan
antisipasi
terhadap
berbagai
perubahan
dikemudian hari. Dengan desain yang simpel apabila terjadi perubahan maka membuat desain baru untuk mengatasi perubahan tersebut dapat dengan mudah dilakukan dan resiko kegagalan desain dapat diperkecil. Jika temui kesulitan, prototype dibangun (spike solution). Lakukan refactoring, yaitu mengembangkan desain dari program setelah ditulis. 3. Coding Siapkan unit test sebelum pengkodean dipakai sebagai fokus pemrogram untuk membuat program. Pair programming dilakukan untuk real time program solving dan real time quality assurance. 4. Testing Menggunakan unit test yang dipersiapkan sebelum pengkodean. Unit-unit tersebut disatukan dan dilakukan pengujian secara keseluruhan. (Roger S.Pressman, 2005: 110-112)
13
1.5.
Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dimaksudkan agar pembaca mendapatkan gambaran secara umum tentang sistematika penyusunan laporan skripsi. Sistematika penulisan yang akan disajikan nantinya adalah: BAB I PENDAHULUAN Bab ini memberikan gambaran umum tentang pemilihan judul, latar belakang pengambilan judul, permasalahan, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI Berisikan teori-teori khusus yang berhubungan dengan permasalahan modul aplikasi proses perekayasa dengan pendekatan knowledge management.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penjelasan
mengenai
metode
pengumpulan
data
dan
metode
pengembangan sistem yang digunakan untuk sistem.
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini berisi tentang penjelasan langkah-langkah yang dilakukan dalam pengembangan sistem yang terdiri dari pembahasan hasil penelitian, operasi program dan pengujian program.
14
BAB V PENUTUP Bab ini berisikan penutup yang berisi kesimpulan yang berisi jawaban dari permasalahan serta saran yang dapat membantu pengembangan sistem ini di masa yang akan datang.
15
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini akan diuraikan teori-teori dasar yang digunakan pada penelitian seperti pengertian data, informasi, konsep dasar knowledge management, pendekatan pembangunan modul aplikasi proses perekayasa dengan pendekatan knowledge management, perancangan database, dan perangkat lunak
yang
digunakan dalam pembuatan modul aplikasi proses perekayasa dengan pendekatan knowledge management, serta studi literatur sejenis.
2.1.
Pengertian Data Data adalah rekaman mengenai fenomena/fakta yang ada atau yang terjadi. Data pada pokoknya adalah refleksi fakta yang ada. Data mengenai fakta-fakta penting organisasi harus direkam dan dikelola secara baik sehingga dapat dipakai/diakses secara efisien sehingga efektif mendukung operasi dan pengendalian organisasi. Data merupakan sumber daya penting pada manajemen modern. Untuk itu, organisasi perlu melakukan penataan dan manajemen data yang baik agar data yang dimiliki organisasi dapat berdaya guna secara maksimal. (Hariyanto,2004:3) Data merupakan bentuk jamak dari bahasa asing datum. Menurut Ir. Fathansyah, dalam bukunya “Basis Data”, data adalah representasi dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (karyawan, mahasiswa, pembeli), barang (hewan, peristiwa, konsep, keadaan) yang direkam dalam 15
16
bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya. (Faisal,2008:1) Data merupakan representasi dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia, hewan, peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya. Dengan kata lain, data merupakan kenyataan yang menggambarkan
suatu
kejadian
dan
kesatuan
yang
nyata.
(Mulyanto,2009:15) Dari tiga pengertian definisi diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa pengertian data merupakan segala sesuatu berupa fakta yang ada dan yang terjadi dan dilambangkan dalam bentuk angka, simbol, teks, gambar, dan bunyi. Model data dibagi dua yaitu data terstruktur, proses data yang dilaksanakan menurut prosedur, kebiasaan, aturan yang berlaku dan dikerjakan secara berulang-ulang dan bersifat rutin. Contoh: proses akuntansi barang. Dan data tidak terstruktur adalah proses data yang dilaksanakan tidak mengikuti prosedur, tidak mengikuti aturan, dan cenderung mengikuti hal baru. Contoh : Perencanaan riset/penelitian, peneliti membuat proposal penelitian dengan hasil yang diharapkan bisa selesai dalam tempo 3 tahun. Ternyata dalam pengerjaannya selesai 2,5 tahun,
sehingga
waktu
penyelesaiannya
lebih
cepat
dari
yang
direncanakan. (Hal ini menunjukan hal baru yang tidak sesuai dengan yang direncanakan) (Faisal,2008:14)
17
2.2.
Pengertian Informasi Informasi adalah data yang telah diolah dan siap digunakan oleh pengambil keputusan. Informasi merupakan produk akhir dari suatu sistem. Dalam pengelolaan sistem diperlukan data-data yang sudah diolah, baik berupa data matematis yang dijadikan dasar bagi pimpinan dalam menentukan langkah ke depan. (Faisal,2008:17) Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. (Mulyanto,2009:12) Informasi adalah segala sesuatu keterangan yang bermanfaat untuk para pengambil keputusan/manajer dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang sudah ditetapkan sebelumnya. (Gaol,2008:7) Dari tiga definisi diatas penulis dapat penyimpulkan bahwa pengertian informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang bermanfaat untuk pengambil keputusan yang sudah ditetapkan bersama dalam menentukan langkah ke depan. Nilai suatu informasi berhubungan dengan pengambil keputusan. Dalam menetapkan nilai, pengambil keputusan tentunya mempelajari, menelaah informasi tersebut apakah layak untuk dilempar ke pasaran atau tidak, dengan pemberian nilai jual terhadap informasi tersebut. Informasi yang disampaikan terhadap pengguna merupakan output dari data yang sudah diolah. Fungsi dari informasi adalah untuk menambah ilmu bagi pengguna juga bisa mengurangi ketidakpastian pemakai. Fungsi informasi tidak mengarahkan pengambil keputusan untuk
18
bertindak sesuai yang diinginkan tetapi menjadi bahan bagi pengambil keputusan untuk bertindak berdasar hasil yang telah dicapai. Untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi penerimanya, perlu untuk dijelaskan bagaimana siklus yang terjadi atau dibutuhkan dalam menghasilkan informasi. (Ladjamudin,2005:11), Siklus informasi atau siklus pengolahan data adalah sebagai berikut:
Input
Proses
Output
(Data)
( Pengolahan Data)
(Informasi)
Gambar 2.1 Siklus Informasi (Sumber : Ladjamudin,2005:11)
Tiga pilar yang menentukan kualitas informasi, yaitu : 1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. 2. Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. 3. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.
19
Karakteristik dari informasi yang baik ada lima, yaitu : 1. Partinent yaitu informasi yang disediakan harus berhubungan dengan bisnis yang sedang ditangani dan apa-apa yang penting dari orang yang membutuhkan informasi tersebut 2. Timely yaitu tepat pada waktunya 3. Accurate yaitu bebas dari kesalahan dan tidak bisa atau menyesatkan 4. Reduce Uncertainly yaitu meminimalisir adanya ketidakpastian 5. Element of Surprised yaitu informasi berisikan sesuatu hal yang orang-orang tahu atau belum mengetahuinya.
2.3.
Konsep Dasar Knowledge Management 2.3.1. Pengertian Knowledge Knowledge adalah informasi yang mengubah sesuatu atau seseorang, hal itu terjadi ketika informasi tersebut menjadi dasar untuk bertindak, atau ketika informasi tersebut memampukan seseorang atau institusi untuk mengambil tindakan yang berbeda atau tindakan yang lebih efektif dari tindakan sebelumnya. (Tobing,2007:16) Knowledge dapat diartikan sebagai actionable information atau informasi yang dapat ditindaklanjuti atau informasi yang dapat digunakan sebagai dasar untuk bertindak, untuk mengambil keputusan dan untuk menempuh arah atau strategi tertentu. (Tobing,2007:17)
20
Pengetahuan (knowledge) adalah kombinasi dari naluri, gagasan, aturan, dan prosedur yang mengarahkan tindakan atau keputusan(Alter,1992).
Informasi
yang
dipadukan
dengan
pengalaman masa lalu dan keahlian akan memberikan suatu pengetahuan yang tentu saja memiliki nilai yang tinggi. (Mulyanto,2009:19) Dari tiga pengertian diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa pengertian knowledge adalah informasi yang dapat mengubah sesuatu dan dapat ditindaklanjuti sebagai dasar untuk mengambil keputusan yang lebih efektif dari sebelumnya. Pengetahuan memiliki derajat paling tinggi dibandingkan dengan data dan informasi, tetapi dari segi kuantitas yang lebih sedikit dibandingkan data dan informasi.
Gambar 2.2. Abstraksi Data, Informasi, dan Pengetahuan Sumber : Agus Mulyanto,2009:19 Dari
gambar
diatas,
untuk
memahami
manajemen
pengetahuan dengan baik, penting pula diketahui perbedaan antara data, informasi, dan pengetahuan. Mengingat antara data,
21
informasi, dan pengetahuan merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Pemahaman antara data, informasi, dan pengetahuan lebih mudah diperoleh bila dilihat dari nilai hierarkinya. Data pada dasarnya berupa simbol-simbol, fakta-fakta, angka-angka, grafik, peta atau hasil observasi. Sementara itu informasi adalah data yang telah ditambahkan makna tertentu. Data berubah menjadi informasi ketika data tersebut telah melalui penyaringan atau penyusunan. Adapun pengetahuan yaitu informasi yang telah dievaluasi, disusun dan dikelola serta telah diberi tujuan. (Sangkala,2007:89) Proses tranformasi informasi menjadi knowledge menurut Davenport dan Prusak (1996) juga melalui empat tahapan yang dimulai dengan huruf C, yaitu : 1. Comparison : membandingkan informasi pada situasi tertentu dengan situasi-situasi yang lain yang telah diketahui. 2. Consequences : menemukan implikasi-implikasi dari informasi yang bermanfaat untuk pengembilan keputusan dan tindakan. 3. Connections : menemukan hubungan-hubungan bagian-bagian kecil dari informasi dengan hal-hal lainnya. 4. Conversations : membicarakan pandangan, pendapat serta tindakan orang lain terkait informasi tersebut. (Tobing,2007: 18) Polanyi seorang ahli kimia merupakan orang pertama yang memperkenalkan bahwa knowledge terdiri dari dua jenis yaitu tacit knowledge dan explicit knowledge.
22
a. Tacit Knowledge merupakan knowledge yang diam dalam benak manusia dalam bentuk intuisi, judgment, skill, values, dan belief yang sangat sulit diformalisasikan dan share dengan orang lain. b. Explicit knowledge adalah knowledge yang dapat atau sudah terkodifikasi dalam bentuk dokumen atau bentuk berwujud lainnya
sehingga
dapat
dengan
mudah
ditransfer
dan
didistribusikan dengan menggunakan berbagai media. Explicit knowledge dapat berupa formula, kaset/cd video dan audio, spesifikasi produk atau manual. Kedua jenis knowledge tersebut, oleh Nonaka dan Takeuchi (1995) dapat dikonversi melalui empat jenis proses konversi, yaitu : sosialisasi, eksternalisasi, kombinasi, dan internalisasi. Keempat jenis proses konversi ini disebut SECI process (S:Socialization, E:Externalization, C:Combination, dan I:Internalization) seperti yang dilukiskan dalam gambar empat model konversi knowledge dibawah ini, yaitu : Ke Tacit Knowledge
Explicit Knowledge
Tacit Knowledge
Sosialisasi
Eksternalisasi
Explicit Knowledge
Internalisasi
Kombinasi
Dari
Gambar 2.3 Empat Model Konversi Knowledge (SECI Process, Nonaka & Takeuchi, 1995) (Sumber : Paul L.Tobing,2007: 20)
23
1. Sosialisasi merupakan proses sharing dan penciptaan tacit knowledge melalui interaksi dan pengalaman langsung. 2. Eksternalisasi merupakan pengartikulasian tacit knowledge menjadi explicit knowledge melalui proses dialog dan refleksi. 3. Kombinasi merupakan proses konversi tacit knowledge menjadi explicit
knowledge
yang
baru
melalui
sistemisasi
dan
pengaplikasian explicit knowledge dan informasi. 4. Internalisasi merupakan proses pembelajaran dan akuisasi knowledge yang dilakukan oleh anggota organisasi terhadap explicit knowledge yang disebarkan ke seluruh organisasi melalui pengalaman sendiri sehingga menjadi tacit knowledge anggota organisasi. Misalnya dengan seseorang membaca buku dan kemudian mempraktekkan teori-teori yang ada di dalam buku tadi,
maka orang tersebut
akan mengembangkan
pengetahuannya sendiri.(Tobing,2007:21)
2.3.2. Pengertian Manajemen Manajemen adalah proses kerja sama antara dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan-tujuan yang sudah ditetapkan. Manajemen
adalah
proses
perencanaan,
pengorganisasian,
pemimpinan, dan pengawasan dalam rangka untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. (Gaol,2008:5)
24
Manajemen
adalah
ilmu
dan
seni
mengatur
proses
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber daya lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. (Hasibuan,2009:9) Dari dua pengertian diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa pengertian manajemen adalah suatu ilmu untuk mengatur perencanaan dan pemanfaatan, baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan antara dua orang atau lebih yang saling bekerja sama.
2.3.3. Pengertian Knowledge Management Manajemen pengetahuan pada dasarnya muncul untuk menjawab
pertanyaan
bagaimana
seharusnya
mengelola
pengetahuan, dan bagaimana mengelolanya. Kesadaran untuk menerapkan pendekatan manajemen pengetahuan ke dalam strategi bisnis diperlukan karena terbukti perusahaan yang menjadikan sumber daya pengetahuan sebagai aset utamanya senantiasa mampu mendorong perusahaan lebih inovatif yang bermuara kepada kepemilikan daya saing perusahaan terhadap para pesaingnya. Beberapa ahli mencoba memberikan definisi mengenai manajemen pengetahuan, namun masing-masing definisi tersebut bila dicermati ternyata memiliki makna yang berbeda-beda.
25
Manajemen pengetahuan merupakan pelaksanaan penciptaan, penangkapan, pentransferan, dan pengaksesan pengetahuan dan informasi yang tepat ketika dibutuhkan untuk membuat keputusan yang lebih baik, bertindak dengan cepat, serta memberikan hasil dalam rangka mendukung strategi bisnis. Manajemen pengetahuan sebagai sistem yang memungkinkan perusahaan menyerap pengetahuan, pengalaman, dan kreatifitas para stafnya untuk perbaikan kinerja perusahaan.(Sangkala,2007:7) Knowledge
management
adalah
pendekatan-pendekatan
sistematik yang membantu muncul dan mengalirnya informasi dan knowledge kepada orang yang tepat pada saat yang tepat untuk menciptakan nilai, merupakan definisi dari American Productivity and Quality Centre (APQC). (Tobing,2007:8) Dari empat pengertian diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa
pengertian
pelaksanaan
knowledge
penciptaan,
management
penangkapan,
adalah
sistem
pentransferan,
dan
pengaksesan pengetahuan dan informasi yang tepat ketika dibutuhkan untuk membuat keputusan yang lebih baik untuk perbaikan kinerja perusahaan. Peranan manajemen pengetahuan dapat dilihat terutama dalam kaitan dengan penggunaan pengetahuan sebagai basis untuk melahirkan
inovasi,
kebutuhan
pelanggan
meningkatkan dan
responsivitas
stakeholders,
terhadap
meningkatkan
26
produktivitas dan kompetensi karyawan yang telah diberi tanggung jawab. Sementara itu, tujuan manajemen pengetahuan dapat difahami melalui aktivitasnya yang berupaya mengembangkan dan mempertahankan dinamika dan daya saing perusahaan yang bertumpu kepada sumber daya (Knowledge Assets.) Dalam perspektif manajemen pengetahuan, karyawan dan pimpinan bersama-sama memberi kontribusi secara signifikan kepada organisasi,
terutama dalam
hal penciptaan
modal
intelektual. Oleh karena itu, proses terjadinya penciptaan dan berbagi pengetahuan tidak lagi berpusat pada diri seorang manajer atau pimpinan, tetapi bersama-sama dengan karyawan. Pimpinan dalam konteks manajemen pengetahuan harus mampu mengubah gaya manajemennya, sejalan dengan kondisi karyawan yang telah mengalami perubahan cara didalam memandang dirinya. Karakter pekerja berpengetahuan (Knowledge worker) harus lebih dianggap sebagai pekerja yang dapat membuat perencanaan, mengelola, dan melaksanakan setiap pekerjaannya tanpa
harus
terlalu
(Sangkala,2007:275)
dikontrol
dan
diberi
petunjuk.
27
2.3.4. Faktor-Faktor
Penting
dalam
Implementasi
Knowledge
Management Faktor penting dalam implementasi knowledge management diantaranya sebagai berikut: a. Manusia Pada hakekatnya knowledge berada di dalam pikiran manusia berupa tacit knowledge. Carla O’Dell mengatakan bahwa 80% knowledge adalah berupa tacit knowledge dan hanya 20% berupa knowledge eksplicit (Girard,2006). Disamping sebagai sumber knowledge, manusia pada hakikatnya juga merupakan pelaku dari proses-proses yang ada didalam knowledge management (KM). Meningkatkan motivasi dan membangkitkan partisipasi anggota organisasi dalam implementasi KM, melakukan pendekatanpendekatan manajemen sumber daya manusia (SDM). Berbagai penelitian, tulisan, dan praktek implementasi KM membuktikan bahwa pemberian reward merupakan salah satu faktor yang signifikan dalam menentukan keberhasilan implementasi KM. b. Teknologi Perkembangan teknologi informasi (TI) yang sudah merasuk ke semua aspek kegiatan manusia membuat penggunaan teknologi informasi menjadi salah satu enabler dari KM. perkembangan TI membuat semakin banyak proses yang diotomasi dan juga semakin banyak pekerja yang menghabiskan waktunya di depan
28
komputer baik untuk melakukan pekerjaan analisis, mengeksekusi proses bisnis maupun untuk berkomunikasi. Internet saat ini sudah menjadi interface dan sekaligus integrator antara manusia dengan manusia lainnya. c. Organisasi Organisasi berkaitan dengan penanganan aspek operasional dari aset-aset knowledge, termasuk fungsi-fungsi, proses-proses, struktur organisasi formal dan informal, ukuran dan indikator pengendalian, proses penyempurnaan, dan rekayasa proses bisnis. d. Learning Garvin (1998), mendefinisikan learning organization sebagai ketrampilan organisasi dalam lima aktifitas utama, yaitu : 1. Penyelesaian masalah secara sistematis 2. Pengujicobaan pendekatan-pendekatan baru 3. Belajar dari pengalaman masa lalu 4. Belajar dari praktek terbaik 5. Transfer/sharing knowledge secara cepat dan efisien ke seluruh organisasi. (Tobing,2007:28)
2.3.5. Faktor penting knowledge management : Teknologi Teknologi adalah salah satu komponen utama yang membentuk arsitektur operasi knowledge management (KM), bersama-sama dengan komponen proses dan organisasi. Teknologi
29
khususnya teknologi informasi merupakan salah satu pendorong yang memunculkan KM. Fokus pada teknologi dan infrastruktur ini dapat terjadi sebagai jalan pintas
dari upaya unit KM untuk menampilkan
“wujud yang nyata” dari KM itu sendiri. Adanya aplikasi untuk knowledge sharing diharapkan dapat mengakomodir keinginan banyak pihak yang ingin merasakan sensasi dan melihat secara nyata wujud dari KM itu sendiri. Fungsi utama infrastruktur KM atau KM Tool adalah untuk memfasilitasi knowledge sharing dan untuk menyimpan explicit knowledge yang sudah dalam format digital ke dalam knowledge repository perusahaan (yang menjadi salah satu fitur dari KM tool). Knowledge repository ini dapat diakses melalui internet dan intranet. Sementara untuk transfer tacit knowledge adalah lebih efektif dilakukan melalui interaksi personal, kalaupun itu tetap dilakukan secara online, maka tacit knowledge harus dikonversi lebih dahulu menjadi explicit knowledge dalam bentuk data digital kemudian baru dapat dibagikan melalui media dan jaringan yang tersedia.(Tobing, 2007 :115-120)
2.3.6. Arsitektur Knowledge Management Tujuan penyusunan arsitektur knowledge management (KM) adalah
untuk
menyediakan
kerangka
dan
landasan
bagi
30
pengembangan dan pengoperasian inisiatif KM. sedangkan arsitektur KM didefinisikan sebagai deskripsi tentang komponen dan kapabilitas serta keterkaitan atau interrelationship antar komponen dalam merealisasikan keuntungan dan manfaat KM terhadap perusahaan. Elemen-elemen yang ada dalam arsitektur KM adalah strategi KM, peran dan value proposition, model operasi, dan arsitektur dari KM, harus selaras dengan visi, misi, dan objektif strategis perusahaan. Sejatinya eksistensi KM adalah untuk mendukung perusahaan dalam mencapai tujuan strategisnya. Ketidakselarasan antara strategi KM dengan strategi perusahaan akan membuat KM menjadi beban tambahan bagi organisasi. Elemen berikutnya adalah peran dan value proposition dari KM. untuk menegaskan kontribusinya KM harus mendeklarasikan peran dan value yang ditawarkan KM kepada perusahaan. Hal ini penting disamping untuk meyakinkan manajemen dan anggota organisasi lainnya akan perlunya implementasi KM di perusahaan tersebut, juga untuk memperjelas posisi dan peran KM dalam organisasi. Model operasi, yaitu komponen yang menjelaskan bagaimana sebuah perusahaan merealisasikan visi, misi dan objektif strategis, serta
bagaimana
perusahaan
dapat
menyampaikan
proposition kepada perusahaan dan anggota organisasi.
value
31
Elemen yang terakhir adalah arsitektur operasi. Arsitektur operasi terdiri dari tiga sub elemen yaitu: proses, organisasi, dan teknologi. Arsitektur operasi mendefinisikan proses-proses yang dibutuhkan untuk merealisasikan model operasi, unit dan kualifikasi orang yang mengeksekusi proses-proses itu, dan dengan teknologi apa proses-proses itu dieksekusi. (Tobing,2007:33)
KM Strategy Peran dan Value Proposition Model Operasi Arsitektur Operasi Gambar 2.4 Empat Elemen Dasar Arsitektur Knowledge Management (Sumber : Paul L.Tobing,2007:34)
2.3.7. Proses Utama dalam Manajemen Pengetahuan Untuk mengatur dan mengelola pengetahuan perusahaan atau organisasi perlu dilakukan pengelompokkan dan pengkategorian masalah yang ditemui di perusahaan tersebut. Ini dilakukan untuk mengidentifikasi aktifitas yang dianggap sebagai proses inti knowledge management dan terkait satu dengan yang lainnya. Dalam proses pengidentifikasian tersebut diperlukan metode analisis yang disebut core process knowledge management (proses inti manajemen pengetahuan). (Probst et. Al,2000:29)
32
Manajemen pengetahuan memiliki enam unsur proses inti yaitu :
Gambar 2.5 Core Process Knowledge Management (Sumber : Probst et Al,2000:30) a. Knowledge identification Mengidentifikasi pengetahuan eksplisit berarti menganalisa dan menggambarkan
lingkungan
perusahaan.
Banyak
sekali
perusahaan yang kesulitan untuk mengatur gambaran umum data internal dan eksternal, informasi dan kemampuan. Ketidakjelasan menyebabkan ketidakefisienan, keputusan yang tidak tersampaikan, dan duplikasi. Knowledge management yang efektif harus memastikan kejelasan eksternal dan internal dan membantu karyawan secara individual untuk menentukan apa yang mereka butuhkan. b. Knowledge Acquisition Perusahaan memasukkan bagian terpenting dari pengetahuan mereka dari luar. Hubungan dengan customer, supplier, pesaing, dan mitra kerja disadari mempunyai potensi untuk menghasilkan
33
pengetahuan. Perusahaan juga dapat membeli pengetahuan yang tidak bisa dibangun sendiri dengan merekrut ahli atau memperolehnya dari perusahaan lain. Knowledge management yang sistematik harus mengambil kemungkinan ini sebagai sesuatu yang harus diperhatikan. c. Knowledge Development Pembangunan pengetahuan sebagai building block yang melengkapi dalam memperoleh pengetahuan. Fokusnya adalah menghasilkan kemampuan baru, produk baru, ide yang lebih baik, dan proses yang lebih efisien. Secara
tradisional,
perusahaan
dalam
pembangunan melakukan
pengetahuan
riset
pasar,
dipakai
membangun
departemen, padahal pengetahuan penting dapat juga muncul dari salah satu bagian dalam organisasi. Dalam building block ini, diperiksa secara umum apa yang dilakukan perusahaan dalam berhadapan dengan ide baru dan menggunakan kreativitas karyawannya. Ketika dipertimbangkan dari sudut pandang knowledge
management,
bahkan
aktivitas
yang
dahulu
dipandang sederhana, seperti proses produksi dapat dianalisa dan dioptimalkan sehingga menghasilkan pengetahuan. d. Knowledge Sharing dan Distribution Pembagian dan distribusi pengetahuan didalam organisasi adalah kondisi yang vital untuk mengubah informasi yang
34
dikhususkan atau pengalaman menjadi suatu yang dapat digunakan
oleh
organisasi.
Penentuan
pada
siapa
saja
pengetahuan tersebut dapat diakses dan seberapa luas akses yang diberikan. Pendistribusian pengetahuan memerlukan fasilitas yang menunjang agar pengetahuan yang dimaksud dapat diterima oleh orang yang bersangkutan. Langkah yang paling penting adalah menganalisa peralihan pengetahuan dari individual ke group atau organisasi. Distribusi pengetahuan adalah proses membagi dan menyebarluaskan pengetahuan yang sudah ada dalam organisasi. e. Knowledge Utilization Keseluruhan
inti
dari
knowledge
management
adalah
memastikan bahwa pengetahuan yang sudah ada dalam organisasi dipakai secara produktif untuk keuntungan organisasi tersebut. Tetapi ada beberapa hal yang tidak menjadi penentu yaitu identifikasi yang sukses, dan distribusi pengetahuan yang penting tidak menjamin bahwa pengetahuan itu akan dipakai oleh perusahaan dalam aktifitasnya sehari-hari. f. Knowledge Retention Kompetensi yang dibutuhkan tidak secara otomatis tersedia setiap saat. Pemeliharaan yang selektif dari informasi, dokumen, dan
pengalaman-pengalaman
Organisasi
biasanya
membutuhkan
mengkomplain
bahwa
manajemen. penyusunan
35
organisasi kembali akan menghabiskan sebagian ingatan organisasi. Proses-proses untuk memilih, mengurutkan dan secara berkala meng-update knowledge tersebut dari nilai potensi masa mendatang harus didistrukturisasikan secara hatihati. Knowledge retention bergantung pada penggunaan yang efisien dari media penyimpanan organisasi global.
2.3.8. Knowledge Goal Salah satu tujuan inti dari manajemen didalam perusahaan adalah mewujudkan goals dari perusahaan. Hal tersebut akan berdampak pada proses bisnis yang jelas didalam perusahaan. Dengan adanya tujuan dari perusahaan, maka akan dibuat rencana strategi
untuk
mencapai
tujuan
tersebut.
(Probst
dan
Romhardt,2000:45) Knowledge goal, dibuat berdasarkan tujuannya mendukung strategi manajemen. Dimana didalam knowledge goal, dukungan terhadap tujuan tersebut dibagi berdasarkan tiga bagian besar, yaitu normative, strategic, dan operasional. 1. Normative Adalah dukungan knowledge management yang berdampak pada perilaku management perusahaan. Dimana dengan adanya perilaku yang mendukung terciptanya lingkungan kerja yang
36
optimal, maka perusahaan akan dengan mudah bergerak untuk mencapai tujuannya. 2. Strategic Adalah dukungan
knowledge management yang berdampak
pada pengembangan strategi perusahaan. Seperti pada bentuk struktur perusahaan, management sistem, yang berdampak langsung pada strategi perusahaan didalam mencapai tujuannya. 3. Operasional Adalah dukungan knowledge management yang berdampak pada bentuk-bentuk kegiatan atau aktifitas kerja didalam perusahaan.
2.4.
Pendekatan Pembangunan Modul Aplikasi Proses Perekayasa 2.4.1. Flowchart (Bagan Alir) A. Pengertian Flowchart Flowchart adalah bagan-bagan yang mempunyai arus yang menggambarkan masalah.
langkah-langkah
penyelesaian
suatu
Flowchart merupakan cara penyajian dari suatu
algoritma (Ladjamudin, 2005:263). Bagan alir sistem digunakan untuk menggambarkan proses dari sistem yang lama atau sistem baru yang diusulkan. Bagan alir juga menunjukan arus dari dokumen-dokumen yang ada di
37
organisasi, sehingga disebut juga dengan nama bagan alir dokumen (document flow chart) (Jogiyanto HM,2005:455) Ada dua macam flowchart yang menggambarkan proses dengan komputer, yaitu : 1. System Flowchart Bagan yang memperlihatkan urutan proses dalam sistem dengan menunjukkan alat media input, output serta jenis media penyimpanan dalam proses pengolahan data. 2. Program Flowchart Bagan
yang
memperlihatkan
urutan
instruksi
yang
digambarkan dengan simbol tertentu untuk memecahkan masalah dalam suatu program (Ladjamudin,2005:263)
B. Simbol Flowchart Flowchart disusun dengan simbol. Simbol ini dipakai sebagai alat bantu menggambarkan proses di dalam program. Simbol-simbol yang digunakan dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu : 1. Flow Direction Symbols (Simbol Penghubung atau Alur) Simbol
yang
digunakan
untuk menghubungkan
simbol
yang
satu dengan simbol yang
antara
lain. Simbol ini
disebut juga connecting line, simbol-simbol tersebut adalah :
38
No
Simbol
Nama dan Keterangan Simbol arus /flow
1.
Untuk menyatakan jalannya arus suatu proses
2.
Simbol communication link Untuk menyatakan bahwa ada suatu transisi suatu data / informasi dari satulokasi kelokasi lainnya
3.
Simbol connector Untuk menyatakan sambungan dari satu proses ke proses lainnya dalam halaman / lembar yang sama
4.
Simbol offline connector Untuk menyatakan sambungan dari satu proses ke proses lainnya dalam halaman / lembar yang berbeda
Tabel 2.1. Simbol Penghubung Flowchart (Ladjamudin,2005:266) 2. Processing Symbols (Simbol Proses) Simbol yang menunjukkan jenis operasi pengolahan dalam suatu proses / prosedur, simbol-simbol tersebut adalah : No
Simbol
Nama dan Keterangan Simbol Offline Connector
1.
Untuk menyatakan sambungan dari satu proses ke proses lainnya kedalam halaman/lembar yang berbeda
39
2.
Simbol Manual Untuk menyatakan suatu tindakan (proses) yang tidak dilakukan oleh computer(manual)
3.
Simbol Decision/logika Untuk menunjukan suatu kondisi tertentu yang akan menghasilkan dua kemungkinan jawaban, ya/tidak
4.
Simbol Predefined Proses Untuk menyatakan penyediaan tempat penyimpanan suatu pengolahan untuk member harga awal
5.
Simbol Terminal Untuk menyatakan permulaan atau akhir suatu program
6.
Simbol Keying Operation Untuk menyatakan segala jenis operasi yang diproses dengan menggunakan suatu mesin yang mempunyai keyboard
7.
Simbol off-line storage Untuk menunjukkan bahwa data dalam symbol ini akan disimpan ke suatu media tertentu
40
8.
Simbol Manual Input Untuk memasukkan data secara manual dengan menggunakan online keyboard
Tabel 2.2. Simbol Proses Flowchart (Ladjamudin, 2005 : 267) a. Input-output Symbols Simbol yang menunjukkan jenis peralatan yang digunakan sebagai media input atau output, simbol-simbol tersebut adalah : No 1.
Simbol
Nama dan Keterangan Simbol Input-output Untuk menyatakan proses input dan output tanpa tergantung dengan jenis peralatannya
2.
Simbol Punched Card Untuk menyatakan input berasal dari kartu atau output ditulis ke kartu
3.
Simbol Magnetic-tape unit Untuk menyatakan input berasal dari pita magnetic atau output disimpan ke pita
41
4.
Simbol Disk Storage Untuk menyatakan input berasal dari disk atau output disimpan ke disk
5.
Simbol document Untuk mencetak laporan ke printer
6.
Simbol display Untuk menyatakan peralatan output yang digunakan berupa layar (video, komputer)
Tabel 2.3. Simbol input output flowchart (Ladjamudin,2005:268) 2.4.2. Data Flow Diagram DFD (Data Flow Diagram) adalah teknik grafik yang digunakan untuk menjelaskan aliran informasi dan transformasi data yang bergerak dari pemasukan data sehingga ke keluaran (Mahyuzir,1991). (Mulyanto,2009:277) a.
Diagram Konteks (Context Diagram) Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan
menggambarkan
ruang
lingkup
suatu
sistem
(Ladjamudin,2005 : 64) b.
Diagram Zero (Overview Diagram) Diagram zero adalah diagram yang menggambarkan proses dari data flow diagram.
42
c. Diagram Rinci (Level Diagram) Diagram rinci adalah diagram yang menguraikan proses yang ada dalam diagram zero. Elemen-elemen data yang digunakan dalam proses DFD adalah sebagai berikut: Simbol
Nama
Keterangan
Kesatuan Luar
Sesuatu yang berada di luar sistem, tetapi ia memberikan masukan ke dalam sistem atau menerima data dari sistem. External entity tidak termasuk bagian dari sistem.
(External Entity)
Arus Data (Data Flow)
Tempat mengalir informasi dan digambarkan dengan garis yang menghubungkan komponen dari sistem. Arus data ini mengalir diantara proses, data store, dan menunjukkan arus data dari data berupa masukan untuk sistem atau hasil proses sistem.
Proses (Proccess)
Apa yang dikerjakan oleh sistem. Proses dapat mengolah data atau aliran data masuk menjadi aliran data keluar. Proses berfungsi mentranformasikan satu atau beberapa data masukan menjadi satu atau beberapa data keluaran sesuai dengan spesifikasi yang dihasilkan.
Simpanan Data
Tempat penyimpanan data yang ada dalam sistem, yang disimbolkan dengan sepasang garis sejajar dengan sisi samping terbuka.
(Data Store)
Tabel 2.4. Simbol Data Flow Diagram (Sumber: Ladjamudin,2005: 72)
43
2.4.3. State Transition Diagram State transition diagram digunakan untuk menggambarkan urutan dan variasi screen yang dapat muncul ketika pengguna sistem mengunjungi terminal. (Written, 2004: 636) Notasi dalam state transition diagram adalah sebagai berikut : Notasi
Nama
Keterangan
Display Screen Aliran control
Digunakan untuk menggambarkan apa yang akan muncul selama dialogue Menggambarkan aliran control & menggerakkan kejadian yang akan menyebabkan screen menjadi aktif atau menerima focus
Tabel 2.5 Notasi State Transition Diagram (Sumber: Written, 2004: 636)
2.5.
Perancangan Database 2.5.1. Konsep Dasar Database Database adalah kumpulan dari elemen data yang saling berhubungan. (Mulyanto,2009:191) Pengertian database adalah kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras
komputer
dan
digunakan
perangkat
memanipulasinya. (Jogiyanto HM, 2005: 46)
lunak
untuk
44
Dari dua pengertian diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa pengertian database adalah kumpulan beberapa data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
2.5.2. Entity Relationship Diagram (ERD) ERD adalah model jaringan data yang menekankan pada struktur-struktur dan relationship data (Ladjamudin,2005:142). Tujuan ERD adalah untuk menunjukan objek data (Entity) dan relationship yang ada pada objek tersebut. Langkah-langkah Pembuatan ERD : 1. Tentukan Entity yang diperlukan 2. Tentukan hubungan antara entity 3. Tentukan Cardinality ratio 4. Tentukan atribut-atribut yang diperlukan dari tiap entity 5. Tentukan key diantara atribut Elemen- elemen dalam ERD adalah sesuai dengan tabel dibawah ini: Simbol
Nama
Entitas
Keterangan Entity adalah sesuatu apa saja yang ada dalam sistem, nyata maupun abstrak dimana data tersimpan atau dimana terdapat data.
45
Atribut
Relationship
Link
Atribut adalah sifat, karakteristik, atau elemen dari tiap entitas maupun relationship. Relationship adalah hubungan alamiah yang terjadi antara entitas.
Menghubungkan antara entitas satu dengan entitas lainnya.
Tabel 2.6 Elemen-elemen ERD (Sumber: Sutabri,2005:164) Dalam ERD terdapat kardinalitas relasi, kardinalitas relasi adalah tingkat hubungan yang terjadi antara entity, di dalam sistem. Tiga macam kardinalitas relasi yaitu: 1. One to one Tingkat hubungan satu ke satu, dinyatakan dengan satu kejadian pada entitas pertama hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas kedua, atau sebaliknya. 1
1
Gambar 2.6 Cardinality One to One 2. One to Many atau Many to One Tingkat hubungan satu ke banyak adalah sama dengan banyak ke satu. Tergantung pada arah mana hubungan itu dilihat. 1
M
Gambar 2.7 Cardinality One to Many
46
3. Many to Many Tingkat hubungan banyak ke banyak terjadi jika tiap kejadian pada sebuah entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas lainnya. M
M
Gambar 2.8 Cardinality Many to Many
2.6.
Perangkat Lunak 2.6.1. PHP PHP singkatan dari Hypertext Preprocessor yang digunakan sebagai bahasa scriprt sever side dalam pengembangan web yang disisipkan pada dokumen HTML. Penggunaan php memungkinkan web dapat dibuat dinamis sehingga maintenance situs web tersebut menjadi lebih mudah dahn efisien. PHP merupakan software open source yang disebarkan dan dilisensikan secara gratis serta dapat di download secara bebas dari situs resminya. Menurut
pembuatnya dapat
dilihat
di home page PHP
(http://www.php.net), “And PHP is HTML embedded scripting language. Much of syntax is borrowed from C, Java and PERL with a couple of unique PHP-specific feature thrown in. The goal of language is to allow web developers to write dynamically generated pags quickly.” (Husni, 2007:109).
47
PHP
(PHP
:
Hypertext
Preprocessor)
adalah
bahasa
pemrograman scripting sisi server (server side), bahasa pemrograman yang digunakan oleh server web untuk menghasilkan dokumen HTML secara on-the-fly. PHP merupakan interpreter yang dapat dieksekusi sebagai program CGI untuk server web atau dijadikan modul dari server web. PHP merupakan bahasa script selain paling popular di lingkungan pemrogram, pengembang web, di lingkungan server web Apache, kini juga telah menjadi salah satu alternative bahasa script di lingkungan server web windows (Sidik, 2005:323-324). PHP memiliki bayak kelebihan yang tidak dimiliki oleh bahasa script sejenis. Berikut ini adalah beberapa kelebihan php : 1. Mengurangi waktu untuk mebuat situs web besar. 2. Dapat membuat halaman web tergantung pengguna berdasarkan pada informasi yang diperoleh dari mereka. 3. Terdapat ratusan tool dan contoh online yang dapat digunakan langsung kedalam aplikasi yang dibuat. 4. Memungkinkan pembuatan shopping cart untuk web site ecommerce. 5. Dapat melakukan apa saja yang dapat dilakukan CGI, seperti mengumpulkan data dari form, menghasilkan isi halaman web dinamis, dan kemampuan mengirim serta menerima cookies.
48
6. PHP dapat bekerja pada banyak platform termasuk linux dan varian Unix lain, Windows dan Mac. Dan juga mendukung banyak web server dan bahkan php dapat bekerja sebagai CGI processor.
2.6.2. Drupal 1. Sejarah Drupal Pada tahun 2000 Dries Buytaert, seorang mahasiswa University of Antwerp, membuat sebuah website sederhana untuk keperluan diskusi, melaporkan status jaringan komputer atau sekedar berbagai informasi bersama delapan temannya. Software ini tidak mempunyai nama sampai akhirnya setelah mereka lulus kuliah mereka memutuskan untuk menempatkan website ini secara online agar mereka tetap dapat saling berkomunikasi. Nama sebenarnya yang dipilih oleh Dries Buytaert adalah “dorp.org” yang berarti “desa atau dusun” dalam bahasa Belanda tetapi karena salah lihat pada daftar domain yang tersedia maka terpilih “drop.org”. Setelah online maka beberapa fasilitas ditambahkan pada website ini seperti moderation, syndication, rating dan distributed authentication. Pada Januari 2001, Dries memutuskan untuk melepas drop.org dengan nama “Drupal” dengan tujuan agar orang lain dapat menggunakan dan mengembangkan platform ini. Drupal
49
sendiri berasal dari cara menyebut dalam bahasa Inggris sebuah kata Belanda “druppel” yang berarti “drop”. 2. Pengertian Drupal Content management system (CMS) adalah sebuah sistem yang memberikan kemudahan kepada para penggunanya dalam mengelola dan mengadakan perubahan isi sebuah website dinamis tanpa sebelumnya dibekali pengetahuan tentang hal-hal yang bersifat teknis. Dengan demikian, setiap orang, penulis maupun editor, setiap saat dapat menggunakannya secara leluasa untuk membuat, menghapus atau bahkan memperbaharui isi tanpa campur tangan langsung dari pihak webmaster. Drupal adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen konten yang bebas dan terbuka yang didistribusikan dibawah lisensi GPL (General Public License) dan berbasis bahasa pemprograman
PHP,
Pengembangan
dan
perawatannya
dilakukan oleh ribuan komunitas pengguna dan pengembang di seluruh dunia. Drupal dapat diunduh secara bebas dan dapat digunakan secara bebas juga, sehingga memungkinkan setiap orang
baik
secara
individu
maupun
komunitas
untuk
mempublikasi, mengatur dan mengorganisir berbagai jenis dari isi/konten pada website. Drupal adalah salah satu CMS (Content Management System) terbaik dan populer di dunia. Drupal memiliki struktur
50
yang baik dalam mengelola sebuah website standar dunia. Drupal sangat
cocok untuk portal website perusahaan,
universitas maupun organisasi. Bahkan beberapa organisasi maupun perusahaan ternama memilih menggunakan Drupal sebagai CMS untuk websitenya 3. Kelebihan dan Kekurangan Drupal 1. Kelebihan a. Drupal bersifat open source yang bisa digunakan secara personal maupun group untuk mengatur berbagai jenis content. b. Hak akses user sangat mudah dan fleksibel untuk dikonfigurasi Pada drupal dimungkinkan untuk pengaturan user yang kompleks. Misalnya seorang user bertugas untuk menulis dan mengedit, tetapi tidak memiliki kewenangan untuk mengedit tulisan user lain. c. Instalasi mudah d. Drupal menggunakan System Block atau Module yang dapat menambah fitur dari sebuah website. e. Search Engine Frendly (SEF). Issue kedua yang penting adalah kemampuan website membuat link yang mudah dibaca dan cepat dikenali oleh search engine sehingga
51
website anda dapat menempati urutan atas dari hasil pencarian searh engine. 2. Kekurangan a. Halaman administrator agak membingungkan tapi sudah semakin baik tiap kali update versi b. Istilah-istilah administrasi kadang kurang jelas c. Penggunanya tidak terlalu banyak, terutama di Indonesia. d. Programmer yang menguasai drupal dan sanggup belajar drupal tidak sebanyak dengan CMS yang lain. Jadi biayanya juga mungkin akan lebih tinggi karena waktu pengerjaanya juga akan lebih lama.
2.6.3. MySQL MySQL merupakan salah satu dari sekian banyak Relational Database Management (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License). Sehingga setiap orang mudah untuk mendapatkan dan bebas untuk menggunakan MySQL, dengan batasan tidak boleh dijadikan sebuah prosuk turunan yang bersifat closed source atau dikomersilkan. MySQL merupakan turunan dari salah satu konsep utama dalam database sejak lama, yaitu SQL (Structured Query Language). SQL sendiri adalah sebuah konsep pengoperasian
52
database, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis. MySQL merupakan terobosan solusi yang tepat dalam aplikasi database, sifatnya yang open source serta dukungan oleh ribuan bahkan jutaan komunitas pertama di internet, menjadikan MySQL sebagai software database yang cukup banyak digunakan. Kelebihan dari database MySQL antara lain sebagai berikut: 1. Portability Dapat digunakan dengan stabil tanpa kendalan yang berarti pada berbagai operasi diantaranya seperti : windows, linux, FreeBSD, solaris, dll 2. Open source Sebagaimana
telah
diuraikan
sebelumnya,
MySQL
didistribusikan secara open source (gratis), dibawah lisensi GPL. Sehingga dapat memperoleh dan menggunakannya secara cuma-cuma tanpa dipungut biaya sepeser pun. 3. Multi User MySQL dapat digunakan untuk menangani beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.
53
4. Performance Tuning Dalam performansi, MySQL memiliki kecepatan yang sukup menakjubkan dalam menangani query-query sederhana, serta mampu memproses lebih banyak SQL persatuan waktu. 5. Column Types MySQL mendukung tipe kolom (tipe data) yang sangat kompleks seperti signed/unsigned integer, float, double, char, varchar, text, blob, date, dan tipe data lainnya yang mungkin akan terus dikembangkan. 6. Command dan function MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah SELECT dan WHERE dalam query. 7. Security Keamanan sistem merupakan hal yang sangat diperlukan pada MySQL. Terbukti adanya beberapa lapisan sekuritas pada level subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta password terenkripsi 8. Scalability dan Limits Dalam hal batas kemampuan, MySQL terbukti mampu menangani database dalam skala cukup besar, dengan jumlah record lebih dari 50 juta dan 60 ribu table serta 5 miliar baris. (Sidik,2004:257)
54
2.7.
Studi Literatur Sejenis Di dalam modul aplikasi proses perekayasa dengan pendekatan knowledge management akan dilakukan studi literatur dengan mencari dan membandingkan sistem sejenis yang telah lebih dulu dibuat. Penelitian-penelitian sebelumnya yang relevan antara lain yaitu ”Penerapan Knowledge Management pada Perusahaan Reasuransi: Studi Kasus PT Reasuransi Nasional Indonesia”. Dalam penelitian ini Yuliazmi menganilisis kondisi knowledge dalam organisasi, dengan memperhatikan dukungan infrastruktur teknologi informasi yag ada. Metode Focus Group Discussion (FGD) digunakan sebagai metodologi untuk melakukan analisis. Focus Group Discussion (FGD) sendiri merupakan metode penelitian yang bertujuan untuk mengetahui kecenderungan yang ada pada individu mengenai persepsi tentang suatu hal. Hasil Focus Group Discussion (FGD) ini menggambarkan budaya knowledge sharing organisasi yang merupakan komponen kritis dari KM. kemudian dengan menggunakan analisis SWOT, akan ditentukan apakah penerapan knowledge management ini dapat diterapkan dengan berbasis web atau tidak. (Yuliazmi, 2005 : 5). Selanjutnya dalam ”Membangun Perpustakaan Berbasis Knowledge Managament : Transformasi Menuju Research Collage dan Perguruan Tinggi Berkualitas Internasional”. Peneliti melakukan evaluasi terhadap perpustakaan yang telah ada, identifikasi kebutuhan
dengan tujuan
menyediakan pengetahuan yang dibutuhkan mereka. Penerapan knowledge
55
management berupa konsep portal. Membangun portal adalah salah satu solusi mengatasi ketertinggalannya. Portal akan menjadi salah satu media yang tepat untuk melakukan transfer pengetahuan. Hasilnya konsep knowledge management memberikan aturan (rule) untuk pengembangan portal. Kedepan, perpustakaan berbasis knowledge management perlu dikembangkan lebih lanjut. Jika kualitas perpustakaan meningkat maka akan meningkatkan kualitas perguruan tinggi. (Arip Muttaqien, 2009: 18). Sedangkan
dalam
penelitiannya
yang
berjudul
“Penerapan
Knowledge Management System pada Perusahaan Bisnis Konsultasi PT Piramida
Sejahtera
Abadi
(Red
Piramid)”
Lim
Bui
Ho,dkk
mengemukakan bahwa penerapan knowledge management system (KMS) menganalisis manfaat penerapan, dan membudayakan sharing knowledge pada perusahaan tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah Focus Group Discussion (FGD), analisis strategi sistem informasi, dan proses knowledge management. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa penerapan aplikasi KMS terdapat dalam ranah high potential. Pemelihan penerapan aplikasi pada red piramid didasarkan pada implikasi yang akan terjadi terhadap jasa yang akan diterapkan serta kemungkinan bergeraknya penerapan KMS ke ranah strategic. Dari hasil penelitian tersebut direkomendasikan pula penggunaan Content
Management
System
menggunakan fasilitas intranet yang telah tersedia di Red Piramid. (Lim Bui Ho,dkk, 2008 : 1).
56
Menurut
Rangga
Mahisa
Brahmana
dalam
“Analisis
dan
Perancangan Knowledge Management Berbasiskan WEB (Studi Kasus: PT. Primacom Interbuana)”. Dia mengemukakan hasil penelitiannya yaitu pentingnya suatu sistem pendokumentasian, dilihat dari hasil analisis yang didapat, bahwa banyak knowledge penting yang dimiliki perusahaan tidak dapat digunakan secara maksimal akibat tidak adanya pendokumentasian yang baik sehingga berdampak pada peningkatan kualitas sumber daya didalam perusahaan.
Dengan adanya hal ini membuat sistem kerja
didalam perusahaan menjadi kurang efektif dan efisien, karena itu, PT Primacom Interbuana
berkeinginan untuk membangun knowledge
management sebagai sarana pendukung peningkatan kinerja karyawan di dalam perusahaan.(Rangga Mahisa Brahmana, 2007 :1). Menurut Muhammad Fahri dalam “Analisa dan Perancangan Sistem Manajemen
Pengetahuan
(Knowledge
Management
System)
pada
Departemen Sumber Daya Manusia (Studi Kasus : PT. Mitra Mega Semesta (DoctoRabbit))” terlihat bahwa Perumusan masalah yang ada dalam penelitian ini adalah bagaimana untuk mengoptimalkan perolehan dan penyebaran informasi yang dibutuhkan dalam peningkatan kinerja dan produktifitas perusahaan. Dan bagaimana upaya untuk proses pemusatan, pendokumentasian, dan pengelompokkan serta penyebaran pengetahuan seputar perusahaan untuk peningkatan kinerja karyawan. Dalam penelitian ini menggunakan Metode pengembangan sistem RAD (Rapid Application Development) dengan perancangan tools UML (Unified Modelling
57
Language). Dan dalam perancangan ini global, menyangkut knowledge yang ada di perusahaan tersebut. Hasilnya adalah merancang aplikasi knowledge management system yang berguna dan memiliki kemampuan dalam pengelolaan informasi dan pendistribusannya. (Muhammad Fahri, 2010 : 157). Dari banyak penelitian-penelitian sebelumnya yang membedakan dengan penelitian yang penulis teliti adalah penulis dengan pendekatan knowledge management ini yang berfokus pada faktor teknologi dapat menghasilkan perancangan modul aplikasi proses perekayasa yang terdapat di BPPT sehingga dapat memberikan kemudahan dalam proses pendokumentasian dan mudah diperoleh data perkembangan teknologi beserta personil yang melakukan penelitian pada topik tersebut. Organisasi
yang
telah
terbiasa
memanfaatkan
IT
dalam
kesehariannya (lebih virtual) menyebabkan individu didalamnya lebih mudah beradaptasi dengan peran knowledge management system berbasis IT dibanding dengan organisasi yang kurang virtual atau tradisional. Selain itu proses transfer knowledge berlangsung lebih cepat dan transformasi knowledge dari bentuk tacit menjadi implisit juga lebih mudah. Tabel studi literatur modul modul aplikasi proses perekayasa dengan pendekatan knowledge management dengan mencari dan membandingkan sistem sejenis yang telah lebih dulu dibuat. Dalam literatur ini diidentifikasi kelebihan dan kekurangan dari sistem tersebut.
58
61
Penelitian-penelitian sebelumnya yang relevan antara lain sebagai berikut :
No
Tabel 2.7 Studi Litertur Sejenis Kelebihan Kekurangan
Judul skripsi/Paper
1.
Penerapan Knowledge Management Pada Perusahaan Reasuransi: Studi Kasus PT Reasuransi Nasional Indonesia
2.
Membangun Perpustakaan Berbasis Knowledge Managament : Transformasi Menuju Research Collage dan Perguruan Tinggi Berkualitas Internasional
3.
Penerapan Management
Metode Focus Group Discussion (FGD) Menggunakan analisis SWOT untuk menentukan apakah penerapan knowledge management ini dapat diterapkan dengan berbasis web atau tidak. Hasilnya Pembangunan portal dan konsep knowledge management memberikan aturan (rule) untuk pengembangan portal.
Knowledge System pada
Metode Focus
Model knowledge sharing organisasi saja dan belum adanya pembuatan aplikasi knowledge management
Modul Aplikasi Proses Perekayasadengan Pendekatan Knowledge Management Analisis core proses KM, Metode Extreme Programming Pembuatan modul aplikasi proses perekayasa dengan pendekatan knowledge management
Penerapan knowledge management belum berfokus untuk mengembangkan perguruan tinggi berorientasi pada penelitian (research college).
penelitian Hasil penelitian berupa penerapan Group pemilihan
Penerapan knowledge management berupa pembuatan database Hasilnya pembuatan modul aplikasi proses perekayasa
Analisis core proses, Extreme Programming
Metode
62
Perusahaan Bisnis Konsultasi PT Piramida Sejahtera Abadi (Red Piramid)
4.
Analisis dan Perancangan Knowledge Management Berbasiskan WEB (Studi Kasus: PT. Primacom Interbuana)
5.
Analisa dan Perancangan Sistem Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management System) pada Departemen Sumber Daya Manusia (Studi Kasus : PT. Mitra Mega Semesta (DoctoRabbit))
Discussion (FGD) Analisis strategi sistem informasi, dan proses knowledge management
aplikasi pada red piramid didasarkan pada implikasi yang akan terjadi terhadap jasa yang akan diterapkan serta kemungkinan bergeraknya penerapan KMS ke ranah strategic. Merancang web knowledge Analisis SWOT management untuk proses Analisis Value Shop pendokumentasian Perancangan menggunakan Unified perusahaan Modelling Language
Optimalisasi perolehan dan penyebaran informasi yang dibutuhkan dalam peningkatan kinerja dan produktifitas perusahaan Metode RAD dengan perancangan Unified Modelling Language
Hasilnya adalah merancang aplikasi knowledge management system berbasis web dan hanya untuk internal instansi.
Hasilnya pembuatan aplikasi proses perekayasa
modul
Analisis core process KM Penerapan model SECI, dengan faktor teknologi Metode pengembangan sistem menggunakan Extreme Programming Hasilnya pembuatan modul aplikasi proses perekayasa Metode Extreme Programming dengan pendekatan flowchart, entity relationship diagram, data flow diagram Pembuatan modul aplikasi yang dapat dilihat semua pegawai.
60
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini merupakan bagian dari rencana penyusunan skripsi tentang modul aplikasi proses perekayasa dengan pendekatan knowledge management (studi kasus : pusat data informasi dan standarisasi, badan pengkajian dan penerapan teknologi). Peneliti akan berhasil apabila mempunyai bekal ilmu yang merupakan dasar berpikir. Hasil penelitian akan bertambah baik apabila menguasai tentang ilmunya, disamping pengalaman meneliti merupakan salah satu faktor penentu.
3.1.
Lokasi dan Waktu penelitian Penelitian dilakukan di Pusat Data Informasi dan Standarisasi (PDIS), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Lantai 11 Gedung 1 Jalan MH. Thamrin no 8 Jakarta Pusat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai bulan Agustus 2011.
3.2.
Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini secara umum ditujukan kepada Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) pada Pusat Data Informasi dan Standarisasi (PDIS) yang berada di Lantai 11, Gedung 1, Jalan MH. Thamrin no: 8 Jakarta Pusat.
60
61
Mengingat permasalahan yang ada, maka penelitian ini hanya membahas perancangan modul aplikasi proses perekayasa dengan pendekatan knowledge management yang berfokus pada faktor teknologi.
3.3.
Metode Pengumpulan Data Dalam melakukan pengumpulan data, terdapat dua macam teknik yang dilakukan oleh penulis, yaitu observasi dan survei. 3.3.1. Observasi Observasi
adalah
cara
pengambilan
data
dengan
menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperlua tersebut (Moh.Nazir,2005:175) Mengumpulkan
informasi
mengenai
kebutuhan sistem
(system requirements) penulis melakukan pengumpulan data dengan cara observasi di tempat penelitian, yang dalam hal ini adalah Pusat Data Informasi dan Standarisasi, Badan Pengkajian dan Penelitian Teknologi. Penulis terjun langsung ke lapangan untuk mengetahui sistem yang sedang berjalan saat ini. Hal ini perlu dilakukan agar penulis dapat melakukan analisis terhadap sistem yang telah berjalan serta menentukan rancangan sistem baru yang akan dibangun agar tetap sinkron dengan sistem yang sudah ada.
62
Dari hasil observasi yang ada, pada sistem yang berjalan terdapat beberapa masalah yang ditemukan diantaranya adalah budaya sharing knowledge karena hanya biasa dilakukan antar personil, group kerja, ataupun rapat. Sehingga apabila pegawai yang tidak hadir dalam pertemuan rapat sering kali tidak mengetahui hal-hal yang dibahas pada pertemuan tersebut. Dan mengenai proses perekayasa, hal ini dikarenakan belum adanya database untuk memanage pengetahuan informasi pegawai, sehingga pihak pusat data informasi dan standarisasi (PDIS) tidak mengetahui informasi hasil proses perekayasa yang dilakukan oleh pegawai BPPT. Selain system requirements, pada langkah ini penulis juga mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk pembangunan aplikasi. Berikut adalah hasil yang diperoleh dari observasi lapangan : 1. Data Profil Instansi Pusat Data Informasi dan Standarisasi 2. Salah satu contoh hasil penelitian yang dilakukan oleh pegawai BPPT. 3. Petunjuk teknis proses perekayasa di BPPT.
63
3.3.2. Survei Survei
adalah
suatu
penelitian
kuantitatif
dengan
menggunakan pertanyaan terstruktur/sistematis yang sama kepada banyak orang, untuk kemudian seluruh jawaban yang diperoleh dicatat, diolah, dan dianalisis. (Prasetyo,dkk,2005:143) Penulis menggunakan jenis penelitian survei dengan teknik wawancara karena peneliti melakukan wawancara dengan tatap muka langsung. Wawancara adalah proses memperoleh data untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka kepada penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara) (Moh.Nazir,2005:195) Wawancara dilakukan kepada pihak-pihak yang nantinya akan berhubungan dengan aplikasi yang akan dibuat. Pihak yang dimaksud adalah bapak Taslim Rochmadi, Ir., Dipl.Ing., Dr., selaku kepala sub bidang sistem dan jaringan, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan Ibu Lisda Rahayu M.Hum selaku pegawai perpustakaan BPPT, mengingat data penelitian tersimpan di perpustakaan BPPT. Hasil wawancara dapat dilihat di lampiran.
64
3.4.
Metode Pengembangan Sistem Metode pengembangan sistem yang penulis lakukan menggunakan metodologi Extreme Programming (XP). Pemilihan metode ini dilakukan dengan alasan requirement sistem yang berubah dengan cepat, karena sistem yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan user, sehingga ketika ada perubahan yang diminta oleh client/user perubahan langsung bisa dilakukan. Pemilihan metode ini juga dikarenakan aplikasi yang dikembangkan berfokus pada coding dan testing. Alasan lain pemilihan metode ini adalah adanya keterlibatan user dalam pembangunan aplikasi misalnya pada tahap planning dengan mengumpulkan user stories. Selain itu, extreme programming dipilih karena waktu pengerjaan sistem yang singkat. Kelebihan – kelebihan extreme programming diantaranya adalah : 1. Sistem yang dikembangkan adalah sistem yang sesuai dengan sistem yang diinginkan user, karena pada extreme programming ada keterlibatan user selama pembangunan sistem. 2. Testing yang dilakukan maksimal, karena pada extreme programming mengutamakan coding dan testing pada pengembangannya, testing dilakukan oleh programmer dan user. 3. Adanya komunikasi yang baik antara user dan pengembang aplikasi.
Aktifitas yang akan dilakukan dalam pengembangan ini meliputi planning, design, coding, testing.
65
Gambar 3.1. Proses Extreme Programming (Sumber : Roger S.Pressman,2005:110) 1. Planning Pengumpulan user stories dari client yang client tetapkan prioritasnya. Aktifitas yang dilakukan adalah untuk mengidentifikasi sistem yang akan dibuat. Aktifitas pada tahap ini antara lain mencakup penelitian lapangan (Field Research) yang bertujuan untuk mengetahui proses kerja dengan menelaah dokumen-dokumen terkait untuk mendapatkan informasi mengenai proses perekayasa dan untuk mengetahui kebutuhan utama yang melatarbelakangi pembuatan modul aplikasi proses perekayasa dengan pendekatan knowledge management yang berfokus pada faktor teknologi, melakukan analisa permasalahan yang ada serta menganalisa kebutuhan user atau client sebagai pihak yang terlibat dalam pembuatan sistem dengan pendekatan knowledge management, Apa saja kebutuhan utama mereka, data proses perekayasa apa saja yang harus dimasukkan ke dalam sistem ini
66
sehingga dapat menjadi informasi dan dokumentasi yang tersimpan dalam pusat data informasi dan standarisasi. Yang harus direncanakan pula adalah tujuan apa yang harus dicapai dari program ini. Disamping itu, membuat user stories sebagai inti perencanaan dari XP. 2. Design Setelah melakukan perencanaan, kemudian diimplementasikan dengan membuat
perancangan
sistem
yang
akan
dibangun
(design).
Perancangan sistem ini terdiri atas perancangan sistem, perancangan database, dan perancangan antarmuka pemakai (user interface). Dalam pengembangan sistem ini dilakukan beberapa tahapan, yakni: a. Pada perancangan basis data proses perekayasa menggunakan tools Micrsoft office visio 2007 untuk merancang dan membuat flowchart, entity relationship diagram, data flow diagram, state transtition diagram. b. Pemetaan knowledge dengan pedekatan knowledge management c. Membuat CRD Card, tujuannya untuk mengelompokkan fungsifungsi yang ada dalam sistem dan membaginya ke dalam kelas. CRC Card juga dibutuhkan sebagai panduan membuat fungsi atau method dalam pengkodean. d. Merancang database informasi data perkembangan teknologi dengan pendekatan knowledge management e. Merancang User Interface
67
3. Coding Pada tahapan coding, sebelum dilakukan perancangan aplikasi berdasarkan tahapan-tahapan sebelumnya, unit test untuk setiap user stories disiapkan. Setelah unit test disiapkan, kemudian baru dilakukan perancangan aplikasi berdasarkan design yang sebelumnya telah dilakukan. Design database yang telah dibuat, diimplementasikan langsung, dalam hal ini penulis menggunakan database mySQL dengan bahasa pemprograman PHP dengan bantuan CMS (content management system) drupal. Setelah implementasi database selesai dilakukan, implementasi aplikasi juga dilakukan. Pada implementasi aplikasi, penulis melakukan pengembangan aplikasi dengan mengacu pada design aplikasi yang telah dilakukan. Selain itu pada tahapan ini, dilakukan refactoring untuk meningkatkan kualitas dari struktur program. Pada tahapan ini juga build program dilakukakan sesering mungkin sehingga error pada program dapat terdeteksi secepat mungkin. 4. Testing Testing dilakukan untuk mengetahui dimana letak kelemahan, kekurangan dari aplikasi yang dibuat. apakah sesuai dengan keinginan instansi atau tidak. Dalam testing, dilakukan pengujian modul aplikasi dengan menggunakan kotak hitam (black box testing) atau pengujian fungsional dimana pengujian prilakunya dengan mempelajari input dan
68
output yang berkaitan. Pengujian sistem ini dilakukan dua pengujian yaitu pengujian mandiri yang dilakukan oleh penulis dan black box testing yang dilakukan oleh Bapak Taslim Rochmadi, Ir., Dipl.Ing., Dr., selaku kepala sub bidang sistem dan jaringan, BPPT dan Ibu Lisda Rahayu M.Hum selaku pegawai perpustakaan BPPT dan dua orang sebagai user masyarakat. Hasil pengujian dapat dilihat pada bab IV subbab 4.5.
62
Gambar 3.2.Kerangka berpikir pembangunan Modul Aplikasi Proses Perekayasa dengan Pendekatan KnowledgeManagemen
69
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Pada bab ini, akan dibahas secara detail dan terperinci mengenai aplikasi sistem yang akan diimplementasikan dengan menerapkan metodologi penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya. Pada bab sebelumnya telah dibahas, bahwa model pengembangan sistem yang akan digunakan dalam pengembangan aplikasi ini adalah Extreme Programming (XP). Di dalam bab empat ini diuraikan tentang tahap pengembangan sistem XP
diantaranya adalah planning, design, coding, dan
testing. Sebelum membahas tahapan pengembangan sistem akan dijelaskan terlebih dahulu profil umum Pusat Data Informasi dan Standarisasi (PDIS), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sebagai tempat penelitian yang mengelola proses perekayasa. Dan dalam rangka mengetahui proses kerja proses perekayasa,
yaitu
dengan
menelaah
dokumen-dokumen
terkait
untuk
mendapatkan informasi proses perekayasa. Akan tetapi dalam penelitian ini secara khusus hanya membahas proses perekayasa dengan pendekatan knowledge management (KM) yang difokuskan pada faktor teknologi.
70
71
4.1.
Sekilas tentang Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi 4.1.1.
Sejarah Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) adalah lembaga pemerintah non-departemen yang berada di bawah koordinasi Kementerian Negara Riset dan Teknologi yang bertugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengkajian dan penerapan teknologi. Proses pembentukan BPPT bermula dari gagasan Mantan Presiden Soeharto kepada Prof. Dr. Ing. B. J. Habibie pada tanggal 28 Januari 1974. Dengan surat keputusan no. 76/M/1974 tanggal 5 Januari 1974, Prof. Dr. Ing. B. J. Habibie diangkat sebagai penasehat pemerintah di bidang teknologi lanjut dan teknologi penerbangan yang
bertanggung
jawab
langsung
pada
presiden
dengan
membentuk Divisi Teknologi dan Teknologi Penerbangan (ATTP) Pertamina. Melalui surat keputusan Dewan Komisaris Pemerintah Pertamina No.04/Kpts/DR/DU/1975 tanggal 1 April 1976, ATTP diubah menjadi Divisi Advance Teknologi Pertamina. Kemudian diubah menjadi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 25 tanggal 21 Agustus 1978. Diperbaharui dengan Surat Keputusan Presiden No. 47 tahun 1991.
72
Berikut kepala-kepala BPPT dari awal berdiri sampai sekarang: 1. Prof. Dr.Ing. B.J. Habibie • 1974-1998 2. Prof. Dr. Rahardi Ramelan • 1998-1998 3. Prof. Dr. Zuhal MSEE • 1998-1999 4. Dr. A.S. Hikam • 1999-2001 5. Ir. M. Hatta Rajasa • 2001-2004 6. Dr. Kusmayanto Kadiman • 2004-2006 7. Prof. Ir. Said Djauharsyah Jenie, Sc.D • 2006-2008 8. Dr. Ir. Marzan A. Iskandar • 2008-Sekarang
4.1.2. Visi dan Misi A. Visi Pusat unggulan teknologi yang mengutamakan kemitraan melalui pemanfaatan hasil rekayasa teknologi secara maksimum. B. Misi 1. Memacu perekayasaan teknologi untuk meningkatkan daya saing produk industri, 2. Memacu
perekayasaan
teknologi
untuk
meningkatkan
pelayanan publik instansi pemerintah, 3. Memacu perekayasaan teknologi untuk kemandirian bangsa.
73
4.1.3. Tugas Pokok, Fungsi, dan Wewenang A. Tugas Pokok Melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengkajian dan penerapan
teknologi
sesuai
dengan
ketentuan
peraturan
perundang-undangan yang berlaku. B. Fungsi a. Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang pengkajian dan penerapan teknologi, b. Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BPPT, c. Pemantauan, pembinaan, dan pelayanan terhadap kegiatan instansi pemerintah dan swasta di bidang pengkajian dan penerapan teknologi dalam rangka inovasi, difusi, dan pengembangan kapasitas, serta membina alih teknologi, d. Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum
di
organisasi,
bidang dan
perencanaan tatalaksana,
umum,
ketatausahaan,
kepegawaian,
keuangan,
kearsipan, persandian, perlengkapan, dan rumah tangga. C. Wewenang a. Penyusunan rencana nasional secara makro di bidangnya, b. Perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro, c. Penetapan sistem informasi di bidangnya.
74
Kewenangan lain yang melekat dan telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yaitu: a. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan tertentu di bidang pengkajian dan penerapan teknologi, b. Pemberian
rekomendasi
penerapan
melaksanakan audit teknologi.
4.1.4. Struktur Organisasi
Gambar 4.1. Struktur organisasi BPPT Sumber: www.bppt.go.id
teknologi
dan
75
4.1.5. Pusat Data Informasi dan Standardisasi (PDIS) Pusat Data Informasi dan Standardisasi, yang selanjutnya disebut PDIS, adalah unsur penunjang di bidang data, informasi, dan standardisasi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala BPPT dan secara administratif dikoordinasikan oleh Sekretaris Utama. A. Visi dan Misi PDIS Visi :“Mewujudkan PDIS unit dinamis yang mengutamakan peningkatan pelayanan prima dalam bidang sistem informasi dan standarisasi untuk mendorong kemitraan dan pemanfaatan teknologi secara optimal dan akuntabel” Misi : Melaksanakan pengumpulan/pengelolaan data, penyajian dan pengembangan informasi Melaksanakan penyusunan dan pengelolaan infrastruktur dan sistem jaringan informasi Melaksanakan prumusan rancangan standar nasional dan proses akreditasi Memberikan layanan informasi dan perpustakaan di bidang IPTEK.
76
B. Tugas dan Fungsi PDIS PDIS mempunyai tugas dan fungsi dalam hal:
a. Pengelolaan data dan informasi, b. Pengelolaan sistem dan jaringan informasi, c. Perancangan, perumusan dan penerapan standardisasi dan akreditasi, d. Pengelolaan perpustakaan, e. Pelaksanaan urusan tata usaha PDIS.
C. Struktur Organisasi
Gambar 4.2. Struktur organisasi PDIS Sumber: www.pdis.bppt.go.id
77
D. Jabatan dan Wewenang 1) Bidang Data dan Informasi Bidang Data dan Informasi mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan data dan informasi. Dalam melaksanakan tugasnya, Bidang Data dan Informasi menyelenggarakan fungsi: a. Penyiapan bahan kompilasi produk teknologi, evaluasi dan pemutakhiran data serta penyajian dan penyelenggaraan administrasi basis data dan informasi. b. Pengelolaan, pembaruan dan pengembangan data dan informasi kegiatan dan produk secara elektronik. Bidang Data dan Informasi terdiri dari: 1. Subbidang Penyajian Data dan Informasi Mempunyai
tugas
melakukan
penyiapan
bahan
kompilasi produk teknologi, evaluasi dan pemutakhiran data, penyajian dan penyelenggaraan administrasi basis data dan informasi. 2. Subbidang Pengembangan Data dan Informasi. Mempunyai tugas melakukan urusan penyebaran, pembaruan dan pengembangan data dan informasi kegiatan secara elektronik.
78
2) Bidang Sistem dan Jaringan Bidang Sistem dan Jaringan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan
sistem dan
jaringan
informasi. Dalam melaksanakan tugasnya, Bidang Sistem dan Jaringan menyelenggarakan fungsi: a. Penyiapan dan pengembangan sistem informasi manajemen. b. Pengoperasian
dan
pemeliharaan
jaringan
informasi. Bidang Sistem dan Jaringan terdiri dari 2 bagian: 1. Subbidang Sistem Aplikasi. Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan sistem informasi manajemen dan sistem aplikasi. 2. Subbidang Jaringan. Mempunyai tugas melakukan pengelolaan dan pemeliharaan jaringan informasi.
79
4.2.
Planning Dalam tahap planning (perencanaan) modul aplikasi proses perekayasa dengan pendekatan knowledge management dibagi ke dalam beberapa tahapan yaitu proses bisnis umum, analisis core process knowledge management, analisis kebutuhan, knowledge goal dan user stories. 4.2.1. Proses Bisnis Umum Perekayasa adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan kegiatan kerekayasaan dalam suatu kelompok kerja fungsional pada bidang penelitian
terapan,
pengembangan,
perekayasaan,
dan
pengoperasian yang diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil dengan hak dan kewajiban yang diberikan secara penuh oleh pejabat yang berwenang. Proses bisnis proses perekayasa adalah dari kepala direktur atau pusat yang ada di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BBPT) melalui program kerja yang telah disepakati, mengarahkan pada program tersebut untuk pelaksanaan program dipilihlah ka program, program manager, dan chief engineering. Dalam pelaksanaannya, Organisasi ini dipimpin oleh seorang Kepala Program yang dibantu oleh Seorang Chief Engineer dan Seorang Program Manager. Chief Engineer bertanggung jawab atas kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia (SDM) serta produk
80
teknologi yang dihasilkan. PM bertanggung jawab atas pendanaan (Cost) dan penjadwalan (Delivery) pelaksanaan program. SDM yang dipilih Chief Engineer antara lain Engineering Staff bertanggungjawab dalam menyiapkan laporan berupa Technical Note. Leader bertanggungjawab dalam menyiapkan laporan berupa Technical Report, dan memeriksa Technical Note yang disiapkan oleh Engineering Staff. Group Leader bertanggungjawab dalam menyiapkan laporan berupa Technical Document, memeriksa Technical Report yang telah disiapkan oleh Leader, dan menyetujui Technical Note yang telah diperiksa oleh Leader. Chief Engineer bertanggungjawab dalam penyiapan laporan berupa Program Document, memeriksa Technical Document yang telah dibuat Group Leader, dan menyetujui Technical Report yang telah diperiksa
oleh
bertanggungjawab
Group
Leader.
mempersiapkan
dan
Program memeriksa
Manager laporan
Progress Control & Monitoring (PCM), dan memeriksa Program Document yang telah dipersiapkan oleh Chief Engineer. Kepala Program bertanggung jawab terhadap keseluruhan document, khususnya Technical Document, dan Program Document. Kepala program bertanggung jawab penuh kepada kepala unit organisasi structural yang memberikan program tersebut. Setelah semuanya terdokumentasikan dan disetujui oleh kepala program, selanjutnya diserahkan ke bagian Sumber Daya Manusia dan
81
Organisasi (SDMO)
untuk
dinilai
oleh
tim
penilai
dan
PUSDIKLAT. Adanya lembar kegiatan untuk proses perekayasaan yakni Lembar Kerja (Working Sheet), lembar pernyataan yang dikerjakan oleh masing-masing anggota program mulai dari Engineering Staff, Leader, Group Leader, Program Manager, Chief Engineer, sampai Kepala Program. Lembar Instruksi (Instruction Sheet), lembar pernyataan perintah (instruksi) merupakan lembaran yang berisi pernyataan perintah terkait dengan metoda, cara atau formula tertentu dan lain-lain sesuai dengan kegiatan kerekayasaannya. Lembar Keputusan (Decision Sheet), lembar pernyataan tentang keputusan yang diambil dari suatu rapat kegiatan kerekayasaan yang sedang dilaksanakan, baik pada rapat tingkat WP, tingkat WBS, antar WBS atau tingkat Pimpinan Program.
82
Flowchart Proses Bisnis proses perekayasa :
Gambar 4.3. Proses Bisnis Proses Perekayasa Berdasarkan analisis dengan mempertimbangkan model SECI, dapat disusun sebuah proses general untuk menjalankan modul aplikasi dengan pendekatan knowledge management yakni: 1. Pada saat akan berjalannya program proses perekayasa, pegawai terlebih dahulu menguasai knowledge yang akan dipakai dengan cara mencari knowledge tersebut pada database 2. Apabila knowledge tersebut tidak terdapat dalam database, pegawai harus menghubungi expert untuk berdiskusi
83
3. Hasil diskusi, kemudian didokumentasikan untuk dipublikasikan didalam modul aplikasi proses perekayasa 4. Pada saat berjalannya program proses perekayasa, pegawai diwajibkan mencatat tiap permasalahan yang terjadi dan solusinya kedalam lembar kegiatan 5. Pada saat selesai, masing-masing pegawai membuat laporan sesuai dengan jabatan fungsional yang diamanahkan kepadanya. Dan diserahkan ke PDIS untuk dipublikasikan di modul aplikasi agar dapat menjadi referensi kegiatan selanjutnya.
Flowchart proses bisnis proses perekayasa yang diusulkan :
Gambar 4.4. Proses Bisnis Perekayasa yang Diusulkan
84
4.2.2. Analisis Core Process Knowledge Management 1. Knowledge Identification (Identifikasi Pengetahuan) Knowledge terdiri dari dua jenis yaitu tacit knowledge dan explicit knowledge. Dalam proses perekayasa knowledge yang ada sebagai berikut: a. Tacit knowledge 1. Ide/pengetahuan pegawai mengenai informasi proses perekayasa, solusi permasalahan yang dihadapi selama proses perekayasa, informasi teknologi terbaru 2. Ide/pengetahuan pegawai mengenai program yang sedang dilakukan pada saat rapat 3. Pengetahuan pegawai yang didapat dari pengalaman bekerja sebelumnya, pengajar di instansi pendidikan, dan pengalaman dinas. b. Explicit knowledge 1. File-file mengenai proses perekayasa dalam hal kegiatan seperti lembar kerja, lembar instruksi, dan lembar keputusan 2. Dokumen sistem pelaporan jalannya kegiatan program seperti
Technical
Notes
(TN),
Technical
Report
(TR)/Memorandum (TM), Technical Document (TD), Program Document (PD), Progress Control & Monitoring (PCM)
85
3. Pendokumentasian tentang pegawai yang melakukan proses perekayasaan. 4. Dokumentasi notulen rapat dan agenda pertemuan. 5. Teknologi
terbaru
yang
digunakan
dalam
proses
perekayasaan. 2. Knowledge Acquisition (Perolehan Pengetahuan) Proses perolehan pengetahuan diciptakan dan dikembangkan dari pengetahuan yang telah ada di instansi atau pada masingmasing pegawai. Adanya berbagi pengetahuan individu yang masih ada dalam pikiran, biasanya dilakukan dengan cara diskusi (tatap muka) langsung, dan terkadang ada yang didokumentasikan melalui forum BPPT dan di komputer masing-masing pegawai. Adanya proses perekayasa melalui program yang telah disepakati pusat. Dengan adanya hal tersebut membuat pegawai harus mencari dan belajar mengenai tugas sesuai program yang akan dijalankan sehingga didapatkan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan. Disamping itu untuk pengembangan profesi, BPPT memberikan kebebasan kepada pegawai untuk menciptakan sebuah karya atau menciptakan pengetahuan yang baru yang dapat berguna bagi instansi secara keseluruhan sesuai dengan tugas yang pegawai jalankan. Hal ini akan memberikan penghargaan kepada pegawai untuk dinilai angka
kreditnya
guna
untuk
naik
jabatan,
sehingga
86
menimbulkan semangat baru dalam menciptakan pengetahuan yang baru. 3. Knowledge Development (Pengembangan Pengetahuan) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) merupakan instansi yang bertugas di bidang pengkajian dan penerapan teknologi. Sehingga mengharuskan pegawai untuk mengasah bentuk informasi dan pengetahuan yang dimilikinya agar menghasilkan pengetahuan
perkembangan sangat
penting
teknologi. karena
Pengembangan
dapat
menunjukan
bagaimana setiap pegawi melakukan kerja sama, pemecahan masalah, inovasi perkembangan teknologi. Adanya proses perekayasa merupakan suatu kelompok kerja bidang
penelitian,
pengembangan,
perekayasaan
dan
pengoperasian teknologi sehingga didapatkan hasil riset mengenai teknologi baru. 4. Knowledge Sharing and Distribution (Pembagian dan Penyebaran Pengetahuan) Proses
pembagian
dan
penyebaran
pengetahuan
berarti
bagaimana proses dari distribusi pengetahuan diantara kelompok pegawai atau individu tertentu ditransfer secara terpusat. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) berupaya agar seluruh pegawainya memiliki pengetahuan yang berkualitas untuk pegawai itu sendiri maupun instansi secara keseluruhan.
87
Selama ini proses pembagian dan penyebaran pengetahuan dilakukan melalui email, forum, dan tatap muka langsung. Hal ini proses pembagian dan penyebaran pengetahuan terutama dalam hal proses perekasa masih belum ada. 5. Knowledge Utilization (Penerapan Pengetahuan) Pengetahuan yang ada di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) terutama pada proses perekayasa, penerapan pengetahuan pada proses berlangsungnya pekerjaan program yang telah disepakati pusat, adanya rapat yang dilakukan ka program dengan anggotanya, penerapan pengetahuan dalam menggunakan teknologi. 6. Knowledge Retention (Penyimpanan Pengetahuan) Pengetahuan yang ada di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
(BPPT)
terutama
pada
proses
perekayasa,
kebanyakan masih berupa tacit knowledge yang terdapat pada masing-masing pegawai. Adapula yang sudah tersimpan berupa dokumentasi seperti technical notes, technical report, program document. Namun penyimpanannya masih rentan terhadap hilangnya pengetahuan yang ada. Dan pengetahuan tersebut masih tersimpan secara terpisah dan ada pada masing-masing pegawai.
88
4.2.3. Analisis Kebutuhan A. Analisis Permasalahan Dari hasil wawancara, terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi berhubungan dengan proses perekayasa : 1. Dalam proses perekayasa sedang dijalankannya program pembuatan
database
dalam
mengelola
data
proses
perekayasa, jadi sampai sekarang kumpulan informasi proses perekayasa belum terstruktur dengan baik 2. Apabila diadakan rapat, terkadang ada pegawai yang tidak datang sehingga mereka sulit mendapatkan informasi hasil rapat 3. Karena masih dalam proses pembuatan database, sehingga pendokumentasian khususnya tacit knowledge rentan akan hilangnya knowledge B. Analisis Pemecahan Masalah Dengan analisis permasalahan diatas, pemecahan masalah yang dapat dilakukan untuk menangani permasalahan tersebut yaitu dengan pembangunan modul aplikasi informasi data perkembangan teknologi pada proses perekayasa. Dimana aplikasi ini nantinya dapat mengelola dan memanage data-data, baik yang explicit ataupun tacit yang sudah dirubah ke bentuk explicit knowledge. Dimana fitur dalam aplikasi ini disesuaikan dengan proses perekayasa yang ada di BPPT.
89
C. Analisis Persyaratan Tahapan ini mendifinisikan dan menganilisis persyaratanpersyaratan modul aplikasi proses perekayasa yang mendukung aktifitas pendokumentasian pengetahuan. Perancangannya sesuai sebagai berikut: 1. Modul aplikasi yang akan dibangun mampu untuk melakukan pendokumentasian terhadap knowledge proses perekayasa. 2. Aplikasi yang akan dibangun diharapkan mampu untuk membantu dalam mengelola dan memanage knowledge yang ada, yaitu menambah, memperbaharui, menghapus dan mengkategorikan knowledge. 3. Adanya database khusus untuk menyimpan data proses perekayasa. 4. Fitur aplikasi disesuaikan dengan proses perekayasa. 5. Aplikasi yang akan dibangun diharapkan dapat diakses oleh semua pegawai yang ingin mengetahui informasi data perkembangan teknologi terakhir dengan adanya pengaturan hak akses user.
90
Tabel 4.1 Pemetaan Strategi Berdasarkan Analisis Kebutuhan Strategi Berdasarkan Analisis
Pusat Data Informasi dan Standarisasi
Kebutuhan 1. Masih dalam proses pembuatan database proses perekayasaan
1. Melaksanakan pengumpulan /pengolahan data, penyajian, dan pengembangan informasi
2. Apabila diadakan rapat, terkadang ada pegawai yang tidak datang sehingga mereka sulit mendapatkan
2. Memberikan layanan informasi di bidang IPTEK
informasi hasil rapat 3. Peningkatan aksebilitas data dan informasi kerekayasaan 3. Karena masih dalam proses pembuatan database, sehingga pendokumentasian khususnya tacit knowledge akan rentan hilangnya
4. Peningkatan peran perpustakaan untuk desiminasi hasil kikerakayasaan teknologi
knowledge
4.2.4. Knowledge Goal Normative a. Menciptakan
budaya
knowledge
sharing
terutama
hal
proses
perekayasaan antar pegawai agar dapat saling bertukar fikiran sehingga dapat meningkatkan kemampuan, pengetahuan, dan keterampilannya b. Menjaga dan memelihara agar knowledge yang penting mengenai proses perekayasaan tidak hilang walaupun pegawai yang mempunyai knowledge tersebut sudah tidak bekerja lagi c. Menciptakan suasana pegawai agar lebih mudah menyampaikan ide, sehingga meningkatkan kreatifitas
91
Strategic a. Mendayagunakan
semua
knowledge
dalam
penunjang
proses
perekayasaan dan dalam mencapai visi dan misi b. Membuat
suatu
pendokumentasian
yang
baik
tentang
proses
perekayasaan Operational a. Mendukung kinerja instansi sepenuhnya dengan menjaga terlaksananya proses perekayasaan dengan baik yang berhubungan dengan data, dan teknologi b. Meningkatkan proses pengumpullan knowledge secara terkomputerisasi agar mempermudah dalam pencarian knowledge
92
Tabel 4.2 Pemetaan Berdasarkan Knowledge Goal Pusat Data Iinformasi dan Standarisasi 1. Melaksanakan pengumpulan /pengolahan data, penyajian, dan pengembangan informasi
2. Memberikan layanan informasi di bidang IPTEK
3. Peningkatan aksebilitas data dan informasi kerekayasaan
4. Peningkatan peran perpustakaan untuk desiminasi hasil kikerakayasaan teknologi
Knowledge Goal Normative a. Menciptakan budaya self learning b. Menjaga dan memelihara agar knowledge yang penting mengenai proses perekayasaan tidak hilang c. Menciptakan suasana pegawai agar lebih mudah menyampaikan ide, sehingga meningkatkan kreatifitas Strategic d. Mendayagunakan semua knowledge e. Membuat suatu pendokumentasian yang baik Operasional f. Mendukung kinerja instansi sepenuhnya dengan menjaga terlaksananya proses perekayasaan dengan baik yang berhubungan dengan data, dan teknologi g. Meningkatkan proses pengumpullan knowledge secara terkomputerisasi agar mempermudah dalam pencarian knowledge
4.2.5. User Stories Pada tahap ini penulis melakukan pengumpulan cerita user, cerita user yang yang berkaitan dengan pembuatan modul aplikasi proses perekayasaan, user stories yang dikumpulkan diantaranya dari bagian pusat data informasi dan standarisasi dan pegawai perpustakaan. Dibawah ini adalah user stories pada aplikasi yang
93
akan dibangun. User stories ini diperoleh dari bagian pusat data informasi dan standarisasi, dan pegawai perpustakaan BPPT. 1. Hasil penelitian pegawai. Tabel 4.3 Index card untuk Hasil Penelitian Pegawai Project : hasil penelitian pegawai Project
: Pendokumentasian hasil penelitian pegawai
Tanggal wawancara : 27 April 2011 Interviewee
: pegawai perpustakaan BPPT
Summary : “Pada aplikasi ini diharapkan pegawai dapat mengupload hasil penelitian, sehingga pegawai lain dapat mengetahui hasil penelitiannya.” No.
Description
1.
Pegawai dapat mengupload hasil penelitiannya.
2.
Pegawai lainnya penelitiannya
3.
Pegawai yang lain dapat mengunduh document.
dapat
mengetahui
informasi
94
2. Hasil proses perekayasa. Tabel 4.4 Index card untuk Hasil Proses Perekayasa Project : Hasil proses perekayasaan Project : Pendokumentasian hasil proses perekayasa Tanggal wawancara : 11 April 2011 Interviewee
: kepala sub bidang sistem dan jaringan
Summary : “Pada aplikasi ini diharapkan pegawai dapat mengupload knowledge (tacit knowledge & explicit knowledge), sehingga pegawai yang lain dapat mengetahui knowledge yang ada dalam diri pegawai dan diketahui data proses perekayasa” No.
4.3.
Description
1.
Pegawai dapat mengupload semua knowledge yang dimilikinya.
2.
Pegawai lain dapat mengetahui knowledge pegawai tersebut beserta personilnya
3.
Pegawai yang lain dapat mengunduh knowledge pegawai tersebut berupa document, file, laporan,notulensi
4.
Pembagian knowledge sesuai dengan teknologi dan pusatnya
5.
Knowledge yang diupload disesuaikan dengan jenisnya
Design 4.3.1. CRC Card CRC-card adalah daftar class-class yang akan digunakan pada saat coding. Class-class tersebut meliputi class admin, user, agenda, forum, comment, search, upload, dan update Untuk lebih
95
lengkapnya data-data class terdapat pada halaman lampiran listing coding (Lampiran E).
4.3.2. Pemetaan Fitur Knowledge Goal dan Knowledge Identifikasi Perancangan aplikasi proses perekayasa didasarkan pada pemetaan knowledge goal dan identifikasi knowledge. Dari hasil pemetaan akan disesuaikan dengan perancangan fitur aplikasi yang dibangun. Tabel 4.5 Pemetaan Fitur Normative a. Menciptakan budaya self learning b. Menjaga dan memelihara agar knowledge yang penting mengenai proses perekayasaan tidak hilang c. Menciptakan suasana pegawai agar lebih mudah menyampaikan ide, sehingga meningkatkan kreatifitas Strategic a. Mendayagunakan semua knowledge b. Membuat suatu pendokumentasian yang baik Operasional a. Mendukung kinerja instansi sepenuhnya dengan menjaga terlaksananya proses perekayasaan dengan baik yang berhubungan dengan data, dan teknologi b. Meningkatkan proses pengumpulan knowledge secara terkomputerisasi agar mempermudah dalam pencarian knowledge
a. b. c. d. e.
Dokumen Berita Laporan Forum Diskusi File
a. b. c. d.
Dokumen Laporan Forum Diskusi File
a. b. c. d. e.
Dokumen Laporan Forum Diskusi File Pencarian
96
4.3.3. Keterangan Fitur Modul aplikasi proses perekayasa yang dibangun memiliki tujuh fitur utama ditambah dengan halaman home. Adapun fitur– fitur tersebut adalah: user management, dokumen, laporan, forum diskusi, file, berita, agenda dan pencarian. 1. User management Fitur ini berisi tentang data pribadi pegawai, baik pegawai maupun admin yang berhubungan dengan proses perekayasa yang menjadi pengguna aplikasi ini. 2. Dokumen Berisi tentang document sistem pelaporan jalannya kegiatan program seperti Technical Notes (TN), Technical Report (TR)/Memorandum (TM), Technical Document (TD), Program Document (PD), Progress Control & Monitoring (PCM) yang dilakukan oleh pegawai yang berhubungan dengan program perekayasa. Tipe file yang dapat di upload dalam dokumen ini meliputi jpg jpeg gif png txt doc docx xls pdf ppt pps odt ods odp. 3. Agenda Berisi tentang kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan pada pada proses perekayasa dalam suatu program. Sehingga pegawai mendapatkan informasi tersebut dengan mudah.
97
4. Laporan Berisi mengenai informasi kegiatan yang telah dilakukan seperti lembar kerja, lembar instruksi, dan lembar keputusan yang dilakukan oleh pegawai dalam suatu program pada proses perekayasaan. Tipe file yang dapat di upload dalam laporan ini meliputi jpg jpeg gif png txt doc docx xls pdf ppt pps odt ods odp. 5. Forum diskusi Berisi tentang knowledge pegawai sehingga dapat saling share knowledge yang dimiliki. Dan pegawai juga dapat membuka diskusi baru dengan menambahkan tema diskusi. Hal ini dimaksudkan agar tacit knowledge dapat menjadi explicit knowledge dan diketahui oleh pegawai lain. 6. File sharing Berisi tentang dokumen kegiatan pengembangan profesi yang terdiri atas : menyebarluasan produk teknologi sesuai tugas yang sedang berjalan, makalah, karya tulis, buku yang biasa dipublikasikan di media massa, internasional, dan nasional sehingga dapat diketahui oleh pegawai BPPT juga. Tipe file yang dapat di upload dalam file sharing ini meliputi jpg jpeg gif png txt doc docx xls pdf ppt pps odt ods odp.
98
7. Berita Berisi tentang kabar atau informasi yang terupdate mengenai data perkembangan teknologi yang dilakukan oleh pegawai ataupun didapat dari internet melalui proses perekayasa. 8. Pencarian Memenuhi kebutuhan pegawai dengan memberikan informasi yang diinginkan berhubungan dengan proses perekayasa
4.3.4. Flowchart Pada tahapan ini, penulis akan menunjukan usulan alur proses sistem yang baru yang akan penulis buat dengan menunjukkan secara tepat dengan menggunakan tools bagan alir sistem. Alur sistem berjalan yang penulis usulkan : 1. PDIS menginput data-data master seperti data user, data dokumen proses perekayasa, data laporan, data file sharing, data agenda, data forum, dan data berita untuk kepentingan informasi user. 2. Pegawai menginput data-data untuk informasi knowledge proses perekayasa yang ada di BPPT seperti data dokumen, data laporan, data forum, data agenda, data berita, data file sharing, mengedit data user, ubah password, dan dapat melihat dan download semua data hasil proses perekayasa. 3. Masyarakat dapat melihat berita, melihat dan download dokumen dan file sharing, manambah kritik/saran, dan melakukan pencarian data
99
atau yang diinginkan. Dan dapat download data hasil proses perekayasa
100
Berikut ini merupakan gambar Flowchart yang digunakan : 1. Flowchart Halaman Utama Admin Mulai
Halaman Utama
Memilih Menu
Ya Home Tidak Ya Berita
Halaman Berita
Ya Dokumen
Download
User
Lihat profil user
Tidak Ya Dokumen
Halaman Dokumen
Lihat Dokumen Tidak Ya
File
Download
User
Lihat profil user
Tidak
File Sharing
Ya
Halaman File Sharing
Lihat File
Tidak
Tidak Ya Pencarian
Halaman Pencarian
Input data / user yang dicari
Ya
Hasil yang dicari
Tampilkan Tidak
No result
Tidak Kritik/ saran
Ya
Halaman kritik/saran
Input kritik/ saran
Tidak LOGIN
Selesai
A
Gambar 4.5 Flowchart Halaman Utama Admin
101
Gambar 4.6 Flowchart Halaman Utama Admin 1
Gambar 4.7 Flowchart Halaman Utama Admin 2
102
2. Flowchart Halaman Utama Pegawai Mulai
Halaman Utama
Memilih Menu
Ya Home Tidak Ya Berita
Halaman Berita
Ya Dokumen
Download
User
Lihat profil user
Tidak Ya Dokumen
Halaman Dokumen
Lihat Dokumen Tidak Ya
File
Download
User
Lihat profil user
Tidak
File Sharing
Ya
Halaman File Sharing
Lihat File
Tidak
Tidak Ya Pencarian
Halaman Pencarian
Input data / user yang dicari
Ya Tampilkan Tidak
Tidak Kritik/ saran
Ya
Halaman kritik/saran
Input kritik/ saran
Tidak LOGIN
Hasil yang dicari
Selesai
C
Gambar 4.8 Flowchart Halaman Utama Pegawai
No result
103
Gambar 4.9 Flowchart Halaman Utama Pegawai 1 3. Flowchart Halaman Utama User Masyarakat
Gambar 4.10 Flowchart Halaman Utama Masyarakat
104
4.3.5. Data Flow Diagram A. Diagram Konteks Modul Aplikasi Proses Perekayasa dengan Pendekatan Knowledge Management Login,logout Input proses perekayasa
Informasi Proses Perekayasa
Pencarian
Kritik/saran Kritik/saran
PDIS Update m.user, m.modul, berita, dokumen,laporan,notulensi,agenda,file, kategori,forum
Modul Aplikasi Proses Perekayasa dengan Pendekatan Knowledge Management
Pegawai Info hasil pencarian Informasi proses perekayasa
Login, logout
Download proses perekayasa
Masyarakat
Gambar 4.11 Diagram Konteks Modul Aplikasi Proses Perekayasa
Dalam diagram konteks diatas terdapat tiga entity yang menunjang proses modul aplikasi proses perekayasa yaitu Pusat Data Informasi dan Standarisasi (PDIS) sebagai admin dan pegawai sebagai pengguna serta masyarakat yang ingin mengetahui informasi proses perekayasa. Dimana tidak semua orang yang berada pada PDIS sebagai admin namun hanya beberapa orang yang mendapatkan hak akses sebagai admin saja yang dapat merubah, menambahkan, mengedit dan menghapus knowledge base dan data-data pada database. Sedangkan semua pegawai berhak mengakses modul aplikasi tersebut, tentunya
105
aplikasi yang sudah disiapkan untuk user, namun pegawai disini adalah pegawai yang sudah mengerti cara mengakses internet minimal cara menggunakan komputer. Sedangkan masyarakat hanya memiliki hal akses untuk melihat dan download informasi proses perekayasa. Tabel 4.6 Alur Proses Nama Proses
Modul Aplikasi Proses Perekayasa
Masukan
1.Entitas
PDIS
:
login
dan
logout,update
user,modul,dokumen,laporan,forum,berita, informasi,agenda,file. 2.Entitas pegawai : login dan logout, input dokumen, laporan,forum,file. Informasi dan download data proses perekayasa,pencarian,kritik dan saran 3.Entitas masyarakat : kritik/saran, pencarian Keluaran
1. Entitas
PDIS
:
informasi
user,dokumen,
laporan,forum,file 2. Entitas
pegawai
:
informasi
dan
download
user,dokumen,laporan,forum,berita,file,
hasil
pencarian,agenda. 3. Entitas masyarakat : informasi dan download user,dokumen, berita,file, hasil pencarian. Deskripsi
Proses mendeskripsikan tentang modul aplikasi proses
Proses
perekayasa dengan pendekatan knowledge management
106
B. Diagram Zero Modul Aplikasi Proses Perekayasa dengan Pendekatan Knowledge Management M.user Informasi Username,pass, data user
1.0 Mengolah M.user
Data user Data user M.Modul
Namamodul,link,status
2.0 Mengolah M.modul
Namamodul,link,status Namamodul,link,status
Kategori Id_dok,data dokumen Id_dok,data dokumen Informasi Id_dok,data dokumen
Kritik/saran
PDIS
Dokumen dokumen Informasi
3.0 Mengolah Dokumen
Id_dok,data dokumen
Informasi No,ref.data laporani
Pegawai
Id_dok, data dokumen
Laporan
4.0 Mengolah Laporan
No,ref.data laporan No,ref.data laporan Data Laporan
Informasi Agenda Data agenda
5.0 Mengolah Agenda
Data agenda Date agenda Informasi
Kategori
File Data file
6.0 Mengolah File
Data file
Informasi
File
Data file Data file Informasi
Masyarakat
Data file Informasi Informasi
Informasi
Kritik/saran Id.kritik.Nama,email,subjek,tgl
7.0 Mengolah Kritik/saran
Nama,email,subjek,tgl Nama,email,subjek,tgl Kritik/saran
Kategori
Kritik/saran
Data berita Data berita Data berita
Informasi
8.0 Mengolah Berita
Berita Data berita Data berita Informasi Kategori
Id.kategori,keterangan
9.0 Mengolah Kategori
Id.kategori,keterangan Id.kategori,keterangan
Kategori
Informasi Forum
Data forum Data forum Data forum Informasi
Forum
10.0 Mengolah Forum
Data forum Data forum Informasi
Gambar 4.12 Diagram Zero Modul Aplikasi Proses Perekayasa
107
Tabel 4.7 Proses Mengolah Modul M.User No Proses
1.0
Nama Proses
Mengolah M.user
Masukan
id_user,username,nama,NIP,jabatan,unitkerja,email,No.telpon
Keluaran
Data daftar User
Deskripsi Proses
Proses pengolahan modul manajemen user
Tabel 4.8 Proses Mengolah Modul M.Modul No Proses
2.0
Nama Proses
Mengolah M. modul
Masukan
id_modul, namamodul,link,status,publish,aktif,urutan
Keluaran
Daftar Manajemen Modul
Deskripsi Proses
Proses pengolahan modul manajemen modul
Tabel 4.9 Proses Mengolah Modul Dokumen No Proses
3.0
Nama Proses
Mengolah modul dokumen
Masukan
id_dokumen, id_kategori, tgl, ref, judul, nama program
Keluaran
Daftar Dokumen
Deskripsi Proses
Proses pengolahan modul dokumen
108
Tabel 4.10 Proses Mengolah Modul Laporan No.Proses
4.0
Nama Proses
Mengolah Modul Laporan
Masukan
no_lk, ref, tgl, judul, nama_program, kepada, dari, peran, jobcode
Keluaran
Daftar laporan
Deskripsi Proses
Proses pengolahan modul laporan
Tabel 4.11 Proses Mengolah Modul Agenda No Proses
5.0
Nama Proses
Mengolah Modul Agenda
Masukan
Id_agenda,judul,isi,pengirim,tgl
Keluaran
Daftar Agenda
Deskripsi Proses
Proses mengolah modul Agenda
Tabel 4.12 Proses Mengolah Modul File No Proses
6.0
Nama Proses
Mengolah Modul File
Masukan
Id,file,id_kategori,judul,teknologi,tgl,nama_file,nama,alamat, email
Keluaran
Daftar File
Deskripsi Proses
Proses mengolah modul file
109
Tabel 4.13 Proses Mengolah Modul Kritik/Saran No Proses
7.0
Nama Proses
Mengolah Modul Kritik/saran
Masukan
Id_saran,subjek,pesan
Keluaran
Daftar kritik/saran
Deskripsi Proses
Proses mengolah modul kritik/saran
Tabel 4.14 Proses Mengolah Modul Berita No Proses
8.0
Nama Proses
Mengolah Modul Berita
Masukan
Id_berita,id_kategori,username,judul,isiberita,tgl
Keluaran
Daftar berita
Deskripsi Proses
Proses mengolah modul berita
Tabel 4.15 Proses Mengolah Modul Kategori No Proses
9.0
Nama Proses
Mengolah Modul Kategori
Masukan
Id_kategori,namakategori,deskripsi
Keluaran
Daftar Kategori
Deskripsi Proses
Proses mengolah modul kategori
110
Tabel 4.16 Proses Mengolah Modul Forum No Proses
10.0
Nama Proses
Mengolah Modul Forum
Masukan
Id_forum,id_kategori,judul,isi,tgl
Keluaran
Daftar Forum
Deskripsi Proses
Proses mengolah modul forum
C. Diagram Rinci Modul Aplikasi Proses Perekayasa dengan Pendekatan Knowledge Management Diagram ini untuk mendetailkan setiap proses yang terjadi pada diagram zero modul aplikasi proses perekayasa dengan pendekatan knowledge management.
111
1.
Diagram Level 1 Proses ke-1 Mendeskripsikan secara detail proses mengolah data master manajemen user.
Gambar 4.13 Diagram Level 1 Proses ke-1 Modul Aplikasi Proses Perekayasa
112
2.
Diagram Level 1 Proses ke-2 Mendeskripsikan secara detail proses mengolah data master manajemen modul.
Gambar 4.14 Diagram Level 1 Proses ke-2 Modul Aplikasi Proses Perekayasa
113
3. Diagram Level 1 Proses ke-3 Mendeskripsikan secara detail proses mengolah data master dokumen.
Gambar 4.15 Diagram Level 1 Proses ke-3 Modul Aplikasi Proses Perekayasa
114
4.
Diagram Level 1 Proses ke-4 Mendeskripsikan secara detail proses mengolah data master laporan. laporan
Data.laporan form.laporan
PDIS
4.1 Menambah & mengedit data laporan
Data.laporan
Pegawai
Data.laporan
laporan
4.2 Menghapus data laporan
Id_laporan
Data.laporan
Data.laporan
laporan
4.3 Search data laporan
Id_laporan
Data.laporan
Data.laporan Id_laporan
laporan Data.laporan, username, pass
4.4 Download data laporan
Data.laporan
Data.laporan Data.laporan
Gambar 4.16 Diagram Level 1 Proses ke-4 Modul Aplikasi Proses Perekayasa
115
5.
Diagram Level 1 Proses ke-5 Mendeskripsikan secara detail proses mengolah data master agenda.
Gambar 4.17 Diagram Level 1 Proses ke-5 Modul Aplikasi Proses Perekayasa
116
6.
Diagram Level 1 Proses ke-6 Mendeskripsikan secara detail proses mengolah data master file.
Gambar 4.18 Diagram Level 1 Proses ke-6 Modul Aplikasi Proses Perekayasa
117
7.
Diagram Level 1 Proses ke-7 Mendeskripsikan secara detail proses mengolah data master kritik/saran.
Gambar 4.19 Diagram Level 1 Proses ke-7 Modul Aplikasi Proses Perekayasa
118
8.
Diagram Level 1 Proses ke-8
Data berita
Mendeskripsikan secara detail proses mengolah data master berita.
Gambar 4.20 Diagram Level 1 Proses ke-8 Modul Aplikasi Proses Perekayasa 9.
Diagram Level 1 Proses ke-9 Mendeskripsikan secara detail proses mengolah data master kategori.
Gambar 4.21 Diagram Level 1 Proses ke-9 Modul Aplikasi Proses Perekayasa
119
10. Diagram Level 1 Proses ke-10 Mendeskripsikan secara detail proses mengolah data master forum.
Gambar 4.22 Diagram Level 1 Proses ke-10 Modul Aplikasi Proses Perekayasa
4.3.6. Perancangan Database Data-data yang diperlukan pada proses masukan disimpan dalam basis data. Hal ini dimaksudkan agar data bersifat dinamis yaitu dapat melakukan penambahan, perubahan dan penghapusan data. Tahapan yang dilakukan dalam membuat database, yaitu entity relationship diagram (ERD), spesifikasi database, dan penerjemahan ERD ke LRS.
120
A. Entity Relationship Diagram Mempunyai
Mempunyai M
M Mempunyai
M M
Comment M
M
M
Mempunyai
M
Mempunyai
Mempunyai Mempunyai
Mempunyai
1 1
File Sharing
1 Lembar keputusan
M
Memiliki
Mempunyai
M 1
1 Lembar kerja
Memiliki M
Memiliki
M
Berita
1
Mempunyai
Memiliki 1 1
1
1
11
1
1 1
Pegawai
Kategori
1
1
1 Lembar perintah M
1
Memiliki Memiliki
1 Agenda
M
Memiliki
Kritik/saran
Dokumen
1
M Memiliki
M
Memiliki
Gambar 4.23 Entity Relationship Diagram
M
Forum
1
Mempunyai
1
121
B. Spesifikasi Database Nama Basis Data : bpptdb 1. Tabel Pegawai Nama tabel : pegawai Primary key : username Foreign key : Tabel 4.17 Tabel Pegawai
2. Tabel Kategori Nama tabel : kategori Primary key : id_kategori Foreign key : Tabel 4.18 Tabel Kategori
122
3. Tabel Berita Nama tabel : berita Primary key : id_berita Foreign key : username, id_kategori, id_comment Tabel 4.19 Tabel Berita
4. Tabel File sharing Nama tabel : file Primary key : id_file Foreign key : id_kategori, username, id_comment Tabel 4.20 Tabel File
123
5. Tabel Dokumen Nama tabel : dokumen Primary key : id_dokumen Foreign key : id_kategori, username, id_comment Tabel 4.21 Tabel Dokumen
6. Tabel Lembar Keputusan Nama tabel : laporan Primary key : no_lp Foreign key : username, id comment
124
Tabel 4.22 Tabel Lembar Keputusan
7. Tabel Lembar Kerja Nama tabel : lembar kerja Primary key : no_lk Foreign key : username, id_comment Tabel 4.23 Tabel Lembar Kerja
125
8. Tabel Lembar Perintah Nama tabel : lembar perintah Primary key : no_lpr Foreign key : username, id_comment Tabel 4.24 Tabel Lembar Perintah
9. Tabel Kritik/saran Nama tabel : kritik saran Primary key : id_kritik Foreign key : username Tabel 4.25 Tabel Kritik/saran
126
10. Tabel Agenda Nama tabel : agenda Primary key : id_agenda Foreign key : username, id_comment Tabel 4.26 Tabel Agenda
11. Tabel Forum Nama tabel : forum Primary key : id_forum Foreign key : username, id_comment, id_kategori Tabel 4.27 Tabel Forum
127
12. Tabel Comment Nama tabel : comment Primary key : id_comment Foreign key : username, id_comment Tabel 4.30 Tabel Comment
128
C. Penerjemahan ERD ke SLR Comment
Lembar Perintah *no_lpt **id_comment **username reff tanggal nama_program isi_lpt dari peran_dr jobcode_dr kepada peran_kpd jobcode_kpd Lembar Keputusan *no_lp **username **id_comment minggu_ke tanggal nama_program isi_lp tingkatan_rapat pimpinan_rapat peran jobcode
Lembar Kerja *no_lk **username **id_comment reff tanggal nama_program isi_lk dibuat_oleh peran_db jobcode_db diketahui_oleh peran_dk jobcode_dk
*id_comment nama subject isi_commen **username
Pegawai
Berita *id_berita **id_kategori **id_comment **username judul tanggal isi_berita
File Sharing *id_file **id_kategori **id_comment **username tanggal judul isi_file
Kategori
*username password status nama_lengkap NIP tempat_lhr tgl_lhr jabatan unit_kerja pendidikan email alamat notelp/HP
Forum *id_forum **id_comment **username judul isi_comment join status tanggal
Kritik/saran Agenda *id_agenda **id_comment **username judul tema tanggal isi pengirim
*id_kritik subject isi **username
*id_kategori nama_kategori deskripsi
Dokumen *id_dokumen **id_kategori **id_comment **username reff tanggal nama_program judul isi_dokumen
Gambar 4.24 Penerjemahan ERD ke SLR
4.3.7. State Transtition Diagram State Transition Diagram (STD) dari modul aplikasi proses perekayasa dengan pendekatan knowledge management ini, terdiri dari :
129
A. Halaman untuk Masyarakat Berita
Dokumen Klik home masuk home
Home File Sharing
Pencarian Menu Utama Kritik/saran Klik GO masuk M.user Klik M.user masuk M.user
Klik pencarian masuk pencarian
View
GO
Hasil Pencarian
GO
View
Klik GO masuk pencarian
Pencarian
Klik berita masuk barita
Klik GO masuk berita
Berita
Klik kritik/saran masuk kritik/saran
Saran/Kritik
klik GO
masuk kritik/saran Klik View masuk kritik
Klik File Sharing masuk file sharing
GO
Tambah
View
Klik GO masuk file sharing
File Sharing Klik dokumen masuk dokumen
GO
M. User
GO
View
GO
View
Klik GO masuk dokumen
Dokumen
Gambar 4.25 State Transtition Diagram (STD) untuk Halaman Masyarakat
130
B. Halaman untuk Admin
Gambar 4.26 State Transtition Diagram (STD) untuk Halaman Admin
131
C. Halaman untuk Pegawai
Gambar 4.27 State Transtition Diagram (STD) untuk Halaman Pegawai
132
4.3.8. Perancangan User Interface Gambaran kopseptual dari modul aplikasi proses perekayasa dengan pendekatan knowledge management . Gambar 4.28 Gambar konseptual dari elemen penyusunan sistem
1. Teknologi Teknologi yang akan digunakan untuk pembuatan modul aplikasi ini ada tiga, yaitu : a. Database Database sebagai tulang punggung sistem. Dalam hal ini, menggunakan database MySQL sehingga dapat memudahkan dalam pembuatan database.
133
b. Internet Untuk membuat sistem dapat diperluas dengan mudah dan diakses dari banyak titik. Pendekatan yang akan digunakan yakni menggunakan bahasa pemprograman PHP dengan CMS Drupal. c. Aplikasi berbasis website Dengan menggunakan penerapan teknologi ini, diharapkan aplikasi ini akan semakin mudah diakses dan digunakan oleh pengguna. Mengingat semakin banyak orang menggunakan internet dalam mencari informasi. 2. Aktivitas Aktifitas yang dilakukan dengan modul aplikasi ini adalah : a. Web Browsing Melakukan penelusuran dari antarmuka (Interface) web b. Computer based collaboration Melakukan kolaborasi dengan perantara komputer, seperti : forum diskusi, message c. Pencarian Melakukan pencarian dan pengambilan data dari aplikasi tersebut d. Data mining Melakukan pencarian pengetahuan dari sekumpulan data yang ada didalam aplikasi tersebut
134
3. Komponen Komponen penyusun modul aplikasi adalah : a. Database b. Document management c. Message d. search 4. Antarmuka (Interface) Bagian yang menjadi perantara interaksi pengguna dengan modul aplikasi adalah : a. Web based application b. Message c. Forum diskusi d. Document
1. Perancangan Halaman Menu Login
Gambar 4.29 Rancangan Halaman Login
135
Pada halaman login ini, baik PDIS maupun pegawai harus melakukan login terlebih dahulu dengan mengisi username dan password. Apabila benar, maka akan langsung masuk ke halaman home user tersebut. Dan apabila username dan password salah, maka akan muncul kalimat “Sorry, unrecognized username or password. Have you forgotten your password?”
2. Perancangan Halaman Menu Utama Pegawai
Gambar 4.30 Rancangan Halaman Menu Utama Pegawai
Pada halaman ini user mempunyai hak akses untuk mengelola data-data sebagai berikut : a. Mengelola dan Melihat Data Dokumen Pegawai mempunyai hak akses untuk melihat, menambah, mengedit, mencari dan download data Technical Note, Technical Report,
136
Technical Document, Progress Control & Monitoring dan Program Document b. Mengelola dan Melihat Data Laporan Pegawai mempunyai hak akses untuk melihat, menambah, mengedit, mencari dan download data lembar keputusan, lembar kerja dan lembar perintah c. Mengelola dan Melihat Data File sharing Pegawai mempunyai hak akses untuk melihat, menambah, mengedit, mencari dan download data file sharing d. Melihat Data Agenda Pegawai mempunyai hak akses untuk melihat, menambah, mengedit, dan mencari data agenda e. Melihat Data Berita Pegawai mempunyai hak akses untuk melihat, menambah, mengedit, dan mencari data berita f. Mengelola dan Melihat Forum Pegawai mempunyai hak akses untuk menambah, melihat, dan mencari forum g.
Melihat Pencarian Pegawai mempunyai hak akses untuk melakukan pencarian dokumen dan user yang diinginkan.
137
h.
Mengelola Data User Pegawai mempunyai hak akses untuk mengedit dan melihat data usernya sendiri
i.
Ganti Password Pegawai mempunyai hak akses untuk mengganti passwordnya sendiri
j.
Menambah Kritik dan Saran Pegawai mempunyai hak akses untuk menambah dan mengedit kritik/saran
3. Perancangan Halaman Menu Utama Admin
Gambar 4.31 Rancangan Halaman Menu Utama Admin
Pada halaman ini admin mempunyai hak akses untuk mengelola datadata sebagai berikut :
138
a. Mengelola Data User PDIS mempunyai hak akses untuk melihat, menambah, mengedit, dan menghapus data user b. Ganti password PDIS mempunyai hak akses untuk mengganti passwordnya sendiri c. Mengelola Data Dokumen PDIS mempunyai hak akses untuk melihat, menambah, mengedit dan menghapus data Technical Note, Technical Report, Technical Document, Progress Control & Monitoring dan Program Document d. Mengelola Data Laporan PDIS mempunyai hak akses untuk melihat, menambah, mengedit dan menghapus data lembar keputusan, lembar kerja dan lembar perintah e. Mengelola Data File sharing PDIS mempunyai hak akses untuk melihat, menambah, mengedit dan menghapus data file sharing f.
Mengelola Data Agenda PDIS mempunyai hak akses untuk melihat, menambah, mengedit dan menghapus data agenda
g. Mengelola Data Berita PDIS mempunyai hak akses untuk melihat, menambah, mengedit dan menghapus data berita
139
h. Mengelola Forum PDIS mempunyai hak akses untuk melihat, menambah, mengedit dan menghapus forum. i.
Mengelola Kritik/saran PDIS mempunyai hak akses untuk melihat, menambah, mengedit, dan menghapus data kritik/saran.
j.
Mengelola Pencarian PDIS mempunyai hak akses untuk melihat, menambah, mengedit, dan menghapus data pencarian
4. Perancangan Halaman Menu Utama Masyarakat
Gambar 4.32 Rancangan Halaman Menu Utama Masyarakat Pada halaman ini masyarakat mempunyai hak akses untuk melihat datadata sebagai berikut : i.
Melihat Berita Masyarakat mempunyai hak akses untuk melihat data berita.
140
ii.
Melihat Dokumen Masyarakat mempunyai hak akses untuk melihat dan download data Program Document
iii.
Melihat File sharing Masyarakat mempunyai hak akses untuk melihat dan download data file sharing
iv.
Melakukan Pencarian Masyarakat mempunyai hak akses untuk melakukan pencarian data dan user
v.
Menambah Kritik/saran Masyarakat mempunyai hak akses untuk menambah kritik/saran
4.4.
Coding Dalam tahap coding, bahasa yang digunakan adalah PHP dengan bantuan CMS (content management system) dan menggunakan database. XAMPP Versi 1.7.0 digunakan untuk membuat database MySQL pada sistem, PHP merupakan bahasa pemrograman yang digunakan, Adobe dreamweaver8 digunakan sebagai editor, mozila firefox versi 4.0 digunakan untuk pengujian, pengecekan dan menjalankan sistem dan mengeksekusi rule-rule yang menggunakan bahasa pemrograman php. Daftar coding terdapat di lampiran (Lampiran E).
141
4.5.
Testing Pada tahapan pengujian modul aplikasi informasi proses perekayasa dengan pendekatan knowledge management, pengujian dilakukan dengan cara pengujian mandiri dan pengujian oleh user secara blackbox testing. Cara pengujian blackbox testing dilakukan dengan menjalankan modul aplikasi proses perekayasa dan melakukan input data serta melihat input-nya apakah sesuai dengan domain masalah serta kesimpulan yang diharapkan. Hasil pengujian blackbox testing disajikan dalam tabel 4.29 : A. Hasil Pengujian Halaman Untuk Admin Tabel 4.28 Pengujian Halaman Interface untuk Admin
NO 1.
Rancangan Proses Login menu admin
Hasil yang Diharapkan
Keterangan
Masuk halaman home
Apabila salah muncul pesan
admin bila username dan
“Sorry, unrecognized
password benar
username or password. Have
Sesuai OK
you forgotten your password?”
2.
Klik menu Manajemen user
Masuk halaman index user
OK
3.
Klik tambah,edit,hapus
Dapat menginput,edit,hapus
OK
data user dengan benar 4.
5.
Klik menu conten
Masuk halaman index
management
content manajemen
Klik tambah,edit,hapus
Dapat menginput,edit,hapus
OK
OK
data modul dengan benar 6.
Klik menu dokumen
Masuk halaman index
OK
dokumen 7.
Klik tambah,edit,hapus
Dapat menginput,edit,hapus
OK
data dokumen dengan benar 8.
Klik menu laporan
Masuk halaman index laporan
OK
142
9.
Klik tambah,edit,hapus
Dapat menginput,edit,hapus
OK
data laporan dengan benar 10.
Klik menu agenda
Masuk halaman index
OK
agenda 11.
Klik tambah,edit,hapus
Dapat menginput,edit,hapus
OK
data agenda dengan benar 12.
Klik menu file sharing
Masuk halaman index file
OK
sharing 13.
Klik tambah,edit,hapus
Dapat menginput,edit,hapus
OK
data file dengan benar 14.
Klik menu berita
Masuk halaman index
OK
berita 15.
Klik tambah,edit,hapus
Dapat menginput,edit,hapus
OK
data berita dengan benar 16.
Klik menu kategori
Masuk halaman index
OK
kategori 17.
Klik tambah,edit,hapus
Dapat menginput,edit,
OK
hapus data modul dengan benar 18.
Klik menu saran/kritik
Masuk halaman index
OK
saran/kritik 19.
Klik edit,hapus
Dapat edit,hapus data saran
OK
dengan benar 20.
Klik menu forum
Masuk halaman index
OK
forum 21.
Klik tambah,edit,hapus
Dapat menginput,edit,hapus
OK
data forum dengan benar 22.
Klik pencarian
Masuk halaman index
Masukkan nama user atau
pencarian
data yang dicari
OK
143
B. Hasil Pengujian Halaman Untuk Pegawai Tabel 4.29 Pengujian Halaman Interface untuk Pegawai NO 1.
Rancangan Proses Login menu user
Hasil yang Diharapkan
Keterangan
Sesuai
Masuk halaman home user
Apabila salah muncul pesan
OK
bila username dan password
“Sorry, unrecognized
benar
username or password. Have you forgotten your password?”
2.
Klik menu dokumen
Masuk halaman index
OK
dokumen 3.
4.
Klik tambah,edit, download
Dapat menginput, download
dokumen
data dokumen
Klik menu laporan
Masuk halaman index
OK
OK
laporan 5.
6.
7.
Klik tambah,edit, download
Dapat menginput, download
laporan
data laporan
Klik menu pencarian
Dapat mencari data dan user
Masukkan nama data atau
dengan benar
user yang dicari
Klik menu agenda
OK
Masuk halaman index
OK
OK
agenda 8.
Klik menu file sharing
Masuk halaman index file
OK
9.
Klik tambah,edit, download
Dapat menginput, download
OK
file sharing
data file
10.
Klik menu berita
Masuk halaman index berita
11.
Klik menu kritik/saran
Masuk halaman index kritik
OK Masukkan kritik/saran
OK
144
C. Hasil Pengujian Halaman Untuk User Masyarakat Tabel 4.30 Pengujian Halaman Interface untuk User Masyarakat NO
Rancangan Proses
Hasil yang Diharapkan
Keterangan
Sesuai
1.
Klik menu Berita
Masuk halaman index berita
OK
2.
Klik menu Dokumen
Masuk halaman index
OK
dokumen 3.
Klik menu File sharing
Masuk halaman index file
OK
sharing 4.
5.
Klik menu pencarian
Klik menu Kritik/Saran
Masuk halaman index
Masukkan nama data atau
pencarian
user yang dicari
Masuk halaman index
Masukkan kritik/saran
kritik/saran
OK
OK
145
BAB V PENUTUP
Modul aplikasi proses perekayasa dengan pendekatan knowledge management (Studi kasus: Pusat data informasi dan standarisasi, Badan pengkajian dan penerapan teknologi) ini setidaknya dapat
mengurangi
permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan pendokumentasian data proses perekayasa dan mudah diperoleh data perkembangan teknologi beserta personil yang melakukan penelitian pada topik tersebut. Setelah melakukan serangkaian penelitian, seperti yang tertera pada bab III dan bab IV, maka pada bab ini penulis akan menguraikan kesimpulan yang dapat ditarik dari rangkaian penelitian tersebut. Selain kesimpulan, penulis juga memberikan saran yang akan bermanfaat bagi pihak-pihak yang akan melanjutkan pengembangan penelitian ini. 5.1.
Kesimpulan Dari penelitian dan tulisan yang telah penulis uraikan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Knowledge management (KM) membantu proses sosialisasi, eksternalisasi, kombinasi dan internalisasi pengetahuan. Dengan pendekatan teknologi (Modul aplikasi proses perekayasa) proses KM tersebut akan diakselerasi
2. Dengan membangun modul aplikasi proses perekayasa dengan pendekatan knowledge management ini pengetahuan terarsip dengan baik dan dapat diakses dengan mudah oleh seluruh pegawai dan 145
146
masyarakat, tanpa harus datang kepada personil yang melakukan penelitian tersebut atau perpustakaan BPPT. 3. Perancangan modul aplikasi proses perekayasa ini menggunakan pendekatan knowledge management yang difokuskan pada faktor teknologi. Hal ini berguna dan memiliki kemampuan dalam mendokumentasikan hasil proses perekayasa. 4. Melakukan beberapa proses pendataan yang sebelumnya belum terstruktur
menjadi
sistem
yang
lebih
baik
yakni
secara
terkomputerisasi, sehingga memudahkan user yang ingin mengakses. Dan mengintegrasikan data proses perekayasa ke dalam suatu database. Dengan adanya hal ini proses pendokumentasian menjadi lebih baik karena adanya database khusus untuk menyimpan informasi data proses perekayasa yang disesuaikan dengan kategori teknologi.
5.2.
Further Research Aplikasi ini tentu saja masih belum sempurna. Masih banyak hal yang dapat dilakukan untuk mengembangkan aplikasi ini agar menjadi lebih baik lagi, antara lain : 1. Dalam modul aplikasi ini, diharapkan tidak hanya menangani masalah pendokumentasian data proses perekayasa. Tetapi dapat menambahkan fitur-fitur lain seperti adanya sistem penunjang keputusan (SPK) untuk menghitung angka kredit pegawai yang telah melakukan penelitian dan dikaitkan dengan promosi jabatan.
147
2. Diharapkan pada penelitian selanjutnya tidak hanya memfokuskan pada satu faktor saja, melainkan faktor yang lain seperti manusia, proses sehingga dapat diterapkan pembangunan knowledge management system.
148
DAFTAR PUSTAKA
Fahri, Muhammad. 2010. Analisa dan Perancangan Sistem Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management System) pada Departemen Sumber Daya Manusia (Studi Kasus : PT. Mitra Mega Semesta (DoctoRabbit)) – Jakarta : Laporan Tidak Diterbitkan Faisal, M. 2008. Sistem Informasi Manajemen. Malang : UIN malang Pess (anggota IKAPI) HM, Yogiyanto. 2005. Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi Hariyanto, Bambang. 2004. Sistem Manajemen Basis Data, Bandung : Informatika Hasibuan, Malayu S.P. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi revisi. Jakarta: Bumi Aksara Idzar.
2011.
CMS
dan
Framework
Terbaik.
[online]
Tersedia:
http://blog.unsri.ac.id/idzar/artikel/cms-dan-framework-terbaik/pdf/18286/. [28 Juli 2011] Ladjamudin, Al Bahra Bin. 2005. Analisis Dan Desain Sistem Informasi, Yogyakarta : Graha Ilmu L.Gaol, Chr.Jimmy. 2008. Sistem Informasi Manajemen Pemahaman dan Aplikasinya. Jakarta: P.T Gramedia Lim Bui Ho,dkk. 2008. Penerapan Knowledge Management System pada Perusahaan Bisnis Konsultasi PT Piramida Sejahtera Abadi (Red Piramid) – Jakarta: Laporan Tidak Diterbitkan 148
149
Lusiani,dkk.
2011.
Extreme
Programming.
[online]Tersedia:
http://www.wahyudharmawan.info/a/XP/paper.doc.[21 Juli 2011] Mahisa, Brahmana. 2007. Analisis dan Perancangan Knowledge Management Berbasiskan WEB (Studi Kasus : PT. Primacom Interbuana) – Jakarta : Laporan Tidak Diterbitkan Mulyanto, Agus. 2009. Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Muttaqien,
Arip. 2009. Membangun Perpustakaan Berbasis Knowledge
Managament : Transformasi Menuju Research Collage dan Perguruan Tinggi Berkualitas Internasional – Jakarta: Laporan Tidak Diterbitkan Nazir, Moh. 2005. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia Prasetyo, Bambang dkk. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Pressman, Roger S. 2005. Software Engineering A Prantitioner’s Approch. Sixth Edition. North America. Mc Graw. Hill International Edition Probst, Gilbert., Raub, Steffen., dan Romhardt, Kai. 2000. Managing Knowledge :Building Blocks for Success. John Wiley & Sons, Ltd, Chichester. Rachman, Haitan. 2007. Knowledge Management System Berbasis Kompetensi. [online]Tersedia:http://haitanrachman.wordpress.com/2007/09/25/knowledg e management-system-berbasis-kompetensi/. [25 September 2007] Sangkala. 2007. Knowledge Management. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada Setiarso, Bambang, Dkk. 2009. Penerapan Knowledge Management pada Organisasi. Yogyakarta: Graha Ilmu
150
Sidik, Betha. 2004. Pemrograman WEB dengan PHP. Bandung: Informatika Sutabri, Tata. 2005. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Andi. Tobing, Paul L. 2007. Knowledge Management Konsep, Arsitektur, dan Implementasi. Yogyakarta: Graha Ilmu Written, et all. 2004. Metode Desain & Analisis Sistem. Edisi 6. Diterjemahkan oleh tim penerbit Andi. Yogyakarta: Andi Yuliazmi. 2005. Penerapan Knowledge Management Pada Perusahaan Reasuransi: Studi Kasus PT Reasuransi Nasional Indonesia – Jakarta: Laporan Tidak Diterbitkan 2001.Berkenalan
Dengan
Drupal.
[online]
Tersedia:
http://www.indomarinav.com/admin/upload_files/BAB2001.Berkenalan Dengan Drupal.pdf. [28 Juli 2011]
LAMPIRAN
Hasil Wawancara dengan Kepala Sub Bidang Sistem dan Jaringan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)
Pewawancara : Siti Maryam Nara Sumber : Taslim Rochmadi, Ir., Dipl.Ing., Dr. Waktu
: Senin, 11 April 2011, Pukul 10.00 wib
Tempat
: Ruang Kepala Sub Bidang Sistem dan Jaringan
1. Apakah di sini sudah ada database untuk
proses perekayasa dengan
pendekatan knowledge management? 2. Tujuan dari pembuatan database untuk proses perekayasa dengan pendekatan knowledge management seperti apa? 3. Apakah proses perekayasa yang dilakukan oleh pegawai di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sebelumnya ada penyimpanan khusus? 4. Kalau ada, masih manual atau sudah terkomputerisasi? 5. Bagaimana alur proses perekayasa yang sekarang? 6. Perlukah pembuatan sistem untuk proses perekayasa pegawai di BPPT? 7. Kalau iya, sistem seperti apakah yang diinginkan oleh pusat data
dan
standarisasi?
Hasil wawancara 1. Sampai sekarang proses pembuatan database sedang dijalankan tetapi belum selesai untuk proses perekayasa di BPPT 2. Untuk mendapatkan data perkembangan teknologi terakhir atau paling akhir serta pendataan pengetahuan yang dimiliki oleh pegawai di BBPT 3. Belum, hanya dalam bentuk tulisan makalah, laporan kerja, dan macammacam. Dan semuanya tersimpan di perpustakaan BPPT 4. Penyimpanan proses perekayasa sampai sekarang masih manual 5. Alur proses perekayasa yang sekarang, awalnya dari perancangan program kerja yang telah disepakati dari pusat, masing-masing pusat mempunyai koordinator untuk melakukan penelitian sesuai dengan bidang teknologi yang
ada di BPPT. Setelah melakukan penelitian, masing-masing koordinator membuat laporan berupa makalah, laporan kerja, dan lain-lain. Semuanya tersimpan di perpustakaan BPPT 6. Perlu, untuk memberikan kepada masyarakat dan untuk memberikan kepada manajemen dengan lebih cepat 7. Macam-macam bentuk , diantaranya a. teknologi yang terakhir b. Kemampuan pegawai yang di BPPT dalam menyelesaikan riset
1
Hasil Wawancara Lanjutan Nara sumber : Taslim Rochmadi Hari/tanggal : Selasa, 21 Juni 2011 Tempat
: Ruang Pusat Data Informasi dan Standarisasi
DATA PERTANYAAN Data PDIS 1. Bagaimana proses bisnis proses perekayasa (Alur yang berjalan sampai akhir)? 2. Dalam menyerahkan hasil penelitian, ada proses pengecekan ga? Seperti apa? 3. Bagian apa yang menangani data perkembangan teknologi? Dan seperti apa JOB DECS? 4. Visi dan Misi PDIS? Data knowledge management 1. Apakah PDIS sudah mempunyai knowledge management? 2. Jika belum, apakah memerlukan? 3. Strategi untuk mencapai tujuan dan saran untuk pembuatan knowledge management? 4. Hambatan knowledge management system 5. Sudah ada kebijakan di BPPT untuk suatu knowledge sharing Data Knowledge PDIS 1. Knowledge apa saja yang ada di divisi PDIS 2. Selama ini bagaimana hal-hal yang penting tersebut didokumentasikan 3. Apakah sudah ada tempat/media untuk menampung ide/pengetahuan pegawai pada PDIS yang berguna bagi perusahaan 4. Sumber masalah apa yang sering dihadapi oleh anggota PDIS selama melaksanakan proses kerja organisasi 5. Cara anggota dalam mencari materi untuk membantu pekerjaan mereka 6. Informasi apa saja yang mereka harapkan ada pada aplikasi web ini sehingga dapat menjadi solusi bagi permasalahan yang ada Pertanyaan Umum
2
1. Apakah anda bermasalah dalam mendapatkan knowledge yang dibutuhkan untuk mendukung kegiatan anda dalam bekerja? 2. Permasalahan apa yang dihadapi dalam mendapatkan knowledge? a. Tidak tahu harus mencari kemana b. Keterbatasan akan fisilitas yang tersedia c. Malas untuk bertanya d. Lain-lain 3. Apakah anda mendokumentasikan knowledge yang berhubungan dengan pekerjaan anda? 4. Seberapa besar intensitas anda dalam mencari untuk mendapatkan knowledge yang anda butuhkan? 5. Apa saja yang menjadi sumber untuk mendapatkan knowledge ditempat anda bekerja? 6. Seberapa
sering
anda
menggunakan
fasilitas
internetBiasanya
anda
menggunakan fasilitas internet untuk melakukan hal apa saja 7. Bagaimana anda biasanya berkomunikasi dengan karyawan lain? 8. Apakah dibutuhkan media sharing knowledge untuk memudahkan proses kerja anda jika sewaktu-waktu dibutuhkan? 9. Fitur-fitur yang diusulkan untuk menunjang sharing knowledge? Jawaban Data PDIS 1. Proses bisnis data perkembangan teknologi pada proses perekayasa adalah dari kepala direktur atau pusat yang ada di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BBPT) melalui program kerja yang telah disepakati, mengarahkan pada program terebut untuk pelaksanaan program tersebut dipilihlah kepala program, program manager, dan chief engineering. Dalam pelaksanaannya, Organisasi ini dipimpin oleh seorang Kepala Program yang dibantu oleh Seorang Chief Engineer dan Seorang Program Manager. Chief Engineer bertanggung jawab atas kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia serta
3
produk teknologi yang dihasilkan. PM bertanggung jawab atas pendanaan (Cost) dan penjadwalan (Delivery) pelaksanaan program. Chief Engineer dan Program Manager, karena sifat pekerjaannya yang harus mengkoordinasikan seluruh Group Leader yang terlibat, apabila diperlukan masing-masing dapat dibantu oleh satu sampai dengan empat asisten yang disebut Assistant Chief Engineer dan Assistant Program Manager. WBS dikepalai oleh seorang GL. GL memimpin beberapa Ketua Sub Kelompok atau Leader yang bertanggungjawab terhadap Paket Kerja. Setiap Ketua Sub Kelompok memimpin sejumlah Engineering Staff dan sejumlah Staf Teknisi (Technical Staff - TS). Setiap Engineering staff dan Technician bertanggungjawab kepada Leader. Setiap Leader bertanggungjawab kepada Group Leader. Sedangkan para Group Leader bertanggungjawab kepada Program Manager dan Chief Engineer, dan Kepala Program. Program Manager dan Chief Engineer bertanggungjawab kepada Kepala Program. Kepala program bertanggung jawab penuh kepada kepala unit organisasi structural
yang
memberikan
program
tersebut.
Setelah
semuanya
terdokumentasikan dan disetujui oleh kepala program, selanjutnya diserahkan ke bagian Sumber Daya Manusia dan Organisasi untuk di nilai oleh tim penilai dan PUSDIKLAT. Sistem informasi diantara perekayasa dilaksanakan melalui lembar-lembar kegiatan yang terdiri dari : 1. Lembar Kerja ( Working Sheet ) Lembar pernyataan yang dikerjakan oleh masing-masing anggota program mulai dari Engineering Staff, Leader, Group Leader, Program Manager, Chief Engineer, sampai Kepala Program. 2. Lembar Instruksi (Instruction Sheet) Lembar pernyataan perintah (instruksi) merupakan lembaran yang berisi pernyataan perintah terkait dengan metoda, cara atau formula tertentu dan lain-lain sesuai dengan kegiatan kerekayasaannya. 3. Lembar Keputusan (Decision Sheet)
4
Lembar pernyataan tentang keputusan yang diambil dari suatu rapat kegiatan kerekayasaan yang sedang dilaksanakan, baik pada rapat tingkat WP, tingkat WBS, antar WBS atau tingkat Pimpinan Program. 2. Ada struktur organisasi fungsional kerekayasaan sendiri untuk proses perekayasa 3. Visi PDIS tahun 2010-2014 "Mewujudkan PDIS sebagai Unit dinamis yang mengutamakan peningkatan pelayanan prima dalam bidang sistem informasi dan standardisasi untuk mendorong kemitraan dan pemanfaatan teknologi secara optimal dan akuntabel’. Misi a.
Melaksanakan
pengumpulan/pengelolaan
data,
penyajian
dan
pengembangan informasi b.
Melaksanakan penyusunan dan pengelolaan infrastruktur dan sistem jaringan informasi
c.
Melaksanakan perumusan rancangan standar nasional dan proses akreditasi; Memberikan layanan informasi dan perpustakaan di bidang Iptek.
Data Knowledge Management 1. PDIS belum mempunyai knowledge management untuk data perkembangan teknologi pada proses perekayasa. Dan sekarang sedang ada program menuju hal itu. 2. Strategi untuk mencapai tujuan dalam pembuatan knowledge management untuk peningkatan aksesibilitas data dan informasi kerekayasaan dan peningkatan peran purpustakaan untuk diseminasi hasil kikerekayasaan teknologi. 3. Hambatan knowledge management a. Belum digunakan seluruh unit kerja b. Sistem baru yang masih belum disosialisasikan secara luas c. Dalam diri pegawai masih sulit dalam menuliskan ke komputer d. Notulen rapat terkadang tidak diketik di komputer
5
4. Untuk knowledge sharing di BPPT sudah ada yakni melalui bursa ide (milist) yang ada di PDIS Data knowledge PDIS 1. Knowledge yang ada pada proses perekayasa sangat banyak seperti dokumen, teknologi yang berhubungan dengan program perekayasaan 2. Masing-masing harus menyerahkan laporan sesuai dengan tanggung jawabnya. Dan laporan tersebut juga ada pada pegawai untuk proses kegiatan pengembangan profesi 3. Media untuk menampung ide/pengetahuan pegawai ada di bursa ide yang ditangani PDIS 4. Ada yang melalui pengalaman selama perkuliahan, buku, internet, dll. 5. Kami membebaskan informasi yang ada dalam aplikasi yang akan dibuat Pertanyaan umum 1. Iya, biasanya datanya kurang lengkap, up todate, dan kurang luas 2. Tidak tahu harus mencari kemana dan terkadang keterbatasan fasilitas yang tersedia 3. Tidak 100%, hanya 50% dan biasanya pada komputer masing-masing 4. 50-70 % untuk mencari informasi 5. Untuk sekarang sumbernya lebih sering malalui internet, buku, dan di laboratorium 6. Setiap hari, biasanya untuk mencari informasi baru, dan menyelesaikan problem yang ada 7. Face to face dan terkadang melalui email 8. Sebenarnya di BPPT sendiri sudah ada media sharing knowledge yaitu repo dan yang menangani PDIS 9. Terserah saja, disesuaikan pada proses perekayasa saja
1
Hasil Wawancara dengan Pegawai Perpustakaaan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)
Pewawancara : Siti Maryam Nara Sumber : Ibu Lisda Rahayu, M.Hum Waktu
: 27 april 2011, Pukul 10.00 wib
Tempat
: Perpustakaan BPPT
1. Apakah semua data hasil penelitian pegawai tersimpan di perpustakaan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)? 2. Bagaimana alur sistem yang berjalan sekarang ini? 3. Apakah ada pendataan khusus untuk hasil data penelitian pegawai? Dan masih manual atau sudah terkomputerisasi? 4. Bagaimana pegawai dan masyarakat ingin mengetahui data hasil penelitian yang dilakukan oleh pegawai? 5. Apakah ada pembagian khusus dalam pendataan data hasil penelitian pegawai? 6. Selama ini, apakah ada masalah mengenai pendokumentasian data hasil penelitian pegawai? 7. Biasanya pegawai dalam mengumpulkan hasil penelitian ke perpustakaan dalam bentuk softcopy atau hardcopy? Hasil Wawancara 1. Semua data hasil penelitian pegawai BPPT harus diserahkan ke perpustakaan sebagai dokumen perpustakaan. Dengan adanya SK serah simpan karya cetak atau karya rekam dilingkup BPPT (Surat edar/keputusan) bahwa semua hasil penelitian semua yang dilakukan oleh unit kerja atau pegawai BPPT harus disimpan di perpustakaan, baik yang diterbitkan ataupun tidak diterbitkan. Hal ini karena perpustakaan BPPT berperan sebagai pusat deposit untuk semua karya rekaan atau data karya cetak baik baik yang diterbitkan atau tidak yang dihasilkan oleh unit kerja atau pegawai BPPT. Hal ini sangat penting untuk pegawai, karena akan di nilai angka kreditnya oleh bagian sumber daya manusia organisasi (SDMO). Apabila hasilnya sudah diserahkan ke perpustakaan, akan ada surat dari pihak perpustakaan untuk diserahkan ke bagian SDMO.
2
2. Alur sistem yang berjalan sekarang ini, pegawai BPPT setelah melakukan penelitian akan ada laporan penelitian. Hasil fotocopy laporan ini, diserahkan ke perpustakaan untuk pendokumentasian. Setelah menyerahkan maka pegawai akan mendapat tanda bukti dari pihak perpustakaan untuk diserahkan ke bagian SDMO untuk pengajuan angka kreditnya 3. Semua pendataan menyangkut data hasil penelitian pegawai didata atau diolah oleh pihak perpustakaan sub bidang akuasisi dan pengolahan untuk kemudahan dan di taruh di perpustakaan. Untuk sekarang ini, pihak perpustakaan sedang menuju digital library dan sampai sekarang masih dalam proses. 4. Pegawai dan masyarakat yang ingin mengetahui dan melihat data hasil penelitian dapat langsung ke bagian perpustakaan Gedung II, Lantai 4 Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Atau apabila pegawai dan masyarakat ingin
mengetahui
judul
dan
pengarang
dapat
mengunjungi
situs
perpustakaan.bppt.go.id, akan tetapi catalog online yang tersedia hanya dapat melihat hingga abstrakna saja. Untuk data dapat datang langsung ke perpustakaan atau mengajukan permohonan lengkap full teks melalui email. 5. Untuk pembagian khusus tentang data hasil penelitian BPPT melalui pembagian teknologi. Bidang-bidang teknologi yang ada di Badan pengkajian dan penerapan teknologi (BPPT) antara lain : 1. Teknologi Energi Kelistrikan 2. Teknologi Energi untuk Bahan Bakar 3. Teknologi Transportasi 4. Teknologi Informatika dan Komunikasi 5. Teknologi Pangan 6. Teknologi Kesehatan
7. Teknologi Hankam Militer 8. Teknologi Hankam Nir Militer 9. Teknologi Material 10. Teknologi Manufaktur 11. Teknologi Lingkungan dan Kebumian 12. Kebijakan Teknologi
6. Dalam hal pendokumentasian sampai sekarang ini berjalan lancar, walaupun terkadang ada pegawai yang belum sadar untuk menyerahkan hasil penelitian mereka ke perpustakaan.
3
7. Biasanya penyerahan hasil penelitian pegawai ke perpustakaan berupa fotocopy (hardcopy). Akan tetapi mulai akhir tahun 2009, penyerahan hasil penelitian berupa softcopy karena akan menuju digital library dan untuk mempermudah proses digitalisasinya.
HASIL EVALUASI DAN PENGUJIAN SISTEM
Nama
: Taslim Rochmadi, Ir., Dipl.Ing., Dr.
Jabatan
: Kepala Sub Bidang Sistem dan Jaringan PDIS
Lokasi
: Ruang Bagian Sistem dan Jaringan
No
Pengujian
Penilaian Baik
1.
Fitur
Aplikasi
secara
Cukup Baik
Kurang Baik
√
keseluruhan 2.
Fitur untuk admin
√
3.
Fitur untuk user
√
4.
Fitur untuk Masyarakat
√
5.
Tampilan Aplikasi
√
6.
Kestabilan Aplikasi
7.
Keamanan Aplikasi
8.
Kemudahan Aplikasi
9.
Interaksi
Sistem
√ dengan
√
pengguna Jakarta,
Agustus 2011
Taslim Rochmadi, Ir., Dipl.Ing., Dr.
HASIL EVALUASI DAN PENGUJIAN SISTEM
Nama
: Lisda Rahayu, M.Hum
Jabatan
:Pegawai Perpustakaan BPPT
Lokasi
: Perpustakaan BPPT
No
Pengujian
Penilaian Baik
1.
Fitur
Aplikasi
secara
Cukup Baik
Kurang Baik
√
keseluruhan 2.
Fitur untuk admin
√
3.
Fitur untuk Pegawai
√
4.
Fitur untuk Masyarakat
√
5.
Tampilan Aplikasi
6.
Kestabilan Aplikasi
7.
Keamanan Aplikasi
8.
Kemudahan Aplikasi
9.
Interaksi
Sistem
√
√ dengan
√
pengguna
Jakarta, Agustus 2011 Lisda Rahayu M.Hum
HASIL EVALUASI DAN PENGUJIAN SISTEM
Nama
: Muslikhah
Jabatan
: Masyarakat
Lokasi
: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
No
Pengujian
Penilaian Baik
1.
Fitur
Aplikasi
secara
Cukup Baik
Kurang Baik
√
keseluruhan 2.
Fitur untuk admin
3.
Fitur untuk Pegawai
4.
Fitur untuk Masyarakat
5.
Tampilan Aplikasi
6.
Kestabilan Aplikasi
7.
Keamanan Aplikasi
8.
Kemudahan Aplikasi
9.
Interaksi
Sistem
√ √
√ dengan
√
pengguna
Jakarta, Agustus 2011 Muslikhah
HASIL EVALUASI DAN PENGUJIAN SISTEM
Nama
: Siti Goniah
Jabatan
: Masyarakat
Lokasi
: Kampung Utan, Ciputat
No
Pengujian
Penilaian Baik
1.
Fitur
Aplikasi
secara
Cukup Baik
Kurang Baik
√
keseluruhan 2.
Fitur untuk admin
3.
Fitur untuk pegawai
4.
Fitur untuk Masyarakat
√
5.
Tampilan Aplikasi
√
6.
Kestabilan Aplikasi
7.
Keamanan Aplikasi
8.
Kemudahan Aplikasi
9.
Interaksi
Sistem
√ dengan
√
pengguna Jakarta, 26 September 2011 Siti Goniah
Listing Program 1. Admin ' .
Devel array('@drupal' => 'http://drupal.org/project/devel')) . ''; $output .= '
' . t('The administration menu settings page array('@settings' => url('admin/settings/admin_menu'))) . '
'; $output .= '
' return $output;} } function admin_menu_perm() { return array('access administration menu', 'display drupal links'); } function admin_menu_theme() { return array( 'admin_menu_icon' => array( 'arguments' => array(), ),); } function admin_menu_menu() { $items = array();
'access arguments' => array('administer site configuration'), 'type' => MENU_CALLBACK, 'file' => 'admin_menu.inc' ); $items['admin_menu/flush-cache'] = array( 'page callback' => 'admin_menu_flush_cache', 'access arguments' => array('administer site configuration'), 'type' => MENU_CALLBACK, 'file' => 'admin_menu.inc',); return $items; } function admin_menu_init() { if (user_access('access menu')) { $path = 'admin_menu');
administration
drupal_get_path('module',
drupal_add_css($path .'/admin_menu.css', 'module', 'all', FALSE); drupal_add_js($path .'/admin_menu.js', 'module', 'header', TRUE); if ($setting = variable_get('admin_menu_margin_top', 1)) { drupal_add_js(array('admin_menu' => array('margin_top' => $setting)), 'setting'); }
if ($setting = variable_get('admin_menu_position_fixed', 0)) { drupal_add_js(array('admin_menu' => array('position_fixed' => $setting)), 'setting'); } if ($setting = variable_get('admin_menu_tweak_tabs', 0)) { drupal_add_js(array('admin_menu' => array('tweak_tabs' => $setting)), 'setting'); } if ($_GET['q'] == 'admin/build/modules' || strpos($_GET['q'], 'admin/build/modules/list') === 0) { drupal_add_js(array('admin_menu' => array('tweak_modules' => variable_get('admin_menu_tweak_modules' , 0))), 'setting'); } } } function admin_menu_suppress($set TRUE) { static $suppress = FALSE; if (!empty($set)) { $suppress = TRUE; } return $suppress;
=
}
$output = '';
function admin_menu_item_link($link) {
function admin_menu_footer($main = 0) {
foreach ($tree as $data) {
function theme_admin_menu_icon() {
if (!user_access('access administration menu') || admin_menu_suppress(FALSE)) { return; } if (variable_get('admin_menu_rebuild_links', FALSE)) { module_load_include('inc', 'admin_menu'); _admin_menu_rebuild_links();
$extra_class= isset($data['link']['localized_options']['extra class']) ? $data['link']['localized_options']['extra class'] : NULL; $link= admin_menu_item_link($data['link']); if ($data['below']) { $output .= theme_admin_menu_item($link, $data['link']['has_children'], admin_menu_tree_output($data['below']), $data['link']['in_active_trail'], $extra_class);
variable_del('admin_menu_rebuild_links');
}
} $content = '
'; }
return $content; } function admin_menu_tree_output($tree) {
return $output ? "\n
' : ''; }
return ''; }
2. User
>
3. Agenda t('Block ID'), 'name' => t('Name'), 'ops' => t('Operations'), ); /* Delete agenda*/ function agenda_admin_delete($form_state, $delta) { $form = array(); $form['agenda_admin_delete_bid'] = array( '#type' => 'hidden', '#value' => (int) $delta, ); $form['agenda_admin_delete_markup'] = array( '#value' => '
' . t('Are you sure you wish to delete this block?') . '
', ); $form['agenda_admin_delete_confirm'] = array( '#type' => 'submit', '#value' => t('Delete block'), ); return $form; } /* Delete an agenda action*/ function agenda_admin_delete_submit($form, $form_state) { db_query('DELETE FROM {agenda} WHERE bid=%d', $form['agenda_admin_delete_bid']['#value']);
drupal_set_message('Agenda block deleted'); drupal_goto('admin/settings/agenda'); }
was
4. Forum ">
| | | |
$forum): ?> is_container ? 'colspan="4" class="container"' : 'class="forum"'; ?>>
', $forum->depth); ?> description): ?> description; ?> ', $forum>depth); ?> | is_container): ?> num_topics ?> new_topics): ?> new_url; ?>">new_text; ?> | num_posts ?> |
last_reply ?> |
5. Comment new) ? ' comment-new' : ''; print ' '. $status ?> clear-block"> new): ?> <span class="new">
6. Search <span class="info-comment"> To check for all available data within $info_split, use the code below. '. check_plain(print_r($info_split, 1)) .''; ?> template_preprocess_search_result() ?>
7. Upload array( 'arguments' => array('files' => NULL), ), 'upload_form_current' => array( 'arguments' => array('form' => NULL), ), 'upload_form_new' => array( 'arguments' => array('form' => NULL), ), ); } function upload_link($type, $node = NULL, $teaser = FALSE) { $links = array(); // Display a link with the number of attachments if ($teaser && $type == 'node' && isset($node->files) &&
user_access('view uploaded files')) { $num_files = 0; foreach ($node->files as $file) { if ($file->list) { $num_files++; } } if ($num_files) { $links['upload_attachments'] = array( 'title' => format_plural($num_files, '1 attachment', '@count attachments'), 'href' => "node/$node->nid", 'attributes' => array('title' => t('Read full article to view attachments.')), 'fragment' => 'attachments' ); } } return $links; } function upload_menu() { $items['upload/js'] = array( 'page callback' => 'upload_js', 'access arguments' => array('upload files'), 'type' => MENU_CALLBACK, );
$items['admin/settings/uploads'] = array( 'title' => 'File uploads', 'description' => 'Control how files may be attached to content.', 'page callback' => 'drupal_get_form', 'page arguments' => array('upload_admin_settings'), 'access arguments' => array('administer site configuration'), 'type' => MENU_NORMAL_ITEM, 'file' => 'upload.admin.inc', ); return $items; } function upload_menu_alter(&$items) { $items['system/files']['access arguments'] = array('view uploaded files'); } function _upload_file_limits($user) { $file_limit = variable_get('upload_uploadsize_de fault', 1);
variable_get('upload_uploadsize_de fault', 1)) * 1024 * 1024; $file_limit = ($file_limit && $file_size) ? max($file_limit, $file_size) : 0; $user_size = variable_get("upload_usersize_$rid ", variable_get('upload_usersize_defa ult', 1)) * 1024 * 1024; $user_limit = ($user_limit && $user_size) ? max($user_limit, $user_size) : 0; } $all_extensions = implode(' ', array_unique($all_extensions)); return array( 'extensions' => $all_extensions, 'file_size' => $file_limit, 'user_size' => $user_limit, 'resolution' => variable_get('upload_max_resolutio n', 0), ); }
upload_file_download($filepath) { $filepath = file_create_path($filepath); $result = db_query("SELECT f.*, u.nid FROM {files} f INNER JOIN {upload} u ON f.fid = u.fid WHERE filepath = '%s'", $filepath); while ($file = db_fetch_object($result)) { if ($filepath !== $file->filepath) { // Since some database servers sometimes use a case-insensitive // comparison by default, double check that the filename is an exact // match. continue; } if (user_access('view uploaded files') && ($node = node_load($file->nid)) && node_access('view', $node)) { return array( 'Content-Type: ' . $file>filemime, 'Content-Length: ' . $file>filesize, ); } else {
return -1; } } } function upload_node_form_submit(&$form , &$form_state) { global $user; $limits = _upload_file_limits($user); $validators = array( 'file_validate_extensions' => array($limits['extensions']), 'file_validate_image_resolution' => array($limits['resolution']), 'file_validate_size' => array($limits['file_size'], $limits['user_size']), ); // Save new file uploads. if (user_access('upload files') && ($file = file_save_upload('upload', $validators, file_directory_path()))) { $file->list = variable_get('upload_list_default', 1); $file->description = $file>filename;
$file->weight = 0; $file->new = TRUE; $form['#node']->files[$file->fid] = $file; $form_state['values']['files'][$file>fid] = (array)$file; } if (isset($form_state['values']['files'])) { foreach ($form_state['values']['files'] as $fid => $file) { // If the node was previewed prior to saving, $form['#node']>files[$fid] // is an array instead of an object. Convert file to object for compatibility. $form['#node']->files[$fid] = (object) $form['#node']>files[$fid]; $form_state['values']['files'][$fid]['n ew'] = !empty($form['#node']>files[$fid]->new); } }
// Order the form according to the set file weight values. if (!empty($form_state['values']['files' ])) { $microweight = 0.001; foreach ($form_state['values']['files'] as $fid => $file) { if (is_numeric($fid)) { $form_state['values']['files'][$fid]['# weight'] = $file['weight'] + $microweight; $microweight += 0.001; } } uasort($form_state['values']['files'], 'element_sort'); } } function upload_form_alter(&$form, $form_state, $form_id) { if ($form_id == 'node_type_form' && isset($form['identity']['type'])) { $form['workflow']['upload'] = array( '#type' => 'radios',
'#title' => t('Attachments'), '#default_value' => variable_get('upload_'. $form['#node_type']->type, 1), '#options' => array(t('Disabled'), t('Enabled')), ); }
// Wrapper for fieldset contents (used by ahah.js). $form['attachments']['wrapper'] = array( '#prefix' => '
if (isset($form['type']) && isset($form['#node'])) { $node = $form['#node']; if ($form['type']['#value'] .'_node_form' == $form_id && variable_get("upload_$node>type", TRUE)) { // Attachments fieldset $form['attachments'] = array( '#type' => 'fieldset', '#access' => user_access('upload files'), '#title' => t('File attachments'), '#collapsible' => TRUE, '#collapsed' => empty($node>files),
// Make sure necessary directories for upload.module exist and are // writable before displaying the attachment form. $path = file_directory_path(); $temp = file_directory_temp(); // Note: pass by reference if (!file_check_directory($path, FILE_CREATE_DIRECTORY) || !file_check_directory($temp, FILE_CREATE_DIRECTORY)) {
$form['attachments']['#description'] = t; if (user_access('administer site configuration')) { $form['attachments']['#description'] .= ' '. t('Please visit the
array('@admin-file-system' => url('admin/settings/file-system'))); } else { $form['attachments']['#description'] .= ' '. t('Please contact the site administrator.'); } } else { $form['attachments']['wrapper'] += _upload_form($node); $form['#attributes']['enctype'] = 'multipart/form-data'; } $form['#submit'][] = 'upload_node_form_submit'; } } } function upload_nodeapi(&$node, $op, $teaser) { switch ($op) { case 'load': $output = ''; if (variable_get("upload_$node>type", 1) == 1) {
$output['files'] = upload_load($node); return $output; } break; case 'view': if (isset($node->files) && user_access('view uploaded files')) { // Add the attachments list to node body with a heavy // weight to ensure they're below other elements if (count($node->files)) { if (!$teaser && user_access('view uploaded files')) { $node->content['files'] = array( '#value' => theme('upload_attachments', $node>files), '#weight' => 50, ); } } } break; case 'insert': case 'update':
if (user_access('upload files')) { upload_save($node); } break; case 'delete': upload_delete($node); break; case 'delete revision': upload_delete_revision($node); break; case 'search result': return isset($node->files) && is_array($node->files) ? format_plural(count($node->files), '1 attachment', '@count attachments') : NULL; case 'rss item': if (is_array($node->files)) { $files = array(); foreach ($node->files as $file) { if ($file->list) { $files[] = $file; } } if (count($files) > 0) { // RSS only allows one enclosure per item
$file = array_shift($files); return array( array( 'key' => 'enclosure', 'attributes' => array( 'url' => file_create_url($file->filepath), 'length' => $file->filesize, 'type' => $file->filemime ) ) ); } } return array(); } } function theme_upload_attachments($files) { $header = array(t('Attachment'), t('Size')); $rows = array(); foreach ($files as $file) { $file = (object)$file; if ($file->list && empty($file>remove)) { $href = file_create_url($file>filepath); $text = $file->description ? $file->description : $file>filename;
$rows[] = array(l($text, $href), format_size($file->filesize)); } } if (count($rows)) { return theme('table', $header, $rows, array('id' => 'attachments')); } } function upload_space_used($uid) { return file_space_used($uid); } function upload_total_space_used() { return db_result(db_query('SELECT SUM(f.filesize) FROM {files} f INNER JOIN {upload} u ON f.fid = u.fid')); } function upload_save(&$node) { if (empty($node->files) || !is_array($node->files)) { return; } foreach ($node->files as $fid => $file) {
$file = (object)$file; if (!empty($file->remove)) { db_query('DELETE FROM {upload} WHERE fid = %d AND vid = %d', $fid, $node->vid); // If the file isn't used by any other revisions delete it. $count = db_result(db_query('SELECT COUNT(fid) FROM {upload} WHERE fid = %d', $fid)); if ($count < 1) { file_delete($file->filepath); db_query('DELETE FROM {files} WHERE fid = %d', $fid); } } file_set_status($file, FILE_STATUS_PERMANENT); } // Update existing revision. else { db_query("UPDATE {upload} SET list = %d, description = '%s', weight = %d WHERE fid = %d AND vid = %d", $file->list, $file>description, $file->weight, $file>fid, $node->vid); file_set_status($file, FILE_STATUS_PERMANENT);
} } } function upload_delete($node) { $files = array(); $result = db_query('SELECT DISTINCT f.* FROM {upload} u INNER JOIN {files} f ON u.fid = f.fid WHERE u.nid = %d', $node>nid); while ($file = db_fetch_object($result)) { $files[$file->fid] = $file; } foreach ($files as $fid => $file) { // Delete all files associated with the node db_query('DELETE FROM {files} WHERE fid = %d', $fid); file_delete($file->filepath); } // Delete all file revision db_query('DELETE FROM {upload} WHERE nid = %d', $node->nid); } function upload_delete_revision($node) { if (is_array($node->files)) {
foreach ($node->files as $file) { // Check if the file will be used after this revision is deleted $count = db_result(db_query('SELECT COUNT(fid) FROM {upload} WHERE fid = %d', $file->fid)); // if the file won't be used, delete it if ($count < 2) { db_query('DELETE FROM {files} WHERE fid = %d', $file>fid); file_delete($file->filepath); } } } // delete the revision db_query('DELETE FROM {upload} WHERE vid = %d', $node->vid); } function _upload_form($node) { global $user; $form = array( '#theme' => 'upload_form_new', '#cache' => TRUE, );
if (!empty($node->files) && is_array($node->files)) { $form['files']['#theme'] = 'upload_form_current'; $form['files']['#tree'] = TRUE; foreach ($node->files as $key => $file) { $file = (object)$file; $description = file_create_url($file->filepath); $description = "<small>". check_plain($description) .""; $form['files'][$key]['description'] = array('#type' => 'textfield', '#default_value' => !empty($file>description) ? $file->description : $file->filename, '#maxlength' => 256, '#description' => $description ); $form['files'][$key]['size'] = array('#value' => format_size($file>filesize)); $form['files'][$key]['remove'] = array('#type' => 'checkbox', '#default_value' => !empty($file>remove)); $form['files'][$key]['list'] = array('#type' => 'checkbox', '#default_value' => $file->list);
$form['files'][$key]['weight'] = array('#type' => 'weight', '#delta' => count($node->files), '#default_value' => $file->weight); $form['files'][$key]['filename'] = array('#type' => 'value', '#value' => $file->filename); $form['files'][$key]['filepath'] = array('#type' => 'value', '#value' => $file->filepath); $form['files'][$key]['filemime'] = array('#type' => 'value', '#value' => $file->filemime); $form['files'][$key]['filesize'] = array('#type' => 'value', '#value' => $file->filesize); $form['files'][$key]['fid'] = array('#type' => 'value', '#value' => $file->fid); $form['files'][$key]['new'] = array('#type' => 'value', '#value' => FALSE); } } if (user_access('upload files')) { $limits = _upload_file_limits($user); $form['new']['#weight'] = 10; $form['new']['upload'] = array( '#type' => 'file', '#title' => t('Attach new file'),
'#size' => 40, '#description' => format_size($limits['file_size']))), ); $form['new']['attach'] = array( '#type' => 'submit', '#value' => t('Attach'), '#name' => 'attach', '#ahah' => array( 'path' => 'upload/js', 'wrapper' => 'attach-wrapper', 'progress' => array('type' => 'bar', 'message' => t('Please wait...')), ), '#submit' => array('node_form_submit_build_no de'), ); } return $form; } function theme_upload_form_current($form ){ $header = array('', t('Delete'), t('List'), t('Description'), t('Weight'), t('Size')); drupal_add_tabledrag('uploadattachments', 'order', 'sibling', 'upload-weight');
foreach (element_children($form) as $key) { // Add class to group weight fields for drag and drop. $form[$key]['weight']['#attributes'][ 'class'] = 'upload-weight'; $row = array(''); $row[] = drupal_render($form[$key]['remov e']); $row[] = drupal_render($form[$key]['list']); $row[] = drupal_render($form[$key]['descrip tion']); $row[] = drupal_render($form[$key]['weight' ]); $row[] = drupal_render($form[$key]['size']); $rows[] = array('data' => $row, 'class' => 'draggable'); } $output = theme('table', $header, $rows, array('id' => 'uploadattachments')); $output .= drupal_render($form); return $output; }
Hasil Print Out Modul Aplikasi Proses Perekayasa 1. Halaman Menu Utama Modul Aplikasi Proses Perekayasa
2. Halaman Menu Berita
3. Halaman Menu Dokumen
4. Halaman Menu File Sharing
5. Halaman Menu Pencarian
6. Halaman Menu Kritik/Saran
7. Halaman Menu Upload Dokumen
8. Halaman Menu Upload Laporan
9. Halaman Tampilan Agenda
10. Halaman Tampilan Forum